BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian dan Sumber Data
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif.
Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme. Penelitian kuantitatif menggunakan teori yang ada untuk dibuktikan dengan data yang ada di lapangan, sehingga dari kombinasi teori dan data yang ada dapat diambil suatu keputusan (Prasetyo & Jannah, 2012).
Berdasarkan pengumpulan data pra-survey dengan 37 responden masyarakat kota Salatiga pada tanggal 01 Februari 2021, ditemukan bahwa dari dua puluh nama coffee shop terdapat tiga coffee shop yang paling di kenal oleh masyarakat melalui media sosial maupun nama coffee shop itu sendiri. Coffee shop yang menjadi objek penelitian adalah Langit Senja, Aromia dan Jendral coffee. Langit Senja menempati posisi tertinggi dengan 16 orang memilih itu, disusul oleh coffee shop Aromia 12 orang, dan 9 orang memilih Jenderal Coffee shop.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui data primer. Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2011). Sumber data penelitian ini diperoleh dengan menyebar kuesioner kepada responden yaitu pelanggan yang pernah mengunjungi coffeshop Langit Senja, Aromia, dan Jenderal Coffee.
Dalam penelitian ini sampel yang dipertimbangkan dalam pemenuhan karakteristik adalah pelanggan yang sedang dan pernah datang pada coffee shop Langit Senja, Aromia,dan Jenderal Coffee. Menurut Roscoe yang dikutip Uma Sekaran (2006) memberikan acuan umum dalam menentukan ukuran sampel yang salah satunya yaitu ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah hal yang tepat untuk kebanyakan penelitian. Dari uraian di atas, peneliti mengambil jumlah sampel sebanyak 30 responden dalam setiap coffee shop yang mengacu pada
ketertarikan pengunjung ke coffee shop tersebut melalui Instagram dengan media following. Metode sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan kriteria tertentu.
2. Teknik Pengumpulan Data
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner online yang menggunakan Google form, artinya kuesioner tersebut langsung diberikan kepada responden menggunakan bantuan Google form dan responden dapat memilih salah satu dari alternatif jawaban yang telah tersedia. Selain itu peneliti menggunakan kuesioner yang dibagikan secara langsung kepada responden selama satu bulan dari 01 Maret 2021 hingga 31 Maret 2022.
Selanjutnya, pengukuran respon yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam skala Likert variabel yang diukur dan dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item – item instrumen yang dapat berupa pertanyaan-pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata – kata antara lain:
Keterangan Skor
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Netral (N) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Dalam penelitian ini, peneliti memperoleh data, dengan cara menyebarkan kuesioner online yang dikirim kepada responden dengan
menggunakan email responden pada konsumen coffee shop dengan mencantumkan link kuesioner melalui email yang dikirim.
3. Variabel Penelitian dan Operasionalisasi Variabel
Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu, karakteristik konsumen dan keterdedahan Instagram. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah efektivitas promosi. Terdapat beberapa unsur yang menjadi dasar di dalam penelitian dan tercantum dalam operasionalisasi variabel sebagai berikut:
Tabel 3. Operasionalisasi Variabel
No Variabel Definisi Indikator Sumber
VARIABEL DEPENDEN
1
Efektivitas Promosi
Penilaian konsumen terhadap berbagai alternatif pilihan &
memilih pilihan tersebut berdasarkan pertimbangan pertimbangan tertentu (Kotler and Amstrong, 2012).
Attention Kotler and
Amstrong (2012) Interest
Search Action Share
VARIABEL INDEPENDEN
2
Karakteristik konsumen (X1)
Merupakan faktor – faktor yang terdapat pada diri seorang konsumen dan memengaruhi diri konsumen tersebut.
Usia
Leon dan Leslie, (2008) Jenis Kelamin
Latar belakang Pendidikan Jenis Pekerjaan
3
Keterdahan Instagram akun coffee shop (X2)
Menyatakan keberhasilan dan kinerja dari segi tercapai tidaknya tujuan pada sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
Frekuensi pesan. Henry Faizal Noor, (2015).
Frekuensi feedback pesan.
Tingkat daya Tarik pesan.
Gaya pesan.
Kejelasan dalam penyampaian
informasi.
4. Teknik Analisis Data
Terdapat dua macam alat statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Teknik analisis pada penelitian ini dibantu SPSS. Analisis korelasi memiliki tujuan untuk melihat hubungan variabel independen dan variabel dependen.
Statistik inferensial meliputi statistik parametik dan statistik non- parametrik. Analisis yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari uji instrument dan uji hipotesis.
a. UjiInstrumen
Tujuan dari uji ini adalah mengukur kelayakan data sebelum di analisis dalam menjawab hipotesis. Uji ini terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas.
1) Uji validitas
r = Keterangan
r = koefisien korelasi antara variabel X dan Y X = variabel bebas
Y = varibel terikat n = jumlah sampel
2) Uji reliabilitas
Dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha Cronbach, sebagai berikut:
Keterangan
R = koefisien reliabilitas instrumen (Cronbach’s Alpha) N = banyaknya pertanyaan
Ʃαb² = total varians pertanyaan
At = total varians
b. Uji Hipotesis
1) Uji Spearman Rank
Uji Spearman Rank digunakan mencari hubungan atau untuk menguji signifikani hipotesis asosiatif bila masing-masing variabel yang dihubungkan berbentuk ordinal, dan sumber data antar variabel tidak harus sama.(Sugiyono, 2011)
Adapun tafsiran yang dapat dilihat dari korelasi signifikani rank Spearman adalah untuk:
a) Melihat signifikani hubungan b) Melihat Kekuatan Hubungan c) Melihat Arah Hubungan.
Untuk mengukur keputusan adakah hubungan yang signifikan dalam uji rank Spearman ini ada dua dasar pengambilan
keputusan,(Sahid, 2017) yaitu:
a) Jika nilai signifikani (atau dalam SPSS tertulis nilai Sig. (2-tailed)
< 0,05, maka berkorelasi
b) Jika nilai signifikani (atau dalam SPSS tertulis nilai Sig. (2-tailed)
≥ 0,05, maka tidak berkorelasi.
Sedangkan dalam menentukan tingkat kekuatan hubungan antar varibel, kita dapat berpedoman pada nilai koefisien korelasi yang merupakan hasil dari output SPSS, dengan ketentuan:
a) Nilai koefisien korelasi sebesar 0,00 – 0,25 = hubungan sangat lemah
b) Nilai koefisien korelasi sebesar 0,26 – 0,50 = hubungan cukup c) Nilai koefisien korelasi sebesar 0,51 – 0,75 = hubungan kuat d) Nilai koefisien korelasi sebesar 0,76 – 0,99 = hubungan sangat
kuat
e) Nilai koefisien korelasi sebesar 1,00 = hubungan sempurna
Terakhir yang perlu diperhatikan yaitu arah korelasi pada angka koefisien korelasi sebagaimana tingkat kekuatan korelasi.
Besarnya nilai koefisien korelasi tersebut terletak antar +1 sampai dengan -1. Jika koefisien korelasi bernilai positif, maka hubungan kedua variabel akan searah. Sedangkan jika nilai koefisien korelasi bernilai negatif, maka hubungan kedua variabel tidak searah. Adapun rumusnya sebagai berikut:
Keterangan:
= koefisien korelasi Spearman Rank b = selisih ranking 2 variabel
n = jumlah [Sampel]