• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dukungan Faktor-Faktor Lokasi terhadap Pengembangan Agroindustri Salak di Kawasan Agropolitan Kabupaten Sleman.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Dukungan Faktor-Faktor Lokasi terhadap Pengembangan Agroindustri Salak di Kawasan Agropolitan Kabupaten Sleman."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

DUKUNGAN FAKTOR – FAKTOR LOKASI TERHADAP PENGEMBANGAN

AGROINDUSTRI SALAK DI KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN SLEMAN

Diajukan Sebagai Syarat untuk Mencapai Jenjang

Strata-1 Perencanaan Wilayah dan Kota

Disusun Oleh

ABIMANYU PUTRA AZHARI

I0610001

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

ii

DUKUNGAN FAKTOR-FAKTOR LOKASI TERHADAP

PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI SALAK DI KAWASAN

AGROPOLITAN KABUPATEN SLEMAN

Abimanyu Putra Azhari, Kusumastuti, Isti Andini Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota

Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Email: abimanyu.pa93@gmail.com

Abstrak

Konsep agropolitan merupakan konsep yang dikembangkan sebagai kritik atas kegagalan pengembangan industri di beberapa negara berkembang Asia yang mengakibatkan kecenderungan urbanisasi tinggi, ketidakmerataan pendapatan, kekurangan bahan pangan, pengurasan dan rusaknya sumber daya alam (Friedman dan Douglas 1975). Konsep ini menekankan pada pengembangan agroindustri sebagai inti dari konsep agropolitan yang merupakan salah satu bagian dari keberhasilan agropolitan itu sendiri. Kawasan Agropolitan Kabupaten Sleman memiliki potensi komoditas unggulan salak yang dapat dikembangkan menjadi berbagai produk yang dapat meningkatkan nilai dari komoditas tersebut. Pasca ditetapkan sebagai kawasan agropolitan, pengembangan agroindustri salak di Kawasan Agropolitan Kabupaten Sleman masih belum memberikan dampak bagi pengembangan kawasan. Hal ini dapat diketahui dari masih terbatasnya industri yang berkembang dan tidak teraglomerasi antara satu industri dengan industri lainnya. Agroindustri yang sudah ada masih berjalan sendiri-sendiri tanpa memperhatikan aspek penting dalam pengembangannya, salah satunya adalah faktor lokasi. Lokasi memiliki peran penting bagi keberlangsungan agroindustri suatu kawasan sehingga dapat berjalan optimal.

Berdasarkan isu tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui ketercapaian dukungan faktor-faktor lokasi terhadap pengembangan agroindustri salak di Kawasan Agropolitan Kabupaten Sleman, metode yang digunakan adalah melakukan analisis skoring pada tiap variabel faktor-faktor lokasi pengembangan agroindustri untuk mengetahui ketercapaian dukungan faktor lokasi terhadap pengembangan agroindustri salak di Kawasan Agropolitan Kabupaten Sleman.

Hasil penelitian ini adalah faktor-faktor lokasi memiliki ketercapaian yang tinggi dalam pengembangan agroindustri salak di Kawasan Agropolitan Kabupaten Sleman. Bahan baku yang diidentifikasi melalui sub variabel asal, jarak dan cara menghimpun bahan baku memiliki nilai ketercapaian dukungan 96,4% yang artinya sangat mendukung pengembangan agroindustri. Tenaga kerja yang diidentifikasi melalui sub variabel jumlah, asal dan jarak lokasi tenaga kerja memiliki nilai dukungan 66,9% yang artinya mendukung pengembangan agroindustri. Pemasaran yang diidentifikasi melalui sub variabel lokasi, jarak dan cara distribusi produk memiliki nilai ketercapaian 90,6% yang artinya sangat mendukung pengembangan agroindustri. Transportasi/ aksesibilitas yang diidentifikasi melalui sub variabel jaringan jalan, biaya transportasi (cost) dan waktu tempuh memiliki nilai ketercapaian 84,2% yang artinya sangat mendukung pengembangan agroindustri. Fisik lahan yang diidentifikasi melalui sub variabel topografi dan kerawanan bencana memiliki nilai ketercapaian 97,5% yang artinya sangat mendukung pengembangan agroindustri.

.

(3)

iii

SUPPORTING LOCATION FACTORS TO SALAK AGROINDUSTRIAL

DEVELOPMENT IN SLEMAN AGROPOLITAN DISTRICT

Abimanyu Putra Azhari, Kusumastuti, Isti Andini Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota

Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Email: abimanyu.pa93@gmail.com

Abstract

Abstract: Agropolitan consept is developed as critics of industrial development failure in several Asian development countries which caused by high urbanization, unequal income and depletion of resources (Friedmann and Douglass, 1975). This consept also emphasize in agroindustrial development as part of successful agropolitan. Sleman agropolitan district has developed competitive commodites such as salak which can be process to high value products. After Sleman Agropolitan District established, the agroindustrial development still has not give the contribution for it. Many industries have limited quantity and there is no connection among other industries, so the industries just walked by itself. Many of them do not observe the important thing on their development, like location. Location has an important role for sustaining agroindustrial development.

Based on this issues, the research goal is the achievement value of supporting location factors to salak agroindustrial development in Sleman Agropolitan District. The method is scoring analysis in every location factors variable in agroindustrial development to find the value achivement of supporting location factors.

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir yang berjudul “Dukungan Faktor-faktor Lokasi terhadap Pengembangan Agroindustri Salak di Kawasan Agropolitan Kabupaten Sleman” dengan baik.

Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Strata Satu pada Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis berharap, Tugas Akhir ini bermanfaat dalam menambah pengetahuan penulis sendiri dan bagi semua pihak yang membacanya. Dalam penyusunan laporan ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya bimbingan dan bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih atas bantuan dan bimbingannya yang telah diberikan kepada:

1. Kedua orang tua yang selalu memberikan restu, motivasi, dan semangat. 2. Kakak dan adik yang selalu memberikan semangat.

3. Bapak Ir. Soedwiwahjono, MT selaku Ketua Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Sebelas Maret Surakarta

4. Ibu Ir. Kusumastuti, MURP selaku dosen pembimbing 1 Tugas Akhir yang meluangkan banyak waktu, tenaga dan pikiran serta memberikan nasihat kepada penulis dalam penyusunan Tugas Akhir

5. Ibu Isti Andini, ST, MT selaku dosen pembimbing 2 Tugas Akhir yang telah berkenan memberikan banyak bimbingan, masukan dan pemikiran demi terselesaikannya Tugas Akhir ini.

6. Teman-teman PWK UNS 2010 yang telah berjuang bersama-sama selama lebih dari empat tahun ini, terimakasih atas kebersamaan, kerjasama dan pengertiannya.

7. Semua pihak yang telah membantu penulis dan berperan dalam penulisan laporan ini baik langsung maupun tidak langsung.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, penulis berharap masukan dan saran yang membangun dari pembaca semua. Sekali lagi, penulis berharap semoga Tugas Akhir ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi siapa saja yang membacanya.

Surakarta, Juli 2015

(5)

v

1.1.1. Hubungan Perdesaan dan Perkotaan ... 1

1.1.2. Konsep Agropolitan ... 1

1.1.3. Kawasan Agropolitan Kabupaten Sleman ... 2

1.1.4. Pengembangan Agroindustri Salak di Kawasan Agropolitan Kabupaten Sleman .. 2

1.2. Rumusan Masalah ... 3

1.3. Tujuan dan Sasaran ... 3

1.3.1. Tujuan Penelitian ... 3

1.3.2. Sasaran Penelitian ... 4

1.4. Manfaat Penelitian ... 4

1.5. Ruang Lingkup dan Batasan ... 4

1.5.1. Ruang Lingkup Penelitian ... 4

1.5.2. Batasan Penelitian ... 6

1.6. Posisi Penelitian ... 6

1.7. Sistematika Pembahasan ... 7

1.8. Alur Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN LITERATUR ... 10

2.1. Konsep Agropolitan ... 10

2.1.1. Karakteristik Agropolitan ... 10

2.1.2. Tipologi Kawasan Agropolitan ... 12

2.1.3. Sistem Agropolitan ... 13

2.2. Agroindustri ... 17

2.2.1. Karakteristik Agroindustri ... 17

2.2.2. Aktor yang Terlibat dalam Pengembangan Agroindustri ... 19

2.2.3. Faktor Keberhasilan dalam Pengembangan Agroindustri... 20

2.3. Teori Lokasi ... 22

2.3.1. Lokasi Industri ... 22

2.3.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Lokasi Industri ... 23

2.4. Sintesis Teori ... 26

2.5. Perumusan Variabel ... 26

2.6. Kerangka Pikir ... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

3.1. Jenis Penelitian ... 30

3.2. Pendekatan Penelitian ... 30

3.3. Indikator Variabel Penelitian ... 30

3.4. Kebutuhan Data ... 32

3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 34

(6)

vi

3.5.2. Data Sekunder ... 35

3.6. Populasi dan Sampling ... 35

3.7. Teknik Analisis ... 36

3.7.1. Analisis Karakteristik Pengembangan Agroindustri Salak di Kawasan Agropolitan ... 36

3.7.2. Analisis Karakteristik Faktor-faktor Lokasi dalam Pengembangan Agroindustri Salak di Kawasan Agropolitan ... 36

3.7.3. Analisis Dukungan Faktor Lokasi terhadap Pengembangan Agroindustri di Kawasan Agropolitan ... 37

3.8. Kerangka Analisis ... 38

BAB IV TINJAUAN KHUSUS ... 39

4.1. Karakteristik Pengembangan Agroindustri Salak di Kawasan Agropolitan Kabupaten Sleman ... 39

4.2. Karakteristik Faktor-faktor Lokasi Agroindustri Salak di Kawasan Agropolitan Kabupaten Sleman ... 45

4.2.1. Bahan Baku ... 45

4.2.2. Tenaga Kerja ... 52

4.2.3. Pemasaran ... 56

4.2.4. Transportasi/ Aksesibilitas ... 61

4.2.5. Fisik Lahan ... 63

BAB V PEMBAHASAN ... 68

5.1. Analisis Dukungan Bahan Baku terhadap Pengembangan Agroindustri Salak di Kawasan Agropolitan Kabupaten Sleman ... 68

5.2. Analisis Dukungan Tenaga Kerja terhadap Pengembangan Agroindustri Salak di Kawasan Agropolitan Kabupaten Sleman ... 68

5.3. Analisis Dukungan Pemasaran terhadap Pengembangan Agroindustri Salak di Kawasan Agropolitan Kabupaten Sleman ... 69

5.4. Analisis Dukungan Transportasi terhadap Pengembangan Agroindustri Salak di Kawasan Agropolitan Kabupaten Sleman ... 70

5.5. Analisis Dukungan Fisik Lahan terhadap Pengembangan Agroindustri Salak di Kawasan Agropolitan Kabupaten Sleman ... 70

5.6. Sintesis Pembahasan ... 71

BAB VI PENUTUP ... 72

6.1. Kesimpulan ... 72

6.2. Saran ... 72

(7)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Posisi Penelitian ... 6

Tabel 2.1. Perumusan Variabel Penelitian ... 27

Tabel 2.2. Penjelasan Variabel dan Sub Variabel serta Preposisi Dukungannya ... 27

Tabel 3.1. Indikator Variabel Penelitian ... 30

Tabel 3.2. Kebutuhan Data ... 33

Tabel 3.3. Populasi Penelitian ... 35

Tabel 3.4. Sampel Penelitian... 36

Tabel 3.5. Interpretasi Dukungan Faktor Lokasi ... 37

Tabel 4.1. Data Sebaran Agroindustri Salak ... 39

Tabel 4.2.

Jumlah Produksi Salak ... 45

Tabel 4.3. Jumlah Kelompok Agroindustri Salak berdasarkan jumlah bahan baku ... 46

Tabel 4.4. Data Bahan Baku Agroindustri Salak di Kawasan Agropolitan Kabupaten Sleman... 46

Tabel 4.5. Jumlah Kelompok Agroindustri Salak berdasarkan Asal Bahan Baku ... 47

Tabel 4.6. Jumlah Kelompok Agroindustri Salak berdasarkan Jarak Asal Bahan Baku ... 49

Tabel 4.7. Jumlah Kelompok Agroindustri Salak berdasarkan Cara Menghimpun Bahan Baku ... 49

Tabel 4.8. Data Tenaga Kerja Agroindustri Salak di Kawasan Agropolitan Sleman ... 52

Tabel 4.9. Jumlah Kelompok Agroindustri berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja ... 53

Tabel 4.10. Jumlah Kelompok Agroindustri berdasarkan Lokasi Asal Tenaga Kerja ... 53

Tabel 4.11. Jumlah Kelompok Agroindustri berdasarkan Jarak Asal Tenaga Kerja ... 55

Tabel 4.12. Sebaran Lokasi Pasar Agroindustri Salak di Kawasan Agropolitan Sleman .... 56

Tabel 4.13. Jumlah Kelompok Agroindustri berdasarkan Lokasi Pasar ... 56

Tabel 4.14. Jumlah Kelompok Agroindustri berdasarkan Jarak Lokasi Pasar ... 58

Tabel 4.15. Jumlah Kelompok Agroindustri berdasarkan Cara Distribusi Produk ... 58

Tabel 4.16. Kondisi Jaringan Jalan di Kawasan Agropolitan Kabupaten Sleman ... 61

Tabel 4.17. Jumlah Kelompok Agroindustri berdasarkan Jaringan Jalan yang dilalui ... 61

Tabel 4.18. Jumlah Kelompok Agroindustri berdasarkan Biaya Transportasi (Cost) ... 62

Tabel 4.19. Jumlah Kelompok Agroindustri berdasarkan Waktu Tempuh ... 63

Tabel 4.20. Jumlah Kelompok Agroindustri berdasarkan Topografi ... 64

Tabel 4.21. Jumlah Kelompok Agroindustri berdasarkan Kerawanan Bencana ... 64

Tabel 4.22. Skoring Dukungan Faktor Lokasi terhadap Pengembangan Agroindustri Salak di Kawasan Agropolitan Kabupaten Sleman ... 67

Tabel 5.1. Skoring Dukungan Bahan Baku terhadap Pengembangan Agroindustri Salak 68 Tabel 5.2. Skoring Dukungan Tenaga Kerja terhadap Pengembangan Agroindustri Salak69 Tabel 5.3. Skoring Dukungan Pemasaran terhadap Pengembangan Agroindustri Salak .. 69

(8)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.2. Alur Penelitian ... 9

Gambar 2.1. Struktur Ruang Kawasan Agropolitan ... 13

Gambar 2.2. Sistem Agropolitan ... 14

Gambar 2.3. Lingkup Sistem Agribisnis ... 15

Gambar 2.4. Keterkaitan Sistem dalam Kawasan Agropolitan ... 16

Gambar 2.5. Kerangka Pikir Penelitian ... 29

Gambar 3.3. Kerangka Analisis ... 38

Gambar 4.1. Produk Agroindustri Salak ... 42

Gambar 4.2. Sistem Agroindustri Salak di Kawasan Agropolitan Kabupaten Sleman ... 43

Gambar 4.3. Struktur Ruang Agroindustri Salak di Kawasan Agropolitan Sleman... 43

Gambar 4.4. Tren Produksi Salak ... 45

Gambar 4.5. Jumlah Salak yang Digunakan untuk Agroindustri ... 46

Gambar 4.6. Diagram Jumlah Kelompok Agroindustri berdasarkan Asal Bahan Baku ... 48

Gambar 4.7. Lokasi Bahan Baku di Desa Bangunkerto, Kecamatan Turi ... 48

Gambar 4.8. Diagram Jumlah Kelompok Agroindustri berdasarkan Cara Menghimpun Bahan Baku ... 50

Gambar 4.9. Diagram Jumlah Kelompok Agroindustri berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja . 53 Gambar 4.10. Diagram Jumlah Kelompok Agroindustri berdasarkan Jarak Asal Tenaga Kerja54 Gambar 4.11. Diagram Jumlah Kelompok Agroindustri berdasarkan Lokasi Pasar ... 57

Gambar 4.12. Lokasi Pemasaran (Toko Oleh-Oleh) di Kecamatan Tempel ... 57

Gambar 4.13. Diagram Jumlah Kelompok Agroindustri berdasarkan Jarak Lokasi Pasar ... 58

Gambar 4.14. Diagram Jumlah Kelompok Agroindustri berdasarkan Cara Distribusi Produk59 Gambar 4.15. Skema Cara Distribusi Produk Agroindustri Salak ... 59

Gambar 4.16. Diagram Jumlah Kelompok Agroindustri berdasarkan Jaringan Jalan yang dilalui ... 61

Gambar 4.17. Akses Jalan Lokasi Agroindustri Salak di Desa Wonokerto, Turi ... 62

Gambar 4.18. Diagram Jumlah Kelompok Agroindustri berdasarkan Biaya Transportasi (Cost)... 62

Gambar 4.19. Diagram Jumlah Kelompok Agroindustri berdasarkan Waktu Tempuh ... 63

(9)

ix

DAFTAR PETA

Peta Wilayah Studi Penelitian Tugas Akhir ... 5 Peta Sebaran Agroindustri Salak di Kawasan Agropolitan Kabupaten Sleman ... 41 Peta Rantai Agroindustri Salak di Kawasan Agropolitan Kabupaten Sleman ... 44 Peta Sumber Bahan Baku Agroindustri Salak di Kawasan Agropolitan Kabupaten Sleman .. 51 Peta Asal Tenaga Kerja Agroindustri Salak di Kawasan Agropolitan Kabupaten Sleman ... 55 Peta Lokasi Pasar Agroindustri Salak di Kawasan Agropolitan Kabupaten Sleman ... 60 Peta Topografi Agroindustri Salak di Kawasan Agropolitan Kabupaten Sleman... 65 Peta Kerawanan Bencana Agroindustri Salak di Kawasan Agropolitan Kabupaten Sleman... 66

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Rekap Hasil Wawancara Instansi Lampiran B Instrumen Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini paduan diberi perlakuan panas T6 (waktu tahan 4 jam dengan suhu yang bervariasi, yaitu 30 0 C, 150 0 C, 180 0 C, 210 0 C dan 240 0 C), kemudian dilakukan

Dengan menggunakan metode Reliability Centered Maintenance dan simulasi monte carlo dapat dilakukan analisis terhadap tingkat kekritisan komponen pada mesin potong yang

Sejalan dengan visi dan misi Gubernur Kalimantan Tengah maka Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Tengah dalam percepatan Pembangunan Infrastruktur

Penyebab langsung masalah gizi balita pada keluarga mandah pertama adalah asupan pangan yang kurang yang dipengaruhi oleh ket- ersediaan makanan kurang, pilahan bahan

Tulosten perusteella 60 % piti väärinkäytösriskiä yhtä todennäköisenä yrityksissä, jotka hallinnoivat asiakasvaratilejä kuin yrityksissä, jotka eivät hallinnoi

This Annual Environmental Monitoring Report is developed by NMC Safeguard Team/Project Management Unit of the NUSP-2 to describe the project activities and

Petugas Apotekmenginput ulang Menyimpan data obat ke sistem dan menampilkan verifikasi. Kondisi Akhir Data obat tersimpan ke dalam sistem. Input obat hanya dapat dilakukan

Bahkan, salah satu kesimpulan yang dihasilkan dari rapat tersebut adalah Komisi VII DPR-RI mendesak Menteri ESDM untuk segera mengkaji peluang pembangkit listrik tenaga nuklir