• Tidak ada hasil yang ditemukan

PARTISIPASI ORANG TUA DALAM PENGELOLAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI :Studi Deskriptif pada PAUD Binaan BPKB Provinsi Gorontalo.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PARTISIPASI ORANG TUA DALAM PENGELOLAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI :Studi Deskriptif pada PAUD Binaan BPKB Provinsi Gorontalo."

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBAR PENGESAHAN……….. PERNYATAAN………. ABSTRAK………. ABTRACT………. KATA PENGANTAR……….. UCAPAN TERIMA KASIH……… DAFTAR ISI………. DAFTAR TABEL………. DAFTAR BAGAN..…………...……….. DAFTAR LAMPIRAN………. i iii iv v vi vii x xii xiii xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……… B. Identifikasi Masalah………... C. Rumusan Masalah………... D. Tujuan Penelitian……….. E. Manfaat Penelitian……… F. Kerangka Pemikiran.……….………... G. Definisi Operasional……….

1 5 6 7 7 8 10

BAB II KAJIAN TEORI

A. Konsep Pendidikan Anak Usia Dini………. 1. Landasan Yuridis……….. 2. Landasan Filosofis……… 3. Implikasi Filosofis dalam Pelaksanaan PAUD.……… 4. Landasan Ilmiah PAUD………...……….... 5. Tujuan PAUD secara Umum………

6. Fungsi PAUD………

7. Karakteristik Anak Usia Dini………...

8. Prinsip PAUD………...

B. Konsep Pengelolaan.. ………... 1. Pengertian Pengelolaan……….……… 2. Fungsi Pengelolaan……...……… C. Konsep Partisipasi………. 1. Pengertian Partisipasi……… 2. Bentuk Partisipasi…….……… 3. Kecenderungan Perubahan Dasar………. 4. Dimensi-dimensi Partisipasi………. 5. Unsur-Unsur Partisipasi……….... 6. Langkah-langkah Membangkitkan Partisipasi………. D. Partisipasi Orangtua dalam Pengelolaan PAUD….………..

(2)

B. Subjek ………... C. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian………...

79 80

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data………... 1. Pengelolaan Program PAUD Binaan BPKB Provinsi Gorontalo… 2. Partisipasi Orang Tua dalam Pengelolaan PAUD Srikandi dan

PAUD Permata………. 3. Kendala Orang Tua dalam Partisipasi Pada Pengelolaan PAUD…. B. Pembahasan………... 1. Pengelolaan Program PAUD Binaan BPKB Provinsi Gorontalo… 2. Partisipasi Orang Tua dalam Pengelolaan PAUD Srikandi dan

PAUD Permata………. 3. Kendala Orang Tua dalam Partisipasi Pada Pengelolaan PAUD…. C. Temuan-Temuan………

92 92

132 142 145 145

170 176 177

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan……… B. Rekomendasi ………..………..

179 182

DAFTAR PUSTAKA……….. LAMPIRAN – LAMPIRAN……… RIWAYAT HIDUP………..

(3)
(4)

1 BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Anak-anak adalah generasi penerus keluarga dan sekaligus penerus bangsa.

Betapa bahagianya orang tua yang melihat anak-anaknya berhasil, baik dalam

pendidikan, dalam berkeluarga, dalam masyarakat, maupun dalam karir dengan

keluhuran moral dan pemahamannya akan arti hidup untuk dapat selalu menjadi

pribadi yang bermanfaat dan prestatif. Sebaliknya orang tua mana yang tidak

sedih melihat anak-anaknya gagal dalam pendidikannya, dalam berkeluarga, dan

dalam karirnya bahkan memiliki moral yang tidak disukai oleh lingkungan serta

menjadi pribadi yang selalu menjadi benalu bagi masyarakatnya. Betapa

hancurnya perasaan orang tua mendengar anak-anaknya melakukan kejahatan atau

tindakan kriminal yang kemudian berurusan dengan polisi. Oleh karena itu betapa

pentingnya peran keluarga sebagai institusi sosial yang pertama dan utama bagi

seorang makhluk manusia, dimana dia pertama dilahirkan dan hidup dalam

lingkungan yang pertama yang dinamakan keluarga tersebut.

Salah satu fungsi keluarga yang utama selain fungsi seksual melalui

perkawinan dan fungsi perekonomian adalah fungsi edukasi. Fungsi edukasi

berkaitan erat dengan pola pengasuhan yang ada dalam setiap keluarga. Pola

pengasuhan yang dilakukan keluarga orang tua pun hendaknya sudah dilakukan

sejak anak-anak usia dini, bahkan sejak anak masih ada dalam kandungan. Pola

pengasuhan dan interaksi-interaksi yang sebaiknya sudah dilakukan dalam

(5)

tua, agar keberhasilan pendidikan anak dapat dicapai sehingga dapat membawa

keberhasilan dalam perkembangan anak selanjutnya.

Menjadi manusia berkualitas kelak tidaklah instan, tahun-tahun pertama dari

perkembangan dan pertumbuhan anak merupakan kurun waktu yang relatif

singkat dan kritis, artinya tumbuh kembang fisik, mental dan psikologis akan

berjalan dengan cepatnya. Hal-hal yang dianggap menyimpang dari proses

tumbuh kembang anak perlu diantisipasi secepatnya, karena semuanya bersifat

tidak terdeteksi secara nyata. Apabila lingkungan menunjang maka anak akan

tumbuh dengan sempurna bahkan mendapatkan nilai tambah, namun jika

lingkungan tidak mendukung maka anak akan terhambat pertumbuhan dan

perkembangannya.

Ada tiga faktor yang berpengaruh kuat dalam membantu anak usia dini

tumbuh kembang dengan baik, yaitu sekolah, lingkungan (masyarakat), dan

keluarga. Keluarga merupakan pembentuk pribadi anak yang pertama karena

waktu yang dihabiskan anak paling banyak di rumah. Pada fase inilah orang tua

tidak bisa mengandalkan siapapun kecuali dirinya sendiri untuk membentuk anak

menjadi sumber daya yang baik kelak di kemudian hari. Oleh karena itu perlu

adanya upaya dalam pengembangan kompetensi orang tua untuk mengelola

sebuah kegiatan yang menarik dan mudah dalam kaitannya dengan proses tumbuh

kembang anak.

Secara naluriah setiap orang tua pasti akan melindungi anaknya, terlebih

apabila anak masih dalam usia balita dan dianggap masih belum mandiri dan

(6)

menjaga dirinya, dan orang tua yang berperan dalam memenuhi kebutuhan itu dan

melindungi anaknya. Namun untuk memiliki keterampilan yang baik dalam

membentuk anak usia dini tidaklah mudah perlu adanya upaya untuk

mengembangkan dan meningkatkan keterampilan dari orang tua dalam

membesarkan anaknya. Parenting atau pendidikan orang tua terhadap anak-anak

adalah pendidikan yang didasarkan pada rasa kasih sayang terhadap anak-anak

dan kodrat yang diterimanya.

Orang tua adalah pendidik sejati. Oleh karena itu, kasih sayang orang tua

terhadap anak-anak hendaknya memberikan kasih sayang yang sejati pula. J. J.

Roussseau (1712-1778), sebagai salah satu seorang pelopor ilmu jiwa anak,

mengutarakan pula betapa pentingnya pendidikan keluarga itu. Ia menganjurkan

agar pendidikan anak-anak disesuaikan dengan tiap-tiap masa perkembangannya

sedari kecilnya (Purwanto, 1995:79).

Dalam hal ini hendaknya kita harus ingat pula bahwa pendidikan

berdasarkan kasih sayang saja kadang-kadang mendatangkan bahaya. Kasih

sayang harus dijaga jangan sampai berubah menjadi memanjakannya. kasih

sayang harus dilengkapi dengan pandangan yang sehat tentang sikap kita terhadap

anak. Kegiatan parenting menurut Hellod, (2009: 78) mencakup lima hal, yaitu 1)

Membuat Prioritas, 2) mengalami hidup bersama anak, 3) melakukan dan

menetapkan rutinitas tanpa merobotisasi, 4) menindaklanjuti, dan 5)

berkomunikasi.

Walaupun perhatian terhadap pendidikan anak telah berkembang sejak

(7)

agenda penting dan mulai mendapat sorotan berbagai pihak dalam dekade terakhir

ini, hal ini terkait dengan adanya desakan internasional seperti Deklarasi Dakar

(EFA, 2000), World Fit for children (2002), Convention on the Right of the Child,

Millenium Development Goals. Agenda internasional tersebut pada intinya

mendorong negara-negara berkembang termasuk Indonesia untuk secara fokus

memperhatikan dan melakukan gerakan nyata dalam penyelenggaraan pendidikan

untuk semua kelompok masyarakat atau bangsanya, tanpa terkecuali termasuk

anak usia dini.

Komitmen dunia terhadap betapa pentinya pendidikan anak usia dini sepeti

tercermin dalam upaya memperluas dan meningkatkan pendidikan bagi anak dini

usia, terutama mereka yang kurang memiliki peluang.

Secara nasional komitmen terhadap pentingnya pendidikan anak usia dini

telah ditetapkannya sejumlah kebijakan mulai dari tingkat pusat sampai daerah.

Dalam kaitan dengan kebijakan Pemerintah Provinsi Gorontalo terhadap

pendidikan anak usia dini, maka melalui Balai Pengembangan Kegiatan Belajar

(BPKB) Provinsi Gorontalo terus melakukan sejumlah penelitian, ujicoba model,

pendampingan dan sosialisasi kepada para pemangku kepentingan

Sesuai dengan tupoksi BPKB, maka sampai kini tengah dikembangkan

sejumlah model pelaksanaan PAUD. Pada tahun 2010 saja terdapat 5 (lima)

PAUD binaan BPKB yaitu PAUD Indah, Tolomate, Kartini, Srikandi dan

Permata.

Kelima PAUD Binaan itu sebagai pilot project mengembangkan model

(8)

pengelolaannya memberikan kesempatan yang besar kepada orang tua anak usia

dini untuk ikut berperan serta pengelola pendidikan anak mereka secara terbuka,

agar mengetahui apa tujuan, sasaran dan indikator pencapaian pendidikan anak

usia dini dan memperkuat nilai-nilai normatif tidak hanya di PAUD saja, tetapi

juga ketika di lingkungan keluarga, dengan begitu diharapkan bahwa orang tua

juga akan memberikan sumbangsih nyata bagi lembaga PAUD.

Pentingnya melibatkan orang tua dalam pengelolaan pendidikan Anak Usia

Dini menjadi sebuah objek penelitian yang menarik, karena akan mengungkapkan

sejauh mana pengaruh dan peran serta partisipasi orang tua dalam pengelolaan

pendidikan anak mereka.

B.Identifikiasi Masalah

Dari latar belakang diatas maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai

berikut:

1. Bahwa pelaksanaan pendidikan anak usia dini yang berlangsung di masyarakat

belum secara optimal melibatkan para pemangku kepentingan

2. Orang tua sebagi salah satu pemangku kepentingan yang paling utama terhadap

pelaksanaan program PAUD belum secara optimal terlibat dalam pengelolaan

program PAUD.

3. Meskipun pengelolaan PAUD merupakan kegiatan yang memerlukan

kerjasama antara orang tua dengan pihak lembaga penyelenggara, akan tetapi

(9)

4. Para orang tua anak usia dini yang anaknya berada pada PAUD binaan BPKB

merasa tidak memiliki keberanian untuk ikut serta dalam pangelolaan PAUD

karena merasa tidak memiliki kapasitas.

C.Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar masalah dan identifikasi masalah, maka penulis hanya

melakukan penelitian pada partisipasi orang tua dalam pengelolaan pendidikan

anak usia dini pada PAUD Binaan BPKB Provinsi Gorontalo di Kabupaten

Gorontalo saja.

Oleh karena itu, maka rumusan masalah penelitian ini adalah: “Bagaimana

partisipasi orang tua dalam pengelolaan pendidikan anak usia dini pada PAUD

Srikandi dan Permata sebagai Binaan BPKB Provinsi Gorontalo di Kabupaten

Gorontalo”. Untuk menjawab masalah pokok ini dirumuskan pertanyaan

penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana pengelolaan PAUD Srikandi dan Permata sebagai Binaan BPKB

Provinsi Gorontalo di Kabupaten Gorontalo?

2. Bagaimana partisipasi orang tua dalam pengelolaan PAUD Srikandi dan

Permata sebagai Binaan BPKB Provinsi Gorontalo di Kabupaten Gorontalo?

3. Kendala apa yang dihadapi orang tua untuk berpartisipasi dalam pengelolaan

PAUD Srikandi dan Permata sebagai Binaan BPKB Provinsi Gorontalo di

(10)

D.Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengungkapkan mengenai

Partisipasi Orang Tua dalam Pengelolaan pendidikan Anak Usia Dini pada PAUD

Binaan BPKB Provinsi Gorontalo.

Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan pengelolaan PAUD Srikandi dan Permata sebagai binaan

BPKB Provinsi Gorontalo di Kabupaten Gorontalo

2. Menganalisis partisipasi orang tua dalam pengelolaan PAUD Srikandi dan

Permata sebagai binaan BPKB Provinsi Gorontalo di Kabupaten Gorontalo

3. Menggambarkan kendala yang dihadapi orang tua untuk berpartisipasi dalam

pengelolaan pada PAUD Srikandi dan Permata sebagai binaan BPKB Provinsi

Gorontalo di Kabupaten Gorontalo.

E.Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini akan sangat bermanfaat untuk menunjang referensi

mengenai pendidikan anak usia dini khususnya partisipasi orang tua dalam

pengelolaan Pendidikan Anak Usia Dini di Kabupaten Gorontalo. Secara

konsepsi diharapkan akan memberikan pengembangan khazanah pengetahuan

(11)

2. Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini akan bermanfaat untuk para pelaksana atau praktisi

pendidikan anak usia dini, tenaga pendidik, dosen, dan pengelola pendidikan

anak usia dini guna memperkuat persepsi dalam pengembangan pengelolaan

program pendidikan anak usia dini.

F. Kerangka Pemikiran

Pengelolaan pendidikan anak usia dini menjadi salah satu prioritas

pendidikan dasar. Komitmen pemerintah dan masyarakat terhadap PAUD, karena

pendidikan anak usia dini menjadi fondasi dasar untuk tumbuh kembang anak

sebagai sumber daya manusia yang akan datang. Secara faktual empirik layanan

pendidikan bagi anak usia dini yang diinisiasi oleh lembaga-lembaga pemerintah

lembaga swadaya masyarakat tumbuh dengan sifnifikan.

Akan tetapi keterlibatan orang tua dalam proses-proses pendidikan anak usia

dini yang diselenggarakan selama ini belum menggembirakan, terutama yang

diselengarakan oleh lembaga masyarakat dan pemerintah, padahal posisi orang

tuan sangat penting sebagai cermin dari rasa tanggung jawabnya terhadap

anaknya. Karena sejatinya aktifitas pendidikan anak usia berlangsung di dalam

keluarga, masyarakat, dan di lembaga-lembaga penyelenggara PAUD.

Oleh karena itu peran dan tanggung jawab orang tua dalam penegelolaan

PAUD sangat penting agar proses tumbuh kembang anak yang berlangsung di

keluarga, masyarakat dan lembaga PAUD berjalan sinergis, sehinga hubungan

(12)

Wujud peran dan tanggung jawab keluarga dalam proses pendidikan anak

usia dini berkaitan dengan penyelenggaraan PAUD seyogyanya menjadi sebuah

hubungan yang saling melengkapi dan memperkuat satu sama lain. Secara asumsi

etik dan empirik bahwa sinergitas antara keluarga (orang tua) dengan lembaga

penyelenggara PAUD dapat memberikan penjaminan, bahwa layanan PAUD

akan berjalan sesuai dengan ekspetasi semua pihak. Oleh karena itu keterlibatan

orang tua dalam penyelenggaraan PAUD akan menjadi kekuatan yang mampu

mensukseskan pengelolaan PAUD pada berbagai penyelenggaraan PAUD. Secara

skematik uraian ini dapat dilihat dalam bagan berikut

(13)

G.Definisi Operasional

Definisi operasional dari penelitian ini adalah :

1. Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendidikan yang menentukan

pembentukan kepribadian anak, proses pendidikan anak usia dini terjadi sejak

dalam masa kandungan (secara tidak langsung), masa bayi hingga ia berusia 8

tahun (Santoso, 2002: 9).

Sesuai dengan keunikan dan pertumbuhan Anak Usia Dini, maka

penyelenggaraan Pendidikan bagi Anak Usia Dini disesuaikan dengan tahap

tahap perkembangan yang dilalui oleh Anak Usia Dini. Berikut adalah

beberapa pendapat lain mengenai Pendidikan anak Usia dini: “Pendidikan

Anak Usia Dini, menekankan kepada anak usia dua setengah tahun sampai

dengan enam tahun” (Bihler dan Snowman, 1996:67).

2. Pengelolaan merupakan serangkaian kegiatan merencanakan,

mengorganisasikan, menggerakan, mengendalikan, dan mengembangkan

segala upaya dalam mengatur dan mendayagunakan sumber daya manusia,

sarana dan prasarana secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan

organisasi yang telah ditetapkan (Sudjana, 2004: 17).

3. Partisipasi adalah keterlibatan seseorang dalam situasi baik secara mental,

pikiran atau emosi dan perasaan yang mendorongnya untuk memberikan

sumbangan dalam upaya untuk memberikan sumbangan dalam usaha

mencapai tujuan yang telah ditentukan dan ikut bertanggung jawab terhadap

kegiatan pencapaian tujuan tersebut (Syamsuddin Adam dalam Prasetya,

(14)

4. Orang tua adalah pria dan wanita yang terikat dalam perkawinan dan siap sedia untuk

memikul tanggung jawab sebagai ayah dan ibu dari anak-anak yang dilahirkannya

(15)

78 BAB III

METODE PENELITIAN

A.Pendekatan dan Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskiptif

analitik, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif; ucapan atau

tulisan dan perilaku yang dapat diamati dari orang-orang (subjek) itu sendiri, yang

dilakukan dalam situasi wajar (natural setting), data dikumpulkan umumnya

bersifat kualitatif, berdasarkan pada filsafat fenomenologis yang mempergunakan

penghayatan dan berusaha memahami serta menafsirkan dalam situasi tertentu

menurut perspektif subyek (Taylor & Bogdan, 1992:21; Moleong, 1998:17;

Usman dan Akbar, 1998:81; Nasution, 1998:52).

Dasar pertimbangan penggunaan pendekatan ini agar dapat mengungkapkan

peristiwa partisipasi orang tua dalam pengelolaan PAUD, karena dilihat dari

tanggung jawab orang tua terhadap pelaksanan pendidikan anaknya di rumah dan

PAUD tetap sangat penting. Harus diakui bahwa keberhasilan pengelolaan PAUD

tidak hanya ditentukan oleh tutor dan pengelola semata, justru partisipasi orang

tua menjadi salah satu faktor penentu. Akan tetapi kita tahu bahwa partisipasi

secara etik dan emik memiliki dimensi luas, tidak saja menyangkut jenis dan

wujud, tetapi juga berkaitan dengan hal-hal yang transenden. Oleh karena itu

untuk memahami sejati partisipasi orang tua dalam pengelolaan PAUD dapat

(16)

B.Subjek Penelitian

Subjek penelitian pada penelitian ini adalah sumber yang dapat memberikan

informasi yang relevan, yang berupa individu, kelompok, peristiwa, fenomena

seputar Pengelolaan pada PAUD Binaan BPKB Provinsi Gorontalo. Dengan

populasi PAUD Binaan BPKB Provinsi Gorontalo tersebut, maka diambil sampel

di wilayah Kabupaten Gorontalo saja, yaitu PAUD Srikandi dan PAUD Permata

dengan pertimbangan bahwa Srikandi dan PAUD Permata berada dalan

lingkungan BPKB Provinsi Gorontalo dan merupakan PAUD dengan program

unggulan terbaru, yaitu pengembangan model pengelolaan PAUD Partisipatif.

Diharapkan kedua sampel ini dapat menjadi pilot project yang mengarahkan

PAUD lain untuk turut mengembangkan pengelolaan PAUD yang berada di

bawah binaan BPKB Provinsi Gorontalo. Dan yang menjadi responden dalam

penelitian ini sebanyak 6 (enam orang).

Menyangkut individu dan kelompok ditentukan secara purposive

disesuaikan dengan tujuan penelitian ini yakni orang tua warga belajar, tutor,

pengelola, tokoh masyarakat yang secara riil terkait dengan seluruh aktivitas

PAUD dengan subjek yang demikian diharapkan dapat mengungkap data yang

terperinci, spesifik, bukan data yang banyak kesamaan dan digeneralisasikan. Hal

ini sejalan dengan pendapat Nasution (1996:165) bahwa “dalam penelitian

naturalistik yang dijadikan sampel hanyalah sumber yang dapat memberikan

informasi. Sampel dapat berupa hal, peristiwa, manusia atau situasi yang

diobservasi. Sering sampel berupa responden yang dapat diwawancarai yang

(17)

C.Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data

Merujuk pada pendapat Merriam, Bogdan & Biklen, (Creswell, 1994:151)

bahwa dalam penelitian kualitatif teknik pengumpulan data dilakukan dengan

cara observasi, wawancara dokumentasi dan pemotretan. Demikian pun Taylor &

Bogdan (1992:163) dan Danim (2002:121), menyatakan bahwa pada penelitian

kualitatif, teknik pengumpulan data dapat dilaksanakan dengan cara: observasi,

wawancara, dokumentasi yang dilengkapi peralatan audio-video yang dapat

memotret situasi.

Berdasarkan rujukan tserebut, maka teknik pengumpulan data yang

digunakan meliputi :

a. Observasi.

Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan sistematis terhadap

gejala-gejala yang diteliti. Observasi ini ditekankan untuk membuat makna

atas peristiwa atau kejadian dari situasi yang tampak dan memungkinkan

untuk direfleksikan dari peristiwa-peristiwa tersebut. Peristiwa yang diamati

berkaitan dengan bagaimana pertisipasi orang tua dalam pengelolaan

pendidikan anak usia dini pada PAUD Binaan BPKB Provinsi Gorontalo di

Kabupaten Gorontalo.

Secara spesifik fokus observasi diarahkan pada (1) bagaimana partisipasi

orang tua dalam perencanaan PAUD; (2) bagaimana partisipasi orang tua

dalam pelaksanaan PAUD; (3) partisipasi orang tua dalam persiapan bahan

(18)

orang tua dalam pengadaan sarana; (6) bagaimana partisipasi orang tua

dalam evaluasi program PAUD

b. Wawancara

Wawancara merupakan kegiatan tanya jawab antara peneliti dengan

responden sumber dua orang atau lebih antara pewawancara dengan

responden untuk mengungkap, menggali opini para pihak yang terkait

dengan tema pokok penelitian ini.

Sebagai pewawancara adalah peneliti sendiri, sedangkan yang diwawancarai

para pihak yang meliputi: pengelola, tutor , orang tua dan tokoh masyarakat

yang terkait dengan pengelolaan pendidikan anak usia dini pada PAUD

Binaan BPKB Provinsi Gorontalo di Kabupaten Gorontalo. Fokus

wawancara diarahkan kepada sejauh mana pastisipasi orang tua terhadap

perencanaan PAUD, pelaksanaa PAUD, persiapan bahan ajar, persiapan

tutor, persiapan sarana dan evaluasi program PAUD. Yang kemudian akan

di triangulasi kan kebenaran datanya dengan pihak orang tua murid yang

menjadi responden.

c. Studi Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan data melalui dokumen-dokumen.

(Usman dan Akbar, 1998:53-73). Studi dokumentasi merupakan usaha

penelaahan terhadap beberapa dokumen (barang-barang tertulis) atau arsip

dari kegiatan pelatihan program pendidikan kecakapan hidup keterampilan.

(19)

mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip,

buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya”.

Penggunaan studi dokumentasi dalam penelitian ini guna melengkapi data

yang tidak dapat diperoleh melalui wawancara dan observasi. Cara ini

digunakan untuk mendapatkan data-data yang berhubungan dengan

pengelolaan PAUD, serta sejauh mana pastisipasi orang tua dalam

perencanaan PAUD, pelaksanaan PAUD, persiapan bahan ajar, persiapan

tutor, persiapan sarana dan evaluasi program PAUD.

d. Studi Literatur

Studi literatur adalah dimaksudkan untuk memberikan landasan konseptual

dalam memahami fokus persoalan. Bahan telaah literatur terdiri atas

buku-buku, jurnal ilmiah, hasil-hasil penelitian, perundangan. Yang kemudian

akan menjadi landasan pikir dalam menganalisis, mengkonstruk temuan

penelitian, baik dengan cara membandingkan, mengkonstraskan maupun

mensintesis. Fokus studi literatur diarahkan kepada atau berhubungan

dengan konsepsi pengelolaan, konsepsi PAUD, konsep partisipasi

2. Instrumen Penelitian

Usman dan Akbar (1988:85-86) mengemukakan data-data pada penelitian

yang dikumpulkan meliputi: Tempat yaitu wadah dimana manusia melakukan

kegiatan tertentu, Pelaku yaitu semua orang terdapat dalam wadah tertentu dan

(20)

Dalam pelaksanaan pengumpulan data, ada beberapa acuan atau pedoman

sebagaimana dikemukakan oleh Bogdan (1972: 41-42) dalam Moleong (2000 :

101) bahwa dalam pelaksanaan pengumpulan data, peneliti tidak dapat melakukan

dua kegiatan sekaligus, yaitu melakukan pengamatan dan membuat catatan dalam

waktu bersaman. Oleh karena itu perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut :

a. Membuat catatan secepatnya, dan tidak menunda-nunda pekerjaan

b. Tidak melakukan pembicaraan dengan orang lain sebelum menuangkan

dalam catatan

c. Diusahakan tidak terjadi gangguan pada waktu melakukan pencatatan ulang

d. Menggambarkan dalam diagram keadaan fisik yangdiamati atau struktur

langkah sesuai dengan apa yang terjadi sewaktu diamati;

e. Membuat garis besar judul-judul tentang sesuatu yang ditemui dalam suatu

pengamatan atau wawancara yang cukup lama dilakukan;

f. Dalam jadwal yang disusun disisakan banyak waktu sesudah pengamatan

atau wawancara yang dipergunakan untuk menulis catatan lapangan

g. Mencatat apa yang dikatakan oleh subjek secara teliti;

h. Bila ada yang lupa dan teringat kembali setelah beberapa hari kemudian,

(21)

Oleh karena itu instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah:

a. Pedoman wawancara yang terdiri dari wawancara mendalam, wawancara

berstruktur dan wawancara yang tidak berstruktur yang ditujukan kepada

responden dan informan.

b. Alat pencatat dan lembar kerja sebagai panduan dalam mencatat dokumen

c. Lembar/pedoman Observasi dengan peralatan yang digunakan adalah

kamera, tape recorder.

Fokus, aspek, data dan sumber data dalam penilitian digambarkan dalam

kisi-kisi berikut ini :

[image:21.595.82.568.243.745.2]

Tabel 3.1

Kisi-kisi tentang Fokus, Aspek, indikator

dan data yang diperlukan, sumber data dan Teknik pengumpulan Data

No Fokus Aspek Indicator Data yg diperlukan Sumber

Data

Teknik

1. Mengetahui bagaimana pengelolaan PAUD di Srikandi dan Permata

Planning Kurikulum harian

PAUD

jadwal kegiatan Pengelola Wawancara

Dokumentasi

Organizing Rancangan

kegiatan dan Pelaksanaan pembelajaran harian Administrasi kegiatan pembelajaran

Tutor Wawancara

dokumentasi

Actuating Strategi Data warga belajar

dan administrasi

Tutor Wawancara

Observasi dokumentasi Pendekatan

Controling Kegiatan pengawasan

Pengawasan yang

dilakukan oleh tutor Tutor

Wawancara Observasi dokumentasi 2. Mengetahui

bagaimana partisipasi orang tua dalam pengelolaan PAUD Srikandi dan Permata Buah pikiran atau pendapat

Ide atau gagasan Kegiatan yang di prakarsai orang tua

Pengelola Orang tua

Wawancara Observasi dokumentasi

tenaga Keterlibatan

orang tua dalam pelaksanaan Kegiatan yang melibatkan orang tua Pengelola Orang tua Wawancara Observasi Dokumentasi

Uang/ materi Keterlibatan orang tua dalam

Iuran bulanan Pengelola

Orang tua

(22)

keuangan

Dukungan lain Sumbangan sukarela Daftar sumbangan sukarela Pengelola Orang tua Wawancara dokumentasi

3. Mengetahui kendala orang tua dalam berpatisipasi dalam pengelolaan PAUD Seikandi dan Permata

Materi Pendapatan orang

tua Daftar Administrasi Pengelola dan Orang tua Wawancara Observasi

Waktu Pekerjaan orang

tua Latar belakang pendidikan Latar belakang pendidikan orang tua

pemahaman Pemahaman orang

tua tentang PAUD

3. Analisis Data

a. Fokus analisis

Fokus analisis dalam penelitian ini adalah partisipasi orang dalam

pengelolaan PAUD yang meliputi: pastisipasi orang tua dalam perencanaan,

pelaksanaan, pengorganisasian dan pengawasan PAUD.

b. Pemeriksaaan Keabsahan data

Menurut Lincoln dan Guba (1985) dalam Burhan Bungin (2003: 59-61)

paling sedikit ada empat standar atau kriteria utama guna menjamin keabsahan

hasil penelitian dengan pendekatan kualitatif, yaitu:

1) Standar Kredibilitas, yakni identik dengan validitas internal dalam

penelitian kualitatif. Agar hasil penelitian kualitatif memiliki tingkat

kepercayaan yang tinggi sesuai dengan fakta dilapangan (informasi yang

digali dari subjek atau partisipan yang diteliti), perlu dilakukan upaya-upaya

sebagai berikut :

a) Memperpanjang keikutsertaan peneliti dalam proses pengumpulan data di

(23)

b) Melakukan observasi secara terus menerus dan sungguh-sungguh,

sehingga peneliti semakin mendalami fenomena sosial yang diteliti

seperti adanya

c) Melakukan triangulasi, baik triangulasi metode (menggunakan lintas

metode pengumpulan data), Triangulasi sumber data dan triangulasi

pengumpul data.

d) Melibatkan teman sejawat yang tidak melakukan penelitian untuk

berdiskusi, memberikan masukan, bahkan kritik mulai awal kegiatan

proses penelitian sampai tersusunnya hasil penelitian.

e) Melakukan analisis atau kajian kasus negatif, yang dapat dimanfaatkan

sebagai kasus pembanding atau bahkan sanggahan terhadap hasil

penelitian.

f) Melacak kesesuaian dan kelengkapan hasil analisis data

g) Mengecek bersama-sama dengan anggota peneliti yang terlibat dalam

proses pengumpulan data, baik tentang data yang telah dikumpulkan,

kategorisasi analisis, penafsiran dan kesimpulan hasil penelitian.

2) Standar Transferabilitas, yakni merupakan modifikasi validitas eksternal

dalam penelitian kualitatif. Pada prinsipnya, standar transferabilitas ini

merupaka pertanyaan empirik yang tidak bisa dijawab oleh peneliti

kualitatif itu sendiri, tetap dijawab dan dinilai oleh para pembaca laporan

penelitian. Hasil penelitian kualitatif memiliki standar transferabilitas yang

tinggi, bilamana para pembaca laporan penelitian ini memperoleh gambaran

(24)

3) Standar Dependabilitas, yakni mirip dengan standar realibilitas. Adanya

pengecekan atau penilaian akan ketepatan peneliti dalam

mengkonseptualisasikan apa yang diteliti merupakan cerminan dari

kemantapan dan ketepatan menurut standar reliabiltas penelitian.

4) Standar Konfirmabilitas yakni lebih terfokus pada audit (pemeriksaan)

kualitas dan kepastian hasil penelitian. Audit konfirmabilitas ini dapat

dilakukan bersamaan dengan audit dependabilitas.

Selain keempat standar pokok diatas, menurut Sangar Kanto dalam Bungin

(2003: 62), ada sejumlah standar pelengkap yang patut diperhatikan dalam

penelitian kualitatif, antara lain:

a) Dilaksanakan dalam kondisi sewajar atau sealamiah mungkin.

b) Memperlakukan orang-orang yang diteliti se manusiawi mungkin

c) Menjunjung tinggi perspektif emik pastisipan

d) Pembahasan hasil penelitian selain bersifat deskriptif juga sintesis

e) Kelemahan dan keterbatasan penelitian tidak perlu disembunyikan,

bahkan harus dikemukakan secara transparan.

c. Analisis

Huberman dan Miles (dalam Bungin, 2003:63) mengatakan bahwa analisis

data dan pengumpulan data memperlihatkan sifat interaktif, sebagai suatu sistem

dan merupakan siklus. Pengumpulan data ditempatkan sebagai bagian komponen

yang merupakan bagian integral dari kegiatan analisis data. Hal ini seperti terlihat

(25)

Analisis data terdiri dari Reduksi Data, Display Data dan

Kesimpulan/Verifikasi Data. Menurut Usman dan Akbar (1988:86) analisis data

dalam penelitian kualitatif garis besarnya adalah a) reduksi data, b) display data

dan c) pengambilan keputusan dan verifikasi.

Analisis data yang digunakan adalah :

1) Reduction data yaitu data yang dikumpulkan dipisahkan sedemikian rupa

(mulai dari editing, koding dan tabulasi data) termasuk didalamnya kegiatan

mengikhtisarkan hasil pengumpulan data selengkap mungkin dan

memilah-milahnya kedalam satuan konsep tertentu, kategori tertentu atau tema

tertentu. (Faisal, 2003:70). Konsep, kategori, atau tema tersebut diuraikan

sesuai dengan fokus penelitian. Dari hasil studi yang dilakukan berbagai

kepustakaan dapat ditarik kesimpulan bahwa dasar analisis penelitian yaitu

ditetapkannya satuan dan kategori (Moleong, 1999). Satuan terbagi atas dua

bagian yaitu tipe asli dan tipe hasil kontruksi analisis (Moleong, 1999). Tipe Bagan 3.1.

Komponen-komponen Analisis Data Interaktif (Bungin,2003)

DATA COLLECTION

DATA REDUCTION

CONCLUTIONDR AWING & VERIFYING

(26)

asli atau emik, yaitu prilaku sosial atau kebudayaan yang dilihat dari sudut

pandangan dari dalam dan definisi perilaku manusia. Konsep ini oleh

Moleong (1989) dinyatakan perlunya terdapat kesepakatan antara peneliti

dengan subjek yang diteliti. Adapun tipe hasil kontruksi atau ethic

penjelasan mengenai kategori yang diberikan oleh pihak observer luar

dalam upaya memberikan analisis terhadap penampilan fenomena yang unik

(Goetz dan LeCompte, 1984 : 6).

Kedua konsepsi ini dikenal pula dengan terminologi subjektifitas dan

objektifitas sebagai konsep yang saling berkaitan karena selain setiap

peneliti memperhatikan pernyataan-pernyataan yang diberikan pihak

sasaran penelitian, juga harus mampu menempatkan diri seandainya ia

menjadi pihak yang diteliti, yang tidak lepas dari sistem nilai, emosi dan

rasional. Reduksi data yaitu dengan menyingkat data-data ke dalam bentuk

laporan yang lebih sistematis sehingga mudah dikendalikan. Data-data

tersebut dirangkum, dipilih dan difokuskan pada hal yang penting-penting.

Data yang direduksi memberi gambaran yang lebih tajam tentang hasil

pengamatan dan mempermudah untuk mencari kembali data yang diperoleh

bila diperlukan.

2) Display data yaitu seperangkat hasil reduksi data diorganisasikan ke dalam

suatu bentuk tertentu sehingga terlihat sosoknya secara lebih utuh. Hal ini

dapat berbentuk sketsa, sinopsis, matriks, network, atau chart. (Faisal, 2003:

70-71; Usman dan Akbar, 1998: 87). Display data yaitu agar bisa melihat

(27)

dilakukan dengan cara membuat beberapa matrik, grafik atau chart dan

deskripsi secara rinci dengan mengklasifikasikan data berdasarkan kode

yang telah ditentukan sebelumnya. Pengolahan dan analisis data dilakukan

sesuai dengan ketentuan penelitian kualitatif, yaitu diinterpretasikan dan

dianalisis secara terus menerus sejak awal hingga akhir penelitian. Analisis

data merupakan proses mentutortkan dan mengamati secara sistematis

transkrip wawancara (interview), catatan lapangan (hasil observasi) dan

bahan-bahan yang ditemukan untuk meningkatkan pemahaman peneliti

tentang kasus yang diamati dan menyajikannya sebagai temuan bagi orang

lain. Pengambilan Keputusan hasil pengolahan data dan Verifikasi yaitu

pemaparan kesimpulan yang diperoleh dari display data.

3) Mengambil kesimpulan dan verifikasi yaitu peneliti berusaha untuk mencari

makna data yang dikumpulkan dengan cara mencari pola, tema, hubungan,

persamaan, hal yang sering timbul dan sebagainya. Jadi dari data yang

dikumpulkan dicoba diambil kesimpulan. Kesimpulan di awal pengumpulan

data tentu masih meragukan, tetapi dengan adanya data baru, dengan cara

mengadakan triangulasi maka kesimpulan itu lebih mendasar. Teknik

triangulasi data yaitu pengumpulan dan pemeriksaan kebenaran data yang

(28)

d. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada PAUD Binaan BPKB Provinsi Gorontalo

Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo sebagai sampel lembaga PAUD yang

ada di wilayah binaan SKB Kabupaten Gorontalo yang sudah melibatkan orang

tua dalam pengelolaan PAUD. Karena PAUD Binaan BPKB Provinsi Gorontalo

adalah PAUD yang berada di bawah binaan BPKB provinsi Gorontalo dan

merupakan pilot Project model Pengelolaan Partisipatif PAUD. Penelitian ini

(29)

179 BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai partisipasi orangtua terhadap

pengelolaan pendidikan anak usia dini, dapat ditarik simpulan, sebagai berikut:

1. Pengelolaan PAUD Srikandi dan Permata

Pengelolaan lembaga PAUD yang ada di bawah binaan BPKB Provinsi

Gorontalo sebenarnya merupakan pengelolaan mandiri yang diserahkan

sepenuhnya kepada pengurus lembaga, hanya terdapat sedikit perbedaan bentuk

pengelolaan yang terstruktur pada PAUD Srikandi di intervensi langsung sumber

daya manusia yang memang telah disiapkan dan ditunjuk oleh pihak BPKB

Provinsi Gorontalo, sedangkan pada PAUD Permata bentuk intervensinya hanya

berupa pembinaan saja, maka yang menjadi sumberdaya pembina lembaga PAUD

Permata ditunjuk dan ditugaskan langsung oleh BPKB Provinsi Gorontalo.

Secara hirarki, tidak ada perbedaan dengan lembaga PAUD yang lainnya,

tatapi jika dianalisis latarbelaknag sumberdaya manusia yang terlibat didalamnya,

PAUD Srikandi dan Permata menggunakan jenis Pengelolaan Partisipatif yang

memberikan kesempatan kepada setiap sumber daya yang ada untuk ikut berperan

serta dalam kegiatan yang dilakukan oleh lembaga PAUD Tersebut. meskipun

berbeda jenis partisipasinya tetapi dalam keseluruhan kegiatan dapat disimpulkan

(30)

diterbuka dari mulai kegiatan perencanaan, kemudian pengorganisasian,

pelaksanaan kegiatan serta pengawasan kegiatan. Dengan begitu siapapun yang

ada dalam lembaga PAUD ini dapat mengikuti kegiatan lembaga dari mulai

direncanakan sampai akhirnya dilakukan pengawasan dan evaluasi kegiatannya.

2. Partisipasi Orangtua dalam Pengelolaan PAUD

Partisipasi orang tua anak usia dini yang ada pada lembaga PAUD Srikandi

dan PAUD Permata terbagi melalui beberapa cara, jika di PAUD Srikandi melalui

Forum Orang Tua Anak Usia Dini (FOTAUD) yang menjadi wadah resmi bagi

orang tua anak usia dini untuk melakukan komunikasi, bertukar informasi dan

edukasi, secara menyeluruh dan melibatkan setiap orang tua anak usia dini yang

ada di PAUD Srikandi. Partisipasi yang dilakukan oleh orang tua anak usia dini di

PAUD Permata sedikit berbeda, karena tidak membentuk sebuah forum, mereka

memilih koordinator kegiatan orang tua untuk memberikan pengaturan secara

teknis. Misalnya dalam menjadwalkan waktu orang tua untuk menjadi tutor

pendamping yang akan membantu tutor PAUD utama, baik dalam kegiatan

pembelajaran, bermain atau dalam pengawasan kegiatan yang berlangsung di

dalam lingkungan PAUD.

Meskipun berbeda bentuk wadah partisipasinya, tetapi jenis partisipasinya

dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu partisipasi dengan memberikan buah

pikiran atau ide dan gagasan secara langsung kepada lembaga PAUD, partisipasi

(31)

PAUD, cara ini banyak digunakan oleh orang tua anka usia dini yang bisa terlibat

langsung karena memiliki banyak waktu. Sedangkan cara terakhir adalah dengan

memberikan materi atau sumbangan berupa uang kepada lembaga PAUD.

Partisipasi orangtua pada kedua PAUD tersebut lebih banyak dilakukan secara

bersama-sama, serta banyak dipengaruhi oleh budaya setempat.

3. Kendala Orangtua dalam Partisipasi pada Pengelolaan PAUD

Faktor yang menjadi kendala dalam partisipasi orang tua pada pengelolaan

lembaga PAUD yang paling tinggi adalah faktor waktu, dimana faktor ini menjadi

penentu bisa atau tidaknya orang tua terlibat dalam kegiatan yang memberikan

kesempatan untuk berpartisipasi. Kemudian faktor materi atau uang, banyaknya

orang tua yang merasa tidak memiliki materi berlebih menyebabkan keterbatasan

dan menjadi kendala untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan pengelolaan

lembaga PAUD. Sedangkan faktor kendala yang selanjutnya adalag latar belakang

pendidikan yang berbeda, menjadikan orang tua merasa tidak memiliki

kompetensi atau tidak layak untuk turut berpartisipasi secara langsung dalam

pengelolaan lembaga PAUD. Faktor terakhir adalah tidak pahamnya orang tua

anak usia dini mengenai pengertian, tujuan, esensi dan inti dari pendidikan anak

usia dini, hal ini menyebabkan orang tua lebih mempercayakan setiap kegiatan

anaknya pada lembaga PAUD tanpa mau terlibat langsung, tetapi menuntut

(32)

Orang tua yang seperti ini seringkali berfikir bahwa lembaga bertanggung jawab

karena orang tua telah membayar lembaga untuk itu, padahal sikap tersebut salah.

B.Rekomendasi

Berdasarkan temuan-temuan penelitian yang diperoleh dari hasil analisis

landasan konseptual yang mendasarinya, maka direkomendasikan sebagai berikut:

1. Rekomendasi untuk Lembaga PAUD

a. Untuk BPKB supaya lebih ditingkatkan kerjasamanya dengan beberapa

lembaga PAUD binaan BPKB,

b. Lebih ditingkatkan lagi hubungan silaturahmi dan kerjasama antara lembaga

dengan orang tua peserta didik, terutama dalam hal perencanaan program

agar tujuan dari program bisa dicapai secara maksimal dan meningkatkan

peranan orang tua anak usia dini dalam pelaksanaan program-program

lembaga,

2. Rekomendasi Untuk Penelitian Lanjutan

a. Berdasarkan pada temuan penelitian ini, lebih lanjut sebaiknya dilakukan

melalui studi dan diskusi yang lebih luas dengan bahan pustaka maupun

temuan penelitian lainnya yang relevan

b. Penelitian ini masih bersifat studi pendahuluan sehingga masih perlu adanya

penelitian tindak lanjut terutama dengan pendekatan kuantitatif, yang dapat

(33)

3. Rekomendasi Untuk Masyarakat

a. Masyarakat memiliki peranan penting dalam melaksanakan program PAUD,

karena PAUD tumbuh dan berkembang di masyarakat, peran serta

masyarakat tersebut bukan hanya sebagai penyokong program PAUD pada

taraf identifikasi kebutuhan saja, namun dalam pelaksanaan program

masyarakat sebaiknya ikut terlibat dan bertanggung jawab.

b. Masyarakat sebaiknya turut memonitoring pelaksanaan program PAUD

(34)

184

DAFTAR PUSTAKA

Abdulhak, I, dkk. (2006). Kompetensi Pendidik PAUD. Jakarta: Direktorat PAUD Dirjen PNFI

Abdulsyani. (1994). Sosiologi Skematika, Teori dan Terapan. Jakarta: PT Bumi Aksara

Ali, M. et al. (2007). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: Pedagogiana Press.

Anderson, J. (1993). Quality in Early Childhood Education. New York: The Danish national Federation Of Early Childhood and youth Education

Arikunto, S (2002). Manajemen Pengajaran Secara Manusia. Jakarta: Rineka CiptaBogdan

Asep. (2010). Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini. [Online]. Tersedia:

http://asepsaputraku.blogspot.com/2010/03/pentingnya-pendidikan-anak-usia-dini.html. (06 Mei 2011)

Biehler, R., and Snowman, J. (2003). Psychology applied to teaching, 10 th ed. Boston: Houghton Mifflin

Bredechamp, S dan Cople, C. (1997). Decelopmentally Appropriate Practice. USA: National Assosiation for the Young Children

Bungin, B. (2003). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pres

Creswell, J. W. (1994). Research Design: Qualitative and Quantitative Approaches. Thousand Oaks, CA: SAGE.

Danim, S. (2002). Inovasi pendidikan dalam upaya peningkatan profesionalisme tenaga kependidikan. Bandung: Pustaka Setia

Depdikbud.(1993). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Departeman Pendidikan Nasional. (2005). Kurikulum 2004: Standar Kompetensi Pendidikan Anak Usia Dini Taman Kanak-Kanak Dan Raudhatul Athfal. Jakarta:Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah

Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Kerangka Dasar Kurikulum PAUD. Jakarta: Departeman Pendidikan Nasional

Departeman Pendidikan Nasional. (2007). Naskah Akademik Kajian Kurikulum PAUD. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

(35)

Direktrorat PAUD. (2004). Pedoman Pusat unggulan Pendidikan Anak Usia Dini Tingkat Kabupaten/Kota dan Provinsi Jakarta: Direktorat PAUD

Elliason, C and Jenkins, L. (1994). Practical Guide to Early Childhood Curriculum. New York: Merril Print of Mcmillan college.

Faisal, A. (2003). Manajemen Perbankan, Edisi Pertama, Cetakan Pertama. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang Press

Gani, A. (2002). Prinsip Analisis Biaya dan Teori Biaya . Jakarta Selatan: Yayasan Cipta Masyarakat Madani dengan Pusdiklat Depkes RI.

George, T and Achilles, T. (1979). A Modern Dictionary of Sociology. Canada: HarperCollins Publishers Canada, Limited

Gitosudarmo, I dan Mulyono, A. (1996). Prinsip Dasar Manajemen. Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE

Goetz, J.P. and LeCompte, M.D. (1984). Ethnography and Qualitative Design in Educational Research. New York: Academic Press

Goode, C. B. (2005). Optimizing Your Childs Talent. Jakarta: BIP

Gullick, L. E and Steven F. Peed. (1978). Role of the health practitioner in family relationships: sexual and marital issues. USA: Technomic Pub. Co

Handoko, H. T. (1995). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Cetakan Kelima-Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE

Hatimah, I. (2003). Strategi dan Metode Pembelajaran. Bandung: Andira.

Hamijoyo, S. S. (1973). Beberapa Pemikiran Tentang Kebijaksanaan Dan Strategi Pendidikan Dalam Menunjang Pembangunan. Jakarta : Badan Pengembangan Pendidikan Dep. P & K. RI.

Hasbullah. (1999). Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Herbert, A. G dan Ray, R. H. (1995). A George Herbert Companion. New York: Gaarland

Hellod, S. (2009). Be a Perfect Parenting. Jakarta: Gramedia

Husnaini, U dan Akbar Purnomo Setiady. (1998). Methodelogi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara

(36)

Kamil, M. (2009). Pendidikan nonformal: pengembangan melalui pusat kegiatan belajar mengajar (PKBM) di Indonesia : sebuah pembelajaran dari kominkan di Jepang. Bandung: Alfabeta

Kartono, K. (1982). Peranan Keluarga Memandu Anak, Sari Psikologi Terapan. Jakarta: Rajawali Press

Kartono. (1985). Psikologi Social Untuk Manajemen, Perusahaan dan Industri. Bandung: Rajawali Press

Kurtz, D. L and Boone, L. E.. (1984). Principles of management. New York: Random House Business Devision

Koontz, H and Donnel, C. (1964). Principles of Management. New York: McGraw-Hill Book

Lestari, A. R. (2008). Penerapan Pendekatan BCCT dalam Mengembangkan Multiple Intelligences Anak Usia Dini Pada Kelompok Bermain Al-Azmi. Skripsi Sarjana pada Jurusan PLS FIP UPI: tidak diterbitkan.

Mansur. (2005). Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1984). Qualitative Data Analysis: A Sourcebook of New Methods. Beverly Hills, CA: SAGE.

Moleong, L. J. (2000). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Moleong, L, J. (1999). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Morrison, G. S. (1988). Early childhood education today. Virginia: Merrill Pub. Co

Mulyasa, E. (2008). Kurikulum Berbasis Kompetensi; Konsep, karakteristik dan Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya

Nasution. (1996). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Transito

Nawawi, H. (1992). Instrumen Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press

Ndraha, T. (1990). Pembangunan masyarakat: mempersiapkan masyarakat tinggal landas. Bandungg: Rineka Cipta

(37)

Patmonodewo, S. (1995). Buku Ajar Pendidikan Prasekolah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan tinggi

_________. (2003). Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: Rineka Cipta

Peraturan Pemerintah No. 19 2005 tentang Standar Nasional pendidikan, Jakarta Depdiknas

Piaget, J. (1951). The child's conception of the world. USA: Rowman&Littlefiled

________. (1970). The Science of Education and the Psychology of the Child. NY: Grossman.

Prasetya, T. I. (2008). Partisipasi dan Legal Draf. [Online]. Tersedia:

http://www.google.com. [akses: 07 Maret 2010].

Purwanto, M. N. (1995). Ilmu Pendidikan Teoritis daan Praktis. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Putranto, G.B. (2010). Tingkat Partisipasi Orang Tua dalam Pelaksanaan Program Pendidikan Anak Usia Dini di PAUD Nurusysyamsi Desa Tanggung Kecamatan Turen Kabupaten Malang. Skripsi Sarjana pada Jurusan PLS FIP UM: tidak diterbitkan.

Rahman, H. S. (2005). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: PGTKI Pres

Redja Mudyahardjo dan Babang Robandi. (1989). Dasar Pengembangan Tutor dan Profesinya dalam Dasar-Dasar Kependidikan. Bandung : IKIP Bandung.

Santoso, S. (2002). Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Citra Pendidikan.

Santrock John, W. (2002). Life-Span Development (Perkembangan Masa Hidup). diterjemahkan oleh Achmad Sanusi, Jakarta: Erlangga.

Sari, D.V. (2008). Peningkatan Kemandirian Anak Usia Dini Melalui Program Pengembagan Kemandirian di PAUD POSYANDU. Skripsi Sarjana pada Jurusan Pedagogi Program Studi PGPAUD FIP UPI: tidak diterbitkan.

Sastropoetro, S. (1986). Partisipasi komunikasi, persuasif dan disiplin dalam pembangunan nasional. Bandung: Alumni

___________. (1998). Partisipasi, Komunikasi, Persuasi dan Disiplin Dalam Pembangunan Nasional. Bandung: Penerbit Alumni

(38)

Segal, Marilyn, dan Bardige, Betty. (2001). All About Child Care and Early Education. USA: Nova Southeastern University.

Siagian, H. (1977). Management, Suatu Pengantar. Bandung: Alumni

Singer, Dorothy G., and Revenson, Tracey A. (1996). A Piaget Primer; How a Child Thinks (Revised Edition). USA: Plume Book

Sivan, P. (2007). Materi NEST.

Slee, Philip and Shute, Rosalyn. (2003). Child Development; Thinking About Theories. USA: Oxford University Press Inc.

Soekanto, S. (1996). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press

Sudjana S, D. (2004). Manajemen Program Pendidikan. Bandung: Falah Production.

Sudjud, A. (1997). Konsep Pendidikan Prasekolah. FIP IKIP Yogyakarta: Yogyakarta.

Suyanto, S. (1998). “Beberapa Prinsip pada Pendidikan Anak Usia Dini” (Makalah). Yogyakarta.

__________. (2005). Dasar-dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Hikayat Publishing

Taylor, S. Bogdan, R. (1992). Introducción a la observación participante (cap 2). Barcelona: Paidós

Terry, G. R. (1986). Asas-Asas Manajemen. Bandung: Alumni

Thoha, M. (1993). Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasi. Jakarta: Rajawali Press

Trisnamansyah, S. (1989). Pendidikan Kemasyarakatan (Pendidikan Luar Sekolah). Bandung: Jurusan PLS FIP IKIP

Undang - Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003

Warner, P. (2010). Baby Play and Learn: 160 Games and Learning Activities for the First Three Year. New York: Simon and Schuster

Wilantara. (2007). Pendidikan Anak Usia Dini. [Online]. Tersedia:

http://id.wikipedia.org [akses: 23 November 2009].

Gambar

Kisi-kisi tentang Fokus, Aspek, indikator  Tabel 3.1  dan data yang diperlukan, sumber data dan Teknik pengumpulan Data

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan untuk variabel Y (Pembentukan Karakter Siswa) dari 36 item angket yang diujicobakan, terdapat 5 item yang tidak valid. Sehingga untuk variable Y hanya

“Struktur Birokrasi Pemerintah yang Ideal Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2003 Tentang Pedoman Organisasi Pemerintah Daerah”.. “Analisis Efisiensi,

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh dukungan sosial keluarga (dukungan informasional, dukungan penilaian, dukungan instrumental, dan dukungan

4 Menurut saya cara penyaluran dana PSKS sudah melalui proses yang tepat (mulai pendataan sampai penerimaan dana PSKS).. 5 Menurut saya PSKS

MANUFAKTUR YANG TERDAPAT DI BURSA EFEK INDONESIA Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel insider ownership, risiko pasar, dan debt to equity ratio

ISU-ISU PENTING DALAM PENGAWASAN PROYEK KONSTRUKSI DARI PERSPEKTIF PENGAWAS PROYEKA. Marisa Universitas

Ijab qabul adalah salah satu bentuk indikasi yang meyakinkan tentang adanya rasa suka sama suka. Bila pada waktu ini kita dapat menemukan cara lain yang dapat ditempatkan

[r]