DAFTAR}3'
Halaman
'1
.
Pengembangan Kultur pembelajaran lnovatif dan Kreattf Melalui Pemanfaatan Sumber Belajar Berbasis ICTOleh:
R.Mursid
2
Peningkatan Kualitas Pembelajaran Melalui Penelitian Tindakan KelasOleh
:
Sahat S1a91an...
3.
Media pembelajaran yang MenyenangkanSeh
:Xq6ar
Pagahitlan...
4.
Pemanfaatan Media Pembelajaran di Era Teknologi tnformasi untukFeningkahn
Mutu PembelajaranOleh
:Juaksa Manurung,...
5.
Pengaruh Strategi Pernbelaiaran dan Kebiasaan BelajarTe#adap
Hasil Belajar Dasar Seni dan DesainOleh
:Dwi Oiar
Estellita.-...
6.
Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Konsep diri Terhadap Hasil Belajar BimbinganKonseling
Mahasisl,rE. Sekolah TiSnggiAganE
Kristen Protestan Negeri (STAKPN) Tarutung Kabupaten Tapanuli UtardOleh Hulu
Adiani
7.
Pengaruh Strategi Model Pembelajaran Kooperatif dan keterampilan Social terhadap Hasii Belaiar Sosiologi Mahasiswa Sernester$l
Seholah TinggiAgama
Kristen Protestan (STAKP) Negeri Tarutung Kabupaten TapanuliUtara
Oleh
:Elvri Teresia Simbolon-....
8.
PengaruhSffiegi
Pembelalarandm
KernarnpuanBerfikirTerhadqo
Hasil Belajar Organ Mahasiswa Jurusan Musik Gerejawi Sekolah Tinggi Agama Kristen Protestan (STAKP) Negeri TarutungOleh
:Eben
Haezarni..
104
115
127
169
.
Pengaruh Strategi pembelajaran dar Konsep diri Terhadap
Hasll Belarar Blmbtngan dan Konse',ng Mahasrswa sekorah T,n.gi Agama Kristen
protdan
Negeri(srArp*)
TarutunSKabupaten Tapanuli Utara
ABSTRACT
Hulu Adiani, The Effect
of
rnstructronar strategy and serf conceptof
studyingon
their Achievemet
on
Guldanee And_Gounsetingmtmpfricaf
itJV
on
SekotahT.i?€gi ,Agama
xrisren protestan Nege.i (STAKPN)
Tarrtrn!
kbrp"i"n
fapaiuti
utara. fhesis, Medar: The Education Technology study program, post-graduate program, state university
of
Medan,2011.
.
The objectives this study are (1) to know their achievement inGuidance counseling
of
students t3ught in a learnlng strategy eraborate and their acnilvernent as stud€flts taught with
an expository learnin8 strategy; (2)
to
know their achievement inGuidance and Couns-ellng
oi
students having positive serf concept
in
studying andtheir
achievementin
Guidance and counsering ofstudents having oegarve serfconcepi in stuaying;(i)
to kno*,,ralaote o.
noiai
interaction between the studying strategy and their serf concef,i in'ouioance and counsering as Student.This study was conducted on sekoiah.ringgi Agama Kristen protestan Negeri
[s-IAt(pN] Tarutung Kabupaten Tapanuli
Utara
in
semester_oOOof
studyingyear
2OLUZOLZ. Thepopulation
tota'y
126 repondents. For takingsampres was done in a cruster random sampring
totar 49 students comp,sing
of
24 students of gradeA
for rearning eraborate strateg-v and another 25students of
grade.C to-a
learning wittr"xpositof
strategy. The studying selfconcept test was conducted for crassifying the students upon posiiive serf concept and
n"iarre
sel{ concepL The iesearch merhod adoptedis
quasi oqperiment urith factorial2
x
2- The statistic test inferentiar statistic by using ANAVA wrth two tines wiitr a significance rate q = o.o5and continued to scheffee test. rt has been conducted an an"ry.is test prior with
a normarity test and homogeniety test.
The result of study showed: (1) their achievement in Guidance and
Counseling taught
with
a
learning eraborate strategy is better then ttreir acrrievement ratein
Guidance and
counseling taught with an expository strategy with Fcounl = 14,27 > F..56. -- 4S5 0n significance
rate
o
= 0'05; (2) the achievement in studying guidanieand
counsering uv stuoen-ts travinc
positive serf concept is better then their achie;ement in studying cuidance
and counsering by
students havin& negative self concept Fcount
= q99 > Ftaor"" = 4,Oion significance rate c = O.O5;
(3) there is found rnteraction between the rearninS
,iot"gy
*iti
,.rt
concept as students in
influencing their achievement in Guid€nc€ ana Cou-nselinglth
i*,",
= 8,+S > Ft"uru, = 4,05 on significance rate q. = o.os. This hygothesis showed
at
"a
i"to."a"
.aoa"w
more acurate thenthe expository strategy in improving their achievement in
,tua"r,t,
Guidance and Counseling,
and
the
students having positive serf concepti,
uett". tr,"n
tr,"ir
achievement in studying Guidance Counseling by students having negaiive
selfcon."oi.
-Kata kunci: strategi pembelajaran, konsep diri, hasilbelajar bimbingan
konseling
JURNAT TEKNOLOGI PENDIDIKAN
A.
PE}TDA}TT}LI,AITPerkembangan
dunia
Pendidikansaat ini sedang memasuki era yang ditandai
dengan
g€ncarnya
inovasi
teknologi'Pemakaian
dan
pemanfaatan teknologi didunia
pendidikan semakin
berkembangsehingEa
meyluntut adanya
perryesuaiansistem
pendidikanyang
selaras dengantuntutan dunia keria.
Miarso (20051 menYatakan sumber
daya
manusia
merupakanmodal
dasar pembangunanterpenting.
Lebih
lanjutdikataka* pendidikan untuk- pemban8unan
kualitas manusia
meliputi
segala
aspekperkembangan manusia
dalam
harkatnyasebagai maktrluk yang berakal hudi, sebagai
pribadi,
sebagai masyarakstdan
sebagaiwarga
negara.
Pendidikan
harusmencerminkan
pros€s
m€manusiakanmanusia
dalam
arti
mengaktualisasikansemua
potensiyang
dimilikinya menJadi temampran yang dapat dimanfaatkan dala m kehidupan sehari-hari di masyaiakat luas.Sekolah
Tinggi Agama
KristenProtenan NeBeri TSTAKPN) fanrtunB adalah
lembaga
pendidikanyang
memiliki
visimenjadi perguruan tinggi yang rellgius dan
bermutu,
yang
dikembangkan dengan semangatdan
wawasankeilmuan
yangberorientasi
ke
masa
dePan,
mamPuberperan
untuk
kepentinBan
bangsa,masyarakat dan gereia.
Di
SekolahTinggi
Agama Kristen Protestan
Negeri(STAKPN) Tarutun& pada jurusan Pendidikan Agama Kristen (PAK), salah satu mata kuliah
umum yang harus
di
ikuti
oleh mahasiswa adalah mata kutlah gimbingan dan Konseling. Pembelaiaran Bimblngan dan Konseling selama ini masih sangat iauh dari yang diharapkan. Penyampaian materl selalu menggunakan kebiasaan-kebiasaan yanglama
(secara
ekspositori)yaitu
denganmenyampaikan
materi
perkullahan secarabertutur baik lisan
(ceramah) aaupundiskusi tanpa menguraikan lebih mendalam
materi yang
dipelajari.Dosen
mengajar cenderungtad
-
book orrerrfed dan belummenekankan
pada
kemampuan berpikirmahasiswa secara mandiri. Sehingga sebagai akibatnya muncul kebosanan dan'keienuhafi dari mahasiswa untuk belajar lebih baik' Hal
tersebut
terjadi
karena selamaini
materiyang
dipelajarinya
tidak
metrYentuhkebutuhan mereka
atau
den8an kata lain materi yang dipelaiari tidak relevan dengan per6alarnan rnereka seharHrarl sehinggadianggap
kurang
menantan&
sehinggaberpengaruh pada hasil belajarnya kurang
baik.
Sehingga dosen dituntut mengadakan variasi dalam pembelajaran dengan berbagai pendekatan salah satunya adalah peneraPan strateSl pembetaiaran.Di dalam kehidupan manusia setiap saat
terjadi proses belajar baik disengaja maupun
tidak,
disadariat
u
tidak
disadari. Padahakikatnya
individu
yang
belajar
akanmentalami
perubahan
perilaku
berupa pengetahuan,sikap
dan
ketetampilan-Pengetahuan menunjuk pada informasi yang
tersimpan
dalam
pikiran,
sikap
adalah kemampuan seseorangmenerima
ataumenolak
obyek
berdasarkan
penilaianterhadap
obyek
tersebut,
sedangkanketerampilan adalah suatu tindakan atau
tingkah
laku yang
mampu
diperlihatkan peserta dldik sebagai tanda bahwa peserta didik tersebut telah belajar.Menurut
sardiman (2005), seseorangtelah
belajar ditandai dengan perubahant(ngkah
taku
dalam dirinya,
perubahantingkah
laku
tersebut
bukan
sajamenyangkut perubahan
yang
bersifatpengetahuan
(kognitif)
keterampilan (psikomotor) dan juga menyangkut nilai dansikap (afektifl. Gredler (1994) menyatakan
belaiar
merupakan
proses
seseorangmemperoleh
berbagai
kecakapan,keterampilan dan sikap.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas,
dapat
disimpulkan bahwalelaftr
.adalahproses perubahan tingkah
laku
s€seorang yangrelatif
menetap sebagai hasil latihanatau
praktekdalam
pengalaman, sdamaberinteraksi dengan lingkungao sekitar yang melibatkan
semua
potensi
secara aktif. P€rubahan tingkah laku yang dialami slswasetelah mengikuti serangkaian pembelajaran yang merupakan kemampuan sebagal hasil
belajar yang dapat diamati
dan
terukur( obse rvob le o nd me osu reable).
Reigeluth
(1983)
menyatakan bahwahasil
pembelajaran secaraumum
dapat dikategorikan menjadi tiga indikator yakni :(1)
efektifitas pembelajaran yang biasanyadiukur dari tingkat keberhasilan mahasiswa
dari
berbagai
sudut,
(2)
efesienpembelajaran,
yang
biasanyadiukur
dari waktu .belajar dan giaya pembelajarao {3)daya tarik pembelajaran yang selalu diukur dari tendensi mahasiswa ingin belajar secara
terus menefus.
Bimbingan
dan
Konseling
(BK) merupakan bagian dari integral dari prosespendidikan
dimana
melalui
layananBimbingan
dan
Konseling
para
siswadiharapkan
mampu
mengenal
dirinya,menBenal
lingkungannya,dac
mannpumerencanakan masa depannya. Oleh karena
itu,
kurang
tepat
jika
peranan
gurupembimbing hanya menangani anak-anak
yang "bermasalah" dalam pengertian, sering terlambat datang kesekolah, suka berkelahi,
atau
melakukan pelanggarantata
tertib sekolah. Sesuai dengan prinsipnya ditu;ukan kepada semua siswa, baik lambat maupunsiswa yang tergolong
cepat atau
pandai.Dalam
pelaksanaannya
keberhasilanpelayanan Bimbingan
dan
Konseling di sekolah sangat ditentukanoleh
keriasamayang
harmonisdengan sefuruh
personilsekolah,
baik
kepala sekolah,wali
ketat
maupun guru bidang studi, Bimbingan dan
Konseling merupakan terjemahan dari istilah .Guiddn@
dan
@useliag
dalam
bahasalnggris.
Sesuaidengan
istilahnya, makabimbingan
dapat
diartikan secara umum sebagai suatu bantuan- Dalam pengertianyang
sebenarnya,tidak
setiap
bentukbantuan adalah blmbingan. Misalnya jika
seseorang guru membisikan suatu soal u.llan pada waktu ujian, agar siswa lulus, tentu saja
"bantuan" ini
bukan bentuk bantuan yangdimaksud. dengan. "bimhlngan". Demikian.
pula
misalnya
seseorang
anak
yang membantu menyeberangkan seorang nenektua pada waktu Jalan yang
ramal
bantuan semacamitu
bukan bentuk bantuan dalam arti "bimbingan". Bentuk bantuan dalam arti'blmblnBarf
mrrnbutuhkan slarat tertentu,bentuk tertentu,
prosedur
tertentu,pelaksanaan tertentu, sesuai dengan dasar,
,rinsip
dan tujuannya. Frank parson dalamPrayitno
(2004)
bimbingan
merupakanbantuan
yang
diberikan kepada individu untuk dapat memilih. mempersiapkan diri untuk masa depannya dan Tiederman dalam Prayitno (2004) bimbingan untuk membantuseseorang
aCar menjadi
berguna.
SSelanjutnya
menurut
Mc
Daniel
dalamPrayitno
konseling merupakan rangkaianFertemuan langsung dengan individu yang
ditujukan
pada
pemberian
bantuankepadanya
untuk
dapat
menyesuaikandirinya secara lebih efektif dengan dirinya
sendiri dan
dengan lingkungannya. Jadi pengertiandari
Bimbingandan
Konseling adalahsuatu
proses pemberian bantuanyang
terus
menerusdan
sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agarterGpai
kemandiriandalam
pemahamandiri,
penerimaandiri,
pengarahandiri
dan perwujudandiri
dalam
mencapai tingkatperkembangan
yang
optimal
dan menyesuaikan diri dengan lingkungan.Strategi
pernbela.iaran berkenaandengan
pendekatan pengajaran
dalammengelola kegiatan pembelajaran untuk menyampei,r,€n
materi
seca!.e sistematissehingga
kemampuanyang
diharapkandapat dikuasi oleh pebelajar secara efektif
dan ef!s!en. Menurut Miarso [?0Q5) 'strategi
pembelajaran
adalah
pendekatanmenyeluruh
pembelajarandalam
suatusistem pembelaJaran, yang $erupa pedoman
umum
dan
kerangka
kegiatan
untukmencapai tujuan umum pembelajaran".
tetrlh
lanjut
Suparman
t20m)berpendapat
bahwa
setidaknya
dalamstrategi
pembelajaran mengandung tiga komponen .vaitu pendahuluan, pelajaran lntidan penutup. Sedangkan menurut Dick, dkk
(2005)
berpendapat
bahwa
strategipembelaiaran merupakan
satu
set
materi dan prosedur pembelajaran yang digunakansecara bersama-sama untuk mencapai hasil
bela_iar siswa. Dick,dkk (2005) menambahkan bahwa strategi pembelajaran memuat lima
kornponen
utama
yaitu:
(U
aktivitaspembelaiaran pendahuluan,
(2)penyampaian
informasi,
(3)
partisipasipeserta didik, (41 tes, (5) kegiatan lanjutan.
Strategi
pembelajaran
elaborasir'lerupakan
cara
pengajaran
denganmengikuti urutan Penyajian
lsi dari
materiberdasarkan strategi pembetaiaran e(aborasi,
dimulai dengan disajikan gambaran tentang
hal yang paling umum, paling penting, dan
palinS sederhana dari isi pengetahuan yang
akan
disampaikan.Sajian pertama
itudisebut
epitorne. Epitome
ini
berbedadengan
rangkuman,ia
hanya
mencakup sebagiankecil
isi
pelajaranyang
palingumum
dan
paling
penting.
Sedangkan rangkuman umumnya merangkurn hampirsemua bagian yang penting. Pada epitome isi
ajaran
disajikan
pada tin8kat
aplikasi,konkrit,
dan
bermakna.
sedangkan rangkuman umumnya menyajikan secaraabstrak. Epito,} e merupakan unit konseptual
yanB serupa dengan skemata. Dalam hal ini
epitome
menyajikan hubungan-hubungankonseptual
isi bi&ng
studi.
Dergen c3rapenyajian epitome (kerangka
isi)
tersebutpemahaman
dapat
ditingkatkan
sebab mahaslswa.dapat
mengaitkan
setlapkonstruk dengan sejumlah konstruk lain.
Strategi
pembelajaran ekspositoriadalah
strategi
pernbelaliaran
yaftgmenekankan
pada
proses
penyamp3ian materi secara verbaldari
seorang dosenkeBada
sekelompok mahasiswa denganmaksud agar mahasiswa dapat menguasai
materi
pelajaran secara
optimal.
Padahakikatnya
menga.iarmenurut
strategipembelajaran
ekspositori
yaitu menyampaikanilmu
pengetahuan kepadamahasiswa
dan
mahasiswa
dipandang sebagaiobjek yang
menerimaapa
yangdibedkan
dosen.
Dosen
menyampaikaninformasi
materi
pela-iarandalam
bentukpenjelasan dan penuturan secara lisan yang dikenal dengan istilah ceramah.
Beb€rapa karakteristik
strategi pembelajaran ekspositori antaralain:
(1)cara
menyampaikanmateri
pembelajaran secara verbal, artinya bertutur secara lisanmerupakan
alat
utama dalam melakukanstrategi
ini,
oleh
karena
itu
seringdiidentikannya
dengan ceramah,
(2)biasanya
materi
pembelajaran
yangdisampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi, seperti data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga
tidak
menuntut mahasiswa untuk berpikir ulang (3) tuiuan utama pembelaiaran adalahpenguasaan
materi
pelajaranitu
sendiri,dengan
kata lain
setelah
proses pembelajaranberakhir siswa
diharapkan dapat memahami dengan benar dengan caramengungkapkan kembali materi yang telah dipelaiari.
Beb+apa
ia;-,gkah
peiiffapanstrategi pembelajaran ekspositori yaitu: (1)
persiapan (preporation),
(2)
penyajian(prcsentclian),
(3)
menghubungkan(correlotion),
(4)
rnenyimpulkan(g e n e ro I izoti o n ), (51 pener apan ( a p ti cati o n ).
l,lanusie
xb:gai :n:kl:!'*.
scsial yarg saling membutulrkan satu dengan lainnyqmelalui
interaksi
yang
bebas
denganmemberikan stimulus dan respon.
Hal
ini
akan
menimbulkan tanggapan
tentang bagaimanaorang
itu
berperilaku,
danmenilainya" tidak lepas dari persepsi terhadap
diri
sendiri, yang kemudian sampailah padagambaran dan penilaian pada diri sendiri.
Istilah
konsepdiri
dite{emahkan darikata
seli
concepr, bersumber<iari
ieorikepribadian
dalam
psikologi
humanistic.Cawagas
dalam
Pudjijogyanti
(1995) berpcndli':at bahwa konsepdi;i
merupakanpandangan menyeluruh
individu
tentangdimensi frsik, karakteristik, pribadi, motivasi,
kelemahan,
kegmnrlaian
maupunkegagalannya Menurut Mc. Candless dalam
Pu dj ijogyanti (1995) mendefinisikan bahwa
konsep
diri
merupakan seperang!<.at harapan serta penilaian peri(akrr yang merujuk padaharapan-harapan tersebut. Adapun Wiliam
Brooks
dalam
Ratnaningsih
(ZOO2) menyebutkan bahwa konsepdiri
merupakanpandangan
dan
perasaandari
did
kita.::fr#. ",
boleh bersifat psikologi, sosialMenurut
Stuartand
Sundeen (1991) disebutkan bahwa pembagian konsepdiri
terdin'
dali
:
(l)
Ganbara, din' yaltu sitrapseseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan
tidak sadar. Sikap ini mencakup persepsi dan
petasaan te$tang
rkuran,
bentuk,
fungsi penampilan dan potensi tubuh saatini
danmasa
lalu
yang secara berkesinambungandimodifikasi dengan pengalaman baru setiap
individu.
Gambarandii
(Body
tmage) berhubungandengan kepribadian.
Cira i-ndividu memandangdirinya
mempunyaidampak
yang
pcnting
pada
aspck psikologiny4(2)
IdealDiri
yaitu persepsiiadivi*u
tcn*..ar6 bagaintsEeie
hei:sberpedtaku berdasaxkan statdart, aspirasi,
tujuan atau
penilaian
personalte
entu. Standartdapat
berhubungan deogan tipeorang yang skan dijasinkan atau sejum.lah aspirasi, cita-cita,
nilai- nilai
yang ingindi
capai . ldeal
diri
ek.n mevrujudkan cita.citabnilai-nilai yang ingin dicapai. Ideal diri akan
mewujudkan cita--cita dan harapan pribadi
berdasarkan norma sosial (keluarga budaya) dan kepada siapa ingin dilakukaa (J) Harga
Diri
yaitu
penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapajaiih
prilalni neirienuhi ideal diri. Harga ,iii.idiperoleh dari
diri
sendiri dan orang lain. (4)Peran
yaitu
sikap dan perilakunilai
sertatujuan
yang
dlbarapk-an der_.r' s.reor-ang bedasarkan posisinyadi
masyaxakat. peranyang
ditetapkan
adalah
peran
dimanaseseonmE
tidak
punyapilihaq
sedang\anpeftm
yang
diterima
adalah peran yangterpilih
atau
dipilih
oleh individu.
posisidibuhrhkan oleh individu sebagai aktualisasi
diri,
(5)
ldentitas yaitu kesadarur akandiri
sendiri yang bersumber
dari
observasi danpenilaian yang merupakan sintesa dari semua
aspek
konsep
diri
seldiri-seixgai
satukesatuan yang utuh.
Tipe-tipe konsep
diri
terdiri dari konsepdiri
pcsidf dea kcnsepdin
nege:if. Cin=cri orangyang
memiliki
konsepdiri
positifmenurut Jalaludin Raknmat (2007) adalah
(l)
ia
yaldn
akan
kemampuannya_ m€ngata_sr .masala\
(2)
ia merasa setara dengan oranglairg (3) ia menerima pujian tanpa rasa malu,
(4)
ia
menvadari,bahwa setiap
orangmempunyai berbagai perasaan, keinginan dan
perilaku
yang
tidak
seluruhnya disetujuimasyaraka!
(5)
ia
mampr
nrenrperbadri dirinya karenaia
sanggup mengungkapkanaspek-aspek
kepribadian
yang
tidakdisenanginya
dan
berusaha mengubahnya.Sedangkan omng yang memiliki konsep
diri
negatif menurut Jalaludin Rakhmat (2007) mempunyai ciri yaitu:(l)
ia peka padakiti(
orang
ini
sangafttidak
.,ahankiiik
yang diterimanyadan
mudah marah atau naikB. METODE $E}IsUTIA+}
Penelitian
ini
dilaksanakan di SekolahSe.r,alah -r ir€gt
^€ama
kjsten Nege,'i {sTAl(pNl Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara" lt/akIr.t penelitian .direncanakan .berlangsung pada
selnester 83Fiil.
Iahun
Alsdemik 201UZOfZterhitung sejak bulan
Juti
s/d
Septemb€r2011" Populasi dalam penelitian
ini
adalah.seluruh
mahaslswaseEester
V
Jurusan PendidikanA€ama
lkisten
{PAK} STAKPNTarutung. Terdiri
dari
5
(lima) group yaitugroup
A =
24
Qran& groupB = 27
Oran& group C = 25 oran$ group D = 24 dan group E=
26 orang dengan jumlah keseluruhan 126 orang. Dari &eseluruhan populasi ditetapkan 2(dua)
kelasyang
menjadi sampel. Sampelpenelitian
diperoleh dengan menggunakan cara cluster rondom sampling atau. teknik pengambilan sampel secara acak. Metodeyang diperBunakan dalam penelitian ini adalah
metode
kuasi
eksperimen .dengan desainpenelitian faktorial
2 x 2.
Strategipembelajaran
elaborasi
dan
strategiFembelaiaran ekspositori sebaBai variabel bebas sedangkan konsep diri dibagi meniadi konsep diri yang positip dan konsep diri yang
negatip sebagai variabel moderator dan hasil
belajar mata kuliah Bimbingan dan Konseling sebagai variabel terikat. Teknik pengumpulan
C. HASTL PE,NSI-TJTFAN EAI+ PEMBAEASAN
Dari
data yang
diperoleh
dapatdiketahui bahwa
skor
tes
hasil
belajarBimbingan
dm
Kmseling
mahasisnr ir.ngdibelajarkan
dengan strategi
pembelqiaranelaborasi yang paling rendah adalah 17 yang tertinggi 34, r:dta-rdta skor adalatr 26,63-
Nilai
data d3lem pen€litia* inl mcr}ggunaks+ tekqrik
tes da$.
ran
tes- Teknik tes. digilnakaDuttuk
mernperoleh. data hasil belajar Birnbingan dan(onseling dan
tef*ik
non tes digunakan sntukmendapatkan data konsep diri mahasiswa.
Uji
coba instrumen dilakukan untuk,'na-ngetatui
aFakah instrumen
ya.ngdigunakan dalam penelitian ini sudah sahih
dan reliabel atau helum- Sebelum dilakukan
eenelltian,
,ra,(-a
terlebih dahulu
ak_andilakukan
lji
coha instrumen baik instrumen untuk hasil belajar Bimbingan dan Konseling maupun lnstrumen konsep diri mahasiswa.tjll
coba instrumen ditakukan padasatu
kelas yang tidak terpilih sebagai sampel penelitian.Uji
coba
dilakukan
untuk
mengetahuivaliditas, indeks kesukaran, daya pembeda dan reliabilitas.
Tsknik. analisis
data
adalah. teknik analisis varians (ANAVA) duaialur
dengantaraf signifikan 0,05 %. Sebelum teknik analisis
ini diguna&an rnaka .terlebih .dahulu dilaku&an uji persyaratan analisis, dilakukan dengan uji normalitas menggunakan
uji
Liliefors dan uji homogenitas mengEunakan uii F dan Bartlett Sudjana (2005). Karenaterdapat
interaksi antara variabel, maka analisis ditanjutkan ujibeda dengan menggunakan ujiScheffe karena
jumlah subjek pendlitian tiap sel berbeda.
modus
(Mo)
2?,50 dan
median(Me)
:.Sedangkan varians (s2) 21.38 dan simpangar,
baku
(s)
4.62.Uji
persyilEtan analisisdrtr
dilakukan
dengan
Liliefors unhrk
uji
normalitas dan
uji
homogenitas dengan uji Barllet! seperti bedkut ini:Tabel: Hasil penguiian Normalitas Data Untuk Strategi pembelajaran
Hasr'l
belajar
Bimbingand",
K"*"lirrg
Mahasiswa Untuk Strategi pembehjara;Hasil belaiar
BimbinBanaan
Xoniaing Mahasiswa Untuk Strategi p€rnbelajaranTabel: Hasil pengujian Normalitas Data Untuk Konsep
Diri
KELOMPOK
Hasil belajar
Bimbingan*""
fonsefine [image:8.553.68.517.54.581.2]Hasil belaiar
Bimbingandan
KonselingTabel:
tlasil
Pengujian Normalitas Data Untuk Strategi pembelajaranDan Konsep di
N
11
L
l.@)
Kesimpulan
_n-vx,6srr
^u(rsellng
I
lrTryk
Konsepdiri
positif Untuk Strategr:i Pembelajarafi Eaborasi
H-o.o918 o.249
Normal
vE,cJdr ormotngan
dan
KonselingI*o1ryt
Konsepdiri
negatif Untuk StrategiPemHajaran Elaborasi
t|
o.2259o.2U
NormalvL,oJo,
Drrrurngan
oan
KonselingI.t"iqrk
Konsepdiri
positif
Untuk St6tee;Ftmbelajaran Etsrosiro,ri 72
o.w7
o-242 Nomal H-.l'Hws,olor
orrrrJrngandan
Konseling
IdTpk
(onsepdiri
negatif UntukStratd
fumbdaiarm
Ekmituri
13o.13ls
o-23/ NorrnalTabe[: Hasil Pencufian Normatit ,9
KELOMPOK
L
l.:g
KesimpulanHasil
belajar
Bimbingan
dan Kons€ling Mahasiswa Urltu* StrategiPerrHaiaran
Effifiasi
21o*
|
0.773 NormaiHasil
belajar
Bimbingan
danKonseling Mahasisyya Untuk Strategi
Ptrrbetalaran
Elspeittni
25,
!l
(UEs,
0-173 NormalHasil
beiajar
BimbinBan
danKons€ling Kelompok Kons€p diri
Posiiif
)23,0-r1<q,,
0-173tl
rt
NornralHasi! belajar
Blmurngan
danKonseling Kelompok Konsep diri negatif
T---26
0_1it57.
0-173 NormalHasil
belajar
Bimbingan
dan Konseling Kelompok Konsep diripositif Untuk Strategi Pembelajaran Elaborasi
11
,o.o91t
r
0.249 !til
ii
Nonnal
Hasil
belajar
Bimbingan
dan Konseling Kelompok Konsep diri negatff Untuk Strategi Pembelajaran Elaborasi,lo*;
o.234Normal
Hasil
belajar
Bimbingan
dan Konseling Kelompok Konsep diripojtif
Untuk Strategi PembelaiaranEks@sitori
t2
i 0-0647 o.242 NonnalHasil
belajar
Bimbingan
dan Konseling Kelompok Konsep dirineg:tif
Untuk Strategi Pernb€lajaran Ekpositori13 0.1315 o-214
[image:9.540.38.461.25.716.2]Nonnal
Tabel:
RangkumadHasil pengujian
Homogenitas Variansantar
kelompok sampet Elaborasi dan Ekspositori dengan Uji Fisher pada Taraf Signlfikansg 6= 0,05Sampel Varians F'."., Kesimpulan
Elaborasi s'z= 21.38 l
Aa',t 3.&41
Ekspositori sz = 13.11
Simpel Varians 6itu* Ft.mr Kesimpufan
KD.P
*
=7I.27
!.792
3.841 Homogen [image:10.552.91.506.40.604.2]KD.6f s' = 71.87
Tabel: Rangkuman Hasil penguiian Homogenitas Varians sampel dengan
Uji
Bartlet
pada Taraf Slgnifiltansio
= O,O5Sampel Variafts X2 t ttun, X2 teaet Kesimpulan
Et_-t(DP
sr'
= 9,01.357 7.815 Homogen
Et.KDN s z' = L4,!9
Eks-KDP s 3r -- 17,11 Eks-KDN s q' = 10.50
Tabel: Hasil Statistik Deskriptif
Tale}:
R*r,gku:me*H*sil
A:**v* see*ra Kescluruha* Terhad*p Hasilbei*i*rBimbirgs*
d*n KonselingSumber variasi dk Jt( RIK Frrung Fr*.rirssI
(c = 0.0s)
Strategi Pembelajaran 7 206,02 206,O2 t4,?7 4.O5
1 12,12 ?2J.2
aqq
lnteraksi 1 L22,LI
rzz,lt
8,rt6Galat 45 649,75 74.44
ie ln<n
n
=11
x
=
3A-64sd
=
3.74n
=25
Hipot€sis Statistik
f
rrt
r
F..r,.r
c=5lr
Ilo
: uA'B,= uA,&IIo
:u&&>
uAoBi 3-66 2.41Ho:uA'B,=uA,B,
ffo:uA'B,>uA,6,
o.26 2.81Ho:uAiBl=uA,B,
Ho:lIA,Bl>uA'B,
4.tl
2.81Ho..uA,*=tA,g,
Ho:
lIlI,&
> uA,B, 4.75; 2.A7Ho:uA,Bl=uA,B,
Ho:uA,B'>uA,B,
4.45 2.81Ho:pA2B1=pArB,
Ho:lrArBr>lrArBr
0.99 2.87 Tcbel: Ringkosan llasilP**i*mgn
(giMt$e'
C^l^-:,,+-,,^ -l--.,- :-.^-t--: ^-.^-^
rsr.rirJuu,Ja .r{cllrd ru.st dnr, @{d.r variabel strsegi pembelajalan dan kons€p
diri
terhadap
hasil
belajar
Bimbingan
danKoaseJiag rn hasiswa,
naka
perlu d'berikal!ganrbaran Eraf'k esiimasi' yaug,,memrqlu&ka,
adanya interaksi
ters*ut
seperti@
gambarberikut :
31.00
-
30.00-39.tF
3U64t5.lrt
25.U)-
24,a
24.00-
t,l
oo-
22.00-
20.00-t9.00-
18.00-
t7.00-KDP KDPN
$ambar: Moilei Intemksi
I
Araara Strategi Pembeiajaranria*
I(omep
iiiri
T,ertadapHasil belajar Bimbirgan
drn
Konseling M*hasiswrD. Stl4PtrlAll !A.lI 9+BAlt
Sirnpulan hasil penelitian
ini
adalah sebag3i berikut:1-
Hasil belajar
.Bimblngandan
Konseling mahasiswa dengan strategi pembelajaranelaboras! l€Eh baik dEbardlr€t-a$ den€3q
strategi pembelajaran ekspositori. Dalarn
hal
ini
mahasiswayang
rlibelajarkandengan
mengganakan
-$rateg-ipembela.iaran
elaborasi
tebih
tlaikdibandingkan
dengan
hasil
belajar mahasiswayang
d:ftrefalar.kan d.engan strategi pembetaiaran ekspositori.2.
Hasil
bel4ar
mahasiswayang
memiliki konsep diri positif lebih baik dibandingkandengan
hasil
belajar
mahasiswa yangmemiliki
konsep
diri
negatif.
Dengan demikian mahasiswa yang memiliki konsepdiri
positif
memperoleh
hasil
belalarBimbingan dan Konseling yang lebih baik d;bandingkan
dengan
mahasiswa yangmemiliki konsep diri negatif.
3.
Terdapat interaksi
antara
strategi pembelalaran elaborasidan
konsep diridalam
nrempengaruhi
hasil
belajarBimbingan
dan
Konseling.
Untuk mahasiswayang
memiliki
konsep diripositif akan lebih efektif
dalammeningkatkan hasil belajar Bimbingan dan Konse(ing
lika
menggunakan strateg:rpembelajaran elaborasi, sedangkan untuk mahasiswa
yang
memiliki
konsep diri negatif tebih efektif datam meningkatkanhasil belajar
Bimbingan ctan Kon<atinadengan
menggunakan
spembetaiaran ekpositori.
Berdasarkan hasiI penetitian, simpulan,
dan
keterbafdsan
penelitian,
makadikemukakan saran-saran sebagai berikut:
1.
Dosen perlu memperhatikan karakteristikdan
konsep
diri
mahasiswa karenamemberikan pengaruh
yang
besarterhadap hasil belajar mahasiswa.
2.
Stratsgi
pec'.b=!a;::-a* elabsy-*si rscckkepada rnahasiswa yang ,rerailiki konrep
diri
positif
dalam
meningkatkan hasilbelaj"r
Bi.nbi!.lgandan
(ansellng, mekadisarankan khususnya pada para dosen
Bimbingan
dan
Konseling
untukrnelg*nal,an
4alarp.
rne!F,b€!xi3!k3nBifl bingan daD KonseliBg.
3.
Karakteristik mahasiswayang
dijadikanyaribe,
l!?oderator daJam peneljtian !!!jadalah
konsepdiri_
Disarankan untukpenelitian lanjut, melibatkan karakteristik mahasiswa yang
tain
grrna meLengkapikajian penelitian ini. seperti minaL bakat" tingkat kreativitas.
4.
Perlu diadakannya pelatihan bagi dosenatau
guru untuk
mempelaiari bahasatubuh seseorang khususnya siswa dalam
or oses belalar m.engalar
-5.
Perlu diadakan penelitian Vang lebih laniut dalam penggunaan strategi pembelaiaranuntukmengetahui hasil yang lebih akurat.
DAT'TARPUSTAKA
Alex Sobur. 2003. Psikotogi (Jmum.BN:.dung: Pustaka
Setia-Adkunto,
S.
(2003). Desar4asor
E;volusi Pendi-dikan {F:d.. R.evisi). Jakarta: BumiAirsara-Budianingsih,
C.
A.
(2005).
Belajar
danPttxbclcjerut
J alerta: g-ineks. CiptzBum,
R.
B.
(1993). KonsepDiri
(feori,Pengulwran,
perkembongan
DanPerilaku).
Alih
Bahasa: Eddy. Jakarta: ArcanDahar,
R,
W.
(1939).
Teori-teoi
Belajm.Jakarta: Erlangga_
Davies,
l,
K,
{1981). Ins*rtciicnrsl Teclsxiqat.New
York:
McGraw-Hill
Book Company_Djaali
&
Mulyono,
P.
(2008). pengukurandalam Bidang
pendidikan.
Iakarta:Grasindo.
Djumhur I. Surya Moh. (1975). Birubingon dan
Penyuluhan
di
Sekolah. Bandung :llmu.
Degeng,
I
N.
S. (1989).
mu
peng@aranTatsai?{jq?i
lr,srisble.
,Iakafra: Depdikbud.Dick. W.
&
Care1,,L.
dkk.
e005).
TheSlstematic
Desigtt
of
Jnstructionol. New Ycrk: Longman.Dirn;aati 8< l*udjiar,c_
{2**6}.
Eelqjar da* Pewbelajaran. lakerla: Rineka Cipla.Dr iscof l, M- P. {.1993). Ps,vichologu o{ Learnin.c
for
Instruction. ilostor:-floridu
Stute University.Gagne, R!\{, and {,eslie
l.B.
(1975). principleOJ lnstructional Desrgz. New
York:
Holt,Rinerhart and Winston
(1985).
The Conditioning Of Learning, Six Element InC ia :: lr z! et ir i:;
i
{: l.i:;r i }iizz!;. Califo raia:
Cor;i;.:prerl
IncHamid.,
A.
K.
(.2007).Teori
Belajar
donPembelajaran. Medan: pasca Sarjana Unimed.
Jalaludin
Rakhmat.
(2007).
psikologiKomunikasi.
Bandong
:
Remaja Rosdakarya.Keliat,
B.A.
{1992]1. Gangguan Konsep Diri.Jakarta: EGC
Miax*,
Y. {2S05)- ?,{etyet;aib Bel.*h Tekx;l*gi?erifi dilrar- Jakartg: Kecana,
Nasution,
S.
(2006).
Kurikuhm
danPengajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Prayitno,
tI.
Amti Erman. (20M'). Dsssr-DqssrBimbingan
dan
Konseling. Jakarta :Rineka Cipta.
Pudjijogyanti,
Clmq
R.
(1995). Korsep Dtr;Dclam
Proses
Belajar
Mengajar.Jakarta: Puslil Unit a Atmajaya
Pur+vanto, N. M. (200?)" psjJrolqgi pendidikstz.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Ratumanan,
T. G-
(2002).
Belajar
dart Pe mb e laj aran. Surabaya: Unesa.Reigel;1h., C.
M.
{1q83}- lzxt;.uctier:al DxsigttTheoyies end Mad,eLr: an Averview
tf
their
Current
StottLt, InstructionalDesign: What
zir
,'/7 New
.Ie.sev:Publishers Hildshale.
Romizwsski,
A. J.
(1991).
DesigringInstructional Systems,
(DesicionMaking
in
Course
planning
ondCun'iculum Design). London: Kagan Page.
Sanjay4
W.
(2008). Strategi pembelajrtran.l-l--t&. r..^., --.-^
Sardimaq A.M. (2005) Interaksi Dan Motiyasi
Belajar
Menqajar-
Jakarta:
RaiaGrafindo Pcrsad
Seels,
B.
Richey.
R.
(1994).
TehologiPembelcgaran
(Defenisi
danKawasannya). Wasfiington : AECT
Sr€ian.
M. K.
t200ts).Ptngaruh
SnaiegiP engorgtmisasitm pernbelajaron datt
Inteligensi
TerhadapHasil
BelajarMabasiswr Kebtdana* t]?tr}&I Medar. Iesls. Medan: Unimed,
Simbiring
l,
(2009).
Pengarah
SrrategiPembelajaran
dan
Komunikasi Interpersonal TerhadapHasil
BelajarPPKn
Siswq
Ws
Nurul
Hik
{thTiryaoan
Kabupaten
Simalungun-Tesis. Medan: Unimed.
Snelbecker,
G.
E.
(1974). Learning ?keorylnstructional Theory
andPsychoeducational Desigz. New York :
Mc Qrzw
llill
Booh Co.Stuart, W. dan Sundeen, J. (1991). Buku Saku
Keperawatan, Edisi 3 . lakarta: EGC
Sugiono.
(2008).
Metode
PmelitianP endi dikan. Bandung: Alfabeta
Sukamto.
(2006).
Pengaruh
Strotegi Pengorgdnisasiandan
KemandiriaruMaltasi*ra
terhadap Prestasi BelajarPengembargan
Kuikuluru
FafultasTarbgah
IAIN
Sumut. Tesis Medan: UnimedSukardi, Dewa Ketut. (1988). Bimbingan dan
Ko
eling. Jakarta: Bina Aksara. (2000). Pengantar Pelaksanaan
Prograrn Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jaliarta : Rineka Cipta.
Suparmarq M. A- (2001) Desain lnstrulcsional.
Jakarta:
PAU-PPAI
Uniyersil4sTerbuka
Uoo,
H-
B.
Q00E)" Prafesi
Kepe-ndidikcn(problema, so/asr',
d.qn
reformasipendidikan
di
Indonesia).
Iakafia].Bumi