• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KATA PENGANTAR"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

1 PENGARUH LARUTAN EKSTRAK KULIT BATANG KAYU JAWA

(Lannea coromandelica) TERHADAP KEKERASAN MIKRO EMAIL GIGI MANUSIA

(PENELITIAN IN VITRO)

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi salah satu syarat

mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran Gigi

ANDI FAUZIAH ALRAHMA J111 14 017

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR 2017

(2)

i PENGARUH LARUTAN EKSTRAK KULIT BATANG KAYU JAWA

(Lannea coromandelica) TERHADAP KEKERASAN MIKRO EMAIL GIGI MANUSIA

(PENELITIAN IN VITRO)

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi salah satu syarat

mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran Gigi

Oleh :

Andi Fauziah Alrahma J111 14 017

DEPARTEMEN KONSERVASI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

2017

(3)

ii

(4)

iii

(5)

iv Pengaruh Larutan Ekstrak Kulit Batang Kayu Jawa (Lannea coromandelica)

terhadap Kekerasan Mikro Email Gigi Manusia (Penelitian In Vitro)

Andi Fauziah A1, Indrya K Mattulada2, Wahyuni Suci3

1Mahasiswa S1 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin

2Dosen Departemen Konservasi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin

ABSTRAK

Sakit gigi merupakan rasa sakit yang sering dijumpai di kalangan masyarakat baik anak-anak maupun orang dewasa. Upaya yang paling mudah dilakukan untuk meredam rasa sakit atau nyeri pada gigi adalah meminum obat analgesik atau obat herbal yang diperoleh dari tanaman. Kulit batang kayu jawa dan getah jarak merupakan obat herbal yang sering digunakan oleh masyarakat untuk meredam rasa sakit gigi. Namun, sifat asam dari kulit batang kayu jawa diduga dapat mempengaruhi kekerasan email gigi manusia.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh larutan ekstrak kulit batang kayu jawa terhadap kekerasan mikro email gigi manusia secara in vitro. Sampel gigi premolar rahang atas yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sampel dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan: larutan ekstrak kulit batang kayu jawa, larutan ekstrak getah jarak, dan eugenol. Masing-masing kelompok terdiri dari 9 sampel. Sampel dipotong 2 mm dibawah CEJ kemudian ditanam pada balok orthoplast dengan permukaan bukal menghadap ke atas. Sampel kemudian direndam pada larutan uji dengan waktu 3 jam, 6 jam dan 24 jam. Sebelum dan setelah perendaman masing-masing kelompok perlakuan diukur menggunakan alat uji kekerasan Universal Hardness Tester. Data dikumpul dan dianalisis menggunakan uji Repeated ANOVA Friedman dan uji Kruskall Wallis. Hasil penelitian ini yaitu terjadi perbedaan signifikan sebelum dan setelah perendaman (p<0,05) pada larutan uji. Simpulan dari penelitian ini yaitu larutan ekstrak kulit batang kayu jawa dan larutan ekstrak getah jarak menurunkan kekerasan email gigi manusia.

Kata Kunci : Lannea coromandelica, Jatropha curcas, kekerasan, email gigi.

(6)

v The Effects of Java Stem Bark Extract (Lannea coromandelica) Toward the

Microhardness of Human Tooth Enamel (In Vitro)

Andi Fauziah A1, Indrya K Mattulada2, Wahyuni Suci3

1S1 Student Faculty of Dentistry, Hasanuddin University

2Lecture of Conservative Department, Faculty of Dentistry, Hasanuddin University

ABSTRACT

Toothache is a common pain among both children and adults. The easiest effort to do to reduce the pain or pain in the teeth is to take analgesic drugs or herbal medicines obtained from plants. Java bark and jatropha is an herbal medicine that is often used by the community to reduce toothache. However, the acidic nature of Java stem bark is thought to affect the hardness of human tooth enamel. The purpose of this research is to know the effect of extract solution of Javanese wood bark to the micro hardness of human tooth enamel in vitro. Samples of maxillary premolar teeth that have fulfilled the inclusion and exclusion criteria were divided into 3 treatment groups: extracts of Javan bark extract, extracts of Jatropha, and eugenol. Each group consists of 9 samples. Samples were cut 2 mm below CEJ then planted on orthoplast beams with buccal surfaces facing upwards. The sample was then immersed in the test solution with time of 3 hours, 6 hours and 24 hours. Before and after immersion, each treatment group was measured using a Universal Hardness Tester hardness tester. Data were collected and analyzed using the Friedova's Repeated ANOVA test and Kruskall Wallis test. The result of this research is significant difference before and after immersion (p <0,05) in test solution. The conclusion of this research is the extract solution of Javanese wood bark and extract latex extract decrease hardness of human tooth enamel.

Keywords : Lannea coromandelica, Jatropha curcas, hardness, tooth enamel.

(7)

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillah ya Rabb, puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Larutan Ekstrak Kulit Batang Kayu Jawa (Lannea coromandelica) terhadap Kekerasan Mikro Email Gigi Manusia (Penelitian In Vitro)”.

Selain sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran Gigi, skripsi ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pembaca untuk menambah wawasan dalam bidang kedokteran gigi khususnya dalam bidang konservasi

Salawat dan salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, Nabi yang mengajarkan berbagai ilmu pengetahuan. Nabi yang membawa kita dari zaman kebodohan ke zaman kepintaran.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menghadapi berbagai hambatan, namun berkat bantuan, bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik pada waktunya. Dengan segala ketulusan hati dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Orang tua penulis Drs. H. Andi Alimin dan Hj. Rahmatina, S.Pd, serta nenek penulis Hj. Rosdiana dan saudara penulis A. Muh. Fauzan Alfisyahr.

(8)

vii 2. Dr. drg. Indrya Kirana Mattulada, MS dan drg. Wahyuni Suci D, Sp.

KG yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, ilmu, serta saran kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

3. Dr. drg. Bahruddin Thalib, M.Kes, Sp.Pros selaku Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin.

4. drg. Ayub Irmadani Anwar, M.MedEd selaku penasehat akademik yang senantiasa memberikan dukungan dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan dengan baik.

5. Seluruh Dosen Departemen Konservasi atas segala kritik dan sarannya dalam penyusunan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen, Staf Akademik, Staf Tata Usaha, dan Staf Perpustakaan Fakultas Kedokteran Gigi Unhas, atas segala motivasinya.

7. Sahabat-sahabatku yang selalu setia menemani dikala susah sedih galau dan senang Andam Dewi Suci, Eka Oktaviana, Farah Fadhillah, Andi Ummul Khaeraty, A.Feni Mufti Aulia, dan Nur Amni S.

8. Teman-teman keluarga besar INTRUSI 2014 terkhusus kepada Febi, Hani, Wira, Shaad, Naca, Topan, Urul, Intan, Dewi, Ramlah, Shakira, Magfirah, Titi dan semuanya yang tidak dapat disebutkan satu per satu, sukses terus untuk kita semua.

9. Teman-teman seperjuangan skripsi di bagian Konservasi, KONSweet!

Mariska, Dhiyaan, Asti, Nining, Putri Tahta Gemilang, Inayah, Maya, Yayat dan Steven. Semoga pengalaman skripsi ini dapat menjadikan kita lebih strong dan semangat.

(9)

viii 10. Teman-teman #LembannaSquad KKN PK Angk. 56 Unhas Desa Lembanna Kab. Bulukumba Rizky Malik, Lukman, Amni, Feni, Muthi, Marni, Vege, Hikmah, Dilah, serta Bapak Aspar dan Ibu Erli atas kebersamaan, motivasi dan semangatnya yang tiada henti kepada penulis.

Saranghae chingu^^.

11. Teman-teman AFINITAS 14 Smansa Soppeng dan KBSC IPA 1 yang selalu memberikan dukungan dan motivasi yang luar biasa.

12. Kepada seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu atas bantuan selama penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan.

Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran oleh pembaca.

Akhirnya, semoga skripsi ini dapat menjadi berkat dan bermanfat untuk kita semua serta untuk pengembangan ilmu kedokteran gigi kedepannya.

Wassalam.

Makassar, Oktober 2017

Penulis

(10)

ix DAFTAR ISI

Halaman judul ...i

Prasyarat gelar...ii

Lembar pengesahan...iii

Persyaratan keaslian skripsi ...iii

Abstrak ...v

Kata pengantar ...vi

Daftar isi...vii

Daftar tabel...ix

Daftar gambar...x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ...1

1.2 Rumusan masalah...3

1.3 Tujuan penelitian...3

1.4 Manfaat penelitian...3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Email gigi ...4

2.1.1 Histologis email ...6

2.1.2 Proses demineralisasi email ...9

2.2 Tanaman kayu jawa (Lannea coromandelica) ...10

2.3 Tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L) ...13

2.4 Eugenol ...15

(11)

x

2.5 Uji kekerasan mikro Vickers...16

BAB III KERANGKA TEORI DAN KONSEP 3.1 Kerangka teori ...18

3.2 Kerangka konsep ...19

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Jenis penelitian ...20

4.2 Desain penelitian ...20

4.3 Lokasi penelitian ...20

4.4 Waktu penelitian ...20

4.5 Sampel penelitian ...20

4.6 Jumlah sampel ...21

4.7 Kriteria sampel ...22

4.8 Variabel penelitian ...22

4.9 Definisi operasional variabel penelitian ...23

4.10 Alat dan bahan...23

4.7.1 Alat ...23

4.7.2 Bahan...24

4.11 Prosedur kerja...24

4.11.1 Persiapan sampel gigi...24

4.11.2 Persiapan sampel kulit batang kayu jawa...25

4.11.3 Persiapan sampel getah jarak ...25

4.11.4 Pengukuran kekerasan email gigi...26

4.12 Data ...27

(12)

xi

4.9.1 Jenis data ...27

4.9.2 Pengolahan data...27

4.9.3 Analisis data ...27

4.9.4 Penyajian data ...28

4.10 Alur Penelitian...28

BAB IV HASIL PENELITIAN ...29

BAB V PEMBAHASAN ...39

BAB VI KESIMPULAN ...43

DAFTAR PUSTAKA ...45 LAMPIRAN

(13)

xii DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Perbedaan kekerasan permukaan email yang direndam eugenol pada tiap intervensi waktu ...31 Tabel 5.2 Perbedaan kekerasan permukaan email yang direndam getah jarakl pada tiap intervensi waktu ...32 Tabel 5.3 Perbedaan kekerasan permukaan email yang direndam kayu jawa pada tiap intervensi waktu ...32 Tabel 5.4 Hasil uji wilcoxon ...34 Tabel 5.5 Perbedaan kekerasan email bahan uji eugenol, getah jarak, kayu jawa pafda waktu perendaman ...36 Tabel 5.6 Hasil uji Mann Whitney...37

(14)

xiii DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Anatomi gigi...5 Gambar 2.2 Potongan vertikal enamel, dentin, DEJ ...8 Gambar 2.3Mikrograf elektron (perbesaran 5000x) dari penampang melintang batang dari email manusia dewasa...9 Gambar 2.4 Mikrograf elektron (perbesaran 350.000x) dari email manusia dewasa, Kristal email berbentukk segi enam ...9 Gambar 2.5 Kayu jawa...13 Gambar 2.6 Jarak pagar...15 Gambar 5.1 Grafik perbedaan rata-rata kekerasan email pada bahan uji yang sama , waktu yang berbeda...35 Gambar 5.2 Grafik perbedaan rata-rata kekerasan email pada waktu yang sama, bahan uji yang berbeda...39

(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Sakit gigi merupakan rasa sakit yang sering dijumpai di kalangan masyarakat baik anak-anak maupun orang dewasa. Rasa sakit gigi biasanya berasal dari gigi yang mengalami lubang atau disebut dengan karies. Karies gigi adalah suatu proses patologis berupa proses kerusakan yang terbatas pada jaringan keras gigi.

Karies gigi merupakan penyakit yang tersebar luas di seluruh dunia.1

Upaya yang paling mudah untuk meredam rasa sakit atau nyeri pada gigi adalah meminum obat analgesik yang dapat diperoleh di apotek maupun dengan pengobatan tradisional yang berasal dari tanaman (herbal) yang tetap dianut oleh sebagian masyarakat.2

Di Indonesia, khususnya di daerah Sulawesi Selatan, berbagai macam tanaman yang dapat digunakan sebagai obat tradisional. Salah satu obat tradisional adalah tanaman kayu jawa (Lannea coromandelica). Kayu jawa (Lannea coromandelica) atau dalam bahasa Bugis dikenal sebagai “aju jawa”

merupakan tanaman yang sering digunakan oleh masyarakat Bugis sebagai obat dan dipercaya sangat ampuh khasiatnya. Masyarakat Bugis biasa menggunakan serat kulit batang kayu jawa (L. coromandelica) sebagai obat sakit gigi. Serat tersebut diperoleh dengan mengerik kulit batang kayu jawa (L. coromandelica) yang masih muda kemudian dimasukkan ke dalam lubang gigi.

(16)

2 Menurut Galanki dkk (2014), L. coromandelica berpotensi sebagai anti inflamasi, anti mikroba, penyembuhan luka, hipotensi dan aktivitas aphrodisiac, stomatitis ulserativ, dispepsia, general debility, encok, diare, disentri, sakit mata, penyakit kusta, keseleo, dan memar.3Menurut Jyothi dkk (2011), rebusan kulit batang kayu jawa juga dapat digunakan untuk meringankan sakit gigi.4 Kulit batang kayu jawa mengandung, flavonoid, tanin, triterpenoid, glikosida dan steroid. Kulit batang kayu jawa memiliki aktivitas antioksidan dan analgesik.5

Selain itu, menurut Mattulada (2013), getah dari pohon jarak pagar (Jatropha curcas L) juga merupakan solusi yang mudah untuk mengatasi sakit gigi karena

tanaman ini sering digunakan sebagai pembatas halaman (pagar). Getah ini diperoleh dari patahan daun atau ranting muda kemudian dimasukkan ke dalam lubang gigi dalam keadaan segar. Di lain pihak dilaporkan bahwa gigi yang sering diberikan getah jarak mudah rapuh dan keropos. Penelitian kekerasan mikro email dan dentin gigi yang direndam dalam getah jarak pagar selama 24 jam belum menyebabkan perubahan komposisi gigi namun setelah perendaman selama 3 hari terjadi penurunan kekerasan mikro email walaupun penurunan ini tak signifikan secara statistik.2

Email sebagai lapisan paling luar dan paling keras pada gigi, sebagian besar terdiri dari kristal hidroksiapatit. Ketika email berkontak dengan asam, maka ion kalsium akan larut yang menyebabkan penurunan kekerasan email gigi.6,7

Berdasarkan uraian diatas dan penggunaan empiris kulit batang kayu jawa serta adanya penelitian yang menunjukkan bahwa penggunaan getah jarak terlalu sering pada gigi dapat menyebabkan gigi mudah rapuh dan keropos. Penelitian

(17)

3 uji kekerasan pada mikro email gigi menggunakan kulit batang kayu jawa (L.

coromandelica) belum pernah dilakukan sebelumnya. Oleh karena itu, peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh larutan ekstrak kulit batang kayu jawa (L. coromandelica) terhadap kekerasan mikro email gigi manusia secara in vitro.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka diperoleh suatu masalah yaitu : Bagaiman pengaruh larutan ekstrak kulit batang kayu jawa (Lannea coromandelica) terhadap kekerasan mikro email gigi manusia secara in vitro?

1.3 Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh larutan ekstrak kulit batang kayu jawa (L. coromandelica) terhadap kekerasan mikro email gigi manusia secara in vitro.

1.4 Manfaat penelitian

a. Memberikan informasi ilmiah di bidang Konservasi Gigi mengenai pengaruh larutan ekstrak kulit batang kayu jawa (L. coromandelica) terhadap kekerasan mikro email gigi manusia secara in vitro.

b. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang dampak yang ditimbulkan dari penggunaan serat kulit batang kayu jawa (L. coromandelica) pada gigi yang berlubang.

(18)

4 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Email gigi

Gigi terdiri atas empat jaringan yaitu email, dentin, sementum, dan pulpa.

Email, dentin, dan sementum merupakan jaringan keras, karena banyak mengandung mineral, terutama kalsium. Hanya dua dari jaringan ini yang secara normal dapat dilihat pada gigi yang utuh yang dicabut, yaitu email dan sementum.8

Gambar 2.1 Anatomi gigi

Sumber : Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 12thEd.

United states of America: Willeys; 2009. Hal. 932.

(19)

5 Email adalah lapisan putih, pada permukaan luar yang merupakan pelindung mahkota anatomis, sangat terkalsifikasi atau termineralisasi, dan merupakan subtansi paling keras dalam tubuh. Email berasal dari jaringan ektoderm, susunannya agak istimewa yaitu penuh dengan garam Ca. Jika dibandingkan dengan jaringan gigi yang lain, email adalah jaringan yang paling keras, paling kuat, dan merupakan jaringan pelindung. Email tidak mempunyai kemampuan untuk menggantikan bagian-bagian yang rusak. Jika email rusak, harus ditambal karena email tidak mempunyai kemampuan untuk menggantikan bagian yang rusak.9,10

Email telah diteliti secara ekstensif, karena memberikan perlindungan awal yang utama terhadap proses karies. Email terdiri dari 92% mineral dan 8% bahan organik dan air. Struktur dasar email adalah batang email yang bentuknya seperti jamur, dimulai dari pertautan dentin-email dan berakhir pada permukaan email.

Biasanya email berawal pada sudut tegak lurus terhadap permukaan dentin dan mengikuti pola spiral menuju ke permukaan, berakhir pada sudut hampir tegak lurus terhadap permukaan.10,11

Komposisi kimia email :1

a. Zat organik, terdiri dari kalsium, natrium, magnesium, CO2, fluor.

Komponen utama email adalah kristal hidroksi apatit [Ca10(PO4)6(OH)2].

Kristal ini dilapisi oleh zat organik. Email gigi permanen tersusun atas 85% zat anorganik, 12% air dan sisanya 3% protein dan lipid.

b. Zat organik terdiri dari protein, lipida, dan karotin. Protein pada email disebut amelogenin, yang terdiri dari prolin, asam glutamat, aspartat.

(20)

6 c. Air

d. Ikatan lipida, terdiri dari sejumlah kecil kolestrol dan fosfolipid.

2.1.1 Histologis email

Substansi yang paling keras pada tubuh manusia adalah email gigi. Tingkat kekerasan email tergantung pada lokasi kedalaman gigi dengan kekerasan terendah berada pada DEJ (dentinoenamel junction). Email memiliki modulus elastisitas yang tinggi dan tensile strength yang rendah, hal ini menunjukkan struktur kaku pada email. Email dan dentin berperan dalam menahan kekuatan mastikasi.9,12

Email terdiri dari email rods yang melintang dan membentuk serangkaian email prismata. Bagian ujung email rods dengan panjang 5 µm diantara dua prisma yang berdekatan. Umumnya, bagian ujung email rods berorientasi pada insisal atau arah oklusal, sedangkan pada bagian pangkal email rods berorientasi pada daerah servikal. Komponen struktural prisma

enamel yang kecil disertai dengan kristal apatit yang memanjang dan terdapat berbagai variasi ukuran dan bentuk. Kristal apatit dibentuk dalam pola yang berbeda dan memberikan kekuatan dan identitas struktural pada email prismata.12

Panjang sumbu kristal apatit hampir sejajar dengan batang sumbu panjang, dan kristalit miring dengan meningkatnya sudut (hingga 65 derajat) dengan sumbu prisma di pangkal email rods. Kristalit apatit rentan terhadap asam, baik dari prosedur etsa atau proses karies yang sangat berkorelasi.

(21)

7 Proses pelarutan terjadi lebih banyak di daerah ujung email rods, pangkal email rods dan pinggiran ujung email rods yang relatif tahan terhadap kondisi

yang asam. Kristalit yang tidak teratur bentuknya memiliki panjang rata-rata 1600 A dan lebar rata-rata 200 hingga 400 A. Setiap kristal apatit terdiri dari ribuan unit sel. Sebuah kristal terdiri dari 300 unit sel panjang, 40 lebar sel, dan 20 tebal sel dalam konfigurasi heksagonal.12

Gambar 2.2. Potongan vertikal enamel, dentin, DEJ.

Sumber: Yaeger JA: Enamel. In Bhaskar SN, editor: Orban's oral histology and embryology, ed 9, St Louis, 1980 Mosby. In Sturdevant’s art & science of operative dentistry. 4thEd. 2002. Hal. 21.

(22)

8 Gambar 2.3. Mikrograf elektron (perbesaran 5000x) dari penampang melintang batang dari email manusia dewasa.

Sumber : AH Meckel, WJ Griebstein, RJ Neal. Structure of mature human dental enamels observed by electron microscopy, Arch Oral Biol, vol 10, 1965, Pergamon in Sturdevant’s art & science of operative dentistry. 4thEd. 2002. Hal. 18.

Gambar 2.4. Mikrograf elektron (Perbesaran 350,000x) dari email manusia dewasa, kristal email berbentuk segi enam.

Sumber : Nylen MU, Eanes ED, Omnell KA: J Cell Biol, vol 18, 1963, Rockefeller University Press in Sturdevant’s art & science of operative dentistry. 4thEd. 2002. Hal.

18.

(23)

9 2.1.2 Proses demineralisasi email

Sebagian besar email gigi terdiri dari hidroksiapatit (C10(PO4)6(OH)2) atau fluoroapatit (Ca10(PO4)6F2). Kedua unsur tersebut dalam suasana asam akan larut menjadi Ca2+, PO4-9

dan F-, OH-. Ion H- akan beraksi dengan gugus PO4-9

, F-, atau OH-membentuk HSO4-, H2SO4, HF atau H2O, sedangkan yang kompleks terbentuk CaHSO4; CaPO4dan CaHPO4.13

Kecepatan melarutnya email dipengaruhi oleh derajat keasaman (pH) rongga mulut, waktu melarut dan kehadiran ion sejenis kalsium dan fosfat.13

Reaksi kimia pelepasan ion kalsium dari email gigi dalam suasana asam ditunjukkan dengan persamaan reaksi :

Ca

10

(PO

4

)

6

F

2

Ca

10

(PO)

6

F

2

+ 2n H

+

padat terlarut

n Ca

2+

+ Ca

10

- n H

20

2n

(PO

4

)

6

F

2

terlepas padat

Mengingat bahwa kalsium merupakan komponen utama dalam struktur gigi, demineralisasi enamel terjadi akibat lepasnya ion kalsium dari enamel gigi, Demineralisasi yang terus-menerus akan membentuk pori kecil (porositas) pada permukaan email yang sebelumnya tidak ada.13

(24)

10 2.2 Tanaman kayu jawa (Lannea coromandelica)

Tanaman kayu jawa (Lannea coromandelica ) merupakan salah satu tanaman yang digunakan sebagai obat-obatan tradisional. Hasil analisis kimia Lannea coromandelica mengandung glikosid, flavonoid, triterpenoid, tanin, dan streroid.5 Kulit batang kayu jawa dapat digunakan dalam pengobatan luka, memar, ulser, ulserativ stomatitis, odontalgia, diare, dan disentri serta dapat digunakan untuk mengobati sakit gigi dan masalah gusi.3,14

Tanaman kayu jawa (Lannea coomandelica) merupakan tanaman pekarangan yang dapat dimanfaatkan daun dan kulit batangnya dengan cara ditumbuk ataupun direbus untuk mengobati luka luar, luka dalam, dan perawatan paska persalinan.

Semua bagian tanaman, getah, batang, daun, bunga dan kulit kayu diselidiki untuk kandungan kimia. Tanaman ini dilaporkan mengandung berbagai senyawa seperti karbohidrat termasuk getah, protein, glikosida,terpenoid, polifenol.4

Beberapa senyawa bioaktif penting yang ditemukan di kulit batang L.

coromandelica adalah flavonoid, glikosida, senyawa fenol, steroid, terpenoid, tanin..

Kulit batang L. coromandelica adalah bagian yang paling berguna. Kulit batang dan batang L. coromandelica mengandung dl-epicatechin, (+) leucocyanidin, quercetin, rutin, β-sitosterol, leucoanthocyanidin dan senyawa fenol, phloba tannins, rutin, hydroxyl-anthraquinones, physcion, physcion anthranol B, dan tanin (20-53%). Kulitnya bersifat asam, manis, astringen, termogenik dan bermanfaat untuk menyembuhkan

(25)

11 memar, bisul, radang, penyakit jantung, arthritis, asam urat, keseleo, diare, disentri, sakit gigi, kusta dan penyakit lainnya.15

Suatu analisis unsur Lannea coromandelica (Houtt.) Merr. mengungkapkan adanya 16 unsur, logam berat seperti selenium, lead, arsenic, cadmium, nikel, chromium dan mineral dan elemen seperti besi, tembaga, mangan, seng, kobalt, kalsium, sodium, kalium, magnesium dan aluminium terdeteksi.16

Habitus pohon, sistem perakaran tunggang, batang bulat, berbintik-bintik coklat, batang kadang memiliki tonjolan dan banyak percabangan. Duduk daun tersebar pada batang, daun majemuk, jumlah daun 11-17 helaian daun per induk tangkai daun. Panjang anak daun 14-15 cm, lebar 5-5,5 cm, panjang anak tangkai daun 7 mm, dan panjang induk tangkai daun 51-53,5 cm. Pangkal induk tangkai daun melekat pada cabang/ranting. Bagian anak daun bulat lonjong, ujung daun meruncing, pangkal daun runcing, tepi daun rata, tulang daun menyirip, daun seperti kertas, permukaan daun licin berwarna hijau. Bunga majemuk berbentuk malai, berwarna kuning kehijauan. Buah bulat memanjang berukuran kecil. Tanaman ini banyak ditanam sebagai pagar hidup.4,14

(26)

12 Gambar 2.5 Kayu jawa (Lannea coromandelica)

Sumber : Koleksi pribadi 2017.

Adapun taksonomi atau klasifikasi tanaman Kayu Jawa (Lannea coromandelica) (Houtt.) Merr. Yaitu :

Regnum : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Subdivio : Angiospermae

Classis : Dicotyledoneae

Subclassis : Dialypetalae

Ordo : Sapindales

Familia : Anacardiaceae

Genus : Lannea

Spesies : Lannea coromandelica (Houtt.) Merr.

(27)

13 2.3 Tanaman jarak pagar ( Jatropha curcas L)

J. curcas merupakan tanaman perdu atau pohon kecil, biasa ditanam sebagai

tanaman pagar, kadang-kadang liar. Tumbuh baik ditempat-tempat yang tanahnya tidak subur dan beriklim panas dari dataran rendah sampai 300 m di atas permukaan laut.

Mempunyai getah berwarna putih agak keruh, kulit pohonnya licin dan batangnya mempunyai tonjolan-tonjolan bekas daun yang gugur. Daun tunggal, pangkal daun berbentuk jantung dan ujung daun meruncing. Bunga berwarna hijau kekuningan, berkelamin tunggal berumah satu. Buahnya bulat dengan diameter 3-4 mm, bila masak berwarna kuning yang terbagi dalam 3 ruangan, masing-masing terdiri dari biji berwarna hitam, bila kering akan retak.17

J. curcas mengandung antara lain sterol, atau triterpen, aglikon flavon, tanin,

senyawa pereduksi, glikosida steroid, polios dan saponin. Sifat getah yang asam dapat mempengaruhi kelarutan komponen jaringan keras gigi.17,18

Getah yang diperoleh dari batang-batang muda maupun daunnya dapat digunakan sebagai obat kumur terhadap gusi berdarah dan sebagai obat untuk membantu proses pembekuan darah pada umumnya. Selain itu, getah J.curcas dapat mengatasi nyeri pada gigi dengan cara memasukkan getah ke dalam lubang gigi.2

Penelitian menggunakan SEM oleh Indrya (2013) menunjukkan bahwa belum terjadi demineralisasi email dan dentin yang direndam dalam getah jarak pagar baik pada jam ke-3, ke-6, maupun jam ke-24.2

(28)

14 Gambar 2.6. Jarak Pagar (Jatrophs curcas L)

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Jarak_pagar

Adapun taksonomi dari tanaman Jatrophs curcas L (Jarak pagar) yaitu :

Divisio : Spermatophyta

Subdivio : Angiospermae

Classis : Dicotyledoneae

Subclassis : Apetalae

Familia : Euphorbiceae

Genus : Jatropha

Spesies : Jatropha curcas Linn

(29)

15 2.4 Eugenol

Senyawa eugenol merupakan komponen utama yang terkandung dalam minyak cengkeh (Syzygium aromaticum), dengan kandungan dapat mencapai 70-96%, dan walaupun minyak cengkeh mengandung beberapa komponen lain seperti ion Ca2+ , PO43-, eugenol asetat dan ß-caryophyllene. Senyawa eugenol mempunyai rumus molekul C10H12O2mengandung beberapa gugus fungsional yaitu alil dan metoksi.19

Senyawa eugenol mempunyai aktivitas farmakologi seperti analgesik, antiinflamasi, antimikroba, antiviral, antifungal, antiseptik, antispamosik, antiemetik, stimulan, anastetik lokal sehingga senyawa ini banyak dimanfaatkan dalam industri farmasi.19

Dalam bidang kedokteran gigi, senyawa eugenol dalam bentuk campurannya dengan zinc oxide terutama berlaku sebagai bahan sementasi. Senyawa eugenol secara biologis merupakan bagian paling aktif dari zinc oxide eugenol, kemampuan eugenol dalam memblok transmisi impuls saraf sangat bermanfaat dalam mengurangi rasa nyeri pada pulpitis.19,20

Menurut Lindawati dan Novia (2017), pada penelitian obat kumur dari minyak cengkeh yang mengandung eugenol baik dan aman digunakan karena tidak merusak kekerasan permukaan email gigi.25

(30)

16 2.5 Uji kekerasan mikro Vickers

Kekerasan email merupakan salah satu sifat fisik email yang dipengaruhi oleh banyaknya jumlah bahan anargonik seperti kalsium. Larutnya sebagian kalsium dari kristal hidroksiapatit menyebabkan kekerasan email menjadi menurun sehingga rentan terhadap karies. Kekerasan merupakan ketahanan suatu bahan dalam menahan indentasi.

Kekerasan permukaan mikro juga merupakan faktor yang paling penting dalam karakteristik fisik suatu material gigi. 21

Nilai kekerasan email dapat diukur menggunakan uji kekerasan Vickers karena dapat digunakan untuk pengujian kekerasan material dengan jarak ukur yang besar dengan hanya mengubah beban yang diberikan. Pemberian beban yang sesuai akan menghasilkan pengukuran secara mikro sehingga memungkinkan dilakukannya uji material yang memiliki perbedaan kekerasan antara satu area dengan area lainnya. Email gigi memiliki nilai kekerasan 250-500 KHN (Knoop Hardness Number), dengan rata- rata sekitar 380 KHN. Kekerasan email berbeda pada tiap gigi serta bervariasi tiap permukaan gigi.22,23

Kekerasan permukaan email gigi umumnya diukur berdasarkan ketahanan terhadap alat indentasi. Penentuan titik indentasi untuk mengukur kekerasan email gigi adalah di puncak tertinggi permukan gigi. Panjang diagonal identasi diukur dan dimasukkan ke dalam rumus berikut :8,25,27

(31)

17 NVH=

Keterangan:

NVH : Kekerasan sampel (kg/mm2) p : Berat beban

d : Panjang diagonal (1/1000mm)

Koefisien varians data nilai kekerasan email gigi berkisar 9,10-56,9%. Koefisien varians dikatakan besar apabila lebih dari 30%. Varians tinggi nilai kekerasan email disebabkan oleh beberapa faktor seperti komposisi kimiawi gigi, preparasi spesimen, dan variasi pembacaan panjang indentasi, selain itu ketika gigi masih menjalankan fungsinya, berbagai faktor fisik dan kimiawi, seperti proses atrisi, abrasi, dan erosi yang telah merusak jaringan keras gigi sehingga kemungkinan hal tersebut dapat menurunkan kekerasan email gigi.7,26

1,854 x p

d2

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Houglum (2005), prinsip rehabilitasi harus memperhatikan prinsip- prinsip dasar sebagai berikut: 1) menghindari memperburuk keadaan, 2) waktu, 3) kepatuhan, 4)

Hasil pengamatan terhadap intensitas penyakit busuk batang yang disebabkan oleh S.rolfsii pada berbagai konsentrasi inokulum dilihat pada Tabel 3... Persentase

Aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting didalam interaksi belajar-mengajar. Dalam aktivitas belajar ada beberapa prinsip yang berorientasi pada pandangan

Kegiatan yang akan dilakukan meliputi: pengecilan ukuran jerami padi, optimisasi parameter- parameter proses hidrolisa sellulosa menjadi glukosa, Hasil penelitian menunjukkan

Mengenai kebenaran beliau, Hadrat Masih Mau'ud ‘alaihis salaam menulis: 'Aku melihat bahwa orang yang mau mengikuti alam dan hukum alam telah diberikan kesempatan bagus oleh

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas berkah dan rahmatnya serta karunia dan anugrah yang luar biasa dalam hidup saya hingga detik ini,

Puji Syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Pengalaman Kerja Praktek

Prinsip kerja dari relai tersebut ialah mendeteksi adanya arus lebih yang melebihi nilai setting yang telah ditentukan, baik yang disebabkan oleh adanya gangguan