• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK KETERLIBATAN ORANG TUA DALAM PROGRAM PAUD TERHADAP KESINAMBUNGAN POLA ASUH DI DALAM KELUARGA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DAMPAK KETERLIBATAN ORANG TUA DALAM PROGRAM PAUD TERHADAP KESINAMBUNGAN POLA ASUH DI DALAM KELUARGA."

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

DAMPAK KETERLIBATAN ORANG TUA DALAM PROGRAM PAUD TERHADAP KESINAMBUNGAN POLA ASUH DI DALAM KELUARGA

(Studi pada Keluarga yang Memiliki Anak Usia Dini di Kelurahan Kertawangi Kec. Cisarua Kab. Bandung Barat)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Luar Sekolah Konsentrasi Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh :

Bagja Muliantika Nurlaela 0900587

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Dampak Keterlibatan Orang Tua dalam Program Paud terhadap Kesinambungan Pola Asuh di dalam

Keluarga (Studi pada Keluarga yang Memiliki Anak Usia Dini di Kelurahan

Kertawangi Kec. Cisarua Kab. Bandung Barat) ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara -cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Juni 2014 Yang membuat Pernyataan

(3)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI BAGJA MULIANTIKA N

DAMPAK KETERLIBATAN ORANG TUA DALAM PROGRAM PAUD TERHADAP KESINAMBUNGAN POLA ASUH DIDAAM KELUARGA

PEMBIMBING I

Prof. Achmad Hufad, M.Ed NIP 19550101 198101 1 001

PEMBIMBING II

Dr. Sardin, M.Si NIP. 197101817 199802 1 002

MENGETAHUI KETUA JURUSAN PENDIDIKAN LUAS SEKOLAH FAKULTAS ILMU PEDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(4)

ABSTRAK

Dampak Keterlibatan Orang Tua dalam Program Paud terhadap Kesinambungan Pola Asuh di dalam Keluarga

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan penulis terhadap tingkat partisipasi orang tua dalam program PAUD, keterlibatan orang tua dalam program PAUD di kelurahan kertawangi sebagai bekal awal dari pola asuh dalam keluarga. Tujuan penelitian ini yaitu 1) Untuk mendeskripsikan dan menganalisis keterlibatan orang tua dalam program PAUD yang ada di wilayah kelurahan kertawangi 2) Untuk mendeskripsikan dan menganalisis dampak kesinambungan pengasuhan yang dilakukan oleh orang tua didalam keluarga setelah terlibat dalam program PAUD yang ada di wilayah kelurahan Kertawangi. Penelitian ini didukung oleh gagasan konseptual teoritis tentang : Konsep Pendidikan Keluarga, Keterlibatan orang tua dan Pola asuh. Hipotesis penelitian ini adalah: Keterlibatan orang tua berdampak secara signifikan terhadap kesinambungan pola asuh yang terjadi di dalam keluarga. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh warga kelurahan kertawangi yang mempunyai anak usia 3-6 tahun. Sampel dalam penelitian ini adalah 50 orang. Pengujian hipotesis menggunakan korelasi dan koefisien determinasi,sedangkan arah hubungan atar variabel diuji menggunakan regresi. Hasil pengujian hipotesis penelitian menyatakan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak, ditunjukkan dengan nilai r = 0,764 dan didapat persamaan Ŷ= 13.991+1.003X dan r2 = 0,584.Temuan hasil penelitian yaitu 1) Orang tua terlibat secara aktif pada program PAUD di kelurahan kertawangi, ditunjukkan dengan hubungan yang positif dalam matriks korelasi deskriptif data. 2) Keterlibatan orang tua diketahui berdampak secara signifikan dan positif terhadap kesinambungan pola asuh dalam keluarga di kelurahan kertawangi ini, hal ini ditunjukkan dengan nilai pengaruh yang besar dalam uji koefisien determinasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa keterlibatan orang tua dalam program parenting yang ada di wilayah kelurahan kertawangi secara deskriptif pada dimensi akademik berada pada kategori aktif, atau bisa dikatakan bahwa orang tua berpartisipasi secara aktif dalam program parenting Paud di daerah kertawangi dan berdampak signifikan terhadap pola asuh dalam keluarga.

(5)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI . ... v

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah... 8

C. Tujuan Penelitian... 9

D. Manfaat Penelitian... 9

E. Sistematika Penulisan... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN dan HIPOTESIS PENELITIAN A. Konsep Pendidikan Anak Usia Dini... 8

1. Pengertian PAUD ... 11

2. Landasan Yuridis ... 11

3. Landasan Filosofis ... 13

4. Landasan Ilmiah PAUD ... 15

B. Konsep Keluarga ... 17

1. Pengertian Keluarga ... 17

2. Fungsi Keluarga ... 18

3. Ciri-ciri Keluarga ... 21

C. Pola Asuh Keluarga ... 22

1. Definisi Pola Asuh ... 22

(6)

3. Dimensi-Dimensi Pola Asuh ... 24

D. Keterlibatan Orang Tua ... 27

1. Pengertian Keterlibatan Orang Tua ... 27

2. Manfaat dari Keterlibatan Orang Tua ... 29

3. Bentuk Keterlibatan Orang Tua ... 31

E. Penelitian Terdahulu yang Relavan dengan Bidang yang Diteliti ... 33

F. Posisi Teoritik Peneliti ... 33

1. Kerangka Pemikiran ... 33

2. Hipotesis Penelitian ... 35

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian ... 36

1. Lokasi Penelitian ... 36

2. Populasi,Sampel dan Teknik Sampling Penelitian ... 36

B. Desain Penelitian ... 37

C. Metode Penelitian ... 38

D. Definisi Operasional ... 39

E. Instrumen Penelitian ... 41

F. Proses Pengembangan Instrumen ... 42

1. Uji Validitas Instrumen ... 42

2. Uji Reliabilias Instrumen ... 44

G. Teknik Pengumpulan Data ... 46

H. Analisis Data ... 47

1. Methode Succesive Interval (MSI) ... 47

2. Deskripsi Data ... 48

3. Uji Persyaratan Analisis Parametrik ... 49

4. Pengujian Hipotesis ... 49

a. Analisis Regresi Linear Sederhana ... 49

b. Analisis Korelasi ... 50

(7)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 53

1. Geografi Lokasi Penelitian ... 53

2. Keadaan Alam ... 53

3. Keadaan Sosial Ekonomi Masyarakat ... 53

B. Identitas Responden ... 54

1. Gambaran Umum Karakteristik Responden ... 54

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 54

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 55

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 55

C. Deskripsi Hasil Penelitian ... 56

1. Analisis deskriptif mengenai Hubungan antara Dimensi akademik variabel keterlibatan orang tua dengan variabel pola asuh orang tua ... 56

2. Analisis deskriptif mengenai Hubungan antara Dimensi non akademikxdfg variabel keterlibatan orang tua dengan variabel pola asuh orang tua... 57

D. Uji Normalitas ... 58

E. Pengujian Hipotesis ... 59

1. Analisis Regresi Liniear Sederhana ... 59

2. Analisis Korelasi ... 60

3. Uji Koefisien Determinasi ... 62

F. Pembahasan Hasil Penelitian ... 63

1. Gambaran keterlibatan orang tua dalam program PAUD yang ada di wilayah kelurahan kertawangi... 63

2. Dampak kesinambungan pola asuh yang dilakukan oleh orang tua didalam keluarga setelah terlibat dalam program PAUD yang ada di wilayah kelurahan Kertawangi ... 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 66

(8)
(9)

DAFTAR GAMBAR

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Variabel, Dimensi dan Indikator Penelitian ... 40

Tabel 3.2 Hasil Perhitungan Validitas Instrumen Variabel X ... 43

Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Validitas Instrumen Variabel Y ... 43

Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X ... 45

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y ... 45

Tabel 3.6 Pemberian Kategori Nilai ... 48

Tabel 3.7 Interpretasi Koefisien Determinasi ... 52

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 54

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 55

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 56

Tabel 4.4 Matriks Korelasi; Data Dimensi Akademik dan Pola Asuh Orang Tua ... 56

Tabel 4.5 Matriks Korelasi; Data Dimensi Non Akademik dan Pola Asuh Orang Tua ... 57

Tabel 4.6 Test Of Normality ... 58

Tabel 4.7 Output Koefisien Regresi ... 59

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-Kisi Penelitian

Lampiran 2 Angket Pernyataan (Instrumen Penelitian) Lampiran 3 Hasil Uji Validitas Variabel X

Lampiran 4 Hasi Uji Validitas Variabel Y

Lampiran 5 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Y

Lampiran 6 Data Skor (Ordinal) Hasil Penelitian Variabel X Lampiran 7 Data Skor (Ordinal) Hasil Penelitian Variabel Y Lampiran 8 Data Skor (Interval) Variabel X

Lampiran 9 Data Skor (Interval) Variabel Y Lampiran 10 Hasil Uji Normalitas

(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu pilar untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan berperan aktif dalam pembangunan suatu negara. Sebagaimana dijelaskan dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan serta sehat jasmani dan rohani.

Melalui pendidikan, manusia akan mendapat kepandaiaan berolah pekerti, manusia juga memperoleh wawasan baru yang akan banyak membantu hakekat hidup manusia untuk lebih maju baik pribadi maupun sebagai anak dari satu bangsa, sebagaimana telah dinyatakan dalam Undang-undang RI NO.20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1 tentang sistem pendidikan nasional.

Pendidikan ialah salah satu usaha sadar dan terencana terwujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta secara aktif mengembangkan potendi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, aklak mulia serta keterampilan yang di perlkan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

(13)

2

berwujud aturan-aturan khusus, norma, kebiasaan dan teladan dari masyarakat lain.

UU No.20 Tahun 2003 pasal 26 ayat 3 menyetakan bahwa pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan kepemudaan, pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan serta pendidikan lain yang diajukan untuk mengembangkan kemampuan peserta lain. Pasal tersebut menyatakan bahwa dengan jelas pendidikan nonformal memiliki program pendidikan yang salah satunya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang berfungsi membantu dalam pertumbuhan dan perkembangan anak yang dapat dilakukan di dalam maupun di luar sekolah atau di lingkungan keluarga yang biasa disebut dengan lingkungan nonformal mempunyai peranan penting dalam lingkungan keluarga yaitu pendidikan nonformal memberikan pembelajaran orang tua dalam mendidik anak di masa emasnya.

Pendidikan anak usia dini merupakan sasaran program yang dapat diselenggarakan oleh tiga peranan pendidikan, yaitu pendidikan formal, informal dan nonformal berdasarkan undang-undang 1945 pasal 9 ayat 1 UUD RI No.2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional. mengenai pendidikan anak usia dini (PAUD) yang merupakan pendidikan dasar dan strategis dalam pembengunan sumberdaya manusia (SDM).

(14)

3

Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi proses perkembangan seorang individu sekaligus merupakan peletak dasar kepribadian anak. Pendidikan anak diperoleh terutama melalui interaksi antara orang tua-anak. Dalam pola asuh orang tua akan menunjukan sikap dan perlakuan tertentu sebagai perwujudan pendidikan terhadap anaknya, oleh karena itu keluarga mempunyai peranan penting dalam mengembangkan potensi anak. Robandi (2007:175) menyatakan bahwa:

Keluarga disebut sebagai lembaga pertama karena pada umunya setiap anak dilahirkan dan kemudian dibesarkan pada awal pertama dalam lingkungan keluarga. Kemudian disebut sebagai lembaga utama bagi anak, karena keberhasilan pendidikan dalam keluarga ketika anak berada dalam usia dini atau sering disebut masa golden age. Karena itulah keluarga dipandang sebagai lembaga pertama dan utama bagi anak.

Hubungan anak dengan orang tua dan anggota lain sering dianggap sebagai sistem atau jaringan yang saling berinterkasi. Sistem tersebut berpengaruh pada anak baik secara langsung maupun tidak langsung, melalui sikap dan cara pengasuhan anak oleh orang tua. Merawat dan mengasuh anak bukan hanya memenuhi kebutuhan fisik atau jasmaniyahnya saja, melainkan juga pada pemenuhan optimalisasi perkembangan yang lain seperti emosi, sosial, bahasa, motorik dan kognitif.

Peran keluarga dalam pendidikan anak usia dini sangatlah besar, terutama dalam jalur pendidikan informal. Anak lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah dari pada di luar rumah sehingga dibutuhkan pengawasan serta perhatian lebih dari orang tua, terutama untuk anak di bawah usia lima tahun. Keluarga memiliki peran yang sangat besar dalam hal menentukan karakter dan memaksimalkan kecerdasan anak. Oleh karena itu diperlukan pola asuh yang dapat memaksimalkan kecerdasan yang harus dimiliki oleh seorang anak.

(15)

4

Pola asuh orang tua merupakan pola interaksi antara anak dengan orang tua yang meliputi bukan hanya pemahaman kebutuhan fisik (makanan,minum, pakaian, dan lain sebagainya) dan kebutuhan psikologis (afeksi atau perasaan) tapi juga norma-norma yang berlaku di masyarakat agar anak berlaku hidup selaras dengan lingkungannya.

Menurut Hurlock (1980:178) orang tua harus dapat memberikan pola asuh yang tepat sesuai dengan perkembangan anaknya, agar anak dapat mempersepsikan pola asuh yang diberikan kepadanya dengan baik. Pola asuh adalah sikap orang tua dalam membimbing anak-anaknya. Perlakuan orang tua terhadap seorang anak akan mempengaruhi bagaimana anak itu memandang, menilai, dan juga mempengaruhi sikap anak tersebut terhadap orang tua serta memengaruhi kualitas hubungan yang berkembang di antara mereka. Orang tua yang satu dengan yang lain memberikan pola asuh yang berbeda dalam membimbing dan mendidik anak-anaknya.

Kenyataannya yang terjadi di masyarakat yang memiliki pola pikir bahwa pendidikan itu sepenuhnya tangung jawab pihak lembaga pendidikan saja, maka tak jarang orang tua menumpukan harapan yang begiu besar pada lembaga pendidikan, sehingga banyak orang tua yang berani mengeluarkan biaya yang begitu mahal untuk biaya pendidikan anaknya. Disisi lain, tidak sedikit pula orang tua yang menuntut lembaga pendidikan harus berbuat seperti yang dikendaki dan kecewa jika hasil pendidikan lembaga tersebut tidak sesuai seperti yang diharapkan.

Fenomena keliru ini harus segera diluruskan agar tanggung jawab tinggi muncul dalam keluarga sehingga keluarga juga dapat berperan sebagai lembaga pendidikan yang memiliki kualitas. Pola asuh dalam keluarga ini cenderung permisif karena orang tua selalu mengikuti kehendak anak. Banyak orang tua yang menjadi dilema karena orang tua yang seharusnya memberikan hukuman pada anak, disisi lain orang tua khawatir apabila harus memberikan hukuman pada anak dikarenakan orang tua memiliki rasa iba untuk memberikan hukuan pada anak-anaknya.

(16)

5

melanggar peraturan yang diterapkan. Pola asuh yang diterapkan oleh orang tua untuk pengasuhan anak akan sangat berpengaruh yang menerapkan pola asuh perkembangan anak, itu dikarenakan anak lebih banyak menghabiskan waktunya dengan keluarga. Orang tua yang menerapkan pala asuh yang demokratis dan akan menghasilkan anak yang mandiri, kreatif, punya kontrol diri yang baik dan dapat berpendapat (Asfandiyar, 2012:109).

Dalam teori ekologi Bronfenbrenner (Wyani dan Barnawi, 2012:82) perkembangan anak dipengaruhi oleh sistem interaksi yang kompleks dengan berbagai tingkatan lingkungan di sekitarnya yang mencakupi interaksi yang saling berhubungan antara keadaan di dalam dan di luar rumah, sekolah dan tetangga dari kehidupan anak setiap hari dalam kurun waktu yang cukup lama. Interaksi ini menjadi motor atau penggerak perkembangan anak yang merupakan pusat dari lingkaran, dikelilingi oleh berbagai sitem interaksi yang terdiri dari sitem mikro, meso, exo, makro, dan krono.

Sistem mikro adalah lingkaran yang paling dekat dengan anak yaitu lingkungan keluarga dan hubungan antara anggota keluarga, yang meliputi pola interaksi yang langung seperti interaksi dengan orang tua, kakak dan adik kandungnya. Hubungan dua arah yang langsung dalam jangka waktu yang cukup panjang dan intensif di lingkungan terdekat ini mempunyai dampak terbesar dan mendalam pada perkembangan anak. Sistem meso adalah ketika anak mulai tumbuh besar dan mulai memasuki lingkungan atau tahap sekolah. Di sini terjadi lingkungan yang menimbulkan interaksi dan kesesuaian hubungan antar komponen dalam sistem mikro anak, yang sangat mempengaruhi perkembangan anak seperti hubungan antara rumah dan sekolah. Adapun sistem exo adalah lingkaran dalam sistem sosial yang lebih besar akan tetapi anak tidak berpartisipasi aktif, akan tetapi karena pengaruhnya, seperti ketika anak sedang melihat tayangan televisi. Dalam hal ini si anak tidak ada interaksi tetapi anak akan mendapatkan pengaruh dari apa yang telah di tayangkan dalam televisi tersebut.

(17)

6

adat istiadat kebijakan sosial dan lain sebagainya. Sistem krono mencakup pola-pola kejadian lingkungan dan transisi sepanjang perjalan hidup dan sejarah sosial individu. Seluruh komponen dari sistem ini juga sangat berpengaruh pada perkembangan sosial anak. Keluarga termasuk ke dalam sistem makro yaitu orang yang paling dekat dengan anak, pada hakikatnya merupakan wadah dari pembentukan sifat yang akan membentuk pribadi anak terutama pada anak yang masih berada dalam bimbingan dan tanggung jawab orang tua.

Untuk menjawab fenomena ini banyak cara yang dilakukan salah satunya yaitu bentuk kegiatan informal yang dilakukan oleh pengelola lembaga PAUD untuk menyelaraskan kegiatan-kegiatan pengasuhan dan pendidikan antara anak di sekolah yang mempunyai pola asuh yang diciptakan oleh pihak lembaga dan dirumah yang di asuh oleh orang tua. Kegiatan ini menunjukan kepada orang tua, para pengasuh dan anggota keluarga lainnya yang berperan secara langsung dalam proses perkembangan anak. Kegiatan (pertemuan orang tua home visit) saat ini dirasakan sangat diperlukan mengingat pentingnya pendidikan sedini mungkin juga melihat sampai mana keterlibatan orang tua dalam program yang diselenggarakan oleh pihak lembaga untuk turut serta memberikan yang trbaik sesuai dengan perkembangan anak.

Pengetahuan tentang pendidikan anak yang dapat ditempuh dengan berbagai kegiatan, misalnya kegiatan parenting baik yang dikelola sekolah maupun satuan pendidikan atau pengelolaan mandiri. Dukungan pemerintah terhadap kegiatan ini sudah sangat jelas, dengan adanya: (1) undang-undang no 20 tahun 2003, tentang sistem pendidkan nasional yang juga membahas tentang pendidikan informal. (2) undang-undang tahun 2002, perlindungan anak (3) konvensasi anak sedunia. Dengan demikian kerja sama semua pihak, baik lembaga pendidikan, orang tua (keluarga), masyarakat dan pemerintah yang sangat di perlukan untuk pencapaian tujuan pendiidkan terutama pada anak usia dini (PAUD), dapat dioptimalkan untuk mencapai hasil yang maksimal.

(18)

7

sebagai tutor bahkan sebagai orang tua mereka dapat memiliki peran yang penting antara lain orang tua sebagai para pelajar, orang tua sebagai relawan, orang tua sebagai tim kerjasama bersama tuto-tutor lainnya. Dalam peranan tersebut, memungkinkan orang tua dapat membantu perkembangan anaknya dan pertumbuhannya maka dari itu pembelajaran tidak dapat lepas dari tanggung jawab orang tua sebab orang tua adalah guru yang pertama dan utama bagi anak, sehingga orang tua harus memiliki kemampuan untuk menyampaikan yang terbaik bagi anak oleh karena itu apa yang menjadi aspek bagi perkembangan anak harus dipahami oleh orang tua agar apa yang disampaikan orang tua terhadap anak tepat dan hal itu akan cukup berpengaruh di masa yang akan datang.

Dengan demikian memberikan pendidikan yang sesuai dengan masa dan perkembangan yang sedang dihadapi anak sangatlah penting sehingga dapat mengawasi dan mengontrol tahap aspek perkembangan anak. Sekeras apapun tahap yang dilakukan oleh lembaga tidak akan berhasil jika tidak didukung oleh pembelajaran melalui pola asuh yang dilakukan di dalam rumah oleh orang tua terhadap anak maka dari itu harus ada jalinan kerja sama antara pihak lembaga pendidikan, lembaga, tutor dengan orang tua melalui program yang diseenggarakan yang akan melibatkan oranng tua dan pihak lembaga yang sejalur sehingga dapat menimbulkan pola asuh yang berkesinambungan.

Di Kelurahan Kertawangi Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat, terdapat 17 RW. Setelah peneliti melakukan observasi, dari 17 RW tersebut terdapat keluarga yang mempunyai anak sekitar umur 3-6 tahun sejumlah 200 anak. Terdapat tujuh PAUD pula yang terdaftar di database direktorat jenderal pendidikan anak usia dini, nonformal dan informal. Berikut data ketujuh PAUD tersebut: PAUD sehati, Al-Karim, Bina Terampil Mandiri I, Bina Terampil Mandiri II, Riyadlun Najjah I, Mardhaatillah, Riyadlun Najjah II.

(19)

8

perubahan untuk anak sehingga perubahan itu dapat diciptakan tidak hanya dilingkungan layanan pendidikan akan tetapi di lingkungan informal yang diberikan oleh orang tua terhadap anak. Oleh karena itu,dalam penelitian ini penulis tertarik untuk meneliti mengenai : “Dampak keterlibatan orang tua

terhadap kesinambungan pola asuh yang terjadi di dalam keluarga”.

B. Identifikasi dan perumusan masalah

Adapun identifikasi masalah yang ditemukan penulis di lapangan antara lain sebagai berikut:

1. Jumlah orang tua yang mempunyai anak sekitar umur 3-6 tahun adalah sebanyak 200 orang yang tersebar di 17 RW dan mempunyai latar belakang yang berbeda.

2. Waktu pelaksanaan yang setiap saat bisa berubah dikarenakan pihak tutor yang memiliki kesibukan lain sehingga tidak setiap kegiatan berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

3. Program parenting yang diselenggarakan oleh PAUD yang ada di wilayah kelurahan Kertawangi tidak diikuti oleh sebagian orang tua murid karena kesibukannya sehingga interaksi orang tua dengan anak sangat kurang dan membuat orang tua sulit menerapkan pola asuh yang benar dalam hal keseharian, orang tua masih jarang mencari informasi tentang pola asuh untuk anak mereka .

Dilihat dari latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah yang akan diangkat dalam penelitian agar dalam penelitian ini tidak terjadi kerancuan. Adapun rumusan masalah yang diangkat oleh penlis

adalah sebagai berikut “Bagaimana kesinambungan pola asuh orang tua setelah mendapatkan informasi melalui kegiatan keterlibatannya didalam kegiatan program PAUD yang ada di wilayah Kelurahan Kertawangi. Pertanyaan penelitian yang disusun oleh penulis antara lain adalah sebagai berikut:

(20)

9

2. Bagaimana dampak kesinambungan pengasuhan yang dilakukan oleh orang tua didalam keluarga setelah terlibat dalam program PAUD yang ada di wilayah kelurahan Kertawangi?

C. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan penelitian dan merumuskan masalah yang peneliti telah ajukan yaitu :

1. Untuk mengetahui keterlibatan orang tua dalam program PAUD yang ada di wilayah kelurahan kertawangi

2. Untuk mengetahui dampak kesinambungan pengasuhan yang dilakukan oleh orang tua didalam keluarga setelah terlibat dalam program PAUD yang ada di wilayah kelurahan Kertawangi

D. Manfaat penelitian

Kegunaan yang dapat diambil dari kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan keilmuan pendidikan luar sekolah juga dapat menambah teori-teori pendidikan untuk dijadikan salah satu referensi. Khususnya tentang konsep dasar pendidikan anak usia dini.

2. Secara Praktis

a. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam melakukan pengkajian lebih lanjut yang berhubungan dengan keterlibatan orang tua pada program PAUD yang ada di wilayah kelurahan kertawangi

b. Melalui penelitian ini peneliti dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama mengikuti pembelajaran terutama metodologi penelitian.

E. Sistematika penulisan

Sebagai kerangka dalam penelitian ini, maka sistematika penulisan disusun sebagai berikut:

(21)

10

BAB II : Kajian pustaka yang didalamnya membahas beberapa Teori dan Konsep Mengenai Pendidikan Keluarga Sebagai Bagian dari Pendidikan Luar Sekolah, Keluarga, Pola Asuh Anak dan Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini.

BAB III : Prosedur Penelitian, berisi tentang uraian Metode Penelitian, subjek penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Prosedur Pengolahan dan Analisis Data.

BAB IV : Deskripsi analisis data hasil penelitian tentang dampak keterlibatan orang tua terhadap kesinambungan pala asuh yang terjadi didalam kelauarga.

(22)

Kantor Kec.Cisarua

Arah Cimahi

Sekolah Kepolisian Negara (SPN)

Cisarua

PKBM

Bina Terampil M andiri

Kantor Cab.Diknas

Kec.Cisarua Kantor Ds.Kertawangi

Dari arah Cimahi PT.Biofarma

Dari arah Lembang Jl.Kolonel Masturi

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Kelurahan Kertawangi Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat. Terdapat 17 RW yang dijadikan lokasi inti penelitian. Berikut denah Kelurahan Kertawangi tersebut:

2. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Penelitian

Menurut Sugiyono, (2011:80) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orang tua yang mempunyai anak usia 3-6 tahun di Kelurahan Kertawangi Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat yaitu sebanyak 200 orang.

(23)

37

yang sama kepada populasi untuk dipilih menjadi sampel. Penarikan sampel disebabkan karena peneliti memiliki keterbatasan dalam beberapa aspek.

Pada prinsipnya tidak ada penentuan yang baku berapa persen sampel harus diambil dari satu populasi. Banyak yang mengatakan bahwa sampel harus lebih dari 100, namun ada juga yang mengatakan bahwa sampel ideal adalah yang berjumlah 30 keatas. tetapi, jika jumlah subjeknya besar dapat di ambil antara 10-15 % atau lebih tergantung setidak-tidaknya dari :

a. Kemampuan peneliti dari segi waktu b. Tenaga dan dana

c. Sempit dan luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek karena hal ini menyangkut banyak dan sedikitnya data

d. Besar dan kecilnya resiko yang akan di tanggung oleh peneliti.

Berdasarkan pernyataan di atas, maka sampel yang akan diambil pada penelitian ini adalah 25% dari populasi yang berjumlah 200 orang, sehingga jumlahnya yaitu sebanyak 50 orang tua yang memiliki anak usia dini yang telah mengikuti kegiatan pembelajaran.

B. Desain penelitian

Untuk mempermudah alur penelitian, dalam sebuah penelitian diperlukan sebuah desain penelitian yang mampu mengarahkan penelitian kearah yang tepat.

(24)

38

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diungkapkan sebelumnya, bahwa keterlibatan orang tua berdampak terhadap kesinambungan pola asuh didalam keluarga.

C. Metode penelitian

Metode penelitan yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan kuantitatif, sebagaimana telah kita ketahui bahwa metode ini digunakan dimana penelitian ini akan menggambarkan atau memecahkan masalah

Permasalahan

1. Bagaimana keterlibatan orang tua dalam program PAUD yang ada di wilayah kelurahan kertawangi?

2. Bagaimana dampak kesinambungan pengasuhan yang dilakukan oleh orang tua didalam keluarga setelah terlibat dalam program PAUD yang ada di wilayah kelurahan Kertawangi?

Pengumpulan Data

Menggunakan angket/kuesioner

1. Uji validitas dan reliabilitas

2. Kecenderungan umum skor Analisis Data & Pengujian Hipotesis

(25)

39

secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat dari populasi atau daerah tertentu. Penelitian ini dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan data, klasifikasi dan analisis pengolahan data, membuat gambaran tentang suatu keadaan secara objektif dalam suatu deskripsi.

D. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam menjabarkan penelitian ini, maka penulis menuliskan definisi operasional sebagai berikut:

1. Keluarga disini adalah orang tua yang mempunyai anak usia 3-6 tahun. Keluarga tersebut adalah masyarakat dari ke-17 RW di Kelurahan Kertawangi Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat.

2. Keterlibatan orang tua adalah suatu proses dimana orangtua menggunakan segala kemampuan mereka guna keuntungan mereka sendiri, anak-anaknya, dan program yang dijalankan anak itu sendiri. Keterlibatan orang tua pada penelitian ini terlihat pada aktifitas keikutsertaan mereka dalam program parenting.

3. Pola Asuh merupakan suatu cara atau upaya perlakuan orang tua dalam membimbing, mendidik, merawat dan berinteraksi dengan anaknya, serta mengasuh anak-anaknya agar dapat berkembang dengan baik. Pola asuh disini dilihat dari kesinambungannya, kesinambungan pola asuh orang tua dalam keluarga pada penelitian ini merupakan sebuah pola asuh yang secara sinambung/berkelanjutan diterapkan setiap waktu yang dimiliki oleh keluarga 4. PAUD adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang

merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.

(26)

40

Tabel 3.1

Variabel, Dimensi dan Indikator Penelitian

Variabel Dimensi Indikator

(27)

41

E. Instrumen penelitian

Jenis instrumen penelitian adalah kuesioner atau angket yang mengukur kegiatan keterlibatan orang tua dan kesinambungan pola asuh didalam keluarga. Alasan meneliti dengan menggunkan angket, karena angket memiliki beberapa keuntungan antara lain :

1. Responden dapat dengan bebas menjawab pertanyaan tanpa harus dipengaruhi oleh ihak lain.

2. Informasi yang diterima akan lebih mudah didapat dikarenakan itennnya homogen.

3. Dapat digunakan atau mengupulkan data dari jumlah resonden yang besar yang dijadikan sampel.

Bentuk angket yang disusun dalam penelitian ini adalah angket tertutup yang bisa menghasilkan beberapa alternatif jawaban secara bebas.

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Skala likert ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atua kelompok orang yang menjadi fenomena sosial. Dalam penelitin ini, fenomena sosial yang di tetapkan secara spesifik adalah variabel penelitian yaitu kegiatan yang melibatkan orang tua di PAUD dan kesinambungan pola asuh didalam keluarga. Dalam penelitian ini menggunakan graduasi: sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai, dan sangat tidak sesuai.

1. Sangat Sesuai, diberi skor 4 2. Sesuai, diberi skor 3

3. Tidak Sesuai, diberi skor 2

4. Sangat Tidak Sesuai, diberi skor 1

Adapun uji coba instrumen dilakukan kepada 30 orang tua (responden) yang berada di PAUD Jayagiri lembang.

F. Proses pengembangan instrumen 1. Pengujian validitas

Instrumen yang vailid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan

(28)

42

mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiono (2011:121) validitas merupakan instrumen yang dapat mengukur kebenaran sesuatu yang diperlukan.

Langkah langkah yang digunakan untuk mengolah data kuesioner yang terkumpul adalah sebagai berikut:

a. Mengecek lembar jawaban yang telah diisi oleh responden untuk mengetahui kelengkapan hasil jawaban responden yang akan menentukan layak atau tidaknya lembar jawaban tersebut untuk diolah lebih lanjut. b. Menghitung bobot nilai

c. Lekapitulasi nilai angket variabel X dan Y d. Tahap ujicoba kuisioner

Uji validitas ini dilakukan pada kepada 30 orang tua (responden) yang berada di PAUD Jayagiri Lembang. Hal tersebut ditujukan kepada orang tua siswa yang terlibat didalam kegiatan PAUD. Uji validitas ini dilakukan dengan cara menyebarkan angket yang telah disediakan kepada responden, batas waktu pengisisan selama 25 menit. Adapun uji validitas dalam penelitian ini mengunakan teknik kolerasi pearson product moment sebagai berikut

∑ ∑ ∑

| ∑ ∑ | ∑ ∑

Sugiono (2013:228) Keterangan

r = koefisien validitas item yang dicari = skor yang diperoleh sibjek seluruh item ∑ = jumlah skor dalam distribusi X

∑ = jumlah skor dalam distribusi Y

∑x2 = jumlah kuadrat dalam skor distribusi X ∑y2 = jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y = banyaknya responden

Keputusan pengujian validitas menggunakan taraf signifikan dengan kriteria sebagai berikut :

(29)

43

b. Jika rhitung rtabel maka instrumen tidak valid

Adapun hasil perhitungan validitas yang dilakukan dengan menggunakan program microsoft excel dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 3.2

Hasil Perhitungan Validitas Instrumen Variabel X

No > (0,361) No > (0,361)

1 0,513787 Valid 9 0,490938 Valid

2 0,458721 Valid 10 0,413155 Valid

3 0,64243 Valid 11 0,487351 Valid

4 0,497452 Valid 12 0,496853 Valid

5 0,529083 Valid 13 0,478219 Valid

6 0,61358 Valid 14 0,391317 Valid

7 0,481801 Valid

15 0,445615 Valid

8 0,517085 Valid

Dari hasil perhitungan validitas variabel X (keterlibatan orang tua), diketahui nilai rtabel dengan tingkat kesalahan 5% dan dk = 30-2 = 28 diperoleh rtabel sebesar

0,374. Maka hasil perhitungan dari 15 item yang dinyatakan valid sebanyak 15 item yang dapat mewakili setiap variable-variable penelitian.

Tabel 3.3

Hasil Perhitungan Validitas Y

No > (0,361) No > (0,361)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 0,539539 Valid 13 0,382491 Valid

2 0,523937 Valid 14 0,477398 Valid

3 0,625385 Valid 15 0,496474 Valid

4 0,466464 Valid 16 0,514555 Valid

(30)

44

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

6 0,547622 Valid 18 0,474948 Valid

7 0,378855 Valid 19 0,124176 Tidak Valid

8 0,465187 Valid 20 0,399821 Valid

9 0,385626 Valid 21 0,307273 Tidak Valid

10 0,41067 Valid 22 0,725114 Valid

11 0,692237 Valid 23 0,564456 Valid

12 0,47158

Valid 24 0,403828 Valid

Dari hasil perhitungan validitas variabel Y (Pola Asuh orang tua), diketahui nilai rtabel dengan tingkat kesalahan 5% dan dk = 30-2 = 28 diperoleh rtabel sebesar

0,374. Maka hasil perhitungan dari 24 item yang dinyatakan valid sebanyak 23 item dan item yang dinyatakan tidak valid ada 2 item, kemudian item yang tidak valid tersebut dibuang sehingga pada variabel Y didapatkan 22 item pernyataan. 2. Pengujian Reliabilitas

Suharsimi Arikunto (2006:178) menyatakan bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipecaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Pengujian reliabilitas kuesioner penelitian digunakan dengan rumus Alfa. Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan internal consistency yang dianalisis dengan rumus Alpha Cronbach, yaitu:

r

i

=

{1-∑

}

(Sugiono,2013:365) keterangan :

K = Mean kuadrat antara subjek ∑ = Mean Kuadrat

=

Varians total

Kategori koefisien reliabilitas bisa dilihat dari interpretasi dibawah ini:

(31)

45

 0,60 < r11 0,80 reliabilitas tinggi

 0,40 < r11 0,60 reliabilitas sedang

 0,20 < r11 0,40 reliabilitas rendah

 -1,00 r11 0,20 reliabilitas sangat rendah (tidak reliabel).

Perhitungan reliabilitas instrumen dilakukan dengan program SPSS 20 for windows dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 3.4

Hasil Uji Reliabilitas Variabel X

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.782 15

Berdasarkan Perhitungan reliabilitas variabel dengan menggunakan SPSS 20, diperoleh r hitung = 0,782. Maka tingkat reliabilitas instrumen variabel X dapat dikategorikan tinggi karena ada pada rentang kategori koefisien 0,60 < r11 0,80 (sangat tinggi).

Tabel 3.5

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.850 24

(32)

46

G. Teknik Pengumpulan Data 1. Penyusunan Angket

Setelah penyusunan kisi-kisi selesai, maka selanjutnya akan dibuat menjadi item-item pernyataan. Item pernyataan merupakan penjabaran dari indikator-indikator. Penyusunan angket tersebut adalah:

1) Kisi-kisi pedoman dalam penyusunan item pernyataan. 2) Membuat daftar pernyataan yng sikat, jelas dan sederhana 3) Membuat petunjuk pengisian angket

4) Membuat surat pengantar angket

Jumlah item pernyataan seluruhnya 39 item, semuanya diambil dari sub indikator yang telah digunakan dalam kisi-kisi instrumen.

2. Penyebaran Angket

Setelah angket diperbanyak maka angket akan disebarkan kepada resonden yang telah ditentukan pada sampel. Responden dalam penelitian ini yaitu keluarga yang mempunyai anak usia 3-6 tahun.

Angket dibagikan kepada responden yaitu orang tua yang mempunyai anak usia 3-6 tahun sebanyak 200 orang di masing-masing RW kelurahan kertawangi. Kemudian, mempersikan responden untuk mengisi angket yang telah tersedia dengan batas waktu yang telah di tentukan yaitu 25 menit.

3. Pengambilan Angket

Langkah terakhir ialah mengumpulan atau mengambil kembali angket yang telah diisi oleh resonden, kemudian dihitung jumlah angket yang telah terkumpul untuk mencocokannya kembali agar jumlah sama dengan jumlah angket yang telah disebarkan.

H. Analisis Data

1. Method Succesive Interval (MSI )

Penelitian ini menggunakan data ordinal seperti dijelaskan dalam operasional variabel sebelumnya, maka semua data ordinal yang terkumpul terlebih dahulu akan ditransformasi menjadi skala interval dengan menggunakan Method of Successive Interval. Langkah-langkah untuk melakukan trasformasi data tersebut

(33)

47

a. Menghitung frekuensi (f) setiap pilihan jawaban, berdasarkan hasil jawaban responden pada setiap pertanyaan.

b. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pernyataan, dilakukan perhitungan proporsi (p) setiap pilihan jawaban dengan cara membagi frekuensi (f) dengan jumlah responden.

c. Berdasarkan proporsi tersebut untuk setiap pernyataan, dilakukan perhitungan proporsi kumulatif untuk setiap pilihan jawaban.

d. Menentukan nilai batas Z (tabel normal) untuk setiap pernyataan dan setiap pilihan jawaban.

e. Menentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban melalui persamaan berikut: yang diperoleh haruslah dalam bentuk interval, dikarenakan data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah dalam bentuk ordinal maka semua datanya harus ditransformasikan menjadi skala interval terlebih dahulu.

2. Deskripsi Data

(34)

48

a. Pemberian Kategori.

Hal ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan secara silang antar variabel X dan variabel Y. Kategori “baik” disini adalah untuk pola asuh yang dalam penerapannya selalu bersedia meluangkan waktu, cepat tangap, memperhatikan kesejahteraan anak, peka terhadap emosi anak, selalu memberikan tanggapan positif, menuntut hal positif, selalu membatasi, campur tangan, ketat, dan menggunakan kekuasaan secara bijak. Kategori cukup baik disini adalah pola asuh orang tua yang menerapkan kegiatan seperti yang telah disebutkan pada kategori baik kecuali dalam hal cepat tangap, peka terhadap emosi anak dan ketat. Sedangkan untuk kategori kurang baik disini adalah merupak pola asuh yang dalam penerapannya sangat rendah, dalam artian bahwa orang tua tidak aktif dalam mengasuh anak secara berkesinambungan. Adapun cara dan tabel pemberian kategori tersebut adalah sebagai berikut:

1) Menghitung rata-rata skor total.

2) Menghitung standar deviasi dari skor total.

3) Untuk kategori rendah, dicari nilai minimal dari skor total. Kemudian dihitung rata-rata skor total dikurangi standar deviasi. Setelah itu, ditentukan rentang keduanya.

4) Untuk kategori sedang, diambil nilai rentang atas kategori rendah. Kemudian jumlahkan rata-rata skor total dan standar deviasi. Setelah itu, ditentukan rentang keduanya.

5) Untuk kategori tinggi, diambil nilai rentang atas kategori sedang. Kemudian dicari nilai maksimal dari skor total. Setelah itu, ditentukan rentang keduanya.

Tabel 3.6

Pemberian Kategori nilai

Responden Skor Item Total Kategori

(1) (2) (3) (4)

1 2 3 4 5 6 ... N 1

(35)

49

(1) (2) (3) (4)

N

Rata-rata Standar Deviasi Rentang 1

Rentang 2 Rentang 3

3. Uji Persyaratan Analisis Parametrik a. Uji Normalitas Data

Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal untuk tidak dapat menentukan apakah pengolahan data menggunakan analisis parametrik atau non paramertik.

Uji normalitas dalam penelitian ini yaitu dengan uji sampel kolmogorov smirnov menggunkan bantuan sofware SPSS 20.

4. Pengujian Hipotesis

Analisis terakhir dalam penelitian ini adalah uji hipotesis. Uji hipotesis adalahh penelitian menggunakan beberapa tahap seerti dibawah ini

a. Analisis Regresi Linear Sederhana

Regresi linier sederhana digunakan untuk mendapatkan hubungan matematis dalam bentuk suatu persamaan antara variabel tak bebas tunggal dan variabel bebas tunggal. Persamaan regresi linier dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Y= a + bX Keterangan :

Y = Variabel Terikat a = Parameter intercep

b = Parameter Koefisien Regresi Variabel Bebas

(36)

50 adalah menghitung dengan menggunakan analisis korelasi product moment. Menurut Sugiono (2011:228) menyatakan bahwa “teknik korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dengan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau ratio, dan sumber data ada dua hubungan sangat kuat dan negatif)

iii. r = 0 , hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan Penelitian koefesien kolerasi (r) dalam penelitian ini menggunakan koefisien kolerasi person (person’s product moment cofficient of correlation) yaitu :

(37)

51

r

xy

=

∑ ∑ ∑

| ∑ ∑ | ∑ ∑

(Sugiono, 2007:255)

keterangan :

rxy : kolerasi antara varibel x dan y n = jumlah responden uji coba X = Skor tiap item

Y = Skor seluruh item

Adapun uji signifikasi kolerasi dalam penelitian ini menggunakan uji t, dengan rumus sebagai berikut :

t =

Sumber Sugiono : (2012:184) Keterangan :

r = koefesien korelasi product moment

t = distribusi student dengan derajat kebebasan (db) = n-2 n = banyaknya sampel

Uji t berfungsi untuk menguji hipotesa bahwa terdapat hubungan atau tidak antara kedua variabel kegiatan keterlibatan orang tua (X) dan kesinambungan pola asuh (Y) maka nilai ttabel selanjutnya dibandingkan dengan nilai ttabel. untuk mendapatkan kesalahan 5% uji dua pihak dan derajat kebebasan (dk) = n-2, sehingga penelitian kesimpulan menggunakan perbandingan ttabel dengan kriteria sebagai berikut :

jika thitung > ttabel Ho ditolak : Ha diterima jika thitung ttabel Ho diterima : Ha ditolak c. Uji Koefisien Determinasi

(38)

52

kesinambungan pola asuh dengan menggunakan rumus koefesien determinasi (kd) yaitu :

kd = (r)

Sumber : Sugiono (2011:231)

Keterangan

Kd = Koefesien Determinasi R = Koefesien Kolerasi

100% = Pengali yang Menyatakan Dalam Presentase Tabel

Interpretasi Koefisien Determinasi Interval Koeferienan Tingkat Engaruh

0% - 19,99% Sangat Lemah

20% - 39,99% Lemah

40% - 59,995 Sedang

60% - 79,99% Kuat

(39)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Dalam bab V ini, peneliti akan memaparkan kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan hasil temuan penelitian dari beberapa bab sebelumnya mengenai

masalah yang telah diteliti yaitu “Dampak keterlibatan orang tua terhadap

kesinambungan pola asuh yang terjadi di dalam keluarga di Kelurahan Kertawangi Kec. Cisarua Kab. Bandung Barat”.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah dan dianalisis pada bab IV,

mengenai “Dampak keterlibatan orang tua terhadap kesinambungan pola asuh

yang terjadi di dalam keluarga di Kelurahan Kertawangi Kec. Cisarua Kab. Bandung Barat”, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa:

1. Keterlibatan orang tua dalam program PAUD yang ada di wilayah kelurahan kertawangi

Keterlibatan orang tua dalam program parenting yang ada di wilayah kelurahan kertawangi secara deskriptif pada dimensi akademik berada pada kategori aktif, atau bisa dikatakan bahwa orang tua berpartisipasi secara aktif dalam program parenting PAUD di daerah kertawangi, hal itu ditunjukkan dengan aktifnya orang tua dalam menghadiri kegiatan yang diselenggarakan di PAUD seperti sosialisasi PAUD, kegiatan belajar mengajar di kelas, dan mengikuti sesi konsultasi perkembangan anak. Secara non akademik, terlihat orang tua berkontribusi positif dalam beberapa kegiatan dengan ditunjukkannya skor yang tinggi dalam indikator pemanfaatan pelayanan sekolah dan menghadiri pertemuan rutin di sekolah.

2. Dampak keterlibatan orang tua dalam program PAUD terhadap kesinambungan pola asuh dalam keluarga.

(40)

67

diterapkan pada pola asuh dalam keluarga maka didapatkan sebuah pola asuh yang baik dalam aspek acceptance dan kontrol meliputi kesediaan dalam meluangkan waktu,cepat tanggap, memperhatikan kesejahteraan anak, peka terhadap emosi anak, tanggapan positif, tuntunan, pembatasan-pembatasan, campur tangan, keketatan, pengunaan kekuasaan.

B. Saran

Setelah Peneliti melakukan penelitian mengenai Dampak keterlibatan orang tua terhadap kesinambungan pola asuh yang terjadi di dalam keluarga di Kelurahan Kertawangi Kec. Cisarua Kab. Bandung Barat, berikut beberapa saran atau rekomendasi yang ingin disampaikan oleh peneliti :

1. Bagi pengambil kebijakan.

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa dalam kegiatan keterlibatan orang tua, responden atau orang tua yang hadir dalam kegiatan parenting tersebut lebih diminati oleh lulusan dari SMA ke atas, lalu orang tua selain yang memiliki pekerjaan menjadi buruh tani, kemudian orang tua dengan umur 20 tahun ke atas. Oleh karena itu, kepada pengambil kebijakan yang akan merumuskan dan melaksanakan program parenting khususnya di desa kertawangi, harus lebih memperhatikan tentang bahan ajar serta jadwal kegiatan agar dapat dimengerti dan diikuti oleh semua orang tua untuk terlibat secara aktif dalam program parenting guna meningkatkan sikap dan wawasan pola asuh yang baik dan benar dalam keluarga.

2. Bagi lembaga dan penyelenggara

(41)

68

3. Bagi peneliti selanjutnnya

(42)

Daftar Pustaka

Adiwikarta, S. (1998). Sosiologi Pendidikan: Isyu dan Hipotesis tentang Hubungan Pendidikan dengan Masyarakat. Jakarta: P2LPTK

Adrianti (2011). Partisipasi Orang Tua dalam Pengelolaan Pendidikan Anak Usia Dini. Tesis Pada PPS UPI: Tidak Diterbitkan

Ahmadi , A. (1997). Ilmu Dasar . Jakarta : Rineka Cipta

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian : Jakarta :Rineka Cipta

Arikunto, S. (2010) . Prosedur Penelitian (Metode Dokumentasi). Jakarta : Rieneka Cipta.

Asfandiyar, Y. A. (2012). Creatif Parenting Todey ”Cara Praktis Memicu dan Memacu Kreativitas Anak melalui Pola Asuh Kreatif”. Bandung:Kaifa PT Mauizan Pustaka.

Atmosiswoyo, Subyakto., Subyakto Harmiwati. (2002). Peran Keluarga: Anak Unggul Berotak Prima. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Kerangka Dasar Kurikulum PAUD. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Dit. Paud. (2004). Konsep Pendidikan Anak Usia Dini (Modul Sosialisasi PAUD). Jakarta: Depdiknas.

Kholifatul Wahidah. (2012). Keterlibatan Orang Tua. [Online]. Tersedia Di: Http://Pgpaud2009.Blogspot.Com/2012/07/Keterlibatan-Orangtua.Html [Juni 2014]

Hurlock, E . (1980). Psikologi Perkembangan. Jakarta : Airlangga.

Imtiyas, Y. (2010). Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua Dengan Kemandirian Remaja. Skripsi Pada FIP UPI Bandung: Tidak Diterbitkan

(43)

70

Melayu Di Desa Bogak (Studi Etnopsikologi). (Tesis S-2) Jakarta: Fakultas

Pasca Sarjana UI.

Khairuddin. 2008. Sosiologi Keluarga. Yogyakarta: Liberty.

Mariyana, Rita Dkk. 2010. Pengelolaan Lingkungan Belajar. Jakarta: Prenada Media.

Maurice, B. 1999. Menjadi Orang Tua Yang Sukses. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Moleong, L. J. (2007) Metodelogi Penelitian Kualitatif : Bandung PT Remaja Rosda Karya.

Munandar, U. (2009). Pengembangan Kreativita Anak Berbakat. Jakarta : Rineka Cipta.

Nasution, S .(1992) Tehnik Penelitian Naturalistic Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Rahman, M. (2011). Pengembangan Model On Te Job Training Berbasis Andragogi Untuk Peningkatan Kompetensi Pendidikan Anak Usia Dini Non

Formal. Disertasi Pada PPS UPI: Tidak Diterbitkan.

Ratnasari, D. (2009). Hubungan Kepercayaan Diri Dengan Keterampilan Komunikasi Interpersonal Siswa SMA Negeri 1 Srengan Kabupaten

Blitar. Skripsi Tidak Diterbitkan: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Malang.

Robandi. (2007). Orang Tua Dan Keluarga. Yogyakarta. Andi.

Saraswati, N. R. (2010). Pengaruh Program Parenting Terhadap Pola Asuh Orang Tua. Skripsi Pada FIP UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

(44)

71

Soelaeman, M.I. (1994). Pendidikan Dalam Keluarga. CV Alfabeta. Bandung.

Solehudin, M.I (1994). Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah. Bandung : FIP IKIP

Sudiapermana, E. (2012). Pendidikan Keluarga Sumberdaya Pendidikan Sepanjang Hayat. Bandung: Edukasia Press.

Sugiyono ,(2011) . Metode Penelitian Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif Dan R&D. Bandung : Alfabeta

Sulaeman, M. (2009). Ilmu Sosial Dasar. Bandung: Refika Aditama.

Ulwan, A. N. (1995). Pendidikan Anak Islam. Jakarta: Pustaka Amini.

Undang-Undang 1945 Pasal 9 Ayat 1 UUD RI No.2 Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Undang-Undang No.2 Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003

Universitas Pendidikan Indonesia, (2012).Pedoman Kaya Tulis Ilmiah,Bandung:UPI

Wibisono, Y. (2007). Membedah Konsep Dan Aplikasi CSR (Corporate Social Responsibility). Fascho Publishing. Gresik.

Gambar

Gambar 3.1 Desain Penelitian
Tabel 3.1
Tabel 3.4
Tabel 3.6
+2

Referensi

Dokumen terkait

Sumber data dalam penelitian ini yaitu Orang Tua dan informan tambahan adalah 9 (sembilan) orang tua beserta guru PAUD Terpadu Tunas Bangsa dan sumber data sekunder yaitu

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL ANAK USIA DINI DI PAUD SAYMARA KARTASURA. TAHUN

a) Frekuensi jumlah pola asuh yang diterapkan oleh orang tua di PAUD Al-Hasanah Tebing Tinggi Okura, peneliti menyimpulkan bahwa tipe pola asuh permisif merupakan

Pola asuh orang tua sangat berperan bagi anak usia dini, dimana orang tua mendidik anaknya dengan sangat baik, orang tua mendidik anaknya terutama dari lingkungan keluarga, dalam

KONSEP POLA ASUH ORANG TUA DALAM PERSPEKTIF ISLAM TERHADAP TUMBUH KEMBANG ANAK DALAM KELUARGA.

Sampel yang dijadikan responden dalam penelitian ini adalah orang tua dan guru PAUD Penyajian data pada penelitian ini menggunakan perhitungan analisis persentase dan

Untuk kendala selanjutnya berkaitan dengan satu arah pengasuhan anak dalam keluarga, dalam artian semua orang tua baik ayah, ibu, ataupun orang yang lebih dewasa dari

Hasil tinjauan sistematis menunjukkan bahwa keterlibatan orang tua dalam perawatan anak secara signifikan dapat menurunkan stres pada orang tua di ruang intensif yang termuat dalam 6