• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI MONITORING DAN EVALUASI ANGGARAN KELITBANGAN PADA BAPPEDA LITBANG KOTA PALEMBANG MENGGUNAKAN METODE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "APLIKASI MONITORING DAN EVALUASI ANGGARAN KELITBANGAN PADA BAPPEDA LITBANG KOTA PALEMBANG MENGGUNAKAN METODE"

Copied!
122
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

Disusun Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma IV Pada Jurusan Manajemen Informatika Program Studi Manajemen Informatika

Politeknik Negeri Sriwijaya Oleh:

Mila Kesuma 061840831594

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA DIV POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

PALEMBANG 2022

(2)

ii

(SCAN PENGESAHAN)

(3)

iii

(4)

iv

(5)

v

(6)

vi

dengan ilmu, dan barangsiapa yang ingin sukses pada keduanya (dunia dan akhirat) maka hendaklah dengan ilmu (pula)”

(Imam Syafi’i)

“Apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah

melewatkanku”

(Umar Bin Khatab)

Kami persembahkan untuk :

1. Allah SWT & Nabi Muhammad SAW 2. Kedua Orang Tua Tercinta

3. Diri Sendiri

4. Keluarga Besar Bappeda Litbang Kota Palembang

5. Almamater Kebanggaan (Politeknik Negeri Sriwijaya) 6. Jurusan Manajemen Informatika 7. Teman-Teman Seperjuangan

Angkatan 2018 Khususnya Kelas 8 MI B

8. Orang-orang yang telah kurepotkan

(7)

vii

yang berisi perencanaan, pengawasan dan pengoptimalan pekerjaan secara sistematis dalam bentuk satuan moneter yang menghasilkan anggaran di dalam kegiatan perusahaan dalam satu periode ataupun periode berikutnya.

Tujuan dari pembuatan system aplikasi ini adalah terbentuknya aplikasi e- monev anggaran pada bidang Litbang di Bappeda Litbang Kota Palembang, untuk membantu mengurangi tingkat kesalahan yang terjadi dan System aplikasi ini dapat membantu dalam pengolahan anggaran kegiatan pada Bappeda Litbang Kota Palembang bidang Litbang. Adapun Metode yang ditanamkan pada sistem aplikasi E-Monev adalah Activity-Based Budgeting.

Metode yang digunakan selama penelitian sampai dengan penulisan Laporan Tugas Akhir ini antara lain : Metode Observasi, Metode Wawancara dan Metode Referensi. Hasil penelitian ini yaitu aplikasi yang mampu memonitoring dan mengevaluasi anggaran kegiatan yang dapat digunakan sebagai alternatif untuk memecahkan masalah yanga ada pada bappeda litbang kota Palembang bidang Litbang.

Kata Kunci : Bappeda, Monitoring, Evaluasi, Anggaran, Aplikasi, Website, Activity-Based Budgeting

(8)

viii

company activities in one period or the next. The purpose of making this application system is the formation of a budget e-monev application in the Litbang field at the Palembang City Litbang Bappeda, to help reduce the error rate that occurs and this application system can assist in processing the activity budget at the Palembang City Litbang Bappeda in the Litbang field.

The method embedded in the E-Monev application system is Activity-Based Budgeting. The methods used during the research up to the writing of this final report include: Observation Method, Interview Method and Reference Method. The results of this study are applications that are able to monitor and evaluate activity budgets that can be used as an alternative to solving problems that exist in the Litbang Bappeda Palembang in the Litbang field.

Keywords: Bappeda, Monitoring, Evaluation, Budget, Application, Website, Activity-Based Budgeting

(9)

ix

melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Aplikasi Monitoring Dan Evaluasi Anggaran Kelitbangan Pada Bappeda Litbang Kota Palembang Menggunakan Metode Activity-Based Budgeting Berbasis Website” ini dengan tepat waktu dan tanpa adanya halangan yang berarti. Tugas Akhir adalah sebagai salah satu syarat yang telah ditetapkan dalam menyelesaikan pendidikan Diploma IV di Politeknik Negeri Sriwijaya.

Tugas Akhir ini disusun berdasarkan apa yang telah penulis teliti yakni bertempat di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kota Palembang dimulai dari tanggal 28 April 2022.

Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini dapat memberikan yang terbaik, akan tetapi penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan Tugas Akhir ini. Hal ini terjadi karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki.

Namun berkat bimbimgan, petunjuk dan nasihat dari semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan, Dalam kesempatan ini juga, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar- besarnya kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu dalam penyusunan Tugas Akhir ini khususnya kepada:

1. Bapak Dr. Ing. Ahmad Taqwa, M.T. selaku Direktur Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang .

2. Bapak Carlos RS, S.T., M.T. selaku Pembantu Direktur I Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang.

3. Ibu Nelly Masnilla, S.E, M.Si,Ak. selaku Pembantu Direktur II Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang.

(10)

x Sriwijaya Palembang.

6. Ibu Dr. Indri Ariyanti, SE., M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang.

7. Bapak Meivi Kusnandar, S.Kom., M.Kom. selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Informatika Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang.

8. Ibu Henny Madora, S.Kom., M.M. selaku pembimbing yang telah banyak memberikan arahan dan masukan kepada kami dalam melaksanakan kerja praktek dan juga penyelesaian laporan kerja praktek ini.

9. Kedua orang tuaku tercinta yang senantiasa memberikan doa dan semangat, dukungan serta saran yang sangat bermanfaat agar terus melakukan yang terbaik.

10. Adik-adikkuh yang telah mensupport dan membantuku selama perkuliahan.

11. Teman-teman seperjuangan Jurusan Manajemen Informatika yang sudah banyak membantu dalam menyelesaikan Tugas Akhir.

12. Last but not least, I wanna thank me, for believe in me, for doing all this hard work, for having nodays off,,for never quitting, for just being me at all times.

Penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami dan bagi mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya Jurusan Manajemen Informatika pada umumnya serta dapat memberikan masukan pikiran dalam rangka meningkatkan mutu dalam pembelajaran.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih terdapat kesalahan dan kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan penulis yang akan datang.

Palembang, 28 April 2022 Mila Kesuma

(11)

xi

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR ... ii

LEMBAR PENGAJUAN JUDUL TUGAS AKHIR ... iii

LEMBAR PENGAJUAN JUDUL TUGAS AKHIR ... iv

LEMBAR PENGESAHAN JUDUL TUGAS AKHIR ... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 3

1.3. Pembatasan Masalah ... 3

1.4. Tujuan dan Manfaat ... 3

1.5.Sistematika Penulisan ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1. Teori Umum ... 6

2.1.1 Pengertian Komputer ... 6

2.1.2 Pengertian Internet ... 6

2.1.3 Pengertian Informasi ... 7

2.1.4 User Interface ... 7

2.1.5 Pengertian Metode Pengembangan Sistem ... 7

2.2. Teori Khusus ... 8

2.2.1 Pengertian Data Flow Diagram (DFD) ... 8

(12)

xii

2.2.5 Pengertian Kamus Data ... 16

2.3. Teori Judul ... 16

2.3.1 Pengertian Metode Activity Based-Budgeting ... 16

2.3.2 Pengertian Aplikasi ... 19

2.3.3 Pengertian Monitoring ... 19

2.3.4 Pengertian Evaluasi ... 20

2.3.5 Pengertian Anggaran ... 20

2.3.6 Pengertian Bappeda Litbang Kota Palembang ... 21

2.3.7 Pengertian Judul Secara Keseluruhan ... 21

2.4. Teori Program ... 21

2.4.1 Pengertian MySQL ... 21

2.4.2 Pengertian Website ... 22

2.4.3 Pengertian XAMPP ... 22

2.4.4 Pengertian Sublime Text ... 23

2.4.5 Pengertian PHP ... 23

2.4.6 Pengertian HTML ... 24

2.4.7 Pengertian CSS ... 24

2.4.8 Pengertian JavaScript ... 24

2.4.9 Pengertian Bootstrap ... 25

2.5 Referensi Penelitian Sebelumnya ... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 29

3.1. Bappeda Litbang Kota Palembang ... 29

3.1.1 Profil Bappeda Litbang Kota Palembang ... 30

3.1.2 Struktur Organisasi ... 34

3.1.3 Tugas Pokok dan Fungsi Struktur Organissasi Bappeda Litbang Kota Palembang ... 35

3.2. Lokasi Penelitian ... 50

(13)

xiii

3.3.2 Bahan ... 51

3.4 Tahapan Penelitian ... 51

3.4.1 Tahap Perumusan Masalah ... 51

3.4.2 Tahap Pengumpulan Data ... 51

3.4.3 Tahap Perancangan Penelitian ... 52

3.5 Metode Analisis Sistem ... 53

3.5.1 Analisis Biaya Metode Activity Based-Budgeting ... 53

3.5.2 Penganggaran Pada Bappeda Litbang Kota Palembang 53 3.5.3 Penggerak Aktivitas ... 55

3.5.4 Sumber Dayadan Biaya yang Dibutuhkan ... 55

3.6 Metode Pengembangan Sistem ... 58

3.6.1 Waterfall ... 58

3.7 Sistem Yang Sedang Berjalan ... 59

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 60

4.1. Perencanaan (Planning) ... 60

4.1.1 Studi Kelayakan ... 60

4.1.2 Analisis Kebutuhan Sistem ... 61

4.1.2.1 Kebutuhan Fungsional ... 61

4.1.2.2 Kebutuhan Non-Fungsional ... 61

4.2. Perancangan (Design) ... 62

4.2.1 Diagram Konteks ... 63

4.2.2 Data Flow Diagram (DFD) ... 64

4.2.3 Flowchart ... 65

4.2.3.1 Flowchart Admin ... 65

4.1.3.2 Flowchart Kepala Bidang (Kabid) ... 66

4.1.3.3 Flowchart Kepala Sub Bidang (Kasubbid)... 67

4.2.4 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 68

(14)

xiv

4.2.7.1 Rancangan Halaman Login ... 73 4.1.7.2 Rancangan Halaman Sistem Hak Akses Admin .. 74

4.2.7.2.1 Rancangan Halaman Dashboard

Admin ... 74 4.2.7.2.2 Rancangan Halaman Data Anggaran .... 74 4.2.7.2.3 Rancangan Halaman Data User ... 75 4.2.7.2.4 Rancangan Halaman Data Standar

Biaya ... 76 4.2.7.2.5 Rancangan Halaman Data Belanja ... 76 4.1.7.3 Rancangan Halaman Sistem Hak Akses Kabid ... 77

4.2.7.3.1 Rancangan Halaman Dashboard

Kabid ... 77 4.2.7.3.2 Rancangan Halaman Data Anggaran .... 78 4.2.7.3.3 Rancangan Halaman Data Belanja ... 78 4.2.7.3.4 Rancangan Halaman Data Standar

Biaya ... 79 4.1.7.4 Rancangan Halaman Sistem Hak Akses

Kasubbid ... 79 4.2.7.4.1 Rancangan Halaman Dashboard

Kasubbid ... 79 4.2.7.4.2 Rancangan Halaman Data Anggaran .... 80 4.2.7.4.3 Rancangan Halaman Data Profil ... 81 4.2.7.4.4 Rancangan Halaman Data Belanja ... 81 4.2.7.4.5 Rancangan Halaman Data Standar

Biaya ... 82 4.2.7.4.6 Rancangan Halaman Data Realisasi ... 82 4.2.7.4.7 Rancangan Halaman Data Realisasi Periode ... 83

(15)

xv

4.3.2 Tampilan Halaman Sistem Hak Akses Admin... 84

4.3.2.1 Tampilan Halaman Dashboard Admin ... 84

4.3.2.2 Tampilan Halaman Data Anggaran ... 85

4.3.2.3 Tampilan Halaman Data Belanja ... 86

4.3.2.4 Tampilan Halaman Data User ... 86

4.3.2.5 Tampilan Halaman Data Standar Biaya ... 87

4.3.3 Tampilan Halaman Sistem Hak Akses Kabid ... 87

4.3.3.1 Tampilan Halaman Dashboard Kabid ... 87

4.3.3.2 Tampilan Halaman Data Anggaran ... 87

4.3.3.3 Tampilan Halaman Data Belanja ... 88

4.3.3.4 Tampilan Halaman Data Standar Biaya ... 89

4.3.4 Tampilan Halaman Sistem Hak Akses Kasubbid ... 89

4.3.4.1 Tampilan Halaman Dashboard Kasubbid ... 89

4.3.4.2 Tampilan Halaman Data Profil ... 90

4.3.4.3 Tampilan Halaman Data Anggaran ... 91

4.3.4.4 Tampilan Halaman Data Standar Biaya ... 91

4.3.4.5 Tampilan Halaman Data Daftar Belanja... 92

4.3.4.6 Tampilan Halaman Data Perhitungan ABB ... 92

4.3.4.7 Tampilan Halaman Data Realisasi Periode ... 93

4.4. Pengujian (Testng) ... 94

4.4.1 Rencana Pengujian ... 94

4.4.2 Kesimpulan Hasil Pengujian ... 97

4.4.3 Pemeliharaan Sistem ... 97

4.4.4 Pembahasan Hasil Implementasi... 97

(16)

xvi DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(17)

xvii

Tabel 2.3 Simbol-Simbol Pada Blockchart ... 13

Tabel 2.4 Simbol-Simbol Pada Entity Relationship Diagram (ERD) ... 15

Tabel 2.5 Simbol-Simbol Pada Kamus Data... 16

Tabel 3.1 Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin ... 32

Tabel 3.2 Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan... 32

Tabel 3.3 Komposisi Pegawai Berdasarkan Pangkat/Golongan ... 33

Tabel 3.4 Activity Drivers pada Aktivitas di Bappeda Litbang Kota Palembang Bidang Litbang ... 55

Tabel 3.5 Kegiatan Aspek Pasar di Indeks Daya Saing Daerah ... 56

Tabel 3.6 Kegiatan Aplikasi Sistem Informasi Kelitbangan(ASIK) ... 56

Tabel 3.7 Kegiatan Organisasi Penelitian dan Pengembangan ... 56

Tabel 4.1 Data Belanja ... 70

Tabel 4.2 Data User ... 71

Tabel 4.3 Standar Biaya ... 71

Tabel 4.4 Data Anggaran ... 72

(18)

xviii

Gambar 3.2 Lokasi Bappeda Litbang Kota Palembang ... 31

Gambar 3.3 Struktur Organisasi ... 34

Gambar 3.4 Sistem Yang Sedang Berjalan ... 59

Gambar 4.1 Diagram Konteks... 63

Gambar 4.2 Data Flow Diagram (DFD) ... 64

Gambar 4.3 Flowchart Admin ... 65

Gambar 4.4 Flowchart Kabid ... 66

Gambar 4.5 Flowchart Kasubbid ... 67

Gambar 4.6 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 68

Gambar 4.7 Rancangan Halaman Login ... 73

Gambar 4.8 Rancangan Halaman Dashboard Admin... 74

Gambar 4.9 Rancangan Halaman Data Anggaran ... 74

Gambar 4.10 Rancangan Halaman Data User ... 75

Gambar 4.11 Rancangan Halaman Data Standar Biaya... 76

Gambar 4.12 Rancangan Halaman Data Belanja ... 76

Gambar 4.13 Rancangan Halaman Dashboard Kabid ... 77

Gambar 4.14 Rancangan Halaman Data Anggaran ... 78

Gambar 4.15 Rancangan Halaman Data Belanja ... 78

Gambar 4.16 Rancangan Halaman Standar Biaya ... 79

Gambar 4.17 Rancangan Halaman Dashboard Kasubbid ... 80

Gambar 4.18 Rancangan Halaman Data Anggaran ... 80

Gambar 4.19 Rancangan Halaman Data Profil ... 81

Gambar 4.20 Rancangan Halaman Data Belanja ... 81

Gambar 4.21 Rancangan Halaman Data Standar Biaya... 82

Gambar 4.22 Rancangan Halaman Data Realisasi ... 82

(19)

xix

Gambar 4.26 Tampilan Halaman Data Anggaran ... 85

Gambar 4.27 Tampilan Halaman Data Belanja ... 86

Gambar 4.28 Tampilan Halaman Data User ... 86

Gambar 4.29 Tampilan Halaman Data Standar Biaya ... 87

Gambar 4.30 Tampilan Halaman Dashboard Kabid ... 88

Gambar 4.31 Tampilan Halaman Data Belanja ... 88

Gambar 4.32 Tampilan Halaman Data Standar Biaya ... 89

Gambar 4.33 Tampilan Halaman Dashboard Kasubbid ... 90

Gambar 4.34 Tampilan Halaman Data Profil ... 90

Gambar 4.35 Tampilan Halaman Data Anggaran ... 91

Gambar 4.36 Tampilan Halaman Data Standar Biaya ... 91

Gambar 4.37 Tampilan Halaman Data Daftar Belanja ... 92

Gambar 4.38 Tampilan Halaman Data Perhitungan ABB ... 92

Gambar 4.39 Tampilan Halaman Data Realisasi Periode ... 9

(20)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Semakin majunya perkembangan teknologi sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia, dengan menawarkan berbagai kemudahan untuk semua pekerjaan, kegiatan dan informasi bisa lebih mudah di akses dimanapun dan kapanpun. Perkembangan dunia teknologi di bidang komputer saat ini, baik dalam perangkat keras (Hardware) maupun perangkat lunak (Software), sudah semakin pesat dan merambah ke berbagai sisi kehidupan manusia. Semakin berkembangnya teknologi informasi dapat mendorong individu/perorangan, organisasi/masyarakat, maupun instansi/lembaga untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam segala bidang, seperti pendidikan, kesehatan, bisnis, administrasi, pemerintahan dan kepolisian. Banyak kemudahan yang dapat diberikan oleh teknologi terutama dari segi efisien, keakuratan dan efektivitas dalam menghasilkan informasi dengan cepat sehingga pengguna (user) dapat meminimalisir waktu agar lebih cepat dan mengurangi human error.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kota Palembang beralamat di Jl. Merdeka No.74, 22 Ilir, Kec.

Bukit Kecil, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30131, Kota Palembang, Sumatera Selatan. Kegiatan perkantoran saat ini tidak hanya dilakukan oleh perusahaan saja tetapi juga di sektor industri atau lembaga di bawah naungan pemerintah yang melaksanakan kegiatan perkantoran. Hal yang sama juga berlaku untuk Kantor Bappeda Litbang Kota Palembang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan perkantoran.

Setiap Instansi, pemerintahan dapat dipastikan mempunyai suatu unit khusus yang bertugas dalam bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang).

Dengan kata lain setiap pemerintahan pasti memerlukan suatu unit yang mengelola segala sesuatu yang berhubungan dengan anggaran kegiatan. Penggunaan sistem yang terkomputerisasi diharapkan dapat membantu pihak Bappeda dalam mengelola anggaran kegiatan secara efektif dan efisien. Dengan menggunakan

(21)

Bab I Pendahuluan sistem yang terkomputerisasi akan diperoleh manfaat kecepatan, kemudahan dan hemat.

Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance) serta dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, serta untuk lebih memantapkan pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mencapai tujuan instansi, Pemerintah telah mengeluarkan berbagai panduan dan aturan yang menjadi dasar bagi pemerintah daerah; baik provinsi maupun kabupaten/kota; untuk melaksanakan kegiatan pemantauan dan evaluasi pengelolaan keuangan di daerahnya, yaitu dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 2020 Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah.

Bappeda Litbang Kota Palembang merupakan perangkat dinas daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota Palembang.Bappeda Litbang Kota Palembang juga merupakan unsur penunjang urusan pemerintahan bidang perencanaan pembangunan daerah dan urusan penelitian dan pengembangan yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota Palembang melalui Sekretaris Daerah Kota Palembang. Bappeda Litbang Kota Palembang mempunyai tugas membantu walikota dalam melaksanakan fungsi penunjang urusan di bidang perencanaan pembangunan daerah, penelitian, dan pengembangan. Pengelola Keuangan Daerah adalah pejabat pengelola keuangan daerah yang melakukan keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan Keuangan Daerah.

Di Bappeda Litbang Kota Palembang terkhusus bidang Litbang sistem yang digunakan masih manual, dikarenakan bidang Litbang belum memiliki sistem informasi yang bisa memonitoring dan mengevaluasi semua anggaran yang ada di Litbang. Pada penerapan sistem tersebut terdapat beberapa kendala dalam penganggaran kegiatan. Dari data yang ada, bidang litbang harus melakukan

(22)

Bab I Pendahuluan pemeriksaan lagi terhadap standar biaya untuk melakukan pengelolaan anggaran tersebut untuk mengetahui berapa angaran yang telah direalisasikan, hal inilah yang mendasari penulis tertarik untuk membahas Tugas Akhir (TA) dengan judul

“Aplikasi Monitoring Dan Evaluasi Anggaran Kelitbangan Pada Bappeda Litbang Kota Palembang Menggunakan Metode Activity-Based Budgeting Berbasis Website”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan adalah bagaimana “Aplikasi Monitoring Dan Evaluasi Anggaran Kelitbangan Pada Bappeda Litbang Kota Palembang Menggunakan Metode Activity-Based Budgeting Berbasis Website ?”.

1.3 Pembatasan Masalah

Dalam penulisan Tugas Akhir(TA) agar lebih terarah dan tidak keluar dari pokok permasalahan yang dihadapi oleh pihak Bappeda Litbang Kota Palembang dan tujuan utama dalam penulisan Tugas Akhir ini, maka penulis membatasi masalah yang ada yaitu data kegiatan dan data anggaran yang telah disediakan oleh bidang Litbang pada Bappeda Litbang Kota Palembang.

1.4 Tujuan dan Manfaat 1.4.1 Tujuan

Tujuan dari pembuatan system aplikasi ini adalah sebagai berikut :

1. Tujuan pertama dari pembuatan system aplikasi ini adalah terbentuknya aplikasi Monitoring dan Evaluasi anggaran pada bidang Litbang di Bappeda Litbang Kota Palembang.

2. Untuk membantu mengurangi faktor tingkat kesalahan yang terjadi.

3. System aplikasi ini dapat membantu dalam pengolahan anggaran kegiatan di bidang Litbang pada Bappeda Litbang Kota Palembang.

(23)

Bab I Pendahuluan 1.4.1 Manfaat

Manfaat dari pembuatan aplikasi ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mempermudah pegawai untuk memasukan dalam penyusunan laporan realisasi pelaksanaan anggaran;

2. Sebagai bahan dalam sinkronisasi anggaran dengan kegiatan pada Bappeda Litbang Kota Palembang.

3. Untuk meningkatkan dalam laporan anggaran kegiatan serta memberikan informasi laporan anggaran yang tepat dan efisien.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika pembahasan dan penulisan laporan ini adalah terdiri adalah terdiri atas lima bab, masing-masing bab berisi:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini dibahas mengenai latar belakang, judul laporan, rumusan masalah, Batasan masalah, tujuan dan manfaat, serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan menjelaskan teori umum, yang berkaitan dengan judul, teori khusus yaitu berkaitan dengan sistem yang dipakai dalam aplikasi yang akan dibuat, teori program yang berkaitan dengan aplikasi program yang akan di buat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini akan menjelaskan tentang instansi tempat penelitian, tahapan penelitian, lokasi penelitian, dan teknik pengumpulan data serta uraian implementasi metode yang dipakai.

(24)

Bab I Pendahuluan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi rancangan dan pembahasan hasil dari sistem yang akan dibuat serta hasil pengujian yang telah dilaksanakan terhadap sistem yang telah dibuat.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan membahas tentang kesimpulan dari permasalahan yang telah di Analisa. Sebagai tindak lanjut dari kesimpulan, maka pada akhir penulisan akan diberikan saran-saran yang berhubungan dengan permasalahn yang telah dibahas.

(25)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum

2.1.1 Pengertian Komputer

Menurut Fachri dkk (2020:13) “Komputer adalah sebuah mesin hitung elektronik yang secara cepat menerima informasi masukan digital dan mengolah informasi tersebut menurut seperangkat interuksi yang tersimpan dalam komputer tersebut dan menghasilkan keluaran informasi yang dihasilkan setelah diolah”.

Menurut Sanders dalam Wahyudin dan Munir (2018:1) “Komputer adalah sistem elektronik untuk memanipulasi data yang cepat dan tepat serta dirancang dan diorganisasikan supaya secara otomatis menerima dan menyimpan data input, memprosesnya dan menghasilkan output berdasarkan instruksi-instruksi yang telah tersimpan di dalam memori”.

Dari pernyataan yang telah ditemukan oleh pengarang diatas maka penulis menarik kesimpulan bahwa komputer adalah elektronik yang mampu membuat pekerjaan manusia lebih mudah atau lebih efisien.

2.1.2 Pengertian Internet

Menurut Ichsan (2019:248) “Internet adalah singkatan dari Interconnected Networking yang apabila diartikan dalam Bahasa Indonesia berarti rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian jaringan.”.

Menurut Nurofik dalam Supriyanto (2021:108) “Internet adalah suatu hubungan antara berbagai jenis komputer dan juga dengan jaringan di dunia yang punya sistem operasi dan juga aplikasi yang berbeda-beda, dimana hubungan tersebut memanfaatkan kemajuan perangkat komunikasi semacam telepon dan satelit yang memakai protokol standar dalam melakukan hubungan komunikasi, yaitu protokol TCP/IP (Transmission Control Internet Protocol)”.

Dari pernyataan yang telah ditemukan oleh pengarang diatas maka penulis menarik kesimpulan bahwa internet adalah komponen yang penting karena internet merupakan jaringan dapat menghubungkan beberapa komputer.

(26)

BAB II Tinjauan Pustaka 2.1.3 Pengertian Informasi

Menurut Simarmata dkk (2020:11) “Informasi adalah segala hal yang kita komunikasikan, seperti yang disampaikan seseorang lewat bahasa lisan, surat kabar, video dan lain-lain”.

Menurut Suprihadi (2020:9) “Informasi adalah sesuatu fakta yang dapat dimengerti oleh pemilik atau penggunanya”.

Dari pernyataan yang telah ditemukan oleh pengarang diatas maka penulis menarik kesimpulan bahwa informasi adalah sesuatu fakta yang disampaikan seseorang melalui komunikasi.

2.1.4 User Interface

Menurut Nidhom (2019:2) “Antarmuka Pengguna (User Interface) dimana User Interface ini dikendalikan oleh user untuk melaksanakan fungsi-fungsi yang terdapat pada dalam sistem”.

Menurut Tri Rachmadi (2020:3) “User Interface adalah Interaksi Manusia dengan Komputer yang mempunyai karakteristik tertentu untuk mencapai tujuan tertentu dengan menjalankan sebuah sistem yang bertopengkan sebuah antarmuka (interface)”.

Dari pernyataan yang telah ditemukan oleh pengarang diatas maka penulis menarik kesimpulan bahwa user interface adalah tampilan visual yang menghubungkan sistem dengan pengguuna (user).

2.1.5 Pengertian Metode Pengembangan Sistem

Menurut Rosa, Shalahudin (2018:26) “Metode Pengembangan Sistem atau System Development Life Cycle (SDLC) adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu perangkat lunak dengan menggunkan model-model dan metodologi yang digunakaan untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya”.

(27)

BAB II Tinjauan Pustaka 2.2 Teori Khusus

2.2.1 Pengertian Data Flow Diagram (DFD)

Menurut Rozaq (2020:48) “DFD merupakan diagram yang menggunakan notasi untuk mengambarkan arus dari data sistem. DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mepertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau disimpan. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodelogi pengembangan sistem terstruktur. DFD menggambarkan arus data didalam sistem dengan terstruktur dan jelas. Selain itu, DFD juga merupakan dokumentasi sistem yang baik.”

Menurut Hartini (2021:200) “DFD adalah representasi grafik dari sebuah sistem yang menunjukkan entitas-entitas internal dan eksternal dari sistem tersebut dan aliran-aliran data ke dalam dan keluar dari entitas-entitas tersebut.”

Menurut Yendrianof dkk (2022:78) “DFD adalah diagram yang menggambarkan aliran data dari proses yang biasa disebut sebagai sistem informasi. Diagram aliran data juga menyediakan informasi tentang input dan output setiap entitas dan proses itu sendiri. DFD memberikan notasi dan menjelaskan konsep penting tentang pergerakan data antara langkah manual dan otomatis, dan mereka menyediakan cara untuk menggambarkan alur kerja dalam suatu organisasi.”

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa DFD merupakan diagram yang menggunakan simbol-simbol untuk menggambarkan asal dan tujuan dari sistem yang saling berhubungan dengan aliran data dan penyimpanan. Adapun notasi- notasi DFD (Edward Yourdon dan Tom DeMarco) adalah sebagai berikut:

(28)

BAB II Tinjauan Pustaka Tabel 2.1 Simbol-simbol pada DFD

Notasi Keterangan

Proses atau fungsi atau prosedur; pada pemodelan perangkat lunak yang akan diimplementasikan dengan pemrograman terstruktur, maka pemodelan notasi inilah yang harusnya menjadi fungsi atau prosedur di dalam kode program

catatan:

nama yang diberikan pada sebuah proses biasanya berupa kata kerja.

File atau basis data atau penyimpanan (storage); pada pemodelan perangkat lunak yang akan diimplementasikan dengan pemrograman terstruktur, maka pemodelan notasi inilah yang harusnya dibuat menjadi table-tabel basis data yang dibutuhkan, table-tabel ini juga harus sesuai dengan perancangan tabel-tabel pada basis data (Entity Relationship Diagram (ERD), Conceptual Data Model (CDM), Physical Data Model (PDM))

catatan:

nama yang diberikan pada sebuah penyimpanan biasanya kata benda.

(29)

BAB II Tinjauan Pustaka Lanjutan Tabel 2.1 Simbol-simbol pada DFD

Notasi Keterangan

Entitas luar (external entity) atau masukan (input) atau keluaran (output)

atau orang yang

memakain/berinteraksi dengan perangkat lunak yang dimodelkan

catatan:

nama yang digunakan pada masukan (input) atau keluaran (output) biasanya berupa kata benda.

Aliran data; merupakan data yang dikirim antar proses, dari penyimpanan ke proses, atau proses ke masukan (input) atau keluaran (output)

catatan:

nama yang digunakan pada aliran data biasanya berupa kata benda, dapat diawali dengan kata data misalnya

“data siswa” atau tanpa kata data misalnya “siswa”.

Sumber: Sukamto dan Shalahuddin (2018:71-72)

(30)

BAB II Tinjauan Pustaka Berikut ini adalah tahapan-tahapan perancangan dengan menggunakan DFD:

1. Membuat DFD Level 0 atau sering disebut juga Context Diagram.

DFD Level 0 menggambarkan sistem yang akan dibuat sebagai suatu entitas tunggal yang berinteraksi dengan orang maupun sistem lain. DFD level 0 digunakan untuk menggambarkan interaksi antara sistem yang akan dikembangkan dengan entitas luar.

2. Membuat DFD Level 1.

DFD Level 1 digunakan untuk menggambarkan modul-modul yang ada dalam sistem yang akan dikembangkan. DFD Level 1 merupakan hasil breakdown DFD Level 0 yang sebelumnya sudah dibuat.

3. Membuat DFD Level 2.

Modul-modul pada DFD Level 1 dapat di-breakdown menjadi DFD Level 2.

Modul mana saja yang harus di-breakdown lebih lebih detail tergantung pada tingkat kedetailan modul tersebut. Apabila modul tersebut sudah cukup detail dan rinci maka modul tersebut sudah tidak perlu untuk di-breakdown lagi.

Untuk sebuah sistem, jumlah DFD Level 2 sama dengan jumlah modul ada DFD Level 1 yang di-breakdown.

4. Membuat DFD Level 3 dan seterusnya.

DFD Level 3,4,5 dan seterusnya merupakan breakdown dari modul pada DFD diatasnya. Breakdown pada level 3,4,5, dan seterusnya aturannya sama persis dengan DFD Level 1 atau Level 2.

(Sukamto dan Shalahuddin, 2018:72-73)

2.2.2 Pengertian Flowchart

Menurut Manief dkk (2020:8) “Flowchart adalah suatu teknik untuk menggambarkan urutan logika dari suatu prosedur penyelesaian masalah dalam bentuk simbol-simbol tertentu”.

Menurut Kadir (2022:35) “Diagram Air (Flowchart) merupakan cara lain untuk menuangkan algoritma”.

(31)

BAB II Tinjauan Pustaka Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa flowchart penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program.

Tabel 2.2 Simbol-simbol Flowchart

No Gambar Simbol Keterangan

1 Proses/Langkah Menyatakan kegiatan

yang akan ditampilkan dalam diagram alir.

2 Titik Keputusan Proses/langkah di

mana oerlu adanya keputusan atau adanya kondisi tertentu. Di titik ini selalu ada dua keluaran untuk melanjutkan aliran kondisi yang berbeda.

3 Masukan/

Keluaran Data

Digunkan untuk mewakili data masuk, atau data keluar.

4 Terminasi Menunjukkan

awal/akhir sebuah proses.

5 Garis Alir Menunjukkan arah

aliran proses atau algoritma.

6 Kontrol/Inspeksi Menunjukkan proses

/langkah dimana ada

(32)

BAB II Tinjauan Pustaka inspeksi atau pengontrolan

2.2.3 Pengertian Block Chart

Menurut Lestari (2021:39), “Diagram blok (Block Chart Diagram) berfungsi memodelkan masukan, keluaran, referensi, master, proses maupun transaksi dalam simbol-simbol tertentu.”

Tabel 2.3 Simbol-simbol pada BlockChart

Simbol Keterangan

Menandakan dokumen, bisa dalam bentuk surat, formulir, buku/bendel/berkas atau cetakan.

Multi dokumen.

Proses manual.

Proses yang dilakukan oleh komputer.

Menandakan dookumen yang diarsifkan (arsip manual)

Data penyimpanan (data storage).

Proses apa saja yang tidak terdefinisi termasuk aktifitas fisik.

(33)

BAB II Tinjauan Pustaka Terminasi yang mewakili simbol tertentu untuk digunakan pada aliran lain pada halaman yang lain.

Terminasi yang mewakili simbol tertentu untuk digunakan pada aliran lain pada halaman yang sama.

Lanjutan Tabel 2.3 Simbol-simbol pada BlockChart

Simbol Keterangan

Terminasi yang menandakan awal dan akhir dari suatu aliran.

Pengambilan keputusan (decision)

Layar peraga (monitor).

Sumber: Nafiudin (2019:55-56)

2.2.4 Pengertian Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut Suprihatin (2018:30) “ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang sering kita jumpai dalam aktifitas pengembangan sistem oleh sistem analis.”

Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2018:50-53) “ERD adalah bentuk paling awal dalam melakukan perancangan basis data relasional. Jika menggunakan OODBMS (Object Oriented Database Management System) maka perancangan basis data tidak perlu dilakukan.”

(34)

BAB II Tinjauan Pustaka Dari pernyataan yang telah ditemukan oleh pengarang diatas maka penulis menarik kesimpulan bahwa ERD adalah model yang memberikan gambar relasi antar data dalam basis data.

Berikut adalah simbol-simbol yang digunakan pada ERD dengan notasi Chen:

Tabel 2.4 Simbol-Simbol pada ERD

Simbol Deskripsi

Entitas/ entity Entitas merupakan data inti yang akan disimpan; bakal tabel pada basis data; benda yang memiliki data dan harus disimpan datanya agar dapat diakses oleh aplikasi komputer; penamaan entitas biasanya lebih ke kata benda dan belum merupakan nama tabel.

Atribut Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas

Atribut kunci primer Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas dan digunakan sebagai kunci akses record yang diinginkan; biasanya berupa id; kunci primer dapat lebih dari satu kolom, asalkan kombinasi dari beberapa kolom tersebut dapat bersifat unik (berbeda tanpa ada yang sama).

Atribut

multinilai/multivalue

Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas yang dapat memiliki nilai lebih dari satu

Relasi Relasi yang menghubungkan antar entitas; biasanya diawali dengan kata kerja

nama_entitas

nama_atribut

Nama_kunci primer

nama_atribu t

nama_relas i

(35)

BAB II Tinjauan Pustaka Lanjutan Tabel 2.4 Simbol-Simbol pada ERD

Simbol Deskripsi

Asosiasi / association

Penghubung antar relasi dan entitas di mana di kedua ujungnya memiliki multiplicity kemungkinan jumlah pemakaian.

Sumber : Sukamto dan Shalahuddin (2018:50-51)

2.2.5 Pengertian Kamus Data

Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2018:73) “Kamus data adalah kumpulan daftar elemen data yang mengalir pada sistem perangkat lunak sehingga masukan (input) dan keluaran (output) dapat dipahami secara umum (memiliki standar cara penulisan).”

Kamus data memiliki beberapa simbol untuk menjelaskan informasi tambahan sebagai berikut:

Tabel 2.5 Simbol-simbol Kamus Data (Data Dictionary)

Simbol Keterangan

= Disusun atau terdiri atas

+ Dan

[ | ] Baik… atau…

{ }n n kali diulang/bernilai banyak ( ) Data opsional

*…* Batas komentar

Sumber: Sukamto dan Shalahuddin (2018:74)

2.3 Teori Judul

2.3.1 Metode Activity Based Budgeting

Menurut Liberto (2020), “Activity-based budgeting adalah Penganggaran berbasis aktivitas (ABB) adalah metode penganggaran di mana aktivitas yang menimbulkan biaya dicatat, dianalisis, dan diteliti.”

(36)

BAB II Tinjauan Pustaka Menurut Lisal dkk (2018), “Anggaran berdasarkan aktivitas (Activity Based Budgeting) adalah proses penyusunan anggaran berdasarkan atas kegiatan atau memperhatikan aktivitas overhead sebagai sumber biaya yang muncul.”

Menurut Ridho dkk (2020),“Activity Based Budgeting(ABB) berarti metode penganggaran di mana kegiatan yang mengeluarkan biaya dalam setiap area fungsional dari suatuorganisasi yang dihubungkan dengan definisi dan kemudian dianalisis.”

Dari pernyataan yang telah ditemukan oleh pengarang diatas maka penulis menarik kesimpulan bahwa ABB adalah proses penyusunan anggaran yang berdasarkan aktivitas kemudian dianalisis.

2.3.1.1 Proses Penyusunan Anggaran Berdasarkan Aktivitas

Gambar 2.1 Proses Penyusunan ABB

Menurut Ridho dalam Adisaputro dan Anggraini (2020) tahap dalam proses Activity Based Budgeting meliputi :

1. Menganalisa Strategi

Fokus penyusunan anggaran Activity Based Budgeting adalah untuk merencanakan aktivitas yang digunakan untuk mendapatkan value bagi costumer. Untuk mengarahkan nilai (driving value) ini, diawali dengan tahap pendefenisian tujuan dan perumusan strategi organisasi oleh

(37)

BAB II Tinjauan Pustaka manajemen senior. Kemudian melalui beberapa tahap, strategi ini diterjemahkan kedalam proses aktivitas dan kondisi yang sesuai.

2. Menetapkan panduan perencanaan (planning guideline)

Untuk menterjemahkan sasaran dan tujuan strategi kedalam proses anggaran, diperlukan panduan perencanaan anggaran. Pembuatan panduan perencanaaan dilakukan oleh manajemen puncak kemudian disampaikan pada masing-masing manajer untuk ditetapkan target-target tingkat aktivitasnya secara spesifik dalam konteks organisasi.

3. Menterjemahkan strategi ke aktivitas

Pada tahap ini, para manejer dapat melakukan identifikasi proyek-proyek antar departemen dan proyek perbaikan (improvement) dari tingkat aktivitas khususnya. Mereka dapat melakukannya dengan analisis aktivitas investasi, yang mencakup pendeinisian dan evaluasi proyek perbaikan, dan memanfaatkan komite untuk menyeleksi proyek-proyek yang dapat memenuhi tujuan organisasi. Perbaikan (improvement) seharusnya dalam konteks sasaran organisasi, proses bisnis dan costumer satisfaction.

4. Menetukan beban kerja dan proyek interdepartemental

Pada tahap ini, langkah yang dilakukan yaitu menetapkan target penjualan produk/jasa (harga jual dan volume penjualan) untuk memproyeksikan beban kerja. Beban kerja didefinisikan sebagai jumlah volume output dimana aktivitas atau proses diperlukan untuk menghasilkannya. Banyak organisasi memilih cara praktis dengan mengitung ramalan volume penjualan dibanding mengukur permintaan konsumen. Ramalan tersebut digunakan untuk menyusun anggaran penghasilan.

5. Menyusun anggaran final (finalize budget)

Setelah manager menyusun anggaran, menyusun rancangan aktivitas dan mengestimasi pendapatan dan penghematan biaya-biaya dan arus kasnya masing-masing, maka data yang dihasilkan tersebut kemudian dserahkan kepada departemen anggaran untuk dikompilasi menjadi rancangan anggaran final. Panel review anggaran seharusnya mencakup lintas fungsi

(38)

BAB II Tinjauan Pustaka untuk mencapai prespektif organisasi. Activity Based Budgeting secara sederhana merangking aktivitas dan proses bisnis dibanding pengeluaran (expenses). Organsasi dapat menganggarkan dan melaporkan dengan aktvitas dan merubah anggaran aktivitas kedalam anggaran sumber daya tradisional sampai sistem anggaran berbasis aktivitas dapat diciptakan.

2.3.2 Pengertian Aplikasi

Menurut Habibi dan karnovi (2020:14), “Aplikasi adalah sebuah program siap pakai yang bisa dipakai untuk menjalankan sejumlah perintah dari pengguna aplikasi itu sendiri. Dengan tujuan untuk memperoleh hasil yang lebih akurat dan sesuai dengan tujuan pembuatan aplikasi tersebut. Aplikasi juga memiliki pengertian sebagai pemecah masalah yang memakai salah satu teknik pemrosesan data aplikasi yang mengacu pada sebuah komputerisasi atau smartphone yang diinginkan atau diharapkan.”

Menurut Habibi dkk. (2020:4), “Aplikasi adalah suatu program komputer yang bertujuan untuk mengerjakan tugas dari user. Saat merancang aplikasi, ada beberapa software atau pendukung untuk membuat aplikasi tersebut.”

Dari pernyataan yang telah ditemukan oleh pengarang diatas maka penulis menarik kesimpulan bahwa aplikasi adalah program komputer yang menjalankan sebuah perintah dari user.

2.3.3 Pengertian Monitoring

Menurut Prijambodo dalam Kunaryo (2018:10) "Monitoring adalah kegiatan mengamati pelaksanaan program dan proyek, dalam waktu yang sedang berjalan, serta mencoba memperbaiki kesalahan agar pada akhir penyelesaian, program dan proyek diharapkan dapat dilaksanakan dengan benar”.

Menurut Iskandar dkk (2021:71) “Monitoring merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang pelaksanaan dari penerapan kebijakan yang telah diambil terhadap program pembangunan”.

(39)

BAB II Tinjauan Pustaka Dari pernyataan yang telah ditemukan oleh pengarang diatas maka penulis menarik kesimpulan bahwa monitoring adalah proses pemantauan dan penilaian rencana atas pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

2.3.4 Pengertian Evaluasi

Menurut Prijambodo (2018:16) “Evaluasi adalah kegiatan mengukur dan membandingkan pencapaian output antara kinerja harapan (rencana) dengan kinerja riil (nyata)".

Menurut Ismail (2020:2) “Evaluasi adalah measurement atau pengukuran, assessment atau penilaian/penaksiran, dan test".

Menurut Iskandar dkk (2021:72) “Evaluasi adalah suatu rangkaian kegiatan untuk dapat membandingkan realisasi masukan (input), keluaran (output), dan hasil utco terhadap rencana program yang telah ditetapkan sebelumnya dengan berdasarkan standar yang telah ditentukan.”.

Dari pernyataan yang telah ditemukan oleh pengarang diatas maka penulis menarik kesimpulan bahwa evaluasi adalah kegiatan mengukur keberhasilan atau target yang akan dicapai.

2.3.5 Pengertian Anggaran

Menurut Yunita (2020:1) “Anggaran adalah suatu kegiatan kerja yang berisi perencanaan, pengawasan dan pengoptimalan pekerjaan secara sistematis dalam bentuk satuan moneter yang menghasilkan anggaran di dalam kegiatan perusahaan dalam satu periode ataupun periode berikutnya”.

Menurut Sasikirono (2020:3) “Anggaran perusahaan adalah perencanaan dalam perusahaan yang disusun secara terpadu dan dijelaskan secara kuantitatif selama periode tertentu atau sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan”.

Dari pernyataan yang telah ditemukan oleh pengarang diatas maka penulis menarik kesimpulan bahwa anggaran adalah rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan dengan jangka waktu yang telah ditetapkan.

(40)

BAB II Tinjauan Pustaka 2.3.6 Pengertian Bappeda Litbang Kota Palembang

Bappeda Litbang Kota Palembang merupakan Perangkat Daerah Pemerintah Kota Palembang yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota Palembang.

Bappeda Litbang Kota Palembang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 10 Tahun 2008 sebagaimana telah diubah sebanyak 5 (lima) kali terakhir dengan Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 9 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Palembang dan Peraturan Walikota Palembang Nomor 72 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan Kota Palembang sebagaimana diubah dengan Peraturan Walikota Palembang Nomor 2 Tahun 2020 tentang Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan Kota Palembang. (Bappeda Litbang Kota Palembang 2022).

2.3.7 Pengertian Judul Secara Keseluruhan

Aplikasi Sistem Informasi Monitoring dan Evaluasi Anggaran Kelitbangan pada Bappeda Litbang Kota Palembang menggunakan Metode Activity-Based Budgeting Berbasis Website adalah sebuah pembuatan aplikasi elektronik monitoring dan evaluasi (E-Monev) yang dapat mengetahui tingkat penyerapan anggaran pada tahun berjalan dan membandingkan dengan periode yang sama pada tahun-tahun sebelumnya apakah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dengan target yang telah disepakati.

2.4 Teori Program 2.4.1 Pengertian MySQL

Menurut Enterprise (2018:2) “MySQL adalah server yang melayani database. Untuk membuat dan mengolah database, dengan mempelajari pemrograman khusus yang disebut query (perintah) SQL “.

(41)

BAB II Tinjauan Pustaka Menurut Harianto (2019:13-14) “MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang databse sebagai sumber dan pengelolaan datanya”.

Dari pernyataan yang telah ditemukan oleh pengarang diatas maka penulis menarik kesimpulan bahwa MySQL adalah server yang menampung database.

2.4.2 Pengertian Website

Menurut Elgamar (2020:3) “Website merupakan sebuah media yang memiliki banyak halaman yang saling terhubung (hyperlink), dimana website memiliki fungsi dalam memberikan informasi berupa teks, gambar, video, suara dan animasi atau penggabungan dari semuanya.”.

Menurut Susilowati (2020:36) “Website merupakan sejumlah halaman web yang memiliki topik saling terkait antara halaman yang satu dengan halaman yang lain, terkadang disertai pula dengan gambar, video, animasi, atau jenis-jenis objek lainnya”.

Dari pernyataan yang telah ditemukan oleh pengarang diatas maka penulis menarik kesimpulan bahwa website adalah sebuah halaman web yang terdapat informasi berupa teks, gambar, video, suara dan animasi atau penggabungan dari semuanya.

2.4.3 Pengertian XAMPP

Menurut Habibi (2020:5) “XMPP merupakan perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak system operasi merupakan kompilasi dari beberapa program, xampp adalah perangkat yang menggabungkan tiga aplikasi ke dalam satu paket yaitu Apache MySQL, 6 dan PHP my admin. XAMPP merupakan salah satu paket installasi apache.php dan MySQL instan yang dapat kita gunakan untuk membantu proses installasi ketiga tersebut selain paket installasi instan xampp untuk berpindah versi juga memberikan fasilitasi pilihan penggunaan php”.

(42)

BAB II Tinjauan Pustaka 2.4.4 Pengertian Sublime Text

Menurut Fathoroni dkk (2020:47), “Sublime Text adalah aplikasi editor untuk kode dan text yang dapat berjalan di berbagai platform operating system dengan menggunakan teknologi Phyton API.”

Menurut Setyawan dan Pratiwi (2020:78), “Sublime Text adalah aplikasi editornya para programmer web, mendukung berbagai bahasa pemrograman dan mampu menyajikan fitur syntax highlight hampir di semua bahasa pemrograman didukung oleh sublime text ini. Memiliki banyak fitur untuk mempermudah penggunanya seperti eye catching yaitu tampilan yang menarik dan juga merupakan aplikasi yang ringan.”

Dari pernyataan yang telah ditemukan oleh pengarang diatas maka penulis menarik kesimpulan bahwa sublime text adalah aplikasi editor untuk programmer melakukan penulisan kode bahasa pemrograman.

2.4.5 Pengertian PHP

Menurut Fauzan dan Nurhidayah (2020:1), “PHP merupakan singkatan dari Hypertext Preprocessor dengan Bahasa yang berbentuk skrip yang bersifat serverside yang dimana proses pengerjaan kode program dilakukan di server, dan hasilnya akan ditampilkan di browser.”

Menurut Supono dan Putratama (2018:3), “PHP (PHP: Heypertext Preprocessor) adalah suatu pemograman bahasa yang digunakan untuk menerjemahkan baris kode program menjadi kode mesin yang dapat dimengerti oleh komputer yang bersifat server-side yang dapat ditambahkan kedalam

HTML.”

Dari pernyataan yang telah ditemukan oleh pengarang diatas maka penulis menarik kesimpulan bahwa PHP adalah bahasa pemrograman server-side yang akan diproses oleh server.

(43)

BAB II Tinjauan Pustaka 2.4.6 Pengertian HTML

Menurut Rerung (2018:18), “HTML adalah singkatan dari HypeTextMarkup Language. Disebut hypertext karena di dalam HTML sebuah text biasa dapat berfungsi lain, kita dapat membuatnya menjadi link yang dapat berpindah dari satu halaman ke halaman lainnya hanya dengan meng-klik text tersebut. Kemampuan text inilah yang dinamakan Hyper Text, walaupun pada implementasinya nanti tidak hanya text yang dapat dijadikan link. Disebut Markup Language karena bahasa HTML menggunakan tanda (mark, untuk menandai bagian-bagian dari text. HTML merupakan bahasa dasar pembuatan web.”

2.4.7 Pengertian CSS

Menurut Abdulloh (2018:45), “CSS adalah singkatan dari Cascading Style Sheet yaitu dokumen web yang berfungsi mengatur elemen HTML dengan berbagai property yang tersedia sehingga dapat tampil dengan berbagai gaya yang diinginkan.”

Menurut Rerung (2018:133), “CSS adalah singkatan dari Cascading Style Sheets. CSS biasanya selalu dikaitkan dengan HTML, karena keduanya memang saling melengkapi dimana HTML ditunjukan untuk membuat struktur, atau konten dari halaman web.”

Dari pernyataan yang telah ditemukan oleh pengarang diatas maka penulis menarik kesimpulan bahwa css adalah bahasa yang digunakan untuk menentukan tampilan dan format pada halaman website.

2.4.8 Pengertian JavaScript

Menurut Supardi (2020:1), “JavaScript merupakan bahasa pemrograman tingkat tinggi (High Level Language) dan dinamis. JavaScript popular di internet dan dapat berkerja disebagian besar penjelajah (browser) web popular, seperti Google Chrome, Internet Explorer, Mozilla Firefox, Netscape, dan Opera. Kode JavaScript dapat disisipkan dalam halaman web menggunakan tag script.”

(44)

BAB II Tinjauan Pustaka Menurut Abdulloh (2018:193), “JavaScript merupakan bahasa pemrograman web yang pemrosesannya dilakukan di sisi client. Karena berjalan di sisi client, JavaScript dapat dijalankan hanya dengan menggunakan browser.”

Dari pernyataan yang telah ditemukan oleh pengarang diatas maka penulis menarik kesimpulan bahwa JavaScript adalah bahasa pemrograman web tingkat tinggi yang dapat membuat jalannya suatu web.

2.4.9 Pengertian Bootstrap

Menurut Subagia (2018:45), “Bootstrap adalah paket aplikasi siap pakai untuk membuat halaman front-end maupun back-end dari sebuah website. Dapat dikatakan, bootstrap adalah template desain web dengan fitur plus (framework css).”

Menurut Abdulloh (2018:261), “Bootstrap merupakan salah satu framework CSS paling popular dari sekian banyak framework CSS yang ada.

Bootstrap memungkinkan desain sebuah web menjadi responsif sehingga dapat dilihat dari berbagai macam ukuran device dengan tampilan tetap menarik.”

Dari pernyataan yang telah ditemukan oleh pengarang diatas maka penulis menarik kesimpulan bahwa Bootstrap adalah framework untuk membangun desain web secara responsif.

2.5 Referensi Penelitian Sebelumnya

Untuk melengkapi referensi dalam Tugas Akhir ini penulis menggunakan beberapa perbandingan jurnal, yaitu sebagai berikut :

Sufia Maulida dkk (2020), dengan judul “Monitoring Aplikasi Menggunakan Dashboard Untuk Sistem Informasi Akuntansi Pembelian Dan Penjualan (Studi Kasus : Ud Apung)”. Penelitian ini dilakukan pada Ud Apung.

Hasil dari penelitian tersebut adalah Memastikan proses input transaksi penjualan dan pembelian barang dilakukan sesuai prosedur yang berlaku oleh bagian staff, sehingga proses input transaksi penjualan dan pembelian barang berjalan sesuai jalur yang disediakan) dengan menggunakan metode Sistem Informasi Akuntansi

(45)

BAB II Tinjauan Pustaka (SIA). Maka dari itu hasil penelitian diatas berbeda dengan tugas akhir yang akan dibuat nantinya.

Chrisantus Tristianto (2018), dengan judul “Penggunaan Metode Waterfall Untuk Pengembangan Sistem Monitoring Dan Evaluasi Pembangunan Pedesaan”.

Penilitian ini dilakukan pada Kampung Cangkrang, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. Metode yang digunakan dalam penenlitian ini adalah metode waterfall dengan hasil Perancangan sistem dan perangkat lunak menggunakan alat bantu berupa diagram untuk memantau pembangunan pada pedesaan telah dilakukan sejauh mana. Maka dari itu hasil penelitian diatas berbeda dengan tugas akhir yang akan dibuat nantinya.

Syarifudin dkk (2019), dengan judul “Rancangan Sistem Informasi Pengajuan dan Pelaporan Tunjangan Kinerja Kementerian Keuangan Menggunakan Metode Prototype”. Dengan hasil perancangan telah menyediakan fitur monitoring permintaan dan pelaporan tunjangan kinerja serta dapat berupa laporan data perkembangan desa, kecamatan, kabupaten dan provinsi yang dapat digunakan untuk pemantauan dan evaluasi penggunaan anggaran menggunakan metode prototype. Maka dari itu hasil penelitian diatas berbeda dengan tugas akhir yang akan dibuat nantinya.

Fahmi dkk (2022), dengan judul “Penggunaan Metode Prototype dalam Pengembangan Aplikasi Monitoring dan Evaluasi Terhadap Renja SKPD Kab Lombok Tengah”. Penelitian ini dilakukan di Bappeda Kabupaten Lombok Tengah.

Bappeda Lombok Tengah dalam proses pelaksanaan monitoring dan evaluasi masih menggukan sistem konvensional dengan mengumpulkan berkas-berkas SKPD pada setiap triwulan yang menyebabkan proses tidak efisien dengan metode yang prototype peneliti membuat aplikasi berupa hasil dari penelitian tersebut adalah Pengujian Sistem menggunakan metode kuesioner yang melibatkan 10 responden mencapai 87% yang menunjukkan bahwa sistem Informasi RENJA sangat layak digunakan oleh pengguna. Dengan adanya Aplikasi ini Bapeda dapat memantau Rencana Kerja masing-masing SKPD dan dapat memberikan penilaian realisasi

(46)

BAB II Tinjauan Pustaka DPASKPD dengan cepat, tepat dan efisien Rencana Kerja (Renja). Maka dari itu hasil penelitian diatas sejalan dengan tugas akhir yang akan dibuat nantinya.

Rizky dkk (2021), dengan judul “Sistem Monitoring Anggaran Kegiatan Organisasi Kemahasiswaan”. Organisasi kemahasiswaan masih belum memiliki format baku dalam hal pelaporan anggaran yang dapat digunakan sebagai bentuk pertanggung jawaban ke Fakultas dan seluruh civitas akademik terkait penggunaan anggaran kegiatan yang telah digunakan. Hasil dari penelitian tersebut adalah Pengembangan sistem monitoring anggaran menggunakan metode Waterfall dalam penelitian ini menghasilkan sebuah sistem yang dapat memantau dan memberikan informasi secara rinci dan real-time mengenai pelaporan penggunaan dana kegiatan kemahasiswaan berdasarkan hasil pengujian black box dan aspek portability yang telah dilakukan. Maka dari itu hasil penelitian diatas sejalan dengan tugas akhir yang akan dibuat nantinya.

Paputungan dkk (2018), Dengan judul “Sistem Monitoring Dan Evaluasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan Berbasis Web”. Penelitian dilakukan pada Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Peneliti menggunakan metode Rapid Application Development (RAD) dengan hasil penelitian tersebut adalah pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi APBD dapat memudahkan pengguna / masyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai alokasi anggaran, realisasi, capaian kegiatan, dokumentasi kegiatan, dan sisa anggaran. Maka dari itu hasil penelitian diatas sejalan dengan tugas akhir yang akan dibuat nantinya.

Maulana dkk (2020), dengan judul “Analisis Pengaruh Penerapan Activity Based Budgeting Terhadap Anggaran Belanja Dinas Perkebunan Kabupaten Tebo”.

Penelitian ini dilakukan pada Dinas Perkebunan Kabupaten Tebo. Peneliti menggunakaan metode Penerapan Activity Based Budgeting (ABB). Hasil dari penelitian tersebut adalah menunjukkan bahwa Uji T yang dilakukan untuk menguji pengaruh Actvity Based Budgeting pada Realisasi Anggaran tahun 2016 mendapatkan hasil bahwa variabel anggaran berdasarkan Activity Based Budgeting tidak berpengaruh secara signifikan dalam realisasi anggaran. Pengelolaan

(47)

BAB II Tinjauan Pustaka anggaran belanja kantor Dinas Perkebunan Kabupaten Tebo tahun 2016 program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur dengan presentase 76%, program peningkatan kesejahteraan petani yang memiliki kriteria 100%. Nilai keseluruhan dari anggaran Dinas Perkebunan Kabupaten Tebo tahun 2016 memiliki kriteria 91%. Maka dari itu hasil penelitian diatas sejalan dengan tugas akhir yang akan dibuat nantinya.

Lisal dkk (2018), dengan judul “Sistem informasi perencanaan dan evaluasi anggaran biaya produksi menggunakan pendekatan metode Activity Based Budgeting”. Penelitian dilakukan pada Perusahaan manufaktur CV Triwarna Mulya Indah. Hasil dari penelitian tersebut adalah Membantu perusahaan dalam penyusunan perencanaan produksi yang terdiri dari anggaran produksi, anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung, anggaran biaya overhead pabrik, dan anggaran harga pokok produksi berdasarkan aktivitas serta realisasi dari perencanaan produksi. Maka dari itu hasil penelitian diatas berbeda dengan tugas akhir yang akan dibuat nantinya.

Simatupang dkk (2020), dengan judul “Pelatihan Penyusunan Anggaran Sekolah”. Penelitian ini dilakukan pada Yayasan Pendidikan Putra. Hasil penelitian tersebut adalah kegiatan pelatihan diharapkan dapat mendorong para Kepala Sekolah untuk mampu dan mau menyusun anggaran sekolah berdasarkan kegiatan (activity based budgeting), serta menysun pelaporan penggunaan dana seusai melaksanakan berbagai kegiatan. Maka dari itu hasil penelitian diatas sejalan dengan tugas akhir yang akan dibuat nantinya.

Karim dkk (2020), dengan judul “Implementing Time Driven Activity Based Budgeting (TDABB) In Educational Institutions: A Case Study”. Hasil penelitian tersebut adalah penelitian menunjukkan bahwa penyusunan anggaran operasional di lembaga pelayanan secara umum dan lembaga pendidikan khususnya berbeda dengan lembaga industri karena perbedaan karakteristik layanan pendidikan dan sifat pembelanjaannya dari sifat produk dan unsur biaya industri.

Maka dari itu hasil penelitian diatas berbeda dengan tugas akhir yang akan dibuat nantinya.

(48)

29 Bab III Metodologi Penelitian BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Bappeda Litbang Kota Palembang

Bappeda Litbang Kota Palembang merupakan Perangkat Daerah Pemerintah Kota Palembang yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota Palembang.

Bappeda Litbang Kota Palembang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 10 Tahun 2008 sebagaimana telah diubah sebanyak 5 (lima) kali terakhir dengan Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 9 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Palembang dan Peraturan Walikota Palembang Nomor 72 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan Kota Palembang sebagaimana diubah dengan Peraturan Walikota Palembang Nomor 2 Tahun 2020 tentang Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan Kota Palembang.

Bappeda Litbang Kota Palembang merupakan unsur penunjang urusan pemerintahan bidang perencanaan pembangunan daerah dan urusan penelitian dan pengembangan yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota Palembang melalui Sekretaris Daerah Kota Palembang.

Bappeda Litbang Kota Palembang mempunyai tugas membantu walikota dalam melaksanakan fungsi penunjang urusan di bidang perencanaan pembangunan daerah, penelitian, dan pengembangan.

(49)

Bab III Metodelogi Penelitian Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Bappeda Litbang Kota Palembang menyelenggarakan fungsi:

1. Perumusan kebijakan teknis

2. Pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya 3. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum

4. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya 5. Pelaksanaan administrasi badan sesuai dengan lingkup tugasnya dan 6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Per-30 Juni 2020, pegawai Bappeda Litbang Kota Palembang tercatat sebanyak 86 (delapan puluh enam) orang dengan komposisi 57 (lima puluh tujuh) orang ASN dan 29 (dua puluh sembilan) orang Non ASN.

3.1.1 Profil Bappeda Litbang Kota Palembang

Bappeda Litbang Kota Palembang merupakan badan pemerintah kota Palembang yang bekedudukan di :

Nama Perusahaan : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah,

Penelitian dan Pengembangan Kota Palembang Alamat Perusahaan : Jl. Merdeka No.74, 22 Ilir, Kec. Bukit Kecil, Kota

Palembang, Sumatera Selatan, 30131 No. Telepon : (+62) 711 353522

E-mail : bappedalitbang@palembang.go.id

(50)

Bab III Metodelogi Penelitian (Sumber : https://www.google.com/maps/uv)

Gambar 3.1 Gedung Bappeda Litbang Kota Palembang

(Sumber https://www.google.com/maps/place/Bappeda+Kota+Palembang)

Gambar 3.2 Lokasi Bappeda Litbang Kota Palembang

(51)

Bab III Metodelogi Penelitian Visi dan Misi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan Kota Palembang sebagai berikut :

Visi :

"Terwujudnya Bappeda Litbang Kota Palembang Yang Handal, Profesional, dan Berkualitas".

Misi :

1. Meningkatkan kualitas perencanaan pembangungan Kota Palembang 2. Meningkatkan kompetensi Bappeda Litbang sebagai lembaga

perencanaan

Adapun komposisi pegawai yang ada di Bappeda Litbang Kota Palembang dibedakan berdasarkan tiga komponen, yaitu berdasarkan jenis kelamin, berdasarkan jenjang pendidikan, dan berdasarkan pangkat atau golongan ruang.

Table 3.1 Komposisi Pegawai Berdasrkan Jenis Kelamin

Pegawai ASN Non ASN Jumlah

Laki-laki 26 12 38

Perempuan 31 17 48

Jumlah 57 29 86

Table 3.2 Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan

Jenjang Pendidikan ASN Non ASN

Jumlah

Strata 3 (S-3) 1 0 1

(52)

Bab III Metodelogi Penelitian Table 3.2 Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan

Jenjang Pendidikan ASN Non ASN Jumlah

Strata 2 (S-2) 20 2 22

Strata 1 (S-1)/Diploma 4(D- 4)

35 22 57

Diploma 3 (D-3) 1 2 3

SMA 0 2 2

SD 0 1 1

Jumlah 57 29 86

Table 3.3 Komposisi Pegawai Berdasarkan Pangkat/Golongan Ruang Pangakat/Golongan Ruang Jumlah

Pembina Utama Muda (IV/c) 2

Pembina Tingkat I (IV/b) 1

Pembina (IV/a) 10

Penata Tingkat I (III/d) 12

Penata (III/c) 17

Penata Muda Tingkat I (III/b) 9

Penata Muda (III/a) 4

Pengatur Tingkat I (II/d) 1

Pengatur (II/c) 1

Jumlah 57

(53)

Bab III Metodelogi Penelitian 3.1.2 Struktur Organisasi

Peraturan Walikota Palembang Nomor 72 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan Kota Palembang sebagaimana diubah dengan Peraturan Walikota Palembang Nomor 2 Tahun 2020 tentang Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan Kota Palembang (Berita Daerah Kota Palembang Tahun 2020 Nomor 2).

Gambar 3.3 Struktur Organisasi Bappeda Litbang Kota Palembang

Sumber : Bappeda Litbang Kota Palembang

3.1.3 Tugas Pokok dan Fungsi Struktur Organisasi Bappeda Litbang

(54)

Bab III Metodelogi Penelitian Kota Palembang

Tugas dan fungsi dari struktur organisasi : 3.1.3.1 Kepala Badan

Kepala Badan mempunyai tugas membantu walikota dalam melaksanakan fungsi penunjang urusan di bidang perencanaan pembangunan daerah, penelitian, dan pengembangan.

3.1.3.2 Sekretariat

Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam mengoordinasikan perencanaan, keuangan dan pelaporan serta menyelenggarakan urusan administrasi umum, perkantoran, kehumasan, dan kepegawaian.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sekretaris mempunyai fungsi:

1) Koordinasi penyusunan dokumen perencanaan, keuangan, dan pelaporan;

2) Pelaksanaan urusan administrasi umum;

3) Pelaksanaan urusan rumah tangga, perlengkapan, dan perkantoran;

4) Pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian;

5) Pelaksanaan urusan kehumasan; dan

6) Pelaksanaan fasilitasi hukum dan perundang-undangan

Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas:

1) Menyusun rencana program kerja dan kegiatan Subbagian Umum dan Kepegawaian;

2) Mengelola administrasi umum dan surat menyurat;

3) Mengelola kearsipan dan kepustakaan;

4) Mengelola administrasi barang, perlengkapan, dan kendaraan dinas;

5) Mengelola urusan rumah tangga, kehumasan, dan keprotokolan;

Referensi

Dokumen terkait

Radiological, Nuclear, and Explosives (CBRN-E) melalui sistem kewaspadaan dini, serta sistem pengamanan dan keamanan. Meningkatnya hubungan Diplomasi Pertahanan melalui

Dompu NTB Page 25 Surat yang dikirim sekretariat akan diterima oleh Kaban untuk di cek dan memberikan Note jika ada revisi. Surat yang telah tersimpan dengan Note dikirim kembali

Saya, St. Ramlah Andarias, mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar akan melakukan penelitian tentang hubungan status gizi dan lama belajar

KEPALA BAPPEDA KOTA SALATIGA KEPALA BIDANG STATISTIK, DATA, EVALUASI DAN PENGENDALIAN. BAPPEDA

Dalam dal proses Evaluasi dan monitoring Bappeda berfungsi untuk memantau serapan anggaran Pemda secara konsisten, efektif dan akurat,. E-Monev Bappeda mengakomodir monitoring

Pastikan masyarakat juga mau secara aktif dan partisipatif mengkomunikasikan masalah apa yang terjadi dalam lingkungannya terkait dengan kesehatan sehingga koordinasi

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan adalah menyelenggarakan jaringan dan jasa telekomunikasi, informatika, serta optimalisasi

Untuk itu keberadaan Aplikasi Sistem Informasi Monitoring dan Evaluasi Pembangunan (SIMONEP) yang berbasis internet “web based” menjadi sebuah kebutuhan