iv ABSTRAK
REGISTRASI SIM CARD YANG DILAKUKAN OLEH ANAK DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN
2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang di
Indonesia menyebabkan meningkatnya kebutuhan informasi. Masyarakat
Indonesia pada saat ini telah banyak menggunakan handphone untuk
mengakses informasi tersebut. Untuk dapat menggunakan layanan data
komunikasi pada handphone, diperlukan registrasi sim card. Registrasi
sim card adalah perjanjian yang dilakukan melalui sistem elektronik.
Kegiatan registrasi sim card tersebut banyak dilakukan oleh anak yang
belum cakap hukum untuk membuat suatu perjanjian.Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui keabsahan registrasi sim card yang dilakukan
oleh anak dan akibat hukum yang ditimbulkannya.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode yuridis normatif. Spesifikasi penelitian ini dilakukan dengan cara
deskriptif analisis dengan menggunakan bahan hukum primer, sekunder,
dan tersier. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi
kepustakaan dan studi lapangan. Metode analisis data yang digunakan
adalah yuridis kualitatif.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan, bahwa keabsahan registrasi
sim card yang dilakukan oleh anak adalah sah, karena kecakapan dalam
transaksi elektronik dilihat dari kemampuan menggunakan sistem
elektronik. Akibat hukum yang ditimbulkan adalah sim card tersebut legal
secara hukum dan anak bertanggung jawab atas segala tindakan yang
dilakukan melalui sim card tersebut. Akibat hukum lainnya dari registrasi
sim card yang dilakukan oleh anak adalah ancaman pornografi yang dapat