Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ……… i
DAFTAR ISI ………..iv
DAFTAR GAMBAR ………vii
DAFTAR LAMPIRAN ……….ix
BAB I. PENDAHULUAN 1.1.1 Latar Belakang ………1
1.1.2 Identifikasi Masalah ………3
1.1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ………4
1.1.4 Kegunaan Penelitian ………5
1.1.5 Rerangka Penelitian ………5
1.1.6 Metodologi Penelitian ………11
1.1.7 Lokasi dan Waktu penelitian ……….13
1.1.8 Sistematika Pembahasan ………13
BAB II. Tinjauan Pustaka 2. Pengertian Manajemen ………..15
2. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia ………17
Universitas Kristen Maranatha
2.1. Pendekatan Teori Kepemimpinan ……… 20
2.2 Kepemimpinan Transformasional ……… 26
2.3 Pengertian Motivasi ……….. 32
2.3.1 Tujuan dan asas Motivasi ……….… 34
2.3.2 Jenis dan Alat Motivasi ………. 35
2.3.3 Proses Motivasi ……… 35
2.3.4 Prinsip-Prinsip Motivasi ……….. 36
2.3.5 Teori-Teori Motivasi ……… 37
2.4. Hubungan Komponen-Komponen Kepemimpinan Transformasional dengan Motivasi Kerja Karyawan ...50
BAB III Objek Penelitian 3.1 Gambaran Umum Perusahaan ……… 51
3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ……….. 51
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ……… ………... 53
3.1.3 Struktur Organisasi ……… ………..…. 53
3.1.4 Uraian Pekerjaan ………..……… 54
3.2.1 Metodologi Penelitian ………..…………. 57
3.2.2 Teknik Analisis Data ………..……. 60
BAB IV Hasil dan Pembahasan 4.1 Hasil Pengumpulan Data………... 62
Universitas Kristen Maranatha
4.3 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ……… …………..……… 65
4.3.1 Hasil Uji Validitas ……… .65
4.3.2 Hasil Uji Realibilitas ……… .69
4.4 Uji Hipotesis ……….. 71
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ……… ……… 72
4.5.1 Variabel Kepemimpinan ……….. … 72
4.5.2 Variabel Motivasi ……….. ……….. 73
4.5.3 Hubungan Komponen Kepemimpinan Transformasional dengan Motivasi Kerja Karyawan ………...…… .73
BAB V Simpulan dan Saran 5.1 Simpulan ...76
5.2 Implikasi ………..……… .76
5.3 Keterbatasan ………...……….. 77
Universitas Kristen Maranatha Daftar Tabel
Tabel 1.1. Operasional Variabel ……….. 11
Tabel 3.1 Koefisien Korelasi ……….. 61
Tabel 4.1 Komposisi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin …………... 62
Tabel 4.2 Komposisi Responden Berdasarkan Usia …… ………. . 63
Tabel 4.3 Komposisi Responden Berdasarkan Pendidikan ……….. . 63
Tabel 4.4 Komposisi Responden Berdasarkan Lama Kerja ……….. 64
Tabel 4.5 Komposisi Responden Berdasarkan Status ……… 64
Tabel 4.6 Faktor loadings untuk setiap butir instrument dan konstruk dengan analisis faktor ………...……….………… 66
Tabel 4.7 Faktor loadings untuk setiap butir instrument dan konstruk dengan analisis faktor pengolahan kedua ……… 67
Tabel 4.8 Faktor loadings untuk setiap butir instrument dan konstruk dengan analisis faktor pengolahan ketiga ……… 68
Tabel 4.9 Reliabilitas Kuesioner Kepemimpinan Transformasional ………….. .70
Tabel 4.10 Reliabilitas Kuesioner Motivasi Kerja Karyawan ……….. 70
Universitas Kristen Maranatha Daftar Gambar
Universitas Kristen Maranatha Daftar Lampiran
1.1Riwayat Hidup 1.2Surat Pernyataan 1.3Kuesioner
1.4Hasil Jawaban Kuesioner Komponen Kepemimpinan Transformasional 1.5Hasil Jawaban Kuesioner Motivasi Kerja Karyawan
1.6Tabel Penolong Perhitungan Perhitungan Korelasi
Universitas Kristen Maranatha BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Penelitian
Memasuki era millennium yang ditandai dengan fenomena globalisasi,
liberalisasi, perdagangan bebas, deregulasi, dan kemajuan teknologi informasi,
maka semuanya itu menciptakan suatu realitas baru yaitu persaingan yang
semakin ketat. Setiap organisasi harus dapat memanfaatkan sumber daya yang
dimiliki secara optimal.
Perubahan lingkungan khususnya lingkungan bisnis dan organisasi saat ini
tidak sekedar berjalan cepat, tapi juga bersifat tidak pasti. Implikasinya muncul
fenomena-fenomena baru seperti salah satunya globalisasi atau hilangnya batasan
antar Negara, daerah, bahkan antar individu. Kondisi ini dipacu karena adanya
revolusi disertai kemajuan teknologi yang didukung oleh kemajuan perkembangan
sistem teknologi informasi.
Tekanan-tekanan persaingan yang semakin ketat ini telah memaksa
banyak organisasi atau perusahaan dihadapkan pada lingkungan bisnis yang serba
tidak pasti. Kita tidak dapat memperkirakan dengan mudah apa yang akan terjadi,
esok segalanya menjadi serba tidak menentu dan pasti, akan tetapi kondisi seperti
ini tidak dapat dihindari.
Kemajuan teknologi informasi mendorong arus informasi menjadi suatu
produk yang murah, mudah didengar, dan tidak memerlukan waktu yang lama
Bab 1-Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 2
semakin kompleks yang membuat setiap organisasi harus selalu melakukan
perbaikan dan inovasi agar dapat bersaing.
Fenomena globalisasi memaksa organisasi untuk dapat berusaha
mengoptimalkan kinerja sumber daya manusia yang dimiliki agar dapat unggul
dalam persaingan bisnis, oleh karena itu tekanan-tekanan terhadap anggota dalam
organisasi menjadi semakin berat. Hal ini tentu saja dapat menurunkan motivasi
kerja karyawan.
Seseorang yang termotivasi, yaitu orang yang melaksanakan upaya
substansial, guna menunjang tujuan-tujuan produksi kesatuan kerjanya, dan
organisasi dimana ia bekerja. Seseorang yang tidak termotivasi, hanya
memberikan upaya minimum dalam hal bekerja.
Kondisi ini dialami juga oleh Perusahaan “X” di Bandung yang bergerak
di industri kerupuk ikan. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa
karyawan, terungkap bahwa tekanan-tekanan yang berat dan tenggang waktu yang
singkat untuk menyelesaikan pekerjaan mengakibatkan banyak pekerjaan yang
tertunda bahkan tidak terselesaikan tepat pada waktunya.
Keadaan ini merupakan gambaran dari ketidakmampuan organisasi atau
perusahaan untuk dapat mengoptimalkan sumber daya manusia yang dimiliki,
serta motivasi kerja yang rendah dari karyawan di perusahaan tersebut. Jika ini
terjadi terus-menerus maka perusahaan akan kalah dalam persaingan, masalah ini
tentu saja dapat merugikan perusahaan.
Agar sumber daya dapat optimal dibutuhkan satu cara untuk mengatur dan
Bab 1-Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 3
kepemimpinan khususnya kepemimpinan transformasional. Tanpa pemimpin
karyawan dalam suatu perusahaan hanyalah merupakan sekumpulan orang-orang
dan mesin tanpa aturan.
Kepemimpinan adalah suatu proses memotivasi dan memberi semangat,
dan menolong orang untuk bekerja secara antusias. Hal ini juga menjadi faktor
yang dapat menyatukan sekelompok orang untuk bekerja sama dan termotivasi
untuk mencapai suatu tujuan (David & Newstrom 1985).
Berdasarkan latar belakang diatas maka tertarik untuk mengadakan
penelitian tentang: Hubungan Komponen-Komponen Kepemimpinan Transformasional dengan Motivasi Kerja Karyawan di Perusahaan ”X”.
1.2.Identifikasi Masalah
Persaingan dalam lingkungan bisnis yang semakin kompleks dan selalu
berubah-ubah dewasa ini, mengakibatkan dibutuhkannya kepemimpinan transformasional
yang mampu memberikan motivasi, stimulasi agar setiap individu maupun
kelompok dalam organisasi dapat menjadi tertantang dan terpacu semangatnya,
sehingga individu maupun kelompok dalam organisasi mampu mencapai
produktivitas yang maksimal.
Berdasarkan latar belakang, dapat diidentifikasikan masalah sebagai
berikut ini.
1. Bagaimana penerapan kepemimpinan transformasional di Perusahaan “X” ?
Bab 1-Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 4
3. Apakah komponen-komponen kepemimpinan transformasional mempunyai
hubungan dengan motivasi kerja karyawan di Perusahaan “X” ?
1.3.Maksud danTujuan Penelitian
Maksud diadakannya penelitian ini adalah untuk mengumpulkan informasi dan
data yang relevan, mengenai hubungan komponen-komponen transformasional
terhadap motivasi kerja karyawan. Penelitian ini juga dipergunakan sebagai bahan
dalam penyusunan skripsi guna memenuhi persyaratan untuk menempuh ujian
sidang sarjana Ekonomi Strata I pada Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi
Univesitas Kristen Maranatha.
Tujuan penelitian adalah sebagai berikut ini.
1. Untuk mengetahui penerapan kepemimpinan transformasional di
Perusahaan X.
2. Untuk mengetahui motivasi kerja di Perusahaan X.
3. Untuk mengetahui adanya hubungan komponen-komponen kepemimpinan
Bab 1-Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 5
1.4.Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat berguna baik secara langsung maupun tidak
langsung:
1. Bagi perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi
perusahaan dalam usaha untuk perbaikan, khususnya mengenai masalah
kepemimpinan dan motivasi kerja karyawan.
2. Bagi penulis
Penelitian ini diharapkan penulis dapat memperoleh wawasan dan pengetahuan
tentang kepemimpinan transformasional dan motivasi kerja.
3. Bagi akademisi.
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi rekan mahasiswa wawasan tentang
kepemimpinan. transformasional dan motivasi kerja.
1.5.Rerangka Pemikiran
Terdapat beberapa jenis hubungan yang mungkin terjadi dalam organisasi, antara
lain hubungan antara pekerja dengan organisasi secara umum, hubungan antara
rekan kerja, dan hubungan antara atasan dengan bawahan. Hubungan atasan dan
bawahan berkaitan erat dengan masalah kepemimpinan
Kepemimpinan lahir dan berkembang dari perubahan dalam diri
seseorang melalui proses yang panjang, yaitu ketika seseorang menemukan visi
dan misi hidupnya, ketika terjadi kedamaian dalam diri dan membentuk fondasi
Bab 1-Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 6
pengaruh kepada lingkungan, dan ketika keberadaannya mendorong perubahan
dalam organisasi, pada saat itulah seseorang lahir menjadi pemimpin.
Kepemimpinan perlu dibedakan dengan kekepalaan (headship) yang
diartikan sebagai pemimpin karena status formalnya dalam organisasi. Headman
memperoleh kekuasaannya melalui suatu sistem yang terorganisasi, sedangkan
pemimpin memperoleh kekuasaannya dari pemilihan anggota kelompok. Tujuan
kelompok dalam sistem kekepalaan lebih banyak ditentukan oleh sistem yang
terorganisasi, sedangkan dalam kepemimpinan tujuan kelompok lebih banyak
ditentukan oleh kelompok.
Di dalam sistem kekepalaan terdapat kesenjangan atau jarak sosial yang
besar antara kepala dengan anggota kelompok. Seringkali kesenjangan ini dengan
sengaja diciptakan oleh kepala sebagai penyokong bagi kekuasaannya.
Dengan adanya beberapa pengertian kata-kata “kepemimpinan” para
peneliti mendefinisikan kepemimpinan sesuai perspektif individual dan aspek dari
fenomena yang menarik perhatian mereka. Beberapa definisi kepemimpinan yang
diajukan Yulk, yang cukup mewakili selama seperempat abad sebagai berikut ini
1. Kepemimpinan adalah perilaku dari seorang individu yang memimpin
aktivitas-aktivitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang ingin dicapai bersama
(Hemhill & Conns, 1957).
2. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, yang dijalankan dalam suatu
situasi tertentu, serta diarahkan melalui proses komunikasi, ke arah pencapaian
Bab 1-Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 7
3. Kepemimpinan adalah pembentukan awal serta pemeliharaan struktur dalam
harapan dan interaksi (Stogdill, 1974).
4. Para pemimpin adalah mereka yang secara konsisten memberikan kontribusi
yang efektif (Hosking, 1998).
5. Kepemimpinan adalah sebuah proses memberi arti (pengarahan yang berarti)
terhadap usaha kolektif yang mengakibatkan kesediaan untuk melakukan
usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran (Jacobs & Jacques, 1990).
6. Kepemimpinan adalah “peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada, dan
berada diatas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan-pengarahan rutin
organisasi’ (Katz & Khan, 1978).
Kebanyakan definisi mengenai kepemimpinan mencerminkan asumsi
bahwa kepemimpinan menyangkut sebuah proses pengaruh sosial yang dalam hal
ini pengaruh yang disengaja dijalankan oleh seseorang terhadap orang lain untuk
menstruktur aktivitas-aktivitas serta hubungan-hubungan di dalam sebuah
kelompok atau organisasi.
Beberapa orang teoritikus akan membatasi definisi mengenai
kepemimpinan sampai pada penggunaan pengaruh yang dihasilkan komitmen
yang bersemangat dari para pengikut, sebagai dari kerelaan yang biasa-biasa saja
atau taat tapi enggan. Terdapat argumen bahwa memanipulasi atau memaksa
pengikut sebenarnya bukanlah “memimpin” .
Terdapat beberapa teori dalam kepemimpinan diantaranya
Bab 1-Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 8
kepemimpinan transformasional telah diformulasikan oleh Burns (1987) dari
penelitian deskriptif mengenai pemimpin-pemimpin politik.
Kepemimpinan transformasional sebagai sebuah proses yang padanya para
pemimpin dan pengikut saling menaikan diri ke tingkat moralitas dan motivasi
yang lebih tinggi. Para pemimpin transformasional mencoba menimbulkan
kesadaran dari para pengikut dengan menyerukan cita-cita yang lebih tinggi, dan
nilai-nilai moral, seperti kemerdekaan, keadilan, dan kemanusiaan, bukan
didasarkan atas emosi, seperti keserakahan, kecemburuan, atau kebencian.
Bagi Burns (1987) menyatakan bahwa kepemimpinan transformasional
dapat diperlihatkan oleh siapa saja dalam organisasi dan pada jenis posisi apa saja.
Kepemimpinan transformasional menyangkut orang-orang yang mempengaruhi
teman sejawatnya, para atasan, dan juga bawahan (Yukl, 1987).
Bass (1985) mengusulkan sebuah kepemimpinan transformasional yang
dibangun atas gagasan-gagasan yang lebih awal dari Burns (1978). Para pengikut
seorang pemimpin transformasional merasa adanya kepercayaan, kekaguman,
kesetiaan dan hormat terhadap pemimpin tersebut dan mereka termotivasi untuk
melakukan yang lebih dari yang diharapkan. Bass (1985) mengemukakan ada
empat komponen kepemimpinan transformasional yaitu: kharisma, intellectual
stimulation, individualized consideration, dan motivasi inspirasional.
1. Kharisma berasal dari sebuah kata Yunani yang berarti “karunia diinspiras i
ilahi” (divinely inspired gift) seperti kemampuan untuk melakukan mukjizat
atau memprediksi peristiwa-peristiwa di masa mendatang. Karisma telah
Bab 1-Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 9
pengikut dengan menimbulkan emosi-emosi yang kuat dan identifikasi dengan
pemimpin tersebut (Yulk, 1987).
Ahli sosiologi Max Weber (1947) telah menggunakan istilah tersebut
untuk menjelaskan sebuah bentuk pengaruh yang didasarkan bukan atas tradisi
atau kewenangan namun atas persepsi pengikut bahwa pemimpin tersebut
dikaruniakan dengan kemampuan-kemampuan yang luar biasa.
Kharisma terjadi bilamana terdapat suatu krisis sosial, pada krisis itu,
seorang memimpin dengan kemampuan yang luar biasa tampil dengan sebuah
visi radikal yang memberi suatu pemecahan terhadap krisis tersebut, dan
pemimpin tersebut menarik perhatian para pengikut yang percaya pada visi itu
dan merasakan bahwa pemimpin tersebut sangat luar biasa (Trice & Beyer,
1993).
Visi radikalnya sangat sukar untuk dilaksanakan dalam organisasi yang
ada, maka para pemimpin karismatik merasa perlu untuk mendirikan sebuah
organisasi yang baru.
2. Intellectual stimulation adalah sebuah proses pemimpin meningkatkan
kesadaran para pengikut terhadap masalah-masalah dan mempengaruhi
pengikutnya untuk memandang masalah-masalah dari sebuah perspektif baru.
3. Individualized consideration termasuk memberi dukungan, membesarkan hati,
memberikan pengalaman-pengalaman tentang pengembangan kepada para
pengikut.
4. Sebuah revisi baru menambahkan komponen transformasional lain yaitu
Bab 1-Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 10
mengkomunikasikan sebuah visi yang menarik menggunakan simbol-simbol
untuk memfokuskan usaha-usaha bawahan dan memodelkan perilaku-perilaku
yang sesuai (Bass & Aviolo, 1990). Perilaku-perilaku komponen dari
kepemimpinan transformasional saling berhubungan untuk mempengaruhi
perubahan-perubahan pada para pengikut.
Motivasi adalah proses pemberian motif kepada karyawan untuk dapat
bekerja sedemikian rupa, sehingga tujuan organisasi secara efisien dapat
tercapai. Jadi dalam memberikan motivasi, pemimpin harus mempengaruhi
sifat bawahan agar mereka bersedia menjalankan tugas-tugas yang selaras
dengan tujuan organisasi
Motivasi sendiri berasal dari perkataan bahasa latin, yakni Movere, yang
berarti “menggerakkan” To Move (Winardi, 2002). Motivasi mewakili
proses-proses psikologikal, yang menyebabkan timbulnya, diarahkannya, dan terjadinya
persistensi kegiatan sukarela ( volunter) yang di arahkan ke arah tujuan tertentu.
Pandangan tentang motivasi yang dikemukakan oleh Schermerhorn
(1991), motivasi untuk bekerja, merupakan sebuah istilah yang digunakan dalam
bidang perilaku keorganisasian, guna menerangkan kekuatan-kekuatan yang
terdapat pada diri seorang individu, yang menjadi penyebab timbulnya tingkat,
arah, dan persistensi upaya yang dilaksanakan dalam hal bekerja.
Definisi yang disajikan, mengkaitkan motivasi dengan upaya kerja bukan
hanya kinerja atau performa kerja. Seseorang yang termotivasi, yaitu orang yang
Bab 1-Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 11
kesatuan kerjanya, dan organisasi dimana ia bekerja. Sesorang yang tidak
termotivasi, hanya memberikan upaya minimum dalam hal bekerja.
Berdasarkan pemaparan di atas rerangka pemikiran digambarkan sebagai
berikut ini.
1.6. Metodologi penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif, yaitu suatu bentuk penelitian
yang bertujuan untuk memberikan gambaran secara sistematis dan akurat
mengenai fakta, dan hubungan masalah yang diteliti dengan mengumpulkan,
mengklarifikasikan, menyajikan, serta menganalisis data kemudian menarik
simpulan dari keadaan yang ada dalam perusahaan yang diteliti.
1.6.1. Operasionalisasi Variabel
Tabel 1.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi Indikator Ukuran data Kepemimpinan 1. Kepemimpinan
adalah suatu proses memotivasi dan memberi semangat, dan mendorong orang untuk bekerja
1. Perhatian
• Intellectual stimulation • Individualized consideration • Kharisma
• Motivation inspirational
Bab 1-Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 12
secara antusias. Hal ini juga menjadi faktor yang dapat menyatukan
sekelompok orang untuk bekerja sama dan termotivasi untuk mencapai suatu tujuan (david & Newstrom, 1985). 2. Kepemimpinan
adalah sebuah proses memberi arti (pengarahan yang berarti) terhadap usaha kolektif yang mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran (Jacobs & Jacques, 1990).
pada masa depan
4. Ketegasan
Motivasi 1. Motivasi mewakili proses-proses diarahkan ke arah tujuan tertentu (Mitchell, 1982). 2. Kesediaan untuk
Bab 1-Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 13
(Gray at al, 1984).
Sumber: Data Penelitian
1.62 Teknik pengolahan data
Teknik analisis penelitian data menggunakan Koefisien Korelasi Rank Spearman
dengan Software SPSS versi 11.5.
1.7Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Perusahaan “X” yang berlokasi di Bandung. Waktu
penelitian ini dilaksanakan dari bulan February – Juni 2006.
1.8Sistematika Pembahasan BAB I PENDAHULUAN
Bab ini dikemukakan mengenai latar belakang penelitian, identifikasi
masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan
rerangka penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini akan dijelaskan pengertian manajemen, manajemen
sumberdaya manusia, kepemimpinan, dan motivasi, serta terdapat
beberapa uraian teori yang mendasari analisis pemecahan masalah
yang diteliti agar memperoleh gambaran yang jelas dari masalah yang
Bab 1-Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 14
BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN
Bab ini berisi sejarah dan perkembangan perusahaan, visi dan misi
perusahaan, struktur organisasi, uraian pekerjaan, ruang lingkup
kegiatan perusahaan, serta metode penelitian.
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini memberikan gambaran umum tentang responden, melakukan
pengukuran tingkat korelasi antara Komponen kepemimpinan
transformasional dengan Motivasi kerja karyawan.
BAB V SIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN
Bab ini merupakan penutup yang menyajikan simpulan dari bab-bab
sebelumnya, saran-saran, dan keterbatasan penelitian untuk usaha
perbaikan atas permasalahan yang dihadapi perusahaan yang
bersangkutan.
Universitas Kristen Maranatha BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Penelitian mengenai hubungan komponen kepemimpinan transformasional
dengan motivasi kerja karyawan, yang menggunakan metode survei dengan
menyebarkan kuesioner terhadap 30 karyawan prusahaan “X” yang berlokasi di
Bandung, dengan alat uji validitas, dan reabilitas dapat disimpulkan:
1. Komponen Kepemimpinan transformasional
Kepemimpinan transformasional pada perusahaan “X” dilihat dari jawaban yang
diisi oleh responden menunjukkan bahwa praktek kepemimpinan
transformasional di perusahaan ini berjalan dengan cukup baik.
Hal ini terbukti bahwa pemimpin berusaha mengatasi permasalahan dari
sudut pandang yang berbeda dari biasanya, menunjukkan simpati pada
masalah-masalah pribadi bawahan kapanpun diperlukan, membantu bawahan
belajar dari kesalahannya, mendorong bawahan untuk mendahulukan
kepentingan kelompok dibanding kepentingan pribadi.
2. Motivasi Kerja
Motivasi kerja karyawan pada perusahaan “X” dilihat dari jawaban yang di isi
oleh responden menunjukkan bahwa motivasi kerja karyawan diperusahaan
tersebut cukup baik.
Hal ini terbukti karyawan perusahaan “X” Menyelesaikan pekerjaan
Bab 5 Simpulan, Implikasi, Keterbatasan, dan Saran Penelitian.
Universitas Kristen Maranatha 76
melebihi target yang telah ditetapkan, merasa tertantang jika menghadapi
pekerjaan yang belum pernah dihadapi, berusaha menyelesaikan pekerjaan
sesuai dengan arahan atasan.
3.Hubungan Komponen Kepemimpinan Transformsional dengan Motivasi Kerja
Karyawan
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS 11.5
diperoleh hasil penelitian tentang hubungan komponen kepemimpinan
transformasional dengan motivasi kerja karyawan di perusahaan “X” Bandung,
maka dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan transformasional tidak memiliki
hubungan dengan motivasi kerja.
Angka + 0.187 yang terdapat pada kolom corelation coefficient di kolom
kepemimpinan transformasional dan motivasi kerja, memiliki makna bahwa
antara kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang searah. Angka 0.321
pada sig. (2-tailed) yang terdapat pada kolom corelation coefficient di kolom
kepemimpinan transformasional dan motivasi kerja, memiliki makna bahwa
kepemimpinan transformasional dengan motivasi kerja tidak memiliki
hubungan, karena angka tersebut lebih besar dari 0.05.
5.2 Implikasi
Berdasarkan simpulan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka ada beberapa
implikasi penelitian sebagai berikut ini.
1. Dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pemimpin perusahaan dalam
Bab 5 Simpulan, Implikasi, Keterbatasan, dan Saran Penelitian.
Universitas Kristen Maranatha 77
menerapkan kepemimpinan yang mempunyai kepekaan sosial, sifat
kharismatik serta visionary dan berorientasi ke masa depan.
2. Dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pemimpin perusahaan dalam
menentukan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan situasi dan kondisi
karyawan yang dipimpinnya.
5.3 Keterbatasan
Dalam melakukan penelitian ini tidak lepas dari keterbatasan-keterbatasan yang
dipunyai oleh peneliti. Dibawah ini merupakan beberapa
keterbatasan-keterbatasan tersebut:
1. Ukuran-ukuran penelitian yang digunakan mungkin tidak sepenuhnya
merefleksikan fenomena yang seharusnya diukur untuk masa sekarang.
2. Pengisian kuesioner dilaksanakan setelah jam kerja, sehingga responden
sudah dalam keadaan lelah. Hal ini kemungkinan akan menyebabkan
jawaban yang diperoleh tidak bias terlepas dari penyimpangan (bias) dari
keadaan yang sebenarnya.
3. Keterbatasan waktu, penelitian ini dilakukan mulai tanggal 1 Mei 2006
sampai dengan 30 Juli 2006.
4. Keterbatasan responden, jumlah karyawan yang mengisi kuesioner hanya
30 karyawan, mungkin data yang dikumpulkan masih jauh dari cukup.
5. Keterbatasan variabel, variabel yang digunakan dalam penelitian ini hanya
dua, yaitu komponen kepemimpinan transformasional untuk variabel X
Bab 5 Simpulan, Implikasi, Keterbatasan, dan Saran Penelitian.
Universitas Kristen Maranatha 78
5.4 Saran Penelitian
Saran-saran yang diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah:
1. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini hanya dua variabel, untuk
penelitian selanjutnya disarankan agar dapat menggunakan lebih dari dua
variabel. Variabel lain yang mendukung motivasi kerja adalah insentif,
upah, lingkungan kerja, dan program kesejahtraan.
2. Responden dalam penelitian ini hanya berjumlah 30 orang, disarankan
untuk penelitian selanjutnya agar responden yang digunakan lebih banyak
dari penelitian ini, agar dapat cukup mewakili.
3. Waktu yang digunakan dalam penelitian ini sebaiknya lebih dari 2 bulan,
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Azrul., &Prihartono, Joedo. (1987). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Binarupa Aksara.
Cooper, D, Emory. W, 1997, Metode Penelitian Bisnis. Erlangga. Jakarta
Dessler, Gary. 1988. Manajemen Sumber Daya Manusia. Erlangga. Jakarta.
Hasibuan, Malayu. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Bumi aksara.
Jakarta
Hasibuan, Malayu.1996.Manajemen Dasar, Pengertian Dan Masalah. PT took
Gunung Agung. Jakarta.
Khatri, Naresh; H. Alvin Ng; Tracy Hway Lee, 2001. “The Distinction Between
Charisma and Vision: An Emperic Study. “Asia Pasific Journal Of
Management”.
Robbins, P.Stephen,1998. Organizational Behavior, New York: Mc Graw-Hill.
Robbins, P.Stephen. 2001. Perilaku Keorganisasian. PT Prenhalindo. Jakarta.
Robbins, P.Stephen. 2003. Perilaku Keorganisasian. PT Indeks Kelompok
Gramedia. Jakarta.
Sudjana. 1997. Statistika II: untuk Ekonomi dan Niaga. PT Tarsito. Bandung.
Winardi. 2001. Motivasi dan Pemotivasian. CV. Mandar Maju. Bandung.
Yulk, gary. 1998, Kepemimpinan Dalam Organisasi. Edisi ke-3. PT Prehallindo.