• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIKIH MATERI KHITAN PADA SISWA KELAS IV DI MI AL MA’ARIF PESUCEN KABUPATEN PEMALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIKIH MATERI KHITAN PADA SISWA KELAS IV DI MI AL MA’ARIF PESUCEN KABUPATEN PEMALANG"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIKIH MATERI KHITAN PADA SISWA KELAS IV DI MI AL

MA’ARIF PESUCEN KABUPATEN PEMALANG

Nurul Fitriana

Pendidikan Profesi Guru, IAIN Palangka Raya Email : fitrianabil90@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV Mata Pelajaran Fikih Materi Khitan melalui Media Pembelajaran Audio Visual di MI Al Ma’arif Pesucen Kabupaten Pemalang.

Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah mata pelajaran Fikih, materi Khitan dengan menerapkan Media Pembelajaran Audio Visual, pada siswa kelas IV MI Al Ma’arif Pesucen Kabupaten Pemalang, dengan jumlah 25 siswa. Tempat penelitian perbaikan pembelajaran adalah di MI Al Ma’arif Pesucen Kabupaten Pemalang. Hasil penelitian ini adalah pembelajaran dengan Media Pembelajaran Audio Visual memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar Fikih tentang Khitan pada Siswa Kelas IV MI Al Ma’arif Pesucen Kabupaten Pemalang.

Hal ini dapat dilihat pada Siklus I, dari 25 siswa yang tuntas sebanyak 20 siswa (80%) dan yang belum tuntas sebanyak 5 siswa (20%). Sedangkan pada Siklus II, siswa yang tuntas sebanyak 20 siswa (92%) dan yang belum tuntas sebanyak 2 siswa (8%). Jadi, setelah diadakan Siklus II hasil belajar siswa meningkat sebesar 12%.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Fikih, Khitan, Media Pembelajaran Audio Visual

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan, baik dalam kehidupan keluarga maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Karena itu pendidikan dijadikan suatu ukuran maju mundurnya suatu bangsa (Zuhairini dan Abdul Ghofir, 2004 : 3). Pentingnya pendidikan bagi setiap individu ditegaskan dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab III Pasal 4 menyebutkan bahwa: “Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta

(2)

tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural dan kemajemukan bangsa”. Amanah undang-undang tersebut pada akhirnya melahirkan keniscayaan bahwa pelaksanaan pendidikan disekolah terutama bagi guru agama harus memperhatikan keragaman peserta didik, baik dalam kemampuan berfikir, berkreativitas, keterampilan, serta tidak boleh mengabaikan keragaman etnis dan budaya yang dimiliki oleh peseta didik (Abdur Rachman Shaleh, 2005 : 149).

Pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah merupakan hal yang sangat penting, karena pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah termasuk dasar bagi pendidikan berikutnya. Oleh karena itu setiap pembelajaran yang diberikan di Madrasah Ibtidaiyah perlu diarahkan kepada pembentukan fondasi yang kuat untuk membentuk konsep dasar pada diri peserta didik. Selain itu peserta didik juga butuh penanaman pendidikan agama sedari dini agar dapat membentengi diri supaya tidak mudah terpengaruh dari hal-hal yang negatif, salah satunya adalah dengan mempelajarai mata pelajaran Fikih.

Mata pelajaran Fikih adalah salah satu mata pelajaran Agama Islam yang dipelajari oleh peserta didik di MI Al Ma’arif Pesucen Kabupaten Pemalang, yang pada dasarnya mata pelajaran Fikih diberikan kepada peserta didik agar dapat memberi motivasi, bimbingan, pemahaman, dan penghayatan terhadap Al Qur’an dan Hadits. Akan tetapi berdasarkan standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran Fikih yang telah ditentukan oleh guru yaitu 70. Dari jumlah siswa 25 kelas IV MI Al Ma’arif Pesucen yang mendapatkan nilai 40-69 ada 8 siswa atau sebesar 32% dan dinyatakan belum tuntas karena mendapatkan nilai dibawah KKM. Sedangkan yang memperoleh nilai antara 70- 100 ada 17 siswa atau sebesar 68% dan dinyatakan tuntas karena mendapat nilai di atas KKM. Hal ini dikarenakan kurangnya variasi dalam model pembelajaran yang dilakukan oleh guru serta kurangnya sarana pendukung dalam belajar berbasis teknologi.

Kondisi pembelajaran seperti ini tidak bisa dibiarkan terlalu lama. Perlu adanya langkah perubahan sebagai suatu pemecahan masalah-masalah pembelajaran yang dihadapi oleh guru dan juga siswa. Adapun model pembelajaran yang dipandang dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa di kelas agar lebih aktif dan dapat pula meningkatkan hasil belajar siswa yaitu dengan menggunakan media pembelajaran berbasis audio visual.

Penggunaan media pembelajaran berbasis audio visual dapat menjadikan kondisi pembelajaran yang tadinya tidak menarik menjadi menarik, membuat hal yang abstrak menjadi konkret, dan membuat suasana belajar lebih menyenangkan bagi siswa. Media menjadi sarana agar tercapainya tujuan pembelajaran, karena informasi yang ada pada media harus melibatkan siswa

(3)

secara langsung baik dalam mental maupun dalam aktivitas nyata sehingga media pembelajaran dibutuhkan sebagai sarana pendukung dalam proses pembelajaran.

Media pembelajaran audio visual diharapkan bisa dijadikan alternatif solusi bagi meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fikih. Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan gambar. Selain itu media audio visual dapat menampilkan video sumber belajar pada layar proyektor yang memiliki kelebihan yaitu akan memberikan pengaruh yang bernilai pendidikan, mendidik siswa untuk berfikir kritis, memberi pengalaman yang bermakna, serta mengembangkan dan memperluas cakrawala berpikir siswa.

Tujuan dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah agar mengetahui peningkatan hasil belajar Fikih materi Khitan dengan menggunakan media pembelajaran audio visual pada siswa kelas IV di MI Al Ma’arif Pesucen kabupaten Pemalang. Hipotesis pada penelitian ini yaitu dengan penggunaan media pembelajaran audio visual dapat meningkatkan hasil belajar Fikih materi Khitan pada siswa kelas IV di MI Al Ma’arif Pesucen Kabupaten Pemalang.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Penelitian ini berupaya untuk menyelidiki sejauh mana hasil belajar Fikih mampu berkembang dan tercapai di MI Al Ma’arif Pesucen Kabupaten Pemalang. Untuk dapat menjawabnya, maka subjek penelitian ini adalah semua siswa di kelas IV dengan jumlah 25 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Adapun waktu penelitian yang dilaksanakan oleh penulis adalah mulai tanggal 20 November 2022 sampai dengan 2 Desember 2022.

Penelitian tindakan kelas dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar Fikih dengan menggunakan media pembelajaran audio visual. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, dengan masing-masing siklus terdiri dari tahapan:

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Hasil dari refleksi yang digunakan sebagai pertimbangan dalam membuat perencanaan baru untuk siklus berikutnya, jika ternyata yang dilakukan belum berhasil, maka dilakukan siklus berikutnya sehingga mencapai hasil yang diharapkan.

Data penelitian diperoleh dari hasil pengamatan observasi melalui lembar observasi dari aktivitas guru, aktivitas siswa dan lembar kerja siswa.

(4)

Penilaian aktivitas guru dan aktivitas siswa dapat dipresentasekan dengan rumus sebagai berikut :

Penilaian aktivitas guru dan aktivitas siswa menggunakan kriteria sebagai berikut :

4 : Sangat Baik 3 : Baik

2 : Tidak Baik

1 : Sangat Tidak Baik

Untuk penilaian tes hasil kerja siswa dilakukan dengan membandingkan antara skor nilai tiap siklus dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu 70. Oleh karenanya, setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya jika nilai yang didapatkan siswa lebih dari atau sama dengan 70.

Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar siswa menggunakan rumus sebagai berikut :

Penilaian rata-rata kelas menggunakan rumus :

Penilaian ketuntasan belajar menggunakan rumus :

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan pada siklus I dan siklus II, secara keseluruhan hasil belajar siswa dalam pembelajaran mata pelajaran Fikih dengan menggunakan media audio visual di kelas IV MI Al Ma’arif Pesucen Kabupaten Pemalang mengalami peningkatan. Berikut pemaparan hasil penelitian pada data siklus I dan siklus II.

1. Siklus I

Pelaksanaan kegiatan penelitian untuk siklus I dilaksanakan pada tanggal 20 November – 25 November 2022 di Kelas IV dengan jumlah 25 Nilai rata-rata = Jumlah skor x 100%

Skor total

(5)

siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru, sedangkan yang bertindak sebagai pengamat adalah rekan sejawat. Adapun proses pembelajaran mengacu pada rencana pembelajaran yang telah disiapkan.

Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan proses pelaksaaan pembelajaran.

Pada akhir proses pembelajaran guru memberikan tes formatif I kepada siswa dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran yang telah dilakukan. Adapun data hasil belajar Fikih materi khitan pada siklus I adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Hasil Belajar Fikih Materi Khitan Pada Siklus I

No Nama Nilai Siklus Keterangan

Tuntas Belum Tuntas

1 Muammar 70 v

2 Nizam Musyari 45 v

3 Akhdan Arif 78 v

4 Alya Khairina 90 v

5 Anggita 55 v

6 Arfa Pratama 70 v

7 Aulia Nazwa 95 v

8 Bairuha Zahrawani 78 v

9 Deby Meliana 75 v

10 Diva Putri 90 v

11 Hidayatul Hasanah 70 v

12 Karima Haura 70 v

13 Kholifah Khusnul 76 v

14 Maulana Vino 50 v

15 Mirza 70 v

16 M. Alfian 70 v

17 M. Fikri 70 v

18 Syafiq 70 v

19 Rangga 50 v

20 Rasyid Mughni 95 v

21 Robbiatus Ukhty 70 v

22 Syifa Syafiqoh 70 v

23 Tsania 70 v

24 Vania Wimalasari 45 v

25 Kiran Ramadhan 70 v

Jumlah 1762 20 5

Rata-rata 70,48

Prosentase 80% 20%

(6)

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan pembelajaran dengan media pembelajaran audio visual diperoleh nilai rata- rata hasil belajar siswa adalah 70,48 dan ketuntasan belajar mencapai 80%

atau ada 20 siswa dari 25 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 hanya sebesar 80% lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal ini disebabkan karena siswa masih merasa baru dan kurang memahami materi yang ditampilkan melalui media pembelajaran audio visual.

2. Siklus II

Pelaksanaan kegiatan penelitian untuk siklus II dilaksanakan pada tanggal 27 November – 2 Desember 2022 di Kelas IV dengan jumlah 25 siswa.

Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru, sedangkan yang bertindak sebagai pengamat adalah teman sejawat. Adapun proses pembelajaran mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar.

Pada akhir proses pembelajaran siswa diberi tes formatif 2 dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran yang telah dilakukan. Adapun data hasil belajar Fikih materi khitan pada siklus II adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Hasil Belajar Fikih Materi Khitan pada Siklus II

No Nama Nilai Siklus Keterangan

Tuntas Belum Tuntas

1 Muammar 80 v

2 Nizam Musyari 47 v

3 Akhdan Arif 78 v

4 Alya Khairina 90 v

5 Anggita 70 v

6 Arfa Pratama 80 v

7 Aulia Nazwa 95 v

8 Bairuha Zahrawani 85 v

9 Deby Meliana 75 v

10 Diva Putri 90 v

11 Hidayatul Hasanah 75 v

12 Karima Haura 75 v

13 Kholifah Khusnul 85 v

14 Maulana Vino 70 v

15 Mirza 80 v

(7)

16 M. Alfian 80 v

17 M. Fikri 70 v

18 Syafiq 75 v

19 Rangga 75 v

20 Rasyid Mughni 100 v

21 Robbiatus Ukhty 70 v

22 Syifa Syafiqoh 86 v

23 Tsania 80 v

24 Vania Wimalasari 50 v

25 Kiran Ramadhan 72 v

Jumlah 1933 23 2

Rata-rata 77,32

Prosentase 92% 8%

Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai rata-rata tes formatif sebesar 77,32 dan dari 25 siswa yang telah tuntas sebanyak 23 siswa dan 2 siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Maka secara klasikal ketuntasan belajar yang telah tercapai sebesar 92% (termasuk kategori tuntas). Hasil pada siklus II ini mengalami peningkatan lebih baik dari siklus I. Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus II ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan media pembelajaran berbasis audio visual, sehingga membuat siswa menjadi lebih terbiasa dengan pembelajaran seperti ini sehingga siswa lebih mudah dalam memahami materi.

Adapun perbandingan antara data awal dengan kedua siklus, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 1. Perbandingan Hasil Belajar Fikih Materi Khitan Siklus I dan II Kategori Data

Awal/Presentase

Siklus I/Presentase

Siklus

II/Presentase

Tuntas 17 siswa / 68% 20 siswa / 80% 23 siswa / 92%

Belum Tuntas

8 siswa / 32% 5 siswa / 20% 2 siswa / 8%

Untuk mengetahui grafik peningkatan hasil pembelajaran Fikih menggunakan media audio visual pada siswa kelas IV MI Al Ma’arif Pesucen Kabupaten Pemalang dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut :

(8)

Dari data diatas dapat dikemukakan bahwa nilai hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari semakin meningkatnya jumlah nilai rata-rata siswa pada setiap siklus. Besarnya peningkatan presentase hasil belajar siswa dari sebelumnya tidak menggunakan media audio visual sampai pada pembelajaran menggunakan media audio visual.

Dengan demikian, hipotesis tindakan penelitian ini adalah “Pengunaan Media Pembelajaran Audio Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fikih Materi Khitan Pada Siswa Kelas IV di MI Al Ma’arif Pesucen Kabupaten Pemalang” data ditingkatkan dan diterima.

KESIMPULAN

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siswa kelas IV MI Al Ma’arif Pesucen Kabupaten Pemalang dilakukan dalam dua siklus, yaitu kondisi awal, siklus I, dan siklus II. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan, yakni : a) perencanaan, b) pelaksanaan, c) observasi, dan d) refleksi. Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Penggunaan media pembelajaran audio visual dapat meningkatkan hasil belajar Fikih materi Khitan pada siswa kelas IV di MI Al Ma’arif Pesucen Kabupaten Pemalang. Hal ini terlihat dari peningkatan hasil belajar siswa pada data awal yang memperoleh presentase 68%, kemudian pada siklus meningkat menjadi 80% dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 92% dengan kriteria baik.

DAFTAR PUSTAKA

Abdur Rachman Shaleh, (2005), Pendidikan Agama dan Pembangunan Watak Bangsa, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Dody Hermana, (2008), Teknik Penulisan dan Contoh Proposal Penelitian Tindakan Kelas,Rahayasa

Kunandar, (2001), Langkah Mudah Penelitian tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru, Jakarta : Rajawali

Munadi, Yudhi, (2010), Media Pembelajaran, Bandung : UIN

Musfiqon, (2012), Pengembangan Media & Sumber Pembelajaran, Jakarta : Prestasi Pustaka Raya

(9)

Sudjana, N, (2005), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Sudjana, Nana. Dan Rivai, Ahmad 2015. Media Pengajaran. Bandung. Sinar Baru Argensindo

Suharsimi Arikunto, (2006), Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : PT. Bumi Aksara Yusup Rahayu Nugraha, Ece Sukmana, Aulia Akbar (2022), Penggunaan Media

Pembelajaran Audio Visual Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SDN Sukawening Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang Tahun Pelajaran 2020/2021

Zainal Aqib, (2009), Penelitian Tindakan Kelas, Bandung : Drama Widya

Referensi

Dokumen terkait

Penyusunan anggaran kas menggunakan pendekatan akunting keuangan atau metode tak  Penyusunan anggaran kas menggunakan pendekatan akunting keuangan atau metode tak  langsung dapat

Hasil penelitian pada 8 Puskesmas Rawat Inap dan Rawat Jalan di Kabupaten Minahasa Utara didapatkan bahwa kinerja layanan puskesmas berdasarkan indeks kepuasan masyarakat pada

Hasil pembelajaran belajar menyimak menggunakan media audio visual pada siswa kelas VI SDN Lembang Pao Kabupaten Gowa siklus II dari indikator kemampuan menentukan

Dengan jumlah nilai sebesar 425 yang termasuk dalam interval 420– 500 dengan katagori sangat setuju, maka dapat disimpulkan responden menyatakan sangat setuju dengan

Selanjutnya penemuan ini menunjukkan bahwa tidak hanya pada sel saraf namun dari banyak tipe sel dari kucing betina memiliki smallbodies ini,

Pada penelitian ini diketahui bahwa gulma yang paling banyak ditemukan pada lahan persawahan Kecamatan Rimau Kabupaten Banyuasin adalah famili Poaceae yang terdiri

Daftar berkas dan daftar isi berkas hasil dari pemberkasan arsip aktif pada Unit Pengolah dan Daftar Arsip Inaktif hasil dari penataan arsip inaktif pada Unit