• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI SANTRI PONDOK PESANTREN YA NABIUL ULUM SURABAYA TERHADAP SINETRON PESANTREN & ROCK N’ ROLL SEASON 3 DI SCTV (Studi deskriptif kualitatif tentang Persepsi Santri Surabaya Terhadap Sinetron Pesantren & Rock N’ Roll Season 3 tahun 2012 di SCTV).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERSEPSI SANTRI PONDOK PESANTREN YA NABIUL ULUM SURABAYA TERHADAP SINETRON PESANTREN & ROCK N’ ROLL SEASON 3 DI SCTV (Studi deskriptif kualitatif tentang Persepsi Santri Surabaya Terhadap Sinetron Pesantren & Rock N’ Roll Season 3 tahun 2012 di SCTV)."

Copied!
120
0
0

Teks penuh

(1)

N’ Roll Season 3 tahun 2012 di SCTV)

SKRIPSI

Oleh :

KANINA KENSASI C NPM. 0943010166

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

(2)

rahmat,hidayah dan karunia-Nya sehingga Peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “PERSEPSI SANTRI PONDOK PESANTREN YA NABIUL ULUM SURABAYA TERHADAP SINETRON PESANTREN & ROCK N’ ROLL SEASON 3 DI SCTV”.

Peneliti menyadari bahwa di dalam penyusunan skripsi ini banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan. Selesainya skripsi ini tentunya tidak terlepas dari adanya arahan , nasehat, dan bimbingan dari Ibu Dra. Diana Amelia, M.Si yang dengan segala perhatian dan kesabarannya rela meluangkan waktu untuk membantu Peneliti ditiap proses penyusunan skripsi ini. Terima kasih yang tak terhingga Peneliti sampaikan.

Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan banyak terima kasih yang setinggi-tingginya kepada semua pihak-pihak yang telah membantu Peneliti dalam menyelesaikan penyusunan skripsi penelitian, diantaranya :

1. Ibu Dra. Hj.Suparmawati,M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UPN “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Juwito, S.Sos, M.Si. selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi. 3. Bapak Saifuddin Zuhri, M.Si. selaku Sekretaris Program Studi Ilmu

Komunikasi.

(3)

iv

5. Ibu, Ayah dan Keluarga tercinta atas segala Doa, bimbingan, dan supportnya selama ini yang tak pernah ada hentinya kepada Peneliti.

6. Sahabat, dan teman-teman lainnya yang berada di lingkungan sekitar Peneliti, tak henti untuk mengucapkan terima kasih atas dukungan morilnya.

7. Terima kasih untuk Dewi, Dita, Sheila, dan Lantri atas doa, dan bimbingannya yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi.

Peneliti menyadari bahwa penyusunan Penelitian Skripsi Ini masih memiliki banyak kekurangan. Sehingga Peneliti berharap kritik dan saran yang membangun demi kebaikan dan kesempurnaan dalam penyusunan penelitian skripsi.

Semoga dengan penyusunan penelitian skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak Khususnya masyarakat Surabaya, Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dan terkhusus bagi Peneliti.

Surabaya, September 2013

(4)

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERSETUJ UAN ……….. iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

ABSTRAC ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah ... 1

1.2.Perumusan Masalah ... 10

1.3.Tujuan Penelitian ... 10

1.4.Manfaat Penelitian ... 11

BAB II KAJ IAN PUSTAKA 2.1.Penelitian Terdahulu ... 12

2.2.Landasan Teori ... 14

2.2.1.Telivisi Sebagai Media Massa ... 14

2.2.2.Dampak media televisi ... 17

2.2.3.Pemir sa sebagai Khalayak Media Massa ... 18

2.2.4.Pr ogram Televisi ... 19

2.3 Pengertian Persepsi ……… 20

2.3.1 Komponen Persepsi ……… 22

2.3.2 J enis Per sepsi ……….. 24

2.3.3 Hal-hal yang Mempengar uhi Persepsi ………. 27

(5)

2.3.8 Sejar ah Rock and Roll ……… 39

2.3.9 Pesantren Ya Nabiul Ulum ………. 44

2.3.10 Teori Kultivasi ………. 47

2.4 Kerangka Berfikir ………. 48

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.J enis Penelitian ... 50

3.2.Definisi Operasional Konseptual ... 51

3.2.1.Persepsi ... 51

3.2.2.Persepsi Terhadap Manusia atau Per sepsi Sosial ... 52

3.2.3.Sinetron ... 54

3.2.4. Santri ……….. 56

3.2.5. Pesantr en ……… 60

3.2.6.Sehjarah Rock and Roll ……… 61

3.2.7. Pesantr en Ya Nabiul Ulum ……….. 66

3.3.Lokasi Penelitian ... 69

3.4. Infor man ……… 70

3.5. Teknik Pengumpulan Data ……….. 71

3.6.Teknik Analisis Data ………... 72

BAb IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambar an Umum Objek Penelitian ……….. 73

(6)

4.2.1 Penyajian Data ………. 80

4.2.2 Identitas Infor man ………... 81

4.3 Analisis Data ……….. 84

4.3.1 Per sepsi Santr i Ter hadap Sinetron Pesantren & Rock N’ Roll Season 3 di SCTV ……… 84

4.4 Pembahasan ……….. 104

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ……….. 109

5.2 Sar an ………. 109

DAFTAR PUSTAKA ... 111

(7)

Sur abaya terhadap sinetron pesantren & rock n’ r oll season 3 di SCTV) Penelitian ini didasarkan pada banyaknya tayangan sinetron yang bertema religi, tapi tidak mengangkat unsur agama didalam ceritanya. Tayangan sinetron Pesantren & Rock N’ Roll Season 3 di SCTV adalah tayangan sinetron yang menceritakan kehidupan yang ada di pesantren namun di kemas secara modern.

Landasan teori yang digunakan yaitu teori kultivasi dimana anggapan dasar dari teori ini menyatakan bahwa terpaan media (khususnya TV) mampu memperkuat persepsi khalayak terhadap realitas sosial. Umumnya mereka mereaksi apa saja yang dilihatnya dari televisi. Akibatnya, individu-individu itu lebih senang meniru apa yang disajikan televisi.

Segmentasi dari penelitian ini adalah santri yang pernah menonton sinetron Pesantren & Rock N’ Roll Season 3 yang berusia 17-24 tahun yang berada di Surabaya. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi dan wawancara mendalam kepada informan. Dan analisis data menggunakan analisis deskriptif.

Kanina Kensasi. Santri’s Perception towar d the Pesantren & Rock n’ Roll Season 3 Sinetron in SCTV (descriptive qualitative study about Sur abaya’s santri per ception towar d the pesantren & rock n’ roll season 3 sinetron in SCTV)

This research based on the number of sinetrons that take the religious theme, however it doesn’t brings the religion element insight. The Pesantren & Rock N’ Roll season 3 in SCTV is a sinetron that tell us about the pesantren’s life in modern ways.

(8)
(9)

1.1Latar Belakang Masalah

Dalam masyarakat yang semakin maju dan berkembang, informasi menjadi sangat penting. Setiap orang, badan dan organisasi berhak untuk memperoleh informasi untukk dapat berkembang dan berinteraksi dengan lingkungannya. Informasi sangatlah berharga bagi manusia karena informasi adalah salah satu kebutuhan bagi manusia untuk bisa mengetahui, memahami dan mengerti hal-hal yang ada dan terjadi disekitarnya. Dan masyarakat akan memasuki suatu peradaban informasi, maka peranan dan posisi informasi menjadi sangat penting.

Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada beberapa pakar psikologi memandang bahwa dalam komunikasi antar manusia, maka media yang paling dominan dalam berkomunikasi adalah panca indra manusia seperti mata dan telinga. Pesan-pesan yang diterima panca indra selanjutnya diproses dalam pikiran manusia untuk mengontrol dan menentukan sikapnya terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan dalam tindakan. Media yang dimaksud ialah media yang digolongkan atas empat macam yakni antar pribadi, media kelompok, media publik, dan media massa.

(10)

Sedangkan media massa elektronik terdiri dari televise, radio, film, internet, dan lain-lain. Media cetak seperti majalah, surat kabar, dan buku justru mampu, memberikan pemahaman yang tinggi kepada pembacanya, karena ia syarat dengan analisa yang mendalam dibanding media lainnya (Cangara, 2005:128).

Menurut Sastro (1992:23) dari beberapa media massa yang ada, televise merupakan media massa elektronik yang paling akhir kehadirannya. Meskipun demikian televise sebagai media massa yang paling efektif saat ini dikarenakan pada televise perkembangan teknologi sangat cepat. Hal ini disebabkan oleh sifat audio visualnya yang tidak dimiliki oleh media massa lainnya, dalam hal penayangan televise bersifat sangat bermanfaat bagi upaya pembentukan sikap maupun perilaku dan sekaligus perubahan pola berpikir.

(11)

masyarakat yang sudah terlanjur mengetahui dan merasakannya, baik pengaruh yang positif maupun negatif. (Effendy, 1996:122).

Media televisi yang mempersiapkan materi-materi hiburan yang lebih banyak dibandingkan media cetak, karena pada umumnya pemirsa televise lebih tertarik menyaksikan televisi dari unsur hiburannya disbanding pemberitaan-pemberitaan analisis atau kritik sosial. Kalaupun ada perhatian khalayak terhadap pemberitaan analisis hanya terbatas pada masyarakat yang mempunyai status sosial tertinggi, baik dari segi materi pendidikan. (Charles Wright) menambahkan fungsi hiburan media massa. Hal ini jelas sebagai salah satu fungsi yang lebih bersifat human interest, maksudnya agar pemirsa tidak merasa jenuh dengan berbagai isi pesan yang disajikan oleh media televise (overload) selain itu fungsi hiburan media massa juga berdaya guna sebagai sarana pelarian (escapisme) pemirsa atau khalayak sasaran terhadap suatu masalah. (Kuswandi, 1996:23-24).

(12)

Pemirsa adalah sasaran komunikasi melalui televise siaran yang heterogen karena masing-masing mempunyai kerangka acuan (frame of reference) yang berbeda satu sama lain. Mereka berbeda bukan saja dalam usia dan jenis kelamin, tetapi juga dalam latar belakang sosial dan kebudayaan, sehingga pada gilirannya berbeda dalam pekerjaan, pandangan hidup agama dan kepercayaan, pendidikan, cita-cita, keinginan, kesenangan dan lain sebagainya. (Effendy, 1993:8)

Seiring dengan berkembangnya teknologi saat ini media menempatkan diri sebagai sarana yang dapat memenuhi kebutuhan khalayak, tak terkecuali media televisi. Hal ini tidak lepasnya dari semakin kompleksnya kebutuhan manusia yang menginginkan pemenuhan secara instan. Kondisi tersebut di manfaatkan banyak industri televise di negeri ini saling bersaing menyuguhkan tayangan yang dapat memenuhi hasrat khalayak sebagai pemirsa televise

(13)

Diantara stasiun-stasiun TV tersebut SCTV selalu menampilkan ide inovatif untuk suatu programnya yang kemudian sukses dan pada akhirnya stsaiun televisi swasta lain ingin mencoba menghadirkan program-program yang sama dengan harapan mendapat sambutan baik pula dari pemirsanya. Lepas dari kelebihan televise yang dapat memenuhi kebutuhan manusia, stasiun televise berusaha bersaing mengemas sajian acara yang menarik untuk dapat disaksikan pemirsa televisi. Ada beberapa format tayangan pendidikan yang dikemas dalam bentuk sinetron. Contohnya sinetron pesantren & rock N roll season 3. Kehidupan pesantren yang dikemas dengan gaya modern.

Sinetron Pesantren & Rock N Roll di season pertama tokoh Wahyu subuh menikahi Nada anak dari Kyai Besar Abdullah, pemilik pesantren Darussalam. Lalu Wahyu Subuh dan Nada pindah ke Maroko, mereka dikarunia dua anak, Wahyu Subuh Junior dan Azwa. Pesantren & Rock N Roll Season 3 di SCTV menceritakan tentang pondok pesantren Darussalam mendapat tamu istimewa. Mereka adalah Nada dan Wahyu Subuh Junior, masing-masing merupakan anak dan cucu Kyai Besar Abdullah. Kyai Besar Abdullah berharap Wahyu Subuh Junior dapat melanjutkan kepemimpinan di pondok pesantren, sekaligus membuat pesantren Darussalam modern. Tetapi Wahyu Subuh Junior yang menurutnya kampungan, dan berniat kembali keluar negeri.

(14)

Darussalam. Sedangkan Nayla juga diam-diam menyukai Junior. Niat Junior mengejar Nayla selalu terhambat oleh Laila, sahabat Nayla yang memang diam-diam menyukai Junior. Konflik terajadi saat Nayla dan Laila bermusuhan karena Laila merasa Nayla mengkhianati persahabatan mereka. Sejak saat itu banyak hambatan Wahyu Subuh Junior untuk mendapatkan Nayla. Sedangkan adik Wahyu Subuh Junior, Azwa menyukai Ashar anak dari ketua pesantren Darussalam. Banyak konflik yang terjadi di pesantren Darussalam semenjak kedatangan Wahyu Subuh Junior. Peraturan dan tata tertib yang di pesantren Darussalam sering sekali dilanggar oleh Wahyu Subuh Junior, seperti berpacaran dengan Nayla, keluar dan masuk asrama wanita, untuk bertemu Nayla yang jelas-jelas dalam Islam wanita dan Pria tidak boleh saling bertemu jika belum muhkrimnya, mengajak Nayla jalan-jalan keluar pesantren, dan lain sebagainya.

(15)

Di dalam agama islam banyak peraturan-peraturan yang harus dipatuhi. Seperti, cara berpakaian yang baik menurut syariat Islam, wanita dan Pria tidak boleh saling bersentuhan bila belum muhkrim nya dan lain sebagainya. Seiring dengan berkembangya teknologi, aturan-aturan itu sering sekali diabaikan, bahkan disepelekan. Namun fenomena kehidupan dipesantren yang digambarkan dalam sinetron pesantren & rock n roll season 3 berbanding terbalik dengan pesantren Hidayatullah Surabaya dan pesantren Amanatul Ummah Surabaya.

Menurut Ust. Nur Fuad, MA. Pemimpin pondok pesantren Hidayatullah Surabaya berpendapat bahwa fenomena kehidupan pesantren yang sebenarnya tidak sesuai dengan apa yang digambarkan dalam sinetron Pesantren & Rock n roll Season 3, baik letak asrama santri laki-laki dan santri wanita berbeda bukan dalam satu lingkungan, dan tata tertib yang ada di dalam pesantren.

(16)

Adanya perbedaan persepsi dari masing-masing individu, dan perbedaan persepsi tersebut dilatar belakangi oleh beberapa factor seperti : a. Pengalaman

Ketiadaan pengalaman terdahulu dalam menghadapi suatu objek jelas akan membuat seseorang menafsirkan objek tersebut berdasarkan dugaan semata atau pengalaman yang mirip

b. Kebudayaan

Perbedaan adat kebudayaan dan kebiasaan menentukan persepsi seseorang sehingga timbul berbagai persepsi yang berbeda pula.

c. Kondisi Psikologis

Factor psikologis seperti kemauan, keinginan, motivasi, emosi, dan harapan yang berbeda menentukan persepsi yang berbeda pula.

Dari latar belakang tersebut penulis tertarik untuk mengkaji lebih jauh tentang bagaimana persepsi Santri tentang tayangan sinetron Pesantren & Rock N’ Roll Seoson 3. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yaitu suatu pendekatan yang tidak menggunakan statistic atau angka-angka tertentu. Hasil dari penelitian kualitatif ini tidak dapat bersifat universal, jadi hanya berlaku pada situasi dan keadaan dimana penelitian yang dilakukan (Kountur, 2003:29)..

(17)

diteliti (Kountur, 2003:53). Metode penelitian deskriptif berupaya untuk memberikan gambaran tentang suatu fenomena tertentu secara terperinci, sehingga pada akhirnya dapat diperoleh pemahaman yang lebih jelas mengenai fenomena yang sedang diteliti.

Penelitian ini dilakukan kepada Santri yang mengetahui tayangan sinetron Pesantren Rock N Roll Season 3 khususnya di Wilayah Surabaya. Karena wilayah Surabaya adalah kota yang penduduknya mayoritas menganut agama islam. (Sumber : Wikipedia). Selain itu kota Surabaya juga memiliki 79 pesantren yang tersebar dibeberapa wilayah disurabaya. (Sumber : http://docnetters.wordpress.com). Surabaya juga merupakan kota metropolis dengan jumlah penduduk terpadat setelah kota Jakarta (sumber: BPS Surabaya 2013).

Dengan adanya penelitian ini, peneliti ingin mengetahui realitas dalam masyarakat tentang persepsi Santri Surabaya terhadap sinetron pesantren & rock n’ roll seoson 3. Untuk mendukung penelitian ini, peneliti menggunakan teori dari pakar komunikasi untuk membantu menyelesaikan masalah ini, salah satunya adalah teori kultivasi yang digagas oleh George Gerbner.

(18)

sedemikian rupa dan sedemikian penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, sehingga mendominasi “lingkungan simbolik” kita dengan cara menggantikan pesannya tentang realitas bagi penglaman pribadi dan sarana mengetahui dunia lainnya.

Berdasarkan uraian diatas maka judul dalam penelitian ini adalah “Persepsi Santri Pondok Pesantren Ya Nabiul Ulum Surabaya terhadap Sinetron Pesantren & Rock N’ Roll Season 3 di SCTV”.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat di ambil perumusan masalah sebagai berikut :

“Bagaimana persepsi Santri Surabaya tentang tayangan sinetron pesantren & Rock N Roll season 3 di SCTV ?”

1.3Tujuan Penelitian

(19)

1.4Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian diharapkan dapat member masukan pada perkembangan dan pendalaman ilmu komunikasi terutama dalam tayangan sinetron dan memberikan gambaran tentang kemampuan pesan dalam tayangan sinetron dalam memotivasi konsumen.

2. Manfaat Praktis

(20)

2.1 Penelitian Terdahulu

(21)

ini benar-benar tergantung pada motif mereka dalam menonton trik berulang program kriminal, selain itu, emosion, physology dan pengalaman individu, juga dipengaruhi oleh pendidikan, ekonomi, sosial budaya, agama, yayasan dan lingkungan dan intensitas dari stimulus yang diterima.

(22)

konflik, tingkah laku, dan sifat para tokohnya bisa diikuti dalam kehidupan sehari-hari.

Penelitian ini menggunakan teori proximitas yaitu, informasi yang disampaikan memiliki jarak kedekatan dalam kepentingan sesuai dengan apa yang sedang dihadapi khalayaknya. Sedangkan dalam konvergensional dikatakan, penyiaran pesan melalui media tidak terlepas dari pemahaman cirri-ciri komunitasnya sesuai dengan cultural yang berlaku diwilayahny, komunikasi berlangsung melalui canalizing proses, lebih persuasive dan berkelanjutan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, untuk memberikan jawaban atas gambaran mengenai keberadaan Radio Komunitas Kampus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui penelusuran data dokumentasi dengan wawancara mendalam. Dengan kesamaan metode deskriptif kualitatif peneliti mengambil judul penelitian “PERSEPSI SANTRI PONDOK PESANTREN YA NABIUL ULUM SURABAYA TERHADAP SINETRON PESANTREN & ROCK N’ ROLL SEASON 3 DI SCTV”

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Telivisi Sebagai Media Massa

(23)

dan sisi penglihatannya oleh gambarnya (Effendy, 2002:147). Perpaduan radio (broadcast) dan film (moving picture) ini membuat penonton dirumah tidak mungkin menangkap siaran TV, kalau tidak ada unsure-unsur radio. Dan tidak mungkin melihat gambar-gambar yang bergerak tanpa pada layar pesawat televise jika tidak ada unsur film. (Effendy, 2002:148).

Televisi adalah salah satu diantara sekian banyak media massa yang tengah berkembang. Meskipun demikian, perkembangannya terus menerus dan cepat. Hal ini terbukti dari makin banyaknya stasiun televisi swasta bermunculan. Ini dikarenakan media televisi memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan media lain yang lahir saat itu. (Kuswandi, 1996:8)

Televisi merupakan bagian dari media massa yang memiliki fungsi-fungsi tertentu. Peranan media massa dalam kehidupan manusia menurut Lillweri (1991:42) dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Media massa memberikan informasi dan membantu kita untuk mengetahui secara jelas tentang dunia sekelilingnya dan kemudian menyimpannya dalam ingatan kita.

2. Media massa membantu kita untuk menyusun agenda, menyusun jadwal sehari-hari.

3. Media massa membantu dan berhubungan dengan berbagai kelompok masyarakat lain diluar masyarakat kita.

(24)

5. Media massa digunakan untuk membujuk khalayak yang mencari keuntungan dari pesan-pesan yang diterimanya.

6. Media massa juga dikenal sebagai media hiburan, sebagai media melakukan fungsi sebagai media yang memberikan hiburan bagi khalayak.

Munculnya media televise dalam kehidupan manusia memang menghadirkan suatu pendapat khususnya dalam proses komunikasi dan informasi yang bersifat massa jelas melahirkan suatu efek sosial yang bermuatan perubahan nilai-nilai sosial dan budaya manusia. Kemampuan televisi dalam menarik perhatian massa menunjukkan bahwa media tersebut telah menguasai jarak secara geografis dan sosiologis. Pemirsa dapat menikmati gambar dan suara yang nyata atas suatu kejadian dibelahan bumi ini. Tetapi walaupun demikian, media televisi juga mempunyai banyak kelebihan disamping beberapa kelemahan. Kekuatan media televisi adalah menguasai jaraj dan ruang karena teknologi televisi telah menggunakan elektromagnetik, kabel dan fiber yang dipancarkan (transmisi) melalui satelit, sehingga sasaran yang dicapai untuk menjangkau massa cukup besar. Sedangkan kekurangan televisi adalah karena bersifat transitory maka isi pesannya tidak dapat di memori oleh pemirsa, lain halnya dengan media cetak, informasi dapat disimpan dalam bentuk kiplingan Koran, (Kuswandi, 1996:21).

(25)

1. Fungsi penerangan (the information function) yaitu memberikan informasi-informasi acara televisi.

2. Fungsi pendidikan (the educational function) yaitu memberikan informasi pendidikan yakni untuk meningkatkan pengetahuan dan penalaran masyarakat.

3. Fungsi hiburan (the entertainment function) acara-acara yang ditayangkan di televisi dapat memberikan hiburan yang luas kepada khalayak.

2.2.2 Dampak media televisi

Ada tiga dampak yang ditimbulkan dari acara televisi terhadap pemirsa menurut Kuswandi (1996:100), yaitu:

1. Dampak Kognitif yaitu kemampuan seseorang pemirsa untuk menyerap dan memahami acara yang ditayangkan televise yang melahirkan pengetahuan bagi pemirsa.

2. Dampak peniruan yaitu pemirsa dihadapkan pada trendi actual yang ditayangkan ditelevisi.

3. Dampak perilaku yaitu proses tertanamnya nilai-nilai sosial budaya yang telah ditayangkan acara televisi yang diterapkan dalam kehidupan pemirsa sehari-hari.

(26)

banyak program acara yang dikonsumsi orang dewasa ternyata ditonton juga oleh anak-anak.

2.2.3 Pemirsa sebagai Khalayak Media Massa

McQuail menyebut khalayak sebagai audience. Menurut McQuail (2005:202) audience adalah pertemuan public, berlangsung dalam rentang waktu tertentu, dan terhimpun bersama oleh tindakan individu untuk memilih secara sukrela sesuai dengan harapan tertentu bagi masalah menikmati, mengaggumi, mempelajari, merasa gembira, tegang, kasihan atau lega. Audience merupakan kumpulan orang-orang yang bertujuan untuk mendengarkan. Istilah audience berlaku universal dan secara sederhana dapat diartikan sebagai sekumpulan orang yang menjadi pembaca, pendengar, pemirsa berbagai media atau komponen isisnya (McQuail, 2005:201). Dalam istilah lainnya, audience juga bisa diartikan sebagai khalayak. Audience memiliki karakteristik tersendiri. Dengan sifat-sifatnya sebagai berikut :

1. Heterogen

Artinya pendengar adalah massa, yaitu sejumlah orang yang sangat banyak, dengan sifatnya heterogen dan terpancar di berbagai empat yang berbeda. Di samping itu, perbedaan pendengar juga meliputi jenis kelamin, tingkat pendidikan, frame of reference dan field of experience.

(27)

Karena pendengar berada dalam keadaan heterogen, maka isi pesan akan diterima dan di mengerti bila sifatnya pribadi sesuai dengan situasi dimana pendengar itu berbeda.

3. Aktif

Pendengar televisi aktif, terutama menemui sesuatu yang menarik dari sebuah stasiun televise, mereka akan berfikir dalam melakukan interprestasi.

4. Selektif

Pendengar dapat dengan leluasa memilih program dan channel televisi yang diminati. Begitu banyak stasiun radio siaran dengan jenis acara siarannya yang masing-masing berlomba untuk memikat perhatian pendengar. Isi siaran yang tidak memenuhi selera pendengar, sudah tentu akan sia-sia.

2.2.4 Program Televisi

(28)

informasi kemudian dibagi lagi menjadi dua jenis yaitu berita keras (Hard News) yang nerupakan laporan berita terkini yang harus segera disiarkan dan berita lunak (Soft News) yang merupakan kombinasi dari fakta, gossip, dan opini. Soft news juga dapat berbentuk perbincangan (talk show). Talk show adalah sebuah pertunjukkan yang dipusatkan pada wawancara-wawancara, dan yang lainnya diselingi dengan penampilan penyanyi atau pelawak (comedian). Namun wawancara tetap menjadi sentral dalam talk show dengan segala tipenya (Pane, 2004:90)

Sementara program hiburan terbagi atas 3 kelompok besar yaitu music, drama permainan (game show), sinetron dan pertunjukkan (Morissan, 2005:100). Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audience dalam bentuk music, lagu, cerita, dan permainan (game) (Morissan, 2005:100-101). Dalam penelitian kali ini tayangan sinetron Pesanteren & Rock N’ Roll Season 3 termasuk dalam kategori sinetron.

2.3 Pengertian Persepsi

(29)

beberapa pakar komunikasi untuk memperjelas pengertian persepsi, antara lain:

John R, Wenburg dan William W. Wilmot

Persepsi dapat didefinisikan sebagai cara organism member makna”

Rudolf R. Verderber

Persepsi dalah proses menafsirkan informasi indrawi

J. Cohen

Persepsi didefinisikan sebagai interpretasi bermakna atas sensasi sebagai respresentative objek eksternal : persepsi adalah pengetahuan yang tampak mengenai apa saja yang ada diluar sana

Brian Fellows

Persepsi adalah proses yang memungkinkan suatu organism menerima dan menganalisis informasi”

Kanneth A. Sereno dan Edward M. Bodaken

Persepsi adalah sarana yang memungkinkan kita memperoleh kesadaran akan sekeliling dan lingkungan kita

Philip Goordarce dan Jennifer Follers

(30)

Joseph A. DeVito

Persepsi adalah proses dengan mana kita sadar akan banyaknya stimulus yang mempengaruhi indera kita”.

(Mulyana, 2001 : 167-168)

Pengertian-pengertian persepsidi atas pada dasarnya telah disimpulkan oleh mulyana, seperti yang telah dituliskannya sebelumnya. Dari pengertian-pengertian persepsi di atas juga diketahui bahwa persepsi adakah inti dari komunikasi, sedangkan penafsiran atau interprestasi adalah inti dari persepsi, liliweri dalam Dasar-dasar Komunikasi Antar Budaya (2003:137) menyatakan bahwa persepsi yang dimiliki oleh seseorang adalah frame of refrence seseorang yang menjadi saringan untuk menyaring pesan yang dikirim dan di sandi baik. Persepsi disebut inti komunikasi, karena jika persepsi tidak akurat, tidak mungkin berkomunikasi dengan efektif.

2.3.1 Komponen Persepsi

Seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa inti dari komunikasi adalah persepsi, sedangkan intidari persepsi adalah interpretasi atau penafsiran. Lebih lagi, berikut ini diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan persesi atau komponen persepsi meliputi :

(31)

Penginderaan atau sensasi dapat ditangkap melalui alat-alat indera kita, antara lain:

a. Mata sebagai penglihatan menyampaikan pesan non verbal ke otak untuk diinterpretasikan. Otak menerima kira-kira dua pertiga pesan melalui rangsangan visual, sehingga dapat dikatakan penglihatan sebagai indera yang penting.

b. Telinga sebagai indera pendengaran juga menyampaikan pesan non verbal ke otak untuk ditafsirkan dan suara ini dapat diterima semua arah.

Hidung, kulit dan lidah sebagai indera pencium, peraba, dan pengecap juga memiliki peran yang penting dalam persepsi dan komunikasi.

2. Dalam proses persepsi, atensi sangat tidak terelakkan sebab sebelum seseorang merespon atau menafsirkan kejadian atau rangsangan apapun, orang tersebut harus lebih dulu memperhatikan kejadian atau rangsangan tersebut. Dalam hal ini rangsangan yang menarik perhatian seseorang akan dianggap lebih penting oleh orang tersebut, daripada rangsamgan yamg tidak menarik perhatiannya. Rangsangan yang tidak menarik perhatian seseorang akan cenderung diabaikan oleh orang tersebut.

3. Interpretasi

(32)

persepsi. Namun tidak semua pesan atau rangsangan yang ditangkap oleh indera seseorang akan diinterpretasikan semuanya oleh orang tersebut, karena berbagai alas an antara lain : tidak sesuai dengan kepentingannya, keterbatasaan banyak dalam satu waktu yang sama, dan tidak semua rangsangan memiliki daya tarik yang sama bagi orang tersebut. (Mulyana, 2001:168-170)

Tubbs dan Moss dalam Human Communication (200 : 39-40) mengatakan bahwa komponen persepsi adalah suatu proses aktif dimana setiap orang memperhatikan, mengorganisasikan dan menafsirkan semua pengalamannya secara selektif. Pemilihan stimuli tersebut tergantung pada minat, motivasi, keinginan, dan harapan. Manusia cenderung mengorganisasikan stimuli secara efektif, berarti bahwa stimuli diurutkan dan disajikan dalam sebuah gambaran yang menyeluruh, lengkap dan dapat di indera. Stimuli dipersepsi dan diorganisasi secara selektif, selanjutnya stimuli ditasfirkan secara selektif pula, artinya stimuli diberi makna secara unik oleh orang yang menerimanya sesuai masa lalu, asumsi perilaku, suasana hati, dan harapan orang tersebut. Oleh Mulyana (2001:169) dikatakan bahwa tiga tahap atau komponen persepsi baik sensasi, atensi, dan interpretasi pada dasarnya adalah sama.

(33)

Menurut mulyana dalam bukunya Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (2001 : 171) pada dasarnya persepsi manusia terbagi menjadi dua, yaitu :

1. Persepsi terhadap objek atau lingkungan fisik

Persepsi tiap orang dalam menilai suatu objek atau lingkungan fisik tidak selalu sama. Terkadang dalam mempresepsi lingkungan fisik, seseorang dapat melakukan kekeliruan, sebab terkadang indera seseorang menipu diri orang tersebut, hal tersebut dikarenakan :

a. Kondisi yang mempengaruhi pandangan seseorang, seperti keadaan cuaca yang membuat orang emlihat fatamorgana, pembiasan cahaya seperti dalam peristiwa ketika seseorang melihat bahwa tongkat tersebut lurus. Hal inilah disebut ilusi.

b. Latar belakang pengalaman yang berbeda antara seseorang dengan orang lain.

c. Budaya yang berbeda

d. Budaya psikologis yang berbeda juga membuat perbedaan persepsi seseorang dengan orang lain dalam mempresepsi suatu objek. 2. Persepsi terhadap manusia atau persepsi sosial

(34)

sumber penting dalam pola iinteraksi antar manusia, karena persepsi sosial seseorang menentukan hubungan seseorang dengan orang lain. Hal pentimg namun bukan tugas yang mudah bahkan mungkin cenderung sulit dan kompleks. (sumber diambil dari http://www.mailarchieve.com/buni@yahoogroups.com, 28/08/2013 (07:59).

Persepsi sosial dikatakan lebih sulit dan kompleks disebabkan :

a. Manusia bersifat dinamis, oleh karena itu persepsi terhadap manusia dapat berubah dari waktu ke waktu, dan lebih cepat daripada persepsi terhadap objek.

b. Persepsi sosial tidak hanya menggapai sifat-sifat yang tampak dari luar namun juga sifat-sifat atau alas an-alasan internalnya.

c. Persepsi sosial bersifat interaksi karena pada saat seseorang mempresepsi orang lain, orang lain tersebut tidak diam saja, melainkan ikut mempresepsi orang tersebut (Mulyana, 2001 : 171-176)

Persepsi sosial terdiri atas tiga elemen, yaitu :

1. Pribadi (Person) yaitu persepsi sosial yang dilakukan dengan cepat ketika melihat penampilan seseorang. Contoh : jenis kelamin, ras, usia, latar belakang etnik, aspek demografi lainnya.

(35)

terdahulu. Contoh : seseorang pernah melewati suatu jalan asing yang dulu pernah ia lewati ketika tersesat.

3. Perilaku (behavior) persepsi sosial yang dibentuk berdasarkan gejala-gejala perilaku orang lain. Contoh : menilai seseorang berdasarkan sifat dan tingkah lakunya.

Pada penelitian ini, penulis akan meneliti tentang persepsi sosial yang berkaitan dengan pribadi (person). Dimana akan diteliti persepsi yang berbeda berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan, ras, dan latar belakang masyarakat terhadap isi pesan tayangan sinetron Pesantren & Rock N’ Roll Season 3.

2.3.3 Hal-hal yang Mempengar uhi Persepsi

Mulyana dalam Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (2002:176) mengatakan bahwa setiap orang memiliki gambaran yang berbeda mengenai realitas disekelilingnya. Berikut ini beberapa prinsip penting mengenai persepsi terutama yang berkaitan dengan persepsi sosial, yang dapat dikatakan bahwa prinsip-prinsip ini mempengaryhi persepsi yang dilakukan manusia, antar lain :

1. Persepsi berdasarkan pengalaman

(36)

hal-hal itu berdasarkan pengalaman (dan pembelajaran) masa lalu mereka berkaitan dengan orang, objek atau kejadian serupa. Ketiadaan pengalaman terdahulu dalam menghadapi suatu objek jelas akan membuat seseorang menafsirkan objek tersebut berdasarkan dugaan semata atau pengalaman yang mirip. Hal tersebut membuat seseorang terbiasa merespon suatu objek dengan cara tertentu, sehingga seseorang sering gagal mempresepsi perbedaan yang sama dalam suatu objek lain yang mirip. Manusia cenderung memperlakukan objek tersebut seperti sebelumnya, padahal terdapat rincian lain dalam objek tersebut.

2. Persepsi bersifat selektif

Jika setiap saat seseorang disrebu dengan jutaan rangsangan inderawi dan diharuskan menafsirkan rangsangan tersebut semuanya, pastilah orang tersebut tidak mampu melakukannya, sebab adanya keterbatasan kemampuan inderawi setiap orang dalam menangkap rangsangan disektiranya. Factor utama yang mempengaruhi selektifitas adalah atensi, dimana atensi ini sendiri dipengaruhi oleh beberapa factor seperti :

a. Factor internal seperti :

1. Factor biologis antara lain rasa lapar dan haus, yang berhubungan dengan kebutuhan.

(37)

3. Factor sosial seperti : gender, agama, tingkat pendidikan, pekerjaan, penghasilan, peranan, status sosial, pengalaman masa lalu, dan kebiasaan.

4. Factor psikologis seperti kemauan, keinginan, motivasi, emosi dan harapan.

b. Factor eksternal adalah atribut-atribut objek yang dipersepsi, seperti : gerakan kontras, kebaruan dam perulangan.

3. Persepsi bersifat dugaan

Sama seperti proses seleksi, langkah ini dianggap perlu karena seseorang tidak mungkin memperoleh rincian yang jelas melalui kelima inderanya. Proses persepsi yang bersifat dugaan ini memungkinkan seseorang menafsirkan suatu objek dugaan makna yang lebih lengkap dati sudut pandang manapun. Hal tersebut disebabkan karena keterbatasan informasi yang diperoleh melalui alat-alat indera yang dimiliki manusia, menyebabkan terjadinya ruang kososng tersebut.

4. Persepsi bersifat evaluative

(38)

pesan berdasarkan pengalaman terdahulu yang pernah dialaminya untuk mencocokkan apakah kejadiannya sama. Dengan demikian persepsi bersifat pribadi dan subjektif.

5. Persepsi bersifat kontekstual

Setiap rangsangan dari luar harus diorganisasikan. Mulyana dalam bukunya Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (2001:191) mengatakan bahwa dari semua pengaruh yang ada dalam persepsi seseorang konteks merupakan salah satu pengaruh paling kuat. Dalam mengorganisasikan suatu objek, seseorang biasanya meletakkannya dalam suatu konteks tertentu dengan prinsip-prinsip :

a. Struktur objek atau kejadian berdasarkan prinsip kemiripan atau kedekatan dan kelengkapan.

b. Kecenderungan seseorang dalam mempresepsikan suatu rangsangan atau kejadian berdasarkan latar belakangnya.

2.3.4 Model Komunikasi Ber lo

Model komunikasi Berlo diperkenalkan pertama kali oleh David K. Berlo yang dikemukakan pada tahun 1960. Model ini dikenalkan dengan nama SMCR. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Sumber : McQuail (2005 : 35)

(39)

Source merupakan sumber informasi atau pihak yang menciptakan pesan baik seseorang atau kelompok. Massage merupakan pesan yang disampaikan oleh sumber dalam suatu kode simbolik, seperti bahasa, atau isyarat. Channel adalah medium yang membawa pesan dan receiver adalah seseorang atau kelompok yang menjadi sasaran komunikasi. Sedangkan effect yaitu akibat yang ditimbulkan dari pesan yang diterima. Dalam penelitian ini yang menjadi unsur source terdapat pada tayangan Pesantren & Rock N’ Roll, sedangkan unsur message terdapat pada informasi-informasi dalam tayangan Pesantren & Rock N’ Roll, unsur channel dalam penelitian ini adalah televisi, hal ini dikarenakan program sinetron Pesantren & Rock N’ Roll ditayangkan di televisi dan unsur receiver dalam penelitian ini adalah Santri Surabaya.

(40)

Dalam komunikasi massa banyak terdapat beberapamedia yang dapat digunakan dalam mengkomunikasikan pesan atau informasi seperti televisi, radio, surat kabar, buku, dan majalah. Pesan dikembangka berdasarkan elemen, struktur, isi, perlakuan. Salurannya berhubungan dengan panca indera. Salah satu kelebihan model Berlo adalah bahwa model ini bersifat heuristic (merangsang penelitian) karena merinci unsur-unsur yang penting dalam proses komunikasi. Model komunikasi seperti ini dapat digunakan untuk meneliti bagaimana suatu pesan itu tersampaikan pada penerima informasi.

2.3.5 Sinetron

Sinetron adalah sinema elektronik atau film televisi sebagai tandingan film teatrikal atau akronim dari dua istilah sinemadan elektronik, berarti film cerita yang lazim dipertunjukkan digedung bioskop yang disiarkan melalui media elektronik yaitu video. (Effendy, 1990:50).

Menurut Kuswandi (1996:130) ada beberapa factor yang membuat sinetron disukai, yaitu :

a. Isi pesannya sesuai dengan realitas sosial pemirsa

b. Isi pesannya mengandung cerminan tradisi nilai luhur budaya masyarakat (pemirsa).

(41)

Menjamurnya paket sinetron di televisi, bukan hal yang luar biasa, kehadiran sinetron merupakan satu bentuk aktualitas komunikasi dan interaksi manusia yang diolah berdasarkan alur cerita, untuk mengangkat permasalahan hidup manusia sehari-hari. Paket sinetron yang tampil di televisi adalah salah satu bentuk untuk mendidik masyarakat dalam bersikap dan berperilaku yang sesuai dengan tatanan norma dan nilai budaya masyarakat setempat.

Bagian dari sinetron antara lain (Efendy, 2003:127-151) :

a. Gaya Bahasa

Adalah cara bertutur pemakai ketika beradegan. b. Alur Cerita

Adalah jalan cerita yang mengkisahkan tentang tiap episode penayangan dengan tem yang berbeda.

c. Adegan

Adalah keseluruhan atau perilaku actor atau pelaku yang terlibat dalam sebuah film atau sinetron.

d. Aktor dan Aktris

Adalah orang yang memperkejakan atau memunculkan karakter sesuai dengan naskah yang telah dibuat.

(42)

Adalah latar belakang dalam sebuah alur cerita. f. Sound Effect atau Soundtrack

Adalah semua suara, dialur suara manusia dan music, yang dibutuhkan dalam pembuatan film atau sinetron.

2.3.6 Santri

Kata santri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti “orang yang mendalami agama Islam” kemudian “ orang yang beribadat dengan sungguh-sungguh” orang yg shaleh. Santri juga di identikkan dengan kata susastri (sankserta) yang artinya pelajar agama, pelajar yang selalu membawa kitab ajaran suci (agama). Pada zaman pengaruh hindu budha di Nusantara sebutan ini lebih di kenal dengan cantrik, dimana para cantrik berdiam diri dalam sebuah asrama bersama sang guru dalam beberapa lama untuk memperdalam ilmu keagamaan. Dalam sejarah pendidikan istilah lembaga yang demikian di sebut dengan gurukulla (Pondok pesantren sekarang).

(43)

Sansekerta yang artinya “melek huruf” alias bisa membaca. Pendapat ketiga mengatakan bahwa perkataan santri sesungguhnya berasal dari bahasa jawa, dari kata cantrik, yang berarti “seseorang yang selalu mengikuti gurunya kemanapun gurunya pergi/menetap.”

Terlepas dari asal usul kata santri, jika ditelusuri secara mendalam, maka kata “santri” mengandung beberapa arti:

Pertama; tiga matahari. Pengertian ini diambil dari kata san dan tri. “san” adalah bahasa inggris yang sudah diIndonesiakan, yang asalnya adalah Sun (matahari). Sedangkan “tri” juga bahasa inggris yang berarti tiga. Sehingga bila disusun, santri mengandung arti “tiga matahari”. Adapun yang dimaksud tiga matahari itu adalah Iman, Islam, dan Ihsan. Ini menunjukkan bahwa santri adalah orang yang berpegang teguh pada Iman, Islam, Ihsan.

Kedua; arti santri adalah jagalah tiga hal. Pengertian ini mengambil dari kata “San” dan “Tri” juga. “San” adalah bahasa arab yang sudah di-Indonesiakan, yang berasal dari kata Sun (jagalah). Sedangkan “Tri” adalah bahasa Inggris yang berartikan tiga. Jika disusun, mengandung arti “jagalah tiga hal”. Tiga hal tersebut adalah, (1) jagalah ketaatan kepada Allah, (2) Jagalah ketaatan kepada Rasul-Nya dan (3) para pemimpin.

(44)

• َﻦ ِْﺳ (sin) asalnya yaitu ِة َر ْﻮ َﻌ ْﻟ ا ُﺮ ْﺘَﺳ (menutup aurat). Arti ini memberi

kepahaman bahwa santri termasuk orang yang selalu menutup aurat sekaligus berpakaian sopan.

• ن ْﻮُﻧ (nun) asalnya ِﺮ َﻜْﻨُﻤ ْﻟ ا ِﻦ َﻋ ُﻲ َْﻧ adalah (meninggalkan maksiat).

Pengertian ini menunjukkan bahwa kata santri adalah orang yang meninggalkan perbuatan maksiat.

• ْء اَر (ra’) asalnya ialah ْﻲ ِﺻ ﺎَﻌ َﻤ ْﻟ ا ُك ْﺮَﺗ (menjaga diri dari hawa nafsu). Ini

berarti para santri adalah orang yang selalu menjaga hawa nafsunya, agar tidak terjerembab dalam kenistaan.

• ْءَﺎ (Ya) asalnya yaitu ٌﻦ ِْﻘَ (yakin/mantab). Hal ini memberi pemahaman

bahwa santri adalah orang yang selalu yakin dan mantap dengan cita-citanya. Karena para santri umumnya meyakini salah satu kandungan ndham imrithi:

ْﻊِﻓ ُر ِهِد َﺎَﻘِﺘْﻋ ِا َﺐ ْﺴَﺣ ﻲَﺘَﻔْﻟ ا ِذِإ #

ْﻊِﻔَﺘ ـْﻨَ ْﻢَﻟ ْﺪِﻘَﺘ ْﻌَ ْﻢَﻟ ْﻦ َﻣ ﱡﻞُﻛ َو

Artinya: “ketinggian derajat pemuda, tergantung pada keyakinannya. Setiap orang yang tidak mempunyai keyakinan, maka ia tidak ada gunannya”.

Sedangkan menurut Dr. KH. M.A Sahal Mhafud, yang menilai kata santri berasal dari bahasa arab, yaitu dari kata “santaro”, yang berarti “menutup”. Kalimat ini mempunyai bentuk jamak (plural) sanaatir (beberapa santri).

(45)

dengan 4 huruf yang dikandungnya : sin = “satrul al aurah” (menutup aurat), Nun = “na’ibul ulama” (wakil dari ulama), Ta’ = “tarkul al ma’ashi” (meningglkan kemaksiatan), Ra’ = “ra’isul ummah” (pemimpin ummah).

2.3.7 Pesantren

Pengertian pesantren menurut tata bahasa indonesia berasal dari kata santri dengan awalan kata ‘pe’ dan akhiran ‘an’ yang berarti tempat tinggal santri atau tempat nyantri dalam bahasa jawa. Pernyataan Haidar P.D. mengutip dari Soegarda Poerbakawatja mengatakanpesantren berasal dari kata santri yaitu seorang pelajar agama Islam sehingga dengan demikian pesantren mempunyai pengertian tempat orang berkumpul untuk belajar agama Islam. Terdapat pula yang mendefinisikan pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan Islam Indonesia yang berbasis sistem pendidikan “tradisional” untuk mendalami bidang ilmu-ilmu Islam dan mengamalkan ilmu tersebut sebagai pedoman hidup keseharian atau perilaku (2004: 26-27).

(46)

Islam secara detail serta mengamalkan sebagai pedoman hidup keseharian dengan menekankan pentingnya moral dalam kehidupan bermasyarakat (Fenomena 2005: 72).

Pondok pesantren secara definitif tidak dapat di berikan batasan yang tegas melainkan ter-kandung fleksibilitas pengertian yang memenuhi ciri-ciri yang memberikan pengertian pondok pesantren. Jadi pondok pesantren belum ada pengertian yang lebih kongkrit karena masih meliputi beberapa unsur untuk dapat mengartikan makna “pondok pesantren” secara komprehensif.

Melihat pesatnya perkembangan di dunia pesantren, maka akan kita dapati berbagai metode dan materi pendidikan, maka kata ‘santri’ terbagi menjadi dua. Ada ‘Santri Modern’ dan ada ’Santri Tradisional’ . Sehingga tidak asing muncullah istilah pondok modern dan juga pondok tradisional. Sedang dari segi tempat belajarnya, ada istilah ‘santri kalong’ dan ‘santri tetap’. Santri kalong adalah orang yang berada di sekitar pesantren yang ingin menumpang belajar di pondok pada waktu-waktu tertentu, yang saat ini masyhur dengan Istilah ‘Mustami’ yang berarti juga mendengar/menyimak.

2.3.8 Sejar ah Rock and Roll

Musik rock adalah genre musik populer yang mulai diketahui

secara umum pada pertengahan tahun 50an. Akarnya berasal dari rhythm

(47)

lainnya. Selanjutnya, musik rock juga mengambil gaya dari berbagai

musik lainnya, termasuk musik rakyat (folk music), jazz dan musik klasik.

Musik Rock adalah salah satu genre dalam khasanah musik populer dunia

yang biasanya didominasi oleh vokal, gitar, drum, dan bas. Banyak juga

dengan penambahan instrumen seperti keyboad, piano maupun

synthesizer. Musik rock biasanya mempunyai beat yang kuat dan

didominasi oleh gitar, baik elektrik maupun akustik.

Bunyi khas dari musik rock sering berkisar sekitar gitar listrik atau

gitar akustik, dan penggunaan back beat yang sangat kentara pada rhythm

section dengan gitar bass dan drum, dan kibor seperti organ, piano atau

sejak 70-an, synthesizer. Disamping gitar atau kibor, saksofon dan

harmonika bergaya blues kadang digunakan sebagai instrumen musik solo.

Dalam bentuk murninya, musik rock"mempunyai tiga chords, bakcbeat

yang konsisten dan mencolok dan melody yang menarik". Pada akhir

tahun 60-an dan awal 70-an, musik rock berkembang menjadi beberapa

jenis. Yang bercampur dengan musik folk (musik daerah di amerika)

menjadi folk rock, dengan blues menjadi blues-rock dan dengan jazz,

menjadi jazz-rock fusion. Pada tahun 70an, rock menggabungkan

pengaruh dari soul, funk, dan musik latin. Juga di tahun 70an, rock

berkembang menjadi berbagai subgenre (sub-kategori) seperti soft rock,

glam rock, heavy metal, hard rock, progressive rock, dan punk rock. Sub

(48)

punk dan alternative rock. Pada tahun 90an terdapat grunge, Britpop, indie

rock dan nu metal.

Sebuah kelompok pemusik yang mengkhususkan diri memainkan

musik rock dijuluki rock band atau rock group (grup musik rock). Rock

group banyak yang terdiri dari pemain gitar, penyanyi utama (lead singer),

pemain gitar bass, dan drummer (pemain drum), membentuk sebuah

quartet. Beberapa group menanggalkan satu atau dua posisi diatas dan/atau

menggunakan pennyanyi utama sebagai pemain alat musik disamping

menyanyi, membentuk duo atau trio. Group lainnya memiliki pemusik

tambahan seperti dua rhythm gitar dan atau seorang keyboardist (pemain

kibor). Agak lebih jarang, penggunaan alat musik bersenar seperti biola,

cello atau alat tiup seperti saksofon, terompet atau trombon.

Pondasi dari musik rock adalah rock and roll dan rockabilly di era

50an. pada akhir 60an banyak terjadi percampuran genre musik lain

dengan musik rock. Musik folk bercampur menjadi Folk Rock, Musik

blues bercampur menjadi Blues Rock dan musik jazz menjadi

Jazz-Fussion Rock. Dan pada tahun 70an rock berkembang menjadi beberapa

subgenre seperti soft rock, hard rock, heavy metal dan punk. Di era 80an

berkembang lagi beberapa subgenre seperti glam metal, synth rock, trash

metal, hardcore punk, alternative rock. Di era 90an subgenre baru yaitu

grunge style rock, britpop, indie rock, piano rock dan nu metal.

(49)

Hard Rock

Genre musik rock yang berakar pada musik pertengan 60a yaitu

garage dan psychedelic rock dan banyak keterpengaruhan dari musik

blues. Hard rock banyak didominasi oleh gitar elektrik, bas gitar dan drum.

Peran gitaris biasanya terbagi dua yaitu lead guitar dan rythm guitar, lead

guuitar akan menampilkan guitar solo pada beberapa bagian dari lagu

sedangkan peran rythm guitar lebih sebagai pelengkap lead guitar. Bas

gitar dan drum berfungsi untuk membangun struktur dari musik hard rock

itu sendiri. Beberapa grup musik hard rock terkemuka seperti : AC/DC,

AC/DC, Aerosmith, The Who, Thin Lizzy, Guns N' Roses, Nazareth, Van

Halen dan Kiss sedangkan grup musik seperti led zeppelin dan deep purple

adalah "pelintas batas" antara hard rock dan heavy metal

Heavy Metal

Sebenarnya hard rock dan heavy metal tidak beda jauh dalam hal

bermusik makanya banyak pelintas batas antara keduanya, musik heavy

metal hanya lebih cepat dalam musiknya. Musik ini dipelopori oleh led

zeppelin, deep purple dan black sabbath. penerusnya seperti Judas Priest,

Iron maiden, metallica, megadeth, Slayer, W.A.S.P, dll. Ciri tema dari lirik

heavy metal adalah tentang sex, kekerasan, fantasi dan mistis.

Punk Rock

Aliran ini lebih pada pemberontakan anak muda terhadap

(50)

seperti kalo kita mendengarkan lagu2nya sex pistols yang sangat ancur dan

tanpa harmonisasi bahkan dalam pertunjukan live nya sering basnya

diganti dibelakang layar karena pemain aslinya biasanya teler berat dan

udah pasti sangat ngawur sekali banget-banget. Pelopor musik ini adalah

Ramones, Sex Pistols, dan The Clash penerusnya banyak sekali di era

2000an kayak green day tapi kurang liar.

Glam Metal

Sering juga disebut sebagai Hair Metal karena kecenderungan dari

personil band nya yang berambut panjang dan gaya berpakaiannya yang

glamour dan make up nya. secara musik glam metal gak beda jauh dengan

heavy metal hanya saja ada perbedaan dalam lirik yang lebih cenderung

hedonistik seperti masalah sex, minuman dan obat. Grup band yang masuk

ke aliran ini adalah motley crue, deff lepard, quiet riot, dokken, twisted

sister,poison, cinderella,warrant, bon jovi dll.

Banyak lagi aliran dalam rock yang belum dibahas tapi nanti akan

terlalu panjang dan membosankan, intinya adalah dengan mengetahui

sejarah dan filosofi dari musik membuat kita tidak langsung serta merta

memproklamirkan sebuah lagu menjadi masuk ke dalam musik rock

seperti lagu isabella karya search, sebuah lagu melayu yang dibalut distorsi

gitar. Juga jangan sampai di ledek "muka kencang (sangar), musik kendor

(merintih-rintih)

(51)

Tahun 60’an dan Awal 70’an

musik rock berkembang menjadi beberapa jenis. Yang bercampur

dengan musik folk (musik daerah di amerika) menjadi folk rock, dengan

blues menjadi blues-rock dan dengan jazz, menjadi jazz-rock fusion.

Tahun 70’an

Rock menggabungkan pengaruh dari soul, funk, dan musik latin.

Juga di tahun 70an, rock berkembang menjadi berbagai subgenre

(sub-kategori) seperti soft rock, glam rock, heavy metal, hard rock, progressive

rock, dan punk rock. Sub kategori rock yang mencuat ditahun 80an

termasuk New Wave, hardcore punk dan alternative rock.

Tahun 90’an

Terdapat grunge, Britpop, indie rock dan nu metal. Sebuah

kelompuk pemusik yang mengkususkan diri memainkan musik rock

dijuluki rock band atau rock group. Rock group banyak yang terdiri dari

pemain gitar, penyanyi utama (lead singer), pemain gitar bass, dan

drummer (pemain drum), membentuk sebuah quartet. Beberapa group

menanggalkan satu atau dua posisi diatas dan/atau menggunakan penyanyi

utama sebagai pemain alat musik disamping menyanyi, membentuk duo

atau trio. Group lainnya memiliki pemusik tambahan seperti dua rhythm

gitar dan atau seorang keyboardist. Agak lebih jarang, penggunaan alat

musik bersenar seperti biola, cello atau alat tiup seperti saxophones,

(52)

2.3.9 Pesantr en Ya Nabiul Ulum

(53)

Sistem pengajaran

Meski sudah hampir 6 dekade pesantren ini berdiri sampai sekarang pesantren ini masih mempertahankan sistem sorogan dan bandongan sebagai sistem pengajarankitabkitab Islam klasiksebagaiintipendidikan.

(54)
(55)

di pondok pesantren.Kelas bandongan ini biasanya disebut dengan madrasah diniyah.

2.3.10 Teori Kultivasi

Salah satu yang mendasari munculnya teori ini adalah bahwa pada dasarnya manusia tidak mempunyai kebebasan untuk menentukan bagaimana mereka berpikir, apa yang dirasakan dan bagaimana mereka hidup. Umumnya mereka mereaksi apa saja yang dilihatnya dari televisi. Akibatnya, individu-individu itu lebih senang meniru apa yang disajikan televisi. Teori imperialisme budaya, juga tak lepas dari kritikan. Teori ini terlalu memandang sebelah mata kekuatan audience dalam menerima terpaan media massa dan menginterpretasikan pesan-pesannya. Ini artinya teori ini menganggap bahwa budaya yang berbeda akan selalu membawa pengaruh peniruan pada orang-orang yang berbeda budaya.

Cultivation” berarti penguatan, pengembangan, perkembangan, penanaman atau pereratan. Maksudnya bahwa terpaan media (khususnya TV) mampu memperkuat persepsi khalayak terhadap realitas sosial. Hal ini tampak pada hipotesis dasar analisis kultivasi yaitu “semakin banyak waktu seseorang dihabiskan untuk menonton TV (artinya semakin lama dia hidup dalam dunia yang dibuat TV), maka seseorang semakan menganggap bahwa realitas sosial sama dengan yang digambarkan TV”.

(56)

pemaknaan televisi. Seiring dengan kemerosotan teori jarum hypodermis, kini muncul perspektif baru yang disebut dengan teori stalagmit. Metafor ini digunakan untuk menjelaskan bahwa efek media terjadi seiring berjalannya waktu dengan tempo yang lambat hingga bisa menciptakan sebuah stalagmit yang menggantung di dinding goa. Salah satu teori populer yang mendukung perspektif ini adalah teori kultivasi.

Para pakar teori ini berpendapat bahwa televisi memiliki efek yang relatif kecil akan tetapi sifatnya yang simultan maka ia memiliki efek yang memanjang, memiliki efek yang gradual, tidak secara langsung mempengaruhi akan tetapi berjalan secara kumulatif dan efek yang cukup signifikan. Teori kultivasi dalam bentuknya yang paling mendasar, percaya bahwa televise bertanggung jawab dalam membentuk, atau mendoktrin konsepsi pemirsanya mengenai realitas sosial yang ada di sekelilingnya. Kombinasi efek massif dari televise yang diberikan secara simultan, terus-menerus, secara tersamar telah membntuk persepsi indivdu/audiens dalam memahami realitas sosial. Lebih jauh lagi hal tersebut akan mempengaruhi budaya kita secara keseluruhan. (Syaiful Rohim : 192-193)

2.3 Kerangka Ber fikir

(57)

bermunculan. Karena media televisi memilki keunggulan tersendiri dibandingkan media lain yang lahir pada saat itu. (Kuswandi, 1998:8). Banyak stasiun televisi yang hadir di Indonesia menjadikan persaingan dalam menyuguhkan program acara kepada pemirsa televise menjadi sangat ketat.

Televisi merupakan sarana atau media yang disukai masyarakat. TV memperkenalkan kepada masyarakat mengenai seluruh aktivitas dunia yang begitu luas dan transparan. Dari berbagai Sinetron acara yang ada, Sinetron akhir-akhir ini begitu popular di kalangan masyarakat Indonesia. Dan tayangan sinetron Pesantren & Rock N’ Roll Season 3 diharapakan masyarakat dapat mengambil hikmahnya dari setiap episodenya, karena setiap tayangan televisi harus bisa menjadi tontonan yang baik bagi masyarakat.

(58)

3.1 J enis Penelitian

Pendekatan yang peneliti gunakan adalah pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya. Penelitian ini tidak mengutamakan besarnya populasi atau sampling, bahkan populasi atau samplingnya sangat terbatas. Jika data yang dikumpulkan sudah mendalam dan bisa menjelaskan fenomena yang diteliti, maka tidak perlu mencari sampling lainnya. Disini yang lebih ditekankan adalah proses kedalaman (kualitas) data, bukan banyaknya data (kuantitas) data (Kriyantono, 2008 :56).

Ada beberapa faktor pertimbangan dalam menggunakan deskriptif kualitatif, yaitu pertama metode deskriptif kualitatif akan lebih mudah menyesuaikan bila di dalam penelitian ini kenyataannya ganda, kedua metode deskriptif kualitatif menyajikan secara langsung hubungan antara peneliti dengan objek penelitian, ketiga metode deskriptif kualitatif lebih peka serta dapat menyesuaikan diri dengan banyak pengaruh terhadap pola-pola nilai yang dihadapi (Moleong, 2002:24).

(59)

1. Mengidentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi atau praktek-praktek yang berlaku.

2. Membuat perbandingan atau evaluasi.

3. Mengumpulkan informasi actual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada.

4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggambarkan persepsi Santri Surabaya tentang sinetron Pesantren & Rock N’ Roll Seoson 3 di televisi.

3.2 Definisi Konseptual

3.2.1 Per sepsi

(60)

Dalam penelitian ini mengkaji bagaimana persepsi Santri Surabaya sebagai khalayak yang menonton sinetron “Pesantren & Rock N’ Roll Seoson 3 di SCTV”. Memberikan penilaian tentang kehidupan sehari-hari, Persepsi pada khalayak yang menonton sinetron “Pesantren & Rock N’ Roll” ysng diteliti dalam penelitian ini dapat berbeda-beda. Perbedaan tersebut dapat terjadi karena adanya faktor atensi, faktor fungsional, atau faktor structural yang juga berbeda pula. Faktor tersebut nantinya akan mempengarhi proses persepsi pada diri seseorang.

3.2.2 Per sepsi Terhadap Manusia atau Persepsi Sosial

Persepsi sosial adalah proses menangkap arti objek-objek sosial dan kejadian-kejadian yang dialami oleh seseorang dalam lingkungan orang tersebut. Persepsi sosial adalah penilaian-penilaian yang terjadi dalam upaya manusia memahami orang lain. Persepsi sosial seseorang menentukan hubungan seseorang dengan orang lain. Persepsi sosial merupakan sumber penting dalam pola interaksi antar manusia, karena persepsi sosial seseorang menentukan hubungan seseorang dengan orang lain. Hal penting namun bukan tugas yang mudah bahkan mungkin cenderung sulit dan kompleks.

Persepsi sosial dikatakan lebih sulit dan kompleks disebabkan:

(61)

2. Persepsi sosial tidak hanya menanggapi sifat-sifat yang tampak dari luar namun juga sifat-sifat atau alas an-alasan internalnya.

3. Persepsi sosial bersifat interaktif karena pada saat seseorang mempersepsi orang lain, orang lain tersebut tidak diam saja, melainkan ikut mempersepsi orang tersebut (Mulayana, 2001 : 171-176)

Persepsi sosial terdiri atas tiga elemen, yaitu :

1. Pribadi (person) yaitu persepsi sosial yang dilakukan dengan cepat ketika melihat penampilan seseorang. Contoh : jenis kelamin, ras, usia, latar belakang etnik, aspek demografi lainnya.

2. Situasi (situation) yaitu persepsi sosial seseorang mengenai keadaan yang sedang dialami berdasarkan pengalaman terdahulu. Contoh : seseorang pernah melewati suatu jalan asing yang dulu pernah ia lewati ketika tersesat.

3. Perilaku (behavior) persepsi sosial yang dibentuk berdasarkan gejala-gejala perilaku orang lain. Contoh : menilai seseorang berdasarkan sifat dan tingkah lakunya.

(62)

3.2.3 Sinetron

Sinetron adalah sinema elektronik atau film televisi sebagai tandingan film teatrikal atau akronim dari dua istilah sinemadan elektronik, berarti film cerita yang lazim dipertunjukkan digedung bioskop yang disiarkan melalui media elektronik yaitu video. (Effendy, 1990:50).

Menurut Kuswandi (1996:130) ada beberapa factor yang membuat sinetron disukai, yaitu :

a. Isi pesannya sesuai dengan realitas sosial pemirsa

b. Isi pesannya mengandung cerminan tradisi nilai luhur budaya masyarakat (pemirsa).

c. Isi pesannya lebih banyak mengangkat permasalahan dan persoalan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat.

(63)

Bagian dari sinetron antara lain (Efendy, 2003:127-151) :

a. Gaya Bahasa

Cara bertutur atau gaya bahasa pemain ketika beradegan menggunakan bahasa indonesia, bahasa jawa karena setting ceritanya berada di Yogyakarta, dan juga menggunakan bahasa inggris untuk pemeran utama, karena pemeran utama diceritakan pindahan dari sekolah luar negeri kemudian jadi santri di pondok pesantren.

b. Alur Cerita

Jalan cerita dari sinetron ini mengisahkan cucu dari pemilik pesantren sengaja dipulangkan ke Indoneisa karena saat ia tinggal di maroko, tingkahnya semakin brutal dan seenaknya sendiri. Untuk itu ia dimasukkan dipesantren kakeknya untuk mendapatkan pendidikan agama, tujuannya agar ia bisa berubah. Tetapi saat dipesantren ia jatuh cinta kepada santri perempuan yang ada di pondok pesantren tesebut, dan bukannya malah berubah justru tingkahnya bertambah brutal dengan melanggar peraturan-peraturan yang ada di pesantren. Banyak terjadi konflik di pesantren setelah cucu dari pemilik pesantren itu tinggal di pesantren.

c. Adegan

(64)

memiliki sifat dan perilaku yang baik, ibu yang sabar. Pemilik dari pesantren Kyai Besar Abdullah memiliki sifat dan perilaku yang tegas, adil, serta sebagai panutan. Azwa adik dari Wahyu Subuh Junior memiliki sifat dan perilaku yang baik, periang, suka membantu. Laila sahabat nayla yang kini menjadi musuh nayla memiliki sifat dan perilaku yang jahat, licik, curang.

d. Aktor dan Aktris

Wahyu Subuh Junior diperankan oleh Rizky Nazar Nayla diperankan oleh Dinda Kirana

Nada diperankan oleh Aulia Sarah

Ashar Maggrib diperankan oleh M. Rizky Alatas Zahwa diperankan Indri Giana

Nazib diperankan oleh Ramzy e. Background atau Setting

Setting cerita berada di Yogyakarta, dan background cerita berada di pesantren.

f. Sound Effect atau Soundtrack

Soundtrack sinetron lagu dari groupband ungu

3.2.4 Santri

(65)

susastri (sankserta) yang artinya pelajar agama, pelajar yang selalu membawa kitab ajaran suci (agama). Pada zaman pengaruh hindu budha di Nusantara sebutan ini lebih di kenal dengan cantrik, dimana para cantrik berdiam diri dalam sebuah asrama bersama sang guru dalam beberapa lama untuk memperdalam ilmu keagamaan. Dalam sejarah pendidikan istilah lembaga yang demikian di sebut dengan gurukulla (Pondok pesantren sekarang).

Menurut penelitian Johns, istilah kata “santri” berasal dari bahasa tamil yang berarti “guru mengaji”. Sedangkan C.C Berg berpendapat bahwa istilah santri berasal dari kata “shastri”, yang dalam bahasa India berarti “orang yang mengetahui buku-buku suci agama hindu”. Pendapat ini didukung oleh Karel. A. Steenbrink, yang menyatakan bahwa pendidikan pesantren, dilihat dari segi bentuk dan sistemnya, memang mirip dengan pendidikan ala Hindu di India. Ada juga yang berpendapat bahwa kata “santri” berasal dari kata sastri, sebuah kata dari bahasa Sansekerta yang artinya “melek huruf” alias bisa membaca. Pendapat ketiga mengatakan bahwa perkataan santri sesungguhnya berasal dari bahasa jawa, dari kata cantrik, yang berarti “seseorang yang selalu mengikuti gurunya kemanapun gurunya pergi/menetap.”

(66)

Pertama; tiga matahari. Pengertian ini diambil dari kata san dan tri. “san” adalah bahasa inggris yang sudah diIndonesiakan, yang asalnya adalah Sun (matahari). Sedangkan “tri” juga bahasa inggris yang berarti tiga. Sehingga bila disusun, santri mengandung arti “tiga matahari”. Adapun yang dimaksud tiga matahari itu adalah Iman, Islam, dan Ihsan. Ini menunjukkan bahwa santri adalah orang yang berpegang teguh pada Iman, Islam, Ihsan.

Kedua; arti santri adalah jagalah tiga hal. Pengertian ini mengambil dari kata “San” dan “Tri” juga. “San” adalah bahasa arab yang sudah di-Indonesiakan, yang berasal dari kata Sun (jagalah). Sedangkan “Tri” adalah bahasa Inggris yang berartikan tiga. Jika disusun, mengandung arti “jagalah tiga hal”. Tiga hal tersebut adalah, (1) jagalah ketaatan kepada Allah, (2) Jagalah ketaatan kepada Rasul-Nya dan (3) para pemimpin.

Ketiga: jika ditulis dengan tulisan arab, maka kata “santri” terdiri dari lima huruf, yaitu : ي ,ر ,ت ,ن ,س . Artinya ialah:

• َﻦ ِْﺳ (sin) asalnya yaitu ِة َر ْﻮ َﻌ ْﻟ ا ُﺮ ْﺘَﺳ (menutup aurat). Arti ini memberi

kepahaman bahwa santri termasuk orang yang selalu menutup aurat sekaligus berpakaian sopan.

• ن ْﻮُﻧ (nun) asalnya ِﺮ َﻜْﻨُﻤ ْﻟ ا ِﻦ َﻋ ُﻲ َْﻧ adalah (meninggalkan maksiat).

(67)

• ْء اَر (ra’) asalnya ialah ْﻲ ِﺻ ﺎَﻌ َﻤ ْﻟ ا ُك ْﺮَﺗ (menjaga diri dari hawa nafsu). Ini

berarti para santri adalah orang yang selalu menjaga hawa nafsunya, agar tidak terjerembab dalam kenistaan.

• ْءَﺎ (Ya) asalnya yaitu ٌﻦ ِْﻘَ (yakin/mantab). Hal ini memberi pemahaman

bahwa santri adalah orang yang selalu yakin dan mantap dengan cita-citanya. Karena para santri umumnya meyakini salah satu kandungan ndham imrithi:

ْﻊِﻓ ُر ِهِد َﺎَﻘِﺘْﻋ ِا َﺐ ْﺴَﺣ ﻲَﺘَﻔْﻟ ا ِذِإ #

ُ ﻛ َو ْ

ﻊِﻔَﺘـْﻨَ ْﻢَﻟ ْﺪِﻘَﺘْﻌَ ْﻢَﻟ ْﻦﻣَ ﱡﻞ

Artinya: “ketinggian derajat pemuda, tergantung pada keyakinannya. Setiap orang yang tidak mempunyai keyakinan, maka ia tidak ada gunannya”.

Sedangkan menurut Dr. KH. M.A Sahal Mhafud, yang menilai kata santri berasal dari bahasa arab, yaitu dari kata “santaro”, yang berarti “menutup”. Kalimat ini mempunyai bentuk jamak (plural) sanaatir (beberapa santri).

(68)

3.2.5 Pesantren

Pengertian pesantren menurut tata bahasa indonesia berasal

dari kata santri dengan awalan kata ‘pe’ dan akhiran ‘an’ yang berarti

tempat tinggal santri atau tempat nyantri dalam bahasa jawa. Pernyataan

Haidar P.D. mengutip dari Soegarda Poerbakawatja mengatakanpesantren

berasal dari kata santri yaitu seorang pelajar agama Islam sehingga dengan

demikian pesantren mempunyai pengertian tempat orang berkumpul untuk

belajar agama Islam. Terdapat pula yang mendefinisikan pesantren adalah

sebuah lembaga pendidikan Islam Indonesia yang berbasis sistem

pendidikan “tradisional” untuk mendalami bidang ilmu-ilmu Islam dan

mengamalkan ilmu tersebut sebagai pedoman hidup keseharian atau

perilaku (2004: 26-27).

Definisi atau pengertian pesantren dalam kamus besar bahasa Indonesia di artikan sebagai “asrama tempat santri atau tempat murid

(santri) belajar mengaji”. Sedangkan secara istilah pesantren adalah

lembaga pendidikan Islam di mana para santri biasa tinggal di pondok

(asrama) dengan materi pengajaran kitab-kitab klasik dan kitab-kitab

umum bertujuan untuk menguasai berbagai bidang dan cabang ilmu agama

Islam secara detail serta mengamalkan sebagai pedoman hidup keseharian

dengan menekankan pentingnya moral dalam kehidupan bermasyarakat

(Fenomena 2005: 72).

Pondok pesantren secara definitif tidak dapat di berikan batasan

(69)

ciri-ciri yang memberikan pengertian pondok pesantren. Jadi pondok

Referensi

Dokumen terkait

Besar biaya investasi dihitung berdasarkan kebutuhan pembangunan SPAM di Kecamatan Campaka Kabupaten Cianjur yang terdiri dari pembangunan unit Intake, Unit IPA dan jaringan

Penyedia jasa yang merupakan badan usaha dapat diwakilkan dengan ketentuan WAJIB membawa surat kuasa atau surat tugas dari pimpinan perusahaan (isi surat tugas memuat nama kegiatan

Dengan demikian perlu dipastikan bahwa kinerja pengadaan pekerjaan konstruksi berjalan sebagainya yang direncanakan sehingga kiner- ja proyek konstruksi juga akan dapat dicapai

Dari bentuk sosialisasi tersebut khususnya untuk ke masyarakat, Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang belum memanfaatkan bentuk sosialisasi yang lain yaitu media massa baik melalui

Peran stakeholders dalam pengembangan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dapat dioptimalkan melalui pendekatan ’grass -roots ‟ yang pelaksanaannya

Laporan akhir ini dibuat untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III pada jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik

Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dan pengambilan sampel dengan teknik sensus sampling pada 75 orang aparat pengawas intern

Lihat pada transkip dokumentasi dalam lampiran penelitian ini, Kode 06/W/05-III/2018.. 9) Pantang tidak berdisiplin, tidak bersemangat dan tidak berkomitmen terhadap