• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LITERASI KEUANGAN TERHADAP PERILAKU KEUANGAN KEUANGAN MAHASISWA (STUDI PADA MAHASISWA FAKULTAS EKSAKTA DAN SOSIAL UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH LITERASI KEUANGAN TERHADAP PERILAKU KEUANGAN KEUANGAN MAHASISWA (STUDI PADA MAHASISWA FAKULTAS EKSAKTA DAN SOSIAL UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

The Effect of Financial Literacy on Student Financial Behavior (Study on Students of the Faculty of Exact and Social Sciences, Universitas

Brawijaya Malang) Ali Zulfikar Fauzan,

Faculty of Economics and Business, Universitas Brawijaya ali.zulfikar@student.ub.ac.id

Supervisor:

Prof. Dr. Ubud Salim, MA.

ABSTRACT

This study's purpose is to determine the effect of financial literacy on the financial behavior of Brawijaya University students. This study also looks at the differences in the level of financial literacy and financial behavior of students from the exact and social faculty. This type of research is explanatory research that explains the causal relationship between variables through hypothesis testing. This study used a sample of 101 respondents. Sampling using purposive sampling technique with the characteristics of students from Brawijaya University and taking bachelor's degree (S-1). Data analysis using SPSS program. The test equipment used is the research instrument test, simple linear regression test, and the independent sample T-test.

From the results of this test, it can be concluded that financial literacy has a significant influence on financial behavior. It can also be seen that there is a significant difference in the financial literacy level of the exact and social faculty students. Meanwhile, there are significant differences in the financial behavior of students from the exact and social faculties.

Keywords: financial literacy, financial behavior, faculty of exact, faculty of social

Abstrak : Penelitian ini bertujuan unutk mengetahui pengaruh literasi keuangan terhadap perilaku keuangan mahasiswa Universitas Brawijaya. Dalam penelitian ini juga melihat perbedaan tingkat literasi keuangan dan perilaku keuangan dari mahasiswa fakultas eksakta dan sosial. Jenis penelitian ini adalah explanatory research yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 101 responden.

(2)

Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan karakteristik mahasiswa universitas brawijaya dan menempuh strata satu (S-1). Analisis data menggunakan program SPSS. Alat uji yang digunakan adalah uji instrument penelitian, uji regresi linier sederhana, dan uji independent sample T-test. Dari hasil pengujian ini dapat disimpulkan bahwa literasi keuangan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku keuangan. Dapat dilihat juga tingkat literasi keuangan mahasiswa fakultas eksakta dan sosial terdapat perbedaan yang signifikan.

Sedangkan perilaku keuangan mahasiswa fakultas eksakta dan sosial juga terdapat perbedaan yang signifikan.

Kata Kunci : Literasi Keuangan, Perilaku Keuangan, Fakultas Eksakta, Fakultas Sosial

PENDAHULUAN

Saat ini jumlah investor pasar modal di Indonesia yang terdiri dari investor saham reksadana dan obligasi sampai dengan bulan mei 2020 mencapai 2.81 juta, naik 13%

dari posisi akhir tahun 2019 sebesar 2.48 juta investor. Meskipun naik tapi sebenarnya jumlahnya relative kecil dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 270 juta jiwa ditahun 2020 yang artinya jumlah investor pasar modal di Indonesia sebesar 1.04% dari total penduduk Indonesia.

Survey Otoritas Jasa Keuangan juga menunjukkan bahwa literasi keuangan Indonesia pada tahun 2019 masih cukup rendah yaitu di angka

38.03%. Ini semua menunjukkan pemahaman masyarakat Indonesia terhadap pentingnya pengelolaan, perencanaan keuangan dan juga investasi masih terbilang rendah.

Padahal literasi keuangan dan investasi keuangan itu sangat penting untuk kesejahteraan masyarakat dan kemajuan ekonomi suatu negara.

Literasi keuangan yang tinggi juga berarti masyarakat Indonesia bisa lebih bijak untuk menggunakan uang, tidak terjebak dengan consumpciont trap, hutang, kebangkrutan bahkan kemiskinan.

Ditahun 2019, HSBC melakukan sebuah survey bertajuk HSBC future of retirement terhadap 1050 responden yg terdiri dari pekerja aktif serta pensiunan. Sebanyak 68%

(3)

menginginkan masa pensiun yg tenang tetapi hanya 30% yang sudah memulai menabung untuk mempersiapkan masa pensiun.

Disisi lain Indonesia ternyata termasuk kedalam negara paling konsumtif didunia. Indeks kepercayaan konsumen yang dikeluarkan oleh The Conference Board bekerjasama dengan Nielsen menunjukkan bahwa di kuartal pertama tahun 2020 indeks konsumen Indonesia berada diperingkat empat dunia, hanya kalah dengan India, Pakistan, dan Filipina. Hal ini bisa dilihat dari bagaimana masyarakat memiliki pengeluaran untuk konsumsi yang lebih besar dibandigkan pendapatan atau income mereka sendiri.

Perilaku keuangan banyak dipengaruhi dari aspek emosional individu. Emosional bisa muncul dari informasi tentang keuangan yang tidak lengkap, informasi yang terlalu kompleks, dan tekanan waktu dalam pengambilan keputusan.

Persoalan mengenai perilaku keuangan yang pertama berupa kecenderungan masyarakat dengan tingkat literasi rendah untuk melakukan kesalahan dalam

pengalokasian sumber daya (uang) yang dimiliki. Kecenderungan, ini menyebabkan mereka tidak mampu menyisihkan sumber daya tersebut untuk merencanakan keadaan ekonomi yang lebih baik di masa depan.

Persoalan yang kedua timbul saat minat masyarakat dan akses terhadap media investasi sudah mulai muncul tetapi tidak diiringi dengan literasi keuangan yang baik. Hal ini mengakibatkan banyak masyarakat yang terjebak kasus penipuan investasi maupun pinjaman.

Widayati (2012) menjelaskan pembelajaran di perguruan tinggi sangat berperan penting dalam proses pembentukan literasi finansial mahasiswa. Adanya pengetahuan yang baik sejak dini diharapkan mahasiswa dapat memiliki kehidupan yang sejahtera di masa yang akan mendatang. Edukasi mengenai literasi keuangan saat ini masih didominasi oleh fakultas sosial di universitas-universitas di Indonesia. Inilah mengapa perlu adanya edukasi mengenai literasi keuangan pada semua lini lembaga pendidikan.

(4)

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa pendidikan di perguruan tinggi berpengaruh positif terhadap literasi keuangan mahasiswa seperti penelitian yang dilakukan oleh Rita dan Pesudo (2014) serta Krishna dkk (2010) menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan di kalangan mahasiswa dipengaruhi oleh asal fakultas, dimana mahasiswa dengan latar belakang fakultas sosial tingkat literasinya lebih tinggi dibandingkan dengan yang fakultas eksakta. Akan tetapi dari penelitian yang dilakukan oleh Mandell dan Klein (2009) yang meneliti siswa sekolah menengah atas, menemukan bahwa siswa yang telah mengikuti kursus manajemen keuangan, tingkat literasi keuangannya tidak lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak mengikuti kursus manajemen keuangan. Berdasarkan uraian tersebut dengan itu penelitian ini berjudul “Pengaruh Literasi Keuangan terhadap Perilaku Keuangan Mahasiswa Universitas Brawijaya (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Eksakta dan Sosial)”

RUMUSAN MASALAH

1. Apakah literasi keuangan berpengaruh signifikan terhadap perilaku keuangan mahasiswa?

2. Apakah ada perbedaan literasi keuangan antara mahasiswa Fakultas Sosial dan Fakultas Eksakta?

3. Apakah ada perbedaan perilaku keuangan antara mahasiswa Fakultas Sosial dan Fakultas Eksakta?

TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui pengaruh literasi keuangan mahasiswa terhadap perilaku keuangan mahasiswa.

2. Untuk mengetahui perbedaan literasi keuangan antara mahasiswa Fakultas Sosial dan Fakultas Eksakta yang ada di Universitas Brawijaya.

3. Untuk mengetahui perbedaan perilaku keuangan antara mahasiswa Fakultas Sosial dan Fakultas Eksakta yang ada di Universitas Brawijaya.

TINJAUAN PUSTAKA Literasi Keuangan

Definisi literasi keuangan sebagai pengetahuan keuangan dan kemampuan untuk meng- aplikasikannya (knowledge and ability). Literasi keuangan akan

(5)

mempengaruhi bagaimana orang menabung, meminjam, berinvestasi dan mengelola keuangan (Hailwood, 2007). Menurut Otoritas Jasa Keuangan (2014), literasi keuangan adalah rangkaian proses atau aktivitas untuk meningkatkan pengetahuan (knowledge), keyakinan (competence), dan keterampilan (skill) konsumen dan masyarakat luas sehingga mereka mampu mengelola keuangan dengan lebih baik.

Aspek dalam Literasi Keuangan Pada survei yang dilakukan oleh Chen dan Volpe (1998), literasi keuangan dibagi dalam 4 bagian (aspek). Pertama general personal finance knowledge (pengetahuan tentang keuangan pribadi secara umum) meliputi pemahaman beberapa hal yang berkaitan dengan pengetahuan dasar tentang keuangan pribadi. Kedua savings and borrowing (tabungan dan pinjaman), bagian ini meliputi pengetahuan yang berkaitan dengan tabungan dan pinjaman seperti penggunaan kartu kredit. Ketiga insurance (asuransi), bagian ini meliputi pengetahuan dasar asuransi, dan produk produk asuransi seperti asuransi jiwa dan

asuransi kendaraan bermotor.

Keempat, investment (investasi), bagian ini meliputi pengetahuan tentang suku bunga pasar, reksadana, dan risiko investasi.

Faktor yang Mempengaruhi Literasi Keuangan

Beberapa penelitian menemukan bahwa usia factor penting dalam menjelaskan Literasi Keuangan (Lusardi dan Mitchel, 2006; 2007).

Delevante et al (2008) menemukan bahwa insentif untuk memperoleh pengetahuan keuangan dipengaruhi oleh tingkat sumber daya pribadi, individu yang lebih banyak memiliki sumber daya yang tersedia untuk investasi cenderung memiliki insentif yang lebih tingi untuk memperoleh pengetahuan keuangan.

Beberapa peniliti menghubungkan tingkat pendidikan dan Literasi Keuangan (Lusardi, 2008). Al- Tamini dan Hussain, (2009) menemukan bahwa responden yang memiliki gelar pendidikan tinggi memiliki tingkat Literasi Keuangan yang lebih tinggi daripada yang lain.

Bhushan, et al (2013) menjukkan bahwa Literasi Keuangan akan terpengaruh oleh tingkat pekerjaan.

(6)

Kategori Literasi Keuangan Otoritas Jas Keuangann (2014) mengkategorikan tingkat literasi keuangan masyarakat menjadi 4, yaitu:

a. Well Literate, yaitu memiliki pengetahuan dan keyakinan tentang lembaga jasa keuangan serta produk dan jasa keuangan termasuk fitur, manfaat, dan risiko, hak, dan kewajiban terkait produk dan jasa keuangan, serta memiliki keterampilan dalam menggunakan produk dan jasa keuangan.

b. Sufficient Literate, yaitu memiliki pengetahuan dan keyakinan tentang lembaga jasa keuangan serta produk dan jasa keuangan, termasuk fitur, manfaat, dan risiko, hak, dan kewajiban terkait produk dan jasa keuangan.

c. Less Literate, yaitu hanya memiliki pengetahuan tentang lembaga jasa keuangan, produk, dan jasa keuangan.

d. Not Literate, tidak memiliki pengetahuan dan keyakinan tentang lembaga jasa keuangan serta produk dan jasa keuangan, serta tidak memiliki keterampilan

dalam menggunakan produk dan jas keuangan.

Perilaku Keuangan

Perilaku keuangan tersebut meliputi: penetapan tujuan keuangan, perkiraan biaya secara akurat, perkiraan pendapatan dengan tepat, perencanaan dan penganggaran biaya belanja seseorang, pertimbangan alternatif dalam pembuatan keputusan keuangan, penyesuaian untuk memenuhi keadaan keuangan darurat, pemenuhan tanggal waktu atau tagihan tepat waktu,berhasil memenuhi tujuan keuangan, dan berhasil melaksanakan rencana pengeluaran. Menurut Suryanto (2017) financial behaviour merupakan suatu cara yang dilakukan setiap orang untuk memperlakukan, mengelola, dan menggunakan sumber keuangan yang dimilikinya.

HIPOTESIS Hipotesis 1

Terdapat pengaruh literasi keuangan mahasiswa terhadap perilaku keuangan mahasiswa secara signifikan.

(7)

Hipotesis 2

Ada perbedaan literasi keuangan antara mahasiswa Fakultas Sosial dan Fakultas Eksakta di Universitas Brawijaya

Hipotesis 3

Ada perbedaan perilaku keuangan antara mahasiswa Fakultas Sosial dan Fakultas Eksakta di Universitas Brawijaya

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Explanatory Research (penelitian eksplanatori). Sedangkan data dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif.

Populasi dan Sampel

Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa di Universitas Brawijaya.

Menurut data yang diambil dari pddikti.kemdikbud.go.id pada tahun 2020 jumlah mahasiswa Universitas Brawijaya sebanyak 72.718 mahasiswa.

Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling.

Kriteria yang ditentukan dalam penelitian ini adalah : (1). Mahasiswa

Universitas Brawijaya. (2).

Mahasiswa yang menempuh Strata Satu (S-1). Dari kedua kriteria tersebut didapatkan bahwa ada 50.015 mahasiswa Universitas Brawijaya yang sedang menempuh Strata-1 (S-1)

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel Independen Literasi Keuangan

Literasi keuangan dalam kuesioner ini diartikan sebagai ilmu yang dimiliki pengelola keuangan mengenai pengetahuan keuangan secara umum. Pertanyaan dari literasi keuangan terdapat 16 pertanyaan dan 4 poin utama mengenai literasi keuangan yaitu : Pengetahuan Dasar Keuangan Pribadi, Pengetahuan Simpanan dan Pinjaman, Pengetahuan Asuransi, dan Pengetahuan Investasi.

Variabel Dependen Perilaku Keuangan

Perilaku keuangan dalam penelitian ini memberikan perspektif perilaku keuangan dari proses pengambilan keputusan kehidupan sehari-hari.

Dimensi dalan perilaku ini mencakup kecenderungan mempertimbangkan

(8)

pengeluaran, perencanaan keuangan jangka pendek dan penjang, pencatatan keuangan bisa berupa harian, mingguan ataupun bulanan, sikap dalam pembayaran kewajiban, dan pengambilan keputusan dalam hal investasi, menabungm asuransi, dan kredit.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas

Hasil pengujian normalitas pada penelitian ini menunjukkan nilai asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0.999.

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini terdistribusi normal. Hasil pengujian normalitas ditunjukkan sebaga berikut:

Tabel 1. Hasil Uji Normalitas Alpha Asymp. Sig.(2tailed)

0.05 0.999

Sumber : Pegelolahan Data SPSS, 2020

Uji Multikolinearitas

Hasil pengujian multikolinearitas menunjukkan nilai tolerance diatas 0,1 dan nilai VIF di bawah 10 untuk seluruh variabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel indpenden tidak mengalami

multikolinearitas. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2 Hasil Uji Multikolinearitas Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

Literasi Keuangan 1,000 1,000

Sumber : Pegelolahan Data SPSS, 2020

Uji Heterokedastisitas

Hasil pengujian heteroskedastisitas pada penelitian ini bahwa titik-titik tersebar acak sehingga dapat disimpulkan bahwa asumsi homoskedastisitas terpenuhi.

Gambar 1. Uji Heterokedastisitas

Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Analsis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independent dan variabel dependent.

Tabel 3 Uji Regresi Linier Sederhana

Model

Unstandardized Coefficients

B

(Constant) 51,460

TOTAL ,439

Sumber : Pegelolahan Data SPSS, 2020

(9)

Dari hasil tabel di atas dapat diketehui model regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Y= 51,460 + 0,439X Uji t

Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independent secara individual atau parsial terhadap variabel dependen. Hasil uji t ditunjukan sebagai berikut :

Tabel 4 Hasil Uji t

Model t sig. Keterangan Literasi

Keuangan 5,724 ,000 Signifikan Sumber : Pegelolahan Data SPSS, 2020

Hasil uji parsial atau uji t dalam penelitian ini menunjukan bahwa ada pengaruh Literasi Keuangan terhadap Perilaku Keuangan yang signifikan.

Uji Independent Sample T-Test (Literasi Keuangan)

Independent sample T-test merupakam uji parametric yang digunakan untuk membandingkan dua sample yang tidak saling berpasangan.

Untuk dasar pengambilan keputusan dari uji independent sample t-test sebagai berikut:

Tabel 5. Hasil Uji Independent Sample T-Test (Literasi Keuangan)

t-test for Equality of Means

Sig.

(2-tailed) Literasi

Keuangan

Equal variances assumed

.023

Sumber : Pegelolahan Data SPSS, 2020

Uji Independent Sample T-Test (Perilaku Keuangan)

Independent sample T-test merupakam uji parametric yang digunakan untuk membandingkan dua sample yang tidak saling berpasangan.

Untuk dasar pengambilan keputusan dari uji independent sample t-test sebagai berikut:

Tabel 6. Hasil Uji Independent Sample T-Test (Perilaku Keuangan)

t-test for Equality of Means

Sig.

(2-tailed) Perilaku

Keuangan

Equal variances assumed

.036

Sumber : Pegelolahan Data SPSS, 2020

(10)

PEMBAHASAN

Pengaruh Literasi Keuangan terhadap Perilaku Keuangan

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Literasi Keuangan berpengaruh signifikan terhadap Perilaku Keuangan, sehingga hipotesis diterima.

Hal ini terlihat dari nilai signifikan Literasi Keuangan yaitu sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0.05. Selanjutnya nilai t variabel Literasi Keuangan sebesar 5.724 diatas dari t table yaitu sebesar 1.664, yang berarti memiliki pengaruh terhadap Perilaku Keuangan. Dalam penelitian ini terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Literasi keuangan terhadap Perilaku Keuangan terutama di ruang lingkup Universitas Brawijaya. Hasil ini juga didukung dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Destyan Nurul Fatimah (2017), Badrus Sholeh (2019), dan Nujmatul Laily (2013) yang ketiganya menyatakan adanya pengaruh secara langsung dan signifikan dari variabel literasi keuangan terhadap variabel perilaku keuangan.

Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi pengetahuan serta

kemampuan mahasiswa dalam mengelola keuangan yang berupa pengetahuan tentang lembaga jasa keuangan serta produk dan jasa keuangan termasuk fitur, manfaat, dan risiko, hak, dan kewajiban terkait produk dan jasa keuangan yang ada di Indonesia maupun di luar negeri yang berdampak semakin baik dan bijak dalam pengambilan keputusan keuangan individu untuk masa kini maupun masa yang akan datang.

Perbedaan Tingkat Literasi Keuangan Mahasiswa Fakultas Eksakta dan Fakultas Sosial

Hasil Penilitian ini dapat membuktikan adanya perbedaan tingkat literasi keuangan antara mahasiswa dari fakultas Eksakta dengan mahasiswa yang berasal dari fakultas Sosial.

Hal ini terlihat dari nilai sig.(2- tailed) adalah sebesar 0.023<0.05.

Hasil ini juga didukung temuan dari Destyan Nurul Fatimah (2017) yang menyatakan adanya perbedaan tingkat literasi keuangan antara mahasiswa ekonomi dengan non- ekonomi dikarenakan mahasiswa ekonomi sudah memperoleh pengetahuan keuangan sejak pertama memasuki perkuliahan dan

(11)

menerima pembelajaran terkait keuangan.

Tabel 7. Perbedaan Literasi Fakultas Sosial dan Eksakta

Fakultas Sosial

Fakultas Eksakta Pengetahuan

dasar keuangan

Tinggi Tinggi Tabungan dan

pinjaman/kredit

Tinggi Tinggi

Asuransi Tinggi Cukup

Investasi Tinggi Tinggi

Dalam penelitian ini juga diketahui mahasiswa dari kedua fakultas memiliki literasi keuangan yang sama-sama tinggi tetapi ada perbedaan pengetahuan tentang asuransi. Pemahaman mahasiswa fakultas eksakta akan asuransi masih dibilang rendah dibandingkan pemahaman mahasiswa fakultas sosial. Pengetahuan asuransi ini mencangkup tentang apa itu asuransi jiwa, asuransi kendaraan, bagaimana cara kerja asuransi.

Perbedaan Perilaku Keuangan Mahasiswa Fakultas Eksakta dan Fakultas Sosial

Hasil penilitian ini juga dapat membuktikan bahwa adanya perbedaan perilaku keuangan antara mahasiswa dari fakultas Eksakta

dengan mahasiswa yang berasal dari fakultas Sosial.

Hal ini terlihat dari nilai sig.(2- tailed) adalah sebesar 0.036<0.05.

Penelitian ini juga didukung dengan temuan oleh Destyan Nurul Fatimah (2017) yang menyatakan terdapat perbedaan yang signifikan mengenai perilaku keuangan pribadi mahasiswa ekonomi dan non- ekonomi dikarenakan mahasiswa ekonomi memiliki tingkat literasi yang lebih tinggi daripada mahasiswa non-ekonomi.

Hal ini mengindikasikan mahasiswa yang memiliki pengetahuan yang cukup akan konsep-konsep keuangan akan memiliki sikap yang lebih bijaksana dalam pengambilan keputusan keuangan pribadi. Pengambilan keputusan keuangan pribadi ini bisa berupa keputusan seberapa besar pendapatan yang disisihkan untuk tabungan, investasi, asuransi dan kepeluan individu setiap harinya. Hal ini juga membuktikan hasil dari Hipotesis 1 dalam penelitian ini, bahwa Literasi Keuangan mempengaruhi Perilaku Keuangan individu. Karena dalam hipotesis 2 dalam penelitian ini menyatakan

(12)

bahwa tingkat Literasi Keuangan mahasiswa fakultas Sosial lebih tinggi daripada tingkat Literasi Keuangan mahasiswa fakultas Eksakta yang ada di Universitas Brawijaya.

Tabel 8. Perbedaan Perilaku Keuangan Fakultas Sosial dan

Eksakta

Fakultas Sosial

Fakultas Eksakta Pertimbangan

Pengeluaran Sering Terkadang Sikap dalam

pembayaran kewajiban

Sering Sering

Penganggaran pengeluaran

Terkadang Jarang Pencatatan

pengeluaran Terkadang Terkadang Menabung Sering Terkadang Penyisihan

uang untuk pengeluaran tak terduga

Sering Sering

Investasi Terkadang Terkadang Asuransi Terkadang Terkadang Perencanaan

keuangan jangka panjang

Sering Terkadang

Sedekah Sering Sering

Dalam penelitian ini juga diketahui dari beberapa poin bahwa adanya perbedaan perilaku keuangan dari mahasiswa fakuktas sosial dan eksakta. Mahasiswa fakultas sosial sering dalam mempertimbangkan pengeluaran atau lebih bisa

mengontrol untuk membeli barang, sedangkan mahasiswa fakultas eksakta masih terkadang mempertimbangkan dalam membeli barang. Dalam penganggaran pengeluran mahasiswa fakultas sosial maupun eksakta bisa dibilang memiliki perilaku yg kurang baik, mahasiwa fakultas sosial masih terkadang menganggarkan pengeluaran dan mahasiswa fakultas eksakta jarang menganggarkan pengeluaran. Begitu juga dengan pencatatan pengeluaran bisa berupa harian, mingguan ataupun bulanan mahasiswa fakultas sosial dan eksakta jarang melakukan pencatatan. Dalam poin menabung mahasiswa fakultas sosial sering melakukan dan mahasiswa fakultas eksakta terkadang menabung. Untuk investasi dan asuransi mahasiswa fakultas sosial dan eksakta sama-

sama masih terkadang

melakukannya, yang dimaksud adalah tidak menyesal dalam pemebelian polis asuransi. Dalam perencanaan keuangan jangka panjang, mahasiswa fakultas sosial lebih sering melakukan daripada mahasiswa fakultas eksakta, yang dimaksud perencanaan keuangan

(13)

jangka panjang ini adalah mencapai kondisi keuangan yang bagus dimasa depan dengan telah berinvestasi sejak dini. Mahasiswa fakultas sosial dan eksakta sering melakukan menyisihkan uang untuk hal tidak terduga dan bersedekah.

KESIMPULAN

Hasil pengujian hipotesis dan analisis penelitian yang telah dilakukan peneliti maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Literasi Keuangan (X) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Perilaku Keuangan (Y) dapat diterima, dimana semakin tinggi tingkat Literasi Keuangan maka semakin baik Perilaku Keuangan. Dan Literasi Keuangan menjadi salah satu faktor yang bisa mempengaruhi Perilaku Keuangan individu dari beberapa faktor yang bisa mempengaruhi Perilaku Keuangan individu.

2. Ada perbedaan yang signifikan dari tingkat Literasi Keuangan antara mahasiswa Fakultas Sosial dan Fakultas Eksakta. Dalam hal ini Fakultas Sosial memiliki tingkat Literasi Keuangan lebih tinggi dari mahasiswa Fakultas

Eksakta, terutama pengetahuan tentang pengetahuan asuransi. Hal ini disebabkan karena beberapa fakultas Sosial sudah memperoleh pengetahuan keuangan sejak pertama memasuki perkuliahan dan menerima pembelajaran terkait keuangan.

3. Ada perbedaan yang signifikan dari Perilaku Keuangan antara mahasiswa Fakultas Sosial dan Fakultas Eksakta. Dalam hal ini Fakultas Sosial memiliki tingkat perilaku Keuangan lebih baik dari mahasiswa Fakultas Eksakta. Ada beberapa poin yang memiliki perbedaan seperti pertimbangan dalam pengeluaran, penganggaran pengeluaran, menabung, dan perencanaan keuangan jangka panjang. Dari beberapa poin tersebut fakultas sosial memiliki perilaku yang lebih baik dari mahasiswa eksakta.

SARAN

Ada beberapa saran yang perlu dipertimbangkan dalam penelitian tentang literasi keuangan dan perilaku keuangan pribadi, di- antaranya adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini hanya fokus menganalisis pengaruh Literasi

(14)

Keuangan terhadap Perilaku Keuangan dan perbedaan diantara mahasiswa Fakultas Sosial dan mahasiswa Fakultas Eksakta di Universitas Brawijaya. Sehingga hanya menggunakan satu variabel independen dan dianalisis dengan regresi linier sederhana. Untuk penelitian selanjutnya bisa ditambahkan variabel lain dan kemungkinan akan berbeda jika penelitian dilakukan di tempat lain dan menggunakan beberapa universitas kemudian mem- bandingkannya.

2. Penelitan berikutnya sangat diharapkan karena penelitian mengenai literasi keuangan dan perilaku keuangan pribadi masih sangat sedikit di Indonesia.

3. Dengan penelitian ini diharapkan mahasiswa untuk selalu belajar dan peka terhadap informasi mengenai keuangan agar memiliki financial literacy yang cukup tinggi sehingga dapat terhindar dari masalah keuangan dan literasi keuangan Indonesia dapat meningkat serta lebih tinggi dari negara lain.

4. Peran guru/dosen sangat penting untuk mengedukasi individu agar

dapat membuka wawasan pentingnya literasi keuangan untuk mengambil keputusan keuangan bagi seseorang dimasa sekarang maupun mendatang.

5. Perlu tindak lanjut dari diadakannya seminar atau edukasi keuangan dari lembaga terkait seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pihak bank BUMN ataupun Swasta, sehingga Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia yang lebih baik bisa terrealisasikan dan dapat meningkatkan kemakmuran masyarakat Indonesia dalam hal finansial.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Tamimi, Hassan, H. A., & Al Anood. (2009). Financial Literacy and Investment Decision of UAE Investor. The Journal of Risk Finance Vol.10.

Bank Indonesia. (2014). Booklet Keuangan Inklusif. Jakarta.

Bhushan, P., & Medury, Y. (2013).

Financial Literacy and Its Determinants. International Journal of Engineering, Business and Enterprise Applications (IJEBEA).

Chen, H., & Ronald P, V. (1998). An Analysis of Personal Literacy among College Student.

Financial Service Review.

(15)

Fatimah, D. N. (2017). Pengaruh Literasi Keuangan terhadap Perilaku Keuangan Mahasiswa (Perbandingan Mahasiswa Ekonomi dan non Ekonomi).

Hailwood, D. K. (2007). Financial Literacy am its Role in Promoting Soud Financial.

Reserve Bank of New Zealand Vol. 70.

Huston, S. J. (2010). Measuring Financial Literacy. Journal of Consumer Affair Vol. 44.

Laily, N. (2013). Pengaruh Literasi Keuangan terhadap Perilaku Mahasiswa dalam Mengelola Keuangan.

Lusardi, Annamaria, O. S., & Vilssa, C.

(2010). Financial Literacy Among The Young. Journal of Consumer Affairs.

Otoritas Jasa Keuangan. (2014).

Strategi Nasional Literasi Keuangan. Jakarta: Direktorat Literasi dan Edukasi.

Otoritas Jasa Keuangan. (2016). Survei Literasi dan Inklusi Keuangan 2016. Retrieved from

http:www.ojk.go.id/id/kanal/ed ukasi-dan-perlindungan- konsumen/Pages/Literasi- Keuangan.aspx

Pompian, M. M. (2012). Behavioral Finance and Wealth

Management. Retrieved from http://doi.org/10.1002/9781119 202400

Suryanto, S. (2017). Pola Perilaku Keuangan Mahasiswa di Perguruan Tinggi. Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi.

Universitas Padjadjaran.

Referensi

Dokumen terkait

90 Marjiyanto II/a II/d Pengadministrasi Pajak 01 juli 2020 15 11 L Islam SMK Teknologi hasil pertanian

Artinya gaya hidup dan literasi keuangan memiliki proporsi pengaruh terhadap perilaku konsumtif mahasiswa jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara literasi keuangan terhadap perilaku keuangan mahasiswa dan untuk mengetahui perbedaan lietrasi keuangan serta perilaku

Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Perilaku Pengelolaan Keuangan Mahasiswa (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Riau).. The partial

Laily (2016) menyatakan dalam penelitiannya bahwa literasi keuangan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku keuangan mahasiswa, hasil temuan penelitian ini

Pada sistem ini menggunakan dua buah saluran yaitu saluran air buangan dan air hujan (storm sewer), dalam aplikasinya saluran ini memisahkan antara kedua air tersebut seperti

Sesuai dengan hasil pengujian produk (game) yang dilakukan berdasarkan validasi ahli media dan validasi user, dapat dinyatakan bahwa game edukasi “PUZZLE PANCA INDERA DAN

1. Peneliti yang hendak menggunakan metode nature learning baiknya memahami materi materi yang akan menjadi unsur pembangun dalam puisi. Dari seluruh komponen pembangun