• Tidak ada hasil yang ditemukan

“Peranan Capital Budgeting dalam Pengambilan Keputusan Usaha Budi Daya Belut”.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "“Peranan Capital Budgeting dalam Pengambilan Keputusan Usaha Budi Daya Belut”."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

A feasibility assessment of new business, especially the cultivation of eels is very useful to determine investment decisions and determine what opportunities will be available both for present and future. Data obtained on the basis of literature research and field research, so that the resulting data not only on theory but also obtained from observations in the field to get valid data.

The purpose of this research is to determine the feasibility of cultivation of eels, which can be a consideration for farmers or investors in making investment decisions with the big picture of capital and income returns.There are several types of pool, but that will be analyzed in the study are bamboo and swimming pool wall. Both pools will be evaluated based on the value of investment, economic age, cash inflows and cash flow out.

Assessment of business feasibility of this eel cultivation Capital Budgeting method that calculated from several methods such as: Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Profitability Index (PI). The results obtained in the pool bamboo is Payback Period = 3.93 years, the Net Present Value = USD 533,759,069.20, Internal Rate Return = 26.82%, and Profitability Index = 1.4986. While the results obtained in the pool wall is Payback Period = 3.98 years, the Net Present Value = USD 548,812,870.85, Internal Rate Return = 25.71%, and Profitability Index = 1.3577.

Based on calculations from Capital Budgeting, it can be concluded that both the pool meets the eligibility requirements have been determined. Selection decision is a swimming pool with a consideration of bamboo PP, NPV, IRR, and PI. So that the results in the assessment of Capital Budgeting can be used as a benchmark in the investment decision making.

(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penilaian suatu kelayakan dari usaha baru, khususnya budi daya belut sangat berguna untuk menentukan keputusan investasi serta menentukan peluang yang akan diperoleh baik untuk sekarang maupun masa yang akan datang. Data yang diperoleh berdasarkan dari riset kepustakaan dan riset lapangan, sehingga data yang dihasilkan tidak hanya berdasarkan teori saja melainkan juga diperoleh dari observasi ke lapangan untuk mendapatkan data yang valid.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui suatu kelayakan usaha budidaya belut, sehingga dapat menjadi pertimbangan bagi peternak ataupun investor dalam pengambilan keputusan investasi dengan gambaran besarnya pengembalian modal dan pendapatan. Terdapat beberapa jenis kolam, tetapi yang akan dianalisis dalam penelitian adalah kolam bambu dan kolam tembok. Kedua kolam tersebut akan dievaluasi berdasarkan dengan nilai investasi, umur ekonomis, arus kas masuk dan arus kas keluar.

Penilaian kelayakan usaha budi daya belut ini menggunakan metode Capital Budgeting yang dihitung dari beberapa metode seperti: Payback Period (PP), Net Present Value (NPV),

Internal Rate of Return (IRR), Profitability Index (PI). Hasil yang didapatkan pada kolam bambu

adalah Payback Period = 3,93 tahun, Net Present Value =Rp 533.759.069,20, Internal Rate

Return = 26,82%, dan Profitability Index = 1,4986. Sedangkan hasil yang didapatkan pada kolam

tembok adalah Payback Period= 3,98 tahun, Net Present Value = Rp 548.812.870,85, Internal Rate Return = 25,71%, dan Profitability Index =1,3577. Berdasarkan hasil perhitungan Capital

Budgeting, dapat disimpulkan bahwa kedua kolam tersebut memenuhi syarat kelayakan yang

telah ditentukan. Keputusan pemilihan kolam adalah kolam bambu dengan pertimbangan jumlah PP, NPV, IRR, dan PI. Sehingga hasil dalam penilaian Capital Budgeting dapat dijadikan patokan dalam pengambilan keputusan investasi.

Kata kunci : Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return,

(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL………. i

HALAMAN PENGESAHAN……….. ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………… ………....iii

KATA PENGANTAR……….. iv

1.2Identifikasi Masalah………. 6

1.3Tujuan Penelitian………... 6

2.1.4 Tahap-tahap Dalam Pembuatan Keputusan Investasi...14

2.1.5 Penilaian Investasi………...16

2.2 Capital Budgeting………... 22

(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.2.2Langkah-langkah yang Dapat Diambil Dalam Capital Budgeting...24

2.2.3Proses Dalam Melakukan Capital Budgeting………...25

2.3 Cash Flow………...26

2.4 Cost of Capital (Biaya Modal)...30

2.5 Kerangka Pemikiran...35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………...….60

4.1 Kolam Tembok………..……...61

4.1.1 Proyeksi Dana Investasi………...61

4.1.2 Proyeksi Biaya………...64

4.1.2.1 Biaya Variabel………...64

4.1.2.2 Biaya Tetap...65

4.1.2.3 Biaya Penyusutan...66

4.1.3 Proyeksi Penjualan...67

4.1.4 Penilaian Rencana Investasi………...74

4.1.4.1 Payback Period...74

(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

4.1.4.3 Internal Rate of Return... 76

4.1.4.4 Profitability Index... 78

4.2 Kolam Bambu………...……...79

4.2.1 Proyeksi Dana Investasi………... .79

4.2.2 Proyeksi Biaya………... 81

4.2.2.1 Biaya Variabel………...82

4.2.2.2 Biaya Tetap...83

4.2.2.3 Biaya Penyusutan...84

4.2.3 Proyeksi Penjualan... 85

4.2.4 Penilaian Rencana Investasi………... 90

4.2.4.1 Payback Period...90

4.2.4.2 Net Present Value...91

4.2.4.3 Internal Rate of Return...92

4.2.4.4 Profitability Index...95

BAB V SIMPULAN DAN SARAN………...96

5.1 Simpulan………..96

5.2 Saran………97

DAFTAR PUSTAKA………...99

(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

Tabel 4.15 Arus Kas Tahun 10...73

Tabel 4.16 Payback Period...74

Tabel 4.17 Net Present Value...75

Tabel 4.18 Internal Rate of Return DF 23%...76

(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

Tabel 4.29 Arus Kas Tahun 5...87

Tabel 4.30 Arus Kas Tahun 6...88

Tabel 4.31 Arus Kas Tahun 7...88

Tabel 4.32 Arus Kas Tahun 8...89

Tabel 4.33 Arus Kas Tahun 9...89

Tabel 4.34 Arus Kas Tahun 10...90

Tabel 4.35 Payback Period...91

Tabel 4.36 Net Present Value...92

Tabel 4.37 Internal Rate of Return DF 23%...93

Tabel 4.38 Internal Rate of Return DF 30%...94

(9)

Bab I Pendahuluan

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Usaha

Sebenarnya, usaha di bidang budi daya belut di Indonesia sudah cukup lama. Permintaan akan belut pada awalnya sedikit, tidak sebanyak saat ini, sehingga dapat dipenuhi dengan hasil tangkapan dari alam saja. Dengan seiring berjalannya waktu belut mulai sudah dikenali banyak orang dengan kelezatan dan protein yang dikandungnya, sehingga permintaan pun semakin meningkat tiap periode waktu. Kebutuhan akan belut akhirnya, tidak dapat dipenuhi melalui tangkapan dari alam saja, karena menipisnya persediaan dari alam. Menipisnya persediaan belut juga diakibatkan karena banyak lahan pertanian yang dijadikan kawasan industri serta pencemaran daerah pertanian dengan limbah pabrik yang merusak populasi belut. Dari situlah para peternak mulai belajar membudidaya hingga sekarang tidak hanya tergantung tangkapan dari alam saja.

(10)

Bab I Pendahuluan

2 Universitas Kristen Maranatha Taiwan dan RRC, belut sudah menjadi komoditas ekspor yang bisa meraup devisa. Ekspor belut kebanyakan ditujukan ke Jepang, Italia, Jerman, Belanda, Amerika Serikat, Inggris, Afrika Utara, Selandia Baru, Australia, dan Korea. Bentuk yang diekspor kebanyakan dalam bentuk hidup, pengasapan, dan bentuk olahan lainnya. Di beberapa negara belut menjadi suatu menu ekslusif yang dikenal dengan harga yang mahal dan biasanya terdapat di restoran-restoran kelas atas.

Adapun ketertarikan untuk membuat usaha budi daya belut karena :

1. Pertumbuhan belut cukup cepat apabila medianya tepat.

2. Dapat diolah dengan berbagai kreasi.

3. Mempunyai cita rasa yang tinggi, dan mengandung protein yang dibutuhkan tubuh.

4. Berkhasiat untuk mengobati beberapa penyakit.

5. Permintaan yang cukup baik untuk lokal maupun internasional.

(11)

Bab I Pendahuluan

3 Universitas Kristen Maranatha saja media budi daya harus sesuai dengan kebutuhan hidup belut.

Sebenarnya banyak faktor yang mendukung budi daya belut di Indonesia, seperti iklim dan kondisi geografis yang kondusif, teknik budi daya yang terus berkembang, dan permintaan pasar yang nyata dan terus bertambah. Secara geografis, daerah yang memiliki agroklimat seperti Indonesia sangat ideal untuk dijadikan tempat budi daya belut. Selain itu, Indonesia juga berada di garis khatulistiwa yang mendukung hasil budi daya belut yang optimal. Tingginya intensitas dan panjangnya waktu penyinaran matahari membuat perairan Indonesia kaya akan mineral yang dibutuhkan bagi pertumbuhan belut.

(12)

Bab I Pendahuluan

4 Universitas Kristen Maranatha dalam daftar menu makanannya. Harga yang dijualpun bervariasi antar pasar satu dengan pasar yang lain, berkisar antara Rp15.000 sampai Rp20.000 per kilogram. Terkecuali pada bulan-bulan tertentu harga belut melambung tinggi yang disebabkan kemarau yang membuat banyak belut mati di sawah. Seperti pada bulan Agustus yang lalu, terjadi over demand yang diakibatkan menipisnya ketersediaan belut di alam. Kebutuhan pasar lokal yang dicatat berdasarkan pengamatan para ahli (Drs.Ruslan Roy, MM, hal 9, 2009) pada daerah Jabodetabek : 3-4 ton/hari, Padang : 4 ton/hari, Surabaya : 1 ton/hari, Yogyakarta : 1 ton/hari, Solo : 1 ton/hari, Sukabumi : 1 ton/hari.

(13)

Bab I Pendahuluan

5 Universitas Kristen Maranatha mempunyai cita rasa yang lebih gurih dan protein yang lebih tinggi dibandingkan dengan belut asal Taiwan.

Oleh karena itu, usaha pembesaran dan budidaya belut ini dilihat kelayakannya dengan menggunakan metode Capital Budgeting. Metode di mana proyek dievaluasi dengan menganggarkan modal serta membandingkan manfaat dari suatu proyek dengan biayanya. Bentuk dari Capital Budgeting sendiri dianalisis dengan menggunakan beberapa metode yaitu

a. Payback Period

Payback Period adalah suatu target waktu yang dibutuhkan seseorang atau organisasi dalam pengembalian jumlah modal dengan aliran kas masuk.

b. Net Present Value (NPV)

NPV adalah perkiraan jumlah semua aliran kas masuk dalam present value dikurangi jumlah investasi.

c. Internal Rate of Return (IRR)

IRR merupakan rate discount di mana nilai present value dari aliran kas masuk sama dengan nilai investasi.

d. Profitability Index (PI)

(14)

Bab I Pendahuluan

6 Universitas Kristen Maranatha

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah, maka dapat dibuat identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Berapakah besarnya nilai investasi awal?

2. Berapakah besarnya arus kas operasional?

3. Bagaimana kelayakan usaha budi daya belut secara keseluruhan berdasarkan metode Capital Budgeting?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penyusunan studi kelayakan bisnis, diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui besarnya jumlah yang harus dipersiapkan serta dikeluarkan sebagai investasi awal.

b. Untuk mengetahui jumlah arus kas operasional yang terdiri dari arus kas masuk dan arus kas keluar.

c. Untuk mengetahui kelayakan usaha belut dengan metode Capital

Budgeting.

1.4 Kegunaan Penelitian

(15)

Bab I Pendahuluan

7 Universitas Kristen Maranatha 1. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan agar masyarakat luas mendapatkan informasi tentang seluk beluk belut dan bisnisnya, sehingga masyarakat luas yang berminat untuk usaha belut dapat memulai usahanya tanpa ragu.

2. Bagi Investor

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai belut dan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam penanaman dana atau modal.

3. Bagi Peneliti lain

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi yang dapat membantu dalam penelitian selanjutnya.

4. Bagi Penulis

- Sebagai sarana penerapan teori yang diperoleh dari perkuliahan terhadap realitas kehidupan usaha.

- Sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana ekonomi.

1.5 Pembatasan Masalah

Penelitian ini dibatasi hanya dengan menggunakan dua kolam yaitu : kolam tembok dan kolam bambu, serta pembatasan pada perhitungan Capital

Budgeting yang menggunakan 4 perhitungan yaitu : Payback Period, Net

(16)

Bab 5 Simpulan dan Saran

96 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut :

Pengaruh Kinerja Keuangan Bank Terhadap Harga Saham Periode Tahun 2005 – 2008

Dari hasil pengujian yang dilakukan penulis, dapat disimpulkan bahwa: 1. Terdapat pengaruh rasio Capital yang diwakili oleh Retention Rate (RR),

Price Earning Ratio (PER), Price to Book Value (PBV), dan Book Value

(BV) terhadap harga saham bank-bank yang go public periode 2005-2008. Rasio Capital berpengaruh terhadap harga saham sebesar 96,6%.

2. Terdapat pengaruh rasio Assets yang diwakili oleh Return On Risked Assets (RORA) terhadap harga saham bank-bank yang go public periode 2005-2008. Rasio Assets berpengaruh terhadap harga saham sebesar 49,5%. 3. Terdapat pengaruh rasio Management yang diwakili oleh Net Profit Margin

(17)

Bab 5 Simpulan dan Saran

97 Universitas Kristen Maranatha 4. Terdapat pengaruh rasio Earnings terhadap harga saham bank-bank yang

go public periode 2005-2008. Rasio Earnings berpengaruh terhadap harga

saham sebesar 50,1%.

5. Tidak terdapat pengaruh rasio Liquidity yang diwakili oleh Loan to Deposit

Ratio (LDR) terhadap harga saham bank-bank yang go public periode

2005-2008.

6. Diantara Rasio Capital, Assets, Management, Earnings, dan Liquidity yang berpengaruh dominan terhadap harga saham adalah rasio Capital yaitu sebesar 96,6%.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan diatas, penulis menyarankan:

 Selain melakukan analisa terhadap kinerja keuangan perusahaan (kondisi

(18)

Bab 5 Simpulan dan Saran

98 Universitas Kristen Maranatha dikarenakan saham- saham perusahaan perbankan yang telah diperdagangkan di BEI sangat peka terhadap gejolak indikator makro tersebut.

 Bagi para investor, sebaiknya tidak menggunakan informasi mengenai

RR, PER, PBV, BV, RORA, NPM, OPM, dan rasio earnings saja yang dapat mempengaruhi harga saham, melainkan semua aspek baik aspek fundamental maupun teknikal.

 Bagi peneliti lain yang berminat mengkaji ulang penelitian ini hendaknya

(19)

99 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Arnold, Glen. (2005). The Handbook of Corporate Finance. Prentice Hall. Great Britain.

Carter, William. K and Milton F. Usry. (2002). Cost Accounting. 13th Edition. Dame. USA.

Gitman, Lawrence J. (2000). Principles of Managerial Finance. Edisi 9. Addison Wesley. New York.

Gitman, Lawrence J. (2003). Principles of Managerial Finance. 10th Edition. Pearson. Education. USA.

Husnan, Suad dan Muhammad, Suwarsono. (2000). Studi Kelayakan Proyek. Edisi 4. UPP AMP YKPN. Yogyakarta.

Kasmir, Jakfar. (2003). Studi Kelayakan Bisnis. Kencana. Bogor.

Mishkin, Frederic S. (2001). The Economics of Money, Banking, and Financial

Market. Pearson Education International. USA.

Roy, Ruslan. (2009). Budi Daya dan Bisnis Belut. Agro Media. Jakarta.

Sunariyah. (2003). Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. UPP AMP YKPN. Yogyakarta.

Sundjaja, Ridwan. S dan Barlian, Inge. (2002). Manajemen Keuangan Dua. Edisi ketiga. Prehallindo. Jakarta.

Sundjaja, Ridwan. S dan Barlian, Inge. (2003). Manajemen Keuangan Satu. Edisi 5. Literata Lintas Media. Jakarta.

Sundoro, Sonson. (2002). Belut Budi Daya dan Pemanfaatannya. Agro Media. Jakarta.

Welsch, G.A., Hilton, R.W., dan Gordon,P.N. (2000). Anggaran Perencanaan dan

Referensi

Dokumen terkait

9 Belanja modal pengadaan printer Pengadaan Langsung 5 Unit Kanlakir 6.960.000 APBD Pebruari Maret 10 Belanja modal pengadaan dispenser Pengadaan Langsung 1 Buah Kanlakir

Di sisi lain pergeseran kewenangan juga terjadi pada pemerintahan nagari yang nota benenya rnerupakan level pemerintahan terendah dalam struktur pemerintahan di

Hasil yang diperoleh nilai aksessibilitas kabupaten Labuhanbatu Selatan sebesar 0,058 dimana (0,058) > 0,05(syarat SPM indeks aksessibilitas) , Nilai Mobilitas

Pelaksanaan pendirian Perusahaan Perseroan (PERSERO) sebagai-mana dimaksud dalam Pasal 1, dilakukan menurut ketentuan yang tercantum dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995

Kesimpulan: Ada hubungan antara persepsi keluarga tentang kualitas pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan milik pemerintah dengan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan di

• Display the required chart full-sized – by clicking on the relevant thumbnail chart. • Select & copy the HTML source for

Jika yang hadir bukan pimpinan/ penanggung jawab perusahaan, maka yang bersangkutan harus membawa suarat kuasa bermaterai cukup dan memperlihatkan Kartu I dentitas

[r]