• Tidak ada hasil yang ditemukan

Selanjutnya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Selanjutnya "

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

 

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA  NOMOR 23 TAHUN 1992 

TENTANG 

PENGESAHAN VIENNA CONVENTION FOR THE PROTECTION OF THE OZONE LAYER DAN  MONTREAL PROTOCOL ON SUBSTANCES THAT DEPLETE THE OZONE LAYER AS ADJUSTED 

AND AMENDED BY THE SECOND MEETING OF THE PARTIES LONDON, 27 29 JUNE 1990   

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA   

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,   

Menimbang  :  a. bahwa lapisan ozon sangat bermanfaat bagi perlindungan kehidupan di 

bumi  karena  dapat  melestarikan  lingkungan  hidup,  melindungi 

kesehatan manusia, kehidupan hewan dan tumbuh‐tumbuhan, serta 

mencegah kerusakan atas benda‐benda berharga dan bersejarah;    

    b. bahwa perusakan dan penipisan lapisan ozon yang disebabkan oleh zat‐

zat  perusak  ozon  (ozone  depleting  substances)  akan  sangat 

membahayakan kelestarian kehidupan di bumi;    

    c. bahwa di Wina, Austria, pada tanggal 22 Maret 1985 dan di Montreal, 

Kanada, pada tanggal 16 September 1987 masing‐masing telah diterima  Vienna Convention for the Protection of the Ozone Layer dan Montreal  Protocol on Substances that Deplete the Ozone Layer as Adjusted and  Amended by the Second Meeting of the Parties London, 27  ‐29 June 

1990  yang  bertujuan  menggalang  kesepakatan  dan  kerjasama 

(2)

    d. bahwa Indonesia sebagai anggota masyarakat international memandang  perlu ikut aktif di dalam kegiatan bersama yang bertujuan mencegah  perusakan dan penipisan lapisan ozon tersebut;  

 

    e. bahwa sehubungan dengan itu, dan sesuai dengan Amanat Presiden 

Republik Indonesia kepada Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Gotong 

Royong  Nomor  2826/HK/1960  tangal  22  Agustus  1960  tentang 

Pembuatan Perjanjian‐perjanjian dengan Negara Lain, dipandang perlu  untuk mengesahkan Konvensi Wina dan Protokol Montreal tersebut di  atas dengan Keputusan Presiden;  

 

Mengingat  :  Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 11 Undang‐Undang Dasar 1945;    

MEMUTUSKAN : 

 

Menetapkan  :  KEPUTUSAN PRESIDEN  REPUBLIK  INDONESIA  TENTANG  PENGESAHAN 

VIENNA CONVENTION FOR THE PROTECTION OF THE OZONE LAYER DAN  MONTREAL  PROTOCOL  ON  SUBSTANCES  THAT  DEPLETE  THE  OZONE  LAYER AS ADJUSTED AND AMENDED BY THE SECOND MEETING OF THE  PARTIES LONDON, 27 ‐29 JUNE 1990.  

 

Pasal 1   

Mengesahkan Vienna Convention for the Protection of the Ozone Layer dan Montreal  Protocol on Substances that Deplete the Ozone Layer as Adjusted and Amended by the  Second Meeting of the Parties London, 27 ‐29 June 1990 yang masing‐masing telah diterima  di Wina, Austria, pada tanggal 22 Maret 1985 dan di Montreal, Kanada, pada tanggal 16  September 1987 yang salinan naskah aslinya dalam bahasa Inggeris sebagaimana terlampir  pada Keputusan Presiden ini.  

(3)

Pasal 2   

Keputusan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.    

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Keputusan Presiden ini 

dengan penempataannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.  

   

ditetapkan di Jakarta   pada tanggal 13 Mei 1992  

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA  ttd. 

SOEHARTO  Diundangkan di Jakarta 

pada tanggal 13 Mei 1992 

MENTERI/SEKRETARIS NEGARA  REPUBLIK INDONESIA 

Referensi

Dokumen terkait

Konsistensi penelitian saya, dapat dilihat dari penelitian pertama hingga penelitian keempat, dimana pada penelitian pertama dan ketiga saya meneliti tentang

Business strategy is a very important component in an attempt to compete with other companies with business strategy, including determination of strategy of market

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA, YOGYAKARTA RABU, 18

Namun, berdasarkan temuan peneliti dalam survei awal menggunakan angket terbuka yang dilakukan pada bulan Juni 2015 terhadap 20 mahasiswa sebuah perguruan tinggi swasta

(5) Tersedianya laboratorium lapang pengolahan limbah peternakan yaitu biogas dan pengolahan residu yang dihasilkan dari operasional instalasi biogas menjadi pupuk organik;.

Kesimpulan penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa pendekatan PMRI dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas V SDN Plaosan 2 pada

Dapat menentukan letak sudut bidang dengan bidang alas dengan langkah-langkah yang kurang lengkap, dan belum tepat dalam menentukan sinus sudutnya. Tabel 4.35

Kegiatan manajemen dan modifikasi lingkungan yang dilakukan secara sesuai tipe fokus terpadu antar lintas sektor dan intensif dapat membantu pemutusan rantai