• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi kamus Bahasa Dayak Ngaju-Indonesia berbasis android menggunakan metode Hash.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Aplikasi kamus Bahasa Dayak Ngaju-Indonesia berbasis android menggunakan metode Hash."

Copied!
171
0
0

Teks penuh

(1)

i

APLIKASI KAMUS BAHASA DAYAK NGAJU

INDONESIA

BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN METODE HASH

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Program Studi Teknik Informatika

Oleh :

Henfriyandie

065314057

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS dan TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

ii

DAYAK NGAJU

INDONESIAN APPLICATION DICTIONARY

BASED ON ANDROID USING HASH METHOD

A THESIS

Presented as Partial Fulfillment of the Requirments

To Obtain the Sarjana Komputer Degree

In Informatic Engineering Department

By :

Henfriyandie

065314057

DEPARTEMENT OF INFORMATICS ENGINEERING

FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

(3)

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

SKRIPSI

APLIKASI KAMUS BAHASA DAYAK NGAJU – INDONESIA

BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN METODE HASH

Oleh :

Henfriyandie

NIM : 065314057

Telah disetujui oleh :

Dosen Pembimbing Tugas Akhir

(4)

iv

HALAMAN PENGESAHAN

SKRIPSI

APLIKASI KAMUS BAHASA DAYAK NGAJU – INDONESIA BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN METODE HASH

Dipersiapkan dan ditulis oleh : Henfriyandie

NIM : 065314057

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Pada Tanggal 10 Mei 2013

Dan dinyatakan memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua JB. Budi Darmawan, S.T., M.Sc. ………

Sekertaris Eko Hari Parmadi, S.Si., M.Kom. ………

Anggota Puspaningtyas Sanjoyo Adi, S.T., M.T. ………

Yogyakarta , ………

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Sanata Dharma

Dekan

(5)

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

“If A is success in life, then A = x + y + z. Work

is x; y is

play; and z is keeping your mouth shut “

- Albert Einstein -

Skripsi ini saya persembahkan untuk

Tuhan Yesus Kristus.

Almarhum Papah di surga, Mamah, 3 Adek saya.

Teman hidup saya nanti.

Sahabat dalam susah juga duka dan teman teman.

(6)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya orang lain kecuali telah disebutkan dalam kutipan atau daftar pustaka,

sebagaimana layaknya karya ilmiah

Yoyakarta, 18 Juli 2013

Penulis,

(7)

vii

PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Henfriyandie

NIM : 065314057

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

Aplikasi Kamus Bahasa Dayak Ngaju – Indonesia

Berbasis Android Menggunakan Metode Hash

Berserta perangkat yang diperlukan(bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 18 Juli 2013

Yang menyatakan,

(8)

viii

ABSTRAK

APLIKASI KAMUS BAHASA DAYAK NGAJU - INDONESIA BERBASIS

ANDROID MENGGUNAKAN METODE HASH

Sistem operasi android adalah salah satu sistem operasi mobile phone yang sedang berkembang saat ini. Sistem operasi ini bersifat open source, sehingga aplikasi ini dapat dibuat dan dikembangkan sendiri. Sehingga kita dapat membuat sendiri aplikasi yang dapat membantu kita, contohnya kamus dan aplikasi pembelajaran lainnya.

Pada skripsi penulis ini mencoba memecahkan bagaimana menangani masalah yaitu memanfaatkan teknologi mobile yang mulai berkembang untuk membuat aplikasi kamus yang dapat mempermudah kita dalam mempelajari bahasa dayak Ngaju. Dalam pembuatan aplikasi ini penulis menggunakan metode hash, proses penyusunan kamus pada aplikasi ini menggunakan fungsi hash metode pembagian sisa string (division remainder method) sedangkan untuk penanganan tabrakan pada penyusunan kamus menggunakan metode double hashing. Fungsi Hash bertugas untuk menghitung indeks array yang berasal dari perhitungan kunci (indeks array dari perhitungan kunci disebut kode hash).

Aplikasi yang dibangun tersebut dapat mempermudah melakukan pencarian kata dan padanan kata yang ingin dicari. Hasil pengujian software dengan fungsi hash metode pembagian sisa string dari 2500 data kata, yang terdapat pada kamus Dayak Ngaju – Indonesia dan kamus Indonesia - Dayak Ngaju, terdapat sekitar kurang dari setengah kata dari 2500 kata yang mengalami tabrakan pada saat penyusunan kamus tersebut dari panjang hashtable sebesar 2507. Berdasarkan pengujian dengan mengubah panjang hashtable, jumlah tabrakan semakin berkurang jika panjang

(9)

ix

ABSTRACT

APPLICATION DAYAK NGAJU – INDONESIAN DICTIONARY BASED ON

ANDROID USING HASH METHOD

Android operating system is one of mobile phone operating system that is

being developed at this time. This operating systemis open source, so that these

applications can be created and independently developed. So we can create our own

applications that can helpus. For example, dictionaries Application and other

eLearning applications.

In this thesis author is trying to figure out how to handle problems that take

advantage of emerging mobile technologies to create a dictionary application that can

facilitate us to study Dayak Ngaju language. Within manufacture this application

author use hash method, the process of preparing dictionaries application's uses hash

function division remainder string method and for collision handling in the

preparation of dictionaries using method double hashing. Hash functions assigned to

calculate array index are derived from calculations of key (index array from key

calculation called the hash code)

Applications built to facilitate searching and matching search terms. Results

of software testing with division remainder string hash function method from 2500

words of data contained in Dayak Ngaju dictionaries - Indonesian and Indonesian

dictionaries - Dayak Ngaju, There are about less from a half words from 2500 words

that in a collision during the preparation of the dictionaries with hashtable length is

2507. Based on testing by changing hashtable length, the amount of collision will

(10)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan karunia dan

kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Aplikasi

Kamus Bahasa Dayak Ngaju – Indonesia Berbasis Android Menggunakan Metode Hash”

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari semua pihak yang turut memberikan

dukungan dan doa, semangat yang sangat bermanfaat bagi penulis. Pada kesempatan

ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar – besarnya kepada :

1. Bapak Puspaningtyas Sanjoyo Adi S.T.,M.T. Selaku dosen pembimbing

senantiasa memberikan masukan dan bantuan dalam membimbing penulis

untuk menyelesakan skripsi ini.

2. Segenap dosen Universitas Sanata Dharma yang telah membantu memberikan

bekal pengetahuan kepada penulis .

3. Bapak Makikit S.P., MMA(Alm), Ibu Maryatie S.Pd terima kasih atas

semngat dan dukunganya serta pejuanganya.

4. Adik – adik yang dengan tulus memberikan perhatian, doa dan dukungan

yang sangat besar.(Nani, Melan, Septi).

5. Erita Marlina Naibaho terima kasih atas semangat dan telah membantu saya

untuk bangun pagi setiap hari.

6. Anak – Anak telat gaul Kost Monjali, Khususnya Andrew, Igma, Mas Titis,

Johanes Calvin dan seluruh sahabat yang tidak dapat penulis sebutkan satu

(11)

xi

7. Teman teman TIM ANDROID Siska, Putri, Itha, Laurin atas kerja sama dan

masukan – masukanya

8. Teman teman angkatan 06, terutama Yosefa, Margareta Korlina, Kristi

Wahyu, Angga, dan juga Rangga. Terima kasih atas dukungan dan inpirasi

semangat kalian

9. Teman teman angkatan 07,08,09, dan anak – anak nongkrong di lab Basis

Data Multimedia serta rekan – rekan yang tidak dapat penulis sebutkan atas

kesediaanya dalam memberikan masukan, menemani dan mendengarkan

keluh kesah dari penulis.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat pada skripsi

ini. Saran dan kritik penulis harapkan untuk kebaikan bersama. Semoga

bermanfaat.

Yogyakarta, 18 Juli 2013

Penulis

(12)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN ... vii

ABSTRAK ... ix

1.6Metodologi Penelitian ... 3

1.7Sistematika Penulisan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

2.1Bahasa Pemrograman Java ... 8

2.2Metode Hash ... 9

2.3Kamus ... 22

2.4Bahasa Dayak Ngaju ... 31

2.5Bentuk Susunan Kamus Bahasa Dayak Ngaju ... 32

2.6Android ... 37

BAB III ANALISIS DAN DESAIN ... 50

(13)

xiii

3.2Fungsi Hash Yang Digunakan ... 51

3.3Pseudocode Metode hash ... 55

3.4Diagram Alir ... 59

3.5Arsitektur Aplikasi ... 61

3.6Use Case Diagram ... 62

3.7Diagram Aktivitas ... 66

3.8Sequence Diagram ... 71

3.9Diagram Kelas ... 76

3.10 Model Desain Antar Muka Aplikasi ... 77

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 86

4.1Spesifikasi Perangkat Keras dan Lunak ... 87

4.2Implementasi Desain Antar Muka ... 88

4.3Implementasi Diagram Kelas ... 88

4.4Pengujian ... 110

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 119

5.1Kesimpulan ... 119

5.2Saran ... 120

DAFTAR PUSTAKA ... 122

LAMPIRAN ... 123

Lampiran I ... 123

Lampiran II ... 127

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Keungulan Bahasa Pemrograman java ... 9

Gambar 2.2 Contoh Linear Probing ... 14

Gambar 2.3 Contoh Double Hashing ... 16

Gambar 2.4 Metode Chaining ... 18

Gambar 2.5 Karakter ASCII ... 21

Gambar 3.1 Contoh data yang dimasukan ke dalam Tabel Hash ... 53

Gambar 3.2 Struktur Data Hash Table setelah dilakukan proses Double Hashing ... 54

Gambar 3.3 Diagram Alir Penyusunan Kamus Bahasa Dayak Ngaju ... 59

Gambar 3.4 Diagram Alir Penyusunan Kamus Bahasa Indonesia ... 60

Gambar 3.5 Arstektur Aplikasi Kamus Bahasa Dayak Ngaju – Indonesia... 62

Gambar 3.6 Diagram Use Case Kamus ... 63

Gambar 3.7 Diagram Aktifitas Mencari arti kata ... 66

Gambar 3.8 Diagram Aktifitas Mengupdate Database Kamus ... 67

Gambar 3.9 Diagram Aktifitas Menganti Modulu ... 68

Gambar 3.10 Diagram Aktifitas Menganti Konstanta ... 69

Gambar 3.11 Diagram Aktifitas Tampil Tabrakan ... 70

Gambar 3.12 Sequence Diagram Mencari Arti Kata Dayak – Indonesia ... 71

Gambar 3.13 Sequence Diagram Mencari Arti Kata Indonesia – Dayak ... 71

Gambar 3.14 Sequence Diagram Mengupdate Database Kamus ... 72

Gambar 3.15 Sequence Diagram Ganti Modulu ... 73

Gambar 3.16 Sequence Diagram Ganti Konstanta ... 74

Gambar 3.17 Sequence Diagram Tampil Tabrakan Kata Bahasa Dayak ... 75

Gambar 3.18 Sequence Diagram Tampil Tabrakan Kata Bahasa Indonesia ... 75

Gambar 3.19 Diagram Kelas User ... 76

Gambar 3.20 Diagram Kelas Admin ... 77

(15)

xv

Gambar 3.19 Desain Tampilan Kamus ... 79

Gambar 3.20 Desain Tampilan Update ... 80

Gambar 3.21 Desain Tampilan Ganti Modulu ... 81

Gambar 3.22 Desain Tampilan Menu Utama ... 82

Gambar 3.23 Desain Tampilan Kamus ... 83

Gambar 3.24 Desain Tampilan Update ... 84

Gambar 3.25 Desain Tampilan Tentang ... 85

Gambar 4.1 Grafik Tabrakan Kata Dayak Ngaju ... 113

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Komunikasi adalah salah satu dari kemampuan alamiah manusia.Kemampuan

komunikasi manusia ini kemudian ditunjang oleh alat untuk berkomunikasi yaitu

bahasa.Manusia dapat saling berkomunikasi dengan baik apabila menggunakan

bahasa yang sama atau saling memahami bahasa yang digunakan satu sama lain.

Masalah yang di hadapi dalam berkomunikasi adalah ketika dua orang yang

berbeda bahasa dan berkomunikasi dalam bahasa mereka sendiri. Jalan keluarnya

adalah dengan belajar mengerti bahasa yang digunakan oleh orang lain tersebut.

Berdasarkan masalah penulis ingin membuat suatu aplikasi Kamus Bahasa

Dayak Ngaju – Indonesia yang dapat membantu dapat berkomunikasi

menggunakan bahasa Dayak Ngaju maupun bahasa Indonesia.Bahasa Indonesia

dan Bahasa Dayak Ngaju penulis pilih dikarenakan bahasa Indonesia adalah

bahasa resmi, sedangkan bahasa Dayak Ngaju adalah pengantar yang digunakan

masyarakat Kalimantan Tengah.

Perkembangan teknologi mobile phone tersebut juga diiringi dengan

perkembangan teknologi sistem operasi pada mobile phonetersebut.Sistem operasi

(17)

linux.Sistem operasi android bersifat open source, Android menyediakan platform

yang terbuka bagi pengembang untuk membuat sendiri aplikasi yangmereka

inginkan.Beberapa aplikasi android yang populer banyak di kembangkan sendiri

oleh pengembang dan dapat digunakan di sistem operasi mobile phone berbasis

android.

Metode Hash adalah salah satu metode yang menggunakan pengalokasian

kunci pada proses pencarian, penyimpanan dan penghapusan pada elemen –

elemen data.Hash digunakan untuk menyimpan data yang cukup besar pada

Abstract Data Type(ADT) yang di sebutHash Table.

Aplikasi Kamus Bahasa Dayak Ngaju – Bahasa Indonesia ini dibuat dengan menggunakan Metode Hash dalam proses penyusunan dan pencarian terjemahan

dari katayang akan diterjemahkan. Metode ini akan sangat membantu karena

struktur data dalam hash menggunakan pengalokasian kunci dan dengan kunci

tersebut kita dapat mencari nilai(value) berdasarkan kunci tersebut.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakangmasalah yang ada, dapat disimpulkan rumusan

masalah pada tugas akhir ini adalah

1. Bagaimanakah membuat “Aplikasi Kamus Bahasa Dayak Ngaju

Indonesia Berbasis AndroidMenggunakan Metode Hash”?

2. Bagaimana Algoritma Hash dapat memberikan solusi untuk proses

(18)

1.3Batasan Masalah

Batasan masalah yang untuk Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

a. Program yang dipergunakan untuk aplikasi ini adalah Eclipse Juno 4.0 dan

Android SDK Tools.

b. Penulis membatasi bahasa Dayak yang digunakan dalam aplikasi ini,

penulis hanya menggunakan bahasa Dayak Ngaju dan Bahasa Indonesia.

c. Penulis membatasi jumlah data kata yaitu sebanyak 2500 data kata Bahasa

Dayak Ngaju dan Bahasa Indonesia untuk di teliti.

d. Aplikasi ini akan menangani penterjemahan kata bahasa Indonesia ke

dalam Bahasa Dayak Ngaju dan penterjemahan kata dari bahasa Dayak

Ngaju ke dalam bahasa Indonesia.

e. Proses pencarian akan menggunakan Metode Hashpada aplikasi kamus

bahasa Dayak Ngaju – Indonesia.

f. Proses pencarian akan menggunakan Metode Hash pada aplikasi kamus

bahasa Indonesia – Dayak Ngaju.

g. Pengguna/User tidak dapat menambahkan kata baru ke dalam database.

h. Aplikasi ini akan diuji coba dengan menggunakan Smartphone

(19)

1.4Tujuan

Tujuan yang ingin di capai dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai

berikut

1. Membuat “Aplikasi Kamus Bahasa Dayak Ngaju – Indonesia Berbasis

Android 2.2 Menggunakan Metode Hash” yang dapat membantu

pengguna aplikasi tersebut untuk memahami bahasa Dayak Ngaju secara

mudah dan jelas.

2. Melakukan riset untuk mengetahui banyaknya tabrakan kata dalam

penyusunan kamus menggunakan metode Hash pada studi kasus Kamus

Bahasa Dayak Ngaju - Indonesia

3. Melakukan riset menggunakan metode Hash dalam pembuatan aplikasi

kamus bahasa Dayak Ngaju – Indonesia berbasis Android.

1.5Manfaat

Manfaat yang di dapat dari penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

a. Bagi pengguna

Hasil dari aplikasi ini dapat digunakan sebagai kamus digital berbahasa

Dayak Ngaju dan digunakan untuk mempelajari bahasa dayak itu sendiri,

b. Bagi penulis

Mendapatkan bahan serta data dalam pembuatan “Aplikasi Kamus

Bahasa Dayak Ngaju – Indonesia Berbasis Android Menggunakan

(20)

c. Bagi Akademik

Hasil dari penulisan tugas akhir ini dapat digunakan sebagai referensi

dalam penyusunan tugas akhir selanjutnya.

1.6Metodologi Penelitian

a. Survei mengenai informasi apa saja yang berkaitan tentang metode

Hashing dan Bahasa Dayak Ngaju tersebut.

b. Studi Litelatur

i. Mempelajari literlatur – literlatur yang dapat membantu dalam

membuat Aplikasi ini, seperti buku, majalah, Karya Tulis Ilmiah,

dan website – website yang dapat membantu dalam pembuatan

aplikasi ini.

ii. Mempelajari kendala – kendala yang akan dihadapi dalam

pembuatan aplikasi ini.

iii. Mempelajari pengunaan Eclipse Indigo dan Android SDK Tools.

c. Analisa Sistem

Menganalisa kebutuhan sistem dan mengidentifikasi kebutuhan sistem

dalam pembuatan aplikasi ini, berdasaikan survei dan studi litelatur yang

telah dilakukan sebelumnya.

d. Merancang dan Mengimplementasi

Merancang dan mengimplementasi aplikasi yang akan dibuat agar sesuai

(21)

e. Pengujian

Pengujian akan dilakukan aplikasi ini sudah berjalan dengan baik, cepat,

akurat, serta membantu masyarakat dalam menterjemahkan bahasa Dayak

Ngaju dan bahasa Indonesia.

1.7Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, batasan masalah, metodologi penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini, akan dibahas tentang berbagai landasan teori yang

mempengaruhi dan mendasari pembuatan “Aplikasi Kamus Bahasa

Dayak Ngaju – Indonesia Berbasis AndroidMenggunakan Metode

Hash

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Pada bab ini, penulis akan menjelaskan proses – proses analisa dan

perancangan dari “Aplikasi Kamus Bahasa Dayak Ngaju

Indonesia Berbasis Android Menggunakan Metode Hash”. Analisa

(22)

Aplikasi, Arsitektur Aplikasi, use case diagram dan perancangan

aplikasi.

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM DAN ANALISA

Bab ini berisi tentang cara kerja dari perancangan sistem yang telah

dibuat, yang meliputi implementasi pembuatan aplikasi, dan

implementasi antarmuka(user interface) dari aplikasi yang di buat.

Pada bab ini akan disajikan hasil analisa implementasi dari aplikasi

yang dibuat dan telah diuji pada pengguna atau user.

BAB V PENUTUP

Bab ini dibahas tentang kesimpulan dari hasil pengujian dan analisa

serta saran –saran yang disampaikan dalam menyempurnakan

(23)

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1Bahasa Pemrograman Java

a. Sejarah Java

Bahasa Pemrograman Java dikembangkan oleh Sun Microsystem pada

tahun 1991. Pada awalnya Java bernama Oak(Object Application Kernel),

Oak lahir dikarenakan oleh ketidakpuasan seorang insinyur di Sun

Microsystem bernama James Gosling. Ia tidak puas dengan compiler C++

karena dinilai terlalu banyak menghasilkan bug, berbiaya besar, sangat

tergantung pada platform, James Gosling kemudian membuat sebuah

compiler baru sebagai solusi terhadap sejumlah kelemahan pada C++

tersebut. Pada Januari 1994,nama Oak di rasa kurang komersil dan diganti

menjadi Java.

Java memiliki sifat multiplatform, yang artinya java dapat dijalankan

pada berbagai platform yang berbeda - beda. Program java yang dibuat bisa

dijalankan pada komputer dengan platform yang berbeda, asalkan Java

Virtual Machine sudah terinstal pada platform tersebut. Jika program yang

dibuat pada platform window, maka program tersebut juga dapat dijalankan

(24)

Java juga dapat digunakan untuk membuat program yang berjalan

diberbagai mobile device (dengan menggunakan J2ME), PDA, embedded

system, dan lain – lain

Gambar di bawah ini memperlihatkan keunggulan dari bahasa pemrograman

java.

Gambar 2.1 Keunggulan Bahasa Pemrograman Java

2.2Metode Hash

Sekarang telah banyak algoritma dan metode – metode pencarian yang

digunakan untuk pengolahan data, terutama jika data tersebut tersedia dalam

jumlah banyak. Salah satu metode yang dipergunakan saat ini adalah Metode

Hash. Metode Hash atau Hashing adalah proses untuk melakukan kalkulasi

(25)

tersebut (Adam Drozdek, 2008). Hashing digunakan sebagai metode untuk

menyimpan data dalam sebuah array agar proses penyimpanan data, pencarian

data dan penghapusan data dapat dilakukan dengan cepat. Pada hashing ini

terjadi proses menghitung posisi record yang di cari dalam array, bukan

membandingkan record yang ada dengan isi array.

Proses untuk mengkonversi nilai kunci (key) ke posisi larik atau array di sebut

fungsi hash. Sedangkan array atau larik yang digunakan untuk menyimpan data

di sebut table hash.

a. Fungsi Hash

Fungsi Hash (dilambangkan dengan h) bertugas untuk menghitung indeks

array yang berasal dari perhitungan kunci (indeks array dari perhitungan

kunci disebut kode hash). Untuk mencari kunci di dalam tabel hash kita perlu

menghitung kode hash kunci tersebut. Ada beberapa fungsi hash yang banyak

digunakan saat ini

1. Metode Pembagian Sisa (Division remainder method)

Metode pembagian sisa menggunakan jumlah lokasi memori yang

tersedia sebagai pembagi untuk membagi nilai yang asli dan

menghasilkan sisa bagi. Sisa bagi tersebut adalah nilai hashnya. Secara

umum rumus dari fungsi hash ini adalah h(k) = k mod m, k adalah nilai

(26)

Fungsi hash ini akan menempatkan record dengan kunci (k) pada

lokasi memori yang memiliki alamat (h(k)).

Sebagai contoh, jika kita ingin menempatkan nomor mahasiswa

dengan nomor mahasiswa 65314057 ke dalam table hash. Misalkan

memori memiliki 100 buah alamat yang masing – masing alamat terdiri

dari 2 karakter : 00…99. Untuk menentukan alamat dari NIM tersebut

kita pilih bilangan prima yang dekat dengan 99, misalkan m = 97. Dengan

menggunakan fungsi h(k) = k mod m, diperoleh h(65314057) = 77.

Dengan demikian, nomor mahasiswa 65314057 akan disimpan dalam

alamat 77.

2. Metode Midsquare

Dalam metode ini, kunci yang diketahui dikuadratkan dan nilai tengah

dari hasil kuadrat dari kunci tersebut diambil angka tengahnya sebagai

alamat. Rumus untuk metode midsquare adalah sebagai berikut :

h(k)= l

nilai l diperoleh dengan menghapus digit – digit angka pada dua sisi dari

k2, dengan catatan bahwa banyak digit di sebelah kiri dan sebelah kanan

(27)

angka disebelah kiri seolah – olah ditambahkan dengan angka nol.

Sehingga menghasilkan alamat yang benar.

Sebagai contoh, ketika ingin menentukan alamat untuk nilai k =

65314057, adalah dengan mengkuadratkan nilai ktersebut kemudian

mengambil nilai tengah dari hasil dari k2 tersebut.

k = 65314057

k2=4265926|04|1799249

h(k) = 04

b. Resolusi Collision(Tabrakan)

Dalam memasukan nilai kunci ke alamat dapat timbul kemungkinan

bahwa rekaman(record) dengan nilai kunci yang sama dimasukan pada satu

alamat rekaman yang sama. Kita harus memiliki satu cara untuk mengatasi

tabrakan yang mungkin terjadi, yang disebut dengan collision resolution. Cara

yang baik untuk mengatasi adanya tabrakan antarai lain dengan perbandingan

banyaknya data kunci (n) dalam k, dan banyaknya alamat hash(m) dalam

l(array atau larik). Perbandingan ini memiliki rumus, . kemampuan

fungsi hash yang dilengkapi dengan prosedur untuk mengatasi tabrakan diukur

dengan adanya perbandingan kunci yang diperlukan untuk mencari alamat dari

rekaman yang mempunyai kunci k. efesiensi terhadap faktor beban dan diukur

(28)

B() = rata – rata probe untuk pencarian yang berhasil

G() = rata – rata probe untuk pencarian yang gagal

1. Open Addressing (Pengalamatan Terbuka)

Di dalam metode pengalamatan terbuka, ketika kunci bertabrakan

dengan kunci yang lain. Tabrakan dapat diselesaikan dengan menemukan

tabel alamat hash yang kosong. Jika ternyata alamat hash sudah terisi,

maka harus dicari alamat lain yang masih kosong. Ada beberapa cara

yang digunakan untuk mengatasi tabrakan dengan open addressing

sebagai berikut :

a. Linear probing

Cara termudah adalah dengan menggunakan linear probing,

yaitu dengan mencari alamat berikutnya yang masih kosong. Dengan

rumus :

Keterangan :

h = Index pada table hash

m = Panjang table hash

(29)

Berikut adalah contoh kasus untuk LinearProbing, jika data 7,

13, 25, 27 ingin dimasukan ke dalam table hash dengan m = 13.

Gambar 2.2 Contoh Linear Probing

Tabrakan yang terjadi pada data 39 di indeks 0 diselesaikan

dengan bergeser ke indeks 1. Karena indeks 1 juga telah terisi maka

data 39 bergeser ke indeks 2. Karena indeks 2 masih kosong maka

data 39 dapat dimasukkan.

b. Quadratic Probing

Quadratic Probing mencari alamat baru untuk ditempati

dengan proses perhitungan kuadratik yang lebih kompleks. Tidak ada

rumus baku pada quadratic probing. Kita dapat menentukan sendiri

rumus yang akan digunakan.

c. Double Hashing

Double hashing adalah salah satu metode pengalamatan terbaik

(30)

permutasi yang dihasilkan mempunyai banyak karakteristik permutasi

yang terpilih secara acak(Thomas H. Cormen, 2009).

Double Hashing menggunakan fungsi hash kedua dan

menangani tabrakan dengan menempatkan item di dalam kolom yang

tersedia(kosong). Fungsi hash kedua yang digunakan setelah alamat

yang didapat dari fungsi hashawal telah terisi. Syarat dari metode ini

adalah ukuran table hashmerupakan bilangan prima, untuk

menghindari siklus pencarian slot yang sama.

Contoh fungsi hash adalah h1 = k mod m, dimana k adalah nilai

kunci dan m adalah panjang tablehash. Jika hasil dari h1 mengalami

tabrakan kunci pada table hash maka dapat menggunakan fungsi hash

kedua

Keterangan :

h2 = Fungsi hash ke – dua

k = Indeks table hash yang mengalami tabrakan

s = Nilai jarak lompatan

m = Panjang table hash

(31)

Dengan s didapat dari rumus berikut :

c adalah konstanta dengan syarat nilai c harus bilangan prima

dan lebih kecil dari panjang table hash. Contoh kasus untuk double

hashing adalah sebagai berikut :

Jika data 76, 93, 40, 47, 10, dan 55 ingin dimasukan ke dalam

tablehash dengan m = 7 dan nilai kontanta = 5.

Gambar 2.3 Contoh Double Hashing

(Sumber : https://www.cs.washington.edu)

Kelemahan dari open addressing adalah ukuran array(table hash) yang

disediakan harus lebih besar dari jumlah data. Selain itu dibutuhkan

memori yang lebih besar untuk meminimalkan terjadinya collision.

(32)

Separate Chaining(Pengandengan)

Metode pengandengan merupakan metode lain yang digunakan untuk

mengatasi kemungkinan adanya tabrakan alamat hash. Metode ini

memanfaatkan senarai berantai yang dipasang pada setiap alamat hash

yang diketahui. Pada metode pengandengan ini, jumlah elemen yang dapat

disimpan hanya dibatasi oleh kapasistas memori komputer yang tersedia.

Jika kita memiliki sebuah alamat hash lengkap dan senarai menyimpan

rekaman – rekaman yang mempunyai alamat hash yang sama, maka kita

akan melihat adanya sebuah senarai tunggal berkepala.

Sebagai contoh, jika kita mempunyai rekaman – rekaman yang kunci

rekamanya dituliskan sebagai berikut :

35 56 15 50 91 100 28 11 29 79

83 43

Fungsi hash yang digunakan adalah k mod 10. Dengan demikian,

alamat hashakan terdiri dari 10 buah alamat yang memiliki nomor 0

(33)

Gambar dibawah ini menunjukan alamat hash lengkap dengan senarai

berantainya untuk menyimpan rekaman - rekaman di atas.

Gambar 2.4 Metode Chaining(Pengandengan)

c. Fungsi Hash Metode Pembagian Sisa Pada String

Penanganan tipe data String pada fungsi hash adalah mengubah nilai

karakter pada String diubah menjadi nilai char berdasarkan kode ASCII. Dan

dilakukan proses untuk menghitung nilai kunci, dan akan diperoleh nilai kunci

yang unik, dari beberapa String yang memiliki karakter kata yang sama tetapi

(34)

Penanganan ukuran kunci haruslah dilakukan secara hati – hati, hal ini

dilakukan untuk membuat ukuran kunci hasil transformasi menjadi tidak

terlalu besar sehingga sulit untuk disimpan di memori. Ini dapat diselesaikan

dengan memecah kunci transformasi menjadi potongan – potongan nilai, dan

kemudian mengkombinasikan potongan – potongan nilai itu (Adi Nugroho,

2008).

Penggunaan fungsi hash pada String menggunakan fungsi hash metode

pembagian sisa(Division Remainder) yang diperbaharui dengan menambahkan

proses penanganan tipe data String. Fungsi hash metode pembagian

sisa(Division Remainder) String tersebut ditunjukan dengan rumus sebagai

berikut :

Keterangan :

NK = Nilai Kunci

A = Nilai karakter kata pada String

X = Jumlah keseluruhan karakter pada ASCII yaitu 128

h = Panjang table hash

Pada rumus di atas terlebih dahulu nilai dari karakter kata akan

dikalikan dengan X, kemudian akan dilakukan modulu. Nilai dari karakter kata

(35)

yang telah di modulu tersebut akan dikalikan dengan X dan kemudian nilainya

akan ditambahkan dengan nilai karakter kata selanjutnya kemudian akan

modulukan lagi. Proses tersebut akan terus berlanjut sampai dengan karakter

kata habis, Setelah semua proses selesai maka akan didapat hasil dari nilai

Kunci dari kata tersebut. Setiap katakter kata sebelum ditambahkan dengan

karakter kata selanjutnya akan dikalikan dengan 128, hal tersebut dilakukan

untuk mendapatkan nilai karakter yang unik. Dan selesai penambahan

karakter kata akan dilakukan modulu panjang table hash, hal tersebut

dilakukan agar nilai kunci tidak terlalu besar dari pada panjang table hash.

Untuk mempermudah pemahaman tentang penangangan String di atas,

disertakan contoh, jika ada 2 buah kata yaitu kau dan aku. Dua kata tersebut

memiliki karakter yang sama. Dengan menggunakan penanganan string biasa

kita hanya akan menambahkan nilai karakter kata tersebut(berdasarkan kode

(36)

Gambar 2.5 Karakter ASCII

Untuk Karakter kau memiliki 3 karakter kata yaitu k,a,u. dan untuk aku

memiliki 3 karakter kata a,k,u. Jika dilakukan penanganan string dengan biasa

akan di dapat hasil sebagai berikut :

Nilai Kata 1 = „k‟+‟a‟+‟u‟, setiap karakter diubah berdasarkan kode ASCII

= 107+97+117

= 321

Nilai Kata 2 = „a‟+‟k‟+‟u‟ setiap karakterdiubah berdasarkan kode ASCII

= 97+107+117

= 321

Dari hasil di atas didapatkan bahwa kedua kata tersebut memiliki nilai kata

yang sama sehingga kita di lakukan fungsi hash, maka kedua kata tersebut akan

(37)

Maka dari itu akan dilakukan penanganan string yang lebih unik yaitu dengan

menggunakan rumus di atas, agar nilai String yang dihasilkan menjadi lebih unik.

Nilai Kata 1 = ((((k*128)Mod 13)*128+a)Mod 13)*128+u)Mod 13

( setiap karakter diubah berdasarkan kode ASCII)

= ((((107*128)Mod 13)*128+97)Mod 13)*128+117)Mod 13

= 3

Nilai Kata 2 = ((((a*128)Mod 13)*128+k)Mod 13)*128+u)Mod 13

(setiap karakterdiubah berdasarkan kode ASCII)

= ((((97*128)Mod 13)*128+107)Mod 13)*128+117)Mod 13

= 11

Dari hasil diatas di dapat bahwa dengan menggunakan penanganan string yang

lebih khusus akan menghasilkan nilai kata yang lebih unik.

2.3 Kamus

Kamus secara etimologi, kata kamus berasal dari kata dalam bahasa arab,

yaitu qamus. Bahasa Arab menyerap kata qamus dari bahasa yunani kuno,

okeanos, yang berarti lautan. Jika kita mencoba memahami sejarah kata itu maka

jelaslah bahwa kata kamus memiliki makna dasar “wadah pengetahuan”.

Khususnya, pengetahuan bahasa yang tidak terhingga dalam dan luas.

Beberapa pakar telah memberikan definisi mengenai kamus. Di antaranya

(38)

[1] Kamus adalah buku referensi yang memuat daftar kata atau gabungan kata

dengan keterangan mengenai pelbagai segi maknanya dan penggunaanya

dalam bahasa; biasanya disusun menurut abjad(dalam tradisi Yunani –

Romawi menurut urutan abjad Yunani – Romawi), kemudian menurut abjad

bahasa bersangkutan; dalam tradisi Arab menurut urutan jumlah konsonan

(Kridalaksanan. 1982).

[2] Kamus adalah buku berisi kumpulan kata –kata sebuah bahasa yang disusun

secara alfabetis diikuti dengan definisi atau terjemahannya dalam bahasa lain

(Pirre Labrouse, 1977).

[3] Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kamus adalah buku acuan yang

memuat kata, saran dan ungkapan yang disusun menurut abjad berikut

keterangan tentang maknanya, pemakainya atau terjemahannya.

Menurut penulis, Kamus adalah kumpulan kata satu bahasa atau lebih

yang disusun secara alfabetis beserta dengan arti, definisi ke dalam satu

bahasa atau lebih, dan dimuat ke dalam sebuah buku baik dalam bentuk

digital dan tertulis.

2.3.1 Fungsi Kamus

Kamus merupakan hasil akhir dari kerja leksikografi adalah himpunan

semua kosakata yang ada di dalam suatu bahasa. Berikut di bawah ini

(39)

(1) Makna Kata

Fungsi sebuah kamus yang pertama adalah menjelaskan makna

atau arti sebuah kata. Namun, tidak semua kamus dapat memberikan

informasi mengenai makna sebuah kata. Kamus besar atau kamus

yang ideal mungin dapat memberi informasi makna semua kata yang

ada dalam kamus suatu bahasa, tetapi mungkin juga tidak karena isi

kamus terbatas.

(2) Lafal Kata

Sebuah kamus yang ideal juga berfungsi untuk menjelaskan lafal

atau ucapan sebuah kata, yang baku atau tidak baik. Pada bahasa –

bahasa yang sistem pengejaan katanya tidak ideal seperti bahasa

inggris. Maka di dalam kamusnya setiap kata tentu disertai dengan

ejaan fonetis untuk menunjukan lafal – lafal kata – kata itu.

(3) Ejaan Kata

Sebuah kamus yang ideal memiliki fungsi memberi petunjuk

bagaimana ejaan yang benar dari setiap kata saat ini untuk bahasa

Indonesia, ejaan yang berlaku adalah Ejaan Yang

Disempurnakan(EYD).

(4) Penyukuan Kata

Kamus juga memiliki fungsi agar kita bisa mengetahui suku kata,

dengan membuka kamus kita dapat mengetahui suku kata yang kita

(40)

- Lab – rak atau la – brak

- Ge – og – ra – fi atau ge – o – gra – fi

Untuk mengetahui pemengalan yang benar, kita dapat melihatnya ke

dalam kamus yang ideal.

(5) Kebakuan Kata

Sebuah kamus yang ideal dapat menunjukan mana kata yang

baku dan mana pula yang tidak baku, misalnya dengan cara memberi

tanda rujuk silang, artinya kata – kata yang tidak baku tetap didaftar

sebagai lema, tetapi mengetahui makna dan informasi lainnya.

2.3.2 Cara Penyusunan Kamus

Cara penyusunan kamus terbagi menjadi beberapa tahapan penting

sebagai berikut :

1. Perancangan

2. Pembinaan data korpus

3. Pengisian dan Pengabjadan data

4. Pengolahan data

5. Pemberian makna

2.3.3 Berbagai Masalah Dalam Perkamusan

(41)

Tujuan dari kamus disusun, menyangkut masalah kamus tersebut

ditujukan kepada siapa dan seberapa besar ruang lingkupnya.Jika

kamus tersebut di tujukan kepada pemilik bahasa itu sendiri, maka

yang akan disusun adalah kamus ekabahasa. Jika kamus tersebut

disusun bukan untuk orang yang bukan pemilik bahasa itu, maka yang

harus disusun adalah kamus dwibahasa.

Ruang lingkup kamus mengenai seberapa besar lema – lema yang

akan dimuat, dan seberapa jauh makna serta definisi yang akan

diberikan. Tujuan dari kamus diharapkan dapat memberikan semua

informasi berkenaan dengan kosakata suatu bahasa.

b. Korpus Data

Kalau tujuan penyusunan sebuah kamus sudah ditentukan, maka

masalah kedua yang muncul adala korpus data, yakni sumber yang

akan digunakan untuk mengumpulkan data. Korpus data menyangkut

masalah subtansi bahasa sumber, bahasa sasaran, dan ruang lingkup

kamus yang akan dibuat. Jika bahasa sumbernya belum mempunyai

ragam bahasa tulis, maka satu – satunya jalan untuk mendapatkan

korpus data itu adalah merekam bahasa tersebut dari pertuturan yang

dilakukan oleh para penutur bahasa itu. Jika bahasa sumber telah

mempunyai ragam bahasa tulis, maka korpus data diambil dari

naskah, buku, Koran, majalah atau terbitan lain tergantung dari tujuan

(42)

Data untuk kamus dwi bahasa, kita dapat mengambilnya dari

kamus bahasa sumber yang sudah ada dan kualitasnya cukup

memadai. Kemudian kita tinggal mencari padanan kata dari bahasa

sasaran.

c. Pengumpulan Data

Setelah masalah korpus telah diatasi, masalah selajutnya yang

akan muncul adalah mengenai pengumpulan data. Misalnya saja yang

disusun adalah kamus ekabahasa Indonesia. Maka data yang akan di

kumpulkan bisa berupa kata kasar, kata berimbuhan, kata berulang,

kata gabung, bentuk – bentuk idiomatik, ungkapan dan pribahasa.

d. Susunan Lema dan Sublema

Data yang dikumpulkan dari korpus akan menjadi lema dan

sublema dalam kamus yang akan disusun. Lema dalam bahasa

Indonesia berupa morfem dasar, baik yang bebas (seperti batu, pergi,

dan pulang) maupun yang terikat (esperti juang, henti, dan abai).

Sedangkan sublema berupa bentuk turunan, baik yang berimbuhan,

berulang, maupun yang berkomposisi. Prinsip utama susunan lema

dan sublema adalah mudah diikuti.Yang dimaksud mudah diikuti

adalah kalau lema dan sublema itu disusun secara alfabetis, baik

secara vertikal maupun horizontal.

(43)

Tujuan orang membuka kamus adalah untuk mengetahui makna

kata. Oleh karena itu, sudah seharusnya makna dalam kamus dibuat

baik dan selengkap mungkin. Hari hal itu, segala kemungkinan makna

yang dimiliki oleh sebuah kata harus diterakan didalam kamus.

Namun, dalam pemberian makna ini banyak masalah yang akan

timbul antara lain :

(1) Apa patokan yang menyatakan bahwa sebuah kata telah diberi

makna atau definisi. Pemberian makna dalam kamus dwibahasa

terlihat lebih mudah sebab sudah dianggap memadai kalo hanya

diberi padanan katanya saja. Misal kamus Inggris – Indonesia.

Table Meja

Waterair

Zip resleting.

(2) Sering kali sukar dalam memberikan makna untuk kata kerja.

Misalnya kata duduk, makan, dan tidur. Kesulitan seperti ini

biasanya diatas dengan memberikan contoh pemakaian kata

tersebut.

(3) Banyak kata yang maknanya di suatu tempat tidak sama dengan

tempat lain.

(4) Banyak kata yang maknanya telah berubah, baik total, meluas,

maupun menyempit. Misalnya, dulu kata ceramah bermakna

(44)

sekarang bermakna bawel. Makal hal seperti ini diinformasikan

dalam rumusan makna dalam kamus.

f. Label – label Informasi

Sebagai bagian dari penjelasan makna kata, maka pada setiap

lema utama perlu diberi keterangan dalam bentuk singkatan yang

berkenaan dengan :

(1) Kelas kata, yakni verba(v), nomina(n), adjektiva(a), adverbial(ad),

numeralia(num) dan sebagainya.

(2) Asal - Usul Kata

Untuk kepentingan ilmiah kata – kata yang masih terasa asing

perlu diberi keterangan mengenai asal – usulnya. Misalnya kata

ngaben dari bahasa bali. Kata – kata serapan yang sudah sangat

umum tidak perlu diberi label asal – usulnya.

(3) Bidang Pemakaian

Kata – kata, terutama yang disebut istilah, perlu diberi keterangan

bidang pemakaianya. Misalnya kata fonem dari bidang

linguistik(ling), kata deposito dari bidang perbangkan(bank).

(4) Kata – kata arkais

Kata – kata arkais adalah kata – kata yang saat ini tidak digunakan

lagi dalam penuturan. Namun, kita bisa dapati saat kita membaca

(45)

dansayhdan. Dibelakang kata – kata ini perlu diberi label

ark(arkais).

2.3.4 Jenis Kamus

Berdasarkan lingkup isinya, Jenis kamus di bagi menjadi beberapa

bagian sebagai berikut :

a. Kamus Umum, yaitu kamus yang memuat semua kata dalam sebuah

bahasa, Misalnya Kamus Umum Bahasa Indonesia.

b. Kamus Khusus atau Kamus Istilah, yaitu kamus yang hanya memuat

kata – kata dari bidang tertentu, contohnya kamus linguistic, kamus

istilah kedokteran, kamus instilah teknologi dan banyak lagi.

c. Kamus Eka Bahasa, yaitu kamus yang memuat kata – kata dari satu

bahasa , biasanya berisi definisi, sinonim, dan contoh penggunaan

dalam kalimat. Misalnya Kamus Besar Bahasa Indonesia.

d. Kamus Dwibahasa yaitu kamus memuat dua bahasa, biasanya berisi

kata dari sebuah bahasa yang makna atau definisinya dijelaskan

dengan bahasa lain (Bahasa terjemahannya). Contohnya Kamus

Bahasa Indonesia – Bahasa Inggris.

e. Kamus Multibahasa yaitu kamus yang memuat lebih dari dua bahasa.

Misalnya Kamus Bahasa Prancis – Indonesia – Inggris.

(46)

Dalam dunia perkamusan dan leksikografi sangat disadari bahwa

tidak akan ada kamus yang sempurna, yang dapat memberikan semua

informasi mengenai kata dengan makna. Hal ini terjadi karena bahasa

yang menjadi obyek kamus itu selalu berubah, seiring dengan perubahan

sosial budaya dari masyarakat yang menggunakan kamus itu. Akibat dari

hal tersebut, kamus yang ideal adalah kamus yang selalu terus – menerus

direvisi agar kamus tersebut dapat terus – menerus mengupdate informasi

yang diperlukan

2.4Bahasa Dayak Ngaju

Bahasa Dayak Ngaju atau bahasa Ngaju adalah bahasa yang tuturkan suku

Dayak Ngaju dan suku – suku lain yang berada di provinsi Kalimantan Tengah.

Jumlah penutur bahasa Dayak Ngaju ini lebih dari 1.000.000 orang, termasuk

didalamnya yang berdialek Bakumpai, Mengkatip dan Mendawai.

Terdapat perbedaan dialek dalam sub etnis yang ada di dalam suku Dayak

Ngaju, seperti pada dialek Kapuas dan Kahayan, Katingan dan Mentawai,

Mendawai dan Mengkantip. Perbedaan ini umumnya pada pilihan kata dan

pengucapan kata, namun memiliki arti yang berbeda.Walaupun begitu perbedaan

ini mudah untuk dipahami oleh para penuturnya sendiri.

Menurut Tjilik Riwut, Pengguna bahasa ini adalah 54 anak suku Dayak

Ngaju, antara lain adalah Balantikan, Kapuas, Rungan, Manuhing, Katingan,

Saruyan, Mentobi, Mendawai, Bara-dia, Bara – Nio, Bara – ren, Mengkatip,

(47)

Contoh dan perbandingan antara kosakata bahasa Dayak Ngaju berdialek

Bakumpai, bahasa Dayak Ngaju Kahayan, serta Bahasa Indonesia.

Bakumpai Ngaju Indonesia

Jida Dia Tidak

Beken Beken Bukan

Kueh Kueh Mana

Si Kueh Bara Kueh Dari Mana

Hituh Hetuh Sini

Tukep/Parak Tukep Dekat

Mihup Mihop Minum

Batapas Bapukan Mencuci

Tabel 2.2 Kosakata

2.5Bentuk Susunan Kamus Bahasa Dayak Ngaju

Susunan lema di atur atas dasar pertimbangan :

1. Kemudahan

Kemudahan berarti bahwa kamus itu tidak menimbulkan kesulitan bagi

pemakainya pada waktu penggunaan kamus.

2. Kepraktisan

Kepraktisan berarti kamus tidak rumit serta mudah dalam pemakaiannya.

(48)

Dari segi manfat, semoga dengan adanya kamus ini akan diperoleh banyak

manfaat yang didapat dari pemakaian kamus ini.

4. Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Dayak Ngaju

Dari segi pembinaan dan pengembangan bahasa, kamus bahasa Dayak Ngaju

ini diharapkan dapat menunjang usaha dan pengembangan bahasa Dayak

Ngaju.

Susunan Kamus Bahasa Dayak Ngaju - Indonesia disusun atas pokok pikiran

berikut :

(1) Kata Dasar

Kata dasar atau bentuk dasar yang menjadi dasar pembentukan kata.

Diberlakukan sebagai kata lema, sedangkan bentuk – bentuk derivasinya

diberlakukan sebagai sub lema. Contoh kata dasar dan bentuk derivasinya

adalah pukul dan kata mamukul, hapukul, rapukul, pamukul adalah bentuk

derivasinya.

(2) Kata Ulang

Perlakukan terhadap kata ulang dalam Kamus Bahasa Dayak Ngaju

Indonesia adalah sebagai berikut :

- Bentuk kata ulang yang mennjukan jamak( kata benda) seperti huma –

huma/ rumah – rumah, bua – bua / buah – buah, tidak dimasukan secara langsung ke dalam kamus. Karena dalam bahasa dayak jarang

(49)

- Bentuk kata yang seolah – olah merupaka bentu ulang, seperti andang

– andangalamat, di muat sebagai lema.

- Bentuk ulang yang menunjukan jamak dalam proses, seperti

manampayah – payah/ melihat – lihat, diberlakukan sebagai kata sub lema dan di letakan langsung sesudah bentuk kata yang di ulang.

Contoh :

Manampayah – payah

Diletakan sesudah manampayah.

- Bentuk kata ulang seperti lulang luli/ bolak – balik, yang salah satu

unsur pembentuk katanya mempunyai betuk kata lain seperti haluli

diberlakukan sebagai kata sublema yang diletakan sesudah kata lema

yang menjadi dasar bentuk ulang itu.

- Bentuk kata ulang seperti :birak – biraiporak poranda, kanih kate /

kacau balau, yang masing – masing unsure pembantuknya katana tidak

berderivikasi diperlakukan sebagai kata lema.

Contoh :

Birak – birai 1 porak poranda; 2 cerai berai

Kanih – kate 1 berhamburan; 2 berserakan

(3) Gabungan Kata

- Gabungan kata atau kelompok kata yang merupakan frasa idiomatic

ataupun tidak, berakfit atau tidak, tidak berdevirasi tidak diberlakukan

(50)

contoh pemakaian yang berupa frasa yang diberi penjelasan. Letaknya

langsung di bawa kata lema atau kata sublema yang berkaitan, yaitu

kata pertama unsur pembentuk kata gabungan itu. Di susun berderet ke

samping secara berurutan menurut abjad

Contoh :

Panjangapanjang,

- Lenge panjang tangan; orang yang suka mencuri

- Tampayah banyak pengalaman; orang perantauan

- Gabungan kata yang berdevirasi baik idiomatic maupun tidak seperti

campur aduk, himbing lenge, atau bahambin lenge, diberlakukan

sebagai kata lema dan diikuti bentuk – bentuk derivasinya sebagai sub

lema.

Contoh

Campur aduk acampur aduk

- Bacampur aduk 1

- Macampur aduk 1

(4) Peribahasa

Peribahasa di perlakukan secara khusus, dicetak miring dan di tempatkan

seem gabungan kata yang berupa frasa. Jika terdapat lebih dari satu

peribahasa(dari sebuah kata lema), pribahasa itu di susun mernurut abjab

dengan berpgang teguh pada huruf awal pada kata pertama peribahasa

(51)

Bakei nkera berekor panjang; bulu abu – abu; suka makan buah

- Kilau bakei bagai kera

Baliong nbeliung; alat perkakas tukang kayu

- Hasundai baliong beliung bertemu kayu keras; bermusuhan

(5) Urutan Susunan Kata Lema

Kata lema di susun menurut abjad, baik secara horizontal maupun secara

vertikal. Secara horizontal, misalnya kata lema yang mempunyai huruf

b.a.b.a.idiletakan sesudah kata lema yang mempunyai sesudah kata lema

yang memiliki deretan huruf b.a.b.a.h

Contoh

Balik n ….

Babalik…

Pambalik….

Tambalik….

Baling n……

Babaling…..

Baliong n…….

Balo …

Balua v…..

(6) Label dan Singkatan Kata

(52)

Label Arti

N Nomina / Kata Benda

V Verba / Kata kerja

A Adjective / Kata Sifat

Adv Adverbial / Kata Keterangan

Num Numeralia / Kata Bilangan

P Partikel / Kata Tugas

Pron Pronominal / Kata Ganti

Sangiang Bahasa Dayak Kuno

Alk Alkitab

2. Label – label lain

Label Arti

Akr Akronim

Cak Ragam

Hor ragam halus

Kas ragam kasar

Ki Kiasan

Pb Peribahasa

Np nama pohon

(53)

Nb nama binatang

Nt nama tumbuhan

2.6Android

a. Sejarah Android

Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobileberbasis

linux. Android dibuat dan dikembangkan oleh Android Inc, kemudian Google

Inc membeli Android Inc tersebut. Kemudian untuk mengembangkan Android

dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan piranti

keras, piranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google.Inc.

Pada Juli 2000, Google Inc bekerjasama dengan Android Inc, dalam

pengembangan perangkat mobile ini. Pada saat itu banyak yang menganggap

fungsi Android hanya sebagai perangkat mobile atau telepon seluler biasa.

Pada saat rilis perdana Android, 5 September 2007. Android bersama Open

Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka

pada perangkat seluler.

Pada 22 Oktober 2008, untuk pertama kalinya Google merilis Nexus One

salah satu jenis smartphone yang menggunakan android sebagai sistem

operasinya. Pada penghujung tahun 2009 diperkirakan di dunia ini paling

(54)

b. Sistem Operasi Android

Android adalah sistem operasi untuk perangkat mobile yang open source.

Android menyediakan platform bagi para pengembang untuk menciptakan dan

mengembangkan sendiri aplikasinya. Google Inc merilis kode – kode android

dibawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak yang standard Open

Source.

c. Arsitektur Android

Arsitektur Sistem Operasi Android terdiri dari 5 bagian sebagai berikut :

1. Applications dan Widgets

Applications dan Widgets ini adalah layer dimana kita berhubungan

dengan aplikasi saja, dimana biasanya kita mendownload aplikasi

kemudian kita melakukan instalasi dan menjalankan aplikasi tersebut.

Layer ini terdapat aplikasi inti termasuk klien email, aplikasi sms,

kalender, map, browser, kontak, dan lain – lain. Semua aplikasi ditulis

menggunakan java programming language (Bahasa Pemograman Java)

2. Applications Frame works

Android memberikan kemampuan pada pengembang untuk

membangun aplikasi yang bagus dan kreatif. Pengembang bebas

mengakses perangkat keras, akses informasi, resources, menjalankan

(55)

notification, dan sebagainya. Pengembang memiliki akses penuh menuju

API framework seperti yang dilakukan oleh aplikasi kategori inti.

Arsiektur aplikasi dirancang supaya kita dengan mudah dapat

menggunakan kembali komponen yang sudah digunakan

Application Frameworks ini adalah layer dimana para pembuat aplikasi

melakukan pengembangan atau pembuatan aplikasi yang akan dijalankan

di sistem operasi android.

Komponen – komponen yang termasuk didalam Applications

Frameworks adalah sebagai berikut :

a) Views

b) Content Provider

c) Resource Manager

d) Notification Manager

e) Activity Manager

3. Libraries

Libraries adalah layer dimana fitur – fitur android berada, biasanya

para pembuat aplikasi mengakses libraries untuk menjalankan

aplikasinya. Berjalan di atas kernel, layer ini meliputi berbagai library

C/C++ inti seperti Libc dan SSL, serta libraries lain sebagai berikut :

Libraries media untuk memutar mp3 dan video.

(56)

Libraries Graphics mengcakup SGL dan OpenGL untuk grafis 2D dan

3D.

Libraries SQLite untuk dukungan database.

Libraries SSL dan Webkits terintegrasi dengan web browserd an

security.

Libraries LiveWebcoremencakup modern web browserdengan engine

embedded web view

4. Android Run Time

Android Run Time adalah layer yang membuat aplikasi android dapat

dijalankan di mana dalam prosesnya menggunakan implementasi Linux.

Dalvik Virtual Machine merupakan machine yang membentuk dasar

kerangka aplikasi Android. Di dalam Android Run Time di bagi menjadi

dua bagian yaitu :

Core Libraries : Aplikasi Android di bangun dalam bahasa java,

sementara Dalvik sebagai virtual mesinnya bukan virtual machine

java, sehingga di perlukan sebuah libraries yang berfungsi untuk

menterjemahkan bahasa java/c yang ditangani oleh Core Libraries

Dalvik Virtual Machine (DVM): Virtual mesin berbasis register yang

(57)

dimana merupakan pengembangan yang mampu membuat linux

kernel untuk melakukan threading dan manajemen tingkat rendah.

5. Linux Kernel

Linux Kernel adalah layer di mana inti dari Operating System dari

Android itu berada. Berisi file – file sistem yang mengatur sistem

processing memory, resource, drivers, dan sistem – sistem operasi

android lain. Linux kernel yang digunakan android adalah linux kernel

release 2.6.

d. Fundamental Aplikasi Android

Aplikasi Android ditulis dalam bahasa pemrograman java. Kode java

dikompilasi bersama dengan data file resource yang dibutuhkan oleh aplikasi,

di mana proses di package oleh tools yang dinamakan “apt tools” ke dalam paket Android sehingga menghasilkan file dengan ekstensi apk.

Ada enam jenis komponen pada aplikasi android, yaitu :

a) Activities

Suatu activity akan menyajikan user interface (UI) kepada penggunanya,

sehingga pengguna dapat melakukan interaksi. Satu activity biasanya

akan dipakai untuk menampilkan aplikasi atau yang bertindak sebagai

(58)

dari satu activity ke activity lain kita dapat melakukan satu even, misalnya

klik tombol, memilih opsi atau menggunakan triggers tertentu.

b) Service

Service tidak memiliki Graphics User Interface (GUI), tetapi service

berjalan secara background, sebagai contoh dalam memainkan musik,

service mungkin memainkan music atau mengambil data dari jaringan,

tetapi setiap service harus berada dalam kelas induknya.

c) Broadcast Receiver

Broadcast Receiver berfungsi menerima dan bereaksi untuk

menyampaikan notifikasi. Contoh broadcast seperti notifikasi zona waktu

berubah, baterai low, gambar telah selesai diambil oleh camera, atau

mengubah referensi bahasa yang digunakan. Aplikasi juga dapat

menginisiasi broadcast missalanya memberikan informasi pada aplikasi

lain bahwa ada data yang diunduh ke perangkat dan siap untuk

digunakan.

Broadcast Receiver tidak memiliki User Interface (UI), tetapi memiliki

sebuah activity untuk merespon informasi yang mereka terima, atau

mungkin menggunakan Notification Manager untuk memberitahukan

(59)

d) Content Provider

Content Provider membuat kumpulan aplikasi data secara spesifik

sehingga digunakan oleh aplikasi lain. Data disimpan dalam file sistem

seperti dataSQLite. Content Providermenyediakan cara untuk mengakses

data yang dibutuhkan oleh suatu activity, misalnya ketika kita

menggunakan aplikasi yang membutuhkan peta (Map) , atau aplikasi

yang membutuhkan untuk mengakses data kontak dan navigasi, maka

disinilah fungsi Content Provider

e. Android Versi 2.2 (Froyo : Frozen Yoghurt)

Android Versi 2.2 diluncurkan pada bulan Mei 2010. Android ini sekarang

banyak beredar di pasaran, salah satunya adalah dipakai di Samsung FX tab

yang sudah ada di pasaran. Fitur yang tersedia di Android versi ini sudah

kompleks diantaranya adalah :

1. Kerangka aplikasi memungkinkan penggunaan dan pengahpusan

komponen yang tersedia.

2. Dalvik Virtual Machine dioptimalkan untuk perangkat mobile.

3. Grafik : grafik di 2D dan grafis 3D berdasarkan libraries OpenGL

4. SQLite untuk penyimpanan data

5. Mendukung media : audio, video, dan berbagai format gambar.

6. GSM, Bluetooth, EDGE, 3G, dan Wifi.

(60)

f. Siklus Hidup Activity

Activitymemiliki tiga status dasar :

1. Running

Status ini ketika activity berjalan di foreground, activity yang berkaitan

aktif dengan pengguna.

2. Pause

Jika activity telah kehilangan focus tetapi masih dapat dilihat oleh

pengguna yang berarti ada activity yang berjalan di atas activity ini, sebuah

activity yang transparan atau tidak menutupi layar penuh sehingga activity

dalam status pause dapat terlihat. Sebuah activity dalam status pause tetap

hidup, yaitu android tetap mempertahankan semua informasi dan tetap

melekat pada WIndowManager hingga akhirnya dapat dimatikan oleh

sistem ketika memori sanggat rendah.

3. Stop

Activity benar – benar dihentikan karena ada activity yang lain memenuhi

layar. Semua informasi dipertahakan tetapi tidak dapat dlihat oleh

pengguna sehingga jendela tersembuni dan dapat dimatikan oleh sistem

ketika memori di butuhkan.

Metode yang terdapat pada Activity :

(61)

Dipanggil ketika activity pertama kali dibuat. Biasanya merupakan

metode dimana view yang ingin ditampilkan dibuat, membuka data

file, maupun menginisiasi activity. Saat memanggil OnCreate,kerangka

Android melewati sebuah Bundle obyek yang mengandung state

activity yang disimpan ketika activity pertama dijalankan.

- OnStart()

Dipanggil sebelum activity terlihat pada layar. Ketika activity dapat

menjadi activity foredround , maka akan dipanggil method

OnResume() sedangkan jika tidak akan dipanggil method OnStop().

- OnResume()

Dipanggil setelah OnStart()apabila activity dapat menjadi foreground.

Saat ini, activity dapat bereaksi dengan pengguna. OnResume()juga

akan dipanggil ketika activity ini tidak menjadi foreground karena ada

activity lain lalu activity lain akhirnya selesai dan activity kembali

menjadi foreground.

- OnPause()

Dipanggil ketika activity lain dibawa ke foreground. Pada status ini

activity tidak memiliki asks ke layar.

- OnStop()

Dipanggil ketika activity tidak lagi terlihat karena adanya activity lain

(62)

- OnDestroy()

Dipangil terakhir sebelum activity dimatikan ketika Androi

membutuhkan smber daya ang digunakan oleh activity.

g. Daur Hidup Service

Daur hidup service hamper sama dengan activity tetapi memiliki beberapa

perbedaan detailnya.

Nama Service Keterangan

OnCreate() dan OnStart() Dipanggil apabila seseorag klien memanggilcontext.startService(intent). Jika

service belum berjalan maka android aka

membuatnya dan memanggil OnCreate() diikuti

method OnStart(). Apabila service telah

berjalan android hanya akan memanggil

OnStart().

OnBind() Ketika klien membutuhkan koneksi ke serice maka akan dipanggil context.bind. pemanggilan

ini akan mengakibatkan pembuatan service

apabila service tidak sedang berjalan tanpa

memanggil OnStart()

(63)

mematikan service apabila telah tidak lagi klien

yang memulai.

h. Kelebihan Android

Banyak sekali platform untuk perangkat seluler saat ini, termasuk di dalamnya

Symbian, Iphone, Windows mobile, Blackberry, Java Mobile Edition, Linux

Mobile, dan banyak lain. Namun ada beberapa hal yang menjadi kelebihan

android. Walaupun beberapa fitur – fitur yang telah mucul sebelumnya pada

platform lain, android adalah yang pertama mengabungkan hal – hal berikut :

1. Keterbukaan, Bebas pengembangan tanpa dikenakan biaya terhadap sistem

karena berbasiskan Linux dan open source. Pembuat perangkat menyukai

hal ini karena dapat membangun platform yang sesuai yang diinginkan

tanpa harus membayar royalti. Sementara pengembang softwaremenyukai

karena Android dapat digunakan diperangkat manapun dan tanpa terikat

oleh vendor manapun.

2. Arsitektur komponen dasar Android terinspirasi dari teknologi internet

Mashup. Bagian dalam sebuah aplikasi dapat digunakan oleh aplikasi

lainnya, bahkan dapat diganti dengan komponen lain yang sesuai dengan

aplikasi yang dikembangkan.

3. Banyak dukungan service, kemudahan dalam menggunakan berbagai

macam layanan pada aplikasi seperti penggunaan layanan pencarian

Gambar

table hashmerupakan
Gambar dibawah ini menunjukan alamat hash lengkap dengan senarai
Gambar 2.5 Karakter ASCII
Tabel 2.2 Kosakata
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk 1) menganalisis struktur syair Karungut suku Dayak Ngaju Kalimantan Tengah, 2) mendeskripsikan makna syair Karungut bagi masyarakat Dayak

Penelitian dengan judul Pembuatan Kamus Elektronik Kalimat Basaha Indonesia dan Bahasa Jawa untuk Aplikasi Mobile Menggunakan Interpolation Search yang dilakukan oleh Nur

Aplikasi kamus bahasa Arab-Indonesia dan Indonesia-Arab berbasis android yang telah dibuat dapat memberikan kemudahan kepada pengguna untuk mempelajari dan

Algoritma RAITA merupakan salah satu metode model pencarian dengan mencocokan pola kata dari sebuah string dengan pola kata yang ingin dicari, proses pencocokan pola

Aplikasi kamus Jepang – Indonesia berbasis android ini, dapat digunakan pada smartphone yang berbasis android dengan versi minimal 2.2.. Dalam pengujiannya

Aplikasi kamus Jepang – Indonesia berbasis android ini, dapat digunakan pada smartphone yang berbasis android dengan versi minimal 2.2. Dalam pengujiannya

Aplikasi ini dapat memberikan informasi tentang kebudayan suku Dayak Ngaju yang terdiri dari sejarah asal usul, tarian tradisional, kuliner dan lagu daerah baik text

Penelitian ini menghasilkan aplikasi kamus yang menerjemahkan kata bahasa Indonesia ke dalam tiga tingkatan Bahasa Jawa, yaitu Ngoko, krama madya dan krama