• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kelas 10 SMA Prakarya dan Kewirausahaan sm 2 Buku Siswa10 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kelas 10 SMA Prakarya dan Kewirausahaan sm 2 Buku Siswa10 2016"

Copied!
146
0
0

Teks penuh

I. Pengenalan Wirausaha Kerajinan dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal

Bab ini memperkenalkan konsep wirausaha kerajinan yang terinspirasi dari objek budaya lokal. Ia menekankan pentingnya menggabungkan kreativitas dan keterampilan dengan pemahaman akan nilai budaya lokal untuk menciptakan produk kerajinan yang bernilai ekonomi. Bab ini juga memperkenalkan konsep 6M (Manusia, Uang, Material, Mesin, Metode, dan Pasar) sebagai kerangka kerja untuk perencanaan usaha. Nilai akademisnya terletak pada pemahaman tentang integrasi antara budaya, kreativitas, dan kewirausahaan, sementara aplikasi pedagogisnya berfokus pada pengembangan keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa dalam mengidentifikasi peluang usaha dan merencanakan strategi bisnis.

1.1 Perencanaan Usaha

Bagian ini membahas perencanaan usaha kerajinan, dimulai dengan identifikasi objek budaya lokal sebagai sumber inspirasi. Siswa diajak untuk menganalisis potensi bahan baku (material), keterampilan produksi (manusia dan mesin), dan pasar sasaran (market). Ini menggarisbawahi pentingnya riset pasar dan analisis SWOT dalam konteks kewirausahaan. Nilai akademisnya terletak pada aplikasi konsep perencanaan bisnis, sementara aplikasi pedagogisnya menekankan pada kemampuan siswa untuk melakukan riset, menganalisis data, dan membuat keputusan berdasarkan informasi yang diperoleh. Contohnya, tabel pada halaman 14 (LK 2) yang meminta siswa untuk mengidentifikasi ragam material dan teknik di lingkungan sekitar, menjadi latihan praktis dalam proses riset dan perencanaan.

1.2 Perancangan dan Produksi

Bagian ini mengupas proses perancangan dan produksi kerajinan. Dimulai dengan pencarian ide dan pembuatan sketsa, dilanjutkan dengan pembuatan studi model dan perencanaan produksi yang detail, termasuk aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Gambar 1.3 hingga 1.14 menunjukkan berbagai contoh objek budaya lokal dan bagaimana mereka dapat diadaptasi menjadi produk kerajinan. Nilai akademisnya terletak pada aplikasi proses desain, manajemen produksi, dan pemahaman tentang K3, sementara aplikasi pedagogisnya menekankan pada keterampilan praktis siswa dalam merancang, memproduksi, dan mengevaluasi produk mereka. Tugas 3, yang meminta siswa untuk mengembangkan desain dan menyiapkan produksi, merupakan contoh aplikasi pedagogis yang efektif.

1.3 Penghitungan Biaya Produksi dan Pemasaran

Bagian ini membahas penghitungan biaya produksi, termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead. Selanjutnya, dibahas strategi pemasaran langsung, termasuk penjualan langsung dan pemasaran multi-level. Ini memperkenalkan aspek keuangan dan pemasaran dalam konteks kewirausahaan. Nilai akademisnya terletak pada pemahaman tentang akuntansi biaya dan strategi pemasaran, sementara aplikasi pedagogisnya menekankan pada kemampuan siswa untuk menghitung biaya, menentukan harga jual, dan memasarkan produk mereka secara efektif. Tabel 1.1 pada halaman 23 memberikan contoh penghitungan biaya produksi yang sederhana tetapi efektif untuk pembelajaran.

1.4 Evaluasi

Bagian akhir bab ini menekankan pentingnya evaluasi diri dan kelompok untuk mengukur efektivitas pembelajaran. Ini meliputi evaluasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Hal ini bertujuan untuk membantu siswa merefleksikan proses pembelajaran dan mengidentifikasi area untuk peningkatan. Nilai akademisnya terletak pada pemahaman tentang pentingnya evaluasi dalam proses pembelajaran, sementara aplikasi pedagogisnya menekankan pada kemampuan siswa untuk melakukan refleksi diri dan evaluasi kinerja kelompok. Lembar kerja evaluasi diri (individu dan kelompok) pada halaman 33 dan 34 memberikan contoh yang jelas dan terstruktur.

II. Wirausaha Produk Grafika

Bab ini fokus pada kewirausahaan dalam bidang grafika, membahas sejarah dan perkembangan teknologi grafika, serta berbagai teknik cetak seperti cetak tinggi, cetak dalam, cetak datar, dan cetak saring (sablon). Ia juga membahas berbagai jenis produk grafika dan peluang usaha di bidang ini. Nilai akademisnya terletak pada pemahaman sejarah dan teknologi grafika, sementara aplikasi pedagogisnya menekankan pada pemahaman siswa tentang berbagai teknik cetak dan bagaimana memilih teknik yang tepat untuk berbagai jenis produk.

2.1 Perencanaan Usaha Produk Grafika

Bagian ini membahas perencanaan usaha produk grafika, dimulai dengan identifikasi peluang usaha dan sumber daya yang dibutuhkan. Siswa diajak untuk menganalisis kebutuhan pasar dan ketersediaan sumber daya lokal. Nilai akademisnya terletak pada aplikasi konsep perencanaan bisnis, sementara aplikasi pedagogisnya menekankan pada kemampuan siswa untuk melakukan riset pasar dan mengidentifikasi peluang usaha. Lembar kerja (LK 1) di halaman 43 memberikan kerangka kerja untuk menganalisis peluang pengembangan produk grafika.

2.2 Perancangan dan Produksi Produk Grafika

Bagian ini membahas berbagai teknik cetak (cetak tinggi, cetak dalam, cetak datar, cetak saring) secara detail, disertai ilustrasi dan gambar yang memperjelas setiap proses. Ini juga membahas pentingnya memilih teknik yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia. Nilai akademisnya terletak pada pemahaman tentang berbagai teknik cetak, sementara aplikasi pedagogisnya menekankan pada kemampuan siswa untuk memilih dan menerapkan teknik cetak yang sesuai.

2.3 Penghitungan Biaya Produksi dan Pemasaran

Bagian ini membahas aspek keuangan dan pemasaran dalam konteks kewirausahaan produk grafika. Siswa diajak untuk menghitung biaya produksi dan menentukan strategi pemasaran yang efektif. Nilai akademisnya terletak pada pemahaman tentang akuntansi biaya dan strategi pemasaran, sementara aplikasi pedagogisnya menekankan pada kemampuan siswa untuk menghitung biaya, menentukan harga jual, dan memasarkan produk grafika mereka secara efektif.

2.4 Evaluasi

Bagian ini menekankan pentingnya evaluasi sebagai bagian integral dari proses pembelajaran dan kewirausahaan. Siswa diajak untuk merefleksikan proses pembelajaran dan mengidentifikasi area untuk peningkatan. Nilai akademisnya terletak pada pemahaman tentang pentingnya evaluasi, sementara aplikasi pedagogisnya menekankan pada kemampuan siswa untuk melakukan refleksi diri dan evaluasi kinerja.

III. Kewirausahaan Budidaya Tanaman Hias

Bab ini, berdasarkan ringkasan isi kandungan, seharusnya membahas aspek kewirausahaan dalam budidaya tanaman hias. Ini akan meliputi proses produksi, perhitungan harga pokok, pemasaran, dan evaluasi hasil usaha. Nilai akademisnya akan terletak pada pemahaman tentang prinsip-prinsip budidaya tanaman dan kewirausahaan pertanian, sementara aplikasi pedagogisnya akan berfokus pada kemampuan siswa untuk merencanakan dan menjalankan usaha budidaya tanaman hias.

IV. Kewirausahaan Pengolahan Makanan Awetan Hewani

Bab ini, berdasarkan ringkasan isi kandungan, seharusnya membahas aspek kewirausahaan dalam pengolahan makanan awetan hewani. Ini akan meliputi perencanaan usaha, sistem pengolahan dan pengemasan, perhitungan harga jual, pemasaran, dan perumusan hasil usaha. Nilai akademisnya akan terletak pada pemahaman tentang prinsip-prinsip pengolahan makanan, keamanan pangan, dan kewirausahaan kuliner, sementara aplikasi pedagogisnya akan berfokus pada kemampuan siswa untuk merencanakan dan menjalankan usaha pengolahan makanan awetan hewani.

Referensi Dokumen

  • Pengembangan Ensiklopedi Digital Bidang Bisnis ( Tidak Diketahui (2009) )
  • Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Manajemen Keuangan Dengan Metode Participant Centered Learning ( Tidak Diketahui (2008) )
  • Potensi E-learning Melalui Sistem Kuliah On-Line dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di Prodi tata Niaga Jurusan Pendidikan Ekonomi FPEB-UPI ( Tidak Diketahui (2007) )
  • Tinjauan Estetik Psikosis pada Karya Lukis Penyandang Skizofrenia ( Dr. Caecilia Tridjata Suprabanindya (2015) )
  • Pemberdayaan Perempuan melalui Life Skill Pengolahan Limbah Menjadi Karya Seni ( Lemlit-UNJ (2004) )

Gambar

Tabel 3.1 Berbagai contoh tanaman hias dan produk budi daya

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini untuk: 1) Mengungkapkan karakteristik pembelajaran prakarya dan kewirausahaan di SMA N 1 Teras, 2) Mengungkapkan aplikasi metode pembelajaran

Lampiran 15 Data Penelitian Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan .... Kontribusi Praktik Kerja Industri dan Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Terhadap Sikap

Apabila kegiatan pemasaran langsung telah tuntas dilaksanakan oleh peserta didik, pengayaan yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan tugas berupa evaluasi proses dan hasil

Siswa mampu menemukan ide perencanaan usaha pengolahan makanan khas daerah yang dimodifikasi dari bahan pangan nabati dan hewani dengan sumber daya sekitar

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi pendidikan kewirausahaan dalam mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan sebagai berikut: (1) perencanaan

Proses pembelajaran pada materi menganalisis laporan kegiatan usaha pengolahan bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah berbentuk bangun datar diawali

Hal ini ditunjukkan dari nilai rata-rata ulangan harian mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan yang didapat oleh siswa yang menjadi responden penelitian sebesar

Pada hal salah satu tujuan dari pendidikan prakarya dan kewirausahaan pada kurikulum 2013 adalah bagaimana menumbuhkembangkan jiwa wirausaha melalui melatih dan