• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PENGAWAS SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN PROFESIONALISME KEPALA SEKOLAH DASAR PADA OTONOMI DAERAH DI KECAMATAN TELUK MENGKUDU KABUPATEN SERDANG BEDAGAI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STRATEGI PENGAWAS SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN PROFESIONALISME KEPALA SEKOLAH DASAR PADA OTONOMI DAERAH DI KECAMATAN TELUK MENGKUDU KABUPATEN SERDANG BEDAGAI."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PENGAWAS SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN

PROFESIONALISME KEPALA SEKOLAH DASAR PADA OTONOMI

DAERAH DI KECAMATAM TELUK MENGKUDU

KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

~

92 . /

'f1)uh

TESIS

_$

CDiajuf(an quna ?rf.emenulii Safaft Satu Syarat

VntuJ,}Memperofeli (jefar 9rlagister

CFenauf~n

®'ogram Studt

}laministrasi

CFetufufi~n

O leh:

MUHID

NIM : 055030502

fMILIK

PE=I P U ST~K ~ ~ ,.. .

I

UN

I M (_~

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

~

MEDAN

t

2007

(

(2)

PERSETUJUAN DEW AN PENGUn UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN

NO.

NAMA

l.

2.

4.

Prof. Dr. Klaairil Alllari, M.P

NIP. 131 765 583 (Ketua)

Dr. Silnaa, M.Pd NIP. 130 879 744

(Sekretaris)

~

-Prof. Dr. Ir. H. ZaiaaddJn, M.Pd

NIP. 131 412 356 (ADggota)

Dr. Yamadi, M.Si

NIP. 131 689 802 (AJtggota)

S. Dr. Abdal Hamid K, M.Pd

NIP.

(Anggota)

Mahasiswa

Nama : Muhid

• ••••• • • • • • • • •• • J • • • • • •• • • • • • ••

~.:.

NIM : 055030502

(3)

·. -~~~ - ·-.

.

TESIS

STRA TEGI PENGA WAS SEKOLAH

DALAM PENGEMBANGAN PROFESIONALISME

KEPALA SEKOLAH DASAR P ADA OTONOMI DAERAH

Dl KECAMATAN TELUK MENGKUDU

KABUPATENSERDANGBEDAGAI

Oisusun dan Dlajukan Oleh:

M U

H I D

NIM: OSS030502

Telah dipertahankan di depan Panitia Ujian Tesis

Pada tanggal 18 Juni dan telah dinyatakan memenuhi salah Satu Syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

Menyetujui Komisi Pembimbing

Pro£

Dr. J{b•iril

Au!ri.

M.Pd NIP. 131 76~ ~83

Ketua Prognlm Studi Administnui Pendidikan,

~ Dr.~

NIP. 131 648193

Ut

Dr. Sint!D, M.Pd

NIP. 130 879 744

(4)

·,

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis per:sembabkau ke hadirat Allah SWf

yang telah memberikan limpahan rahmat karunia dan 1auflk hidayah-Nya

sehingga dapat menyelesaikan dengan penuh kC$aharan tesis dengan judul

"Strategi Pengawas Sekolah Oalam f't:Qgembangan Profesionalisme Kepala

Sekolah Oasar Pada Otonomi Daerah di Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten

Scrdang Bedagai." Harnpan penulis tesis ini dapat memenuhi salah satu

persyaratan untuk memperoleh gelar Magister !>endidikan Prognun Studi

Administrasi Pendidikan Universitas Negeri Mcdan.

Dengan hati yang tulus ikhlas, penulis menyampaik.an terima kasih kepada

Drs. Syawal Gultom, M,Pd. selaku Rektor U11imed. Prof. Dr. Balferik.Manulang

Oirektur Program Pascasarjana Unimed.

Or.

Syaiful Sagala, M.Pd, Ketua Program

Studi Administrasi Pendidikan, Prof. Dr. Kbairil Ansari, M.Pd, Pembimb.ing I,

Dr. Siman, M.l'd, sebagai Pembimbing IT, 'Prot: Dr. lr. H. Zainuddin, M.Pd.,

Dr. Yusnadi, M.Si, dan Dr. Abdul Hamid K,M.Pd masing-masing sebagai

narasumber yang telah banyak memberikan saran dan bimbingan yang sangat

berharga dalam menyetesaikan penutisan tesis ini.

Ucapan tuima kasih j uga disam,paikan kepada Asisten Direktur Program

Pascasaljana dan Dosen Pascasaljana Unimed yang telah memberikan pencerahan

dalam mata kuliah yang disajikan, rckan-rekan Mahasiswa angkatan Vlli

Eksekutif Program Studi Administrasi Pendidikan PPs Unimed, dan Sapak Arya

Trijaya, S.Pd Kacabdis Pendidikan Keca.matan Teluk Mengkudu Kabupaten

Serdang Bedagai tempat Penulis metakukan penelitian.

(5)

Teristirnewa ucapan terima kasih buat istriku tercinla Adek Erlianda. S.Pd

dan A.nanda tercinta Kurnia Budi HermawWJ dan Wahyu Nur Setiawan yang telah

memberikan motivasi, semangat, perhatian dan pengertian dengan penuh

kesabarao selama penulis rnengilruti perkuliahan bingga menyelesaikan tesis ini.

Ucapan terima

kasih

yang tiada temingga buat Ayahanda dan Bunda

tereinta alaS do' a dan didikan serla pengorbanannya jualah penulis dapat meraih

sernua ltesuksesan dalam pefjalanan hidup ini.

Oengan segala kereodahan bati dan keterbalaSWI kemampuan, penulis

menyadari sepenuhnya akan kekurangan dan kelemahan penulisan tesis ini. Untuk

itu penulis mengharapkan saran-saran dan kritik konStruktif untuk kesempumaan

tesis ini. Akbir kala penulis berilarap scmogn tesis ini bermanfaat bagi kita semua.

Amin.

Medan, Juni 2007

Penulis

M U H(O

(6)

'

Mullicl 2007, Strategi Peaga .. u Sekolab Dalam Peagembaag . .

PrefcsioolaUsme ~pala Sdlolall Dasar Pada Oto•o•i O.erall di Keauaatu

Teluk MeagkDcl• Kabapatea Serda tt~lledagai. Tais:

J>rocra•

Pascasarjau

Universitas N egeri Medao, JDDI2007.

Tujuan peoelitian ini adalah untuk mengetahui Slnltegi pengawasan sekolah

dalam peogembangan profesiooalisme Kepala Sekolah

Dasar

(SO). Oleh karena

itu digunakan me!Ode lrualitatif dengan telu>ik pengumpulan data melalui

observasi, wawllll<:813 dan studi dokumentasi. Data diperoleh dati infonnan yakni

pengawns sekolah, ko:pala sekolah dan Kepala Cabang .Oinas Pendi<likan Nasion a! Kecamatan Teluk Mcngkudu Kabupatcn Serdang Bedagai. Selanjutnya dilakukan

valldasi data dengan melakukan triangulasi, konfumas~ membuchek, penggunaan

bahan referensi

dan

rnembandingkan

basil

wawancara

dengan

hasil

observasi maupun dolrumentasi.

PCl1gawas sekolah Kecamatan Teluk Mcngkudu menggunakan enam (6) strategi dalam pengembangan profesiooalismen kepala SO xakni: I) menyusun program kelja, 2) monitoring, 3) supervisi, 4) peoilaian, 5) pembinaan, dan 6)

pelapcnn. Strategi clan strok!ur program kerja pengawas sekolah dalam

pengembangan profesionalisme kepala SD dibuat pada awal tahun pelajanon

mclalui musyawarah atau !llJlal ltl1usus pengaawas sekolah dan berkoordinasi dengan kepala kantor Cabaog Dinas Pendidikan Kecarnatan Teluk Mengkudu

unruk mendapatkan masukan dan korcksi lronstruktif scbelum ditctapkan menj adi

seba&ai

panduao.

Progxam kerja itu berllubungan erat dtngan Slrategi pengaw'" sekolah dan

dilaksanakan secara flelcsibel Program kerja kepengawasan yang ccdolit langsung

dengan pengembangan profesionalisme kepala sckolah dibohas dalam rapat

khusus pengawas SD setiap bulan. Kepala sekolah yang mernilikJ skor terendah

(kate&ori kinerja kuranglsangat kurang) bcrdasarbo peoilaian dan supervisi

mendapat petbatian dan pembinaan khusus dari pengawas selrolllb sebelum mutasi

dilakulcan. Hasil yang diraih sekolah binaan menunjukkan bahwa strategi pengawas sekolah dalam pengembangan profesionalisme Kepnla SO di Kecamatan Teluk Mengkudu belum optimal. PrcstiiSi yang diraih sekolah biuaan

belum menyeluruh.

Uati

29 SD hanya 4 {em pat) unit yang menonjol untuk tingkat

kallupomn dan 2 unit tingkat profinsi. kemudian prcsiiSi itu pun bersifat

indivi<lual.

Kendala yang dih.adapi oleh pengawas sekolah dalam pengembngan profesionallsme ke pi a SD dirasakan cukup berat yakni: l) janok lokasi antar jarak sekolah binaan relatif jauh, 2) SDM kepala sekolah yang sanga1 rendah. 3)

umumnya usia k ep;~ l a sdcolah meoeapai lima puluh tahun. 4) fasilitas kendaraan

dinas yang tidak t<rsedia, 5) insentif biaya perjalanan dinas yang dibc:rikan pemeri ntah daerah s:mgat rendah, dan 6) adanya persepsi negatifterbadapjahatan pengawas sekolah.

(7)

..

·-ABSTRACf

M•llid 2007. tbe sebool s upervisors strategies I• developiq professioaaUsm

of Ele-tary Bead•asten m utoaomy aru ofTelak Mee.:lwd• Distrid

ia Serdaa.: Becfspl Sab-Provia<:e. '11oesis! Pos!!:radaate of Med8D State

University, J . . y 2007 •

A school supervisor is one of educational agents whose duty is to give

some constructions 10 teachers, headmasters and any other figures at school so

that they can run their duties prcl1lCrly. Ac:conling 10 the Decision of State

Minister of Malting EII'ocient use of off~<:ial apparatus, Number : 118 I 1996 said

that: .. A supervisor is fully given a duty, an authority and responsibility by official

functionaries to conduct an observation by evaluating and constructing the

technical facet of education and administration on set of education of

Pre.

Elementary. and intennediaJe school~ . This means tluu the supervisor's authority

is severe strategic to give an effect of the whole quality ofeducadon.

This reseatcll aims to know the strlltegies which have been implemented

by the supervisor in developing the professionalism of headmllStcrs, a qualitative

method with an observation technique. an inteniew and a document Sllldy done to

obtain data from the Head Branch of National Educational department, school

supervisors, and beadmastti'S. in Teluk Mcngkudu in Serdang Bedagai

Sub-province. The expiOOltion of the information is stopped if new dala is not found

any more (saturated data). lben, CKecuting validation by using triangulation,

reference materials. performing member check, and also comparing the interview

result with document study and observation result.

All reseuclles indicate that the school supervisors' Sll'8legies detmnine the

headmasters' effocacies oo the educational management in tbe level of

Elementary. The stratesies which have been done by the school supervisor in

Teluk M<-'llgkudu bave been able to develop the headmaster professionalisms.

These can be seen from tbe reached achievements in the oonstructed schools in

following the subject competency and up grading the previous final eK81Il result

(UAS). Besides those achievements. the headm~ers professiQflalism is seen from their char.wteristic professionalitics, such as having knowledge or systematic

theory about leadership, professional authority which confessed by students,

teachers, parents and society.

Supervisors' strategies in professionalism development at autonomous era

would give a comprehensive clarification in the environment of Elementary

schools. The strategies which implemented by supervisors arc including :

observing the work plan of school supervisors.. motivatin& interscholastic

discipline and competency, ~xecuting managerial and educative supervision

(academic). executing mooitoring (watch) constructing the roles of headmasters,

executing the assessment of school perfonnanc;c Md submitting follow-up report.

(8)

\

. . .

f.

'

·;

DAFTARISI

Halaman

ABSTRAK ... ..

ABSTRACT ... ... .... .. .. ... ... ... ... ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFI'AR lSI ... ... v

DAFI'AR T ABEL ... ... vii

DAFT AR GAMBAR ... ... ... viii

DAFI'AR

LAMPIRAN...

ix

BAB I PENDABULUAN ... 1

A. l.atar Be\akang Masalan ... ..

B.

Fokus Penelitian ... II C. Pertanyaan Penelitian ... II D. Tujuan Penelitian ... ... . E. Manfuat Penelitian ... .. F. Batasan lstilah

a

BAB D KAJlAN I'USTAKA ... ... ... , ... .. A. Dasar Teoretis ... . I . Pengert.ian Strategi ... . 2. Pengawas Sekolab ... . 3. Strategi Pengawas Sekolah ... . 4. Pengcmbangan Personal ... .. 5. Profesiooalisme Kepala Sek.olah ... . 12 12 13 15 15 15 18 27 45 52 6. Kepala Sekolab yang P~fesi ona l ... 69

7. Pendidikan Dalam Konteks Otooomi Daerah ... 8 1 B. Oasar Konseptual ... ... ... 89

C. Penelitian yang Relevan ... 92

DAB Dl METODE PENELITlAN ... ... 94

A. Subjek Penelitian ... ... 94

B.

Teknik Pengumpulan Data ... 98

C. Teknik Anal isis Data ... ... l 02

D. t<eabsahan (V alidasi) Data ... ... l 03

(9)

. t

I

I

'

'

BAB IV PAPARAN DATA DAN HASlLP:ENELfffAN ... 107

A. Paparan Data ... I 07 1. Sejarah Kantor Cabang Dinas Pendidikan N a.~ io nal Kecarnatan Teluk Mengkudu ... I 07 2. Struktur Organisasi Cabang Dinas Pendidikan Nasional Kecamatan Teluk Mengkudu ... ... l 08 3. Personil Kantor Cabang Dinas Pendidikan Nasional Kecamatan Teluk Mengkudu ... Ill 4. Strategi Pengawas Sel::olah Dalam Pengernbangan Profesionalisme Kepala SO JJ'ada Otonomi Daerah ... :.. 114

5. Program Kerja Pengawas Sekolah Dalam Pengembangan Profesionalisrne

Kepala SD ...

!32

6. Hasil-Hasil yang Diraih Sekolah Binaan Sehubungan Dengan Stratcgi Peogawas Sekolah Dalam Pengembangan Profesionalisme Kepala SO ... 136

7. Kendal a yang Dihadapi Pengawas Sekolah Oalam Pengembangan Profesionalisme Kepala SO ... ... 141

B. Hasil Penelitian ... I 44 L Strategi Pengawas Seko lah Dalam Peng~'tTibangan Profesionalisme Kepala SD ... ... 144

2. Program Kerja Pengawas Sekolah Oalam Pengembangan Profesionalisme Kepala SO ... !51

3. Hasii-Hasil yang Diraih Sekolah Binaan ... 152

4. Kendala yang Dihadapi Pengawas Sekolah Dalam Pengembangan Profesional'isme Kcpala SD ... 153

C. Pembaha.<;.&n ... .. ... ... 157

DAB V SIMPULAN, IMPLJl(ASI DAN SARAN ... 169

A.

Simpulan... ... ... ...

169

B. lmplikasi ... ... .. ... ... ... ... . 170

C. Sar•n ... ... 171

DAFT AR l'UST AKA ... ... 174 LAMPIRAN-LAMPIRAN ... ... ... l 78

RfW A Y AT HID UP PENELITI

(10)

:•

DAFTARTABEL

Halaman

TABEL

I. Rincian

Tugas

Pokok Pengawas Sekolah Pada Jenjang jabatan

Pengawas Sekolah . . . . ... .. ... ... ... . ... . ... ... 23

2. Jadwal Kegiatan dan Waktu Penelitian .. .. .... ... .. .. ... ... ... 94

3. Panduan Program Kerja Pengawa Sekolah Dalam Pengembangan

Profesionalisme Kepala Sekolah ... 134

[image:10.516.35.481.22.685.2]
(11)

DAFT AR GAMBAR

[image:11.516.35.479.34.671.2]

Halaman GAMBAR

I. Kenmgka K o~ ptual Penelitian . . . .. . . .. . . .. . . .. .. 92

2. Struktut Organisasi KCD Pendidikan Na.~iona l

Kecamatan Teluk Mengkudu . . . .. . . • . . . .. . . • . .. . .... II 0

·.

(12)

DAFfAR LAMPIRAN

Halaman

LAMP IRAN

I. Pedoman Wawancard Oengan Kepala Kantor Cabang Dinas

Pendidikan Nasional Kecamalan Teluk Mengkudu ... ... 178

2. Pedoman Wawancara Oengan Pengawas -Sekolab Cabang Dinas Pendidikan Nasicmal Kecamatan Teluk Mengkudu . . .. . .. . . .. . . ... 179

3. Pedoman Wawancara Oengao Kepala Sek:olah Dasar (SO) Kecamaum Teluk Menglrudu ... ... 181

4. Hasil

Triangulasi

Wawancara

Dengan

Kamor

CabMI\ Dina. ~ Pendidikan Nasional Kecamalan Teluk Mengkudu .. . . .. .. . . ... 183

5. Hasil Triangulasi Wawancara OengM Pengawas Sekolah Cabang Dinas Pendidikan Nasional K~amatan Teluk Mengkudu ... 186

6. Hasil Triangulasi Wawancara Oengan Kepala Sekolah (SO) Kecamatan Teluk Mengkudu . . . .. . . ... ... ... 191

7. Struktur Organisasi Cabang Dinas Pendidikan Nasional Kecamata.o TelukMengkudu ... ... 193

8. Daftar l'ersonil Cabang Dinas Pendi<lilcan Nasional Kecamatan Teluk Mengkudu ... ... ... ...•. 194

9. Surat Perintah Penugasan Pengawas Sek:o·lah Cabang Dinas Pendidikan Nasional Kecamatan Teluk Mengkudu ... ... 196

I 0. Data Pengawas Sckolah Cabang Dinas

Pendidi~

Nasional Kecamatan Teluk Menglrudu .... ... ,... ... 198

II. Data Kepala Sekolab Kecamatan Teluk Mengkudu .. ... ... ... ... 199

12. Jumlah guru SO Kecamatan Teluk Mengkudu ... ... , .. .. . . .. 200

13. Data Gedung SO Kecamatan Teluk Mengkudu ... . 201

14. Jumlah Murid SO Kecamatan Teluk Men.gk.udu ... ... 202

15. Program Kerja Pengawas Sekolab dan Format Supervisi ... 203

J6. 1ndikator Kepala Sekolah Profcsional ···-···:···-··· 215

(13)

17. Dokumentasi Penelitian dan Kegiatan Pengawas Sekolah Cabang

Dinas Pendidil<an Nasional kecamatan Teluk Menglcudu . . .. . .. . ... 225

18. Surat lzin Peoelitian . ... . ... . ... ... . . . .. . ... .... .. ... . .. . ... 238

I

l m

'

(14)

••

( ,

.

.

.,._

~· :• '

'

.

) ...

'

...

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Bdakaag Mualab

Secara konseptual, tanafiUilg jawab at.as penyelenggaraan pendidikAn

sckolah adalah Kcpala Sekolah,tennasuk di dablmnya Sekolab Dasar ( SO) Kepala

Sekolah barus bcrtanggungjawab atas pcngclo laan Pendidibn secara mikro, yahu

tahapan yang mcrnbabas dan mclak.o;analam proses

Bell\iar

Mcngaj8t yana

memposi.sikan

guru

5ebagai pengelola

l1larM Pendidikan.

DaJam pasal l2

Aya~

(I)

Pcraturan pcmerintab Nomor 28 Tahun 1990 disebutk.an bahwa. k.cpala sckolah

bcrtanggung jawab alas Peoyelcn&garaan tcgialan Pendidikan, administrasi

Sekolah, Pembinaan tcnaga Kepcndidikan lainya dan pcndayagunaan sena

pemeliharaan

sarana

:;erta

prasarana.

Kepala sckolah yang baik dan bcrhasil adalah yang memiliki

profesionalismc tinggi. Direktur Pcodidikan Mcnengah Umum Depdikbud dalam

rambu-rambu pcnil.mn pclaksanaan wgas kcpala sckolab di linaJwnpn

Dik:menum dalam Mulyasa (2004: I) rnenyataltan bahwa kepala sckolah ada.lah

guru Pcgawai Ncgeri Sipil ( PNS ) yang diberi !Ups tambahan sebago! Kcpala

Sckolah pcrlu senantiasa meningkatkAn kemampuan, pengabdian dan

kreativitasnya agar dapat melaksanakan tugas seeara profesiooat. Walaupun tak

j arang ditemukan behwa kepala sckolah tidak dapat melak.s&nakan fungsi

(15)

•"ll '"

~~;.:: ~ r-- . - v• ~.,. • "

,,.¥,. ;;\

1,_ .. fy.iJ:) f ,..-..: .. ~1J.. . .. ; .

l. ~1. ·1 '1:1 r ·: !j ~ - • ~:: ·

,.

Menurut Pidatla (1988:21-22) jarang di an1ara mereka (kepala sekolab)

tabu bagaimaoa bertindak menghadapi perubahatt-perubahan yang terus

bcrl<embang jarang yang mampu meogantisipasi perubahan yang bakal terjadi di

masyarakat pada umumoya dan dalam d~.mia pendidikan khususnya.jarang

diantara mereka yang berinovasi, memasang strategi baru sebagai hasil antisipasi

mereka. Pada umumoya mereka tenggelam dalam tugas-tugas rutin demi

laneamya geralc roda organisasi dan kesuksesan tugas rutin inilah yang mereka

kejar.

Optimalisasi per.111 kepala sekolab dan kemampuan dasar kepala sekolah

dalam pencapaian keberhasilan kepemimpinUU!ya diperoleh melalui Pendidikan

fonnal, pengalaman kelja dan pembinaan dati atasan langsuog atau melalui peran

kepengawasan dan pembinaan pengawas sekolah. Pengawas sekolah adalah salah

satu tenaga kependidikao yang bertugas mcm.berikan pembinaan terhadap guru,

kepala sekolah, pmonil Jainya dl sekolah agar dapat meojalankao tugasnya

dengan baik.

Menurut Keputusan Mentri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

(Kepmen PAN) Nom or 118/1996 bahwa pengawas sekolab dil)eri tugas, tanggung

jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang bcrwenang untuk

mdakukan pengawasan dengan melaksanalcan penilaian dan pemblnaannya dari

segi teknis pendidikan dan administrasi pa.da saiUan pendidikao prasekolah,

peodidikan dasar dan menegab. Hal ini berarti bahwa kedudukan peogawas

sekolab sangat strategis untuk mempengaruhi mutu pendidikan sccara keseluruhan

kareoa jabatan pengawas sekolah bersifilt fungsional dan bertllllggung jawab

(16)

temadlp proses pembelajaran, pendidilcan dan bimbingan di lingkunga.n

persckolaban pada berbegai jenjang dan jenis peodidikan. Fungsinya yang

strategis itu tcntunya dapat mcninglcatkan proses pembelajaran dan bimbingan

yang dilakukan oleb guru sebingp proses pendidik&n alwo berlanasung secara

cfektlf. Namun, fenomena meaunjuldcan bahwa pengawas sekolab lebib bayak

bertcelja di ltwtups pokok dan ftmasinya.

Pct1gawas sekolab sebegai pejabat fungsional mempunyai tups UlaiiUI

melalculcan pembioaan terbadap personil sekolah yang mcliputi guru, pegawai dan

kcpala sekolab. pcngawas sekolab barus sclalu berada dekat pei'SQn!l sckolah yang

membutuhhn bimbioga.nnya. Denga.n demikian, pengawas sekolah salab S8IU

mitra yang menWljang keberilasilan kepala sekolab.

Efclctif tidaknya peran pcmbinaan yang diberikan oleh pengawas sekolah

dan tcpat tidaknya stnltegi yang dipakai akan menentukan keberhasilan Jcepela

sekolab dalan penyclc:oggarNil peodidik&n di tingkat satuan pcadidikan. Agar

kegiatan PCf1BIIW8S sd<olah untuk mcmbimbing, mcmbioa, menptahlcan dan

membantu personil sdcolab dapat bcljalan dengan cfektif dan cflsien maka

pengawas selcolah baf\IS benat-benar memahnmi tentang kegil\tan mcnejcmen atao

adminisnsi sekolab sccara

malcsim4!

sc:bagai bagian dati tugas pokok dan

fungsinya.

Sebegai pendidik (kepala sclcolah) membuhlhkan ban!IWI ttnaga dan

pemikiran pengawas untulc memecahkan masalab pembelajaran yang dibadapinya.

Akan tetapi, kebadiran pengawas bukann}'ll banyak membantu malaban cendrung

membuat ma..alah sepcrti mencari-<:ari kesalaban sclcolah ( Sihuan, dick.,

(17)

:

2006.25). Dalam kontcks inilah pcngawas sekolah scbagai sepcrvisor diharepkan

dapat memberilcan bantuan tcknis untuk mempcrbaiki kinerja 8lUU dan kepala

sckolah.

Selanjlllllya, Sibaan dkk. (2006:9)

menpcakan,

"Ada keluhan di kalangan

guru,

kcpala sekolab dan pcrsonil sckolab lainya tallang prilaku pcngawas

sekolah yang ccndnm&

1\anya

mencuioQrj ktsal8ban semata tanpe dapat

meoc:arikan solusi yang cepat dan tql81 scbapimana yang dibutubkan merc1ca

yang bcnnasalah. Kecenderungan ini mc11galdbatlum guiU-8JJ1U tidal< simpati

dengan pengawas sekolah. Akibetnya, guru tidak mcnjadilcan pengawas sekolah

scbagai mitra dalam penyelesaian masalah. l3abkan dianggap menyulitbn

pengembangan karir guru."

Pcnycbab lain yang mengakjbatkan penpwas tidak mcndapat simpati

bahwa pengllwas sekolah buk1111 diangkat k.an!na lcualifikasi kompcntcnsi yang

dimilikinya tctapi cendruna karena beberape bal, sepcrti: (I) telab babis

ma.sa

jabalan suulawalnya, (2) memb1181 kesalaMn diunit kerja asal sehingga di

mutasikan

scbagai penpwas sekolah, (3) mempcrpanjang

masa

pc:nsiun, (4)

pc:kCJjaan sebegai pengawas sekolah lebih ringan karena k~l terhadap mereka

lebih relatif longgar, dan (5) pada uml!Plnya rnCRb adalah PNS senior schilll:l!8

sui it dan terkesan segan bagi oranalain untuk menegurnya. (Sih&an. dkk. 2006:9).

Bcrbagai ma...alah yang mcnjadi opini di lingkungan pengawas sckolah

terscbut menjadi fcnomcna dan beijalllll sedcmikian rupa, sehlnga sedikit

banyaknva mempengllruhi mutu pendidikan, l<ltususnya pc:ngembangan

profcsinalisme kepala ..ekolah. Hal

ini

tentu saja mengganggu dan
(18)

•u ,_. · -, .. i ~ J J.~ }~"1

/J·hl:!J.ftf

,\ .. ~~.. . n·;t : ~ ...

r}

t

.; • .. • , • .jl J

memprihatinlcan dunia Peodidikan. Bahkan, tidaklah jarallg penpwas sekolah

mclakukan kcsalllhan-kesalabao schingga guru, kepala sekolah dan personil

sekolab yang lain tidak abab dan menjauhi penpwas sekolah. Selwusnya

kehadinn pcnpwas sekolah dapat menjadi penenph jika terjadi betbagai

masalllh dilinglrungan pendidikan khususnya di SO.

Jdentifikasi pennasalllhan yang bcdc:ailan dengan pengawa.s seldah,

se1idak-tidaknya terdapat beberapa hal harus diberdayalcan agar rugas pokok dan

fungs i pengawas sekolah berada di jalur yang tq)at. Pemberdayaan pengawas

sekolab itu antara lain: (! ) sistem relcnrtmen pengawas sekolab mesrinya berasal

dati guru berprestasl, (2) rnemberikan wewenang kcpada pengawas sekolah untuk

mcrelc.omendasikan mutasi dan promosi personil yang berada di wilayah

binaannya, (3) implilcAsi hasil pembinaan dan pengawasan dijadikan scbagai dasar

untuk mengembangkan karicr pei'SOnil yang dibina, (4) merniliki fasilitas yang

menWljang profcsi. dan (S) pengawa.s bukan ~ jabmn tenkhY. (Salamuddin.

Didaktika Edisi 56 Tahun VI 2007:37).

Selanjutnya Si&giul (1983: 13S) befpendapat. bahwa 5aS8IIn peopwasan

I) Kcbijaksanaan dan stra~j yang tclah ditetapkan l.ei'$Clenggar&nye

sesuai dengan semagat kebij&ksanean danstrategi dimaksud

2) Angpnn yang tersedia uDCUk mengbidupi berbagai kegiatan

oprasional benar-benar diperg~malcan unwk kegialan terscbut seara

efesien dan efektif.

3) Pata anggola organisasi benat - benar berorientasi kepada

berlangsungJ~ya hidup dan kcmljuan organisasi kepeda

berlangsun8Jiya hidup dan kemaju.an orpnisasi seba&ai keselunman

dan bukan kepada kepentingan individu yang sesungguhnya

ditempalk.an di bawab kepentingan organisasi

(19)

4) Penyediaan dan pernanf- sarana dan prasatliDa kerja seclcmiltian

rupa sd!inw orpnisasi mempero1ehmanfaat yang sebesar - besamya

dari sarma dan pnsarana terscbuL

S) Standar mutu hasi1 pdceljaan let'penuhi sc:rnalcsimal mungtin 6)

Prosedur

kerja ditaati

old! semua

pihak.

Menurut Masuri da1am Pldarta (2002:18) bahwa sejalan dengan misi

pengawasan pendidlk.an nasional,

mal<a

dapat dil<atakan tujuan dari pengawasan

pendidibn tcrsebut adalah:

I. Agar teljadi prooes pcndidikan yang mengikuti prinsip-prinsip pembe1ajlllllll

yaitu prinsip belajar tuntas tanpa harus mengortlankan pencapaian target

kerikulum yang ada .

2. Agar teljadi peningka<an sem.angat guru dalam met~gajar dan minat murid

dalam mempelajari mata pelajlllllll yang diajarican

3. Agar terwujud suatu suasana sadar dan pcdu1i mutu d i sekolah khususnya di

kalangan guru,murid dan kepala sekola.h da1am arti semua pihalc tcncbut

bertekad (comanited) untult mewujudkan misi yang sama yaitu tingkat

penguasaan siswa yang tinggi alaS nwai pelajaran yang diajarkan

Tugas pengawas meliputi belbegai komponen ,scbagaimana dikemukakan

o1eh Craig (dalam yusu( 1981) yaitu: 1) membuat ~ kctja, 2)

mengendalikan pekctjaan, 3) mcmcc:ahkan masalah, 4) mengumpulkan dan

mcmanlilatkan umpan balik, S) melatih dan membimbing, 6) memotivasi, 7)

mengatur waktu, 8) komunikasi lisan ma upun tertulis, 9) mengembanglam

kemampuan diri, 10) mewakili lembaga, dan II) menghadiri dun

menyclengarakan rapat- rapaL

(20)

·

-!'~l

L.l: ,

•i:

~

!)liS'

r

A

l'l

.P

A 111

1

~

J!

i\l

~

M

~~ ~ :~

l ._. ... ~ .. .. ~

..

. - .. . . . .. "'~.·

Meourut Nurhadi ( 1983} dalam Suhertian (2000) baltwa pengawasan itu

bcmmgsi sebagai penpmatan proses penge lolaan secara menyeluruh sehingga

ten:apai basil sesuai dengan program k.etja. fungsi tersebut mencakup: I)

mencegah terjadinya penyimpangan dari P"'l!f1UII

k.eda

yang telah ditetapkan dan

meluruslcan kembeli penyimpangaD11Ct1yimpangan

tersebu1.

2) membimbing

dalam rangka peningkatan k.emampuan kerja,. 3) memperoleh umpan balik tenting

basil pelaksanaan

program

ketja, d4n 4) roelalculcan penilaian yang bertujuan

untulc meogulcur tiogkat pencapaian tujuao sebagai umpan balik. bagi

perbailcan-pema.ilcan

program

selaojutnya .

Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa pengawasan merupalcan

salah satu fungsi ~en yang bertugas untuk mengetahui apakab aktivitas

organisasi tidalc menyimpang dati rencana yang telah ditdaplcan scmua. Hal

serupa juga dikemulcakan oleh Sutisna ( 1989} baltwa pengawasan adalah mcliputi:

instruksi-instruksi yang dikeluarkan dan prinsip-prinslp yang dltetapkan. DengiJII

penpwasan diharapkan dapat menunjukkan lcelemahan-k.elcmahan,

lcesalahan-kesalahan, kemudian membetulkannya dan mcncegah peru)anpnnya. Ocngan

k.ata lain melalui pengawsan akan dipcroleh umJ*l balik lenl8ng

komponeo-komponen organisasi baik berupa manusia maupun nonmaousia yang belbitan

dengan pelaksanaao

program .

Dalam lembaga pendidikan, pengawas sekolah telah diberilwt wewenang

penub untuk molaksankan tugas tanggung jawabnya dalam mensupervis i teknis

pendidikan dan teknis administnlsi. Dalarn k.entek.s ini wewenang pengawas

(21)

sckolah sesuai dengan SK Menpan No. 118 /1996 Bab 10 pasal 4 ayut 2

roengemulcakan bahwa wewenang pengawas itu adalah I) rnem ilih dan

roenentukan metode kCija untuk roencapai basil yang Ojl(imal dalam

melaksanakan tugas dengan sebaik-bailcnya

SC$111;

dcngan kodc etik profesi, 2)

menelapkan tingkal kinCija curu dan tenaea lainya di sekolah seru faktor-faktor

yang mempenprubinya dan 3) menentukan din meogu.sulkan program-progJam

pembinaan se!l& roclakukan pembinaan.

Fungsi pcngawas yang dapat mcmberikan banluan kepada tcnaga

kependldikan rncmang bukan hanya untuk guru saja telapi tenaga kcpendidikan

lainya scperti kepala sekolah dan penonil lainya yang be18da lfau benugas di

suatu sekolah.

Bcrbitan dengan fungsl kepala sekolah, Sutisna (1993) mengatakan untuk

menghindarkan terjldinya penyimpangan terilladap pelaksanaan pf011111T1 sekolah,

kepala sekolab perlu melakuhn pengawasan terbudap semua kegiatan yang

dllalrukan oleb setiap unsur sekolab sebinaga proses pencapain tujuan sekolah

dapat terlaksana dengan efektif dan efisien.

Kepalu sekolab mclakukan tugas kcpemimpinan yang

secara

manajerial

melakultan fungsi manajemen scperti .mcmbuat pcrcncanaan, peog<X"ganisasian,

pelalcsanaan program dan melakubn konlrol tcrf\adap apa yang tclah. sedang dan

yang akan dilakubn oleh sdcolah. Oleh karenanya, seorang kepala sekolah adalah

seorang rnanajer yang harus melaksanakan fungsi manajemen dan juga

administrasi. Fungsi manajemen a1a11 adminlstrasi sekolah ada1ah untuk menjamin

tcrselengaranya mebnismc persekolaban sesuai dcngan SW>dar kincja sekolah.

(22)

..

'

'

.

..

'

.

Kebethasilao pcningkatan muw pendidilwl S8Dgllt di tentukan olch tiga

unsur

tenaga Kependidilcan yaiw: I) guru, 2) kepala sekolah dan 3) pcngawas

sekolab. Kcseimbangao rasio petbendingan antara j umlab guru dengan pesma

d idik dan jumlah pengawas dengan &ekolah yang wajib diawasi sangat

menmtulwl efektivitas kineoja tenaga ltependidilcan terscbuL

Oalam Konteks kepengawasan Sl). berdasarlum SK Mendikbud Nomor

020/U/ 1998 dinyatakan bahwa j umlab minimal sekolah yang wajib d iawasi

pcngawas SD menurut jenis damthnya adalah: I) unwlc daerlh mudah minimal IS

5ekolah

dan 2)

unruk

daerah terpencil minimal 10

sekolah.

Oi Kecamatan Telult Mcngk:udu ~en Serdang 8Magai !erda!* 29

SO dengan jumlah pcl\gawas sekolah seban.yak S (lima) orang. Hal ini berarti

sdiap pe11gawas selr.olah hanya membina sebanyak 6 (enam) SO yang mc:njadi

tangung jawabnya.

Dengan pabaodingan anwa jumlah paJgawas deogan sekolah yang wajib

diawasi lebih daripada cukilp. Karena itu, dibarapbn ~ Pembinaan

Sckolah dan Pengembangan Profcsionalisme Kepala Sekolah SO di Kecamatan

Teluk Mengkudu sebarusnya dapat terlaksana dengan baik.

Namun, berdasarlcan pcnelitian awal (grand tour) dl unit kelja Cabang

Oinas Pendidikan Nasional Kccamatao Telult Mcngk:udu dipcroleb feuomcna aiAu

gambaraan sebagai berikuL

I. Jumlab pcngawas selcolah {SO) sebanyak S (lima) orang dcngan jumlah SO

(23)

2. Pcmbinaan terbadap sekollh dan pcngemblnpn profesionalisme kepala

sekolab belwn optimal.

3. Masih banyak kepela sekolah yang belum bapcndidikm sarjaoa (S-1) sebagai

selah satu syarat kompeteosi tenaga kependidikan (tenaga pendidik).

4. Masih bayak kep&la sekolah dan gwu yang belwlggapen bahwa pengawas

sekolah hanya tabu menyalahkan saja tanpa memberikan solusi.

S. Masib banyak kepala sekolah yang belum memallami dengan baik akan tugas

pokok dan fungsinya scbagai edukator, manager, adminisuator, supervisor,

leader, inovator

dan

motivator (eMASLIM) yang menjadi indikator

profesiooat bagi jabatan kepela sekolab.

Bert,agai fenomena atau gambaran seperti telah di kcrnukakan di alas

itulah yang mc:nimbulkan penanyaan-penanyaan yakni bagaimana sttategi

pengawas sekolah? Bagaimana program kerjanya? Basaimanu basil sekolah yang

dibmanya? Ape saja kendala yang di badapi olelt peogawas sekolah dalam

pengembangan propfesionalisme kepala sekolah.

Benlasarbn hal-hal tersebut di aw, penulis tertarik untuk melaltsanakan

penelitian tentang ~ab betltubomgan detlgan pegawa.s ~olah, ldwsusnya

tentllng S1rategi pengawas sekolah dal~ pengem.blllean profesionalismc kepala

sekolah.

Diharapkan dengan dilaksan:akanya pendelitian ini, hasilnya dapat

memberikan konstribusi yang malcsimal tertladap peningkatan mutu

profesionalianc kepala sekolah yang peda akhimya terdapat peningbtan mutu

pendidikan nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

(24)

Berdasarbn latar belakallg

masaJab.

pcnelitian ini difokuslcan dalam

bentuk pcrtanyaan, "bapimana setnltcgi l'cngllwas Sdrolab dalam pcngembezlgan

profcsionalisme lcepala SO pada otonomi dacrah di l<ecamalan Teluk Menglrudu

~ Senlang Bodagai?"

C. PU1Uyau PnditiaJI

Berdasarican fokus masalah pcnelitian di alas, upaya untuk mengungbp

pcrmasalaban IC1"Sebut secara oprasional di1elusuri melalui ~

pcnclitian sebagai berikut.

l. Bag.aimanabh strategi pcngawas selcolah dalam pcngembezlgan

profesionalisme Kepala SO di Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupa&en

Scrdang Bedagai?

2. Bagaimanakah prosram kaja pcnpwas sekolah dalam pcnaembe.npn

profesiooalisme Kepala SO di Kecamatan Teluk Mengkudu Kabllpaten

Scrclang Bedapi?

3. Jlasil-hasil apa sajakah yang telah diraih oleh sekolah binaan sehubungan

dengan stratcgi pcngawas sekolah dalam pcngembangan protesionalisme

'

Kepala SO di Kecamatan Teluk Menglc.udu Kabupatt:n Serdang Bedapi?

4. Kendala apa sajlkah yang dihldapi pcnpwas sekolah dalan1 pcnganbangan

profesionalisme Kepala SO di KccemM8n Teluk Mengkudu Kabupaten

Serdang Bedagai?

(25)

i

D. T•J••

Peadi&•

Secara umum, pcnelltian ini bettujuan lllltUk mcngeUhui Sllalegi pengawas

selcolah daJam pengembangan profeslonalisme Kep1Ja SO di Kecamatan Teluk

Mengkudu K.bupetcn Senlang Bedagai?

Secara kh.usus, tuj..., peneliliM ini adalah untuk megetahui sebegai

berikut.

I. Strategi pengawas sekolah dalam pengembangan profesiOfUllisme Kepala SO

di Kc:aornatan Teluk Mengkudu K.abupaten Serdang B~ i.

2.

Pl'ogtiltl pengawas sekolab

daJam

pengembangao profcsiooalismc Kepala SO

di Kccamatan Teluk Mengkudu Kabupalcn Serdang Bedapi.

3. Hasil-hasil yang telah diraih oleh sekolah binaan sehubungan dengan strategi

pengawas $1Ckolah dalam pengembanpn profi:sionalisme Kepala SO di

Kecam.atan Teluk Menglrudu K.bupatcn Serdaog Bedapi .

4. Kendala yang dibadapi pengawas seltolah dalam pengembangao

profeslooalisme Kepala SO di Kecama~an Teluk Menglwdu K.bupllen

Senlang Bedagai

E. Ma.Wa PHeUtl . .

'

Temuan Penelitian in I diharapkan bermillllfilat secara teoritis dan praktis

I . Ma dwT ~

Hasil Palelitian ini penriog daJam 111a1gkaji lebih Janjut konsqH<.on5q>

tclOri yang bericaitan dengao sistem pembinaan dan peogm.bBngan

profcsionalisme Kcpala SO. Di samping itu, basil penelitian ini dapat

(26)

mcmpeltaya khazonah ilmu ldministrasi pcndidilc.an. dalam bidc!g

pengembangan profesiooalisme Kcpala SO pada otonomi da.crah.

1. Maal'ul Praktil

Hasil Penelitian ini juga diharapkan dapet memberilwl DWI.&at pn1ais

sebegai bcrikut

I. Sebagai bahan m.asubn bagi Kcpala Cabulg Dinas Pcndidikan Kccama~an

Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai dalam upaya mcrencanakan

dan mcningkatkan program pengembangan profesiooalisme Kcpala SO Pada

otonomi daerah.

2. Scbagai bahan masukan bagi Kcpala SO untuk meninglcAtkan profesionalismc

sccara mandiri sehubungan dengan ~ dan langgwlg jawab profesi yang

diembanya.

3. Sebagai bahan masukan bagi pengawas SO untulc meogembengkan sttategi

dalam pengcmbengan profcsionalisme Kepala Sekolah.

4. Sebagai baban masukan bagi dinas pendidik.an nasional kabupateo serdang

bedagai sebagai pembina propm pendidikan ootuk merwnuskan kebijakan

dan meyusun lUICalla

program

peninglcAian profesionalism,e kqlllia sekot.b.

S. Sebagai baban kajian lcbih lanjut 111,1tuk penellti berikumya.

f . Batuan lstllall

Untulc menghindari perbcdaan interprctsi terhadap pokok. permasalalwl

yang dikaji dalam penelitiao ini make digunalcan b&tasan istilah sebegai bcrikut.

(27)

'.

.

.

. •,

.

l. Sttaregi adalah cara-<:ara

y~g

sifatnya mendasar dan fundamental yang

dipergwtakan oleb suatu organisasi (peogawas sekolah) untuk mencapai

tujuan.

2. Pengembangan adalah lcegiatan-kegiatan yang dilalculcan unrulc

mempersiapkan seorang pekerja (tenaga peodidik) agar mampu meogemban

tanggung jawab profesi pada masa yang akao datang.

3. Profesionalisme adalah kemampuao yang barus dimiliki oleh seorang kepala

sekolah sesuai deogan tuntutan profesinya sebogai tenaga pendidik. yang

diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan.

4. Otonom.i daerah adalah kewenangan daerah otooom untuk mengatur dan

menguro.s kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri

berdasarkan aspirasi masyaralcat sesuai deogan peraturan peruodang·

undangan .

(28)

---

·---; :-.,:'r,'t v,.•

"?r

t :";.; 0' .• +t ' I

tdl

t \~ . ... . ; . . . ... , . .

!,' : ' ! .. ' , I ; ' 1 ; ' ' ' \

'

BABV

SIMPULAN,IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpalaa

Berdasarkan paparan data dan hasil penelitian yang tclah disampalkan

pada begian tadahulu. maka simpulnn peoelitian im sebagai bcrikuL

I. Pengawas sekolah Keeamatan Tcluk Mengkudu mcnggunakan 6 (enam)

strategi dalam pengembengan profesionalisme Kepala SO. Stralegi·strategi

yang diimplementasilcan pengawas sekolah ~but yakni; I) menyusun

program kerja, 2) monitoring. 3) supervisi, 4) penilaian, 5) pembinaan, dan 6)

pelaporan.

2. Program kerja pengawas sckolah dalam pengembangan Profesionalisme

Kepala SD di Kecarnatan Tcluk Mengkudu dibuat pada awal tahun pelajaran

melalui musyaWllnh azau rupat kbusus pengawas SD dan berkoordinasi

dcngan Kepala Kantor Cabang Oinas Pcendidikan Kecamatan Teluk Mengkudu

untuk meminta masukan dan konoksi kOOSltUklif sebclum ditetaplcan menjadi

panduan. Program kelja itu berhubungan erat dengan Sll'alegi pcogawas

sekolah dan bersifat pelaksaruum program dan ~ 11'8tegi itu bersifat

fleksibei.Pelaksanaan prog7lftl keoja kepengawasan yang terkah langsung

~ pengembangan profesionalisme kcpala sekolah selalu dibahas dalam

rapat khusus Pengawas SO setiap .awaJ bulan di kantor cabang dinas

kecarnatan. Kepala sekolah yang memililci skor terendah (kategori kinerja

k.urangfsangat kurang) berdasarkan penilaian dan supervisi men<lapat

(29)

perhatian kbusus dan pembinaan khusus oleh pengaw ;~s sekolah sebclurn

dimutasi.

3. HasiHlasil yang telah dira ih oleh sekolah binaan bel urn optimal sehubungan

deogan strategi pengawa> sekolah dalam pengembang,an profesionalisme

!(epala SD di Keearnatan Teluk Mengkudu. Prestasi vang diraih sekolah

binaan bclum meoyeluruh. hanya ada 4 (empat) SO yang menonjol untuk

tingkat kabupaten dan 2 (ciua) SD untuk tingkat provinso, kemudian preStasi

itu pun bersifat individual.

4. Kendala yang dihadapi dalam pengembangan profesionalisme Kepala SD di

Kecamatan Teluk Mengkudu dirasakan cukup berat pengawas sekolah yakni;

I) jarak lokasi sekolah binaan yang relatif jauh, 2) SDM Kepala sekolah yang

sangat rendah, 3) sebagian besar kepala sekolah yang telah meneapai umur 50

tahun, 4) tasilitas kenderaan dinas yang tidak dimiliki pengawas sekolah, 5)

insentif biaya peljalanan dinas yang diberikan Pemda sangat rendah, dan 6)

adanya per'S<:psi negatlf terhadap pengawas sekolah.

B. lmplikasl

Strategi pengawas sekolah dalam pengembangan profesionalisme kepala

sekolah dasar pada otonomi daerah di keeamatan teluk mengkudu kabupaten

serdang bedagai merupakan salah satu altematif untuk peng.:mbangan

p<ofesionalisme kepala sekolah dasar setelah otonomi daernh kbususnya di

Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai .

Dinas Pendidikan Nasional Keeamatan Teluk Mengkudu telah

melaksanakan strategi pengawas sekolah daiam pengembangan profesiooalisme

(30)

kepala sekolah dasar pada otonomi daerah, yaitu ada empat (4) sttategi yang telah

dilaksanakan dan ada enam (6) strategi yang dilaksanak.an sebagai bentuk

pengembangan pn>fesionalisme kepala sekolah. empat sttategi dan enam bentuk

kegiatan pengembangan profesionalisme kepala sekolah yang dilakukan oleb

pen~a was sekolah belum berhasiL Karena dilihat kesekolah binaan prestasi yang

telab diraib sekolah binaan belwn menyeluruh.

Sttategi pengawas sekolah dalam pengembangan pn>fesionalisme kepala

Sekolab Dasar pada Otonomi Daerah di Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten

Senlang Bedagai seharusnya dapat Jebilt meoingkatkan implementasi strategi

peogembangan profesionalisme kepala sekolah dengan membuat

program-pn>gram baru dan kegiatan-kegiatan yang dapat membangkitlcan motivasi kepala

sekolah.

Benlasarkan hasil penelitian seperti yang diurai.kan pada bagian terdahulu.

pen>gram kerja kepengawasan masih bersifat lop down (sentralistilc). Sementara

pada era otonomi dituntut agat

program

k:elja kepengawasan tersebut disesuaikan

dengan karakteristik dan potensi daerah. Melihat k.enyataan di lapallgan bahwa

tidak ada bedanya peran peangawas selcolab pada era otonomi daerah dengan

masa sebelumnya. Namun, implementasi ·program kelja melalui strategi mem iliki

ciri khas tersendiri.

C. Saran

Salan-saran yang disampaikan berdasarkan basil dan simpulan penelitian

di atas sebagai berikut.

(31)

I. Peogawas SO Kecamatan Teluk Mengkudu agar lebih mcninglwkan

implemcntasi straregi pemgembangan profesiooalisme K cpala SO dengan

membuat progJam kompetisi antatkcpala sckolah di wilayah ke.janya

masing-masing. Dcngan kompetisi iN dlharapkan persaingan pmfesionalismc kepala

~k o lah dapat lcbih optimal .

Pengawas SO Kecamatan Tcluk Mcngkudu agar memfokuskan atau

mempertajam prog,am ke.janya uotuk meogembangkan profesionalsime

kcpala sekolah mclalui analisls kebutuhao sekolah. Oengan dmemiklan.

proip kctja pengawas sckolah konteksrual dengan kondisi di lapengan.

Pcogawas SD Kecamotan Tcluk Mcngkudu agar menin&katltan preSiasi

sckolah binaan sesuai wilayah ke.janya masing-masing denpn mclak.sanakan

perlombaan atau ol impiade antarsekolah dan antargugus. Dengan kompetisi

demikian akan diperolch h a.~il-has iJ yang mcnyeluruh dan setiap sekolah di

kecamatan tersebut tennotlva ~ i untuk berprestasi.

2. Kepala SO Kecamatan Teluk Mengkudu agar lebih terbuka menyampaikan

permasalaban dalam penyclenggan~a~~ pendidikan sckolah agar pcngawas

sckolah dapat mencanbn solusi yang tepat

Kcpala SO Kecamatan Tcluk Mcngkudu memberikan pcnjclasan dan berpikir

positif untuk menghilangkan persepsi ncgatif terhadap habatan pcngawas

sckolah di unit ke.ja masina-fn a.~in g .

Kepala SO Kccamatan Teluk Mengkudu agar meningkotkan jcnjang

pendidikan sesuai dcngan amanat PP 19 Tahun 2005 Tentang Standar nasional

Pendidikan dan UU No. 14 Tahun 2005 Ten tang Gwu dan Doscn.

(32)

• 3. Kepo la Kantor Cabttng Dinas Pendidikan.Kecamatan Teluk Menglrudu agar

mem perltatikan kenda la-kendala yang dirasakan besar o leb pengawas sekolab

dala:n menjalankan tugas poko dan fungsinya dan selanjutnya

mcnyampaikaMya kepada Kepala Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten

Serdang Bedagai.

4. Kcpala Dinas Pendidikan Nasional Ka bupaten Serdang Bedagai agar dapat

mengusulkan penambahan insentif peljalanan d inas dan kenderaan d in as bagi

pengawas sekolab sehingga kendala tentang jarak sckolab binaan yang j aub

dapat diatasi.

5. Pemerintah Daerab Kabupaten Serdang Bedagai agar dapat memperbatikan

kondisi jalan yang rusak di Kecamatan Teluk Mengkudu dan memberikan

perhatian terbadap pengawas sekolab d i daerab terpencil.

6. Hasil penelitian in i perlu dilanjutka.n oleh peneliti yang benninat dalam

konte ks yang Jebih luas.

173

(33)

(

<..

Anoraga. l'anji. 1990. Psikolagi Kepemlmpinan. Jakana: Rincka Cipta.

Anwar, M. dan ldhoci. 2003. Admini.JtYa.ti Pendidikbn dan Manojemen

Biaya

Pendidikon. Bandung Alfabeta.

Bafodal Ibrahim. 2004. Peningkatan Profeswnalisme Guru Seknlah Dosar,

Jakarta.

Bogdan, .Roben C. & Bilden Sari Knopp. 1982. Qua/ilatlwl ~.fearch for

Edut:Dtion: An /nJroduction to Theory ONI Method.J, Boston, Allyn and

Bacon, lo<:.

Bungln, Burhan. 2003. Anal/sis Data Penelitian KualitoJif: l'emahaman Filosofis

dan Metodalogls Ke A.roh Penguasaon Model Apllkbsl. Jakarta: Raja

Grafindo Pcrsada.

Burhanoodin, 1994. Ana/Isis Admlniflrasi MOIJ(ljemen dan Kepemimpinon

Pmdidikan. Jakarta: Bum! Aksara.

CISietter, William B. 1981. Thlr Human ResOIIrUs Functi<Hr Jn Edw:olion

AdministraJion. Sixth Edition, Englewood Cliffs. New Jersey, Columbia,

Ohio.

Coherl. Willian 1\. 1996. Seni Kepemlmpinan. Jalcat1a: Mitra Uwna.

o.di, Pmnadi. 1998. Kepemimplrran mondiri K.epolo Sekalah: /(iat ~"'impin

dan Mengemhangkan Panlsipasi. Bandung: Sarana Panca Karya.

Danim, Sudarwan. 2002. /novas/ Pendidikan, Jakana: CV. Pustaka Selia.

Depdikbud. 2000. Pedoman MOIJ(ljemen Selrolah. Jakarta: Oitjen Dikdasmen.

Dcpdiknas, 200 I. Manajemen Peningkaton Mutu Berba.sls Seknlah. Jakana:

Direktorat Dikmenum, Ditjen Dikdasmerr.

- - - '. 2003. Selinllu Pendidtkan lndone!lia Di Awol Tahun 2003: Tujuh /su

Pendidikbn. Jalwta: Pusdip Balitbang Depdiknas.

--~ 2004. lsu·lsu Pendidikan (EN1171 lsu Pendidikan di Awol Tahun 2004).

Jakarta: Pusdip Balilbang Depdiknas:.

Engkoswara 2000. MemJju Indonesia Modem 2020. Bandung: Yayasan Amal

Keluarga.

(34)

Fanah, Nanang, 2003. Konsep Manojemen Berbasis Sekolah (MBS) dan Dewan

Sekolah. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.

Hoy, Wayne K. and Cecil G. Miskel. 1978. Educational Administration Theory,

Re.tearr::h and Practice, Random Hoose, New York.

Handoko T Hani. 1991. Manajemen, Jogya:lcarta, BPE

Jala~ Fasli dan Dedi Supriadi. 2001. Refol'INJSI Pendidikon Da/am Kontelrs

· Otonoml Daeroh. Y okyakatta: Adi Cita.

Kamars, M. Dachnel. 2002. Administrasi pendidikon: Teorl dan Prakti/c. Padang:

Universitas Putra indonesia Press.

Lincoln, '(. S~ & Guba E. G. 1985. Nurrnuli.ttic Inquiry, Baverly Hills: Sage

Publication.

Miles, Matthew B. dan Huberman A. Michael. 1992. Qualitative Data

AoaJisys, (terjemahan Tjetjep Rt>hendi Rohidi). Jakarta: Universitas

Indonesia.

Moleong, l.e)(y J. 2004. Metodologi Pene/ilian Kualltatif. Banduog: Rosda Katya.

Moekijat. 1991. Latihan dan Pengembangan Sumber Doya Manw;ia. Bandung;

Mandar Maju. ·

Muhadjir, Noeng 2000. Metodologi Peneiilian Kualitatif. Y ogyakarta: Rake

Sarasin.

Mulyasa, E. 2004. Manajemen Berbasis Se'kolah. Bandung: Remaja Rosdakatya.

2004. Menjadi Kepala Sekoloh Profesional. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Nasution, S. 1992. Metode Penelitian Natura/istiJc K ualitati/. Bandung: Tarsi to.

- ---' 2000. Metode Research, Jakarta: Bumi Aksara.

Nawawi. Hadati. 2003. Manajemen Srrategilc. Yokyakarta: Gadjah Mada

Universty Press.

Nurlcolis, 2003. Manajemen Berb03u Sekolah: Teori, Model, dan Aplilc03i.

Jakarta: Grasindo.

(35)

Pidarta Made, 1999. Pemikiran Tentang Supervis i

Pendidikm~

Jakarta: Bum.i AksaJ:a.

Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Te ntang Standar National Pendiclikan.

Rohani Ahmad. Al1madi Abu, 1991, Adminis trasi Pendidikan Selwlah. Jakarta:

Bum i A.lc.sara.

Sahertian, Piet, A. 2000, Konsep Oasar dan Telcnik Supervisi Pendidikan (/(J[am

Ranglra .Pengembungan Sumber Daya Manusi<l, Jakarta, Rineka Cipta

Salamuddin, 2007. Memherdayakan Pengawas Sekolah. Artikel. Oidaktika E.disi

No. S6 Tahun VI.

Salusu. J. 2003. Pengambilan Keputu.tan StraJejilc ultluk Organi.tasi Publik dan

Organisasi Nonprofit. Jakarta: Grasindo.

Satori,

Qjaman,

1999.

VfX'Ya Pening/wlan Mutu Pendidilran Di Selralah. Naskah Akademik Universitas Pendidikan Lndooesia Bandung.

Sanusi, A. et al. 1991. Stud/ Pengembangan Model Perulidilran ProfeS3ional

Tenaga Kependidilran. Jakarta: Depdikbud.

Sculler, S, Randall dan Jacson, E. Susan . 199a7. Manqjemen Sumber Daya

Manu.tia, ; Meng)Jadapi abad ke· :t I: Ji/id 1, Jakarta: Etlangga.

Siagian, Sondang P. 2002. Kiat Menirtgkolkan Produk/Mtas Kerja Jakarta:

Rineka Cipta.

-- ~ · 2004. Manu}emen Sumber Day a Manus/a. Jakarta: Bumi Aksara.

Siahaan, dkk. 2005. Manajemen Pengawa:s Selw/ah. Jakarta: Quanrum Teaching.

Spro~<lley,

J. P. 1980. Participatil>n Obs.-rvation, New York: Holt, Rinehard &

Winstons.

Supriadi. Dedi. 1998. Mengangkot Citra

dar~

MartabaJ Guru, Yokyakarta:

Adicita Karya Nusa.

Surya Muhammad. 2003. Percikan Perjucm}!.OII Guru, Jakarta: Aneka llmu.

Sutisna, Oteng. 1993. Admimstra.<i Pendidikan: Da•ar Teoritis dan Praklek

Profesional. Bandung: Angkasa

Syamsudin, A. 1996. Pengembangan Profe$1 dan KiMrja Tenaga Pendidi/con.

(36)

----r-..-- - -- - -- - ~

-Teny, George. R. 19'n. Prii'ICiple of Manage1111!111, 1""

Ed~

Hom.ewood !Unois:

Richard D. Irwin Inc.

_ _ _,_ 2003. Pri11Sip-Prlmip Monojemen. Ttljemahan J. Smith D.F.M. Jakarta:

Bumi Aksara

Tilaar, H.A.R. 1999. Manajemen Pendidiktm Noswnal: Kajian Pendidilwn Maso

OefXlll. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Undlmg-Undaog No. 20 Tahun 2003 TentCllllg Sistem Pendidilwn Nosional.

Undang-Undaog No. 14 Tahun 2005 Tenlang

Guru

dan Doun.

Undaog-Undaog Nomor 32 Tahun 2004 TenJang Pemerllllahon daerah.

Wahyosw:nidjo. 2005. KEpemimpinan Kepula Selwlah. Jakal1a: PT. Raja Grafindo

Gambar

TABEL I. Rincian Tugas Pokok Pengawas Sekolah Pada Jenjang jabatan Pengawas Sekolah ............................
GAMBAR I. Kenmgka K o~

Referensi

Dokumen terkait

Performa Berahi Sapi PO Berbagai Umur yang Disinkronisasi Menggunakan Medroxy Progesterone Acetate di Satker Kendal.. JURNAL PETERNAKAN INDONESIA INDONESIAN JOURNAL OF

Berdasarkan hasil analisis kemampuan literasi sains mahasiswa program studi pendidikan Biologi maka perlu diadakan pembelajaran yang dapat

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan, menggunakan metode Studi Pustaka dan mengumpulkan berbagai referensi dari bahan penulisan yang diperlukan dengan cara

Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul sebagaimana telah

Pemasaran hasil-hasil peternakan serta alat-alat.dan bahan-bahan peternakan termaksud dalam Pasal 5 ayat (2), sepanjang usaha ini belum dilakukan atau belum dapat

Penggunaan alat tangkap yang sudah ada seperti pancing dapat meningkatkan pemanfaatan sumberdaya belut namun harus memperhatikan kontruksi pancing tersebut sehingga

yang tercurahkan kepada seluruh makhluk yag telah Ia ciptakan, sepantasnya kita untuk lebih banyak bersyukur serta selalu meningat akan kuasa Allah yang begitu luas

Semua kegiatan di atas adalah berkembang melalui proses perjuangan, mulai dari pengenalan makna ekonomi Islam, penerapan sebagian dari ekonomi tersebut