• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengujian Price Reversal Jangka Pendek Atas Penurunan Harga Saham Pada Indeks Lq-45 Di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengujian Price Reversal Jangka Pendek Atas Penurunan Harga Saham Pada Indeks Lq-45 Di Indonesia"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang (obligasi), ekuitas (saham), insrument derivatif, maupun instrument lainnya. Pasar modal berfungsi sebagai sarana penghubung antara para investor (pihak yang memiliki kelebihan dana) dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah (pihak yang membutuhkan tambahan dana) (Syahyunan, 2013:143). Investasi yang dilakukan investor pasti mengandung risiko tertentu. Disisi lain, investasi tersebut menjanjikan tingkat return tertentu.

Para investor memerlukan berbagai informasi sebelum menentukan keputusan investasi. Investor harus mengikuti perkembangan pasar dan informasi karena pada dasarnya keberhasilan dari investasi ialah melakukan keputusan berdasarkan informasi (making well-informed decision), baik informasi yang dipublikasikan maupun informasi yang tidak dipublikasikan. Selain itu, investor juga membutuhkan informasi mengenai kondisi atau arah pergerakan pasar sehingga dapat membuat suatu keputusan yang tepat dalam melakukan pembelian atau penjualan saham. Dalam hal ini, informasi menjadi suatu hal yang sangat penting dalam menentukan keputusan yang akan diambil oleh para pelaku pasar.

(2)

market hypothesis (EMH). Hipotesis ini menyatakan bahwa dalam pasar modal yang efisien, harga semua sekuritas yang diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang tersedia sehingga investor tidak akan bisa memanfaatkan informasi yang tersedia tersebut untuk mendapatkan return abnormal di pasar. Dalam hal ini perubahan harga saham mengikuti pola random walks yang tidak tergantung pada perubahan harga yang terjadi di waktu lalu karena informasi baru juga terjadi secara random (tidak dapat diprediksi) (Tandelilin, 2010 : 111).

Elton dan Gruber (2005) dalam Swandewi dan Mertha (2013) yang menyatakan bahwa efisiensi pasar modal ditandai dengan informasi baru yang masuk dan respon secara cepat dan tepat yang langsung tercermin pada pergerakan harga saham. Di dalam pasar modal, jika harga sekuritas-sekuritas mencerminkan semua informasi yang relevan, maka pasar modal dikatakan efisien.

(3)

menginginkan menjual saham-saham yang berkinerja buruk dengan cepat. Peristiwa yang dianggap dramatis oleh para investor, dapat menyebabkan para investor bereaksi secara berlebihan (overreaction). Reaksi berlebihan ditunjukkan dengan adanya perubahan harga saham dengan menggunakan return dari sekuritas yang bersangkutan. Fenomena ini disebut fenomena pembalikan harga atau price reversal. Reaksi ini dapat diukur dengan abnormal return dari sekuritas yang ada. Return saham ini akan menjadi terbalik dalam fenomena reaksi berlebihan. Saham-saham yang biasanya diminati pasar dan mempunyai return tinggi, akan menjadi kurang diminati. Sedangkan saham-saham yang bernilai rendah dan kurang diminati akan mulai dicari oleh pasar. Kondisi ini akan mengakibatkan return saham yang sebelumnya tinggi menjadi rendah, dan return yang sebelumnya rendah akan menjadi tinggi. Keadaan ini akan menyebabkan terjadinya abnormal return positif dan negatif.

(4)

perubahan besar harga pada saham golongan loser dan saham golongan winner, antara lain disebabkan karena adanya informasi buruk (bad news) dan informasi bagus (good news) yang diterima oleh para pelaku pasar, sehingga para pelaku pasar melakukan reaksi.

Di Indonesia, saham-saham perusahaan besar dan likuid diwakili oleh saham-saham perusahaan yang termasuk dalam perhitungan indeks LQ-45. Indeks LQ-45 merupakan kumpulan 45 saham dengan likuiditas dan kapitalisasi yang tinggi yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Saham- saham yang termasuk dalam LQ-45 umumnya merupakan saham perusahaan besar dengan investor yang dominan adalah investor lembaga yang umumnya memiliki informasi yang lebih unggul dalam hal kecepatan dan kualitas dibandingkan investor individu. Selain itu, investor lembaga juga dikelola oleh profesional sehingga mereka diharapkan tidak menjadi overreaction baik ketika menerima informasi positif maupun informasi positif.

(5)

Penentuan awal penurunan harga ditentukan berdasarkan angka indeks saham gabungan (IHSG) dengan melihat selisih harga pembukaan dan penutupan pada satu hari perdagangan tertentu. Perubahan harga dengan tanda negatif menunjukkan terjadinya penurunan harga. Hari-hari perdagangan yang ditampilkan dalam Tabel 1.1 telah diseleksi dan hanya terdiri dari hari-hari perdagangan yang mengalami perubahan harga besar-besaran pada satu hari tertentu yang diikuti oleh perubahan harga ke arah yang berlawanan pada hari berikutnya.

Tabel 1.1

Penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) LQ-45

Tanggal Harga Pembukaan Harga Penutupan Perubahan

16 Agustus 2013 771,7 758,86 -12,84

(6)

semakin banyak jumlah saham yang beredar di pasar akan membuat kapitalisasi pasar perusahaan itu semakin besar. Demikian sebaliknya, jika harga saham menurun maka kapitalisasi perusahaan tersebut menurun. Fakta tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.2, yang menampilkan penurunan harga saham dan diikuti penurunan kapitalisasi pasar perusahaan. Penentuan nama perusahaan didasarkan pada saham perusahaan yang terdaftar pada indeks LQ-45 (yang merupakan sampel penelitian) dan memiliki kapitalisasi terbesar ( kategori 5 besar) serta mengalami penurunan harga pasar dan diikuti penurunan kapitalisasi pasar. Harga saham dan kapitalisasi pasar perusahaan BMRI, SMGR, GGRM, INTP dan UNTR tahun 2012 mengalami penurunan pada tahun 2013.

Tabel 1.2

Penurunan Harga Saham dan Kapitalisasi Pasar (dalam Rupiah)

Kode

BMRI 8,100.00 187,109,999,991,900.00 7,850.00 181,334,999,992,150.00 SMGR 15,850.00 94,014,592,000,000.00 14,150.00 83,931,008,000,000.00 GGRM 56,300.00 108,326,154,400,000.00 42,000.00 80,811,696,000,000.00 INTP 22,450.00 82,643,651,642,550.00 20,000.00 73,624,633,980,000.00

UNTR 19,700.00 73,483,662,179,200.00 19,000.00 70,872,567,584,000.00 Sumber: www.sahamok.com dan www.idx.co.id (data diolah)

(7)

berbeda. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Benou & Richie (2003).

Berdasarkan uraian fenomena, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul : “Pengujian Price Reversal Jangka Pendek atas Penurunan Besar Harga Saham pada Indeks LQ-45 di Indonesia.”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Apakah terjadi price reversal dalam jangka pendek setelah penurunan besar (sama atau lebih dari 6 % dalam satu hari perdagangan) bagi saham-saham yang tercatat dalam indeks LQ-45 ?

2. Apakah terjadi perbedaan pola reversal antar industri yang berbeda?

1.3Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan yang diajukan dalam rumusan masalah, yaitu :

1. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah terjadi price reversal dalam jangka pendek setelah penurunan besar ( sama atau lebih dari 6 % dalam satu hari perdagangan) bagi saham-saham yang tercata dalam indeks LQ-45.

(8)

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi pelaku pasar khususnya investor, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan strategi investasi lebih baik dalam menginvestasikan dananya di pasar modal.

Gambar

Tabel 1.1
Tabel 1.2

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat, rahmat, anugerah serta karunia-Nya, sehingga penulisan skripsi yang berjudul

3.4 Apabila selisih data rupiah kurang dari atau sama dengan batas toleransi yang disepakati, maka data dapat dianggap benar dan penyelesaian perhitungan keuangan sesuai

Penelitian ini berjudul kajian kepemilikan luas lahan pertanian untuk kesejahteraan petani di Desa Pliken Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas. Tujuan penelitian ini

Berdasarkan survey awal dapat diketahui bahwa di MA NU Mu’allimat Kudus guru pengampu mata pelajaran SKI menerapkan metode Circle Of Learning (CL) dalam pembelajaran

Hasil dari penelitian adalah sebagai berikut: (1) ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap pemilihan metode akuntansi persediaan, (2) rasio lancar tidak

Pemberi layanan kesehatan, dalam hal ini puskesmas, seharusnya dapat berperan ganda, di samping sebagai pemberi pelayanan kuratif sekaligus sebagai pendidik bagi orang tua

Nitrogen Recovery by No-Till and Conventional Till Corn from Cover Crops. Varco, Frye,

Click and drag across the Label 1 text in the document window and insert the content you want the user to click in order to view the con- tents of the top panel.. You can put