i
APLIKASI KAMUS BAHASA DAYAK NGAJU
–
INDONESIA
BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN METODE HASH
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Program Studi Teknik Informatika
Oleh :
Henfriyandie
065314057
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS dan TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
ii
DAYAK NGAJU
–
INDONESIAN APPLICATION DICTIONARY
BASED ON ANDROID USING HASH METHOD
A THESIS
Presented as Partial Fulfillment of the Requirments
To Obtain the Sarjana Komputer Degree
In Informatic Engineering Department
By :
Henfriyandie
065314057
DEPARTEMENT OF INFORMATICS ENGINEERING
FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
SKRIPSI
APLIKASI KAMUS BAHASA DAYAK NGAJU – INDONESIA
BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN METODE HASH
Oleh :
Henfriyandie
NIM : 065314057
Telah disetujui oleh :
Dosen Pembimbing Tugas Akhir
iv
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI
APLIKASI KAMUS BAHASA DAYAK NGAJU – INDONESIA BERBASIS ANDROID MENGGUNAKAN METODE HASH
Dipersiapkan dan ditulis oleh : Henfriyandie
NIM : 065314057
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Pada Tanggal 10 Mei 2013
Dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua JB. Budi Darmawan, S.T., M.Sc. ………
Sekertaris Eko Hari Parmadi, S.Si., M.Kom. ………
Anggota Puspaningtyas Sanjoyo Adi, S.T., M.T. ………
Yogyakarta , ………
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Sanata Dharma
Dekan
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
“If A is success in life, then A = x + y + z. Work
is x; y is
play; and z is keeping your mouth shut “
- Albert Einstein -
Skripsi ini saya persembahkan untuk
Tuhan Yesus Kristus.
Almarhum Papah di surga, Mamah, 3 Adek saya.
Teman hidup saya nanti.
Sahabat dalam susah juga duka dan teman –teman.
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya orang lain kecuali telah disebutkan dalam kutipan atau daftar pustaka,
sebagaimana layaknya karya ilmiah
Yoyakarta, 18 Juli 2013
Penulis,
vii
PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Henfriyandie
NIM : 065314057
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
Aplikasi Kamus Bahasa Dayak Ngaju – Indonesia
Berbasis Android Menggunakan Metode Hash
Berserta perangkat yang diperlukan(bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 18 Juli 2013
Yang menyatakan,
viii
ABSTRAK
APLIKASI KAMUS BAHASA DAYAK NGAJU - INDONESIA BERBASIS
ANDROID MENGGUNAKAN METODE HASH
Sistem operasi android adalah salah satu sistem operasi mobile phone yang sedang berkembang saat ini. Sistem operasi ini bersifat open source, sehingga aplikasi ini dapat dibuat dan dikembangkan sendiri. Sehingga kita dapat membuat sendiri aplikasi yang dapat membantu kita, contohnya kamus dan aplikasi pembelajaran lainnya.
Pada skripsi penulis ini mencoba memecahkan bagaimana menangani masalah yaitu memanfaatkan teknologi mobile yang mulai berkembang untuk membuat aplikasi kamus yang dapat mempermudah kita dalam mempelajari bahasa dayak Ngaju. Dalam pembuatan aplikasi ini penulis menggunakan metode hash, proses penyusunan kamus pada aplikasi ini menggunakan fungsi hash metode pembagian sisa string (division remainder method) sedangkan untuk penanganan tabrakan pada penyusunan kamus menggunakan metode double hashing. Fungsi Hash bertugas untuk menghitung indeks array yang berasal dari perhitungan kunci (indeks array dari perhitungan kunci disebut kode hash).
Aplikasi yang dibangun tersebut dapat mempermudah melakukan pencarian kata dan padanan kata yang ingin dicari. Hasil pengujian software dengan fungsi hash metode pembagian sisa string dari 2500 data kata, yang terdapat pada kamus Dayak Ngaju – Indonesia dan kamus Indonesia - Dayak Ngaju, terdapat sekitar kurang dari setengah kata dari 2500 kata yang mengalami tabrakan pada saat penyusunan kamus tersebut dari panjang hashtable sebesar 2507. Berdasarkan pengujian dengan mengubah panjang hashtable, jumlah tabrakan semakin berkurang jika panjang
ix
ABSTRACT
APPLICATION DAYAK NGAJU – INDONESIAN DICTIONARY BASED ON
ANDROID USING HASH METHOD
Android operating system is one of mobile phone operating system that is
being developed at this time. This operating systemis open source, so that these
applications can be created and independently developed. So we can create our own
applications that can helpus. For example, dictionaries Application and other
eLearning applications.
In this thesis author is trying to figure out how to handle problems that take
advantage of emerging mobile technologies to create a dictionary application that can
facilitate us to study Dayak Ngaju language. Within manufacture this application
author use hash method, the process of preparing dictionaries application's uses hash
function division remainder string method and for collision handling in the
preparation of dictionaries using method double hashing. Hash functions assigned to
calculate array index are derived from calculations of key (index array from key
calculation called the hash code)
Applications built to facilitate searching and matching search terms. Results
of software testing with division remainder string hash function method from 2500
words of data contained in Dayak Ngaju dictionaries - Indonesian and Indonesian
dictionaries - Dayak Ngaju, There are about less from a half words from 2500 words
that in a collision during the preparation of the dictionaries with hashtable length is
2507. Based on testing by changing hashtable length, the amount of collision will
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan karunia dan
kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Aplikasi
Kamus Bahasa Dayak Ngaju – Indonesia Berbasis Android Menggunakan Metode Hash”
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari semua pihak yang turut memberikan
dukungan dan doa, semangat yang sangat bermanfaat bagi penulis. Pada kesempatan
ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar – besarnya kepada :
1. Bapak Puspaningtyas Sanjoyo Adi S.T.,M.T. Selaku dosen pembimbing
senantiasa memberikan masukan dan bantuan dalam membimbing penulis
untuk menyelesakan skripsi ini.
2. Segenap dosen Universitas Sanata Dharma yang telah membantu memberikan
bekal pengetahuan kepada penulis .
3. Bapak Makikit S.P., MMA(Alm), Ibu Maryatie S.Pd terima kasih atas
semngat dan dukunganya serta pejuanganya.
4. Adik – adik yang dengan tulus memberikan perhatian, doa dan dukungan
yang sangat besar.(Nani, Melan, Septi).
5. Erita Marlina Naibaho terima kasih atas semangat dan telah membantu saya
untuk bangun pagi setiap hari.
6. Anak – Anak telat gaul Kost Monjali, Khususnya Andrew, Igma, Mas Titis,
Johanes Calvin dan seluruh sahabat yang tidak dapat penulis sebutkan satu
xi
7. Teman teman TIM ANDROID Siska, Putri, Itha, Laurin atas kerja sama dan
masukan – masukanya
8. Teman teman angkatan 06, terutama Yosefa, Margareta Korlina, Kristi
Wahyu, Angga, dan juga Rangga. Terima kasih atas dukungan dan inpirasi
semangat kalian
9. Teman teman angkatan 07,08,09, dan anak – anak nongkrong di lab Basis
Data Multimedia serta rekan – rekan yang tidak dapat penulis sebutkan atas
kesediaanya dalam memberikan masukan, menemani dan mendengarkan
keluh kesah dari penulis.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat pada skripsi
ini. Saran dan kritik penulis harapkan untuk kebaikan bersama. Semoga
bermanfaat.
Yogyakarta, 18 Juli 2013
Penulis
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN ... vii
ABSTRAK ... ix
1.6Metodologi Penelitian ... 3
1.7Sistematika Penulisan ... 5
BAB II LANDASAN TEORI ... 8
2.1Bahasa Pemrograman Java ... 8
2.2Metode Hash ... 9
2.3Kamus ... 22
2.4Bahasa Dayak Ngaju ... 31
2.5Bentuk Susunan Kamus Bahasa Dayak Ngaju ... 32
2.6Android ... 37
BAB III ANALISIS DAN DESAIN ... 50
xiii
3.2Fungsi Hash Yang Digunakan ... 51
3.3Pseudocode Metode hash ... 55
3.4Diagram Alir ... 59
3.5Arsitektur Aplikasi ... 61
3.6Use Case Diagram ... 62
3.7Diagram Aktivitas ... 66
3.8Sequence Diagram ... 71
3.9Diagram Kelas ... 76
3.10 Model Desain Antar Muka Aplikasi ... 77
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 86
4.1Spesifikasi Perangkat Keras dan Lunak ... 87
4.2Implementasi Desain Antar Muka ... 88
4.3Implementasi Diagram Kelas ... 88
4.4Pengujian ... 110
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 119
5.1Kesimpulan ... 119
5.2Saran ... 120
DAFTAR PUSTAKA ... 122
LAMPIRAN ... 123
Lampiran I ... 123
Lampiran II ... 127
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Keungulan Bahasa Pemrograman java ... 9
Gambar 2.2 Contoh Linear Probing ... 14
Gambar 2.3 Contoh Double Hashing ... 16
Gambar 2.4 Metode Chaining ... 18
Gambar 2.5 Karakter ASCII ... 21
Gambar 3.1 Contoh data yang dimasukan ke dalam Tabel Hash ... 53
Gambar 3.2 Struktur Data Hash Table setelah dilakukan proses Double Hashing ... 54
Gambar 3.3 Diagram Alir Penyusunan Kamus Bahasa Dayak Ngaju ... 59
Gambar 3.4 Diagram Alir Penyusunan Kamus Bahasa Indonesia ... 60
Gambar 3.5 Arstektur Aplikasi Kamus Bahasa Dayak Ngaju – Indonesia... 62
Gambar 3.6 Diagram Use Case Kamus ... 63
Gambar 3.7 Diagram Aktifitas Mencari arti kata ... 66
Gambar 3.8 Diagram Aktifitas Mengupdate Database Kamus ... 67
Gambar 3.9 Diagram Aktifitas Menganti Modulu ... 68
Gambar 3.10 Diagram Aktifitas Menganti Konstanta ... 69
Gambar 3.11 Diagram Aktifitas Tampil Tabrakan ... 70
Gambar 3.12 Sequence Diagram Mencari Arti Kata Dayak – Indonesia ... 71
Gambar 3.13 Sequence Diagram Mencari Arti Kata Indonesia – Dayak ... 71
Gambar 3.14 Sequence Diagram Mengupdate Database Kamus ... 72
Gambar 3.15 Sequence Diagram Ganti Modulu ... 73
Gambar 3.16 Sequence Diagram Ganti Konstanta ... 74
Gambar 3.17 Sequence Diagram Tampil Tabrakan Kata Bahasa Dayak ... 75
Gambar 3.18 Sequence Diagram Tampil Tabrakan Kata Bahasa Indonesia ... 75
Gambar 3.19 Diagram Kelas User ... 76
Gambar 3.20 Diagram Kelas Admin ... 77
xv
Gambar 3.19 Desain Tampilan Kamus ... 79
Gambar 3.20 Desain Tampilan Update ... 80
Gambar 3.21 Desain Tampilan Ganti Modulu ... 81
Gambar 3.22 Desain Tampilan Menu Utama ... 82
Gambar 3.23 Desain Tampilan Kamus ... 83
Gambar 3.24 Desain Tampilan Update ... 84
Gambar 3.25 Desain Tampilan Tentang ... 85
Gambar 4.1 Grafik Tabrakan Kata Dayak Ngaju ... 113
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Komunikasi adalah salah satu dari kemampuan alamiah manusia.Kemampuan
komunikasi manusia ini kemudian ditunjang oleh alat untuk berkomunikasi yaitu
bahasa.Manusia dapat saling berkomunikasi dengan baik apabila menggunakan
bahasa yang sama atau saling memahami bahasa yang digunakan satu sama lain.
Masalah yang di hadapi dalam berkomunikasi adalah ketika dua orang yang
berbeda bahasa dan berkomunikasi dalam bahasa mereka sendiri. Jalan keluarnya
adalah dengan belajar mengerti bahasa yang digunakan oleh orang lain tersebut.
Berdasarkan masalah penulis ingin membuat suatu aplikasi Kamus Bahasa
Dayak Ngaju – Indonesia yang dapat membantu dapat berkomunikasi
menggunakan bahasa Dayak Ngaju maupun bahasa Indonesia.Bahasa Indonesia
dan Bahasa Dayak Ngaju penulis pilih dikarenakan bahasa Indonesia adalah
bahasa resmi, sedangkan bahasa Dayak Ngaju adalah pengantar yang digunakan
masyarakat Kalimantan Tengah.
Perkembangan teknologi mobile phone tersebut juga diiringi dengan
perkembangan teknologi sistem operasi pada mobile phonetersebut.Sistem operasi
linux.Sistem operasi android bersifat open source, Android menyediakan platform
yang terbuka bagi pengembang untuk membuat sendiri aplikasi yangmereka
inginkan.Beberapa aplikasi android yang populer banyak di kembangkan sendiri
oleh pengembang dan dapat digunakan di sistem operasi mobile phone berbasis
android.
Metode Hash adalah salah satu metode yang menggunakan pengalokasian
kunci pada proses pencarian, penyimpanan dan penghapusan pada elemen –
elemen data.Hash digunakan untuk menyimpan data yang cukup besar pada
Abstract Data Type(ADT) yang di sebutHash Table.
Aplikasi Kamus Bahasa Dayak Ngaju – Bahasa Indonesia ini dibuat dengan menggunakan Metode Hash dalam proses penyusunan dan pencarian terjemahan
dari katayang akan diterjemahkan. Metode ini akan sangat membantu karena
struktur data dalam hash menggunakan pengalokasian kunci dan dengan kunci
tersebut kita dapat mencari nilai(value) berdasarkan kunci tersebut.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakangmasalah yang ada, dapat disimpulkan rumusan
masalah pada tugas akhir ini adalah
1. Bagaimanakah membuat “Aplikasi Kamus Bahasa Dayak Ngaju –
Indonesia Berbasis AndroidMenggunakan Metode Hash”?
2. Bagaimana Algoritma Hash dapat memberikan solusi untuk proses
1.3Batasan Masalah
Batasan masalah yang untuk Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
a. Program yang dipergunakan untuk aplikasi ini adalah Eclipse Juno 4.0 dan
Android SDK Tools.
b. Penulis membatasi bahasa Dayak yang digunakan dalam aplikasi ini,
penulis hanya menggunakan bahasa Dayak Ngaju dan Bahasa Indonesia.
c. Penulis membatasi jumlah data kata yaitu sebanyak 2500 data kata Bahasa
Dayak Ngaju dan Bahasa Indonesia untuk di teliti.
d. Aplikasi ini akan menangani penterjemahan kata bahasa Indonesia ke
dalam Bahasa Dayak Ngaju dan penterjemahan kata dari bahasa Dayak
Ngaju ke dalam bahasa Indonesia.
e. Proses pencarian akan menggunakan Metode Hashpada aplikasi kamus
bahasa Dayak Ngaju – Indonesia.
f. Proses pencarian akan menggunakan Metode Hash pada aplikasi kamus
bahasa Indonesia – Dayak Ngaju.
g. Pengguna/User tidak dapat menambahkan kata baru ke dalam database.
h. Aplikasi ini akan diuji coba dengan menggunakan Smartphone
1.4Tujuan
Tujuan yang ingin di capai dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai
berikut
1. Membuat “Aplikasi Kamus Bahasa Dayak Ngaju – Indonesia Berbasis
Android 2.2 Menggunakan Metode Hash” yang dapat membantu
pengguna aplikasi tersebut untuk memahami bahasa Dayak Ngaju secara
mudah dan jelas.
2. Melakukan riset untuk mengetahui banyaknya tabrakan kata dalam
penyusunan kamus menggunakan metode Hash pada studi kasus Kamus
Bahasa Dayak Ngaju - Indonesia
3. Melakukan riset menggunakan metode Hash dalam pembuatan aplikasi
kamus bahasa Dayak Ngaju – Indonesia berbasis Android.
1.5Manfaat
Manfaat yang di dapat dari penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
a. Bagi pengguna
Hasil dari aplikasi ini dapat digunakan sebagai kamus digital berbahasa
Dayak Ngaju dan digunakan untuk mempelajari bahasa dayak itu sendiri,
b. Bagi penulis
Mendapatkan bahan serta data dalam pembuatan “Aplikasi Kamus
Bahasa Dayak Ngaju – Indonesia Berbasis Android Menggunakan
c. Bagi Akademik
Hasil dari penulisan tugas akhir ini dapat digunakan sebagai referensi
dalam penyusunan tugas akhir selanjutnya.
1.6Metodologi Penelitian
a. Survei mengenai informasi apa saja yang berkaitan tentang metode
Hashing dan Bahasa Dayak Ngaju tersebut.
b. Studi Litelatur
i. Mempelajari literlatur – literlatur yang dapat membantu dalam
membuat Aplikasi ini, seperti buku, majalah, Karya Tulis Ilmiah,
dan website – website yang dapat membantu dalam pembuatan
aplikasi ini.
ii. Mempelajari kendala – kendala yang akan dihadapi dalam
pembuatan aplikasi ini.
iii. Mempelajari pengunaan Eclipse Indigo dan Android SDK Tools.
c. Analisa Sistem
Menganalisa kebutuhan sistem dan mengidentifikasi kebutuhan sistem
dalam pembuatan aplikasi ini, berdasaikan survei dan studi litelatur yang
telah dilakukan sebelumnya.
d. Merancang dan Mengimplementasi
Merancang dan mengimplementasi aplikasi yang akan dibuat agar sesuai
e. Pengujian
Pengujian akan dilakukan aplikasi ini sudah berjalan dengan baik, cepat,
akurat, serta membantu masyarakat dalam menterjemahkan bahasa Dayak
Ngaju dan bahasa Indonesia.
1.7Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, batasan masalah, metodologi penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini, akan dibahas tentang berbagai landasan teori yang
mempengaruhi dan mendasari pembuatan “Aplikasi Kamus Bahasa
Dayak Ngaju – Indonesia Berbasis AndroidMenggunakan Metode
Hash”
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
Pada bab ini, penulis akan menjelaskan proses – proses analisa dan
perancangan dari “Aplikasi Kamus Bahasa Dayak Ngaju –
Indonesia Berbasis Android Menggunakan Metode Hash”. Analisa
Aplikasi, Arsitektur Aplikasi, use case diagram dan perancangan
aplikasi.
BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM DAN ANALISA
Bab ini berisi tentang cara kerja dari perancangan sistem yang telah
dibuat, yang meliputi implementasi pembuatan aplikasi, dan
implementasi antarmuka(user interface) dari aplikasi yang di buat.
Pada bab ini akan disajikan hasil analisa implementasi dari aplikasi
yang dibuat dan telah diuji pada pengguna atau user.
BAB V PENUTUP
Bab ini dibahas tentang kesimpulan dari hasil pengujian dan analisa
serta saran –saran yang disampaikan dalam menyempurnakan
8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1Bahasa Pemrograman Java
a. Sejarah Java
Bahasa Pemrograman Java dikembangkan oleh Sun Microsystem pada
tahun 1991. Pada awalnya Java bernama Oak(Object Application Kernel),
Oak lahir dikarenakan oleh ketidakpuasan seorang insinyur di Sun
Microsystem bernama James Gosling. Ia tidak puas dengan compiler C++
karena dinilai terlalu banyak menghasilkan bug, berbiaya besar, sangat
tergantung pada platform, James Gosling kemudian membuat sebuah
compiler baru sebagai solusi terhadap sejumlah kelemahan pada C++
tersebut. Pada Januari 1994,nama Oak di rasa kurang komersil dan diganti
menjadi Java.
Java memiliki sifat multiplatform, yang artinya java dapat dijalankan
pada berbagai platform yang berbeda - beda. Program java yang dibuat bisa
dijalankan pada komputer dengan platform yang berbeda, asalkan Java
Virtual Machine sudah terinstal pada platform tersebut. Jika program yang
dibuat pada platform window, maka program tersebut juga dapat dijalankan
Java juga dapat digunakan untuk membuat program yang berjalan
diberbagai mobile device (dengan menggunakan J2ME), PDA, embedded
system, dan lain – lain
Gambar di bawah ini memperlihatkan keunggulan dari bahasa pemrograman
java.
Gambar 2.1 Keunggulan Bahasa Pemrograman Java
2.2Metode Hash
Sekarang telah banyak algoritma dan metode – metode pencarian yang
digunakan untuk pengolahan data, terutama jika data tersebut tersedia dalam
jumlah banyak. Salah satu metode yang dipergunakan saat ini adalah Metode
Hash. Metode Hash atau Hashing adalah proses untuk melakukan kalkulasi
tersebut (Adam Drozdek, 2008). Hashing digunakan sebagai metode untuk
menyimpan data dalam sebuah array agar proses penyimpanan data, pencarian
data dan penghapusan data dapat dilakukan dengan cepat. Pada hashing ini
terjadi proses menghitung posisi record yang di cari dalam array, bukan
membandingkan record yang ada dengan isi array.
Proses untuk mengkonversi nilai kunci (key) ke posisi larik atau array di sebut
fungsi hash. Sedangkan array atau larik yang digunakan untuk menyimpan data
di sebut table hash.
a. Fungsi Hash
Fungsi Hash (dilambangkan dengan h) bertugas untuk menghitung indeks
array yang berasal dari perhitungan kunci (indeks array dari perhitungan
kunci disebut kode hash). Untuk mencari kunci di dalam tabel hash kita perlu
menghitung kode hash kunci tersebut. Ada beberapa fungsi hash yang banyak
digunakan saat ini
1. Metode Pembagian Sisa (Division – remainder method)
Metode pembagian sisa menggunakan jumlah lokasi memori yang
tersedia sebagai pembagi untuk membagi nilai yang asli dan
menghasilkan sisa bagi. Sisa bagi tersebut adalah nilai hashnya. Secara
umum rumus dari fungsi hash ini adalah h(k) = k mod m, k adalah nilai
Fungsi hash ini akan menempatkan record dengan kunci (k) pada
lokasi memori yang memiliki alamat (h(k)).
Sebagai contoh, jika kita ingin menempatkan nomor mahasiswa
dengan nomor mahasiswa 65314057 ke dalam table hash. Misalkan
memori memiliki 100 buah alamat yang masing – masing alamat terdiri
dari 2 karakter : 00…99. Untuk menentukan alamat dari NIM tersebut
kita pilih bilangan prima yang dekat dengan 99, misalkan m = 97. Dengan
menggunakan fungsi h(k) = k mod m, diperoleh h(65314057) = 77.
Dengan demikian, nomor mahasiswa 65314057 akan disimpan dalam
alamat 77.
2. Metode Midsquare
Dalam metode ini, kunci yang diketahui dikuadratkan dan nilai tengah
dari hasil kuadrat dari kunci tersebut diambil angka tengahnya sebagai
alamat. Rumus untuk metode midsquare adalah sebagai berikut :
h(k)= l
nilai l diperoleh dengan menghapus digit – digit angka pada dua sisi dari
k2, dengan catatan bahwa banyak digit di sebelah kiri dan sebelah kanan
angka disebelah kiri seolah – olah ditambahkan dengan angka nol.
Sehingga menghasilkan alamat yang benar.
Sebagai contoh, ketika ingin menentukan alamat untuk nilai k =
65314057, adalah dengan mengkuadratkan nilai ktersebut kemudian
mengambil nilai tengah dari hasil dari k2 tersebut.
k = 65314057
k2=4265926|04|1799249
h(k) = 04
b. Resolusi Collision(Tabrakan)
Dalam memasukan nilai kunci ke alamat dapat timbul kemungkinan
bahwa rekaman(record) dengan nilai kunci yang sama dimasukan pada satu
alamat rekaman yang sama. Kita harus memiliki satu cara untuk mengatasi
tabrakan yang mungkin terjadi, yang disebut dengan collision resolution. Cara
yang baik untuk mengatasi adanya tabrakan antarai lain dengan perbandingan
banyaknya data kunci (n) dalam k, dan banyaknya alamat hash(m) dalam
l(array atau larik). Perbandingan ini memiliki rumus, . kemampuan
fungsi hash yang dilengkapi dengan prosedur untuk mengatasi tabrakan diukur
dengan adanya perbandingan kunci yang diperlukan untuk mencari alamat dari
rekaman yang mempunyai kunci k. efesiensi terhadap faktor beban dan diukur
B() = rata – rata probe untuk pencarian yang berhasil
G() = rata – rata probe untuk pencarian yang gagal
1. Open Addressing (Pengalamatan Terbuka)
Di dalam metode pengalamatan terbuka, ketika kunci bertabrakan
dengan kunci yang lain. Tabrakan dapat diselesaikan dengan menemukan
tabel alamat hash yang kosong. Jika ternyata alamat hash sudah terisi,
maka harus dicari alamat lain yang masih kosong. Ada beberapa cara
yang digunakan untuk mengatasi tabrakan dengan open addressing
sebagai berikut :
a. Linear probing
Cara termudah adalah dengan menggunakan linear probing,
yaitu dengan mencari alamat berikutnya yang masih kosong. Dengan
rumus :
Keterangan :
h = Index pada table hash
m = Panjang table hash
Berikut adalah contoh kasus untuk LinearProbing, jika data 7,
13, 25, 27 ingin dimasukan ke dalam table hash dengan m = 13.
Gambar 2.2 Contoh Linear Probing
Tabrakan yang terjadi pada data 39 di indeks 0 diselesaikan
dengan bergeser ke indeks 1. Karena indeks 1 juga telah terisi maka
data 39 bergeser ke indeks 2. Karena indeks 2 masih kosong maka
data 39 dapat dimasukkan.
b. Quadratic Probing
Quadratic Probing mencari alamat baru untuk ditempati
dengan proses perhitungan kuadratik yang lebih kompleks. Tidak ada
rumus baku pada quadratic probing. Kita dapat menentukan sendiri
rumus yang akan digunakan.
c. Double Hashing
Double hashing adalah salah satu metode pengalamatan terbaik
permutasi yang dihasilkan mempunyai banyak karakteristik permutasi
yang terpilih secara acak(Thomas H. Cormen, 2009).
Double Hashing menggunakan fungsi hash kedua dan
menangani tabrakan dengan menempatkan item di dalam kolom yang
tersedia(kosong). Fungsi hash kedua yang digunakan setelah alamat
yang didapat dari fungsi hashawal telah terisi. Syarat dari metode ini
adalah ukuran table hashmerupakan bilangan prima, untuk
menghindari siklus pencarian slot yang sama.
Contoh fungsi hash adalah h1 = k mod m, dimana k adalah nilai
kunci dan m adalah panjang tablehash. Jika hasil dari h1 mengalami
tabrakan kunci pada table hash maka dapat menggunakan fungsi hash
kedua
Keterangan :
h2 = Fungsi hash ke – dua
k = Indeks table hash yang mengalami tabrakan
s = Nilai jarak lompatan
m = Panjang table hash
Dengan s didapat dari rumus berikut :
c adalah konstanta dengan syarat nilai c harus bilangan prima
dan lebih kecil dari panjang table hash. Contoh kasus untuk double
hashing adalah sebagai berikut :
Jika data 76, 93, 40, 47, 10, dan 55 ingin dimasukan ke dalam
tablehash dengan m = 7 dan nilai kontanta = 5.
Gambar 2.3 Contoh Double Hashing
(Sumber : https://www.cs.washington.edu)
Kelemahan dari open addressing adalah ukuran array(table hash) yang
disediakan harus lebih besar dari jumlah data. Selain itu dibutuhkan
memori yang lebih besar untuk meminimalkan terjadinya collision.
Separate Chaining(Pengandengan)
Metode pengandengan merupakan metode lain yang digunakan untuk
mengatasi kemungkinan adanya tabrakan alamat hash. Metode ini
memanfaatkan senarai berantai yang dipasang pada setiap alamat hash
yang diketahui. Pada metode pengandengan ini, jumlah elemen yang dapat
disimpan hanya dibatasi oleh kapasistas memori komputer yang tersedia.
Jika kita memiliki sebuah alamat hash lengkap dan senarai menyimpan
rekaman – rekaman yang mempunyai alamat hash yang sama, maka kita
akan melihat adanya sebuah senarai tunggal berkepala.
Sebagai contoh, jika kita mempunyai rekaman – rekaman yang kunci
rekamanya dituliskan sebagai berikut :
35 56 15 50 91 100 28 11 29 79
83 43
Fungsi hash yang digunakan adalah k mod 10. Dengan demikian,
alamat hashakan terdiri dari 10 buah alamat yang memiliki nomor 0
Gambar dibawah ini menunjukan alamat hash lengkap dengan senarai
berantainya untuk menyimpan rekaman - rekaman di atas.
Gambar 2.4 Metode Chaining(Pengandengan)
c. Fungsi Hash Metode Pembagian Sisa Pada String
Penanganan tipe data String pada fungsi hash adalah mengubah nilai
karakter pada String diubah menjadi nilai char berdasarkan kode ASCII. Dan
dilakukan proses untuk menghitung nilai kunci, dan akan diperoleh nilai kunci
yang unik, dari beberapa String yang memiliki karakter kata yang sama tetapi
Penanganan ukuran kunci haruslah dilakukan secara hati – hati, hal ini
dilakukan untuk membuat ukuran kunci hasil transformasi menjadi tidak
terlalu besar sehingga sulit untuk disimpan di memori. Ini dapat diselesaikan
dengan memecah kunci transformasi menjadi potongan – potongan nilai, dan
kemudian mengkombinasikan potongan – potongan nilai itu (Adi Nugroho,
2008).
Penggunaan fungsi hash pada String menggunakan fungsi hash metode
pembagian sisa(Division Remainder) yang diperbaharui dengan menambahkan
proses penanganan tipe data String. Fungsi hash metode pembagian
sisa(Division Remainder) String tersebut ditunjukan dengan rumus sebagai
berikut :
Keterangan :
NK = Nilai Kunci
A = Nilai karakter kata pada String
X = Jumlah keseluruhan karakter pada ASCII yaitu 128
h = Panjang table hash
Pada rumus di atas terlebih dahulu nilai dari karakter kata akan
dikalikan dengan X, kemudian akan dilakukan modulu. Nilai dari karakter kata
yang telah di modulu tersebut akan dikalikan dengan X dan kemudian nilainya
akan ditambahkan dengan nilai karakter kata selanjutnya kemudian akan
modulukan lagi. Proses tersebut akan terus berlanjut sampai dengan karakter
kata habis, Setelah semua proses selesai maka akan didapat hasil dari nilai
Kunci dari kata tersebut. Setiap katakter kata sebelum ditambahkan dengan
karakter kata selanjutnya akan dikalikan dengan 128, hal tersebut dilakukan
untuk mendapatkan nilai karakter yang unik. Dan selesai penambahan
karakter kata akan dilakukan modulu panjang table hash, hal tersebut
dilakukan agar nilai kunci tidak terlalu besar dari pada panjang table hash.
Untuk mempermudah pemahaman tentang penangangan String di atas,
disertakan contoh, jika ada 2 buah kata yaitu kau dan aku. Dua kata tersebut
memiliki karakter yang sama. Dengan menggunakan penanganan string biasa
kita hanya akan menambahkan nilai karakter kata tersebut(berdasarkan kode
Gambar 2.5 Karakter ASCII
Untuk Karakter kau memiliki 3 karakter kata yaitu k,a,u. dan untuk aku
memiliki 3 karakter kata a,k,u. Jika dilakukan penanganan string dengan biasa
akan di dapat hasil sebagai berikut :
Nilai Kata 1 = „k‟+‟a‟+‟u‟, setiap karakter diubah berdasarkan kode ASCII
= 107+97+117
= 321
Nilai Kata 2 = „a‟+‟k‟+‟u‟ setiap karakterdiubah berdasarkan kode ASCII
= 97+107+117
= 321
Dari hasil di atas didapatkan bahwa kedua kata tersebut memiliki nilai kata
yang sama sehingga kita di lakukan fungsi hash, maka kedua kata tersebut akan
Maka dari itu akan dilakukan penanganan string yang lebih unik yaitu dengan
menggunakan rumus di atas, agar nilai String yang dihasilkan menjadi lebih unik.
Nilai Kata 1 = ((((k*128)Mod 13)*128+a)Mod 13)*128+u)Mod 13
( setiap karakter diubah berdasarkan kode ASCII)
= ((((107*128)Mod 13)*128+97)Mod 13)*128+117)Mod 13
= 3
Nilai Kata 2 = ((((a*128)Mod 13)*128+k)Mod 13)*128+u)Mod 13
(setiap karakterdiubah berdasarkan kode ASCII)
= ((((97*128)Mod 13)*128+107)Mod 13)*128+117)Mod 13
= 11
Dari hasil diatas di dapat bahwa dengan menggunakan penanganan string yang
lebih khusus akan menghasilkan nilai kata yang lebih unik.
2.3 Kamus
Kamus secara etimologi, kata kamus berasal dari kata dalam bahasa arab,
yaitu qamus. Bahasa Arab menyerap kata qamus dari bahasa yunani kuno,
okeanos, yang berarti lautan. Jika kita mencoba memahami sejarah kata itu maka
jelaslah bahwa kata kamus memiliki makna dasar “wadah pengetahuan”.
Khususnya, pengetahuan bahasa yang tidak terhingga dalam dan luas.
Beberapa pakar telah memberikan definisi mengenai kamus. Di antaranya
[1] Kamus adalah buku referensi yang memuat daftar kata atau gabungan kata
dengan keterangan mengenai pelbagai segi maknanya dan penggunaanya
dalam bahasa; biasanya disusun menurut abjad(dalam tradisi Yunani –
Romawi menurut urutan abjad Yunani – Romawi), kemudian menurut abjad
bahasa bersangkutan; dalam tradisi Arab menurut urutan jumlah konsonan
(Kridalaksanan. 1982).
[2] Kamus adalah buku berisi kumpulan kata –kata sebuah bahasa yang disusun
secara alfabetis diikuti dengan definisi atau terjemahannya dalam bahasa lain
(Pirre Labrouse, 1977).
[3] Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kamus adalah buku acuan yang
memuat kata, saran dan ungkapan yang disusun menurut abjad berikut
keterangan tentang maknanya, pemakainya atau terjemahannya.
Menurut penulis, Kamus adalah kumpulan kata satu bahasa atau lebih
yang disusun secara alfabetis beserta dengan arti, definisi ke dalam satu
bahasa atau lebih, dan dimuat ke dalam sebuah buku baik dalam bentuk
digital dan tertulis.
2.3.1 Fungsi Kamus
Kamus merupakan hasil akhir dari kerja leksikografi adalah himpunan
semua kosakata yang ada di dalam suatu bahasa. Berikut di bawah ini
(1) Makna Kata
Fungsi sebuah kamus yang pertama adalah menjelaskan makna
atau arti sebuah kata. Namun, tidak semua kamus dapat memberikan
informasi mengenai makna sebuah kata. Kamus besar atau kamus
yang ideal mungin dapat memberi informasi makna semua kata yang
ada dalam kamus suatu bahasa, tetapi mungkin juga tidak karena isi
kamus terbatas.
(2) Lafal Kata
Sebuah kamus yang ideal juga berfungsi untuk menjelaskan lafal
atau ucapan sebuah kata, yang baku atau tidak baik. Pada bahasa –
bahasa yang sistem pengejaan katanya tidak ideal seperti bahasa
inggris. Maka di dalam kamusnya setiap kata tentu disertai dengan
ejaan fonetis untuk menunjukan lafal – lafal kata – kata itu.
(3) Ejaan Kata
Sebuah kamus yang ideal memiliki fungsi memberi petunjuk
bagaimana ejaan yang benar dari setiap kata saat ini untuk bahasa
Indonesia, ejaan yang berlaku adalah Ejaan Yang
Disempurnakan(EYD).
(4) Penyukuan Kata
Kamus juga memiliki fungsi agar kita bisa mengetahui suku kata,
dengan membuka kamus kita dapat mengetahui suku kata yang kita
- Lab – rak atau la – brak
- Ge – og – ra – fi atau ge – o – gra – fi
Untuk mengetahui pemengalan yang benar, kita dapat melihatnya ke
dalam kamus yang ideal.
(5) Kebakuan Kata
Sebuah kamus yang ideal dapat menunjukan mana kata yang
baku dan mana pula yang tidak baku, misalnya dengan cara memberi
tanda rujuk silang, artinya kata – kata yang tidak baku tetap didaftar
sebagai lema, tetapi mengetahui makna dan informasi lainnya.
2.3.2 Cara Penyusunan Kamus
Cara penyusunan kamus terbagi menjadi beberapa tahapan penting
sebagai berikut :
1. Perancangan
2. Pembinaan data korpus
3. Pengisian dan Pengabjadan data
4. Pengolahan data
5. Pemberian makna
2.3.3 Berbagai Masalah Dalam Perkamusan
Tujuan dari kamus disusun, menyangkut masalah kamus tersebut
ditujukan kepada siapa dan seberapa besar ruang lingkupnya.Jika
kamus tersebut di tujukan kepada pemilik bahasa itu sendiri, maka
yang akan disusun adalah kamus ekabahasa. Jika kamus tersebut
disusun bukan untuk orang yang bukan pemilik bahasa itu, maka yang
harus disusun adalah kamus dwibahasa.
Ruang lingkup kamus mengenai seberapa besar lema – lema yang
akan dimuat, dan seberapa jauh makna serta definisi yang akan
diberikan. Tujuan dari kamus diharapkan dapat memberikan semua
informasi berkenaan dengan kosakata suatu bahasa.
b. Korpus Data
Kalau tujuan penyusunan sebuah kamus sudah ditentukan, maka
masalah kedua yang muncul adala korpus data, yakni sumber yang
akan digunakan untuk mengumpulkan data. Korpus data menyangkut
masalah subtansi bahasa sumber, bahasa sasaran, dan ruang lingkup
kamus yang akan dibuat. Jika bahasa sumbernya belum mempunyai
ragam bahasa tulis, maka satu – satunya jalan untuk mendapatkan
korpus data itu adalah merekam bahasa tersebut dari pertuturan yang
dilakukan oleh para penutur bahasa itu. Jika bahasa sumber telah
mempunyai ragam bahasa tulis, maka korpus data diambil dari
naskah, buku, Koran, majalah atau terbitan lain tergantung dari tujuan
Data untuk kamus dwi bahasa, kita dapat mengambilnya dari
kamus bahasa sumber yang sudah ada dan kualitasnya cukup
memadai. Kemudian kita tinggal mencari padanan kata dari bahasa
sasaran.
c. Pengumpulan Data
Setelah masalah korpus telah diatasi, masalah selajutnya yang
akan muncul adalah mengenai pengumpulan data. Misalnya saja yang
disusun adalah kamus ekabahasa Indonesia. Maka data yang akan di
kumpulkan bisa berupa kata kasar, kata berimbuhan, kata berulang,
kata gabung, bentuk – bentuk idiomatik, ungkapan dan pribahasa.
d. Susunan Lema dan Sublema
Data yang dikumpulkan dari korpus akan menjadi lema dan
sublema dalam kamus yang akan disusun. Lema dalam bahasa
Indonesia berupa morfem dasar, baik yang bebas (seperti batu, pergi,
dan pulang) maupun yang terikat (esperti juang, henti, dan abai).
Sedangkan sublema berupa bentuk turunan, baik yang berimbuhan,
berulang, maupun yang berkomposisi. Prinsip utama susunan lema
dan sublema adalah mudah diikuti.Yang dimaksud mudah diikuti
adalah kalau lema dan sublema itu disusun secara alfabetis, baik
secara vertikal maupun horizontal.
Tujuan orang membuka kamus adalah untuk mengetahui makna
kata. Oleh karena itu, sudah seharusnya makna dalam kamus dibuat
baik dan selengkap mungkin. Hari hal itu, segala kemungkinan makna
yang dimiliki oleh sebuah kata harus diterakan didalam kamus.
Namun, dalam pemberian makna ini banyak masalah yang akan
timbul antara lain :
(1) Apa patokan yang menyatakan bahwa sebuah kata telah diberi
makna atau definisi. Pemberian makna dalam kamus dwibahasa
terlihat lebih mudah sebab sudah dianggap memadai kalo hanya
diberi padanan katanya saja. Misal kamus Inggris – Indonesia.
Table Meja
Waterair
Zip resleting.
(2) Sering kali sukar dalam memberikan makna untuk kata kerja.
Misalnya kata duduk, makan, dan tidur. Kesulitan seperti ini
biasanya diatas dengan memberikan contoh pemakaian kata
tersebut.
(3) Banyak kata yang maknanya di suatu tempat tidak sama dengan
tempat lain.
(4) Banyak kata yang maknanya telah berubah, baik total, meluas,
maupun menyempit. Misalnya, dulu kata ceramah bermakna
sekarang bermakna bawel. Makal hal seperti ini diinformasikan
dalam rumusan makna dalam kamus.
f. Label – label Informasi
Sebagai bagian dari penjelasan makna kata, maka pada setiap
lema utama perlu diberi keterangan dalam bentuk singkatan yang
berkenaan dengan :
(1) Kelas kata, yakni verba(v), nomina(n), adjektiva(a), adverbial(ad),
numeralia(num) dan sebagainya.
(2) Asal - Usul Kata
Untuk kepentingan ilmiah kata – kata yang masih terasa asing
perlu diberi keterangan mengenai asal – usulnya. Misalnya kata
ngaben dari bahasa bali. Kata – kata serapan yang sudah sangat
umum tidak perlu diberi label asal – usulnya.
(3) Bidang Pemakaian
Kata – kata, terutama yang disebut istilah, perlu diberi keterangan
bidang pemakaianya. Misalnya kata fonem dari bidang
linguistik(ling), kata deposito dari bidang perbangkan(bank).
(4) Kata – kata arkais
Kata – kata arkais adalah kata – kata yang saat ini tidak digunakan
lagi dalam penuturan. Namun, kita bisa dapati saat kita membaca
dansayhdan. Dibelakang kata – kata ini perlu diberi label
ark(arkais).
2.3.4 Jenis Kamus
Berdasarkan lingkup isinya, Jenis kamus di bagi menjadi beberapa
bagian sebagai berikut :
a. Kamus Umum, yaitu kamus yang memuat semua kata dalam sebuah
bahasa, Misalnya Kamus Umum Bahasa Indonesia.
b. Kamus Khusus atau Kamus Istilah, yaitu kamus yang hanya memuat
kata – kata dari bidang tertentu, contohnya kamus linguistic, kamus
istilah kedokteran, kamus instilah teknologi dan banyak lagi.
c. Kamus Eka Bahasa, yaitu kamus yang memuat kata – kata dari satu
bahasa , biasanya berisi definisi, sinonim, dan contoh penggunaan
dalam kalimat. Misalnya Kamus Besar Bahasa Indonesia.
d. Kamus Dwibahasa yaitu kamus memuat dua bahasa, biasanya berisi
kata dari sebuah bahasa yang makna atau definisinya dijelaskan
dengan bahasa lain (Bahasa terjemahannya). Contohnya Kamus
Bahasa Indonesia – Bahasa Inggris.
e. Kamus Multibahasa yaitu kamus yang memuat lebih dari dua bahasa.
Misalnya Kamus Bahasa Prancis – Indonesia – Inggris.
Dalam dunia perkamusan dan leksikografi sangat disadari bahwa
tidak akan ada kamus yang sempurna, yang dapat memberikan semua
informasi mengenai kata dengan makna. Hal ini terjadi karena bahasa
yang menjadi obyek kamus itu selalu berubah, seiring dengan perubahan
sosial budaya dari masyarakat yang menggunakan kamus itu. Akibat dari
hal tersebut, kamus yang ideal adalah kamus yang selalu terus – menerus
direvisi agar kamus tersebut dapat terus – menerus mengupdate informasi
yang diperlukan
2.4Bahasa Dayak Ngaju
Bahasa Dayak Ngaju atau bahasa Ngaju adalah bahasa yang tuturkan suku
Dayak Ngaju dan suku – suku lain yang berada di provinsi Kalimantan Tengah.
Jumlah penutur bahasa Dayak Ngaju ini lebih dari 1.000.000 orang, termasuk
didalamnya yang berdialek Bakumpai, Mengkatip dan Mendawai.
Terdapat perbedaan dialek dalam sub etnis yang ada di dalam suku Dayak
Ngaju, seperti pada dialek Kapuas dan Kahayan, Katingan dan Mentawai,
Mendawai dan Mengkantip. Perbedaan ini umumnya pada pilihan kata dan
pengucapan kata, namun memiliki arti yang berbeda.Walaupun begitu perbedaan
ini mudah untuk dipahami oleh para penuturnya sendiri.
Menurut Tjilik Riwut, Pengguna bahasa ini adalah 54 anak suku Dayak
Ngaju, antara lain adalah Balantikan, Kapuas, Rungan, Manuhing, Katingan,
Saruyan, Mentobi, Mendawai, Bara-dia, Bara – Nio, Bara – ren, Mengkatip,
Contoh dan perbandingan antara kosakata bahasa Dayak Ngaju berdialek
Bakumpai, bahasa Dayak Ngaju Kahayan, serta Bahasa Indonesia.
Bakumpai Ngaju Indonesia
Jida Dia Tidak
Beken Beken Bukan
Kueh Kueh Mana
Si Kueh Bara Kueh Dari Mana
Hituh Hetuh Sini
Tukep/Parak Tukep Dekat
Mihup Mihop Minum
Batapas Bapukan Mencuci
Tabel 2.2 Kosakata
2.5Bentuk Susunan Kamus Bahasa Dayak Ngaju
Susunan lema di atur atas dasar pertimbangan :
1. Kemudahan
Kemudahan berarti bahwa kamus itu tidak menimbulkan kesulitan bagi
pemakainya pada waktu penggunaan kamus.
2. Kepraktisan
Kepraktisan berarti kamus tidak rumit serta mudah dalam pemakaiannya.
Dari segi manfat, semoga dengan adanya kamus ini akan diperoleh banyak
manfaat yang didapat dari pemakaian kamus ini.
4. Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Dayak Ngaju
Dari segi pembinaan dan pengembangan bahasa, kamus bahasa Dayak Ngaju
ini diharapkan dapat menunjang usaha dan pengembangan bahasa Dayak
Ngaju.
Susunan Kamus Bahasa Dayak Ngaju - Indonesia disusun atas pokok pikiran
berikut :
(1) Kata Dasar
Kata dasar atau bentuk dasar yang menjadi dasar pembentukan kata.
Diberlakukan sebagai kata lema, sedangkan bentuk – bentuk derivasinya
diberlakukan sebagai sub lema. Contoh kata dasar dan bentuk derivasinya
adalah pukul dan kata mamukul, hapukul, rapukul, pamukul adalah bentuk
derivasinya.
(2) Kata Ulang
Perlakukan terhadap kata ulang dalam Kamus Bahasa Dayak Ngaju
Indonesia adalah sebagai berikut :
- Bentuk kata ulang yang mennjukan jamak( kata benda) seperti huma –
huma/ rumah – rumah, bua – bua / buah – buah, tidak dimasukan secara langsung ke dalam kamus. Karena dalam bahasa dayak jarang
- Bentuk kata yang seolah – olah merupaka bentu ulang, seperti andang
– andangalamat, di muat sebagai lema.
- Bentuk ulang yang menunjukan jamak dalam proses, seperti
manampayah – payah/ melihat – lihat, diberlakukan sebagai kata sub lema dan di letakan langsung sesudah bentuk kata yang di ulang.
Contoh :
Manampayah – payah
Diletakan sesudah manampayah.
- Bentuk kata ulang seperti lulang luli/ bolak – balik, yang salah satu
unsur pembentuk katanya mempunyai betuk kata lain seperti haluli
diberlakukan sebagai kata sublema yang diletakan sesudah kata lema
yang menjadi dasar bentuk ulang itu.
- Bentuk kata ulang seperti :birak – biraiporak poranda, kanih kate /
kacau balau, yang masing – masing unsure pembantuknya katana tidak
berderivikasi diperlakukan sebagai kata lema.
Contoh :
Birak – birai 1 porak poranda; 2 cerai berai
Kanih – kate 1 berhamburan; 2 berserakan
(3) Gabungan Kata
- Gabungan kata atau kelompok kata yang merupakan frasa idiomatic
ataupun tidak, berakfit atau tidak, tidak berdevirasi tidak diberlakukan
contoh pemakaian yang berupa frasa yang diberi penjelasan. Letaknya
langsung di bawa kata lema atau kata sublema yang berkaitan, yaitu
kata pertama unsur pembentuk kata gabungan itu. Di susun berderet ke
samping secara berurutan menurut abjad
Contoh :
Panjangapanjang,
- Lenge panjang tangan; orang yang suka mencuri
- Tampayah banyak pengalaman; orang perantauan
- Gabungan kata yang berdevirasi baik idiomatic maupun tidak seperti
campur aduk, himbing lenge, atau bahambin lenge, diberlakukan
sebagai kata lema dan diikuti bentuk – bentuk derivasinya sebagai sub
lema.
Contoh
Campur aduk acampur aduk
- Bacampur aduk 1
- Macampur aduk 1
(4) Peribahasa
Peribahasa di perlakukan secara khusus, dicetak miring dan di tempatkan
seem gabungan kata yang berupa frasa. Jika terdapat lebih dari satu
peribahasa(dari sebuah kata lema), pribahasa itu di susun mernurut abjab
dengan berpgang teguh pada huruf awal pada kata pertama peribahasa
Bakei nkera berekor panjang; bulu abu – abu; suka makan buah
- Kilau bakei bagai kera
Baliong nbeliung; alat perkakas tukang kayu
- Hasundai baliong beliung bertemu kayu keras; bermusuhan
(5) Urutan Susunan Kata Lema
Kata lema di susun menurut abjad, baik secara horizontal maupun secara
vertikal. Secara horizontal, misalnya kata lema yang mempunyai huruf
b.a.b.a.idiletakan sesudah kata lema yang mempunyai sesudah kata lema
yang memiliki deretan huruf b.a.b.a.h
Contoh
Balik n ….
Babalik…
Pambalik….
Tambalik….
Baling n……
Babaling…..
Baliong n…….
Balo …
Balua v…..
(6) Label dan Singkatan Kata
Label Arti
N Nomina / Kata Benda
V Verba / Kata kerja
A Adjective / Kata Sifat
Adv Adverbial / Kata Keterangan
Num Numeralia / Kata Bilangan
P Partikel / Kata Tugas
Pron Pronominal / Kata Ganti
Sangiang Bahasa Dayak Kuno
Alk Alkitab
2. Label – label lain
Label Arti
Akr Akronim
Cak Ragam
Hor ragam halus
Kas ragam kasar
Ki Kiasan
Pb Peribahasa
Np nama pohon
Nb nama binatang
Nt nama tumbuhan
2.6Android
a. Sejarah Android
Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobileberbasis
linux. Android dibuat dan dikembangkan oleh Android Inc, kemudian Google
Inc membeli Android Inc tersebut. Kemudian untuk mengembangkan Android
dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan piranti
keras, piranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google.Inc.
Pada Juli 2000, Google Inc bekerjasama dengan Android Inc, dalam
pengembangan perangkat mobile ini. Pada saat itu banyak yang menganggap
fungsi Android hanya sebagai perangkat mobile atau telepon seluler biasa.
Pada saat rilis perdana Android, 5 September 2007. Android bersama Open
Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka
pada perangkat seluler.
Pada 22 Oktober 2008, untuk pertama kalinya Google merilis Nexus One
salah satu jenis smartphone yang menggunakan android sebagai sistem
operasinya. Pada penghujung tahun 2009 diperkirakan di dunia ini paling
b. Sistem Operasi Android
Android adalah sistem operasi untuk perangkat mobile yang open source.
Android menyediakan platform bagi para pengembang untuk menciptakan dan
mengembangkan sendiri aplikasinya. Google Inc merilis kode – kode android
dibawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak yang standard Open
Source.
c. Arsitektur Android
Arsitektur Sistem Operasi Android terdiri dari 5 bagian sebagai berikut :
1. Applications dan Widgets
Applications dan Widgets ini adalah layer dimana kita berhubungan
dengan aplikasi saja, dimana biasanya kita mendownload aplikasi
kemudian kita melakukan instalasi dan menjalankan aplikasi tersebut.
Layer ini terdapat aplikasi inti termasuk klien email, aplikasi sms,
kalender, map, browser, kontak, dan lain – lain. Semua aplikasi ditulis
menggunakan java programming language (Bahasa Pemograman Java)
2. Applications Frame works
Android memberikan kemampuan pada pengembang untuk
membangun aplikasi yang bagus dan kreatif. Pengembang bebas
mengakses perangkat keras, akses informasi, resources, menjalankan
notification, dan sebagainya. Pengembang memiliki akses penuh menuju
API framework seperti yang dilakukan oleh aplikasi kategori inti.
Arsiektur aplikasi dirancang supaya kita dengan mudah dapat
menggunakan kembali komponen yang sudah digunakan
Application Frameworks ini adalah layer dimana para pembuat aplikasi
melakukan pengembangan atau pembuatan aplikasi yang akan dijalankan
di sistem operasi android.
Komponen – komponen yang termasuk didalam Applications
Frameworks adalah sebagai berikut :
a) Views
b) Content Provider
c) Resource Manager
d) Notification Manager
e) Activity Manager
3. Libraries
Libraries adalah layer dimana fitur – fitur android berada, biasanya
para pembuat aplikasi mengakses libraries untuk menjalankan
aplikasinya. Berjalan di atas kernel, layer ini meliputi berbagai library
C/C++ inti seperti Libc dan SSL, serta libraries lain sebagai berikut :
Libraries media untuk memutar mp3 dan video.
Libraries Graphics mengcakup SGL dan OpenGL untuk grafis 2D dan
3D.
Libraries SQLite untuk dukungan database.
Libraries SSL dan Webkits terintegrasi dengan web browserd an
security.
Libraries LiveWebcoremencakup modern web browserdengan engine
embedded web view
4. Android Run Time
Android Run Time adalah layer yang membuat aplikasi android dapat
dijalankan di mana dalam prosesnya menggunakan implementasi Linux.
Dalvik Virtual Machine merupakan machine yang membentuk dasar
kerangka aplikasi Android. Di dalam Android Run Time di bagi menjadi
dua bagian yaitu :
Core Libraries : Aplikasi Android di bangun dalam bahasa java,
sementara Dalvik sebagai virtual mesinnya bukan virtual machine
java, sehingga di perlukan sebuah libraries yang berfungsi untuk
menterjemahkan bahasa java/c yang ditangani oleh Core Libraries
Dalvik Virtual Machine (DVM): Virtual mesin berbasis register yang
dimana merupakan pengembangan yang mampu membuat linux
kernel untuk melakukan threading dan manajemen tingkat rendah.
5. Linux Kernel
Linux Kernel adalah layer di mana inti dari Operating System dari
Android itu berada. Berisi file – file sistem yang mengatur sistem
processing memory, resource, drivers, dan sistem – sistem operasi
android lain. Linux kernel yang digunakan android adalah linux kernel
release 2.6.
d. Fundamental Aplikasi Android
Aplikasi Android ditulis dalam bahasa pemrograman java. Kode java
dikompilasi bersama dengan data file resource yang dibutuhkan oleh aplikasi,
di mana proses di package oleh tools yang dinamakan “apt tools” ke dalam paket Android sehingga menghasilkan file dengan ekstensi apk.
Ada enam jenis komponen pada aplikasi android, yaitu :
a) Activities
Suatu activity akan menyajikan user interface (UI) kepada penggunanya,
sehingga pengguna dapat melakukan interaksi. Satu activity biasanya
akan dipakai untuk menampilkan aplikasi atau yang bertindak sebagai
dari satu activity ke activity lain kita dapat melakukan satu even, misalnya
klik tombol, memilih opsi atau menggunakan triggers tertentu.
b) Service
Service tidak memiliki Graphics User Interface (GUI), tetapi service
berjalan secara background, sebagai contoh dalam memainkan musik,
service mungkin memainkan music atau mengambil data dari jaringan,
tetapi setiap service harus berada dalam kelas induknya.
c) Broadcast Receiver
Broadcast Receiver berfungsi menerima dan bereaksi untuk
menyampaikan notifikasi. Contoh broadcast seperti notifikasi zona waktu
berubah, baterai low, gambar telah selesai diambil oleh camera, atau
mengubah referensi bahasa yang digunakan. Aplikasi juga dapat
menginisiasi broadcast missalanya memberikan informasi pada aplikasi
lain bahwa ada data yang diunduh ke perangkat dan siap untuk
digunakan.
Broadcast Receiver tidak memiliki User Interface (UI), tetapi memiliki
sebuah activity untuk merespon informasi yang mereka terima, atau
mungkin menggunakan Notification Manager untuk memberitahukan
d) Content Provider
Content Provider membuat kumpulan aplikasi data secara spesifik
sehingga digunakan oleh aplikasi lain. Data disimpan dalam file sistem
seperti dataSQLite. Content Providermenyediakan cara untuk mengakses
data yang dibutuhkan oleh suatu activity, misalnya ketika kita
menggunakan aplikasi yang membutuhkan peta (Map) , atau aplikasi
yang membutuhkan untuk mengakses data kontak dan navigasi, maka
disinilah fungsi Content Provider
e. Android Versi 2.2 (Froyo : Frozen Yoghurt)
Android Versi 2.2 diluncurkan pada bulan Mei 2010. Android ini sekarang
banyak beredar di pasaran, salah satunya adalah dipakai di Samsung FX tab
yang sudah ada di pasaran. Fitur yang tersedia di Android versi ini sudah
kompleks diantaranya adalah :
1. Kerangka aplikasi memungkinkan penggunaan dan pengahpusan
komponen yang tersedia.
2. Dalvik Virtual Machine dioptimalkan untuk perangkat mobile.
3. Grafik : grafik di 2D dan grafis 3D berdasarkan libraries OpenGL
4. SQLite untuk penyimpanan data
5. Mendukung media : audio, video, dan berbagai format gambar.
6. GSM, Bluetooth, EDGE, 3G, dan Wifi.
f. Siklus Hidup Activity
Activitymemiliki tiga status dasar :
1. Running
Status ini ketika activity berjalan di foreground, activity yang berkaitan
aktif dengan pengguna.
2. Pause
Jika activity telah kehilangan focus tetapi masih dapat dilihat oleh
pengguna yang berarti ada activity yang berjalan di atas activity ini, sebuah
activity yang transparan atau tidak menutupi layar penuh sehingga activity
dalam status pause dapat terlihat. Sebuah activity dalam status pause tetap
hidup, yaitu android tetap mempertahankan semua informasi dan tetap
melekat pada WIndowManager hingga akhirnya dapat dimatikan oleh
sistem ketika memori sanggat rendah.
3. Stop
Activity benar – benar dihentikan karena ada activity yang lain memenuhi
layar. Semua informasi dipertahakan tetapi tidak dapat dlihat oleh
pengguna sehingga jendela tersembuni dan dapat dimatikan oleh sistem
ketika memori di butuhkan.
Metode yang terdapat pada Activity :
Dipanggil ketika activity pertama kali dibuat. Biasanya merupakan
metode dimana view yang ingin ditampilkan dibuat, membuka data
file, maupun menginisiasi activity. Saat memanggil OnCreate,kerangka
Android melewati sebuah Bundle obyek yang mengandung state
activity yang disimpan ketika activity pertama dijalankan.
- OnStart()
Dipanggil sebelum activity terlihat pada layar. Ketika activity dapat
menjadi activity foredround , maka akan dipanggil method
OnResume() sedangkan jika tidak akan dipanggil method OnStop().
- OnResume()
Dipanggil setelah OnStart()apabila activity dapat menjadi foreground.
Saat ini, activity dapat bereaksi dengan pengguna. OnResume()juga
akan dipanggil ketika activity ini tidak menjadi foreground karena ada
activity lain lalu activity lain akhirnya selesai dan activity kembali
menjadi foreground.
- OnPause()
Dipanggil ketika activity lain dibawa ke foreground. Pada status ini
activity tidak memiliki asks ke layar.
- OnStop()
Dipanggil ketika activity tidak lagi terlihat karena adanya activity lain
- OnDestroy()
Dipangil terakhir sebelum activity dimatikan ketika Androi
membutuhkan smber daya ang digunakan oleh activity.
g. Daur Hidup Service
Daur hidup service hamper sama dengan activity tetapi memiliki beberapa
perbedaan detailnya.
Nama Service Keterangan
OnCreate() dan OnStart() Dipanggil apabila seseorag klien memanggilcontext.startService(intent). Jika
service belum berjalan maka android aka
membuatnya dan memanggil OnCreate() diikuti
method OnStart(). Apabila service telah
berjalan android hanya akan memanggil
OnStart().
OnBind() Ketika klien membutuhkan koneksi ke serice maka akan dipanggil context.bind. pemanggilan
ini akan mengakibatkan pembuatan service
apabila service tidak sedang berjalan tanpa
memanggil OnStart()
mematikan service apabila telah tidak lagi klien
yang memulai.
h. Kelebihan Android
Banyak sekali platform untuk perangkat seluler saat ini, termasuk di dalamnya
Symbian, Iphone, Windows mobile, Blackberry, Java Mobile Edition, Linux
Mobile, dan banyak lain. Namun ada beberapa hal yang menjadi kelebihan
android. Walaupun beberapa fitur – fitur yang telah mucul sebelumnya pada
platform lain, android adalah yang pertama mengabungkan hal – hal berikut :
1. Keterbukaan, Bebas pengembangan tanpa dikenakan biaya terhadap sistem
karena berbasiskan Linux dan open source. Pembuat perangkat menyukai
hal ini karena dapat membangun platform yang sesuai yang diinginkan
tanpa harus membayar royalti. Sementara pengembang softwaremenyukai
karena Android dapat digunakan diperangkat manapun dan tanpa terikat
oleh vendor manapun.
2. Arsitektur komponen dasar Android terinspirasi dari teknologi internet
Mashup. Bagian dalam sebuah aplikasi dapat digunakan oleh aplikasi
lainnya, bahkan dapat diganti dengan komponen lain yang sesuai dengan
aplikasi yang dikembangkan.
3. Banyak dukungan service, kemudahan dalam menggunakan berbagai
macam layanan pada aplikasi seperti penggunaan layanan pencarian