• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan media video tematik kelas V tema 2 subtema 1 pembelajaran 1 kurikulum 2013 tahun ajaran 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan media video tematik kelas V tema 2 subtema 1 pembelajaran 1 kurikulum 2013 tahun ajaran 2014/2015."

Copied!
217
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO TEMATIK KELAS V TEMA 2 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KURIKULUM 2013

TAHUN AJARAN 2014/2015 Oleh:

Lies Mira Yuniarti NIM: 111134143 Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran berupa video tematik kelas V SD kurikulum 2013 khususnya tema 2 subtema 1 pembelajaran 1. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development atau R&D). Penelitian ini menggunakan lima tahap. (1) analisis kebutuhan, (2) kajian kompetensi inti dan materi pembelajaran, (3) pengembangan program pembelajaran, (4) memproduksi media video tematik, (5) uji coba dan revisi produk. Validasi dilakukan oleh satu ahli media (dosen) dan satu orang guru kelas. Subjek uji coba penelitian terdiri atas siswa siswi kelas V A SD Jetis Bantul. Uji coba terdiri dari dua tahap: uji coba perorangan oleh 3 siswa dan uji coba kelompok kecil oleh 10 siswa. Data yang dikumpulkan dengan observasi, kuesioner dan wawancara. Data berupa hasil penilaian mengenai kualitas produk dan saran untuk merevisi produk, yang selanjutnya dianalisis secara deskripstif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk video tematik yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran tema 2 subtema 1 pembelajaran 1 kelas V SD. Hal ini ditunjukkan oleh: (1) Penilaian dari ahli media (dosen) termasuk dalam kriteria sangat baik

dengan rata-rata skor sebesar 3,5. (2) Penilaian dari guru kelas termasuk dalam kriteria baik

dengan rata-rata skor 3,2. (3) Dalam uji coba perorangan siswa menilai dengan kriteria baik

dengan rata-rata skor 3,4. (4) Hasil uji coba kelompok kecil menujukkan bahwa produk pembelajaran termasuk dalam kriteria sangat baik dengan rata-rata skor sebesar 3,6.

(2)

THE DEVELOPMENT OF A THEMATIC VIDEO MEDIA ON CURRICULUM 2013 FOR THE FIFTH GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL ON THE SECOND THEME

FIRST SUBTHEME FIRST LEARNING ACADEMY YEAR 2014/2015 By:

Lies Mira Yuniarti NIM: 111134143 Sanata Dharma University

This research is aimed to improve and explain the quality of fifth graders Elementary School student's thematic video of curriculum 2013, especially the lesson 1 in the subtheme 1 of the theme 2. This kind of research is the research and development or RnD. This research was conducted in four cycles. (1) needs analysis, (2) review of the main competence and the lesson material, (3) the development of lesson progam, (4) producting the media of thematic video, (5) the trial and product revision. The validation is done by the media expert (lecture) and the teacher of the class. The subject of this research consist of the fifth grader students of SD Jetis Bantul. The trial cycle consist of 2 sessions, individual trial by 3 students and small group trial by 10 students. The data is collected by the observation, questionnaire and interview. The data is the result of the product quality and sugestions to revise the product revise. Which then will be descriptively analyzed.

The result of the research showed that the thematic video product which was developed is appropriate to be used in the lesson 1 in the subtheme 1of the theme 2. For fifth graders elementary school. This was shown by (1) The scoring from the media expert (lecture) which include in the very good criteria with the average scor by 3,5 (2) scoring by the classroom teacher which include in the good criteria with the average scor by 3,2. (3) in the individual trial, students scor with the good criteria with the average scor by 3,4 (4) the result of small group trial showed that the lesson product was included in the very good criteria with the average scor by 3,6.

(3)

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO TEMATIK KELAS V

TEMA 2 SUBTEMA 1PEMBELAJARAN 1KURIKULUM 2013

TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: Lies Mira Yuniarti

NIM: 111134143

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)

i

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO TEMATIK KELAS V

TEMA 2 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KURIKULUM 2013

TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: Lies Mira Yuniarti

NIM: 111134143

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(5)
(6)
(7)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur skripsi saya persembahkan kepada:

 Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi.

 Kedua orang tua Bapak Sarjiyana dan Ibu Suparmi yang telah membimbing dan memberikan kasih sayang yang tulus.

 Adikku Rendi Septian Nugraha yang selalu memberikan motivasi.  Keluarga besar yang selalu mendukung dan mendoakanku.

 Sahabat-sahabatku tersayang Dhahiru Laila Ramadanti, Retno Cahyaningtyas, Arin Dwi Rahmawati, Andi S, dan Bonaventura Dwiyantoro Dian Patria terima kasih atas segala dukungan, semangat, perhatian, dan persahabatan yang indah.

 Sahabat-sahabatku kelas F angkatan 2011 terimakasih atas kebersamaan dan keceriaannya.

(8)

v

HALAMAN MOTTO

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan“

(Al-Insyirah: 5)

“Jangan pernah menyerah jika kamu masih ingin mencoba

Jangan biarkan penyesalan datang karena kamu selangkah lagi untuk menang”

(RA Kartini)

“Never put any limitation since you want to start something, but if

you have done you know your limitation”

“Always be yourself and never be anyone else even if they

(9)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar referensi, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 4 Maret 2015 Penulis

(10)

vii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Lies Mira Yuniarti

NIM : 111134143

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO TEMATIK KELAS V TEMA 2 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KURIKULUM 2013 TAHUN AJARAN 2014/2015.

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 12 Februari 2015 Yang menyatakan,

(11)

viii ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO TEMATIK KELAS V TEMA 2 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KURIKULUM 2013

TAHUN AJARAN 2014/2015 Oleh:

Lies Mira Yuniarti NIM: 111134143 Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran berupa video tematik kelas V SD kurikulum 2013 khususnya tema 2 subtema 1 pembelajaran 1. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development atau R&D). Penelitian ini menggunakan lima tahap. (1) analisis kebutuhan, (2) kajian kompetensi inti dan materi pembelajaran, (3) pengembangan program pembelajaran, (4) memproduksi media video tematik, (5) uji coba dan revisi produk. Validasi dilakukan oleh satu ahli media (dosen) dan satu orang guru kelas. Subjek uji coba penelitian terdiri atas siswa siswi kelas V A SD Jetis Bantul. Uji coba terdiri dari dua tahap: uji coba perorangan oleh 3 siswa dan uji coba kelompok kecil oleh 10 siswa. Data yang dikumpulkan dengan observasi, kuesioner dan wawancara. Data berupa hasil penilaian mengenai kualitas produk dan saran untuk merevisi produk, yang selanjutnya dianalisis secara deskripstif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk video tematik yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran tema 2 subtema 1 pembelajaran 1 kelas V SD. Hal ini ditunjukkan oleh: (1) Penilaian dari ahli media (dosen) termasuk dalam kriteria sangat baik dengan rata-rata skor sebesar 3,5. (2) Penilaian dari guru kelas termasuk dalam kriteria baik dengan rata-rata skor 3,2. (3) Dalam uji coba perorangan siswa menilai dengan kriteria baik

dengan rata-rata skor 3,4. (4) Hasil uji coba kelompok kecil menujukkan bahwa produk pembelajaran termasuk dalam kriteria sangat baik dengan rata-rata skor sebesar 3,6.

(12)

ix

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF A THEMATIC VIDEO MEDIA ON CURRICULUM 2013 FOR THE FIFTH GRADE OF ELEMENTARY

SCHOOL ON THE SECOND THEME FIRST SUBTHEME FIRST LEARNING ACADEMY YEAR 2014/2015

By:

Lies Mira Yuniarti NIM: 111134143 Sanata Dharma University

This research is aimed to improve and explain the quality of fifth graders Elementary School student's thematic video of curriculum 2013, especially the lesson 1 in the subtheme 1 of the theme 2. This kind of research is the research and development or RnD. This research was conducted in four cycles. (1) needs analysis, (2) review of the main competence and the lesson material, (3) the development of lesson progam, (4) producting the media of thematic video, (5) the trial and product revision. The validation is done by the media expert (lecture) and the teacher of the class. The subject of this research consist of the fifth grader students of SD Jetis Bantul. The trial cycle consist of 2 sessions, individual trial by 3 students and small group trial by 10 students. The data is collected by the observation, questionnaire and interview. The data is the result of the product quality and sugestions to revise the product revise. Which then will be descriptively analyzed.

The result of the research showed that the thematic video product which was developed is appropriate to be used in the lesson 1 in the subtheme 1of the theme 2. For fifth graders elementary school. This was shown by (1) The scoring from the media expert (lecture) which include in the very good criteria with the average scor by 3,5 (2) scoring by the classroom teacher which include in the good criteria with the average scor by 3,2. (3) in the individual trial, students scor with the good criteria with the average scor by 3,4 (4) the result of small group trial showed that the lesson product was included in the very good criteria with the average scor by 3,6.

(13)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan kasihNya sehingga penulis telah menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Pengembangan Media Video Tematik Kelas V Tema 2 Subtema 1 Pembelajaran 1 Kurikulum 2013 Tahun Ajaran 2014/2015”. Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan dalam program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak mungkin selesai tanpa bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

2. Romo Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A. selaku Kaprodi PGSD, Universitas Sanata Dharma.

3. Ibu Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD, Universitas Sanata Dharma.

4. Ibu Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum. selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan arahan, meluangkan waktu, dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang selalu memberikan masukan, membantu, dan mendorong penulis menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Kepala SD Jetis Bantul, Drs. Suharyana yang telah memberikan ijin penelitian, dan Ibu Ani Kurniati, S.Pd. selaku wali kelas V A yang bersedia meluangkan waktu dan memberikan masukan selama penelitian serta seluruh guru, karyawan dan murid-murid tercinta SD Jetis Bantul. 7. Seluruh dosen dan staf karyawan Prodi PGSD Universitas Sanata Dharma,

(14)

xi

8. Bapak Sarjiyana, Ibu Suparmi, dan adik Rendi Septian Nugraha yang selalu mendoakan, mendukung, dan memberikan kasih sayang sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.

9. Keluarga besar yang selalu mendukung dan memperhatikan saya dalam penulisan skripsi.

10. Lestaryanto yang selalu memberikan semangat agar saya tidak mudah menyerah dalam mengerjakan skripsi.

11. Teman-teman kelompok payung video tematik (Dhahiru Laila Ramadanti, Arin Dwi Rahmawati, Achmad Faizal Khodam, Fransiskus Asisi Handito, Gregorius Andika Bayu, Ignatius Bayu Prayoga, Muhammad Khoiri Zaroh dan Aggradatu Deraniyandi Putratama) terima kasih atas kerjasama, kebersamaan, dan bantuan selama kita mengerjakan skripsi ini.

12. Sahabat-sahabatku Rita Arum Kusuma, Barbara Sekar Ciptaningtyas, Anisa Ridho Rinandha, dan Mentari Kharisma Putri terimakasih atas bantuan dan dorongannya selama mengerjakan skripsi.

13. Teman-teman angkatan 2011 PGSD terlebih kelas F terima kasih atas kerja sama, kekeluargaan, dan keceriaan yang selalu tercipta setiap hari selama perkuliahan.

14. Semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada saya dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari masih banyak keterbatasan dan kekurangan dalam penulisan tugas akhir ini oleh karena itu penulis membutuhkan saran dan kritik yang membangun penulis di masa depan. Akhirnya, semoga penulisan tugas akhir ini bermanfaat bagi siapa saja yang berkepentingan.

Yogyakarta, 12 Februari 2015 Penulis

(15)

xii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR TABEL ... xviii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitan ... 6

E. Spesifikasi Produk yang Diharapkan ... 7

F. Definisi Operasional ... 8

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

A. Kajian Pustaka ... 9

1. Kurikulum 2013 ... 9

a. Hakikat dan Filosofi Kurikulum 2013 ... 9

b. Pembelajaran Tematik ... 12

c. Pendekatan Saintifik ... 15

2. Media Pembelajaran ... 19

(16)

xiii

b. Klasifikasi Media Pembelajaran ... 20

c. Manfaat Media Pembelajaran ... 21

3. Video ... 22

a. Pengertian Video ... 22

b. Karakteristik Video ... 23

c. Kelebihan dan Kelemahan Video ... 23

d. Pemanfaatan Video ... 25

B. Penelitian yang Relevan ... 26

C. Kerangka Berpikir ... 30

D. Pertanyaan Penelitian ... 30

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

A. Jenis Penelitian ... 32

B. Setting Penelitian ... 32

1. Subyek Penelitian ... 32

2. Tempat Penelitian ... 33

3. Obyek Penelitian ... 33

4. Sumber Data ... 33

5. Waktu Penelitian ... 33

6. Data Penelitian ... 33

C. Rancangan Penelitian ... 33

D. Prosedur Pengembangan ... 34

E. Uji Validasi Produk ... 39

F. Instrumen Penelitian ... 39

G. Teknik Analisis Data ... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ... 50

A. Analisis Kebutuhan ... 50

1. Data Hasil Analisis Kebutuhan Siswa ... 50

2. Data Hasil Analisis Wawancara Guru ... 59

3. Data Hasil Analisis Wawancara Siswa ... 62

4. Data Hasil Observasi di Kelas ... 63

B. Deskripsi Produk Awal ... 65

1. Konsep Produk ... 65

2. PembuatanStory Board... 65

3. Pengumpulan Bahan ... 65

4. Pembuatan dan Pemrograman ... 65

C. Uji Coba dan Revisi Produk ... 71

1. Data Validasi Ahli Media ... 72

2. Data Validasi Guru Kelas... 78

3. Data Uji Coba Perorangan ... 83

4. Data Uji Coba Kelompok Kecil ... 85

D. Analisis Data ... 87

1. Analisis Data Penilaian Dosen ... 88

(17)

xiv

3. Analisis Data Penilaian Uji Coba Perorangan ... 90

4. Analisis Data Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil ... 102

E. Kajian Produk Akhir ... 116

1. Kelebihan Produk ... 116

2. Kekurangan Produk ... 117

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN ... 118

A. Kesimpulan ... 118

B. Keterbatasan Penelitan ... 119

C. Saran ... 119

DAFTAR REFERENSI ... 120

(18)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Analisis Kebutuhan ... 123

Lampiran 2 Story Board ... 126

Lampiran 3 Panduan Penggunaan Media Video Tematik ... 129

Lampiran 4 Lembar Penilaian Ahli Media (Dosen) ... 130

Lampiran 5 Lampiran Penilaian Guru Kelas ... 133

Lampiran 6 Lembar Penilaian Peserta Didik ... 136

Lampiran 7 Panduan Wawancara Pendidik ... 139

Lampiran 8 Panduan Wawancara Peserta Didik ... 141

Lampiran 9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 142

Lampiran 10 Lembar Kerja Siswa ... 166

Lampiran 11 Hasil Penilaian Ahli Media ... 174

Lampiran 12 Hasil Penilaian Guru Kelas ... 177

Lampiran 13 Contoh Penilaian Siswa Uji Coba Perorangan ... 180

Lampiran 14 Contoh Penilaian Siswa Uji Coba Kelompok Kecil ... 182

Lampiran 15 Hasil Wawancara Guru Kelas ... 184

Lampiran 16 Hasil Wawancara Peserta Didik ... 188

Lampiran 17 Hasil Uji Coba Perorangan ... 189

Lampiran 18 Hasil Uji Coba Kelompok Kecil... 190

Lampiran 19 Daftar Presensi Uji Coba Perorangan ... 191

Lampiran 20 Daftar Presensi Uji Coba Kelompok Kecil... 192

Lampiran 21 Foto Penelitian ... 193

Lampiran 22 Surat Ijin Penelitian ... 194

Lampiran 23 Surat Keterangan Penelitian ... 195

(19)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Bagan Prosedur Pengembangan ... 38

Gambar 4.1 Tampilan Pertama Pembukaan Video ... 66

Gambar 4.2 Tampilan Kedua Pembukaan Video ... 66

Gambar 4.3 Tampilan Ketiga Pembukaan Video ... 66

Gambar 4.2 Tampilan Siswa Pulang Sekolah ... 67

Gambar 4.5 Tampilan Sungai Kering ... 68

Gambar 4.6 Tampilan Pertanyaan 1 ... 68

Gambar 4.7 Tampilan Anak Bertanya Kepada Pak Tani ... 68

Gambar 4.8 Tampilan Pertanyaan 2 ... 68

Gambar 4.9 Tampilan Pembeli dan Penjual Air ... 69

Gambar 4.10 Tampilan Pertanyaan 3 ... 69

Gambar 4.11 Tampilan Hujan Turun ... 69

Gambar 4.12 Tampilan Anak Bertanya Kepada Kakak ... 69

Gambar 4.13 Tampilan Pertanyaan 4 ... 70

Gambar 4.14 Tampilan Pertanyaan 5 ... 70

Gambar 4.15 Tampilan Sungai yang Banyak Air ... 70

Gambar 4.16 Tampilan Pertanyaan 6 ... 70

Gambar 4.17 Tampilan Bermain di Pantai ... 71

Gambar 4.18 Tampilan Identitas Penulis ... 71

Gambar 4.19 Tampilan Huruf Sebelum di Revisi ... 75

Gambar 4.20 Tampilan Huruf Setelah di Revisi ... 76

Gambar 4.21 Tampilan Video Kabur yang Diganti ... 76

Gambar 4.22 Tampilan Pertanyaan Pengganti Bagian Kabur ... 76

Gambar 4.23 Diagram Batang Penilaian Ahli Media ... 88

Gambar 4.24 Diagram Batang Penilaian Guru Kelas ... 89

Gambar 4.25 Diagram Penilaian Uji Coba Perorangan Indikator 1 ... 91

Gambar 4.26 Diagram Penilaian Uji Coba Perorangan Indikator 2... 92

Gambar 4.27 Diagram Penilaian Uji Coba Perorangan Indikator 3... 93

Gambar 4.28 Diagram Penilaian Uji Coba Perorangan Indikator 4... 94

Gambar 4.29 Diagram Penilaian Uji Coba Perorangan Indikator 5... 95

Gambar 4.30 Diagram Penilaian Uji Coba Perorangan Indikator 6... 96

Gambar 4.31 Diagram Penilaian Uji Coba Perorangan Indikator 7... 97

Gambar 4.32 Diagram Penilaian Uji Coba Perorangan Indikator 8... 98

Gambar 4.33 Diagram Penilaian Uji Coba Perorangan Indikator 9... 99

Gambar 4.34 Diagram Penilaian Uji Coba Perorangan Indikator 10... 100

Gambar 4.35 Diagram Rekapitulasi Penilaian Uji Coba Perorangan ... 102

Gambar 4.36 Diagram Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 1 ... 103

Gambar 4.37 Diagram Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 2 ... 104

Gambar 4.38 Diagram Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 3 ... 105

Gambar 4.39 Diagram Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 4 ... 106

Gambar 4.40 Diagram Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 5 ... 108

Gambar 4.41 Diagram Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 6 ... 109

Gambar 4.42 Diagram Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 7 ... 110

(20)

xvii

Gambar 4.44 Diagram Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 9 ... 112

Gambar 4.45 Diagram Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 10 ... 113

Gambar 4.46 Diagram Rekapitulasi Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil ... 115

(21)

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuisioner Analisis Kebutuhan Siswa ... 40

Tabel 3.2 Kuisioner Analisis Kebutuhan Siswa ... 41

Tabel 3.3 Kisi-kisi Pedoman Wawancara untuk Guru ... 43

Tabel 3.4 Pertanyaan Wawancara dengan Guru ... 43

Tabel 3.5 Kisi-kisi Wawancara Siswa ... 44

Tabel 3.6 Pertanyaan Wawancara dengan Siswa ... 44

Tabel 3.7 Kisi-kisi Pedoman Observasi di Kelas ... 44

Tabel 3.8 Kisi-kisi Kuesioner Validasi Ahli ... 45

Tabel 3.9 Kuisioner Validasi Ahli untuk Video Tematik ... 45

Tabel 3.10 Kisi-kisi Kuesioner Validasi Siswa Media Video Tematik ... 46

Tabel 3.11 Kuesioner Validasi untuk Siswa ... 47

Tabel 3.12 Kriteria Penilaian Ideal (Sukardjo, 2006:53) ... 49

Tabel 4.1 Hasil Validasi Dosen Ahli Media ... 73

Tabel 4.2 Pedoman Kriteria Penilaian (Sukardjo, 2006:53) ... 75

Tabel 4.3 Hasil Validasi Guru Kelas ... 79

Tabel 4.4 Pedoman Kriteria Penilaian (Sukardjo, 2006:53) ... 81

Tabel 4.5 Hasil Penilaian Uji Coba Perorangan ... 83

Tabel 4.6 Hasil Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil ... 86

Tabel 4.7 Analisis Data Penilaian Ahli Media ... 88

Tabel 4.8 Analisis Data Penilaian Guru Kelas ... 89

Tabel 4.9 Analisis Data Uji Coba Perorangan Indikator 1 ... 90

Tabel 4.10 Analisis Data Uji Coba Perorangan Indikator 2 ... 91

Tabel 4.11 Analisis Data Uji Coba Perorangan Indikator 3 ... 92

Tabel 4.12 Analisis Data Uji Coba Perorangan Indikator 4 ... 93

Tabel 4.13 Analisis Data Uji Coba Perorangan Indikator 5 ... 95

Tabel 4.14 Analisis Data Uji Coba Perorangan Indikator 6 ... 96

Tabel 4.15 Analisis Data Uji Coba Perorangan Indikator 7 ... 97

Tabel 4.16 Analisis Data Uji Coba Perorangan Indikator 8 ... 98

Tabel 4.17 Analisis Data Uji Coba Perorangan Indikator 9 ... 99

Tabel 4.18 Analisis Data Uji Coba Perorangan Indikator 10 ... 100

Tabel 4.19 Rekapitulasi Penilaian Uji Coba Perorangan ... 101

Tabel 4.20 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 1 ... 102

Tabel 4.21 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 2 ... 104

Tabel 4.22 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 3 ... 105

Tabel 4.23 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 4 ... 106

Tabel 4.24 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 5 ... 107

Tabel 4.25 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 6 ... 108

Tabel 4.26 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 7 ... 109

Tabel 4.27 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 8 ... 110

Tabel 4.28 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 9 ... 111

Tabel 4.29 Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil Indikator 10 ... 112

Tabel 4.30 Rekapitulasi Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil ... 114

(22)

1

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisi uraian (1) latar belakang masalah, (2) rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) manfaat penelitian, (5) spesifikasi produk yang diharapkan, dan (6) definisi operasional.

A. Latar Belakang Masalah

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum sebagai suatu sistem memiliki komponen-komponen pokok, yaitu : tujuan, isi atau materi, organisasi dan strategi atau kegiatan belajar dan pembelajaran, dan evaluasi (Undang-undang Sistem Pendidikan No. 20 Tahun 2003). Dalam suatu sistem pendidikan, kurikulum itu sifatnya dinamis serta harus selalu dilakukan perubahan dan pengembangan agar dapat mengikuti perkembangan dan tantangan zaman. Perubahan dan pengembangannya harus dilakukan secara sistematis dan terarah, tidak asal berubah. Perubahan dan pengembangan kurikulum tersebut harus memiliki visi dan arah yang jelas, agar tercapai tujuan pendidikan yang diinginkan.

(23)

harus pula dipahami berbagai komponen yang mempengaruhinya. Seperti guru, siswa, buku pelajaran, dan administrasi guru. Kurikulum 2013 diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap, dan minat peserta didik agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran, ketepatan dan keberhasilan dengan penuh tanggung jawab, sehingga proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik.

(24)

untuk membantu siswa belajar terdapat buku siswa sebagai acuan dan untuk guru disediakan buku guru. Dengan adanya perubahan kurikulum ini siswa tidak hanya belajar di dalam kelas ataupun laboratorium. Setiap apa yang dilihatnya dan ada di sekelilingnya menjadi bahan belajar karena guru bukanlah satu-satunya sumber belajar.

Menurut Joni, T.R (1996:3), pembelajaran tematik merupakan salah satu model dalam pembelajaran terpadu yang merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik secara individual maupun kelompok, aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna, dan otentik. Pembelajaran terpadu akan terjadi apabila peristiwa-peristiwa otentik atau eksplorasi topik/tema menjadi pengendali di dalam kegiatan pembelajaran. Dengan berpartisipasi di dalam eksplorasi tema/peristiwa tersebut siswa belajar sekaligus berproses dengan isi beberapa mata pelajaran secara serempak. Banyak yang harus dipersiapkan dalam penerapan kurikulum 2013 mulai dari silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, buku siswa, buku guru, penilaian, dan masih banyak admnistrasi yang lain.

(25)

Sebagai contohnya, peneliti mengambil sampel SD Jetis Bantul yang telah menerapkan Kurikulum 2013. Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas V A SD Jetis pada tanggal 22 September 2014. Dari hasil wawancara diketahui pemahaman guru tentang kurikulum 2013 masih kurang, antara teori dan praktiknya masih sulit. Dalam proses pembelajaran, penyampaian materi belum maksimal karena banyak yang harus disampaikan padahal kemampuan siswa berbeda-beda. Jadi guru sering mengulang-ulang pembelajaran yang sama dan belum beranjak ke pembelajaran berikutnya. Mengamati dan menilai siswanya guru juga masih kesulitan, karena ada beberapa aspek yang harus dinilai. Guru merasa kerepotan dengan administrasi yang banyak dan penilaian bermacam-macam yang harus dipenuhi dengan waktu yang terbatas. Guru kesulitan dalam mengembangkan dan menyampaikan pembelajaran di kelas, biasanya guru menggunakan buku pembelajaran dan papan tulis. Beliau memerlukan media pembelajaran yang mengacu pada langkah-langkah saintifik dan belum mampu mengembangkan secara mandiri sesuai Kurikulum 2013.

(26)

apabila pembelajaran itu menggunakan video, siswa menjawab perlu dan dikembangkan dengan unsur gambar, teks, musik, dan narasi.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti mencoba memberikan solusi alternatif untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan melakukanPengembangan media video tematik. Peneliti memilih media video karena media ini masih jarang digunakan dalam proses pembelajaran, terutama pembelajaran di SD Jetis pada kelas V A. Peneliti memilih kelas V karena di kelas ini belum pernah dilakukan penelitian dalam hal pengembangan video tematik. Video tematik yang akan dikembangkan berisi materi pada buku siswa kelas V yaitu Tema 2 Subtema 1 Pembelajaran 1. Dengan demikian, maka peneliti

mengambil judul penelitian ”

P

engembangan Media Video Tematik kelas V Tema

2 Subtema 1 Pembelajaran 1Kurikulum 2013 Tahun Ajaran 2014/2015”. B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dirumuskan sebagai berikut.

1. Bagaimana pengembangan media video tematik kelas V Tema 2 Sub Tema 1 Pembelajaran 1 Kurikulum 2013?

2. Bagaimana kualitas media video tematik kelas V Tema 2 Sub Tema 1 Pembelajaran 1 Kurikulum 2013?

C. Tujuan Penelitian

(27)

1. Mengembangkan media video tematik kelas V Tema 2 Sub Tema 1 Pembelajaran 1 Kurikulum 2013.

2. Mengetahui kualitas media video tematik kelas V Tema 2 Sub Tema 1 Pembelajaran 1 Kurikulum 2013.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian pengembangan ini dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis yang akan diuraikan sebagai berikut.

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan yang positif bagi peneliti untuk mengembangkan dunia pendidikan khususnya dalam hal Pengembangan Video Pembelajaran Kelas V di SD Jetis Bantul.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi serta masukan bagi guru, khususnya di kelas V Sekolah Dasar agar dapat menemukan solusi dalam memilih, mengembangkan, serta menggunakan media pembelajaran yang kreatif, menyenangkan, menarik perhatian siswa serta mudah pelaksanaannya.

b. Bagi Siswa

(28)

c. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan sumbangan pemikiran kepada sekolah agar dapat mengembangkan media pembelajaran yang mendidik dan menyenangkan bagi siswa.

d. Bagi Peneliti

Peneliti memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan media video tematik kelas V tema 2 subtema 1 pembelajaran 1 kurikulum 2013.

E. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

(29)

apabila kekurangan air maupun saat tersedianya air dalam kehidupan sehari-hari. Dilanjutkan dengan soal-soal untuk memecahkan permasalahan matematika. F. Definisi Operasional

Agar tidak menimbulkan pertanyaan dan menimbulkan perbedaan pemahaman tentang suatu istilah yang akan dipakai, perlu adanya definisi operasional. Definisi operasional yang dimaksud adalah sebagai berikut.

1. Metode Penelitian Pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan mengembangkan suatu produk kemudian diuji kualitasnya.

2. Kurikulum 2013 merupakanlanjutan dan pengembangan dari kurikulum yang telah diterapkan sebelumnya, kurikulum ini erat kaitannya dengan pendidikan karakter. Kurikulum 2013 menggunakan model pembelajaran tematik integratif dan pendekatan saintifik yang memiliki tahapan-tahapan yaitu, mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan. 3. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk

membantu menyampaikan pembelajaran agar siswa lebih memahami apa yang disampaikan oleh guru.

(30)

BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam bab ini berisi uraian (1) kajian pustaka, (2)penelitian yang relevan, (3) kerangka berpikir, dan (4) pertanyaan penelitian.

A. Kajian Pustaka 1. Kurikulum 2013

a. Hakikat dan Filosofi Kurikulum 2013

Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.

Menurut Sundayana (2014:22-24), Kurikulum 2013 untuk SD dari sisi landasan filosofi menerapkan pandangan sebagai berikut.

1) Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini dan untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan.

(31)

mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan budaya dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam kehidupan berbangsa masa kini.

3) Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism).

4) Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat dan untuk membangun kehidupan masyarakat demokrasi yang lebih baik.

(32)

1) Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan

standar” (standar-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas minimal warga negara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan, keterampilan, dan bertindak.

(33)

b. Pembelajaran Tematik

1) Pengertian Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik sebagai model pembelajaran termasuk salah satu tipe atau jenis daripada model pembelajaran terpadu. Istilah pembelajaran tematik pada dasarnya adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa (Depdiknas, 2006:5).

Model pembelajaran tematik adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman bermakna kepada siswa (Rusman, 2011:254).

Menurut Poerwadarminta (dalam Rusman, 2012:254), pelaksanaan pendekatan pembelajaran tematik bertolak dari suatu tema yang dipilih dan dikembangkan oleh guru bersama siswa dengan memperhatikan keterkaitannya dengan isi mata pelajaran. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan.

(34)

2) Prinsip Pembelajaran Tematik

Beberapa prinsip yang berkenaan dengan pembelajaran tematik menurut Sukandi (2001:109) adalah sebagai berikut ini.

a. Pembelajaran tematik memiliki satu tema yang aktual, dekat dengan dunia siswa dan ada kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Tema ini menjadi alat pemersatu materi yang beragam dari beberapa mata pelajaran.

b. Pembelajaran tematik perlu memilih materi beberapa mata pelajaran yang mungkin dan saling terkait. Dengan demikian, materi-materi yang dipilih dapat mengungkapkan tema secara bermakna.

c. Pembelajaran tematik tidak boleh bertentangan dengan tujuan kurikulum yang berlaku, tetapi sebaliknya pembelajaran tematik harus mendukung pencapaian tujuan pembelajaran yang termuat dalam kurikulum.

d. Materi pembelajaran yang dapat dipadukan dalam satu tema perlu mempertimbangkan karakteristik siswa seperti minat, kemampuan, kebutuhan dan pengetahuan awal.

(35)

3) Karakteristik Pembelajaran Tematik

Menurut Depdiknas (2006:6) sebagai suatu model pembelajaran di sekolah dasar, pembelajaran tematik memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut.

a. Berpusat pada siswa

Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student centered). Hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar, sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan kemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar.

b. Memberikan pengalaman langsung

Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa (direct experiences). Dengan pengalaman langsung ini, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkret) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.

c. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas

(36)

d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran

Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

e. Bersifat fleksibel

Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) yang menuntut guru mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan di mana sekolah dan siswa berada.

f. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.

c. Pendekatan Saintifik

1) Pengertian Pendekatan Saintifik

(37)

menuju ruang lingkup yang lebih luas, dan dari yang bersifat konkrit menuju abstrak. Sebagai manusia yang sedang berkembang, peserta didik telah, sedang, dan/atau akan mengalami empat tahap perkembangan intelektual, yakni sensori motor, pra-operasional, operasional konkrit, dan operasional formal (Permendikbud nomor 81 A Tahun 2013).

Menurut Mulyasa (2014:99), pendekatan saintifik ini menekankan pada keterlibatan peserta didik dalam berbagai kegiatan yang memungkinkan mereka untuk secara aktif mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan.

Jadi pendekatan saintifik adalah pendekatan yang dapat memberikan pengalaman kepada peserta didik untuk memperoleh pengetahuan melalui tahapan-tahapan yaitu, mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengkomunikasikan.

2) Karakteristik Pendekatan Saintifik

Karakteristik pendekatan saintifik menurut Majid (2014:197) adalah sebagai berikut.

a. Substansi atau materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda atau dongeng semata.

(38)

pemikiran subjektif atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis.

c. Mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir secara kritis, analitis dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan substansi atau materi pembelajaran.

d. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu berpikir berdasarkan hipotesis dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu dengan yang lain dari substansi atau materi pembelajaran.

e. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu memahami, menerapkan dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespons substansi atau materi pembelajaran.

f. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan.

g. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana, jelas, dan menarik sistem penyajiannya.

3) Langkah-langkah Pendekatan Saintifik

Menurut Sundayana (2014:28-30), langkah-langkah dari pendekatan saintifik dapat dirumuskan sebagai berikut.

(39)

pengamatan melalui melihat, menyimak, mendengar dan membaca hal yang terkait dengan tema dan subtema yang dibahas. Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih untuk memperhatikan hal penting dari suatu objek yang berkaitan dengan tema.

b. Menanyakan. Bila terjadi kesenjangan di antara apa yang diketahuinya dan apa yang diamati serta didengar, peserta didik akan mencoba mempertanyakannya. Guru perlu membimbing peserta didik untuk dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang hasil pengamatan. Pertanyaan tersebut menjadi dasar untuk mencari informasi yang lebih lanjut dan beragam dari sumber yang ditentukan guru terkait dengan tema atau subtema yang sedang dibahas sampai yang ditentukan peserta didik, dari sumber yang tunggal sampai sumber yang beragam.

(40)

d. Mengumpulkan dan mengasosiasikan. Peserta didik dapat membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek dengan lebih teliti, atau bahkan melakukan percobaan. Dari kegiatan tersebut siswa menemukan informasi. Informasi tersebut dapat menjadi dasar untuk menemukan pola dari keterkaitan informasi dan bahkan mengambil berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan. e. Mengkomunikasikan hasil. Peserta didik menyimpulkan apa

yang mereka amati tersebut kemudian mengkomunikasikannya baik secara lisan maupun tertulis atau disertai dengan peragaan.

3) Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Dalam bahasa arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Apabila dipahami secara garis besar, maka media adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun suatu kondisi atau membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks dan lingkungan sekolah merupakan media.

(41)

Sadiman (1993:6) mendefinisikan media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Menurut Munadi (2010:5), media pembelajaran adalah sumber-sumber belajar selain guru sebagai penayalur atau penghubung pesan ajar yang diadakan dan/atau diciptakan secara terencana oleh guru atau pendidik.

Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

b. Klasifikasi Media Pembelajaran

Menurut Munadi (2010:55), media pembelajaran dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

1) Media Audio

(42)

2) Media Visual

Media visual adalah media yang hanya melibatkan indera penglihatan. Termasuk dalam media ini adalah media cetak-verbal, media cetak-grafis, dan media visual non-cetak.

3) Media Audio Visual

Media audio visual adalah media yang melibatkan indera pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses. Sifat pesan yang dapat disalurkan melalui media dapat berupa pesan verbal dan non verbal yang terlihat layaknya media visual juga pesan verbal dan non verbal yang terdengar layaknya media audio.

4) Multimedia

Multimedia adalah media yang melibatkan berbagai indera dalam sebuah proses pembelajaran. Termasuk dalam media ini adalah segala sesuatu yang memberikan pengalaman secara langsung bisa melalui komputer dan internet bisa juga melalui pengalaman berbuat dan pengalaman terlibat.

c. Manfaat Media Pembelajaran

Sudjana dan Riva’i (1992:2) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu sebagai berikut.

(43)

2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran.

3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal malalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran.

4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan dan lain-lain.

4) Video

a. Pengertian Video

Video merupakan suatu medium yang sangat efektif untuk membantu proses pembelajaran, baik untuk pembelajaran individual, kelompok, maupun massal (Daryanto, 2013:86). MenurutKamus Besar Bahasa Indonesia (2006), video diartikan sebagai rekaman gambar hidup atau program televisi lewat tayangan pesawat televisi atau dengan kata lain video merupakan tayangan gambar bergerak yang disertai dengan suara.

(44)

b. Karakteristik Video

Menurut Munadi (2013:127), video mempunyai karakteristik tersendiri apabila digunakan dalam suatu pembelajaran, antara lain:

1) Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu.

2) Video dapat diulangi bila perlu untuk menambah kejelasan. 3) Pesan yang disampaikannya cepat dan mudah diingat. 4) Mengembangkan pikiran dan pendapat para siswa. 5) Mengembangkan imajinasi peserta didik.

6) Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan gambaran yang lebih realistik.

7) Sangat kuat mempengaruhi emosi seseorang.

8) Sangat baik menjelaskan suatu proses dan keterampilan; mampu menunjukkan rangsangan yang sesuai dengan tujuan dan respon yang diharapkan dari siswa.

9) Semua peserta didik dapat belajar dari video, baik yang pandai maupun yang kurang pandai.

10) Menumbuhkan minat dan motivasi belajar.

11) Dengan video penampilan siswa dapat segera dilihat kembali untuk dievaluasi.

c. Kelebihan dan Kelemahan Video

(45)

1) Kelebihan Video

a) Dengan video (disertai suara atau tidak), kita dapat menunjukkan kembali gerakan tertentu. Gerakan yang ditunjukkan tersebut dapat berupa respons yang diharapkan dari peserta didik.

b) Dengan video, penampilan peserta didik dapat segera dilihat kembali untuk dikritik atau dievaluasi.

c) Dengan menggunakan efek tertentu, dapat memperkokoh proses belajar maupun nilai hiburan dari penyajian tersebut. d) Dengan video, kita akan mendapatkan isi dan susunan yang

masih utuh dari materi pelajaran atau latihan yang dapat digunakan secara interaktif dengan buku kerja, buku petunjuk, buku teks, serta alat atau benda lain yang biasannya digunakan di lapangan.

e) Dengan video, informasi dapat disajikan secara serentak pada waktu yangsama di lokasi (kelas) yang berbeda dan dengan jumlah penonton (peserta) yang tidak terbatas. f) Pembelajaran dengan video merupakan suatu kegiatan

pembelajaran mandiri. Di mana siswa belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing dapat dirancang.

2) Kelemahan Video

(46)

dan formatnya dengan pita video atau piringan video (VCD/DVD) yang akan digunakan.

b) Menyusun naskah atau skenario video bukanlah pekerjaan yang mudah, di samping menyita banyak waktu.

c) Biaya produksi video sangat tinggi dan hanya sedikit orang yang mampu mengerjakannya.

d) Apabila gambar pada pita video ditransfer ke film, hasilnya tidak bagus.

e) Layar monitor yang kecil akan membatasi jumlah penonton, kecuali jaringan monitor dan sistem proyeksi video diperbanyak.

f) Jumlah grafis pada garis untuk video terbatas, yakni separuh dari jumlah huruf grafis untuk film atau gambar diam.

g) Perubahan yang pesat dalam teknologi menyebabkan keterbatasan sistem video menjadi masalah yang berkelanjutan.

d. Pemanfaatan Video

Langkah-langkah pemanfaatan video menurut Munadi (2010:127-128) adalah sebagai berikut.

1) Program video harus dipilih agar sesuai dengan tujuan pembelajarann.

(47)

3) Sesudah program video dipertunjukkan, perlu diadakan diskusi yang juga dipersiapkan sebelumnya. Di sini siswa melatih diri untuk mencari pemecahan masalah, membuat dan menjawab pertanyaan.

4) Adakalanya program video tertentu diputar dua kali atau lebih untuk memperhatikan aspek-aspek tertentu.

5) Agar siwa tidak memandang program video sebagai media hiburan belaka, sebelumnya perlu ditugaskan untuk memperhatikan bagian-bagain tertentu.

6) Sesudah itu dapat ditest berapa banyak yang dapat mereka tangkap dari program video itu.

B. Penelitian Yang Relevan

Ada beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini yaitu sebagai berikut.

Karta (2012) penelitiannya berjudul “Pengembangan Video Pembelajaran

(48)

Hasil pengembangan dilakukan uji kelayakan atau validasi oleh ahli yang ditentukan. Setelah dinyatakan layak produk diujicobakan di lapangan. Oleh ahli media pembelajaran, produk dinyatakan layak dari aspek tampilan seperti suara, gambar, huruf, dan warna. Karena telah memenuhi kriteria dan prinsip-prinsip pengembangan media. Sementara itu, ahli materi pembelajaran memberi tanggapan bahwa produk sudah layak digunakan untuk pembelajaran menulis puisi baru, ditinjau dari aspek materi, aspek tampilan, dan aspek kemenarikan.

Hasil uji coba perorangan terhadap penggunaan video pembelajaran menulis puisi baru diperoleh data, siswa menyukai pembelajaran menulis puisi baru dengan menggunakan video pembelajaran, yakni rerata 96,3%. Siswa merasa terbantu untuk mengkongkritkan objek yang abstrak dalam pengalaman siswa. Dengan narasi siswa terbangkitkan imajinasi dalam penggalian ide kreatif dalam menulis puisi. Uji kelompok kecil dilakukan terhadap sembilan orang siswa memperlihatkan angka responsif 94,4% siswa menyukai pembelajaran menulis puisi baru.

Sasmia (2012) dengan penelitian berjudul “Pengembangan Media Video

Pembelajaran Berbicara Bahasa Jawa Siswa Kelas II Di SDN Kesatrian I

Malang”. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model media video

(49)

Dalam prosedur pengembangan media video ini, terdapat beberapa tahapan kegiatan yang direncanakan yakni. (1) tahap persiapan (pra pengembangan), (2)tahap merancang, (3) uji kelayakan dan, (4) tahap revisi produk. Instrumen pengumpulan data terdiri dari dua instrumen yakni instrumenpengumpulan data pengembangan berupa RPP dan instrumen pengumpulan datauji coba produk berupa angket atau kuisioner dan pedoman wawancara. Pemerolehan skor uji coba yang dilaksanakan melalui tiga tahapanmendapatkan skor akhir 87,707%. Berdasarkan kriteria yang sudah ditentukandapat dikatakan bahwa media pembelajaran video berbicara mendeskripsikantumbuhan dan binatang ini memenuhi kriteria 80 – 100%, sehingga media inidapat digunakan di SDN Kesatrian I Malang untuk pembelajaran bahasa Jawakhususnya keterampilan berbicara.

Selanjutnya Dewi (2012) melakukan penelitian dengan judul

“Pengembangan Game Edukasi Pengenalan Nama Hewan Dalam Bahasa Inggris

Sebagai Media Pembelajaran Siswa SD Berbasis Macromedia Flash”. Penelitian

(50)

nama hewandalam bahasa Inggris, dan mengetahui kelayakan media tersebut sebagai sebuah media pembelajaran.

Tahapan dalam proses penelitian ini adalah tahap analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan pengujian. Pengujian yang dilakukan berupa validasi yang dilakukan oleh expert judgement atau ahli media dan materi. Kemudian media di uji coba oleh siswa. Setelah dilakukan validasi dan media memenuhi kriteria interaktif yang layak, baru dilakukan pengujian atau penelitian untuk mengatahui kelayakan di lapangan. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Somokaton Klaten dengan melibatkan 38 siswa. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah angket, data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan teknik analisis deskriptif. Pada penelitian ini didapatkan hasil kelayakan ahli media pada rata-rata 4.32 termasuk dalam kategori sangat layak. Ahli materi pada rata-rata 4.59, termasuk dalam kategori sangat layak, dan hasil uji coba siswa ada pada rata-rata 3.07 termasuk dalam kategori baik. Dengan demikian, dapat disimpulkan media pembelajaran game edukasi animal pengenalan nama hewan dalam bahasa Inggris untuk kelas IV SD ini layak digunakan sebagai media dalam proses pembelajaran.

(51)

C. Kerangka Berpikir

Tugas seorang guru tidak hanya menjadi seorang pengajar saja, namun harus bisa menyampaikan pembelajaran dengan baik agar tujuan dari pembelajaran dapat tercapai. Perangkat pembelajaran juga menjadi hal penting yang harus dipersiapkan. Sebagai seorang guru hendaknya harus bisa memilih media pembelajaran yang sesuai untuk para siswanya. Peneliti memilih kelas V sebagai subyek penelitian karena dalam penyampaian pembelajaran guru masih kurang dalam menggunakan media pembelajaran, padahal banyak sekali media yang bisa digunakan saat mengajar. Dalam Kurikulum 2013 yang sedang berlangsung, siswa belajar berdasarkan tema-tema dan pembelajarannya tematik. Maka dibutuhkan media yang cocok untuk penyampaian materi-materinya. Permasalahan yang diangkat mengenai pembelajaran yang dilakukan guru adalah hanya menjelaskan materi saja tidak menggunakan media. Guru dalam menjelaskan berpedoman pada buku guru sedangkan siswa menggunakan buku siswa untuk latihan atau mengerjakan tugas.

D. Pertanyaan Penelitian

Pada penelitian ini, terdapat empat pertanyaan penelitian yaitu sebagai berikut.

1. Bagaimana prosedur penelitian pengembangan media video tematik kelas V tema 2 subtema 1 pembelajaran 1 Kurikulum 2013?

(52)

3. Bagaimana kualitas media video tematik kelas V tema 2 subtema 1 pembelajaran 1 Kurikulum 2013 menurut guru kelas V A SD Jetis?

(53)

32 BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam bab ini berisi uraian (1) jenis penelitian, (2) setting penelitian, (3) rancangan penelitian, (4) prosedur pengembangan, (5) uji validasi produk, (6) instrumen penelitian, dan (7) teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti termasuk jenis penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan (Research and development /R&D) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2010:407).

Menurut Sukmadinata (2008:164), penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru, atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan. Penelitian ini mengembangkan media video tematik kelas V tema 2 subtema 1 pembelajaran 1 kurikulum 2013. Produk yang akan dihasilkan berupa video pembelajaran.

B. Setting Penelitian 1. Subyek Penelitian

(54)

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Jetis Bantul yang beralamat di Jalan Imogiri Barat, Km. 11, Kertan, Sumberagung, Jetis, Bantul, Yogyakarta.

3. Obyek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah pengembangan dan pemanfaatan media video tematik pada tema 2 subtema 1 pembelajaran 1 untuk siswa kelas V semester ganjil di SD Jetis Bantul tahun ajaran 2014/2015.

4. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian pengembangan ini adalah guru kelas VA serta siswa kelas VA SD Jetis Bantul yang berjumlah 30 siswa.

5. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama enam bulan, terhitung dari bulan Agustus 2014 sampai Januari 2015.

6. Data penelitian

Data dalam penelitian pengembangan ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kuantitatif berupa angket analisis kebutuhan siswa dan validasi video oleh siswa. Sedangkan data kualitatif berupa wawancara analisis kebutuhan terhadap guru dan siswa, komentar, serta saran penilaian dosen dan guru kelas V. C. Rancangan Penelitian

(55)

1. Permintaan ijin kepala SD Jetis Bantul

Permintaan ijin dilakukan agar kegiatan penelitian dapat berjalan dengan lancar karena telah disetujui oleh pihak kepala sekolah dan mendapatkan data yang sesuai.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mencari informasi tentang kondisi siswa saat belajar dan juga kendala-kendala yang dialami guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Informasi-informasi diperoleh dengan hasil wawancara dari guru dan siswa kelas V A.

3. Identifikasi masalah

Setelah diperoleh data hasil wawancara maka peneliti mengidentifikasi masalah yang terjadi dan menentukan tindak lanjutnya.

4. Mengkaji materi

Peneliti mengkaji materi dengan menentukan tema yang bermasalah sehingga diperoleh indikator yang bermasalah.

D. Prosedur Pengembangan

(56)

produk, merupakan hasil akhir dari serangkaian penelitian awal dapat berupa rancangan kerja baru atau produk baru, (4) Validasi desain, proses untuk menilai apakah rancangan kerja baru atau produk baru secara rasional lebih baik dan efektif dibandingkan yang lama, dengan cara meminta penilaian ahli yang berpengalaman, (5) Revisi desain, produk diperbaiki atau direvisi setelah diketahui kelemahannya, (6) Uji coba produk, melakukan uji lapangan terbatas dengan eksperimen, (7) Revisi produk, direvisi berdasarkan uji lapangan/empiris, (8) Uji coba pemakaian, dilakukan uji coba dalam kondisi yang sesungguhnya, (9) Revisi produk, apabila ada kekurangan dalam penggunaan dalam kondisi sesungguhnya maka perlu diperbaiki, dan (10) Pembuatan produk massal, setelah diperbaiki, hasil akhirnya siap diproduksi secara massal.

(57)

langkah keempat, lima, enam dan tujuh yaitu validasi desain, revisi desain, uji coba produk dan revisi produk.

Berdasarkan langkah-langkah tersebut penjelasannya sebagai berikut. 1. Analisis Kebutuhan

Langkah awal yang dilakukan peneliti adalah melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan kuisioner, wawancara guru dan siswa, dan observasi. Analisis kebutuhan dilakukan kepada guru kelas V A dan seluruh siswa kelas V A SD Jetis Bantul yang berjumlah 30 siswa. Analisis kebutuhan bertujuan untuk mengetahui bagaimana kebutuhan media untuk guru dan siswa dalam melakukan pembelajaran, yaitu pada tema 2 subtema 1 pembelajaran 1 tentang peristiwa dalam kehidupan.

2. Kajian kompetensi inti dan materi pembelajaran

Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti adalah mengkaji kompetensi inti dan materi pembelajaran yang akan dikembangkan. Peneliti mengambil pembelajaran kelas V tema 2 subtema 1 pembelajaran 1 tentang peristiwa dalam kehidupan. Dalam pembelajaran 1 memuat dua mata pelajaran yaitu bahasa indonesia dan matematika.

3. Pengembangan program pembelajaran

(58)

melakukan pengorganisasian dan penyampaian isi pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswa.

4. Memproduksi media video tematik

Langkah keempat adalah memproduksi video tematik. Produksi produk yang dimaksud adalah memproduksi media video tematik untuk pembelajaran kelas V pada tema 2 subtema 1 pembelajaran 1. Pertama, peneliti mendesain video yang akan diproduksi juga mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan. Setelah mendapatkan desain dan bahan-bahan, peneliti selanjutnya membuat video dengan programAdobe Premiere Pro.

5. Uji Coba dan Revisi Produk

Setelah produksi media dilakukan, langkah selanjutnya adalah melakukan uji coba dan revisi produk. Produk yang telah dibuat divalidasi oleh pakar media, guru dan siswa. Tahap pertama validasi dilakukan oleh pakar media dan guru kelas V A. Setelah produk divalidasi, peneliti melakukan analisis dan revisi berdasarkan komentar dan saran yang diberikan oleh validator. Selanjutnya peneliti melakukan uji coba produk perorangan kepada tiga siswa kelas V. Data hasil uji coba kemudian dilakukan analisis dan revisi. Tahap selanjutnya dilakukan uji coba kelompok kecil yang terdiri dari sepuluh siswa. Analisis dan revisi terakhir dilakukan berdasarkan uji coba kelompok kecil.

(59)

Bagan 3.1 Prosedur Pengembangan

I: Analisis Kebutuhan untuk menentukan Produk yang akan Dikembangkan

IV: Memproduksi Media Video Tematik

Story Board Pengumpulan bahan

Pembuatan dan pemrograman Konsep

III: Pengembangan Program Pembelajaran

Analisis II: Kajian Kompetensi Inti dan Materi Pembelajaran

Analisis karakteristik siswa

V. Uji Coba dan Revisi Produk

VALIDASI TAHAP I VALIDASI TAHAP II

Ahli Media

Guru Kelas V

Uji Coba Perorangan

Analisis

Revisi II

Uji Coba Kelompok Kecil Analisis

Revisi I

Analisis

Revisi III Media Video Tematik Tema 2 Subtema 1 Pembelajaran 1

(60)

E. Uji Validasi Produk

Uji validasi produk dilakukan kepada beberapa pakar untuk memperoleh komentar, tanggapan dan penilaian kelayakan produk yang dikembangkan oleh peneliti. Uji validasi lapangan kepada siswa bertujuan untuk mengetahui keefektifan produk dalam pembelajaran.

1. Desain Uji Validasi

Uji validasi dilakukan dalam dua tahap. Tahapan pertama dilakukan oleh pakar media dan guru kelas V A. Tahapan kedua dilakukan uji validitas di kelas V A SD Jetis Bantul. Komentar, tanggapan dan penilaian dari pakar ahli media dijadikan acuan oleh peneliti untuk merevisi produk agar layak untuk diujikan di kelas.

Setelah dilakukan revisi, produk diujicobakan kepada siswa kelas V A SD Jetis Bantul. Penilaian dan tanggapan dari siswa memberikan umpan balik apakah media video tematik layak digunakan dalam proses pembelajaran. 2. Uji Validasi Lapangan

Uji validasi lapangan dilakukan setelah peneliti merevisi produk berdasarkan tanggapan, penilaian, dan komentar ahli media. Subyek uji validasi lapangan dalam penelitian pengembangan ini adalah 30 siswa kelas V A semester ganjil SD jetis bantul tahun ajaran 2014/2015.

F. Instrumen Penelitian

(61)

lapangan. Instrumen yang dibuat telah divalidasi dengan teknik expert judgedment(oleh ahli).

1. Instrumen analisis kebutuhan

Peneliti menggunakan teknik non tes yaitu wawancara dan kuesioner. Instrumen ini digunakan untuk menganalisis kebutuhan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Berikut penjelasan mengenai instrumen yang dilakukan oleh peneliti.

a. Analisis kebutuhan siswa

Analisis kebutuhan yang diberikan kepada siswa berupa wawancara dan kuesioner. Kuesioner adalah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2006:151). Kuesioner ini disusun berdasarkan indikator-indikator untuk mengetahui karakteristik dan kebutuhan siswa dalam pembelajaran.

Berikut ini adalah kisi-kisi yang digunakan dalam analisis kebutuhan siswa melalui kuesioner.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa

No Butir Pertanyaan No soal pada Instrumen

1 Teknik pembelajaran yang digunakan guru 1, 2, 3 2 Teknik pembelajaran yang disukai siswa 4

3 Materi yang diberikan guru 5

4 Evaluasi yang diberikan guru 6 5 Media yang digunakan guru 7, 8

6 Media yang disukai siswa 9, 10

(62)

Tabel kuesioner analisis kebutuhan siswa yang diberikan kepada siswa Tabel 3.2 Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa

No Pertanyaan

1 Bagaimana guru menyampaikan materi pembelajaran di kelas? (jawaban boleh lebih dari satu)

a. Hanya menerangkan saja

b. Menggunakan media pembelajaran c. Mencatat di papan tulis

d. Mendikte

2 Apakah guru pernah memberi contoh nyata kegiatan yang ada pada buku tematik kelas 5 tema 2 subtema 1?

a. Pernah, tetapi hanya sekali

b. Selalu memberi contoh nyata kegiatan yang baik dan benar c. Memberi contoh tapi hanya kadang-kadang

d. Tidak pernah memberi contoh

3 Dalam pembelajaran tematik, terutama pada tema 2 subtema 1 pembelajaran 1 apakah guru pernah meminta saya untuk mempraktikkan contoh kegiatan yang ada di dalam buku tematik di depan kelas?

a. Pernah, tetapi hanya sekali

b. Sering meminta untuk mempraktikkan contoh kegiatan di depan kelas

c. Kadang-kadang meminta untuk mempraktikkan contoh kegiatan

d. Tidak pernah meminta untuk mempraktikkan contoh kegiatan

4 Apa aktivitas pembelajaran di kelas khususnya untuk pembelajaran tematik yang saya sukai? (jawaban boleh lebih dari satu)

a. Tanya jawab b. Diskusi kelompok c. Presentasi

d. Pemberian tugas

5 Bagaimana materi pembelajaran kurikulum 2013 tema 2 subtema 1 pembelajaran 1 yang diberikan oleh guru?

a. Sangat menarik dan menambah pengetahuan b. Menarik dan menambah pengetahuan

(63)

No Pertanyaan

6 Apakah bentuk latihan yang sering diberikan guru? (jawaban boleh lebih dari satu) subtema 1 guru selalu menggunakan media pembelajaran?

a. Pernah menggunakan media pembelajaran, tetapi hanya sekali

b. Selalu menggunakan media pembelajaran

c. Menggunakan media pembelajaran tetapi hanya kadang-kadang

d. Tidak pernah menggunakan media pembelajaran

8 Media pembelajaran apa yang sering digunakan guru? (jawaban boleh lebih dari satu)

a. Gambar b. Suara c. Video

d. Tidak pernah menggunakan media

9 Media apa yang saya sukai untuk digunakan dalam pembelajaran tematik?

a. Teks b. Gambar c. Rekaman d. Video

10 Media video apa yang saya sukai? a. Video dengan gambar bergerak b. Video dengan gambar dan suara c. Video dengan teks dan suara

d. Video yang diperankan oleh guru atau orang lain 11 Bagaimana materi pembelajaran yang saya sukai

a. Materi yang hanya terdapat teori

b. Materi yang hanya terdapat contoh-contohnya c. Materi yang hanya terdapat soal-soalnya

(64)

b. Wawancara guru dan siswa

Peneliti menggunakan teknik wawancara untuk mendapatkan informasi dari guru dan siswa. Wawancara dilakukan untuk mengetahui pemahaman guru terhadap kurikulum 2013 dan juga proses pembelajarannya. Wawancara kepada siswa dilakukan untuk mengetahui kegiatan belajar yang dilakukan siswa dan guru.

Terdapat beberapa kisi-kisi pedoman wawancara untuk guru dan siswa. Berikut merupakan pedoman kisi-kisi untuk wawancara.

Tabel 3.3 Kisi-kisi Pedoman Wawancara untuk Guru

No Butir Pertanyaan No soal pada Instrumen

1 Kurikulum 2013 1, 2, 4, 5, 9

3 Media pembelajaran 3, 7, 8

4 Bahan ajar K13 6, 10

Tabel pertanyaan wawancara yang diberikan kepada guru Tabel 3.4 Pertanyaan Wawancara dengan Guru

No Daftar Pertanyaan

1 Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terhadap kurikulum SD 2013? 2 Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan pendekatan sains

dalam pembelajaran?

3 Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan penggunaan media pembelajaran terkait dengan Kurikulum 2013?

4 Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan ketersediaan media pembelajaran?

5 Kesulitan-kesulitan apa yang Bapak/Ibu alami dalam melaksanakan Kurikulum 2013? Mengapa?

6 Menurut Bapak/Ibu apakah bahan ajar Kurikulum SD 2013 masih perlu disempurnakan? Mengapa?

7 Apakah Bapak/Ibu masih memerlukan media pembelajaran yang mengacu langkah-langkah saintifik?

8 Apakah Bapak/Ibu mampu mengembangkan secara mandiri media pembelajaran sesuai dengan Kurikulum SD 2013?

9 Apakah bahan Kurikulum SD 2013 sesuai dengan budaya lokal sekolah? 10 Saran apa yang dapat bapak/Ibu berikan terkait dengan bahan ajar

Gambar

gambar bergerak yang disertai dengan suara.
Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa
Tabel 3.2 Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa
Tabel 3.3 Kisi-kisi Pedoman Wawancara untuk Guru
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada hasil penelitian menunjukan bahwa tahap hauling merupakan tahapan aktivitas yang memiliki risiko paling tinggi dengan nilai indeks sebesar 0.211%, menurut Josephus

melaksanankan pelayanan yang baik, maka penulis tertarik untuk membahas lebih mendalam mengenai pelaksanaan etika profesi di tempat kerja, etika berbusana dan etika

Pada tahun 1954 keadaan perusahaan tidak menentu yang kondisinya sudah sangat memburuk akibat revolusi fisik antara Indonesia dengan Belanda, sehingga perusahaan

Namun dalam konteks penelitian ini penulis memandang komunikasi krisis dianggap masih cukup relevan untuk membaca aktifitas komunikasi pada sebuah lembaga dakwah

A tal efecto, el libro se presenta como un manual que quiere servir de puente entre el pasado y el futuro de los estudios de comu- nicación en América Latina, mediante una

In this paper, these facts will be shown and the Japanese lifetime employment system will be revisited by an artificial neural networks model, which can deal with a

A dog that is taken good care of and given attention to regularly will give his life to help protect his home and his owner.. For the blind a dog can be a pair of eyes to help them