RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Oleh : Eka Martya Widyowati, S.Pd.
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 63 Jakarta Kelas / Semester : XII / 5
Pembelajaran ke : 2
Alokasi waktu : 10 menit
KD / Materi pokok : 3.2 / Penurunan titik beku pada larutan elektrolit
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran Guided Discovery Learning, peserta didik dapat menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya, peserta didik terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggungjawab serta dapat menganalisis fenomena sifat koligatif larutan penurunan titik beku pada larutan elektrolit dan menyajikan hasil analisis berdasarkan data percobaan terkait penurunan titik beku berdasarkan percobaan sederhana yang telah dilakukan.
B. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : SaintifikModel Pembelajaran : Guided Discovery Learning Metode : Praktikum, diskusi dan penugasan
C. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan (2 menit)
Guru membuka pembelajaran dengan salam dan dilanjutkan membaca do’a.
Guru menyapa dan mengecek kehadiran peserta didik serta persiapan percobaan penurunan titik beku.
Guru mereview materi sebelumnya yaitu mengenai sifat koligatif larutan.
Guru memberikan gambaran tentang manfaat dan tujuan mempelajari materi yang akan dipelajari (penurunan titik beku) dalam kehidupan sehari-hari.
Inti (6 menit)
Stimulus
Siswa diminta untuk mengamati gambar terkait manfaat sifat koligatif penurunan titik beku.
Problem statement
Siswa mengajukan berbagai pertanyaan terkait gambar yang ditampilkan :
“Mengapa pedagang es puter bisa tetap mendinginkan es selama ia berjualan?”
Mengumpulkan informasi
Peserta didik memperhatikan tutorial yang dilakukan oleh guru dalam percobaan penurunan titik beku.
Peserta didik melakukan percobaan penurunan titik beku sesuai instruksi dan LKPD yang telah diberikan.
Pengolahan data
Peserta didik menganalisis hasil pengamatan percobaan penurunan titik beku dan menyimpulkan pengaruh penambahan zat terlarut yang bersifat elektrolit (garam) terhadap penurunan titik beku.
Komunikasi
Perwakilan peserta didik mempresentasikan hasil analisis dan kesimpulan percobaan yang dilakukan kelompoknya.
Generalisasi
Peserta didik dibantu guru memverifikasi kesimpulan yang benar mengenai pengaruh larutan elektrolit terhadap penurunan titik beku.
Penutup (2 menit)
Guru memberikan tugas untuk membuat laporan praktikum.
Guru mengingatkan peserta didik untuk membersihkan dan merapikan kembali alat serta tempat praktik.
Guru menutup pembelajaran dengan berdo’a bersama dan salam
D. Penilaian Pembelajaran
Sikap : Jurnal pengamatan sikap dan penilaian teman sebaya Pengetahuan : Tes tulis
Keterampilan : Penilaian kerja dan presentasi
Jakarta, Juli 2022 Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 63 Jakarta Guru Mata Pelajaran Kimia
Susanto, S.Pd. Eka Martya Widyowati, S.Pd.
NIP. 196711281998021001 NIP. 199103162020122023
LAMPIRAN PENILAIAN
1. Sikap
Jurnal pengamatan sikap
No. Nama Peserta Didik
Disiplin Tanggung Jawab Teliti Sopan
Total Skor
1
2
3
4
dst Keterangan : 4 : Amat baik 3 : Baik
2 : Kurang baik 1 : Tidak baik
Penilaian teman sebaya Nama :
Kelas :
No. Aspek pengamatan Skor
1 2 3 4
1. Tanggung jawab dalam persiapan praktikum 2. Bekerja sama melaksanakan praktikum dengan baik
3. Mengungkapkan pendapat saat berdiskusi dengan bahasa yang sopan.
4. Ikut andil dalam pembuatan laporan praktikum
5. Mengakui dan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan Jumlah skor
Keterangan : 4 : Selalu 3 : Sering 2 : Jarang 1 : Tidak pernah
2. Pengetahuan : Terlampir soal evaluasi berjumlah 4 soal Ketentuan penskoran :
Nomor 1.
Kriteria Jawaban Rentang Skor
Menghitung penurunan titik beku larutan nonelektrolit dengan lengkap dan tepat
5 - 6 Menghitung penurunan titik beku larutan nonelektrolit dengan lengkap
namun kurang tepat
3 - 4 Menghitung penurunan titik beku larutan nonelektrolit namun kurang
lengkap dan kurang tepat
1 - 2
Skor maksimum 6
Nomor 2.
Kriteria Jawaban Rentang Skor
Menghitung penurunan titik beku larutan elektrolit dengan lengkap dan tepat
5 - 6 Menghitung penurunan titik beku larutan elektrolit dengan lengkap namun
kurang tepat
3 - 4 Menghitung penurunan titik beku larutan elektrolit namun kurang lengkap
dan kurang tepat
1 - 2
Skor maksimum 6
Nomor 3.
Kriteria Jawaban Rentang Skor
Menyebutkan kegunaan penurunan titik beku dengan lengkap dan tepat 4 Menyebutkan kegunaan penurunan titik beku dengan lengkap namun
kurang tepat
3 Menyebutkan kegunaan penurunan titik beku namun kurang lengkap dan
kurang tepat
1 - 2
Skor maksimum 4
Nomor 4.
Kriteria Jawaban Rentang Skor
Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan titik beku dengan lengkap dan tepat
4 Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan titik beku
dengan lengkap namun kurang tepat
3 Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan titik beku
namun kurang lengkap dan kurang tepat
1 - 2
Skor maksimum 4
Jumlah skor maksimum = 6 + 6 + 4 + 4 = 20
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎 𝒙 𝟏𝟎𝟎
3. Keterampilan
No. Nama Persiapan
praktikum
Ketepatan alat
Kesesuaian prosedur
Ketepatan pengukuran
Total skor
Nilai 1.
2.
3.
4.
5.
Dst.
Keterangan : 4 : Amat baik 3 : Baik
2 : Kurang baik 1 : Tidak baik
LAMPIRAN BAHAN AJAR
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada macamnya zat terlarut tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat terlarut (konsentrasi zat terlarut). Apabila suatu pelarut ditambah dengan sedikit zat terlarut, maka akan didapat suatu larutan yang mengalami:
1. Penurunan tekanan uap jenuh 2. Kenaikan titik didih
3. Penurunan titik beku 4. Tekanan osmosis
Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan dan sifat larutan itu sendiri.
Jumlah partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama dengan jumlah partikel dalam larutan elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama. Hal ini dikarenakan larutan elektrolit terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak terurai menjadi ion-ion. Dengan demikian sifat koligatif larutan dibedakan atas sifat koligatif larutan non elektrolit dan sifat koligatif larutan elektrolit.
Kenaikan titik didih (ΔTb) dan Penurunan titik beku (ΔTf)
Setiap zat cair pada suhu tertentu mempunyai tekanan uap jenuh tertentu dan mempunyai harga yang tetap. Zat cair akan mendidih dalam keadaan terbuka jika tekanan uap jenuhnya sama dengan tekanan atmosfer. Pada saat udara mempunyai tekanan 1 atm, air mendidih pada suhu 100°C, tetapi jika dalam zat cair itu dilarutkan suatu zat, maka tekanan uap jenuh air itu akan berkurang. Penurunan tekanan uap jenuh larutan yang lebih rendah dibanding tekanan uap jenuh pelarut murni menyebabkan titik didih larutan lebih tinggi daripada titik didih pelarut murni.
Selisih antara titik didih suatu larutan dengan titik didih pelarut murni disebut kenaikan titik didih larutan (ΔTb).
ΔTb = ΔTb larutan – ΔTb pelarut murni
Berdasarkan gambar di atas, dapat dilihat bahwa tekanan uap larutan lebih rendah daripada tekanan uap pelarut murni. Hal ini menyebabkan penurunan titik beku larutan lebih rendah dibandingkan dengan
penurunan titik beku pelarut murni. Selisih temperatur titik beku larutan dengan titik beku pelarut murni disebut penurunan titik beku (ΔTf).
ΔTf = ΔTf pelarut murni – ΔTf larutan
Menurut Hukum Backman dan Raoult bahwa penurunan titik beku dan kenaikan titik didih berbanding langsung dengan molalitas yang terlarut di dalamnya. Hukum tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut.
ΔTb = Kb . m dan ΔTf = Kf . m Keterangan: ΔTb = kenaikan titik didih
Kb = tetapan kenaikan titik didih molal ΔTf = penurunan titik beku
Kf = tetapan titik beku molal m = molalitas
Syarat Hukum Backman dan Raoult adalah sebagai berikut.
a. Rumus di atas berlaku untuk larutan nonelektrolit.
b. ΔTb tidak berlaku untuk larutan yang mudah menguap.
c. Hanya berlaku untuk larutan yang sangat encer, pada larutan yang pekat terdapat penyimpangan.
(W menyatakan massa zat terlarut), maka kenaikan titik didih larutan dapat dinayatakan sebagai:
ΔTb = Kb . m ΔTb = Kb . 𝑊
𝑀𝑟∙1000
𝑃
Keterangan: ΔTb = kenaikan titik didih (oC)
Kb = tetapan kenaikan titik didih molal W = massa zat terlarut (gram)
Mr = massa molekul relatif zat terlarut P = massa pelarut murni (gram)
Apabila pelarutnya air dan tekanan udara 1 atm, maka titik didih larutan dinyatakan sebagai : Tb = (100 + ΔTb) oC
ΔTb = Tb larutan - Tb pelarut
(W menyatakan massa zat terlarut), maka penurunan titik beku larutan dapat dinayatakan sebagai:
ΔTf = Kf . m ΔTf = Kf . 𝑊
𝑀𝑟∙1000
𝑃
Keterangan: ΔTf = penurunan titik beku (oC)
Kf = tetapan kenaikan titik beku molal W = massa zat terlarut (gram)
Mr = massa molekul relatif zat terlarut P = massa pelarut murni (gram)
Apabila pelarutnya air dan tekanan udara 1 atm, maka titik beku larutannya dinyatakan sebagai:
Tf = (0 – ΔTf)oC
ΔTf = Tf pelarut - Tb larutan
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN ELEKTROLIT
Untuk larutan elektolit, ternyata memiliki harga sifat koligatif larutan yang lebih tinggi daripada larutan yang nonelektrolit untuk konsentrasi yang sama. Untuk konsentrasi yang sama, larutan elektrolit akan mengandung jumlah partikel yang lebih banyak daripada larutan nonelektrolit. Harga sifat koligatif larutan elektrolit dipengaruhi oleh faktor Van’t Hoff (i).
i = {1 + α (n-1)}
dengan: n = jumlah ion α = derajat ionisasi Untuk n = 2 (biner)
n = 3 (terner) n = 4 (kuartener) n = 5 (pentaner) Untuk α = 1 (elektrolit kuat)
α = 0 (nonelektrolit) 0 < α < 1 (elektrolit lemah)
maka persamaan sifat koligatifnya dirumuskan:
ΔP = Xt · P°· i ΔTb = Kb · m · i ΔTf = Kf · m · i π = M · R · T · i
TANGGAL :
Kaleng biskuit / susu (dengan tutup)
Baskom plastik (ukuran harus lebih besar dari kaleng) Temometer (disiapkan guru)
Sendok
Gelas plastik 2 buah
Susu UHT 200 mL (2-3 kotak) atau susu bubuk/ susu kental manis 2-3 sachet
Maizena (per kelompok 2 sendok makan) Garam halus atau garam kasar
Es krim - Koligatif
ANGGOTA KELOMPOKALAT DAN BAHAN
Menganalisis pengaruh penambahan zat terlarut pada pembuatan es krim dengan metode sederhana.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Masukkan susu yang sudah dilarutkan ke dalam kaleng bersih.
Tutup kaleng dengan rapat.
Hancurkan es batu menjadi bongkahan yang lebih kecil, masukkan ke dalam baskom.
Ukur suhu awal es batu dengan termometer.
Letakkan kaleng di tengah-tengah baskom.
Putar kaleng searah jarum jam selama 10 - 15 menit.
Ukur suhu akhir es batu
Amati tekstur, rasa, dan daya leleh es krim. Catat pada tabel hasil pengamatan.
LANGKAH KERJA
PERCOBAAN 1
PERCOBAAN 2
Masukkan susu yang sudah dilarutkan ke dalam kaleng bersih.
Tutup kaleng dengan rapat.
Hancurkan es batu menjadi bongkahan yang lebih kecil, masukkan ke dalam baskom.
Taburi es dengan garam secukupnya.
Ukur suhu awal es batu dengan termometer.
Letakkan kaleng di tengah-tengah baskom.
Putar kaleng searah jarum jam selama 10 - 15 menit.
Ukur suhu akhir es batu
Amati tekstur, rasa, dan daya leleh es krim. Catat pada tabel hasil pengamatan.
Cover (Judul, tanggal, Identitas)
Tujuan praktikum Dasar Teori
Alat dan bahan Langkah kerja Hasil pengamatan Pembahasan Kesimpulan 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
HASIL PENGAMATAN
KESIMPULAN
SISTEMATIKA LAPORAN