KEBERADAAN MUSIK MELAYU DI ISTANA MAIMUN SEBAGAI
UPAYA MENAMBAH DAYA TARIK PARIWISATA
DI KOTA MEDAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
oleh :
MICHAEL CHEVY P
NIM 209342016
ABSTRAK
Michael Chevy Pasaribu, NIM 209342016, Keberadaan Musik
Melayu di Istana Maimun sebagai Upaya Menambah Daya Tarik
Pariwisata di Kota Medan. Fakultas Bahasa Dan Seni. Universitas
Negeri Medan 2014
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan Musik Melayu di Istana Maimun, Peran Musik Melayu di Istana Maimun dan bentuk penyajian Musik di Istana Maimun, Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimun Kota Medan.
Penelitian ini berdasarkan pada landasan teoritis yang menjelaskan pengertian keberadaan, pengertian penampilan, pengertian musik Melayu, pengertian Istana Maimun, pengertian Upaya dan pengertian Pariwisata.
Penelitian ini dilaksanakan di Istana Maimun Medan dengan populasi penelitian seluruh pemain musik di Istana Maimun yang berjumlah 3 orang, pengurus dan penanggung jawab di Istana Maimun berjumlah 2 orang, wisatawan yang berkunjung ke Istana Maimun berjumlah 20 orang.
Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dimana untuk memperoleh data peneliti menggunakan metode studi kepustakaan, observasi, wawancara, dan melakukan analisis terhadap hasil data yang telah ada. Pada awalnya di Istana Maimun tidak menampilkan musik Melayu, namun setelah Istana Maimun mengalami penurunan pengunjung barulah dibuat suatu cara untuk menarik para pengunjung. Peran musik Melayu di Istana Maimun untuk melestarikan kebudayaan Melayu, Media hiburan bagi wisatawan dan uapaya menambah daya tarik Pariwisata di Kota Medan. Setiap penampilannya terdiri dari 3 orang, namun di beberapa acara penting menjadi 4 orang, yakni menambah instrument biola. Instrument yang digunakan yaitu akordion, gendang Melayu dan gitar bass. Dalam penampilannya musik Melayu di Istana Maimun selalu membawakan lagu-lagu Melayu asli dan beberapa lagu daerah lain.
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati dan rasa syukur penulis persembahkan
kepada Yesus Kristus yang telah melimpahkan berkat dan karunia-Nya kepada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Keberadaan Musik Melayu di Istana Maimun Sebagai Upaya Menambah Daya Tarik Pariwisata di Kota Medan”.
Sebagai manusia yang memiliki keterbatasan pengetahuan, penulis
menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi penulisan maupun
dari segi penyampaian ide penulis. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca yang bersifat membangun untuk perbaikan dimasa yang akan
datang. Dalam proses penulisan skripsi ini, penulis juga mengalami berbagai
kesulitan. Namun berkat doa dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu dengan sepenuh hati penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan
Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan
Uyuni Widiastuti, M.Pd selaku Ketua Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
Panji Suroso, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Musik. Dra. Pita H.D Silitonga, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I. Muklis Hasbullah, M.Sn selaku Dosen Pembimbing II.
Seluruh Dosen Sendratasik yang selama ini telah mendidik saya dalam perkuliahan.
Teristimewa buat kedua orang tua saya, Ayahanda Ruby Taruly Pasaribu dan Ibunda Wiji Kurnia Lestari yang selalu luar biasa memberi dukungan,
penulis, begitu juga dengan adik-adikku yang tercinta Sean Jimny
Pasaribu, Dina Lorenza Pasaribu yang juga selalu memberikan motivasi
dan mendoakan penulis dalam mendukung penyelesaian skripsi ini.
Yang Terkasih Dwina Fernanda Simatupang yang selama ini membantu dan mendukung penuh dalam menyelesaikan skripsi ini.
Tengku Mohar, Bang Dhani sebagai narasumber yang telah membantu saya dalam proses penyelesaian skripsi ini.
Buat sahabat-sahabatku Erwin Johanes, Amri Tampubolon, William Nababan, Desman Ambarita, Handoko Situmorang, Sovian Sianturi. Teman-teman seperjuangan dalam penyusunan skripsi dan seluruh
teman-teman Seni Musik stambuk 2009, Terimakasih buat suka duka dan
kebersamaan yang kita lewati bersama.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak
yang turut serta mendukung dan membantu penyelesaian skripsi ini. Semoga
Skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.
Medan, Februari 2015
DAFTAR ISI
B. Identifikasi Masalah……….. 4
C. Pembatasan Masalah………. 5
D. Rumusan Masalah………. 6
E. Tujuan Penelitian………... 6
F. Manfaat Penelitian………. 7
BAB II. LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL 12 A. Landasan Teoritis
A. Lokasi dan Waktu Penelitian………. 20
B. Populasi dan Sample Penelitian………. 20
C. Metode Penelitian……….. 21
D. Teknik Pengumpulan Data……… 23
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………. 26
A. Keberadaan Musik Melayu di Istana Maimun………. 26
B. Peran Musik Melayu di Istana Maimun………... 29
C. Bentuk Penyajian Musik Melayu di Istana Maimun……… 31
1. Alat Musik yang digunakan………... 32
2. Lagu-lagu yang dimainkan………. 38
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……….. 40
A. Kesimpulan……….. 40
B. Saran……… 41
DAFTAR PUSTAKA………... 43
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Musik Melayu di Istana Maimun……….. 28
Gambar 4.2 Pemain Musik di Istana Maimun……….. 31
Gambar 4.3 Jadwal berkunjung dan Penampilan Musik……….. 32
Gambar 4.2 Akordion……….. 34
Gambar 4.2 Gendang Melayu……….. 35
Gambar 4.3 Biola………. 36
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Musik merupakan elemen yang sangat melekat di dalam kehidupan
masyarakat, yang juga merupakan ekspresi yang besifat universal seperti halnya
bahasa. Bagaimana musik dapat dikatakan sangat melekat dalam kehidupan
manusia serta apa peranannya? Hal ini dapat dilihat dengan mempelajari musik
dan lagu-lagu dalam suatu daerah “folk song”. Dalam lagu atau musik suatu
daerah dapat dilihat bahwa musik mempunyai peranan sebagai pengantar dalam
sebuah upacara adat, lagu pengantar tidur bayi bahkan nyanyian sukacita dan
dukacita di kehidupan sehar-hari dan lain sebagainya. Musik juga dapat diartikan
sebagai ekpresi kultural yang mempunyai banyak peranan dan arti didalam
kehidupan suatu suku bangsa.
Indonesia tentunya memiliki banyak jenis musik yang berbeda di setiap
suku dan daerah karena Indonesia merupakan negara yang memiliki keragaman
budaya yang bersejarah dan bernilai tinggi. Walaupun memiliki latar belakang
budaya yang berbeda, namun bangsa Indonesia tetap bersatu sesuai dengan
kaedah bangsa Bhineka Tunggal Ika. Maka dengan falsafah itu, kita selaku anak
bangsa sudah sepatutnya bersyukur dan wajib menjaga serta melestarikan budaya
Indonesia. Kebudayaan bangsa Indonesia tersebut sangat beraneka ragam karena
Indonesia dimukimi oleh masyarakat dengan berbagai macam suku dengan
2
Indonesia yang memiliki kebudayaan dengan ciri-ciri yang sangat khas di setiap
suku dan daerahnya.
Seperti yang telah dipaparkan di atas bahwa Indonesia memiliki
beranekaragam kebudayaan yang khas sesuai suku-suku yang ada di Indonesia.
Salah satu suku yang ada di Indonesia adalah suku Melayu. Suku Melayu dikenal
dengan masyarakat yang tinggal di daerah yang berada disekitar pesisir dan pantai
Timur Sumatera hingga kawasan Asia Tenggara yang meliputi pesisir Aceh
Temiang, pesisir Sumatera Utara, pesisir Jambi, Riau, Kalimantan, Malaysia dan
daerah bernama Pattani di Thailand. Karena daerahnya berada di lalu lintas ramai
yaitu Selat Malaka dan laut Cina Selatan, maka tentunya Melayu mendapat
pengaruh dari bermacam-macam bangsa asing. Pengaruh tersebut dapat juga
dilihat dari bidang musik melalui alat musik dan lagu-lagunya sehingga ada
beberapa lagu atau musik yang mendapat akulturasi. Musik tradisional Melayu
dapat saja dikatakan musik dengan lagu asli melayu dan dimainkan alat-alat musik
asli Melayu yaitu gong, rebab, serunai, gendang, rebana, suling dan lain
sebangainya.
Salah satu tempat dimana musik Melayu dapat disaksikan secara langsung
yaitu di Kota Medan. Di Kota Medan terdapat sebuah istana kerajaan Islam
Melayu yang kini dijadikan objek wisata. Istana tersebut adalah Istana Maimun
3
bagian depan terdapat tempat dimana wisatawan dapat menyaksikan penampilan
musik Melayu secara langsung.
Penampilan musik ini hanya terdiri dari instrument musik yaitu akordion,
gendang Melayu dan bass serta biola. Penampilan musik ini memiliki dua sesi
yaitu pagi dan siang hari untuk menghibur para wisatawan. Namun, seperti yang
telah dipaparkan diatas bahwa musik Melayu juga mendapat pengaruh dari
berbagai daerah, musik yang ditampikan dalam penampilan di depan Istana
Maimun ini juga tidak hanya menampilkan lagu-lagu daerah Melayu saja tetapi
juga lagu-lagu pop Indonesia bahkan lagu mancanegara. Lagu-lagu yang bukan
merupakan lagu daerah asli Melayu tersebut diaransemen sedemikian rupa oleh
para pemain musik tersebut dengan nuansa dan ciri khas musik Melayu.
Penampilan musik Melayu di Istana Maimun ini tidak hanya menampilkan
lagu-lagu daerah Melayu dan sudah memakai alat-alat musik asing seperti
akordeon dan bass. Namun bagi beberapa wisatawan, hal ini merupakan daya tarik
tersendiri karena bagi mereka mendengar lagu pop yang biasa didengar selama
ini dimainkan dengan nuansa ataupun versi Melayu adalah sesuatu yang berbeda.
Dilain sisi, dalam bidang seni musik, musik suatu etnik yang digabungkan
dengan etnik lain ataupun genre lain tentunya memiliki perbedaan tersendiri.
Musik akan mengalami perubahan bentuk baik tangga nada hingga penggunaan
alat musik dari berbagai bangsa.
Fungsi musik Melayu itu sendiri pun sudah berubah. Pada mulanya musik
Melayu merupakan musik tetabuhan dan nyanyian yang diciptakan untuk
4
perkembangan zaman, seperti di Istana Maimun, musik Melayu sudah difungsikan
sebagai hiburan yang dapat dinikmati oleh semua kalangan terutama untuk
menarik minat wisatawan di Istana Maimun Medan. Tentunya dapat juga dilihat,
ada pergeseran nilai budaya yang terjadi dari hal tersebut, musik yang dulunya
hanya nyanyian penyembahan kini telah beralih menjadi daya tarik yang
mendukung bidang pariwisata.
Kehadiran musik Melayu yang mendapat pengaruh musik modern di kota
Medan merupakan hal yang menarik, ditambah lagi musik ini difungsikan untuk
mendukung pariwisata di Kota Medan yaitu di Istana Maimun Medan.
Mendengarkan lagu-lagu pop yang dimainkan dengan versi Melayu adalah hal
yang berbeda dimana akan muncul suasana baru di musik tersebut dengan
perubahan-perubahan bentuk musiknya. Hal ini menarik perhatian penulis untuk
meneliti Keberadaan Musik Melayu di Istana Maimun sebagai Upaya
Menambah Daya Tarik Pariwisata di Kota Medan.
B. Identifikasi Masalah
Agar penelitian menjadi terarah serta mencakup masalah yang dibahas
tidak terlalu luas, maka perlu dilakukan identifikasi masalah. Identifikasi masalah
adalah sejumlah masalah yang berhasil diuraikan dari uraian latar belakang
5
di Kota Medan dan berdasarkan uraian dan latar belakang masalah diatas, maka
permasalahan dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Bagaimanakah keberadaan musik Melayu di Istana Maimun sebagai daya
tarik Pariwisata di Kota Medan?
2. Bagaimanakah peran musik Melayu di Istana Maimun sebagai daya tarik
Pariwisata di Kota Medan?
3. Bagaimanakah penyajian musik Melayu yang ditampilkan di Istana
Maimun Medan?
4. Bagaimanakah tanggapan wisatawan tentang musik Melayu yang
ditampilkan di Istana Maimun Medan?
C. Pembatasan Masalah
Untuk membatasi cakupan masalah yang terlalu luas karena adanya
keterbatasan waktu, dana dan kemampuan penulis, maka penulis mengadakan
pembatasan masalah. Hal ini dilakukan agar masalah yang dibahas lebih fokus
tepat pada sasaran penelitian dan menjaga agar permasalahan tidak panjang lebar.
Berdasarkan latar belakang masalah, penulis membatasi masalah
penelitian, sebagai berikut :
1. Bagaimanakah keberadaan musik Melayu di Istana Maimun sebagai daya
tarik Pariwisata di Kota Medan?
2. Bagaimanakah peran musik Melayu di Istana Maimun sebagai daya tarik
Pariwisata di Kota Medan?
3. Bagaimanakah penyajian musik Melayu yang ditampilkan di Istana
6
D. Perumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan fokus sebuah penelitian yang akan dikaji.
Mengingat sebuah penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban
pertanyaan, maka sebuah pertanyaan perlu dirumuskan dengan baik. Oleh karena
itu, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
“Bagaimana keberadaan musik melayu di Istana Maimun sebagai upaya
menambah daya tarik pariwisata di kota Medan”.
E. Tujuan Penelitian
Pada umumnya sebuah penelitian berorientasi kepada tujuan tertentu.
Tanpa adanya tujuan yang jelas, maka arah kegiatan yang dilakukan tidak terarah
karena tidak tahu apa yang akan dicapai dalam kegiatan tersebut. Maka dapat
disimpulkan bahwa suatu kegiatan yang memiliki tujuan yang jelas akan mampu
memecahkan permasalahan-permasalahan yang timbul dalam penelitian.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan maka tujuan penelitian ini
meliputi beberapa hal yaitu :
1. Untuk mengetahui keberadaan musik Melayu di Istana Maimun sebagai
daya tarik Pariwisata di Kota Medan?
2. Untuk mengetahui peran musik Melayu di Istana Maimun sebagai daya
7
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut :
1. Sebagai penambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis, mahasiswa
jurusan sendratasik serta masyarakat luas tentang musik Melayu di Istana
Maimun.
2. Sebagai referensi bagi mahasiswa dalam masalah penelitian yang relevan.
3. Menambah perbendaharaan perpustakaan UNIMED khususnya Fakultas
Bahasa dan Seni.
4. Bermanfaat bagi grup musik Melayu di Istana Maimun Medan untuk
mengetahui tanggapan wisatawan di Istana Maimun dan bagaimana
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan
mengenai keberadaan musik Melayu di Istana Maimun yang dilakukan sebagai
upaya untuk menambah daya tarik pariwisata di Kota Medan, maka sebagai
penutup penulis akan memberikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan yang
diberikan secara singkat dan jelas merupakan garis besar yang perlu diketahui
secara jelas bagaimana hasil yang diperoleh dari penelitian. Saran merupakan idea
tau gagasan dari penulis untuk pembaca.
A. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah
dilakukan adalah:
1.Keberadaan musik Melayu di Istana Maimun ini merupakan sebagai hiburan
yang disajikan pengelola guna menambah daya tarik kepada para
wisatawan yang datang. Dan keberadaan musik Melayu tersebut
berpengaruh cukup menarik bagi inat dan perhatian para wisatawan.
41
wisata Kota Medan setiap bulannya, sehingga hal tersebut juga turut
meningkatkan daya tarik pariwisata di Kota Medan.
3.Peran musik melayu di istana Maimun sangat berpengaruh dalam upaya
menambah daya tarik bagi para wisatawan untuk datng ke istana Maimun,
yang juga dapat meningkatkan perpariwisataan di Kota Medan.
4.Bentuk penyajian musik Melayu di istana maimun menggunakan alat musik
akordion, gendang melayu, biola dan bass. Dan bila ada perayaan acara di
Istana Maimun, atau menyambut tamu penting maka alat musik yang
digunakan lebih akan ditambah lebih ramai dan lengkap, juga disertai
dengan para penari melayu.
5.Musik yang disajikan pada penampilan di istana Maimun guna menarik
minat dan perhatian para wisatawan adalah musik melayu asli, lagu-lagu
daerah, dan beberapa lagu mancanegara. namun semua di aransemen dalam
konsep musik melayu.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka saran yang dapat
42
1. Sebagai bagian dari budaya Sumatera Utara, musik Melayu sebaiknya
semakin diupayakan untuk ditampilkan dan di pertontonkan, agar tetap
terjaga kelestariannya.
2. Pihak pengelola istana Maimun hendaknya tetap mempertahankan upaya
yang telah dilakukan dengan menampilkan musik melayu di Istana
maimun, serta semakin mengembangkan nya menjadi lebih baik lagi.
3. Dengan adanya kerja sama pihak Istana Maimun dan pemerintah setempat,
diharapkan adanya suatu kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahunnya,
dimana selain menjadi kegiatan yang dapat lebih memperkenalkan istana
Maimun dan menarik perhatian serta minat untuk datang berkunjung, juga
dapat menjadi sarana pelestarian musik Melayu dengan diadakan semacam
festival atau perlombaan musik Melayu.
4. Kepada para pemuda sebagai generasi penerus etnik Melayu diharapkan
untuk lebih mengenal dan mempelajari musik Melayu, serta merasa turut
bertanggung jawab dalam melestarikan dan mempertahankan musik
Melayu.
43
Daftar Pustaka
Amri, Yudha Fahlevi. 2012. “Keberadaan Orkes Melayu Mawardah di Galang”. Medan : Universitas Negeri Medan.
Andi Bahasri (2008) dalam tulisannya “Perkembangan Orkes Melayu di Deli Serdang”.
Fachdial. 2008. “Fungsi Lagu-lagu Melayu Pada Upacara Pernikahan Etnis Melayu
Di Perbaungan Kabupaten Serdang Berdagai”. Medan : Universitas Negeri Medan.
Maryeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan, Jakarta : Bumi Aksara.
Muhammad Irfan (2005) dalam tulisannya “Orkes Melayu sebagai Media Hiburan”.
Medan : Universitas Negeri Medan.
Nasution, Djohan A. 1974. The Palace of Sultan Deli. Departemen P dan K Republik
Indonesia.
Pitana, Gde. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata, Jakarta : Andi.
Sinar, Teuku Lukman. 1990. Pengantar Etnomusikologi dan Tarian Melayu, Medan : Perwira.
Siti Rubiah (2007) dalam tulisannya “Musik Melayu dalam Balutan Orkestrasi Barat”. Medan : Universitas Negeri Medan.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : Alfabeta.
Tim Penyusun Kamus Besar Pusat Bahasa. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
44
Lampiran 1.
45
Foto 3. Pemain Musik Istana Maimun
46
43
Daftar Pustaka
Amri, Yudha Fahlevi. 2012. “Keberadaan Orkes Melayu Mawardah di Galang”. Medan : Universitas Negeri Medan.
Andi Bahasri (2008) dalam tulisannya “Perkembangan Orkes Melayu di Deli Serdang”.
Fachdial. 2008. “Fungsi Lagu-lagu Melayu Pada Upacara Pernikahan Etnis Melayu
Di Perbaungan Kabupaten Serdang Berdagai”. Medan : Universitas Negeri Medan.
Maryeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan, Jakarta : Bumi Aksara.
Muhammad Irfan (2005) dalam tulisannya “Orkes Melayu sebagai Media Hiburan”.
Medan : Universitas Negeri Medan.
Nasution, Djohan A. 1974. The Palace of Sultan Deli. Departemen P dan K Republik
Indonesia.
Pitana, Gde. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata, Jakarta : Andi.
Sinar, Teuku Lukman. 1990. Pengantar Etnomusikologi dan Tarian Melayu, Medan : Perwira.
Siti Rubiah (2007) dalam tulisannya “Musik Melayu dalam Balutan Orkestrasi Barat”. Medan : Universitas Negeri Medan.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : Alfabeta.
Tim Penyusun Kamus Besar Pusat Bahasa. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia.