• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kelas 10 SMA Prakarya dan Kewirausahaan sm 1 Buku Siswa 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kelas 10 SMA Prakarya dan Kewirausahaan sm 1 Buku Siswa 2016"

Copied!
146
0
0

Teks penuh

I. Pengenalan Wirausaha Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Nonbenda

Bab 1 buku siswa Prakarya dan Kewirausahaan kelas 10 SMA/MA/SMK/MAK semester 1 edisi 2016 ini memperkenalkan konsep dasar kewirausahaan, khususnya dalam konteks kerajinan yang terinspirasi oleh budaya nonbenda Indonesia. Bab ini menekankan pentingnya kreativitas dan inovasi dalam memanfaatkan kekayaan budaya Indonesia untuk menghasilkan produk kerajinan yang bernilai ekonomi. Nilai akademisnya terletak pada pemahaman tentang bagaimana budaya dapat diinterpretasi dan diwujudkan dalam bentuk produk kreatif, menghubungkan unsur-unsur seni, budaya, dan ekonomi. Secara pedagogis, bab ini mendorong siswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan inovatif dalam mendesain dan memproduksi kerajinan, sekaligus mengembangkan keterampilan wirausaha.

1.1 Karakteristik Kewirausahaan

Bagian ini mendefinisikan kewirausahaan dan menguraikan karakteristik seorang wirausahawan yang sukses, seperti percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, berani mengambil risiko, kepemimpinan, keaslian, dan berorientasi ke masa depan. Dipaparkan juga faktor-faktor penyebab keberhasilan dan kegagalan berwirausaha, menekankan pentingnya perencanaan dan pembelajaran dari pengalaman. Nilai akademisnya terletak pada pemahaman tentang teori-teori kewirausahaan dan aplikasinya dalam konteks praktis. Secara pedagogis, bagian ini menginspirasi siswa untuk mengembangkan sikap dan perilaku wirausaha yang positif.

1.2 Perencanaan Usaha Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Nonbenda

Sub-bab ini membahas pentingnya perencanaan usaha, termasuk identifikasi sumber daya (6M), potensi budaya lokal sebagai inspirasi, dan penentuan target pasar. Buku ini menyajikan contoh-contoh budaya nonbenda Indonesia yang dapat menjadi sumber inspirasi, seperti cerita rakyat, tarian, dan upacara adat. Nilai akademisnya terletak pada pemahaman tentang proses perencanaan usaha yang sistematis dan terintegrasi dengan konteks budaya. Secara pedagogis, bagian ini melatih siswa untuk menganalisis potensi lokal dan merencanakan usaha secara realistis.

1.3 Perancangan dan Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Nonbenda

Bagian ini menjelaskan tahapan perancangan dan produksi kerajinan, dimulai dari pencarian ide, pembuatan sketsa, pembuatan studi model (prototyping), perencanaan produksi, hingga proses produksi itu sendiri, termasuk finishing dan pengemasan. Dijelaskan juga pentingnya memperhatikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) selama proses produksi. Nilai akademisnya terletak pada pemahaman tentang proses desain dan produksi produk kerajinan yang sistematis dan kreatif. Secara pedagogis, bagian ini melatih siswa untuk mengaplikasikan keterampilan desain, produksi, dan manajemen proyek.

1.4 Penghitungan Biaya Produksi Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Nonbenda

Sub-bab ini membahas tentang penghitungan biaya produksi, yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead. Buku ini memberikan contoh tabel penghitungan biaya produksi dan menekankan pentingnya perencanaan keuangan dalam berwirausaha. Nilai akademisnya terletak pada pemahaman tentang prinsip-prinsip akuntansi dasar dalam konteks usaha kecil. Secara pedagogis, bagian ini melatih siswa untuk mengelola keuangan dan menentukan harga jual yang tepat.

1.5 Pemasaran Langsung Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Nonbenda

Bagian ini menjelaskan metode pemasaran langsung, termasuk penjualan langsung dan multi-level marketing. Buku ini menekankan pentingnya promosi dan penjualan langsung kepada konsumen. Nilai akademisnya terletak pada pemahaman tentang strategi pemasaran yang efektif dan efisien untuk usaha kecil. Secara pedagogis, bagian ini melatih siswa untuk memasarkan produknya secara langsung dan efektif.

1.6 Evaluasi Kegiatan Pembelajaran Wirausaha Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Nonbenda

Bab ini diakhiri dengan bagian evaluasi yang meliputi evaluasi diri individu dan kelompok. Evaluasi ini bertujuan untuk menilai pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari, keterampilan yang telah dikembangkan, dan kerja sama dalam kelompok. Nilai akademisnya terletak pada pemahaman tentang proses refleksi dan evaluasi diri yang penting dalam pembelajaran. Secara pedagogis, bagian ini mendorong siswa untuk melakukan refleksi diri dan memperbaiki kekurangan.

II. Wirausaha Produk Teknologi Transportasi dan Logistik

Bab 2 membahas kewirausahaan dalam konteks teknologi transportasi dan logistik. Meskipun deskripsi lengkap tidak disertakan dalam teks yang diberikan, struktur bab ini mirip dengan Bab 1. Bab ini diharapkan akan mengulas karakteristik kewirausahaan, perencanaan usaha, perancangan dan produksi produk, penghitungan biaya, pemasaran, dan evaluasi. Nilai akademisnya terletak pada penerapan prinsip-prinsip kewirausahaan dalam konteks teknologi dan industri spesifik. Secara pedagogis, bab ini memberikan contoh lain aplikasi kewirausahaan.

III. Kewirausahaan Budi daya Tanaman Pangan

Bab 3, seperti yang terlihat dari daftar isi, berfokus pada kewirausahaan di bidang budidaya tanaman pangan. Rincian konten tidak diberikan, tetapi diharapkan akan mencakup perencanaan usaha, proses produksi, perhitungan harga pokok, pemasaran, dan evaluasi. Nilai akademisnya terletak pada penerapan prinsip-prinsip kewirausahaan dalam konteks pertanian dan agribusiness. Secara pedagogis, bab ini memperluas wawasan siswa mengenai berbagai peluang usaha.

IV. Kewirausahaan Pengolahan Makanan Awetan Nabati

Bab 4 akan membahas kewirausahaan dalam pengolahan makanan awetan nabati. Tanpa detail konten, kita dapat berasumsi bahwa bab ini akan mengikuti struktur yang sama dengan bab-bab sebelumnya, meliputi perencanaan, produksi, biaya, pemasaran, dan evaluasi dalam konteks pengolahan makanan. Nilai akademisnya terletak pada pemahaman tentang aspek-aspek bisnis di industri makanan dan penerapan prinsip-prinsip kewirausahaan. Secara pedagogis, bab ini memperkenalkan aspek lain dari usaha kecil dan menengah.

Referensi Dokumen

  • Pengembangan Ensiklopedi Digital Bidang Bisnis ( Tidak ada informasi penulis yang disebutkan )
  • Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Manajemen Keuangan Dengan Metode Participant Centered Learning ( Tidak ada informasi penulis yang disebutkan )
  • Potensi E-learning Melalui Sistem Kuliah On-Line dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di Prodi tata Niaga Jurusan Pendidikan Ekonomi FPEB-UPI ( Tidak ada informasi penulis yang disebutkan )
  • Tinjauan Estetik Psikosis pada Karya Lukis Penyan- dang Skizofrenia ( Dr. Caecilia Tridjata Suprabanindya )
  • Pemberdayaan Perempuan melalui Life Skill Pengolahan Limbah Menjadi Karya Seni ( Lemlit-UNJ )

Gambar

Tabel 2.1 Contoh tanaman pangan
Tabel 3.2 Contoh Varietas Beberapa Jenis Tanaman Pangan
Tabel 2. Biaya Tidak Tetap Lidah buaya

Referensi

Dokumen terkait

untuk menenun, c.. Pembuatan produk kerajinan bahan serat tumbuhan, baik yang dibuat sebagai bahan baku tekstil ataupun yang dibuat sebagai fungsional memiliki prosedur yang

Identifika si kebutuha Fakta :  Sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi pengolahan bahan pangan nabati dan hewani Mengamati:  Melakukan pengamata

Ide tidak datang begitu saja, kita harus melakukan beberapa riset atau peneli- tian terkait dengan ketersediaan bahan dan alat serta peluang pasar dari produk hasil pengawetan

Siswa mampu menemukan ide perencanaan usaha pengolahan makanan khas daerah yang dimodifikasi dari bahan pangan nabati dan hewani dengan sumber daya sekitar

Proses  produksi  pada  sentra/  perusahaa n produk  makanan  khas  daerah  setempat  yang  dimodifika si dari  bahan  nabati dan hewani  (teknik  pemilihan ..

pengolahan  makanan khas  daerah yang  dimodifikasi dari bahan pangan  nabati dan  hewani  berdasarkan  daya dukung  yang dimiliki  oleh daerah  setempat

Proses pembelajaran pada materi menganalisis laporan kegiatan usaha pengolahan bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah berbentuk bangun datar diawali

3) Guru membimbing peserta didik untuk dapat mengajukan pertanyaan tentang masalah nyata untuk dilakukan pengamatan yang berkaitan dengan pengolahan nonpangan dari bahan