• Tidak ada hasil yang ditemukan

148 128 2 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "148 128 2 PB"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL R'SEI A'(U'VIAI{S' DAT KEUANGAN Vol. 4, No. 2, Agrstus 2008

Hal.132-145

.

PERBANDINGAN FAMA AND FRENCH THREE FACTOR

.

MODEL DENGAN CAPITAL ASSET PHCING MODEL

DEDE IRAWAN SAPUTRA Alumnus (Jniversitas Kristen

Duta

Wacwtc

Universitas Kristen

Duta

Wbcmra

Abstract

Penelitian

ini

bertujuan untuk menguji kemompuon Fama and Freneh three factor model dalom menjelaskan retum

jortofolio

dibandingkan dengan CAPM. Data yang

digmakm pda penelitiot

ini adatah

d*a

sekunder

dari

perusahaan

yang

masuk dalam LQ-45

dari periede Februari

2000 sampai

Juli

2007- Sampel

yang

digunakan adaleh perusahaan yang selalu masuk datam

Lg-45

selona periode penelitian- Hasil penelitian menwtjukkan batma betdasukmtnilai adjusted

P

dapat disimpulkan bahwa CAPM lebih mampu menjelaskot return partofolia dibandingkan dengan Fama and French three factor model Hal ini

dryot dilihat dari nilai

adjusted

N

CAPM yang lebih besar dibanding

nilai

adjusted,F Fama and Frqnch three factor model Keywords z Market, Size, BEIME, dan Adjusted

N.

Latar Belakang

Investor dalam melakukan investasi akan mempertimbangkan dua hal utam4 yaitu hasil yang diharapkan (expeeted retwn) dan risiko investasi. Pada umumnya investor mungkin diperoleh terhadap risiko yang dihadapi dalam investasinya Retwnya*gdipooleh seorang investor dalam investasinya berupa expected

refirn,

hal ini akan terjadi karena investor dihadapkan pada suatu ketidakpastian atau ribiko yang hanrs dihadapi dalam investasinya. Investor yang rasional akan selalu berusaha untuk memperoleh informasi

dan melakukanberbagai analisis untukmengurangi ketidakpastiandalam

investasinyaatau

'

untuk mengurangi risiko yang ada.

(2)

Perbandingan Fama aN French Three Factor,.., Dede lrawan Saputra dan Umi Murtini

Hasil investasi akan sulit ditentukan sesuai dengan pengernbalian yang diharapkan.

Oleh karena

itq

perlu diperkirakan sampai seberapa besar fluktuasi harga pasar yang berpola randomtesebut berpengaruh terhadap perubahan harga saham secara individual.

Berbagai

rnel

dibentuk untuk menjelaskan hubungan antara risiko dan tingkat keuntungan.

Salah satu:ang pahng banyak mendapat perhatian dan digunakan oleh praktisi adalah model CAPM {Capital Asset Pricing Mode| yang dapat dlgunakan untuk mengestimasi

,efirn

suatu sekuritas (Hartono, 2003).

CapitalAssetPricingMdel diperkenalkan oleh Sharpe (1964) dan Lintner(1965) yang diperyunakan rmtukmenenfukan return suatu aset pada kondisi equilibrium. Faktor pricing

mdel

>raag lain juga berusaha menjelaskan cross sectional dari rata-ratareturn

adalah Tfu

Arbitqe

Pricing Model (Ross, 19?6) (dalam Husnan, 2003). Model Arbi- trage Pricing Tloeory mempunyai perbedaan dalam hal penetapan suatu risiko dengan CAPM.CAPMdalarr penetapansuaarrisikomengabaikanrisikononsistematilq sedangkan Arbitrage

Pric@

?fuory fokus teftadap market dengan jumlah aset yang besar

(Ali

Khaq 1997) (dalam Husnaq ?003)- Arbitrage Pricing Theory menggunakan pemikiran yang menyatakm bahrya dua kesempatan investasi yang mempunyai karakteristik yang identik sama tidaklah bisa diiual dengan harga yang berbeda. Konsep ini adalah hukum satu harga (Husnan, 2003).

tintrer(1965)(dalamHusnaq 2003) sejak pertamadiperkenalkan sampai saat ini, pengujian tqtadap CAPM terus dilakukan dan memberikan hasil yang tidak mendukung CAPIT{. Ketida*sesuaian ini diberi argumen oleh Miller dan Scholes ( 1972) (dalam Effendi dan Muafi, 2001) lra,ena adanya penggunaan market model, yaitu hasil pada riskfree berfluktuasi dan bstorelasi

&tgan

rctwn moket sehnggaterj adi bias dalarn penaksiran.

Hat lain yang merduknng model CAPM kurang baik dalam menjelaskan retum yait.t pada model CAPM

ini

beta merupakaa satu-satunya faktor yang menerangSan return sekuritas berisiko. Dalam model CAPhA beta merupakan pengukur risiko sistematis dari sekut'itas terhdap risiko

poffi,

adalah dalam mengestimasi beta pada pasar modal yang kecil, beta yang diestimasi kemungkinan menjadi bias karena terjadi intrequent troding dimana beberapa sekuritas tidak mengalami perdagangan untuk beberapawal0(Dimson, 1979)(dalamHusnan,2003). Dalamperkembangannya, beberapa penelitianempiris menunjulkanbahwarehrn suatu sahamtidakhanya dipengaruhi oleh risiko (bpta) saja, tetapi dipengaruhi oleh karakteristik perusahaan, seperti ukuran perusahaan. Saham-saham berkapiatisasi kecil cenderung mempunyai excess returnyang lebih besar daripada saham-saham berkapitalisasi besar.

Fama dan French mengembangkan CAPM dalam three

factor

model untuk mengakumulasi bukti-bukti empiris bahwa Capital Asset Pricing Model (CAPM) kurang baik digunakao dalam menganalisis hubungan antara risiko dan tingkat pengembalian.

Famo and Frunch tlree

faltor

model menambahkan dua faktor risiko,

yaitl

size dan value (Booh

to

markct

ratio (BIM)

atau Book Equity to Market Equity (BE/ME)).

Size dan

vdue

memiliki hubungan signifikan dengan return. Fama dan French juga

menegaskan bahwamodel ini mempunyai kemampuan yang lebih baik daripada model CAPM.

I

(3)

JRAK, Agustus 2008

Fama and French threefactor model menyimpulkan bahwa pada kurva Security Market

lize

(SML) harus mempunyai tiga faktor. Faktor yang pertama adalah CAPM beta saham, yaitu faktor yang mengukur risiko pasar (market risk) dari suatu saham.

Faktor yang kedua adalah ukuran dari perusahaannya (/irm size),hal ini diukur dengan

nilai

pasar dari equity-nya. Ukuran dari suatu perusahaan diperhitungkan karena perusahaan yang lebih kecil akan memiliki risiko saham yang lebih tinggi daripada perusahaan yang lebih besar, maka dari itu investor akan mengharapkan returnyanglehih besar pada perusahaan yang ukurannya lebih kecil. Faktor yang ketiga adalah nilai buku equity dibandingkan dengan nilai pasar dari equity ataubiasa dinamakan bookto market ratio (BlM).Jika nilai pasarnya lebih tinggi dari nilai bukuny4 maka investor akan menjadi optimis terhadap prospek masa depan saham tersebut. Sebaliknya j ika nilai pasarnya lebih rendah dari nilai bukunya, maka investor akan menjadi pesimis terhadap masa depan saham tersebut. Investor akan memperkirakan bahwa perusahaan tersebut telah gagal dalam melaksanakan operasinya atau terancam mengalami masalah keuangan. OIeh karena itu, saham dengan rasio book to markel yang tinggi memiliki risiko yang relatif lebih tinggi daripada saham dengan rusio book to market yanglebih rendah, sehingga investor akan mengharapkan returnyanglebih tinggi terhadap saham yang memiliki rasia book ta

ms-

ketyangtinggi.

Berdasarkan

latar

belakang

di

atas, maka

peneliti tertarik

untuk meneliti Perbandingan Fama and French Three Factor Model dengan Copital Asset Pric- ing Model dalam menjelaskan retumpofiofolio. Tujuan dari penelitian ini bertujuan untuk menguji kemampuan Fama and French three

factor

model dalam menjelaskan

returt

portofolio dibandingkan dengan CAPM.

Tinjauan Pustaka dan Pengembangan Hipotesis

1. Tingkat Keuntungan (Retum)

dan

Tingkat Risiko (Risk)

Tujuan yang paling utama seorang investor melakukan investasi yaitu untuk mendapatkan return atas dana yang telah diinvestasikan. Tingkat keuntungan merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Risiko berarti probabilitas tidak dicapainya tingkat keuntungan yang diharapkan atau kemungkinan return yang diterima menyimpang dari

refirnyangdiharapkan. Semakinbesarpenyimpangantingkatkeuntunganyangdiharapkan, maka akan semakin besar pula tingkat risikonya.

2.

Capital Asset

Pricing

Model

(CAPii)

Capital Asset Pricing Model diperkenalkan oleh Sharpe ( 1964) dan Lintner ( 1965) yang dipergunakan untuk menentukan return suatu aset pada kondisi equilibrium. Dalam model CAPM, beta merupakan pengukur risiko sistematis dari sekuritas terhadap risiko pasar, pennasalahannya adalah dalam mengestimasi beta pada pasar modal yang kecil,

beta yang diestimasi kemungkinan menjadi bias karena terjadi infrequent trading dimana

(4)

Perbandingan Fama and French Three Factor..., Dede lrawan Saputra dan Umi Murtini

beberapa sekuritas tidak rnengalami perdagangan untuk beberapa waktu (Dimson, 1979) (dalam Husnan, 2003). Jika menaksir beta dengan CAPM, maka persamaan yang seharusnya dipergunakan adalah @lton & Gruber, 1995 : 346):

Model dasm CAPM:

Ri,:

Rf, + pi (Rm,

-

RQ + ei,

3.Fama

and

French Three Faclor Model

Fama and French Three Factor Model dibentuk dengan dilatarbelakangi untuk menguji model CAPM. Penelitian tersebut diawali dari penelitian sebelumnya yang menemukan adanya faktor lain selain treta yang dapat mempengaruhi return saham.

Gagasan dari Fama dan French (1993) adalah bahwa market, size, dan rasio BE/ME harus dipertimbangkan sebagai faktor yang mempengaruhi stock return selain beta. Hal ini bila diformulasikan dalam sebuah persamaan akan tampak sebagai berikut:

Ri,- R{ :

oi + Pi tRm, - Rry + si SMBr + hi HML,

*

ei, Keterangan:

Ri, -

Rq- Rm,

_

SMB - HML-

Stock return

Return tingkat bebas risiko

Re turn portofolio pasar

Smoll

Minus

Big: perbedaan setiap bulan antara rata-rata dari return pada tiga portofolio saham kecil {SlL, S/ilfl, S/H) dan ruta-rata return pada tiga portofolio saham besar {B/L, B/I\d, B/H).

High

book to msrkst Minus Low Bos*

to

market: perbedaan setiap bulan antara rata-rata pada dua portofolio yang BEfiUE-nya tinggi (S/H dan

B/H)

dan rata-rata retarn pada dua portofolio yang BE/l\dE-nya rendah (S/L dan BL).

Ajili

(2002) mencoba untuk menguji model tiga faktor Fama dan French (market, size, dan

BUME)

dengan model CAPM

di

Paris &ock Exclunge selama periode Juli

1976 hingga Juni 2001. tlasil penelitian

dariAjili

menunjukkan bahwa model tiga faktor Fama dan French lebih baik dalam menjelaskan stockretwa dibanding dengan CAPM.

Untuk mengetahui hasil dari penelitiannya stabil sepanjang tahun atau mempunyai sea- sonal pattern, makaAjili menguji

Jquwy

Effect dalam variabel market, size, danBBl ME. PenemuandanpenelitianFamadanFrench(1992)telahmengejutkan paraakademisi dan praktisi dibidang keuangan di seluruh dunia mengenai risiko danreturn. Penelitian ulang atas Fama dan French (1992) penting dilakukan dengan periode dan data sampel yang lain, terutama pada pasar modal

di

luar Amerika Serikat. Hal tersebut dilakukan akibat adanya beberapa konsensus di antara bukti internasional atas penelitian Fama dan French (1992), bahwa efek size dan efek book to mokct equity adalah benar-benar ada (exist), dan ddikalkulasi hampir selrruh pro&si pasar adalah tidak konsisten dengan prediksi CAPM. Atas dasar beberapa hasil pe,nelitian dan teori yang berkembang sebelumnya atas risiko, retwn dan penemuan Fama dan French ( 192), maka disusun hipotesis, yaitu:

(5)

JRAK, Agustrs 2008

Ha:

Fama and French three factor model lebih mampu menjelaskan return portofolio dibandingkan dengan model CAPM.

Metode Penelitian

Pemilihan

sampel

Pemilihansampeldenganmetodeptrposivesamplingatauberdasarkantujuan atau kriteria tertentu. kriteria yang digunakan adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa EfekJakartadalam kurun

*"ttu

penelitian Februari iOOO-fun 2007 danmemiliki data sesuai dengan datayangdiperlukan dalam penelitian ini, yaitu harga saham perusahaan yang dijadikan sampel, Indeks Harga Saham LQ-45, Book to Market Ratio

(BlM),

kapitalisasi pasar, tingkat Suku bunga Bank Indonesia (SBD, dan data{ata lain yang relevan dengan penelitian ini yang berasal dari berbagai terbitan yang dikeluarkan oleh BursaEfek Jakarta, Bank Indonesia, dan sumber data lainnya. Sampel yang

dipilih

terdiri dari perusahaan-perusahaan yang selalu masuk dalam LQ-45 dari periode Februari 2000

-

Juli

2W7.

ldentifi

kasi dan Pengukuran

Variabel

1. Size

Datasizemerupakanperkaliandarijumlah sahamyangberedar dengan harga saham pada setiap perusahaan y"og

aiiuOil.*

sampel. Faktor sizekemudian diranking berdasar urutan nilainya dari yang terkecil sampai yang terbesar, kemudian saham-saham dikelompokkan ke dalam kelomiok saham besar (B) dan saham kecil (S) dengan kriteria di atas median dan di bawah median.

2.

BooR

Equity to

Market

Equity(BElitE)

Nilai

BEIr,IE merupakan hasit bagi

ntaranilai

buku (book value)dengan nilai psar (value moket).Nilai buku menunjukkan aktiva bersih yang dimiliki oleh pemegang saham.Aktiva bersih sama dengantotal ekuitas pemegang saham. Nilai pasarmerupakan hasil perkalian antara jumlah saham yang beredar dengan closing price tiap perusahaan.

Berdasarkan faktor BE/IvtE, saham-saham dikelompokkan ke dalam tiga kelompokyaitu 3ff/o Low

(L\40%

Medium (M), dan 30% High(H). Seperti Fama dan French, penelitian ini tidak menggunakan BEA{E yang benilai negatif. Setelah dibentuk kelompok berdasar

3. Small

Minus Brg/(SMB)

Small Minus,Brg (SMB) merupakan perbedaan setiap bulan antara rata+ata dan return pada tiga portofolio saham kecil (S/L, S/l\1t,

S/I{)

dan rata-rata return pada tiga

(6)

PerbandinganFamaandFrenchThreeFactor'..,DedelrawanSaputradanUmiMurtini>

'portofolio saham besar

(B/L, B/M,

B/H). Jadi, SMB rnerupakan efek BE/IVIE yang memfokuskan pada perilaku return yang berbeda dari saham-saham besar dan kecil.

SMB

=

{(S/L + S/}4 + S/H)

-

(B/r-- +

B/M

+

B/H)}/3

Keterangan:

SMB :

perbedaan setiap bulan antara rata-rata dari return pada tiga portofolio saham kecil (S/L, SAd, S/H) dan rata-rata return pada tiga portofolio saham besar (B/L, B/M, B/H)

S/L =

portofolio sizekecildibagiBEilvlE/or.r,.

SA{ =

portofolio sizekectldibagi BElNtr, medium.

S/H :

portofolio sizekecildibagiBElMEhigh.

WL :

prortofolios2ebesardibagiBEtME low.

BAd :

portofolio sizebesar dibagi BE/IvIE medium:

B/tI :

portofolio sizebesar dibagi B.ETNIF high.

4. High

Minus

low

(HML)

High Minus Low (l*fr-)merupakan perbedaan setiap bulan antara ruta-ratapada dua portofolio yang BE/IVIE-nya tinggi (S/H dan B/H) dan rata:rata dari retarn pada dua portofolio yang BE/tvIE-nya rendah (S/L dan B/L). Jadi,

HML

merupakan

faltor

size

yang memfokuskan pada perilaku return yang berbeda dari saham-saham yang BE/ME- nya rcndah dan tinggi.

HML :

{(S/H + B/H)

-

(S tL + BtL)}

/2

Keterangan:

HML :

perbedaan setrap bulan antara rata-rata pada dua portofolio yang

BU

''

MBnyatinggi(S/HdanB/Ildanrata-ratadarTrehn'npadaduaportofolio yang BE/IvIE-nya rendah (S/L dan B/L).

S/H =

portofolio sizekecildibagi BEtNtr, high.

B/H =

portofolio sizebesar dibagi BEllvtr high.

S/L :

portofolio sizekecildibagiBBlMB low

BtL :

portofoliosze besardibagiBEllvtr low.

5.

Rf, atau

tingkat bunga bebas risiko

Tingkat bunga bebqs risiko dalam penelitian ini menggunakan tingkat suku bunga SBI bulanan

6,

Return Pasar (Rmt) Return pasar yang digunakan pasar yaitu dengan:

\-Pt-'

Retur,ru

(Rm,): Pr-t

Indeks Harga Saham LQ-45. Perhitungan return

(7)

JRAK, Agustus 2008

Keterangan:

R;, :

Return pasar

Pt -

lndeks Harga Saham LQ-45 pada bulan

t

P;-,

= Indeks Harga Saham LQ-45 pada bulan t-1

7.

Returnsaham

P, - P,-,

Retur,n

(Hr): Pt-t

Rp,:"wi,xRi

Keterangan:

Ri, :

Return saham individu

Rp,

= Returnportofolio

*i.

= Weight overage saham individu

P,

= Harga saham pada bulan

t

P,., :

Harga saham pada bulan

t-l

lUodel

Empiris

Pada penelitian ini digunakan tiga model empiris. Model empiris pertama didasari dari CAPM (Husnan, 1998), yaitu:

E

-

Rft:

CIt + Pi (Rm, -

Rf)

+ ei

Model empiris kedua masi[r didasari oleh CAPMtetapi ditambah dengan satu variabel independen selain betq yaitusze.Modelnya adalah sebagai berikut:

H,

-

R{=

cl, + Pi (Rm, -

Rf)

+ si

(SMB)

+ ei

Model empiris ketiga adalah berdasarkan model Fama dan French (1995), yang sudah dikembangkan oleh Sehgal (2001 ) danAjili (2002), yaitu:

Ri

- Rf, = o,

*

pi (Rmt -

R$

+ si (SMB,) + hi (HML,) + ei,

Pengujian Hipotesis

Padapenelitian ini akan dilakukan pengujiantigamodel empiris dan satuuji hipotesis.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah Fama and French three factor model lebih mampu menjelaskan returnportofolio dibandingkan dengan model CAPM. Pengujian tiga model empiris dilakukan dengan uji regresi linier sederhanadan uji regresi linier berganda. Pengrrjian hipotesis dapat dilakukan dengan melihat hasil dari ketiga model empiris yang telah diuji

dengan melihat hasil koefisien determinasi dari uji regresi, kemudian dianalisis hasilnya berdasarkan besarnya koefisien determinasi (adiusted

N).

(8)

PerbandinganFamaandFrenchThreeFactor...,DedelrawanSaputradanUmiMurtini>

ANALISIS DATA

1.

Sampel

Penelitian ini menggunakan data dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta khususnya yang selalu masuk dalam LQ45 pada periode Februari 200GJuli 2007. Jumlalr perusahaan yang masuk dalam LQ-45 periode Februari 2000-Juli 2007 sebanyak 107 perusahaan, sedangkan perusatraan yang selalu masuk dalam LQ45 dalam kurun waktu tersebut sebanyak 8 perusahaan.

Tabel 1 Sampel Perusahaan

No.

Stoclr Code Sfocff Name

1 AALI

PT Astra Agro l-estari Tbk.

2 ANTM

PT Aneka Tambang (Persero) Tbk.

3 ASll

PT Astra lnternational Tbk

4 - INDF

PT lndofood Sukses Makmur Tbk"

5 ISAT

PT lndosat Tbk.

7 TLKM

PT Telekomunikasi lndonesia Tbk.

I UNTR

PT United Tractors Tbk.

- 2. Pengujian todel dan HiPotesis

-

Model empirisyangpertamadidasari dari CAPM dimanavariabel dependen adalah

*-

exciiss return dan variabel independen adalah mukct, secara matematis dapat dituliskan

^

sebagaiberikut:

Ri

-

Rft: o, +

Pi

(R*,

-

RfJ +

eir Tabel 2

Hasil Regresi CAPM

Varlabel Koefisien f-Sfafisfic

Sig, of

t

Constant

0.00276

Markef

(Rm-Rf) 2.341171

0.036*"

Adiusted*

o.24z4o

Sumber: Data diolah (Lampiran 3)

Keterangan:

***)

Variabel signifikan pada s" loh

**)

Variabel signifftan padaa 5o/a

*)

Variabel signifikan pada a l0o/o

(9)

JRAK, Agustus 2008

Pada Tabel 2 diperoleh Sign- of t untuk uji t adalah 0,036 berarti signifikan pada alfalohataupadatingkatkesalahan 5% dengantingkatkeyakinangS%.Halinimenyatakan variabel independen market berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu return portofolio. Dengan demikian, variabel muket dalam CAPM berpengaruh terhadap re- turnportofolio.Jikadilihatdarinilai odjustedV,angkayangdihasilkanyaitu0,24246.

Berarti 24,25o/o return portofolio bisa dijelaskan oleh variabel rettnn market, sedangkan sisanya 75,75% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti (masuk dalam error term).

Dari hal tersebut dapatdikatakan bahwaberdasarkan datayangtelah di,olah dalam penelitian ini, model CAPM dapat dikatakan tidak valid di pasarlndonesia.

Model empiris yang kedua masih didasari oleh model CAPM, hanya sajaditambah dengan satu variabel independen selain beta, yaitu siee. Model regresinya yaitu:

Rir -

Rf,:

oi

+ pi

(Rmr -

Rf) +

si

(SMB)

+ ei, Tabel 3

Hasil Regresi GAPM dan Size

Variabel

Koefisien f-Sfatisfrc

Sig, of

f

-0"00394 - o.24774 Constant

Markef (Rm-Rf) Size (SMB)

Adjusrcd*

2.40058

0.033*

-1.04457

0.317

Sumber: Data diolah (Lampiran 4) Keterangan:

-]l]

YIffii:ffil#:#

*)

Variabel sigpifikan pada a lDo/o

Dari hasil regresi dengan menggunakan variabel independen market dan size, ad-

justedPmdel

ini lebih besar dari pada model regresi ketika beta ataummket merupakan satu-satunya variabel independen padarefirnportafolio yaitu sebesar24,77%. Kenaikan nilai adjusted* ini dikarenakan adanya penambahan variatrJl sizeyang signifikan sehingga membantu dalam menjelaskan variabel re&rn portafolio.Jika didasarkan pada uj i

!

variabel

market signifikan pada alfa 5Yo dm tingkat keyakinan 95Yo, yang berarti berpengaruh terhadap return portofolio. Yariabel size tidak signifikan atau tidak berpengaruh terhadap return portofolio, dimana Sig. of t lebih besar dari alfa l0%o,yaiu sebesar 0-317.

,

Pada model empiris yang ketiga didasarkan pada model Fama dan French (1995) yang sudah dikembangkan oleh Sehgal (2001) danAjili (2002), yaitu:

Ri

tt-

Rf

= o,

+

pi

(R**

-

RfJ *

si

(SMBJ

+

hi (HMLJ

+ eir

(10)

PerbandinganFamaandFrenchThreeFactor...,DedelrawanSaputradanUmiMurtini>

Tabel 4

Hasil Regresi Fama and French Three Factor Modet

Variabel Koefisien

t-Statistic

Srg. of

t

z.qoaqg

0.035-.

0.37858

0.712

-0.601

82

0.559

Sumber: Data diolah (Lampiran 5) Keterangan: .

II] Ymi:l :lilfffr

i

:l:xrrY;

*) Variabel sigrifikan pada o l0%

Yariabel marker signifikan pada alfa 5% dan tingkat keyakinan 9 SYo,halini tampak pada signifikansivariabelrumkeryang lebih rendah dari 0,05 yaitu sebesar 0.035, sehingga variabel mw*et berpengaruh terhadap return portofolio. Variabel size dan value tidak signifikan, berarti keduavariabel tersebuttidakmemiliki pengaruhtertradaprcfinnprtofolio.

Yariabelmrket signifikans pada alfa 5Yo,hal ini membuktikan bahwa faktor market juga mempengaruhi tingkat return portofolio khususnya pada pasar modal lndonesia. Untuk variabel size danvoluettdaksignifikan, hal ini mengindikasikan bahwa secara individu variabel size dan book equity to market equity tidak berpengaruh terhadap variabel ,ztwt, portofolio.

IIal

ini sudah cukup membuktikan bahwa variabel independen market sebenarnya mempunyai pengaruh terhadap variabel rettrn portofolio. Berdasarkan Tabel 4 diperoleh nilai adjusted

F

sebesar 20.55% dimana market, size, dan value manrpu menjelaskan rettrn portofolio hanya sebesar 20.55% dan sisanya 79.45 dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti (masuk

etor

terrn). Hal ini membuktikan bahwa variabel mwket, size, dan value tidak cukup mampu menjelaskan secara baik perubahan pada

v ariabel rc

nrn

portofol io.

Pengujian hipotesis adalah apakah Fama dan French three

factor

model lebih

marnpumenj elaskatteturnportofoliodibandingkan model CAPM. Pengujianhipotesis ini merujuk pada penelitian Clive Gaunt (2000) (dalam Eko, 2003) yaitu dengan melihat nilai adjusted

F.

Pada model CAPM nilai adjusted Kadalah 24,25yo dan pada Fama and French tfuee

frctor

model nilai adjusted

K

adalah 20,55yo. Dari keterangan tersebut dapat diindikasikan bahwa CAPM lebih baik dalam menjelaskan return portofolio

jika

dibandingkandenganmodelFarna otdFrenchthreefactor model-Hal ini mengindikasikan bahwa penambahan faktor size dan book to market tidakberpengaruh dalam menghitung return portofolio dibandingkan model yang hanya menggunakanmarket (beta) sebagai salah satu faktor dalam mengukur tingkat return portofolio di Bursa Efek Jakarta.

Constant Markef (Rm-Rf) Size (SMB) Value (HML)

AdlustedR2

-0.00615

0.20551 5

(11)

JRAK,Agustus zm8

Tabel 5

Perbandingan Koefrsien tretenninasi

Variabel

indeFnden Kefisien

determinasi Markef (Ri-Rf)

Markef (Ri-Rf) dan Size(SMts)

Markef (Ri-Rf), StZe (SMBL dan Value (HML)

o.24246

*-24774 0.20551

Sumber: Data diolah (-ampiran 6)

tlasilpenelitian initidakmedrkngpffielitimyangdilalnrkanolehGuididanD'avies (2000) yang menguj i hasil penelitian Funa

od

Frcneh di Inggpis pada tahun I 969- 1993 yaitu di London Stock Exchange. Hasilnya menrmjnkkan bahwa Fama and French three factor model yang terdiri dari falrtor motcet, sbe, danrra&rc lebih baik dalam menjelaskan

variasi

daireurn

dibandinglan dengan model CAPM-

Dari hasil estimasi tiga model empiris dan uji hipoesis di

es

dapat diketahui bahwa CAPM lebih baik dari Fama md Frenchtlueeefrctor

mdel

dalammenjelaskan returq portofolio, sehingga dapat diindikasikan CAPM l€bih baik sebagai dasar pemkntukan refinn portofolio khususnya

di

pasar modal Indmesia. Penyebab CAPM lebih ccicok digunakan di pasar modal Indonesia sebagai pembatukan retwnpartafolio, yaitu karena investor di Indonesia dalam berinvestasi lebih

melih*

retwn dan ris& dari sudut harga sahanr dan bukan dari sudut size

dn

value. Sdaogkao investor yang investasi di luar negeri seperti di London Stock Enchange, Paris Stock Exchange, New York Stock Ex- change, dan bursa efek lainnya, menggunakan sizc,value,dan harga saham perusahaan sebagai dasar pertimbangan dalam me,mperkiralran rirft dan

tefirn.

KESIHPULAN

Berdasarkan hasil pengujian regresi sederhana terhadap model CAPM dan regresi berganda pada model Famo

od

Frunch

tlreefrctor mdel,

maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan Fono atd French tlaeefaetor model lebrh mampu menj elaskurreturnportofolio dibandingkan dengan model CAPM dapat ditolak.

Hal tersebut berarti, CAPM lebih maurpu me4ielaskan retwn portofolio dibandingkan dengan Fama and French trhree

frctor ndel.

Hal ini dapat dilihat dari nilai adjusted

R2 CAPM yang lebih besar dibanding nilai adjustedY

Fsna md

French three

factor

model.

Dari

penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa CAPM lebih baik sebagai penrmusan dalam men)rusun

retwnprtofolio

di pasar.modal Indonesia

Keterbatasan dan

Saran

l.

Penelitian ini hanya mengambil sampel perusahaan berdasar LQ45, dimana LQ- 45 terdiri dari 45 perusahaan yang likuid, sehingga beranggapan bahwa walaupun

(12)

PerbandinganFamaandFrenchThreeFactor...,DedelrawanSapuhadanUmiMurtini>

sampel perusahaan sedikit tetapi memiliki perusahaan yang berkualitas (likuid).

-

Penelitian selanjutnya diharapakan menggunakan sampel perusahaan yang lebih

'

banyak sehingga dapat diketahui apakah dengan sampel perusahaan yang lebih banyak memberikan hasil yang sama atau berbeda

I Z.

Periode penelitian yang dilakukan pada penelitian ini selama 7 tahun, yaitu Februari

\:

2000 sampai Juli2007 .Penelitian lebih lanjut diharapkan menggunakan kurun waktu

',,

yang lebih panjang supaya hasil yang didapat lebih mencerminkan kondisi pasar

\;

modallndonesia.

" 3.

Pengujian perlu memperhatikan adanyaseasonal patternyang terjadi di Indonesia untuk mengetahui kestabilan hasil penelitian sepanjang tahun.

- 4.

Penelitian ini hanya menggunakan saham mingguan setiap hari selasa. Penelitian

-^

berilartnya diharapkan menggunakan data saham setiap hari, yaitu dari hari Senin sampai hari Jumat dimana menyesuaikan dengan transaksi yang terjadi di Bursa Efek Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA

Ajili,

Sonad, The Asset Pricing Model and The Three Factor Model of Fama and French Revisited in The Case of Finance, Yahoo

Internet,2}l2.

Banz,

R,

1981, The Relationship Between Return and MarketValue of Common Stock,

Jownal of Financial Economics. Vol. 9, pp. 3-18.

.

Blaclg Fischer, 1993, Beta and Return, JourTal of Portfolio

Mougemen

20, 8-18.

-_

Blaclg Fischer, Michael C. Jensen and Myron Scholes, l972,Tlte Capital Asset Pricing

' ""

Model: Some Empirical Tests, in M. Jensen ed., Studies in the Theory of Capital Mwkets, (Praeger, New York).

.

Chan,

k.

C., and Chen, Nai-Fu, 1991, Structural and Retum Charateristics of Small and

"'

Large Firms, The Jotnnal Finance.

Effendi,

M, I,

dan Muafi, CAPM: Berbagai Kajian Terhadap Model dalr Peranannya

'

dalam Pengukuran Kinerja Portofolio, Majalah Usahawan,No. 07, Tirhun XXX, Juli 2001.

Eko, Andri, Restiyanto, Analisis Fama and French Three Factor Model dan Pembandingnya

:

Elton, Edwin J., and Gruber, Martin J., 1995, Modem Portfolio Theory and Investment Analysis, Journal of Finance, Singapore.

.

fam4 Eugene and Kenneth French, 1998, Value Versus Growth: the International Evidence,

-

Fama, Eugene and Kenneth French, 1995, Size and Book-to-Market Factors in Earnings

-

and Returns, Journal of Finance 50, 131

-

155.

Fama, Eugene F., and MacBeth, Jones, 1973, Risk, Return, and Equilibrium: Empirical Test, Journal of Polilical Econtomy, Vol. 81, 607

-

636.

(13)

JRAK,Agustus 2008

Fama, Eugene F., and Kenneth

R

French, 1992,The Cross-Section of Expected Stock Returns, The Journal of Finance.

Faura, Eugene F., and Kenneth R. French, 1995, Size and Book-to-Market Factors in Earnings and Returns, The Journal of Finance.

Ghozali, H.Imam,2007, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS Edisi 3,

UNDIP,Semarang.

Hartono, M., Jogiyanto .,2OO3,Teori Portofolio danAnalisis Investas, Edisi KetigaBPFE UGM, Yoryakarta.

Henny, A, Pengujian Standar CAPM dan Perluasannya, Thesis Program Pasca Sarjana UcM,Yoryakarta 2005.

Husnan, Suad, 2003, Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Indarto, Pengaruh Size dan Rasio PBV terhadap Return dan Earning Thesis Program Sarj ana UGM, Yogyakarta 1997 .

Jagannathan, Ravi and Zhenyo Wang, 1996, The Conditional CAPM and the Cross-Section

of

Expected Returns, Journal of Finance 51, 3-53.

Jones, Charles P., 1998, Investments, Analysis, and Management, Journal of Finance)

1998.

Knez, Peter J. And Mark J. Ready, 1997, On The Robustness

of

Size and Book-to- Market in Cross-sectional Regressions, Journal of Finance 52,1355-1382.

Lakonishok, J.,A. Shleifer, and R. W Vishny, Contrarian lnvestmen! Extrapolation, and Risk, Journal of Finance, 49, 1991.

Lintner, J., 1965, The Valuation of RiskAsset and The Selection of Risky Investnents in Stock Portfolios and Capital Budgets, Review of Economics and Statistics,Yol.

47,12-37.

Manulang, B., Analisis Rasio B/IVI dan Beta Sebagai Penjelas Perbedaan Rata-rata Return pada BEJ, Thesis Program Sarjana UGM Yogyakarta, 2001.

Murtini, Umi dan Agung Isaac Halomoan,2007, Pengaruh Hari Perdagangan terhadap ReturnSaham:PengujianMondayWeek-FourdanRogalskiEffectdiBEJ,JurnaI

Riset, Akwttansi don Keuangan, Vol. 3,

No. l,

Februari.

Peare, Paula, 2002, Estimation of Expected Return: CAPM vs Fama and French Journal Pettengill, Glenn N., Sridhar Sundaram and Ike Mathur, 1995, The Conditional Relation Between Beta and Returns, Journal of Financial and Quantitative Analysis

30, I0t-tt6

Porras, David, 1998, The CAPM vs The fama and French Three-Factor Pricing ModelA ComparisonUsingValueInvestmentSurvey,JournolofFinance,NewYork.

Qi, Howard and Maria Alikakos, 2003, An Empirical Study Comparing the CAPM and the Fama-French Three Factor Model, Journal of Finance, New York.

(14)

Ralunawati, AffL Capital Assa Pricing Model dan Tiga Faktor Model Fama dan French di Bursa

Efek

Jakarta Periode 1999-2002, Thesis Program

Sarjana UGM Yogakarta2ffil-

Reinganun, f"f., f

gtf

, Misspecification of Capital Asset Pricing: Empirical Anomalies

Basd

on Earnings Yield

ani

Market Values,

Jotrnal

of Financial Economics, VoI.9,1946.

Safimo, Agrr$ 1994, Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi edisi kedua, BPFE, Yogralorta-

Shqxpe, William

F.,lffi,CapitalAssetPrices:

ATheory,of Market Equilibrium Under C-onditions

of Risk

Jowaol of

Finorce

19- 425-442.

IMlilin,

fAradusr 2{X}1,Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio edisi pertama,

-

BPFE Yogmkarh-

-

Wesfion, J. Fred andBriglram, Eugene E, 1993, Dasardasar Manajemen 1(s,,anganjilid I,

Erlotgo,

Jakarta.

:

Westoil, J.

Frd

and

Brigfunl

Eugene F, 1993, Dasar-dasar Manajemen Keuanganjilid II, Erlotggo, Jakarta.

i

Womack, Kent and Ying Zhang 2003, Understanding Ris and Return, the CAPM, and the

'.

Fama-French

Tk€e

Factor Model, Jow'aal of Finance, New York.

.

:

\

\

:

-

Referensi

Dokumen terkait

Pada kenyataannya untuk perusahaan yang masuk dalam penelitian ini yang masuk dalam LQ-45, adanya pen - guasaan saham yang semakin besar oleh sekelompok kecil perusahaan

Berikut 87 sampel data perusahaan dengan 29 perusahaan LQ-45 yang telah dieliminasi dan terpilih dalam perhitungan SPSS

Pembentukan portofolio optimal dengan model indeks tunggal yang diaplikasikan pada 21 -saham yang stabil dalam indeks LQ 45 selama periode Februari 2011 sampai dengan

Penentuan nama perusahaan didasarkan pada saham perusahaan yang terdaftar pada indeks LQ-45 (yang merupakan sampel penelitian) dan memiliki kapitalisasi terbesar (

Mengumpulkan data seluruh perusahaan yang terdaftar pada Index Liquidity 45 (Indeks LQ-45) periode 2003-2007 yang menerbitkan obligasi pada tahun 2003-2007, data tanggal

Sampel yang digunakan pada penelitian terdahulu adalah perusahaan LQ 45.. selama periode 2009-2011, sedangkan sampel yang digunakan

Populasi penelitian ini adalah perusahaan yang masuk dalam kelompok LQ 45, dan mengukur hubungan antara reaksi investor terhadap intellectual capital, yang

Data-data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari publikasi Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk nama-nama perusahaan (saham) yang tergabung dalam LQ 45,