• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi sistem penggajian pada RSUD Kab. Karanganyar anton tri mulyo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Evaluasi sistem penggajian pada RSUD Kab. Karanganyar anton tri mulyo"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI SISTEM PENGGAJIAN PADA RSUD KAB. KARANGANYAR

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi

Oleh :

ANTON TRI MULYO NIM F3307025

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(2)

ABSTRACT

EVALUASI PENGHITUNGAN PENGELUARAN KAS PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

KARANGANYAR ANTON TRI MUYO

F3307025

Rumah sakit umum daerah Kab. Karanganyar merupakan rumah sakit pemerintah yang berkembang pesat. Dalam setiap tahunnya, RSUD Kab. Karanganyar selalu membuka kesempatan kerja bagi calon pegawai baru. RSUD Kab. Karanganyar mempunyai ratusan pegawai tetap. Oleh karena itu, informasi tentang gaji merupakan informasi yang sangat diperlukan oleh pihak manajemen rumah sakit.

Pada penelitian ini, tujuan yang ingin dicapai penulis adalah untuk mengetahui penerapan sistem akuntansi penggajian pada RSUD Kab. Karanganyar sesuai dengan teori yang didapat penulis serta untuk mengetahui beberapa kelemahan dan kelebihan yang terdapat dalam sistem penggajian RSUD Kab. Karanganyar. Dan dari hasil penelitian ini diharap dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan sistem penggajian menjadi lebih baik.

Sistem penggajian pada RSUD Kab. Karanganyar pada umumnya telah baik, sudah terdapat pemisahan fungsi secara tegas, penempatan pegawai yang sesuai dengan bidangnya, setiap dokumen yang digunakan telah mendapatkan otorisasi dari pihak yang berwenang, dan sudah terdapat mesin pencatat waktu sehingga waktu masuk dan keluar pegawai dapat diketahui secara akurat. Disamping kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh RSUD Kab. Karanganyar, mereka juga mempunyai beberapa kelemahan yang perlu dibenahi diantaranya tidak adanya bonus bagi pegawai yang berprestasi, adanya pegawai yang pergi keluar kantor untuk urusan pribadi pada jam kerja, dan masih digunakannya amplop sebagai media pembayaran gaji.

Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis memberikan saran-saran sebagai bahan pertimbangan rumah sakit antara lain diberikannya bonus bagi pegawai yang berprestasi, diberikannya pengawas di gerbang utama untuk mengawasi kalau ada pegawai yang pergi keluar pada waktu jam kerja, dan dilakukan pembayaran gaji pegawai melalui transfer uang ke rekening masing-masing pegawai.

(3)

ABSTRACT

EVALUASI PENGHITUNGAN PENGELUARAN KAS PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

KARANGANYAR ANTON TRI MUYO

F3307025

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten karanganyar is a government hospital which had been developed quite rapidly. RSUD Kab. Karangayar in each year is always open employment opportunities for prospective new employees. RSUD Kab. Karanganyar have hundreds of permanent employees. Therefore, information about salaries is the information that is needed by the hospital management.

On research, objective is to determine the application on the payroll accounting system RSUD Kab. Karanganyar accordance with the theory obtained, to determine the efektiveness of the payroll system at RSUD Kab. Karanganyar, and research result can be useful to readers.

Payroll system in general has been good RSUD Kab karanganyar, there were already stretict separation of function, every document that is used has obtained authorization from the appropriate authorities, and already there are so time machine timers antering and axiting employess can be accurately known. RSUD Kab. Karanganyar besides having these advantages also has some weaknesses that need to be repaired. The weaknesses anclude the lack of bonus for employees who excel, the employee who went out of his office for personal business during working hours, instability corresponding number of employees assigned to the ask, and still use as a medium of payment of salary.

From the result of research on these suggestions can be given further consideration hospital. The suggestion include the bonuses given to employees who exel, given supervisor at the main gate to monitor if there are employees who go out of business hours, and made payment of salaries through bank account transfer money to each employee.

(4)
(5)
(6)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Jangan menyerah sebelum mencoba dan berusaha,karena sesuatu yang terlihat susah apabila kita mau mencoba dan berusaha pasti akan menjadi mudah.

Penulis mempersembahkan kepada: § Alloh SWT

§ Almamater § Bapak dan ibuk § Keluarga besarku § Teman-temanku tercinta

(7)

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah dengan rahmad Alloh SWT, tugas akhir yang berjudul “EVALUASI SISTEM PENGGAJIAN PADA RSUD KAB. KARANGANYAR” ini selesai dibuat.

Tugas akhir yang penulis susun ini merupakan karya ilmiah yang digunakan untuk melengkapi dan memenuhi persyaratan guna memperoleh derajat ahli madya akuntansi pada program D III akuntansi keuangan fakultas ekonomi universitas sebelas maret surakarta.

Tugas akhir ini tidak mungkin akan selesai dibuat tanpa kerja sama dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Sang pencipta yang memberikan arahan dalam jiwa sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan.

2. Orang tua, ibu dan bapak yang tak pernah lupa berdoa diwaktu selesai sholatnya, kakak yang selalu memberi motivasi pada pembuatan tugas akhir, dan adhik yang walaupun sering buat kesal tapi dia membuat sang penulis semangat dalam mengerjakan tugas akhir.

3. Pembimbing tugas akhir yang saya sangat hormati dan saya segani bapak santosa, tanpa bimbingan anda mungkin tugas akhir ini tidak akan selesai 4. Para pegawai di RSUD Kab. Karanganyar yang saya cintai dan sayangi,

pak arief, bu nur, bu tutik, bu endar, dan para pegawai yang lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu, terima kasih banyak dan mohon maaf atas tingkah laku penulis baik disengaja atau tidak disengaja.

5. Teman-teman yang saya cintai dan banggakan, anggit banu, anggit wibowo, barep rendra K, ani saraswati, anisa, faisal, hardiyo, sunu, amida dan teman-teman yang lain yang tidak biasa disebutkan satu per satu terima kasih atas bantuannya dan sukses buat kalian.

(8)

Penulis menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna mengingat keterbatasn kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu segala kritik dan saran dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan tugas akhir ini.

Akhir kata penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan pihak-pihak yang membutuhkan.

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ………i

ABSTRAK……….ii

HALAMAN PERSETUJUAN ……….iii

HALAMAN PENGESAHAN ………..iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ………v

KATA PENGANTAR ………..vi

DAFTAR ISI ………viii

DAFTAR TABEL ………x

DAFTAR GAMBAR ………xi

DAFTAR LAMPIRAN……….xii

BAB I. PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Perusahaan………1

B. Latar Belakang Masalah ………29

C. Perumusan Masalah ………..31

D. Tujuan Panelitian ………..31

E. Manfaat Penelitian ………32

(10)

C. Evaluasi Sitem Penggajian pada RSUD Kab. Karanganyar………..……61 III. TEMUAN

A. Kelebihan ………..………63

B. Kelemahan….. ……..……….64

IV. PENUTUP

C. Kesimpulan ………...65

(11)

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

(12)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR Halaman

Gambar 1.1 Bagan Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten

Karanganyar...,,,,,....5

Gambar 2.1 Prosedur Pembuatan Daftar Gaji pada Unit Kepegawaian…………53

Gambar 2.2 Prosedur Pembuatan Daftar Gaji pada Unit Bendahara Pengeluaran54 Gambar 2.3 Prosedur Pembuatan Daftar Gaji pada PPKD-SKPKD BUD………55

Gambar 2.4 Prosedur Pembayaran Gaji pada Bendahara Pengeluaran………….56

Gambar 2.5 Prosedur Pembayaran Gaji pada Unit Akuntansi...………57

Gambar 2.6 Prosedur Pembayaran Gaji pada Ka. RSUD………..58

Gambar 2.7 Prosedur Pembayaran Gaji pada PPKD-SKPKD BUD……….59

(13)

DAFTAR LAMPIRAN Nama lampiaran

1. Surat pernyataan

2. Surat keterangan telah melakukan penelitian

3. Contoh daftar pembayaran gaji pada RSUD Kab. Karanganyar 4. Contoh SPM ( Surat Perintah Membayar)

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN RSUD KARANGANYAR

RSUD Karanganyar merupakan rumah sakit milik Pemerintah Daerah Karanganyar. Rumah sakit ini bermula rumah sakit bersali RB “Kartini” yang didirikan pada tanggal 21 April 1960 oleh tokoh masyarakat dipimpin oleh Bapak Naryo Adirejo, Bupati KHD Karanganyar. Pada tahun 1969 mulai diperluas dan dibangun oleh Pemerintah Daerah menjadi RSU Karanganyar seluas 1,13 Ha.

Dengan makin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kuantitas dan kualitas pelayanan. Pemerintah Daerah Karanganyar merencanakan pemindahan Rsu dilokasi dukuh Jengglong, Kelurahan Bejen, Kecamatan Karanganyar. Pada tanggal 11 maret 1995 seluruh fasilitas pelayanan dipindahkan kecuali poliklinik gigi dipindahkan pada tanggal 6 Januari 1997.

(15)

Guna meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat agar lebih berdaya guna dan berhasil guna pada tahun 2001 Pemerintah Daerah menetapkan Perda Nomor 15 tahun 2001 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja RSUD Kab Karanganyar sebagai Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Karanganyar.

Pada bulan Mei 2009 RSUD Kab Karanganyar oleh pemerintah ditransformasikan dari rumah sakit yang disubsidi pemerintah menjadi Badan Layanan Umum (BLU) yang kegiatan operasinya dibiayai secara swadana sendiri. Hal ini diharapkan oleh manajemen rumah sakit agar menjadikan rumah sakit yang mandiri tanpa harus mengurangi kualitas pelayanan terhadap pasien.

2. Lokasi

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar berlokasi di Jl. Laksda Yos Sudarso Jengglong, Bejen, Karanganyar. Lokasi tersebut sangat strategis, karena berada di pusat kabupaten Karanganyar, sehingga akan mudah dijangkau oleh masyarakat.

3. Tujuan, Visi dan Misi a. Tujuan

Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang BUMN, maka tujuan dari Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar adalah:

(16)

2) Menyediakan tenaga medik dalam jumlah dan mutu yang memadahi.

3) Merintis kegiatan-kegiatan untuk menjaga kesehatan masyarakat. 4) Menyelenggarakan usaha-usaha lain yang menunjang usaha rumah

sakit untuk menjaga kesehatan masyarakat. b. Visi

RSUD Kab Karanganyar sebagai Rumah Sakit Umum Unggulan yang memberikan pelayanan kesehatan prima, mandiri, lengkap dan terjangkau.

c. Misi

1) Pelayanan kesehatan bermutu, cepat, akurat dan aman.

(17)

4. Bidang usaha

RSUD Kab Karanganyar merupakan penyedia tenaga medis dengan memberikan jasa pelayanan kepada para pelanggan melalui penyelenggaraan di bidang penjualan jasa medis. Secara garis besar bidang usaha RSUD Kab Karanganyar adalah sebagai berikut:

a. Usaha penyediaan tenaga medik, yang meliputi: 1) Pengobatan tenaga medik.

2) Konsultasi dengan tenaga medik. 3) Pemberian obat berdasar resep dokter. b. Usaha penunjang tenaga medis, yang meliputi:

1) Penyediaan kamar untuk rawat inap. 2) Penyediaan alat-alat medik.

(18)

5. Struktur organisasi

Gambar 1.1 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR

DIREKTUR dr. MARIYADI

Ka.Bag Tata Usaha Drs.M.IFANEFENDI

(19)

6. Diskripsi masing-masing jabatan

Susunan organisasi rumah sakit umum daerah karanganyar, terdiri dari: a. Direktur

b. Bagian tata usaha, membawahkan:

1). Sub Bagian Umum dan Rumah Tangga. 2). Sub Bagian Kepegawaian.

3). Sub Bagian Hukum, Informasi dan Penanganan Pengaduan. c. Bidang pelayanan medik dan keperawatan, membawahkan

kelompok jabatan fungsional.

d. Bidang penunjang medik dan non medik, membawahkan kelompok fungsional.

e. Bidang pengelola keuangan, membawahkan: 1). Seksi perencanaan dan anggaran.

2). Seksi pembendaharaan dan akuntansi. Tugas dan fungsi masing - masing bagian organisasi:

a. Direktur.

1) Direktur mempunyai tugas membantu bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang pelayanan kesehatan.

2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaiman dimaksud pada ayat 1, direktur mempunyai fungsi:

(20)

b) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang pelayanan kesehatan, yang meliputi pelayanan medik dan keperawatan,penunjang medik dan non medik,pengelolaan keuangan dan ketatausahaan.

c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang kesehatan yang meliputi pelayanan medik dan keperawatan, penunjang medik dan non medik, pengelolaan keuangan serta ketatausahaan.

d) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan kepada bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3) Uraian tugas sebagaimana dimaksut pada ayad 1, sebagai berikaut:

a) Merumuskan program kegiatan RSUD berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan. b) Mengarahkan tugas bawahan sesuai dengan yugasnya baik

secara lisan maupun tertulis guna memperlancar pelaksanaan tugas.

(21)

d) Merumuskan kebijakan bupati dibidang pelayanan kesehatan berdasarkan wewenang yang diberikan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan arahan operasioanal RSUD.

e) Mengkoordinasiakan dan memfasilitasi kegiatan dibidang pelayanan kesehatan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

f) Membina dan mengendalaikan pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan pada RSUD sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

g) Menjalin dan membina kemitraan dengan pihak ke3 (tiga). h) Menyelenggarakan program pemagangan dari lembaga

pendidikan kesehatan.

i) Menetapkan rencana strategi bisnis RSUD.

j) Menyiapkan rencana belanja dan anggaran (RBA) tahunan. k) Mewakili RSUD didalam dan diluar pengadilan.

l) Menyampaikan dan mempertanggunjawabkan kinerja operasional serta kinerja keuangan RSUD kepada bupati. m) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan operasioanal dibidang

pelayanan kesehatan pada RSUD.

n) Menetapkan intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan. o) Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan meniali prestasi

(22)

sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.

p) Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan.

q) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas.

r) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas dan fungsinya.

b. Kepala Bagian Tata Usaha

1) Kepala bagia tata usaha mempunyai tugas membantu direktur dalam merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan urusan ketatausahaan yang meliputi kepegawaian, umum dan rumah tangga, serta hukum, informasi dan penanganan pengaduan dilingkup RSUD.

2) Uraian tugas sebagaiman dimaksud pada ayat 1 sebagai berikut:

a) Merumuskan program kegiatan bagian tata usaha berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

(23)

berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

c) Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tulisan guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.

d) Melaksanakan koordinasi dengan kepala bidang diloingkup RSUD baik secara langsung maupun tidak langsung untuk medapatkan masukan informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal. e) Merumuskan program kegiiatan RSUD berdasarkan hasil

rangkuman rencana kegiatan bidang-bidang.

f) Mengkoordinasikan pelayanan administrasi umum, kepegawaian, kearsipan, perpustakaan, perlengkapan rumah tangga, hokum, informasi dan penanganan pengaduan sesuai peraturan yang berlaku.

g) Mengkoordinasikan penyelenggaraan rapat-rapat kedinasan.

h) Mengkoordinasikan pelaksanaan pengadaan barang untuk keperluan rumah tangga RSUD sesuai dengan kebutuhan, anggaran dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. i) Menyusun pedoaman dan petunjuk pelayanan administrasi

(24)

perundang-undangan yang berlaku agar kegiatan ketatausahaan dilaksanakan secara efektif dan efisien.

j) Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan dilingkungan RSUD.

k) Mengendaliakan pemamfaatan asset RSUD.

l) Mengkoordinasikan pemasaran social dan penyampaian informasi RSUD.

m) Mengkoordinasiakn penyusunan laporan RSUD.

n) Mengkoordiansikan penanganan pengaduan tentang pelaksanaan pelayanan kesehatan pada RSUD.

o) Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dibagian tata usaha.

p) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan penilaian prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cermin penampilan kerja.

q) Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan.

r) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan maupun tulisan sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas.

(25)

1). Kepala Sub Bagian Umum dan Rumah Tangga

a). Kepala sub bagian umum dan rumah tangga mempunyai tugas membantu kepala bagian tata usaha dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan dan pengendalian kegiatan sub bagian umum rumah tangga.

b). Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1 sebagai berikut:

(1).Menyusun program kegiatan sub bagian umum dan rumah tangga berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

(2).Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan yang berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (3).Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang

tugasnya, memberikan petunjuk dan arahan baik secara lisan maupun tertulis guna memperlancar pelaksanaan tugas.

(26)

informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.

(5).Memberikan pelayanan urusan administrasi umum, pengurus rumah tangga, perlengkapan/pembekalan, dokumentasi, perpustakaan dan kearsipan.

(6).Merencanakan dan melaksanakan pengadaan barang untuk keperluan rumah tangga RSUD sesuai dengan kebutuhan, anggaran dan peraturan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(7).Menyiapkan kegiatan rapat-rapat kedianasan.

(8).Mengatur penggunaan/pemamfaatan kendaraan dinas. (9).Melaksanakan iventarisasi dan pemeliharaan barang

karyawan/iventaris RSUD demi terciptanya tertib administrasi.

(10). Menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan di sub bagian umum dan rumah tangga.

(11). Melksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cermin penampilan kerja.

(27)

(13). Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik lisan maupun tulisan sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas.

(14). Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2). Kepala Sub Bagian Kepegawaian

a). Kepala sub bagian mempunyai tugas membantu kepala bagian tata usaha dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan dan pengendalian kegiatan dibidang kepegawaian.

b). Uraian tugas sebagimana dimaksud ayat 1 sebagai berikut: (1). Menyusun program kegiatan sub bagian kepegawaian

berdasarkan peraturan perundang-undanggan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

(2). Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan yang berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (3). Membagi tugas bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,

memberi petunjuk dan arahan baik secara lisan maupun tulisan guna meningkatkan kelancaran tugas.

(28)

maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.

(5). Melaksanakan kegiatan dibidang kepegawaian meliputi kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, cuti, pensiun, kesejahteraan pegawai serta administrasi kepegawaian lainnya.

(6). Membuat laporan rutin tentang kepegawaian, daftar urut pangkat (DUK), nominative pegawai, dan laporan kepegawaian lainnya demi terciptanya tertib administrasi kepegawaian.

(7). Memproses usulan kenaikan pangkat, mutasi gaji berkala, diklat pegawai, dan urusan kepegawaian lainnya.

(8). Menyiapkan melaksanakn pendidikan dan pelatihan bagi pegawai di lingkungan RSUD.

(9). Menyiapkan bahan pembinaan disiplin pegawai.

(10). Menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan sub bagian kepegawaian.

(29)

(12). Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan.

(13). Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik lisan maupun tulisan sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas.

(14). Melaksanakan tugas lain yang diberikan atsan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3). Kepala Sub Bagian Hukum, Informasi dan Penanganan Pengaduan.

a). Kepala sub bagian hukum, informasi dan penanganan pengaduan mempunyai tugas membantu kepala bagian tata usaha dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan dan pengendalian kegiatan sub bagian hukum, informasi dan penanganan pengaduan. b). Uraian tugas sebagai mana dimaksud pada ayat 1 sebagai

berikut:

(30)

(2). Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan yang berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (3). Membagi tugas bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,

memberi petunjuk dan arahan baik secara lisan maupun tulisan guna meningkatkan kelancaran tugas.

(4). Melaksanakan koordinasi dengan kepala sub bagian dan kepala seksi di lingkungan RSUD baik secara langsung maupun tidan langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.

(5). Menyiapkan bahan perumusan kebijakan dalam bidang pelayanan kesehatan pada RSUD.

(6). Mengelola dan mengkaji peraturan perundang-undangan dalam bidang pelayanan kesehatan.

(7). Melaksanakan monitoring penerapan peraturan perundang-undangan dibidang kesehatan pada RSUD. (8). Mengelola data dan informasi RSUD.

(31)

(10). Mengelola pelaksanaan penyuluhan kesehatan masyarakat (PKM) pada RSUD.

(11). Melaksanakan pemasaran sosial dan penyampaian informasi RSUD.

(12). Menerima, menganalis, menyimpulkan dan melakukan tindak lanjut terhadap pengaduan tentang pelaksanaan pelayanan kesehatan pada RSUD.

(13). Menangani permasalahan berkenaan dengan pengaduan atas pelaksanaan pelayanan RSUD.

(14). Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian. Penilaian yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.

(15). Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan.

(16). Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik lisan maupun tulisan sebagai bahan masukan guan kelancaran pelaksanaan tugas.

(17). Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

c. Kepala bidang pelayanan medik dan keperawatan.

(32)

mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan dibidang pelayanan medik dan keperawatan.

2) Uraian tugas sebagaiman dimaksud pada ayat 1 sebagai berikut:

a) Merumuskan dan menyusun program kegiatan bidang pelayanan medik dan keperawatan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

b) Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

c) Membagi tugas pada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.

d) Melaksanakan koordinasi dengan kepala bagian tata usaha dan kepal bidang dilingkungan RSUD baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.

(33)

instalasi rawat inap, instalasi gawat darurat, instalasi bedah central, dan instalasi lain sesuai perkembangan.

f) Menyusun pedoman dan petunjuk bidang pelayana medik dan keperawatan sesuai dengan pedoaman dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

g) Mengelola data dan informasi yang terkait dengan bidang pelayanan medik dan keperawatan.

h) Mengevaluasi pelaksanaan pelayanan RSUD sebagai bahan perbaikan tahun berikutnya.

i) Melaksanakan monitoring evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.

j) Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan.

k) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atsan baik secara lisan maupun tulisan sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas.

l) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

d. Kepala bidang penunjang medik dan non medik.

(34)

mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan dibidang pelayanan penunjang medik dan non medik.

2) Uraian tugas sebagimana dimaksud pada ayat 1 sebagai berikut:

a) Merumuskan dan menyusun program kegiatan bidang penunjang medik dan non medik berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagi pedoamn pelaksanaan kegiatan.

b) Menjabarkan perintah atsan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

c) Membagi tugas pada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.

d) Melaksanakan koordiansi dengan kepala bidang tata usaha dan kepala bidang di lingkungan RSUD baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.

(35)

radiology, labolatorium, farmasi, gizi, rehabilitasi medik, elektromedik, kesehatan lingkungan, rekam medik, pemulangan jenazah dan instalasi lain sesuai perkembangan.

f) Melaksanakan bimbingan teknis fungsi-fungsi pelayanan bidang penunjang medik dan non medik sesuai dengan pedoman dan peraturan perundang-undagan yang berlaku. g) Mengelola data dan informasi yang berkaitan dengan

bidang penunjang medik dan non medik.

h) Melaksanakan monitoring evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagi cermin penampilan kerja.

i) Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagi dasar pengambilan kebijakan.

j) Menyampaikan saran dan pertibangan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas.

k) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

e. Kepala Bidang Pengelolaan Keuangan

(36)

mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan dibidangpengelolaan keuangan yang meliputi perencanaan, anggaran, perbendaharaan, akuntansi.

2) Uraian tugas sebagimana dimaksud pada ayat 1 sebagai berikut:

a) Merumuskan dan menyusun program kegiatan bidang pengelolaan keuangan meliputi perencanaan, anggaran, perbendaharaan, akuntansi dan verifikasi berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagi pedoamn pelaksanaan kegiatan. b) Menjabarkan perintah atsan melalui pengkajian

permasalahan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

c) Membagi tugas pada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.

(37)

e) Mengelola pendapatan dan belanja.

f) Menyelenggarakan intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan.

g) Menyusun pedoman dan petunjuk pengelolaan keuangan pada RSUD sesuai dengan pedoman dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

h) Menyusun laporan pengelolaan keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

i) Merumuskan perencanaan pendapatan dan belanja RSUD. j) Mengkoordinasikan penyusuna dokumen-dokumen

perencanaan kegiatan anggaran dan belanja sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

k) Merumuskan rencana bisnis anggaran (RBA).

l) Menyusun laporan pengelolaan keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

m) Melaksanakan monitoring evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagi cermin penampilan kerja.

(38)

o) Menyampaikan saran dan pertibangan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas.

p) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

1). Kepala Seksi Perencanaan dan Anggaran

a). Kepala seksi peerencanaan dan anggaran mempunyai tugas membantu kepala bidang pengelola keuangan dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan dan pengendalian kegiatan seksi perencanaan dan anggaran.

b). Uraian tugas sebagimana dimaksud pada ayat 1 sebagai berikut:

(1). Menyusun program kegiatan seksi perencanaan dan anggaran berdasarkan peraturan perundang-undanggan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan. (2). Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian

permasalahan dan peraturan yang berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(39)

lisan maupun tulisan guna meningkatkan kelancaran tugas.

(4). Melaksanakan koordinasi dengan kepala sub bagian dan kepala seksi di lingkungan RSUD baik secara langsung maupun tidan langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal. (5). Menyusun pedoman dan petunjuk pengelolaan

keuangan pada RSUD sesuai dengan pedoman dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(6). Menyusun rencana bisnis anggaran (RBA).

(7). Melaksanakan monitoring evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagi cermin penampilan kerja.

(8). Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagi dasar pengambilan kebijakan.

(9). Menyampaikan saran dan pertibangan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas.

(40)

2). Kepala Seksi Perbendaharaan dan Seksi Akuntansi

a). Kepala seksi pembendaharaan dan seksi akuntansi mempunyai tugas membantu kepala bidang pengelola keuangan dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan dan pengendalian kegiatan seksi pembendaharaan dan seksi akuntansi.

b). Uraian tugas sebagimana dimaksud pada ayat 1 sebagai berikut:

(1). Menyusun program kegiatan perbendaharaan dan akuntansi berdasarkan peraturan perundang-undanggan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

(2). Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan yang berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (3). Membagi tugas bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,

memberi petunjuk dan arahan baik secara lisan maupun tulisan guna meningkatkan kelancaran tugas.

(41)

(5). Meleksanakan penata usahaan keuangan.

(6). Melaksanakan verifikasi pendapatan, belanja kegiatan dan gaji.

(7). Meneliti kebenaran data yang berhubungan dengan pendapatan, pengeluaran, gaji pegawai, dan insentif. (8). Meleksanakan intensifikasi dan ekstensifikasi

pendapatan.

(9). Menyusun laporan keuangan RSUD.

(10). Melaksanakan monitoring evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagi cermin penampilan kerja.

(11). Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagi dasar pengambilan kebijakan.

(12). Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas.

(42)

B. LATAR BELAKANG MASALAH.

Sumberdaya manusia merupakan potensi yang amat berharga, terutama dilingkungan industri dinegara berkembang sebagaimana Indonesia yang relatif kecil dukungan modal dan teknologi dibandingkan dengan negara-negara industri yang diharapkan, maka faktor sumberdaya manusia harus mendapatkan perhatian dari segi kualitas maupun kuantitasnya sesuai kebutuhan.

Perkembangan dunia yang semakin pesat dan daya saing yang ketat, menuntut suatu pengelolaan perusahaan yang baik. Pengelolaan yang baik membutuhkan sistem yang sesuai dengan kondisi perusahaan itu sendiri. Suatu sistem yang diterapkan dalam suatu perusahaan yang satu belum tentu sesuai jika diterapkan pada perusahaan yang lain.

(43)

Sistem penggajian pada RSUD Karanganyar sangat penting, karena dengan sistem penggajian yang baik dapat memudahkan pada saat pembayaran gaji. Sistem penggajian yang baik juga dapat menghemat biaya yang diperlukan pada waktu pembayaran gaji pegawai. Sistem penggajian pada RSUD Kab. Karanganyar didasarkan pada peraturan pemerintah nomor 25 tahun 2010 tentang kepegawaian, dan gaji dibayarkan setiap tanggal 1 awal bulan

Sistem pengajian yang berlaku saat ini belum memenuhi prinsip equitable (keadilan). Gaji pokok PNS ditetapkan dalam golongan berdasarkan pangkat yang dimilikinya, sedangkan pangkat tidak mencerminkan beban tugas serta tanggungjawab. Selain itu, kenaikan pangkat diikuti dengan kenaikan gaji secara otomatis yang tidak disertakan prestasi. Misalnya, PNS yang rajin dan PNS yang malas tidak ada bedanya, bila sudah tiba waktu (pangakt yang disandang selama 4 tahun) untuk naik pangkat secara normal (regular) pangkat tetap akan naik diikuti gaji yang akan naik. Dengan demikian tidak jelas korelasi antara gaji dengan beabn tugas, tanggung jawaab, serta prestasi yang harus dilaksanakannya.

(44)

“EVALUASI SISTEM PENGGAJIAN PADA RSUD KAB. KARANGANYAR”.

C. PERUMUSAN MASALAH.

Dalam penulisan tugas akhir ini penulis membahas hanya pada analisis sistem penggajian pada RSUD Karanganyar. Perumusan masalah dalam penelitian ini dimaksudkan untuk dijadikan pedoman bagi penulis dalam melakukan penelitian secara tepat. Berdasarkan latarbelakang tersebut, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana efektivitas penerapan sistem penggajian yang dijalankan oleh RSUD Karanganyar.

D. TUJUAN

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah:

1. Untuk mengetahui efektifitas sistem penggajian yang diterapkan. 2. Untuk mengevaluasi tata cara penerapan sistem dan prosedur

akuntansi sistem penggajian.

(45)

E. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat penelitian yang diharapkan dalam penulisan tugas akhir ini adalah:

1. Manfaat bagi penulis

Memberikan kesempatan pada penulis untuk menambah, menerapkan dan membandingakan ilmu yang sudah diterima dibangku kuliah dengan dunia kerja nyata serta sebagai persyaratan akademik untuk kelulusan diploma III (D3) UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA.

2. Manfaat bagi RSUD Karanganyar

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dan evaluasi kebijakan-kebijakan kedepan sehingga tujuan RSUD Karanganyar dapat tercapai secara efektif dan efisien.

3. Manfaat bagi pihak ketiga

(46)

BAB II

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Landasan Teori

1. Pengertian sistem dan prosedur

Kata sistem sebenarnya berasal dari bahasa yunani yaitu “systema”

yang dalam bahasa inggris dikenal dengan “system”, yang mempunyai satu pengertian yaitu sekelompok komponen yang terdiri dari manusia dan/atau bukan manusia yang diorganisir dan diatur sedemikian rupa sehingga komponen-komponen tersebut dapat bertindak sebagai satu kesatuan dalam mencapai tujuan, sasaran bersama atau hasil akhir. Pengertian ini, mengandung arti pentingnya aspek pengaturan dan pengorganisasian komponen dari satu sistem untuk mecapai sasaran bersama, karena bila tidak ada sinkronisasi dan koordinasi yang tepat, maka kegiatan masing-masing komponen, sub-sistem, atau bidang dalam satu organisasi akan kurang saling mendukung.

(47)

Ada beberapa definisi pendapat yang dikemukakan oleh para ahli mengenai pengertian sistem dan prosedur antara lain sebagai berikut:

a. Sistem adalah suatu penataan unsur-unsur yang satu dengan lainnya yang berkaitan, sehingga membangun suatu kesatuan yang utuh dan mampu memenuhi segala kebutuhan atas tujuan-tujuan tertentu.(Arinta,1983:1)

b. Menurut W. Generald cole seperti yang diterjemahkan oleh Drs. Zaki Baridwan, AK (1982:2), sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama perusahaan. Sedangkan prosedur adalah suatu urutan-urutan pekerjaan kerani, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu atau lebih departemen, dibuat untuk memastikan penanganan secara seragam dari transaksi bisnis yang berulang-ulang.

(48)

2. Pengertian sistem akuntansi

Pengertian sistem akuntansi menurut Howad K. Stettler dalam baridwan (1991:4) adalah formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur-prosedur,dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai usaha suatu kesatuan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manajemen untuk mengawasi usahanya dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi.

Sedangkan menurut mulyadi (2001:3), sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.

Unsur-unsur yang terdapat dalam sistem akuntansi adalah sebagai berikut:

a. Formulir

Merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi.

b. Jurnal

(49)

c. Buku besar(General ladger)

Terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Rekening-rekening dalam buku besar disediakan sesuai dengan unsur-unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan.

d. Buku pembantu

Buku pembantu ini terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekenig tertentu dalam buku besar.

e. Laporan

(50)

Tujuan dari sistem akuntansi menurut mulyadi (2001:19-20) adalah: a. Untuk menyediakan informasi bagi pengelola kegiatan usaha baru. b. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang

sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penggajian, maupun struktur infomasinya.

c. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan. d. Untuk mengurangi biaya klerikal penyelenggaraan catatan

akuntansi.

3. Pengertian gaji dan sistem penggajian

(51)

Sistem penggajian adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut suatu pola yang terorganisir atau terpadu untuk melaksanakan suatu kegiatan pembayaran atau kompetensi atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh kariyawan yang meliputi pencatatan, penyiapan, sampai dengan pembayaran gaji. Sistem akuntansi penggajian, pada umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan gaji yang dilakukan oleh perusahaan pada karyawan atau pegawai yang dibayarkan secara tetap setiap periode.

Sistem akuntansi penggajian dirancang untuk menangani transaksi penghitungan gaji dan pembayarannya, menurut mulyadi (2001:385-386) sistem ini terdiri dari jaringan prosedur sebagai berikut:

a. Prosedur pencatatan waktu hadir

(52)

b. Prosedur pembuatan daftar gaji

Pada prosedur ini, fungsi pembuat daftar gaji membuat daftar gaji karyawan. Data yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji adalah surat-surat mengenai keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, pemberhentian karyawan, penurunan pangkat, daftar gaji bulan sebelumnya dan daftar hadir. c. Prosedur pembayaran gaji

Prosedur pembayaran gaji melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji. Fungsi keuangan kemudian menggunakan menggunakan cek tersebut kebank dan memasukkan keamplop gaji.

d. Prosedur distribusi biaya gaji

(53)

Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian adalah sebagai berikut ini:

a. Dokumen pendukung perubahan gaji

Dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat-surat keputusan yang berhubungan dengan karyawan., misalnya surat keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat , perubahan tarif upah, penurunan pangkat, pemberhentian sementara dari pekerjaan, pemindahan tugas, dan lain-lain.

b. Kartu jam hadir

Dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu hadir untuk mencatat jam hadir setiap karyawan diperusahaan catatan jam hadir karyawan ini dapat berupa daftar hadir biasa, dapat pula berbentuk kartu hadir yang diisi dengan mesin pencatat waktu.

c. Daftar gaji

Dokumen ini berisi jumlah gaji bruto setiap karyawan, dikurangi potongan-potongan berupa pph pasal 21, utang karyawan, iuran untuk organisasi karyawan.

d. Rekap daftar gaji

(54)

e. Surat pernyataan gaji

Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji bersamaan dengan pembuatan daftar gaji atau dalam kegiatan terpisah dari pembuatan daftar gaji. Dokumen ini dibuat sebagai catatan bagi setiap karyawan mengenai rincian gaji yang diterima oleh setiap karyawan.

f. Amplop gaji

Uang gaji karyawan diserahkan kepada setiap karyawan dalam amplop gaji.

g. Bukti kas keluar

Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan, berdasarkan informasi dalam daftar gaji yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji.

Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penggajian adalah sebagai berikut:

a. Fungsi kepegawaian

(55)

b. Fungsi pencatat waktu

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyelenggarakan catatan waktu hadir bagi semua karyawan perusahaan. Sistem pengendalian intern yang baik mensyaratkan fungsi pencatatan waktu hadir karyawan tidak boleh dilaksanakan oleh fungsi operasi atau fungsi pembuat daftar gaji.

c. Fungsi pembuat daftar gaji

Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat daftar gaji dan upah yang berisi penghasilan bruto yang menjadi hak dan berbagai potongan yang menjadi beban setiap karyawan selama jangka waktu pembayaran gaji dan upah. Daftar gaji diserahkan oleh fungsi pembuat daftar gaji kepada fungsi akuntansi guna pembuatan bukti kas keluar yang dipakai sebagai dasar untuk pembayaran gaji kepada karyawan.

d. Fungsi keuangan

(56)

e. Fungsi akuntansi

Pada sistem penggajian, fungsi akuntansi bertanggung jawab untuk mencatat kewajiban yang timbul dalam hubungannya dengan pembayaran gaji.

Catatan akuntansi yang digunakan dalam pencatatan gaji dan upah adalah sebagai berikut:

a. Jurnal umum

Dalam pencatatan gaji dan upah ini, jurnal umum digunakan untuk distribusi biaya tenaga kerja kedalam setiap departeman dalam perusahaan.

b. Kartu harga pokok produksi

Catatan ini digunakan untuk mencatat upah tenaga kerja langsung yang dikeluarkan untuk pesanan tertentu.

c. Kartu biaya kartu penghasilan karyawan

Catatan ini digunakan untuk mencatat biaya tenaga kerja tidak langsung biaya tenaga kerja non produksi dalam setiap departemen dalam perusahaan. Sumber informasi untuk pencatatan dalam kartu biaya ini adalah bukti memorial.

d. Kartu penghasilan karyawan

(57)

B. Sistem penggajian pada Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Karanganyar

Sebelum membahas sistem penggajian yang dijalankan RSUD Kab. Karanganyar perlu diketahui bahwa kebijakan-kebijakan sistem penggajian di RSUD Kab. Karanganyar ditentukan oleh Daerah Tingkat I Jawa Tengah, karena RSUD Kab. Karanganyar merupakan rumah sakit milik pemerintah provinsi jawa tengah.

Kenaikan gaji pokok karyawan RSUD Kab. Karanganyar ada dua macam yaitu kenaikan gaji berkala setiap dua tahun sekali dan kenaikan gaji pokok karena kenaikan pangkat atau golongan setiap empat tahun sekali.

Komponen-komponen yang mempengaruhi pembayaran gaji di RSUD Kab. Karanganyar adalah sebagai berikut ini:

1. Gaji pokok

Gaji pokok adalah gaji yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat. Gaji pokok disesuaikan dengan pangkat atau golongan yang disandang oleh pegawai. Semakin tinggi pangkat atau golongan yang disandang maka akan semakin tinggi pula gaji yang dibayarkan.

2. Tunjangan

(58)

a. Tunjangan fungsional

Dasar hukum dari tunjangan ini adalah peraturan presiden republik Indonesia nomor 47 tahun 2006. Macam tunjangan jabatan fungsional adalah sebagai berikut:

1). Tunjangan jabatan fungsional dokter 2). Tunjangan jabatan fungsional dokter gigi 3). Tunjangan jabatan fungsional apoteker

4). Tunjangan jabatan fungsional asisten apoteker

5). Tujangan jabatan fungsional pranata laboraturium kesehatan 6). Tunjangan jabatan fungsional epidemiolog kesehatan

7). Tunjangan jabatan fungsional entomolog kesehatan 8). Tunjangan jabatan fungsional sanitarium

9). Tunjangan jabatan fungsional administrator kesehatan

10). Tunjangan jabatan fungsional penyuluhan kesehatan masyarakat

(59)

b. Tunjangan struktural

Dasar hukum dari tunjangan ini adalah peraturan presiden republic Indonesia nomor 3 tahun 2006. Macam tunjangan struktural adalah sebagai berikut ini:

TABEL 2.1

TUNJANGAN JABATAN STRUKTURAL

No ESELON

1 IIA

2 IIIA

3 IVA

c. Tunjangan umum d. Tunjangan beras e. Tunjangan PPH 21 f. Tunjangan istri/suami

Tunjangan istri/suami dihitung dengan gaji pokok X 10% g. Tunjangan anak

Tunjangan anak dihitung dengan gaji pokok X 2% 3. Potongan

Unsure-unsur yang ada dalam potongan gaji terdiri atas: a. PPH 21

b. ASKES

(60)

c. PFK

PFK adalah suatu potongan untuk pensiun. PFK dihitung sebesar 10% dari gaji kotor

d. TAPERUM

TAPERUM adalah suatu potongan yang digunakan untuk tabungan pembelian kredit perumahan.

Sistem penggajian yang diterapkan RSUD Kab. Karanganyar adalah sebagai berikut:

1. Fungsi yang terkait dalam sistem penggajian a. Fungsi kepegawaian

Fungsi ini bertugas dalam pengangkatan pegawai baru, penghentian pegawai, menentukan kenaikan pangkat, menentukan kenaikan gaji berkala, menentukan tunjangan-tunjangan yang diterima oleh pegawai, dan membuat dokumen pembayaran gaji. b. Fungsi bendahara pengeluaran

(61)

c. Fungsi Ka. RSUD

Fungsi ini bertanggung jawab untuk memberikan acc direktur, mengirimkan pengajuan kebutuhan gaji pegawai, SPP, dan SPM ke PPKD-SKPKD BUD, menerima SP2D dari PPKD-SKPKD BUD, mengirimkan SP2D ke BPD, menerima uang kas dari BPD, dan menyerahkan kas tersebut kepada bendahara pengeluaran.

d. Fungsi akuntansi

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mengisi SPM, SPP, dan membuat rekap daftar gaji.

2. Dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian

a. Dokumen yang digunakan sebagai persyaratan penggajian CPNS 1). Surat keputusan CPNS

2). Surat keterangan keluarga

b. Dokumen yang digunakan sebagai persyaratan penggajian PNS 1). Surat keputusan PNS

2). Surat keterangan keluarga

3). Akte nikah bagi yang sudah berkeluarga

c. Dokumen yang digunakan sebagai pendukung perubahan gaji PNS 1). Surat keputusan berkala bagi PNS

2). Surat keputusan kenaikan pangkat bagi PNS yang naik pangkat 3). Surat keterangan perubahan keluarga bagi PNS yang ada

(62)

4). Surat keputusan pengangkatan dalam jabatan struktural dan jabatan fungsional

d. Surat permohonan pembayaran (SPP) gaji

Dokumen ini berisi rincian daftar gaji yang diterima seluruh karyawan RSUD Kab. Karanganyar. SPP gaji juga berfungsi sebagai bukti pembayaran gaji bagi instansi.

e. Surat perintah membayar (SPM) gaji

Dokumen ini digunakan sebagai bukti pengeluaran kas daerah guna pembayaran gaji karyawan RSUD Kab. Karanganyar dan dokumen ini digunakan untuk pembuatan rekap daftar gaji.

f. Amplop gaji

Uang gaji yang dibayarkan kepada pegawai negeri sipil dimasukkan kedalam amplop gaji. Pada halaman amplop gaji berisi nama, NIP, dan rincian gaji yang diterima PNS. Amplop gaji ini juga digunakan sebagai tanda terima gaji bagi PNS.

g. Surat Perintah Penyediaan Dana (SP2D)

Dokumen ini digunakan sebagai alat untuk mencairkan dana pada BPD untuk pembayaran penggajian pegawai.

3. Jaringan prosedur yang membentuk sistem penggajian a. Prosedur pembuatan daftar gaji

(63)

setelah semua pengecekan selesai, unit kepegawaian membuat dokumen usulan perubahan gaji pegawai dua rangkap, yang satu diserahkan kebendahara pengeluaran bersama dokumen-dokumen pegawai dan yang satunya diarsipkan oleh unit kepegawaian. Setelah menerima semua dokumen pegawai dan dokumen usulan perubahan gaji pegawai dari unit kepegawaian, bendahara pengeluaran melakukan pengecekan tentang usulan perubahan gaji yang diterimanya dan mengirimkan ke PPKD-SKPKD BUD. Selain itu bendahara pengeluaran juga melakukan pengarsipan mengenai dokumen-dokumen pegawai yang diterima dari unit kepegawaian. Setelah menerima usulan perubahan gaji dari bendahara pengeluaran RSUD Kab. Karanganyar PPKD-SKPKD BUD mengeluarkan daftar gaji untuk RSUD Kab. Karanganyar yang diterima oleh bendahara pengeluaran. Setelah bendahara pengeluaran menerima daftar gaji bendahara pengeluaran melakukan pengecekan daftar gaji tersebut.

b. Prosedur pembayaran gaji

(64)
(65)

kepada pegawai. Setelah semua gaji pegawai diberikan daftar gaji yang sudah ditandatangani oleh pegawai diserahkan pada unit akuntansi untuk dicatatat pada jurnal umum dan dimasukkan dalam buku besar.

(66)

4. Flowchart atau bagan alir penggajian a. Prosedur pembuat daftar gaji

[image:66.595.125.456.161.604.2]

UNIT KEPEGAWAIAN

Gambar 2.1 Prosedur Pembuatan Daftar Gaji pada Unit Kepegawaian Keterangan:

Dkmn prbhn usln gaji 1 : dokumen usulan perubahan gaji pegawai Dkmn prbhn usln gaji 2 : dokumen usulan perubahan gaji pegawai Dokumn pns : dokumen yang mendukung usulan perubahan

gaji

MULAI

Membuat dokumen usulan perubahan

gaji pegawai Setelah sesuai

dengan data dari PNS dan CPNS

Dokumn pns 2

1 Dkmn usln 1 prbhn gaji

(67)
[image:67.595.114.477.107.549.2]

BENDAHARA PENGELUARAN

Gambar 2.2 Prosedur Pembuatan Daftar Gaji pada Unit Bendahara Pengeluaran

Keterangan:

Dkmn prbhn usln gaji 2 : dokumen usulan perubahan gaji pegawai Dokumn pns : dokumen yang mendukung usulan perubahan

gaji 1

Melakukan pengecekan dan mengirim dokumen

Dokmn pns

Dokmn pns

2

3

Daftar gaji pegawai

Melakukan pengecekan daftar gaji

Daftar gaji pegawai

N

selesai Dkmn usln 2

prbhn gaji

Dkmn usln 2 prbhn gaji

(68)
[image:68.595.193.395.111.571.2]

PPKD-SKPKD BUD

Gambar 2.3 Prosedur Pembuatan Daftar Gaji pada PPKD-SKPKD BUD

Keterangan:

Dkmn prbhn usln gaji 2 : dokumen usulan perubahan gaji pegawai 2

Dkmn usln 2 prbhn gaji

Melakukan pengecekan dan Membuat

daftar gaji

Dkmn usln 2 prbhn gaji

Daftar gaji pegawai

(69)

b. Prosedur pembayaran gaji

[image:69.595.111.572.108.511.2]

BENDAHARA PENGELUARAN

Gambar 2.4 Prosedur Pembayaran Gaji pada Bendahara Pengeluaran

Keterangan:

DPKGP : dokumen pengajuan kebutuhan gaji pegawai mulai

Melakukan penggandaan daftar gaji dan

(70)
[image:70.595.140.539.108.596.2]

UNIT AKUNTANSI

Gambar 2.5 Prosedur Pembayaran Gaji pada Unit Akuntansi Keterangan:

Bk BSR :buku besar

SPP :Surat permohonan pembayaran SPM :Surat perintah membayar

4 Daftar gaji pegawai Membuat SPM dan SPP 2 SPM 1

6 2

(71)

Ka. RSUD

Gambar 2.6 Prosedur Pembayaran Gaji pada Ka. RSUD Keterangan:

DPKGP : dokumen pengajuan kebutuhan gaji pegawai SPP :Surat permohonan pembayaran

SPM :Surat perintah membayar

SP2D : Surat Perintah Penyediaan Dana 6 SPM SPP DPKGP Memberi acc dan mengirimkan ke PPKD-SKPKD BUD SPM SPP DPKGP 7 8 SP2D SP2D Mengecek dan menyerahkan SP2D ke BPD

(72)
[image:72.595.210.392.106.572.2]

PPKD-SKPKD BUD

Gambar 2.7 Prosedur Pembayaran Gaji pada PPKD-SKPKD BUD

Keterangan:

DPKGP : Dokumen pengajuan kebutuhan gaji pegawai SPP : Surat permohonan pembayaran

SP2D : Surat Perintah Penyediaan Dana 7

SPM SPP DPKGP

Melakukan pengecekan

dokumen membuatkan SP2D

SP2D SPM SPP DPKGP

8

(73)
[image:73.595.210.475.106.471.2]

BPD

Gambar 2.8 Prosedur Pembayaran Gaji pada BPD Keterangan:

SP2D : Surat Perintah Penyediaan Dana) 9

SP2D

SP2D Mengecek SP2D dan mencair kan

dana kas Diikuti

dengan pemberian uang tunai

(74)

C. Evaluasi Sitem Penggajian pada RSUD Kab. Karanganyar 1. Evaluasi Terhadap Fungsi Yang Terkait

RSUD Kabupaten karanganyar mempunyai struktur organisasi yang tertulis sehingga telah jelas adanya garis wewenang dan tanggung jawab serta pembagian kerja fungsional. Fungsi pencatatan dilakukan oleh bagian akuntansi, fungsi otorisasi dilakukan oleh direktur, fungsi kepegawaian dilakukan oleh bagian kepegawaian, fungsi bendahara pengeluaran dilakukan oleh bagian bendahara pengeluaran.

2. Evaluasi Terhadap Dokumen Yang Digunakan

Dokumen-dokumen yang digunakan pada sistem penggajian pada RSUD Kabupaten karanganyar sudah memadai. Setiap dokumen yang digunakan sudah terdapat otorisasi oleh pejabat yang berwenang. Misalnya dukumen SPP, SPM dan dokumen pengajuan kebutuhan gaji pegawai yang diotorisasi oleh direktur RSUD Kabupaten Karanganyar.

3. Evaluasi Terhadap Catatan Akuntansi

Bagian akuntansi pada RSUD Kabupaten Karanganyar menggunakan catatan akuntansi yaitu jurnal umum, buku besar. Pencatatan kedalam catatan akuntansi tersebut sudah berdasarkan atas dokumen pendukung yang sudah diotorisasi oleh pejabat yang berwenang. Misalnya jurnal umum yang dibuat oleh bagian akuntansi harus berdasarkan daftar gaji pegawai.

4. Evaluasi Terhadap Prosedur

(75)

hanya melibatkan satu bagian dalam satu jaringan prosedur. Hal ini berarti telah terdapat pemisahan fungsi yang jelas sehingga masing-masing bagian dan struktur organisasi mepunyai tanggungjawab yang jelas dalam menyusun dan melaksanakan sistem penggajian pada RSUD Kabupaten Karanganyar. Prosedur yang dilaksanakan sudah sesuai dengan prosedur pembuatan/penyusunan dokumen pembayaran gaji PNS/CPNS badan rumah sakit umum daerah kabupaten karanganyar tahun anggaran 2010. Setiap kegiatan yang terjadi diotorisasi oleh pejabat yang berwenang.

(76)

BAB III

TEMUAN

Berdasarkan landasan teori, hasil penelitian, analisa dan pembahasan mengenai sistem penggajian pada RSUD Kab. Karanganyar, penulis dapat menilai dan menemukan adanya kelebihan dan kelemahan sistem penggajian pada RSUD Kab. Karanganyar.

Berbagai kelebihan dan kelemahan sistem penggajian pada RSUD Kab. Karanganyar dapat diuraikan sebagai berikut:

A. Kelebihan

1. Sudah adanya pemisahan fungsi secara tegas sehingga memungkinkan adanya pengendalian intern yang baik.

2. Seluruh dokumen yang ada sudah mendapat otorisasi dari bagian yang berwenang.

(77)

B. Kelemahan

(78)

BAB IV

PENUTUP

Berdasarkan kelebihan dan kelemahan yang telah diuraikan, maka dapat ditarik kesimpulan dan saran-saran dari penulis agar dapat dipergunakan sebagai bahan masukan dalam menciptakan sistem penggajian yang baik di RSUD Kab. Karanganyar.

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian tertulis dari bab-bab sebelumnya, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa sistem penggajian di RSUD Kab. Karanganyar dinilai sudah baik. Hal ini dapat tercermin dari adanya hal-hal sebagai berikut:

1. Telah adanya pemisahan fungsi secara jelas. Misalnya saja pemisahan fungsi antara fungsi pembuat daftar gaji dengan fungsi pengeluaran gaji. 2. Telah adanya otorisasi terhadap berbagai dokumen yang digunakan

dalam sistem penggajian. Misalnya saja dalam pembutan SPP dan SPM harus sudah ada otorisasi direktur sebelum diajukan ke PPKD-SKPKD BUD.

(79)

B. Saran-saran

Saran-saran yang diberikan penulis untuk sebagai masukan atas kelemahan yang terdapat dalam sistem penggajian di RSUD Kab. Karanganyar adalah sebagai berikut:

(80)

DAFTAR PUSTAKA

Setiawan, Adi. 2007. Evaluasi Sistem Akuntansi Penggajin Pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta. Tugas Akhir Tidak Dipublikasikan. Fakultas Ekonomi, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Pratiwi, Kristiyani Asih. 2006. Analisis Sistem Penggajian Pada RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Tugas Akhir Tidak Dipublikasikan. Fakultas Ekonomi, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi-Edisi ke-3. Jakarta: Salemba Empat.

Dewantaka, Setyo Anung. 2006. Evaluasi Sistem Penggajian Pegawai Negeri Sipil Pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Tugas Akhir Tidak Dipublikasikan. Fakultas Ekonomi, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Putra, Wawan Meygantara. 2006. Evaluasi Sistem Penggajian Pada RSJD Dr. RM Soedjarwadi Klaten. Tugas Akhir Tidak Dipublikasikan. Fakultas Ekonomi, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Gambar

Gambar 1.1 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT  UMUM DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR
Gambar 2.1 Prosedur Pembuatan Daftar Gaji pada Unit Kepegawaian
Gambar 2.2 Prosedur Pembuatan Daftar Gaji pada Unit Bendahara
Gambar 2.3 Prosedur Pembuatan Daftar Gaji pada PPKD-SKPKD BUD
+5

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat kriteria dalam menetukan suatu investasi dianggap layak atau tidak dengan menggunakan metode ini yaitu apabila diperoleh nilai NPV lebih atau sama dengan nol maka usaha

Langkah yang diterapkan oleh guru dalam mengajar seni budaya tari menggunakan pendekatan kreasi ini adalah melalui rentetan proses kreasi, yakni dari tarap mendayagunakan

dipungut pembayaran atas pelayanan penyeberangan orang atau barang dengan menggunakan kendaraan di air yang dimiliki dan /atau dikelola oleh Pemerintah Daerah.. (2)

Coblong Kota Bandung 05/0RMAS- DA/BKBPM/2 014 DPC.ASSOSIASI KONTRAKTOR KETENAGALISTRIKAN INDONESIA (AKLINDO)KOTA BANDUNG Drs. Dewi Kuraesin

Beberapa keuntungan pada pola tumpangsari antara lain: (1) akan terjadi peningkatan efisiensi (tenaga kerja, pemanfaatan lahan maupun penyerapan sinar matahari),

Dalam hal pembelian Unit Penyertaan CIPTA DINAMIKA dilakukan oleh Pemegang Unit Penyertaan secara berkala, maka sesuai dengan ketentuan butir 13.3 Prospektus, formulir

Demikian Rencana Kerja Pembangunan Zona Integritas Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2017 semoga dapat dijadikan pedoman untuk

Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan, terdiri Kepala Daerah beserta Perangkat Daerah Otonom yang lain sebagai Badan Eksekutif