i
GAYA ARSITEKTUR BANGUNAN INDIS DI
BOYOLALI TAHUN 1910
–
1915
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi persyaratan
guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sebelas Maret
Disusun Oleh : IBNU RUSTAMAJI
C0512028
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
ii
GAYA ARSITEKTUR BANGUNAN INDIS DI BOYOLALI TAHUN 1910 - 1915
Disusun Oleh :
Ibnu Rustamaji
C0512028
Telah disetujui oleh pembimbing
Pembimbing
Yusana Sasanti Dadtun, S.S, M.Hum
NIP. 197509272008122002
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Sejarah
Tiwuk Kusuma Hastuti, S.S, M.Hum
iii
GAYA ARSITEKTUR BANGUNAN INDIS DI BOYOLALI
TAHUN 1910 - 1915
Disusun Oleh
IBNU RUSTAMAJI
C0512028
Telah disetujui oleh Tim Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret
Pada Tanggal ...
Jabatan Nama Tanda Tangan
Ketua Drs. Sri Agus M.Pd
NIP. 195908131986031001 ... Sekretaris Tiwuk Kusuma Hastuti S.S, M.Hum
NIP. 197306132000032002 ... Penguji I Yusana Sasanti Dadtun, SS, M.Hum
NIP. 197509272008122002 ... Penguji II Insiwi Febriary S, SS, M.A
NIP. 198002272005012001 ...
Dekan
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret
iv
PERNYATAAN
Nama : Ibnu Rustamaji NIM : C0512028
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Gaya Arsitektur Bangunan Indis di Boyolali Tahun 1910 – 1915 adalah betul-betul karya sendiri, bukan plagiat, dan tidak dibuatkan oleh orang lain. Hal-hal yang bukan saya sendiri, diberi tanda citasi (kutipan) dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari terbukti melakukan pernyataan yang tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi serta gelar yang diperoleh dari skripsi tersebut.
Surakarta, 14 Desember 2016 Yang membuat pernyataan,
v
MOTTO
“Allah tidak akan mengubah suatu kaum, kecuali kaumnya berusaha sendiri”
(Q.S Ar - Ra’du : 11)
“Aku Berpikir, Maka Aku Ada”
(Rene Descartes)
“Orang yang paling tidak bahagia adalah mereka yang takut akan perubahan”
vi
PERSEMBAHAN
Ayah, Ibu, Kakak dan Keluarga Besar
Almamater Ilmu Sejarah FIB UNS
vii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. wb
Puji Syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis bisa menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “GAYA ARSITEKTUR BANGUNAN INDIS DI
BOYOLALI TAHUN 1910 - 1915”. Sholawat serta salam kita haturkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, semoga tetap menjadi suri tauladan baik bagi seluruh umat manusia dan mendapatkan syafaat beliau di hari akhir.
Dalam kesempatan kali ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya, baik dukungan material maupun non material, hingga akhirnya penulisan skripsi dapat berjalan dengan baik sesuai dengan harapan penulis, yaitu diantaranya :
1. Prof. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan kesempatan untuk kuliah di Fakultas Ilmu Budaya kepada penulis.
2. Tiwuk Kusuma Hastuti, S.S., M.Hum, selaku Ketua Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan masukan dan kritik kepada penulis.
viii
4. Insiwi Febriary Setiasih, S.S, M.Hum, selaku pembimbing kedua skripsi, yang telah memberikan kritik dan saran terhadap skripsi penulis.
5. Segenap tenaga pengajar di Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah membantu dalam proses penulisan skripsi maupun bekal ilmu pengetahuan bagi penulis.
6. Segenap Staf dan Karyawan UPT Perpustakaan Pusat UNS, Perpustakaan Prodi Ilmu Sejarah, Perpustakaan Pusat UGM, Perpustakaan Umum Kabupaten Boyolali, Perpustakaan Nasional RI, Barpus Provinsi Jawa Tengah dalam membantu penulis menelusuri referensi untuk kemajuan penulisan skripsi.
7. Ibu dan Bapak yang selalu memberikan kasih sayang luar biasa dan pengorbanan maupun dukungan baik material maupun non material bagi penulis. 8. Rekan - rekan Arkeologi FIB UGM yang telah mendukung penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi
9. Lengkong Sanggar, Muhammad Faiz, Dhani Wardani, Defi, Ratna Setyaningrum, Halim Santoso dan segenap kawan-kawan Barpus Provinsi Jawa Tengah. Terima kasih atas pengalaman yang luar biasa dari rekan - rekan semua selama penulisan skripsi ini.
ix
11. Seluruh teman-teman Ilmu Sejarah 2012 Universitas Sebelas Maret Surakarta, terima kasih atas cerita dan pengalaman luar biasa selama ini.
12. Kawan-kawan KKN UNS Ponorogo 2016, KKN UNS Desa Besuki, Kecamatan Sambit, Ponorogo. Mbah Suyud, Mas Jali, Mas Ndoni dan arek-arek Besuki dan masyarakat Desa Besuki. Terima kasih atas cerita dan pengalaman hidup luar biasa selama kegiatan berlangsung.
13. Kawan-kawan studi lapangan di Boyolali. Terima kasih atas cerita dan pengalaman tentang sejarah Boyolali kepada penulis.
14. Seluruh pihak yang telah mendukung dan membantu terlaksananya penulisan skripsi, yang tidak dapat disebutkan oleh penulis satu per satu.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi masih ada kekurangan dalam hal isi maupun ketentuan. Oleh karena itu, penulis berharap adanya kritik dan saran bagi kemajuan skripsi menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, penulis berharap bahwa semoga hasil penelitian skripsi penulis dapat memberikan manfaat bagi pembaca maupun masyarakat umum.
Wassalamualaikum wr wb
Surakarta, 14 Desember 2016
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERNYATAAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR ISTILAH ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ... xxi
ABSTRAK ... xxiii
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 11
C. Tujuan Penelitian ... 12
D. Kajian Pustaka ... 12
E. Manfaat Penelitian ... 16
F. Metode Penelitian ... 16
G. Sistematika Penulisan ... 19
BAB II. KEHIDUPAN BOYOLALI ABAD XX A. Awal Terbentuknya Kabupaten Boyolali ... 21
1. Sejarah Kabupaten Boyolali ... 21
2. Demografi Kabupaten Boyolali ... 25
B. Stratifikasi Masyarakat Boyolali Awal Abad XX ... 27
xi
2. Kelompok Masyarakat Eropa dan Pribumi ... 29
C. Kebudyaan Indis di Boyolali ... 32
1. Budaya Indis Awal Abad XX di Boyolali ... 32
2. Arsitektur Indis ... 33
BAB III. GAYA ARSITEKTUR BANGUNAN INDIS DI BOYOLALI A. Perkembangan Arsitektur Indis ... 38
1. Arsitektur Indis 1870-1909, Indische Empire Style ... ... 41
2. Arsitektur Transisi 1910-1915 di Boyolali ... 43
a. Tiang Penyangga ... 46
b. Hiasan Atap, Makelaar, Kemuncak ... 47
1). Arah Mata Angin ... 48
2). Makelaar ... 48
3). Timpanon ... 49
4). Facial Board ... 50
5). Glass In Load ... 51
B. Pemetaan Kawasan Bangunan Indis di Boyolali ... 52
1. Peta Wilayah Pusat Pemerintahan di Boyolali ... 55
2. Gedung Pemerintahan Kabupaten Boyolali ... ... 57
a. Gedung Pengadilan Pradhata ... 58
b. Asisten Residen Belanda di Boyolali ... 60
c. Kantor Bupati Gunung Pulisi Boyolali ... 61
d. Gedung Villa Merapi ... 62
e. Landraadgebouw ... 65
f. Eks gedung Tangsi Militer 1 ... 67
g. Ruang Kiri Tangsi Militer 1 ... 67
h. Eks gedung Tangsi Militer 2 ... 68
i. Ruang Belakang Tangsi Militer 2 ... 68
j. Eks gedung Tangsi Militer 3 ... 69
k. Eks Gedung Het Militaire Geneeskundig Dients ... 70
xii
m. Eks gedung Societeiet te Boyolali ... 72
n. Eks Gedung Hulppostkantoor ... 73
o. Kompleks districthoofdt ... 74
p. Eks gedung Klinik Mardi Nirmala ... 75
q. Eks Gedung Sono Sudoro Theater ... 76
r. Hotel Bojolali ... 77
s. Gedung Balai Pertemuan Bhayangkari ... 78
3. Beberapa Bangunan Sekolah di Boyolali ... 78
a. Europe Shool ... ... 79
b. Holland Inlanden School ... ... 80
c. SD Putri ... 80
d. SMPN 2 Boyolali ... 81
4. Tempat Tinggal Orang Eropa di Boyolali ... ... 83
a. Oemah Leo ... 83
b. Tempat Tinggal Pegawai Pengadilan ... 84
c. Rumah Pegawai Hulppostkantoor ... 85
d. Rumah Tinggal Pejabat Eropa ...85
e. Rumah Tinggal bapak Waluyo ... 86
f. Rumah Tinggal Dr Ning ... 86
g. Rumah Orang Belanda Pastur Gereja ...87
h. Tempat Tinggal Dr Haris ... 87
i. Tempat Tinggal Belanda ... 88
j. Stanplaat Bojolali ... 89
k. Station Tram Bojolalie ... 89
BAB IV. DAMPAK MUNCULNYA BANGUNAN INDIS DI BOYOLALI A. Dampak Sosial ... ... 90
1. Status Sosial Masyarakat ... 90
2. Pendidikan ... 97
3. Ilmu Pengetahuan ... 97
xiii
1. Gaya Hidup ...101
2. Bahasa ... 102
3. Perlengkapan Hidup ... 103
4. Gaya Arsitektur ... 104
5. Budaya Makan ala Eropa ... 104 BAB V. PENUTUP
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1. Statistik Sensus Penduduk Kabupaten Boyolali
tahun 1920
xv
DAFTAR ISTILAH
Desentralisasi : Undang – Undang yang memuat kewenangan pemerintah
daerah atau kota madya untuk mengatur pemerintahannya sendiri tanpa ada campur tangan pemerintah pusat.
Doric : Kolom batu yang memiliki bentuk bundar sederhana
dengan ketinggian 4 - 6 kaki.
Dormer : Jendela yang terdapat pada atap bangunan.
Fasasde : Wajah depan bangunan.
Fort Renovatum : Benteng Renovatum.
Galerij : Ruang kelurga.
Gementee : Kotamadya yang muncul setelah adanya desentralisasi.
Gubernemen : Wilayah yang dikuasai secara langsung oleh kolonial.
Govt. Pandhuis : Kantor Pegadaian.
Militaire Geneskundige Dients : Rumah Sakit Khusus Militer.
Indische Empire Style : Gaya arsitektur Indis pertama yang muncul dan dipelopori
oleh Gubernur Jenderal Daendels pada tahun 1830 – 1900.
Ionic : Kolom batu berbentuk ramping dengan model khas
xvi
Makelaar : Papan kayu berukuran panjang kurang lebih 2 meter di
tempel secara vertikal pada bagian fasade bangunan.
Konsole : Bidang vertikal dengan bentuk segitiga sebagai penopang
berada di atas jendela untuk mencegah sinar matahari dari air hujan langsung masuk ke dalam ruangan.
Landraad : Pengadilan
Landhuizen : Model tempat tinggal orang Eropa dengan ciri khas
halaman luas dari hasil percampuran budaya dengan arsitektur Jawa
Opzichterplus : Pengawas bangunan sekaligus perancang bentuk rumah.
Renovatum : Benteng pertahanan milik Belanda yang berada di
Boyolali sebagai markas militer yang didirikan tahun 1831.
Soos / Societeiet : Kepanjangan dari societeiet adalah pusat pertemuan, hiburan dan rapat informal untuk masyarakat kelas elite Eropa dan elite Jawa.
SoTM : Perusahaan Kereta Tram Soloche Tramweg Matschapaij
Stanplaat : Terminal bus.
Station Bojolali : Stasiun Kereta Tram.
Stainledglasss : Kaca berwarna – warni sebagai pembias cahaya matahari
xvii
Statsblaad : Berkas peraturan.
Tangsi : Markas / barak Militer.
Tympanum : Bentuk segitiga pada bagian fasade denpan bangunan
rumah.
xviii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Masyarakat Eropa di Boyolali ... 31
Gambar 2. Masyarakat pribumi di Boyolali ... 31
Gambar 3. Gedung Pengadilan Agama ... 42
Gambar 4. Gedung Tangsi Militer 1914 ... 47
Gambar 5. Ruang samping gedung Dinas Kebudayaan ... 49
Gambar 6. Gedung Tempat Tinggal pastor Gereja Katolik ... 50
Gambar 7. Ruang samping gedung Dinas Kebudayaan ... 50
Gambar 8. Gedung markas CPM ... 52
Gambar 9. Gedung Pengadilan Pradhata ... 58
Gambar 10. Gedung Asisten Residen Boyolali ... 60
Gambar 11. Gedung Kantoor Regent ... 61
Gambar 12. Gedung CPM sekaligus Villa Merapi ... 62
Gambar 13. Gedung Landraad ... 65
Gambar 14. Gedung Tangsi Militer 1914 ... 67
Gambar 15. Ruang samping Tangsi Militer ... 67
xix
Gambar 17. Ruang belakang Tangsi Militer 1914 ... 68
Gambar 18. Gedung Tangsi Militer ... 69
Gambar 19. Het Militaire Geneskundig Dients ... 70
Gambar 20. Gedung Kantor Polisi Sektor ... 71
Gambar 21. Gedung Societeiet ... 72
Gambar 22. Gedung Hulppostkantor ... 73
Gambar 23. Gedung Districhoofdt ... 74
Gambar 24. Gedung Hospitaal ... 75
Gambar 25. Gedung Sono Sudoro Theater ... 76
Gambar 26. Hotel Bojolali ... 77
Gambar 27. Wisma Bhayangkari ... 78
Gambar 28. Rumah Dinas Polisi Resort ... 78
Gambar 29. Europe School ... 79
Gambar 30. Holland Inlanden School ... 80
Gambar 31. Sekolah Dasar Putri ... 80
Gambar 32. SMP N 2 Boyolali ... 81
Gambar 33. Gapura Kherkof ... 82
xx
Gambar 35. Tempat Tinggal Eropa Jalan Merapi No. 5 ... . 84
Gambar 36. Tempat Tinggal Eropa Jalan Merapi ... 85
Gambar 37. Tempat Tinggal Eropa Jalan Merbabu No. 8 ... 85
Gambar 38. Tempat Tinggal Eropa Jalan Merbabu No. 48 ... 86
Gambar 39. Tempat Tinggal Eropa Jalan Merbabu ... 86
Gambar 40. Tempat Tinggal Eropa Jalan Merbabu No. 37 ... 87
Gambar 41. Tempat Tinggal Eropa Jalan Merbabu ... 87
Gambar 42. Tempat Tinggal Eropa Jalan Merbabu No. 57 ... 88
Gambar 43. Gedung Perusahaa Daerah Jalan Merbabu ... 88
Gambar 44. Stanplaat Bojolali Jalan Pandanaran ... 89
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman 1A. Staatsblad van Nedherlandsche-Indie No.30 Tahun 1847 ... 110 II A x. Staatsblad van Nedherlandsche-Indie No. 209 Tahun 1874 ... 116
I B x. Serat Perdjadjian Dalem Ingkang Sinoehoen Kandjeng Soesoehoenan Kaping VII Kalijan
Kandjeng Goeperment Walandi-Nederland Bab
Pangadilan Pradoto, Kadipaten, Soerambi. ... 119 II B x. Serat Kontrak Perdjandjian Ingkang Sinoehoen
Kandjeng Soesoehoenan Pakoe Boewono IX Kalijan
Kandjeng Goevernement Tahoen 1874 Kamot Ing
Serat Staatsblad 1874, No.209. ... 122 III x. Serat Angger Angger Goenoeng Ingkang Sinoehoen
Kandjeng Soesoehoenan Pakoeboewono VII. ... 124
IV x. Rijksblad Soerakarta 1918, No. 23.
Tanggal 12 Oktober 1918 angka 383. ... 126
V x. Rijksblad Soerakarta 1919, No. 24.
Tanggal 12 Oktober 1918 angka 384. ... 126 VI x. Koewajibanipoen Boepati Politie... 128
xxii
1. Uitkomsten Der In De Maand November 1920 Gehouden
Volkstelling ... ... 130
2. Nedherlandsche-Indie. Batavia 6 Januarij.
Berita mengenai jabatan Asisten Residen di Boyolali ... 132 3. Java-Bode : Nieuws, Handel-en Advertentieblad voor
Nedherlandsche-Indie, tanggal 04 Desember 1869.
Berisi tentang De Militaire Geneseskundige Dients te
Boyolali ... ... 133
4. Berkas Mengenai Biaya Pembangunan Kantor Residen
di Boyolali Tahun 1923 yang dikerjakan oleh B.O.W Solo.
xxiii
ABSTRAK
Ibnu Rustamaji. C0512028. 2016. Gaya Arsitektur Bangunan Indis di Boyolali Tahun 1910 - 1915 : Program Studi Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui gaya arsitektur bangunan Indis yang berada di pusat kota Boyolali dan pengaruhnya terhadap dinamika sosial budaya masyarakat Kabupaten Boyolali tahun 1910 – 1915. Rumusan masalah terkait penelitan ini adalah : 1. Latar belakang berdirinya Kabupaten Boyolali, 2. Perkembangan gaya arsitektur Indis di Boyolali tahun 1910 – 1915, 3. Pengaruh Gaya Arsitektur Indis terhadap dinamika sosial dan budaya masyarakat Kabupaten Boyolali.
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, penelitian ini menggunakan metode sejarah, yakni : 1. Heuristik, 2. Kritik Sumber, 3. Intepretasi, 4. Historiografi. Teknik pengumpulan data berupa studi dokumen dan studi pustaka. Data kemudian ditulis berdasarkan tata cara penulisan sejarah.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa selama kurun waktu 1910 – 1915, arsitektur Indis memiliki pengaruh besar terhadap dinamika Kabupaten Boyolali. Bertemunya dua budaya yang berbeda antara budaya Eropa dan pribumi yang terjadi telah mempengaruhi kegiatan sehari–hari masyarakat Kabupaten Boyolali. Arsitektur Indis merupakan perpaduan antara arsitektur Jawa dan Eropa dengan ornamen struktur bangunan disebabkan oleh iklim tropis Indonesia. Bangunan bergaya arsitektur Indis di Boyolali dapat disaksikan di pusat kota Boyolali. Bangunan yang didirikan di antaranya Gedung Soos, Tangsi Militer, Landraad dan Rumah Sakit Militer. Bangunan lainnya yakni rumah pribadi orang Eropa, Hotel dan villa.
Simpulan dari penelitian ini adalah latar belakang berdirinya Kabupaten Boyolali awalnya yakni merupakan Pos Tundhan yang berubah status menjadi Kabupaten Gunung Pulisi dan terakhir menjadi Kabupaten Pangreh Praja di bawah pemerintahan Karesidenan Surakarta. Perkembangan gaya arsitektur Indis di Boyolali tahun 1910 – 1915 yakni ditandai dengan bangunan-bangunan pemerintahan dan tempat tinggal di Kabupaten Boyolali, berubah seiring munculnya gaya hidup Indis, seiring datangnya masyarakat Eropa ke Boyolali tahun 1900. Pengaruh Gaya Arsitektur Indis terhadap dinamika sosial dan budaya masyarakat Kabupaten Boyolali mengakibatkan dampak budaya dan sosial dalam masyarakat. Dampak budaya tercermin pada bahasa, arsitektur dan ilmu pengetahuan. Dampak sosial yakni munculnya golongan dan status sosial masyarakat yang didasarkan atas gaya arsitektur tempat tinggal, gaya hidup Indis dan pendidikan.
xxiv
ABSTRACT
Ibnu Rustamaji. C0512028. 2016. Architectural Style of the building Indis in Boyolali 1910 – 1915. Studies of History, Faculty of Humanities, Sebelas Maret University, Surakarta.
This research aims to find out the problems of the Architectural Style of the building Indis in Boyolali 1910 – 1915 who stay in city center and affected by the existence of the Boyolali village from socio-cultural. The problems related to this study are: 1. Knowing the background of the history of Boyolali City, 2. The development of the architectural style of the building Indis in Boyolali 1910 - 1915, 3. Social and cultural impact of the architectural style of the building Indis in boyolali.
In line with the problem above, this research uses methods of historical research in the form of : 1. Heuristics, 2. Source Criticism, 3. Interpretation, 4. historiography. The technic for collecting data by studying documents and literature. Then the data written by the historical writing style.
Results from the study showed that during the period 1910 - 1915, the architecture of Indis have a major influence on the dynamics of Boyolali. The meeting of two different cultures between European and indigenous cultures that happened has affected daily activities-day society Boyolali. Indis architecture is a blend of Javanese and European architectural ornamentation of the building structure due to the tropical climate of Indonesia. Indis architectural style buildings in Boyolali can be seen in the city center or in Jalan Pandanaran Boyolali, and disekitaran Road Merapi and Merbabu. Buildings erected including Soos buildings, military barracks, landraad and military hospitals. The other was the private home of the Europeans, Hotel and Villa.
Conclusions from this research is that back ground of the esthablishment Boyolali city in the first time is Pos Tundhan wich changed its status Kabupaten Gunung Pulisi and finally to the Kabupaten Pangreh Praja under the Karesidenan Surakarta. Development of architectural styles Indis in Boyolali year 1910 - 1915 which is characterized by gouvernment buildings and house buildings, changing by Indis lifestyle, with the coming of European society to Boyolali in 1900. Architectural Style Indis influence of the dynamics of social and cultural Boyolali resulting cultural and social impact in the community. The impact of culture reflected in language, sciene and architecture. Social impact on the emergency of class and social status based on architectural style residence, Indis style and education.