• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Break Even Point Untuk Membantu Perencanaan Laba Perusahaan (Studi Kasus Pada PT Cisangkan).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Break Even Point Untuk Membantu Perencanaan Laba Perusahaan (Studi Kasus Pada PT Cisangkan)."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha i

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan pada PT. Cisangkan yang bergerak di bidang industri genteng beton. Permasalahan yang muncul adalah berapa penjualan yang harus dicapai sehingga dapat mencapai tingkat laba yang diingikan. Dihadapkan pada masalah ini penulis tertarik dengan analisa break-even point yang dapat memberikan gambaran mengenai tingkat penjualan yang harus dicapai pada titik impas.

Pada perhitungannya penulis harus menggolongkan biaya-biaya ke dalam biaya tetap, biaya variabel, dan biaya semi variabel. Biaya semivariabel diuraikan menjadi biaya tetap dan biaya variabel dengan metode analisis regresi sehingga didapat persamaan Y = 73.823.796 + 107.62 X, dimana Y adalah biaya semi variabel, a adalah biaya tetap, b adalah biaya variabel, dan X adalah volume.

Data tersebut diterapkan dalam analisa break-even point tingkat break even point pada

sebesar Rp 6.508.418.125 atau sejumlah 2.603.367,25 unit, dengan marjin kontribusi per unit Rp 709,28, dan marjin pengaman sebesar Rp 5.011.699.375. Titik impas tersebut dapat berubah karena faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain: biaya tetap, biaya variabel, harga jual, dan

(2)

Universitas Kristen Maranatha ii

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR... viii

Bab I Pendahuluan 1.1Latar Belakang Penelitian... 1

1.2Identifikasi Masalah... 3

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian... 4

1.4Kegunaan Penelitian... 4

1.5Kerangka Pemikiran... 5

1.6Metoda Penelitian... 6

1.7Lokasi Penelitian... 9

Bab II Tinjauan Pustaka 2.1Pengertian Akuntansi dan Akuntansi Biaya... 10

2.1.1 Pengertian Akuntansi... 10

2.1.2 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya... 10

(3)

Universitas Kristen Maranatha iii

2.2.1 Pengertian Biaya... 12

2.2.2 Pengklasifikasian Biaya... 13

2.2.2.1Biaya Tetap... 13

2.2.2.2Biaya Variabel... 14

2.2.2.3Biaya Semi Variabel... 15

2.3Metode yang Digunakan dalam Pemisahan Biaya Semi Variabel Menjadi Biaya Tetap dan Biaya Variabel... 17

2.4Laba..18

2.4.1 Pengertian Laba... 18

2.4.2 Jenis-jenis Laba... 19

2.5Analisis Cost-Volume-Profit... 20

2.5.1 Pengertian Analisis Cost-Volume-Profit... 20

2.5.2 Kegunaan analisa Cost-Volume-Profit... 21

2.5.3 Asumsi dalam Analisis Cost-Volume-Profit... 21

2.5.4 Perhitungan Break Even Point... 22

2.5.5 Pengertian Contribution Margin dan Margin of Safety... 24

2.5.5.1Pengertian Controbution Margin... 24

2.5.5.2Pengertian Margin of Safety...25

2.6Perencanaan laba... 25

2.7Analisa Break-Even-Point untuk Membantu Merencanakan Laba Perusahaan.. 27

Bab III Metode dan Objek Penelitian 3.1 Objek Penelitian... 29

(4)

Universitas Kristen Maranatha iv 3.1.2. Struktur Organisasi Departemen Produksi dan Departemen

Pemasaran... 31

3.1.2.1. Struktur Organisasi Departemen Produksi... 32

3.1.2.2. Struktur Organisasi Departemen Pemasaran... 34

3.2 Metode Penelitian... 34

3.3 Rencana Penelitian... 36

3.4 Teknik Pengolahan Data... 36

Bab IV Hasil dan Pembahasan 4.1Penjualan PT. Cisangkan... 36

4.2Biaya PT. Cisangkan... 36

4.3Kalsifikasi Biaya Untuk Keperluan Analisis BEP... 38

4.4Pemisahan Biaya Semi Variabel ke dalam Biaya Tetap dan Biaya Variabel... 39

4.5 Marjin kontribusi (Contribution Margin)... 43

4.6 Analisa Break-Even... 44

4.7 Marjin Pengaman (Marjin of Safety)... 44

4.8 Aplikasi Peranan Analisis Break-Even Point Terhadap Perencanaan Laba... 45

4.8.1. Volume Penjualan pada Laba yang Direncanakan... 45

4.8.2. Perubahan Harga Jual... 46

4.8.3. Perubahan Biaya Tetap... 46

4.8.4. Perubahan Biaya Variabel... 46

4.9 Manfaat Analisis Break-Even Point dalam Meningkatkan Laba... 47

Bab V Kesimpulan dan Saran 5.1Kesimpulan... 48

5.2 Saran... 49

DAFTAR PUSTAKA... ix

(5)

Universitas Kristen Maranatha v

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Data penjualan...31

Tabel 4.2 Data Biaya...38

Tabel 4.3 Penggolongan Biaya...40

(6)

Universitas Kristen Maranatha vi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 CVP Graph...24

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Departemen Produksi...32

(7)

Bab I/ Pendahuluan

Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang didominasi oleh kegiatan

produksi. Kegiatan ini dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu pencapaian

laba untuk menjaga kelangsungan hidup operasi dan ekspansi perusahaan. Perusahaan

manufaktur dirancang dan dibangun dengan tujuan untuk meningkatkan nilai guna

barang. Bahan baku yang awalnya memiliki nilai guna rendah jika diolah dalam

pabrik akan menghasilkan suatu produk, baik produk akhir maupun produk

intermediate, yang nilai gunanya lebih tinggi. Dengan mengubah nilai guna suatu

bahan maka nilai jualnya juga berubah. Nilai jual yang tinggi tentu saja sangat

diharapkan oleh semua pabrik karena dari situ perusahaan pengolah mendapatkan

laba (profit). Untuk mencapai laba yang diinginkan maka perusahaan harus memiliki

analisa yang menentukan target perusahaan untuk di capai agar perusahaan tidak

mengalami kerugian.

Analisis biaya, volume dan laba atau lebih dikenal dengan analisis break-even

point merupakan salah satu alat analisis yang dapat digunakan oleh suatu perusahaan

dalam menentukan volume produksi atau volume penjualan yang dapat menutup

biaya tetap dan biaya variabel dalam satu periode tertentu. Dengan analisis

break-even point pihak manajemen perusahaan dapat menentukan tindakan yang harus

dilakukan pada waktu yang akan datang, dalam hal memilih beberapa alternatif

(8)

Bab I/ Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 2 alternatif yang terbaik yaitu yang dapat memberikan keuntungan yang paling

maksimal. Dengan mencari hubungan antara biaya, volume dan laba kita dapat

mengetahui banyaknya barang yang harus terjual atau yang yang harus diproduksikan

(dengan anggapan barang yang diproduksi terjual semua agar perusahaan dapat

memperoleh laba yang diinginkan). (Sumber: http://www.bsi.ac.id/journal.php)

Untuk dapat mencapai tingkat laba yang diinginkan, maka ada beberapa langkah

yang perlu dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan, misal:

1. Menetapkan biaya produksi maupun biaya operasi seefisien mungkin,

dengan tetap menjaga kualitas produk

2. Menetapkan harga jual sesuai yang diinginkan, dengan memperhatikan

juga harga jual sesuai yang diinginkan, dengan memperhatikan juga harga

jual produk pesaing

3. Meningkatkan volume penjualan

Ketiga langkah tersebut harus dilaksanakan sejalan atau bersamaan karena biaya,

harga jual dan volume penjualan salang berkaitan satu sama lain.

PT. CISANGKAN merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri

manufaktur yang memproduksi genteng beton. Pesatnya persaingan pasar, perusahaan

dituntut untuk mampu bersaing dengan industri lain. Dengan adanya

persaingan-persaingan tersebut maka masalah-masalah yang dihadapi oleh pihak manajemen

perusahaan akan semakin kompleks pula, sehingga memerlukan perencanaan laba

yang baik dalam menjalankan usahanya agar tujuan yang telah ditetapkan perusahaan

dapat tercapai. Dengan penelitian ini, penulis mengharapkan agar analisis Break Even

(9)

Bab I/ Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 3 hubungan antara biaya, volume, dan laba. (Sumber: Majalah ESTATE edisi agustus

2005 dan http://www.cisangkan.co.id).

Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan di atas, penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian dan menyajikannya dalam bentuk skripsi dengan judul:

“ANALISA BREAK EVEN POINT UNTUK MEMBANTU PERENCANAAN

LABA PERUSAHAAN” (Studi kasus pada PT.Cisangkan Bandung).

1.2Identifikasi Masalah

Perencanaan dan pengendalian terhadap aktivitas-aktivitas perusahaan belum

merupakan kunci sukses sebuah perusahaan. Masa depan perusahaan akan baik jika

perencanaan dan pengendalian tersebut disusun dengan matang dan dapat

dipertanggungjawabkan dikemudian hari.

Analisis biaya, volume dan laba atau lebih dikenal dengan analisis break-even

point merupakan salah satu alat analisis yang dapat digunakan oleh suatu perusahaan

dalam menentukan volume produksi atau volume penjualan yang dapat menutup

biaya tetap dan biaya variabel dalam satu periode tertentu.

Berdasarkan uraian diatas penulis mengidentifikasikan masalah dalam penelitian

ini sebagai berikut:

1. Bagaimana perusahaan melakukan penggolongan biaya ke dalam biaya yang

tetap, biaya variabel, dan semivariabel ?

2. Bagaimana perusahaan menerapkan analisis Break Even Point dalam

(10)

Bab I/ Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 4 3. Bagaimana manfaat analisis Break Even Point sebagai salah satu alat Bantu

manajemen dalam meningkatkan laba?

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui bagaimana penggolongan biaya tetap dan biaya variabel

dan biaya semivariabel oleh perusahaan.

2. Mengetahui bagaimana analisis Break Even Point diterapkan pada

perusahaan.

1.4Kegunaan Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan input bagi perusahaan sebagai

alat bantu bagi manajemen dalam mengambil keputusan mengenai

perencanaan dan pengendalian laba.

2. Bagi Masyarakat

Penelitian ini dapat menambah wawasan masyarakat pada umumnya dan

pembaca pada khususnya mengenai mengenai bidang ilmu yang dibahas oleh

penulis

3. Bagi Penulis

Dengan adanya penelitian ini dapat menambah wawasan penulis melalui

pengembangan teori akuntansi kedalam aplikasi pada perusahaan disertai

(11)

Bab I/ Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 5 1.5Kerangka Pemikiran

Seiring pesatnya persaingan pasar, perusahaan dituntut untuk mampu bersaing

dengan industri lain. Dengan adanya persaingan-persaingan tersebut maka

masalah-masalah yang dihadapi oleh pihak manajemen perusahaan akan semakin kompleks

pula, sehingga memerlukan perencanaan dan pengendalian laba yang baik dalam

menjalankan usahanya agar tujuan yang telah ditetapkan perusahaan dapat tercapai.

Jika perusahaan tidak mampu bersaing dengan industri lain maka perusahaan tidak

akan dapat mempertahankan eksistensinya serta tidak dapat memenangkan persaingan

dalam memperluas pangsa pasar. (Sumber: Majalah ESTATE edisi agustus 2005 dan

http://www.cisangkan.co.id).

Perencanaan disusun berdasarkan hasil penelitian ilmiah dan analisis yang mendalam

oleh manajemen untuk mengarahkan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Perencanaan ini

sangatlah membantu dalam memprediksi kendala di masa yang akan datang dan

memungkinkan dilaksanakannya pengendalian sebagai tindak lanjut agar kendala tersebut

tidak menghambat perencanaan terwujud.Perencanaan dan pengendalian mempunyai

hubungan yang erat satu sama lain.

Perencanaan laba merupakan salah satu bagian dari perencanaan usaha secara

keseluruhan. Perncanaan ini memiliki arti yang sangat strategis pula, karena

berhubungan langsung dengan pertumbuhan dan perkembangan perusahaan untuk

masa sekarang dan juga masa yang akan datang. Dalam perencanaan labanya, PT.

Cisangkan dihadapkan pada beberapa masalah yang harus dipertimbangkan, supaya

(12)

Bab I/ Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 6 a. Volume penjualan yang harus dicapai sehingga dapat mencapai tingkat

laba yang diingikan

b. Tingkat kapasitas produksi optimal yang harus terpasang dan dapat

menjaga hubungan antara permintaan and penawaran barang

Menurut Warren, Reeve, dan Fess (2005)

“… the systemate examination of the relationship among selling price, sales, and production volume, expense, and profit.”

Jadi berdasarkan definisi di atas analisis Break Even Point analisis adalah suatu

pengujian dihubungkan sistematik antara harga jual, volume penjualan dan produksi,

biaya, beban, dan laba.

Analisis break-even point merupakan salah satu alat analisis yang dapat

digunakan oleh suatu perusahaan dalam menentukan volume produksi atau volume

penjualan yang dapat menutup biaya tetap dan biaya variabel dalam satu periode

tertentu. Dengan analisis break-even point pihak manajemen perusahaan dapat

menentukan tindakan yang harus dilakukan pada waktu yang akan datang, dalam hal

memilih beberapa alternatif volume produksi atau volume penjualan yang

berbeda-beda, sehingga dapat dipilih alternatif yang terbaik yaitu yang dapat memberikan

keuntungan yang paling maksimal.

Break even point merupakan titik impas dimana total biaya dan total pendapatan

adalah sama artinya perusahaan tidak mengalami kerugian dan tidak mendapatkan

(13)

Bab I/ Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 7 Dari rumus di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

tingkat break even point adalah biaya tetap, biaya variabel, dan harga jual produk

serta volume kegiatan yang dilakukan. Faktor utama yang dapat menunjang

tercapainya laba yang diinginkan adalah dari segi volume penjualan, sedangkan

volume penjualan dipengaruhi oleh harga jual dan harga jual dipengaruhi oleh biaya.

Jika volume penjualan meningkat maka maka volume produksi akan meningkat pula

sehingga biayapun akan meningkat. Jadi ketiga faktor tersbut saling terkait dalam

dalam penentuan laba adapun pengertian biaya menurut Warren, Reeve, dan Fess

(2005)

“ Cost is a payment of cash or it’s equivalent or the commitment to pay cash in

future for purpose of generation revenue.”

Berdasarkan devinisi di atas biaya adalah pembayaran dengan kas atau perjanjian

unuk membayar kas di masa yang akan datang untuk tujuan meningkatkan pedapatan

(revenue).

Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan

(14)

Bab I/ Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 8 “ANALISA BREAK EVEN POINT UNTUK MEMBANTU PERENCANAAN

LABA PERUSAHAAN”

1.6Metode Penelitian

Dalam mencapai tujuan penelitian ini, metode penelitian yang digunakan dalam

penyusunan skripsi ini adalah metode deskriptif analitis. Tujuan metode penelitian ini

untuk memberikan gambaran mengenai keadaan objek penelitian yang sesungguhnya,

melalui pengumpulan dan penyusunan data yang selanjutnya dianalisis dan ditarik

kesimpulan atasnya melalui perbandingan teori yang relevan. Teknik pengumpulan data

yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut:

- Wawancara via telepon

Untuk memperoleh konfirmasi dan data-data tambahan dengan kepala

bagian akuntansi.

- Teknik dokumentasi

Untuk memperoleh data-data fisik berupa laporan keuangan,

rekapitulasi perhitungan harga pokok, dan perincian biaya-biaya yang

dibutuhkan dalam pengolahan data.

Sumber data yang diperoleh penulis dalam penelitian ini adalah:

- Data Primer

Data primer adalah data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian

ini. Data primer ini diperoleh langsung dari kepala bagian akuntansi

(15)

data-Bab I/ Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 9 data yang diperlukan dalam penelitian, juga penjelasan mengenai

kondisi peruahaan terkait dengan analisa break even point..

- Data sekunder juga data yang diperoleh dari kepala bagian akuntansi

yakni berupa laporan keuangan, rekapitulasi perhitungan harga pokok,

dan perincian biaya-biaya yang dibutuhkan dalam pengolahan data.

1.7Lokasi Penelitian

PT. Cisangkan yang berlokasi di daerah Cijerah Bandung, sebuah perusahaan

yang bergerak dalam industri manufaktur yang memproduksi genteng beton,

(16)

Bab V/ Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada PT.

Cisangkan di bandung penulis berkesimpulan sebagai berikut:

1. Data yang dibutuhkan untuk menerapkan analisa break-even cukup

memadai, Namun PT. Cisangkan tidak menggolongkan biaya-biaya ke

dalam biaya tetap, biaya variabel, dan biaya semi variabel.

2. Perusahaan belum melakukan analisis break-even dalam merencanakan

laba. Dengan demikian target laba hanya didasarkan pada estimasi tahun

sebelumnya.

3. Perusahaan melakukan kekeliruan dalam melakukan penamaan akun biaya

bahan baku sebagai harga pokok produk.

4. Berdasarkan analisis break-even yang telah dilakukan PT, Cisangkan akan

mencapai titik impas pada penjualan sebesar Rp 6.508.418.125 atau sejumlah

2.603.367,25 unit. Sedangkan PT. Cisangkan telah mencapai penjualan sebesar

Rp 11.520.117.500 atau sejumlah 4.608.047 unit.

Analisa break-even memberikan pernanan penting bagi perusahaan dalam

merencanakan dan pencapaian laba, di mana analisa break-even akan memberikan

alternatif alternatif pilihan bagi perusahaan untuk mendapatkan gambaran tentang

dampaknya terhadap titik impas yang harus dicapai, dengan gambaran tersebut maka

(17)

Bab V/ Kesimpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha 49 5.2 Saran

Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang telah dilakukan, penulis memberikan

beberapa saran yaitu sebagai berikut:

1. Perusahaan sebaiknya memperbaiki akun harga pokok produk menjadi biaya

bahan baku.

2. Perusahaan sebaiknya melakukan penggolongan biaya menjadi biaya tetap, biaya

variabel, dan biaya semi variabel untuk mempermudah penerapan analisa

break-even point.

3. Perusahaan sebaiknya menerapkan analisa break-even point untuk merencanakan

(18)

Universitas Kristen Maranatha ix

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A., and Loebbecke, James K. 2000. Auditing An Integrated Approach, Sixth Edition.

Prentice Hall Inc. New Jersey.

Baye, Michael R. (2003). Edisi 4. Managerial Economics and Bussiness Strategy. New York: The

McGraw-Hill Companies, Inc.

Garrison, Ray H.; and Eric W. Noreen. (2000) International Edition. Managerial Accounting. New

York: McGraw-Hill Companie, Inc

Hammer, Carter, Usry (2003)Hammer, L.H.; William K. Carter; Milton F. Usry. (2003). Edisi 11. Cost

Accounting. Cicinnati, Ohio: South-Western Publishing Co.

Hansen and Mowen (2003)Hansen, Don R., and Mowen, Maryanne M. 2003. Cost Management

Accounting and Control Fourth ed. Thomson. Australia.

Hammer, Carter, Usry (2003)Hammer, L.H.; William K. Carter; Milton F. Usry. (2003). Edisi 11. Cost

Accounting. Cicinnati, Ohio: South-Western Publishing Co.

Horngren,C.T., George Foster, Srikant M.Datar. (2003). Edisi 10, Cost Accounting: A Managerial

Emphasis. New Jersey: Prentice-Hall.

Mulyadi. 1999. Akuntansi Biaya, Edisi Kelima. BPFE Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

Mulyadi. 2001. Edisi 3. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat, & Rekayasa. Universitas Gajah

Mada. Salemba Empat.

Samuelson, A.; William D. Nordhaus. (2001). Edisi 17. Macro economics. New York: The McGraw-Hill

Companies, Inc.

Simons, R. (2000). Performance Measurement and Control Systems for Implementing Strategy. New

jersey: Prentice-Hall.

Warren, Carl S.; Reeve, James M.; Fess, Philip E. 2005. Pengantar Akuntansi, Edisi duapuluh satu.

Salemba Empat. Jakarta.

Weygant, Jerry J.; Donald E. Keiso; Paul D. Kimmel. (2002). Edisi 6. Counting Principles. USA:

Referensi

Dokumen terkait

RUTAN atau LAPAS/Cabang LAPAS diatur lebih lanjut dengan.

Sehubungan dengan tahapan evaluasi dokumen penawaran pada pekerjaan Pembangunan Gedung TKPK Kota Jambi lanjutan Lokasi Bappeda Kota Jambi, kami berkesimpulan bahwa

Hasil penelitian dengan metode penelitian yang di jelaskan dengan kajian teori yang di jelaskan serta dengan latar belakang yang telah di jelaskan pada pendahuluan, maka

Keberadaan perempuan dalam media periklanan telah menjadi terget kekuasaan dari pemilik modal, sehingga apa yang dikatakan oleh pengiklan mereka rela melakukannya

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pretasi belajar adalah proses hasil belajar yang berwujud angka- angka yang dapat diukur. Prestasi belajar siswa dapat

Waste processing in th r23 Cities is free of charge for household waste (excluding the disposal of waste 10 kg. per day), while large-sized waste and business-generated waste

Pada ketika institusi pengajian tinggi di Malaysia dan juga di Asia Tenggara belum lagi memperkenalkan kursus dan penyelidikan secara ilmiah mengenai sejarah,

Kegiatan selanjutnya adalah guru menyampaikan kepada siswa tentang pembelajaran menggunakan media gambar sebagai teknik menulis karangan, dengan harapan siswa