• Tidak ada hasil yang ditemukan

PARTISIPASI ORANGTUA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI PAUD CAHAYA BUNDA DESA BEGULDAH KOTA BINJAI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PARTISIPASI ORANGTUA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI PAUD CAHAYA BUNDA DESA BEGULDAH KOTA BINJAI."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PARTISIPASI ORANGTUA DALAM PELAKSANAAN

PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI

PAUD CAHAYA BUNDA DESA BEGULDAH

KOTA BINJAI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan

Pendidikan Luar Sekolah

Oleh:

IRA SARYKA SINAGA

NIM. 1103371017

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat

dan karuniaNya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai waktu yang

direncanakan. Skripsi ini berjudul “Partisipasi Orangtua Dalam Pelaksanaan Program Pendidikan

Anak Usia Dini Di PAUD Cahaya Bunda Desa Beguldah Kota Binjai”.

Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi sebahagian syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas

Negeri Medan. Penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi, maupun tata

bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca

demi penyempurnaan skripsi ini.

Akhirnya, peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan

menjadi bahan masukan bagi perkembangan dunia pendidikan, khususnya dunia Pendidikan

Luar Sekolah. Sekian dan terima kasih.

Medan, Agustus 2014

Penulis

(6)

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan mengucapkan banyak

terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Ayah tercinta Juster Sinaga dan Ibu tercinta Perpe

Uli Sirait, yang telah membesarkan, mendidik serta selalu setia mendoakan dan memberikan

dukungan moril dan materi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Serta kepada

Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S. selaku dosen pembimbing skripsi yang memberikan bimbingan

dengan penuh perhatian, kesabaran dan motivasi atas kekurangan penulis dari awal penulisan

skripsi ini hingga selesainya skripsi ini. Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Nasrun, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S. selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Medan dan juga Guru Besar Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

sekaligus sebagai dosen pembimbing skripsi penulis.

4. Bapak Drs. Aman Simare-mare, M.S selaku Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Medan.

6. Ibu Dra. Rosdiana, M.Pd selaku Ketua Jurusan PLS Fakultas Ilmu Pendidikan

(7)

iv

7. Bapak Dr. Sudirman, S.E, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan PLS Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Medan sekaligus dosen penguji penulis.

8. Bapak Drs. Nainggolan, M.Pd, dan Bapak Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd selaku dosen

penguji penulis yang telah memberikan bimbingan, saran dan koreksian juga dorongan

yang sangat berharga dalam proses penyelesaian skripsi ini.

9. Ibu Surya Indrawati, S.Pd dan Bang Setiady yang telah membantu penulis dalam

pengurusan surat-menyurat.

10.Bapak dan Ibu dosen jurusan PLS yang telah membekali berbagai pengetahuan dan

pengalaman yang mendukung penyusunan skripsi ini serta pegawai di lingkungan FIP

UNIMED yang telah membekali penulis dengan berbagai pengetahuan dan pengalaman

yang mendukung penyelesaian skripsi ini.

11.Ibu Sampe Tampubolon, S.Pd selaku Pengelola PAUD bersahaja yang telah membantu

dalam penyelesaian penelitian untuk skripsi ini.

12.Saudara-saudara tercinta abang dan adikku, Bolmen Frans Juper Sinaga (abang), Agnes

Novita Sinaga (adik), Derfin lewis Sinaga (adik) yang telah memberikan semangat

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

13. Jefri Pantas Manurung yang telah memberikan semangat dan motivasi kepada penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

14.Seluruh orangtua yang berada di sekitar PAUD yang telah membantu penulis dalam

pengisian angket penelitian.

15.Seluruh civitas Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, penulis juga

(8)

16.Teman-teman stambuk PLS Ekstensi dan Reguler 2010 yang selalu penulis kenang dalam

suka dan duka semasa perkuliahan.

Terima kasih atas bantuan, dukungan, doa dan bimbingan yang telah saya terima selama

ini, semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita

semua.

Medan, Agustus 2014

Penulis,

(9)

i ABSTRAK

Ira Saryka Sinaga, Nim 1103371017. Partisipasi Orangtua Dalam Pelaksanaan Program Pendidikan Anak Usia Dini Di Paud Cahaya Bunda Desa Beguldah Kota Binjai. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2014.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah seberapa baik partisipasi orangtua dalam pelaksanaan program pendidikan anak usia dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui partisipasi orangtua dalam pelaksanaan program pendidikan anak usia dini di PAUD Cahaya Bunda Desa Beguldah Kota Binjai.

Menurut Mardikanto (2003) menyatakan bahwa “partisipasi merupakan suatu bentuk khusus dari interaksi dan komunikasi yang berkaitan dengan pembangian kewenangan, tanggung jawab, dan manfaat”.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif yaitu menganalisa data-data dalam upaya pembedahan masalah yang diteliti dengan menggambarkan objek penelitian berdasarkan penelitian ke lokasi penelitian sebagaimana adanya dengan menggunakan perhitungan sebaran frekuensi, dan besaran angka persentase. Yang menjadi Sampel dalam penelitian ini yaitu orangtua yang anaknya mengikuti pendidikan di PAUD Cahaya Bunda Desa Beguldah Kota Binjai. Data penelitian ini diperoleh dengan menggunakan angket, dan menganalisis dengan memperhitungkan persentase. Rumus yang

digunakan dalam menganalisa data yaitu : P = F

N x 100%.

(10)

DAFTAR ISI

1. Hakikat Partisipasi ……… 12

1.1. Pengertian Partisipasi ……….. 12

1.2. Syarat- Syarat Partisipasi ……… 15

1.3. Jenis dan Bentuk Partisipasi ……… 16

2.4. Prinsip Pelaksanaan Pendidikan Anak Usia Dini ………. 23

3. Program Pendidikan Anak Usia Dini ……….. 24

(11)

vii

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 30

1. Variabel Penelitian ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 36

1. Letak Geografis ... 36

3. Sejarah PAUD ………... 36

4. Susunan Pelaksanaan PAUD …… ... 38

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 39

1. Data Partisipasi Orangtua berdasarkan Sub variable Partisipasi Buah Pikiran ... 40

2. Data Partisipasi Orangtua berdasarkan Sub variabel Partisipasi Tenaga ... 50

3. Data Partisipasi Orangtua berdasarkan Sub variabel Partisipasi Harta Benda ... 63

(12)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 77

B. Saran ... 78

Daftar Pustaka ... 79

(13)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Angket Penelitian ... 81

Lampiran 2 : Data Responden ………. 85

Lampiran 3 : Rekapitulasi Angket Partisipasi Buah Pikiran ... 86

Lampiran 4 : Rekapitulasi Angket Partisipasi Tenaga ... 87

Lampiran 5 : Rekapitulasi Angket Partisipasi Harta Benda ... 88

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Kisi-kisi Angket ... 38

Tabel 2.1: Angket Partisipasi Buah Pikiran ... 39

Tabel 2.2: Angket Partisipasi Buah Pikiran ... 39

Tabel 2.3: Angket Partisipasi Buah Pikiran ... 40

Tabel 2.4 : Angket Partisipasi Buah Pikiran ... 41

Tabel 2.5 : Angket Partisipasi Buah Pikiran ... 42

Tabel 2.6 : Partisipasi Buah Pikiran ... 43

Tabel 2.7 : Angket Partisipasi Buah Pikiran ... 44

Tabel 2.8 : Angket Partisipasi Buah Pikiran ... 45

Tabel 2.9 : Angket Partisipasi Buah Pikiran ... 46

Tabel 2.9 : Angket Partisipasi Buah Pikiran ... 47

Tabel 2.10 : AngketPartisipasi Buah Pikiran ... 48

Tabel 3.1 : Hasil Rekapitulasi Partisipasi Buah Pikiran ... 49

Tabel 3.2 : Angket Partisipasi Tenaga ... 53

Tabel 3.8: Angket Partisipasi Tenaga ... 59

Tabel 3.9 : Angket Partisipasi Tenaga ... 60

Tabel 3.10: Angket Partisipasi Tenaga ... 61

Tabel 3.11: Angket Partisipasi Tenaga ... 62

Tabel 3.12: Angket Partisipasi Tenaga ... 63

Tabel 3.13: Hasil Rekapitulasi Indikator Partisipasi Tenaga ... 65

Tabel 4.1 : Angket Partisipasi Harta Benda ... 69

Tabel 4.2 : Angket Partisipasi Harta Benda ... 70

Tabel 4.3 : Hasil Rekapitulasi Indikator Partisipasi Harta Benda ... 71

(15)

x

Tabel 4.5 : Angket Partisipasi Harta Benda ... 73

Tabel 4.6 : Angket Partisipasi Harta Benda ... 74

Tabel 4.7 : Angket Partisipasi Harta Benda ... 75

Tabel 4.8 : Angket Partisipasi Harta Benda ... 76

(16)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia (SDM) merupakan kunci utama bagi suksesnya

pembangunan bangsa. Untuk itu pengembangan Sumber Daya Manusia hendaknya

merupakan suatu proses yang berkesinambungan serta diperhatikan secara serius dan

menyeluruh yang meliputi pengembangan berbagai aspek dan dimensi

pengembangan manusia, dan terutama dilakukan melalui pendidikan. Dalam

mempersiapkan Sumber Daya Manusia atau generasi unggul, Pendidikan Anak Usia

Dini (PAUD) memegang posisi yang sangat mempengaruhi. Mempengaruhi dalam

arti bahwa pengalaman pendidikan dini dapat memberikan pengaruh yang mendalam,

sehingga melandasi proses pendidikan dan perkembangan anak selanjutnya.

Anak merupakan salah satu golongan penduduk yang berada dalam situasi

rentan, dalam kehidupannya di tengah masyarakat. Kehidupan anak dipandang sangat

lemah karena memiliki ketergantungan tinggi terhadap orangtua. Jika orangtua lalai

menjalankan tanggung jawabnya, maka anak akan menghadapi masalah. Kondisi

demikian akan sangat merugikan anak karena akan mengganggu proses

tumbuh-kembang mereka. Kerugian akan bertambah banyak karena gangguan atas proses

tumbuh-kembang anak akan berdampak panjang hingga pada masa depan mereka.

Pentingnya usaha mewujudkan pertumbuhan optimal bagi anak selain karena telah

merupakan hak setiap anak adalah juga untuk kepentingan masyarakat sebagai suatu

(17)

2

masih muda, ia merupakan generasi penerus. Dalam kedudukan demikian, amat

penting setiap anak bertumbuh dan berkembang secara optimal, sehingga kelak bisa

melaksanakan tugas dan tanggung jawab sosialnya sebagai warga dewasa, atau

sekurang-kurangnya mampu mengurusi dirinya sendiri tanpa menjadi beban orang

lain (Singgih, 2000) .

Kerentanan hidup anak di satu sisi dan kedudukan penting anak pada sisi lain

telah disadari oleh banyak pihak, sehingga telah dilakukan berbagai upaya untuk

mengurangi jumlah anak menjadi korban. Pada tingkat global, Perserikatan

Bangsa-Bangsa (PBB) antara lain telah memprakarsai ditetapkannya: Konvensi tentang

Hak-hak Anak. Bulan Mei 2002, PBB bahkan telah memprakarsai suatu bidang khusus

yang dihadiri oleh kepala-kepala pemerintahan/negara seluruh dunia untuk

membicarakan perbaikan kesejahteraan anak-anak. Sidang sepakat menetapkan

sejumlah upaya untuk satu dasawarsa ke depan, yang bertujuan untuk mewujudkan

sebuah dunia yang layak untuk anak-anak,( A World Fit for Children).

Indonesia, dalam batas tertentu, juga telah menaruh perhatian atas kesejahteraan

anak. Sejumlah upaya telah dilakukan oleh pemerintah, baik dalam bidang

pendidikan, kesehatan, perumahan, hukum dan lain sebagainya. Khusus dalam bidang

pendidikan Indonesia telah memiliki Undang-Undang Sisdiknas No. 20 tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menjamin hak anak akan

pendidikan.(WFP, 2006) .

Menurut Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

(18)

3

pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan

jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih

lanjut.

Dalam UU No. 20 Th 2003, Pasal 28, ayat 1: Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah salah satu upaya pembinaan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Upaya-upaya untuk perbaikan kualitas hidup anak telah dilakukan, akan tetapi

kiranya masih jauh dari memadai. Rendahnya kualitas hidup anak tercermin dari

banyaknya anak putus sekolah dan rendahnya rata-rata tingkat pendidikan anak

berdasarkan hasil pendataan Depdiknas tahun 2006, baru sekitar 15,6 persen dari 11,5

juta anak usia 4-6 tahun yang bersekolah di TK, sedangkan untuk anak usia 0-3

tahun, hanya sekitar 15,8 persen yang tersentuh pelayanan anak usia dini. Data itu

menunjukkan, bahwa terjadi peningkatan angka partisipasi dibanding tahun-tahun

sebelumnya. Pada tahun 2002, sebanyak 72 persen anak Indonesia usia nol sampai

enam tahun di Indonesia belum tersentuh pendidikan usia dini, karena pada tahun itu

baru 7,34 juta atau 28 persen dari 26,1 juta anak usia 0-6 tahun yang mendapat

pendidikan usia dini. Karena itu, sangatlah diperlukan upaya yang serius dari

berbagai pihak untuk memperbaiki kualitas hidup anak. Salah satu upaya yang dapat

dilakukan untuk memperbaiki kualitas hidup anak adalah dengan meningkatkan

partisipasi orangtua. Meningkatkan partisipasi orangtua merupakan bagian tak

terpisahkan dari upaya peningkatan kualitas hidup anak dan juga merupakan

(19)

4

keterlibatan yang tinggi terhadap anak. Dimulai dari kelahiran anak, menyusui hingga

anak tersebut dapat beradaptasi dengan lingkungannya, merupakan ruang yang besar

terhadap keterlibatan orangtua kepada anak. Oleh karena itu, dengan meningkatnya

partisipasi orangtua tersebut diharapkan juga akan membantu peningkatan kualitas

sumber daya manusia.

Menurut Hariwijaya dalam Soemarti Patmonodewo (2007), mengemukakan

bahwa PAUD dapat diartikan sebagai salah satu bentuk jalur pendidikan dari usia 0-6

tahun, yang diselenggarakan secara terpadu dalam satu program pembelajaran agar

anak dapat mengembangkan segala guna dan kreativitasnya sesuai dengan

karakteristik perkembangannya.

Dalam pelaksanaan program Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan

fondasi bagi perkembangan kualitas sumber daya manusia selanjutnya. Konsep

bermain sambil belajar serta belajar sambil bermain pada PAUD merupakan pondasi

yang mengarahkan anak pada pengembangan kemampuan yang lebih beragam,

sehingga di kemudian hari anak bisa berdiri kokoh dan menjadi sosok manusia yang

berkualitas dan membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh

dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya, sehingga memiliki

kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi

kehidupan dimasa dewasa, membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar

(akademik) di sekolah, intervensi dini dengan memberikan rangsanga sehingga dapat

menumbuhkan potensi-potensi yang tersembunyi yaitu dimensi perkembangan anak

(20)

5

deteksi diri terhadap kemungkinan terjadinya gangguan dalam pertumbuhan dan

perkembangan potensi-potensi yang dimiliki anak.

Partisipasi berasal dari bahasa Inggris yaitu“participation” adalah pengambilan

bagian atau pengikutsertaan. Menurut Keith Davis (2002) partisipasi adalah

suatu keterlibatan mental dan emosi seseorang kepada pencapaian tujuan dan ikut

bertanggung jawab di dalamnya. Dengan demikian bahwa partisipasi merupakan pola

interaksi yang muncul akibat rangsangan dari suatu objek berupa keikutsertaan dan

keterlibatan individu untuk mensukseskan suatu proses dalam mencapai tujuan Hal

ini dapat disimpulkan seseorang yang berpartisipasi akan dengan senang hati

memberikan kontribusi terbaik yang ada pada dirinya kepada suatu hal yang ia

anggap penting untuk diperjuangkan. Partisipasi orangtua dalam pelaksanaan

program pendidikan anak usia dini itu sangat penting sekali, dengan adanya

partisipasi yang diberikan maka pendidikan anak usia dini akan berjalan dengan baik

dan lancar.

Partisipasi orangtua dapat terefleksikan menurut Rusidi dalam Solekhan, Moch

(2012) mengatakan ada tiga bentuk dalam berpartisipasi yang terdiri dari:

a. Partisipasi buah pikiran, yaitu menyumbangkan ide/ gagasan, pendapat, pengalaman, untuk keberlangsungan suatu kegiatan. b. Partisipasi tenaga, dalam berbagai kegiatan untuk perbaikan atau

pembangunan, partisipasi spontas atas dasar sukarela.

c. Partisipasi harta benda, menyumbangkan materi berupa uang, barang dan penyediaan sarana atau fasilitas untuk kepentingan program.

Dewasa ini partisipasi orangtua dalam pendidikan anak usia dini di Indonesia

juga meningkat seiring dengan perkembangan. Meningkatnya keterlibatan orangtua

(21)

6

tahun 2001-2006, dimana jumlah orangtua di Indonesia sebanyak 55,2% yang ikut

berpartisipasi dalam pendidikan. Data ini menunjukkan bahwa orangtua memiliki

peran yang sangat penting dalam proses kegiatan pendidikan (BPS, 2006).

Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya dan masyarakat. Pentingnya pendidikan ini mendorong masyarakat

melakukan upaya-upaya pemecahan masalah/intervensi agar proses pendidikan yang

diinginkan tersebut berjalan sesuai dengan harapan. Pendidikan yang baik tersebut

hendaknya dilakukan sejak lahir, hal ini disebabkan oleh perkembangan otak cepat

terbentuk pada usia dini dan banyak keterampilan yang hanya dikuasai bila dipelajari

di usia sangat dini. Pendidikan yang dimulai sejak dini ini akan mendukung dan

memperlancar pertumbuhan dan perkembangan anak.

Dengan pendidikan anak usia dini ini diharapkan anak dapat bertumbuh kembang

secara sehat dan optimal sesuai dengan nilai dan norma serta harapan-harapan

masyarakat.(Depdiknas UPI, 2004) Melihat pentingnya pendidikan bagi anak usia

dini, hendaknya orangtua dapat memberikan partisipasi ataupun peran yang memadai.

Selain melakukan kegiatan domestik (rumah tangga) dan melakukan kegiatan dalam

proses produksi untuk membantu pemenuhan ekonomi keluarga, hendaknya orangtua

juga memberikan upaya-upaya intervensi dalam melakukan pendidikan anak usia dini

(22)

7

Salah satu contohnya seperti yang terjadi di Desa Beguldah Kota Binjai. Seperti pada umumnya Desa di Sumatera Utara, mayoritas penduduk Desa Beguldah adalah bermata pencaharian sebagai petani. Petani Desa Beguldah menghabiskan waktunya dari pagi hari hingga sore hari untuk bekerja di ladangnya. Orangtua juga tidak mempunyai kekhususan, meskipun mereka juga harus melakukan aktivitas reproduksi dan melakukan aktivitas domestik, orangtua di Desa Beguldah juga melakukan kegiatan pertanian untuk menambah pendapatan keluarga. Meskipun orangtua di Desa Beguldah melakukan kegiatan produksi, tetapi mereka tetap memberikan pendidikan bagi anak-anak mereka sejak usia dini.

Di Desa Beguldah Kota Binjai dalam layanan pendidikan anak usia dini dari

sebanyak 167 orang anak yang ada hanya 30 orang yang ikut belajar di PAUD

Cahaya Bunda (Sumber data dari kantor Kepala Desa). Dilihat dari jumlah anak

tersebut yang mengikuti pendidikan anak usia dini di PAUD Cahaya Bunda bahwa

partisipasi orangtua yang tinggal di desa Beguldah Kota Binjai dalam

menyekolahkan/ memasukkan anak usia dini dalam pendidikan anak usia dini masih

rendah, dimana orangtua lebih memilih anak mereka berada di rumah dan bermain di

halaman rumah daripada dibina sesuai dengan pertumbuhan anak bahkan orangtua

lebih merasa aman apabila anak- anak mereka dibawa ketempat kerja mereka,

misalnya ke ladang karena mata pencahariaan orangtua yang tinggal di desa Begulda

adalah kebanyakan sebagai petani. Tingkat pendidikan orangtua juga sangat

mempengaruhi tingkat pengetahuan orangtua terhadap pendidikan yang dibutuhkan

oleh anaknya. Dilihat dari jenis pekerjaan orangtua yang ada di desa Begulda tingkat

(23)

8

pengetahuan pendidikan pun orangtua di desa Begulda dapat dikatakan sangat kurang

mengakibatkan kurangnya partisipasi orangtua dalam menyekolahkan anaknya ke

jenjang PAUD.

Selain itu juga ada sebagian orangtua yang tinggal di desa Begulda yang

beranggapan bahwa PAUD tidak terlalu berpengaruh terhadap perkembangan anak

usia dini untuk memasukkan tingkat pendidikan anak harus berumur 7 tahun, karena

menurut mereka pendidikan yang dibutuhkan anak- anak mereka adalah menulis,

membaca dan berhitung dan pendidikan tersebut tidak didapat di PAUD tetapi

melalui pendidikan Sekolah Dasar (SD).

Orangtua yang memasukkan anaknya dalam PAUD Cahaya Bunda Desa

Beguldah, Kota Binjai tersebut juga menyerahkan sepenuhnya penyelenggraan

program PAUD kepada penyelengara PAUD ini dilihat dari jumlah anak yang

mengikuti pendidikan anak usia dini sebanyak 30 orang hanya 30% orangtua yang

mau bertanya dan ingin mengetahui sudah sejauhmana program pendidikan yang

telah dilaksanakan dalam pendidikan anak usia dan apa saja yang telah dilakukan

anak usia dini pada saat melakukanan pembelajaraan di PAUD Cahaya Bunda, Binjai

tersebut dan 70% lagi orangtua anak usia dini hanya menyerahkan anak mereka

sepenuhnya kepada lembaga PAUD tanpa bertanya dan ingin mengetahui apa

program pendidikan anak usia dini yang telah dilaksanakan kepada anaknya, karena

orangtua sibuk dengan pekerjaannya di ladang. Jadi menurut orangtua dengan

menitipkan anaknya di PAUD tersebut akan meringankan bebannya pada saat

orangtua bekerja si anak tidak akan menggangu aktivitasnya lagi karena sudah ada

(24)

9

dalam bentuk bentuk harta benda yaitu uang yang diberikan orangtua dalam

menfasilitasi prasaranan yang dibutuhkan anaknya saja dengan memberikan biaya

dalam meningkatkan saran dan prasarana yang ada di PAUD tanpa mengetahui arti

penting pendidikan anak usia dini terhadap anaknya.

Adapun program pendidikan anak usia dini yang dilaksanakan di PAUD Cahaya

Bunda yaitu melalui kelompok bermain. Dalam proses pembelajarannya anak dengan

belajar sambil bermain yang bertujuan untuk membantu meletakkan dasar

pengembangan sikap, pengetahuan, keterampilan, dan daya cipta yang diperlukan

oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya agar siap memasuki

pendidikan dasar, dan untuk pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya. Dalam

proses belajar tersebut si anak pun kurang dapat menerima karena si anak usia dini

kebanyakan hanya bermain saja tanpa meningkatkan pengetahuan yang dimilikinya.

Suatu program tidak akan berjalan dengan lancar dan baik jika tidak ada peran

serta dari orang tua murid terhadap sasaran program. Begitu juga halnya dengan

pelaksanaan program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) juga membutuhkan

partisipasi dari orang tua yang merupakan bagian kecil dari orang tua murid yang

juga ikut andil dalam menentukan berhasil tidaknya suatu program yang

direncanakan dan dilaksanakan oleh lembaga pendidikan anak usia dini. Mengingat

begitu penting partisipasi orangtua dalam pelaksanaan program pendidikan anak usia

dini maka berangkat dari latar belakang tersebut, timbul keinginan untuk mengangkat

(25)

10

Berdasarkan latar belakang di atas maka di angkat judul “ Partisipasi Orangtua Dalam Pelaksanaan Program Pendidikan Anak Usia Dini Di Paud Cahaya Bunda Desa Beguldah Kota Binjai”.

B. Identifikasi Masalah

Telah diuraikan di atas mengenai latar belakang yang menyangkut Partisipasi

Orangtua dalam Pelaksanaan Program Pendidikan Anak Usia Dini. Maka dapat

diidentifikasi beberapa masalah dalam penelitian sebagai berikut:

1. Pemahaman orang tua yang masih minim tentang arti pentingnya pendidikan

anak usia dini

2. Masih banyak orangtua menyerahkan pelaksanaan program PAUD kepada

penyelenggara pendidikan anak usia dini

3. Belum bervariasinya bentuk partisipasi orangtua dalam pelaksanaan program

pendidikan anak usia dini

C. Batasan Masalah

Setelah memaparkan permasalahannya, agar tidak terjadi pembahasaan yang

meluas maka membatasi masalah pada Partisipasi Orang Tua dalam

Pelaksanaan Program Pendidikan Anak Usia Dini.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan

permasalahan dalam penelitian sebagai berikut seberapa baik bentuk

partisipasi orangtua dalam pelaksanaan program Pendidikan Anak Usia Dini

(26)

11

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang dan perumusan masalah di atas maka penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui bentuk partisipasi orangtua dalam pelaksanaan

program Pendidikan Anak Usia Dini di Paud Cahaya Bunda Desa Beguldah

Kota Binjai.

F. Manfaat penelitian

Adapun manfaat penelitian mengenai Partisipasi Orangtua dalam Pelaksanaan

Program Pendidikan Anak Usia Dini Cahaya Bunda desa Beguldah Kota

Binjai adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Penelitian Praktis

a. Sebagai bahan masukan bagi warga sekitar PAUD Cahaya Bunda

untuk bersama- sama mengembangkan program PAUD yang ada

b. Sebagai bahan masukan bagi pengelola PAUD Cahaya Bunda untuk

mampu mengoptimalkan peran PAUD dalam masyarakat

2. Manfaat Penelitian Teoritis

a. Sebagai pedoman hasil ilmiah mengenai Partisipasi Orangtua dalam

Pelaksanaan Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

b. Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lain yang bermaksud

melakukan penelitian yang sama.

c. Sebagai masukan dalam pengembangan dan penyelenggaraan

(27)
(28)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan hasil Partisipasi orangtua dalam pelaksanaan program

pendidikan anak usia dini di PAUD Cahaya Bunda Desa Beguldah Kota Binjai

sebagai berikut :

a. Partisipasi Buah Pikiran

Sebesar 40,7% Orangtua memberi partisipasi dalam bentuk buah pikiran

yang dikategorikan baik dalam pelaksanaan program pendidikan anak usia

dini, orangtua menyadari bahwa dalam pelaksanaan program pendidikan

anak usia dini bermanfaat bagi anak usia dini dalam meningkatkan

pendidikannya.

b. Partisipasi Tenaga

Sebesar 52,77% orangtua memberikan partisipasi dalam bentuk tenaga

yang dikategorikan baik dalam pelaksanaan program PAUD karena

mereka beranggapan pelaksanaan program pendidikan anak usia dini di

PAUD sesuai dengan program pendidikan yang diharapkan oleh orangtua

c. Partisipasi Harta Benda

Sebesar 68,4% orangtua memberikan partisipasi yang baik dalam

partisipasi harta benda untuk pelaksanaan program pendidikan anak usia

dini, orangtua menyadari bahwa pelaksanaan program pendidikan anak

usai dini itu sangat dibutuhkan oleh anak usia dini.

(29)

78

B. Saran

Berdasarkan temuan data di lapangan dan kesimpulan penelitian ini,

saran-saran dapat dikemukakan sebagai berikut :

1. Pihak Lembaga PAUD

a. Pengelola PAUD lebih meningkatkan Peran PAUD di dalam

masyarakat

b. Pengelola PAUD lebih memberikan pelatihan bagi guru-guru yang

mengajar sangat diperlukan agar program PAUD ini dapat lebih di

maksimalkan

c. Pengelola PAUD lebih meningkatkan fasilitas sarana dan

prasarana belajar yang dibutuhkan di PAUD

2. Orangtua

a. Perlunya partisipasi dari orangtua dalam pelaksanaan program

PAUD agar tercapai pembelajraan yang baik.

b. Perlu adanya perhatian dan kerja sama orangtua dengan guru yang

bersangkutan sehingga apa yang didapatkan dalam proses

pembelajaran dapat juga dilanjutkan di rumah karena sebagian

besar waktu anak berada dengan keluarga.

c. Keluarga merupakan agen sosialisasi awal sehingga perlu

ditanamkan agar anak dapat menyesuaikan diri, bukan pada

kemampuan akademis karena kurikulum anak usia dini hendaknya

mengembangkan kemampuan anak untuk berpikir, menalar,

(30)

79

DAFTAR PUSTAKA

Ach. Wazir Ws, et. al (1999). Panduan Penguatan Manajemen Lembaga Swadaya Masyarakat. Jakarta: Secretariat BMA Desa Dengan Dukungan AUS AUD melalui Indonesia Hiv/AIDS and STD prevention and core projech.(online) http// Pengertian- pengertian- menurut- para- ahli. html tanggal akses 15 Februari 2014

Arikunto, Suharsimi. 2006. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Brintton. 2009. Pendidikan Anak Usia Dini Antara Teori dan Praktik. Jakarta:

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat. 2012. Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Direktoral Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal

Dirjen. Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda, Depart. Pendidikan Nasional-UPI. 2004. Seminar dan Loka Karya Nasional Pendidikan Anak Usia Dini. Proyek Keserasian Kebijakan PAUD. Jakarta

Djamarah, S.B. 2004. Pola komunikasi Orang Tua dan Anak dalam Keluarga. Jakarta. Rineka Cipta

Gay. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Hadi, Sutrisno. 1982. Metodologi Research. Yogjakarta: Universitas Gajah Mada

Hariwijaya. 2007. PAUD Melejitkan Potensi Anak dengan Pendidikan Sejak Dini. Bandung

Khairuddin. 2002. Sosiologi Keluarga. Yogyakarta: Liberty

Hetifah Sj. Sumarto. 2004. Inovasi, Partisipasi, dan Good Governance. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia Santiago Press.

Keith, Davis. 2002. Partisipation Problems. New Jersey: Santiago Press

Mardikanto. (2003). Penyusunan Pembangunan Pertanian. UNS. Pres. Surakarta (online) http// pengertian- partisipasi- menurut- para- ahli. html.

Tanggal 04 Januari 2014

(31)

80

Partini. 2010. Pengantar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogjakarta: Grafindo Litera Media hal.41

Santi. Danar. 2009. Pendidikan Anak Usia Dini Antara Teori dan Praktik. Jakarta: Macanan Jaya Cemerlang

Shochib. Moh.2010. Pola Asuh Orang Tua. Jakarta. Rineka Cipta

Slamet M. (1994). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Rajawali Pers

Soematri. 2007. Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: Rineka Cipta hal. 123

Soetomo. 2006. Strategi-Strategi Pembangunan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Solekhan, Moch . 2012. Penyelenggaraan Pemerintah Desa. Malang: Setara Press

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sutarto. 1980. Partisipasi Masyarakat Desa. Jakarta. Bima Aksara

Ulfah Maulidya, Suyadi. 2013. Konsep Dasar Paud. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset Hal.31

Westra. 1997. Partisipatis Masyarakat. Bandung: Alfabeta

Witherington. 2006. Pendidikan Anak Usia Dini Antara Teori dan Praktik. (http://www.pustakaindonesia.org .dikases pada 20 januari 2014)

DAM.2012.artikel.(dalam www.pustakaindonesia.org diakses pada 6 Februari 2014)

BPS, 2006. Data Statistik tahun 2006. http://www.badanpusatstatistik berita.4001 htm.com (20 Februari 2014)

(32)

Gambar

Tabel 4.5 : Angket Partisipasi Harta Benda ....................................................

Referensi

Dokumen terkait

Peningkatan rata-rata c ash outflow Trw IV 2016 sebesar Rp 6.31 Tn, terutama disebabkan oleh peningkatan sumber pendanaan dari korporasi yang meningkatkan cash outflow sebesar

Pluralisme agama adalah bahwa setiap pemeluk agama dituntut bukan saja mengakui keberadaan dan hak agama lain, tapi terlibat dalam usaha memahami perbedaan dan

Dari segi peran dosen, keteladanan menjadi komunikasi yang efektif dalam mengembangkan nilai-nilai luhur dalam diri mahasiswa; dosen perlu menekankan daya kritis pada

Pada penelitian ini biji pepaya disiapkan untuk proses ekstraksi dengan pelarut etanol sehingga diperoleh ekstrak yang mengandung senyawa fenolik sebagai

Sementara itu, hasil penelitian yang diperoleh selama pembelajaran pada siklus III, kemampuan mengenal kata pada anak kelas B TK Mahkota di peroleh angka 95%

polen dan inti sel telur harus sehat dan subur, polen juga harus mempunyai daya tumbuh atau kecepatan tumbuh tabung polen yang tinggi (Darjanto dan Satifah, 1990). Faktor luar

Melalui RPIJM ini diharapkan daerah dapat menggerakkan semua sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhannya dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan penanggulangan

Apakah terjadi Week Four Effect pada indeks harga saham LQ45 di Bursa