• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kampanye Pelestarian Kesenian Karawitan Sunda Melalui Padepokan Pasundan Asih.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kampanye Pelestarian Kesenian Karawitan Sunda Melalui Padepokan Pasundan Asih."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

COVER DALAM... i

HALAMAN PENGESAHAN... ii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR... v

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL DAN GRAFIK ... xii

DAFTAR GAMBAR... xiii

BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 3

1.3 Tujuan Perancangan... 4

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data... 4

(2)

BAB II : LANDASAN TEORI

2.1 Kampanye Sosial... 6

2.2 Komunitas... 7

2.3 Komunikasi... 7

2.4 Komunikasi Sosial Budaya ... 9

2.5 Manusia Sebagai Pewaris Budaya ... 11

2.6 Kelebihan Seni Musik Sunda ... 12

2.7 Hambatan-Hambatan Pelestarian Kesenian Sunda ... 13

2.8 Media Komunikasi ... 14

BAB III : DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1 Data dan Fakta... 15

3.1.1 Sumber Data... 15

1. Wawancara Kepada Bapak Tan Deseng Pemilik Padepokan... 15

A. Nilai-Nilai Seni Sunda ... 15

B. Peran Kesenian Sunda Dalam Kehidupan Sehari-Hari ... 17

C. Sejarah Budaya dan Kesenian ... 17

D. Sejarah Budaya dan Kesenian Indonesia ... 18

E. Sejarah Budaya dan Kesenian Sunda ... 19

2. Observasi di Sanggar Padepokan Pasundan Asih ... 21

A. Profil Tan Deseng dan Padepokan Pasundan Asih ... 21

(3)

3. Studi Pustaka dari Buku, Koran, Majalah dan Internet ... 24

A. Keanekaragaman Bangsa Indonesia ... 24

B. Pentingnya Peran Suatu Seni dan Budaya Untuk Kedaulatan Bangsa ... 25

C. Manusia Sebagai Pewaris Budaya ... 29

D. Jenis-Jenis Kesenian Sunda ... 32

1. Sisingaan ... 32

2. Wayang Golek ... 32

3. Pencak Silat ... 33

4. Seni Tari ... 33

5. Seni Karawitan Sunda ... 37

A. Sejarah Karawitan ... 37

B. Pengartian Karawitan ... 39

C. Fungsi Karawitan ... 39

D. Fungsi Karawitan Dalam Sejarah ... 41

E. Jenis-Jenis Karawitan ... 42

F. Gamelan ... 42

G. Tata Cara Karawitan ... 43

H Seni Karawitan di Zaman Modern ... 45

(4)

3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ... 52

3.2.1 Segmentasi, Targeting, Positioning ... 52

3.2.2 S.W.O.T ... 53

BAB IV: PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi ... 55

4.2 Konsep Kreatif ... 56

4.3 Konsep Media ... 57

4.4 Timeline ... 60

4.5 Hasil Karya ... 61

1. Logo ... 61

2. Poster. ... 63

3. Flyer ... 76

4. Brosur ... 77

5. Banner ... 80

6. Website. ... 82

7. Iklan internet ... 83

8. Merchandise... 88

9. Spanduk... 90

10. Ambient media ... 92

(5)

BAB V : PENUTUP

5.1 Kesimpulan... 104

5.2 Saran ... 105

DAFTAR PUSTAKA... xvi

DAFTAR ISTILAH...

UCAPAN TERIMA KASIH...

(6)

DAFTAR TABEL DAN GRAFIK

BAB III : DATA DAN ANALISIS MASALAH

Grafik 1. Kwesioner 1 ... 46

Grafik 2. Kwesioner 2 ... 47

Grafik 3. Kwesioner 3 ... 48

Grafik 4. Kwesioner 4 ... 48

Grafik 5. Kwesioner 5 ... 49

Grafik 6. Kwesioner 6 ... 50

Grafik 7. Kwesioner 7 ... 50

Grafik 8. Kwesioner 8 ... 51

(7)

DAFTAR GAMBAR

BAB II : LANDASAN TEORI

Gambar 1. Angklung... 12

BAB III : DATA DAN ANALISIS MASALAH Gambar 2. Bapak Tan Deseng... 15

Gambar 3. Padepokan Pasundan Asih Bandung ... 21

BAB IV : PEMECAHAN MASALAH Gambar 4. Logo Festival Karawitan Pasundan Asih ... 61

Gambar 5. Logo padabackgroundmerah ... 61

Gambar 6. Font Candara ... 62

Gambar 7. Warna dasar logo ... 63

Gambar 8. Poster Pengenalan Kendang ... 64

Gambar 9. Poster Pengenalan Gambang ... 65

Gambar 10. Poster Pengenalan Slenthem ... 66

Gambar 11. Poster Pengenalan Gambang ... 67

Gambar 12. Poster Pengenalan Tari Merak ... 68

Gambar 13. Poster Pengenalan Tari Jaipongan ... 69

(8)

Gambar 15. Poster membujuk dengan memperlihatkan Bonang seperti alat

Drum (Seri yang kedua) ... 71

Gambar 16. Poster membujuk dengan memperlihatkan Gambang seperti alat musik Piano ... 72

Gambar 17. Poster membujuk dengan memperlihatkan Goong sebagai sebuah alat yang dapat memberi tantangan lebih ... 73

Gambar 18. Poster membujuk ikut seni tari Merak ... 74

Gambar 19. Poster membujuk ikut seni tari Jaipongan ... 75

Gambar 20. Flyer sebagai media pengingat dengan layout yang sama dengan poster ... 76

Gambar 21. Beberapa jeniscoverbrosur ... 77

Gambar 22. Brosur luar... 78

Gambar 23. Brosur dalam... 78

Gambar 24. Stand Banner... 80

Gambar 25. Pengaplikasian Stand Banner ... 81

Gambar 26. Website ... 82

Gambar 27. Iklan internet pertama ... 83

Gambar 28. Pengaplikasian iklan internet pertama ... 84

Gambar 29. Iklan internet kedua... 84

Gambar 30. Pengaplikasian iklan internet kedua... 85

(9)

Gambar 32. Pengaplikasian iklan internet ketiga... 87

Gambar 33.Fan pagepada Facebook ... 87

Gambar 34. Macam-macam merchandise ... 88

Gambar 35. Merchandise cetak ... 89

Gambar 36. Spanduk bambu (baligo)outdoor... 90

Gambar 37. Spanduk gantungoutdoor... 91

Gambar 38. Spanduk papanoutdoor... 92

Gambar 39. Ambient mediaindoorpadaescalatordan papanindoor... 92

Gambar 40. Pengaplikasianambient mediapadaescalator... 93

Gambar 41. Pengaplikasianambient mediapada papan ... 94

Gambar 42. Ambient media padalift... 95

Gambar 43. Pengaplikasian ambient media padalift... 96

Gambar 44. Ambient media pada kaca belakang angkutan kota ... 97

Gambar 45. Pengaplikasian Ambient media pada kaca belakan angkutan kota ... 97

Gambar 46. Ambient media pada kaca belakang bus umum (branding mobile)... 98

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki kekayaan alam yang melimpah yang terdiri dari 17.508 pulau dan memiliki lebih dari 500 suku bangsa dengan lebih dari 100 macam bahasa. (www.indonesia.go.id).

Negara Indonesia kaya dengan potensi pariwisata seni dan budaya (Dinas pemuda, olahraga, kebudayaan dan pariwisata provinsi Kalimantan Selatan). Dalam Harian Pikiran Rakyat dikatakan bahwa dibalik keanekaragaman dan kekayaan budaya serta seni tradisional di Indonesia ini, masyarakatnya sendiri kurang mengenal kebudaya dan seni di daerahnya dan bahkan parahnya kesenian daerah tersebut mulai ditinggalkan

Wilayah penelitiannya adalah wilayah Sunda dimana masyarakatnya tinggal di provinsi Jawa Barat dengan ibukotanya Kota Bandung yang memiliki visi Terwujudnya Kota Bandung Sebagai Kota Jasa yang Bermartabat (website resmi pemerintah Kota Bandung) yang menjadi ruang lingkup penelitian. Kota Bandung memiliki potensi sebagai Kota Wisata dan Kota Seni Budaya (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa

Barat).

(11)

Masuk ke dalam permasalahannya pada zaman sekarang ini banyak masyarakat Indonesia kurang mengenal atau bahkan tidak mengenal budaya dan kesenian di daerahnya. Hal ini disebabkan karena kurangnya sosialisasi bidang seni budaya tersebut khususnya untuk generasi muda di Indonesia, mereka kurang mengetahui betapa berharga dan kayanya negri ini akan budaya dan kesenian, dikarenakan mereka tidak mengetahui budaya kesenian daerahnya maka mereka juga tidak akan mencintai dan akibatnya mereka tidak akan merasa memiliki kesenian daerah dimana dia tinggal di negri Indonesia ini.

Sosialisai ini khususnya diperuntukan bagi golongan muda di Kota Bandung, Dimana perlu ada upaya untuk menjadikan anak muda sebagai pewaris masa depan bangsa yang dapat diandalkan (Dinas Komunikasi dan Informatika).

Di Kota Bandung sendiri banyak masyarakat yang tidak mengenal dan tidak mengetahui kesenian Sunda walaupun mereka dilahirkan di Kota Bandung ini, pertama

kali meminum air dan menghirup udara, hidup, dibesarkan dan akan selamanya tinggal di tatar Sunda, mereka tidak mengenal kesenian Sunda dan lebih tertarik kepada kesenian-kesenian asing. Seharusnya masyarakat Sunda merasa malu terhadap orang asing yang lebih menghargai budaya dan kesenian Sunda dibandingkan dengan masyarakat Sunda itu sendiri.

Selain karena kurang dikenalnya kesenian karawitan Sunda, faktor lain

permasalahannya adalah karena para pelaku seni tradisional itu sendiri kurang mendapat tempat dan dihargai publik, serta terdesak seni pop modern yang dianggap lebih menarik. Kondisi seni tradisional Sunda saat ini secara berangsur mulai menghilang. (Guru Besar Bahasa dan Sastra Universitas Pendidikan Indonesia, Prof. Dr. Yus Rusyana)

(12)

Kampanye ini bertujuan juga untuk menyadarkan masyarakat Bandung agar mereka melestarikan kekayaan bangsa dan daerahnya tersebut sebelum kebudayaan dan seni Sunda itu lenyap sehingga mereka tidak menyesal di kemudian hari karena setelah kehilangan barulah kita merasa memilikinya. Maka diperlukan ilmu desain komunikasi visual untuk menyampaikan kampanye ini secara tepat dan benar kepada masyarakat.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang tersebut maka identifikasi masalah penelitian ini adalah:

1. Bagaimana cara Padepokan Pasundan Asih mengupayakan pelestarian kesenian karawitan sunda kepada masyarakat dan bagaimana solusi yang

dapat dilakukan oleh bidang desain komunikasi visual agar masyarakat peduli tentang kesenian karawitan sunda?

2. Bagaimana membuat kampanye yang tepat untuk mengenalkan budaya dan kesenian Sunda kepada khalayak sasaran, agar mereka menjadi peduli dan mengapresiasi kesenian daearahnya?

Fokus permasalahan :

1. Kampanye ini difokuskan kepada masyarakat kota Bandung, karena Bandung menjadi pusat pengembangan budaya Sunda.

2. Secara khusus sasaran dari kampanye ini ditujukan kepada generasi muda keturunan Tionghoa, dan secara umum masyarakat Kota Bandung.

(13)

1.3 Tujuan Perancangan

Tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Mengetahui cara Padepokan Pasundan Asih mengupayakan pelestarian seni budaya Sunda dan solusi yang bisa dilakukan bidang Desain Komunikasi Visual agar masyarakat lebih peduli tentang seni budaya Sunda.

2. Membuat kampanye yang tepat untuk mengenalkan budaya dan kesenian Sunda kepada khalayak sasaran, agar mereka menjadi peduli dan mengapresiasi kesenian daearahnya.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara kepada bapak Tan Deseng pemilik Padepokan Pasundan Asih.

2. Observasi di Sanggar Padepokan Pasundan Asih.

3. Studi pustaka dari buku, koran, majalah dan internet.

(14)
(15)

Maranatha Christian University 1

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari seluruh hasil analisa pada laporan tugas akhir kampanye sosial pelestarian kesenian karawitan Sunda melalui padepokan Pasundan Asih diperoleh kesimpulan sebagai berikut yaitu yang pertama kesenian dan kebudayaan Indonesia itu sangat bernilai tinggi dan diakui dunia internasional, tetapi sangat disayangkan masyarakat Indonesia sendiri kurang menghargainya dapat dilihat dari ketidak pedulian mereka dan kenyataannya masyarakat Indonesia lebih mencintai budaya asing dibanding dengan budaya Indonsia itu sendiri. Prihatinnya justru masyarakat luar negri sangat mencintai dan menghargai budaya Indonsia, berbanding terbalik dengan masyarakat Indonesia dimana budaya dan kesenian daerah tersebut mulai ditinggalkan.

Yang kedua yaitu dapat disimpulkan masyarakat Indonesia menganggap budaya dalam negri itu sesuatu yang tidak menarik, kuno, dan kampungan. Anggapan itu muncul akibat kuranyannya pengenalan yang baik dan tepat tentang seni budaya daerah. Oleh karena itu melalui kampanye yang tepat dan visual yang menarik, anggapan dan pemikiran itu dapat diubah sehingga masyarakat Indonesia dapat menghargai dan mencintai budaya dan kesenian daerahnya.

(16)

Maranatha Christian University 2 5.2 Saran

Saran yang pertama adalah kegiatan untuk melestarikan kesenian daerah tersebut harus dimulai dari kesadaran diri kita sendiri, jika dari dalam diri kita sudah ada rasa bangga memiliki budaya bangsa maka kita sudah dapat disebut warga Negara yang baik. Tetapi jika kita tidak memiliki kesadaran akan betapa berharganya budaya bangsa kita, maka sebaik apapun kampanye yang akan diadakan itu tidak akan ada artinya.

Yang kedua adalah diharapkan pihak pemerintah dan swasta mampu bekerja sama dan menjadi contoh bagi masyarakat umum tentang bagaimana menghargai budaya bangsa dan agar budaya tradisi tersebut lebih dikenalkan kepada masyarakat melalui kegiatan-kegiatan yang positif. Dan diharapkan pemerintah sendiri mau lebih memperhatikan nasib seniman-seniman tradisional yang mulai tidak diperhatikan lagi.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

-

http://www.scribd.com/doc/17670218/MAKALAH-Bahasa-Indonesia-Kebudayaan-Dan-Kesenian-Suku-Sunda

- Website Resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat, http://www. Jabarprov.go.id

- http://www.disporbudpar.kalselprov.go.id

- Bratawidjaja, Thomas Wiyasa. 1994. Upacara Perkawinan Adat Sunda. Jakarta : Sinar Harapan.

- Ekadjati, Edi. S. 2005. Kebudayaan Sunda Zaman Pajajaran. Jakarta : Pustaka

Jaya.

- Lembaga Basa dan Sastra Sunda. 1983. Kamus Umum Basa Sunda. Bandung :

Tarate Bandung.

- Rosidi, Ajip. 2005. Seri Sundalana Islam Dalam Kesenian Sunda. Bekasi : Pusat Studi Sunda.

- Suhandana , Dadan. 2010. Merebut Kembali Kedaulatan Bangsa Melalui

Ketahanan Budaya.

(18)

- Tamsyah, Budi Rahayu. 1996. Kamus Indonesia-Sunda. Bandung : Pustaka Setia.

- Suranto AW. 2010. Komunikasi Sosial Budaya. Yogyakarta : Graha Ilmu.

- Rohim, H.Syaiful. 2009. Teori Komunikasi. Jakarta : Rineka Cipta.

- Antar Venus. 2004. Manajemen Kampanye. Bandung : Simbiosa Rekatama Media.

(19)

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH MOD EL D IRECT INSTRUCTION D AN MOD EL KOOPERATIF TERHAD AP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PERMAINAN SEPAKBOLA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

The research on kemenyan durame (Styrax benzoin Dryander) seed morphology, breaking dormancy and seed germination was carried out in order to solve the problem

Sedang menyelesaikan program dolttor di perguruan tinggi Indonesia, diutamakan yang telah menulis sejumlah bab disertasinya;.. Belum pernah belajar Ite luar negeri

Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan yuridis empiris, yang secara dedukatif dimulai dari analisa pasal-pasal KUHD,

Ukuran fenotipik itik Pegagan dan Khaki Campbell berbeda dengan itik Alabio, Bali dan Mojosari, namun berdasarkan nilai campuran dalam galurnya, itik Khaki Campbell banyak

Selain itu, dampak dan perbedaan yang dirasakan oleh masyarakat sekitar sebelum dan sesudah adanya Ekowisata Mangrove Sicanang juga menunjukkan hal yang positif,

Pada rancang bangun pipa pesat bertujuan untuk membuat pipa pesat yang digunakan pada turbin kaplan mikrohidro kapasitas 750 W dengan tinngi jatuh air 6 m.. Metode yang

Berdasarkan data pada Tabel 3 dengan signifikansi α = 0,1 diketahui bahwa terdapat delapan variabel independen yang signifikan berpengaruh terhadap implementasi