• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN E-LEARNING SEBAGAI MEDIA BELAJAR DENGAN MENERAPKAN PRINSIP-PRINSIP EFEKTIFITAS E-LEARNING RUTH CLARK DI SMK NEGERI 1 BANTUL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN E-LEARNING SEBAGAI MEDIA BELAJAR DENGAN MENERAPKAN PRINSIP-PRINSIP EFEKTIFITAS E-LEARNING RUTH CLARK DI SMK NEGERI 1 BANTUL."

Copied!
219
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGANE-LEARNINGSEBAGAI MEDIA BELAJAR DENGAN MENERAPKAN PRINSIP-PRINSIP EFEKTIVITAS

E-LEARNINGRUTH CLARK DI SMK N 1 BANTUL

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Alfi Pambudi Atmojo 12105244032

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

MOTTO

(6)

PERSEMBAHAN

Sebuah karya dengan izin Allah SWT, aku persembahkan skripsi ini untuk:

1. Ibu dan Bapak tercinta yang senantiasa mendo’akan, memberi dukungan, dan motivasi yang tiada hentinya. 2. Almamater Universitas Negeri Yogyakarta.

(7)

PENGEMBANGANE-LEARNINGSEBAGAI MEDIA BELAJAR DENGAN MENERAPKAN PRINSIP-PRINSIP EFEKTIFITASE-LEARNINGRUTH

CLARK DI SMK NEGERI 1 BANTUL

Oleh

Alfi Pambudi Atmojo NIM 12105244032

ABSTRAK

Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan produk E-Learning sebagai media belajar dengan menerapkan prinsip-prinsip efektivitas E-Learning Ruth Clark di SMK Negeri 1 Bantul yang layak bagi peserta didik. Selain itu, produkE-Learningtersebut untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMK Negeri 1 Bantul.

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian pengembangan (research and development) dengan menggunakan model pengembangan Borg and Gall. Langkah penelitian pengembangan yang ditempuh adalah penelitian dan pengumpulan informasi, perencanaan, pengembangan program, validasi ahli media dan ahli materi, uji coba tahap awal, revisi uji coba tahap awal, uji coba lapangan, revisi uji coba lapangan, uji lapangan dan revisi uji lapangan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Rekayasa Perangkat Lunak 2 SMK Negeri 1 Bantul. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara dan observasi. Teknik analisis data berupa deskriptif kuantitatif.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa penilaian dari ahli media memperoleh rerata 4 termasuk kategori “Baik”. Penilaian ahli materi diperoleh skor rerata 3,6 termasuk kategori “Baik”. Pada uji coba lapangan awal diperoleh skor rerata 4,3 termasuk dalam kategori “Sangat Baik”. Uji coba lapangan diperoleh skor rerata 4,5 termasuk dalam kategori “Sangat Baik”. UjiPelaksanaan lapangan diperoleh skor rerata 4,3 termasuk dalam kategori “Sangat Baik”. Disimpulkan produk E-Learning sebagai media belajar dengan menerapkan prinsip-prinsip efektifitas E-Learning Ruth Clark di SMK Negeri 1 Bantul “Layak” digunakan.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, ridho dan anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGEMBANGAN E-LEARNING SEBAGAI MEDIA BELAJAR DENGAN MENERAPKAN PRINSIP-PRINSIP RUTH CLARK DI SMK NEGERI1 BANTUL” dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Program Studi Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini izinkan penulis menyampaikan banyak ucapan terimakasih yang tulus kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan penulis menuntut ilmu di Universitas Negeri Yogyakarta. 2. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah memberikan izin

penelitian dalam proses penyelesaian skripsi.

3. Ketua Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan yang telah memberikan kemudahan dan dukungan dalam penulisan skripsi ini. 4. Ibu Dr. Christina Ismaniati, M.Pd. selaku pembimbing yang telah

bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dan mengarahkan dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Deni Hardianto, M.Pd. dan Bapak Ariyawan Agung Nugroho, ST. selaku ahli media dan ahli materi yang telah memberikan kritik dan saran sebagai masukan dalam pengembangan E-Larning sebagai media belajar.

(9)

7. Kepala sekolah SMK Negeri 1 Bantul yang telah mengizinkan peneliti melaksanakan penelitian di sekolah.

8. Ibu Dariyati, S.Kom selaku guru kelas X Rekayasa Perangkat Lunak 2 SMK N 1 Bantul yang telah membantu untuk kelancaran dalam penelitian ini.

9. Seluruh siswa kelas X Rekayasa Perangkat Lunak 2 SMK N 1 Bantul yang telah membantu penelitian dan uji coba produk E-Learning, sehingga penelitian ini berjalan lancar

10. Ibunda dan ayahanda tersayang yang telah memberikan dukungan, pengorbanan dan do’a yang tidak pernah berhenti.

11. Adikku Azizan Umi Hafilda yang telah memberikan sumbangsih berupa do’a, semangat dan motivasi dalam penyelesaian skripsi.

12. Zahrotunnisa yang telah memberikan dukungan, semangat dan motivasi dalam penyelesaian skripsi.

13. Seluruh keluarga besar Alm. Harjo Painah, yang telah memberikan dukungan dalam perkuliahan selama ini.

14. Teman-teman seperjuangan di Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan angkatan 2012 yang telah menemani selama perkuliahan. 15. Seluruh teman-teman Brother Kost 143, yang selalu memberikan

dukungan.

(10)
(11)

DAFTAR ISI

H. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan ...10

I. Definisi Istilah ...11

BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori ...14

1. Pengertian dan Manfaat Media Pembelajaran...14

a. Pengertian Media Pembelajaran...14

b. Manfaat Media Pembelajaran ...17

2. E-Learning...19

(12)

b. Fungsi dan ManfaatE-Learning...22

c. Kelebihan dan KekuranganE-Learning...31

d. Metode PenyampaianE-Learning...38

e. PengembanganE-LearningMenurut Konsep Teknologi Pendidikan...39

f. Teori yang MendasariE-Learning...45

3. PengembanganE-Learning Moodle...47

a. PengembanganE-Learning...47

b. Moodledan Fitur-fiturnya ...48

c. PengembanganE-Learningdengan menggunakanMoodle...57

4. Prinsip-prinsip EfektifitasE-LearningRuth Clark ...61

5. Karakterisitik Peserta Didik SMK ...68

6. Materi Sistem Operasi Komputer...70

B. Kajian Penelitian yang Relevan ...73

C. Kerangka Pikir ...76

BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian ...78

B. Prosedur Penelitan...79

C. Subjek Uji Coba ...87

D. Jenis Data ...87

E. Metode Pengumpulan Data ...87

F. Langkah-langkah Pengembangan Instrument ...88

G. Validasi Instrument ...91

H. Teknik Analisis Data...92

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ...94

1. Penelitian Pendahuluan dan Pengumpulan Informasi...94

2. Perencanaan Produk ...97

3. Pengembangan Produk...99

(13)

6. Hasil Uji Coba Lapangan dan Revisi Produk ...123

7. Hasil Uji Lapangan dan Revisi Produk...125

B. Pembahasan...127

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...131

B. Keterbatasan Penelitian ...132

C. Saran...133

Daftar Pustaka...134

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Subjek Uji Coba dalam Penelitian PengembanganE-Learning...86

Tabel 2. Kisi-kisi Instrument Validasi Ahli Materi ...88

Tabel 3. Kisi-kisi Instrument Validasi Ahli Media...89

Tabel 4. Kisi-kisi Instrument Validasi Peserta didik ...90

Tabel 5. Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif ...92

Tabel 6. Penilaian Ahli Media Tahap I Terhadap ProdukE-Learning...105

Tabel 7. Penilaian Ahli Media Tahap II Terhadap ProdukE-Learning...109

Tabel 8. Penilaian Ahli Materi Tahap I Terhadap ProdukE-Learning...112

Tabel 9. Penilaian Ahli Materi Tahap II Terhadap ProdukE-Learning...116

Tabel 10. Hasil Uji Coba Lapangan Tahap Awal ProgramE-Learning...120

Tabel 11. Hasil Uji Coba Lapangan ProgramE-Learning...122

(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Gambar Lima Kawasan Teknologi Pendidikan 1994 ...40

Gambar 2. Gambar Hubungan antaraHardware, Kernel, ShelldanUser...69

Gambar 3. Gambar Hubungan antaraHardware,Sistem Operasi, Aplikasi dan User...70

Gambar 4. Gambar Diagram Proses MetodeScientific-EksperimentIlmiah...71

Gambar 5. Gambar Skema Penelitian PengembanganE-Learning...85

Gambar 6. Gambar Halaman Depan El-Smart...100

Gambar 7. Gambar Halaman Registrasi El-Smart ...100

Gambar 8. Gambar KategoriCourseEl-Smart ...100

Gambar 9. Gambar HalamanCourseEl-Smart...101

Gambar 10. Gambar Materi dalam Bentuk Multimedia El-Smart ...101

Gambar 11. Gambar Halaman Quiz El-Smart ...101

Gambar 12. Gambar Halaman Kamus El-Smart...102

Gambar 13. Gambar Halaman Forum El-Smart ...102

Gambar 14. Gambar HalamanBookEl-Smart ...102

Gambar 15. Gambar Halamn Video Tutorial El-Smart ...103

Gambar 16. Gambar HalamanGameEl-Smart...103

Gambar 17. Gambar Grafik Perolehan Skor Ahli Media Tahap I ...106

Gambar 18. Gambar Materi yang Belum Direvisi ...107

Gambar 19. Gambar Materi yang Sudah Direvisi...107

Gambar 20. Gambar Banner yang Belum Direvisi ...107

Gambar 21. Gambar Banner yang Sudah Direvisi...107

Gambar 22. Gambar Warna Animasi yang Belum Direvisi ...108

Gambar 23. Gambar Warna Animasi yang Sudah Direvisi ...108

Gambar 24. Gambar Grafik Perolehan Skor Ahli Media Tahap II ...110

Gambar 25. Gambar Warna Banner yang Belum Direvisi ...110

Gambar 26. Gambar Warna Banner yang Sudah Direvisi ...110

Gambar 27. Gambar Grafik Perolehan Skor Ahli Materi Tahap I...113

Gambar 28. Gambar Struktur Materi Sebelum Direvisi ...114

(16)

Gambar 30. Gambar Background Multimedia Sebelum Direvisi ...114

Gambar 31. Gambar Background Multimedia Sesudah Direvisi ...115

Gambar 32. Gambar Grafik Perolehan Skor Ahli Materi Tahap II...117

Gambar 33. Gambar Glossarium Sebelum Direvisi...118

Gambar 34. Gambar Glossarium Sesudah Direvisi ...118

Gambar 35. Gambar Topik Sebelum Direvisi...118

Gambar 36. Gambar Topik Sesudah Direvisi ...119

Gambar 37. Gambar Quiz Sebelum Direvisi ...121

Gambar 38. Gambar Quiz Sesudah Direvisi ...121

Gambar 39. Gambar Permainan Sederhana Ular Tangga ...123

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. FlowchartE-Learning...136

Lampiran 2. GambarLayoutHalaman DepanE-Learning...137

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ...138

Lampiran 4. Rekapitulasi Hasil Pengumpulan Data Awal Di SMK N 1 Bantul.. ...141

Lampiran 5. Analisis Kebutuhan Guru ...143

Lampiran 6. Analisis Kebutuhan Siswa ...145

Lampiran 7. Validasi Ahli Media Tahap I ...148

Lampiran 8. Validasi Ahli Media Tahap II ...150

Lampiran 9. Surat Keterangan Layak Digunakan Ahli Media ...152

Lampiran 10. Validasi Ahli Materi Tahap I...153

Lampiran 11. Validasi Ahli Materi Tahap II ...155

Lampiran 12. Surat Keterangan Layak Digunakan Ahli Materi ...157

Lampiran 13. Angket Penilaian Siswa I...158

Lampiran 14. Angket Penilaian Siswa II ...159

Lampiran 15. Angket Penilaian Siswa III ...160

Lampiran 16. Tabel Data Uji Coba Lapangan Awal...161

Lampiran 17. Tabel Data Uji Coba Lapangan ...162

Lampiran 18. Tabel Data Uji Pelaksanaan Lapangan ...163

Lampiran 19. Dokumentasi Penelitian...164

Lampiran 20. Surat Penelitian dari FIP...165

Lampiran 21. Surat Penelitian dari BAPPEDA ...166

Lampiran 22. Surat Penelitian dari SMK N 1 Bantul ...167

Lampiran 23. Gambar Akses Siswa ke dalam El-Smart ...168

Lampiran 24. Nilai Pengerjaan Quiz dan Tugas Siswa ...169

(18)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah suatu proses untuk membina dan mengantarkan anak didik agar dapat menemukan dirinya. Intinya adalah pendidikan adalah suatu proses untuk membentuk seseorang agar menjadi manusia yang manusia. Dijelaskan dalam UU No. 20 Tahun 2003 pasal 1, butir 1, bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara. Belajar sendiri memiliki makna proses perubahan tingkah laku melalui pengalaman.

(19)

belajar sepanjang hayat, (2) dari belajar berfokus penguasaan pengetahuan ke belajar holistik, (3) dari citra hubungan guru-murid yang bersifat konfrontatif ke citra hubungan kemitraan, (4) dari pengajaran yang menekankan pengetahuan skolastik (akademik) ke penekanan keseimbangan fokus pendidikan nilai, (5) dari kampanye melawan buta aksara ke kampanye melawan buta teknologi, budaya, dan komputer, (6) dari penampilan guru yang terisolasi ke penampilan dalam tim kerja, (7) dari konsentrasi eksklusif pada kompetensi ke oriesntasi kerja sama. Pergeseran paradigma yang terjadi, dampak dari perkembangan teknologi yang pesat, bidang pendidikan akan tertinggal apabila tidak mengikuti perkembangan tersebut, oleh karen itu, perlu adanya fasilitas teknologi yang membantu proses pembelajaran.

(20)

membagi tiga kriteria dasar E-Learning yaitu: (1) E-Learning adalah sebuah jaringan yang memiliki kemampuan untuk memperbaiki, memunculkan kembali, mendistribusikan, dan membagi informasi atau bahan ajar, (2) e-learning dikirimkan sampai kepada pengguna melalui teknologi komputer dengan menggunakan standarinternetyang ada, (3) E-Learning difokuskan pada pandangan yang paling luas sebagai solusi dari paradigma pembelajaran tradisional. Oleh sebab itu, pemanfaatan E-Learning dapat membantu pembelajaran yang masih terbatas oleh ruang dan waktu, E-Learning sebagi media belajar dapat menjadi solusi pembelajaran yang baik di zaman ini.

Perkembangan E-Learning pada masa ini sudah banyak yang dirancang untuk mendukung dan memfasilitasi proses belajar mengajar. Produk ini biasa disebut dengan Learning Management System (LMS). Beberapa contoh dari LMS adalah Moodle, ATutor, Sakai, Dokeos, LAMS, WebCT, dan masih banyak lagi yang dapat ditemui pada era teknologi seperti saat ini. Banyaknya berbagai macam fungsi yang dapat dimanfaatkan dari Learning Management System (LMS) ini untuk menunjang proses belajar mengajar seperti memfasilitasi bentuk materi berupa teks, audio, video, diskusi, kuis, forum, teleconference, dan pemberian tugas. Selain itu juga, pemanfaatan Learning Managegemt System(LMS) bisa menjadi penunjang dalam dunia pendidikan.

(21)

berstatus open source yang dapat dengan mudah di modifikasi oleh penggunanya dan tidak berbayar serta dapat diakses melalui situs http://moodle.org untuk di download. LMS ini banyak digemari untuk digunakan dalam mendesain suatu pembelajaran jarak jauh berbasis internet. Aplikasi moodle sangat mudah di modifikasi dalam mendesain virtual classsesuai kebutuhan.

Mengacu pada definisi AECT 1994 yaitu teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, serta evaluasi tentang proses dan sumber untuk belajar. Dalam definisi tersebut terdapat kawasan pengembangan yaitu proses penterjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik yang didalamnya meliputi: teknologi cetak, teknologi audio-visual, teknologi berbasis komputer, dan teknologi terpadu. Pada definisi pengembangan tersebut terdapat teknolgi berbasis komputer yang didalamnya meliputi multimedia pembelajaran dan elektronik learning (E-Learning). Belum optimalnya proses pembelajaran di dalam kelas menjadi salah satu permasalahan yang sangat vital dan membutuhkan solusi secepatnya. Oleh sebab itu, dibutuhkannya pengembangan E-Learning sebagai upaya meningkatkan kualitas dan membantu pendidikan di era digital.

(22)

yang ingin menyampaikan materinya secara detail. Keterbatasan ini banyak dikeluhkan pendidik dan peserta didik, keterbatasan waktu dalam menjelaskan materi membutuhkan waktu yang cukup lama justru hanya bisa dijelaskan dengan waktu yang sangat singkat. Selain itu, pemanfaatan E-Learning pada saat ini masih belum dimaksimalkan dan masih belum menggunakan alat bantu untuk memperjelas pesan yang disampaikan, karena hanya digunakan pendidik untuk memasukkan materi dalam bentuk teks kedalam server, lalu peserta didik hanya diminta untuk men-download dan mempelajari materi tersebut. Selain itu juga, pengembangan E-Learning pada saat ini masih belum mempertahikan prinsip pembelajaran yang digunakan untuk membangun sistem E-Learning tersebut, sehingga sistem E-Learning yang dikembangkan banyak penambahan konten yang menarik tetapi tidak sesuai dengan konteks pembelajaran yang justru dapat menimbulkan gangguan-gangguan dalam proses memahami materi tersebut.

(23)

jaringan internet dan fasilitas laboratorium komputer yang sudah memadai.

Pada era pesatnya perkembangan teknologi informasi yang ada, seharusnya sudah dikembangkan dan diterapkannya sistem pembelajaran berbasis komputer dalam hal ini adalah E-Learning pada pembelajaran di sekolah tersebut, guna membantu meningkatkan efektivitas dan fleksibilitas dalam proses belajar dan pembelajaran. Pendidik harus mampu menggunakan teknologi informasi sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Selain itu, pada saat ini pemerintah telah menginstruksikan kepada pendidik supaya memanfaatkan teknologi dengan baik sebagai alat bantu untuk memperjelas materi yang akan disampaikan kepada peserta didik, terlebih pada saat ini, sekolah-sekolah sudah mempunyai fasilitas komputer yang didukung oleh jaringan internet. Tidak hanya itu, kecepatan akses internet di Indonesia ini sudah sangat berkembang pesat dari tahun ke tahun.

(24)

pesan, 2). Contiguity yakni saat kata-kata dan gambar disajikan secara lebih dekat dalam satu layar, akan menjadikan penyajian teks dan gambar yang digabungkan secara berdekatan dalam satu layar, 3).Coherence yaitu penghapusan alat bantu yang tidak sesuai dengan materi, 4). Modality yaitu penggunaan alat bantu animasi dan narasi sebagai upaya memperjelas materi,5).Redudancyyaitu penggunaan audio dan teks secara berlebihan akan merusak penjelasan dari grafik, 6). Personalization yakni dengan menggunakan bahasa sehari-hari akan meningkatkan pemahaman peserta didik.

B. Identifikasi Masalah

Latar belakang di atas banyak bermunculan berbagai masalah yang dapat dipecahkan solusinya dengan membangun sistem E-Learningdalam pembelajaran, diantaranya sebagai berikut :

1. Pendidik kurang memaksimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran.

2. Proses pembelajaran yang kurang optimal di dalam kelas.

3. Sekolah belum memiliki e-learning sebagai salah satu media yang layak digunakan untuk meningkatkan efektivitas hasil belajar.

C. Pembatasan Masalah

(25)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah yang dimunculkan, maka masalah yang akan dijawab dalam penelitian ini mencakup:

1. Bagaimana mengembangkan E-Learning dengan menggunakan prinsip-prinsip efektifitasE-LearningRuth Clark ?

2. Seberapa jauh kelayakan pembelajaran sistem operasi komputer dengan menggunakan E-Learning dengan menerapkan prinsip-prinsip efektifitasE-LearningRuth Clark ?

3. Bagaimana kualitas kelayakan E-Learning dengan menerapkan prinsip-prinsip efektifitasE-LearningRuth Clark ?

E. Tujuan Pengembangan

1. Menghasilkan E-Learning dengan menerapkan prinsip-prinsip efektifitasE-LearningRuth Clark.

2. Mengetahui keyalakan pembelajaran sistem operasi komputer dengan mengguanaknE-Learning.

3. Mengetahui kelayakan E-Learning sebagai media pembelajaran dengan menerapkan prinsip-prinsip efektifitasE-LearningRuth Clark. F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

(26)

Komputer untuk siswa SMK Negeri 1 Bantul kelas X yang disajikan dengan mengguanakn prinsip-prinsip efektifitas E-Learning yang dikemukakan oleh Ruth Clark.

Sistem E-Learning ini dapat dijalankan pada sistem operasi komputer berbasis Ms Windows atau Linux, dengan hardwarependukung minimum sebagai berikut:

1. Processor Pentium 3,666MHz atau AMD Duron 900 2. RAM 128 MB (non shareatauVGA on board)

3. Terdapatsoundcard dan audio system 4. VGA 32 MB

5. Hard Disc free(kapasitas sisa) 55MB(optionuntuk instalasi) 6. Monitor dengan kemampuanSVGA

7. Resolusi monitor 1024 x 768pixeldengan resolusi 32bit

8. Sistem operasi Windows 98/ ME/ NT/ XP/ Vista/ Windows 7/ 8/ 10/ Linux/ Mac OS/ atau sistem operasi lain yang dapat mendukung browser yang terkoneksi dengan internet

9. Jaringan internet untuk dapat mengkasese-learning

10.LAN card untuk mengkoneksikan ke dalam jaringan apabila mengguanakan kabel, atau dapat menggunakan modelUSB

G. Manfaat Pengembangan

(27)

2. Bagi pendidik,E-Learning dapat menjadikan sebagai salah satu media pembelajaran alternatif yang bermutu.

3. Bagi pemerintah dan masyarakat, penelitian ini dapat bermanfaat sebagai salah satu referensi bagi peneliti berikutnya dalam mengembangkan metode, media dan alat bantu pembelajaran yang bermutu di masa yang akan datang sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman sebagai konsekuensi dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

H. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan 1. Asumsi

Beberapa asumsi agar E-Learning dapat dimanfaatkan dengan baik, yaitu:

a. E-Learning didesain dengan baik sebagai pembelajaran online yang layak.

b. Ketersediaan komputer yang cukup dan baik.

c. Tersedia jaringan internet yang dapat mengaksesE-Learning. 2. Keterbatasan Pengembangan

a. Produk E-Learning yang dikembangkan hanya diuji coba dalam satu kelas.

b. Produk E-Learning yang dikembangkan masih terbatas hanya satu materi pembelajaran.

(28)

menggabungkan beberapa keahlian sehingga pembuatan media harus dikonsultasikan kepada ahli media, ahli materi, guru, peserta didik dan orang-orang yang berkompeten di bidangnya.

I. Definisi Istilah

Berikut dijelaskan mengenai definisi istilah yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini:

1. AECT (Association for Educational Communication and Technology)

Asosiasi yang mewadahi para profesional teknologi pendidikan di seluruh dunia.

2. E-Learning

Pembelajaran yang memanfaatkan teknologi komputer yang terhubung oleh internet.

3. Moodle

Perangkat lunak pengelola course berbasis internet yang diproduksi untuk kegiatan belajar.

4. Sekolah Menengah Kejuruan

(29)

5. Website

Halaman informasi yang disediakan melalui jalur internet, sehingga bisa diakses diseluruh dunia selama terkoneksi dengan jaringan internet.

6. PrinsipMultimedia

Terjadi ketika gambar dan kata-kata disajikan secara bersamaan dalam sebuah pembelajaran, dikarenakan peserta didik mempunyai kesempatan untuk mengkonstruksi dari model-model mental verbal dan pictorial, selain itu juga, dapat membangkitkan hubungan diantara kedua model tersebut. 7. PrinsipContiguity

Saat kata-kata dan gambar disajikan secara lebih dekat dalam satu layar.

8. PrinsipCoherence

Penghapusan alat bantu yang tidak sesuai dengan materi. 9. PrinsipModality

Penggunaan animasi dan narasi sebagai alat bantu penjelas materi.

10. PrinsipRedudancy

(30)

11. PrinsipPersonalization

(31)

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

Kemunculan media pembelajaran disertai dengan berkembangnya dunia teknologi dan informasi dalam kehidupan manusia.

1. Pengertian dan Manfaat Media Pembelajaran a. Pengertian Media Pembelajaran

Menurut Ashby (1927) dalam Miarso (2009:456) perkembangan dari media sudah menimbulkan dua kali dari empat evolusi dalam dunia pendidikan. Revolusi yang pertama ketia orang tua menyerahkan pendidikan anaknya kepada guru; revolusi yang kedua terjadi ketika bahasa dan tulisan menjadi sarana utama dalam proses penyampaian informasi kepada peserta didik; revolusi ketiga ketika media cetak hadir dalam menyampaikan informasi gaya baru setelah ditemukannya mesin dan teknik percetakan; revolusi ke empat adalah revolusi yang terjadi pada saat ini, di mana berlangsungnya penggunaan media komunikasi elektronik. Revolusi di atas merupakan serangkaian yang dihadapi orang-orang saat ini, penggunaan media elektronik yang berkembang pesat menjadikannya sebagai media yang effisien untuk digunakan terutama dalam pendidikan.

(32)

digunakan dalam pembelajaran. Media bisa langsung dimanfaatkan (by utilization) ataupun bisa langsung membuatnya sendiri (by design). Istilah media itu sendiri berasal dari bahasa latin yaitu “medium” , yang secara harfiah berarti “tengah”, “perantara”, atau “pengantar”. Menurut AECT (1997:3) pengertian media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar mengajar. Jadi dalam perkembangan media yang begitu cepat sangat berguna bagu peningkatan pola pikir manusia sehingga dapat meningkatkan proses dari pembelajaran. mengutip dari pendapat Miarso (2004) dalam rusman (2012:160) bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang fungsinya untuk menyampaikan pesan, selain itu, media dapat membangkitkan pemikiran, perhatian dan kemuan peserta didik untuk meningkatkan motivasi dalam pembelajaran.

(33)

khusus, pengertian media dalam proses pembelajaran lebih cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis ataupun elektronik untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Dalam hal ini media bukan hanya sebatas sebuah alat-alat yang mampu untuk memproses sebuah informasi visual atau verbal, tetapi laingkungan dan orang-orang pun bisa diartikan sebagai media yang lebih luas lagi dalam pembelajaran.

Selain itu, Azhar Arsyad (2009:6) menyatakan bahwa media pembelajaran memuat ciri-ciri umum sebagai berikut:

a) Pengertian fisik dikenal sebagai hardware (perangkat keras) yaitu sesuatu yang dapat dilihat, didengar dan dibaca.

b) Pengertian non-fisik dikenal sebagai software (perangkat lunak) yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras, meruapakan isi yang ingin disampaikan pada siswa. c) Penekanan media pendidikan terdapat pada audio dan visual. d) Alat bantu proses pembelajaran.

e) Alat komunikasi proses pembelajaran.

f) Alat yang digunakan secara masal (misalnya: OHP, Film, Video, Slide) ataupun digunakan secara individu (misalnya: modul, kaset, komputer).

(34)

Berbagai uraian menurut para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa media adalah sebuah alat bantu berupa teknologi, lingkungan dan sebagainya, yang memuat pesan ataupun informasi terhadap peserta didik dan membawa stimulus berupa rangsangan pikiran, perasaan, perhatian dan kemuan peserta didik, sehingga dapat menimbulkan proses pembelajaran yang memiliki tujuan dan terkendali.

b. Manfaat Media Pembelajaran

Menurut Kemp dan Dayton (1985) dalam Wina Sanjaya (2009:210), media mempunyai manfaat yang sangat besar terhadap proses pembelajaran, adapun pendapatnya sebagai berikut :

a) Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar. b) Pembelajaran lebih menarik.

c) Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diminimalkan. d) Kualitas pembelajaran dapat lebih dimaksimalkan. e) Proses belajar mengajar lebih interaktif.

f) Guru tidak menempatkan dirinya sebagai satu-satunya sumber belajar.

g) Proses belajar mengajar tidak dibatasi oleh ruang dan waktu h) Pada proses pembelajaran, sikap positif dari siswa dapat

(35)

Sedangkan Miarso (2009:458) mengungkapkan dari berbagai kajian teoritik dan empirik, menunjukkan kegunaan media dalam pembelajaran sebagai berikut:

a) Media dapat memberikan rangsangan yang bervariasi kepada otak yang menggunakan media tersebut, sehingga dapat mengoptimalkan fungsi otak.

b) Media dapat menjadi alternatif dalam mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki peserta didik.

c) Media dapat melebihi batas ruang belajar.

d) Media dapat menimbulkan interaksi langsung antara peserta belajar dan lingkungan sekitarnya.

e) Media menghasilkan kesamaan dalam pengamatan.

f) Media dapat meningkatkan keinginan dan minat baru bagi peserta didik.

g) Media meningkatkan motivasi dan merangsang peserta didik dalam pembelajaran.

h) Media dapat memberikan pengalaman yang menyeluruh dari sesuatu yang bersifat konkret ataupun abstrak.

i) Media dapat meningkatkan daya belajar mandiri bagi peserta didik.

(36)

k) Media mampu meningkatkan efek kesadaran akan dunia sekitar.

l) Media dapat merangsang ekspresi dari pendidik maupun peserta didik.

Dari uraian pendapat ahli di atas dapat ditarik kesimpulan, banyak sekali manfaat media dalam proses pembelajaran, tidak hanya memudahkan peserta didik dalam memperoleh informasi ataupun pesan media juga berdampak positif pada pendidik yakni, dapat meningkatkan kreativitas dari pendidik tersebut dan menjadikan alternatif lain dalam memberikan informasi kepada peserta didik.

2. E-Learning

a. PengertianE-Learning

(37)

dan jaringan internet, dan peserta didik bisa tidak secara langsung bertatap muka seperti pembelajaraan pada umumnya. Selain istilah yang banyak, E-Learning juga memiliki makna yang luas dalam perkembangannya, sehingga banyak pakar yang menguraikan tentang definisi E-Learning dari sudut pandangnya. Rosenberg (2001) dalam Rahmasari (2013:28) memaparkan E-Learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang berlandaskan tiga kriteria, yaitu:

a) E-Learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan, mendistribusikan dan membagi materi ajar atau informasi.

b) Pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan menggunakan teknologi internet yang standar.

c) Memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran.

Selain itu, dengan pendapat yang berbeda The America Society for Training and Development (2009) dalam Rusman (2012:291) mengungkapkan sebagai berikut:

(38)

involves electronic means communication, education and

training”.

Definisi di atas menyatakan bahwa E-Learning merupakan sebuah proses dan kegiatan penerapan dari pembelajaran berbasis web, pembelajaran berbasis komputer, kelas virtual. Materi-materi yang terdapat di dalamnya di sambungkan melalui internet, intranet, audio dan video tape, penyiaran satelit, TV interaktif dan CD-ROM. Selain itu, definisi tersebut dapat bervariasi tergantung dari penyelenggara kegiatan dan bagaimana cara digunakannya termasuk tujuan dari penggunaannya.

(39)

tempat mereka masing-masing, tanpa harus bertatap muka dengan pendidik dan mengikuti pembelajaran yang ada di dalam kelas.

Dari berbagai definisi yang dikemukakan oleh para ahli, E-Learning secara garis besar dapat disimpulkan sebagai pembelajaran berbantuan media elektronik seperti, TV, Handpohone, Tape, PDA, CD-ROM dan lain sebagainya sebagai pengantar pesan pembelajaran kepada peserta didik. Dalam arti sempit, E-Learning merupakan pembelajaran yang berbasis pada komputer yang sudah terkoneksi oleh internet dan dapat digunakan sebagai media pembelajaran di mana saja dan kapan saja tidak terbatas oleh ruang dan waktu.

b. Fungsi dan ManfaatE-Learning

E-Learningmemiliki fungsi sebagai perantara dari pesan visual atau verbal yang dijadikan ke dalam bentuk elektronik sehingga dapat diakses oleh peserta didik. Kenji Kitao (1998) dalam Munir (2012:97) memaparkan tiga fungsionline learning yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari, yakni:

a) Fungsi Alat Komunikasi

(40)

learning. Dengan memanfaatkan fasilitas chatting dan e-mail komunikasi yang terjadi menjadi lebih efektif dan efisien, di bandingkan dengan menggunakan fasilitas telepon ataupun fax yang mempunyai fungsi sama, yaitu sama-sama memiliki fungsi menyampaikan informasi lebih cepat. Penggunaan telepon dalam komunikasi memiliki dampak mahalnya biaya yang harus dikeluarkan seiring dengan waktu yang dihabiskan dan jarak yang ditempuh. Sama dengan telepon, fax dalam mengirimkan dokumen tentu memakan biaya lebih besar tergantung dari jarak ataupun besarnya jumlah dokumen yang harus dikirimkan melalui fax, disisi lain tidak adanya jaminan dalam hal kualitas penerimaan dokumen yang dikirimkan, karena adanya hambatan dalam penerimaan, misalnya tidak utuhnya dokumen yang diterima di tempat tujuan.

b) Fungsi Akses Informasi

(41)

dalam berbagai bidang. Dengan adanya online learningpeserta didik tidak diwajibkan hadir secara langsung dalam ruang kelas untuk melaksanakan pembelajaran, tetapi cukup hanya duduk saja di depan komputer masing-masing yang sudah dilengkapi dengan fasilitas internet. Peserta didik dapat berkomunikasi langsung dengan sumber belajar yang tersedia, baik langsung dengan pendidik ataupun dengan materi yang telah disediakan dan dikemas secara online. Dengan demikian pembelajaran mempunyai alternatif, baik secara konvensional ataupun dengan memanfaatkanonline learning.

c) Fungsi Pendidikan dan Pembelajaran

Pesatnya perkembangan teknologi informasi khususnya teknologi online learning ini berdampak pada pemanfaatan yang luas dari seluruh negara, lembaga maupun ahli untuk kepentingan pendidikan dan pembelajaran. Segala upaya dilakukan untuk mendukung sistem pendidikan dengan cara membangun aplikasi yang dapat menunjang peningkatan mutu dari pendidikan. Bahan ajar yang dikemas dalam bentuk jaringan tentu menjadikan materi tersebut mudah diakses kapan saja dan di mana saja.

(42)

a) Sebagai Suplemen (Pelengkap)

E-Learning berfungsi sebagai suplemen, yaitu: peserta didik memiliki kebebasan dalam memilih materi ajar yang terdapat dalam E-Learning. Tidak ada kewajiban bagi peserta didik untuk menggunakan materi E-Learning. Walaupun hanya bersifat pilihan, peserta didik yang memanfaatkan E-Learning pasti memiliki pengetahuan tambahan.

b) Sebagai Komplemen (Tambahan)

E-Learningberfungsi sebagai komplemen, yaitu: bahan ajar yang ada dalam E-Learning digunakan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima peserta didik di dalam kelas, yang artinya materi yang ada di dalam E-Learning diprogram untuk menjadi materi penguat atau materi pengulangan bagi peserta didik. Disebut sebagai program pengulangan apabila peserta didik masih belum memahami pembelajaran dan peserta didik yang terlambat dalam memahami pembelajaran yang terjadi di dalam kelas. Tujuannya sebagai fasilitas untuk peserta didik suapaya dimudahkan dalam memahami materi ajar yang telah disamapikan di dalam kelas.

c) Sebagai Subtitusi (Pengganti)

(43)

mereka lebih fleksible dalam mengelola jadwal perkuliahan sesuai dengan waktu dan aktifitas keseharian peserta didik. Tiga alternatif model pembelajaran tersebut adalah:

1) Sepenuhnya tatap muka (kelas konvensional). 2) Sebagian tatap muka, sebagian lagi melalui media

internet. (kolaboratiflearning)

3) Sepenuhnya menggunakan internet (online learning).

Alternatif model pembelajaran apapun yang dipilih oleh peserta didik tidak akan menjadi penghambat mereka dalam proses penilaian. Semua model penyajian yang dipilih sudah mendapatkan pengakuan dan penilian yang sama. Pembelajaran yang fleksible tersebut menjadi pengaruh besar dan sangat membantu untuk menyelesaikan perkuliahan.

(44)

kapan pun dan di mana pun tanpa harus bersekolah dan mendengarkan ceramah dari guru. Guru pun dapat memberikan materinya melalui sistem E-Learning. Kruse dalam Rusman (2012:294) mengungkapkan pendapatnya bahwa pembelajaran berbasis web banyak sekali manfaatnya bagi peserta didik apabila dirancang dengan baik dan tepat, maka akan menjadikan pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik dan dapat terciptanya interaktifitas yang tinggi antara peserta didik dan pendidik.

Senada dengan Kruse, Munir (2012:171) mengungkapkan pendapatnya tentang manfaatE-Learning, yaitu:

a) Pendidik dan peserta didik dapat dengan mudah berinteraksi dengan memanfaatkan fasilitas yang ada pada internet tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.

b) Pendidik dan peserta didik dapat memanfaatkan bahan ajar yang sudah tersedia dan terjadwal secara terstruktur di internet. c) Dengan memanfaatkan fasilitas E-Learning peserta didik

(45)

d) Dapat dengan mudah dan cepat dalam mengakses informasi-informasi terbaru yang berhubungan dengan materi maupun wawasan yang baru bagi peserta didik.

e) Pemanfaatan internet dapat dijadikan alternatif baru dalam melakukan diskusi pada virtual classyang sudah dibuat antara pendidik dan peserta didik.

f) Peserta didik menjadi lebih aktif dalam memahami materi pembelajaran dan dapat dengan mudah mencari ilmu pengetahuan baru ataupun untuk menguatkan materi yang sudah diberikan.

g) Dengan memanfaatkan internet, pembelajaran menjadi lebih efisien dilihat dari segi waktu, tempat maupun biaya yang dikeluarkan.

h) Bagi peserta didik yang sibuk bekerja ataupun sibuk dengan kegiatannya masing-masing sehingga tidak memiliki cukup waktu untuk mengikuti pembelajaran di dalam kelas, dapat mengakses E-Learning di mana saja dan kapan saja sesuai dengan waktu luangnya.

(46)

j) Pembelajaran yang menarik dan lebih bermakna, sehingga materi yang di berikan dapat lebih mudah dipahami.

k) Terdapa jaringan komunitas online yang dapat menambah informasi baru dan dapat melakukan suatu interaksi, sehingga materi pembelajaran tidak akan habis.

l) Pengorgaisasian yang terpusat, sehingga dapat memudahkan akses bagi peserta didik.

m) Menjadikan pusat perhatian dalam kegiatan pembelajaran. dalam pelaksanaannya pendidik bukan menjadi pusat perhatian peserta didik, melainkan internet yang akan menjadi pusat perhatiannya dikarenakan proses pembelajaran yang bersifat mandiri sehingga peserta didik dapat menggali informasi yang lebih dalam dari berbagai sumber yang ada di internet.

Adapun pendapat Soekartawi (2003) dalam Deni Darmawan (2014:31) mengungkapkan manfaat dalam penggunaan internet yang khususnya dalam pendidikan jarak jauh, yakni:

(47)

b) Pendidik dan peserta didik dapat menggunakan materi ataupun petunjuk belajar yang terstruktur dan terjadwal melalui internet. Sehingga peserta didik dan pendidik dapat saling menilai seberapa jauh materi dapat dipelajari.

c) Peserta didik dapat mengulang kembali materi yang sudah disampaikan yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Mengingat materi sudah dikemas kedalam bentuk online. d) Apabila peserta didik ingin menambah pengetahuan yang

berkaitan dengan materi yang dipelajarinya, ia dapat melakukan pencarian di internet dengan mudah.

e) Tersedianya forum untuk diskusi bagi pendidik maupun peserta didik.

f) Peserta didik yang biasanya pasif dapat terdorong menjadi aktif.

g) Penggunaan internet menjadi lebih efisien, mempermudah bagi mereka yang tinggal lebih jauh dari pendidikan tinggi atau sekolah konvensional, sibuk bekerja dan sebagainya.

(48)

c. Kelebihan dan KekuranganE-Learning

Perkembangan yang begitu cepat dan bermacam-macamnya sistem E-Learning, memberikan banyak kelebihan yang bisa dimanfaatkan oleh pendidik dan peserta didik. Arsyad (2002) dalam Rahmasari, dkk (2013:77) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang memanfaatkan teknologi komputer dapat memberikan gambaran yang baik dari berbagai konsep, visualisasi, simulasi dan multimedia yang dengan mudah diakses User(peserta didik) sesuai dengan keinginannya, sehingga gambaran yang berupa abstrak dapat dimunculkan dengan konkret dan dapat dengan mudah dipahami secara menyeluruh. Dengan demikian penggunaan E-Learning memudahkan bagi peserta didik dalam mengatasi kesulitan pembelajaran yang lebih banyak memunculkan gambar yang bersifat abstrak, dan dengan mudah menyampaikan pembelajaran yang bersifat abstrak menjadi konkret yang berdampak meningkatnya pemahaman dari peserta didik.

Bates dan Wulf (1996) dalam Munir (2012:174) memaparkan beberapa kelebihanE-Learning, diantaranya:

(49)

E-Learning yang dibangun dan dimanfaatkan secara cermat dapat meningkatkan interaksi pembelajaran antara pendidik dan peserta didik maupun bahan ajar yang disampaikan pendidik. b) Memberikan kemudahan dalam interaksi pembelajaran, tidak

terbatas oleh ruang dan waktu.

Peserta didik dapat mengakses materi pembelajaran yang tersedia di dalam sistem, sesuai dengan waktu luangnya dan di mana pun berada, hal ini dikarenakan materi pembelajaran yang sudah dikemas kedalam bentuk elektronik.

c) Memberikan efek jangkauan yang luas.

Sifat E-Learning yang fleksible dari segi ruang dan waktu, memberikan efek yang dapat dijangkau oleh peserta didik melalui pembelajaran online learning. Tampat dan waktu tidak lagi menjadi penghambat peserta didik yang ingin belajar tetapi tidak memiliki waktu luang yang cukup.

d) Mudahnya update dan menyimpan materi pembelajaran

(50)

Senada dengan Bates dan Wulf, Wina Sanjaya dalam bukunya perencanaan dan desain sistem pembelajaran (2009:223) memaparkan pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran yang mempunyai kelebihan-kelebihan sebagai berikut:

a) Memungkinkan terjadinya distribusi pendidikan ke semua daerah tanpa harus terkendala oleh batas geografis.

b) Proses pembelajaran dapat dilangsungkan di mana saja, tidak dibatasi oleh ruang.

c) Proses pemebelajaran dapat dilaksanakan di waktu kapan saja tidak ada batasan waktu, seperti halnya pembelajaran konvensional.

d) Dalam proses pembelajaran, peserta didik dapat memilih topik atau materi apa saja, sesuai dengan keinginannya dan kebutuhan masing-masing.

e) Lama waktu belajar dapat diatur sesuai dengan kemampuan masing-masing peserta didik.

f) Terdapat keakuratan dan pembaruan materi pembelajaran. g) Terjadinya pembelajaran yang interaktif, sehingga menambah

(51)

Dari beberapa pendapat ahli tentang kelebihan E-Learning, dapat ditarik garis besar bahwa kemudahan akses terhadap pembelajaran online learning menjadikan nilai lebih tersendiri di dalam dunia pendidikan. Pembelajaran yang tidak memakan banyak tempat dan waktu ini menjadi alternatif bagi peserta didik atau pendidik yang berhalangan untuk hadir di ruang kelas.

Perkembangan E-Learning begitu cepat, tetapi masih banyak fasilitas-fasilitas yang belum terpenuhi dalam mewujudkan E-Learning, pada tahap itulah E-Learning menjadi kurang pantas diterapkan. Tidak lepas dari banyak kelebihan-kelebihan yang ditawarkan sistem E-Learning masih ada saja hambatan-hambatan dalam pelaksanaanya. Menurut Bullen dalam Soekartawi (2003) dalam Deni Darmawan (2014:38), yaitu:

a) Apabila terjadi kurangnya interaksi antara pendidik dan peserta didik serta antara peserta didik dan peserta didik dapat memperlambat terbentuknyavaluedalam proses pembelajaran. b) Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial

dan sebaliknya akan mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial.

(52)

d) Pendidik yang biasanya menguasi teknik konvensional, dalam E-Learning pendidik tersebut dituntut untuk menggunakan dan menguasai teknik pembelajaran berbasisICT.

e) Peserta didik yang tidak memiliki dorongan belajar yang tinggi akan cenderung tertinggal.

f) Masih kurangnya fasilitas internet. (berkaitan dengan listrik, telepon ataupun internet)

g) Banyaknya orang yang masih belum menguasai keterampilan yang berkaitan dengan internet.

h) Kurangnya penguasaan bahasa komputer oleh pendidik.

Senada dengan Bullen, Munir (2012:176) dalam bukunya yang berjudul pembelajaran jarak jauh berbasis teknologi informasi dan komunikasi tersebut memaparkan pendapatnya, yakni:

(53)

penghambat dari pembentukan karakter bagi peserta didik tersebut.

b) Teknologi merupakan bagian terpenting dalam kegiatan pembelajaran, tetapi apabila hanya mengandalkan dan terpusat pada teknologi tersebut bukan pada aspek pendidikannya, maka akan berdampak menuju aspek komersial.

c) Adanya kecenderungan dengan gaya workshop dalam melakukan proses pembelajaran dari pada pendidikan yang lebih kearah ilmu pengetahuan dan kurang memperhatikan aspek afektif.

d) Pendidik diwajibkan menguasai metode, teknik maupun strategi pembelajaran yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Apabila pendidik tersebut tidak dapat menguasai metode itu, maka akan menjadi penghambat dalam proses transfer ilmu ataupun wawasan baru dari pendidik kepada peserta didik dan akan menggagalkan proses pembelajaran melaluiE-Learning.

(54)

f) Masih langkanya dan tidak tersedianya komponen untuk mendukung internet, menyebabkan peserta didik masih belum bisa memaksimalkan penggunaan sistemE-Learningtersebut. g) Ketersediaan software yang masih terbatas dikarenakan

mahalnya biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan perangkat lunak tersebut dengan biaya yang relatif tinggi. h) Apabila semua insfrastruktur komputer dan jaringan internet

sudah terpenuhi dan tidak ada lagi kendala dalam peralatan, maka masalah yang baru akan muncul seperti kurangnya sumber daya manusia yang ahli dalam mengoprasikan komputer beserta jaringan internet secara efektif. Dengan demikian dibutuhkannya sumber daya yang terampil dalam mengoprasikan alat-alat komputer dan jaringannya secara efektif dalam pembelajaran yang memanfaatkan teknologi komputer.

(55)

bentuk digital. Sehingga untuk saat ini menjadikan E-Learning hanya sebagai alternatif pembelajaran.

d. Metode PenyampaianE-Learning

Terdapat berbagai macam metode dalam penyampaian pembelajaran berbasis online ini, menurut Som Naidu (2006) dalam bukunya menjelaskan empat model penyajian E-Learning yaitu:

a) Individualized sefl-paced e-learning online

Situasi dimana seorang peserta didik secara sadar mengakses sumber belajar dari database di internet atau kursus online melalui internet atau intranet. Adapun contohnya adalah ketika peserta didik melakukan riset di internet atau jaringan lokal. b) Individualized self-paced e-learning offline

Situasi dimana seorang peserta didik memanfaatkan sumber belajar seperti database atau pake belajar secara offline dengan bantuan komputer (tidak terhubung dengan internet ataupun intranet). Contoh dalam kasus ini adalah peserta didik yang belajar dengan memanfaatkan DVD/CD pembelajaran.

c) Group-based e-learning synchronously

(56)

peserta didik yang terlibat dalam pembicaraan dalam konferensi video-audio.

d) Group-based e-learning asynchronously

Situasi dimana peserta didik secara berkelompok melakukan belajar bersama dengan memanfaatkan internet ataupun intranet yang dimana pertukaran informasi antara peserta didik tidak dalam waktu yang sama (real time). Adapun contohnya adalah kegiatan diskusi online dengan memanfaatkan mailling list dan konferensi berbasis teks dalam sistem manajemen pembelajaran.

Dalam sistem penyampaian E-Learning, peserta didik tidak hanya berada dalam situasionlinesaja, tetapi juga bisa berada pada situasiofflinedalam mencari ilmu.

e. PengembanganE-LearningMenurut Konsep Teknologi Pendidikan

(57)

teknologi sudah tiga kali mengeluarkan definisi teknologi pendidikan, yaitu definisi 1977, 1994 dan 2004.

PemanfaatanE-Learning yang lebih spesifik mengacu pada definisiAECT1994, yaitu:

“Instraction technology is the theory and practice of design, development, utilization, management and evaluation of processes and resources for learning” (Seals & Richey: 1994).

Arti dari definisi di atas adalah teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian proses dan sumber untuk belajar. Setiap kawasan yang terdapat dalam definisi AECT 1994 sangatlah terkait satu sama lain dan tidak bisa dipisahkan. Penegasan dari keterkaitan lima kawasan dari definisi tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:

(58)

Gambar di atas menunjukkan bahwa letak dari pembelajaran berbasisonlineberada pada kawasan pengembangan. Dalam kawasan pengembangan terbagi dalam empat kategori, yaitu: 1) teknologi cetak, 2) teknologi audio visual, 3) teknologi berbasis komputer, 4) teknologi terpadu. Adapun definisi AECT 1994 mempunyai empat komponen, yaitu:

a) Teori dan praktek

Teori tediri dari konsep bangunan, proporsi, prinsip yang memberikan dampak terhadap khasanah pengetahuan. Sedangkan praktek adalah penerapan dari pengetahuan tersebut dalam memecahkan masalah. Selain itu, praktek juga dapat memberikan kontribusinya terhadap pengetahuan melalui informasi-informasi yang didapat dari pengalaman. Adapun dalam teknologi pembelajaran, teori ataupun praktek banyak menggunakan model prosedural yang menguraikan cara pelaksanaan tugas, membantu dalam menghubungkan teori dan praktek, begitu juga dengan teori yang menghasilkan model untuk memvisualisasikan hubungan, model tersebut adalah model konseptual.

b) Desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian

(59)

bidang studi tersendiri. Kawasan desain merupakan sumbangan teoritik terbesar dari teknologi pembelajaran untuk bidang pendidikan yang lebih luas. Adapun kawasan pengembangan yang memberikan sumbangsih terhadap praktek. Selain itu, dalam kawasan pemanfaatan secara teoritis ataupun praktis masih belum berkembang maksimal, walaupun sudah banyak sumbangan dalam pemanfaatan media, tetapi masih belum memberikan sumbangan yang maksimal dikarenakan masih kurangnya perhatian. Lain halnya dalam kawasan pengelolaan yang berada dalam bidang, dikarenakan setiap sumber yang menunjang terhadap fungsinya harus diorganisasikan atau diawasi (dikelola). Kawasan penilaian masih bergantung dengan penelitian bidang lain.

c) Proses dan sumber

(60)

proses tidak terstruktur, maka proses tersebut tidak bersifat prosedural.

Adapun sumber belajar, merupakan asal yang mendukung terjadinya proses belajar, termasuk di dalamnya materi pembelajaran, sistem pelayanan belajar dan lingkungan sekitar. Sumber dari pembelajaran tidak hanya sebatas dari penggunaan alat ataupun bahan yang dimanfaatkan untuk proses pembelajaran, melainkan tenaga, biaya dan fasilitas juga harus disertakan dalam proses pembelajaran. sumber belajar adalah apa saja yang dapat membantu untuk proses pembelajaran dan menampilkan kompetensinya. Sumber belajar ada yang secara sengaja dikembangan ada juga yang sudah ada lalu dimanfaatkan keberadaannya yang dalam hal ini terdapat pada lingkungan sekitar kita. Dalam hal ini, E-Learning merupakan sebuah proses yang prosedural dimana seorang pendidik akan mentransfer ilmunya melalui media E-Learning kemudian terjadilah proses pembelajaran di dalam E-Learning setelah itu akan menjadi keluaran berupa penambahan wawasan baru bagi peserta didik. Selain itu, E-Learning adalah sumber belajar yang didesain untuk dimanfaatkan dalam proses pembelajaran. d) Keperluan untuk belajar

(61)

merupakan proses terjadinya perubahan yang relatif permanen pada pengetahuan dan perilaku seseorang karena pengalamannya. Dalam proses belajar, orang menggapai, mendeskripsikan dan merespon terhadap rangsangan serta mengambilkan pelajaran dari akibat tanggapan tersebut. E-Learning dapat menjadi media yang merangsang peserta didik apabila dirancang dengan bagus. Selain itu, E-Learning dapat memotivasi peserta didik, karena pembelajaran bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja.

Penguatan pembelajaran berbasis online ini, selain dari definisiAECT 1994diperkuat lagi dalam definisiAECT2004, yang berbunyi:

“educational technology is the study and ethical practice of facilitating learning and improving performance by creating, useing and managing appropriate technological processes and resources”.

(62)

pembelajaran, diantaranya adalah pengembangan dari E-Learning untuk memfasilitasi pembelajaran di eradigital.

f. Teori yang MendasariE-Learning

Dalam pengembangan dan penerapannya,E-Learning didukung oleh beberapa teori-teori belajar dan pembelajaran sebagai dasar utama pembelajaran yang memanfaatkan sistem E-Learning. Adapun teori-teori tersebut adalah:

a) Teori Behavioristik

(63)

b) Teori Konstruktivistik

(64)

proses belajar lebih mudah di dapatkan dalam lingkungan sosial budaya.

Keikutsertaan dua teori belajar menjadi dasar dari pengembangan E-Learning, penerapan pembelajaran di dalam sistem E-Learning ini mengacu pada teori behavioristik yang dimana pendidik mengemas pembelajaran dalam bentukonlinelalu di uploadkedalam sistem E-Learning(stimulus) kemudian peserta didik mempelajari materi-materi yang sudah ada di dalam E-Learning sehingga akan memberikan feedback (respon) setelah materi di pahami oleh peserta didik. Adapun teori konstruktivistik menjadi dasar ketika peserta didik diharuskan mencari sendiri sumber-sumber lain, selain materi yang sudah diberikan oleh pendidik. Peserta didik juga dituntut untuk memiliki motivasi dalam pembelajaran, supaya peserta didik tidak tertinggal dengan yang lainnya.

3. PengembanganE-Learning Moodle a. PengembanganE-Learning

(65)

a) Web Course adalah pemanfaatan internet untuk keperluan pendidikan, dimana peserta didik dan pendidik sepenuhnya terpisah dan tidak diperlukannya tatap muka antara keduanya. b) Web centric course yaitu pemanfaatan internet yang

menggabungkan antara belajar jarak jauh dengan belajar secara tatap muka.

c) Web enchanced course yakni pemanfaatan internet untuk menunjang peningkatan kualitas dari pembelajaran yang dilaksanakan di kelas.

Dalam perkembangannya, pembelajaran online learning dapat dilakukan secara kolaboratif antara tatap muka maupun dengan tidak tatap muka.

b. Moodle dan Fitur-fiturnya

Moodle atau Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment merupakan sebuah perangkat lunak (software) yang dibuat untuk kegiatan pembelajaran berbasis teknologi dengan memanfaatkan jaringan internet. Selain itu, moodle merupakan salah satu perangkat lunak yang open source dalam artian gratis untuk didownload dan dimodifikasi oleh siapa saja dengan lisensi secaraGeneral Public Lisence (GNU).

(66)

mendukung sistem online learning yang akan dikembangkan. Fitur-fitur yang dikembangkan olehmoodledapat dengan mudah di download dan dimasukan ke dalam E-Learning yang dibuat. Adapun beberapa fitur-fiturmoodle, yakni:

a) User Management

Tujuh lapisanuser(previlege) secaradefaultuntuk mengurangi tingkat keterlibatan administrator, sehingga admin tidak sibuk dalam mengelola selurh situsE-Learning. Adapun tujuh lapisan usertersebut adalah:

1) Administrator

Mempunyai fungsi sebagai pengatur dari situs tersebut secara keseluruhan. Misalnya mengatur tema pada moodle, mengatur menu dan submenu dan lain sebagainya.

2) Course Creator

Mempunyai fungsi untuk membuat course (kursus/pelatihan/mata pelajaran) dan menjadi pengajar dalam course tersebut atau dapat menunjuk orang sebagai pendidik untuk mengajar pada salah satu course yang tersedia.

3) Teacher

(67)

teacher diberikan wewenang untuk memberikan nilai kepada peserta didik yang ikut ke dalamcoursetersebut. 4) Non-Editing Teacher

Mempunyai fungsi sebagai pemberi materi padacourse-nya dan juga dapat memberikan nilai kepada peserta didik. Tetapi tidak dapat mengatur aktifitas daricoursetersebut. 5) Student

Merupakanuser yang mengikuti pembelajaran pada course tersebut. Dalam pelaksanaannya seorang student harus mendaftarkan diri padacourseyang ingin diikuti.

6) Guest

Merupakan user yang tidak terdaftar ke dalam course tersebut dan diberikan akses hanya read only. Walaupun dapat memasuki course namun tidak bisa melakukan aktifitas apapun di dalamcourse.

7) Authenticated User

Setiap user yang mengakses situs tersebut bisa disebut sebagai authenticated user. Walaupun boleh memasuki coursetetapi tidak bisa mengikuti aktifitas apapun di dalam course.

b) Course Management

(68)

sistem tersebut.Course pada moodleterdapat beberapa format, yaitu:

1) LAMS Course Format

Merupakan materi utama yang digunakan untuk melaksanakan proses pembelajaran, di dalam LAMS terdapat activity dan resource untuk mendukung kegiatan pembelajaran pada sistemmoodle.

2) SCROM Format

Dalam format SCROM, teacher dapat memanfaatkan format tersebut untuk melaksanakan seluruh proses pembelajaran pada course. Teacher tidak dapat memanfaatkan fasilitasactivitydanresourcelain yang telah disediakan oleh moodle. Jadi, apabila ingin menggunakan activitydanresourcelain harus sudah tertanam dalam paket SCROM.

3) Social Format

Format ini berorientasi pada social forum. Format ini berguna apabila pembelajaran hanya membutuhkan forum diskusi ataupun interaksi antar user lainnya. Selain itu, format ini berguna untuk papan pengumuman.

4) Topics Format

(69)

resource yang telah tersedia di dalam moodle. Format ini cocok dengan desaincourseyangconcept-oriented, dimana proses pembelajaran akan melewati tahapan demi tahapan yang sudah disusun dalam sebuah konsep.

5) Weekly Format

Hampir sama seperti halnya topic format, hanya saja yang membedakannya adalah materi yang terdapat dalamweekly format semuanya terjadwal dan tetap. Setiap week mempunyai tanggal mulainya proses pembelajaran dan tanggal berakhirnya proses pembelajaran. jadi user yang memanfaatkan format ini memiliki waktu yang bersamaan dalam proses pembelajarannya.

6) Weekly Format–CSS/No tables

Sama dengan weekly format, yang membedakannya adalah tidak adanya layout table dalam format ini. Di dalam format ini juga didukung denganactivitydanresourceyang telah disediakan olehmoodle.

c) Activity and Resouce

(70)

pembelajaran E-Learning. Berikut beberapa activity dan resourceyang disediakan olehmoodle, yakni:

1) Assignments

Dengan memanfaatkan aktifitas ini, seorang teacher dapat memberikan tugas kepadastudentdengan formatuploadke dalam sistem tersebut. Contohnya adalah tugas laporan, essay dan lain sebagainya. Selanjutnya teacher dapat melihat tugas-tugas yang sudah dikirimkan dan dapat langsung menilai tugas tersebut.

2) Chat

Dengan aktifitas ini, seorang user dapat berdiskusi langsung dalam waktu yang bersamaan di dalam sistem moodle.

3) Choice

Aktifitas ini memberikan kewenangan terhadap teacher untuk memberikan pertanyaan-pertanyaan dan memberikan pilihan beberapa pilihan jawaban. Hal ini dapat memberikan efek rangsangan pola pikir dari student terhadap sebuah bahasan.

4) Database activity

(71)

ini maupun struktur yang dimasukan ke dalam sistem tersebut.

5) Forums

Sejenis dengan chat, forum dapat digunakan untuk berdiskusi antara student dengan teacher ataupun student denganstudentdalam waktu yang bisa bersamaan. Interaksi yang dilakukan di dalam forum bersifat asinkron. User yang tergabung dalam forum akan mendapat salinan tentang pembicaraan pada forum tersebut melalui email masing-masing.

6) Glossary

Aktifitas ini bermanfaat bagi user untuk mengumpulkan ataupun membuat daftar pengertian kata-kata.

7) Lesson

(72)

8) Quizzes

Seorang teacher dapat mendesain berbagai macam soal yang di dalamnya terdapat multiple coiche, true and flase dan pertanyaan lainnya. Dalam hal ini pertanyaan-pertanyaan yang sudah dibuat tidak akan hilang, melainkan tersimpan dalam bank soal yang terdapat dikategorikan dan dimanfaatkan ulang.

9) SCROM/AICC Packge

Dengan memanfaatkan fasilitas dari SCROM packgae ini, seorang teacher dapat mendesain pembelajaran dengan menggunakan fasilitas grafis, slide presentasi berbasis flash, video, audio, program java script dan konten apapun yang bisa di buka melaluiwebbrowser.

10)Survey

Konten ini merupakan fasilitas pemberian feedback, angket ataupun kuesioner yang dapat memberikan saran ataupun kritikan terhadap teacher ataupun course yang dikembangkan. Sehingga kinerja dari teacher ataupun isi daricoursedapat ditingkatkan kembali.

11)Wikis

(73)

12)Text Page

Dengan memanfaatkan resource seperti ini, teacher dapat dengan mudah membuat tulisan yang hanya berupa text. Terdapat juga tipe-tipe format text yang disediakan supaya textyang dibuat menjadi lebih indah untuk dilihat.

13)HTML Page

Dengan memanfaatkan konten ini, seorang teacher dapat membuat halaman web secara lengkap. Javascript dapat ditambahkan kedalam halaman web tersebut apabila diperlukan.

14)Link to File or Web Page

Dengan memanfaatkan resource tersebut, seorang teacher dengan mudah membuat link ke halaman web ataupun file lain yang terdapat di dalam internet. Link tersebut juga dapat diarahkan kefileyang berada di komputer lokal. 15)Directory

Dengan memanfaatkan resourceini,studentdengan mudah melihat keseluruhan direktori ataupun yang terdapat di bawah direktoricoursetersebut.

16)IMS Content Packges

(74)

tersebut secara otomatis supaya dapat dilihat dengan menggunakan moodle. Konten ini biasanya berupa slide presentasi yang terdiri dari beberapa halaman dan memiliki navigasi per-halamannya.

17)Labels

Labels berguna untuk menginstruksikan secara singkat sebagai informasi apa yang harus dilaksanakan kepada student.

c. PengembanganE-Learningdengan Menggunakan Moodle Moodle sebagai salah satu portal system E-Learning dapat dengan mudah dimanfaatkan bagi pengguna. Selain itu, moodle dapat dengan mudah dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Dengan sifatnya yang fleksible dan open source berikut langkah-langkah dalam pengembangan moodle menurut Herman Dwi Sarjono (2010) sebagai berikut:

a) Mendapatkanwebhosting

(75)

dari yang berbayar hingga gratis. Berikut contoh pendaftaran webhosting gratis dikeytoschool.

1) Akseslah www.keytoschool.com

2) Klik “register now” dan mulailah mengisi formulir secara lengkap yang terdapat di form pendaftaran, kemudian klik “continue”.

3) Pilihlah jenis domain yang sesuai, apabila belum memiliki domain sendiri, maka bisa dengan memilih pilihan “our sub-domain”. Kemudia klik “moodle”.

4) Pilihlah domain yang sudah disediakan oleh systemterebut dan isilah domain yang kita inginkan. Domain dan sub-domain yang sudah kita buat nantinya akan menjadi alamat (URL) dari portal E-Learning yang kita kembangkan. Selanjutnya klik ”moodle”.

5) Isilah identitas dari E-Learning yang akan kita kembangkan. Ini dapat diisi ulang pada tahap selanjutnya. maka proses registrasi web hosting selesai dan portal E-Learning sudah siap digunakan dan dimodifikasi sesuai dengan keinginan.

b) Mengubah identitasE-Learning

(76)

E-Learning yang sudah dibuat. Identitas dari E-Learning bisa dirubah sesuai dengan keperluan yang diinginkan, berikut adalah langkah-langkahnya:

1) Login ke portal E-Learning yang sudah dibuat sebagai seorangadmin.

2) Akses front page>> front page setting, dan isilah identitas dariE-Learning.

3) Di dalam front page setting kita juga dapat mengatur tampilan halaman depan, baik tampilan sebelum login maupun tampilan sesudahlogin.

c) Mengubahtheme

Theme menjadikan sebuah tampilah dari E-Learning yang dikembangkan menjadi lebih menarik untuk dilihat, sebagai adminkita dapat mengatur, banner, komposisi warna, jenis dan ukuran font, layout maupun icon yang menyertainya. Dalam situ webnya, moodle sudah banyak memberikan pilihan theme yang cukup banyak. Adapun langkah-langkahnya, kita klik Appearence>> pilihtheme >> lalu pilihtheme selectorsetelah itu kita dapat memilih salah satu dari theme yang sudah di sediakan olehsystemdi dalamE-Learning.

d) Membuat kategori

(77)

jurusan, program studi ataupun kelas. Adapun cara dari pembuatan kategori di dalammoodleadalah sebagai berikut: 1) Buatlah kategori terlebih dahulu melalui course >> add /

edit course.

2) Lalu klik tombol “add new category”dan tuliskan categori namesesuai dengan yang kita inginkan.

e) Membuatuser

Sebagai seorang administrator di dalam E-Learning yang dikembangkan, admin dapat menambahkan user baru sesuai kebutuhkan. Pembuatan userdapat dibuat satu persatu ataupun sekaligus dalam jumlah yang besar dengan cara upload file berbetunk .txt yang bisa di buat melalui notepad ataupun denganfileyang mendukung. Adapun caranya sebagai berikut: 1) Pilihlah user >> account >> add new user. Lalu isilah

formulir yang ada secara lengkap dan sesuai.

2) Untuk menambahkan user dengan jumlah yang sekaligus banyak dapat menggunakan upload file, yaitu: user >> account >> upload user. Sebelumnya anda harus mempersiapkanfileyang akan diupload.

f) Mengangkat statususer

Gambar

Gambar 1. Gambar lima kawasan Teknologi Pendidikan 1994
Gambar 2. Hubungan antara Hardware, Kernel, Shell dan User
Gambar 3. Hubungan antara Hardware, Sistem Operasi, Aplikasi dan User.
Gambar 4. Diagram Proses Metode Scientific-eksperiment ilmiah.
+7

Referensi

Dokumen terkait

yang akan dibuat penulis. Adapun persamaannya adalah sistem yang akan di bangun akan menampilkan harga produk hasil pertanian dan perkebunan yang sedang berlaku. Adapun

Hasil penelitian uji antibakteri dengan metode sumuran menunjukkan bahwa pada senyawa nipagin maupun senyawa uji tidak memiliki nilai Daya Hambat Pertumbuhan dan

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kepuasan peserta diklat ( reaction ) terhadap aspek edukatif, aspek fasilitas, aspek pelayanan dan hasil belajar peserta diklat ( learning

Tujuan kreatif dari perancangan buku kain tenun Pekalongan adalah sebagai dokumentasi kerajinan tradisional Indonesia, juga untuk memperkenalkan kain tenun Pekalongan

Bibit yang sudah berakar harus dipindahkan ke bedeng aklimatisasi Pemeliharaan bibit yang berada di bedeng aklimatisasi (bibit yang memiliki akar dan 3 minggu berada

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya debit andalan 80% yang tersedia di DI Gerinis, untuk mengetahui kebutuhan air irigasi yang

Para peneliti sastra dapat menjadikan nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam novel Laskar Pelangi, Padang Bulan, dan Ayah yang telah dianalisis dalam

Setiap pendapatan investasi yang direalisasi dan yang belum direalisasi dilaporkan pada baris nomor 20, 21, dan 22 tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian