• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DETEKSI PENYAKIT PENCERNAAN PADA MANUSIA DENGAN METODE FORWARD CHAINING.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DETEKSI PENYAKIT PENCERNAAN PADA MANUSIA DENGAN METODE FORWARD CHAINING."

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

PENCERNAAN PADA MANUSIA DENGAN METODE

FORWARD CHAINING

SKRIPSI

Disusun oleh :

RATNA OKTAVIANI

NPM. 0834010059

J URUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

"

VETERAN

"

J AWA TIMUR

(2)

PENCERNAAN PADA MANUSIA DENGAN METODE

FORWARD CHAINING

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Jurusan Teknik Informatika

Disusun oleh :

RATNA OKTAVIANI

NPM. 0834010059

J URUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR

(3)

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DETEKSI PENYAKIT

PENCERNAAN PADA MANUSIA DENGAN METODE

FORWARD CHAINING

Disusun O leh :

RATNA OKTAVIANI

NPM. 0834010059

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Negar a Lisan Periode Bulan November Tahun Akademik 2012/2013

Pembimbing I Pembimbing II

Rinci Kembang Hapsari, S.Si, M.Kom Ir. Kindriari Nurma W. MT NPT. 3 7712 08 0168 1 NIP. 19600228 198803 2 001

Mengetahui,

Ketua J urusan Teknik Infor matika Fakultas Teknologi Industri UPN ”Veteran” J awa Timur

(4)

PADA MANUSI DENGAN METODE FORWARD CHAINING

Disusun Oleh : RATNA OKTAVIANI

NPM. 0834010059

Telah dipertahankan di hadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skr ipsi J ur usan Teknik Infor matika Fakultas Teknologi Industri

Univer sitas Pembangunan Nasional ”Veteran” J awa Timur Pada Tanggal 23 November 2012

Pembimbing : Tim Penguji :

Ir. Kindriari Nurma W. MT Ir. Pur nomo Edy Sasongko, MP NIP. 19600228 198803 2 001 NIP. 19640714 198803 1 001

3.

Fetty Tri Anggraeny, S.Kom, M.Kom NPT. 3 8202 06 0208 1

Mengetahui,

Dekan Fakultas Teknologi Industri

Univer sitas Pembangunan Nasional ”Veteran” J awa Timur

(5)

PANITIA UJ IAN SKRIPSI / KOMPREHENSIF

J l. Raya R ungkut Madya Gunung Anyar Telp. (031) 8706369 (Hunting). Fax. (031) 8706372 Sur abaya 60294

KETERANGAN REVISI

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa mahasiswa berikut : Nama : Ratna Oktaviani

NPM : 0834010059

Program Studi : Teknik Informatika

Telah mengerjakan revisi / tidak ada revisi*) pra rencana (design) / skripsi ujian lisan periode bulan November, TA 2012/2013 dengan judul:

“APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DETEKSI PENYAKIT

PENCERNAAN PADA MANUSIA DENGAN METODE FORWARD CHAINING”

Surabaya, 10 Desember 2012 Dosen Penguji yang memeriksa revisi :

1) Dr. Ir. Ni Ketut Sari, MT

NIP. 19650731 199203 2 001 { }

2) Ir. Purnomo Edy Sasongko, MP

NIP. 19640714 198803 1 001 { }

3) Fetty Tri Anggraeny, S.Kom, M.Kom

NPT. 3 8202 06 0208 1 { }

Mengetahui, Dosen Pembimbing Pembimbing I

Rinci Kembang Hapsari, S.Si, M.Kom

Pembimbing II

(6)

Ucapan terima kasih ini saya persembahkan sebagai perwujudan rasa syukur atas terselesaikannya laporan skripsi. Ucapan terima kasih ini saya tujukan kepada : 1. Allah SWT, karena berkat Rahmat dan berkahNya penulis dapat menyusun

dan menyelesaikan laporan skripsi ini hingga selesai.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak Sutiyono, MT selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri UPN “Veteran” Jawa Timur.

4. Ibu Dr. Ir. Ni Ketut Sari, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika UPN “Veteran” Jawa Timur.

5. Bapak Firza Prima Aditiawan, S.Kom selaku PIA Tugas Akhir Teknik Informatika UPN “Veteran” Jawa Timur.

6. Ibu Rinci Kembang Hapsari, S.Si, M.Kom selaku dosen pembimbing I pada proyek skripsi ini di UPN “Veteran” Jawa Timur yang telah dengan sabar membimbing dengan segala kerendahan hati dan telah banyak memberikan ide, petunjuk, masukan, bimbingan, dorongan dan kritik yang bermanfaat sejak awal hingga terselesainya skripsi ini, serta bersedia meluangkan waktu untuk membimbing dan membantu.

(7)

8. Ayah dan bunda tercinta yang telah sabar mendidik dan membesarkan penulis dengan penuh kasih sayang baik moral, material, maupun spiritual, dan juga untuk kakak tersayang atas semua perhatiannya. Terima kasih atas semua dukungan, motivasi, dan do’a selama penulis menyelesaikan skripsi dan laporan ini. Yang penulis minta hanya doa restunya, sehingga penulis bisa membuat sesuatu yang lebih baik.

9. Adekku tersayang yang telah sabar dan bersedia mengantar kemanapun untuk mencari keperluan dalam menyelesaikan skripsi ini, Thank’s so much.

10.Terimakasih buat teman seangkatan 2008 dan teman seperjuangan yang telah berjuang bersama sampai akhir. Semangat buat Ma’nyoo Community (Ratna, Rizka, Dani, Deddy, David, Aris, Satiya, Yuda, Andre, Afan, Isra, dan Prima), semoga kita tetap solid, bisa selalu berkumpul layaknya keluarga, dan sukses di dunia maupun akhirat. Terima kasih karena kalian telah memberi warna dan mengisi hari-hariku menjadi penuh semangat. Kebersamaan, kekompakan, saling memahami dan mengerti, saling berbagi suka, duka, canda, tawa, hingga tangis. Berbagai rintangan telah kita hadapi bersama. Dan untuk sahabat tercinta alm.Pandu eka wahyudha semoga kamu tenang disana guys dan di tempat terbaikNya.

11.Mas Abdullah yang sudah banyak membantu tenaga, pikiran, dan waktu sehingga aku bisa menyelesaikan skripsi ini.

(8)

Syukur Alhamdulillaahi rabbil ‘alamin terucap ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan Kekuatan-Nya sehingga dengan segala keterbatasan waktu, tenaga, dan pikiran, akhirnya peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Aplikasi Sistem Pakar Untuk Deteksi Penyakit Pencernaan Pada Manusia Dengan Metode Forward Chaining”.

Skripsi dengan beban 4 SKS ini disusun guna diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program Strata Satu (S1) pada jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, UPN ”Veteran” Jawa Timur.

Melalui skripsi ini Peneliti merasa mendapatkan kesempatan emas untuk memperdalam ilmu pengetahuan yang diperoleh selama di bangku perkuliahan, terutama berkenaan tentang penerapan sistem informasi. Namun, peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, peneliti sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca untuk pengembangan aplikasi lebih lanjut.

Surabaya, 16 November 2012

(9)

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 2

1.3. Batasan Masalah ... 3

1.4. Tujuan ... 4

1.5. Manfaat ... 4

1.6. Metode Penelitian ... 4

1.7. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

(10)

2.3. Sistem Pakar atau Expert System ... 11

2.2.1 Ciri dan Karakteristik Sistem pakar ... 11

2.2.2 Keuntungan Penerapan Sistem Pakar ... 12

2.2.3 Bidang – Bidang pengembangan Sistem pakar ... 13

2.2.4 Komponen Sistem Pakar ... 16

2.4. Metode Forward Chaining ... 20

2.4.1 Cara Kerja Forward Chaining ... 21

2.4.2 Karakteristik Forward Chaining ... 21

(11)

3.1.6. Data Flow Diagram Level 1 ... 39

3.1.7. Data Flow Diagram Level 2 Maintance Data ... 41

3.1.8. Conceptual Data Model (CDM) ... 42

3.1.9. Physical Data Model (PDM) ... 43

3.3. Perancangan Antar Muka Aplikasi Website ... 44

3.3.1 Perancangan Menu User ... 44

3.3.2 Perancangan Menu Pakar ... 49

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM ... 54

4.1 Lingkungan Implementasi ... 54

4.1.1 Perangkat Sistem ... 54

4.2 Implementasi Database... 55

4.3 Implementasi Antarmuka Aplikasi Website ... 59

BAB V UJI COBA DAN EVALUASI ... 70

5.1. Uji Coba... 70

5.1.1. Ujicoba Menu Pakar ... 72

5.1.2. Ujicoba Menu User ... 84

5.1.3. Ujicoba antara Manual dengan Sistem ... 89

5.2. Evaluasi Sistem ... 93

BAB VI PENUTUP ... 94

6.1. Kesimpulan ... 94

(12)
(13)

PENYUSUN : RATNA OKTAVIANI

DOSEN PEMBIMBING I : RINCI KEMBANG HAPSARI, S.Si, M.Kom DOSEN PEMBIMBING II : IR. KINDRIARI NURMA WAHYUSI, MT

ABSTRAK

Gangguan Pencernaan merupakan penyakit yang lazim di alami oleh setiap orang. Hampir semua orang pasti sudah pernah mengalami gangguan pencernaan. Secara singkat definisi gangguan pencernaan ini adalah terhalangnya fungsi pencernaan atau kegagalan perut dalam mencerna makanan. Gangguan pada sistem pencernaan makanan dapat disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur, infeksi bakteri, dan karena adanya kelainan pada organ-organ alat pencernaan. Tetapi terkadang kita dapat terkena gangguan penyakit pencernaan yang dapat diakibatkan berbagai sebab. Untuk itu perlu datang ke dokter yang ahli dibidangnya untuk memeriksa kondisi dan keadaan pencernaan.

Berdasarkan permasalahan yang ada didalam lingkungan masyarakat diciptakan suatu aplikasi yang dapat membantu masyarakat untuk dapat mengenali penyakit pencernaan yang diderita, sehingga tingkat kesadaran akan menjaga kebersihan dan makanan makin tinggi, yakni aplikasi sistem pakar untuk deteksi penyakit pencernaan pada manusia dengan metode forward chaining. Perancangan sistem pakar ini menggunakan pemrograman PHP dan menggunakan database MySql sebagai penyimpanan data. Sistem pakar ini menggunakan metode penalaran forward chaining. Sistem pakar ini nantinya dapat menghasilkan diagnose penyakit pencernaan serta solusi yang perlu dilakukan.

Dengan adanya aplikasi ini tentunya sangat membantu masyarakat mengenali penyakit yang dideritanya sehingga tersadar untuk merujuk ke dokter ahli. Selain aplikasi ini dapat menyimpan banyak data, sistem pakar ini dapat melakukan diagnosa pada penyakit yang nantinya akan dapat diketahui penyakit apakah yang diderita oleh pasien sertan bagaimana solusi penyembuhannya.

(14)

1

PENDAHULUAN

1.1 Lata r Belakang

Gangguan Pencernaan merupakan penyakit yang lazim di alami oleh setiap

orang. Hampir semua orang pasti sudah pernah mengalami gangguan pencernaan.

Secara singkat definisi gangguan pencernaan ini adalah terhalangnya fungsi

pencernaan atau kegagalan perut dalam mencerna makanan. Gangguan pada sistem

pencernaan makanan dapat disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur, infeksi

bakteri, dan karena adanya kelainan pada organ-organ alat pencernaan. Yang

termasuk gangguan pada pencernaan adalah diare, sembelit, tukak lambung,

peritonitis, kolik, sampai pada infeksi usus buntu (apendisitis).

Bagi mereka yang peduli dengan kondisi kesehatan pada pencernaan,

keberadaan seorang pakar / ahli di bidang ini sangatlah diperlukan. Sudah tentu

seorang dokter spesialis pencernaan adalah orangnya. Orang yang ingin mengetahui

kondisi kesehatan pencernaannya akan memeriksakan diri atau berkonsultasi

dengannya. Pertama-tama seorang dokter akan mengidentifikasi permasalahan

pencernaan yang diderita oleh pasien. Kemudian dari identifikasi ini dokter dapat

menentukan hasil diagnosanya yaitu penyakit apa yang diderita oleh si pasien.

Selanjutnya dokter akan memberikan obat atau cara pengobatanya yang bisa berupa

(15)

Akan tetapi terkadang masyarakat lebih cenderung bersifat pasif dalam menangani

penyakit pencernaan yang diderita, hal itu dikarenakan rasa malu untuk berterus

terang dan keterbatasan biaya untuk konsultasi ke dokter.

Meskipun seorang pakar adalah orang yang ahli dibidangnya, namun dalam

kenyataannya seorang pakar mempunyai keterbatasan daya ingat, waktu dan tempat

yang terbatas. Sehingga seorang pakar dalam hal ini adalah seorang dokter spesialis

pencernaan untuk mengatasi pemecahan masalah tersebut ditawarkan pemanfaatan

teknologi sistem informasi. Seperti diketahui, saat ini telah berkembang bidang studi

Artificial Intelegence (AI) atau kecerdasan buatan yang mempelajari serta mampu

meniru kecerdasan manusia. Sehingga dapat dibangun sebuah sistem pakar yang bisa

membantu mendeteksi penyakit gangguan pencernaan dari gejala yang dialami.

Sistem pakar akan bertindak layaknya seperti seorang pakar. Ia akan

memberikan daftar gejala-gejala sampai bisa mengidentifikasi suatu objek

berdasarkan jawaban yang diterimanya. Jadi kerja sistem pakar adalah menganalisis

suatu masalah.

1.2 Rumusa n Masa la h

Permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan Skripsi Tugas Akhir disini

dapat didefinisikan sebagai berikut :

a. Bagaimana merancang suatu aplikasi sistem pakar yang digunakan untuk

membantu masyarakat awam untuk mengenali penyakit pencernaan apa yang sedang

(16)

b. Apakah aplikasi sistem pakar ini dapat digunakan untuk mendapatkan

informasi penyakit dan dugaan awal adanya penyakit pada pencernaan manusia

dengan menggunakan bantuan alat computer.

1.3. Batasa n Masalah

Setelah melihat rumusan diatas, nantinya akan ada beberapa batasan-batasan

masalah yang perlu diberikan, yaitu :

a. Input dari pengguna berupa data pasien temasuk usia serta input dengan ceklist

gejala-gejala yang timbul untuk menentukan hasil diagnosa berupa jenis penyakit dan

keterangannya.

b. Aplikasi sistem pakar ini hanya untuk mengklasifikasikan jenis penyakit

pencernaan berdasarkan gejala awal disertai dengan penanganannya secara umum,

yang terbatas pada sumber pengetahuan yang didapat, baik dari pakar maupun

buku-buku mengenai penyakit pencernaan.

c. Pembuatan Aplikasi ini diarahkan pada pengenalan diagnosa gangguan

pencernaan dan pengobatan secara sederhana dan mendasar.

d. Aplikasi sistem pakar pencernaan ini hanya menganalisa penyakit pencernaan

pada organ kerongkongan (Esophagus), usus, lambung dan anus dengan gejala dan

penyakit yang terbatas.

e. Metode penalaran yang digunakan adalah metode Forward Chaining

(17)

1.4. Tujuan

Ditinjau dari latar belakang tersebut diatas maka, tujuan penelitian ini adalah

mengimplementasikan sistem pakar untuk membantu seorang masyarakat awam

dalam mengenali penyakit pencernaan yang dideritanya dengan cepat serta kemudian

di tindak lanjuti untuk berobat ke seorang dokter.

1.5 Ma nfa at

Adapun manfaat dari dibuatnya skripsi ini adalah :

a. Memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk mendapatkan informasi

tentang jenis gangguan pencernaan dalamperangkat website.

b. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang jenis gangguan pencernaan

sebelum berkonsultasi dengan seorang pakar kesehatan baik itu dokter.

c. Informasi seputar Penyakit pencernaan manusia yang bisa berguna untuk

pengguna.

1.6 Metodologi Penelitia n

Langkah-langkah yang digunakan dalam penyusunan Tugas Akhir disini

menggunakan metode penelitian berikut :

a. Studi Literatur

Pada tahap ini dipelajari literature dan perencanaan serta konsep awal untuk

membentuk program yang akan dibuat yaitu didapat dari referensi buku, internet,

(18)

b. Pengumpulan data dan analisis

Pada tahap ini adalah proses pengumpulan data yang dibutuhkan untuk

pembuatan program, serta melakukan analisa atau pengamatan pada data yang sudah

terkumpul untuk selanjutnya diolah lebih lanjut.

c. Analisa dan perancangan sistem

Setelah selesai pada tahap pengumpulan data dan analisis maka tahap

selanjutnya adalah melakukan analisa dan perancangan sistem. Pada tahap ini adalah

proses perancangan dari sistem yang akan dibuat untuk selanjutnya akan diproses

lebih lanjut.

d. Pembuatan program

Setelah tahap perancangan sistem maka tahap selanjutnya adalah pembuatan

program. Pada tahap ini sistem yang sebelumnya telah dibuat akan diterapkan pada

program yang akan dibuat. Pembuatan program ini menggunakan pemrograman PHP

dan menggunakan metode forward chaining sebagai metode penalaran pada program

ini.

e. Uji Coba Program

Setelah program selesai dibuat maka dilakukan pengujian program untuk

mengetahui apakah program tersebut telah bekerja dengan benar dan sesuai dengan

sistem yang dibuat.

(19)

Pada tahap akhir ini adalah pembuatan kesimpulan atau ringkasan dari makalah

skripsi ini dan kesimpulan tentang program yang telah dibuat.

1.7 Sistematika Penulisa n

Penulisan skripsi ini terdiri dari 6 bab dengan sistematika pembahasan sebagai

berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini membahas mengenai latar belakang, permasalahan,

tujuan, manfaat, batasan masalah, metodologi penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Berisi teori-teori yang didapat dari studi literatur dan konsep-konsep

yang terkait dengan judul Tugas Akhir ini, beserta dengan penyelesaian masalah yang

diambil dalam penyusunan Tugas Akhir.

BAB III : ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Berisi tentang analisa dan perancangan dari sistem yang akan dibangun

meliputi analisa data, analisa masalah, analisa pemecahan masalah dan perancangan

sistem yang meliputi penyusunan desain antarmuka (interface) yang nantinya akan

dipakai pada sistem.

(20)

Berisi tentang implementasi sistem secara keseluruhan mulai dari

implementasi data yang diperlukan oleh sistem hingga coding (tidak mutlak)

program untuk implementasi aplikasi.

BAB V : UJI COBA DAN EVALUASI

Bab ini membahas tentang cara menjalankan aplikasi serta uji coba

dari program yang telah dibuat tersebut.

BAB VI : PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan yang dapat diambil dari keuntungan

sistem serta berisi tentang saran-saran yang diambil dari kelemahan sistem untuk

(21)

BAB II

TINJ AUAN PUSTAKA

2.1. Pengena la n

Teknik kecerdasan buatan merupakan sebuah keajaiban dari dunia komputer,

bisa kita bayangkan sebuah komputer dapat menggantikan tugas manusia, walaupun

sampai saat ini hal itu masih merupakan perdebatan sengit dan terus dikembangkan

keberadaanya.

Teknik kecerdasan buatan (artificial intelligence) adalah teknik untuk

membuat komputer mampu mengola pengetahuan tertentu. Bagaimana membuat

komputer bias cerdas seperti manusia. Sehingga manusia mencoba membuat

komputer dapat berpikir seperti cara yang dilakukan oleh manusia ketika

menyelesaikan suatu masalah yang sedang dihadapi. Bidang teknik kecerdasan

buatan yang paling popular saat ini adalah sistem pakar, disamping juga

bidang-bidang lain di ala intelegensi buatan yaitu: pengolahan bahasa alami (natural

language) dan robotika (robotics). Sistem pakar biasanya diterapkan di dalam bidang

seperti kedokteran, perekonomian, dan masih banyak bidang lainnya termasuk dalam

bidang bisnis yang sering kali digunakan untuk pengambilan keputusan atau prediksi

bursa saham.

(22)

a. Simulator untuk mengerti mekanisme intelegensi manusia.

b. Sebagai satu cara untuk menambah kemampuan komputer untuk menyelesaikan

masalah-masalah yang perlu keahlian khusus.

2.2. Artificial Intelligenci

Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasaan buatan adalah suatu ilmu

pengetahuan dan teknologi yang berdasarkan pada disiplin ilmu seperti ilmu

komputer, biologi, psikologi, ilmu bahasa, matematika dan teknik.

Artificial Intelligence (AI) memiliki tujuan untuk menciptakan

komputer-komputer yang dapat berfikir dan juga dapat melihat, mendengar, berjalan, berbicara,

dan merasakan. Dorongan utama dari artificial intelligence (AI) adalah

pengembangan fungsi normal komputer yang digabungkan dengan kecerdasan

manusia, seperti memberi alasan, menarik kesimpulan, belajar dan memecahkan

masalah. Artificial intelligence (AI) dapat dikelompokkan ke dalam empat bagian

utama yaitu ilmu falsafat, ilmu komputer, aplikasi robotic, dan bahasa alami yang di

jelaskan sebagai berikut:

a. Aplikasi Ilmu Filsafat

Untuk aplikasi ini, Artificial Intelligence (AI) berbasis pada penelitian di bidang

biologi, neurologi, psikologi, matematika, dan berbagai disiplin ilmu terkait lainnya.

Fokus penelitian dari aplikasi ini adalah meneliti bagaimana otak manusia dapat

(23)

b. Aplikasi Ilmu Komputer

Untuk aplikasi ini, Artificial Intelligence (AI) memfokuskan diri pada perangkat

keras komputer dan sistem perangkat lunak yang dibutuhkan untuk menghasilkan

superkomputer yang kuat seperti yang dibutuhkan oleh berbagai aplikasi Artificial

Intelligence (AI). Aplikasi komputer ini mencakup pengembangan generasi kelima

komputer, pemrosesan paralel, pemrosesan simbolik, dan jaringan neural.

c. Aplikasi Robotic

Robotic berbasis pada bidang Artificial Intelligence (AI), teknik, dan psikologi.

Teknologi inlah yang menghasilkan robot. Robot diartikan sebagai mesin dengan

kecerdasan komputer, dikontrol oleh komputer, dan memiliki kemampuan fisik

seperti manusia. Aplikasi dari robotic ini mencakup pemberian kemampuan untuk

melihat atau persepsi visual, menyentuh atau kemampuan meraba, decterity atau

kemampuan untuk memegang dan memanipulasi, pengangkutan atau kemampuan

fisik untuk bergerak, dan navigasi atau kecerdasan untuk menemukan atau mencapai

jalan keluar.

d. Aplikasi Bahasa Alami

Pengembangn aplikasi ini berhubungan dengan lingkungan atau bagian utama

dari Artificial Inteliigence (AI) dan merupakan inti dari ilmu falsafat serta robotic.

Dapat berkomunikasi atau berbicara kepada komputer dan robot dalam bahasa

percakapan manusia dan dapat membuat komputer “mengerti”, seperti seorang saling

(24)

2.3. Sistem Pakar ata u Expert System

Sistem pakar atau expert system adalah suatu program berbasis pengetahuan

yang menyediakan “penyelesaian berkualitas pakar” untuk masalah-masalah dalam

sebuah bidang yang khusus. Sistem pakar adalah salah satu sub bidang artificial

intelligence dan merupakan sebuah perkembangan teknik baru dalam menangkap dan

memadukan pengetahuan pada suatu perangkat komputer. Kekuatannya terletak pada

kemampuan dalam memecahkan sebuah persoalan-persoalan taktis dan praktis pada

saat seorang pakar berhalangan ataupun tidak bisa menemui sang pakar secara

langsung. Pengetahuan yang terdapat dari sistem pakar diperoleh dari seorang pakar

yang ahli dibidangnya dari pengalamannya bekerja selama bertahun-tahun pada suatu

bidang keahlian tertentu yang telah ditekuni.

2.3.1. Cir i dan Ka rakter istik Sistem Pa kar

Ada beberapa ciri dan karakteristik yang membedakan pada sistem pakar

dengan sistem yang lain. Ciri dan karakteristik ini menjadi pedoman utama dalam

pengembangan sistem pakar. Ciri dan karakteristik yang dimaksud adalah sebagai

berikut :

a. Pengetahuan sistem pakar merupakan suatu konsep, bukan berbentuk numeris.

Hal ini dikarenakan komputer melakukan proses pengolahan data secara numerik

sedangkan keahlian seorang pakar adalah fakta dan aturan-aturan, bukan numerik.

b. Informasi dalam sistem pakar tidak selalu lengkap, tidak subyektif, tidak

(25)

keputusan yang diambil bersifat tidak pasti dan tidak mutlak “ya” atau “tidak”

menurut ukuran kebenaran tertentu.

c. Kemungkinan solusi sistem pakar terhadap suatu permasalahan adalah

bervariasi dan mempunyai banyak pilihan jawaban yang dapat diterima semua factor

yang ditelusuri memiliki ruang masalah yang luas dan tidak pasti. Oleh karena itu

diperlukan fleksibilitas sistem dalam menangani kemungkinan solusi dari berbagai

permasalahan.

d. Perubahan atau pengembangan pengetahuan dalam sistem pakar dapat terjadi

setiap saat bahkan sepanjang waktu sehingga diperlukan kemudahan dalam

modifikasi sistem untuk menampung jumlah pengetahuan yang semakin besar dan

semakin bervariasi.

e. Pandangan dan pendapat sistem pakar tidak selalu sama oleh karena itu tidak

ada jaminan bahwa solusi sistem pakar merupakan jawaban yang pasti benar. Setiap

pakar akan memberikan pertimbangan-pertimbangan berdasarkan factor subyektif.

Keputusan merupakan bagian terpenting dari sistem pakar. Sistem pakar harus

memberikan solusi yang akurat berdasarkan masukan pengetahuan meskipun

solusinya sulit sehingga fasilitas informasi sistem harus selalu diperlukan.

2.3.2. Keuntungan Pener apa n Sistem Paka r

Sistem pakar juga mempunyai beberapa keuntungan dalam penerapannya,

(26)

a. Pekerjaan menjadi lebih mudah karena dengan hanya menginputkan

permasalahan pada komputer maka solusi akan ditemukan (selama permasalahan ada

dalam daftar yang ada di dalam basis data).

b. Menyediakan lebih banyak waktu untuk mengevaluasi hasil keputusan.

c. Menjadikan seseorang yang masih awam bekerja layaknya seorang pakar.

d. Bahan atau data yang didapat memang merupakan dari seorang pakar sehingga

tidak perlu diragukan “informasi” nya.

e. Keputusan yang didapat menjadi lebih konsisten karena keputusan yang didapat

memang berasal dari olahan data yang ada di dalam komputer.

Bisa dipakai dimana saja, karena asal ada sarana (komputer) untuk

penggunaannya maka sistem pakar dapat dipakai (asal diawasi oleh seorang pakar).

2.3.3. Bida ng –bidang Pengembang Sistem Pakar

Ada beberapa kategori pengembangan sistem pakar, antara lain :

a. Kontrol

Contoh pengembangan banyak ditemukan dalam kasus pasien dirumah sakit,

dimana dengan kemampuan sistem pakar dapat dilakukan kontrol terhadap cara

pengobatan dan perawatan melalui sensor data atau kode alarm dan memberikan

solusi terapi pengobatan yang tepat bagi pasien.

b. Desain

Contoh sistem pakar dibidang ini adalah peace yang dibuat oleh Dincbas pada

(27)

adalah sistem pakar untuk membantu desain komputer dengan

komponen-komponennya.

c. Diagnosis

Pengembangan sistem pakar terbesar adalah di bidang diagnosis, seperti

diagnosis penyakit, diagnosis kerusakan pada kendaraan bermotor, dan lain-lain.

d. Instruksi

Instruksi merupakan pengembangan sistem pakar yang sangat berguna dalam

bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan, dimana sistem pakar dapat memberikan

instruksi dan pengajaran tertentu terhadap topic suatu permasalahan. Contoh

pengembangan sistem pakar di bidang ini adalah sistem pakar untuk pengajaran

bahasa inggris, sistem pakar untuk pengajaran astronomi dan lain-lain.

e. Interprestasi

Sistem pakar yang dikembangkan dalam bidang interprestasi melakukan proses

pemahaman akan situasi dari beberapa informasi yang direkam. Contoh sistem yang

dikembangkan dewasa ini adalah sistem untuk melakukan sensor gambar dan suara

kemudian menganalisisnya dan kemudian membuat suatu rekomendasi berdasarkan

rekaman tersebut.

f. Monitor

Sistem pakar di bidang ini banyak digunakan dimiliter, yaitu menggunakan

sensor radar kemudian menganalisisnya dan menentukan posisi obyek berdasar posisi

(28)

g. Perencanaan

Perencanaan banyak digunakan dalam bidang bisnis dan keuangan suatu proyek,

dimana sistem pakar dalam membuat suatu perencanaan suatu pekerjaan berdasarkan

jumlah tenaga kerja, biaya dan waktu sehingga pekerjaan lebih efisien dan lebih

optimal.

h. Prediksi

Sistem pakar ini mampu memprediksi kejadian masa mendatang berdasarkan

informasi dan model permasalahan yang dihadapi. Biasanya sistem memberikan

simulasi kejadian masa mendatang tersebut, misalnya memprediksi tingkat kerusakan

tanaman apabila terserang hama dalam jangka waktu tertentu. Program ini dibuat

pada tahun 1983 oleh Boulanger dengan nama PLANT.

i. Seleksi

Sistem pakar dengan seleksi mengidentifikasikan pilihan terbaik dari beberapa

daftar pilihan kemungkinan solusi. Biasanya sistem mengidentifikasi permasalahan

secara spesifik, kemudian mencoba untuk menemukan solusi yang mendekati

kebenaran.

j. Simulasi

Sistem ini memproses operasi dari beberapa variasi kondisi yang ada dan

menampilkannya dalam bentuk simulasi. Contoh adalah program PLANT yang

sudah menggabungkan antara prediksi dan simulasi, dimana program tersebut mampu

(29)

2.3.4. Komponen Sistem Pakar

Sebuah program sistem pakar terdiri atas komponen sebagai berikut : Basis

pengetahuan (Knowledge Base), Basis data (Data Base), Mesin inferensi (Inference

Engine), Antar muka (User Interface).

Gambar 2.1. Hubungan sistem pakar

a. Basis Pengetahuan

Basis pengetahuan merupakan inti dari program sistem pakar dimana basis

pengetahuan merupakan representasi pengetahuan dari seorang pakar yang telah ahli

dibidangnya. Basis aturan sering diimplementasikan dalam IF THEN. Basis

pengetahuan tersusun atas fakta-fakta berupa objek. Dan kaidah yang merupakan

informasi tentang cara menemukan fakta baru atas fakta yang telah ditemukan

sebalumnya.

(30)

Merupakan bagian yang mengandung semua fakta, baik fakta awal pada saat

sistem mulai dijalankan maupun fakta yang diperoleh saat pengambilan keputusan

sedang dilakukan. Biasanya basis data berada di dalam memori komputer.

c. Mesin Inferensi

Merupakan bagian yang mengandung mekanisme fungsi berpikir dan pola

penerapan sistem yang digunakan oleh seorang pakar. Mekanisme akan menganalisa

suatu masalah tertentu dan selanjutnya akan mencari jawaban, kesimpulan atau

keputusan yang terbaik.

Teknik Inferensi ada dua macam yaitu :

1. Pelacakan ke belakang (Backward Chaining) adalah pendekatan yang dimotori

oleh tujuan (goaldriven), memulai penalarannya dari keputusan menuju pada

sekumpulan hipotesa yang mendukungnya. Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai

dari tujuan, selanjutnya dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk

kesimpulannya. Selanjutnya proses pelacakan menggunakan premis untuk aturan

tersebut sebagai tujuan baru dan mencari aturan lain dengan tujuan baru sebagai

kesimpulannya. Proses berlanjut sampai semua kemungkinan ditemukan.

(31)

2. Pelacakan ke depan (Forward Chaining) adalah pendekatan yang dimotori data

(data-driven), yang merupakan kebalikan dari pelacakan ke belakang, memulai dari

sekumpulan data menuju keputusan. Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari

informasi masukan, dan selanjutnya mencoba menggambarkan kesimpulan.

Pelacakan ke depan, mencari fakta yang sesuai dengan bagian IF dari aturan

IF-THEN. Gambar 5 menunjukkan proses forward chaining.

Gambar 2.3 Proses Forward Chainig

Sebenarnya metode forward chaining dan metode backward chaining

dipengaruhi oleh tiga macam teknik penelusuran yaitu :

1. Depth-first search (melakukan penelusuran kaidah secara mendalam dari simpul

akar bergerak menuju ke tingkat dalam yang berurutan).

(32)

2. Breadth-first search (bergerak dari simpul akar, simpul yang ada pada setiap

tingkat diuji sebelum pindah ke tingkat selanjutnya).

Gambar 2.5. Proses Breadth First Search

3. Best-first search (bekerja berdasarkan kombinasi dari kedua teknik tersebut).

Gambar 2.6 Proses Best First Search

d. Antarmuka Pemakai

Merupakan bagian penghubung antara program aplikasi sistem pakar dengan

pemakai. Biasanya pada bagian ini akan terjadi dialog atau menu-menu pilihan yang

nantinya harus dijawab oleh pemakai agar sistem pakar dapat mengambil keputusan

berdasarkan jawaban dari pemakai tersebut. Agar sistem pakar lebih baik dalam

(33)

1. Kemampuan belajar

2. Kompatibilitas

3. Fasilitas penjelasan

4. Kemudahan memodifikasi

2.4. Metode For war d Chaining

Chain (rantai) berarti perkalian inferensi yang menghubung-kan

suatu permasalahan dengan solusinya. Forward chaining adalah Suatu rantai yang

dicari atau dilewati dari suatu permasalahn untuk memperoleh solusi. Penalaran dari

fakta menuju konklusi yang terdapat dari fakta.

Forward chaining merupakan grup dari multipel inferensi yang melakukan

pencarian dari suatu masalah kepada solusinya. Forward chaining merupakan proses

perunutan yang dimulai dengan menampilkan kumpulan data atau fakta yang

meyakinkan menuju konklusi akhir. Jadi metode forward chaining dimulai dari

informasi masukan (if) dahulu kemudian menuju konklusi (then). Berikut adalah

diagram Forward Chaining secara umum untuk menghasilkan sebuah goal.

(34)

2.4.1. Ber ikut ini adalah car a ker ja for war d cha ining system :

a. Sistem dipresentasikan dengan satu atau lebih dari kondisi.

b. Untuk setiap kondisi sistem akan mencari22 rule pada knowledge base untuk rule

tersebut yang cocok dengan kondisi pada bagian IF.

c. Setiap rule dapat merubah suatu kondisi baru dari konklusi dari bagian THEN

Kondisi baru ini selanjutnya akan ditambahkan Ada beberapa kondisi yang telah

ditambahkan pada sistem akan diproses. Jika ada suatu kondisi, maka sistem akan

kembali pada langkah ke-2 dan akan mencari rule pada knowledge base lagi. Jika

tidak ada kondisi baru lagi, maka sesi ini akan berakhir.

2.4.2 Ka rakter istik For wa r d Cha ining :

a. Perencanaan, monitoring, control .

b. Disajkan untuk masa depan.

c. Antecedent ke konsekuen.

d. Data memandu, penalaran dari bawah ke atas.

e. Bekerja ke depan untuk mendapatkan solusi apa yang mengikuti fakta

Dalam metode ini data digunakan untuk menetukan aturan mana yang akan dijalankan,

kemudian aturan tersebut dijalankan. Untuk langkah – langkahnya sebagai berikut :

a. Catat fakta pertama yang telah diinputkan oleh user.

b. Cari rule yang bagian premisnya sesuai dengan fakta yang di inputkan..

c. Jika rule tidak ada maka cari fakta selanjutnya, kemudian kembali ke langkah

no.2

(35)

e. Cari rule yang menggunakan konklusi sementara sebagai premis.

f. Jika rule tidak ada maka penyakit tidak ditemukan.

g. Namun jika rule terpenuhi cari fakta selanjutnya yang sesuai dengan konklusi

sementara.

h. Cari rule yang menggunakan konklusi sementara dan fakta selanjutnya sebagai

premis.

i. Jika rule tidak terpenuhi maka penyakit tidak ditemukan, namun jika rule

terpenuhi maka penyakit ditemukan.

2.5. Sistem Pencer naan Manusia

sistem pencernaan manusia mempunyai fungsi, antara lain :

a. Menerima nutrien yaitu mulai dari mulut sampai dengan lambung. Lambung

merupakan alat penerima makanan yang paling besar (reservator).

b. Menghancurkan nutrien ke dalam bentuk molekul-molekul yang ukurannya

cukup kecil untuk dapat mencapai dan memasuki aliran darah sehingga

memungkinkan molekul-molekul tersebut masuk ke aliran darah dan dikirim ke

seluruh jaringan.

c. Membuang sisa makanan yang tidak dapat dicerna oleh tubuh melalui anus.

(36)

2 .5 .1 Sa lu r a n Sist em P e n cer n a a n M a n u sia

a. Mulut, Tenggoro kan dan Ke rongkongan

Mulut merupakan jalan masuk dari sistem pencernaan dan sistem pernafasan.

Kerongkongan merupakan saluran berotot dan berdinding tipis yang dilapisi oleh

selaputlendir. Kerongkongan menghubungkan tenggorokan dengan lambung.

Gambar 2.9 mulut

b. Lambung

Lambung merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti

kacang kedelai. Fungsi lambung adalah sebagai gudang makanan, yang berkontraksi

secara ritmik (berirama) untuk mencampur makanan dan enzim-enzimnya.

Gambar 2.10 Lambung

(37)

Usus halus merupakan tabung panjang yang hidup. Usus berukuran 2,5 meter ini

terletak di daerah umbilicus dan dikelilingi oleh usus besar. Usus besar merupakan

tempat fermentasi makanan (pembusukan makanan yang tidak tercerna) yang dibantu

oleh udara lembab, bakteri atau kondisi derajat keasaman yang cukup basah.

Gambar 2.11 Usus Halus

Gambar 2.12 Usus Besar

d. A n u s

Anus merupakan lambung di ujung saluran pencernaan dan menjadi tempat

limbahmakanan keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh

(38)

Gambar 2.13 Anus

2.5.2 Penyakit pada Pencer naan Manusia

Penyakit pada pencernaan manusia lebih dikenal dengan nama gangguan

pencernaan.Gangguan pada pencernaan adalah terhalangnya fungsi pencernaan atau

kegagalan perutdalam mencerna makanan. Kebiasaan cara makan yang kurang baik

bisa menimbulkan berbagaigangguan pada pencernaan, seperti rasa panas dalam

perut, diare, pusing, sulit buang air besar,mual, perut kembung dan demam. Penyakit

pada pencernaan ini dibedakan menjadi tiga gejala awal, yaitu : nyeri pada

kerongkongan, nyeri pada lambung, nyeri pada usus dan nyeri sekitar anus.

Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pengembangan sistem ini terdapat sub pokok bahasan

yang bertujuan memudahkan pengembangan sistem pakar. Berikut ini merupakan

pembahasan secara rinci mengenai pengembangan sistem pakar, antara lain :

a. Nyeri pada Kerongkongan

b. Nyeri pada Lambung

c. Nyeri pada Usus

(39)

Dari pengelompokkan penyakit pencernaan manusia di atas, didapatkan jenis

penyakit pencernaan beserta gejala-gejala yang dialaminya. Penyakit-penyakit pada

pencernaan manusia yang dibahas pada skripsi ini adalah :

a. Penyakit pada Kerongkongan

1. Akalasia

2. Cincin Schatzki

3. Radang Tenggorokan

4. Esofagitis Korosif

b. Penyakit pada Lambung

1. Maag

2. Kanker Lambung

3. Cacingan

4. Refluk Empedu

c. Usus

1. Apendisitis (radang usus buntu)

2. Tifus

3. Kanker Usus Besar

4. Diare

d. Anus

1. Pilonidal

2. Hemoroid

(40)

4. Fissura Anus

2.6. PHP (Hypertext Preprocessor)

PHP (akronim dari PHP Hypertext Preprocessor) yang merupakan bahasa

pemrogramman berbasis web yang memiliki kemampuan untuk memproses data

dinamis. PHP dikatakan sebagai sebuah server-side embedded script language artinya

sintaks-sintaks dan perintah yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan oleh

server tetapi disertakan pada halaman HTML biasa. Aplikasi-aplikasi yang dibangun

oleh PHP pada umumnya akan memberikan hasil pada web browser, tetapi prosesnya

secara keseluruhan dijalankan di server. Pada prinsipnya server akan bekerja apabila

ada permintaan dari client. Dalam hal ini client menggunakan kode-kode PHP untuk

mengirimkan permintaan ke server. Ketika menggunakan PHP sebagai server-side

embedded script language maka server akan melakukan hal-hal sebagai berikut :

a. Membaca permintaan dari client/browser.

b. Mencari halaman/page di server .

c. Melakukan instruksi yang diberikan oleh PHP untuk melakukan modifikasi pada

halaman/page.

d. Mengirim kembali halaman tersebut kepada client melalui internet atau intranet.

Pada dasarnya PHP dapat mengerjakan semua yang dapat dikerjakan oleh

program CGI (Common Gateway Interface), seperti menyimpan data yang diinputkan

melalui sebuah form dalam website, menampilkan isi website yang dinamis, serta

(41)

banyak database. Adapun daftar database yang dapat diakses melalui script PHP,

antara lain :

- dBase - ODBC

- Oracle - DBM

- Postgree - FilePro

- Sybase - mSQL

- Velocis - MySQL

Sebelum menyisipkan script PHP dalam aplikasi anda, terlebih dahulu harus

menyiapkan sebuah web server.

2.7. My SQL

MySQL adalah sebuah perangkat lunak Pembuat database yang bersifat

terbuka atau open source dan berjalan disemua platform baik Linux maupun

Windows, MySQL merupakan program pengakses database yang bersifat network

sehingga dapat digunakan untuk aplikasi Multi User (Pengguna Banyak).

MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang

didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Dimana

setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk

turunan yang bersifat komersial. MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan

(42)

dilakukan oleh single user, kecepatan query MySQL bisa sepuluh kali lebih cepat

dari PostgreSQL dan lima kali lebih cepat dibandingkan Interbase.

2.8. Wamp Server

Webserver merupakan inti dari sebuah website. Setiap website yang kita lihat

di internet, pastilah berjalan di atas sebuah webserver. Webserver ini

bermacam-macam diantaranya adalah Xampp, Apache, IIS, Tomcat, dll. Pada Windows, default

dari webserver adalah IIS sedangkan Wamp biasanya sudah terintegrasi dengan

Windows dan di install pada Windows. Saat ini, webserver Wamp merupakan

webserver yang paling banyak digunakan.

Pada awalnya, sebuah webserver hanya bisa menjalankan file HTML namun

karena perkembangan jaman dan kebutuhan akan informasi yang dinamis, webserver

ditambahkan komponen agar bisa menjalankan format-format lainnya seperti asp,

aspx, pop, js, dll. Webserver IIS misalnya, secara default tidak mengerti bagaimana

menjalankan file dengan extension *.php. Agar IIS mengerti bagaimana menjalankan

file PHP maka dibutuhkan instalasi komponen di dalamnya. Untuk webserver apache

sendiri adalah merupakan webserver yang paling kompatibel dengan PHP dan

(43)

Pada bab ini akan dibahas tentang perancangan sistem dari aplikasi sistem pakar yang akan dibuat. Desain aplikasi itu sendiri digunakan untuk penggambaran umum terhadap aplikasi yang akan dibuat sehingga kebutuhan akan konsep aplikasi dapat diketahui sebelum pembuatan aplikasi.

3.1 Analisis Kebutuhan Sistem

Sistem pakar untuk Mendeteksi Penyakit Pencernaan Pada Manusia Menggunakan Metode Forward Chaining ini bekerja dengan memberikan input gejala dengan check list yang dialami pasien dalam menentukan penyakit apa yang diderita serta didukung dengan literatur-literatur yang berkaitan dengan penyakit pencernaan pada manusia, baik dari buku–buku maupun dari seorang pakar (dokter).

Sistem pakar ini dibuat untuk memberikan pengetahuan diagnosa awal kepada pengguna tentang gejala penyakit pencernaan yang ada serta juga sebagai alat bantu untuk dapat mengambil keputusan atau diagnosa yang tepat terhadap suatu gejala sehingga diperoleh informasi yang tepat. Perancangan sistem ini meliputi :

a. Sistem mengadaptasi pemikiran pakar dalam mendiagnosa gejala yang dituangkan dalam suatu kaidah diagnosa.

(44)

d. Sistem memberikan informasi berupa pengetahuan kepada pengguna jenis penyakit yang diderita dari aturan gejala yang berdasarkan metode forward chaining dari masukan gejala yang dialami.

Sistem dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySQL supaya mudah dalam penggunaan dan dalam pengembangan selanjutnya.

3.2 Perancangan Sistem

Perancangan sistem berisikan penjelasan tentang kebutuhan aplikasi berupa : Mekanisme Inferensi, Flowchart, Diagram Berjenjang, Rancangan Context Diagram / Data Flow Diagram (DFD)/, CDM / PDM dan Rancangan

Data Base.

3.2.1. Mekanisme Inferensi

(45)

Pada Gambar 3.1 adalah skema aturan untuk penyakit pencernaan dimana ssatu penyakit mempunyai beberapa macam gejala. Aturan ini diperoleh dari literatur dan wawancara dari dokter yang nantinya dijadikan aturan mtode forward chaining untuk sistem aplikasi ini.

Keterangan : a. Nama Bagian :

B1 = Bagian Kerongkongan B3 = Bagian Usus B2 = Bagian Lambung B4 = Bagian Anus b. Kode dan nama penyakit

Tabel 3.1. Kode Penyakit dan Nama Penyakit

Kode Nama Penyakit

P01 Penyakit Akalasia P02 Penyakit Cincin Schatzki P03 Penyakit Radang Tenggrokan P04 Penyakit Esofagitis Korosif P05 Penyakit Karsinoma esophagus P06 Penyakit Maag

P07 Penyakit Kanker Lambung P08 Penyakit Cacingan

P09 Penyakit Refluk Empedu P10 Penyakit Apendisitis P11 Penyakit Tifus

P12 Penyakit Kanker Usus Besar P13 Penyakit Diare

P14 Penyakit Pilonidal P15 Penyakit Hemoroid P16 Penyakit Gatal anus P17 Penyakit Fissura Anus

(46)

c. Kode dan nama gejala

Tabel 3.2. Kode Gejala dan Nama Gejala

Kode Nama Gejala

G01 Kesulitan menelan makanan cair dan padat

G02 Sering merasa makanan menempel pada saat turun G03 Sulit bersendawa

G04 Ukuran kerongkongan bagian bawah menyempit sekitar 1,5cm atau kurang dari ukuran normal 3,75 – 5 cm.

G05 rasa pedih atau gatal dan kering G06 Suara serak / parau

G07 Mulai terasa sakit di leher G08 Nyeri pada tenggorokan

G09 Kesulitan menelan makanan padat saja G10 Nyeri dada saat menelan

G11 Nyeri yang terasa perih pada perut dan dada G12 Sering merasa lapar

G13 Perut seperti di tusuk - tusuk G14 Perut bagian atas tidak nyaman G15 Nyeri perut terasa panas G16 anemia

G17 Badan lemah dan lesu

G18 Penurunan berat badan karena kekurangan gizi G19 Batuk tidak sembuh-sembuh

G20 Nyeri pada perut G21 Nyeri ulu hati

G22 Muntah berwarna kehijauan

G23 Rasa sakit dimulai sekitar pusar dan sering juga dibagian bawah kanan perut

G24 Sembelit

G25 Demam

G27 Punggung terasa sakit G28 Tubuh menggigil dan lemah G29 Terasa nyeri di perut bagian bawah G30 Susah buang air besar

G31 ambeien

G32 Adanya darah saat buang air besar G33 Berak encer / cair lebih dari 3x sehari G34 Mual dan muntah

G35 Rasa haus G36 Nyeri pada anus

G37 Drainase nanah atau darah dari bukaan pada kulit (pilonidal sinus) G38 Rambut yang menonjol dari bagian (saluran) di bawah permukaan kulit

(47)

menetes atau mengalir lewat lubang dubur / anus G40 Kesulitan duduk

G41 Terasa sakit ketika buang air besar G42 Gatal – gatal sekitar anus

G43 Sering berkeringat G44 Kesulitan kencing

G45 Berbau busuk karena ada nanah dari luka robek G46 Perut buncit

G47 Perut terlihat membengkak G48 Rasa tidak enak di perut

G49 merasa ada ganjalan pada anus ketika bab sehingga penderita akan ngeden / mengejan yang bisa memperparah wasirnya

G50 menyebabkan nyeri dan perdarahan selama atau segera setelah buang air besar

(48)

Proses forward chaining dapat dilihat pada Gambar 3.2 dijelaskan setelah start, program akan memproses dan menampilkan bagian tubuh dari tbl_bagian, setelah itu user akan input dengan cara memilih bagian kemudian pilihan dari user akan disimpan di Temporary Bagian. Kemudian program akan menampilan daftar gejala dari bagian yang telah dipilih user dan user input secara check list gejala yang dialami, data akan disimpan di Temporary Gejala.

Jika user ingin menginputkan lagi bagian dan gejala maka kembali ke menu memilih bagian Tapi jika ingin melihat hasil diagnose langsung maka seorang admin akan melakukan pengecekan aturan dari gejala dan bagian yang akan diperoleh jenis penyakit. Terakhir user akan memperoleh laporan / hasil diagnosa.

3.2.2. Flowchart User / Pasien

Pada gambar 3.3 dapat dijelaskan bahwa pada saat program dijalankan tampilan menuju ke halaman index.php sebagai halaman pembuka. Pengguna perlu memasukkan username dan password untuk dapat mengakses program. Jika belum mempunyai username dan password pengguna diharuskan registrasi dengan mengisi data pasien terlebih dahulu

(49)
(50)

3.2.3. Flowchart Admin / Pakar

(51)

Pada gambar 3.4 dijelaskan bahwa Admin/ Pakar merupakan pengguna dengan akses penuh terhadap sistem dan memegang peranan yang sangat penting pada sistem, khususnya menyangkut manajemen pengetahuan gejala – gejala penyakit pencernaan maupun hal – hal yang berkaitan dengan penyakit pencernaan maupun cara penangananya.

3.2.4 Diagram Berjenjang

Diagram berjenjang merupakan alat perancangan sistem yang dapat menampilkan seluruh proses yang terdapat pada suatu aplikasi tertentu dengan jelas dan terstruktur.

(52)

3.2.5 Data Flow Diagr am Level 0

Aliran DFD ini memodelkan masukan ke sistem dan keluaran dari sistem, seperti halnya signal control yang diterima atau dibuat sistem. Pada DFD level 0 ini terdapat 2 entitas yaitu admin/pakar dan user. Penjelasan untuk masing-masing external entity yang mengelilingi proses pada DFD level 0 adalah sebagai berikut:

a. Admin/ Pakar

Pada entitas admin/ pakar terdapat terdapat hak akses : Login_Admin_Pakar, Olah Data_bagian, olah data_gejala, olah data_penyakit, olah data_aturan, olah data_informasi, data pasien, data buku tamu.

b. User

Pada entitas User terdapat hak akses : Login_User, data pasien, cek gejala, diagnose, buku tamu, hasil diagnose, informasi.

Informasi

Gambar 3.6 Data Flow Diagram Level 0 3.2.6 Data Flow Diagr am level 1

DFD level 1 merupakan hasil Decompose dari DFD level 0. Pada DFD level 1 ini memiliki sub proses : Proses_Login, Proses_Pengolahan_Data, Proses

(53)

admin_pakar, store user, store gejala, store bagian, store gejala, store penyakit,

(54)

Pada DFD level 1 ini terdapat lima proses yang nantinya akan dapat di Decompese lagi jika prosesnya belum berakhir. Prosesnya adalah : login,

Maintance_Data, diagnosa, Laporan.

3.2.7 Data Flow Diagr am Level 2 Sub Maintance Data

simpan Data_Buku Tamu

Gambar 3.8 Data Flow Diagram Level 2 Maintenance Data

(55)

delapan tabel database yaitu tbl_Bagian, tbl_Gejala, tbl_Aturan, tbl_Informasi, tbl_User, tbl_Buku Tamu.

3.2.8. CDM (Conceptual Data Model )

Pada Gambar 3.9 menjelaskan tentang Conceptual Data Model (CDM) sistem pakar pencernaan manusia. Dimana pada Conceptual Data Model (CDM) terdiri dari sepuluh entitas, diantaranya adalah tbl_admin, tbl_user, tbl_gejala, tbl_bagian, tbl_temp_gejala, tbl_temp_bagian, tbl_penyakit, tbl_bukutamu, tbl_informasi.

Masing-masing entitas mempunyai primery key. Pada entitas tbl_admin yang menjadi primery key adalah id_admin, pada entitas tbl_user adalah id_user, entitas tbl_gejala adalah id_gejala, entitas tbl_bagian adalah id_bagian, tbl_temp_gejala adalah id_temp_gejala, tbl_temp_bagian adalah id_temp_bagian, tbl_penyakit adalah id_penyakit, tbl_informasi adalah id_informasi, dan pada entitas tbl_bukutamu adalah id_bukutamu.

m emi li h

Vari abl e characters (10) Vari abl e characters (255)

(56)

3.2.9. PDM ( Physical Data Model )

Pada Gambar 3.10 mejelaskan tentang Physical Data Model (PDM) untuk membuat sistem pakar pencernaan manusia. Dimana pada Conceptual Data Model (CDM) terdiri dari sepuluh entitas, diantaranya adalah tbl_admin, tbl_user,

tbl_gejala, tbl_bagian, tbl_temp_gejala, tbl_temp_bagian, tbl_penyakit, tbl_bukutamu, tbl_informasi.

Gambar 3.10 Physical Data Model

(57)

entitas tbl_bukutamu adalah id_bukutamu. Pada PDM muncul tabel baru yaitu tbl_aturan dengan primary key id_aturan dan foreign key kode_gejala dan kode_penyakit.

3.3. Perancangan Antar Muka Aplikasi Website

Perancangan antar muka pada aplikasi website juga perlu dirancang agar nantinya dapat menghasilkan hasil yang baik dan memiliki validasi yang baik pula. Antar muka sistem ini dilengkapi dengan struktur menu dan menu tampilan untuk mempermudah pengguna melihat dan menggunakan fasilitas yang telah disediakan.

Berikut adalah rancangan antar muka aplikasi Sistem Pakar Mendeteksi Penyakit Pencernaan Pada Manusia melalui website :

3.3.1. Perancangan Menu User

a. Home Awal

(58)

b. Log in user

Dalam menu log in user yang akan ditampilkan yaitu registrasi pasien atau bisa log in untuk yang sudah mempunyai user id.

Gambar 3.12 Tampilan Login Untuk User

HOME LOGIN INFORMASI

TULISKAN DATA PEMAKAI (BAGI PASIEN)

NAMA

KELAMIN

UMUR

ALAMAT

PEKERJAAN

USERNAME

PASSWORD

PRIA WANITA

DAFTAR RESET

TULISKAN DATA LOGIN

(59)

c. Home Setelah Login

Tampilan home disini berbeda dengan tampilan home di halaman awal. Tampilan home disini berisi tentang pengetahuan secara umum pencernaan manusia.

Gambar 3.14 Tampilan Home Setelah User Login d. Diagnosa

Menu diagnosa untuk membantu mendiagnosa penyakit pencernaan yang diderita dari gejala yang di tampilkan dan pasien / pengguna memilih bagian pencernaan dan memilih gejala yang di alami secara ceklist setelah itu baru bisa lihat hasil diagnosa.

HOME DIAGNOSA FORUM BUKU TAMU INFORMASI LOGOUT

PILIH BAGIAN ALAT PENCERNAAN

DATA YANG TERPILIH

BAGIAN :

GEJALA : V

PILIH BAGIAN DIAGNOSA BARU

LIHAT DIAGNOSA PENYAKIT

Selamat Datang [ Status : / / ]

(60)

HOME DIAGNOSA FORUM BUKU TAMU INFORMASI LOGOUT

PILIH GEJALA YANG ADA DI BAGIAN :

DATA YANG TERPILIH

BAGIAN :

GEJALA :

DIAGNOSA BARU

LIHAT DIAGNOSA PENYAKIT GEJALA 1

GEJALA 2

GEJALA 3

GEJALA 4

GEJALA 5

PILIH GEJALA

Selamat Datang dihalaman PEMAKAI

Gambar 3.16 Tampilan Diagnosa saat input checklist gejala

(61)

e. Buku Tamu

Menu ini berfungsi untuk pengguna / pasien dapat menulis komentar.

INFORMASI LOGOUT BUKU TAMU

DIAGNOSA HOME

ISI BUKU TAMU NAMA :

TULIS PESAN ANDA :

NAMA PASIEN KOMENTAR TANGGAL ISI BUKU TAMU

Gambar 3.18 Tampilan Buku Tamu untuk User f. Informasi

Dalam menu informasi berisi sama di menu informasi halaman awal yaitu tentang informasi gangguan pencernaan manusia secara umum.

Gambar 3.19 Tampilan Menu Informasi g. Log Out

(62)

Gambar 3.20 Tampilan setelah Log Out 3.3.2. Perancangan Menu Pakar

Pakar dapat mengakses semua menu dalam aplikasi sistem pakar ini, yaitu:

a. Home

Home disini adalah tampilan awal dari sistem ini. Tampilan ini berisi tetang informasi sistem pakar yang dibuat.

SELAMAT DATANG

HOME LOGIN INFORMASI

Gambar 3.21 Tampilan Awal b. Log in Pakar

(63)

Gambar 3.22 Tampilan Login Pakar c. Home Menu Pakar

Tampilan home disini berbeda dengan tampilan home di halaman awal.

Gambar 3.23 Tampilan Home Pakar d. Data Master Bagian

(64)

Gambar 3.24 Tampilan Data Master Bagian e. Data Gejala

Menu ini merupakan master dari gejala untuk mengupdate gejala yang akan ditampilkan.

Gambar 3.25 Tampilan Data Master Gejala f. Data Penyakit

(65)

Gambar 3.26 Tampilan Data Master Penyakit g. Data Aturan

Menu Data aturan ini berfungsi untuk mengatur jenis penyakit yang mempunyai satu gejala atau lebih dari satu gejala.

Gambar 3.27 Tampilan Data Master Aturan Pakar h. Data Pasien

(66)

Gambar 3.28 Tampilan Data Master Pasien i. Data Informasi

Dalam menu ini admin dapat mengupdate isi dari menu informasi yang di tampilkan kepada user.

(67)

BAB IV

IMPLEMENTASI SISTEM

4.1. Lingkungan Implementasi

Sebelum menjalankan program atau aplikasi, ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan, antara lain lingkungan implementasi akan perangkat keras (hardware)

dan perangkat lunak (software), serta langkah langkah yang harus dilakukan untuk

dapat melakukan instalasi aplikasi agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

4.1.1. Pera ngkat Sistem

Peralatan yang digunakan untuk semua proses dari keseluruhan transaksi yang

ada termasuk pembuatan laporan adalah menggunakan perangkat keras dan perangkat

lunak. Adapun perangkat keras yang digunakan dalam pengembangan sistem ini

adalah :

a. Intel Core 2 Duo

b. Memory (RAM) 1.00 GB

c. System type 32-bit Operating system

Sedangkan Perangkat Lunak yang digunakan adalah :

a. Windows 7 Profesional

(68)

c. Instalasi MySql

d. Instalasi Dreamweaver 8

e. Instalasi Microsoft Visio 2007

f. Instalasi Power designer 15

g. Instalasi Power designer 6

h. Instalasi Mozilla

4.2. Implementa si Database

Dalam proses pembuatan Sistem Pakar Mendeteksi penyakit pencernaan

manusia ini, pada tahap awal adalah dimulai dengan pembuatan dan perancangan

desain database dengan menggunakan xampp. Ada beberapa tabel yang terdapat

pada database sistem ini yakni sebagai berikut :

4.2.1. Tabel Admin

Tabel ini digunakan untuk menyimpan informasi data tentang admin. Terdapat

tiga kolom dalam tabel admin. id_admin untuk menyimpan id admin, password

digunakan untuk menyimpan password admin dan nama_admin digunakan untuk

menyimpan nama dari admin tersebut. Tabel yang ada dalam database ini menyimpan

informasi yang digunakan oleh admin untuk login pada aplikasi website seperti Tabel

(69)

Tabel 4.1 Tabel Admin

4.2.2. Tabel Atur an

Nama tabel dalam database ialah tb_aturan. Dalam tabel ini terdapat satu

primary key dan dua foreign key. Pada tabel ini digunakan untuk menyimpan

informasi data aturan gejala dari suatu penyakit. Terdapat tiga kolom dalam tabel

aturan seperti Tabel 4.2 berikut.

Tabel 4.2 Tabel Aturan

4.2.3. Tabel Bagia n

Tabel ini digunakan untuk menyimpan data bagian tubuh apa saja yang akan

ditampilkan kepada user.

(70)

4.2.4. Tabel Gejala

Tabel gejala digunakan untuk menyimpan data gejala dan pertanyaan yang

akan ditanyakan pada user saat melakukan diagnosa.

Tabel 4.4 Tabel Gejala

4.2.5. Tabel Penyakit

Tabel penyakit digunakan untuk menyimpan data penyakit yang ada beserta

keterangannya.

Tabel 4.5 Tabel Penyakit

4.2.6 Tabel User

Tabel user digunakan untuk menyimpan data parameter berdasarkan identitas

(71)

Tabel 4.6 Tabel User

4.2.7. Tabel Buku Tamu

Tabel buku tamu digunakan untuk menyimpan data buku tamu berisi saran

yang telah diisi oleh user.

Tabel 4.7 Tabel Buku Tamu

4.2.8. Tabel Temp_Bagia n

Tabel temp_bagian digunakan untuk menyimpan sementara data bagian yang

telah disajikan untuk user dan user memilih kemudian disimpan sementara.

(72)

4.2.9. Tabel Temp_Gejala

Tabel temp_gejala digunakan untuk menyimpan sementara data diagnose dan

gejala yang dialami user.

Tabel 4.9 Tabel Temp_Gejala

4.2.10. Tabel Infor masi

Tabel informasi digunakan untuk menyimpan semua informasi yang diberikan

kepada user.

Tabel 4.10 Tabel Informasi

4.3. Implementa si Anta r muka Aplikasi Website

Pada tahap ini akan dijelaskan tentang implementasi antarmuka dari aplikasi

berdasarkan perancangan yang telah dibuat, berikut adalah perancangan dari aplikasi

(73)

4.3.1. Menu Home sebelum Login

Tampilan menu home merupakan tampilan awal dimana pada tampilannya

berisi ucapan selamat datang dan penjelasan tentang sistem pakar seperti gambar 4.1

berikut.

Gambar 4.1 Menu Home awal

4.3.2. Menu Pemaka i

Pada menu pemakai ini user bisa melakukan diagnosa. Tapi sebelum

diagnosa user harus melakukan registrasi. Setelah melakukan registrasi untuk

melakukan diagnosa selnjutnya user tidak perlu registrasi lagi cukup sekali dan login

menggunakn username dan password yang diberikan saat registrasi awal.

(74)

Pada Gambar 4.2 menu login berlaku jika user sudah melakukan

registrasi.Jika belum melakukan registrasi maka melakukan registrasi dulu seperti

gambar 4.3.

Gambar 4.3 Menu Registrasi User

Pada menu user ini masih terdapat beberapa submenu antara lain :

a. Menu Home

Pada tampilan menu bisa diakses setelah pengguna login. Menu ini berisi

tentang kata-kata yang menjelaskan tentang pentingnya sistem pencernaan pada

manusia.

(75)

b. Menu Diagnosa

Pada menu diagnosa seorang user bisa melakukan diagnose dengan memilih

bagian tubuh yang akan dilakukan diagnose lalu akan tampil gejala dari bagian tubuh

yang dipilih sepert gambar 4.5 dan user input secara checklist gejala yang dialami.

Lalu bisa langsung lihat hasil diagnose atau memilih bagian tubuh dan gejala lagi.

Gambar 4.5 Menu Diagnosa Pilih Bagian

Dalam menu diagnose maka user akan diberikan pilihan untuk memilih

Bagian tubuh mana yang akan dilakukan diagnose penyakit pencernaan. Pada

Gambar 4.6 setelah user memilih Bagian tubuh maka Bagian tubuh yang dipilih akan

disimpan sementara dan user akan diberikan beberapa gejala untuk dipilih sesuai

gejala yang dialami user.

(76)

Pada Gambar 4.7 setelah user memasukkan pilihan bagian dan gejala user bisa

langsung lihat hasil diagnose atau bisa memilih kembali bagian yang lain.

Gambar 4.7 Menu Diagnosa setelah pilih bagian dan gejala

Pada Gambar 4.8 Setelah user memasukkan Bagian dan Gejala untuk

dilakukan diagnose. Maka akan tampil Hasil diagnose.

Gambar 4.8 Hasil Diagnosa

c. Menu buku tamu

Menu ini berguna untuk user yang ingin memberikan saran tentang sistem ini

(77)

Gambar 4.9 Menu Buku Tamu

d. Menu Informasi

Menu ini dapat dilihat untuk user yang sudah registrasi atau belum. Dalam

menu ini berisi tentang informasi penyakit pencernaan seperti gambar 4.10 berikut.

Gambar 4.10 Menu Informasi

e. Menu Logout

Menu ini berfungsi untuk user mengakhiri aktifitas dan akan kembali ke

(78)

Gambar 4.11 Menu Setelah Logout

4.3.3. Menu Pa kar

Pada tampilan menu pakar yang dapat mengakses halaman ini hanyalah

seorang pakar. Pakar sangatlah berperan penting dalam sistem ini yaitu menginputkan

dan mengupdate data.

Pada menu pakar ini masih terdapat beberapa submenu antara lain :

a. Menu Login Pakar

Sebelum Pakar bisa mengakses menu data master harus login. Dan login pakar

ini hanya bisa untuk pakar saja dengan satu password seperti Gambar 4.12 berikut ini.

(79)

b. Menu Home

Pada Gambar 4.13 Halaman Home pada menu pakar hanyalah tampilan awal

dari menu pakar.

Gambar 4.13 Menu Home Pakar

c. Menu Pasien

Pada Gambar 4.14 adalah menu pasien. Dalam menu ini seorang pakar bisa

melihat sapa saja pasien yang penah melakukan diagnose dan seorang pakar dapat

juga menghapus data pasien.

Gambar 4.14 Menu Data Master Pasien

d. Menu Bagian

Dalam menu Bagian ini pakar bisa melakukan insert, update, delete data master

dari Bagian tubuh yang akan ditampilkan untuk user. Seperti Gambar 4.15 dibawah

(80)

Gambar 4.15 Menu Pakar Data Master Bagian

e. Menu Gejala

Pada gambar 4.16 dibawah ini Menu gejala ini adalah Master Gejala dan apakr

bisa melakukan insert, update, delete gejala yang berhubungan dengan bagian tubuh

dan penyakit pencernaan.

(81)

f. Menu Penyakit

Pada gambar 4.17 adalah menu penyakit. Dalam menu ini seorang pakar bisa

melakukan insert, update, dan delete suatu penyakit beserta keterangannya.

Gambar 4.17 Menu data master penyakit

g. Menu Aturan

Pada gambar 4.18 adalah menu aturan. Dalam menu ini seorang pakar bertugas

untuk menentukan aturan gejala-gejala dari suatu penyakit yang kemudian disimpan

sebagai penalaran yang digunakan untuk identifikasi suatu penyakit.

(82)

h. Menu Informasi

Pada gambar 4.19 adalah menu Informasi. Dalam menu ini seorang pakar bisa

memberikan informasi tentang penyakit pencernaan yang mungkin kurang dimengerti

oleh user dengan melakukan insert, update, dan delete.

Gambar

Gambar 2.6 Proses Best First Search
Gambar 2.10 Lambung
Gambar 3.2 Flowchart Forward Chaining
Gambar 3.3. Flowchart sistem pakar pencernaan dari sisi pasien / user
+7

Referensi

Dokumen terkait

a) Tingkat kekumuhan di permukiman yang teridentifikasi kumuh dibagi menjadi tiga kelas, yaitu ringan, sedang dan berat. Permukiman kumuh ringan memiliki persentase

Pengamatan pengendapan protein oleh alkohol dapat dilakukan dengan pengamatan langsung pada endapan yang terbentuk akibat reaksi protein dengan larutan alkohol

Di atas telah dikemukakanpedornan umum dalammenilai validitas konvergen butir pemyafaan suatu instrumen, yaitu makin besar koefisien korelasinya maka makin valid pemyataan

Dengan asumsi bahwa ada gaya gravitasi yang bekerja menuju pusat bumi, jika akselerometer kita arahkan ke tanah (arah panah pada sensor.. menunjuk pusat bumi,

Untuk mengetahui hasil penilaian poster siswa sebagai produk berpikir kreatifnya, dilakukan dengan cara mencari nilai dari skor hasil peer assessment dan penilaian

The researcher interesting to conducted a research entitled: The influence of using scaffolding toward students’ report text writing ability at the first semester of the eleventh grade

Dari data yang diperoleh ternyata bahwa kebutuhan energi pakan untuk pertumbuhan dan penyimpanan protein yang optimal untuk benih patin jambal diperkirakan sebesar

Hasil uji normalitas menggunakan Kolmogrov-Smirnov menunjukan data berasal dari distribusi yang normal karena seluruh perlakuan bernilai lebih dari 0.05 dan