• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSES KREATIF PEMBUATAN KOMPOSISI DALAM ACARA CITY SOUNDSCAPE 2012 DI YOGYAKARTA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROSES KREATIF PEMBUATAN KOMPOSISI DALAM ACARA CITY SOUNDSCAPE 2012 DI YOGYAKARTA."

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

No. Daftar FPIPS: 2029/UN.40.2.6.1/PL/2014

EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

(Studi Evaluatif Pelaksanaan Standar Penilaian oleh Guru Mata Pelajaran PAI di SMP Kota Bandung Tahun 2014)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk

memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Ilmu Pendidikan Agama Islam

Oleh :

Yunengsih

NIM: 1000921

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

(Studi Evaluatif Pelaksanaan Standar Penilaian oleh Guru Mata Pelajaran PAI di SMP Kota Bandung Tahun 2014)

Oleh

Yunengsih

Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada

Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Yunengsih 2014

Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)
(4)
(5)

vii

Yunengsih, 2014

EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMAKASIH ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR BAGAN ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

PEDOMAN TRANSLITRASI ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 4

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

1. Manfaat Teoretis ... 5

2. Manfaat Praktis ... 6

F. Struktur Organisasi... 6

BAB II EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... 8

A. Evaluasi Pembelajaran ... 8

1. Definisi Evaluasi Pembelajaran ... 8

2. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran ... 13

3. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran ... 22

4. Prinsip-Prinsip Evaluasi Pembelajaran ... 25

5. Jenis-Jenis Evaluasi Pembelajaran ... 32

6. Evaluasi Pembelajaran menurut Undang-Undang ... 37

7. Kompetensi Guru dalam Melaksanakan Evaluasi Pembelajaran ... 43

B. Pendidikan Agama Islam di Sekolah ... 49

(6)

viii

Yunengsih, 2014

EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Landasan Pendidikan Agama Islam di Sekolah ... 51

3. Fungsi Pendidikan Agama Islam di Sekolah ... 52

4. Tujuan Pendidikan Agama Islam di Sekolah ... 52

5. Ruang Lingkup dan Aspek Pendidikan Agama Islam di Sekolah ... 55

6. Karakteristik Pendidikan Agama Islam di Sekolah ... 56

7. Standar Pengamalan Pendidikan Agama Islam di Sekolah ... 57

8. Evaluasi Pendidikan Agama Islam di Sekolah... 59

C. Penelitian Terdahulu yang Relevan... 62

D. Kerangka Pemikiran ... 64

E. Hipotesis Penelitian ... 66

BAB III METODE PENELITIAN ... 67

A. Lokasi Penelitian, Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ... 67

1. Lokasi Penelitian ... 67

2. Populasi Penelitian ... 68

3. Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ... 68

B. Desain Penelitian ... 68

C. Metode Penelitian ... 70

D. Definisi Operasional... 72

E. Instrumen Penelitian... 73

F. Proses Pengembangan Instrumen ... 74

G. Teknik Pengumpulan Data ... 80

H. Analisis Data ... 81

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 85

A. Hasil Penelitian ... 85

B. Pembahasan ... 106

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 141

A. Simpulan ... 141

B. Saran... 143

DAFTAR PUSTAKA ... xv

(7)

ix

Yunengsih, 2014

EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kategori persentase 83

Tabel 3.2 Interpretasi persentase 83

Tabel 4.1 Jenjang pendidikan responden 88

Tabel 4.2 Spesialisasi pendidikan responden 89

Tabel 4.3 Perguruan tinggi responden 89

Tabel 4.4 Organisasi keguruan yang diikuti responden 91

Tabel 4.5 Lama mengajar responden 91

Tabel 4.6 Status kepegawaian responden 92

Tabel 4.7 Sertifikasi responden 92

Tabel 4.8 Tempat mengajar responden 93

Tabel 4.9 Hasil angket berdasarkan responden 93

Tabel 4.10 Kategori persentase hasil angket berdasarkan responden 95

Tabel 4.11 Hasil angket pelaksanaan penilaian pembelajaran PAI

berdasarkan indikator 96

Tabel 4.12 Kategori hasil angket berdasarkan indikator 97

Tabel 4.13 Hasil angket berdasarkan aspek penilaian 98

Tabel 4.14 Kendala dalam menyusun instrumen 100

Tabel 4.15 Kendala dalam menentukan nilai praktik 101

Tabel 4.16 Kendala dalam menentukan nilai akhir pai 102

Tabel 4.17 Faktor intern yang menjadi pendukung dalam pelaksanaan

penilaian pai 104

Tabel 4.18 Faktor ekstern yang menjadi pendukung dalam pelaksanaan

penilaian pai 105

Tabel 4.19 Hasil sebaran angket berdasarkan jenjang pendidikan 112

Tabel 4.20 Hasil sebaran angket berdasarkan spesialisasi pendidikan 113

Tabel 4.21 Hasil sebaran angket berdasarkan perguruan tinggi 114

Tabel 4.22 Hasil sebaran angket berdasarkan organisasi keguruan 114

(8)

x

Yunengsih, 2014

EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(9)

x

Yunengsih, 2014

EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.25 Hasil sebaran angket berdasarkan sertifikasi guru 117

Tabel 4.26 Hasil sebaran angket berdasarkan tempat mengajar 117

Tabel 4.27 Hasil analisis one way anova pada jenjang pendidikan 118

Tabel 4.28 Hasil analisis independent sample t test pada spesialisasi

pendidikan 119

Tabel 4.29 Hasil analisis independent sample t test pada perguruan

tinggi 120

Tabel 4.30 Hasil analisis independent sample t test pada organisasi

keguruan 121

Tabel 4.31 Hasil analisis one way anova pada lama mengajar 122

Tabel 4.32 Hasil analisis independent sample t test pada status

kepegawaian 123

Tabel 4.33 Hasil analisis independent sample t test pada sertifikasi

guru 124

Tabel 4.34 Hasil analisis independent sample t test pada tempat

(10)

xi

Yunengsih, 2014

EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Peta kota bandung 67

Gambar 4.1 Hasil angket berdasarkan responden 95

Gambar 4.2 Hasil angket berdasarkan indikator 98

Gambar 4.3 Hasil angket berdasarkan aspek penilaian 100

Gambar 4.4 Kendala dalam menyusun instrumen 101

Gambar 4.5 Kendala dalam menentukan nilai praktik 102

Gambar 4.6 Kendala dalam menentukan nilai akhir PAI 103

Gambar 4.7 Faktor intern yang menjadi pendukung dalam pelaksanaan

penilaian PAI 105

Gambar 4.8 Faktor ekstern yang menjadi pendukung dalam pelaksanaan

(11)

xii

Yunengsih, 2014

EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Proses penelitian kuantitatif 65

Bagan 3.1 Langkah dasar sebagai alur kerja dalam penyusunan

skala psikologi 75

(12)

xiii

Yunengsih, 2014

EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

A. Surat-surat Penelitian xviii

B. Instrumen Penelitian xix

C. Peraturan Pemerintah Standar Penilaian xx

D. Hasil Pengolahan Data xxi

E. SMP Kota Bandung xxii

F. Jurnal Bimbingan Skripsi xxiii

(13)

xiv

Yunengsih, 2014

EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

(14)

i

Yunengsih, 2014

EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

(Studi Evaluatif Pelaksanaan Standar Penilaian oleh Guru Mata Pelajaran PAI di SMP Kota Bandung Tahun 2014)

Oleh : Yunengsih

Masalah dalam penelitian ini mengungkap sejauhmana pelaksanaan evaluasi pembelajaran PAI pada SMP Kota Bandung Tahun 2014, dengan melakukan studi evaluatif pelaksanaan standar penilaian oleh guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui standar penilaian oleh pendidik menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), menggambarkan pelaksanaan standar penilaian oleh guru pada tahun ajaran 2014, mengetahui kendala yang dihadapi guru, serta faktor pendukung pelaksanaan penilaian. Teori yang digunakan sebagai landasan adalah berbagai teori tentang evaluasi pembelajaran, pendidikan agama islam di sekolah, undang-undang dan peraturan pemerintah, yang berhubungan dengan standar penilaian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif-deskriptif dengan menggunakan analisis univariat. Penelitian ini dilakukan secara kuantitaif untuk dapat mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan data yang diperoleh melalui angket. Sedangkan secara deskriptif dimaksudkan untuk menggambarkan secara sistematis fakta dan fenomena yang diteliti. Teknik sampling diambil 20% dari jumlah populasi yang ada, sehingga terpiilih sebanyak 49 responden dari sekolah negri dan swasta. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan angket yang terdiri dari 43 item dan studi pustaka. Standar penilaian menurut BSNP terdiri dari standar umum penilaian, standar perencanaan penilaian, standar pelaksanaan penilaian, standar pengolahan dan pelaporan hasil penilaian, dan standar pemanfaatan hasi penilaian. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa 82% atau sebagian besar guru PAI SMP Kota Bandung Tahun 2014 melaksanakan standar penilaian dengan baik. Adapun kendala yang dihadapi guru dalam melaksanakan penilaian, yaitu sebanyak 65% guru menyebutkan bahwa kendala dalam menyusun instrumen adalah membutuhkan banyak waktu, 63% guru menyebutkan bahwa kendala dalam menentukan nilai praktik adalah banyaknya jumlah siswa, dan 61% guru menyebutkan bahwa kendala dalam menentukan nilai akhir PAI adalah adanya siswa yang belum mencapai standar ketuntasan materi. Selain itu dalam pelaksanaan penilaian terdapat faktor intern dan ekstern. Sebanyak 76% guru menyatakan bahwa faktor sarana dan prasarana sekolah yang memadai menjadi pendukung intern dalam melaksanakan penilaian, sedangkan 67% guru menyatakan bahwa faktor siswa yang mengaji di luar sekolah sebagai pendukung ekstern.

(15)

ii

Yunengsih, 2014

EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

EVALUATION OF ISLAMIC EDUCATION TEACHING AND LEARNING IN JUNIOR SECONDARY SCHOOLS

(An Evaluative Study of the Implementation of Assessment Standards by Islamic Education Teachers in Junior Secondary Schools in Bandung City in 2004)

By: Yunengsih

The research revealed the extent of the implementation of Islamic Education assessment standards in junior secondary schools in Bandung City in 2004 by conducting an evaluative study of the implementation of assessment standards by Islamic Education teachers. It aimed to find assessment standards implemented by educators according to the Board of National Education Standards, to describe the implementation of assessment standards by teachers in the 2014 school year, and to find the obstacles faced by teachers and the factors supporting the assessment implementation. The theories used as the framework are various theories on teaching and learning evaluation, Islamic Education in school, and the laws and government regulations concerning assessment standard. The research employed descriptive-quantitative approach by using univariate analysis. It was conducted quantitatively in order to be able to process, analyze, and interpret data obtained through questionnaires. Meanwhile, the descriptive approach was intended to describe systematically the facts and phenomena under research. The sampling technique was done by taking 20% of the total population, so that a number of 49 respondents from state and private schools were selected. Data gathering techniques were in the form of questionnaire consisting of 43 items and literary study. Assessment standards according to the Board for National Education Standards consist of general assessment standards, assessment planning standards, assessment result processing and reporting standards, and assessment result utilization standards. From the research results, it could be concluded that 82% or the majority of junior secondary school Islamic Education teachers in Bandung City in 2004 implemented of assessment standards well. On the other hand, the obstacles faced by teachers in implementing the assessment were as follows: 65% of the teachers mentioned that the obstacle for making instrument was the need of ample time, 63% of the teachers pinpointed that the problem in determining grades for practicum was the large number of students to be assessed, and 61% of them said that the obstacle in determining the final grades of Islamic Education was the fact that some students had not achieved the standard completion/mastery. In addition, there were internal and external factors affecting the assessment implementation. As many as 76% of the teachers stated that adequate school infrastructure was the internal supporting factor in implementing the assessment, whereas 67% of them said that the students' attending non-formal Islamic Education became the supporting external factor.

(16)

1

Yunengsih, 2014

EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Dalam dunia pendidikan salahsatu tugas yang harus dikuasi oleh seorang

guru adalah melaksanakan kegiatan evaluasi pembelajaran. Hal ini sejalan dengan

tugas dan tanggung jawab guru dalam pembelajaran, bukan hanya sebatas

mengajar saja, tetapi mengevaluasi pembelajaran termasuk melaksanakan

penilaian proses dan hasil belajar. Dalam melakukan evaluasi pembelajaran ini

seorang guru mesti memiliki kompetensi yang cukup mempuni di bidangnya.

Kompetensi tersebut sejalan pula dengan kemampuan guru dalam melakukan

evaluasi, memilih instrumen dan teknik evaluasi yang tepat dengan hasil yang

akurat, menarik, serta tidak monoton. Hal ini dilakukan seorang guru, karena

evaluasi pembelajaran memiliki fungsi tersendiri, menurut Sudijono (2011, hlm.

8) sebagai berikut:

Secara umum, evaluasi sebagai suatu tindakan atau proses setidak-tidaknya memiliki tiga macam fungsi pokok, yaitu (1) mengukur kemajuan, (2) menunjang penyusunan rencana, dan (3) memperbaiki atau melakukan penyempurnaan kembali.

Evaluasi merupakan bagian dari proses belajar mengajar yang secara

keseluruhan tidak dapat dipisahkan dari kegiatan mengajar. Selain itu pula,

evaluasi adalah kegiatan atau proses untuk mengukur dan selanjutnya menilai,

sampai dimanakah tujuan yang telah dirumuskan sudah dapat dilaksanakan. Pada

sebagian guru masih ada asumsi yang kurang tepat. Misalnya, evaluasi tidak

mempunyai tujuan tertentu, kecuali bahwa evaluasi merupakan formalitas, dan

dilaksanakan pada ulangan harian, ulangan akhir semester, dan itu pun hanya

untuk memenuhi tugasnya sebagai seorang guru.

Hal ini dikemukakan pula dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab I pasal 21 disebutkan:

Evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada

setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk

(17)

2

Yunengsih, 2014

EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selanjutnya, dalam BAB XVI tentang Evaluasi, Akreditasi, dan Sertifikasi,

dalam pasal 57 ayat 1 disebutkan :

Ayat (1) : Evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003

disebutkan bahwa evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik

untuk memantau proses, kemajuan dan perbakan hasil belajar peserta didik secara

berkesinambungan. Oleh karena itu, untuk mencapai hal tersebut, evaluasi yang

dilakukan oleh guru untuk menghasilkan kegiatan belajar mengajar yang lebih

baik. Dan menunjukkan adanya perubahan yang diperlihatkan oleh siswa,

terhadap kegiatan dan hasil belajarnya (Sukardi, 2011, hlm. 12).

Seperti yang telah diungkapkan, bahwa evaluasi pembelajaran adalah tugas

guru, dari itu guru harus sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan evaluasi.

Karena evaluasi pembelajaran merupakan sebuah kegiatan atau proses memantau

kemajuan siswa. Maka dari itu Pemerintah telah mengatur sebegitu rinci tentang

standar penilaian.

Dalam Peraturan Pemerintah nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional

pendidikan Bab I Pasal 1 ayat 12 bahwa :

Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar Peserta Didik.

Terkait dengan evaluasi pembelajaran, sebenarnya telah diatur oleh

pemerintah dalam Standar Nasional Pendidikan. Namun, sebagian guru mungkin

ada yang mengetahui dan melaksanakan, ada yang mengetahui dan tidak, bahkan

tidak mengetahui sama sekali. Padahal mestinya Standar Nasional Pendidikan ini,

mesti benar-benar dipahami oleh seorang guru, kemudian dilaksanakan. Mulyasa

(2010, hlm. 44) menyatakan bahwa:

(18)

3

Yunengsih, 2014

EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menghambat efisiensi, dan menghambat efektivitas pencapaian tujuan pendidikan nasinal secara keseluruhan

Selain itu, fakta yang terjadi masih saja ada sebagian guru yang

melaksanakan evaluasi hanya sekadar memenuhi tugasnya, bahkan sebagai

formalitas saja, tanpa memperhatikan standar yang telah diatur dalam peraturan

pemerintah. Alasannya, karena waktu yang tidak cukup, banyaknya tugas dan

beban kerja guru, atau hanya sebagai formalitas semata. Hal ini terjadi di berbagai

sekolah, dan dengan alasan yang sama. Menurut Mulyasa (2010, hlm. 45)

menyatakan bahwa:

Jika seorang guru berpedoman pada standar, Insya Allah semua permasalahan mengenai evaluasi akan terselesaikan, dan yang paling penting kita akan tahu posisi masing-masing, apakah berada di garis standar, di atas standar, atau di bawah standar. Jika berada di lini standar, kita tinggal mempertahankan kinerja yang telah ada seraya meningkatakan agar melebihi standar, jika berada di atas standar, kita tinggal mempertahankannya agar tidak menurun ke garis standar apalagi ke bawah standar, dan bagi yang berada di bawah standar harus bekerja keras untuk mencapai garis standar atau mungkin melewatinya.

Begitupun dalam mata pelajaran PAI yang berbeda dengan mata pelajaran

lainnya. Tidak hanya secara teori saja, tetapi praktik yang merupakan aspek

afektif dan psikomotorik yang diamalkan dalam kehidupan sehari-hari yang

berorintasi pada ukhrawī. Sebagai guru PAI mesti pintar dan kreatif memilih dan membuat tehnik evaluasi pembelajaran yang tepat, dan tidak menjadikan PAI

sebagai mata pelajaran yang membosankan, serta menumbuhkan nilai reliugisitas

siswa dalam kehidupannya sehari-hari. Tidak hanya diukur pada aspek kognitif

nya saja, namun bagaimana caranya aspek kognitif yang telah diraih dan dimiliki

siswa dapat dicerminkan dalam sikap dan perilakunya sehari-hari, baik di sekolah,

di rumah, masyarakat, maupun dimana saja mereka berada. Maka, evaluasi yang

dilakukan oleh guru pun tidak hanya formalitas saja, tetapi tetap mengacu kepada

standar penilaian yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.

Berdasarkan uraian penulis kemudian berkeinginan untuk meneliti tentang

Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Menengah

Pertama di Kota Bandung. (Studi Evaluatif Pelaksanaan Standar Penilaian oleh

(19)

4

Yunengsih, 2014

EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dijelaskan di atas, bahwa

melihat kondisi fakta yang terjadi di Lapangan, tidak semua guru faham akan

pelaksanaan evaluasi pembelajaran, bahkan masih ada yang belum tahu tentang

standar penilaian yang telah ditentukan oleh Pemerintah. Masih saja ada guru

yang melaksanakan evaluasi sebatas formalitas saja hanya memenuhi tugasnya,

padahal kegiatan evaluasi harus benar-benar dilakukan guru untuk menilai dan

mengevaluasi secara keseluruhan pribadi diri siswa, baik yang berhubungan

dengan akademik atau non akademik.

Selain itu, dalam mata pelajaran PAI yang menjadi sorotan utama dalam

aspek penilaian bukan hanya pada aspek kognitif saja, yang sebatas pengetahuan

siswa. Tetapi seluruh aspek, mulai dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik,

bahkan seharusnya seluruh aspek tersebut pun dapat dicerminkan oleh siswa

dalam perilaku sehari-hari. Ini semua menjadi salahsatu tugas dan tanggung jawab

guru, sehingga guru mesti memahami benar bagaimana dan seharusnya ia

melakukan evaluasi di sekolah.

Dalam studi pendahuluan untuk mencari data, yang dilakukan oleh penulis

pada Dinas Pendidikan Kota Bandung dan Kementrian Agama Kota Bandung

bahwa terdapat kurang lebih 220 Sekolah Menengah Pertama (SMP) baik swasta

maupun negri dan 245 orang guru PAI di Kota Bandung, dengan jumlah yang

cukup banyak itu penulis berkeinginan untuk melakukan studi evaluatif terhadap

sejauhmana pelaksanaan standar penilaian oleh guru PAI di Kota Bandung dalam

melaksanakan kegiatan evaluasi pembelajaran di Sekolah. Maka fokus masalah

utama dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana Pelaksanaan Evaluasi

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Menengah Pertama di Kota Bandung Tahun 2014”

C. Rumusan Masalah Penelitian

Dari identifikasi masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Standar Penilaian menurut Badan Standar Nasional Pendidikan

(20)

5

Yunengsih, 2014

EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagaimana Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran oleh Guru PAI pada SMP di

Kota Bandung Tahun 2014?

3. Apa saja Kendala Guru PAI dalam melaksanakan Penilaian Pembelajaran

pada SMP di Kota Bandung Tahun 2014?

4. Apa Faktor Pendukung Guru PAI dalam Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran

pada SMP di Kota Bandung Tahun 2014?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan umum yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui dan memperolah gambaran mengenai Pelaksanaan Evaluasi

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Menengah Pertama di Kota

Bandung Tahun 2014. Adapun tujuan secara khusus dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui Standar Penilaian menurut Badan Standar Nasional

Pendidikan (BSNP);

2. Untuk Memperoleh Gambaran tentang Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran

oleh Guru PAI pada SMP di Kota Bandung Tahun 2014;

3. Untuk Mendeskripsikan Kendala Guru PAI dalam melaksanakan Penilaian

Pembelajaran pada SMP di Kota Bandung Tahun 2014;

4. Untuk Mendeskripsikan Faktor Pendukung Guru dalam Pelaksanaan

Penilaian Pembelajaran PAI pada SMP di Kota Bandung Tahun 2014?

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini terbagi kepada dua, yaitu :

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang

pelaksanaan evaluasi pembelajaran PAI pada SMP di Kota Bandung tahun

2014, yang mana pelaksanaan tersebut berpedoman kepada standar penilaian

yang telah ditentukan oleh Pemerintah. Selain itu sebagai bahan

pertimbangan bagi guru PAI untuk melaksanakan kegiatan evaluasi

(21)

6

Yunengsih, 2014

EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Manfaat Praktis

a. Bagi mahasiswa Program Ilmu Pendidikan Agama Islam, hasil penelitian ini

diharapkan dapat menjadi perhatian akan sangat pentingnya mempelajari

mata kuliah evaluasi pembelajaran, sebagai bekal nanti pada saat menjadi

guru di lapangan.

b. Bagi guru PAI supaya tidak menganggap mudah melakukan evaluasi,

merancang kegiatan evaluasi serapih mungkin, mulai dari perencanaan,

pelaksanaan serta pengolahan nilai dan lainnya, sehingga terlaksananaya

kegiatan evaluasi pembelajaran dengan lancar.

c. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan menambah wawasan baru mengenai

sejauhmana pelaksanaan evaluasi pembelajaran PAI pada Sekolah Menengah

Pertama yang ada di Kota Bandung.

d. Bagi Penulis, penelitian ini merupakan bahan latihan dan rasa keingintahuan

yang mendalam sebagai calon guru PAI mengenai pelaksanaan evaluasi

pembelajaran PAI pada Sekolah Menengah Pertama yang berada di Kota

Bandung.

F. Struktur Organisasi

Adapun struktur organisasi dalam penyusunan skripsi ini, sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan, yang meliputi latar belakang masalah, identifikasi

dan rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan struktur organisasi.

Bab II : Kajian Pustaka tentang Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama

Islam, yang meliputi : definisi, tujuan dan fungsi, ruang lingkup,

prinsip-prinsip, jenis-jenis, evaluasi pembelajaran menurut

undang-undang, kompetensi guru dalam melaksanakan evaluasi

pembelajaran. Selanjutnya tentang, Pendidikan Agama Islam di

Sekolah, meliputi : definisi, landasan, fungsi, tujuan, ruang lingkup

dan aspek, karakteristik, standar pengamalan, dan evaluasi

pendidikan agama Islam di sekolah. Penelitian terdahulu yang

(22)

7

Yunengsih, 2014

EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bab III : Metode Penelitian, yang meliputi: lokasi penelitian, populasi,

sampel dan teknik penarikan sampel, desain penelitian, metode

penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses

pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, dan analisis

data.

Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan, yang meliputi: penelitian dan

Pembahasan data.

(23)

67

Yunengsih, 2014

EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian, Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel 1. Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian merupakan tempat yang akan dijadikan populasi serta

sampel penelitian. Penelitian ini berlokasi di Sekolah Menengah Pertama

Negri dan Swasta yang terdapat di Kota Bandung.

Sumber: www.indotravels.com

Gambar 3.1 Peta Kota Bandung

Adapun maksud peneliti mengambil lokasi SMP yang terdapat di daerah

Kota Bandung, dikarenakan domisili tempat tinggal peneliti serta letak

kampus UPI (Universitas Pendidikan Indonesia) yang berada di Kota

(24)

68

Yunengsih, 2014

EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Populasi Penelitian

Kata populasi (population), atau disebut juga unversum, universe dan

universe of discourse. Populasi menurut Azwar (2012, hlm.77) adalah

kelompok subjek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian.

Sedangkan menurut Morissan (2012, hlm.109) populasi adalah suatu

kumpulan subjek, variabel, konsep, atau fenomena. Kita dapat meneliti setiap

anggota populasi untuk mengetahui sifat populasi bersangkutan.

Pada prinsipnya menurut Sukardi (2004, hlm.53) bahwa populasi

merupakan semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa, atau

benda yang tinggal bersama dalam suatu tempat dan secara terencana

menjadi target kesimpulan dari akhir suatu penelitian. Populasi dapat berupa

guru, siswa, kurikulum, fasilitas, lembaga, sekolah, karyawan, perusahaan,

jenis tanaman, hasil produksi, dan lain sebagiannya.

Dalam suatu penelitian, tidak perlu menghadapi seluruh populasi sebagai

sasaran penelitiannya, apalagi jika jumlah populasinya cukup besar, tetapi

cukup meneliti sebagian dari populasi tersebut agar sampel yang dihadapi itu

dapat menggambarkan karakteristik populasi yang diwakili secara

representatif, pemilihannya harus memperhatikan syarat-syarat yang harus

dipenuhi metodelogis (Fathoni, 2006, hlm.102-103).

Begitupun dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah seluruh

Guru PAI SMP di Kota Bandung. Menurut data (terlampir) dari sumber

Bidang Pendidikan Agama Islam (PAIS) Kementrian Keagamaan Kota

Bandung Tahun 2014 menyatakan bahwa jumlah guru PAI terdapat 245

orang yang berasal dari sekolah negri dan swasta.

3. Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

Fathoni (2006, hlm.101) mengartikan sampel sebagai contoh, tetapi yang

dimaksud dengan contoh disini bukan sekedar contoh dalam arti teladan,

melainkan contoh terpilih untuk dihadapi sebagai objek sasaran penelitian

yang hasil atau kesimpulannya dapat mewakili seluruh populasi sasaran

(25)

69

Yunengsih, 2014

EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selanjutnya digunakanlah teknik sampling untuk memilih sampel.

Teknik sampling Sugiyono (2012, hlm.118-119) adalah merupakan teknik

pengambilan sampel. Adapun teknik sampling yang digunakan oleh peneliti

adalah menggunakan teknik sampling kebetulan atau sampling seadanya.

Teknik sampling kebetulan atau sampling seadanya termasuk kepada

sampling nonprobabilitas. Adapun sampling nonprobabilitas menurut

Mahmud (2011, hlm. 163) adalah sampel yang memungkinkan peluang bagi

setiap anggota populasi untuk menjadi anggota sampel tidak sama atau tidak

diketahui. Sampling secara kebetulan atau sampling seadanya, yaitu bentuk

sampling nonprobabilitas dengan cara memilih anggota sampelnya

berdasarkan kemudahan mendapatkan data yang diperlukan, atau dilakukan

seadanya, seperti mudah ditemui atau dijangkau atau kebetulan ditemukan.

(Mahmud, 2011, hlm. 163).

Adapun penelitian ini dilakukan secara serentak pada kegiatan Pentas

PAI yang diselenggarakan oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)

PAI SMP Kota Bandung pada tanggal 12 April di SMP Negri 44 Bandung,

dimana pada kegiatan tersebut peneliti menyebarkan angket kepada guru PAI

SMP yang kebetulan berada disana, untuk data sekolah responden dapat

dilihat pada lampiran E.

Menurut Gay yang dikutip oleh Mahmud (2011, hlm. 159) pada metode

deskriptif digunakan sampel minimal 10% dari populasi. Untuk populasi

relatif kecil, minimal 20%.

Karena jumlah populasi guru PAI di SMP Kota Bandung sebanyak 245

orang, populasi relatif kecil. Maka diambil lah sampel sebanyak 20% dari

jumlah populasi, yaitu dengan perhitungan :

245 x 20 = 49 orang 100

B. Desain Penelitian

Desain Penelitian Nazir (1999, hlm.99) adalah semua proses yang diperlukan

dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Desain penelitian juga dapat

diartikan sebagai pengumpulan dan analisa data. Sedangkan Nasution (2009,

(26)

70

Yunengsih, 2014

EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis

serta serasi dengan tujuan penelitian.

Adapun desain penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah desain survey.

Yang dimaksud dengan desain survey adalah penelitian survey, sebagaimana yang

diungkapkan oleh Morissan (2012, hlm. 164) penelitian survey sering kali

digunakan dalam ilmu sosial untuk membantu melakukan pengamatan terhadap

suatu fenomena sosial.

Selain itu, survey dapat dilakukan untuk berbagai penelitian baik yang

bertujuan deskriptif, eksplanatif, eksploratif. (Morissan,.2012, hlm.164) Pada

penelitian survey peneliti memilih sejumlah responden sebagai sampel, dan

memberikan mereka kuesioner. Responden adalah orang yang memberikan data

untuk dianalisi dengan menjawan kuesioner (Morissan, 2012, hlm.164).

Dalam penelitian ini, survey yang dilakukan adalah survey deskriptif.

Menurut Morissan (2012, hlm.165) bahwa survey deskriptif berupaya

menjelaskan atau mencatat kondisi atau sikap untuk menjelaskan apa yang terjadi

saat ini. Nasution (2009, hlm.26) mengungkapkan bahwa Mutu survey bergantung

pada :

1. Jumlah orang yang dijadikan sampel;

2. Taraf hingga mana sampel itu representatif, artinya mewakili kelompok yang diselidiki;

3. Tingkat kepercayaan informasi yang diperoleh dari sampel itu.

Dengan demikian, desain penelitian survey deskriptif digunakan oleh peneliti

dikarenakan desain ini berupaya untuk mengungkap situasi saat ini terkait dengan

suatu topik studi tertentu, caranya dapat melalui kuesioner. Sesuai dengan peneliti

yang akan mengungkap sejauhmana guru PAI pada SMP Kota Bandung

melaksanakan evalausi pembelajaran sesuai dengan standar penilaian yang telah

diatur oleh Pemerintah.

C. Metode Penelitian

Untuk mengkaji pembahasan dalam penelitian ini, maka sesuai dengan tujuan

yang telah ditentukan peneliti, yaitu untuk mengetahui serta memperoleh

gambaran mengenai pelaksanaan evaluasi pembelajaran PAI pada SMP di Kota

(27)

71

Yunengsih, 2014

EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah metode deskriptif. Metode

Deskriptif menurut Mahmud (2011, hlm.100) adalah suatu penelitian yang

diupayakan untuk mencandra atau mengamati permasalahan secara sistematis dan

akurat mengenai fakta dan sifat objek tertentu.

Maka penelitian dengan menggunakan metode deskriptif mempunyai

langkah-langkah penting, yaitu (Sukardi, 2004, hlm.160-161) :

1. Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan melalui metode deskriptif.

2. Membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas.

3. Menentukan tujuan dan manfaat penelitian.

4. Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan.

5. Menentukan kerangka berpikir.

6. Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk dalam hal ini menentukan populasi, sampel, teknik sampling, menentukan instrumen pengumpulan data, dan menganalisis data.

7. Mengumpulkan, mengorganisasi, dan menganalisis data dengan

menggunakan teknik statistika yang relevan.

8. Membuat laporan penelitian

Dengan demikian, peneliti bermaksud untuk mengungkap situasi sosial

tertentu dengan mendeskripsikan kenyataan secara benar, dibentuk oleh kata-kata

berdasarkan pengumpulan data dan analisis data yang diperoleh secara relevan

dari situasi alamiah, yaitu mengenai pelaksanaan evaluasi pembelajaran PAI pada

SMP di Kota Bandung, yang mana penelitian ini menggambarkan tentang

pelaksanan standar penilaian oleh Guru PAI yang mana standar tersebut

ditentukan oleh Pemerintah.

Adapun pendekatan penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah

pendekatan kuantitatif. Pendekatan dapat diartikan sebagai metode ilmiah yang

memberikan tekanan utama pada penjelasan konsep dasar kemudian dipergunakan

sebagai sarana analisis. (Prasetyo & Jannah, 2010, hlm.26). Dengan demikian,

penelitian ini akan menghasilkan data kuantitatif.

Mahmud (2011, hlm.85) pendekatan kuantitatif adalah penerapan prosedur

kerja secara baku dan transfer data ke dalam angka-angka numerikal, khususnya

yang menyangkut kualitas subjek. Dengan analisis statistik, angka-angka ini

(28)

72

Yunengsih, 2014

EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Umar (2009, hlm.38) kuantitatif lebih berdasarkan pada data yang dapat dihitung

untuk menghasilkan penaksiran kuantitatif yang kokoh.

Sehingga dalam penelitian ini, kesimpulan yang didapat adalah berupa angka

atau prosentase kuantitatif mengenai pelaksanaan evaluasi pembelajaran yang

sesuai dengan standar penilaian oleh guru PAI.

D. Definisi Operasional

Supaya tidak menimbulkan kesalahpahaman dalam memahami istilah-istilah

dalam penelitian ini, peneliti akan menjelaskan istilah-istilah esensial dalam

penelitian ini dengan pengertian yang dapat menghasilkan persepsi yang sama

terhadap istilah-istilah esensial tersebut. Adapun istilah-istilah esensial yang

peneliti definisikan secara operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi menurut Purwanto (1994, hlm.3) adalah suatu proses merencanakan,

memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat

alternatif-alternatif keputusan Sedangkan pembelajaran menurut Arifin (2012,

hlm.10) adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan sistemik, yang

bersifat interaktif dan komunikatif antara pendidik (guru) dengan peserta didik,

sumber belajar dan lingkungan untuk menciptakan suatu kondisi yang

memungkinkan terjadinya tindakan belajar peserta didik, baik di kelas atau di luar

kelas.

Pada penelitian ini evaluasi pembelajaran terfokus kepada pelaksanaan

penilaian pembelajaran yang dilakukan oleh guru PAI di lapangan, yaitu meliputi,

hlm. perencanaan penilaian, komponen penilaian, pendekatan penilaian,

instrumen penilaian, analisis kualitas instrumen, teknis pelaksanaan penilaian,

hasil penilaian, dan umpan balik.

2. Pendidikan Agama Islām

Pendidikan Agama Islām yang dimaksud oleh peneliti, secara khusus adalah

sebuah mata pelajaran yang terdapat di sekolah-sekolah formal, mata pelajaran

atau proses pembelajaran PAI disini dikhususkan pada jenjang Sekolah Menengah

(29)

73

Yunengsih, 2014

EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Studi Evaluatif

Studi menurut Poerwadarminta (2007, hlm.1146) adalah pelajaran atau

penggunaan waktu dan pikiran untuk memperoleh ilmu pengetahuan.

Sedangkan Evaluatif menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah yang

berhubungan dengan evaluasi atau bersifat evaluasi. Adapun definisi evaluasi

menurut Putra (2013, hlm.75) adalah pemberian nilai terhadap kualitas sesuatu.

Selain dari itu, evaluasi juga dapat dipandang sebagai proses merencanakan,

memperoleh dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat

keputusan.

Studi Evaluatif yang dimaksud peneliti adalah pemberian penilaian terhadap

kinerja Guru PAI dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran pada SMP Kota

Bandung Tahun 2014 yang sesuai dengan standar penilaian yang ditentukan oleh

Pemerintah.

4. Standar Penilaian

Standar penilaian disini merupakan sesuai dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19

Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan tentang Standar Nasional

Pendidikan dalam Bab I tentang Ketentuan Umum pasal 1 ayat (12). Adapun

standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan

dengan mekanisme, prosedur dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.

Standar ini merupakan acuan atau pedoman bagi seorang guru dalam

melakukan evaluasi pembelajaran. Peneliti bermaksud untuk mengkaji dan

meneliti mengenai standar tersebut, apakah sudah atau belum dilaksanakan oleh

guru PAI pada SMP di Kota Bandung Tahun 2014.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat pengumpulan data menurut Subagyo

(1991, hlm.37) bagi peneliti, terutama petugas lapangan sangat ditentukan oleh

alat-alat yang tersedia, sehingga dengan matanganya persiapan baik teori maupun

pengalaman, sangat berpengaruh pada instrumen serta akan berpengaruh pula

pada hasil pengumpulan data lapangan. Mutu instrumen menurut Riduwan (2003,

(30)

74

Yunengsih, 2014

EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tepatlah dikatakan bahwa hubungan instrumen dengan data adalah sebagai

jantungnya penelitian yang sangat terkait.

Menurut Bungin (2010, hlm.94) Instrumen penelitian merupakan bagian yang

paling rumit dari keseluruhan proses penelitian. Kesalahan dalam bagian ini

dipastikan suatu penelitian akan gagal atau berubah dari konsep semula.

Penyusunan instrumen penelitian bukanlah hal yang mudah, karena

instrumen yang baik harus memenuhi beberapa syarat atau kriteria. (Mahmud,

2011, hlm. 167) Oleh karena itu dalam menyusun instrumen, peneliti harus teliti

dan hati-hati. Berikut ini adalah beberapa langkah praktis dalam membuat

instrumen penelitian :

1. Tentukan variabel-variabel yang diguanakan dalam penelitian;

2. Variabel tersebut dicarikan jabarannya dalam bentuk sub-variabel yang diketahui dari teori penelitian terdahulu;

3. Subvariabel dicarikan jabarannya dalam bentuk indikator-indikator; 4. Indikator dicarikan jabarannya dalam subindikator;

5. Jika subindikator dapat dibagi lagi menjadi komponen-komponen ini

dijadikan sebagai butir pertanyaan;

6. Seluruh butir pertanyaan yang telah selesai, ditempatkan pada

lembaranlembaran instrumen.

Dalam penelitian ini instrumen yang akan digunakan oleh peneliti adalah

angket (kuesioner). Menurut Bungin (2010, hlm.95) pada instrumen angket,

instrumen penelitian menjadi wakil satunya di lapangan atau wakil

satu-satunya orang yang membuat instrumen penelitian tersebut. Oleh karena itu,

kehaditan instrumen penelitian di depan responden (khususnya instrumen angket)

adalah benar-benar berperan sebagai substansi penelitian.

F. Proses Pengembangan Instrumen

Dalam proses pengembangan instrumen, peneliti menggunakan

langkah-langkah dasar dalam perancangan dan penyusunan skala psikologi yang dibuat

(31)

75

Yunengsih, 2014

EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bagan 3.1

Langkah Dasar sebagai Alur Kerja dalam Penyusunan Skala Psikologi Identifikasi tujuan ukur

Penetapan konstrak psikologis

Operasionalisasi Konsep

Indikator perilaku

Penskalaan Pemilihan format

stimulus

Penulisan aitem Reviu aitem

Uji Coba

Analisis aitem

Kompilasi I

seleksi aitem

Pengujian realibilitas

Validasi

Kompilasi II

(32)

76

Yunengsih, 2014

EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Identifikasi Tujuan Ukur

Azwar (2003, hlm.12) menjelaskan bahwa identifikasi alat ukur, yaitu

memilih suatu definisi dan mengenali teori yang mendasari kontsrak

psikologi atribut yang hendak diukur.

Dalam hal ini, peneliti menggunakan angket sebagai alat ukur. Karena

penelitian ini membahas tentang pelaksanaan evaluasi pembelajaran oleh

guru PAI SMP yang berada di Kota Bandung, maka angket dijadikan sebagai

alat ukur utama, karena yang akan menjadi objek penelitian adalah seluruh

Guru PAI SMP yang berada di Kota Bandung. Maka angketlah yang cocok

untuk dijadikan alat ukur dalam penelitian ini.

Dalam pembuatan angket ini, peneliti berkolaburasi dengan Setiyo Rini

yang meneliti pula tentang pelaksanaan evaluasi pembelajaran PAI, tetapi

pada Sekolah Menengah Atas (SMA) Kota Bandung. Sehingga nanti angket

yang digunakan pun sama, yang membedakan hanya responden antara guru

PAI SMP dan SMA.

2. Operasionalisasi Konsep

Setelah alat ukur ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah

operasionalisasi konsep. Azwar (2003, hlm.12) menyatakan bahwa

komponen atau dimensi atribut teoretik yang telah jelas batasannya tidak

jarang masih perlu dioperasionalkan ke dalam bentuk yang lebih konkret

sehingga penulis aitem akan memahami benar bentuk respon yang harus

diungkap dari subjek.

Oleh karena itu, peneliti menyajikan operasionalisasi konsep tersebut

dengan membuat kisi-kisi instrumen penelitian, yang mana kisi-kisi tersebut

menjelaskan aspek-aspek yang akan dikur dari responden.

3. Penskalaan dan Pemilihan Format Stimulus

Adapun angket dalam penelitian ini menggunakan skala Guttman.

Riduwan (2003, hlm.16) mengungkapkan bahwa skala guttman merupakan

skala kumulatif. Skala guttman mengukur satu dimensi saja dari suatu

(33)

77

Yunengsih, 2014

EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pertanyaan yang diurutkan secara hieraskis untuk melihat sikap tertentu

seseorang.

Skala guttman pada penelitian ini dibuat dengan daftar pertanyaan

pilihan ganda dengan alternatif jawaban Ya dan Tidak. Sebagaimana yang

diungkapkan oleh Riduwan (2003, hlm.17) jawaban responden berupa skor

tertinggi bernilai (1) dan skor terendah (0). Misalnya, dalam jawaban benar

(1) dan salah (0).

Dalam hal ini, pemilihan format stimulus pun perlu diperhatikan.

Menurut Azwar (2003, hlm.12) yang dipertimbangkan disini menyangkut

keadaan responden, materi yang duji, dan tujuan pengukuran, serta penentuan

skala yang disesuaikan dengan alat ukur.

Adapun yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah guru

PAI SMP PAI Kota Bandung, dengan karakteristik identitas responden

sebagai berikut :

a. Jenjang pendidikan

b. Spesialisasi pendidikan

c. Perguruan tinggi

d. Keikutsertaan dalam organisasi keguruan

e. Lama mengajar

f. Status kepegawaian

g. Sertifikasi guru

h. Tempat mengajar

Materi yang akan diujikan adalah pelaksanaan evaluasi pembelajaran

PAI di SMP yang berpedoman kepada standar penilaian, meliputi:

perencanaan penilaian, komponen penilaian, pendekatan penilaian, instrumen

penilaian, analisis kualitas instrumen, teknis pelaksanaan penilaian, hasil

penilaian, dan umpan balik.

Adapun tujuan pengukuran dalam penelitian ini adalah sejauhmana guru

PAI SMP melaksankan evaluasi pembelajaran sesuai dengan standar

penilaian yang dibuat oleh Pemerintah dengan menggunakan alat ukur angket

(34)

78

Yunengsih, 2014

EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Penulisan Item dan Reviu Item

Setelah alat ukur, penentuan konsep (dimensi/indikator), serta penentuan

skala dan format stimulus ditentukan, barulah peneliti memulai menulis

item-item untuk alat ukur/angket tersebut. Azwar (2003, hlm.12) menyatakan

bahwa penulisan item dapat dilakukan apabila komponen-komponen atribut

telah jalas identifikasinya atau indikator tersebut telah dirumuskan dengan

benar.

Adapun dalam hal ini total item yang dibuat oleh peneliti adalah 47 butir

item pertanyaan angket, yang dimaksudkan untuk 26 aspek yang diteliti, yang

mana 42 item bernilai satu positif dan satu negatif, sedangkan 5 item berupa

jawaban terbuka.

Setelah item tersebut dibuat, maka langkah selanjutnya adalah reviu

item. Azwar (2003, hlm.13) mengungkapkan bahwa reviu item, yaitu

memeriksa ulang setiap item yang baru saja ditulis apakah telah sesuai

dengan indikator perilaku yang hendak diungkap dan apakah tidak keluar dari

pedoman penulisan item.

Dalam hal ini, reviu item dilakukan oleh dua dosen pembimbing skripsi.

Dimana semua item yang telah dibuat peneliti, diperiksa secara detail serta

dikoreksi oleh dosen pembimbing tersebut. Selanjutnya dilakukan judgement

instrumen oleh dua dosen evaluasi pembelajaran, yaitu :

a. Bapak Drs. H. Zainal Arifin, M.Pd. (Dosen Evaluasi Kurtekpen)

b. Bapak Drs. Wagino Hamid Hamdani, M.Pd. (Dosen Evaluasi Pendidikan

B. Arab)

5. Uji Coba

Kumpulan item yang telah melewati proses reviu dan dianalisis

kualitatif, kemudian diuji cobakan. (Azwar, 2003, hlm.13)

Tujuan diuji cobakannya item tersebut menurut Azwar (2003, hlm.13)

salahsatunya adalah untuk mengetahui apakah kalimat dalam item mudah dan

dapat dipahami oleh responden sebagaimana yang diinginkan oleh penulis

(35)

79

Yunengsih, 2014

EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji coba yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji coba

keterbacaan item, yaitu dilakukan pada tanggal 19 Maret 2014, dengan

jumlah responden tiga orang guru PAI dua orang guru dari SMP Lab School

UPI dan satu orang guru dari SMP Kartika XI-II.

6. Analisis Item

Azwar (2003, hlm.14) analisis item merupakan proses pengujian

parameter item guna mengetahui apakah item tersebut memenuhi persyaratan

psikometris untuk disertakan sebagai bagian dari skala.

Item yang tidak memenuhi persyaratan psikometris akan disingkirkan

atau diperbaiki lebih dahulu sebelum dapat menjadi bagian dari skala.

(Azwar, 2003, hlm.14). Setelah item diuji cobakan, maka selanjutnya

dianalisis. Analisis keterbacaan item ini dilakukan bersama dosen

pembimbing I.

7. Kompilasi I (Seleksi Item)

Proses ini merupakan pemilihan atau seleksi setiap item yang telah

dianalisis oleh dosen judgment instrumen, layak atau tidaknya item dalam

intrumen tersebut, tergantung hasil analisis item yang diolah pada proses

kompilasi I (seleksi item).

Proses kompilasi item juga menurut Azwar (2003, hlm.14) akan

menentukan mana diantara item tersebut yang akhirnya terpilih.

Hasil dari uji coba tersebut menyatakan bahwa ada beberapa item yang

dibuang, serta diperbaiki dari susunan kalimatnya. Setelah diperbaiki item

yang asalnya berjumlah 42 menjadi 36 item, kemudian 5 item angket yang

berupa pertanyaan terbuka diperbaiki menjadi angket tertutup yang disajikan

dalam bentuk pilihan.

8. Pengujian Realibilitas

Realibilitas menurut Mahmud (2011, hlm.167) adalah tingkat ketepatan,

ketelitian, atau keakuratan sebuah instrument. Realibilitas menunjukkan

apakah instrument tersebut secara konsisten memberikn hasil ukuran yang

(36)

80

Yunengsih, 2014

EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 9. Validitas

Validitas menurut Mahmud (2011, hlm.167) adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrumen. instrumen dinyatakan sahih

atau valid apabila memiliki validitas tinggi, demikian pula sebaliknya.

Sebuah instrumen dikatakan sahih apabila mampu mengukur apa yang

diinginkan atau mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.

10. Kompilasi II (Format Final)

Pada proses kompilasi II (format final) merupakan langkah terakhir

dalam menyusun sebuah instrumen. Dimana pada proses inilah instrumen

sudah siap untuk diujikan kepada responden..

Selain itu pula menurut Azwar (2003, hlm.15) Format final skala atau

instrumen tersebut harus dirakit dalam tampilan yang menarik dan

memudahkan bagi responden untuk membaca dan menjawabnya.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik atau metode pengumpulan data Riduwan (2003, hlm.24) adalah

cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpukan data. Dalam

penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket (kuesioner)

serta .

Angket (Kuesioner) Riduwan (2003, hlm.25) adalah daftar pertanyaan yang

diberikan kepada orang lain bersedia memberikan respons (responden) sesuai

dengan permintaan pengguna. Daftar pertanyaan atau kuesioner tersebut Nazir

(1999, hlm.245) diperoleh tentang keterangan-keterangan yang mengisi daftar

pertanyaan, disana dapat dilihat dari segi siapa yang mengisi daftar pertanyaan

tersebut.

Tujuan dari penyebaran angket menurut Riduwan (2003, hlm.26) adalah

mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dan responden tanpa

merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan

kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan.

Angket (Kuesioner) yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket

(37)

81

Yunengsih, 2014

EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tersebut disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta

untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya.

Selanjutnya digunakan teknik studi pustaka. Studi pustaka menurut Mahmud

(2011, hlm.121) adalah proses pendalaman, penelaahan, dan pengidentifikasian

pengetahuan yang ada dalam kepustakaan (sumber bacaan, buku-buku referensi,

atau hasil penelitian lain) yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

Hal ini dilakukan untuk menambah informasi, menguatkan, dan

membandingkan masalah yang akan diteliti, dengan mencari berbagai sumber

yang terkait dengan evaluasi pembelajaran PAI pada SMP di Kota Bandung. Studi

pustaka dapat berupa buku, undang-undang, dan beberapa peraturan lainnya yang

berhubungan dengan standar penilaian pendidikan.

H. Analisis Data

Karena penelitian ini merupakan survey deskriptif, serta satu variabel, yang

mana penelitian ini menggambarkan evaluasi pembelajaran PAI pada SMP Kota

Bandung, maka dalam analisis data peneliti menggunakan metode statistik atau

statistika, yaitu cara mengumpulkan, menabulasi, menggolong-golongkan,

menganalisis, dan mencari keterangan yang berarti dari data yang berupa angka.

Setelah data hasil penelitian terkumpul, langkah selanjutnya adalah

melakukan analisis data yang telah diperoleh tersebut. Langkah tersebut

diperlukan karena tujuan dari analisis data adalah untuk menyusun dan

menginterpretasikan data (kuantitatif) yang sudah diperoleh (Prasetyo & Jannah,

2010, hlm. 170).

Dalam melakukan analisis data kuantitatif ini, menurut Prasetyo dan Jannah

(2010, hlm.171-186) terdapat beberapa tahap yang sebaiknya dilakukan peneliti,

(38)

82

Yunengsih, 2014

EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bagan 3.2

Tahapan Analisis Data Kuantitatif

1. Data Coding (Pengkodean Data)

Data coding merupakan suatu prsoses penyusunan secara sistematis dan

mentah (yang ada dalam kuesioner) ke dalam bentuk yang mudah dibaca.

(Prasetyo & Jannah, 2010, hlm.171)

Adapun pemberian kode dalam penelitian ini, yaitu pada jawaban berupa

huruf-huruf yang terdapat pada kuesioner (angket) diubah menjadi kode angka.

Misalnya, untuk jawaban Ya (1) dan Tidak (0).

2. Data Entering (Pemindahan Data ke Komputer)

Data entering adalah memindahkan data yang telah diubah menjadi kode ke

dalam mesin pengolah data (komputer).

3. Data Cleaning (Pembersihan Data)

Data cleaning adalah memastikan bahwa seluruh data yang telah dimasukkan

ke dalam mesin pengolah data sudah sesuai dengan data sebenarnya

Data Coding

Data Entering

Tidak ada kesalahan Ada kesalahan

[image:38.595.140.444.107.467.2]

Data Output

Grafik

(39)

83

Yunengsih, 2014

EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Data Output (Penyajian Data)

Data Output adalah hasil pengolahan data. Setelah data dibersihkan (data

cleaning), kemudian bentuk hasil pengolahan data tersebut disajikan dalam bentuk

grafik. Penyajian data dengan grafik atau gambar akan lebih menarik.

5. Data Analizyng (Penganalisisan Data)

Penganalisisan data merupakan suatu proses lanjutan dari proses pengolahan

data untuk melihat bagaimana menginterpretasikan data, kemudian menganalisis

data dari hasil yang sudah ada pada tahap hasil pengolahan data. (Prasetyo &

Jannah, 2010, hlm.184)

Analisis dalam pengolahan data penelitian ini, dikarenakan satu variabel,

maka menggunakan analisis univariat. Selanjutnya pada hasil sebaran angket

penelitian ini diberikan interpretasi, dengan kategori persentase menurut Arikunto

(1998, hlm.246), yaitu :

Tabel 3.1 Kategori Persentase

Baik 76 % - 100 %

Cukup 56 % - 75 %

Kurang Baik 40 % - 55 %

Tidak Baik Kurang dari 40 %

Untuk membaca persentase dapat dipergunakan acuan umum yang

dijelaskan oleh Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan

Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional

[image:39.595.114.513.592.741.2]

(2008, hlm.36) yaitu :

Tabel 3.2 Interpretasi Persentase

No Persentase Interpretasi/ Penafsiran

1 0 Tidak ada sama sekali

2 1 – 9 Sedikit sekali

3 10 – 39 Sebagian kecil

4 40 – 49 Hampir setengahnya

5 50 Setengahnya

6 51 – 59 Lebih dari setengahnya

7 60 – 89 Sebagian besar

8 90 – 99 Hampir seluruhnya

(40)

84

Yunengsih, 2014

EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selain itu dilakukan analisis secara statistik dengan menggunakan Statistical

Passage for Social Science (SPSS) Versi 20 untuk menguji beda rata-rata. Adapun

yang pertama pengujian dua sampel tidak berhubungan (Independent Sample T

test). Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidakya perbedaan rata-rata

dua kelmpok sampel yang tidak berhubungan, uji ini sekaligus melihat manakah

rata-rata yang lebih tinggi, jika ada perbedaan tersebut. (Wibowo, 2012, hlm. 138)

sedangkan yang kedua adalah pengujian varian satu jalur (One Way Anova).

Menurut Wibowo (2012, hlm.145) pengujian ini digunakan untuk mengetahui ada

tidaknya perbedaan rata-rata yang terdapat pada lebih dari dua kelompok sampel

yang tidak berhubungan, uji ini sekaligus melihat manakah rata-rata yang lebih

tinggi, jika ada perbedaan tersebut.

Dalam penelitian ini uji beda rata-rata dilakukan untuk mengetahui

perebedaan rata-rata hasil angket penelitian pada karakteristik responden berupa,

jenjang pendidikan (D3, S1, dan S2), spesialisasi pendidikan (PAI dan Non PAI,

perguruan tinggi (negri dan swasta), keikutsertaan dalam organisasi keguruan,

lama mengajar, status kepegawaian (PNS dan Non PNS), sertifikasi guru, dan

tempat mengajar (negri dan swasta) pada guru PAI dalam melaksanakan standar

(41)

141

Yunengsih, 2014

EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa

standar penilaian oleh pendidik menurut Badan Standar Nasional Pendidikan

(BSNP) meliputi lima macam, yaitu: standar umum penilaian, standar

perencanaan penilaian, standar pelaksanaan penilaian, standar pengolahan dan

pelaporan penilaian, serta standar pemanfaatan penilaian.

Dalam melaksanakan penilaian guru PAI SMP Kota Bandung pada

Tahun 2014 sebanyak 82% atau sebagian besar guru telah melaksanakan

standar penilaian dengan kategori baik. Mulai dari melakukan perencanaan

penilaian, menentukan komponen penilaian, menggunakan pendekatan

penilaian, membuat instrumen penilaian, melakukan analisis kualitas

instrumen, mengatur teknis pelaksanaan penilaian saat berlangsung,

mengelola hasil penilaian, dan memberikan umpan balik terhadap siswa.

Dari hasil uji beda rata-rata dengan menggunakan analisis indpendent sample

t test dan one way anova untuk mengetahui perbedaaan pada karakteristik

guru yang menjadi responden penelitian dalam melaksanakan penilaian,

diperoleh hasil bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan diantara delapan

karakteristik responden tersebut.

Adapun ketika pelaksanaan evaluasi pembelajaran berlangsung guru

memiliki beberapa kendala yang harus dihadapi, diantaranya: Pertama,

kendala dalam menyusun instrumen, meliputi: guru membutuhkan banyak

waktu, guru tidak membuat kisi-kisi instrumen, guru sulit dalam memilih

teknik penilaian, belum tersampaikannya semua materi kepada siswa, dan

kurangnya motivasi dan kemuauan guru dalam menyusun instrumen penilaian

PAI. Dari beberapa kendala tersebut, sebanyak 65% guru PAI SMP Kota

Bandung tahun 2014 menyatakan bahwa kendala dalam menyusun instrumen

adalah membutuhkan banyak waktu. Kedua, kendala dalam menentukan nilai

(42)

142

Yunengsih, 2014

EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kurangny pemahaman materi dari siswa, sulit menentukan aspek yang diniai

dalam praktik, kurangnya antusias siswa. Dari beberapa kendala tersebut,

sebanyak 63% guru PAI SMP Kota Bandung tahun 2014 menyatakan bahwa

kendala dalam menentukan nilai praktik adalah banyaknya jumlah siswa.

Ketiga, kendala dalam menentukan nilai akhir PAI, meliputi : tidak ada nilai

tugas harian, adanya siswa yang belum mencapai standar ketuntasan materi,

nilai UTS dan UAS siswa dibawah KKM, ketidaksesuaian kemampuan

kognitif siswa dengan akhlaknya (perilaku), banyaknya komponen yang harus

dijumlahkan (tugas, ulangan harian, UTS dan UAS). Dari beberapa kendala

tersebut, sebanyak 61% guru PAI SMP Kota Bandung tahun 2014

menyatakan bahwa kendala dalam menentukan nilai akhir PAI adalah adanya

siswa yang belum mencapai standar ketuntasan materi.

Sedangkan dalam pelaksanaan penilaian pembelajaran ini, terdapat dua

faktor pendukung, yaitu faktor intern dan ekstern. Adapun faktor intern,

meliputi : menguasai konsep/teori evaluasi dan penilaian, sarana dan

prasarana di sekolah yang memadai, partisipasi siswa, wali kelas dan Guru

BK, serta adanya motivasi. Faktor ekstern, meliputi: dukungan orangtua

siswa, siswa yang mengaji di luar Sekolah, kegiatan ekstrakurikuler

keagamaan, buku pelajaran, dan ingkungan yang religius. Dari beberapa

faktor pendukung intern tersebut sebanyak 76% guru PAI SMP Kota

Bandung tahun 2014 menyatakan bahwa faktor sarana dan pransarana sekolah

yang memadai menjadi pendukung intern dalam melaksanakan penilaian,

sedangkan 67% guru menyatakan bahwa faktor pendukung ekstern dalam

melaksanakan penilaian adalah siswa yang mengaji di luar sekolah.

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan, maka

disampaikan saran yang ditujukan kepada pembuat kebijakan/keputusan, para

pengguna hasil penelitian, dan peneliti berikutnya yang berkaitan dalam

(43)

143

Yunengsih, 2014

EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Saran

1. Saran bagi Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PAI SMP Kota

Bandung

Untuk MGMP PAI SMP Kota Bandung agar membuat acara pelatihan

dan sosialisasi pelaksanaan evaluasi pembelajaran yang sesuai dengan

standar penilaian, dan ditujukan untuk semua guru PAI SMP Kota

Bandung. Acara ini supaya guru lebih termotivasi untuk melakukan

kegiatan evaluasi yang lebih baik lagi, agar terciptanya evalausi yang

menarik dan efketif.

2. Saran bagi guru PAI SMP Kota Bandung

Untuk guru PAI SMP Kota Bandung supaya tidak bosan memahami

kembali konsep teori evaluasi, mempelajari kekuarangan dalam

melaksanakan kegiatan evaluasi, serta dapat mempraktikkannnya dalam

kegiatan pembelajaran di sekolah, dan selalu meningkatkan kualiatasnya

dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

3. Saran bagi mahasiswa PAI

Bagi mahasiswa IPAI supaya mempelajari konsep teori evaluasi dengan

baik, karena bagaimana pun juga ketika terjun di lapangan baik ketika

mengajar secara resmi atau Program Pelatihan Profesi (PPL) untuk

semester tujuh di

Gambar

Gambar 3.1 Peta Kota Bandung
Grafik
Tabel 3.2

Referensi

Dokumen terkait

TO HELP IMPROVE THE SMA STUDENTS' AURAL ORAL ABILITY TO COMMUNICATE IN ENGLISH. A

Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui sifat-sifat Marshall yang dihasilkan dari campuran aspal beton Lataston kelas B dengan menggunakan agregat

Kemudian, nilai m dan k serta nilai parameter kompaksi laboratorium digunakan pada persamaan model Goswami untuk memperoleh Berat Isi Kering Maksimum estimasi (

Jawaban : Kami para mantan panglima wilayah menolak nama tersebut karena bukan dari hasil musyawarah besar Partai Aceh yang diatur sesuai AD/ART Partai Aceh dan kami juga

Maka dari itu pihak bank harus menyadari bahwa promosi jabatan dapat dijadikan sarana dalam meningkatkan efektivitas kerja karyawan atau sebagai motivasi yang mendorong karyawan

Namun berdasarkan hasil dari diskusi yang telah dilakukan dengan penanggungjawab pelatihan PT Len Industri (Persero) bahwa pengelompokkan kompetensi pegawainya hanya

Practical English Language Teaching: Young Learners.. New York: McGraw-Hill

Bentuk molekul dari CCl 4 adalah simetris (tidak ada pasangan elektron bebas pada struktur molekul Lewisnya) dan tidak terjadi pengutuban atom atau polarisasi muatan karena