36 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Penelitian yang berjudul “Partisipasi Politik Masyarakat Dalam Pemilihan Kepala Desa di Desa Mejobo Perspektif Fiqih Siyasah”. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti bedasarkan data yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research). Hal ini disebut dengan penelitian lapangan, karena sebagian besar data yang digunakan peneliti berasal dari observasi lapangan, wawancara, dan dokumentasi1. Penelitian ini dilakukan dengan alamiah namun ada campur tangan oleh pihak peneliti. Intervansi (campur tangan) disini yakni agar fonomena yang di kehendaki peneliti mampu untuk tampak dan diamati2. Karakteristik penelitian lapangan (field research) dalam penelitian ini akan semakin terperinci dengan memperhatikan hal-hal yang akan diobservasi, seperti partisipasi politik masyarakat desa Mejobo yang memiliki peran primer dalam konstelasi politik pada pemilihan kepala desa tahun 2022.
Pendekatan penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah pendekatan kualitatif. Pendeketan kualitatif yaitu pendekatan penelitian ini di mana metode dengan ini lebih menekankan pada kenyataan yang menghasilkan sebuah kesimpulan yang merupakan hasil akhir dari sebuah penelitian yang dibuat oleh peneliti yang digunakan dalam meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dalam penelitian ini, peneliti sebagai kunci dengan menganalis data secara induktif agar mendapatkan hasil yang lebih mendalam3 . Penelitian ini mencari penjelasan berupa hubungan sebab akibat antara berbagai konsep, variabel, dan strategi yang dihasilkan dalam bidang ilmu . Penelitian ini juga menjelaskan hubungan sebab akibat antara berbagai faktor, sehingga dapat dijadikan sebagai
1 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1995),22.
2 Saifuddin Azwar, Metode Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), 21.
3 Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: CV Alfabeta, 2017), 9.
37
kesimpulan umum4. Penelitian kualitatif ini menekankan terhadap pentingnya empati sebagai jalan untuk dapat menggali emik atau prespektif subjek yang akan diteliti.
Peneliti ini tidak boleh menyimpulkan berdasarkan apa yang didengarnya, akan tetapi peneliti harus masuk kedalam pengalaman subyek yang akan diteliti5.
B. Setting Penelitian
Penelitian ini memaparkan mengenai lokasi dan waktu penelitian yang akan dilakukan. Berdasarkan judul penelitian, maka penelitian ini berlokasi di Desa Mejobo, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus. Tempat tersebut dipilih karena relavan dengan topik pembahasan, sedangkan pembahasan pada penelitian ini dibatasi pada tahun 2022 yang kemudian dilakukan tahapan-tahapan penelitian seperti, persiapan penelitian, pengambilan data, sampai tahap analisis. Selain itu peneliti lebih memilih lokasi ini untuk diteliti beralasan lokasi yang mudah dijangkau peneliti. Dengan ini dapat memudahkan peneliti untuk mencari informasi terkait dengan partisipasi politik masyarakat.
C. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini menurut Andi Prastowo yaitu sebagai sebuah benda, hal atau seseorang yang digunakan untuk melekatkan pada variabel penelitian dan sesuatu yang sedang dipermasalahkan. Subyek penelitian ini ada dua jenis, yaitu subyek primer dan subyek sekunder. Subyek primer yaitu pelaku utama yang dijadikan sebagai penelitian. Sedangkan subyek sekunder yaitu pelaku pendukung yang sebagai sumber data tambahan yang mampu memperkuat data yang dikemukakan oleh subyek primer6 ini.
Subyek primer dalam penelitian ini yaitu masyarakat di desa Mejobo. Peneliti ini memilih pihak tersebut sebagai subyek primer dengan beralasan data yang ingin peneliti
4 Ririn Handayani, Metodologi Penelitian Sosial, (DIY Yogyakarta:
Trussmedia Grafika Cet I, 2020), 3.
5 Nusa Putra, Penelitian Kualitatif IPS (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), 61.
6 Andi Prastowo, Memahami Metode-metode Penelitian (Yogyakarta:
Ar-ruzz Media,2016) , 28.
38
peroleh adalah partisipasi politik masyarakat di desa Mejobo.
Sedangkan subyek sekunder dalam penelitian ini adalah pemerintah desa Mejobo. Peneliti memilih pemerintah desa sebagai subyek sekunder dikarenakan pemerintah desa sebagai pihak yang diamanati oleh undang-undang sebagai penyelenggara pemilihan kepala desa dan menghasilkan pemilihan yang berkualitas. Selain itu pemerintahan desa sebagai penggerak partisipasi masyarakat dalam menghadapi kendala-kendala dalam pembangunan. Maka dari itu diharapkan peneliti bisa memperoleh data tambahan untuk memperkuat data yang disampaikan oleh subyek primer.
D. Sumber Data
Penelitian ilmiah ini membutuhkan data untuk menjawab pertanyaan yang sedang diteliti saat ini. Data yang diperoleh harus berasal dari sumber data yang tetap, untukmemastikan bahwa informasi yang dikumpulkan relevan dengan topik yang diteliti. Dengan cara ini tidak terjadi kesalahpahaman dan kesimpulan dalam pengumpulan data, serta data yang terkumpul akurat dan benar7. Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan dua jenis sumber data, yaitu:
1. Data Primer
Data primer ini yaitu data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian atau berasal dari lapangan yang sedang melakukan sebuah penelitian atau yang bersangkutan sedang memerlukannya, data primer yang dimaksud oleh peneliti adalah informasi yang dapat dikumpulkan secara langsung melalui wawancara dan observasi8 dalam hal ini adalah masyarakat desa Mejobo mengenai partisipasi politik masyarakat pada pilkades.
Data primer biasanya digunakan dalam penelitian untuk mengumpulkan informasi tentang data yang dapat dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dokumentasi, dan metode lainnya9. Peneliti mengumpulkan data primer
7 Moh. Pabundu Tika, Metodologi Riset Bisnis (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006) ,57.
8 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,2010), 308.
9 Moh. Pabundu Tika, Metodologi Riset Bisnis, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006) 57.
39
ini dengan mewawancarai informan yang telah ditentukan.
Informan yang terpilih merupakan informan yang terlibat langsung dan memahami serta memberikan informasi.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah informasi yang digunakan untuk melengkapi data primer dalam upaya penelitian10. Data sekunder diperoleh dari sumber yang tidak secara langsung memberikan data kepada pengumpul data, seperti orang lain atau dokumen yang berkaitan dengan masalah penelitian11.
Selain itu adapun yang menjadi sumber dari data yaitu berupa responden dan informan yang bisa dikatakan juga sebagai sumber data yang berupa orang (person). Sumber data dari peristiwa peristiwa atau kejadian-kejadian selama dalam melakukan observasi secara langsung yang dikatakan juga sebagai sumber data berupa tempat (place).
Sedangkan sumber data yang berupa dokumen-dokumen atau berupa literature-literatur pustaka bisa dikatakan juga sebagai sumber data berupa huruf, angka, gambar atau simbol-simbol (paper).
Berikut data skunder yang digunakan peneliti yaitu:
a. Riset kepustakaan merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari buku referensi, laporan, jurnal dan media lainnya yang terkait dengan objek penelitian.
b. Dokumentasi yaitu catatan peristiwa yang telah berlangsung berbentuk tulisan maupun gambar yang digunakan di desa Mejobo seperti laporan pemilihan kepala desa, dokumen panitia dan peraturan pemilihan kepala desa, rekap hasil hitungan suara pada pilkades, dan sebagainya.
c. Perarturan perundang-undangan mengenai pemilihan kepala desa yaitu : Permendagri 72 tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas Permendagri 112 tahun 2014, peraturan bupati kudus nomor 33 tahun 2019,
10Andi Prastowo, Memahami Metode-metode Penelitian, (Yogyakarta:
Ar-ruzz Media,2016) 32.
11 Lexy J. Moloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2002).157.
40
peraturan daerah kabupaten Kudus nomor 8 tahun 2015.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian kulitatif biasanya yang dikenal yaitu pertama, wawancara yang mendalam. dengan teknik ini menuntut peneliti untuk dapat menguasai bagaimana tata cara wawancara yang baik dan benar agar bisa mendapatkan data atau informasi yang lebih rinci dan mendalam. Kedua, teknik observasi, dalam menggunakan teknik ini peneliti harus berusaha agar mampu diterima dengan baik oleh para subyek penelitian. Ketiga, teknik dokumentasi yang berupa catatan penting baik dari lembaga maupun perorangan12.
1. Teknik Wawancara
Metode wawancara menurut Burhan Bungin adalah metode memperoleh informasi untuk kepentingan penelitian dengan cara tatap muka antara pewawancara dengan yang diwawancarai13. Wawancara mendalam adalah salah satu metode yang paling sering digunakan untuk melakukan penelitian kualitatif, dan melibatkan peneliti yang mengajukan pertanyaan dan menghasilkan diskusi, selain itu guna memperoleh solusi dari permasalahan yang ada serta mengumpulkan data yang dibutuhkan. Wawancara tidak terstruktur digunakan oleh para peneliti untuk memperoleh informasi tambahan yang mendalam, terutama untuk menyelidiki perspektif orang- orang yang diteliti.
Wawancara dalam penelitian ini akan dilakukan pada masyarakat di desa Mejobo yang sebagai subyek, hal ini dilakukan untuk mengetahui bagaima partisipasi politik masyarakat pilkades dan pengetahuan dari subyek penelitian. Peneliti berusaha untuk membuat subyek penelitian lebih terbuka dan leluasa dalam memberikan informasi atau data yang diperlukan terkait dalam pemecahan masalah penelitian ini.
12 Hamidi, Metode Penelitian Kualitatif (Malang: Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang, 2005), 72.
13 Burhan Bugin, Metodologi Penelitian Sosial, (Surabaya:Airlangga Universitas Press, 2001), 133
41
Selain melakukan wawancara pada mayarakat, peneliti juga melakukan wawancara terhadap pemerintahan desa Mejobo, BPD dan lainnya. Hal ini karena pemerintah desa sebagai pihak yang diamanati oleh undang-undang sebagai penyelenggara pemilihan kepala desa dan menghasilkan pemilihan yang berkualitas. Selain itu pemerintahan desa sebagai penggerak partisipasi masyarakat serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi maupun tidaknya partisipasi masyarakat.
2. Teknik Observasi
Teknik kedua yang digunakan oleh peneliti yaitu teknik observasi. Observasi (observation) atau pengamatan kegiatan yang sedang berlangsung . Observasi dalam penelitian ini yaitu dengan mengamati secara langsung dan berinteraksi dalam situasi sosial dengan subjek penelitian14. Teknik observasi ini digunakan dalam mengamati, memahami peristiwa yang terjadi dilapangan tentang partisipasi politik masayarakat terhadap pemilihan kepala desa di desa Mejobo, sehingga data yang diperoleh dapat secara langsung dan lebih akurat dan mendalam.
Observasi ini dilakukan di Balai Desa Mejobo Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus. Observasi ini dilakukan agar peneliti dapat menggali informasi bagaimana pemerintahan desa menyelenggara pemilihan kepala desa dan menghasilkan pemilihan yang berkualitas, selain itu pemerintahan desa sebagai penggerak partisipasi masyarakat. Observasi selanjutnya dilakukan dibeberapa rumah warga desa Mejobo, Observasi ini dilakukan agar mendapatkan informasi tentang bagaimana argumentasi masyarakat desa Mejobo terhadap pemilihan kepala desa ditahun 2022 ini
3. Teknik Dokumentasi
Dokumentasi ini diambil dari lokasi penelitian yang bisa dijadikan bukti yang relevan dalam pemecahan masalah yang sedang diteliti. Dokumentasi ini merupakan metode atau teknik pengumpulan data dari dokumen yang resmi internal yang berupa memo, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, dan laporan kegiatan, foto-foto,
14 Nana Syadih SukmaDinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002) 220.
42
dan data penelitian yang relevan. Dengan penggunaan metode dokumentasi ini sangat berguna dalam pengamatan dan wawancara15. Teknik dokumentasi dalam penelitian ini merupakan sebagai pelengkap dari penggunaan observasi dan wawancara.
F. Pengujian Keabsahan Data
Untuk menguji sebuah keabsahan data yang sudah terkumpul, maka peneliti akan menggunakan beberapa teknik.
Pertama yaitu dengan teknik triangulasi. Baik berupa triangulasi sumber, waktu dan teknik pengumpulan data.
Dengan menggunakan teknik triangulasi ini peneliti akan berusaha dalam untuk menggali data dari masyarakat di sekitar lokasi penelitian yang dapat membantu dan memberikan informasi mengenai masalah yang sedang diteliti. Kedua, adanya pengecekan kebenaran informasi kepada subjek penelitian (member check). Ketiga, yaitu perpanjangan waktu penelitian. Teknik ini digunakan agar mendapatkan bukti yang lengkap dan untuk memeriksa konsistensi informasi lebih dari subjek penelitian sampai pada titik jenuh data atau keterulangan data atau informasi16.
G. Teknik Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan oleh peneliti yaitu metode deskriptif. Analisis metode ini digunakan untuk menyusun data yang sudah terkumpul dan dijelaskan selanjutnya dianalisis. Metode analisis data yang dibahas ini yaitu teknik analisa data deskriptif kualitatif, yaitu proses analisa data yang dimulai dengan menyusun semua data yang sudah terkumpul yang berdasarkan urutan pembahasan yang sudah direncanakan, kemudian penulis melakukan interpretasi sekucupnya dalam usaha untuk memahami kenyataan yang ada dan untuk menarik kesimpulan . Langkah-langkah analisa tersebut sebagai berikut17 :
15 Nasution, Metode Reseach (Penelitian Ilmiah), (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), 98
16 Hamidi, Metode Penelitian Kualitatif (Malang: Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang, 2005) , 82-83.
17 Wahyuni. Jurnal Skripsi Judul Strategi Pemerintah Desa Dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik di Kantor Desa Massama Turu Kecamatan Polonh Bangkeng Utara Kabupaten Takalar, 2018) 43.
43
a. Mengumpulkan data-data yang didapat dari hasil observasi dan wawancara.
b. Menyusun seluruh data yang didapat sesuai dengan urutan pembahasan yang sudah direncanakan sebelumnya.
c. Melakukan interpretasi yang secukupnya pada data yang sudah disusun untuk menjawab rumusan masalah sebagai hasil kesimpulannya.
Analisis data dalam penelitian kualitatif ini dilakukan pada waktu awal pengumpulan data saat berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode waktu tertentu. Ketika peneliti sedang melakukan wawancara kepada informan, maka peneliti harus sudah mampu untuk menganalisis jawaban dari informan tersebut. Selanjutnya apabila sudah dianalisis jawaban dari informan tersebut dirasa kurang memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan dengan mengajukan pertanyaan lagi dan begitu seterusnya sampai diperoleh data yang dianggap kredibel.
Menurut Sugiyono pengumpulan data dalam penelitian kualitatif ini pengumpulan data dapat diperoleh dari wawancara, observasi dan dokumentasi atau penggabungan antara ketiganya (triangulasi). Pengumpulan data ini dilakukan sampai berhari-hari bahkan sampai berbulan-bulan hingga data dapat dirasa cukup untuk menjawab permasalahan yang sedang diteliti18.
Kedua, yaitu reduksi data. Mereduksi data ini merupakan merangkum hal-hal yang penting dan memfokuskan pada masalah yang sedang diteliti. Hal ini karena data yang didapat dari lapangan jumlahnya terbilang cukup banyak, maka dari itu perlu adanya pencatatan yang secara lebih rinci. Semakin lama peneliti melakukan penelitian di lapangan, maka jumlah data akan lebih semakin kompleks dan rumit. Maka dari itu perlu adanya dilakukan reduksi data.
Ketiga, yaitu pemaparan data. Sesudah peneliti mereduksi data yang telah didapat, langkah selanjutnya yaitu yang harus dilakukan adalah memaparkan data. Pemaparan data ini bisa dilakukan dengan bentuk tabel, grafik, pictogram atau uraian yang singkat. Dalam penelitian kualitatif yang
18 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2005), 91.
44
paling sering digunakan dalam pemaparan data yaitu dilakukan dengan teks berbentuk naratif. Hal ini dimaksudkan agar data yang didapat oleh peneliti bisa tersusun dalam pola hubungan, sehingga mudah untuk dipahami.
Keempat, yaitu penarikan kesimpulan. Langkah ini merupakan langkah terakhir dalam analisis data dalam sebuah penelitian kualitatif yaitu penarikan kesimpulan. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif ini merupakan sebuah temuan baru yang sebelumnya belum diteliti. Dan temuan ini bias berupa hubungan kausal interaktif, hipotesis atau teori19.
19 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2005), 92-99,