• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI SISTEM INFORMASI PENCARIAN LOKASI FASILITAS UMUM DI KABUPATEN PRINGSEWU BERBASIS ANDROID

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "APLIKASI SISTEM INFORMASI PENCARIAN LOKASI FASILITAS UMUM DI KABUPATEN PRINGSEWU BERBASIS ANDROID"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI SISTEM INFORMASI PENCARIAN LOKASI FASILITAS UMUM DI KABUPATEN PRINGSEWU BERBASIS ANDROID

Ricyan Anggi Dwi Saputra1, Ermanto 2, Listian Indriyani Achmad3

Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Pelita Bangsa ricyananggi94@gmail.com

Abastrak

Pertambahan jumlah penduduk dan permasalahan yang akan dihadapi pemerintah, mengenai perkembangan Kabupaten Pringsewu yang pesat membuat pembangunan semakin meningkat. Mobilitas masyarakat menjadi salah satu alasan dibutuhkannya fasilitas umum untuk membantu kelancaran dalam kegiatan. Namun, kendalanya adalah kurangnya informasi mengenai letak lokasi fasilitas umum yang ingin dituju. Sistem Informasi Geografis berbasis Android dapat menjadi salah satu alat bantu utama yang mobile interaktif. Saat ini smartphone telah menjadi satu hal yang mewarnai kehidupan setiap orang, sehingga perkembangan yang terjadi sangat cepat, Sedangkan metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode SDLC (System Development Life Cycle), yaitu metode waterfall dalam tahapan pengembangan dimulai dengan analisis, desain, implementasi , dan pengelolaan. Karena dengan adanya SIG akan digambarkan juga letak lokasi fasilitas umum pada kondisi sesungguhnya dalam hal ini peta dari handphone seluler yang dibawa. Disini pennguna akan mendapatkan visualisasi agar dapat menganalisa tempat yang didapatkan melalui aplikasi.

Kata kunci: Fasilitas Umum, Pringsewu, Android, SIG.

Abstract

The increase in population and the problems that will be faced by the government regarding the rapid development of Pringsewu Regency make development increase. Community mobility is one of the reasons for the need for public facilities to help smooth activities.

However, the problem is the lack of information about the location of the public facilities to be addressed. An Android-based Geographic Information System can be one of the main interactive mobile tools. Currently smartphones have become one thing that colors everyone's life, so that developments occur very quickly, while the system development method used is the SDLC (System Development Life Cycle) method, namely the waterfall method in the development stage starting with analysis, design, implementation, and management.

Because with the GIS, the location of public facilities will also be described in real conditions, in this case the map from the cellular phone that was brought. Here you will get an analysis and visualization that can be used as a reference for users.

Keywords: Public Facilities, Pringsewu, Android, GIS.

1. Pendahuluan

Pembangunan fasilitas umum untuk memberikan manfaat positif bagi masyarakat bertujuan untuk memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas masyarakat.

Dengan pertambahan penduduk kota dan pedesaan masalah yang akan dihadapi oleh pemerintah, perkembangan yang cukup pesat yang menjadikan meningkatnya pembangunan. Mobilitas masyarakat kota menjadi salah satu alasan mengapa diperlukannya sarana umum untuk membantu kelancaran dalam berkegiatan dalam kehidupan. Kemajuan di bidang transportasi, komunikasi, kesehatan, pendidikan, dan bidang lainnya merupakan contoh-contoh bahwa manusia semakin memerlukan teknologi dalam

kehidupan saat ini. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia.

Untuk pemanfaatan teknologi diharapkan dapat meningkatkan kualitas pemerintahan kita. Salah satu cara pemanfaatan teknologi adalah dengan cara menciptakan sebuah aplikasi informasi tata letak fasilitas umum yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat dalam pencarian tata letak fasilitas umum. Bahwasannya dari penelitiannya dapat menghasilkan sebuah aplikasi informasi lokasi dan rute fasilitas umum dan dilengkapi dengan informasi pendukung lainnya yang diberikan kepada user seperti jalur menuju fasilitas umum yang dipilih dan posisi user saat mengakses aplikasi ini menuju lokasi tujuan. Hal ini bertujuan supaya user mengetahui rute jalan yang akan di tempuh (Rinto Shaleh, 2017). Dengan adanya aplikasi pencarian lokasi fasilitas umum ini dapat membantu masyarakat dalam mencari fasilitas - fasilitas umum yang ada di kota tersebut (Arifin, 2012).

Terdapat juga tiga penelitian sebeleumnya yang membahas topik serupa seperti Penelitian yang berjudul “Aplikasi Perancangan Aplikasi E-Tourism Berbasis Android”, oleh Bagas Anggara dan Andreas Andoyo Pada tahun 2018, Sedangkan penelitian berjudul “Apikasi Implementasi Sistem Informasi Geografis Daerah Pariwisata Kota Semarang Berbasis Android dengan Global Positioning System (gps)”, oleh Richard R F S, Kodrat Imam Satoto pada tahun 2014, Sedangkan penelitian yang berjudul “Aplikasi Sistem Informasi Geografis Berbasis Android untuk Pariwisata di Daerah Magelang”, oleh Bambang Yuwono, Agus Sasmito Aribowo, Febri Arif Setyawa pada tahun 2015.

Tentang Kabupaten Pringsewu yaitu sebuah Kabupaten, satu dari 15 daerah otonom kabupaten/kota di Provinsi Lampung. Kabupaten Pringsewu beribukota di kota Pringsewu, berjarak 38 km dari ibukota Provinsi Lampung, Bandar Lampung, mempunyai luas wilayah 625 km2, berpenduduk kurang lebih 475.353 jiwa.

(2)

Kabupaten Pringsewu terdiri dari 131 desa/kelurahan, yang tersebar di 9 kecamatan, yakni masing-masing Kecamatan Pringsewu, Pagelaran, Pagelaran Utara, Pardasuka, Gadingrejo, Sukoharjo, Ambarawa, Adiluwih, dan Kecamatan Banyumas. Seiring dengan perkembangan fasiltas umum yang ada di Kabupaten Pringsewu masih banyak masyarakat pendatang dari luar kota dan masyarak sekitar belum mengetahu letak- letak fasiltas umum yang ada di kabupaten Pringsewu sehingga dibutuhkan aplikasi yang bertujuan untuk informasi tata letak fasilitas umum yang ada di Kabupaten Pringsewu. Aplikasi yang dibuat akan memberikan informasi tata letak fasilitas umum apa saja yang ada di Kabupaten Pringsewu seperti contohnya lokasi gedung perkantoran kabupaten, sekolah sekolah yang ada di Kabupaten Pringsewu dan juga lokasi destinasi pariwisata yang ada di Kabupaten Pringsewu.

Berdasarkan permasalahan di atas, untuk membantu masyarakat pendatang dan masyarakat sekitar Kabupaten Pringsewu dalam menemukan lokasi wisata beserta informasinya, maka dibuatlah sebuah aplikasi pariwisata pada mobile device berbasis Android. Penggunaan Android pada aplikasi ini karena Android merupakan platform mobile yang lengkap, terbuka (open source) dan bebas untuk develop sehingga banyak orang yang menggunakan Android saat ini.

Aplikasi ini akan memberikan informasi tentang objek wisata beserta informasinya, wisata kuliner, hotel, toko oleh-oleh seperti penjelasan singkat, alamat, jam buka, telepon. Selain itu, aplikasi pariwisata ini juga menampilkan peta yang dapat membantu wisatawan dalam menemukan rute ke objek wisata yang akan dituju melalui Google Maps API dan juga untuk menampilkan/mengetahui posisi dari user sekarang dengan menggunakan GPS.

2. Kajian Pustaka

Aplikasi adalah program siap pakai yang dapat digunakan untuk menjalankan perintah-perintah dari pengguna aplikasi tersebut dengan tujuan mendapatkan hasil yang lebih akurat sesuai dengan tujuan pembuatan aplikasi tersebut, aplikasi mempunyai arti yaitu pemecahan masalah yang menggunakan salah satu teknik pemrosesan data aplikasi yang biasanya berpacu pada sebuah komputansi yang diinginkan atau diharapkan maupun pemrosesan data yang diharapkan.

Hasan Abdurahman dan Asep Ririh Riswaya (2014).

Sistem informasi Menurut Elisabet Yunaeti (2017), ”Sistem informasi yaitu suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajemen dalam mengambil keputusan dan juga menjalankan operasional perusahaan, dimana sistem tersebut merupakan kombinasi dari orang-orang, teknologi informasi dan prosedur-prosedur yang terorganisasi”.

Suatu sistem informasi terdiri dari beberapa komponen- komponen yang sering disebut blok bangunan atau building block. semua komponen itu saling berinteraksi dan berkaitan erat satu sama lain untuk membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sebuah sasaran.

Gambar 1 Komponen Sistem Informasi Komponen-komponen tersebut, antara lain:

a. Perangkat keras (hardware)

Komponen hardware berperan sangatlah penting yaitu sebagai suatu media penyimpanan utama bagi sebuah sistem informasi yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau lebih mudah disebut dengan sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sebuah sistem informasi tersebut.

b. Perangkat lunak (software) atau program

Komponen software berfungsi sebagai wadah ataupun tempat untuk mengolah , menghitung, dan memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu informasi.

c. Orang (brainware)

Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.

d. Basis data (database)

Komponen basis data atau sering disebut

“database” ialah kumpulan atau gabungan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain dan tersimpan di perangkat keras komputer dan bisa juga menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

e. Jaringan komputer dan komunikasi data

Komponen komunikasi data berfungsi sebagai sistem penghubung yang memungkinkan sesumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

Android Menurut Tias Beni Purabaya dan Riza Nur Fadli (2021), “Android merupakan sebuah sistem operasi telepon seluler dan komputer tablet layar sentuh (touch screen) yang berbasis linux”. Namun seiring perkembangannya, android berubah menjadi platform yang begitu cepat dalam melakukan inovasi. Hal ini tidak lepas dari pengembangan utama dibelakangnya yaitu google. Google lah yang mengakuisi android, yang kemudian membuatkan sebuah platform. Bahwa sistem operasi android adalah sebuah sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti smartphone dan tablet. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi modifikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Adapun tentang perjalanan sejarah android yang berawal di tahun Oktober 2003 dengan visinya yang akan mewujudkan sebuah mobile device. Kemudian pada tahun 2005, android diakuisisi oleh Google. Kemudian android diputuskan dibuat dengan menggunakan Linux sebagai dasar untuk Android OS, hal ini dilakukan guna tercapainya sebuah

(3)

strategi untuk memasuki ruang mobile. Adapun sejarah singkat versi android adalah sebagai berikut :

Gambar 2 Sejarah Singkat Versi Android.

Implementasi Geographical Information System (GIS) Menurut Stevian Suryo Saputro (2013) Menjelaskan bahwa Geographical Information System (GIS) Adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk memasukan, menyimpan, mengelola, menganalisis dan mengaktifkan kembali data yang mempunyai referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan (Burrough, 1986). Dalam suatu sistem informasi geografis, terdapat beberapa komponen utama yang saling berintegrasi dan saling terkait, yaitu :

• Sistem komputer (Hardware dan Software)

• Data Geospatial.

• User atau pengguna.

Gambar 3 Komponen GIS

Sistem Informasi Geografis sendiri telah dikembangkan ke arah aplikasi berbasis web, atau dikenal dengan WebGIS. Tujuannya untuk memudahkan user atau pengguna dalam mendapatkan informasi geografis terkini pada suatu kota atau wilayah tertentu, dan tidak terbatas pada lokasi dari user tersebut.

Gambar 4 Arsitektur web based GIS

GPS (Global Positioning System) adalah sistem navigasi yang menggunakan satelit yang didesain agar dapat menyediakan posisi secara instan, kecepatan dan informasi waktu di hampir semua tempat di muka bumi, setiap saat dan dalam kondisi cuaca apapun.

Menurut Kemas Febri Roniawan (2011), “GPS (Global Positioning System) adalah sebuah sistem navigasi berbasis radio yang menyediakan informasi berupa koordinat posisi, kecepatan dan waktu kepada pengguna dengan bantuan sinkronisasi satelit”. Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga dimensi serta informasi mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa tergantung waktu dan cuaca, kepada banyak orang secara simultan. Sistem ini menggunakan satelit yang berfungsi sebagai pengirim sinyal yang berisi informasi koordinat lokasi, kecepatan, arah dan waktu pada alat penerima sinyal GPS(receiver) dipermukaan bumi.

3. Metode Penelitian

Penjelasan Tentang Kabupaten Pringsewu yaitu sebuah Kabupaten, satu dari 15 daerah otonom kabupaten/kota di Provinsi Lampung. Kabupaten Pringsewu beribukota di kota Pringsewu, berjarak 38 km dari ibukota Provinsi Lampung, Bandar Lampung, mempunyai luas wilayah 625 km2, berpenduduk kurang lebih 475.353 jiwa. Kabupaten Pringsewu merupakan wilayah heterogen terdiri dari bermacam-macam suku bangsa, dengan masyarakat Jawa yang cukup dominan, disamping masyarakat asli Lampung, yang terdiri dari masyarakat yang beradat Pepadun (Pubian) serta masyarakat beradat Saibatin (Peminggir). Kabupaten Pringsewu terdiri dari 131 desa/kelurahan, yang tersebar di 9 kecamatan, yakni masing-masing Kecamatan Pringsewu, Pagelaran, Pagelaran Utara, Pardasuka, Gadingrejo, Sukoharjo, Ambarawa, Adiluwih, dan Kecamatan Banyumas.

3.1 Pengumpulan Data

Penelitian yang dipakai penulis menggunakan Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Studi Literatur

Studi Pustaka (Literature Study). Data diperoleh dengan cara mempelajari dan mengkaitkan literatur yang berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi yakni literature tentang sistem Informasi Geografis pencarian lokasi fasilitas umum. Langkah ini sebagai landasan teoritis serta pedoman dalam menganalisa masalah.

2. Studi Lapangan (Field Study)

Dalam teknik ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data secara langsung dari obyek yang akan diteliti agar mendapatkan data-data yang dibutuhkan dan gambaran permasalahan yang sesungguhnya yang terjadi. Tahap pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari : a. Wawancara

Penelitian skripsi ini menggunakan wawancara semi-terstruktur karena akan memberikan peluang kepada penulis untuk mengembangkan pertanyaan tetapi tidak berarti dialog-dialog wawancara yang ada lepas dari konteks penelitian. Wawancara mulai

(4)

dari masyarakat setempat dan pendatang, tempat- tempat fasilitas umum, dan bagian-bagian terkait penglola fasilitias umum mengenai semua proses bagaimana mendapatkan informasi alamat yang dituju dan apa saja fasilita-fasilitas yang ada diwilayah Kabupaten Pringsewu.

b. Observasi

Hasil dari Observasi ini didapatkan data informasi tata letak layanan umum yang terdapat di Kabupaten Pringsewu, data yang diperoleh berupa jarak dari beberapa lokasi penting di kabupaten pringsewu menuju lokasi fasilitas umum tersebut, hambatan apa saja yang akan dilalui menuju lokasi fasilitas umum tersebut maupun data lainnya yang berhubungan dengan penelitian.

c. Dokumentasi

Hasil dari dokumentasi ini didapatkan data informasi tata letak layanan umum yang terdapat di Kabupaten Pringsewu, data yang diperoleh berupa dokumentasi berupa foto, lokasi, fasilitas yang ada maupun data lainnya yang berhubungan dengan penelitian.

3.2 Metode Pengembangan

Metode yang digunakan penulis untuk pengembangan dan merancang sistem adalah metodologi SDLC (System Development Life Cycle) bentuk sistem ini seperti air terjun (Waterfall). SDLC (Systems Development Life Cycle), Siklus Hidup Pengembangan Sistem) atau Systems Life Cycle (Siklus Hidup Sistem), Konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan perangkat lunak. Dari proses SDLC juga berapa lama umur sebuah perangkat lunak dapat diperkirakan untuk dipergunakan yang dapat diukur atau disesuaikan dengan kebijakan dukungan dari pengembang perangkat lunak terkait. SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-tahap:

Gambar 5 Metode Waterfall

a. Analisis merupakan sebagai spesifikasi kebutuhan perangkat lunak (Software Requirements Specification atau SRS) yaitu deskripsi lengkap tentang perilaku perangkat lunak.

b. Desain adalah proses Perencanaan dan Pemecahan masalah untuk sebuah solusi perangkat lunak.

c. Implementasi ini mengacu pada realisasi kebutuhan bisnis dan spesifikasi desain ke dalam bentuk

program, database atau komponen perangkat lunak melalui pemrograman.

d. Testing fase pengujian juga dikenal sebagai verifikasi dan validasi, yaitu sebuah poses untuk memeriksa bahwa solusi sebuah perangkat lunak memenuhi persyaratan, spesifiasi dan menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan.

e. Maintenance proses memodifikasi solusi perangkat lunak setelah dibuat dan diterapkan untuk memperbaiki output, memperbaiki error dan meningkatkan kinerja serta kualitas.

4. Pembahasan

Tahapan sistem baru adalah tahapan kebutuhan sistem yang diperlukan dalam perancangan sistem baru dan menganalisa resiko yang mungkin terjadi pada saat sistem diimplementasikan. Tahap sistem baru bertujuan untuk membandingkan dengan sistem sebelumnya dan diharapkan sistem baru lebih unggul dan bermanfaat.

Pada tahap sistem yang dibuat membantu kita mengurai dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan. Analisis bertujuan untuk mendapatkan pemahaman secara keseluruhan tentang sistem yang akan dibuat berdasarkan masukan dari pihak-pihak dan juga pengalaman analis yang berkepentingan dengan sistem tersebut. Dalam melakukan pembangunan aplikasi pencarian fasilitas umum ini terdapat beberapa masalah dan faktor-faktor penting yang perlu diperhatikan. Faktor-faktor yang akan dianalisi tersebut, yaitu mengenai permaslahan penentuan jarak lokasi dan penunjuk arah lokasi. Hasil analisi ini akan dijadikan sebagian acuan dalam pembangunan aplikasi pencarian fasilitas umum.

a. Desain Sistem

Desain Sistem merupakan suatu gambaran atau perancangan dari sistem yang akan dibangun. Aplikasi dimulai dengan menampilkan halaman pembuka atau splashscreen yang akan berjalan , setelah itu otomatis halaman akan dipindahkan ke menu home kemudian di ikuti dengan pilihan fasilitas umum yang ada di Kab Pringsewu, setelah user memilih salah satu objeck wisata maka akan tampil informasi serta rute dari objek wisata tersebut. Gambar 4 berikut merupakan Diagram Alur Flowchart:

Gambar 6 Diagram Alur Flowchart

(5)

Gambar 7 Diagram Use Case

Pada diagram use case ini dapat diketahui bahwa Administrator memberikan data-data mengenai fasilitas umum yang ada di Kab Pringsewu yang kemudian masyarakat akan mendapatakan informasi yang fasilitas umum yang dibutuhkan seperti fasilitas rumah sakait, sekolahan, tempat ibadah, maupun yang lainnya. Adapun diagram use case dapat dilihat pada gambar 5

b. Desain Antar Muka

Desain antar muka merupakan suatu gambaran atau rancangan dari suatu sistem yang akan dibangun berikut adalah desain tampilan dari aplikasi :

1. Tampilan desain splashscreen

Gambar 8 Tampilan desain Spalshscreen 2. Tampilan desain login

Gambar 9 Tampilan desain login

3. Tampilan menu utama

Gambar 10 Tampilan menu utama 4. Tanpilan tempat wisata

Gambar 11 Tanpilan tempat wisata c. Implementasi

Implementasi merupakan hasil dari sistem yang telah dibangun. Splashscreen adalah tampilan loading pertama kali ketika aplikasi android dibuka/dijalankan yang selanjutnya akan menampilakan menu utama yanga sebelumnya melakukan login, Gambar 8 berikut ini merupakan tampilan Splashscreen dan menu :

1. Tampilan desain splashcreen

Gambar 12 Tampilan desain splashcreen

(6)

2. Tampilan desain login

Gambar 12 Tampilan desain login 3. Tampilan menu utama

Gambar 13 Tampilan menu utama

4. Tampilan tempat wisata

Gambar 14 Tampilan tempat wisata

5. Kesimpulan

Dari penelitian dan penulisan yang telah penulis uraikan, maka dapat diambil kesimpulan mengenai penelitian yang berjudul Aplikasi Sistem Informasi Pencarian Lokasi Fasilitas Umum Berbasis Android yang bertempat di wilayah Kabupaten Pringsewu yaitu dengan menganalisa dan merancang aplikasi pencarian lokasi fasilitas umum ini maka

tersedia aplikasi yang memberikan informasi seputar Kabupaten Pringsewu, khususnya tempat makan, tempat ibadah, bank, sekolah dan tempat wisata.

Aplikasi ini dapat menentukan jarak dari posisi user dengan posisi tempat yang akan dituju dengan memanfaatkan akses internet. Selain dapat menentukan jarak, aplikasi ini dapat juga memberikan driving direction atau penunjuk arah dari posisi user ke posisi tempat yang dituju dengan memanfaat map yang sudah tersedia di aplikasi sehingga mempermudah melakukan perjalanan kemudian untuk kedepannya untuk mengembangkan aplikasi ini akan menambahakan beberapa fitur dan dapat menginputkan data ke dalam database melalui gadget yang dimiliki oleh user.

Sehingga user dapat menambahkan beberapa tempat yang belum terdaftar oleh penulis.

Daftar Pustaka

[1] Rinto Shaleh, “Rancang Bangun Aplikasi Informasi Lokasi Dan Rute Fasilitas Umum Untuk Mahasiswa,” Information Technology and Telematics,2017.

https://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/fti3/a rticle/view/5420 (accessed Oct. 12, 2021).

[2] Arifin, “CORE View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk,” vol. 2, no. 2, pp.

35–43, 2012.

[3] H. Abdurahman and A. R. Riswaya, “Aplikasi Pinjaman Pembayaran Secara Kredit Pada Bank Yudha Bhakti,” J. Comput. Bisnis, vol. 8, no. 2, pp. 61–69, 2014.

[4] E. Y.A, “Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Efektifitas Pembelajaran Metodologi Penelitian Sistem Informasi Di Stmik Pringsewu Dengan Metode Analitycal Hierarchy Process (AHP),” Lab. Penelit. dan Pengemb. FARMAKA Trop. Fak. Farm. Univ.

Mualawarman, Samarinda, Kalimantan Timur, no. April, pp. 5–24, 2017.

[5] T. B. Purabaya and R. N. Fadli, “Aplikasi Pemesanan Dan Penjualan Berbasis Android Pada Warung Jenggot Indramayu Manajemen Informatika , AMIK Purnama Niaga Indramayu PENDAHULUAN Teknologi informasi saat ini memiliki peranan yang sangat penting di segala bidang dan kehidupan , baik dalam ,” vol. 7, no.

4, pp. 75–95, 2021.

[6] Stevian Suryo Saputro. (2013). Perancangan Aplikasi Gis Pencarian Rute Terpendek Peta Wisata Di Kota Manado Berbasis Mobile Web Dengan Algoritma Dijkstra. Universitas Dian Nuswantoro.

[7] K. F. Roniawan, “Rancang Bangun Perangkat Lunak Androislam Berbasis Platform Mobile Android,” Univ. Komput. Indones., 2011.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penentuan pengaruh pH terhadap kapasitas adsorpsi disiapkan 7 buah Erlemeyer 250 mL, ke dalam masing- masing Erlenmeyer ditambahkan 0,25 gram sampel arang batang

Sebagai calon guru Sekolah Dasar (SD) di masa yang akan datang, kebutuhan mahasiswa PGSD akan penguasaan bahasa Inggris baik spoken maupun written dan kecakapan mengajar

Sampai dengan saat ini, desa Muara memiliki kelembagaan yang aktif diantaranya adalah kelembagaan pemerintahan, lembaga kemasyarakatan, lembaga ekonomi, lembaga pendidikan,

memiliki nilai a* yang berbeda nyata untuk tiap metode pengeringan, dimana pada cabai kering dengan STD mengalami penurunan kandungan β -karoten lebih sedikit

Hambatan-hambatan dalam penanganan perbedaan individual pada proses pembelajaran stenografi di SMK Negeri Bidang Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Administrasi

Nurul Huda, “Pengaruh Metode Latihan terhadap kemampuan Membaca Al-Qur‟an Siswa Kelas V MI Sabilul Huda Nalumsari Jepara Tahun Pelajaran 2012/2013”, skripsi

setelah mendapat penjelasan mengenai penelitian yang berjudul: “Hubungan Karakteristik Saliva pada Anak Usia 37-71 Bulan dengan Severe Early Childhood Caries (S-ECC) dan Non

Dari hasil penelitian tindakan yang telah dilakukan melalui 2 siklus dapat disimpulkan bahwa Penggunaan Metode Kooperatif STAD dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan