Ardi Apriliadi,2013
Pengaruh Manajemen Kelas Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X Di Smk Negeri 3 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH MANAJEMEN KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI
PERKANTORAN KELAS X DI SMK NEGERI 3 BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran
Oleh:
ARDI APRILIADI 0901004
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
Ardi Apriliadi,2013
Pengaruh Manajemen Kelas Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X Di Smk Negeri 3 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengaruh Manajemen Kelas terhadap Prestasi Belajar Siswa pada
Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X di SMK
Negeri 3 Bandung
Oleh Ardi Apriliadi
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Ardi Apriliadi 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Ardi Apriliadi,2013
Pengaruh Manajemen Kelas Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X Di Smk Negeri 3 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH MANAJEMEN KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI
PERKANTORAN KELAS X DI SMK NEGERI 3 BANDUNG
Skripsi ini telah Disetujui dan Disahkan oleh:
Pembimbing I
Dr. Janah Sojanah, M.Si. NIP. 195712191984032002
Pembimbing II
Sambas Ali Muhidin, S.Pd., M.Si. NIP. 197406272001121001
Mengetahui, Ketua Program Studi
Pendidikan Manajemen Perkantoran FPEB UPI
Ardi Apriliadi,2013
Pengaruh Manajemen Kelas Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X Di Smk Negeri 3 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF CLASSROOM MANAGEMENT TO LEARNING ACHIEVEMENT OF STUDENTS IN THE SUBJECTS OF PRODUCTIVE
ADMINISTRATIVE OFFICE IN CLASS X AT SMKN 3 BANDUNG
by: Ardi Apriliadi
0901004
This Script is guided by:
Dr. Janah Sojanah, M.Si dan Sambas Ali Muhidin, S.Pd., M.Si
This research was done in SMKN 3 Bandung. The problem in this research study is about a learning achievement of students. Its core is focused on one of the factors that influence students learning achievement : classroom management. As such, the subject matter revealed in this research is the influence of the classroom management to learning achievement of students.
This research consists of two Variables, that is the Classroom Management (X) and Achievement Learn Students (Y). The methods used in this research is a survey method in the form of explanatory survey. The technique of data collection by means of dissemination of the likert scale question form with models, which are analyzed using simple regression. And the respondents in this research is a students of administrative office class X of 69 peoples.
Based on research results, obtained information that (1) the classroom management at SMKN 3 Bandung is quite effective category, (2) learning achievement of students in 3 Bandung categories include low. That is, schools must improve classroom management to students' achievenet to be better, (3) the classroom management positive influence and significant impact on student achievement in the Class X Administrative Office Productive subjects in SMKN 3 Bandung.
Ardi Apriliadi,2013
Pengaruh Manajemen Kelas Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X Di Smk Negeri 3 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.
UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... 1 DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah... Error! Bookmark not defined. 1.3 Tujuan Penelitian... Error! Bookmark not defined. 1.4 Kegunaan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISError! Bookmark not defined.
Ardi Apriliadi,2013
Pengaruh Manajemen Kelas Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X Di Smk Negeri 3 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.1.3 Prestasi Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.2 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. 2.3 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB III DESAIN PENELITIAN... Error! Bookmark not defined. 3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3 Oparasional Variabel ... Error! Bookmark not defined.
3.3.1 Manajemen Kelas ... Error! Bookmark not defined. 3.3.2 Prestasi Belajar ... Error! Bookmark not defined. 3.4 Sumber Data ... Error! Bookmark not defined. 3.5 Populasi dan Teknik Penarikan SampelError! Bookmark not defined.
3.5.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined. 3.5.2 Teknik Penarikan Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.5.3 Teknik Dan Alat Pengumpul DataError! Bookmark not defined. 3.6 Pengujian Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
Ardi Apriliadi,2013
Pengaruh Manajemen Kelas Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X Di Smk Negeri 3 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.8.1 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined. 3.8.2 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined. 3.8.3 Uji Linearitas ... Error! Bookmark not defined. 3.8 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.9.1 Teknik Analisa Data Deskriptif . Error! Bookmark not defined. 3.9.2 Teknik Analisa Data Inferensial Error! Bookmark not defined. 3.9 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.
4.1. Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1. Gambaran Umum Lokasi PenelitianError! Bookmark not defined. 4.1.2.Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.1.3.Deskripsi Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.4.Pengujian Persyaratan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.
Ardi Apriliadi,2013
Pengaruh Manajemen Kelas Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X Di Smk Negeri 3 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.2.1 Analisis Efektifitas Manajemen Kelas ... Error! Bookmark not defined.
4.2.2 Analisis Prestasi Belajar Siswa .. Error! Bookmark not defined. 4.2.3 Pengaruh Manajemen Kelas Terhadap Prestasi Belajar .... Error! Bookmark not defined.
Ardi Apriliadi,2013
Pengaruh Manajemen Kelas Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X Di Smk Negeri 3 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan pembelajaran baik secara formal maupun informal untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat mempermainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tetap untuk masa yang akan datang. Pendidikan dalam pasal 1 ayat 1 UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasan belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuasaan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang dibutuhkan oleh masyarakat selain kesehatan dan ekonomi. Pendidikan sangat diperlukan oleh masyarakat karena diyakini mampu mencerdaskan kehidupan bangsa dan turut memegang pendidikan dalam pembangunan suatu negara. Hal tersebut tercermin dari fungsi pendidikan di Indonesia berdasarkan Pasal 3 UU RI tentang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003 sebagai berikut:
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu operator pelaksana dalam pendidikan. Berdasarkan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003 Pasal 15 menyebutkan bahwa “Pendidikan kejuruan
merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan perserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu”.
SMK Negeri 3 Bandung merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan yang memilih bidang keahlian pada bisnis dan manajemen. SMKN 3 Bandung berupaya terus untuk meningkatkan keterampilan siswanya guna menciptakan lulusan yang produktif. Salah satunya Misi Sekolah adalah menanamkan sikap peserta didik yang berwawasan mutu, keunggulan, profesionalisme berlandaskan penanaman nilai-nilai keimanan, kejujuran dan akhlak mulia. Untuk mencapai misi tersebut tentu salah satu cara yang harus ditempuh yaitu melalui proses pembelajaran di sekolah. Namun yang menjadi permasalahannya adalah bagaimana mengupayakan agar siswa memperoleh prestasi belajar yang tinggi di sekolah?
Prestasi belajar merupakan titik tolak dan indikator keberhasilan siswa dan sekolah selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan adanya prestasi belajar ini sekolah dapat mengetahui seberapa besar perkembangan peserta didik baik dari aspek kognitif, apektif, maupun psikomotor siswa-siswi selama di sekolah.
Prestasi belajar yang maksimal merupakan perpaduan dari bakat, minat, motivasi, intelegensi, manajemen/pengelolaan kelas, guru, fasilitas belajar, metode, model, lingkungan sekolah, keluarga, maupun lingkungan sosial yang saling berhubungan. Berikut ini adalah rincian dari nilai ujian akhir semester pada mata pelajaran produktif Administrasi Perkantoran:
Tabel 1. 1
Nilai Rata-rata Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Produktif Kelas X Administrasi Perkantoran SMK Negeri 3 Bandung
Semester Ganjil Tahun Ajaran 2010/2011
Kelas Jumlah Siswa Mata Pelajaran Rata-rata
Kolega Komunikasi MPA
X AP 1 38 85,26 72,70 73,24 77,07
X AP 2 38 84,21 72,37 72,63 76,40
X AP 3 38 78,68 75,26 72,11 75,35
X AP 4 38 82,11 71,84 72,37 75,44
X AP 5 38 87,22 75,00 70,28 77,50
X AP 6 38 80,54 72,43 76,76 76,58
Rata-rata 83,00 73,27 72,90
Tabel 1. 2
Nilai Rata-rata Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Produktif Kelas X Administrasi Perkantoran SMK Negeri 3 Bandung
Semester Ganjil Tahun Ajaran 2011/2012
Kelas Jumlah Siswa
Mata Pelajaran
Rata-rata
Kolega Komunikasi MPA
X AP 1 38 87,11 74,86 75,68 79,22
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata prestasi belajar siswa mata pelajaran Kolega sebesar 84,64, nilai rata-rata prestasi belajar siswa mata pelajaran Komunikasi sebesar 75,98, sedangkan nilai rata-rata prestasi belajar siswa mata pelajaran Mengelola Prosedur Administrasi (MPA) sebesar 75,25.
Tabel 1. 3
Nilai Rata-rata Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Produktif Kelas X Administrasi Perkantoran SMK Negeri 3 Bandung
Semester Ganjil Tahun Ajaran 2012/2013
Kelas Jumlah Siswa
Mata Pelajaran
Rata-rata
Kolega Komunikasi MPA
X AP 1 37 80,78 71,18 70,81 74,26
siswa mata pelajaran Komunikasi sebesar 70,76, sedangkan nilai rata-rata prestasi belajar siswa mata pelajaran Mengelola Prosedur Administrasi (MPA) sebesar 70,89.
Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata prestasi belajar siswa mata pelajaran kompetensi kejuruan untuk rata-rata kelas banyak yang belum mencapai KKM (Kriteria Kelulusan Minimal) yaitu 75. Pada tahun ajaran 2011/2012 nilai rata-rata untuk mata pelajaran Kolega, Komunikasi, Mengelola Prosedur Administrasi (MPA) mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya, sedangkan pada tahun ajaran 2012/2013 nilai rata-rata untuk mata pelajaran Kolega, Komunikasi, Mengelola Prosedur Administrasi (MPA) mengalami penurunan dari tahun ajaran sebelumnya. Hal ini perlu dicarikan segera solusinya karena akan mengancam pelaksanaan pembelajaran di sekolah dan menganggu proses pendidikan di sekolah serta menghambat mutu pendidikan sekolah. Karena salah satu masalah kongkrit mutu pendidikan adalah mengenai prestasi belajar. Prestasi adalah kemampuan nyata yang merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dalam atau dari luar individu dalam belajar” (Sardiman, A.M, 2004:46).
Prestasi belajar siswa tidak berdiri sendiri, ada banyak faktor yang melandasinya. Faktor-faktor ini umumnya dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu faktor ekstern dan faktor intern.
Menurut Muhibbin Syah (2009:50), faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa sebagai berikut:
1. Internal siswa
b. Aspek psikologis meliputi: integensi, sikap, minat, bakat, dan motivasi.
2. Exsternal siswa
a. Lingkungan sosial meliputi: keluarga, guru dan staf, masyarakat, serta teman.
b. Lingkungan nonsosial meliputi: rumah, sekolah, peralatan, dan alam.
Dari faktor-faktor tersebut, kita dapat melihat bahwa guru merupakan faktor eksternal yang turut berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Guru yang terampil mampu melakukan berbagai upaya dalam peningkatan prestasi belajar siswa, penguasaan dan pengimplementasian keterampilan mengajar yang baik merupakan tanggung jawab semua guru dalam memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Peters dalam Nana Sudjana (2011:22) yang menyatakan bahwa “proses dan hasil belajar siswa
bergantung kepada penguasaan mata pelajaran guru dan keterampilan mengajarnya”.
Menurut Syaiful Sagala (2005:210), ada sepuluh kompetensi mengajar yang harus dimiliki oleh guru. Kompetensi-kompetensi tersebut meliputi:
1. Menguasai landasan-landasan pendidikan, 2. Menguasai bahan pelajaran,
3. Mengelola program belajar mengajar, 4. Mengelola kelas/memanaj kelas 5. Mengelola interaksi belajar siswa, 6. Menilai hasil belajar siswa,
7. Mengenal dan menterjemahkan kurikulum,
8. Mengenal fungsi dan program bimbingan dan penyuluhan 9. Memahami prinsip-prinsip dan hasil pengajaran,
10.Mengenal dan menyelenggarakan administrasi pendidikan.
mendukung merupakan faktor utama yang mempengaruhi motivasi, prestasi, dan perilaku siswa”.
Mengacu kepada paparan di atas dan untuk memecahkan masalah mengenai prestasi belajar siswa tersebut, maka penting dilakukan peneltian mengenai pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar yang dituangkan dalam judul “Pengaruh Manajemen Kelas terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X di SMK Negeri
3 Bandung ”.
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah
Inti kajian dalam penelitian ini adalah masalah prestasi belajar siswa yang jika berdasarkan pemaparan pada latar belakang diatas bisa dikatakan cukup rendah. Dari sekian banyak faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar salah satu faktor yang berpengaruh adalah manajemen kelas. Kemampuan guru dalam mengelola kelas tentunya akan mengembangkan potensi siswa secara optimal, yang memungkinkan siswa dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
Berdasarkan pernyataan permasalahan diatas, masalah dalam dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran efektivitas manajemen kelas pada mata pelajaran produktif administrasi perkantoran kelas X di SMK Negeri 3 Bandung? 2. Bagaimana gambaran tingkat prestasi belajar siswa pada mata pelajaran
3. Adakah pengaruh manajemen kelas terhadap prestasi belajar siswa kelas X pada mata pelajaran produktif administrasi perkantoran di SMK Negeri 3 Bandung?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengtan rumusan masalah yang ada, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Mengetahui gambaran umum efektivitas manajemen kelas pada mata pelajaran produktif administrasi perkantoran kelas X di SMK Negeri 3 Bandung.
2. Mengetahui gambaran umum tingkat prestasi belajar siswa pada mata pelajaran produktif administrasi perkantoran kelas X di SMK Negeri 3 Bandung.
3. Mengetahui adakah pengaruh manajemen kelas terhadap prestasi belajar siswa kelas X pada mata pelajaran produktif administrasi perkantoran di SMK Negeri 3 Bandung.
1.4 Kegunaan Hasil Penelitian
Jika tujuan penelitian tersebut di atas tercapai, maka akan ada dua kegunaan dari penelitian ini yaitu kegunaan teoritis dan kegunaan praktis.
1. Kegunaan Teoritis
2. Kegunaan Praktis
Ardi Apriliadi,2013
Pengaruh Manajemen Kelas Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X Di Smk Negeri 3 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
DESAIN PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek di dalam penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu: Manajemen Kelas dan Prestasi Belajar Siswa. Manajemen Kelas yang menjadi variabel bebas (variabel indevendent), dan Prestasi Belajar Siswa yang menjadi variabel terikat (variabel devendent). Guna memperoleh penyederhanaan analisis data di dalam penelitian, maka Manajemen Kelas diberi simbol (X), dan Prestasi Belajar Siswa diberi simbol (Y).
Adapun yang dijadikan sebagai responden atau objek di dalam penelitian ini adalah guru Program Studi Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 3 Bandung.
3.2 Metode Penelitian
Berdasarkan jenis penelitiannya, yaitu deskriptif kuantitatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode explanatory survey dengan tujuan untuk menjelaskan hubungan antar variabel-variabel yang diteliti dengan cara menguji hipotesis melalui pengolahan dan pengujian data secara statistic.
mendeskripsikan dan menganalisis Prestasi Belajar Siswa Kelas Program Studi Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 3 Bandung.
3.3 Oparasional Variabel
Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu “Pengaruh Manajemen Kelas terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Administrasi Perkantoran
Kelas X di SMK Negeri 3 Bandung”, maka penulis menjelaskan beberapa istilah sebagai berikut:
3.3.1 Manajemen Kelas
Manajemen kelas merupakan kemampuan guru dalam proses mengelola sumber daya kelas dari mulai perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dengan tujuan untuk mengoptimalkan proses pembelajaran.
Berdasarkan pendapat yang dikemukanan oleh Sudarwan Danim pada BAB II, maka variabel Manajemen Kelas dapat diukur melalui indikator: 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan, dan 3) Evaluasi.
Maka varibael manajemen kelas dalam penelitian ini dapat dioperasionalkan sebagai berikut:
Tabel 3. 1 Operasional Variabel
Variabel Indikator Ukuran Skala No.
Item Manajemen
Kelas (X)
a) Perencanaan Pembelajaran
Tingkat pemahaman tujuan pembelajaran yang akan diberikan
Tingkat penguasaan bahan pembelajaran (bidang studi)
b) Pelaksanaan pembelajaran
c) Evaluasi pembelajaran
Tingkat pemilihan alat peraga/media yang tepat
Tingkat penggunaan alat evaluasi
Tingkat kehadiran siswa di kelas
Tingkat perilaku korektif (perbaikan) dalam menghadapi siswa
Tingkat penampilan gaya kepemimpinan yang tepat dalam melaksanakan tugas mengajar
Tingkat penciptaan kondisi kelas sebelum PBM dimulai
Tingkat pengaturan fasilitas belajar sesuai dengan materi yang diajarkan
Tingkat pemilihan dan penggunaan sumber pembelajaran
Tingkat pemanfaatan
sumber belajar seperti ruang belajar yang sesuai dengan materi ajar
Tingkat pemberian tugas dan tes lisan sebelum proses pembelajaran berakhir
3.3.2 Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan hasil yang diperoleh oleh siswa dari proses belajar mengajar yang ditunjukan dengan perubahan dari aspek kognitif.
Maka varibael prestasi belajar dalam penelitian ini dapat dioperasionalkan sebagai berikut:
Tabel 3. 2 Operasional Variabel
Variabel Indikator Ukuran Skala No.
Item
Nilai UAS semester ganjil yang diperoleh siswa kelas X pada mata pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 3 Bandung Tahun Pelajaran 2012/203
Interval -
3.4 Sumber Data
Sumber data penelitian adalah sumber-sumber dimana data yang diperlukan untuk penelitian tersebut diperoleh, baik secara langsung berhubungan dengan objek penelitian maupun secara tidak langsung. Adapun sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder.
3.5 Populasi dan Teknik Penarikan Sampel
3.5.1 Populasi
Populasi di dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Program Studi Administrasi Perkantoran SMK Negeri 3 Bandung. Berikut rincian jumlah siswa kelas X Program Studi Administrasi Perkantoran Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Bandung:
Tabel 3. 3
Daftar Siswa Kelas X Program Studi Administrasi Perkantoran SMK Negeri 3 Bandung
No. Siswa Kelas X Administrasi
Perkantoran Jumlah Siswa
1 X AP 1 37 orang
2 X AP 2 38 orang
3 X AP 3 38 orang
4 X AP 4 38 orang
5 X AP 5 37 orang
6 X AP 6 37 orang
Total 225 Orang
Sumber : SMK Negeri 3 Bandung
3.5.2 Teknik Penarikan Sampel
Sampel merupakan bagian dari unit populasi penelitian, dalam penelitian sampel harus dapat mewakili dari populasi yang ingin diteliti. Sampel penelitian menurut Suharsimi Arikunto (2002:107), menyatakan bahwa:
Untuk sekedar ancer amcer, maka bila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika jumlah subjeknya lebih dari seratus maka dapat diambil antara 10% - 15% sedangkan untuk subjeknya kurang dari 100 dapat diambil 20%-25% atau lebih.
siswa. Maka pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secara acak (random sampling). Peneliti menggunakan teknik ini karena sampelnya representatif atau mewakili populasi dan proposional dengan proses sederhana, tidak melibatkan parameter populasi yang tidak diketahui, serta disesuaikan dengan keadaan objek penelitian dalam penerimaan penyebaran sampel. Untuk menentukan ukuran sampel minimal yang represintatif untuk pengujian hipotesis tersebut, penentuan sampel dari populasi yang ada, dengan menggunakan rumus slovin, menurut Husein Umar (2000:146), dengan menggunakan rumus seperti berikut:
(Riduwan, 2005:65)
Keterangan:
n = Ukuran sampel keseluruhan N = Ukuran populasi
e = tingkat kesalahan dalam memilih anggota sampel yang ditolerir (tingkat kesalahan yang diambil dalam sampling ini adalah sebesar 10%)
Dengan menggunakan rumus tersebut, maka didapat sampel mahasiswa sebagai berikut:
n =
n =
= 69,23 ≈ 69
Dengan demikian penulis dalam penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 69 sampel yang telah dibulatkan. Guna mendapatkan jumlah sampel yang representatif, selanjutnya sampel tersebut dalam penyebaranya dibagikan secara proposional.
Untuk menghitung besarnya proporsi dari setiap kelas yang terpilih sebagai sample maka digunakan rumus sebagai berikut:
n
1=
∑x n
0(Al-Rasyid, 1994:80) Keterangan:
n1 = banyaknya sampel masing-masing unit
n0 = banyaknya sampel yang diambil dari seluruh unit NI = banyaknya populasi dari masing-masing unit
∑ = jumlah populasi dari seluruh unit
Tabel 3. 4
Sampel Siswa kelas X Administrasi Perkantoran SMKN 3 Bandung
No. Siswa Kelas X Administrasi perkantoran
Jumlah
Siswa Perhitungan Sampel
1 X AP 1 37 (37/225) x 69 11
2 X AP 2 38 (38/225) x 69 12
3 X AP 3 38 (38/225) x 69 12
4 X AP 4 38 (38/225) x 69 12
5 X AP 5 37 (37/225) x 69 11
6 X AP 6 37 (37/225) x 69 11
JUMLAH 225 69
Sumber: SMKN 3 Bandung, diolah oleh penulis
Berdasarkan perhitungan diatas maka dapat dilihat bahwa jumlah sampel yang akan diambil di SMKN 3 Bandung sebanyak 69 siswa. Karena setiap responden mempunyai peluang yang sama untuk dipilih ke dalam sampel, maka setiap proporsi sampel yang akan menjadi wakil tiap kelas dipilih melalui pengundian.
3.5.3 Teknik Dan Alat Pengumpul Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner/angket. Angket merupakan salah satu teknik pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner untuk diisi langsung oleh responden seperti yang dilakukan dalam penelitian untuk menghimpun pendapat umum.Adapun langkah-langkah penyusunan angket ini yakni sebagai berikut :
1) Menyusun kisi-kisi daftar pertanyaan/pernyataan
Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawaban. Angket yang digunakan merupakan angket tertutup dengan lima alternatif jawaban, yaitu: SS = Sangat Setuju
KS = Kurang Setuju TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
2) Menetapkan skala penilaian angket
Skala penilaian jawaban angket yang digunakan adalah skala lima kategori Model Likert. Skala likert menurut Moh. Nazir (2003:338), merupakan suatu skala untuk mengukur sikap seseorang terhadap suatu hal dengan menggunakan ukuran ordinal (dibuat ranking).
Faisal (2007:142), menambahkan pendapatnya bahwa skala likert biasa
juga disebut sebagai “skalasikap” yang digunakan untuk mengukur seberapa jauh
seseorang memiliki ciri-ciri sikap tertentu yang ingin diteliti dengan dihadapkan
pada beberapa pernyataan “positi” dan “negatif” (dalam jumlah yang berimbang) dan beberapa pernyataan tersebut dijawab dengan beberapa alternatif jawaban
“Sangat Setuju”, “Setuju”, “Ragu-Ragu”, “Tidak Setuju”, dan “Sangat Tidak Setuju.”
Tabel 3. 5
Kriteria Penilaian Angket untuk Variabel X dan Y Program Manajemen Kelas dan Prestasi Belajar Siswa
Alternatif Jawaban Pernyataan (Item)
Positif Negatif
Sangat Setuju (SS) 5 1
Setuju (S) 4 2
Kurang Setuju (KS) 3 3
Tidak Setuju (TS) 2 4
3) Melakukan uji coba angket
Sebelum mengumpulkan data yang sebenarnya dilakukan angket yang akan digunakan terlebih dahulu diuji cobakan. Pelaksanaan uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan pada item angket.
Selain itu dalam penelitian ini diperlukan studi kepustakaan yang dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan, acuan atau landasan teoritis yang berkaitan erat dengan masalah yang diteliti yang dilakukan selama penyusunan skripsi. Studi kepustakaan ini merupakan studi yang dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku (literatur) dan pemilihan teori-teori yang ada hubungannya dengan masalah yang akan dibahas.
3.6 Pengujian Instrumen Penelitian
3.7.1 Uji Validitas
Di dalam penelitian ini, uji validitas yang akan digunakan yaitu teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson, karena untuk mengetahui keeratan dari dua variabel yang memiliki skala pengukuran minimal interval dengan rumus sebagai berikut:
rxy (Sambas Ali Muhidin, 2006:231)
Keterangan :
Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas instrumen penelitian adalah sebagai berikut:
1) Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya. Banyaknya responden untuk uji coba intrumen, sejauh ini belum ada ketentuan yang mensyaratkannya, namun disarankan sekitar 20-30 orang responden.
2) Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.
3) Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.
4) Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.
5) Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel pembantu.
6) Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.
7) Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir/item angket dari skor-skor yang diperoleh.
derajat bebas (db) = n-2, dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas adalah 20 orang, sehingga diperoleh db = 20-2 = 18 dan = 5%.
9) Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Kriterianya : 1. jika rxy hitung > r tabel, maka valid
2. jika rxy hitung ≤ r tabel, maka tidak valid
Jika instrumen itu valid, maka item tersebut dapat dipergunakan pada kuesioner penelitian. Perhitungan uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan bantuan Microsoft Office Excel 2007. Setelah rhitung, kemudian dibandingkan dengan nilai rtabel dengan taraf nyata () = 0,05 pada tingkat kepercayaan 95% dengan db=n-2. Jika thitung >ttabel maka item tersebut dinyatakan signifikan (valid) dan sebaliknya jika thitung <ttabel maka item tersebut dinyatakan tidak signifikan (tidak valid).
3.7.2 Uji Realibilitas
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat konsistensi dari instrumen dalam mengungkap fenomena dari sekelompok individu meskipun dilakukan dalam waktu yang berbeda. Jadi “uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga
hasil suatu pengukuran dapat dipercaya”, Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin (2010:123).
Pengujian reliabilitas yang digunakan adalah dengan menggunakan rumus
Rumus varians yang digunakan yaitu :
(varians skor tiap butir soal)
r = realibilitas instrumen atau koefisien korelasi atau koefisien alpha
2i
= jumlah varians bulir
2
t
= varians total n = jumlah responden k = banyaknya ulir soal
Kriteria reliablitas adalah sebagai berikut : a. Jika r11 >r table berarti reliabel
b. Jika r11 <r table berarti tidak reliabel
Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur reliabilitas instrumen penelitian adalah sebagai berikut:
1) Menyebar instrumen yang akan diuji realibilitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.
2) Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.
4) Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.
5) Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi responden pada tabel pembantu.
6) Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.
7) Menghitung kuadrat jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.
8) Menghitung jumlah skor masing-masing item yang diperoleh.
9) Menghitung jumlah kuadrat skor masing-masing item yang diperoleh. 10)Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total
11)Menghitung nilai koefisien alfa.
12)Membandingkan nilai koefisien alfa dengan nilai koefisien korelasi yang terdapat dalam tabel. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n-2. dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas adalah 20 orang, sehingga diperoleh db = 20-2 = 18 dan = 5%.
13)Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r.
3.7 Uji Persyaratan Analisis Data
Dalam melakukan analisis data, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum pengujian hipotesis dilakukan, terlebih dahulu harus dilakukan beberapa pengujian yaitu Uji Normalitas, Uji Homogenitas, Dan Uji Linieritas.
3.8.1 Uji Normalitas
Uji normalitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak, jika data berdistribusi normal maka proses selanjutnya menggunakan perhitungan statistik parametrik, sebaliknya jika data tidak berdistribusi normal maka untuk perhitungannnya menggunakan statistik non parametrik. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pengujian normalitas dengan uji Liliefors. Kelebihan dari teknik ini adalah penggunaan/perhitungannya yang sederhana, serta cukup kuat sekalipun dengan ukuran sampel kecil, n = 4 (Harun Al Rasyid,2004). Langkah kerja uji normalitas dengan metode Liliefors menurut (Sambas dan Maman, 2009:73), sebagai berikut:
1) Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada data yang sama.
2) Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).
3) Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.
4) Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik (observasi).
5) Hitung nilai z untuk mengetahui Theoritical Proportion pada table z 6) Menghitung Theoritical Proportion.
7) Bandingkan Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion, kemudian carilah selisih terbesar didalam titik observasi antara kedua proporsi.
8) Buat kesimpulan, dengan kriteria uji jika D hitung < D (n,a) dimana n adalah jumlah sampel dan a = 0,05, maka H0 diterima. Bentuk hipotesis statistik yang akan diuji adalah (Harun Al Rasyid, 2004):
3.8.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas, dilakukan untuk mengetahui apakah ada sampel yang terpilih menjadi responden berasal dari kelompok yang sama. Dengan kata lain, bahwa sampel yang diambil memiliki sifat-sifat yang sama atau homogen. Pengujian homogenitas dalam penelitian ini menggunakan uji Barlett. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas varians ini menurut Ating Somantri dan Sambas A. Muhidin (2006:295), adalah:
1) Menentukan kelompok-kelompok data, dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.
2) Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan, dengan model tabel Uji Barlett.
3) Menghitung varians gabungan.
4) Menghitung log dari varians gabungan. 5) Menghitung nilai Barlett.
6) Menghitung nilai X2
7) Menentukan nilai dan titik kritis. 8) Membuat kesimpulan.
3.8.3 Uji Linearitas
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas dilakukan dengan uji kelinieran regresi.Selanjutnya melakukan uji linearitas terhadap variabel penelitian. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian linieritas regresi menurut Ating Somantri dan Sambas A. Muhidin (2006:296), adalah:
1) Menyusun tabel kelompok data variabel x dan variabel y. 2) Menghitung jumlah kuadrat regresi (JK reg(a)) dengan rumus:
JK reg(a) = (ΣY)2 n
3) Menghitung jumlah kuadrat regresi b І a (JK reg(a)) dengan rumus:
4) Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus: JKres = ΣY2– JKreg (b/a) – JK reg (a)
5) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKreg(a)) dengan rumus:
RJKreg(a)= JK reg (a)
6) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKreg(a)) dengan rumus:
RJKreg(a) = JKreg (b/a)
7) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKres) dengan rumus: RJKres= JKres
N – 2
8) Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus:
∑ {∑ ∑ }
Untuk menghitung JKE urutkan data x mulai dari data yang paling kecil sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya. 9) Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus:
JKTC = JKres – JKE
10) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan rumus:
RJKTC = JKTC K – 2
11) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus: RJKE = JKE
N – k
12) Mencari nilai uji F dengan rumus: F = RJKTC
RJKE
13)Menentukan kriteria pengukuran: Jika nilai uji F < nilai tabel F, maka distribusi berpola linier.
14)Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikan 95% atau α = 5 %
Tabel 3. 6
Daftar Analisis Varians (ANOVA) Regresi Linier Sederhana
Sumber Variasi Dk JK KT F
Sumber : Statistika Untuk Penelitian, (Sugiyono,2010:266)
3.8 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yan berkaitan dengan kegiatan penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk membuat induksi, atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi (parameter) berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik).
a) Tahap mengumpulkan data, dilakukan melalui instrumen pengumpulan data. b) Tahap editing, yaitu memeriksa kejelasan dan kelengkapan pengisian
instrumen pengumpulan data.
c) Tahap koding, yaitu proses identifikasi dan klasifikasi dari setiap pertanyaan yang terdapat dalam instrumen pengumpulan data menurut Variabel-Variabel yang diteliti. Dalam tahap ini dilakukan pemberian kode atau skor untuk setiap opsi dari setiap item berdasarkan ketentuan yang ada.
d) Tahap tabulasi data, yaitu mencatat atau entri data ke dalam tabel induk penelitian. Dalam hal ini hasil koding dituangkan ke dalam tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap Variabel. Adapun tabel rekapitulasi tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 3. 7
Rekapitulasi Hasil Skoring
Responden Skor Item Total
1 2 3 4 5 6 ... N
1. 2. N
Sumber : Ating dan Sambas (2006:39)
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan dua macam teknik yaitu teknik analisis data deskriptif dan teknik analisis data inferensial.
3.9.1 Teknik Analisa Data Deskriptif
dan untuk mengetahui gambaran tingkat prestasi belajar siswa kelas X program keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 3 Bandung. Termasuk dalam teknik analisis data statistik deskriptif antara lain penyajian data melalui tabel, grafik, diagram, persentase, frekuensi, perhitungan mean, median atau modul.
Berkaitan dengan analisis data deskriptif tersebut maka langkah-langkah yang akan ditempuh dengan menggunakan bantuan Software Excel 2007, yaitu:
1. Perhatikan banyaknya (frekuensi) responden yang menjawab terhadap alternatif jawaban yang tersedia.
2. Bagi setiap bilangan pada frekuensi oleh banyaknya responden. 3. Buatlah tabel distribusi frekuensi.
Tabel 3. 8
Distribusi Frekuensi
No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju/Selalu/Sangat Positif
2 Setuju/Sering/Positif
3 Ragu-ragu/Kadang-kadang/Netral/Tidak Tahu
4 Tidak Setuju/Hampir Tidak Pernah/Negatif 5 Sangat Tidak setuju/Tidak Pernah/Sangat
Negatif
4. Buat grafik dengan penyajian data melalui tabel, kemudian dipresentasekan dan dibuat grafiknya, sehingga terlihat gambaran minat belajar dan prestasi belajar pegawai dalam bentuk grafik,
Interpretasi skor rata-rata jawaban responden dalam penelitian ini menggunakan rumus interval (skala Likert).
Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan variabel penelitian, digunakan kriteria tertentu yang mengacu pada rata-rata skor kategori angket yang diperoleh dari responden. Untuk mengetahui jarak rentang pada interval pertama sampai dengan interval kelima digunakan rumus sebagai berikut :
Rentang = skor maksimal – skor minimal = 5 - 1 = 4 Lebar Interval = Rentang/banyaknya interval = 4/5 = 0,8
Jadi interval pertama memiliki batas bawah 1; interval kedua memiliki batas bawah 1,8; interval ketiga memiliki batas bawah 2,6; interval keempat memiliki batas bawah 3,4; dan interval kelima memiliki batas bawah 4,2. Selanjutnya disajikan kriteria penafsiran seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel 3. 9
Kriteria Penafsiran Deskripsi
Rentang Penafsiran
X Y
1 – 1,7 Sangat tidak efektif Sangat Rendah
1,8 – 2,5 Tidak efektif Rendah
2,6 – 3,3 Cukup Efektif Cukup tinggi
3,4 – 4,1 Efektif Tinggi
4,2 – 5 Sangat Efektif Sangat tinggi Sumber : Diadaptasi dari skor kategori Likert skala 5 (Sambas dan Maman,
2007:146)
3.9.2 Teknik Analisa Data Inferensial
karena data yang digunakan adalah data interval. Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah no. 3 yaitu untuk mengetahui adakah pengaruh manajemen kelas terhadap prestasi belajar siswa kelas X pada Program Studi Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 3 Bandung.
Adapun untuk menguji hipotesis yang datanya berbentuk interval, maka digunakan analisis regresi yang dilakukan untuk melakukan prediksi, bagaimana perubahan nilai Variabel dependen bila nilai Variabel independen dinaikkan atau diturunkan nilainya (dimanipulasi).
Dalam penelitian ini, hipotesis yang telah dirumuskan akan diuji dengan statistik parametris antara lain dengan menggunakan t-test dan F-test terhadap koefisien regresi.
3.9 Pengujian Hipotesis
Hipotesis yaitu merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus di uji secara empiris dan dengan pengujian tersebut maka akan didapat suatu keputusan untuk menolak atau menerima suatu hipotesis. Sedangkan pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan menghasilkan suatu keputusan dalam menerima atau menolak hipotesis ini.
Pengujian hipotesis dengan menggunakan model statistik parametrik analisis regresi dimaksudkan untuk mempelajari hubungan linier antara dua variabel. Model regresi linier sederhana : ŷ = a + bx
Dimana : ŷ : variabel tak bebas (nilai duga)
b : penduga bagi koefisien regresi (β)
∑ ∑ dan ∑ ∑ ∑
∑ ∑
Adapun langkah-langkah uji keberartian regresi adalah sebagai berikut: (Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin, 2006:245-255)
1. Menentukan rumusan hipotesis H0 dan H1 .
: β = 0 : Tidak ada pengaruh manajemen kelas terhadap prestasi belajar siswa.
: β ≠ 0 : Terdapat pengaruh manajemen kelas terhadap prestasi belajar siswa.
2. Menentukan uji statistika yang sesuai. Uji statistika yang digunakan adalah uji F, yaitu:
Untuk menentukan nilai uji F dapat mengikuti langkah-langkah berikut: a. Menghitung jumlah kuadrat regresi ( ) dengan rumus :
∑
b. Menghitung jumlah kuadrat regresi b a ( ), dengan rumus:
(∑ ∑ ∑
)
c. Menghitung jumlah kuadrat residu (JK res) dengan rumus:
∑
e. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJK reg (a)) dengan rumus: RJKreg(b/a) = JKreg(b/a)
f. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJK res) dengan rumus:
g. Menghitung F, dengan rumus :
3. Menentukan nilai kritis dengan derajat kebebasan untuk dbreg = 1 dan dbres = n-2
4. Membandingkan nilai uji F terhadap nilai Ftabel = F(1-a) (dbreg(b/a)(dbres)
Dengan kriteria pengujian: jika nilai uji F>Ftabel, maka tolak H0 yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh antara manajemen kelas terhadap prestasi belajar siswa.
Ardi Apriliadi,2013
Pengaruh Manajemen Kelas Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X Di Smk Negeri 3 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Gambaran efektivitas manajemen kelas yang ditunjukan dengan hasil penelitian didapatkan bahwa menurut persepsi responden mengenai pelaksanaan manajemen kelas yang diterapkan pada kelas X pada mata pelajaran produktif Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 3 Bandung telah berjalan dengan cukup efektif.
2. Gambaran tingkat prestasi belajar siswa kelas X pada mata pelajaran produktif Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 3 Bandung yang ditunjukkan oleh nilai hasil ujian akhir sekolah pada tiga standar kompetensi didapat bahwa rata-rata nilai siswa belum mencapai Kriteria Kelulusan Minimal (KKM). Hal ini mengandung arti bahwa prestasi belajar siswa kelas X pada mata pelajaraan produktif Administrasi Perkantoran masih rendah. 3. Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa manajemen kelas
korelasi berada pada kategori tinggi/kuat. Hal ini menunjukan bahwa variabel manajemen kelas memberikan pengaruh kuat terhadap prestasi belajar siswa. 5.2 Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan di atas dan merujuk kepada penghitungan skor kriterium setiap indikator, rekomendasi yang dikemukakan mengacu kepada indikator yang memiliki skor rata-rata terendah di antara indikator yang lain untuk masing-masing variabel. Berdasarkan hal tersebut rekomendasi yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:
Indikator perencanaan pembelajaran dan indikator evaluasi pembelajaran dalam variabel manajemen kelas memiliki tingkat frekuensi terendah jika dibandingkan dengan indikator lainnya. Rendahnya tingkat frekuensi indikator ini perlu mendapat perhatian dari pihak sekolah dalam hal ini SMK Negeri 3 Bandung supaya manajemen kelas dapat dilaksanakan oleh guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, hal yang perlu ditingkatkan meliputi:
1. Tingkat pemahaman tujuan pembelajaran yang akan diberikan. 2. Tingkat penguasaan bahan pembelajaran (bidang studi).
3. Tingkat pemilihan metode mengajar yang tepat. 4. Tingkat pemilihan alat peraga/media yang tepat 5. Tingkat penggunaan alat evaluasi.
Ardi Apriliadi,2013
Pengaruh Manajemen Kelas Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X Di Smk Negeri 3 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku:
Arikunto, Suharsimi, (1986), Pengelolaan Kelas dan Siswa, Jakarta: CV. Rajawali Danim, Sudarwan (2002), Inovasi Pendidikan: Dalam Upaya Peningkatan
Profesionalisme Tenaga Kependidikan, Bandung: Pustaka Setia.
Danim, Sudarwan dan Yunan Danim, (2010), Administrasi Sekolah dan Manajemen Kelas, Bandung: CV. Pustaka Setia.
Departemen Pendidikan Nasional, (2002), Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Jones, Vern dan Jones, Louise (2012), Manajemen Kelas Komprehensif, Jakarta: Kencana Pranada Media Group.
Makmun, Abin Syamsuddin, (2004), Psikologi Kependidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Muhidin, Sambas Ali, (2010), Statistika 2 Pengantar Untuk penelitian, Bandung: Karya Adhika Utama.
Muhidin, Sambas Ali dan Maman A. (2009), Analisisi Korelasi, Regresi dan Jalur dalam Penelitian,Bandung: Pustaka Setia.
Nawawi, Hadari, (1985), Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas, Jakarta: PT Gunung Agung.
Rusydie, Salman, (2011), Prinsip-Prinsip Manajemen Kelas, Jogjakarta: Diva Press.
Sagala, Syaiful, (2012), Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta. Sanapiah, Faizal, (2007), Format-Format Penelitian Sosial, Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Sardiman A.M. (2004), Interaksi daan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali.
Ardi Apriliadi,2013
Pengaruh Manajemen Kelas Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X Di Smk Negeri 3 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Somantri, Ating dan Sambas Ali Muhidin, (2006), Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.
Sontani, Uep Tatang dan Sambas Ali Muhidin, (2010), Desain Penelitian Kuantitatif, Bandung: Karya Adhika Utama.
Sudjana, Nana, (2009), Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sugiyono, (2010), Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta.
Susilana, Rudi, (2006), Kurikulumdan Pembelajaran, Bandung: Jurusan Kurtek Universitas Pendidikan Indonesia.
Syah, Muhibbin, (2010), Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Tim Dosen Pendidikan Manajemen Perkantoran FPEB, (2010), Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah, Bandung: Karya Adika Utama.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS), Bandung: Citra Umbara.
Usman, Uzer (1996), Menjadi Guru Professional, Bandung: PT Ramaja Rosdakarya.