• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI BULAN RAMADHAN YANG INDAH SISWA KELAS V SD WIJAYA KUSUMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "IMPLEMENTASI MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI BULAN RAMADHAN YANG INDAH SISWA KELAS V SD WIJAYA KUSUMA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

304

IMPLEMENTASI MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI BULAN RAMADHAN YANG INDAH SISWA KELAS V SD WIJAYA

KUSUMA

AHMAD ROFIQI

Prodi Pendidikan Profesi Guru, IAIN Palangka Raya Email : ropitet99@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian dilatar belakangi oleh kenyataan masih rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti kelas SD Wijaya Kusuma. Hal ini ditunjukan dengan hasil belajar siswa yang dibawah KKM. Model discovery dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai model discovery dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui bisa atau tidaknya penerapan model discovery dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti kelas V SD SD Wijaya Kusuma.

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Wijaya Kusuma.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi, tes, dan dokumentasi.

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diketahui bahwa dengan penerapan model discovery dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VA SD Wijaya Kusuma dalam mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti dari sebelum tindakan, siklus I, siklus II. Pada sebelum tindakan diketahui 6 siswa yang tuntas dengan ketuntasan klasikal 21%, pada siklus I diketahui 17 siswa yang tuntas dengan ketuntasan klasikal 61%, pada siklus II diketahui 26 siswa yang tuntas dengan ketuntasan klasikal 93%. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa dengan penerapan model discovery dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VA SD Wijaya Kusuma dalam mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti.

Kata Kunci : discovery

(2)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

305 PENDAHULUAN

Keterkaitan proses menyerap informasi dengan perubahan yang positif pada diri seseorang adalah merupakan sedikit dari pengertian pendidikan. Di dalam Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 tahun 2003 dijelaskan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Dengan demikian seseorang perlu mengenyam pendidikan.

Untuk mendapatkan pendidikan yang baik setiap orang dapat memperolehnya melalui formal maupun informal. Akan tetapi semua itu tetap bermuara pada satu tujuan utama yaitu untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, baik ilmu pengetahuan yang bersifat umum maupun ilmu pengetahuan agama.

Di dalam islam sangat jelas Allah SWT menerangkan orang yang mempunyai ilmu pengetahuan akan diangkat derajatnya.

Al Qur’an Surah Al Mujadalah Ayat 11 yang artinya:

“Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:

‘Berlapang-lapanglah dalam majlis’, Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

Ilmu pengetahuan agama dalam hal ini adalah Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan yang dipahami dan dikembangkan dari ajaran dan nilai-nilai fundamental yang terkandung dalam Al-Qur’an dan sunnah. Pendidikan Agama Islam adalah suatu proses pengembangan potensi manusia menuju terbentuknya manusia sejati yang berkepribadian Islam (kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai Islam).

Dalam materi pendidikan agama Islam mencakup bahan-bahan pendidikan agama berupa kegiatan, atau pengetahuan dan pengalaman serta nilai atau norma-norma dan sikap dengan sengaja dan sistematis di berikan kepada anak didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan agama. Tujuan pendidikan agama itu akan tercapai jika dalam proses pembelajaran berjalan dengan baik.

(3)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

306

Pada abad ini proses pendidikan lebih diarahkan kepada student center, bukan lagi pada pembelajaran dengan teacher center. Dimana seorang murid harus lebih banyak melakukan aktifitas pembelajaran, sementara guru sifatnya hanya memberikan arahan, bimbingan dan sebagai fasilitator. Meskipun pembelajaran berfokus pada murid tidak berarti guru hanya diam saja, akan tetapi guru harus dapat memilih dan menggunakan berbagai macam model dan metode pembelajaran untuk dapat meningkatkan aktivitas siswa, yang kemudian berimplikasi pada hasil belajar. Sebab salah satu tolak ukur keberhasilan dalam pembelajaran adalah hasil belalar. Salah satu model pembelajaran yang dapat mengerahkan kepada student center dan memberikan pengalaman dan pengembagan kemampuan siswa adalah model pembelajaran discovery learning.

Model Discovery ialah suatu pembelajaran yang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran mental melalui tukar pendapat, dengan berdiskusi, membaca sendiri dan mencoba sendiri, agar anak dapat belajar sendiri. Dalam pendidikan agama islam merupakan ilmu yang sangat luas tidak hanya untuk mencari tahu tentang fakta-fakta, konsep-konsep prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.

Dari obsevasi yang peneliti lakukan di SD Wijaya Kusuma pada saat Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, ketika guru menerangkan banyak diantaranya yang tidak memperhatikan dan sibuk dengan kegiatan masing-masing seperti mengobrol, bercanda bahkan ada yang keluar masuk ruangan. Karena proses pembelajran yang berjalan kurang baik, maka ketika dilakukan uji kompentesi dengan memberikan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) 75, terdapat lebih dari 67 % siswa yang tidak melampaui batas KKM.

Berdasarkan paparan diatas peneliti tertarik melakukan penelitian berkaitan dengan implementasi Model Pembelajaran Discovery Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Bulan Ramadhan Yang Indah Siswa Kelas V SD Wijaya Kusuma.

METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian .

Penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris classroom action reseach, yang berarti penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas untuk

(4)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

307

mengetahui akibat tindakan kelas untuk mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada suatu subjek penelitian di kelas tersebut (Kardiawarman).

Menurut Kemmis penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan oleh peneliti dalam situasi untuk meningkatkan penalaran praktik mereka. Adapun menurut Hasleys seperti dikutip Cohen penelitian tindakan adalah intervensi dalam dunia nyata serta pemeriksaan terhadap pengaruh yang ditimbulkan dari intervensi tersebut. Penelitian lain tentang penelitian tindakan dikemukakan oleh Burns yang menyatakan bahwa penelitian tindakan adalah penerapan berbagai fakta yang dikemukakan untuk memecahkan masalah dalam situasi untuk meningkatkan kualitas tindakan yang dilakukan dengan melibatkan kolaborasi dan kerja sama para peneliti dan praktisi.

B. Tempat dan Waklu Pelaksanaan

Penelitian ini berlokasi di Sekolah Dasar Wijaya Kusma yang beralamat di Jl. Sampit – Pangkalan Bun, KM 120, Desa Asam Baru, Kecamatan Danau Seluluk, Kabupaten Seruyan . Dengan waktu pelaksanaa pada Awal Bulan Agustus sampai dengan Bulan September Tahun 2022

C. Subjek dan Objek Penelitian

Penelitian ini berbasis kolaboratif, sehingga dalam pelaksanaannya penelitian dilakukan melalui kerja sama dengan guru wali kelas V SD Wijaya Kusuma. Peneliti berperan sebagai guru untuk melakukan tindakan pembelajaran sesuai perencanaan tindakan yang dibuat. Adapun objek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Wijaya Kusuma. Pemilihan objek ini juga berdasarkan penyesuain materi yang diambil

D. Rancangan Penelitian

Model penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah model yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart. Penelitian tindakan dapat dipandang sebagai suatu siklus spiral dari penyusunan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi yang selanjutnya mungkin diikuti dengan siklus spiral berikutnya.

1. Perencanaan (Planning) Berikut hal-hal yang dilakukan sebelum tahap pelaksanaan tindakan, yaitu:

(5)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

308

a. Melakukan analisis data berupa SKL, KI, KD, IPK, dan tujuan pembelajaran serta mengembangkan silabus kurikulum 2013 terkait dengan materi berpuasa di bulan ramadhan.

b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

c. Mempersiapkan media yang akan digunakan untuk mengaplikasikan kegiatan eksperimen

d. Mempersiapkan perangkat-perangkat pembelajaran yang perlu disiapkan dan dikembangkan, yaitu: lembaran-lembaran evaluasi dan discovery lain berikut kriteria penilaian dan kunci jawaban yang akan disiapkan dan dikembangkan.

e. Mempersiapkan alat-alat untuk dokumentasi kegiatan pembelajaran.

2. Pelaksanaan tindakan (Acting)

Peneliti sebagai guru melakukan pelaksanaan kegiatan tindakan dalam pembelajaran dengan menerapkan model Discovery Learning yang dipadukan dengan model index card match. Adapun rinciannya sebagai berikut:

a. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya.

b. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

c. Menunjukan beberapa gambar untuk memberikan rangsangan mengenai materi yang akan dipelajari.

d. Memberikan kesempatan untuk menemukan permasalahan tarkaitan dengan stimulus yang diberikan dengan materi yang akan dipelajari.

e. Menjelaskan materi sebagai bahan informasi bagi siswa untuk menjawab pertanyaan telah mereka susun.

f. Membentuk beberapa kelompok untuk melakukan diskusi.

g. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan kesimpulan mereka bardasarkan hasil diskusi.

h. Melakukan perpaduan model Index Card Match dengan memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk mengampil satu buah kartu.

(6)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

309

Dan selanjutnya mereka menemukan pasangannya kemudian duduk berdekatan.

i. Mendemonstrasikan secara berpasangan kartu yang telah diperoleh.

j. Memverifikasi dari kartu-kartu yang berisi pertanyaan dan jawaban konsep yang ada pada buku/materi.

k. Menyimpulkan point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran.

l. Mengerjakan uji kompetensi untuk materi.

m. Menyimpulkan secara keseluruhan kegiatan pembelajaran.

3. Observasi.

Mengobservasi kesesuaian rencana dengan aplikasinya pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar dengan menggunakan instrument observasi yang telah dibuat sebelumnya. Kegiatan observasi ini dilakukan oleh guru sebagai teman sejawat.

4. Refleksi.

Melakukan evaluasi kekurangan dan kelebihan proses belajar mengajar pada siklus I. Kekurangan dapat diperbaiki pada siklus berikutnya.

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus. Sehingga pada saat pelaksanaan siklus kedua lebih difokuskan kepada kekurangan atau kelemahan yang ada pada siklus pertama, tapi tentunya tetap melaksanakan kelebihan-kelebihan yang ada pada siklus pertama.

E. Teknik Dan Instrumen Pengumpulan Data

Sehubungan dengan adanya pertanyaan penelitian yang tersedia, yaitu : 1. Bagaimana implementasi Model Pembelajaran Dicovery Learning Materi

Bulan Ramadhan Yang Indah Pada Siswa Kelas V SD Wijaya Kusuma.

2. Apakah implementasi Model Pembelajaran Dicovery Leraning Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Wijaya Kusuma?

Maka terdapat dua jenis data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Untuk pertanyaan yang pertama teknik dan

(7)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

310

pengumpulan datanya menggunakan lembar observasi mengenai aktivitas peserta didik dan pendidik selama kegiatan belajar mengajar dikelas, dan dokumentasi pembelajaran yang diambil oleh observer yang kemudian dianalisis secara deskriptif. Sedangkan untuk pertanyaan kedua data diperoleh dengan teknik pengukuran berupa tes hasil belajar dalam hal ini post test.

F. Teknik Analisis Data

Dalam menjawab pertanyaan penelitian, karena ada dua jenis data yang dikumpulkan yaitu dari obeservasi dan tes. Maka menggunakan dua analisis data, Analisis data kualitatif deskriptif dan analisis data kuantitatif deskriptif.

Analisis data data observasi yang menggunakan skala penilaian:

Kategori Penilaian Hasil Observasi

No Skor Kreteria

1 5 Memuaskan

2 4 Baik

3 3 Cukup

4 2 Kurang

5 1 Sangat kurang

Sedangkan untuk penilaian hasil belajar dari pengumpulan data berupa tes menggunakan rumus :

n

P = x 100 %

N

P = Porsentase ketuntasan belajar n = jumlah siswa yang tuntas N = Jumlah siswa keseluruhan

(8)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

311

Adapun discovery keberhasilan dalam penelitian ini adalah jika aktivitas dalam implementasi model pembelajaran Discovery learning mencapai keberhasilan dengan predikat/kreteria “Baik”. Sedangkan untuk hasil belajar siswa dianggap tuntas dengan nilai minimal 75 dengan porsentase rata-rata keberhasilan klasikal 85 %..

HASIL PENELITIAN

Dari penelitian yang telah dilaksanakan yang terdiri dari dua siklus, terdapat peningkatan setiap proses pembelajaran berturut- turut dari siklus pertama dan siklus kedua seperti terlihat pada presntasi pencapaian hasil belajar siswa. Nilai rata-rata siswa serta skor observasi guru dan siswa antara siklus pertama dan siklus kedua, seperti terlihat pada tabel berikut ini:

Persentase Ketuntasan Belajar Nilai Rata-Rata siswa

Serta Rata-Rata Observasi Guru dan Siswa Antara Siklus I dan Siklus II.

Siklus

Rata-Rata Nilai Siswa

Persentase Prestasi

Skor Observasi

Guru Kategori Siswa Kategori

I 72 61% 3.6 Baik 3.0 Cukup

II 85 93% 4.5 Memuaskan 4.1 Memuaskan

Tabel di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan persentase prestasi siswa dalam pembelajaran rata-rata nilai siswa berturut-turut dari siswa dari siklus I dan siklus II yaitu persentse dalam prestasi belajar siswa pada siklus I sebesar 61% dengan nilai rata-rata 72. Meningkat pada siklus II 93% dengan nilai rata-rata 85.

Peningkatan persentase prestasi belajar siswa dengan rata-rata siswa tersebut sejalan dengan peningkatan proses pembelajaran. Baik guru maupun siswa. Dari siklus pertama aktivitas guru memperoleh nilai skor 3.6 dengan kategori Baik meningkat pada siklus ke II menjadi 4.5 dengan katagori Memuaskan. Sedangkan aktivitas siswa memperoleh nilai skor 3.0 dengan kategori Cukup meningkat pada siklus ke II menjadi 4.1 dengan katagori Memuaskan.

Berdasarkan perbandingan data hasil belajar siswa pada pra siklus, siklus I dan siklus II, dapat disimpulkan penggunaan model Discovery dapat

(9)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

312

meningkatkan hasil belajar siswa materi Bulan Ramadhan Yang Indah pada siswa kelas VA Sekolah Dasar Wijaya Kusuma

Seperti dapat dilihat pada grafik berikut ini.

Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

Grafik di atas menujukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran secara berturut-turut sesuai perbandingan data hasil belajar dari pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II. Pra Siklus sebesar 21%, meningkat pada Siklus I sebesar 61%, dan meningkat lagi pada Siklus II sebesar 93%.

Dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran, maka penerapan Model Discovery mampu meningkatkan hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Sekolah Dasar Wijaya Kusuma dengan materi Bulan Ramadhan Yang Indah.

Hasil belajar siswa dapat dilihat dari tes akhir yang diberikan kepada siswa setelah pembelajaran. Peningkatan hasil belajar siswa terlihat pada setiap siklus yaitu Siklus I dan Siklus II pada aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar dan hasil yang diperoleh oleh siswa yang meningkat.

KESIMPULAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis penelitian yang didapat, maka akan disimpulkan bahwa penggunaan model Discovery dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada materi Bulan Ramadhan Yang Indah mata

9 08 07 06 05 04 0

Tunta sTidak Tunta Prosentass 3 e

02 01 00

Pr a

Siklu s

Siklu s

I Siklu s

I I

(10)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

313

Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Hal ini terbukti pada prasiklus dengan nilai rata-rata 49,2 kemudian meningkat pada siklus I dengan nilai rata-rata 72 kemudian meningkat lagi pada siklus II dengan nilai rata-rata 85. Sedangkan ketuntasan hasil belajar siswa pada pra siklus 21%

sedangkan pada siklus I adalah 61% kemudian meningkat lagi pada siklus II yaitu 93%. Selain model pembelajaran Discovery dapat meningkatkan aktivitas guru dalam membimbing dan mengambil kesimpulan dari materi pelajaran. Sedangkan aktivitas siswa, siswa dapat memperhatikan penjelasan guru selama proses pembelajaran berlangsung, siswa aktif dalam mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan guru dab bekerjasama dalam berdiskusi atau kerja kelompok.

B. Saran

Dari hasil penelitian khususnya materi Bulan Ramadhan Yang Indah mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, guru diharapkan benar-benar memperhatikan baik itu model pembelajaran ataupun media pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar, serta guru harus benar-benar menyiapkan suasana belajar yang baik dari keadaan kelas maupun kesiapan mental dan semangat siswa.

Bagi yang berminat untuk melanjutkan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran Discovery yang paling penting diperhatikan adalah guru harus memahami materi pembelajaran terlebih dahulu dan setelah itu guru harus memahami materi penggunaan model Discovery dengan cara penjelasan yang kreatif sehingga penjelasan yang dilakukan dengan menggunakan model Discovery lebih menarik.

Siswa berharap agar guru menggunakan model dan media pembelajaran dalam proses pembelajaran karena model ini dapat melibatkan siswa secara langsung serta mudah dipahami, serta partisipasi sekolah untuk menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran..

DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Omear. 2007. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta.

Huda, Miftahul. 2013. Model-model Pembelajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Jumarddin La Fua, Zuhari, Arifin. 2017. Penerapan Model Pembelajaran Index Card Match Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Vb Pada Mata Pelajaran Ipa Di SDN 1 Talaga Besar Kec. Talaga Raya Kab. Buton.

(11)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

314

Zawiyah Jurnal Pemikiran Islam. (online), Vol. 3, No 1, (https://ejournal.iainkendari.ac.id diakses 8 Oktober 2021

Kementrian Agama RI. 2012. Al Qur’an dan Terjemahannya, Bandung. Syamsil Qur’an.

Taniredja, Tukiran, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Alfabeta.

Undang-undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2004. Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama.

Yunari, Naviah. (2012). “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Discovery Learning Materi Pecahan Di Kelas III SDN 1 Wonorejo Kecamatan Pagerwojo Kabupaten Tulungagung”. (online),( http://karya- ilmiah.um.ac.id/index.php/KSDP/article/view/19118, di akses 7 Oktober 2021)

Yun Ismi Wulandari, Sunarto, Salman Alfarisy Totalia. 2015. Implementasi Model Discovery Learning Dengan Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Dan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS I SMA Negeri 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. (online), (https://jurnal.uns.ac.id diakses 7 Oktober 2021

Referensi

Dokumen terkait

Hasil uji coba produk berupa respon pendidik serta respon peserta didik menyatakan bahwa produk yang dikembangkan ini menarik, kemudian dari segi kelayakan

Peserta didik menyimak penjelasan dan klarifikasi guru mengenai konsep-konsep inti yang berkaitan dengan hakekat kemerdekaan mengemukakan pendapat dan

Bidan mengenali secara tepat tanda dan gejala perdarahan pada kehamilan, serta melakukan pertolongan pertama

[r]

Kus-Nikolajev's papers dedicated to individual motifs of folk ornamentation should be observed within the framework of the cultural- -historical methodological model: he selected

Bahan yang diperlukan untuk membuat rancangan aplikasi ini dapat berupa data yang digunakan untuk membangun aplikasi bahasa jawa berbasis android yang bisa digunakan

peningkatan penerapan pembelajaran titrasi asam basa melalui praktikum berbasis inkuiri terbimbing terhadap keterampilan proses sains dan penguasaan konsep siswa,

tata kelola satuan pendidikan anak usia dini jalur formal, pendidikan dasar, dan/atau pendidikan menengah yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau pemerintah daerah