• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGALAMAN BERBELANJA, KEPERCAYAAN KONSUMEN DAN PROMOSI TERHADAP MINAT BELI. (Studi pada Aplikasi Toko Online Shopee pada Masa Pandemi di Mataram)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH PENGALAMAN BERBELANJA, KEPERCAYAAN KONSUMEN DAN PROMOSI TERHADAP MINAT BELI. (Studi pada Aplikasi Toko Online Shopee pada Masa Pandemi di Mataram)"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGALAMAN BERBELANJA, KEPERCAYAAN KONSUMEN DAN PROMOSI TERHADAP MINAT BELI.

(Studi pada Aplikasi Toko Online Shopee pada Masa Pandemi di Mataram)

Jihan Munatsir

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Jihanmunatsir13@gmail.com

Dosen Pembimbing:

Dr. Astrid Puspaningrum, SE., MM., CMA.

ABSTRAK

Pandemi Covid-19 yang melanda dunia sejak akhir tahun 2019 telah membawa perubahan bagi kehidupan, salah satunya dalam kegiatan berbelanja. Namun berbagai kebijakan pemerintah untuk mencegah penyebaran pandemi Covid-19 menyebabkan terbatasnya aktivitas yang dapat dilakukan masyarakat. Salah satunya dalam kegiatan berbelanja, fenomena ini memicu gaya hidup baru pada lingkungan masyarakat. Masyarakat menggunakan internet untuk melakukan berbagai macam aktivitas, salah satunya adalah dalam kegiatan berbelanja. E-commerce seperti Shopee hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara online. Kota Mataram merupakan salah satu pengguna aplikasi toko online Shopee yang mengalami peningkatan. Beberapa faktor yang dipertimbangkan oleh pengguna aplikasi toko online Shopee antara lain adalah pengalaman berbelanja, kepercayaan konsumen, dan promosi. Berbelanja melalui online tidak memerlukan kontak fisik yang dianggap dapat mengurangi risiko penularan virus Covid-19. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel pengalaman berbelanja, kepercayaan konsumen, dan promosi terhadap minat beli penggunaan aplikasi toko online Shopee di Kota Mataram pada masa pandemi Covid-19. Jenis penelitian ini adalah explanatory research yang menjelaskan hubungan kausalitas antara variabel melalui hipotesis. Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna aplikasi toko online Shopee di Kota Mataram pada masa pandemi Covid-19.

Sampel yang digunakan adalah pengguna aplikasi toko online Shopee sebanyak 140 sampel yang diperoleh dengan teknik purposive sampling dengan karakteristik responden yang menggunakan aplikasi toko online Shopee pada masa pandemi Covid-19 di Kota Mataram. Instrumen pengumpulan data menggunakan skala likert yang kemudian diuji menggunakan analisisi regresi linear berganda melalui aplikasi SPSS versi 25. Hasil pengujian data menunjukan bahwa pengalaman berbelanja, kepercayaan konsumen, dan promosi berbengaruhsignifikan terhadaap minat beli pengguna aplikasi toko online Shopee di Kota Mataram pada masa pandemi Covid-19.

Kata kunci: Pengalaman Berbelanja, Kepercayaan Konsumen, Promsi, Minat Beli, Shopee, Pandemi Covid-19.

(2)

The Effect of Shopping Experience, Consumer Confidence and Promotion on Buying Interest (Study on the Shopee Online Store Application during the Pandemic Period in

Mataram City)

Jihan Munatsir

Faculty of Economics and Business Universitas Brawijaya Jihanmunatsir13@gmail.com

Supervisor

Dr. Astrid Puspaningrum, SE., MM., CMA.

ABSTRACT

The Covid-19 pandemic that has hit the world since the end of 2019 has brought changes to life, one of which is in shopping activities. However, various government policies to prevent the spread of the Covid-19 pandemic have limited activities that people can do. One of them is in shopping activities, this phenomenon triggers a new lifestyle in the community. People use the internet to carry out various activities, one of which is in shopping activities. E-commerce such as Shopee is here to meet the needs of the online community. The city of Mataram is one of the users of the Shopee online store application that has increased. Some of the factors considered by Shopee online store application users include shopping experience, consumer trust, and promotions.

Shopping through online does not require physical contact which is considered to reduce the risk of transmitting the Covid-19 virus. Therefore, this study aims to determine the effect of shopping experience, consumer trust, and promotion variables on buying interest using the Shopee online store application in Mataram City during the Covid-19 pandemic. This type of research is explanatory research that explains the causal relationship between variables through hypotheses.

The population in this study were users of the Shopee online store application in Mataram City during the Covid-19 pandemic. The sample used was the Shopee online store application users as many as 140 samples obtained by purposive sampling technique with the characteristics of respondents who used the Shopee online store application during the Covid-19 pandemic in Mataram City. The data collection instrument uses a Likert scale which is then tested using multiple linear regression analysis through the SPSS version 25 application. The results of the data test show that the shopping experience, consumer confidence, and promotions have a significant effect on the buying interest of Shopee online store application users in Mataram City during the Covid-19 pandemic.

Keywords: Shopping Experience, Consumer Trust, Promotion, Buying Interest, Shopee, Covid-19 Pandemic.

(3)

PENDAHULUAN

Minat merupakan salah sautu aspek yang penting dimana mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap perilaku juga merupakan motivasi yang akan mengarahkan pada apa yang akan seseorang lakukan selanjutnya. Berkaitan dengan pemasaran seseorang konsumen harus mempunyai keinginan terhadap suatu kategori produk terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membeli, maka para pemasar harus menerapkan strategi untuk membangkitkan minat pembelian akan suatu kategori produk (Hau NT, 2013 dalam Delina et al, 2016).

Minat pembelian adalah faktor penting dalam bisnis dikarenakan oleh keputusan konsumen untuk membeli sebuah produk yang ditawarkan didasari dengan adanya minat dan minat muncul akibat adanya stimulus positif yang menimbulkan motivasi untuk memungkinkan konsumen membeli produk atau jasa dimasa depan (Jalilvand, 2013 dalam Delina Maharani Putri, 2016). Minat merupakan ketertarikan konsumen terhadap suatu produk dengan mencari informasi tambahan (Schiffman &

Kanuk, 2004 dalam Shahnaz, t.t.). Seseorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mengetahui kualitas toko online, kemudian konsumen akan membangun kepercayaan hasil informasi yang didapat dan mempertimbangkan risiko yang dapat ditimbulkan (Setiadi, 2008 dalam Shahnaz, t.t.).

Zeithalm et al (1996) menekankan pentingnya mengukur minat beli konsumen, yaitu untuk mengetahui keinginan pelanggan yang tetap setia atau meninggalkan suatu barang atau jasa. Konsumen yang merasa senang dan puas akan barang atau jasa yang telah dibelinya akan berpikir untuk membeli kembali barang atau jasa tersebut. Oleh karena itu, minat beli penting untuk diteliti.

Hal yang menjadikan pertimbangan seorang pelaku pembeli online adalah faktor kemudahan bertransaksi. Faktor kemudahan

ini terkait dengan bagaimana operasional atau suatu sistem bertransaksi secara online.

Menurut Shimdkk (2001), “selain fitur langsung dari berbelanja online, ada pula faktor yang datang dari individu konsumen itu sendiri. Faktor itu berupa pengalaman sebelumnya dalam berbelanja online”.

Pengalaman digunakan untuk menyampaikan berbagai proses, berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, dan cara dimana suatu objek mempengaruhi pikiran atau emosi seseorang melalui indera atau pikiran.

Pengalaman adalah kejadian umum yang terjadi pada keadaan mental setiap individu setiap saat (Same, 2012 dalam Nurrahmanto, 2015). Schmitt (2010) mengatakan bahwa pengalaman adalah interaksi atau serangkaian interaksi, antara konsumen dan sebuah produk, perusahaan atau yang mewakili yang mengarah pada reaksi.

Pengalaman ini benar-benar pribadi dan menyiratkan keterlibatan konsumen pada tingkat yang berbeda (rasional, emosional, sensoris, fisik, dan spiritual).

Bagi pelaku pembeli online yang melakukan transaksi secara online akan lebih mempertimbangkan ketidakpastian dan resikonya dibandingkan jika dengan transaksi jual beli langsung. Saat berbelanja online, pembeli hanya dapat mengetahui informasi kualitas barang hanya melalui internet tanpa melihat secara fisiknya. Fakta diatas dapat terjadi karena adanya faktor penting dalam berbelanja online yang berasal dari setiap individu, yaitu kepercayaan. Kepercayaan yang merupakan hal penting dan krusial dalam kegiatan ekonomi, terutama untuk berjaga-jaga terhadap perilaku oportunistik yang tidak diinginkan. Apalagi dalam sektor online shoping, menurut David Gefen, Elena Karahanna, dan Detmar W Straub dalam jurnalnya yang bertajuk Trust and Tam in Online Shopping (2003), isu kepercayaan ini lebih krusial daripada saat belanja dilakukan face-to-face, karena jika berbelanja secara online pembeli memiliki lebih sedikit ruang

(4)

dan waktu untuk menilai produk yang akan pembeli belanjakan. Biasanya, calon pembeli akan melihat terlebih dulu testimonial dari produk tersebut di online shop yang akan ia beli(Japarianto & Adelia 2020).

Promosi merupakan salah satu strategi yang dilakukan oleh perusahaan untuk menginformasikan serta mempengaruhi konsumennya untuk membeli produk yang ditawarkan dan menjadi suatu keharusan bagi perusahaan untuk melakukan promosi dengan strategi yang tepat agar dapat memenuhi sasaran dengan efektif. Promosi yang dilakukan harus sesuai dengan kondisi perusahaan, dimana harus diperhitungkan jumlah dana yang tersedia dan besarnya manfaat yang diperoleh dari kegiatan promosi yang dijalankan oleh perusahaan.

Karena promosi sanpgatlah penting bagi perusahaan untuk memperkenalkan produk barang atau jasa yang ditawarkan kepada calon konsumen, sehingga calon konsumen tertarik untuk melakukan pembelian atas produk barang atau jasa yang ditawarkan.

(Risna, dan Mayzi, 2015).

Pengalaman adalah interaksi atau serangkaian reaksi, antara konsumen dan sebuah produk, perusahaan atau yang mewakili yang mengarah pada reaksi (Gentile et al, 2007). Konsumen dapat memperoleh pengalaman dengan melakukan pembelian kecil pada awalnya, setelah itu mereka akan lebih mengembangkan kepercayaan diri dalam melakukan belanja online (Seckler dalam Ling, 2010 dalam Nurrahmanto 2015). Jika pengalaman yang diterima konsumen ternyata memberikan rasa kepuasan, maka akan meningkatkan minat belinya dan membuat konsumen melakukannya lagi di masa depan. Namun, jika pengalamam negatif yang diterima maka pelanggan akan enggan untuk melakukannya lagi di masa depan (Shim et al. dalam Ling, 2010 dalam, Nurrahmanto 2015).

Kepercayaan konsumen adalah penilaian hubungan seseorang dengan orang

lain yang akan melakukan transaksi tertentu menurut harapan orang kepercayaan dalam suatu lingkungan yang penuh ketidakpastian (Ba dan Pavlou dalam Rahmawati, 2013 dalam, Nurrahmanto 2015). Egger (dalam Ling, 2010) berpendapat bahwa kepercayaan diperlukan ketika melakukan pemesanan secara online dan ketika pembeli mengirimkan data pribadinya kepada penjual. Hanya konsumen yang memiliki kepercayaan yang mau melakukan transaksi secara online, tanpa adanya kepercayaan mustahil transaksi e-commerce akan terjadi (Mayer dalam Rahmawati, 2013 dalam, Nurrahmanto 2015). Terbangunnya rasa percaya konsumen dan adanya rasa aman terhadap penjual maupun situs jual beli online dapat meningkatkan minat beli konsumen di situs tersebut (Koufaris dan Hampton dalam Ling, 2010 dalam, Nurrahmanto 2015).

Promosi memiliki peran yang tidak dapat diabaikan dalam memicu minat beli konsumen. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Shafir Rahmadhanti Salsyabila, Aditya Ryan Pradipta, dan Danang Kusnanto (2021), menunjukan bahwa penelitian dan pembahasan menggenai pengaruh promosi dan kualitas pelayanan terhdap minat beli marketplace Shopee, disimpulkan bahwa promosi marketplace Shopee sudah dapat dikatakan baik, hal ini terlihat dari skor total penilaian konsumen terhadap promosi yang dimiliki marketplace Shopee berada pada interval setuju. Terdapat pula kelebihan yang ditemukan pada promosi marketplace Shopee yang menarik konsumen, yang terlihat dengan adanya responden yang memberikan tanggapan sangat setuju pada indikator citra perusahaan yang baik.

Internet memiliki manfaat yang sangat beragam dari beberapa aspek. Salah satu kegunaan internet sendiri adalah proses untuk menjual dan membeli secara online, yang biasa di sebut dengan sebutan e- commerce. Selain itu e-commerce juga dapat

(5)

digunakan sebagai media untuk memasarkan, mempromosikan, sedangkan untuk pembelian dapat dilakukan melalui transfer bank, dan untuk pengiriman produk dilakukan dengan menggunakan jasa kirim seperti JNE, JNT, dan banyak lainnya. Saat ini e-commerce berkembang pesat, karna hampir semua kebutuhan bisa di perjual- belikan di platform tersebut. Indonesia adalah salah satu negara yang menggunakan e- commerce sebagai kegiatan jual-beli. Hal ini dapat diketahui dengan maraknya situs jual- beli secara online yang bermunculan, diantaranya adalah Tokopedia, Lazada, Blibli, Bukalapak, Shopee dan masih banyak lainnya.

Shopee merupakan salah satu marketplace yang pertama kali dijalankan oleh Garena yang saat ini berubah sebagai SEA Group. Garena sendiri mengasung mobile marketplace Bisnis C2C (customer to customer). Pada Desember 2015 shopee resmi diperkenalkan di Indonesia di bawah naungan PT Shopee International Indonesia.

Produk yang ditawarkan di marketplace shopee banyak variasinya, antara lain produk Kecantikan, Pakaian Pria, Pakaian Wanita, Handphone & Accessories, Komputer

&Accessories, Perlengkapan Rumah, Elektronik, Makanan & Minuman, Pulsa, Tagihan & Tiket, Fashion Muslim, Fashion Bayi & Anak, Ibu & Bayi, Tas Pria & Tas Wanita, Kesehatan, Fotografi, Olahraga, Voucher, Buku & Alat Tulis, Serba Serbi, Sepatu Wanita & Sepatu Pria, Souvenir &

Pesta, Jam Tangan, Hobi & Koleksi, dan masih banyak lagi.

Dikutip dari (databoks.katadata.co.id, 2020) dikatakan bahwa Shopee dinobatkan menjadi e-commerce yang berhasil menggaet pengunjung terbanyak di Asia Tenggara. E- commerce yang bermarkas di Singapura itu dilihat sekitar 2,1 miliar pengunjung web sepanjang tahun 2019. Pesaing lainnya, Lazada menyusul dengan sumbangan 1,8 miliar pengunjung web pada 2019. Sebelum

2019, Shopee dan Lazada memang telah bersaing ketat. Keduanya merupakan raksasa e-commerce, penakluk pasar Asia Tenggara.

Pada kuartal IV-2018, pengguna Thailand menjadi penyumbang terbanyak pengunjung Lazada. Sementara itu, Shopee lebih diminati pengguna Vietnam sebab dominasinya terhadap jumlah kunjungan di web e- commerce tersebut.

Shopee menguasai pasar e-commerce berdasarkan jumlah kunjungan bulanan pada kuartal II-2020. Rata-rata kunjungan per- bulannya sebanyak 93,4 juta. Selain itu, Shopee menduduki peringkat pertama di AppStore dan Playstore. Pengunjung web tertinggi selanjutnya adalah Tokopedia sebanyak 86,1 juta rata-rata kunjungan per- bulan, Bukalapak 35,4 juta, dan Lazada 22 juta. (Baca: Riset KIC: Nilai Transaksi Sektor Perjalanan Melalui E-Commerce Naik 98%) (databoks.katadata.co.id, 2020).

Shopee masih memimpin sebagai e- commerce dengan pengunjung situs terbesar pada kuarta III 2020, yakni mencapai 96,5 juta. Posisi selanjutnya ditempati Tokopedia dengan 85 juta, Selanjutnya Bukalapak dengan 31,4 juta. Lalu, Lazada dengan 22,7 juta. Pengunjung web bulanan diambil dari situs SimilarWeb dengan rata-rata pengunjung website sepanjang kuartal III 2020. Toko online berasal dari daftar pemain e-commerce dari website resmi iDEA (Indonesian E-Commerce Association) (databoks.katadata.co.id, 2020).

Dikutip dari (id.techinasia.com, 2021) mengatakan bahwa Posisi Shopee sebagai e-commerce dengan jumlah pengunjung bulanan dan jumlah unduhan terbanyak masih bertahan hingga kuartal keempat 2020. Berdasarkan laporan Peta Persaingan E-commerce Indonesia Q4 2020, anak usaha Sea Group ini menggeser posisi Tokopedia sejak kuartal keempat 2019. Data iPrice menunjukkan kinerja Shopee sepanjang 2020 terus naik. Jumlah pengunjung bulanan Shopee terjadi pada

(6)

kuartal ketiga mencapai lebih dari 96 juta pengunjung, naik sebesar 58,3 persen dibanding kuartal ketiga 2019. Pada kuartal ketiga yang berakhir pada November 2020, Sea Group mencatat pendapatan senilai US$1,2 miliar (Rp17 triliun), naik 98,7 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Masih dari (id.techinasia.com, 2021) Lonjakan pengunjung bulanan juga terjadi pada kuartal keempat 2020 dengan jumlah 129 juta pengunjung atau naik sekitar 56,5 persen tahun sebelumnya (quarter-to- quarter). Laporan terbaru dari iPrice menambahkan pembahasan jumlah pengikut sosial media seperti Instagram, Twitter, dan Facebook. Shopee masih mendominasi jumlah pengikut di Instagram sepanjang tahun 2020. Di kuartal keempat, jumlah pengikut instagram Shopee mencapai 7,1 juta. Sementara Tokopedia memiliki jumlah pengikut Twitter terbanyak dibanding e- commerce lainnya. Pada kuartal ketiga, Tokopedia menyalip BliBli yang sebelumnya bertengger di posisi pertama dalam jumlah pengikut di Twitter.

Pada fenomena-fenomena diatas dapat diketahui bahwa pengunjung aplikasi toko online Shopee meningkat pada quartal I- 1V di tahun 2020, yang bisa dikatakan bahwa minat beli pengguna aplikasi toko online Shopee juga meningkat. Diketahui bahwa Pada saat ini Indonesia sedang dihadapi dengan penyakit menular atau wabah virus corona yang telah menyebar secara luas di berbagai penjuru dunia. WHO (World Health Organization) secara resmi mendeklarasikan virus corona (Covid-19) sebagai pandemi pada tanggal 9 Maret 2020 (covid19.go.id, 2020). Berbagai macam cara dilakukan Indonesia untuk mencegah penyebaran covid-19 ini. mulai dari mengeluarkan berbagai kebijakan pemerintah menyesuaikan situasi dan kondisi yang sedang berlangsung pada saat itu.

Tidak sampai disitu, Indonesia masih banyak mengeluarkan kebijakan-kebijakan baru dalam berbagai macam bidang dan sektor untuk mencegah penyebaran covid-19 juga segala hal yang dapat merugikan Indonesia. Ditengah Indonesia yang sedang menerapkan new normal, yang memicu pengaruh positif terhadap pelaku usaha, karena sebelum new normal berlaku tempat usah selama masa pandemi berlangsung tidak diperbolehkan untuk beroperasi, dan kini dapat beroperasi kembali. Salah satunya adalah pusat perbelanjaan. Meskipun kini sudah diperbolehkan beroperasi kembali namun, masih banyak masyarakat yang merasa khawatir terhadap penularan covid-19 yang masih berlangung adanya.

Meningkatnya minat beli pengguna aplikasi toko online Shopee tidak hanya semata peningkatan yang terjadi pada pengunjung, namun juga Shopee adalah toko online yang paling sering digunakan untuk membeli kebutuhan (databoks.katadata.co.id, 2020).

Shopee merupakan toko online yang paling sering digunakan pengguna internet di Indonesia untuk membeli kebutuhan. Hasil riset Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJII) yang dirilis November 2020 menyebut bahwa platform e-commerce tersebut dipilih oleh 27,4% responden. Posisi selanjutnya yakni Lazada, Tokopedia, dan Bukalapak masing-masing dipilih sebanyak 14,2%, 5,2%, dan 3,8% responden. Meski demikian, tercatat bahwa masih ada 43,2%

responden yang mengaku tidak pernah membeli kebutuhan secara online (databoks.katadata.co.id, 2020).

LANDASAN TEORI

Pengalaman Berbelanja (X1)

Definisi dari kata pengalaman berarti tes, usaha dan mengacu pada eksperimen, jadi pengalaman diartikan sebagai proses belajar individu. Pengalaman yang dialami dalam konteks belanja adalah keseluruhan pengalaman berbelanja (Arnould et al.,

(7)

2002). Pelanggan belajar dari pengalaman membeli dan menggunakan produk mereka.

Pengalaman-pengalaman ini membentuk kepercayaan dan perilaku di situs web dan menghasilkan komunikasi dari mulut ke mulut, melalu jejaring sosial online dan offline.

Menurt Forsythe dan Shi (2003) mengemukakan bahwa mereka yang memiliki pengalaman berbelanja online kurang dari satu tahun masih menganggap bahwa berbelanja online masih memiliki risiko keamanan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Cateriniccha (2005) yang mengemukakan bahwa meskipun populasi toko online dan konsumen online meningkat secara signifikan tetapi risiko keamanan yang dirasakan tidak berkurang meskipun penelitian sebelumnya percaya bajwa konsumen yang berpengalaman dalam berbelanja online akan memiliki persepsi risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan konsumen yang pengalamannya kurang (Ulumiyah, Soesanto & Sugiono, tanpa tanggal).

Persepsi Kemudahan (X1)

Fatmawati (2015) mendefinisikan persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) sebagai pernyataan mengenai persepsi pengguna terhadap kemudahan atau pun kesulitan dalam penggunaan sistem informasi dari beberapa indikator seperti pengoperasian yang jelas, fleksibel dan memiliki kejelasan dalam sistem informasi, mudah dipelajari dan dimengerti, dan tujuan yang mudah dicapai(Falah, 2021).

Penelitian yang dilakukanoleh (Gaffen et al., 2003) menganalisis pengaruh persepsi kemudahan penggunaan terhadap kepercayaan. Hasil penelitian tersebut menunjukan persepsi kemudahan penggunaan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepercayaan. Hal ini berati bahwa semakin tingginya persepsi kemudahan penggunaan yang dirasakan

konsumen maka akan tinggi juga tingkat kepercayaan. Hoffman dan Novak (1996) mengatakan bahwa persepsi kemudahan penggunaan terhadap suatu website berkaitan dengan dua elemen, yaitu navigasi dan persentasi. Keduanya merupakan elemen- elemen pada website berupa tampilan, tata letak, animasi, dan gambar.

Dari penjelansan diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi kemudahann berkaitan dengan navigasi, presentasi, kenyamanan, dan kemudahan yang diberikan suatu website. Jika sebuah website dapat memenuhinya, maka kepercayaan dapat diperoleh (Faradila dan Soesanto 2016).

Persepsi Resiko

Persepsi risiko didefinisikan sebagai ketidakpastian yang dihadapi oleh konsumen ketika merekatidak dapat memproduksi konsekuensi saat melakukan keputusan pembelian. Ada dua dimensi poin penting definisi persepsi risiko ini, yaitu ketidakpastian dan konsekuensi (Gunawan, Sompie, dan Andreani, t.t.).Pride dan Farrel dalam Sangadji dan Shopiah (2013) menyatakan persepsi risiko merupakan bagian dari faktor psikologis yang mempengaruhi keputusan pembelian. Dua alasan penting mengapa pengalaman tidak membeli produk atau jasa di internet adalah masalah keamanan berbelanja online dan privasi informasi pribadi.

Menurut Liu dan Jamieson (2003) menyatakan bahwa tingkat risiko berbelanja online tergantun pada persepsi konsumen dalam memperkirakan tinggi rendahnya risiko yang akan dialami ketika menggunakan internet untuk berbelanja.

Persepsi konsumen terhadap risiko ini tingkatnya bervariasi dari rendah hingga tinggi, tergantung dari faktor individual konsumen, produk, situasi dan faktor budaya.

Orang yang memiliki tingkat keinovasian tinggi dan mempunyai keberanian dalam mengambil risiko, akan mempersepsikan risiko pembelian produk tertentu lebih rendah

(8)

dibandingkan dengan konsumen yang kurang berani mengambil risiko dan inovatif untuk pembelian kategori produk yang berbeda.

Reputasi (Reputation)

Menurut Sidik (2013) (dalam Shanaz, 2016) reputasi adalah akumulasi bukti keberhasilan layanan. Untuk bisa menggunakan sisi ini memang memerlukan waktu. Perusahaan layanan yang baru berdiri belum bisa memanfaatkan sisi ini pada saat baru memulai usaha. Hardjana (2008) mengatakan bahwa reputasi merupakan kristalisasi dari citra yang dibangun oleh masyarakat berdasarkan pengalaman langsung dan kinerja organisasi. Reputasi yang kokoh (solid reputation) terbentuk melalui identitas organsasi yang khas, proyeksi citra-citra public yang konsisten dan komunikasi persuasi yang positif pada segenao jenis konstitusi.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa reputasi merupakan sebuah gambaran dari suatu perusahaan yang menunjukan pelayanan baik atau buruk yang dinilai oleh konsumen yang menjadikan reputasi atau citra perusahaan. Semakin baik pelayanan yang diberikan kepada konsumen maka akan semakin baik pula reputasu atau citra dari perusahaan tersebut, dan begitu juga sebaliknya.

Kepercayaan Konsumen (X2)

Kepercayaan online dikembangkan melalui proses kunjungan berulang ke situs saat pengguna memperoleh pengalaman berbelanja dan percaya bahwa harapannya terpenuhi selama kunjungan (Urban et al., 2009). Kepercayaan dengan demikian dianggap sebagai proses, permanen dan pengalaman konsumen yang berkelanjutan.

(Bart dkk, 2005) menganggap bahwa kepercayaan online termasuk persepsi konsumen tentang bagaimana situs akan memenuhi harapan, seberapa dapat dipercaya situs tersebut informasinya, dan seberapa besar kepercayaan yang diperintahkan situs.

Menurut Sunarto (2006:153), Kepercayaan

konsumen adalah semua pengetahuan yang dimiliki konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat konsumen tentang objek, atribut dan manfaatnya. Kepercayaan adalah mental atau verbal pernyataan yang mencerminkan pengetahuan khusus seseorang dan penilaian tentang beberapa ide atau hal (dalam Utomo et al., 2011:17).

Manfaat Kepercayaan Konsumen

Ada beberapa manfaat yang didapat dalam kepercayaan konsumen yaitu: (1) Cooperation, kepercayaan dapat meredakan perasaan ketidakpastian dan risiko, jadi bertindak untuk menghasilkan kerjasama antara anggota relationship; (2) komitmen, komitmen merupakan komponen yang dapat membangun relationship dan merupakan hal yang mudah hilang, yang akan dibentuk hanya dengan pihak-pihak yang saling percaya; (3) relationship duration, kepercayaan mendorong anggota relationship bekerja untuk menghasilkan relationship dan untuk menahan godaan untuk tidak mengutamakan hasil jangka pendek dan atau bertindak secara oportunis. Kepercayaan dari penjual secara positif dihubungkan dengan kemungkinan bahwa pembeli akan terlibat dalam bisnis pada masa yang akan datang, oleh karena itu member kontribusi untuk meningkatkan durasi relationship; (4) Kualitas, pihak yang percaya lebih mungkin untuk menerima dan menggunakan informasi dari pihak yang dipercaya, dan pada gilirannya menghasilkan benefit yang lebih besar dari informasi tersebut.

Promosi (X3)

Dikutip dari hot.liputan6.com (2021) mengatakan bahwa Promosi adalah proses komunikasi yang melibatkan informasi, persuasi, dan pengaruh. Promosi adalah istilah yang mengacu pada seluruh rangkaian aktivitas yang mengkomunikasikan produk, merek, atau layanan. Promosi juga membantu meningkatkan citra public suatu perusahaan.

Tujuan utama promosi adalah menangkap pasar dan meningkatkan volume penjualan.

(9)

Selain itu promosi juga ada untuk meningkatkan kesadaran, menciptakan minat, mengahasilkan penjualan, atau menciptakan loyalitas merek.

Menurut Kotler (2000) mengatakan bahwa Promosi merupakan salah satu faktor yang tidak dapat diabaikan untuk memasuki pasar dan persaingan, karena promosi merupakan salah satu bagian dari proses komunikasi yang mempertemukan pembeli dan penjual dalam satu hubungan kegiatan yang lebih efisien dan memungkinkan semua pihak untuk mencapai persetujuan pertukaran yang memuaskan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Basu Swasta (2009) Pengertian Promosi adalah arus informasi atau persuasif satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada kepada kegiatan yang menciptakan pertukaran didalam suatu perusahaan.

Dari definisi diatas pada pokoknya sama meskipun titik beratnya berbeda.

Promosi itu membujuk, memberitahukan, mengubah tingkah laku serta meningkatkan calon konsumen agar membeli produk yang ditawarkan, atau dengan kata lainbahwa promosi itu adalah salah satu kegiatan dalam bidang pemasaran yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah penjualan dan mempengaruhi konsumen, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Minat Beli (Y)

Meurut Assel (2001) minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian. Thamrin (2003) mengatakan bahwa minat beli merupakan bagian dari komponen perilaku konsumen dalam sikap mengkonsumsi, kencenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan benar- benar dilaksanakan.

Menurut Kotler dan Keller (2003) minat beli konsumen adalah sebuah perilaku

konsumen dimana konsumen mempunyai keinginan dalam membeli atau memilih produk, berdasarkan pengalaman dalam memilih, menggunakan dan mengkonsumsi atau bahkan menginginkan suatu produk.Menurut Durianto (2003) niat untuk membeli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Niat beli berupakan pernyataan mental konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu. Pengetahuan akan niat beli sangat diperlukan para pemasar untuk mengetahui niat konsumen terhadap suatu produk maupun untuk memprediksikan perilaku konsumen pada masa yang akan datang. Minat membeli terbentuk dari sikap konsumen terhadap produk dari keyakinan konsumen terhadap kualitas produk. Semakin rendah keyakinan konsumen terhadap suatu produk akan menyebabkan menurunnya minat beli konsumen.

Menurut Kotler (2005) minat digambarkan sebagai suatu situasi seseorang sebelum melakukan suatu tindakan yang dapat dijadikan dasar untuk memprediksi perilaku atau tindakan tersebut. Minat beli merupakan perilaku yang muncul sebagai respon terhadap objek yang menunjukkan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian. Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa minat konsumen adalah keinginan dari konsumen untuk melakukan pembelian terhadap suatu barang.

Gamber 2. 2 Model Penelitian Sumber: Penulis (2021)

(10)

H1 : Pengalaman Berbelanja (X1) Berpengaruh Signifikan terhadap Minat Beli (Y) Pengguna Aplikasi Toko Online Shopee pada Masa Pandemi

Hipotesis ini didukung oleh hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rendi Yansya (2018) yang menunjukan bahwa variabel pengalaman berbelanja berpengaruh signifikan terhadap minat beli. Hasil penelitian tersebut dapat mendukung hipotesis dalam penelitian ini.

H2 : Kepercayaan Konsumen (X2) Berpengaruh Signifikan terhadap Minat Beli (Y) Pengguna Aplikasi Toko Online Shopee pada Masa Pandemi

Hipotesis ini didukung oleh hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rendi Yansya (2018) yang menunjukan bahwa variabel kepercayaan konsumen berpengaruh signifikan terhadap minat beli. Hasil serupa juga ditunjukan oleh penelitian yang dilakukan Nanda Bella Fidanty Shanaz, Wahyono (2016) yang menyatakan bahwa kepercayaan konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli. Sehingga kedua hasil penelitian tersebut dapat dijadikan acuan hipotesis dalam penelitian ini.

H3 : Promosi (X3) Berpengaruh Signifikan terhadap Minat Beli Pengguna Aplikasi Toko Online Shopee pada Masa Pandemi

Hipotesis ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Shafira Ramadhanti Salsyabila, Aditya Ryan Pradipta, Danang Kusanto (2021) yang menunjukan bahwa promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli. Sehingga hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan hipotesis dalam penelitian ini.

METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini digunakan penelitian berjenis eksplantori (explantory research) dengan menggunakan pendekatan berupa kuantitif dan metode survey. Menurut Sugiyono (2017: 6), explanatory research

merupakan metode penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel- variabel yang diteliti serta pengaruh antara variabel satu dengan variabel lainnya. Alasan utama peneliti ini menggunakan metode penelitian explanatory ialah untuk menguji hipotesis yang diajukan, maka diharapkan dari penelitian ini dapat menjelaskan hubungan dan pengaruh antara variabel bebas dan terikat yang ada di dalam hipotesis.

Menurut Nasution (2003:43) lokasi penelitian menunjukan pada pengertian tempat atau lokasi sosial penelitian yang dirincikan oleh adanya unsur yaitu pelaku, tempat, dan kegiatan yang dapat diobservasi.

Dengan menetapkan lokasi penelitian akan dapat membantu peneliti juga fokus terhadap lokasi yang akan di observasi. Penelitian ini berlokasi di Kota Mataram, NTB (Nusa Tenggara Barat).

Menurut Uma Sekaran (2013:240) populasi mengacu pada seluruh kelompok masyarakat, peristiwa atau hal yang menarik untuk diteliti oleh peneliti. Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau objek tersebut. Berdasarkan pengertian tersebut, makan yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah calon pengguna dari aplikasi toko online Shopee di Kota Mataram, NTB (Nusa Tenggara Barat).

Namun populasi pada penelitian ini tidak diketahui karena tidak ditemukannya pencatatan resmi dari pihak pengguna aplikasi Shopee di Kota Mataram, NTB (Nusa Tenggara Barat).

Menurut Uma Sekaran (2013:241) sampel adalah bagian dari populasi. Ini terdiri dari beberapa anggota yang dipilih dari populasi. Dengan kata lain, beberapa, tapi tidak semua, elemen populasi dari sampel.

Untuk menentukan besarnya sampel tersebut bisa dilakukan secara statistik maupun berdasarkan estimasi penelitian, selain itu

(11)

juga perlu diperhatikan bahwa sampel yang dipilih harus representative artinya segala karakteristik populasi hendaknya tercermin dalam sampel yang dipilih. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi penelitian, yaitu dari calon pengguna aplikasi toko online Shopee yang akan melakukan atau menggunakan aplikasi toko online Shopee.

Untuk menentukan sampel dari populasi digunakan perhitungan maupun acuan tabel yang dikembangkan para ahli.

Secara umum, untuk penelitian korelasional jumlah sampel minimal untuk memperoleh hasil yang baik adalah 30, sedangkan dalam penelitian eksperimen jumlah sampel minimum 15 dari masing-masing kelompok dan untuk penelitian survey jumlah sampel minimum adalah 100.

Rescoe (1975) yang dikutip Uma Sekaran (2006) memberikan acuan umum untuk menentukan ukuran sampel:

a. Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian.

b. Apabila sampel dipecah ke dalam subsample (pria/wanita, junior/senior dan sebagainya).

Ukuran sampel minimum 30 untuk masing-masing kategori adalah tepat.

c. Dalam penelitian multivariate (termasuk analisis regresi linier berganda), ukuran sampel sebaiknya 10× lebih besar dari jumlah variabel dalam penelitian.

d. Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol eksperimen yang ketat, penelitian yang sukses adalah mungkin dengan sampel kecil antara 10 sampai dengan 20.

Besaran atau ukuran sampel, ini sampel sangat tergantung dari beasran tingkat ketelitian atau kesalahan yang diinginkan peneliti. Namun, dalam hal tingkat kesalahan,

oada oenelitian sisial maksimal tingkat kesalahannya adalah 5% (0,05). Makin besar tingkat kesalahan maka makin kecil jumlah sampel. Namun yang perlu diperhatikan adalah semakin besar jumlah sampel (semakin mendekati populasi) maka semakin kecil peluang kesalahan generalisasi dan sebaliknya, semakin kecil jumlah sampel (menjauhi jumlah populasi) maka semakin besar peluang kesalahan generalisasi.

Apabila pengambilan sampel dalam penelitian ini didasarkan pada poin ketiga, maka sampel yang digunakan adalah 30 (10

× 3 variabel = 30), namun jumlah tersebut dianggap masih sedikit sehingga ditetapkan 10 × 13 (jumlah indikator penelitian ini) = 130 dan telah dikatakan layak karena lebih dari 30 dan kurang dari 500 sampel.

Diketahui bahwa jumlah populasi keseluruhan jumlah penduduk di Kota Mataram sebesar 495,715 orang. Dan, menurut acuan umum poin ketiga maka didapatkan sampel yang digunakan sebesar 140 orang. Berdasarkan rumus untuk menentukan jumlah sampel Slovin (Suharso, 2009:61):

n = N 1 + Ne2 Ket:

n = Jumlah sampel N = Jumlah Populasi

e = Persentase kelonggaran karena kesalahan pengambilan sampel

maka:

n = 140 1+140(5%)2

n = 103,703 responden (dibulatkan menjadi 104 responden).

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metoda purposive sampling.

Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan mendasarkan karakteristik tertentu yaitu memiliki sangkut paut dengan studi ciri dan sifat populasi (Uma Sekaran, 2011). Dalam penelitian ini,

(12)

peneliti menentukan sendiri sampel yang akan diambil dengan karakteristik tertentu, dengan demikian akan didapat responden yang benar-benar tepat untuk menjawab pertanyaan pada kuisioner.

Adapun kriteria responden yang termasuk dalam penelitian ini adalah:

1. Belum pernah menggunakan aplikasi toko online Shopee pada masa pandemi.

2. Berusisa minimal 17 tahun karna merupakan usia produktif manusia dan dianggap dewasa juga mampu mengambil keputusan sendiri.

3. Merupakan pengguna aplikasi toko online Shopee yang bertempat di Kota Mataram atau menetap sementara di Kota Mataram.

4. Memiliki aplikasi Shopee atau pernah mengunjungi situs website Shopee.

Teknik pengumpulan data adalah alat yang digunakan sebagai mengumpulkan data dan fakta penelitian. Adapun cara yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuisioner. Menurut Uma Sekaran dan Roger Bougie (2017:170) kuisioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya dimana responden akan mencatat jawaban mereka, biasanya dalam alternatif yang didefinisikan dengan jelas.

(13)

HASIL PEMBAHASAN

Tabel 4. 6 Distribusi Frekuensi Jawaban Terhadap Item Pertanyaan Pengalaman Berbelanja (X1)

Tabel 4. 7 Distribusi Frekuensi Jawaban Terhadap Item Pertanyaan Kepercayaan Konsumen (X2)

Tabel 4. 8 Distribusi Frekuensi Jawaban terhadap Item pertanyaan Promosi (X3)

Tabel 4. 9 Distribusi Frekuensi Jawaban terhadap Item Pernyataan Minat Beli (Y)

4.5 Hasil Uji Analisis Data

4.5.1 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Tabel 4. 10 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

(14)

Sumber: Data Primer Diolah, (2021).

Berdasarkan tabel 4.10 di atas, maka dalam penelitian ini dapatdibuat persamaan sebagai berikut:

Y = 0,756X1 + 0,168X2 + 0,122X3 + е Berikut penjelasan mengenai persamaan analisis regresi linier berganda di atas:

1. Apabila pengalaman berbelanja meningkat, maka kepercayaan konsumen akan mengalami peningkatan juga.

2. Apabila kepercayaan konsumen meningkat, maka minat promosi akan mengalami peningkatan juga.

3. Apabila variabel promosi meningkat, maka minat beli akan mengalami peningkatan juga.

Pada penelitian ini variabel persepsi kemudahan memiliki nilaikoefisien yang lebih besar dibandingkan dengan variabel lainnya yaitu sebesar 0,756 sehingga variabel pengalaman berbelanja merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap minat menggunakan kembaliShopeePay di masa pandemi Covid-19.

4.5.2 Hasil Uji Koefisien Determinasi Tabel 4. 11 Hasil Uji Koefisien Determinasi

Sumber: Data Primer Diolah, (2021).

Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi dalam tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa nilai Adjusted R2 sebesar 0,905 yang berarti bahwa 90,5% dari minat menggunakan aplikasi toko online Shopee di Kota Mataram saat pandemi Covid-19 dijelaskan oleh variabel independen yang

terdapat dalam penelitian ini yaitu pengalaman berbelanja, kepercayaan konsumen, dan promosi. Sedangkan sisanya sebesar 9,5% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini.

4.5.3 Hasil Pengujian Hipotesis 4.5.3.1 Hasil Pengujian Model (Uji F)

Uji F bertujuan untuk mengetahui apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model memiliki pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. Uji F dilakukan dengan cara membandingkan nilai Fhitung dengan nilai Ftabel pada hasil ANOVA dan dengan melihat nilai signifikansi 0,05 dengan cara sebagai berikut:

1. Apabila Fhitung ˃ Ftabel atau probabilitas < nilai signifikan (Sig ≤ 0,05), maka variabel independen secara bersamaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

2. Apabila Fhitung < Ftabel atau probabilitas ˃ nilai signifikansi (Sig ≥ 0,05), maka variabel independen secara bersamaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

Berikut tabel ANOVA hasil uji F dalam penelitian ini:

Tabel 4. 12 Hasil Model Uji F

Sumber: Data Primer Diolah, (2021).

Berdasarkan tabel 4.12 di atas, dapat diketahui bahwa Fhitung sebesar 440,712, dengan df regresi = 3; df residual = 136; dan α = 0,05 sehingga diperoleh nilai Ftabel sebesar 2,60 karena Fhitung ˃ Ftabel yaitu 440,712 maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen secara bersamaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

4.5.3.2 Hasil Uji Hipotesis (Uji t)

(15)

Ghozali (2016: 97) berpendapat bahwa uji t bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh satu variabel independen secara individual dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Uji t dilakukan dengan menggunakan signifikansi level 0,05 (α = 5%). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:

1. Apabila nilai signifikansi ˃ 0,05 atau thitung < ttabel atau –thitung ˃ – ttabel, maka hipotesis ditolak.

2. Apabila nilai signifikansi < 0,05 atau thitung ˃ ttabel atau –thitung< – ttabel, maka hipotesis diterima Hasil uji t dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4. 13 Hasil Uji Hipotesis (Uij T)

Sumber: Data Primer Diolah, (2021).

Berdasarkan tabel 4.13 di atas, dengan Ttabel = 1.984 (α = 0,05; dfresidual = 136), maka hasil uji t dapat disimpulkan sebagai berikut:

H1: Pengalaman Berbelanja (X1) Berpengaruh Signifikan terhadap Minat Beli (Y) Penggunaan Aplikasi Toko Online Shopee pada Masa Pandemi di Kota Mataram

Berdasarkan tabel 4.13 di atas, dapat diketahui bahwa Thitung ˃ Ttabel yaitu 622,034 ˃ 1,984 dengan nilai sig. < 0,05 yaitu 0,000. Hal ini berarti bahwa H1 diterima dan H0 ditolak, maka pengaruh persepsi kemudahan (X1) terhadap minat menggunakan kembali (Y) adalah signifikan.

H2: Kepercayaan Konsumen (X2) Berpengaruh Signifikan terhadap Minat Beli (Y) Penggunaan Aplikasi Toko Online Shopee pada Masa Pandemi di Kota Mataram

Berdasarkan tabel 4.18 di atas, dapat diketahui bahwa Thitung ˃ Ttabel yaitu 4,0231 ˃ 1,984 dengan nilai sig. < 0,05 yaitu

0,000. Hal ini berarti bahwa H1 diterima dan H0 ditolak, maka pengaruh kepercayaan konsumen (X3) terhadap minat beli (Y) adalah signifikan.

H3: Promosi (X3) Berpengaruh Signifikan terhadap Minat Beli (Y) Penggunaan Aplikasi Toko Online Shopee pada Masa Pandemi di Kota Mataram

Berdasarkan tabel 4.18 di atas, dapat diketahui bahwa Thitung ˃ Ttabel yaitu 3,112

˃ 1,984 dengan nilai sig. < 0,05 yaitu 0,002.

Hal ini berarti bahwa H1 diterima dan H0 ditolak, maka pengaruh promosi (X3) terhadap minat beli (Y) adalah signifikan.

5.4.1 Hasil Uji Validitas Tabel 4. 14 Hasil Uji Validitas

Sumber: Data Primer Diolah, 2021.

5.4.2 Hasil Uji Reliabilitas Tabel 4. 15 Hasil Uji Reliabilitas

Sumber: Data Primer Diolah, 2021.

5.5 Hasil Uji Asumsi Klasik 5.5.1 Hasil Uji Normalitas

(16)

Sumber: Data Primer Diolah, (2021) 5.5.2 Hasil Uji Multikolinearitas Tabel 4. 17 Hasil Uji Multikolinearitas

Sumber: Data Primer Diolah, (2021) 5.5.3 Hasil Uji Heterokedastisitas

Gambar 4. 3 Hasil Uji Heterokedastisitas Sumber: Data Primer Diolah, (2021).

5.5.4 Hasil Uji Linearitas Tabel 4. 18 Hasil Uji Linearitas

Sumber: Data Primer Diolah, (2021).

5.6 Hasil Uji Analisis Data

5.6.1 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Tabel 4.19

Hasil Analisis Regresi Liner Berganda

Tabel 4. 19 Hasil Analisis Regresi Liner Berganda

Sumber: Data Primer Diolah, (2021).

5.7 Pembahasan Penelitian

5.7.1 Pengaruh Pengalaman Berbelanja terhadap Minat Beli Penggunaan Aplikasi Toko Online pada Masa Pandemi di Kota Mataram

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengalaman berbelanja berpengaruh terhdap minat beli pengguna aplikasi toko online Shopee pada masa pandemi di Kota Mataram. Apabila pengalaman berbelanja meningkat maka minat beli akan mengalami peningkatan juga. Hasil tersebut selaras dengan hipotesis pertama penelitian ini yaitu variabel pengalaman berbelanja berpengaruh terhadap minat beli penggunaan aplikasi toko online Shopee pada masa pandemi di Kota Mataram.

Distribusi jawaban responden terhdap item pernyataan pengalaman berbelanja menunjukan bahwa responden dalam penelitian ini “setuju” pada masa pandemi Covid-19 apliikasi toko online Shopee mudah digunakan, tingkat risiko terbilang rendah, dan memiliki reputasi yang baik menurut pengguna aplikasi toko online Shopee. Desain tampilan dan kemudahan navigasi yang baik membuat pengguna cepat mengerti tata cara penggunaan aplikasi toko online Shopee sehingga membuat mereka semakin yakin bahwa berbelanja dengan menggunakan aplikasi toko online Shopee lebih mudah digunakan dibandingkan dengan e-commerce lainnya juga dengan berbelanja menggunakan aplikasi toko online Shopee apalagi pada masa pandemi ini yang mengharuskan setiap individu untuk mengurangi kontak fisik dengan individu lainnya, salah satunya ketika sedang melakukan kegiatan berbelanja. Kemudahan-

(17)

kemudahan tersebut dapat mendorong pengguna untuk berminat menggunakan aplikasi toko online Shopee pada masa pandemi.

Hipotesis 1 (H1) dalam penelitian ini adalah pengalaman berbelanja (X1) berpengaruh positif terhadap minat beli (Y).

Dari hasil pengujian diketahui bahwa pengalaman berbelanja berpengaruh positif dansignifikan terhadap minat beli.

Berdasarkan hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa Hipotesis 1 (H1) didukung. Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Kim (2004), Ling (2010) dan Mohmed et al (2013) yang menunjukkan hasil bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara pengalaman berbelanja terhadap minat beli konsumen.

5.7.2 Pengaruh Kepercayaan Konsumen terhadap Minat Beli Penggunaan Aplikasi Toko Online Shopee pada Masa Pandemi di Kota Mataram

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kepercayaan konsumen berpengaruh terhadap penggunaan aplikasi toko online Shopee pada masa pandemi di Kota Mataram. Artinya, apabila kepercayaan konsumen meningkat, maka minat beli juga akan mengalami peningkatan. skor rata-rata jawaban responden terhadap kepercayaan konsumen mencerminkan bahwa responden dalam penelitian ini setuju pada masa pandemi aplikasi toko online Shopee dapat dipercaya sebagai tempat berbelanja, dapat melindungi data pribadi penggunanya, dapat digunakan sebagai tempat bertransaksi yang aman serta dapat menepati janjinya misalnya melui pemberian cashback, sehingga kepercayaan konsumen dapat meningkat yang selanjutnya mendirong tumbuhnya minat beli penggunaan aplikasi toko online Shopee.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis kedua yaitu kepercayaan konsumen berpengaruh terhadap minat beli penggunaan aplikasi toko online Shopee pada masa

pandemi di Kota Mataram. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Kim (2004), Ling (2010), Surya (2012), Mohmed et al (2013) dan Dian (2014).

5.7.3 Pengaruh Promosi terhadap Minat Beli Penggunaan Aplikasi Toko Online Shopee pada Masa Pandemi di Kota Mataram

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa promosi berpengaruh dan signifikan terhadap minat beli pengguna aplikasi toko online Shopee pada masa pandemi di Kota Mataram. Artinya, apabila promosi terhadap aplikasi toko online Shopee meningkat, maka minat beli penggunaan aplikasi toko online Shopee akan mengalami peningkatan pula.

Hasil penelitian ini juga didukung oleh (Nst dan Yasin 2014) menunjukan hasil serupa yaitu promosi memiliki pengaruh terhadap minat beli, juga menjelaskan apabila promosi mengalami peningkatan maka akan mendorong minat beli sehingga akan mengalami peningkatan.

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengalaman berbelanja, kepercayaan konsumen dan promosi terhadap minat beli pengguna aplikasi toko online Shopee pada masa pandemi di Kota Mataram. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengalaman berbelanja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli, dengan itu pengalaman berbelanja dapat mempengaruhi minat beli seseorang untuk penggunaan aplikasi toko online Shopee pada masa pandemi di Kota Mataram. Beberapa indikator pengalaman berbelanja dalam melakukan pembelian adalah persepsi kemudahan, persepsi risiko, dan reputasi. Maka apabila pengalaman

(18)

berbelanja yang baik yang didapat dari penggunaan aplikasi toko online Shopee pada saat melakukan transaksi sehingga dapat membentuk sebuah minat beli pada konsumen dan calon konsumen. Apabila pengalaman berbelanja meningkat maka minat beli juga akan mengalami peningkatan.

2. Kepercayaan konsumen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli, dengan begitu kepercayaan konsumen dapat mempengaruhi minat beli seseorang untuk penggunaan aplikasi toko online Shopee pada masa pandemi di Kota Mataram. Beberapa indikator kepercayaan konsumen dalam melakukan pembelian adalah dapat dipercaya, dapat memberi perlindungan, dapat memberikan keamanan, dan dapat menepati janji.

Maka apabila kepercayaan konsumen yang baik didapat dari penggunaan aplikasi toko online Shopee sehingga nantinya akan memicu minat beli konsumen dan calon konsumen.

Apabila kepercayaan konsumen meningkat maka minat beli akan mengalami peningkatan.

3. Promosi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli, dengan begitu promosi dapat mempengaruhi minat beli seseorang untuk penggunaan aplikasi toko online Shopee pada masa pandemi di Kota Mataram. Beberapa indikatornya adalah pesan promosi, media promosi, dan waktu promosi.

Maka apabila promosi yang baik didapat dari penggunaan aplikasi toko online Shopee sehingga akan memicu minat beli konsumen dan calon konsumen. Apabila promosi meningkat maka minat beli juga akan mengalami peningkatan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka saran yang dapat diberikan oleh peneliti untuk perusahaan maupun peneliti selanjutnya adalah sebagai berikut:

1. Hasil analisis deskriptif variabel pengalaman berbelanja menunjukan bahwa indikator persepsi risiko yang memiliki rata-rata terendah. Hal ini dapat terjadi karena ketika menggunakan aplikasi toko online Shopee untuk melakukan kegiatan berbelanja tidak melakukan pengecekan pada kolom ulasan yang tersedia, ulasan yang diberikan oleh para pembeli lainnya tentang kondisi barang, mulai dari pengiriman hingga kualitas barang atau produk yang yang ulasan atau penilaiannya berbentuk foto, video serta nilai berupa bintang (rate). Namun masih banyak didapati bahwa produk yang dijual tidak memiliki ulasan atau ulasannya yang kurang informatif.

Hal ini dapat dicegah dengan melakukan kontrol sistem, dan pembaharuan sistem. Hal ini dapat diminimalisir dengan cara perusahaan harus mengirim informasi terlebih dahulu kepada penjual agar memiliki minimal beberapa ulasan yang cukup informatif agar mengedukasi pembelinya nantinya dengan begitu akan mengetahui informasi yang informatif terhadap produk yang akan dibelinya. Adanya kontrol sistem dan pembaharuan sitem tersebut diharapkan dapat mengurangi persepsi risiko penggunaan aplikasi toko online Shopee dan dapat mendorong penggunanya untuk meningkatkan minat beli penggunanya. Dikatakan bahwa penglaman berbelanja

(19)

berserta indikatornya berpengaruh signifikan terhadap minat beli maka dari itu disarankan juga agar aplikasi toko online Shopee hendak meningkatkan persepsi kemudahan, persepsi risiko dan reputasi dengan baik agar dapat meningkatkan minat beli.

2. Hasil analisis deskriptif variabel kepercayaan konsumen menunjukan bahwa indikator dapat menepati janji memiliki rata-rata terendah.

Hal ini disebabkan karena pengguna merasa masih kurang akan pengetahuan berkaitan dengan bagaimana agar bisa menggunakan gratis onkir (ongkos kirim), cashback, serta voucher yang dapat digunakan untuk berbagai keuntungan pada saat berbelanja namun, karena kurangnya informasi tentang hal tersebut maka pengguna yang tidak mengetahui cara menggunakannya akan tidak dapat mengaplikasikan hal tersebut dalam kegiatan berbelanja. Pada aplikasi toko online gratis onkir (ongkos kirim), cashback, serta voucher harus di klaim terlebih dahulu lalu bisa digunakan pada saat pembayaran dengan cara memasukan pada bagian voucher.

Hal ini dapat diminimalisir dengan cara memberikan pemberitahuan (notification) agar hendak mengklaim voucher gratis onkir (ongkos kirim), cashback, dan voucher lainnya serta cara mengaplikasikannya. Adanya pemberitahuan atau notification tersebut diharapakan pengguna dapat mendorong penggunanya meningkatkan minat beli pada penggunaan aplikasi toko online Shopee.Dikatakan bahwa kepercayaan konsumen berserta

indikatornya berpengaruh signifikan terhadap minat beli maka dari itu disarankan juga agar aplikasi toko online Shopee hendak meningkatkan indikator dapat dipercaya, dapat memberi perlindungan, dapat memberikan keamanan, dan dapat menetapti janji dengan baik agar dapat meningkatkan minat beli.

3. Hasil analisis deskriptif variabel promosi indikator waktu promosi memiliki rata-rata yang rendah.

Karena dengan promosi dan penjualan yang sangat beragam sehingga tak jarang para penggunanya terutama yang masih baru mengalami kesulitan untuk memahami promosi apa yang sedang berlangsung. Hal ini dapat diatsi atau diminilalisir dengan cara memberikan informasi terkait dengan promosi yang dilakukan beserta panjang waktu berlangungnya promosi juga tata cara mengikuti promosi dengan benar. Selain itu, aplikasi toko online Shopee dapat mengedukasi penggunanya melalu Q&A (Question & Answers) terkait penyebab terjadinya gangguan atau masalah yang terjadi serta dapat menginformasi terkait dengan promosi. Dikatakan bahwa promosi berserta indikatornya berpengaruh signifikan terhadap minat beli maka dari itu disarankan juga agar aplikasi toko online Shopee hendak meningkatkan indikator pesan promosi, media promosi, dan waktu promosi dengan baik agar dapat meningkatkan minat beli.

4. Bagi penelitian selanjutnya yang memiliki topik serupa diharapkan menambahkan variabel baru yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini

(20)

sehingga dapat menambah pengetahuan ilmiah.

DAFTAR PUSTAKA

Risna Debora dan DR. H, Meyzi Herianto, S.Sos, M.Si 2015 “Pengaruh Promosi Terhadap Minat Konsumen (Studi Evaluasi Strategi Penjualan Jasa Kamar Hotel Asean Pekanbaru).

Mohammad Aldirin Akbar, Siti Nur Alam.

2020. “E-COMMERCE: Dasar Teori Dalam Bisnis Digital”

Falah, Muhammad Nuril. 2020. “Pengaruh Persepsi Kemudahan, Persepsi Kepercayaan, dan Persepsi Risiko Terhadap Minat Menggunakan Kembali Shopeepay di Kota Malang Saat Pandemi Covid-19” Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang.

Faradila, Rr. Selli Nisrina, dan Harry Soesanto. 2016. “Analisis Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan dan Persepsi Manfaat terhadap Minat Beli dengan Kepercayaan Sebagai Variabel Intervening (Studi pada Pengunjung Toko Online berrybenka.com di Kalangan

Mahasiswa Universitas

Diponegoro).”

Gunawan, Melissa, Evelien Alim Sompie, dan Fransisca Andreani. t.t. “Analisa Pengaruh Persepsi Risiko Terhadap Keputusan Pembelian di Airbnb”

Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra, Surabaya, Indonesia.

Nst, Muhammad Fakhru Rizky, dan Hanifa Yasin. 2014. “Pengaruh Promosi dan Harga Terhadap Minat Beli

Perumahan Obama PT. Nailah Adi Kurnia Mencirim Medan”

Rendi Yansya. 2018. “Pengaruh Kemudahan Penggunaan, Pengalaman Berbelanja dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Minat Beli Konsumen di Situs Beli Online Shopee di Kota Jambi” Ilmu Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

Shahnaz, Nanda, and Wahyono Wahyono.

2017. “Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen Di Toko Online” Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang, Semarang Indonesia.

Sulistiyawati, Eka Septiana, dan Anna Widayani. 2020. “Marketplace Shopee Sebagai Media Promosi Penjualan Umkm di Kota Blitar”

Universitas Pamulang Tanggerang Selatan-Banten : Jurnal Pemasaran Kompetitif.

Ulumiyah, Lailis, Dr Harry Soesanto, dan Dr Sugiono. 2016. “Analisis Pengaruh WOM, Pengalaman Belanja Online, Persepsi Kemudahan dan Persepsi Risiko Terhadap Minat Belanja Online Melalui Sikap Belanja Online (Studi Pada Online Store Elzatta Hijab” Magister Manajemen Universitas Diponegoro, Indonesia.

Yamali, Fakhrul Rozi, dan Ririn Noviyanti Putri. 2020. “Dampak Covid-19 Terhadap Ekonomi Indonesia.”

Ekonomis: Journal of Economics and Business 4 (2): 384.

https://doi.org/10.33087/ekonomis.v 4i2.179.

(21)

Liputan6.com. (2021). Pengertian Internet, Sejarah, Fungsi, Manfaat, dan Kelemahannya di 2021. Diakses pada 3 Agustus 2021, dari https://hot.liputan6.com/read/448141 9/pengertian-internet-sejarah-fungsi- manfaat-dan-kelemahannya

Databoks.katadata.co.id (2021). Tingkat Kematian Covid-19 Indonesia Melesat Lampaui CFR Global di 2021. Diakses pada 4 Agustus, 2021, dari

https://databoks.katadata.co.id/datap ublish/2021/06/21/tingkat-kematian- covid-19-indonesia-mencapai-27 Mataramkota.bps.go.id (2020). Jumlah

Penduduk (Jiwa) Badan Statistik Kota Mataram, 2018-2020. Diakses pada tanggal 12 Agustus, 2021, dari https://mataramkota.bps.go.id/indicat or/12/96/1/jumlah-penduduk.html Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R& D.

Bandung:Alfabeta.

Schiffman, L. G., & Kanuk, L. L. (2010).

Consumer Behavior, 10th Edition.

New Jersey: Pearson Prentice Hill.

Databoks.katadata.co.id (2021). Shopee, Penguasa E-Commerce Asia Tenggara. Diakses pada 27 Desember

2021, dari

https://databoks.katadata.co.id/datap ublish/2020/10/16/shopee-penguasa- e-commerce-asia-tenggara

Databoks.katadata.co.id (2021). iPrice:

Shopee jadi E-Commerce Terpopuler di Indonesia Sepanjang 2020. Diakses pada tanggal 27 Desember 2021. Dari https://id.techinasia.com/iprice- shopee-e-commerce-terpopuler-2020

Databoks.katadata.co.id (2021). Peta Persaingan E-Commerce Indonesia Pada Kuartal II-2020. Diakses pada tanggal 27 Desember 2021. Dari https://databoks.katadata.co.id/datap ublish/2020/09/21/peta-persaingan-e- commerce-indonesia-pada-kuartal-ii- 2020

Databoks.katadata.co.id (2021). Shopee, Ecommerce dengan Pengunjung Situs Tertinggi Kuartal III-2020. Diakses pada tanggal 27 Desember 2021. Dari https://databoks.katadata.co.id/datap ublish/2020/11/20/shopee-e-

commerce-dengan-pengunjung-situs- tertinggi-kuartal-iii-2020

id.techinasia.com, (2021). iPrice: Shopee Jadi E-Commerce Terpopuler di Indonesia Sepanjang 2020. Diakses pada tanggal 27 Desember 2021. Dari https://id.techinasia.com/iprice- shopee-e-commerce-terpopuler-2020 Databoks.katadata.co.id (2021). Shopee, Toko Online yang Paling Sering Digunakan Untuk Membeli Kebutuhan. Diakses pada 27

Desember 2021. Pada

https://databoks.katadata.co.id/datap ublish/2020/11/11/shopee-toko- online-yang-paling-sering- digunakan-untuk-membeli- kebutuhan

Referensi

Dokumen terkait

düzenli olarak yayımlanan evkaf raporlarında 1933 yılından itibaren yer verilen İslam İlahiyat Okuluna, 1950 yılından sonra hiç yer verilmemesi ve okulun

Awit saka andharan ing ndhuwur bisa didudut undering panliten yaiku (1) Suluk apa wae kang digunakake Ki Sukron Suwondo sajrone pagelaran wayang?, (2)

Menimbang, bahwa pada pokoknya alasan Penggugat mohon diceraikan dari Tergugat adalah bahwa kurang lebih sejak bulan Juni tahun 2002, rumah tangga Penggugat dengan Tergugat

Dari hasil tersebut, didapat koefisien determinasi (R2) sebesar 0,530, yang berarti pengaruh PU dan EOU sebagai variabel bebas terhadap ATT adalah 53% dan

1. Semua penduduk kota memiliki hak atas keamanan diri dan materi mereka terhadap semua jenis kekerasan, termasuk yang berpotensi dilakukan oleh.. lembaga penegak hukum. Kota

Untuk memperkuat hasil penelitian berkaitan dengan perencanaan pembelajaran PPKn dengan Model Pembelajaran Make a match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PPKn pada

Pengaruh Kepercayaan Pelanggan dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Online Shop Mikaylaku Dengan Minat Beli Sebagai Variabel Intervening.. Analisis

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada konsumen yang pernah berbelanja di aplikasi e-commerce Shopee, menyatakan bahwa kepercayaan, kepuasan dan promosi