• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Deskriptif Testimoni dan Selegram Endrosment terhadap Minat Beli pada Media Sosial Instagram. Abtrakasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Deskriptif Testimoni dan Selegram Endrosment terhadap Minat Beli pada Media Sosial Instagram. Abtrakasi"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Deskriptif Testimoni dan Selegram Endrosment terhadap Minat Beli pada Media Sosial Instagram

1. Ekaning Setyarini

2. Rena Oktariani Sutanto

Abtrakasi

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor minat beli pada media sosial Instagram. Penelitian ini dilakukan dengan teknik yang digunakan dalam penentuan sampel ini menggunakan non-probabilityt, dengan purposive sampling sebanyak 100 responden yang baru minat beli di media sosial Intagram. Hail deskripsi menyatakan tanggapan dari variabel testimoni menyatakan responden setuju testimoni dapat meningkatkan kepercayaan. Tanggapan responden setuju untuk variabel selebrity endosrment menjadi inspirasi untuk membeli. Tanggapan responden setuju testimoni dan selebrity endorsement merupakan faktor yang dibutuhkan responden untuk minat beli pada media sosial Instagram.

Kata kunci: testimoni, selegram endorsement, minat beli

I. Latar Belakang Penelitian

Adanya peningkatan dalam hal internet ini, membuat potensi pasar yang besar. Bahkan teknologi informasi dan internet juga banyak membantu masalah-masalah sosial dan ekonomi contohnya, karena adanya perkembangan ini juga mempengaruhi system perdagangan yang ada, seperti system pemasaran dan cara transaksinya. Di masa ini tren berbelanja yang sedang marak dan digemari oleh kalangan masyarakat yaitu berbelanja melalui jejaring social internet (e-commerce) yang biasa dikenal juga dengan online shop, berbelanja online ini digemari karena dirasa lebih efisien dibandingkan dengan berbelanja secara langsung (Konvensional) dan berbelanja online ini dapat mengatasi keterbatasan jarak dan waktu yang mengharuskan bertemunya antara penjual dan pembeli. Hal inilah yang mengakibatkan pengguna internet di Indonesia meningkat pesat setiap tahunnya.

(2)

Gambar 1.1 Penggunaan Internet di Ponsel digunakan Untuk Sosial Media Sumber: Teknoia.com (2020)

Perkembangan usaha perdagangan berbasis online (e-commerce) di Indonesia sangat signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pelaku bisnis menyadari bahwa internet merupakan salah satu sarana komunikasi marketing yang efektif untuk meningkatkan penjualan dan memperluas market share. Dengan semakin banyaknya pengguna internet diseluruh dunia, bisnis online menjadi salah satu hal yang menjamur akhir-akhir ini. Persaingan pasar yang semakin ketat menuntut para pelaku bisnis harus kreatif dalam mengembangkan startegi pemasaran, agar produk yang di tawarkan sukses di pasaran. Salah satu strategi yang digunakan perusahaan pada jaman modern ini adalah membuat strategi promosi yang unik dan menyesuaikan dengan perkembangan teknologi yang ada. Yaitu, melalui jejaring sosial salah satunya melalui instagram , yang promosinya bertujuan untuk menyampaikan pesan untuk pelanggan.

Pemasaran dengan cara menggunakan endorsment cukup efektif dan populer dengan pertumbuhan sosial media yang sangat pesat. Banyak brand (medium kebawah) yang sangat di untungkan dengan sisitem endorser ini karena mudah menjangkau pangsa pasar dengan biaya yang tidak terlampau besar, dan juga sangat membantu perusahaan dalam meningkatkan daya tarik konsumen untuk membeli suatu produk. Oleh karena itu online shop yang menggunakan jasa endorser

(3)

hasilnya akan lebih kelihatan dan terukur, dengan jumlah yang memfollow,dan me-like postingannya.

Menurut sumber Teknoia.com (We are social x Hootsuite) pemanfaatan Selebgram Endorser merupakan strategi yang dilakukan oleh perusahaan untuk menarik perhatian konsumennnya. Cara beriklan yang digunakan perusahaan adalah dengan memanfaatkan selebriti maupun bukan selebriti sebagai ikon dari produknya. Selebriti yang digunakan sebagai komunikator diyakini dapat membangun citra bagi produk yang diiklankanhasil penelitian awwalia, (2018) bahwa selebgram berpengaruh terhadap minat beli konsumen di media sosial instagram. Karena selebgram endorser adalah seseorang yang mampu mewakili suatu produk atau perusahaan dan dapat berbicara banyak tentang produk tersebut sehingga dapat meningkatkan minat beli konsumen.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis akan melakukan penelitian yang judul “Analisis Deskriptif Testimoni dan Selegram Endrosment terhadap Minat Beli pada Media Sosial Instagram”

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor minat beli pada media sosial Instagram

II. Kajian Pustaka 2.1 Pemasaran

Pemasaran (marketing) berasal dari kata market (pasar). Pemasaran merupakan faktor dimana usaha suatu perusahaan untuk menjalankan bisnisnya, terutama yang berhubungan dengan konsumen. Pemasaran adalah upaya, kegiatan pokok yang dilakukan oleh setiap perusahaan untuk mempromosikan suatu produk atau jasa layanan yang mereka miliki. Dalam berbisnis, pemasaran merupakan kegiatan pokok yang harus dipahami sebagai salah satu aktivitas penting yang dijalankan oleh perusahaan dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan mendapatkan laba.

(4)

Pengertian pemasaran dikemukakan berbeda-beda oleh setiap para ahli dalam penyajian dan penekanannya, tapi sebenarnya memiliki pengertian yang hampir sama dan makna yang tidak jauh berbeda. Menurut beberapa ahli menyatakan inti pemasaran adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Definisi yang baik dan singkat dari pemasaran yang menurut Kotler, dan Keller (2016) adalah “marketing is meeting needs profitability”, maksud ungkapan tersebut adalah KAJI pemasaran merupakan hal yang dilakukan untuk memenuhi setiap kebutuhan (kebutuhan konsumen) dengan cara-cara yang menguntungkan semua pihak.

Menurut America Marketing Association (AMA) yang dikutip oleh Kotler, dan Keller (2016) pemasaran adalah kegiatan, mengatur,dan proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, menyampaikan, dan bertukar penawaran yang memiliki nilai bagi pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat pada umumnya.

Berdasarkan uraian yang dikemukakan para ahli pemasaran di atas, peneliti sampai pada pemahan bahwa pemasaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh setiap manusia untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan para tiap konsumen melalui berbagai proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan menyampaikan barang dan jasa dengan cara yang menguntungkan guna mencapai suatu tujuan.

2.1.1 Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran memiliki peran yang sangat penting dalam suatu pemasaran, seperti halnya untuk merencanakan suatu produk baru dan memilih pangsa pasar yang sesuai serta memperkenalkan produk baru kepada masyarakat luas. Sebuah perusahaan akan sukses apabila didalamnya terdapat kegiatan manajemen pemasaran, yang dapat memengaruhi aktivitas pemasaran yang dilakukan. Manajemen pemasaran memiliki tugas untuk melakukan perencanaan mengenai bagaimana cara mencari peluang pasar untuk melakukan pertukaran barang dan jasa konsumen.

(5)

Berikut ini adalah pengertian manajemen pemasaran yang peneliti kutip dari beberapa ahli pemasaran. Salah satunya dari Kotler, dan Keller (2016) yang mengatakan bahwa sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga, dan tumbuh melalui penciptaan, memberikan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.

2.1.2 Minat beli

Minat beli (willingness to buy) merupakan bagian dari komponen perilaku dalam sikap mengkonsumsi. Minat beli merupakan keinginan yang muncul dalam diri konsumen terhadap suatu produk sebagai dampak dari suatu proses pengamatan dan pembelajaran konsumen terhadap suatu produk. Pengertian minat beli menurut Kotler dan Keller (2012), “Minat beli merupakan perilaku yang muncul sebagai respon terhadap objek yang menunjukkan keinginan konsumen untuk melakukan pembelian”.

Minat beli merupakan bagian dari komponen perilaku konsumen dalam sikap mengkonsumsi, kecendrungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. Minat beli juga dapat diartikan sebagai suatu sikap senang terhadap suatu objek yang membuat individu berusaha untuk mendapatkan objek tersebut dengan cara membayarnya dengan uang atau pengorbanan. Minat berarti intensi, didefinisikan secara umum sebagai keinginan yang mendalam untuk melakukan sesuatu yang disukai.

Proses pembelian, minat beli konsumen berkaitan erat dengan motif yang dimilikinya untuk memakai ataupun membeli produk tertentu, misalnya seseorang mengetahui informasi tentang situs online dan itu dapat membuatnya tertarik untuk melakukan sesuatu yang berhubungan dengan online tersebut yang menimbulkan rasa ketertarikan, itulah yang disebut minat pembelian secara online. Minat beli ini menciptakan suatu motivasi yang terus terekam dalam benaknya dan menjadi suatu keinginan yang sangat kuat yang pada akhirnya ketika seorang konsumen harus memenuhi kebutuhannya akan mengaktualisasikan apa yang ada di dalam benaknya itu.

(6)

1. Aspek- Aspek Minat membeli

Lucas dan Britt (2012) berpendapat ada empat aspek minat membeli, yaitu:

a. Perhatian (Attention), adanya perhatian yang besar dari konsumen terhadap suatu produk (barang atau jasa).

b. Ketertarikan (Interest),menunjukkan adanya pemusatan perhatian dan perasaan senang.

c. Keinginan (Desire),adanya dorongan untuk ingin memiliki.

d. Keyakinan (Conviction),adanya perasaan percaya diri individu terhadap kualitas, daya guna, dan keuntungan dari produk yang akan dibeli.

2. Faktor yang mempengaruhi minat beli

Suatu minat beli muncul karena ada beberapa faktor dorongan dari luar (eksternal), seperti perbedaan pekerjaan, perbedaan sosial budaya ekonomi, perbedaan hobi dan kegemaraan, perbedaan jenis kelamin, dan perbedaan usia. Faktor dari dalam diri (internal) yang dapat menimbulkan minat beli berhubungan dengan emosi, sesorang merasa senang dan puas dalam membeli barang atau jasa maka hal itu akan memperkuat minat membeli.

Beberapa faktor yang membentuk minat beli konsumen (Kotler dan Keller 2012) yaitu :

a. Sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain mengurangi alternatif yang disukai seseorang akan bergantung pada dua hal yaitu, intensitas sifat negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain.

b. Faktor situasi yang tidak terantisipasi, faktor ini nantinya akan dapat mengubah pendirian konsumen dalam melakukan pembelian. Hal tersebut tergantung dari pemikiran konsumen sendiri, apakah dia percaya diri dalam memutuskan akan membeli suatu barang atau tidak.

(7)

Minat konsumen tumbuh karena suatu motif berdasarkan atribut-atribut sesuai dengan dan kebutuhannya dalam menggunakan suatu produk, berdasarkan hal tersebut maka analisa mengenai bagaimana proses minat dari dalam diri konsumen sangat penting dilakukan, maka cara terbaik untuk mempengaruhi adalah mempelajari apa yang difikirkannya, dengan demikian akan didapatkan tidak hanya sekedar informasi tentu lebih bagaimanan proses informasi itu dapat berjalan dan bagaimana memanfaatkannya. Hal ini yang dinamakan “The Buying Process” (proses pemebelian). Proses pemebelian meliputi 5 hal yaitu :

a. Kebutuhan (Need) Proses pembelian berawal dari adanya kebutuhan yang tak harus dipenuhi atau kebutuhan yang muncul pada saat itu dan memotivasi untuk melakukan pembelian.

b. Pengenalan (Recognition) Kebutuhan belum cukup untuk merangsang terjadinya pembelian karena mengenali kebutuhan itu senddiriuntuk dapat menetapakan sesuatu untuk memenuhinya.

c. Pencarian (Search) Merupakan bagian aktif dalm pembelian yaitu mencari jalan untuk mengisi kebutuhan tersebut.

d. Evaluasi (Evaluation) Suatu proses untuk mempelajari semua yang didapat selama proses pencarian dan mengembangkan beberapa pilihan.

e. Keputusan (Decision) Langkah terakhir dari suatu proses pemebelian untuk mengambil keputusan berdasarkan informasi yang diterima.

3. Indikator Minat Beli

Menurut Ferdinand (2014) minat beli dapat diidentifikasi melalui indikator-indikator sebagai berikut:

a. Minat transaksional, yaitu kecenderurang individu untuk membeli suatu produk.

b. Minat refrensial, yaitu kecenderungan individu untuk merefrensikan suatu produk kepada orang lain.

(8)

c. Minat preferensial, yaitu minat yang menunjukkan perilaku individu yang menjadikan suatu produk pilihan utama. Pilihan utama ini hanya dapat digantikan jika terjadi sesuatu dengan produk tersebut.

d. Minat eksploratif, yaitu minat yang menunjukkan perilaku individu yang selalu mencari informasi seputar produk yang diminati untuk mendukung sifat-sifat positif yang ada pada produk tersebut.

2.2 Sosial Media Instagram

Instagram berasal dari pengertian dari keseluruhan fungsi aplikasi ini. Kata "insta" berasal dari kata "instan", seperti kamera polaroid yang pada masanya lebih dikenal dengan sebutan "foto instan". Instagram juga dapat menampilkan foto-foto secara instan, seperti polaroid di dalam tampilannya. Sedangkan untuk kata "gram" berasal dari kata "telegram" yang cara kerjanya untuk mengirimkan informasi kepada orang lain dengan cepat. Sama halnya dengan Instagram yang dapat mengunggah foto dengan menggunakan jaringan Internet, sehingga informasi yang ingin disampaikan dapat diterima dengan cepat. Alasan tersebut instagram merupakan lakuran dari kata instan dan telegram.Instagram adalah sosial media berbasis gambar yang memberikan layanan berbagi foto atau video secara online.

Semakin populernya instagram sebagai aplikasi yang digunakan untuk membagi foto mengakibatkan banyak pengguna yang terjun ke ranah bisnis seperti akun sosial bisnis yang turut mempromosikan produk-produknya lewat instagram. (Nisrina, 2015). Instagram adalah bentuk dari salah satu media jejaring sosial yang dapat dimanfaatkan sebagai media pemasaran langsung, melalui instagramlah produk/jasa dapat ditawarkan dengan meng-upload foto atau video singkat, sehingga para calon konsumen dapat melihat jenis-jenis barang/jasa yang ditawarkan.

Fitur Instagram

Sejak kemunculannya instagram sering memperbarui fitur yang ada sehingga fiturnya lebih lengkap dan lebih menarik. Berikut adalah fitur-fitur yang ada di instagram pada saat ini:

(9)

1. Pengikut (Follower) dan Mengikuti (Following),sistem sosial di dalam instagram adalah dengan menjadi pengikut akun pengguna lainnya, demikian pula sebaliknya dengan memiliki pengikut instagram. Dengan demikian komunikasi antara sesama pengguna Instagram sendiri dapat terjalin dengan memberikan tanda suka dan juga mengomentari foto atau video yang telah diunggah oleh pengguna lainnya. Untuk menemukan teman-teman di Instagram, dapat juga menggunakan link yang dihubungkan dengan akun media sosial lainnya, seperti Facebook dan Twitter.

2. Mengunggah Foto/Video dengan Caption (Posting) , Kegunaan utama dari Instagram adalah sebagai tempat untuk mengunggah dan berbagi foto atau video kepada pengguna lainnya. Di Instagram, pengguna hanya dapat berbagi maksimal 10 file foto atau video dalam sekali unggahan. Untuk video sendiri, video hanya dapat diunggah dengan batas waktu maksimal 1 menit. Sebelum mengunggah foto atau video, para pengguna juga dapat memasukkan judul atau keterangan mengenai foto tersebut sesuai dengan apa yang ada di pikiran para pengguna. Para pengguna juga dapat memberikan label pada judul foto tersebut, sebagai tanda untuk mengelompokkan foto tersebut di dalam sebuah kategori. 3. Kamera,Foto yang telah diambil melalui aplikasi Instagram dapat disimpan. Penggunaan kamera melalui instagram juga dapat langsung menggunakan efek-efek yang ada, untuk mengatur pewarnaan foto yang dikehendaki oleh sang pengguna.

4. Efek (Filter),pada versi awalnya, Instagram memiliki efek-efek yang dapat digunakan oleh para pengguna pada saat mereka hendak menyunting sebuah foto. Di dalam pengaplikasian efek, pengguna juga dapat sekaligus menyunting foto seperti mengatur kecerahan, kontras, warna, dll.

5. Arroba,Seperti Twitter dan juga Facebook, Instagram juga memiliki fitur yang dimana para penggunanya dapat menyinggung pengguna yang lainnya., dengan menambahkan arroba (@) dan memasukkan nama akun Instagram dari pengguna lainnya tersebut. Para pengguna tidak hanya dapat menyinggung pengguna lainnya di dalam keterangan foto, melainkan juga pada komentar foto. Pada dasarnya dalam menyinggung pengguna yang lainnya, yang

(10)

dimaksudkan adalah untuk berkomunikasi dengan pengguna yang telah disinggung tersebut.

6. Label foto (Hashtag),Sebuah label di dalam Instagram adalah sebuah kode yang memudahkan para pengguna untuk mencari foto tersebut dengan menggunakan kata kunci. Dengan demikian para pengguna memberikan label pada sebuah foto, maka foto tersebut dapat lebih mudah untuk ditemukan. Label itu sendiri dapat digunakan di dalam segala bentuk komunikasi yang bersangkutan dengan foto itu sendiri. Para pengguna dapat memasukkan nama sendiri, tempat dimana mengambil foto tersebut, untuk memberitakan sebuah acara, untuk menandakan bahwa foto tersebut mengikuti lomba, atau untuk menandakan bahwa foto tersebut dihasilkan oleh anggota komunitas instagram. Foto yang telah diunggah, dapat dimasukkan label yang sesuai dengan informasi yang bersangkutan dengan foto.

7. Geotagging, setelah memasukkan judul foto tersebut, bagian selanjutnya adalah bagian Geotag. Bagian ini akan muncul ketika para pengguna mengaktifkan GPS mereka. Dengan demikian instagram dapat mendeteksi lokasi dimana para pengguan Instagram tersebut berada. Dengan geotagging para pengguna dapat terdeteksi dimana mereka telah mengambil foto tersebut atau dimana foto tersebut telah diunggah.

8. Jejaringan sosial,dalam membagi foto tersebut, para pengguna juga tidak hanya dapat membaginya di dalam Instagram saja, melainkan foto tersebut dapat dibagi juga melalui jejaring sosial lainnya seperti Facebook dan Twitter dengan cara menghubungkan link akun Instagram dengan akun media sosial lainnya. 9. Tanda suka, Instagram juga memiliki sebuah fitur tanda suka yang dimana

fungsinya sama seperti apa yang ada di Facebook, yaitu sebagai penanda bahwa pengguna yang lain menyukai foto yang telah diunggah oleh pengguna lain. 10. Instastory, Instastory merupakan singkatan dari Instagram stories. Instastory ini

adalah salah satu fitur instagram yang memungkinkan para penggunanya untuk membagikan foto atau video yang akan terhapus secara otomatis dalam waktu 24 jam setelahnya. Di dalam fitur Instastory juga terdapat efek-efek yang dapat menghibur para penggunanya.

(11)

11. Arsip Foto, Fitur ini berfungsi sebagai media pribadi atau seperti album pribadi. Jadi, pengguna dapat membagikan foto atau video yang hanya bisa dilihat oleh pengguna tersebut.

12. Close friend, pada fitur ini, pengguna dapat membagikan foto atau video yang hanya bisa diakses oleh pengguna lain yang telah dipilih sebagai “Close Friend”.

13. Siaran langsung, Fitur ini memungkinkan pengguna dalam sebuah akun untuk melakukan siaran video secara langsung tanpa berbatas waktu yang akan dinikmati oleh pengikutnya.

14. IG TV, Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengunggah video lebih dari 1 menit, namun tidak tersimpan dalam Feed profil unggahan.

2.3 Testimoni

Testimonial atau testimoni adalah catatan ungkapan pelanggan atau konsumen mengenai produk/jasa serta pelayanan yang dilakukan oleh toko online yang disediakan di halaman web atau media sosial. Testimoni dianggap cukup penting untuk menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap produk yang ditawarkan.

Testimonial adalah rekomendasi sehingga akan lebih efektif jika konsumen menyatakan berapa lama mereka menggunakan bisnis sebuah online shopping, mengapa menggunakannya, dan fakta bahwa berniat untuk menggunakannya. Testimonial merupakan iklan persuasif yang bertujuan untuk menyebarkan informasi untuk membujuk orang agar berfikir dan bertindak. Iklan merupakan suatu proses komunikasi yang mempunyai kekuatan sangat penting sebagai alat pemasaran yang membantu menjual barang, memberikan layanan, serta gagasan atau ide-ide melalui saluuran tertentu dalam bentuk informasi yang persuasif.

1. Indikator Testimoni

Menurut Lee, Monle, dan Jhonson (2011) , indikator atau tolak ukur sebuah testimoni antara lain:

(12)

1) Daya Tarik meliputi adanya sebuah kesamaan yang berkenaan dengan kesamaan yang dimiliki, yang dapat berupa karakteristik, demografis, gaya hidup, kepribadian, masalah yang dihadapi, dan sebagainya.

2) Kredibilitas, merupakan perluasan di mana pembaca atau penerima dapat mempercayai sebuah ulasan yang diberikan oleh pembeli sebelumnya. 3) Spontanitas, di mana sebuah testimoni dibuat berdasarkan pengalaman yang

dirasakan oleh pembuat, bukan berdasarkan skrip yang sudah direkayasa sebelumnya.

2. Manfaat Testimoni

Di dalam dunia bisnis online, peranan testimoni sangatlah penting bagi kemajuan bisnis mereka.Berikut beberapa manfaat dari testimoni dalam bisnis online:

1. Meningkatkan kepercayaan konsumen

Seperti yang sudah dibahas diatas, bisnis online adalah bisnis yang memiliki pondasi kepercayaan.Pembeli tidak akan membeli sebuah produk dari sebuah toko online yang memiliki reputasi buruk yang dapat terlihat dari testimoni-testimoni negatif dari pembeli.Ketika sebuah toko online mendapatkan banyak testimoni yang positif dari pelanggannya maka calon pembeli akan menjadi percaya untuk berbelanja dan bertransaksi di toko tersebut.

2. Dapat dijadikan bahan untuk pembuatan iklan

Testimoni-testimoni yang positif dapat dimanfaatkan sebagai materi iklan toko online.Toko tersebut dapat menampilkan screenshoot testimoni pembeli kemudian memposting ke media sosial instagram, iklan ataupun kedalam toko onlinenya tersebut.

3. Sebagai alat pemasaran yang efektif

Seorang pelanggan yang merasa puas terhadap pelayanan toko online biasanya mereka tidak hanya memberika testimoni positif secara tertulis.Pelanggan tersebut terkadang akan memberikan pengalaman mereka berbelanja di toko online kepada orang lain.Bahkan mereka tak segan untuk merekomendasikan sebuah toko online

(13)

kepada saudara, teman ataupun relasi tanpa harus dibayar.Hal ini tentunya dapat membantu dalam pemasaran dengan cara yang sangat efektif dan yang paling penting secara gratis.

2.4 Selebgram Endorsment

Selebriti adalah tokoh (aktor, penghibur, atau atlet) yang dikenal karena prestasinya di dalam bidang-bidang yang berbeda dari golongan produk yang didukung. Ada beberapa statement yang mengatakan bahwa selebriti yang tepat akan mengikat erat produk menjadi brand seperti yang diwakili oleh selebriti. Karena selebriti dapat digunakan sebagai alat yang cepat untuk mewakili segment pasar yang dibidik.

Selebgram adalah istilah untuk para pengguna akun instagram yang terkenal di situs jejaring sosial instagram. Istilah itu merujuk pada kata selebritis dan instagram dimana perpaduan kata itu berarti orang yang terkenal layaknya selebritis di instagram. Selebgram seringkali mendapatkan keuntungan dari kepopularitasnya. Selain bisa menjadi public figure dan mendapat banyak koneksi, dengan menjadi selebgram bisa memperoleh banyak endorsement dari berbagai brand dan toko online.

Endors berasal dari kata endorsment yang artinya adalah sebuah tindakan mendukung atau setuju terhadap sesuatu. Di dunia online shop jaman sekarang, pengertian tentang endors bergeser. Endors bukan lagi suatu kata yang berarti persetujuan dan dukungan, namun menjadi kata yang digunakan oleh pemilik barang atau jasa untuk memberikan intensif kepada artis yang memromosikan produk tersebut. Biasanya endors ini terjadi di instagram. Fenomena endors ini adalah salah satu bentuk promosi yang dilakukan online shop untuk menggaet konsumen baru.

Menurut Pakaya (2012) Endorser adalah orang yang terlibat dalam komunikasi penyampaian pesan pemasaran sebuah produk, dapat secara langsung maupun secara tidak langsung. Di dalam iklan, endorser digunakan sebagai juru bicara agar merek cepat melekat dibenak konsumen sehingga konsumen mau membeli merek

(14)

produk tersebut. Selebriti yang digunakan untuk mempromosikan produk, bisa berfungsi untuk

1. Memberikan kesaksian (testimonial)

2. Memberikan dorongan dan penguatan (endorsement)

3. Bertindak sebagai aktor dalam iklan.(actor)

4. Bertindak sebagai juru bicara perusahaan.(spokeperson)

Ditinjau dari sisi branding, selebriti memang dapat menjadi pencerminan personality dari sebuah merek. Selebriti adalah wujud nyata dari berbagai image atau asosiasi yang dipikirkan oleh konsumen pada suatu merek. Selebriti pendukung (celebrity endorser) adalah individu yang dikenal oleh publik atas prestasinya selain daripada produk yang didukungnya. Selebriti yang digunakan untuk memromosikan suatu produk, bisa berfungsi untuk: memberi kesaksian (testimonial), memberikan dorongan dan pengatan (endorser), bertindak sebagai aktor dalam iklan, bertindak sebagai juru bicara perusahaan. Pilihan pada selebriti ini dapat dilakukan melalui berbagai pertimbangan antara lain adalah :

1. Kepopuleran selebriti. Pilihan akan dijatuhkan pada selebriti yang kala itu sedang naik daun, dengan permasalahan apakah selebriti yang dipilihnya dapat mewakili produk yang sedang diiklankan.

2. Kondisi finansial perusahaan. Tentu saja yang berhubungan dengan keuangan perusahaan.

Setelah memiliki kedua syarat pertimbangan tersebut di atas maka dibuatlah suatu keputusan untuk menggunakan seorang selebriti yang nantinya berperan dalam iklan produk perusahaan, yang diharapkan pula nantinya selebriti tersebut benar benar mampu untuk menjadi spoke person dari merek produk (Royan 2015).

Selebriti dapat memainkan peran lebih strategis bagi merek mereka, tidak hanya mengiklankan produk, tetapi juga membantu merancang, memosisikan, dan

(15)

menjual barang dan jasa (Kotler, dan Keller, 2013). Selebriti memiliki daya tarik yang dapat dijadikan strategi yang efektif bila digunakan oleh pengiklan dalam mempromosikan produk maupun jasa. Daya tarik penggunaan selebriti oleh pemasar dibagi menjadi empat tipe, yaitu :

1. Pernyataan. Didasarkan pada pemakaian pribadi, seorang selebriti membuktikan kualitas produk atau jasa.

2. Dukungan. Selebritimeminjamkan namanya dan tampil atas nama suatu produk atau jasa dimana selebriti dapat berperan sebagai ahli ataupun bukan.

3. Aktor. Selebriti menyajiakan suatu produk atau jasa sebagai bagian dari dukungan karakter.

4. Juru bicara. Selebriti mewakili merek atau perusahaan selama jangka waktu panjang (Schiffman dan Kanuk, 2012).

1. Indikator Selebgram endorsment

Menurut Royan (2015) indikator celebrity endorser terdiri dari 4 unsur : 1. Visibility. Visibility memiliki dimensi seberapa jauh popularitas selebriti. 2. Credibility. Credibility berhubungan dengan product knowledge yang di ketahui

sang bintang

3. Attraction. Attraction lebih menitik beratkan pada daya tarik sang bintang

4. Power. Power adalah kemampuan selebriti dalam menarik konsumen untuk membeli.

Ada dua sifat penting dari kredibilitas pendukung adalah Keahlian (Expertise) mengacu pada pengetahuan, pengalamaan, keterampilan, yang dimiliki seorang pendukung yang berhubungan dengan topik iklannya. Dan Kepercayaan (Trustworthiness) yang mengacu pada kejujuran, integritas, dapat dipercayai seorang sumber. Empat atribut khusus endorser dijelaskan dengan ASET:

(16)

1. Daya tarik (Attractiveness),Daya tarik bukan hanya berarti daya tarik fisik meskipun daya tarik bisa menjadi atribut yang sangat penting tetapi meliputi sejumlah karakteristik yang dapat dilihat khalayak dalam diri pendukung; kecerdasan, sifat-sifat kepribadian gaya hidup, keatletisan postur tubuh, dan sebagainya.

2. Kesamaan dengan audiens yang dituju (Similarity),Istilah Similarity (Kesamaan dengan audiens yang dituju) menurut (Shimp dan Kanuk 2012) adalah : Suatu penelitian menunjukkan bahwa kecocokan antara persamaan (similarity) pembicara dengan khalayaknya sangatlah diperlukan bila produk atau jasa yang diiklankan ditujukan pada khalayak yang heterogen dalam selera dan atribut-atribut yang disukai.

3. Keahlian (Expertise),Expertise (keahlian) mengacu pada pengetahuan, pengalaman, atau keterampilan yang dimiliki oleh seorang pendukung yang berhubungan dengan topik iklannya. Dengan demikian, endorser dianggap sebagai orang yang ahli saat mendukung produk-produknya. Keahlian lebih dianggap sebagai hal yang dirasakan dari pada sebagai fenomena mutlak.

Kepercayaan (Trustworthiness), istilah kepercayaan (trustworthiness) adalah : kepercayaan (Trustworthiness) mengacu pada kejujuran, integritas, dan dapat dipercayainya seorang sumber. Sementara keahlian dan kepercayaan tidak saling berhubungan timbal balik, sering kali seorang pendukung tertentu dianggaap dapat sangat dipercaya padahal bukan orang yang ahli dibidang tersebut. Keadaan dapat dipercayanya seorag pendukung tergantung kepada persepsi khalayak akan motivasi dukungannya.

Berikut adalah kajian penelitian sejenis yang dirasa relevan dengan penelitian ini dan dapat dijadikan dasar dalam penelitian ini. Penelitian terdahulu dapat digunakan untuk hipotesis atau jawaban sementara dalam penelitian ini, selain itu peneliti menelaah penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan peneliti.

(17)

kajian sejenis

penulis variabel hasil

Nurlaela, Kiswati, Pudjawati. 2018 X : Celebrity Endorser Y : Minat Beli Penggunaan Celebrity Endorser bisa dijadikan cara untuk mengkomunikasikan produk atau jasa kepada konsumen sehingga konsumen tertarik dan memiliki minat beli. Awwalia. 2018 X:Testimoni,Selebgram

Endorsment.

Y; Minat beli

Hasil penelitian menunjukan bahwa Testimoni dan Selebgram Endorsment berpengaruh signifikan terhadap minat pembelian

Lesmana. 2018 X : Testimoni

Y ; minat beli

Peneliti mendapatkan hasil bahwa testimoni berpengaruh positif pada minat beli konsumen, yang diukur dengan tiga indikator dari Andrew Griffths yaitu, pengakuan, kredibilitas, dan rekomendasi.

Waqhidah. 2019 X : Testimoni, Kualitas Barang Y; Minat beli

Berdasarkan hasil pengujian secara simulat menunjukan bahwa variabel X1 dan X2 berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Y.

Sriyanto, Kuncoro. 2019

X: Brand Ambassador, Minat

Beli, Testimoni,

Y;Keputusan Pembelian

Hasil penelitian menunjukan bahwa Brand Ambassador, Minat Beli, Testimoni secara parsial dan simulat memiliki pengaruh positif dan

(18)

penulis variabel hasil

pembelian pada situs online shopee

2.5 Model Penelitian

Gambar 2.1 Model penelitian Hipotesis Penelitian

Hipottesis merupakan dugaan jawaban sementara atau belum terbukti untuk menerangkan fakta-fakta atau fenomena tertentu dan juga merupakan jawaban yang memungkinkan terhadap suatu pernyataan riset. Hipotesis yang telah dirumuskan adalah sebagai berikut :

(19)

H1:Terdapat pengaruh testimoni terhadap minat beli pada media sosial instagram.

H2 : Terdapat pengaruh selebgram endorsment terhadap minat beli pada media sosial instagram.

H3 : Terdapat pengaruh testimoni dan selebgram endorsment terhadap minat beli pada media sosial instagram.

III. Metode Penelitian 3.1 Subyek Penelitian

Subyek Penelitian merupakan suatu hal yang sangat penting untuk di tetapkan agar penelitian tersebut terarah dan terfokus pada sasaran yang diinginkan. Subjek dan objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan tujuan tertentu mengenai suatu hal yang akan dibuktikan secara subyektif. Pengertian subjek & objek penelitian menurut Sugiyono (2015) adalah sebagai berikut: “subjek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.”

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2015), populasi adalah “Wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Jadi populasi adalah semua individu yang menjadi sumber pengambilan sampel. Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah para mahasiswa/i Gunadarma Karawaci Jurusan Manajemen, yang menggunakan media sosial instagram dan

(20)

sudah pernah melakukan pembelian produk ( barang/jasa) pada sosial media instagram.

2. Sample

Menurut Sugiyono (2015) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang diambil dari populasi tersebut harus betul-betul representative (mewakili). Jumlah sample yang diambil dalam penelitian ini menggunakan rumus Lemshow (Riduwan dan Akdon, 2010), hal ini dikarenakan jumlah populasi tidak diketahui atau tidak terhingga. Berikut rumus Lemeshow yaitu : n = z1-α/2P(1-P) d2 Keterangan : n = jumlah sampel Z = Tingkat Kepercayaan = 1,96 P = Maksimal Estimasi = 0,5

d = Alpha (0,10) atau Sampling Error = 10%

Melalui rumus di atas, maka jumlah sampel yang akan diambil adalah:

n = z21-ɑp(1-p)

d2

n = 1,962 . 0,5(1-0,5)

0,12

(21)

0,01

n = 96,04 = 100

Sehingga jika berdasarkan rumus tersbut makan n yang didapatlan adalah 96,04 = 100 orang sehingga pada penelitian ini setidaknya penulis harus mengambil data dari sampel sekurang-kurangnya sejumlah 100 orang.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel penelitian menurut Sugiyono (2015) adalah “Segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Menurut Sugiyono (2015), mendefinisikan bahwa “Variabel bebas (independent variable) sering disebut juga sebagai variabel stimulus, prediktor, antecendent”. Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini variabel bebas di definisikan dalam notasi X. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu :

X1 : Testimoni

X2 : Selebgram Endorsment

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Menurut Sugiyono (2015), mendefinisikan bahwa “Variabel terikat (dependent variable) sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen”. Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat merupakan variabel penelitian yang diukur untuk mengetahui besarnya efek atau pengaruh variabel

(22)

lain. Dalam penelitian ini, variabel terikat didefinisikan dalam notasi Y. Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu :

Y: Minat beli

3.2.1 Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah suatu dimensi yang diberikan pada suatu variabel dengan memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan atau membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut, Sugiyono (2015).Penelitian ini pengaruh testimoni dan selebgram endorsment sebagai variabel independent (X), sedangkan variabel dependentnya adalah minat beli (Y). Masing-masing variabel tersebut dapat dijelaskan dalam tabel berikut :

Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel Variabel

Penelitian

Definisi Operasional Indikator

Testimoni (X1) Testimonial atau

testimoni adalah catatan ungkapan pelanggan atau konsumen mengenai produk/ jasa serta pelayanan yang dilakukan oleh toko online yang disediakan di halaman web atau media sosial.

1. Daya Tarik 2. Kredibilitas 3. Spontanitas

Lee, Monle, dan Jhanson (2011)

(23)

Selebgram Endorsment (X2)

Endorser adalah oraang yang terlihat dalam komunikasi

penyampaian pesan pemasaran sebuah produk, dapat secara langsung maupun secara tidak langsung. ( Pakaya, 2012) 1. Visibility 2. Credibility 3. Attraction 4. Power Royan (2015) Variabel Penelitian

Definisi Operasional Indikator

Minat Beli (Y) “ Minat beli merupakan perilaku yang muncul sebagai respon terhadap objek yang menunjukan keinginan konsumen untuk melakukan pembelian.” Kotler dan Keller (2012) 1. Minat transaksional 2. Minat refrensional 3. Minat prefensial 4. Minat eksploratif Ferdinand (2014)

Sumber: Jurnal dan Penelitian terdahulu yang telah diolah

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(24)

Studi pustaka dilakukan dengan mengumpulkan data penelitian yang diperoleh melalui buku-buku, jurnal, dan literatur maupun media-media lain yang terikat dengan variabel yang diteliti sebagai penunjang penelitian.

b. Metode Angket (Kuisioner)

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuisioner yaitu alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan beberapa daftar petanyaan kepada sampel yang diisi sesuai dengan pengetahuannya. Instrument kuesioner harus diukur validitas dan reabilitas datanya sehingga peneliti tersebut menghasilkan data yang valid dan reable. Instrument yang valid berarti instrument tersebut dapat dipergunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur, sedangkan instrument yang reable adalah instrument yang apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama pula.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, di mana proses penggalian informasi diwujudkan dalam bentuk angka-angka sebagai alat untuk menemukan keterangan mengenai apa yang diketahui dengan menyebarkan kuesioner. Teknik yang digunakan dalam penentuan sampel ini menggunakan non-probability tepatnya menggunakan purposive sampling, Sugiyono (2015) menyatakan bahwa purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Metode ini menggunakan kriteria yang telah ditentuian oleh peneliti untuk memilih sampel. Karakteristik responden pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Responden merupakan Mahasiswa Gunadarma Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen ,

b. Responden yang menggunakan Media Sosial Instagram dan pernah melakukan pembelian minimal 1 kali.

(25)

Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data asli yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti untuk menjawab masalah penelitiannya secara khusus. Adapun skala yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala likert.

Skala likert adalah skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu. Skala pengukuran Linkert menggradasikan jawaban dari sangat positif sampai sangat negatif dengan lima interval yaitu sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Masing - masing nilai untuk tingkatan tersebut dapat ditunjukkan sebagai berikut :

Tabel 3.2 Skor Skala Likert

Keterangan Nilai

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Netral (N) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Kuesioner-kuesioner tersebut dibagikan kepada responden secara online dengan menggunakan Google Formulir melalui media sosial seperti Line, Whatsapp, Instagram, dan beberapa media sosial lainnya.Sebuah instrumen penelitian (kuesioner) yang baik harus memenuhi syarat validitas dan reliabilitas. Oleh sebab itu, instrumen penelitian dalam hal ini kuesioner yang telah disiapkan harus diuji terlebih dulu tingkat validitas dan reliabilitasnya sebelum dilakukan penelitian sesungguhnya.

(26)

3.4 Metode Analisis Data 3.4.1 Uji Kualitas Data

1. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi dari suatu instrumen, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian. Uji Validitas membuktikan bahwa apa yang diamati oleh peneliti sesuai dengan kenyataannya, dan penjelasan apa yang diberikan sesuai dengan fakta yang sebenarnya terjadi (Nasution, 2013). Uji validitas digunakan untuk menguji valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Kriteria penilaian uji validitas adalah :

1. Jika r hitung > r tabel maka instrumen atau item-item pertanyaan berkolerasi signifikan terhadap skor total (kuesioner dinyatakan valid) 2. Jika r hitung < r tabel maka instrumen atau item-item pertanyaan tidak

berkorelasi signifikan terhadap skor total (kuesioner dinyatakan tidak valid)

2. Uji Reabilitas

Reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan mengguakan alat pengukur yang sama pulaUji reliabilitas merupakan keandalan alat ukur, seberapa jauh alat ukur yang dapat menghasilkan hasil yang kurang lebih sama ketika diterapkan pada sampel yang sama. Adapun cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus koefisien Alpha Cronbach, yaitu :

(27)

a. Apabila hasil koefisien Alpha > taraf signifikan 60% atau 0,6 maka kuesioner tersebut reliabel.

b. Apabila hasil koefisien Alpha < taraf signifikan 60% atau 0,6 maka kuesioner tersebut tidak reliabel.

Triton (2006), jika skala itu dikelompokkan ke dalam lima kelas dalam range yang sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat diinterpretasikan sebagai berikut :

1. Nilai alpha Cronbach 0,00 s.d. 0,20, berarti kurang reliabel 2. Nilai alpha Cronbach 0,21 s.d. 0,40, berarti agak reliabel 3. Nilai alpha Cronbach 0,41 s.d. 0,60, berarti cukup reliabel 4. Nilai alpha Cronbach 0,61 s.d. 0,80, berarti reliabel

5. Nilai alpha Cronbach 0,81 s.d. 1,00, berarti sangat reliabel

3. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Sample Penelitian

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah kuesioner, terdapat 12 pernyataan untuk variabel X dan 6 pernyataan untuk variabel Y, jumlah keseluruhan adalah 18 pertanyaan. Kuesioner yang disebarkan kepada responden berisikan pertanyaan mengenai Minat Beli di Media Sosial Instagram dengan variabel penelitian Testimoni (X1), Selebgram Endorsment (X2) dan Minat Beli (Y). Responden yang mengisi kuesioner dalam penelitian ini adalah konsumen yang sudah pernah berbelanja di Media Sosial Instagram yaitu sebanyak 100 orang Mahasiswa Universitas Gunadarma Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen.

(28)

4.1.1 Profil Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 100 orang responden Mahasiswa Universitas Gunadarma Karawaci Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen, yang sudah melakukan pembelian pada media sosial Instagram minimal satu kali. Data responden berdasarkan jenis kelamin dibagi menjadi 2 bagian yaitu pria dan wanita.

Tabel 4.1

Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Laki-Laki Perempuan 29 71 29% 71% Jumlah 100 100%

Sumber : Data Hasil Primer yang telah diolah, 2020

Gambar 4.1

Jenis Kelamin Rersponden

Sumber : Data Hasil Primer yang telah diolah, 2020

Berdasarkan Gambar 4.1, diketahui bahwa dari 100 responden Mahasiswa Universitas Gunadarma Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen, sebanyak 29 orang atau sebesar 29% responden berjenis kelamin laki-laki, dan sebanyak 71 orang atau sebesar 71% responden berjenis kelamin perempuan.

29%

71%

Jenis Kelamin Responden

Laki-laki Perempuan

(29)

4.1.2 Profil Data Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 100 orang responden Mahasiswa Universitas Gunadarma Karawaci Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen, yang sudah melakukan pembelian pada media sosial Instagram minimal satu kali. Data responden berdasarkan jenis kelamin dibagi menjadi 2 bagian yaitu responden yang berusia < 20 tahun dan > 20 tahun.

Tabel 4.2 Usia Responden

Usia Jumlah Persentase

< 20 tahun > 20 tahun 9 91 9% 91% Jumlah 100 100%

Sumber : Data Hasil Primer yang telah diolah , 2020

Gambar 4.2 Usia Responden

Sumber : Data Hasil Primer yang telah diolah , 2020

Berdasarkan Gambar 4.2, diketahui bahwa responden yang berusia <20 tahun sebanyak 9 orang atau sebesar 9%, dan responden yang berusia >20 tahun sebanyak 91 orang atau sebesar 91%.

9%

91%

Usia Responden

(30)

4.2 Analisis Data Uji Kualitas Data A. Uji Validitas

Uji validitas bertujuan untuk memastikan bahwa pernyataan-pernyataan dalam masing-masing variabel dapat terklarifikasi pada variabel-variabel yang telah ditentukan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan software SPSS versi 25 yang kemudian dibandingkan dengan rtabel pada tingkat signifikan 5% dan n

sebanyak 100 responden. Dalam uji validitas memiliki kriteria pengambilan keputusan, sebagai berikut :

1. Jika rhitung> rtabel atau rhitung> 0,361, maka pernyataan tersebut dinyatakan

valid.

2. Jika rhitung< rtabel atau rhitung<0,361, maka pernyataan tersebut dinyatakan

tidak valid.

Tabel 4.3

Hasil Uji Validitas Penelitian Variabel Correct Item – Total

Corelation R table Keterangan

Testimoni 0,815 0,1946 Valid 0,905 Valid 0,703 Valid 0,866 Valid 0,841 Valid 0,884 Valid Selebgram Endorsment 0,763 Valid 0,776 Valid 0,775 Valid 0,818 Valid 0,852 Valid 0,814 Valid

(31)

0,740 Valid

0,702 Valid

0,729 Valid

0,718 Valid

0,753 Valid

Sumber : Hasil Primer yang telah diolah dengan SPSS 25, 2020

Berdasarkan tabel 4.3 validitas masing - masing instrumen pernyataan di atas, diketahui bahwa seluruh pernyataan untuk tiap variabel (Testimoni, Selebgram Endorsment, Minat Beli) dinyatakan valid. Hal ini dapat diketahui dari nilai rhitung

masing - masing pernyataan telah bernilai lebih besar dari rtabel dalam penelitian ini,

yaitu 0,1946.

B. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi hasil pengukuran dari kuesioner dalam penggunaan yang berulang, dan untuk mengetahui seberapa jauh pengukuran yang telah dilakukan dalam penelitian dapat dipercaya, atau dapat diandalkan. Nilai untuk menentukan reliabilitas suatu instrumen adalah nilai Cronbach’s Alpha yang lebih besar dari 0,6.

Tabel 4.4

Hasil Uji Reliabilitas Penelitian

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

0.930 18

Sumber : Hasil Primer yang telah diolah dengan SPSS 25, 2020

Berdasarkan tabel 4.24 menunjukkan hasil pengujian reliabilitas dengan nilai Cronbach’s Alpha adalah 0,930 yang berarti lebih besar dari 0,6. Jadi dengan ini, dapat disimpulkan bahwa pernyataan yang ada adalah sangat reliabel atau dapat

(32)

dipercaya sehingga kuesioner tersebut konsisten dan dapat dilakukan pengukuran ulang.

4.2 Analisis Deskriptif

4.2.1 Tanggapan Responden Variabel Testimoni (X1)

Setelah dilakukan penelitian dengan menyebarkan kuesioner kepada 100

responden, maka di peroleh hasil tanggapan responden pada Testimoni (X1) yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.5

Hasil Frekuensi Presentase Tanggapan Responden ( X1.1)

Hasil Data Primer yang telah diolah , 2020

Berdasarkan hasil perhitungan dari 100 responden sebanyak 47% menyatakan sangat setuju, 44% merasa setuju, 8% merasa netral, 0% merasa tidak setuju, dan 1% merasa sangat tidak setuju. Dengan jumlah nilai sebesar 436 yang termasuk dalam interval 420– 500 dengan katagori sangat setuju, maka dapat disimpulkan responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan Testimoni memiliki daya tarik yang sangat besar untuk melakukan pembelian.

No. Pernyataan (X1.1)

Testimoni memiliki daya tarik yang sangat besar untuk melakukan pembelian.

Sangat Tidak Setuju (1) Tidak Setuju (2) Netral (3) Setuju (4) Sangat Setuju (5) Jumlah Skor 1. Frekuensi 1 0 8 44 47 100 2. Presentase % 1% 0% 8% 44% 47% 100% 3. Nilai 1 0 24 176 235 436

(33)

Tabel 4.6

Hasil Frekuensi Presentase Tanggapan Responden ( X1.2)

Hasil Data Primer yang telah diolah, 2020

Berdasarkan hasil perhitungan dari 100 responden sebanyak 44% menyatakan sangat setuju, 48% merasa setuju, 5% merasa netral, 1% merasa tidak setuju, dan 2% merasa sangat tidak setuju. Dengan jumlah nilai sebesar 431 yang termasuk dalam interval 420– 500 dengan katagori sangat setuju, maka dapat disimpulkan responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan Testimoni meningkatkan kepercayaan bagi para konsumen.

Tabel 4.7

Hasil Frekuensi Presentase Tanggapan Responden ( X1.3)

No. Pernyataan (X1.2)

Testimoni meningkatkan kepercayaan bagi para konsumen. Sangat Tidak Setuju (1) Tidak Setuju (2) Netral (3) Setuju (4) Sangat Setuju (5) Jumlah Skor 1. Frekuensi 2 1 5 48 44 100 2. Presentase % 2% 1% 5% 48% 44% 100% 3. Nilai 2 2 15 192 220 431 No. Pernyataan (X1.3)

Informasi yang disampaikan testimoni jujur tanpa pengaruh orang lain dan apa adanya tanpa

(34)

Hasil Data Primer yang telah diolah, 2020

Berdasarkan hasil perhitungan dari 100 responden sebanyak 25% menyatakan sangat setuju, 44% merasa setuju, 30% merasa netral, 0% merasa tidak setuju, dan 1% merasa sangat tidak setuju. Dengan jumlah nilai sebesar 392 yang termasuk dalam interval 340 – 419 dengan katagori setuju, maka dapat disimpulkan responden menyatakan setuju dengan pernyataan Informasi yang disampaikan testimoni jujur tanpa pengaruh orang lain dan apa adanya tanpa rekayasa.

Tabel 4.8

Hasil Frekuensi Presentase Tanggapan Responden ( X1.4) Sangat Tidak Setuju (1) Tidak Setuju (2) Netral (3) Setuju (4) Sangat Setuju (5) Jumlah Skor 1. Frekuensi 1 0 30 44 25 100 2. Presentase % 1% 0% 30% 44% 25% 100% 3. Nilai 1 0 90 176 125 392 No. Pernyataan (X1.4)

Saya terdorong untuk membeli produk di online shop media sosial karena memiliki testimoni yang

bagus. Sangat Tidak Setuju (1) Tidak Setuju (2) Netral (3) Setuju (4) Sangat Setuju (5) Jumlah Skor

(35)

Hasil Data Primer yang telah diolah , 2020

Berdasarkan hasil perhitungan dari 100 responden sebanyak 39% menyatakan sangat setuju, 47% merasa setuju, 10% merasa netral, 1% merasa tidak setuju, dan 3% merasa sangat tidak setuju. Dengan jumlah nilai sebesar 418 yang termasuk dalam interval 340 – 419 dengan katagori setuju, maka dapat disimpulkan responden menyatakan setuju dengan pernyataan Saya terdorong untuk membeli produk di online shop media sosial karena memiliki testimoni yang bagus.

Tabel 4.9

Hasil Frekuensi Presentase Tanggapan Responden ( X1.5)

Hasil Data Primer yang telah diolah, 2020

1. Frekuensi 3 1 10 47 39 100

2. Presentase % 3% 1% 30% 47% 39% 100%

3. Nilai 3 2 30 188 195 418

No. Pernyataan (X1.5)

Saya membaca komentar dan testimoni orang lain sebelum membeli.

Sangat Tidak Setuju (1) Tidak Setuju (2) Netral (3) Setuju (4) Sangat Setuju (5) Jumlah Skor 1. Frekuensi 3 0 7 52 38 100 2. Presentase % 3% 0% 7% 52% 38% 100% 3. Nilai 3 0 21 208 190 422

(36)

Berdasarkan hasil perhitungan dari 100 responden sebanyak 38% menyatakan sangat setuju, 52% merasa setuju, 7% merasa netral, 0% merasa tidak setuju, dan 3% merasa sangat tidak setuju. Dengan jumlah nilai sebesar 422 yang termasuk dalam interval 420– 500dengan katagori sangat setuju, maka dapat disimpulkan responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan Saya membaca komentar dan testimoni orang lain sebelum membeli.

Tabel 4.10

Hasil Frekuensi Presentase Tanggapan Responden ( X1.6)

Hasil Data Primer yang telah diolah, 2020

No. Pernyataan (X1.6)

Testimoni mempengaruhi saya dalam membeli produk secara online di media sosial.

Sangat Tidak Setuju (1) Tidak Setuju (2) Netral (3) Setuju (4) Sangat Setuju (5) Jumlah Skor 1. Frekuensi 2 2 6 44 46 100 2. Presentase % 2% 2% 6% 44% 46% 100% 3. Nilai 2 4 36 176 230 448

(37)

Berdasarkan hasil perhitungan dari 100 responden sebanyak 46% menyatakan sangat setuju, 44% merasa setuju, 6% merasa netral, 2% merasa tidak setuju, dan 2% merasa sangat tidak setuju. Dengan jumlah nilai sebesar 448 yang termasuk dalam interval 420– 500 dengan katagori sangat setuju, maka dapat disimpulkan responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan Testimoni mempengaruhi saya dalam membeli produk secara online di media sosial.

4.2.3 Tanggapan Responden Variabel Selebgram Endorsment (X2) Setelah dilakukan penelitian dengan menyebarkan kuesioner kepada 100

responden, maka di peroleh hasil tanggapan responden pada variabel Selebgram Endorsment (X1) yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.11

Hasil Frekuensi Presentase Tanggapan Responden ( X2.1)

Hasil Data Primer yang telah diolah, 2020

No. Pernyataan (X2.1)

Selebgram endorsment merupakan seseorang yang dikenal banyak orang.

Sangat Tidak Setuju (1) Tidak Setuju (2) Netral (3) Setuju (4) Sangat Setuju (5) Jumlah Skor 1. Frekuensi 0 3 14 54 29 100 2. Presentase % 0% 3% 14% 54% 29% 100% 3. Nilai 0 6 42 216 145 409

(38)

Berdasarkan hasil perhitungan dari 100 responden sebanyak 29% menyatakan sangat setuju, 54% merasa setuju, 14% merasa netral, 2% merasa tidak setuju, dan 3% merasa sangat tidak setuju. Dengan jumlah nilai sebesar 409 yang termasuk dalam interval 340 – 419 dengan katagori setuju, maka dapat disimpulkan responden menyatakan setuju dengan pernyataan Selebgram endorsment merupakan seseorang yang dikenal banyak orang.

Tabel 4.12

Hasil Frekuensi Presentase Tanggapan Responden ( X2.2)

Hasil Data Primer yang telah diolah, 2020

No. Pernyataan (X2.2)

Biasanya seorang selebgram endorsment memiliki daya tarik fisik yang menarik. Sangat Tidak Setuju (1) Tidak Setuju (2) Netral (3) Setuju (4) Sangat Setuju (5) Jumlah Skor 1. Frekuensi 0 5 15 56 24 100 2. Presentase % 0% 5% 15% 56% 24% 100% 3. Nilai 0 10 45 224 120 399

(39)

Berdasarkan hasil perhitungan dari 100 responden sebanyak 24% menyatakan sangat setuju, 56% merasa setuju, 15% merasa netral, 5% merasa tidak setuju, dan 0% merasa sangat tidak setuju. Dengan jumlah nilai sebesar 399 yang termasuk dalam interval 340 – 419 dengan katagori setuju, maka dapat disimpulkan responden menyatakan setuju dengan pernyataan Biasanya seorang selebgram endorsment memiliki daya tarik fisik yang menarik.

Tabel 4.13

Hasil Frekuensi Presentase Tanggapan Responden ( X2.3)

No. Pernyataan (X2.3)

Selebgram endorsment mampu menciptakan trend dan dapat menjadi insipirasi bagi para

penggemarnya. Sangat Tidak Setuju (1) Tidak Setuju (2) Netral (3) Setuju (4) Sangat Setuju (5) Jumlah Skor 1. Frekuensi 0 0 14 66 20 100 2. Presentase % 0% 0% 14% 66% 20% 100%

(40)

Hasil Data Primer yang telah diolah, 2020

Berdasarkan hasil perhitungan dari 100 responden sebanyak 20% menyatakan sangat setuju, 66% merasa setuju, 14% merasa netral, 0% merasa tidak setuju, dan 0% merasa sangat tidak setuju. Dengan jumlah nilai sebesar 406 yang termasuk dalam interval 340 – 419 dengan katagori setuju, maka dapat disimpulkan responden menyatakan setuju dengan pernyataan Selebgram endorsment mampu menciptakan trend dan dapat menjadi insipirasi bagi para penggemarnya.

Tabel 4.14

Hasil Frekuensi Presentase Tanggapan Responden ( X2.4)

3. Nilai 0 0 42 264 100 406

No. Pernyataan (X2.4)

Selebriti endorsment menyampaikan informasi yang dapat dipercaya dan mengatakannya dengan

jujur. Sangat Tidak Setuju (1) Tidak Setuju (2) Netral (3) Setuju (4) Sangat Setuju (5) Jumlah Skor 1. Frekuensi 0 10 34 42 14 100 2. Presentase % 0% 10% 34% 42% 14% 100%

(41)

Hasil Data Primer yang telah diolah, 2020

Berdasarkan hasil perhitungan dari 100 responden sebanyak 14% menyatakan sangat setuju, 42% merasa setuju, 34% merasa netral, 10% merasa tidak setuju, dan 0% merasa sangat tidak setuju. Dengan jumlah nilai sebesar 360 yang termasuk dalam interval 340 – 419 dengan katagori setuju, maka dapat disimpulkan responden menyatakan setuju dengan pernyataan Selebriti endorsment menyampaikan informasi yang dapat dipercaya dan mengatakannya dengan jujur.

Tabel 4.15

Hasil Frekuensi Presentase Tanggapan Responden ( X2.5)

3. Nilai 0 20 102 168 70 360

No. Pernyataan (X2.5)

Selebgram endorsment memiliki kesan yang berkelas sehingga dapat menunjukan bahwa produk

tersebut berkualitas. Sangat Tidak Setuju (1) Tidak Setuju (2) Netral (3) Setuju (4) Sangat Setuju (5) Jumlah Skor 1. Frekuensi 0 5 25 55 15 100 2. Presentase % 0% 5% 25% 55% 15% 100%

(42)

Hasil Data Primer yang telah diolah, 2020

Berdasarkan hasil perhitungan dari 100 responden sebanyak 15% menyatakan sangat setuju, 55% merasa setuju, 25% merasa netral, 5% merasa tidak setuju, dan 0% merasa sangat tidak setuju. Dengan jumlah nilai sebesar 380 yang termasuk dalam interval 340 – 419 dengan katagori setuju, maka dapat disimpulkan responden menyatakan setuju dengan pernyataan Selebgram endorsment memiliki kesan yang berkelas sehingga dapat menunjukan bahwa produk tersebut berkualitas.

Tabel 4.16

Hasil Frekuensi Presentase Tanggapan Responden ( X2.6)

3. Nilai 0 10 75 220 75 380

No. Pernyataan (X2.6)

Infromasi yang diberikan selebriti endorsment dapat dijadikan pedoman dalam pembelian produk. Sangat Tidak Setuju (1) Tidak Setuju (2) Netral (3) Setuju (4) Sangat Setuju (5) Jumlah Skor 1. Frekuensi 0 5 18 59 18 100 2. Presentase % 0% 5% 18% 59% 18% 100%

(43)

Hasil Data Primer yang telah diolah, 2020

Berdasarkan hasil perhitungan dari 100 responden sebanyak 18% menyatakan sangat setuju, 59% merasa setuju, 18% merasa netral, 5% merasa tidak setuju, dan 0% merasa sangat tidak setuju. Dengan jumlah nilai sebesar 390 yang termasuk dalam interval 340 – 419 dengan katagori setuju, maka dapat disimpulkan responden menyatakan setuju dengan pernyataan Infromasi yang diberikan selebriti endorsment dapat dijadikan pedoman dalam pembelian produk.

4.2.5 Tanggapan Responden Variabel Minat Beli (Y)

Setelah dilakukan penelitian dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 responden, maka diperoleh hasil jawaban responden pada variabel Minat Beli (Y) yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.17

Hasil Frekuensi Presentase Tanggapan Responden (Y.1)

3. Nilai 0 10 54 236 90 390

No. Pernyataan (Y.1)

Menurut saya minat transaksional menarik konsumen untuk membeli produk secara online di

media sosial. Sangat Tidak Setuju (1) Tidak Setuju (2) Netral (3) Setuju (4) Sangat Setuju (5) Jumlah Skor 1. Frekuensi 0 0 11 65 24 100

(44)

Hasil Data Primer yang telah diolah, 2020

Berdasarkan hasil perhitungan dari 100 responden sebanyak 24% menyatakan sangat setuju, 65% merasa setuju, 11% merasa netral, 0% merasa tidak setuju, dan 0% merasa sangat tidak setuju. Dengan jumlah nilai sebesar 413 yang termasuk dalam interval 340 – 419 dengan katagori setuju, maka dapat disimpulkan responden menyatakan setuju dengan pernyataan Infromasi yang diberikan selebriti endorsment dapat dijadikan pedoman dalam pembelian produk.

Tabel 4.18

Hasil Frekuensi Presentase Tanggapan Responden (Y.2)

2. Presentase % 0% 0% 11% 65% 24% 100%

3. Nilai 0 0 33 260 120 413

No. Pernyataan (Y.2)

Dengan adanya testimoni dan selebgram endorsment membuat saya bersedia

merekomendasikan pembelian produk secara online di media sosial kepada orang lain.

Sangat Tidak Setuju (1) Tidak Setuju (2) Netral (3) Setuju (4) Sangat Setuju (5) Jumlah Skor

(45)

Hasil Data Primer yang telah diolah, 2020

Berdasarkan hasil perhitungan dari 100 responden sebanyak 26% menyatakan sangat setuju, 56% merasa setuju, 18% merasa netral, 0% merasa tidak setuju, dan 0% merasa sangat tidak setuju. Dengan jumlah nilai sebesar 408 yang termasuk dalam interval 340 – 419 dengan katagori setuju, maka dapat disimpulkan responden menyatakan setuju dengan pernyataan Dengan adanya testimoni dan selebgram endorsment membuat saya bersedia merekomendasikan pembelian produk secara online di media sosial kepada orang lain.

Tabel 4.19

Hasil Frekuensi Presentase Tanggapan Responden (Y.3)

1. Frekuensi 0 0 18 56 26 100

2. Presentase % 0% 0% 18% 56% 26% 100%

3. Nilai 0 0 54 224 130 408

No. Pernyataan (Y.3)

Sebelum membeli suatu produk di media sosial saya selalu mencari informasi mengenai produk yang dijual kepada orang yang sudah pernah membelinya. Sangat Tidak Setuju (1) Tidak Setuju (2) Netral (3) Setuju (4) Sangat Setuju (5) Jumlah Skor

(46)

Hasil Data Primer yang telah diolah, 2020

Berdasarkan hasil perhitungan dari 100 responden sebanyak 37% menyatakan sangat setuju, 53% merasa setuju, 9% merasa netral, 0% merasa tidak setuju, dan 1% merasa sangat tidak setuju. Dengan jumlah nilai sebesar 425 yang termasuk dalam interval 420– 500 dengan katagori sangat setuju, maka dapat disimpulkan responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan Sebelum membeli suatu produk di media sosial saya selalu mencari informasi mengenai produk yang dijual kepada orang yang sudah pernah membelinya.

Tabel 4.20

Hasil Frekuensi Presentase Tanggapan Responden (Y.4)

1. Frekuensi 1 0 9 53 37 100

2. Presentase % 1% 0% 9% 53% 37% 100%

3. Nilai 1 0 27 212 185 425

No. Pernyataan (Y.4)

Melakukan pembelian secara online lebih menarik perhatian saya. Sangat Tidak Setuju (1) Tidak Setuju (2) Netral (3) Setuju (4) Sangat Setuju (5) Jumlah Skor 1. Frekuensi 0 0 20 32 48 100

(47)

Hasil Data Primer yang telah diolah, 2020

Berdasarkan hasil perhitungan dari 100 responden sebanyak 48% menyatakan sangat setuju, 32% merasa setuju, 20% merasa netral, 0% merasa tidak setuju, dan 0% merasa sangat tidak setuju. Dengan jumlah nilai sebesar 428 yang termasuk dalam interval 420– 500 dengan katagori sangat setuju, maka dapat disimpulkan responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan Melakukan pembelian secara online lebih menarik perhatian saya.

Tabel 4.21

Hasil Frekuensi Presentase Tanggapan Responden (Y.5)

2. Presentase % 0% 0% 20% 32% 48% 100%

3. Nilai 0 0 60 128 240 428

No. Pernyataan (Y.5)

Saya menjadikan testimoni dan selebgram endorsment sebagai tolak ukur dalam melakukan

pembelian. Sangat Tidak Setuju (1) Tidak Setuju (2)

Netral Setuju Sangat Setuju

(5)

Jumlah Skor

(48)

Hasil Data Primer yang telah diolah, 2020

Berdasarkan hasil perhitungan dari 100 responden sebanyak 24% menyatakan sangat setuju, 51% merasa setuju, 19% merasa netral, 3% merasa tidak setuju, dan 3% merasa sangat tidak setuju. Dengan jumlah nilai sebesar 390 yang termasuk dalam interval 340 – 419 dengan katagori setuju, maka dapat disimpulkan responden menyatakan setuju dengan pernyataan Saya menjadikan testimoni dan selebgram endorsment sebagai tolak ukur dalam melakukan pembelian.

Tabel 4.22

Hasil Frekuensi Presentase Tanggapan Responden (Y.6) (3) (4)

1. Frekuensi 3 3 19 51 24 100

2. Presentase % 3% 3% 19% 51% 24% 100%

3. Nilai 3 6 57 204 120 390

No. Pernyataan (Y.6)

Saya memilih untuk melakukan pembelian secara online di media sosial dalam memenuhi kebutuhan

(49)

Hasil Data Primer yang telah diolah, 2020

Berdasarkan hasil perhitungan dari 100 responden sebanyak 31% menyatakan sangat setuju, 48% merasa setuju, 19% merasa netral, 0% merasa tidak setuju, dan 2% merasa sangat tidak setuju. Dengan jumlah nilai sebesar 406 yang termasuk dalam interval 340 – 419 dengan katagori setuju, maka dapat disimpulkan responden menyatakan setuju dengan pernyataan Saya memilih untuk melakukan pembelian secara online di media sosial dalam memenuhi kebutuhan saya.

Simpulan

Berdasarkan hasil kuesioner dan pembahasan , maka dapat disimpulkan secara keseluruhan konsumenpada penelitian ini menyatakan puas dengan testimoni dan selegram pada Instagram hal ini membuat kosnumen minat beli pada media sosial

Instagram. Sangat Tidak Setuju (1) Tidak Setuju (2) Netral (3) Setuju (4) Sangat Setuju (5) Jumlah Skor 1. Frekuensi 2 0 19 48 31 100 2. Presentase % 2% 0% 19% 48% 31% 100% 3. Nilai 2 0 57 192 155 406

Gambar

Gambar 1.1 Penggunaan Internet di Ponsel digunakan Untuk Sosial Media  Sumber: Teknoia.com (2020)
Gambar 2.1 Model penelitian  Hipotesis Penelitian
Tabel 3.2  Skor Skala Likert
Tabel 4.2  Usia Responden

Referensi

Dokumen terkait

Untuk indikator ” Anda berminat terhadap motor Suzuki karena kebutuhan untuk membeli sepeda motor” sebagian besar responden menyatakan setuju dengan jumlah responden sebanyak 52

Berdasarkan hasil analisis bahwa pengaruh iklan pada media sosial instagram dan reputasi merek terhadap minat beli pada IndiHome adalah sebesar 47,1% dan sisanya adalah 52,9%

persepsi terhadap harga dengan variabel Y minat beli adalah sebesar 28,6% responden yang menyatakan persepsi terhadap harga tinggi, ternyata sebagian besar yaitu 20,8% juga

Sedangkan jawaban terendah yaitu pada indikator variabel Communication, adalah “Respon admin Coklat Majapahit, Mojokerto” dengan nilai mean sebesar 3,98 masuk dalam

Rata- rata sebesar 70% menunjukan bahwa tanggapan responden termasuk dalam rentang 68% - 84% yang berarti posisi variabel Pengaruh Promosi Media Sosial Instagram dinilai

Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa total kumulatif responden yang memberikan pernyataan setuju dan sangat setuju adalah sebesar 74% (74 orang) menyatakan

Sedangkan pada variabel Collaboration, antusiasme pengunjung Floating Market untuk mem-posting foto di akun intagram pribadi cukup tinggi, namun tidak cukup kuat menarik minat responden

Berdasarkan kuesioner yang telah disebar peneliti didapat hasil tanggapan responden terhadap Social Media Marketing yang diterapkan NA Coffee Premium yaitu sebesar 79% termasuk dalam