Modul ke:
Fakultas
Program Studi
DIGITAL
MARKETING
COMMUNICATION
Cherry Kartika, SIP, M.IKom.
05
ILMU KOMUNIKASI
Advertising &
Marketing Communication
MODEL KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN
KOMUNIKASI MASSA DALAM ERA DIGITAL
KOMUNIKASI adalah
Komunikasi adalah dasar dari setiap interaksi manusia.Komunikasi adalah fokus dari
kehidupan kita
Definisi Komunikasi
“Proses transaksional dimana terjadi pertukaran
makna satu dengan yang lain”
KOMUNIKASI INTERPERSONAL
& KOMUNIKASI MASSA DALAM
DIGITAL ERA
KOMUNIKASI INTERPERSONAL
DALAM DIGITAL ERA
Pengertian Komunikasi Interpersonal
• Devito (1992) : “interpersonal communication is
defined as communication that takes place beetwen two persons who have a clearly established
relationship; the people are in some was connected.”
• Deddy Mulyana (2005) : “komunikasi antarpersonal adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya
menangkap reaksi orang lain secara langsung baik
secara verbal maupun non verbal”.
Komunikasi interpersonal adalah terjadi
hubungan yang jelas antar personal yang
dilakukan secara tatap muka dan menyebabkan
adanya suatu interaksi.
KARAKTERISTIK
Menurut Hardjana (2007), karakteristik komunikasi interpersonal :
• Melibatkan di dalamnya perilaku verbal dan non verbal.
• Melibatkan perilaku spontan, tepat, dan rasional.
• Komunikasi antar pribadi tidaklah statis, melainkan dinamis.
• Melibatkan umpan balik pribadi, hubungan interaksi, dan
koherensi (pernyataan yang satu harus berkaitan dengan pernyataan yang lain sebelumnya).
• Komunikasi antar pribadi merupakan sutu kegiatan dan tindakan.
Melibatkan di dalamnya bidang persuasif.
TUJUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL
• Belajar tentang diri sendiri dan orang lain.
• Menjalin keakraban untuk membentuk hubungan.
• Mempengaruhi atau mengontrol sikap dan perilaku orang lain.
• Sarana hiburan atau menyenangkan diri dan tukar pikiran.
• Membantu orang lain yang kesulitan
• Devito (1992) , komunikasi interpersonal yang
efektif berdasarkan pendekatan humanistik
model dan pragmatic model
Pendekatan Pragmatic
5 kemampuan yang harus dimiliki
• memiliki rasa percaya diri sosial sehingga berkomunikasi secara relax.
Confidence
• perasaan kebersamaan antara pembicara dan pendengar.
Immediacy
• mengontrol interaksi
Interaction Management
• secara sungguh-sungguh terlibat dalam komunikasi
Expressiveness
• beradaptasi dengan orang lain selama proses interpersonal berlangsung
Other
orientation
5 Faktor Humanistic Model yang Efektif
1. Openness: membuka diri dengan lawan bicara.
Keterbukaan mengacu pada sedikitnya tiga aspek dari komunikasi interpersonal:
• Pertama, komunikator interpersonal yang efektif harus terbuka kepada orang yang diajaknya berinteraksi. Ini tidaklah berarti bahwa orang harus dengan segera membukakan semua riwayat hidupnya. Memang ini mungkin menarik, tapi biasanya tidak membantu komunikasi. Sebaliknya, harus ada kesediaan untuk membuka diri mengungkapkan informasi yang biasanya disembunyikan, asalkan pengungkapan diri ini patut.
• Kedua, mengacu kepada kesediaan komunikator untuk bereaksi secara jujur terhadap stimulus yang datang. Orang yang diam, tidak kritis, dan tidak tanggap pada umumnya merupakan peserta percakapan yang
menjemukan. Kita ingin orang bereaksi secara terbuka terhadap apa yang kita ucapkan, dan kita berhak mengharapkan hal ini. Tidak ada yang lebih buruk daripada ketidak acuhan, bahkan ketidaksependapatan jauh lebih menyenangkan. Kita memperlihatkan keterbukaan dengan cara bereaksi secara spontan terhadap orang lain.
• Ketiga menyangkut “kepemilikan” perasaan dan pikiran. Terbuka dalam pengertian ini adalah mengakui bahwa perasaan dan pikiran yang anda lontarkan adalah memang milik anda dan anda bertanggungjawab atasnya.
5 Faktor Humanistic Model yang Efektif
2. Empathy: ikut merasakan apa yang orang lain rasakan tanpa kehilangan identitas diri.
Orang yang empatik mampu memahami motivasi dan
pengalaman orang lain, perasaan dan sikap mereka, serta harapan dan keinginan mereka untuk masa mendatang.
Mengkomunikasikan empati dapat diilakukan secara verbal maupun non verbal. Secara nonverbal, kita dapat
mengkomunikasikan empati dengan memperlihatkan
keterlibatan aktif dengan orang itu melalui ekspresi wajah dan gerak-gerik yang sesuai, konsentrasi terpusat
meliputi kontak mata, postur tubuh yang penuh perhatian, dan kedekatan fisik serta sentuhan atau belaian yang sepantasnya.
5 Faktor Humanistic Model yang Efektif
3. Supportiveness (mendukung)
Memperlihatkan sikap mendukung dengan bersikap deskriptif, spontan, dan provisional.
Deskriptif lebih banyak meminta informasi atau deskripsi tentang suatu hal. (biasanya orang tidak merasa dihina atau ditantang, tetapi merasa dihargai)
Spontan terbuka dan terus terang tentang apa yang dipikirkannya.
Provisional memiliki sikap berpikir, terbuka, ada kemauan untuk mendengar pandangan yang berbeda dan bersedia
menerima pendapat orang lain, bila memang pendapatnya keliru.
5 Faktor Humanistic Model yang Efektif
4. Positiveness : menghargai keberadaan orang lain
menyatakan sikap positif dan secara positif memberi dorongan orang yang menjadi teman kita berinteraksi.
5. Equality (kesetaraan) : penerimaan terhadap lawan bicara
Dalam setiap situasi, barangkali terjadi ketidaksetaraan (ada seseorang yang lebih dari yang lainnya), namun dalam
komunikasi interpersonal akan lebih efektif bila suasananya
setara. Artinya, harus ada pengakuan bahwa kedua pihak sama- sama bernilai dan berharga, dan bahwa masing-masing pihak mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan.
Pendekatan Pragmatic
5 kemampuan yang harus dimiliki
• memiliki rasa percaya diri sosial sehingga berkomunikasi secara relax.
Confidence
• perasaan kebersamaan antara pembicara dan pendengar.
Immediacy
• mengontrol interaksi
Interaction Management
• secara sungguh-sungguh terlibat dalam komunikasi
Expressiveness
• beradaptasi dengan orang lain selama proses interpersonal berlangsung
Other orientation
KOMUNIKASI MASSA DALAM
DIGITAL ERA
Pengertian Komunikasi Massa
“Komunikasi massa adalah jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat
diterima secara serentak dan sesaat.”
(Jalaluddin Rachmat)
“Pesan yang dikomunikasikan lewat media massa”
(Breitner)
“Komunikasi massa adalah suatu proses dimana suatu organisasi yang kompleks dengan bantuan satu atau lebih mesin memproduksi dan mengirimkan pesan kepada khalayak yang besar, heterogen, dan tersebar.”
(Joseph Dominick)
Fungsi Komunikasi Massa
• Fungsi komunikasi massa menurut Alexis S. Tan (1981) - (Nurudin, 2007 : 65)
No Tujuan Komunikator Tujuan Komunikan
1 Memberi informasi Mempelajari ancaman dan peluang, memahami lingkungan, menguji kenyataan, meraih keputusan 2 Mendidik Memperoleh pengetahuan dan keterampilan, serta
mempelajari nilai dan tingkah laku yang cocok agar diterima dalam masyarakatnya
3 Mempersuasi Memberi keputusan, mengadopsi nilai, tingkah laku, dan aturan yang cocok agar diterima dalam masyarakat
4 Menyenangkan,
memuaskan kebutuhan komunikan
Menggembirakan, mengendorkan urat saraf, menghibur
dan mengalihkan perhatian dari masalah yang dihadapi
Dilihat Berdasarkan Sumbernya:
– Pre-Internet:
– Sumber berasal dari grup atau individu yang memegang peran tetap/pasti dalam struktur organisasi tertentu.
– Internet:
– Sumber bisa berasal dari seseorang, yang
berperan sebagai komunikator massa (ex: seorang
blogger kepada pembaca blog nya)
Beberapa
Perubahan yang Terjadi di Era
Digital
1# Perubahan Bentuk Komunikasi Massa di Era Internet
• Mengalami bentuk baru, yang memungkinkan terbentuknya berbagai tingkat komunikasi:
– One-to-one (email)
– One-to-many (CNN.com)
– Few-to-few (chatrooms, blogs) – Many-to-many (YouTube, eBay)
– Audience competition not always a factor
• Pesan tidak linear, sementara konten bisa di buat baik oleh
organisasi maupun pengguna internet itu sendiri.
2# Perubahan Audience di Era Internet
Audience media: tidak semasif sebelumnya, dan lebih selektif.
– Audience lebih tersegmentasi
– Audience yang hanya menggunakan satu media saja semakin sedikit
– Walau terjadi specialisasi, tidak menutup
kemungkinan untuk menjangkau audience secara
massa.
2# Perubahan Audience di Era Internet
• Audience lebih bisa mengkontrol apa yang mereka lihat dengar, serta kapan ingin melihat dan mendengarkannya
• Teknologi membuat audience memiliki lebih banyak kekuatan seperti yang disebut diatas, termasuk
mengkontrol informasi yang mereka terima
• Bagi audience, sumber informasi semakin banyak
• Keleluasaan yang lebih bagi konsumen saat
mengkonsumsi produk (ex: download 1 album music
atau 1 lagu saja)
3# Perubahan Menjadi Multiple Platform
• Dalam membuat konten kini dapat dilakukan dalam berbagai platform dan dinikmati melalui berbagai alat/devices
– Ex: Video musik yang semula hanya bisa dinikmati di TV (network satelit), kini bisa juga dinikmati di websites, di iPods, dll.
– Ex: Konten TV, koran, majalah kini di repackaged
untuk dapat digunakan di berbagai alat/devices.
Machine-Assisted Interpersonal CMC
Berbagai Model dalam
Komunikasi
BERAGAM MODEL DALAM KOMUNIKASI
Saat ini ketika penelitian media teknologi baru (internet) mulai marak, penelitian yang dilandasi oleh matematika dan fisika dari Shannon & Weaver
mulai lagi dikembangkan.
Konvergen dengan memperkenalkan cara hidup baru seperti yang saat ini terjadi pada jutaan orang (Dizard, 1997) membentuk social relationship (Park & Floyd, 1996), muncul
identitas baru(Turkle, 1997), dan mengembangkan budaya baru (Dery 1996 dalam Straubhaar, 2000), On the Net. Semua ini berarti lebih banyak pilihan hidup, murahnya barang dan jasa yang dibeli langsung dari suplier dan kualitas hidup yang lebih baik bagi
keluarga umumnya. Akan tetapi hal ini akan menyebabkan hubungan antar manusia menurunkarena segala sesuatu dilakukan melalui komputer secara impersonal.
Menurut salah satu penelitian, sepertiga pengguna internet menghabiskan waktu menonton TV lebih sedikit daripada sebelumnya (Miller & Clemente, 1997).
Model Shannon & Weaver
FOKUS
• Penelitian mereka dikembangkan sepanjang perang dunia ke 2 di Bell Telephone Laboratories US. Mereka lebih fokus pada bagaimana medium (channel) komunikasi bisa
digunakan lebih efisien. Channel yang menjadi objek kajian mereka adalah kabel telpon dan gelombang radio.
• Berdasarkan latar belakang mereka sebagai teknisi dan ahli matematik, mereka membuat teori yang dapat digunakan sebagai masalah bagaimana mengirimkan informasi
sebanyak mungkin dan bagaimana mengukur kapasitas
channel untuk membawa informasi tersebut.
Elements of the Model
1. Information source, yang memproduksi pesan (sumber pesan) 2. A transmitter, yang menyandikan (encodes) pesan menjadi signal 3. A channel, dimana signal disesuaikan untuk transmisi
4. A receiver, yang merekonstruksi pesan dari signal yang diterima 5. A destination, tujuan pesan
Noise, merupakan sesuatu yang terdapat di sinyal ketika proses pengiriman dan penerimaan yang tidak diharapkan dari sebuah sumber pesan. Akan tetapi, konsep noise telah mengalami perluasan yakni segala jenis sinyal yang diterima padahal tidak dikirimkan dari source; atau apapun yang dapat membuat sinyal yang diharapkan lebih sulit diartikan dengan akurat.
Contoh
• Untuk telepon:
– the channel kabel telepon
– the signal muatan listrik didalam kabel – the transmitter & receiver pesawat
telepon-nya itu sendiri
– Noise bunyi-bunyian dari kabel
• Dalam percakapan:
– the transmitter mulut
– the signal gelombang suara – the receiver telinga
– Noise gangguan apapun yang
mengganggu selama percakapan tersebut
Keunggulan Model Shannon and Weaver
• Sederhana (simplicity)
• Umum
• Memungkinkan untuk diukur (Quantifiability)
Kelemahan Model Transmission (Shannon & Weaver)
• Model 1 arah, dimana penerima pesan dianggap memiliki secondary role. Padahal komunikasi bukanlah “one way street”. Sebagai
penerima pesan (melaui TV, Radio, atau membaca buku) kita juga aktif menintrepetasikan pesan yang kita terima.
Linear
• Dalam model ini jelas sender dipandang sebagai ‘decision maker’
aktif yang menentukan dan memberi makna pada pesan, sementara receiver adalah pasif.
• Pada kenyataannya dalam komunikasi diantara dua orang terjadi proses ‘sending’ dan ‘receiving’ dua arah yang berkesinambungan (tidak hanya verbal, tapi juga body language, dll)
Model ini membagi dengan
tegas peran antara ‘sender’
dan 'receiver‘
(kedua belah pihak seakan
terisoloasi)
Kelemahan Model Transmission (Shannon & Weaver)
• Pada kenyataannya kerap ada perbedaan antara ‘intended meaning’ dan ‘meaning’ yang ditangkap oleh
receiver/penerima pesan
• Frames of reference penerima pesan kerap diabaikan padahal hal ini mempengaruhi interpretasi terhadap pesan
Model ini cenderung menyamakan antara konten komunikasi (yang disampaikan)
dan makna komunikasi (yang diterima) kurang mempertimbangkan
elemen interpretasi dari penerima pesan
• Pada kenyataannya tidak semua pesan itu sifatnya terencana. Banyak pula pesan /informasi yang tidak terencana turut andil dalam seseorang
menginterpretasikan pesan (ex: informasi tentang attitude seseorang melalui body language)
Model ini memperlakukan pesan semuanya adalah ‘intentional’
(terencana)
TUGAS KELOMPOK 6-DST
TUGAS 2: Kelompok 6-dst
Angkat 1 studi kasus tentang:
-Dampak sosial yang disebabkan oleh komunikasi melalui komputer yang dianggap semakin impersonal
PPT & MS Word (min. 5 halaman, 2 spasi)