• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Deskriptif Mengenai Kongruensi Tipe Kepribadian Dengan Tipe Lingkungan Kerja Pada Calon Dosen Fakultas Psikologi Universitas "X" Ditinjau Dari Teori Holland.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Deskriptif Mengenai Kongruensi Tipe Kepribadian Dengan Tipe Lingkungan Kerja Pada Calon Dosen Fakultas Psikologi Universitas "X" Ditinjau Dari Teori Holland."

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

Abstrak

Penelitian ini dilaksanakan untuk memperoleh gambaran mengenai kongruensi tipe kepribadian dengan tipe lingkungan kerja para kalon dosen Fakultas Psikologi Universitas “X” yang ditinjau dari teori Holland. Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling dan sampel dalam penelitian ini berjumlah 14 orang. Rankangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan teknik survei.

Alat ukur yang digunakan merupakan terjemahan dari Self Direkted Searkh (SDS) yang dibuat dan dibakukan oleh J.L. Holland (1979) dan terdiri dari 228 item yang formatnya dimodifikasi peneliti. Sedangkan alat ukur lainnya yang dipakai untuk mengetahui tipe lingkungan kerja adalah terjemahan dari The Position Classifikation Inventory (PCI) yang dirankang dan dibakukan oleh Gary D. Gottfredson dan J.L. Holland. Data yang diperoleh diolah menggunakan teknik analisis distribusi frekuensi dan tabulasi silang.

Berdasarkan pengolahan data sekara statistik, maka didapatkan distribusi frekuensi untuk kongruensi kategori sesuai adalah 64.29%, untuk kategori kukup sesuai adalah 21.43%, untuk kategori kurang sesuai dan tidak sesuai masing-masing adalah 7.14%.

Kesimpulan yang diperoleh adalah sebagian besar kalon dosen Fakultas Psikologi Universitas ”X” memiliki kongruensi dengan kategori sesuai. Sebagian besar dari kalon dosen ini juga ternyata sangat tidak menyukai tuntutan kerja untuk melakukan penelitian dan pengembangan serta menghasilkan karya ilmiah. Sebagian besar dari kalon dosen ini juga sudah merasa puas dengan profesinya sebagai kalon dosen.

Peneliti mengajukan saran agar dilakukan penelitian lain dengan menghubungkan kongruensi ini dengan faktor-faktor lain seperti hasil kerja, kepuasan kerja, atau stabilitas kerja. Selain itu untuk pihak Fakultas Psikologi dapat mempertimbangkan untuk menambahkan penggunaan Self Direkted Searkh (SDS) dalam proses seleksi para kalon dosen disamping metode lain yang sudah ada. Disamping itu pihak Fakultas Psikologi diharapkan menjalankan kembali pembinaan kepada para kalon dosen yang ada. Untuk LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) dapat melakukan survei pada para kalon dosen termasuk dosen agar mengetahui penyebab kurang berminatnya mereka dalam melakukan penelitian dan pengembangan serta menghasilkan karya ilmiah.

(2)

Abstract

This researkh is a deskriptive studies konkerning the kongruenky of personality types with work environment type of Psykhology Fakulty lekturers kandidate in “X” University from the point of view of Holland theory. The selektion of the sample uses purposive sampling method and the total sample of this researkh is 14 persons. This researkh also uses deskriptive researkh design.

This researkh uses a instrument of Self Direkted Searkh (SDS) for kollekting the data about personality types. This instrument was made by Holland (1979) and konsist of 228 items. Another instrument is used to see the work environment type is The Position Classifikation Inventory (PCI) whikh was made by Gary D. Gottfredson dan J.L. Holland.

Based on data prokess, the result is 64.29% for kongruenky with appropriate kategory, 21.43% for kongruenky with quite appropriate kategory, 7.14% for eakh kongruenky with less appropriate kategory and not appropriate kategory.

In konklusion, the majority of Psykhology Fakulty lekturers kandidates in “X” University have kongruenky with appropriate kategory. The majority of these lekturers kandidates, in fakt, dislike the most the demand in their jobs to do development and researkh and to make a researkh. Most of them have already been satisfied with their profession as a lekturer kandidate.

The suggestion is for the next researkher to try doing the korrelation or komparison researkh to another variables sukh as job satisfaktion, job stability or job akhievement.

(3)

DAFTAR ISI

JUDUL... i

LEMBAR PENGESAHAN... ii

ABSTRAK... iii

ABSTRACT... iD KATA PENGANTAR... D DAFTAR ISI... ix

DAFTAR SKEMA DAN TABEL... xiD DAFTAR GAMBAR... xDi DAFTAR LAMPIRAN ... xDii BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah... 1

1.2. Identifikasi Masalah... 8

1.3. Maksud dan Tujuan... 9

1.3.1 Maksud Penelitian... 9

1.3.2 Tujuan Penelitian... 9

1.4. Kegunaan Penelitian... 9

1.4.1 Kegunaan Teoritis... 9

1.4.2 Kegunaan Praktis... 10

1.5. Kerangka Pemikiran... 10

1.6. Asumsi Penelitian... 21

(4)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Teori Kepribadian J.L. Holland... 22

2.1.1 Definisi Kepribadian... 22

2.1.2 Empat Asumsi Dasar Holland... 23

2.1.3 Prinsip-Prinsip Dasar Teori Holland... 28

2.1.4 Perkembangan Tipe-Tipe Kepribadian... 30

2.1.5 Enam Tipe Kepribadian... 35

2.1.6. Tipe Lingkungan Kerja... 42

2.1.7 Kesesuaian Tipe Kepribadian dan Tipe Lingkungan Kerja... 48

2.1.8 Pasangan Pekerjaan dengan Tipe Kepribadian... 50

2.1.9 Sistem Pengklasifikasian dan Bukti-bukti Tentang Self Direkted Searkh... 52

2.2. Tinjauan Index Perhitungan Congruency Tipe Kepribadian dengan Tipe Lingkungan Kerja Holland berdasarkan Iakhan Index... 53

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian... 55

3.2. Bagan Rancangan Penelitian... 55

3.3. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional... 56

3.3.1. Variabel Penelitian ... 56

3.3.2. Definisi Operasional ... 56

3.4. Alat Ukur... 57

(5)

3.4.1 Kuesioner Tipe Kepribadian... 57

3.4.2 Kuesioner Tipe Lingkungan Kerja... 60

3.4.3 Data Penunjang... 64

3.4.4 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur... 65

3.4.4.1 Uji Validitas Alat UkurSelf-direkted Searkh (SDS)... 65

3.4.4.2 Uji Reliabilitas Alat Ukur Self-direkted Searkh (SDS)... 66

3.4.4.3 Uji Validitas Alat UkurThe Position Classifikation Inventori (PCI) ... 67

3.4.4.4 Uji Reliabilitas Alat UkurThe Position Classifikation Inventory (PCI) ... 67

3.5. Populasi dan Sampel Penelitian... 68

3.5.1 Populasi Sasaran... 68

3.5.2 Sampel Penelitian... 68

3.5.2.1 Teknik Sampling... 68

3.5.2.2 Karakteristik Populasi... 69

3.6. Teknik Analisis... 69

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Responden ... 71

4.1.1 Berdasarkan jenis kelamin... 71

4.1.2 Berdasarkan usia... 72

4.1.3 Berdasarkan lama kerja... 72

4.1.4 Berdasarkan pekerjaan sampingan... 73

(6)

4.1.5 Berdasarkan cita-cita... 73

4.1.6 Berdasarkan tipe kepribadian... 74

4.2. Hasil Penelitian... 74

4.2.1 Kongruensi Tipe kepribadian dengan Tipe Lingkungan Kerja... 75

4.2.2 Tabulasi Silang Antara Kongruensi dengan Data Penunjang... 76

4.2.2.1 Berdasarkan Tuntutan Pekerjaan Yang Paling Disukai... 76

4.2.2.2 Berdasarkan Tuntutan Pekerjaan Yang Sangat Tidak Disukai... 78

4.2.2.3 Berdasarkan Tuntutan Pekerjaan Yang Paling Ditekuni... 80

4.2.2.4 Berdasarkan Tuntutan Pekerjaan Yang Paling Memberi Kepuasan Intrinsik... 81

4.2.2.5 Berdasarkan Kepuasan Akan Profesi Dosen... 83

4.2.2.6 Berdasarkan Keinginan Lama Bekerja Sebagai Dosen... 84

4.3. Pembahasan... 85

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan... 93

5.2. Saran... 94

Daftar Pustaka... 96

Daftar Rujukan ... 97

Lampiran ... xiv

(7)

DAFTAR SKEMA DAN TABEL

Tabel 2.1 Derajat Konsistensi

Tabel 2.2 Tipe Kepribadian Holland dengan pasangan kerja yang cocok Tabel 2.3 Table for Calculating Iachan Agreement Index

Tabel 3.1 Table for Calculating Iachan Agreement Index

Tabel 4.1 Gambaran Responden Tabel 4.1.1 Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.1.2 Berdasarkan Usia

Tabel 4.1.3 Berdasarkan Lama Bekerja

Tabel 4.1.4 Berdasarkan Pekerjaan Sampingan

Tabel 4.1.5 Berdasarkan Cita-Cita

Tabel 4.1.6 Berdasarkan Tipe Kepribadian

Tabel 4.2.1 Kongruensi Tipe Kepribadian dengan Tipe Lingkungan Kerja Tabel 4.2.2.1 Tabulasi Silang Berdasarkan Tuntutan Pekerjaan Yang Paling Disukai Tabel 4.2.2.2 Tabulasi Silang Berdasarkan Tuntutan Pekerjaan Yang Paling Tidak

Disukai

Tabel 4.2.2.3 Tabulasi Silang Berdasarkan Tuntutan Pekerjaan Yang Paling Ditekuni

Tabel 4.2.2.4 Tabulasi Silang Berdasarkan Tuntutan Pekerjaan Yang Paling Memberi Kepuasan Intrinsik

Tabel 4.2.2.5 Tabulasi Silang Berdasarkan Kepuasan Akan Profesi Dosen

(8)

Tabel 4.2.2.6 Tabulasi Silang Berdasarkan Keinginan Lama Bekerja Sebagai

Dosen

(9)

DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 : Skema kerangka pikir

Gambar 2.1 : Perkembangan Tipe Kepribadian Holland

Gambar 2.2 : Model Hexagonal (Holland) Gambar 3.1 : Skema rancangan penelitian

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Data Pribadi dan kuesioner data penunjang Lampiran 4 : Kuesioner Tipe Kepribadian (SDS)

Lampiran 24 : Kuesioner Tipe Lingkungan Kerja (PCI)

Lampiran 34 : Tabel Tabulasi Silang Kongruensi Dengan Data Penunjang

Lampiran 35 : Tabel Percentile Rank for Iachan Agreement Index Scores

Lampiran 37 : Uraian Kongruensi Tipe Kepribadian Dengan Tipe

Lingkungan Kerja Dengan Data Penunjang Lampiran 38 : Data mentah yang diperoleh dari pengolahan data

(11)
(12)

DATA PRIBADI

Nama (inisial) :

Alamat (inisial) :

Usia :

Pendidikan terakhir :

Cita-cita:

Pekerjaan sampingan (jika ada):

Lama bekerja :

(13)

KUESIONER PENUNJANG

Petunjuk Pengisian

Berikut ini Bapak/Ibu akan menemukan beberapa pertanyaan yang menyangkut profesi Bapak/Ibu saat ini. Di bawah setiap pertanyaan telah disediakan tempat untuk menjawab. Bapak/Ibu diharapkan untuk menjawab semua pertanyaan dengan jujur sesuai kondisi atau perasaan Bapak/Ibu yang sesungguhnya. Jawablah semua pertanyaan di tempat yang telah disediakan.

1. Apakah pekerjaan Bapak/Ibu sebelumnya? (jika ada)

2. Mengapa Bapak/Ibu memilih pekerjaan sebagai dosen?

3. Apa Bapak/Ibu menyukai pekerjaan Bapak/Ibu ini? a. Ya

b. Ragu-ragu c. Tidak

4. Tuntutan pekerjaan apa yang paling Bapak/Ibu sukai sebagai calon dosen? a. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran.

b. Melaksanakan penelitian dan pengembangan serta menghasilkan karya ilmiah.

c. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.

5. Tuntutan pekerjaan apa yang paling tidak Bapak/Ibu sukai sebagai calon dosen?

(14)

b. Melaksanakan penelitian dan pengembangan serta menghasilkan karya ilmiah.

c. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.

6. Apa pendapat Bapak/Ibu mengenai profesi/pekerjaan sebagai dosen dibandingkan profesi Bapak/Ibu yang lainnya?

7. Kesulitan apakah yang Bapak/Ibu alami selama menjalani profesi ini?

8. Sejauh ini bagaimana perasaan Bapak/Ibu dengan pekerjaan sebagai dosen?

a. Sudah puas b. Ragu-ragu c. Belum puas

9. Tuntutan pekerjaan mana yang paling banyak memberi kepuasan secara intrinsik pada Bapak/Ibu?

a. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran.

b. Melaksanakan penelitian dan pengembangan serta menghasilkan karya ilmiah.

c. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.

10. Bidang manakah yang paling banyak Bapak/Ibu tekuni? 1. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran.

2. Melaksanakan penelitian dan pengembangan serta menghasilkan karya ilmiah.

(15)

11. Apakah Bapak/Ibu sudah merasa cocok sebagai dosen di Fakultas Psikologi?

a. Cocok b. Cukup cocok c. Kurang cocok d. Tidak cocok

12. Sampai kapan Bapak/Ibu ingin menjalani pekerjaan sebagai dosen? a. Sampai mendapatkan pekerjaan yang baru selain dosen.

b. Sampai mencapai batas waktu pensiun yang telah ditetapkan. c. Sampai saya merasa bosan/jenuh.

13. Apa yang paling Bapak/Ibu harapkan dari pekerjaan sebagai dosen ini? a. Gaji/Uang

b. Pengalaman c. Relasi sosial d. Ilmu pengetahuan

(16)

KUESIONER

SELF DIRECTED SEARCH

Identitas

Nama :

Umur :

Jenis kelamin :

Tanggal :

Petunjuk pengisian :

Bapak/Ibu akan menjumpai sejumlah pernyataan yang menggambarkan jenis-jenis tugas atau pekerjaan yang umum ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Bapak/Ibu diminta kesediaannya untuk menjawab sesuai dengan diri sendiri. Untuk masing-masing pernyataan terdapat 2 pilihan jawaban yang tersedia. Pastikan jangan sampai ada pernyataan yang terlewatkan.

BAGIAN I : AHTIVITAS

Instruksi :

(17)

No Pernyataan Tipe I YA TIDAH

1 Memperbaiki alat-alat listrik. 2 Mereparasi mobil

3 Memperbaiki alat-alat mekanik 4 Membuat barang-barang dari kayu.

5 Mengikuti kursus pendidikan teknik (seperti perbengkelan) 6 Mengikuti kursus menggambar teknik.

7 Mengikuti kursus tukang kayu. 8 Mengikuti kursus perbengkelan.

9 Bekerja sama dengan mekanik atau orang teknik yang berpengalaman.

10 Kerja di lapangan.

11 Menjalankan mesin atau peralatan bermotor.

No Pernyataan Tipe II YA TIDAH

1 Membaca buku-buku atau majalah ilmiah. 2 Bekerja di laboratorium.

3 Bekerja pada proyek-proyek di bidang ilmiah. 4 Mempelajari teori-teori ilmiah.

5 Bekerja dengan peralatan laboratorium kimia.

6 Menerapkan matematika pada masalah-masalah teknik. 7 Mempelajari fisika.

8 Mempelajari kimia. 9 Mempelajari matematika. 10 Mempelajari biologi.

11 Mempelajari hal-hal ilmiah atau mekanik.

No Pernyataan Tipe III YA TIDAH

1 Melukis, manggambar, membuat sketsa. 2 Merancang mebel, pakaian atau poster.

3 Bermain musik dalam suatu kelompok, band atau orkestra. 4 Berlatih memainkan alat musik.

5 Membuat foto atau seni fotografi. 6 Mengarang novel atau sandiwara. 7 Mengikuti kursus kesenian.

8 Mengarang atau membuat komposisi musik.

9 Bekerja sama dengan artis, pengarang atau pemahat yang berbakat 10 Menyajikan pertunjukkan kepada orang lain, seperti menyanyi,

menari, dan sebagainya.

11 Membaca artikel kesenian, kepustakaan dan musik.

No Pernyataan Tipe IV YA TIDAH

1 Bertemu dengan pendidik atau terapis penting. 2 Membaca artikel atau buku sosial.

3 Bekerja untuk suatu yayasan/kegiatan amal.

4 Menolong orang lain memecahkan masalah pribadi. 5 Mempelajari masalah kenakalan anak-anak.

6 Membaca buku-buku psikologi. 7 Mengikuti kursus “Human Relation”. 8 Mengajar di sekolah menengah.

9 Mengawasi aktivitas orang-orang yang sakit mental. 10 Mengajar orang dewasa.

11 Bekerja sebagai sukarelawan.

No Pernyataan Tipe V YA TIDAH

1 Mempelajari strategi untuk keberhasilan dalam bisnis. 2 Wiraswasta atau menjalankan usaha sendiri.

3 Menghadiri konfrensi mengenai penjualan.

4 Mengikuti kursus administrasi atau kepemimpinan. 5 Menjadi pelaksana dalam suatu kelompok.

6 Mengawasi pekerjaan yang dilakukan orang lain. 7 Bertemu dengan eksekutif atau pemimpin terpandang. 8 Memimpin suatu kelompok untuk mencapai tujuan. 9 Ikut serta dalam kampanye politik.

(18)

BAGIAN II : HEMAMPUAN

Instruksi :

Di bawah ini terdapat sejumlah kegiatan yang bisa saja Bapak/Ibu kerjakan dengan baik ataupun tidak dapat Bapak/Ibu kerjakan dengan baik. Berilah tanda checklist (√) pada kolom Ya untuk kegiatan-kegiatan yang dapat Bapak/Ibu kerjakan dengan baik dan tanda checklist (√) pada kolom Tidak untuk kegiatan-kegiatan yang tidak dapat Bapak/Ibu kerjakan dengan baik atau tidak pernah Bapak/Ibu lakukan.

No Pernyataan Tipe I YA TIDAH

1 Saya dapat menggunakan peralatan kayu seperti misalnya gergaji atau mesin bubut.

2 Saya dapat menggambar dengan skala.

3 Saya mampu mengganti oli mobil atau mengganti ban kendaraan.

4 Saya dapat menggunakan alat berat seperti misalnya : gurinda, bor atau mesin gergaji.

5 Saya bisa memplitur mebel atau perabot dari kayu

6 Saya mampu mereparasi kerusakan alat elektronik yang sederhana.

7 Saya dapat mencat ruangan rumah atau apartemen. 8 Saya mampu memperbaiki peralatan rumah tangga. 9 Saya dapat menggunakan berbagai alat-alat bertukang. 10 Saya dapat mereparasi kerusakan ringan pada saluran air. 11 Saya dapat membuat barang dari kayu yang sederhana.

No Pernyataan Tipe II YA TIDAH

1 Saya dapat mengajar aljabar untuk menyelesaikan masalah dalam matematika.

2 Saya dapat menyajikan eksperimen atau survey ilmiah.

3 Saya mengerti tentang paruh waktu dari suatu elemen radio aktif.

4 Saya dapat menggunakan tabel logaritma.

5 Saya dapat menggunakan komputer untuk mempelajari hal yang ilmiah.

6 Saya dapat menguraikan fungsi dari sel darah putih. 7 Saya dapat menginterpretasikan rumus kimia sederhana.

8 Saya mengerti mengapa satelit buatan manusia tidak jatuh ke bumi.

9 Saya dapat menulis sebuah laporan kimia. 10 Saya memahami teori-teori alam semesta. 11 Saya memahami peran DNA dalam genetika.

No Pernyataan Tipe III YA TIDAH

1 Saya dapat memainkan alat musik.

(19)

3 Saya dapat berperan sebagai pemain solo dalam pementasan musik.

4 Saya dapat memainkan suatu peran dalam sandiwara. 5 Saya mampu menafsirkan bacaan sastra.

6 Saya dapat melukis atau memahat patung.

7 Saya dapat menyusun atau membuat komposisi lagu.

8 Saya dapat membuat rancangan baju, poster dan desain poster. 9 Saya dapat membuat karangan atau puisi dengan baik.

10 Saya dapat menulis naskah pidato.

11 Saya dapat menghasilkan fotografi yang baik.

No Pernyataan Tipe IV YA TIDAH

1 Saya merasa mudah berbicara dengan siapa saja. 2 Saya mahir menjelaskan sesuatu hal kepada orang lain.

3 Saya dapat mengorganisasikan kegiatan di lingkungan rumah dengan baik.

4 Orang mencari saya untuk menceritakan masalah mereka. 5 Saya mampu dengan mudah mengajari anak-anak. 6 Saya dapat dengan mudah mengajari orang dewasa.

7 Saya pandai menolong orang yang sedang sedih atau dalam kesulitan.

8 Saya dapat memahami dengan baik bagaiman berelasi sosial. 9 Saya dapat mengajar orang lain.

10 Saya pandai membuat orang merasa senang atau tentram.

11 Saya lebih baik bekerja dengan orang lain dari pada dengan rasio atau ide-ide.

No Pernyataan Tipe V YA TIDAH

1 Saya tahu apa yang harus dilakukan agar menjadi pimpinan yang berhasil.

2 Saya seorang penceramah yang baik. 3 Saya dapat mengatur promosi penjualan. 4 Saya dapat mengorganisir pekerjaan orang lain.

5 Saya orang yang ambisius dan asertif (mampu meyakinkan orang lain dengan cara yang bisa diterima)

6 Saya dapat mempengaruhi orang lain untuk mengerjakan suatu hal dengan cara yang saya mau.

7 Saya seorang penjual yang terampil. 8 Saya ahli dalam berdebat.

9 Saya dapat menjadi sangat persuasif. 10 Saya ahli dalam merencanakan sesuatu. 11 Saya memiliki keahlian dalam kepemimpinan.

No Pernyataan Tipe VI YA TIDAH

1 Saya dapat mengarsipkan surat-surat dinas atau survey ilmiah. 2 Saya mampu menangani pekerjaan kantoran.

3 Saya dapat menggunakan mesin perangko otomatis.

(20)

waktu yang singkat.

5 Saya dapat menggunakan alat pemroses data yang sederhana. 6 Saya dapat mengelompokkan suatu transaksi ke dalam debet

atau kredit.

7 Saya mampu mencatat dengan akurat tentang pembayaran atau penjualan.

8 Saya dapat memasukkan data ke dalam komputer. 9 Saya dapat menulis surat bisnis.

10 Saya dapat melakukan pekerjaan kantor yang rutin. 11 Saya orang yang hati-hati dan teratur.

BAGIAN III : MINAT/PEHERJAAN

Instruksi :

Di bawah ini terdapat sejumlah pekerjaan yang bisa saja Bapak/Ibu minati ataupun tidak Bapak/Ibu minati. Berilah tanda checklist (√) pada kolom Ya bila Bapak/Ibu mempunyai minat atau tertarik pada jenis pekerjaan tertentu dan tanda

checklist (√) pada kolom Tidak bila Bapak/Ibu tidak berminat atau tidak tertarik pada

pekerjaan tersebut.

No Pernyataan Tipe I YA TIDAH

1 Ahli mesin pesawat terbang. 2 Mekanik mobil.

3 Tukang kayu/pemahat. 4 Pengemudi bulldozer.

5 Surveyor atau orang yang melakukan survey. 6 Pengawas bangunan.

No Pernyataan Tipe II YA TIDAH

1 Ahli meteorologi.

7 Peneliti lepas di bidang ilmu pengetahuan. 8 Penulis artikel-artikel ilmiah.

9 Ahli geologi.

(21)

11 Pekerja dalam penerbitan ilmiah. 12 Ahli fisika.

13 Bekerja pada penelitian bidang sosial. 14 Analisis lingkungan hidup.

No Pernyataan Tipe III YA TIDAH

1 Penyair.

10 Komponis atau pencipta lagu. 11 Pemahat / pematung.

12 Penulis naskah drama. 13 Kartunis.

14 Penghibur / entertainer.

No Pernyataan Tipe IV YA TIDAH

1 Konselor atau penasehat di bidang karir. 2 Sosiolog.

3 Guru sekolah menengah.

4 Konselor atau penasehat korban kekerasan. 5 Pakar dalam hal kenakalan anak-anak. 6 Terapis untuk orang-orang yang sulit bicara. 7 Penasehat perkawinan.

8 Psikolog klinis. 9 Guru ilmu sosial.

10 Penasehat urusan pribadi.

11 Kepala / pimpinan perkumpulan muda-mudi. 12 Pekerja sosial.

13 Penasehat di rehabilitasi.

14 Pengelola arena / tempat bermain.

No Pernyataan Tipe V YA TIDAH

1 Bagian pembelian.

2 Pemimpin media periklanan. 3 Perwakilan perusahaan atau agen. 4 Business Executive

5 MC atau pembawa acara. 6 Salesman atau penjual. 7 Sales real estate.

8 Manajer departemen store. 9 Manajer bagian penjualan.

10 Eksekutif bagian masyarakat / Public Relation. 11 Manajer stasiun TV.

(22)

14 Manajer bandara / lapangan terbang.

No Pernyataan Tipe VI YA TIDAH

1 Pemegang tata buku dagang. 2 Pemeriksa anggaran.

3 Akuntan publik.

4 Penganalisaan perkreditan. 5 Teller bank.

6 Ahli pajak.

7 Pengawas atau pengontrol persediaan barang. 8 Operator komputer.

9 Analisis keuangan.

10 Petugas yang melakukan perkiraan / penilaian biaya. 11 Pencatat gaji / upah.

12 Pegawai perbankan. 13 Staf Akunting.

14 Administrasi bagian audit / pemeriksaan.

BAGIAN IV : MENILAI DIRI

Instruksi :

Pada bagian ini Bapak/Ibu diminta untuk menilai kemampuan yang Bapak/Ibu miliki apabila dibandingkan dengan orang lain yang sebaya dengan Bapak/Ibu. Lingkarilah angka yang tepat mengukur kemampuan Bapak/Ibu. Hindarilah memberi nilai pada tingkat yang sama untuk masing-masing kemampuan.

(23)

PETUNJUH PCI

Tulis dengan huruf balok : no, umur, jenis kelamin Anda dan tanggal pada Lembar

Jawaban PCI. Kemudian tulis dengan huruf balok : jabatan pekerjaan atau posisi

di tempat yang tersedia.

Untuk setiap bagian, tentukan seberapa sering hal itu menggambarkan pekerjaan

atau posisi itu. Jika nilai Anda untuk hal itu adalah SERING, maka tulislah huruf

S. Jika nilai Anda HADANG-HADANG, tulislah huruf H. Jika nilai Anda

JARANG/TIDAH PERNAH, tulislah huruf T.

Jawablah semua hal ini, pastikan Anda menuliskan huruf yang benar sebagai nilai

Anda. Jika Anda ingin mengubah nilai, buatlah tanda silang atau “X” pada

jawaban yang tidak benar, lalu tulislah jawaban yang benar disampingnya.

(24)

LEMBAR JAWABAN

No :

Umur :

Jenis Kelamin :

Tanggal :

Jabatan / Jenis Pekerjaan :

(25)

6 2

Pada posisi ini, seseorang dituntut untuk melakukan apa?

1. Menggunakan tangan atau peralatan yang kuat. 2. Melakukan kegiatan investigasi.

3. Terlibat dalam kegiatan seni, musik atau sastra. 4. Terlibat dalam kegiatan pelayanan sosial. 5. Menjual produk atau jasa.

6. Melakukan pekerjaan rutin. 7. Memelihara peralatan.

8. Menerapkan kompetensi ilmiah. 9. Mengungkapkan ide secara artistik. 10. Membantu orang lain.

(26)

12. Mengatur catatan-catatan.

Heterampilan, kemampuan atau karakteristik pribadi apa yang harus

digunakan seseorang dalam posisi ini?

13. Keterampilan tangan 14. Pengetahuan

15. Originalitas

16. Kemampuan menangani publik 17. Ketegasan

18. Keahlian tata buku

19. Toleransi bekerja di lingkungan yang tidak menyenangkan 20. Ketekunan

21. Intuisi

22. Keterampilan bergaul 23. Kemampuan menjual 24. Kerapihan

Perspektif atau pandangan apa yang diminta dari seseorang pada posisi ini?

25. Keberanian fisik

26. Pikiran yang menyelidik 27. Tidak konvensional 28. Penuh perhatian 29. Pencapaian materi 30. Dikuasai oleh aturan

31. Keinginan untuk bekerja dengan bahan dan mesin 32. Menemukan fakta

33. Berbudaya 34. Kooperatif

(27)

36. Konvensional

Gaya atau nilai pribadi apa yang dapat dinyatakan atau kebutuhan apa yang

dapat dipenuhi oleh seseorang dalam posisi ini?

37. Bekerja di luar

38. Menemukan pengetahuan baru 39. Perhatian pada keindahan 40. Sifat kemanusiaan

41. Kekuasaan 42. Kebergantungan

43. Memakai sepatu boot kerja, topi atau baju pelindung 44. Rasa ingin tahu

45. Seni

46. Keprihatinan terhadap orang lain 47. Keberanian berusaha

48. Penyesuaian

Harakteristik pribadi apa yang dituntut dari seseorang pada posisi ini?

49. Kemampuan mekanis 50. Analitis

51. Imaginatif 52. Penuh perasaan 53. Ambisius 54. Kongkrit

55. Bersedia turun tangan 56. Intelektual

57. Ekspresif dalam estetika/keindahan 58. Sabar

(28)

60. Praktis

Hemampuan, keterampilan atau bakat apa yang diperlukan seseorang pada

posisi ini?

61. Kekuatan fisik 62. Bakat akademis 63. Kreativitas 64. Empati 65. Persuasif

66. Perhatian pada hal detil

67. Keterampilan konstruksi atau pemeliharaan 68. Kecerdasan ilmiah

69. Keterampilan dalam menulis puisi, prosa, humor atau musik 70. Keterampilan interpersonal

71. Keterampilan manajerial

72. Kemampuan memenuhi standar secara tepat

Seberapa seringkah seseorang pada posisi ini terlibat dalam kegiatan berikut

ini?

73. Mengoperasikan mesin atau peralatan bermotor 74. Memecahkan masalah ilmiah atau teknis 75. Menangani produk sastra, musik dan seni 76. Menyediakan jasa layanan

77. Membuat rencana untuk bersaing di pasar 78. Melakukan kegiatan kerja kantor rutin 79. Terlibat dalam kegiatan fisik berat 80. Melakukan percobaan

(29)

83. Mengarahkan orang lain 84. Mengikuti petunjuk

LAMPIRAN TABULASI SILANG HONGRUENSI DENGAN DATA

PENUNJANG

Berdasarkan Perasaan Suka Akan Profesi Dosen

Hongruensi Perasaan % Total

%

Sesuai Suka 9 64,29

%

Ragu-ragu 0 0 %

Tidak Suka 0 0 %

9 64,29 %

Cukup Sesuai Suka 3 21,44

%

Ragu-ragu 0 0 %

Tidak Suka 0 0 %

3 21,44 %

Hurang Sesuai Suka 1 7,14 %

Ragu-ragu 0 0 %

Tidak Suka 0 0 %

(30)

Tidak Sesuai Suka 1 7,14 %

Berdasarkan Perasaan Cocok Sebagai Dosen

Hongruensi Perasaan % Total

%

Sesuai Cocok 5 35,71

%

Cukup Cocok 4 28,57

%

Hurang Cocok 0 0 %

Tidak Cocok 0 0 %

9 64,28 %

Cukup Sesuai Cocok 2 14,29

%

Cukup Cocok 1 7,14 %

Hurang Cocok 0 0 %

Tidak Cocok 0 0 %

3 21,44 %

Hurang Sesuai Cocok 1 7,14 %

Cukup Cocok 0 0 %

Hurang Cocok 0 0 %

Tidak Cocok 0 0 %

1 7,14 %

Tidak Sesuai Cocok 0 0 %

Cukup Cocok 1 7,14 %

Berdasarkan Harapan Dari Profesi Dosen

Hongruensi Alasan % Total

(31)

Sesuai Gaji/Uang 0 0 %

Cukup Sesuai Gaji/Uang 0 0 %

Pengalaman 2 14,29

Hurang Sesuai Gaji/Uang 0 0 %

Pengalaman 1 7,14 %

Tidak Sesuai Gaji/Uang 1 7,14 %

(32)

10 34 22

9 30 19

8 25 15

6 24 13

5 16 9

4 15 7

2 8 4

1 5 1

0 2 0

Percentile Rank for Iachan Agreement Index Scores

Uraian Hongruensi Tipe Hepribadian Dengan Tipe Lingkungan Herja

Dengan Data Penunjang

Berdasarkan Profesi Awal Sebelum Menjadi Calon Dosen

Responden yang tergolong kongruensi kategori sesuai terdapat gambaran sebagai

berikut :

1. Tidak memiliki profesi awal sebelumnya, ada 4 orang (28,57%)

2. Profesi awal sebagai asisten dosen, ada 1 orang (7,14%)

3. Profesi awal sebagai asisten psikolog, ada 1 orang (7,14%)

4. Profesi awal sebagai staf psikolog/HRD, ada 1 orang (7,14%)

(33)

6. Profesi awal sebagai konsultan di sebuah playgroup dan dosen honorer, ada 1

orang (7,14%)

Responden yang tergolong kongruensi kategori cukup sesuai terdapat gambaran

sebagai berikut :

1. Tidak memiliki profesi awal sebelumnya, ada 2 orang (14,29%)

2. Profesi awal sebagai dosen di universitas lain, ada 1 orang (7,14%)

Responden yang tergolong kongruensi kategori kurang sesuai terdapat gambaran

sebagai berikut :

1. Profesi awal sebagai asessor dan trainer, ada 1 orang (7,14%)

Responden yang tergolong kongruensi kategori tidak sesuai terdapat gambaran

sebagai berikut :

1. Profesi awal sebagai administrator, ada 1 orang (7,14%)

Berdasarkan Alasan Memilih Profesi Dosen

Responden yang tergolong kongruensi kategori sesuai terdapat gambaran sebagai

berikut :

1. Karena alasan senang mengajar, ada 4 orang (28,58%)

2. Karena alasan menyukai profesi ini, 1 orang (7,14%)

3. Karena alasan berminat dengan dunia pendidikan, ada 1 orang (7,14%)

4. Karena alasan mencintai almamater, ada 1 orang (7,14%)

5. Karena alasan bagus untuk pengembangan diri dalam bidang psikologi dan

(34)

Responden yang tergolong kongruensi kategori cukup sesuai terdapat gambaran

sebagai berikut :

1. Karena alasan sesuai dengan cita-citanya, ada 2 orang (14,29%)

2. Karena alasan dapat cepat mendapatkan ilmu pengetahuan yang baru, ada 1

orang (7,14%)

Responden yang tergolong kongruensi kategori kurang sesuai terdapat gambaran

sebagai berikut :

1. Karena alasan berminat dengan profesi ini, ada 1 orang (7,14%)

Responden yang tergolong kongruensi kategori tidak sesuai terdapat gambaran

sebagai berikut :

1. Karena alasan sesuai dengan bidang ilmunya dan lapangan kerjanya terjamin,

ada 1 orang (7,14%)

Berdasarkan Pendapat Mengenai Profesi Dosen Dibandingkan Dengan

Profesi Responden Yang Lainnya

Responden yang tergolong kongruensi kategori sesuai terdapat gambaran sebagai

berikut :

1. Profesi dosen lebih dapat mengembangkan diri, ada 4 orang (28,57%)

2. Profesi dosen lebih menyenangkan, ada 3 orang (21,43%)

3. Profesi dosen lebih menuntut memiliki tanggung jawab atas apa yang

diajarkan pada mahasiswa, ada 1 orang (7,14%)

4. Profesi dosen sama saja dengan profesi lainnya karena sama-sama

(35)

Responden yang tergolong kongruensi kategori cukup sesuai terdapat gambaran

sebagai berikut :

1. Profesi dosen lebih dapat mengembangkan diri, ada 2 orang (14,29%)

2. Tidak ada yang bisa dibandingkan, ada 1 orang (7,14%)

Responden yang tergolong kongruensi kategori kurang sesuai terdapat gambaran

sebagai berikut :

1. Tidak ada yang bisa dibandingkan, ada 1 orang (7,14%)

Responden yang tergolong kongruensi kategori tidak sesuai terdapat gambaran

sebagai berikut :

1. Profesi dosen lebih terjamin, ada 1 orang (7,14%)

Berdasarkan Pendapat Mengenai Hesulitan Dalam Menjalani Profesi

Dosen

Responden yang tergolong kongruensi kategori sesuai terdapat gambaran sebagai

berikut :

1. Kesulitan dalam teknis pengajaran, ada 3 orang (21,43%)

2. Kesulitan dalam mengatur waktu, ada 2 orang (14,29%)

3. Kesulitan dalam hubungan interpersonal dengan dosen senior, ada 1 orang

(7,14%)

4. Kesulitan dalam mempelajari kembali ilmu-ilmu yang baru, ada 1 orang

(36)

5. Kesulitan dalam memacu diri sendiri untuk lebih memiliki kesediaan, ada 1

orang (7,14%)

6. Tidak ada kesulitan, ada 1 orang (7,14%)

Responden yang tergolong kongruensi kategori cukup sesuai terdapat gambaran

sebagai berikut :

1. Kesulitan dalam kekurangan waktu untuk menulis karya ilmiah, ada 1 orang

(7,14%)

2. Kesulitan dalam teknis pengajaran, ada 1 orang (7,14%)

3. Belum ada kesulitan, ada 1 orang (7,14%)

Responden yang tergolong kongruensi kategori kurang sesuai terdapat gambaran

sebagai berikut :

1. Tidak ada kesulitan, ada 1 orang (7,14%)

Responden yang tergolong kongruensi kategori tidak sesuai terdapat gambaran

sebagai berikut :

(37)

LAMPIRAN HATEGORI HONGRUENSI

A B C D E F G H I J H L M N

R 6 9 11 30 10 16 3 16 5 9 14 18 17 6

I 26 20 22 16 10 16 19 35 10 10 16 27 37 22

A 20 23 21 17 12 12 15 21 19 14 23 35 45 34

S 44 39 46 38 47 48 49 38 46 45 27 49 44 29

E 30 28 26 27 15 28 43 37 37 9 11 15 38 28

C 20 24 30 14 12 27 8 10 25 6 16 9 28 37

A B C D E F G H I J H L M N

SE

I SEC SCE SRE SEC SEC SEI SEI SEC SAI SAC SAI ASE CAS

M 28 27 24 24 27 27 28 28 27 23 22 23 12 4

(38)

LAMPIRAN AHTIVITAS

I A B C D E F G H I J H L M N

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0

2 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0

4 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0

5 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0

10 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0

11 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0

1 2 2 8 2 3 0 2 2 2 0 3 4 0

II A B C D E F G H I J H L M N

1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

3 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1

4 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1

5 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1

6 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)

LAMPIRAN PENILAIAN DIRI

A B C D E F G H I J H L M N

1 1 1 1 4 1 3 1 3 1 2 2 2 1 1

2 6 4 5 3 3 5 4 6 2 5 5 5 7 6

3 4 5 4 2 2 4 2 5 3 4 7 6 5 5

4 5 6 6 6 7 7 6 7 6 6 6 7 6 4

5 3 2 3 5 5 2 5 4 5 1 3 3 3 2

6 2 3 7 1 4 6 3 2 4 3 4 4 4 7

A B C D E F G H I J H L M N

1 3 3 4 5 3 4 1 3 2 2 7 6 3 4

2 4 2 3 3 1 3 2 4 4 1 2 3 2 1

3 2 1 2 4 2 2 3 2 1 5 4 5 4 2

4 7 6 6 6 6 7 7 7 7 6 6 7 7 5

5 5 4 5 2 4 6 6 6 6 4 3 4 6 6

(46)
(47)
(48)

1 O 7 N 1O N 19 S 25 N O1 N O7 N

2 S 8 O 14 O 20 O 26 S O2 S O8 S

O N 9 N 15 O 21 O 27 S OO S O9 N

4 S 10 O 16 O 22 O 28 S O4 O 40 O

5 N 11 O 17 O 2O N 29 O O5 N 41 N

6 O 12 O 18 N 24 N O0 S O6 N 42 N

1 1 7 0 1O 0 19 1 25 0 O1 0 O7 0

2 0 8 1 14 1 20 1 26 O2 0 O8 0

O 0 9 0 15 1 21 1 27 1 OO 1 O9

4 1 10 1 16 1 22 1 28 0 O4 1 40 1

5 0 11 1 17 1 2O 0 29 1 O5 0 41 0

6 1 12 18 0 24 0 O0 0 O6 0 42 0

4O N 49 S 55 O 61 N 67 S 7O N 79 N

44 S 50 O 56 O 62 S 68 S 74 S 80 S

45 N 51 O 57 O 6O S 69 N 75 N 81 N

46 N 52 O 58 O 64 O 70 O 76 N 82 S

47 S 5O S 59 S 65 O 71 O 77 N 8O O

(49)

4O 0 49 1 55 1 61 0 67 7O 0 79 0

44 0 50 1 56 1 62 0 68 1 74 0 80 1

45 0 51 1 57 1 6O 0 69 0 75 0 81 0

46 0 52 1 58 1 64 1 70 1 76 0 82

47 1 5O 0 59 65 1 71 1 77 0 8O 1

48 1 54 0 60 0 66 0 72 1 78 0 84 0

(50)

BABBI

PENDAHULUAN

1.1. LatarBBelakangBMasalah

Perguruan tinggi adalah jenjang pendidikan formal setelah pendidikan

menengah. Peserta didik perguruan tinggi disebut mahasiswa, sedangkan tenaga

pendidik perguruan tinggi disebut dosen. Perguruan Tinggi merupakan suatu

institusi pendidikan tinggi yang lebih tertuju pada pendidikan sains dan seni

(www.Wikipedia Indonesia.com). Perguruan tinggi memiliki bermacam-macam

fungsi, antara lain pengembang sumber daya manusia dan ilmu pengetahuan dan

teknologi (IPTEK), untuk menghasilkan tenaga ahli yang mempunyai kemampuan

penguasaan IPTEK sehingga dapat menerapkan dan/atau mengembangkan IPTEK

juga penguasaan /ketrampilan penerapan IPTEK (Bambang Soehendro, Dirjen

Pendidikan Tinggi Depdikbud, ”Pengelolaan Perguruan Tinggi Dalam Menuju

Peningkatan Kualitas Yang Berkelanjutan”).

Perguruan tinggi pada umumnya bertujuan untuk membentuk manusia susila

yang berjiwa Pancasila dan bertanggung-jawab akan terwujudnya masyarakat

sosialis Indonesia yang adil dan makmur, materiil dan spirituil; menyiapkan

tenaga yang cakap untuk memangku jabatan yang memerlukan pendidikan tinggi

dan yang cakap berdiri sendiri dalam memelihara dan memajukan ilmu

pengetahuan; dan melakukan penelitian dan usaha kemajuan dalam lapangan ilmu

pengetahuan, kebudayaan dan kehidupan kemasyarakatan. Untuk memenuhi

Universitas Kristen Maranatha

(51)

fungsi dan mencapai tujuan tersebut maka dibutuhkan tenaga-tenaga pengajar

yang memiliki kompetensi dan wawasan ilmu pengetahuan yang memadai,

sehingga proses kegiatan akademis dalam lingkungan perguruan tinggi dapat

berjalan dengan lancar (Undang-Undang Republik Indonesia No.22 Tahun 1961

tentang Perguruan Tinggi).

Universitas ”X” berdiri pada tahun 1965 dengan mulanya hanya satu fakultas

dan kemudian berkembang menjadi berbagai macam fakultas dengan beragam

jurusannya. Universitas ”X” adalah salah satu perguruan tinggi swasta di kota

Bandung yang juga memiliki fungsi yang sama seperti perguruan tinggi pada

umumnya. Sejak berdirinya, Universitas ”X” telah menghasilkan banyak sarjana

yang berkualitas, yang telah mengabdikan ilmunya bagi bangsa dan negara. Untuk

menjalankan fungsi itu ada banyak unsur-unsur dalam perguruan tinggi ini yang

harus saling bekerja sama sehingga fungsi dari perguruan tinggi itu dapat dicapai.

Seiring berjalannya waktu Universitas ”X” ini terus berkembang menjadi

perguruan tinggi swasta yang banyak menjadi pilihan generasi muda untuk

menimba ilmu, maka dari itu jumlah mahasiswanya dari tahun ke tahun terus

meningkat (Universitas Kristen Maranatha). Untuk itu dibutuhkan juga tenaga

pengajar atau yang biasa disebut dosen, yang memadai dan sebanding dengan

pertambahan jumlah mahasiswanya, kebutuhan ini bisa diperoleh dari perekrutan

dosen atau calon dosen yang berasal dari alumnus Universitas ”X” maupun

alumnus dari luar Universitas ”X”.

Fakultas Psikologi adalah salah satu fakultas di Universitas ”X” yang

memiliki jumlah mahasiswa yang besar. Seiring meningkatnya jumlah mahasiswa

Universitas Kristen Maranatha

(52)

yang diterima di Fakultas Psikologi dari tahun ke tahun maka jumlah dosen yang

diperlukan pun semakin meningkat. Meningkatnya kebutuhan akan dosen-dosen

baru ini memberi peluang bagi para alumnus Universitas ”X” untuk meniti karir

sebagai dosen di Fakultas Psikologi.

Dengan meningkatnya jumlah calon dosen ini tidak serta merta membuat

kinerja dosen di fakultas ini menjadi lebih baik karena ada sebagian calon dosen

yang merasa tidak mudah menjalankan profesi ini dengan segala tuntutan kerjanya

yang berdasarkan Tridharma Perguruan Tinggi yang terdiri dari melaksanakan

pendidikan dan pengajaran, melaksanakan penelitian dan pengembangan serta

menghasilkan karya ilmiah dan melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.

Sulitnya menjalankan profesi ini disebabkan karena mereka harus dapat

menyampaikan materi sebaik mungkin pada para mahasiswa sampai mahasiswa

tersebut memahami materi tersebut, menyiapkan materi kuliah yang banyak dan

beragam termasuk untuk soal-soal quiz, ujian, ujian susulan. Mereka juga harus

melakukan penelitian dan menghasilkan karya ilmiah juga melakukan berbagai

bentuk pengabdian untuk masyarakat secara umum. Tuntutan kerja ini harus dapat

dikerjakan para calon dosen dengan waktu yang cepat dan hasil kerja yang tepat

karena waktu yang tersedia bagi mereka sangat terbatas padahal tuntutan

pekerjaannya sangat beragam. Disamping itu tidak semua calon dosen ini

mengalami kesulitan, sebagian dari mereka merasa menikmati aktivitas-aktivitas

seperti di atas.

MenurutBHolland (1997:4) tingkah laku manusia ditentukan oleh interaksi

antara kepribadian dan lingkungannya. Dalam bekerja tingkah laku ini ditentukan

Universitas Kristen Maranatha

(53)

oleh interaksi kepribadian dengan lingkungan kerjanya. MenurutBHolland setiap

bidang pekerjaan memiliki keunikan yang menawarkan lingkungan kerja yang

berbeda antara satu dengan yang lainnya, sama halnya dengan profesi dosen. Ada

6 tipe lingkungan kerja, yaitu Realistic, Investigate, Artistic, Social, Enterprising,

dan Conventional. Berdasarkan hasil PCI (Position Classification Inventory)

profesi dosen tergolong dalam lingkungan Social, Enterprising, dan Investigative.

Lingkungan kerja dengan tipe Social, Enterprising, dan Investigative ini

dihasilkan oleh tuntutan dan kesempatan kerja yang ada dalam profesi dosen,

yaitu Tridharma Perguruan Tinggi.

Pada lingkungan kerja Social, calon dosen dituntut untuk memberikan

pendidikan dan pengajaran pada para mahasiswa, selain itu calon dosen juga

dituntut untuk melakukan pengabdian atau pelayanan pada masyarakat yang

biasanya berbentuk pemberian penyuluhan atau pelatihan untuk masyarakat

umum. Pada lingkungan kerja Enterprising, calon dosen dituntut untuk dapat

menyampaikan materi kuliah di hadapan mahasiswanya dalam rangka pendidikan

dan pengajaran dengan metode-metode tertentu sehingga mahasiswa dapat

memahami materi kuliah tersebut. Pada lingkungan kerja Investigative, calon

dosen dituntut untuk melakukan penelitian dan pengembangan serta menghasilkan

karya ilmiah yang tentunya karya ilmiah tersebut dapat mendukung dan

melengkapi tuntutan kerja yang lainnya menjadi lebih baik, menghasilkan karya

ilmiah juga kelak akan meningkatkan angka kredit para calon dosen ini apabila

mereka sudah resmi menjadi dosen tetap.

Universitas Kristen Maranatha

(54)

Setiap calon dosen sebagai individu yang berada dalam lingkungan kerja

yang unik ini memiliki kepribadian yang berbeda-beda satu sama lainnya. Calon

dosen yang kelak akan menjadi dosen memiliki kapasitas sebagai individu yang

mempunyai tata cara pengajaran, sikap, minat, kompetensi dan keahlian yang

berbeda-beda. Perbedaan-perbedaan ini akan terwujud dalam suatu tingkah laku

yang ditampilkan oleh dosen tersebut saat menjalankan profesi dosen dengan

semua tuntutan dan kesempatan kerjanya.

Menurut Holland (1997: 2) kepribadian merupakan kumpulan sikap dan

keahlian yang pada akhirnya membentuk perbendaharaan/kumpulan keterampilan

untuk mengatasi permasalahan dan tugas dari lingkungan kerjanya. Ada 6 tipe

kepribadian yang persis sama dengan tipe lingkungan kerja, yaitu Realistic,

Investigate, Artistic, Social, Enterprising, dan Conventional. Setiap calon dosen

memiliki keenam tipe kepribadian ini dalam diri mereka, namun dari enam tipe ini

pasti ada tipe-tipe tertentu yang dominan dalam diri mereka. Dengan tipe

kepribadian yang dimiliki oleh setiap calon dosen, mereka diharapkan mampu

bekerja berdasarkan tuntutan kerja yang ada.

Interaksi dari tipe kepribadian calon dosen dan tipe lingkungan kerjanya yang

selanjutnya menghasilkan kongruensi antara tipe kepribadian dengan tipe

lingkungan kerja. Menurut Holland (1997:11), kongruensi tipe kepribadian dan

tipe lingkungan kerja dapat memprediksikan kepuasan, stabilitas dan prestasi

dalam bekerja.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada tujuh orang calon dosen pada

Fakultas Psikologi maka diperoleh data mengenai alasan, perasaan, pengalaman

Universitas Kristen Maranatha

(55)

mereka menjadi calon dosen. Berdasarkan data itu diperoleh beberapa hal, antara

lain alasan mereka memilih profesi sebagai dosen adalah lima orang (71,4%)

karena memang mereka menyukai kegiatan mengajar pada orang lain. Sedangkan

dua (28,6%) orang lagi lebih dikarenakan ingin mencoba-coba dan pada saat yang

sama ada lowongan pekerjaan di Fakultas Psikologi tersebut. Rata-rata hampir

semua calon dosen yang diwawancarai ini menyatakan ingin menjadi dosen sejak

tingkat-tingkat akhir kuliah mereka. Data lainnya yang diperoleh yaitu, dari tujuh

orang calon dosen yang diwawancarai, enam orang (85,7%) menyatakan bahwa

dari semua tuntutan dan kesempatan kerja yang tersedia dalam profesi dosen,

mereka paling menyukai bagian pengajaran dan pendidikan meskipun mereka

semua mengakui bagian ini sulit karena mereka harus berusaha menyampaikan

suatu materi kuliah kepada mahasiswa sampai mahasiswa tersebut memahami apa

yang disampaikan oleh mereka di depan kelas, perlu keberanian dan kemampuan

untuk berbicara di depan umum. Hanya ada satu orang (14,3%) yang menyatakan

paling menyukai bagian melaksanakan penelitian dan pengembangan serta

menghasilkan karya ilmiah karena calon dosen yang bersangkutan menyukai

penelitian yang dapat menghasilkan suatu teori baru ataupun jika dapat menguji

suatu teori melalui penelitian yang dilakukannya.

Sedangkan data mengenai hal yang sangat tidak disukai calon dosen dalam

tuntutan dan kesempatan kerja yang tersedia dalam profesi dosen, diperoleh

beberapa hal antara lain, dari tujuh orang calon dosen yang diwawancarai, enam

orang (85,7%) menyatakan bahwa dari semua tuntutan dan kesempatan kerja yang

tersedia dalam profesi dosen, mereka sangat tidak menyukai bagian melaksanakan

Universitas Kristen Maranatha

(56)

penelitian dan pengembangan serta menghasilkan karya ilmiah karena calon

dosen yang bersangkutan merasa tidak menyukai kegiatan penelitian yang harus

menghabiskan waktu dan energi yang banyak, sehingga sebagian besar waktu dan

energi mereka harus terfokus pada kegiatan itu padahal mereka merasa bukan

orang yang menyukai dan dapat fokus dalam waktu yang lama pada suatu hal saja,

meskipun mereka menyadari bahwa bagian ini sangat penting untuk karir mereka

sebagai dosen. Hanya ada satu orang (14,3%) yang menyatakan sangat tidak

menyukai bagian pengabdian pada masyarakat karena ia merasa bahwa

pengabdian pada masyarakat itu adalah hal yang sulit, di satu sisi tuntutan

masyarakatnya besar sedangkan kemungkinan kesalahannya juga besar.

Hal ini menggambarkan bahwa ada beberapa calon dosen yang akan

mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan kerja yang ada karena mereka

tidak menyukai seluruh tuntutan kerja yang ada sehingga kinerja mereka

berpotensi menjadi kurang optimal. Hal ini disebabkan karena mereka harus

melakukan penyesuaian dengan tuntutan kerja yang tidak mereka sukai tersebut

yang membutuhkan waktu yang lebih lama dari calon dosen lain yang menyukai

semua tuntutan kerja yang ada. Padahal para calon dosen ini memiliki usia yang

relatif masih muda dan mereka masih memiliki karir yang panjang dalam profesi

dosen ini karena kelak mereka akan menjadi dosen tetap yang mengabdi pada

universitas dan fakultas, sehingga apabila sejak awal kinerja mereka tidak optimal

maka jalannya proses belajar dan mengajar dalam fakultas tersebut khususnya

akan menjadi kurang optimal juga, yang pada akhirnya akan menyebabkan tidak

tercapainya fungsi perguruan tinggi yang seharusnya dalam masyarakat.

Universitas Kristen Maranatha

(57)

Padatnya tuntutan kerja seorang dosen yang terdapat dalam Tridharma

Perguruan Tinggi akan sangat terbantu apabila terdapat kesesuian antara tipe

kepribadian dengan tipe lingkungan kerjanya pada para calon dosen. Calon dosen

yang memiliki tipe kepribadian yang sesuai dengan tipe lingkungan kerjanya akan

menikmati tuntutan-tuntutan kerja yang ada, mereka akan dapat memenuhi

tuntutan-tuntutan tersebut karena mereka juga memiliki kompetensi di bidang

tersebut. Pada akhirnya tipe kepribadian calon dosen yang sesuai dengan tipe

lingkungan kerjanya akan berpotensi menghasilkan kinerja yang optimal

dibandingkan jika tidak terdapat kesesuaian antara tipe kepribadian dengan tipe

lingkungan kerjanya. Jika kinerja mereka dapat optimal maka pada akhirnya

tujuan dan fungsi perguruan tinggi yang ideal akan tercapai.

Masing-masing calon dosen akan menunjukkan tingkah laku yang

berbeda-beda dalam menjalankan profesi dosen ini. Kinerja mereka juga akan

berbeda satu sama lainnya karena mereka memiliki kongruensi tipe kepribadian

dengan tipe lingkungan kerja yang berbeda-beda. Maka dari itu berdasarkan

pemaparan di atas peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian agar dapat

mengetahui kongruensi antara tipe kepribadian dengan tipe lingkungan kerja yang

dimiliki oleh para calon dosen di Fakultas Psikologi Universitas “X” yang ditinjau

dari teori J.L. Holland.

1.2. IdentifikasiBMasalah

Berdasarkan uraian pada bagian latar belakang masalah di atas, yang

menjadi fokus permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah derajat

Universitas Kristen Maranatha

(58)

kongruensi tipe kepribadian dengan tipe lingkungan kerja pada calon dosen di

Fakultas Psikologi Universitas ”X”.

1.3. MaksudBdanBTujuanBPenelitian 1.3.1 MaksudBPenelitian

Untuk mengetahui tentang tipe kepribadian dan tipe lingkungan kerja pada

calon dosen Fakultas Psikologi Universitas “X”.

1.3.2 TujuanBPenelitian

Untuk memperoleh gambaran bagaimanakah tingkat kongruensi tipe

kepribadian dengan lingkungan kerja tipe Social, Enterprising dan Investigative

pada calon dosen Fakultas Psikologi Universitas “X”.

1.4. KegunaanBPenelitian 1.4.1 KegunaanBTeoretis

1. Penelitian ini dapat memberikan masukan berupa informasi tentang

kongruensi tipe kepribadian dengan tipe lingkungan kerja profesi

dosen bagi perkembangan ilmu psikologi di bidang ilmu psikologi

industri dan organisasi.

2. Memberikan masukan berupa informasi tentang kongruensi tipe

kepribadian dengan tipe lingkungan kerja bagi peneliti lain sehingga

dapat digunakan untuk melakukan penelitian yang lebih lanjut tentang

kongruensi tipe kepribadian dengan tipe lingkungan kerja pada profesi

Universitas Kristen Maranatha

(59)

dosen dengan menghubungkan kongruensi dengan komitmen kerja,

kepuasan kerja, atau hasil kerja.

1.4.2 KegunaanBPraktis

1. Sebagai bahan pertimbangan bagi proses seleksi calon dosen Fakultas

Psikologi Universitas “X” agar lebih efektif.

2. Sebagai masukan berupa informasi bagi para calon dosen sehingga

diharapkan mereka dapat mempersiapkan diri sebaik mungkin sebelum

terjun ke dalam lingkungan kerja profesi dosen Fakultas Psikologi

Universitas “X”.

1.5. KerangkaBPemikiran

Profesi dosen mungkin merupakan profesi yang terlihat mudah dan

sederhana namun pada kenyataannya tidaklah demikian, terutama apabila dosen

harus berhadapan dengan bertambah banyaknya jumlah mahasiswa yang harus

dididik. Selain itu dosen juga dituntut melakukan tugas-tugas lain selain

melakukan pendidikan dan pengajaran pada mahasiswa, seperti melakukan

penelitian, pengembangan dan menghasilkan karya ilmiah sampai dengan

melakukan berbagai bentuk pengabdian kepada masyarakat secara umum.

Tuntutan kerja yang harus dikerjakan oleh seorang dosen sangat banyak sehingga

membuat dosen yang bersangkutan harus bekerja dengan cepat dan tepat agar

dapat memenuhi semua tuntutan kerja yang ada, karena pada kenyataannya waktu

yang tersedia bagi mereka sangat terbatas. Kondisi seperti ini mendorong para

Universitas Kristen Maranatha

(60)

calon dosen untuk melakukan aktivitas yang menjadi bagian dari tuntutan

kerjanya dengan cepat. Mereka juga harus memiliki minat dan kemampuan untuk

melakukan aktivitas tersebut, apabila mereka tidak berminat dan tidak memiliki

kemampuan untuk melakukan aktivitas-aktivitas tersebut maka proses untuk

memenuhi tuntutan kerja itu akan tertunda karena mereka terlebih dahulu harus

menyesuaikan diri dengan aktivitas-aktivitas yang tidak mereka sukai juga tidak

mereka kuasai, sehingga akan menyebabkan tingkah laku kerja mereka akan

menjadi kurang optimal.

Tingkah laku yang ditampilkan seseorang termasuk calon dosen

merupakan hasil interaksi antara tipe kepribadian dan pengaruh dari

lingkungannya. Tingkah laku ini menurut J.L. Holland (1997:4) merupakan

tingkah laku kerja yang ditampilkan dalam lingkungan kerja tertentu. Demikian

juga pada perilaku setiap calon dosen, dimana tingkah laku kerja yang

ditampilkan setiap calon dosen merupakan hasil interaksi dari fungsi tipe

kepribadian mereka yang berbeda-beda dengan lingkungan kerja yang khas dari

profesi dosen.

Menurut Holland (1997:2)Bkepribadian merupakan kumpulan sikap dan

keahlian yang pada akhirnya membentuk perbendaharaan atau kumpulan

keterampilan untuk mengatasi permasalahan dan tugas dari lingkungan.

Kepribadian lebih bersifat aktif dan bukan hanya sebagai penerima pasif akibat

pengaruh lingkungan, baik dalam mencari ataupun menghindari lingkungan,

masalah dan tugas-tugas. Setiap tipe kepribadian calon dosen merupakan hasil

interaksi karakteristik antara berbagai macam cultural force, yaitu rekan sebaya,

Universitas Kristen Maranatha

(61)

hereditas (genetik), orang tua atau kekuatan budaya (lingkungan) dan personal

force atau kekuatan individu (dalam diri) yaitu, kelas sosial, kebudayaan dan

lingkungan fisik. Kedua kekuatan ini akan saling berinteraksi dalam membentuk

kepribadian dari individu yang bersangkutan termasuk calon dosen.

Interaksi ini akan membuat calon dosen untuk lebih menyukai beberapa

aktivitas sebagaimana ia menentang beberapa aktivitas lain. Selanjutnya

aktivitas-aktivitas ini menjadi ketertarikan atau minat yang kuat. Ketertarikan-ketertarikan

seperti ini akan mengarah pada sekelompok kemampuan khusus. Pada akhirnya,

ketertarikan-ketertarikan dan kemampuan-kemampuan calon dosen tersebut

menciptakan disposisi individual yang khusus yang mengarahkan mereka untuk

berpikir, merasa, dan bertindak dalam cara yang khusus yang pada akhirnya akan

membentuk perbendaharaan tipe kepribadian tertentu.

J.L. Holland (1997:2) merumuskan kepribadian menjadi 6 tipe, yaitu

Realistic, Investigate, Artistic, Social, Enterprising, dan Conventional. Setiap tipe

memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain sehingga tiap individu akan

menampilkan perilaku yang berbeda-beda pula. Tipe kepribadian yang Realistic

memiliki karakteristik seperti mendorong ke arah suatu pilihan-pilihan aktivitas

yang memerlukan manipulasi eksplisit, teratur, dan sistematis dari suatu objek,

peralatan, mesin, dan hewan, serta keengganan terhadap aktivitas di bidang

pendidikan atau aktivitas yang berhubungan dengan pengobatan. Kecenderungan

perilaku ini pada akhirnya akan mengarah pada perolehan kemampuan di bidang

pekerjaan kasar, mekanik, pertanian, pekerjaan yang berkaitan dengan listrik, dan

kemampuan teknik, dan kekurangmampuan di bidang sosial dan pendidikan.

Universitas Kristen Maranatha

(62)

Tipe kepribadian yang Investigative memiliki karakteristik seperti

mendorong ke arah suatu pilihan untuk aktivitas yang memerlukan observasi,

penggunaan symbol-simbol, sistematis, dan fenomena fisik, biologis, dan

kebudayaan dengan tujuan memahami dan mengendalikan fenomena tersebut,

serta keengganan terhadap aktivitas persuasif, sosial, dan repetitif. Kecenderungan

perilaku ini pada akhirnya akan mengarah pada perolehan kemampuan di bidang

ilmiah dan matematis, dan kekurangmampuan persuasif.

Tipe kepribadian yang Artistic mendorong ke arah suatu pilihan untuk

aktivitas yang tidak teratur, bebas, dan membingungkan yang memerlukan

manipulasi material fisik, lisan, atau manusia untuk menciptakan karya

seni/produk, serta suatu keengganan terhadap aktifitas yang jelas, sistematis, dan

teratur. Kecenderungan tingkah laku ini mengarah pada perolehan kemampuan

artistic (bahasa, seni, musik, drama, menulis) dan kekurangmampuan kerja kasar

dan bisnis.

Tipe kepribadian yang Social memiliki karakteristik seperti mendorong ke

arah suatu pilihan aktivitas yang memerlukan manipulasi orang lain untuk

memformulasikan, melatih, mengembangkan, menyembuhkan, atau meringankan

dan suatu keengganan ke aktifitas sistematis yang menggunakan material,

perkakas, atau mesin. Kecenderungan tingkah laku ini mengarah pada perolehan

kemampuan hubungan antar manusia seperti kemampuan di bidang pendidikan

dan hubungan interpersonal dan kekurangmampuan dalam bidang manual dan

kemampuan teknis.

Universitas Kristen Maranatha

(63)

Tipe kepribadian yang Enterprising memiliki karakteristik seperti

mendorong ke arah suatu pilihan aktifitas yang memerlukan manipulasi orang lain

untuk mencapai tujuan organisasi atau keuntungan ekonomi dan suatu keengganan

ke aktifitas penelitian, simbolis, dan sistematis. Kecenderungan tingkah laku ini

mengarah pada perolehan kemampuan dalam bidang kepemimpinan, persuasif,

dan hubungan antar pribadi dan kekurangmampuan ilmiah.

Tipe kepribadian yang Conventional mendorong ke arah suatu pilihan

aktifitas yang memerlukan manipulasi data secara sistematis, eksplisit, dan teratur,

seperti menyimpan arsip, menyimpan material, menghasilkan kembali material,

mengorganisasikan penulisan dan data numeric menurut rencana yang sudah

ditentukan, mengoperasikan mesin bisnis dan mesin pengolahan data untuk

mencapai tujuan ekonomi dan organisasional dan suatu keengganan ke aktifitas

yang membingungkan, bebas, menyelidiki, atau tidak sistematis. Kecenderungan

tingkah laku ini mengarah pada perolehan kemampuan di bidang kerja kasar,

komputerisasi, dan bisnis serta kekurangmampuan artistic.

Sedangkan lingkungan kerja adalah situasi atau suasana yang tercipta dari

karakteristik-karakteristik khusus tuntutan kerjanya, situasi ini akan didominasi

oleh orang-orang dengan tipe kepribadian tertentu. Lingkungan kerja memberikan

dorongan dan kesempatan pada tiap individu termasuk dosen untuk

mengekspresikan bentuk tingkah laku tertentu. Setiap lingkungan kerja juga

mempunyai ciri-ciri fisik tertentu yang memiliki masalah dan kesempatan yang

berbeda pula. Terdapat 6 model lingkungan dengan penggolongan, yaitu Realistic,

Universitas Kristen Maranatha

(64)

Investigative, Artistic, Social, Enterprising, dan Conventional. (J.L. Holland

1997:3)

Lingkungan kerja profesi dosen dibangun berdasarkan pedoman yang

didapat dari Tridarma Perguruan Tinggi yang terdiri dari 3 hal, yaitu

melaksanakan pendidikan dan pengajaran, melaksanakan penelitian dan

pengembangan serta menghasilkan karya ilmiah dan melaksanakan pengabdian

kepada masyarakat. Pada bagian melaksanakan pendidikan dan pengajaran

meliputi hal-hal, seperti melaksanakan perkuliahan/tutorial dan menguji serta

menyelenggarakan kegiatan pendidikan di laboratorium; membimbing seminar

mahasiswa; membimbing praktik kerja lapangan (PKL); membimbing tugas akhir

penelitian mahasiswa termasuk membimbing pembuatan laporan hasil penelitian

tugas akhir; penguji pada ujian akhir; membina kegiatan mahasiswa di bidang

akademik dan kemahasiswaan; mengembangkan program perkuliahan;

mengembangkan bahan pengajaran; menyampaikan orasi ilmiah; membimbing

dosen yang lebih rendah jabatannya.

Sedangkan pada bagian melaksanakan penelitian dan pengembangan serta

menghasilkan karya ilmiah meliputi hal-hal, seperti menghasilkan karya

penelitian; menerjemahkan/menyadur buku ilmiah; mengedit/menyunting karya

ilmiah. Untuk bagian melaksanakan pengabdian kepada masyarakat meliputi

hal-hal, seperti melaksanakan pengembangan hasil pendidikan dan penelitian yang

dapat dimanfaatkan oleh masyarakat; memberi latihan/penyuluhan/penataran pada

masyarakat; memberi pelayanan kepada masyarakat atau kegiatan lain yang

Universitas Kristen Maranatha

Referensi

Dokumen terkait

Dari posisi awal (semua kaki sejajar) atau dari posisi digonal (kaki tak sejajar/memotong), akan dimulai dengan pengnonaktifan dari lengan hisap dari kaki 1 dan kaki

This explorative study tries to find out the saving dan spending habit of students of Faculty of Economics Andalas University. The framework that was used was framework that

broiler terhadap suhu tinggi, dapat menurunkan konsumsi ransum yang tentunya akan.. diikuti dengan rendahnya produksi, berarti secara ekonomis akan

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah pendidikan pada tingkat menengah yang bertujuan mempersiapkan peserta

Terdapat 5 tombol yang berfungsi sebagai menu (memilih motor berputar otomatis atau manual), up (berpindah ke dawai selanjutnya atau memutar motor secara manual searah jarum

Metode penelitian pengembangan (Researh and Development/R&D) digunakan dalam penelitian ini untuk menghasilkan bahan ajar.Tahap metode tersebut mencakup: (1) tahap

Broadcast many poems, talks and other programmes from Indore, Bhopal, Gwalior and New Delhi (National Channels) Radio Stations.. Conducted and directed many literary

[r]