• Tidak ada hasil yang ditemukan

PARIWISATA DAN MANAJEMAN WISATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PARIWISATA DAN MANAJEMAN WISATA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PARIWISATA DAN MANAJEMAN

WISATA

(2)

Pengertian Wisatawan

◦ IUOTO (The International Union of Official Travel Organization)

a. Wisatawan (Tourist) Seseorang atau kelompok orang yang melakukan suatu perjalanan wisata, jika lama tinggalnya sekurang-kurangnya 24 jam di daerah atau negara yang dikunjunginya;

b. Pelancong (Excursionist) Seseorang atau kelompok orang yang melakukan suatu perjalanan wisata, jika lama tinggalnya kurang dari 24 jam.

WTO (World Trade Organization)

1. Traveler, yaitu orang yang melakukan perjalanan antar dua atau lebih lokalitas;

2. Visitor, yaitu orang yang melakukan perjalanan ke daerah yang bukan merupakan tempat tinggalnya, kurang dari 12 bulan, dan tujuan perjalanannya bukanlah untuk terlibat dalam kegiatan untuk mencari nafkah,

pendapatan, atau penghidupan di tempat tujuan;

3. Tourist, yaitu bagian dari visitor yang menghabiskan waktu paling tidak satu malam (24 jam) di daerah yang dikunjungi.

(3)

Cohen (1979), dalam tulisannya yang lain membedakan wisatawan ke dalam kelompok (1) modern pilgrimage (ziarah modern) dan (2) search for pleasure (mencari kesenangan). Dalam hal ini Cohen bahwa seseorang mencari suatu "makna". Makna ini tidak dapat ditemukan di rumah, melainkan di dalam perjalanan. Atas dasar ini, Cohen membedakan wisatawan menjadi:

Existensial, yaitu wisatawan yang meninggalkan kehidupan sehari-hari dan mencari "pelarian" untuk mengembangkan kebutuhan spiritual. Mereka bergabung secara intensif dengan masyarakat lokal.

Experimental, yaitu wisatawan yang mencari gaya hidup yang berbeda dengan yang selama ini di lakoni, dengan cara mengikuti pola hidup masyarakat yang dikunjungi. Wisatawan seperti ini secara langsung terasimilasi ke dalam kehidupan masyarakat lokat.

Experiental, yaitu wisatawan yang mencari makna pada kehidupan masyarakat lokal, dan menikmati keaslian kehidupan lokal/tradisional.

Diversionary, yaitu wisatawan yang mencari pelarian dari kehidupan rutin yang membosankan. Mereka mencari fasilitas rekreasi, dan memerlukan fasilitas yang berstandar internasional.

Recreational, yaitu wisatawan yang melakukan perjalanan wisata sebagai bagian dari usaha menghibur diri,

untuk memulihkan kembali semangat (fisik dan mentalnya). Mereka mencari lingkungan yang menyenangkan, umumnya tidak mementingkan keaslian.

◦ Wisatawan Existensial, experimental, dan experential termasuk ke dalam modern pilgrimage, sedangkan Diversionary dan recreational termasuk ke dalam tipe search for pleasure

(4)

◦ Cohen juga membagi tipologi pariwisata terbagi menjadi Atas Dasar Interaksi (Interactional Type)

1. Drifter, yaitu wisatawan yang ingin mengunjungi daerah yang sama sekali belum diketahuinya, dan bepergian dalam jumlah kecil;

2. Eksplorer, yaitu wisatawan yang melakukan perjalanan dengan mengatur perjalanannya sendiri, dan tidak mau mengikuti jalan-jalan wisata yang sudah umum melainkan mencari hal yang tidak umum

3. Individual Mass Tourist, yaitu wisatawan yang menyerahkan pengaturan perjalanannya kepada agen perjalanan, dan mengunjungi daerah tujuan wisata yang sudah terkenal;

4. Organized-Mass Tourist, yaitu wisatawan yang hanya mau mengunjungi daerah tujuan wisata yang sudah dikenal, dengan fasilitas seperti yang dapat ditemuinya di tempat tinggalnya, dan perjalanannya selalu dipandu oleh pemandu wisata.

Atas Dasar Kognitif-Normatif (Cognitive-Normative Models)

1. Allocentric, yaitu wisatawan yang ingin mengunjungi tempat-tempat yang belum diketahui, bersifat petualangan (adventure), dan memanfaatkan fasilitas yang disediakan oleh masyarakat lokal;

2. Psychocentric, yaitu wisatawan yang hanya mau mengunjungi daerah tujuan wisata yang sudah mempunyai fasilitas standar yang sama dengan di negaranya sendiri atau dengan standar internasional;

3. Mid-centric, terletak di antara allocentric dan psychocentric. Cohen

(5)

kesimpulan

◦ Semua tipologi diatas mempunyai beberapa kelemahan yang antara lain disebutkan sebagai berikut:

Semua tipologi bersifat teoritis, dan mungkin tidak bisa ditemukan lapangan. Misalnya The Drifter, sebagai tipologi pada titik ekstrim dari mass tourism, mungkin sulit ditemukan di lapangan, karena setiap wisatawan pasti mempunyai itinerary, walaupun tidak terlalu ketat.

◦ Seorang wisatawan tidak selalu berada pada salah satu tipe untuk selamanya. Sekali waktu mungkin yang bersangkutan ada dalam tipe mass tourism, tetapi pada waktu lainnya masuk dalam kategori explorer

◦ Tipologi yang dikembangkan di atas tidak memperhitungkan berbagai pertimbangan yang menyebabkan seorang wisatawan berperilaku tertentu. Misalnya seorang wisatawan lebih memilih bepergian secara individual karena pertimbangan finansial atau pertimbangan waktu

◦ Pengalaman seorang wisatawan pada suatu Daerah Tujuan Wisata tidaklah tunggal, melainkan kombinasi antar berbagai jenis pengalaman, yang mungkin masuk ke dalam tipologi yang berbeda, misalnya sekali waktu bersifat eksperimental, tetapi di lain waktu bersifat rekreasional.

◦ Tipologi yang dikembangkan semuanya bersifat etik, yaitu berdasarkan cara pandang peneliti.

(6)

Soal

◦ Buka Youtube dan lihat videonya ini

◦ https://www.youtube.com/watch?v=Y6ako0TNySI

◦ https://www.youtube.com/watch?v=RAShKsHRJCE&t=40s

◦ https://www.youtube.com/watch?v=-AkHA-eTGpU

Berdasarkan slide 1-4 termasuk jenis tipologi apa kegiatan wisata tersebut? Jelasakan mengapa anda memilih ?

Referensi

Dokumen terkait

Dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah itulah Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bengkalis menggambil ukuiran untuk mencapai

Teknik ini merupakan yang sering digunakan dalam mempertahankan gigi,dan sangat efektif untuk perawatan abses periapikal (Catatan: bahkan jika nyeri telah hilang

Sejalan dengan argumentasi kami terkait keberadaan Pancasila sebagai identitas konstitusi, Jimly Asshidiqie mengatakan bahwa hanya, dari kurang lebih sebanyak 21

Ogan Komering

a) Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yang digunakan oleh setiap program keahlian. Program keahlian yang memerlukan waktu lebih jam tambahannya diintegrasikan

Profesionalisme Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XII IPS di SMA Negri 1 Panggul Trenggalek”. Adapun fokus penelitian

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat hidayah dan petunjuk-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas akhir prarancangan pabrik

Kesulitan ini pula yang sering dirasakan oleh para siswa dalam memahami bukti maupun mengkonstruksi bukti pada materi yang memerlukan proses pembuktian, untuk itu