KOOI~JJINASI
KEI} ALA
DISIPl .. IN SEKOLAH
SEKOLAH
KOOI~JJINASI
KEI} ALA
DISIPl .. IN SEKOLAH
SEKOLAH
l
TESIS
KONTRIBUSI KEMAMPUAN KOORDINASI KEPALA
SEKOLAH DAN DISIPLIN SEKOLAH TERHADAP
KINERJA SEKOLAH :MENENGAH ATAS (SMA)
NEGERI DI KABUP ATEN DAIRI
MANIHAR TUMANGGOR
NI~.081188130009
Telah dipertahankan di depan Panitia Ujian Tesis pada tanggal 23 November 2011 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk memperoleh gelar
Magister Pendidikan Program Studi Administrasi Pendidikan
Prof.Dr. Zainuddin,MPd.
NIP .195503071984031001
Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan
~
Prof.Dr. H. Syaiful Sagala,MPd.
NIP.l95805091986111001
Medan, 23 November 2011
Dr. ArifRahman,MPd.
PERSETUJUAN
DEWAN
PENGUll
UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN
..
No. NAMA
...
1
1. Prof.Dr.Zainuddin,MPd.
NIP .195503071984031001
Pembimbing I
2. Dr.ArifRahman,MPd.
NIP.196604121992031001
Pembimbing II
3. Prof.Dr.lbnu Hajar Damanik,MPd.
···
'U
NIP.l96305201987031004
Penguji
~
~
4. Prof.Dr.Belferik Manullang
NIP.l9471 0151974121001
Penguji
5. Prof.Dr.H.Syaiful Sagala,MPd.
. ... w::: ... :
~
, i"NIP.195805091986111001
Penguji
Nama Mahasiswa : Manihar Tumanggor
"
•
I iY
ABSTRAK
Manihar Tumanggor. Kontribusi Kemampuan Koordinasi Kepala Sekolah dan
Disiplin Sekolah terhadap Kinerja Seko/ah. Studi Empiris di SMA Negeri
Kabupaten Dairi. Tesis. Medan: Prodi Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana. UNIMED. 2011.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui (1) kontribusi kemampuan koordinasi kepala sekolah terhadap kine:tja sekolah SMA Negeri di K.abupaten Dairi.(2) kontribusi disiplin sekolah terhadap kine:tja sekolah SMA Negeri di Kabupaten Dairi.(3). kontribusi kemampuan koordinasi kepala sekolah dan disiplin sekolah secara bersama-sama terhadap kine:tja sekolah SMA Negeri di Kabupaten Dairi.
Rumusan penelitian ini adalah {1) Apakah terdapat kontribusi yang signiflkan dari kemampuan koordinasi kepala sekolah terhadap kine:tja sekolah SMA Negeri di K.abupaten Dairi. (2).Apakah terdapat kontribusi yang signiftkan dari disiplin sekolah terhadap kine:tja sekolah SMA Negeri di Kabupaten Dairi.(3) Apakah terdapat kontribusi yang signifikan dari kemampuan koordinasi kepala sekolah dan disiplin sekolah secara bersama-sama terhadap kine:tja sekolah SMA Negeri di K.abupaten Dairi. (4) Bagaimanakah tingkat kemampuan koordinasi kepala sekolah SMA Negeri di Kabupaten Dairi. ( 5) Bagaimanakah tingkat disiplin sekolah SMA Negeri di Kabupaten Dairi. {6) Bagaimanakah tingkat kinerja sekolah SMA Negeri di Kabupaten Dairi.
Data penelitian ini ter~ebih dahulu diuji normalitas distribusi variabelnya dengan uji Liliefors. Untuk menguji linieritas dan keberartian persamaan regresi diuji dengan analisis varians {ANA VA), Untuk menguji hipotesis digunakan analisis korelasi parsial jenjang pertama dan keberartiannya diuji dengan uji-t. Korelasi ganda diuji dengan analisis regresi ganda, homogenitas diuji dengan rumus chi kuadrat, uji independensi dilakukan dengan rumus Produc Moment.
Hasil analisi korelasi parsial jenjang pertama menunjukkan bahwa terdapat hubungan linier dan berarti antara kemampuan koordinasi kepala sekolah dan disiplin sekolah terhadap kinerja sekolah SMA Negeri Kabupaten Dairi. Besar sumbangan efektif dari variabel kemampuan koordinasi kepala sekolah dengan kinerja sekolah sebesar 39,73% dan sumbangan relatif 65,14% serta besar sumbangan efektif dari variabel disiplin sekolah dengan kinerja sekolah sebesar 21,26% dan sumbangan relatif34,86%.
4
{.
•
..
ABSTRACT
Manihar Tumanggor. The Contribution of the Headmaster's
Coordinating Ability and School Dicipline to the Good Workness. Empiric Studies in SMA Negeri Kabupaten Dairi. Theses. Medan : Study Program Education Administration, Magister Program, UNIMED. 2011.
This research has purposes to describe and to know (1) The contribution of the headmaster's coordinating ability to achieve good workness in state of senior high school in Dairi regency. (2) The contribution of school dicipline to achieve good workness in state of senior high school in Dairi regency.(3) The contribution of the headmaster's coordinating ability combining with school dicipline to achieve good workness in state of senior high school in Dairi regency.
The formulating of this research are (1) Is there any significancy of the
contribution of the headmaster's coordinating ability to achieve good workness in state of senior high school in Dairi regency.(2) Is there any significance of the contribution of school dicipline to achieve good workness in state of senior high
school in Dairi regency.(3) Is there any significance of the contribution of the
headmaster's coordinating ability combining with school dicipline to achieve good workness in state of senior high school in Dairi regency.(4) How the grate of the headmaster's coordinating ability in state of senior high school in Dairi regency.(5) How the grate of school dicipline in state of senior high school in Dairi regency.( 6) How the grate of workness in state of senior high school in Dairi regency.
The data of this research examined first its variable distribution normality
by Liliefors. For testing the linierity and regression equivalent meaningfullness in tasted by varians analysis (ANA VA). To examine the hypothesis used partial correlation analysis at first level and the meaningfullness is tested by t test. Double correlation is tested by double regression analysis, the homogenity is tested by chi square formula and independention test examined by moment product.
The result of partial correlation analysis at first level shows that there is tinier relation and significance of the hadmaster's coordinating ability with school
dicipline to achieve good workness in state of senior high school in Dairi regency.
The efective value of variable the headmater' s coordinating ability to the good workness is 39,73 percent, the relative value is 65,14 percent, then the efective value of variable school dicipline to the good workness is 21,26 percent and relative value is 34,86 percent.
The suggestion for headmasters and teachers who involve in improvement
of the headmaster's coordinating ability and school dicipline to the
good
workness•
•
•
KATAPENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas limpahan kasihNya
sehingga penulisan tesis untuk menyelesaikan pendidikan Magister ini dapat
terlaksana dengan baik. Penelitian ini berjudul " Kontribusi Kemampuan Koordinasi
Kepala Sekolah dan Disiplin Sekolah Terhadap Kineija Sekolah Menengah Atas
(SMA) Negeri di Kabupaten Dairi " yang bertujuan untuk melihat sejauh mana
kontribusi keduanya dalam peningkatan kineija sekolah, dengan demikian kelak akan
dapat diwujud nyatakan di sekolah masing-masing.
Pada kesempatan ini, dengan penuh ketulusan, penulis mengucapkan
terimakasih yang tidak terhingga kepada yang terhormat :
1. Bapak Prof. Dr. Zainuddin, M.Pd., sebagai pembimbing I dan Bapak Dr.
Arif Rahman, M.Pd., sebagai pembimbing II, atas bantuannya dalam
memotivasi dan membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan
penulisan tesis ini.
2. Bapak Prof.Dr.Ibnu Hajar, MSi. Rektor UNIMED sekaligus sebagai Dosen
Penguji, atas motivasi yang diberikan serta saran dan koreksi kepada
penulis dalam proses penulisan tesis ini.
3. Bapak Prof.Dr.Belferik Manullang sebagai Direktur Pascasrujana
sekaligus sebagai Dosen Penguji, atas segala dorongan serta masukan yang
diberikan kepada penulis dalam penulisan tesis ini.
4. Bapak Prof. Dr.Syaiful Sagala sebagai Ketua Program Studi Administrasi
Pendidikan sekaligus sebagai Dosen Penguji, atas motivasi dan dorongan
yang diberikan kepada penulis dalam proses penulisan tesis ini.
5. Seluruh Dosen Pascasarjana UNIMED atas ilmu yang diberikan kepada
/
6.
Bapak: Drs.Pasder Berutu,Msi., Kepala Dinas Pendidikan Kab. Dairi atas...
dorongan semangat serta masukan-masukan yang diberikan kepada penulisselama mengikuti peiididikan.
7. Seluruh Kepala Sekolah dan Bapak Ibu Guru-guru SMA Negeri se
Kabupaten Dairi, atas bantuan yang diberikan kepada penulis selama
mengadakan penelitian di sekolah.
8. Orang tuaku Maruli Tumanggor dan Ersemina Hasugian, atas kasih sayang
dan ketulusan hatimu kepada seluruh anak-ana.kmu, serta seluruh
keluargaku, abang, kakak serta adikku.
Khusus buat Istri yang sangat saya sayangi Rehulina Santa Sinulingga dan
anak-anak buah hatiku, Anisa Margaretha Tumanggor dan Blasius Brema Tumanggor
.;. yang merupakan sumber semangat dan motivasi hidupku, terimakasih atas
pengertian dan ketulusan hatimu sehingga saya dapat menyelesaikan pendidikan ini
dengan baik.
Akhimya semoga tulisan ini dapat menjadi bahan masukan yang bennanfaat
untuk meningkatkan kineija sekolah, khususnya sekolah SMA di Kabupaten Dairi,
sehingga akan bennuara pada peningkatan mutu pendidikan.
Medan, November 2011 Penulis,
"
..
,..
DAFTARISI
Halaman
ABSTRAK ... .
ABSTRACT ... :... ii
KATAPENGANTAR... iii
DAFTARISI... v
DAFTAR TABEL. ... ... ... . ... ... .. ... .. . . ... .. ... vii
DAFTARGAMBAR... viii
DAFTAR LAMP IRAN... ix
BABI. PENDAHULUAN
A.
B.
C. D. E. F. Latar Belakang Masalah ... . Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian 7 8 8 9 9 BAB II. KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Teoretis 1. Hakikat Kineija Sekolah... 112. Hakikat Kemampuan Koordinasi Kepala Sekolah... 19
3. Hakikat Disiplin Sekolah... 24
B. Kerangka Berpikir... 27
C. Hipotesis Penelitian ... 29
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian . . . ... ... 30
B. Metode dan Rancangan Penelitian ... ... 30
c.
Populasi dan Sampel ... :... 30D.
Defenisi Operasional... 37E .
Teknik Pengumpulan Instrumen Penelitian... 39F.
Uji Coba Instrumen... ... 45..
i ""
H.
I.Teknik Analisis Data ... ..
Pengajuan Hipotesis ... .
BAB IV. HASIL PENELITIAN
49
52
A. Deskripsi Data Penelitian . . . .. . .. . . .. . . .. . . 53
B. Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian... 58
C Uji Persyaratan Analisis ... 61
D. Pengujian Hipotesis . . . .. . . .. . . .. . . .. . 66
E. Temuan Penelitian ... 73
F Pembahasan... 74
BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A Simpulan . . . .. . . .. . . .. . .. . .. . . .. . . .. .. . . . .. . . .. . .. . . .. . . . .. .. 77
B. Implikasi . . . . .. .. . .. . . .. . . . .. . . .. . . .. .. . . .. . . . .. . . 78
C. Saran ... .
Daftar Pustaka ... .
Lampiran Instrumen
80
..
...
i
.
DAFTAR TABEL
[image:11.534.27.477.39.642.2]Halaman
Tabel3.1. Perolehan Data .. : ... ~... 40
Tabel 3.2 Indikator Varia bel Kemampuan Koordinasi Kepala Sekolah... 41
Tabel3.3 Indikator Variabel Disiplin Sekolah ... ... ... ... ... 43
Tabel3.4 Indikator Variabel Kinerja Sekolah ... ... ... ... 45
Tabel 4.1 Ringkasan Karakteristik Data Dari Setiap V ariabel Penelitian . . . ... .. . . .. .. . .. . . .. . . . ... 53
Tabel4.2 Ditribusi Frekuensi Variabel (Xi)... 54
Tabel4.3 Distribusi Frekuensi Variabel (X2)... ... ... ... ... 55
Tabel4.4 Ditribusi frekuensi Variabel
(Y)...
57Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor dari Variabel (X1) .. • • .... .. • • • . • • .. .. • • ... .. • • .... .. • ... ... • .. • • • • • .. • • • •• 58
Tabel4.6 Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor dari Variabel (X2). .. . . . ... .. .. . ... . . . ... 59
Tabel 4. 7 Distribusi Frekuensi dan Kategori Skor dari Variabel
(Y)...
60Tabel 4.8 Ringkasan Analisis Perhitungan Uji Normalitas Variabel Penelitian ... 61
Tabel4.9 Ringkasan ANA VA untuk Persamaan Regresi (Y) atas (X1). ... 63
Tai>el4.10 RingkasanANAVA untuk Persamaan Regresi (Y) atas (X2)... 64
Tabel4.11 Hasil Homogenitas antar Variabel Penelitian ... ... 65
Tabe14.12 Perhitungan Koefisien Korelasi antar Variabel Penelitian ... 66
Tabe14.13 Ringkasan Hasil Analisis Regresi Sederhana Variabel (X1)... 67
Tabel4.14 Ringkasan Hasil Analisis Regresi Sederhana Variabel (X2) ... 68
Tabel4.15 Ringkasan Hasil Analisis Regresi Ganda... 69
Tabel4.16 Ringkasan Analisis Korelasi Parsial dengan Uji - t dari Variabel Bebas dengan Variabel Terikat ... 70
DAFTAR GAMBAR
[image:12.550.36.472.47.519.2]Halaman
Gambar 3.1. Uraian Stoner ... 39
Gambar 4.1. Histogram distribusi data variabel X1 •••••••••••••••••••••••• 55
Gambar 4.2. Histogram distribusi data variabe1 X2 ... 56
Gambar 4.3. Histogram distribusi data variabel Y ... 57
Gam bar 4.4. Tata hubung variabel penelitian ... 71
..
DAFTARLAMPIRAN
Hal am an
Lampiran 1. Instrumen Variabel Kemampuan Koordinasi Kepala
Sekolah (XJ) ... 84
Lampiran2. Instrumen Variabel Disiplin Sekolah (X2) ... 89
Lampiran3. Instrumen Variabel Kinerja Sekolah (Y) ... 94
Lampiran 4. Tabel Uji Instrumen Variabel Kemampuan Koordinasi Kepala Sekolah (X1) ... 98
Lampiran 5. Tabel Uji Instrumen Variabel Disiplin Sekolah (X2) ... 99
Lampiran 6. Tabel Uji Instrumen Variabel Kinerja Sekolah (Y) ... 100
Lampiran 7. Uji Validitas Variabel Kemampuan Koordinasi Kepala Sekolah (X1) ... 101
..
•
Lampiran 8. Uji Validitas Variabel Disiplin Sekolah (X2) ... 105'
Lampiran 9. Uji Validitas Variabel Kinerja Sekolah (Y) ... 110•
Lampiran 10. Uji Reliabilitas Variabel Kemampuan Koordinasi Kepala Sekolah (XJ) ... Ill Lampiran 11. Uji Reliabilitas Variabel Disiplin Sekolah (X2) ... 114Lampiran 12. Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Sekolah (Y) ... 117
Lampiran 13. Data Hasil Penelitian Variabel Kemampuan Koordinasi Kepala Sekolah (Xt) ... 120
Lampiran 14. Data Hasil Penelitian Variabel Disiplin Sekolah (X2) ... 122
Lampiran 15. Data Hasil Penelitian Varia bel Kinerja Sekolah (Y)
...
124Lampiran 16. Data Ubahan Pene1itian ... : ... 126
Lampiran 17. Perhitungan Mean, Standar Deviasi, Modus, dan Median dari V ariabel Kemampuan Koordinasi Kepala Sekolah (XJ) ... 128
..
Lampiran 18. Perhitungan Mean, Standar Deviasi, Modus, dan Median dari Variabel Disiplin Sekolah (X2) ... 1311 Lampiran 19. Perhitungan Mean, Standar Deviasi, Modus, dan Median dariVariabel Kinerja Sekolah (Y)
...
133•
•
Lampiran 21. Perhitungan Uji Nonnalitas Variabel Penelitian ... 137
Lampiran 22. Uji Kelinearan dan Keberartian Variabel Kemampuan
Koordinasi Kepala Sekolah CXt) terhadap
Variabel Kinerja Sekolah (Y) ... 145
Lampiran 23. Uji Kelinearan dan Keberartian Variabel
Disiplin Sekolah (X2) terhadap V ariabel
Kineija Sekolah (Y) ... 151
Lampiran 24. Uji Homogenitas Variabel Penelitian ... 157
Lampiran 25. Uji lndependensi variabel Kemampuan
Koordinasi Kepala Sekolah (Xr)
terhadap Varia bel Disiplin Sekolah (X2)
Lampiran 26. Perhitungan Koefisien Korelasi
antar V ariabel Penelitian ... ..
Lampiran 27. Uji Kelinearan dan Keberartian Variabel
Kemampuan Koordinasi Kepala Sekolah (Xr)
160
162
terhadap V ariabel Disiplin Sekolah (X2).. . .. .. . . .. . .. .. .. .. 166
Lampiran 28. Perhitungan Korelasi Ganda... ... .... 169
Lampiran 29. Perhitungan Korelasi Parsial . .. . .. . . .. . .. . .. . . 170
•
A. LATAR BELAKANG
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia sebagaimana tertuang dalam
alinea ke 4 Pembukaan UUD 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dalam pencapaian tujuan ini, pendidikan memiliki arti sangat penting dalam
kehidupan, karena dengan pendidikan akan mampu membentuk perkembangan
pemikiran bahkan kepribadian manusia yang menjadi bekal dalam kehidupannya
sehari-hari kelak. Pendidikan juga memegang peranaan yang sangat penting
dalam penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas yang akan rnemberikan
andil dalam keberhasilan pembangunan. Untuk itu pendidikan haruslah
benar-benar diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas, bermartabat,
mampu bersaing, memiliki budi pekerti yang luhur serta moral dan etika yang
baik.
Perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat telah ikut memberikan
sumbangan terhadap peningkatan sumber daya manusia. Pendidikan yang
dilakukan di sekolah merupakan suatu upaya untuk meningkatkan sumber daya
manusia itu. Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan nasional, pemerintah
melalui Departemen Pendidikan Nasional secara te~s menerus melakukan
berbagai upaya dalam pembaharuan sistem pendidikan Indonesia seperti dengan
•
sekolah dan pemberian sertifLkat sebagai guru profesional yang sekaligus sebagai
upaya dalam menumbuhkembangkan displin kerja bagi guru. Semua ini bennuara
pada peningkatan mutu pendidikan nasional.
Sekolah dengan keseluruhan perangkat yang ada di dalamnya seperti
kepala sekolah, guru, pegawai, siswa dan masyarakat haruslah saling memainkan
peran yang strategis guna pencapaian tujuan yang lebih maksimal. Keberadaan
kepala sekolah sebagai pelaku yang paling berperan dalam proses manajemen
sekolah, haruslah dapat menciptakan situasi yang sungguh-sungguh
menggairahkan seluruh komponen dalam sekolah, sehingga kinerja sekolah dapat
berjalan dengan baik. Ini berarti kepala sekolah, sebagai seorang pemimpin
haruslah dapat mambina dan membawa bawahan ke arah etos kerja yang lebih
baik dengan satu tujuan tercapainya kualitas.
Menurut Wibowo (2008 : 277), organisasi modem menghendaki
keterlibatan pekerja dalam setiap kegiatannya. Keterlibatan pekerja membuat
mereka merasa dihargai, memiliki, lebih bertanggung jawab dan pada gilirannya
akan meningkatkan kinerjanya. Dalam konteks pendidikan bahwa untuk dapat
mencapai kinerja sekolah yang lebih maksimal, seorang kepala sekolah sebagai
manajerial sekolah haruslah inampu melibatkan seluruh komponen dan potensi
yang dirniliki sekolah. Dalam upaya untuk melibatkan seluruh komponen sekolah
inilah, kepala sekolah sebagai manajerial di sekolah, dituntut harus memiliki
kemampuan koordinasi yang baik sehingga seluruh komponen yang dimaksud
penuh tanggung jawab dan bekerja dengan penuh dedikasi, sehingga inilah yang
akan menghasilkan buah yang baik yaitu pendidikan yang bermutu.
Menurut Sagala (2006 : 172), perhatian kepala sekolah meliputi
keseluruhan lingkungan fisik sekolah, kegiatan dan interaksi fungsionalnya mulai
dari gedung sampai sudut-sudut halamannya, kantor, ruang belajar, cafetaria,
jamban, lapangan parkir dan sebagainya, seluruhnya diatur dengan displin yang
sating berkaitan satu dengan Jainnya. Ini menunjukkan bahwa betapa luasnya
tugas dan tanggung jawab kepala sekolah dalam memanej sekolah artinya
keberadaan kepala sekolah dalam proses manajemen sekolah harus dapat
menciptakan situasi yang kondusif sehingga proses pembelajaran dapat mencapai
' sasaran yang diharapkan.
..
Mengingat begitu luasnya cakupan peran kepala sekolah dalam
memanejerial sekolah, dalam proses pengelolaannya sudah barang tentu seorang
kepala sekolah harus memilik:i kemampuan koordinasi yang baik. Keberhasilan
pelaksanaan tugas untuk masing-masing kotriponen sekolah sesuai dengan
tupoksinya, sangat dipengaruhi oleh bagaimana seorang kepala sekolah mampu
mengkoordinasikannya dengan baik dan terarah.
Kontribusi kemampuan koordinasi kepala sekolah adalah fenomena yang
terdapat dalam setiap sekolah, karena dimana sekolah berinteraksi maka disana
timbul fenomena koordinasi, mulai dari interaksi dalam kelompok yang paling
primitif sampai ke yang paling maju, mulai dari kelompok yang paling terkecil
menjadi sangat penting manakala individu anggota organisasi memiliki dinamika
yang tinggi dalam aktivitasnya disamping perubahan terus menerus yang didorong
oleh kemajuan teknologi. Kata kunci dari fenomena ini adalah kemampuan untuk
mempengaruhi anggota organisasi/sekolah sehingga mereka dengan segala
kesungguhan berusaha untuk mencapai tujuan organisasilsekolah yang telah
ditetapkan sebelumnya. Suatu organisasi akan berhasil atau bahkan gagal sebagian
besar ditentukan oleh faktor koordinasi.
Analisis terhadap kinerja sekolah menjadi sangat penting dan memiliki
nilai yang amat strategis. Informasi mengenai kineija sekolah dan faktor-faktor
yang ikut berpengaruh sangat penting untuk diketahui, sehingga pengukuran
kineija sekolah hendaknya dapat diteijemahkan sebagai suatu kegiatan evaluasi
untuk menilai, melihat keberhasiJan atau kegagalan pelaksanaan tugas dan fungsi
yang dibebankan kepadanya. Oleh karena itu evaluasi kineija merupakan analisis
interpretasi keberhasilan dan kegagalan pencapaian produktivitas keija.
Peningkatan mutu pendidikan sekolah sangat ditentukan oleh kemampuan
kepala sekolah dalam memberdayakan staf pengajar dan anggota komunitasnya
secara keseluruhan. Peran utama kepala sekolah antara lain adalah
mengembangkan agar sekolah menjadi lembaga pendidikan yang baik dan mampu
mencapai tujuan pendidikan. Kepala sekolah bertanggungjawab menjaga dan
memotivasi guru, peserta didik , dan administrasi sekolah agar mau dan mampu
•
Dalam pencapaian kinelja Sekolah Menegah Atas ( SMA ) Negeri di
Kabupaten Dairi selama ini masih belum mencapai basil yang maksimal, ini dapat
dibuktikan secara kasat mata dari minimnya jumlah siswa yang masuk ke
Perguruan Tinggi Negeri setiap tahunnya, meskipun setiap tahunnya terdapat
peningkatan, namun belum mencapai basil yang maksimal. Dalam hal koordinasi
misalnya, masih seringnya ditemukan kesalaban dalam memahami sesuatu hal
yang disampaikan oleh kepala sekolah sehingga menimbulkan permasalahan bagi
guru. Hal ini sesungguhnya dapat dihindari manakala kepala sekolah
mengkomunikasikannya secara baik kepada warga sekolah. Sebagaimana
menurut Kohler dalam Ami Muhammad ( 2007 : 1 ) bahwa komunikasi yang
efektif adalah penting bagi semua organisasi, oleh karena itu para pimpinan
organisasi perlu memahami dan menyempurnakan kemampuan komunikasi
mereka. Kemudian dalam hal disiplin juga masih belum terlihatnya penegakan
disiplin di sekolah-sekolah negeri.yang dapat kita buktikan dengan banyaknya
siswa yang sering terlihat bolos pada saat-saat jam pelajaran sedang berlangsung,
banyaknya siswa yang terlihat merokok dengan masih mengenakan seragam
sekolah, banyaknya siswa yang tertangkap saat razia operasi kasih sayang, dan
lain;;lain. Ini semua menyangkut aspek.manusia.dalam proses pendidikan.
Studi organisasi yang memusatkan perhatian pada aspek-aspek manusia
tampaknya mulai berkembang dan diminati pada dekade
ini,
sehingga muncul konsep-konsep pemikiran mengenai organisasi yang didorong oleh berbagaikeberhasilan organisasi dalam mengembangkan unsur manusia dalam
perancangan dan petmtaan organisasi. Hal
ini
juga merupakan suatu gejalapergeseran pandangan atau konsep pemikiran di bidang organisasi yang dibangun
berlandaskan pada dasar-dasar pemikiran fungsionalis ke konsep-konsep
pemikiran interpretive paradigma.
Sebagai suatu variabel dalam organisasi, disiplin dipelajari sebagai bagian
dari sistem organisasi secara keseluruhan. Dalam konteks ini, disiplin dilihat
sebagai sesuatu yang hidup di suatu organisasi yang mengikat semua anggota
organisasi dalam upaya mencapai tujuan bersama. Disiplin juga dapat dilihat
sebagai bagian dari suatu lingkungan organisasi yang mempengaruhi perilaku dan
penampilan organisasi.
Dalam kaitannya dengan sekolah, disiplin sekolah merupakan aturan
mendasar yang melijadi acuan bagi segenap komponen sekolah dalam
menjalankan fungsi dan peran masing-masing yang bersifat mengikat dan menjadi
gerbong bersama dalam mencapai tujuan sekolah. Dengan penerapan dan
komitmen yang kuat terhadap aplikasi disiplin di suatu sekolah akan mampu
meningkatkan. kinelja sekolah, karena dengan demikian segenap komponen
sekolah akan melaksanakan tugas pokok dan fungsi perannya masing-masing
sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan dan lebih dari itu pelaksanaan tugas
dari setiap komponen dimaksud akan penuh dengan tanggung jawab.
BagaimanapWl juga bahwa kinerja sekolah yang baik akan menjadi tujuan dalam
pengelolaan pendidikan di sekolah, karena dengan kinelja sekolah yang baik
merupakan sebagian besar gambaran dari mutu sekolah itu sendiri. Bahkan untuk
..
•
rendahnya kinerja disebabkan oleh sistem pembagian kekuasaan yang cenderung
memusat pada pimpinan. Dalam kondisi yang sedemikian untuk konteks sekolah
menunjukkan bahwa kepala sekolah tidak memiliki kemampuan koordinansi yang
baik dengan segenap warga sekolah. Untuk menghindari hal yang demikian,
struktur birok:rasi kepemimpinan sekolah yang hierarkis yang mendorong adanya
pemusatan kekuasaan dan wewenang pada kepala sekolah haruslah dihindarkan
sehingga seluruh komponen sekolah dapat merespons dinamika yang berkembang
dalam penyelenggaraan pelayanan pendidikan di sekolah, sebagai wujud
tanggungjawab bersama dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolahnya.
B. Identifikasi Masalah
Ada banyak faktor yang turut memberikan sumbangari terhadap
keberhasilan kinerja sekolah terutarna yang berkaitan dengan manajerrien
pengelolaan sebagaimana sebuah organisasi oleh kepala sekolah seperti
perencanaan. pengorganisasian, pengaktualisasian serta pengawasan. Dalam hal
perencanaan misalnya bagaimanakah kepala sekolah dalam mengkomunikasikan
program-program yang akan dilaksanakan sehingga program itu terorganisir,
tertata, terlaksana dan berhasil dengan baik. Demikian juga halnya dengan
program yang telah terlaksana perlu pengawasan untuk pencapaian yang lebih
terarah, sehingga sesuai dengan tujuan awal.
Dalam penelitian ini variabel-variabel yang memberikan kontribusi
terhadap keberhasilan kinerja sekolah akan difokuskan pada sejauh manakah
kinerja sekolah SMA Negeri di Kabupaten Dairi, sejauh manakah kemampuan
koordinasi kepala sekolah SMA Negeri dalam memanejemen sekolahnya di
Kabupaten Dairi. bagaimanakah tingkat penegakan displin yang telah
dilaksanakan sekolah SMA Negeri di Kabupaten Dairi serta sejauh manakah
kontribusi kemampuan koordinasi kepala sekolah dan disiplin sekolah terhadap
kineija sekolah SMA Negeri di Kabupaten Dairi.
C. Pembatasan Masalah
Sebagaimana yang telah dijelaskan tentang luasnya faktor yang
mempengaruhi terhadap keberhasilan kineija sekolah, serta mempertimbangkan
keterbatasan waktu, tenaga dan dana yang dimiliki maka penelitian ini dibatasi
pada kontribusi kemampuan koordinasi kepala sekolah dalam memanejemen
sekolah serta disiplin yang dijalankan sekolah untuk mencapai kineija sekolah
SMA Negeri di Kabupaten Dairi.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada pembatasan masalab di atas maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah :
l. Apakah terdapat kontribusi yang signifikan dari kemampuan koordinasi
kepala sekolah terhadap kineija sekolah SMA Negeri di Kabupaten Dairi.
2. Apakah terdapat kontribusi yang signifikan dari disiplin sekolah terhadap
kinerja sekolah SMA Negeri di Kabupaten Dairi.
3. Apakah terdapat kontribusi yang signifikan dari kemampuan koordinasi
..
4. Bagaimanak:ah tingkat kemampuan koordinasi kepala sekolah SMA
Negeri di Kabupaten Dairi.
5. Bagaimanak:ah tingkat disiplin sekolah SMA Negeri di Kabupaten Dairi.
6. Bagaimanakah tingkat kinerja sekolah SMA Negeri di Kabupaten Dairi.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
I. Untuk mengetahui kontribusi kemampuan koordinasi kepala sekolah
terhadap kinerja sekolah SMA Negeri di Kabupaten Dairi.
2. Untuk mengetahui kontribusi disiplin sekolah terhadap kinerja sekolah
SMA Negeri di Kabupaten Dairi.
3. Untuk mengetahui kontribusi kemampuan koordinasi kepala sekolah dan
disiplin sekolah secara bersama-sama terhadap kinerja sekolah SMA
Negeri di Kabupaten Dairi.
F. Manfaat Penelitian
Dari basil penelitian ini, kelak: ak:an diharapkan memberikan manfaat
sebagai berikut :
1. Sebagai bahan masukan bagi kepala sekolah SMA Negeri khususnya di
•
2. Sebagai bahan masukan bagi guru SMA Negeri khususnya di Kabupaten
Dairi dalam menjalankan tugas kependidikannya untuk mencapai
pendidikan yang bennutu.
3. Sebagai bahan masukan bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Dairi untuk
peningkatan kemampuan kepala sekolah dalam mengkoordinasikan
segenap komponen sekolah guna pencapaian kinerja sekolah yang baik.
4. Sebagai bahan kajian perintis untuk pengembangan penelitian selanjutnya.
5. Menambah pengetahuan dan kemampuan dalam upaya manajemen
A.
Simp ulanBABY
SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN
Berdasarkan basil penelitian yang diuraikan pada Bah IV, maka
kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Pertama, SMA Negeri Kabupaten Dairi memiliki Kemampuan Koordinasi
Kepala Sekolah yang tergolong cukup, karena presentase kecenderungan
terhadap Kemampuan Koordinasi Kepala Sekolah yang diperoleh sebesar 45,45%
berada pada kategori cukup.
Kedua, SMA Negeri Kabupaten Dairi memiliki Disiplin Sekolah tergolong
cukup, karena presentase kecenderungan terhadap Disiplin Sekolah yang
diperoleh sebesar 44,32% berada pada kategori cukup.
Ketiga, SMA Negeri Kabupaten Dairi memiliki Kinerja Sekolah tergolong cukup,
karena presentase kecenderungan terhadap Kinerja Sekolah yang diperoleh
sebesar 44,32% berada pada kategori cukup.
Keempat, Terdapat kontribusi yang positif antara Kemampuan Koordinasi
Kepala Sekolah dengan Kineija Sekolah dari SMA Negeri Kabupaten Dairi.
Besarnya sumbangan efektif yang diberikan variabel Kemampuan Koordinasi
Kepala Sekolah terhadap variabel Kineija Sekolah adalah sebesar 39,73%.
Kelima, Terdapat kontribusi yang positif antara Disiplin Sekolah dengan Kineija
diberikan variabel Disiplin Sekolah dengan Kinetja Sekolah adalah sebesar
21,26%.
Keenam, Terdapat kontribusi yang positif antara Kemampuan Koordinasi Kepala
Sekolah dan Disiplin Sekolah dengan Kinerja Sekolah dari SMA Negeri
Kabupaten Dairi. Besarnya sumbangan efektif yang diberikan variabel
Kemampuan Koordinasi Kepala Sekolah dan Disiplin Sekolah dengan Kinexja
Sekolah adalah sebesar 60,99%.
B. ImpJikasi
Berdasarkan basil penelitian dan kesimpulan penelitian, maka
upaya-upaya yang diberikan sebagai implikasi penelitian adalah sebagai berikut:
Pertama, Kepala sekolah perlu meningkatkan kemampuan berkoordinasi dalan1
mengkoordinasikan segala sesuatu untuk menggerakkan seluruh komponen
sekolah dalam mencapai tujuan sekolah. Kepala sekolah dengan penuh tanggung
jawab harus mampu menjaga dan memotivasi guru, peserta didik serta
administrasi sekolah agar mau melaksanakan ketentuan dan aturan yang berlaku
di sekolah. Dengan koordinasi yang baik diharapkan seluruh komponen yang
terkait akan beketja dengan baik sehingga diperoleh kinetja yang baik pula.
Kepala sekolah harus mampu mempengaruhi, memotivasi serta memberikan
infonnasi yang tepat kepada seluruh komponen sekolah untuk dapat bekerja lebih
efektif dan efisien.
efektifitas jam belajar sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dan
meningkatkan iklim belajar yang lebih kondusif dalam mencapai hasil belajar
peserta didik yang lebih baik. Kesuksesan suatu sekolah tidak hanya tergantung
dari kegiatan kepala sekolah saja sekalipun peranan kepala sekolah cukup besar
andilnya di dalam memajukan pendidikan di sekolah, tetapi sangat tergantung
kepada pelaksanaan disiplin sekolah oleh seluruh komponen sekolah.
Ketiga, Keberhasilan suatu sekolah dapat dilihat dari bagaimana sekolah itu
melaksanakan tugasnya dengan baik dalam proses pembelajaran, pembinaan
siswa, kebersamaan dalam kelompok serta keikutsertaan sekolah dalam
kemasyarakatan. Pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan bukan hanya dilihat
atau dinilai dari basil fisiknya tetapi meliputi berbagai hal, seperti kemampuan
kerja, disiplin, hubungan kerja, prakarsa, kepemimpinan dan lain-lain. Oleh
karena seluruh komponen sekolah perlu memperbaiki kine1janya dengan membuat
atau menciptakan suatu inisiatif atau prakarsa dalam bekelja atau pada saat proses
pembelajaran, sehingga dalam proses pembelajaran para peserta didik tertarik
terhadap materi dan penyampaian materi yang diberikan. Dengan menciptakan
disiplin sekolah yang tinggi mendorong seluruh elemen sekolah akan lebih
termotivasi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing yang
pada akhimya akan meningkatkan kualitasnya sendiri, dengan demikian cita-cita
pendidikan akan terwujud sesuai dengan yang diharapkan.
C. Saran
1. Disarankan kepada seluruh komponen sekolah baik kepala sekolah, guru,
pegawai dan siswa supaya menjalankan dan melaksanakan serta me1Uaga
disiplin sekolah dengan sebaik-baiknya supaya tercipta kinerja sekolah yang
semakin hari semakin lebih baik.
2. Kepala sekolah tentang:
Pertama: Kemampuan Koordinasi Kepala Sekolah, sebaiknya kepala sekolah
dalam pengambilan keputusan mempertinggi budaya partisipatif dengan cara
mengikutsertakan pihak-pihak terkait seperti guru, pegawai, komite sekolah.
Keikutsertaan pihak-pihak terkait diatas akan mempertinggi rasa tanggung
jawab terhadap hasil keputusan yang dibuat. Kemampuan kepala sekolah
sebagai manajer dalam sekolah akan ditunjukkan dari kinerja sekolah itu
sendiri. Dengan demikian baik tidaknya kinelja sekolah sangat tergantung
kepada kepala sekolah dalam memimpin sekolahnya.
Kedua: Disiplin Sekolah, sebaiknya kepala sekolah menegakkan disiplin
sekolah agar seluruh komponen sekolah menjalankan disiplin sekolah supaya
tercipta situasi yang kondusif, misalnya dalam memberi nasehat, pengarahan
atau dalam pemberian tugas dapat dikontrol oleh disiplin sekolah yang telah
ditetapkan.
Ketiga: Kinerja Sekolah, sebaiknya kepala sekolah mengadakan evaluasi
pelaksanaan kineJ.ja seluruh komponen sekolah dalam melaksanakan tugasnya,
wewenang masing-masing. Dengan demikian dapat menunjukkan kinerja yang
Iebih baik sehingga akan menciptakan kine.Ija sekolah yang baik pula.
3. Dinas pendidikan tentang:
Pertama: Kemampuan Koordinasi Kepala Sekolah, sebaiknya dinas
pendidikan, melaksanakan pelatihan-pelatihan kepemimpinan kepala sekolah
agar setiap kepala sekolah mempunyai kemampuan berkoordinasi dan
kepemimpinan yang baik dalam memimpin sekolah yang dipimpinnya.
Dengan demikian kemampuan koordinasi kepala sekolah selalu berlangsung
dengan baik.
Kedua: Disiplin Sekolah, sebaiknya dinas pendidikan memantau pelaksanaan
disiplin sekolah supaya setiap sekolah berada dalam koridor
peraturan-peraturan yang telah ditetapkan dan mempunyai komitmen dan
melaksanakannya secara konsisten, agar sekolah dapat menunjukkan kinerja
yang semakin baik.
Ketiga: Kinerja Sekolah, sebaiknya dinas pendidikan mengadakan penilaian
kinerja sekolah secara berkesinambungan supaya setiap sekolah dapat selalu
meningkatkan kine.Ija yang semakin hari semakin baik. Selain itu juga dengan
memberikan pelayanan serta fasilitas yang memadai terhadap pembelajaran
agar sekolah tersebut dalam melaksanakan tugasnya akan menunjukkan
kine.Ijanya yang baik.
DAFT AR PUSTAKA
Aclunad S Rully, (1992), Sistem Manajemen Kinerja, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama.
Arikunto, Suharsimi, ( 2007 ), Prosedur Penelitian, Jakarta, Rineke Cipta.
Bernadin H.John, ( 1993 ), Human Resources Management, Singapura, Grow Hill.
Chung K.H. & Megginson L., ( 1981 ), Organizational Behavior Development Managerial Skill, New York, Harper & Row. ·
Danim, Sudarwan, ( 2007 ), Visi Baru Manajemen Sekolah, Jakarta, Bumi Aksara.
Departemen Pendidikan Nasional, ( 2001 ), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka.
Dwiyanto, Agus, (l995), Penilaian Kinerja Organisasi Publik, Universitas Gad jab Mada, Y ogyakarta.
Garry, Dessler, ( I 992 ), Manajemen Personalia, Teknik dan K.onsep Modern, Jakarta, Erlangga.
Gibson, ( I 989 ), Organisasi dan Manajemen, Jakarta, Erlangga.
Jones, Gareth R., (1991), Organizational Theory, Text and Cases Addition Wesley Publishing Company, A & M University, Texas.
Keban T. Yeremias, ( 1994 ), Pengantar Administrasi Publik, Y ogyakarta, UGM Press.
Mangkuprawira, ( 1992 ), Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik, Jakarta, Ghalia Indonesia.
Muhammad, Ami, ( 2007 ), Komunikasi Organisasi, Jakarta, Bumi Aksara.
Rivai, Veithzal, ( 2008 ), Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, Jakarta, Raja Grafindo Perkasa.
Robbins, Stefhen P., ( 2003 ), Perilaku Organisasi, Jakarta, Gramedia. Siagian Sondang P., ( 2000 ), Organisasi, Kepemimpinan dan Perilaku Administrasi, Jakarta, Gunung Agung.
Sagala, Syaiful, ( 2006 ), Administrasi Pendidikan Kontemporer, Bandung, Aifa Beta .
... , ( 2007 ), Manajemen Strategik dalam Penimgkatan Mutu Pendidikan, Bandung, Alfa Beta.
Siagian, Sondang P., ( 2000 ), Organisasi, Kepemimpinan dan Perilaku Administrasi, Jakarta, Gunung Agung.
Simamora, Henry, ( 1995 ), Man1tiemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta, SKPN.
Sudjana, (2005 ), Metoda Statistika, Bandung, Tarsito.
Suprihatno, Jhon, ( 2000 ), Penilaian Kinerja dan . Pengembangan Karyawan, Yogyakarta, BPFE.
Sutisna, ( 1989 ), Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis untuk Praktek Profesional, Bandung, Angkasa.
Scott W.G., ( 1962 ), Human Relation in Management, in Organization and Management Theory and Practice, Washington, The American University Press.
Usman, Husaini, ( 2006 ), Manajemen, Teory, Praktek dan Riset Pendidikan, Y ogyakarta, Bumi Aksara.
Usman , Akbar, (2001), Metodologi Penelitian Sosial, Bumi Aksara, Jakarta
Usman, Uzer, ( 1995 ), Menjadi Guru Profesional, Bandung, Remaja Rosdakarya.
Wahjoswnidjo, ( 2005 ), Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya, Jakarta, Raja Grafmdo Perkasa.