• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBERADAAN MUSIK MELAYU DI ISTANA MAIMUN SEBAGAI UPAYA MENAMBAH DAYA TARIK PARIWISATA DI KOTA MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEBERADAAN MUSIK MELAYU DI ISTANA MAIMUN SEBAGAI UPAYA MENAMBAH DAYA TARIK PARIWISATA DI KOTA MEDAN."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

KEBERADAAN MUSIK MELAYU DI ISTANA MAIMUN SEBAGAI

UPAYA MENAMBAH DAYA TARIK PARIWISATA

DI KOTA MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

oleh :

MICHAEL CHEVY P

NIM 209342016

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Michael Chevy Pasaribu, NIM 209342016, Keberadaan Musik

Melayu di Istana Maimun sebagai Upaya Menambah Daya Tarik

Pariwisata di Kota Medan. Fakultas Bahasa Dan Seni. Universitas

Negeri Medan 2014

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan Musik Melayu di Istana Maimun, Peran Musik Melayu di Istana Maimun dan bentuk penyajian Musik di Istana Maimun, Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimun Kota Medan.

Penelitian ini berdasarkan pada landasan teoritis yang menjelaskan pengertian keberadaan, pengertian penampilan, pengertian musik Melayu, pengertian Istana Maimun, pengertian Upaya dan pengertian Pariwisata.

Penelitian ini dilaksanakan di Istana Maimun Medan dengan populasi penelitian seluruh pemain musik di Istana Maimun yang berjumlah 3 orang, pengurus dan penanggung jawab di Istana Maimun berjumlah 2 orang, wisatawan yang berkunjung ke Istana Maimun berjumlah 20 orang.

Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dimana untuk memperoleh data peneliti menggunakan metode studi kepustakaan, observasi, wawancara, dan melakukan analisis terhadap hasil data yang telah ada. Pada awalnya di Istana Maimun tidak menampilkan musik Melayu, namun setelah Istana Maimun mengalami penurunan pengunjung barulah dibuat suatu cara untuk menarik para pengunjung. Peran musik Melayu di Istana Maimun untuk melestarikan kebudayaan Melayu, Media hiburan bagi wisatawan dan uapaya menambah daya tarik Pariwisata di Kota Medan. Setiap penampilannya terdiri dari 3 orang, namun di beberapa acara penting menjadi 4 orang, yakni menambah instrument biola. Instrument yang digunakan yaitu akordion, gendang Melayu dan gitar bass. Dalam penampilannya musik Melayu di Istana Maimun selalu membawakan lagu-lagu Melayu asli dan beberapa lagu daerah lain.

(6)

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati dan rasa syukur penulis persembahkan

kepada Yesus Kristus yang telah melimpahkan berkat dan karunia-Nya kepada

penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Keberadaan Musik Melayu di Istana Maimun Sebagai Upaya Menambah Daya Tarik Pariwisata di Kota Medan”.

Sebagai manusia yang memiliki keterbatasan pengetahuan, penulis

menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi penulisan maupun

dari segi penyampaian ide penulis. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan

saran dari pembaca yang bersifat membangun untuk perbaikan dimasa yang akan

datang. Dalam proses penulisan skripsi ini, penulis juga mengalami berbagai

kesulitan. Namun berkat doa dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu dengan sepenuh hati penulis

mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

 Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan

 Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

 Uyuni Widiastuti, M.Pd selaku Ketua Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

 Panji Suroso, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Musik.  Dra. Pita H.D Silitonga, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I.  Muklis Hasbullah, M.Sn selaku Dosen Pembimbing II.

 Seluruh Dosen Sendratasik yang selama ini telah mendidik saya dalam perkuliahan.

 Teristimewa buat kedua orang tua saya, Ayahanda Ruby Taruly Pasaribu dan Ibunda Wiji Kurnia Lestari yang selalu luar biasa memberi dukungan,

(7)

penulis, begitu juga dengan adik-adikku yang tercinta Sean Jimny

Pasaribu, Dina Lorenza Pasaribu yang juga selalu memberikan motivasi

dan mendoakan penulis dalam mendukung penyelesaian skripsi ini.

 Yang Terkasih Dwina Fernanda Simatupang yang selama ini membantu dan mendukung penuh dalam menyelesaikan skripsi ini.

 Tengku Mohar, Bang Dhani sebagai narasumber yang telah membantu saya dalam proses penyelesaian skripsi ini.

 Buat sahabat-sahabatku Erwin Johanes, Amri Tampubolon, William Nababan, Desman Ambarita, Handoko Situmorang, Sovian Sianturi.  Teman-teman seperjuangan dalam penyusunan skripsi dan seluruh

teman-teman Seni Musik stambuk 2009, Terimakasih buat suka duka dan

kebersamaan yang kita lewati bersama.

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak

yang turut serta mendukung dan membantu penyelesaian skripsi ini. Semoga

Skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Februari 2015

(8)

DAFTAR ISI

B. Identifikasi Masalah……….. 4

C. Pembatasan Masalah………. 5

D. Rumusan Masalah………. 6

E. Tujuan Penelitian………... 6

F. Manfaat Penelitian………. 7

BAB II. LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL 12 A. Landasan Teoritis

A. Lokasi dan Waktu Penelitian………. 20

B. Populasi dan Sample Penelitian………. 20

C. Metode Penelitian……….. 21

D. Teknik Pengumpulan Data……… 23

(9)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………. 26

A. Keberadaan Musik Melayu di Istana Maimun………. 26

B. Peran Musik Melayu di Istana Maimun………... 29

C. Bentuk Penyajian Musik Melayu di Istana Maimun……… 31

1. Alat Musik yang digunakan………... 32

2. Lagu-lagu yang dimainkan………. 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……….. 40

A. Kesimpulan……….. 40

B. Saran……… 41

DAFTAR PUSTAKA………... 43

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Musik Melayu di Istana Maimun……….. 28

Gambar 4.2 Pemain Musik di Istana Maimun……….. 31

Gambar 4.3 Jadwal berkunjung dan Penampilan Musik……….. 32

Gambar 4.2 Akordion……….. 34

Gambar 4.2 Gendang Melayu……….. 35

Gambar 4.3 Biola………. 36

(11)
(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Musik merupakan elemen yang sangat melekat di dalam kehidupan

masyarakat, yang juga merupakan ekspresi yang besifat universal seperti halnya

bahasa. Bagaimana musik dapat dikatakan sangat melekat dalam kehidupan

manusia serta apa peranannya? Hal ini dapat dilihat dengan mempelajari musik

dan lagu-lagu dalam suatu daerah “folk song”. Dalam lagu atau musik suatu

daerah dapat dilihat bahwa musik mempunyai peranan sebagai pengantar dalam

sebuah upacara adat, lagu pengantar tidur bayi bahkan nyanyian sukacita dan

dukacita di kehidupan sehar-hari dan lain sebagainya. Musik juga dapat diartikan

sebagai ekpresi kultural yang mempunyai banyak peranan dan arti didalam

kehidupan suatu suku bangsa.

Indonesia tentunya memiliki banyak jenis musik yang berbeda di setiap

suku dan daerah karena Indonesia merupakan negara yang memiliki keragaman

budaya yang bersejarah dan bernilai tinggi. Walaupun memiliki latar belakang

budaya yang berbeda, namun bangsa Indonesia tetap bersatu sesuai dengan

kaedah bangsa Bhineka Tunggal Ika. Maka dengan falsafah itu, kita selaku anak

bangsa sudah sepatutnya bersyukur dan wajib menjaga serta melestarikan budaya

Indonesia. Kebudayaan bangsa Indonesia tersebut sangat beraneka ragam karena

Indonesia dimukimi oleh masyarakat dengan berbagai macam suku dengan

(13)

2

Indonesia yang memiliki kebudayaan dengan ciri-ciri yang sangat khas di setiap

suku dan daerahnya.

Seperti yang telah dipaparkan di atas bahwa Indonesia memiliki

beranekaragam kebudayaan yang khas sesuai suku-suku yang ada di Indonesia.

Salah satu suku yang ada di Indonesia adalah suku Melayu. Suku Melayu dikenal

dengan masyarakat yang tinggal di daerah yang berada disekitar pesisir dan pantai

Timur Sumatera hingga kawasan Asia Tenggara yang meliputi pesisir Aceh

Temiang, pesisir Sumatera Utara, pesisir Jambi, Riau, Kalimantan, Malaysia dan

daerah bernama Pattani di Thailand. Karena daerahnya berada di lalu lintas ramai

yaitu Selat Malaka dan laut Cina Selatan, maka tentunya Melayu mendapat

pengaruh dari bermacam-macam bangsa asing. Pengaruh tersebut dapat juga

dilihat dari bidang musik melalui alat musik dan lagu-lagunya sehingga ada

beberapa lagu atau musik yang mendapat akulturasi. Musik tradisional Melayu

dapat saja dikatakan musik dengan lagu asli melayu dan dimainkan alat-alat musik

asli Melayu yaitu gong, rebab, serunai, gendang, rebana, suling dan lain

sebangainya.

Salah satu tempat dimana musik Melayu dapat disaksikan secara langsung

yaitu di Kota Medan. Di Kota Medan terdapat sebuah istana kerajaan Islam

Melayu yang kini dijadikan objek wisata. Istana tersebut adalah Istana Maimun

(14)

3

bagian depan terdapat tempat dimana wisatawan dapat menyaksikan penampilan

musik Melayu secara langsung.

Penampilan musik ini hanya terdiri dari instrument musik yaitu akordion,

gendang Melayu dan bass serta biola. Penampilan musik ini memiliki dua sesi

yaitu pagi dan siang hari untuk menghibur para wisatawan. Namun, seperti yang

telah dipaparkan diatas bahwa musik Melayu juga mendapat pengaruh dari

berbagai daerah, musik yang ditampikan dalam penampilan di depan Istana

Maimun ini juga tidak hanya menampilkan lagu-lagu daerah Melayu saja tetapi

juga lagu-lagu pop Indonesia bahkan lagu mancanegara. Lagu-lagu yang bukan

merupakan lagu daerah asli Melayu tersebut diaransemen sedemikian rupa oleh

para pemain musik tersebut dengan nuansa dan ciri khas musik Melayu.

Penampilan musik Melayu di Istana Maimun ini tidak hanya menampilkan

lagu-lagu daerah Melayu dan sudah memakai alat-alat musik asing seperti

akordeon dan bass. Namun bagi beberapa wisatawan, hal ini merupakan daya tarik

tersendiri karena bagi mereka mendengar lagu pop yang biasa didengar selama

ini dimainkan dengan nuansa ataupun versi Melayu adalah sesuatu yang berbeda.

Dilain sisi, dalam bidang seni musik, musik suatu etnik yang digabungkan

dengan etnik lain ataupun genre lain tentunya memiliki perbedaan tersendiri.

Musik akan mengalami perubahan bentuk baik tangga nada hingga penggunaan

alat musik dari berbagai bangsa.

Fungsi musik Melayu itu sendiri pun sudah berubah. Pada mulanya musik

Melayu merupakan musik tetabuhan dan nyanyian yang diciptakan untuk

(15)

4

perkembangan zaman, seperti di Istana Maimun, musik Melayu sudah difungsikan

sebagai hiburan yang dapat dinikmati oleh semua kalangan terutama untuk

menarik minat wisatawan di Istana Maimun Medan. Tentunya dapat juga dilihat,

ada pergeseran nilai budaya yang terjadi dari hal tersebut, musik yang dulunya

hanya nyanyian penyembahan kini telah beralih menjadi daya tarik yang

mendukung bidang pariwisata.

Kehadiran musik Melayu yang mendapat pengaruh musik modern di kota

Medan merupakan hal yang menarik, ditambah lagi musik ini difungsikan untuk

mendukung pariwisata di Kota Medan yaitu di Istana Maimun Medan.

Mendengarkan lagu-lagu pop yang dimainkan dengan versi Melayu adalah hal

yang berbeda dimana akan muncul suasana baru di musik tersebut dengan

perubahan-perubahan bentuk musiknya. Hal ini menarik perhatian penulis untuk

meneliti Keberadaan Musik Melayu di Istana Maimun sebagai Upaya

Menambah Daya Tarik Pariwisata di Kota Medan.

B. Identifikasi Masalah

Agar penelitian menjadi terarah serta mencakup masalah yang dibahas

tidak terlalu luas, maka perlu dilakukan identifikasi masalah. Identifikasi masalah

adalah sejumlah masalah yang berhasil diuraikan dari uraian latar belakang

(16)

5

di Kota Medan dan berdasarkan uraian dan latar belakang masalah diatas, maka

permasalahan dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Bagaimanakah keberadaan musik Melayu di Istana Maimun sebagai daya

tarik Pariwisata di Kota Medan?

2. Bagaimanakah peran musik Melayu di Istana Maimun sebagai daya tarik

Pariwisata di Kota Medan?

3. Bagaimanakah penyajian musik Melayu yang ditampilkan di Istana

Maimun Medan?

4. Bagaimanakah tanggapan wisatawan tentang musik Melayu yang

ditampilkan di Istana Maimun Medan?

C. Pembatasan Masalah

Untuk membatasi cakupan masalah yang terlalu luas karena adanya

keterbatasan waktu, dana dan kemampuan penulis, maka penulis mengadakan

pembatasan masalah. Hal ini dilakukan agar masalah yang dibahas lebih fokus

tepat pada sasaran penelitian dan menjaga agar permasalahan tidak panjang lebar.

Berdasarkan latar belakang masalah, penulis membatasi masalah

penelitian, sebagai berikut :

1. Bagaimanakah keberadaan musik Melayu di Istana Maimun sebagai daya

tarik Pariwisata di Kota Medan?

2. Bagaimanakah peran musik Melayu di Istana Maimun sebagai daya tarik

Pariwisata di Kota Medan?

3. Bagaimanakah penyajian musik Melayu yang ditampilkan di Istana

(17)

6

D. Perumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan fokus sebuah penelitian yang akan dikaji.

Mengingat sebuah penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban

pertanyaan, maka sebuah pertanyaan perlu dirumuskan dengan baik. Oleh karena

itu, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

“Bagaimana keberadaan musik melayu di Istana Maimun sebagai upaya

menambah daya tarik pariwisata di kota Medan”.

E. Tujuan Penelitian

Pada umumnya sebuah penelitian berorientasi kepada tujuan tertentu.

Tanpa adanya tujuan yang jelas, maka arah kegiatan yang dilakukan tidak terarah

karena tidak tahu apa yang akan dicapai dalam kegiatan tersebut. Maka dapat

disimpulkan bahwa suatu kegiatan yang memiliki tujuan yang jelas akan mampu

memecahkan permasalahan-permasalahan yang timbul dalam penelitian.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan maka tujuan penelitian ini

meliputi beberapa hal yaitu :

1. Untuk mengetahui keberadaan musik Melayu di Istana Maimun sebagai

daya tarik Pariwisata di Kota Medan?

2. Untuk mengetahui peran musik Melayu di Istana Maimun sebagai daya

(18)

7

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut :

1. Sebagai penambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis, mahasiswa

jurusan sendratasik serta masyarakat luas tentang musik Melayu di Istana

Maimun.

2. Sebagai referensi bagi mahasiswa dalam masalah penelitian yang relevan.

3. Menambah perbendaharaan perpustakaan UNIMED khususnya Fakultas

Bahasa dan Seni.

4. Bermanfaat bagi grup musik Melayu di Istana Maimun Medan untuk

mengetahui tanggapan wisatawan di Istana Maimun dan bagaimana

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan

mengenai keberadaan musik Melayu di Istana Maimun yang dilakukan sebagai

upaya untuk menambah daya tarik pariwisata di Kota Medan, maka sebagai

penutup penulis akan memberikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan yang

diberikan secara singkat dan jelas merupakan garis besar yang perlu diketahui

secara jelas bagaimana hasil yang diperoleh dari penelitian. Saran merupakan idea

tau gagasan dari penulis untuk pembaca.

A. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah

dilakukan adalah:

1.Keberadaan musik Melayu di Istana Maimun ini merupakan sebagai hiburan

yang disajikan pengelola guna menambah daya tarik kepada para

wisatawan yang datang. Dan keberadaan musik Melayu tersebut

berpengaruh cukup menarik bagi inat dan perhatian para wisatawan.

(20)

41

wisata Kota Medan setiap bulannya, sehingga hal tersebut juga turut

meningkatkan daya tarik pariwisata di Kota Medan.

3.Peran musik melayu di istana Maimun sangat berpengaruh dalam upaya

menambah daya tarik bagi para wisatawan untuk datng ke istana Maimun,

yang juga dapat meningkatkan perpariwisataan di Kota Medan.

4.Bentuk penyajian musik Melayu di istana maimun menggunakan alat musik

akordion, gendang melayu, biola dan bass. Dan bila ada perayaan acara di

Istana Maimun, atau menyambut tamu penting maka alat musik yang

digunakan lebih akan ditambah lebih ramai dan lengkap, juga disertai

dengan para penari melayu.

5.Musik yang disajikan pada penampilan di istana Maimun guna menarik

minat dan perhatian para wisatawan adalah musik melayu asli, lagu-lagu

daerah, dan beberapa lagu mancanegara. namun semua di aransemen dalam

konsep musik melayu.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka saran yang dapat

(21)

42

1. Sebagai bagian dari budaya Sumatera Utara, musik Melayu sebaiknya

semakin diupayakan untuk ditampilkan dan di pertontonkan, agar tetap

terjaga kelestariannya.

2. Pihak pengelola istana Maimun hendaknya tetap mempertahankan upaya

yang telah dilakukan dengan menampilkan musik melayu di Istana

maimun, serta semakin mengembangkan nya menjadi lebih baik lagi.

3. Dengan adanya kerja sama pihak Istana Maimun dan pemerintah setempat,

diharapkan adanya suatu kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahunnya,

dimana selain menjadi kegiatan yang dapat lebih memperkenalkan istana

Maimun dan menarik perhatian serta minat untuk datang berkunjung, juga

dapat menjadi sarana pelestarian musik Melayu dengan diadakan semacam

festival atau perlombaan musik Melayu.

4. Kepada para pemuda sebagai generasi penerus etnik Melayu diharapkan

untuk lebih mengenal dan mempelajari musik Melayu, serta merasa turut

bertanggung jawab dalam melestarikan dan mempertahankan musik

Melayu.

(22)

43

Daftar Pustaka

Amri, Yudha Fahlevi. 2012. “Keberadaan Orkes Melayu Mawardah di Galang”. Medan : Universitas Negeri Medan.

Andi Bahasri (2008) dalam tulisannya “Perkembangan Orkes Melayu di Deli Serdang”.

Fachdial. 2008. “Fungsi Lagu-lagu Melayu Pada Upacara Pernikahan Etnis Melayu

Di Perbaungan Kabupaten Serdang Berdagai”. Medan : Universitas Negeri Medan.

Maryeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan, Jakarta : Bumi Aksara.

Muhammad Irfan (2005) dalam tulisannya “Orkes Melayu sebagai Media Hiburan”.

Medan : Universitas Negeri Medan.

Nasution, Djohan A. 1974. The Palace of Sultan Deli. Departemen P dan K Republik

Indonesia.

Pitana, Gde. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata, Jakarta : Andi.

Sinar, Teuku Lukman. 1990. Pengantar Etnomusikologi dan Tarian Melayu, Medan : Perwira.

Siti Rubiah (2007) dalam tulisannya “Musik Melayu dalam Balutan Orkestrasi Barat”. Medan : Universitas Negeri Medan.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : Alfabeta.

Tim Penyusun Kamus Besar Pusat Bahasa. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

(23)

44

Lampiran 1.

(24)

45

Foto 3. Pemain Musik Istana Maimun

(25)

46

(26)

43

Daftar Pustaka

Amri, Yudha Fahlevi. 2012. “Keberadaan Orkes Melayu Mawardah di Galang”. Medan : Universitas Negeri Medan.

Andi Bahasri (2008) dalam tulisannya “Perkembangan Orkes Melayu di Deli Serdang”.

Fachdial. 2008. “Fungsi Lagu-lagu Melayu Pada Upacara Pernikahan Etnis Melayu

Di Perbaungan Kabupaten Serdang Berdagai”. Medan : Universitas Negeri Medan.

Maryeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan, Jakarta : Bumi Aksara.

Muhammad Irfan (2005) dalam tulisannya “Orkes Melayu sebagai Media Hiburan”.

Medan : Universitas Negeri Medan.

Nasution, Djohan A. 1974. The Palace of Sultan Deli. Departemen P dan K Republik

Indonesia.

Pitana, Gde. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata, Jakarta : Andi.

Sinar, Teuku Lukman. 1990. Pengantar Etnomusikologi dan Tarian Melayu, Medan : Perwira.

Siti Rubiah (2007) dalam tulisannya “Musik Melayu dalam Balutan Orkestrasi Barat”. Medan : Universitas Negeri Medan.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : Alfabeta.

Tim Penyusun Kamus Besar Pusat Bahasa. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Gambar

Gambar  4.1 Musik Melayu di Istana Maimun………………………..

Referensi

Dokumen terkait

tarik wisata di Kabupaten Cilacap, maka penulis tertarik melakukan penelitian yang berjudul, “Analisis Potensi dan Pengembangan Pariwisata di Kawasan Nusakambangan

KEBERADAAN ALAT MUSIK TRADISIONAL CHINA GUZHENG DI JADE MUSIC SCHOOL JALAN SINGOSARI NO.. 3

Keberadaan Alat Musik Tradisional Cina Gu Zheng di Jade Music School Jalan Singosari No.3F Thamrin. Medan : Universitas

Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa potensi musik keroncong di Kota Solo sebenarnya sangatlah baik sebagai daya tarik wisata budaya.. Dilihat dari

Tujuan dilakukannya penulisan ini untuk mengetahui upaya yang dilakukan pemerintah untuk melindungi keberadaan satwa langka yang dilindungi di wilayah Indonesia

Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa tahapan perencanaan pembangunan pariwisata dalam rangka peningkatan daya tarik wisata di kabupaten kutai kartamegara di

Adapun tugas akhir yang diberi judul “Keberadaan dan Fungsi Alat Musik Tradisional Gu Zheng Bagi Masyarakat Tionghoa di Kota Medan” ini disusun sebagai persyaratan untuk memperoleh

HASILDANPEMBAHASAN Pada bagian ini penulis menganalisis kinerja aparatur dalam pengembangan daya tarik wisata di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau