• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN NOMINA BAHASA JERMAN. BANDUNG. SKRIPSI DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN NOMINA BAHASA JERMAN. BANDUNG. SKRIPSI DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN."

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

Dyah Paradhita Ruhiyat, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN NOMINA BAHASA JERMAN. BANDUNG. SKRIPSI DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY

UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN NOMINA BAHASA

JERMAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Jerman

Disusun Oleh :

Dyah Paraditha Ruhiyat NIM 1005960

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

(2)

Dyah Paradhita Ruhiyat, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN NOMINA BAHASA JERMAN. BANDUNG. SKRIPSI DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DYAH PARADITHA RUHIYAT

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY

UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN NOMINA BAHASA

JERMAN

Disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing I,

Drs. Lersianna H. Saragih, M.Pd. NIP 195212091982032001

Pembimbing II,

Irma Permatawati, M.Pd. NIP 198210042005012001

Mengetahui

(3)

Dyah Paradhita Ruhiyat, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN NOMINA BAHASA JERMAN. BANDUNG. SKRIPSI DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Drs. Amir, M.Pd.

NIP 196111101985031005

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COURSE

REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN

PENGUASAAN NOMINA BAHASA JERMAN

Oleh

Dyah Paraditha Ruhiyat

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Dyah Paraditha Ruhiyat Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

Dyah Paradhita Ruhiyat, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN NOMINA BAHASA JERMAN. BANDUNG. SKRIPSI DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(5)

Dyah Paradhita Ruhiyat, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN NOMINA BAHASA JERMAN. BANDUNG. SKRIPSI DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah... 3

C. Batasan Masalah... 3

D. Rumusan Masalah... 3

E. Tujuan Penelitian... 4

F. Manfaat Penelitian... 4

BAB II LANDASAN TEORETIS A. Kosakata... 5

1. Pengertian Kosakata... 5

2. Kelas kata (Wortarten)... 6

3. Nomina... 8

4. Penguasaan Kosakata... 10

5. Pembelajaran Kosakata di SMA... 11

6. Tes Kosakata... 12

(6)

Dyah Paradhita Ruhiyat, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN NOMINA BAHASA JERMAN. BANDUNG. SKRIPSI DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Pengertian Model Pembelajaran... 13

2. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif... 14

3. Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif... 14

4. Manfaat Model Pembelajaran Kooperatif... 15

5. Ciri-ciri Model Pembelajaran Kooperatif... 16

C. Model Pembelajaran Course Review Horay... 17

1. Prosedur (Langkah-langkah) Model Pembelajaran Course Review Horay... 18

2. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Course Review Horay... 19

D. Asumsi... 20

E. Hipotesis... 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian... 21

B. Variabel Penelitian... 21

C. Desain Penelitian... 21

D. Tempat dan Waktu Penelitian... 22

E. Populasi dan Sampel... 22

F. Instrumen Penelitian... 22

G. Prosedur Penelitian... 23

H. Teknik Pengumpulan Data... 24

I. Teknik Analisis Data... 24

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data... 26

(7)

Dyah Paradhita Ruhiyat, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN NOMINA BAHASA JERMAN. BANDUNG. SKRIPSI DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Deskripsi Hasil Kemampuan Berbicara Bahasa Jerman Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Sesudah Penerapan Model Pembelajaran

Course Review Horay... 26

3. Deskripsi Keefektifan Model Pembelajaran Course Review Horay dalam Meningkatkan Penguasaan Nomina Bahasa Jerman... 26

1) Uji Normalitas Data... 27

a. Uji Normalitas Skor Tes Awal Kelas Eksperimen... 27

b. Uji Normalitas Skor Tes Akhir Kelas Eksperimen... 27

c. Uji Normalitas Skor Tes Awal Kelas Kontrol... 28

d. Uji Normalitas Skor Tes Akhir Kelas Kontrol... 28

2) Uji Homogenitas Variansi Data... 28

a. Tes Awal Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol... 28

b. Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Eksperimen... 29

c. Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Kontrol... 29

d. Tes Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol... 29

3) Uji Signifikansi Perbedaan Rata-rata... 30

a. Uji t Independen Rata-rata skor Tes Awal Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol... 30

b. Uji t Rata-rata Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Eksperimen... 30

c. Uji t Rata-rata Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Kontrol... 31

4) Pengujian Hipotesis... 31

B. Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran... 32

C. Pembahasan Hasil Penelitian... 36

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan... 38

B. Saran... 39

(8)

Dyah Paradhita Ruhiyat, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN NOMINA BAHASA JERMAN. BANDUNG. SKRIPSI DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

DAFTAR TABEL

2.1 Pembagian kelas kata menurut Engel dan Clamer... 6

2.2 Deklinationsklasse: Pluralendung ‘-en’... 9 2.3 Deklinationsklasse: Pluralendung ‘-e’, bei Maskulin meist Umlaut.. 9 2.4 Deklinationsklasse: Pluralendung ‘-er’ bei umlautfähigen Vokal zusätzlich

Umlaut... 9

2.5 Deklinationsklasse: Plural auf ‘-s’... 10 2.6 Deklinationsklasse: Plural ohne eigene Endung, teilweise Umlaut... 10

(9)

Dyah Paradhita Ruhiyat, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN NOMINA BAHASA JERMAN. BANDUNG. SKRIPSI DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

(10)

Dyah Paradhita Ruhiyat, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN NOMINA BAHASA JERMAN. BANDUNG. SKRIPSI DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Soal Sebelum Uji Validitas ... 42

Lampiran 2 Uji Validitas Instrumen Tes Awal – Tes Akhir ... 45

Lampiran 3 Instrumen Tes Awal dan Tes Akhir ... 55

Lampiran 4 Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 57

Lampiran 5 Kategori Penilaian Menurut Arikunto ... 58

Lampiran 6 Uji Normalitas Data Tes Awal Kelas Eksperimen ... 59

Lampiran 7 Uji Normalitas Data Tes Akhir Kelas Eksperimen ... 62

Lampiran 8 Uji Normalitas Data Tes Awal Kelas Kontrol ... 65

Lampiran 9 Uji Normalitas Data Tes Akhir Kelas Kontrol ... 68

Lampiran 10 Uji Homogenitas Variansi Data Tes Awal Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 71

Lampiran 11 Uji Homogenitas Variansi Data Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Eksperimen ... 72

(11)

Dyah Paradhita Ruhiyat, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN NOMINA BAHASA JERMAN. BANDUNG. SKRIPSI DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lampiran 13 Uji Homogenitas Variansi Data Tes Akhir Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol ... 74

Lampiran 14 Uji t Independen Perbedaan Rata-rata Tes Awal Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 75

Lampiran 15 Uji t Perbedaan Rata-rata Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Eksperimen ... 77

Lampiran 16 Uji t Perbedaan Rata-rata Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Kontrol ... 81

Lampiran 17 Uji t Independen Perbedaan Rata-rata Tes Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 85

Lampiran 18 Rencana Pelaksanaan dan Pembelajaran Perlakuan ... 87

Lampiran 19 Kurve Normal 0 s/d Z ... 108

Lampiran 20 Nilai Kritis L untuk Uji Lilliefors ... 110

Lampiran 21 Tabel Distribusi F ... 111

Lampiran 22 Nilai-nilai Dalam Distribusi-t ... 114

Lampiran 23 Tabel Distribusi t ... 115

(12)

ii

ABSTRAKSI

Ruhiyat, Dyah Paraditha. 2014. Efektivitas Model Pembelajaran Course Review Horay untuk Meningkatkan Penguasaan Nomina Bahasa Jerman. Bandung. Skripsi Departemen Pendidikan Bahasa Jerman, FPBS. Universitas Pendidikan Indonesia.

(13)

Dyah Paradhita Ruhiyat, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN NOMINA BAHASA JERMAN. BANDUNG. SKRIPSI DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAKT

Ruhiyat, Dyah Paraditha. 2014. Die Effektivität des Lernmodells Course Review Horay zur Verbesserung der deutschen Nomenbeherrschung. Bandung.

Eine Abschlussarbeit an der Deutschabteilung, FPBS. Universitas Pendidikan Indonesia.

Ein Teil der Wortschatz ist Nomen. Deutsche Nomen sind leicht zu erkennen, weil sie immer mit dem Großbuchstaben beginnen und einen Artikel haben. Der Artikel ist beim Nomenlernen schwierig zu beherrschen. Einer der Lerntechniken, die ein Lehrer verwenden kann, damit die Lernenden Nomen und Artikel gut beherrschen können, ist das Lernmodell Course Review Horay. Die Ziele dieser Untersuchung sind, folgendes herauszufinden: (1) die deutsche Nomenbeherrschung der Schüler in der Experimentsklasse und Kontrollklasse vor der Anwendung des Lernmodells Course Review Horay; (2) die deutsche Nomenbeherrschung der Schüler in der Experimentsklasse und Kontrollklasse nach der Anwendung des Lernmodells Course Review Horay; (3) die Effektivität des Lernmodells Course Review Horay zur Verbesserung der deutschen

Nomenbeherrschung. In dieser Untersuchung wurde die

(14)
(15)

1

Dyah Paradhita Ruhiyat, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN NOMINA BAHASA JERMAN. BANDUNG. SKRIPSI DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam pembelajaran bahasa Jerman, nomina merupakan salah satu unsur bahasa yang tidak mudah untuk dikuasai. Hal ini dikarenakan cakupannya yang luas dan juga adanya Artikel atau kata sandang yang menyertai setiap nomina. Nomina merupakan salah satu unsur yang sangat penting untuk menguasai empat

keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menyimak (Hörverstehen), keterampilan berbicara (Sprechfertigkeiten), keterampilan membaca (Leseverstehen) dan keterampilan menulis (Schreibfertigkeit). Ciri khas dari nomina pada bahasa Jerman yaitu selalu diawali dengan huruf kapital dan diikuti Artikel.

Setiap nomina di dalam bahasa Jerman memiliki Artikel yang menunjukkan jender tiap-tiap benda. Artikel tersebut adalah der untuk maskulin, die untuk feminin dan das untuk netral. Artikel untuk masing-masing nomina tidak bisa ditentukan dengan mudah, walaupun ada sebagian nomina yang bisa ditentukan Artikel-nya dengan melihat ciri-ciri tertentu. Sebagai contoh Artikel der mengikuti

(16)

2

Dyah Paradhita Ruhiyat, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN NOMINA BAHASA JERMAN. BANDUNG. SKRIPSI DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nomina dalam bahasa Jerman tidak hanya dalam bentuk tunggal, tetapi juga ada dalam bentuk jamak. Siswa tidak mengalami kesulitan ketika menentukan Artikel untuk nomina jamak karena Artikel untuk semua nomina jamak adalah die.

Akan tetapi, kesulitan yang dialami oleh siswa yaitu ketika menentukan perubahan bentuk nomina tunggal menjadi nomina jamak. Hal tersebut dikarenakan bentuk nomina jamak dalam bahasa Jerman tidak selalu sama dengan bentuk tunggalnya.

Kendala lain yang dihadapi sekait pembelajaran kosakata adalah jam

pelajaran bahasa Jerman di SMA yang singkat yaitu 2x45 menit, bahkan ada sekolah yang hanya memberikan waktu 1x45 menit untuk pelajaran bahasa Jerman setiap minggunya. Hal tersebut dirasa kurang efektif karena dalam pembelajaran bahasa dibutuhkan waktu lebih lama untuk praktik. Pada kurikulum 2013 jam pelajaran bahasa Jerman ditingkatkan menjadi 3x40 menit, tapi jumlah kelas dikurangi. Kelas tersebut hanya kelas peminatan, jadi hanya siswa yang berminat belajar bahasa Jerman saja yang mengikuti kelas tersebut. Di samping itu siswa dituntut belajar berbagai bahasa seperti bahasa Indonesia, bahasa Sunda, bahasa Inggris, atau bahasa asing lainnya.

Faktor lain yang diduga memengaruhi pembelajaran kosakata adalah penggunaan model-model pembelajaran di kelas yang monoton dan tidak melibatkan siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan pembelajaran, selain itu pembelajaran yang berorientasi pada pengajar dapat membuat siswa merasa bosan dengan pembelajaran yang berlangsung. Pada akhirnya hal ini berdampak pada hasil belajar siswa yang tidak maksimal.

Salah satu model pembelajaran yang dapat dipergunakan dalam pembelajaran bahasa Jerman adalah model pembelajaran kooperatif yang merupakan bagian dari strategi pembelajaran yang dapat mendorong keaktifan

siswa. Pembelajaran kooperatif memiliki beberapa tipe atau model, salah satunya adalah model pembelajaran Course Review Horay (CRH). Model pembelajaran

(17)

3

Dyah Paradhita Ruhiyat, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN NOMINA BAHASA JERMAN. BANDUNG. SKRIPSI DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan menyenangkan karena setiap siswa yang dapat menjawab benar maka siswa tersebut diwajibkan berteriak

Horay!’ atau yel-yel lainnya yang disukai. Tujuan penerapan model ini adalah untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar dan melatih siswa untuk mencapai tujuan-tujuan hubungan sosial yang pada akhirnya memengaruhi prestasi akademik siswa. Adapun aspek yang dapat dikembangkan dengan model ini meliputi aspek motorik, kognitif, bahasa, dan afektif.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk meneliti mengenai

efektivitas model pembelajaran Course Review Horay untuk meningkatkan penguasaan nomina bahasa Jerman.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka identifikasi masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah kurangnya jam pelajaran bahasa Jerman menyebabkan rendahnya penguasaan nomina siswa?

2. Apakah banyaknya mata pelajaran yang dipelajari siswa menyebabkan rendahnya penguasaan nomina siswa?

3. Apakah kurangnya penggunaan model pembelajaran menyebabkan rendahnya penguasaan nomina siswa?

4. Apakah model pembelajaran Course Review Horay dapat digunakan dalam pembelajaran nomina bahasa Jerman?

C. Batasan Masalah

Karena keterbatasan waktu, biaya dan kemampuan peneliti, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada penggunaan model Course Review Horay dalam

(18)

4

Dyah Paradhita Ruhiyat, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN NOMINA BAHASA JERMAN. BANDUNG. SKRIPSI DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penguasaan nomina bahasa Jerman siswa di kelas kontrol dan kelas eksperimen sebelum penerapan model pembelajaran Course Review Horay? 2. Bagaimana penguasaan nomina bahasa Jerman siswa di kelas kontrol dan kelas

eksperimen sesudah penerapan model pembelajaran Course Review Horay? 3. Apakah penggunaan model pembelajaran Course Review Horay efektif dalam

meningkatkan penguasaan nomina bahasa Jerman siswa?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Penguasaan nomina bahasa Jerman siswa di kelas kontrol dan kelas eksperimen sebelum penerapan model pembelajaran Course Review Horay.

2. Penguasaan nomina bahasa Jerman siswa di kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah penerapan model pembelajaran Course Review Horay.

3. Efektivitas model pembelajaran Course Review Horay dalam meningkatkan penguasaan nomina bahasa Jerman siswa.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sekait penerapan model pembelajaran yang kooperatif pada pembelajaran bahasa Jerman dan dapat memberikan gambaran tentang penerapan model pembelajaran Course Review Horay. Selain itu penelitian ini dapat dijadikan sebagai alternatif dalam

pembelajaran kosakata bahasa Jerman dan diharapkan dapat bermanfaat bagi

(19)

21

Dyah Paradhita Ruhiyat, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN NOMINA BAHASA JERMAN. BANDUNG. SKRIPSI DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan

eksperimen semu (quasi experiment design). Penelitian ini melibatkan dua kelas, yaitu satu kelas eksperimen yang mendapatkan perlakuan (treatment) berupa pembelajaran bahasa Jerman dengan menggunakan model pembelajaran Course Review Horay, dan satu kelas kontrol sebagai pembanding yang tidak dikenai

perlakuan tetapi di kelas tersebut pembelajaran dilakukan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah ditentukan.

B. Variabel Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu satu variabel bebas dan satu

variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang ikut memengaruhi variabel

terikat, sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh beberapa

variabel bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran

Course Review Horay dan variabel terikatnya adalah penguasaan nomina bahasa

Jerman.

C. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. Desain ini hampir sama dengan Pretest-Posttest Control Group Design,

hanya pada desain ini kelas eksperimen maupun kelas kontrol tidak dipilih secara acak. Dalam desain ini, baik kelas eksperimental maupun kelas kontrol dibandingkan. Dua kelas yang ada diberi pretest, kemudian diberikan perlakuan,

(20)

22

Dyah Paradhita Ruhiyat, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN NOMINA BAHASA JERMAN. BANDUNG. SKRIPSI DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

O1 X O2

O3 O4

Gambar 3.1 Keterangan :

O1 : Siswa kelas eksperimen diminta mengerjakan tes awal O2 : Siswa kelas eksperimen diminta mengerjakan tes akhir O3 : Siswa kelas kontrol diminta mengerjakan tes awal O4 : Siswa kelas kontrol diminta mengerjakan tes akhir

X : Perlakuan berupa penerapan metode pembelajaran Course Review Horay

D. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 12 Bandung pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015.

E. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII SMA Negeri

12 Bandung. Salah satu syarat metode penelitian eksperimen semu yakni tidak mengambil sampel penelitian secara acak (Sugiono, 2013:342). Oleh karena itu,

teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sampel purposif yang artinya subjek penelitian diambil dengan pertimbangan tertentu. Pengambilan sampel dilihat dari karakteristik siswa yang hampir sama. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII IPA 3 sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas XII IPA 4 sebagai kelas kontrol.

F. Instrumen Penelitian

(21)

23

Dyah Paradhita Ruhiyat, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN NOMINA BAHASA JERMAN. BANDUNG. SKRIPSI DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

awal dan tes akhir. Tes awal bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan nomina bahasa Jerman siswa sebelum dikenai perlakuan. Sedangkan tes akhir bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan nomina bahasa Jerman siswa setelah dikenai perlakuan. Tes awal dan tes akhir menggunakan perangkat tes yang sama, yaitu berupa tes tulis sebanyak 30 soal yang sudah teruji validitas, reliabilitas dan tingkat kesukarannya. Untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas butir soal, maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Berdasarkan hasil uji validitas, dari 50 soal terdapat 30 soal dinyatakan valid (lihat lampiran).

Soal tes diambil dari buku Kursbuch Studio-D A2 (Hermann Funk, Christina Kuhn dan Silke Demme), Arbeitsbuch A2 geni@l (Susy Keller, Maruska Mariotta

dan Theo Scherling) dan Kontakte Deutsch 1 (Tini Hardjono, Eva-Maria Marbun dan Sartati Nainggolan). Karena penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang memerlukan perlakuan maka dibutuhkan instrumen pelengkap yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

G. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan bertahap dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1. Menemukan masalah penelitian.

2. Melakukan kajian pustaka sesuai masalah penelitian yang ditemukan. 3. Merumuskan masalah penelitian.

4. Menyusun proposal.

5. Mengikuti seminar proposal dan menerima surat persetujuan judul skripsi. 6. Mengajukan izin permohonan penelitian di SMA Negeri 12 Bandung.

7. Melakukan kajian pustaka sesuai dengan tema penelitian termasuk untuk penyusunan instrumen penelitian.

8. Menyusun instrumen penelitian.

9. Melakukan uji coba instrumen penelitian dan mengukur validitas, reliabilitas dan tingkat kesukaran butir soal.

(22)

24

Dyah Paradhita Ruhiyat, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN NOMINA BAHASA JERMAN. BANDUNG. SKRIPSI DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 11. Menganalisis data penelitian.

12. Menarik kesimpulan

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilaksanakan berdasarkan langkah-langkah di bawah ini, yaitu:

1. Mengumpulkan data teoretis yang berhubungan dengan topik atau masalah penelitian dari literatur di perpustakaan dan internet untuk menemukan referensi sebagai acuan penyusunan instrumen.

2. Menyusun instrumen penelitian.

3. Mengukur penguasaan awal nomina bahasa Jerman siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan tes awal, kemudian menghitung nilai rata-ratanya. 4. Membuat catatan ketika perlakuan berlangsung.

5. Mengukur penguasaan nomina bahasa Jerman siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan tes akhir, kemudian menghitung nilai rata-ratanya.

I. Teknik Analisis Data

Adapun tahap-tahap analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hasil tes awal dan tes akhir diperiksa dan dianalisis kemudian ditabulasikan. Tujuannya untuk mengetahui nilai rata-rata siswa, standar deviasi dan varians kelas yang dijadikan sampel.

2. Menentukan uji normalitas dan uji homogenitas sampel.

3. Menguji signifikansi perbedaan rata-rata dengan menggunakan uji t melalui

rumus sebagai berikut:

t = Md ∑x2d

(23)

25

Dyah Paradhita Ruhiyat, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN NOMINA BAHASA JERMAN. BANDUNG. SKRIPSI DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan:

Md = mean dari selisih antara tes akhir dan tes awal. Xd = deviasi masing-masing subjek (d-Md).

∑ x2

d = jumlah kuadrat deviasi. n = subyek.

4. Menguji hipotesis statistik. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:

Ho : µ SsP = µ SbP

Hi : µ Ssp > µ SbP Keterangan:

µ Ssp : Hasil belajar sesudah perlakuan (tes akhir) µ SbP : Hasil belajar sebelum perlakuan (tes awal)

H0 : Tidak terdapat peningkatan pada penguasaan nomina bahasa Jerman siswa setelah menerima perlakuan.

H1 : Terdapat peningkatan pada penguasaan nomina bahasa Jerman siswa setelah menerima perlakuan.

(24)

26

Dyah Paradhita Ruhiyat, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN NOMINA BAHASA JERMAN. BANDUNG. SKRIPSI DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dikemukakan pada bab I, dapat dirumuskan hasil penelitian sebagai berikut:

1. Deskripsi Hasil Penguasaan Nomina Bahasa Jerman Siswa Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol Sebelum Penerapan Model

Pembelajaran Course Review Horay

Dari skor maksimal 100, nilai tes awal tertinggi yang diperoleh siswa kelas eksperimen adalah 70 dan nilai terendah sebesar 40 dengan nilai rata-rata 59,79. Adapun nilai tes awal tertinggi yang diperoleh siswa kelas kontrol adalah 80 dan nilai terendah adalah 40 dengan nilai rata-rata 64,48. Berdasarkan tabel kategori penilaian menurut Arikunto (2009:245) nilai rata-rata tersebut termasuk ke dalam kategori cukup dengan rentang nilai (56-65).

2. Deskripsi Hasil Penguasaan Nomina Bahasa Jerman Siswa Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol Setelah Penerapan Model Pembelajaran

Course Review Horay

Dari hasil tes akhir pada kelas eksperimen diperoleh nilai tertinggi yaitu 96,7 dan nilai terendah yaitu 76,7 dengan nilai rata-rata 88,64, sedangkan pada tes akhir di kelas kontrol diperoleh nilai tertinggi yaitu 83,3 dan nilai terendah 40 dengan nilai rata-rata 69,99. Berdasarkan tabel kategori penilaian menurut Arikunto, nilai rata-rata tes akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol termasuk ke dalam kategori baik sekali dengan rentang nilai (80-100).

3. Deskripsi Keefektifan Model Pembelajaran Course Review Horay dalam Meningkatkan Penguasaan Nomina Bahasa Jerman

(25)

27

Dyah Paradhita Ruhiyat, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN NOMINA BAHASA JERMAN. BANDUNG. SKRIPSI DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.1

Nilai Rata-rata Tes Awal dan Tes Akhir

Nilai Rata-rata yang diperoleh siswa pada kelas eksperimen mengalami peningkatan yang tinggi dibanding nilai rata-rata tes awal, sedangkan nilai rata-rata tes akhir pada kelas kontrol tidak terlalu mengalami peningkatan yang tinggi dari nilai rata-rata tes awal. Di bawah ini dibahas mengenai uji persyaratan analisis yang diperlukan dalam penelitian ini:

1) Uji Normalitas Data

Uji Lilliefors digunakan untuk mengetahui apakah data yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini terdapat empat uji normalitas data, yaitu uji normalitas skor tes awal kelas eksperimen, uji normalitas skor tes akhir kelas eksperimen, uji normalitas skor tes awal kelas kontrol, dan uji normalitas tes akhir kelas kontrol.

a. Uji Normalitas Skor Tes Awal Kelas Eksperimen (X0)

Lhitung kelas eksperimen adalah 0,121 dengan taraf signifikansi 0,05.

Dengan jumlah sampel (n) 32 diperoleh Ltabel pada tabel nilai kritis untuk uji Lilliefors adalah 0,156. Dari hasil perhitungan terlihat bahwa Lhitung< Ltabel. Dengan kata lain skor tes awal kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal. (Lampiran 6)

(26)

28

Dyah Paradhita Ruhiyat, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN NOMINA BAHASA JERMAN. BANDUNG. SKRIPSI DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lhitung skor tes akhir kelas eksperimen adalah 0,119 dengan taraf signifikansi 0,05. Dengan jumlah sampel (n) 32 diperoleh Ltabel pada tabel nilai kritis untuk uji Lilliefors adalah 0,156. Dari hasil perhitungan terlihat bahwa Lhitung< Ltabel. Dengan kata lain skor tes akhir kelas eksperimen berdistribusi normal. (Lampiran 7)

c. Uji Normalitas Skor Tes Awal Kelas Kontrol (Y0)

Lhitung skor tes awal kelas kontrol adalah 0,1 dengan taraf signifikansi 0,05. Dengan jumlah sampel (n) 32 diperoleh Ltabel pada tabel nilai kritis untuk uji

Lilliefors sebesar 0,156. Dari hasil perhitungan terlihat bahwa Lhitung< Ltabel. Dengan kata lain skor tes awal kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal. (Lampiran 8)

d. Uji Normalitas Skor Tes Akhir Kelas Kontrol (Y1)

Lhitung skor tes akhir kelas kontrol adalah 0,094 dengan taraf signifikansi 0,05. Dengan jumlah sampel (n) 32 diperoleh Ltabel pada tabel nilai kritis untuk uji Lilliefors sebesar 0,156. Dari hasil perhitungan terlihat bahwa Lhitung< Ltabel. Dengan kata lain skor tes awal kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal. (Lampiran 9)

2) Uji Homogenitas Variansi Data

Uji homogenitas variansi digunakan untuk menguji homogen atau tidaknya sampel yang diambil dari populasi yang sama. Salah satu syarat agar uji homogenitas dapat dilakukan adalah apabila datanya telah terbukti berdistribusi normal. Dalam penelitian ini, penulis melakukan empat uji homogenitas, yaitu uji homogenitas skor tes awal, uji homogenitas skor kelas eksperimen, uji homogenitas skor kelas kontrol, dan uji homogenitas skor tes akhir.

a. Uji Homogenitas Skor Tes Awal Kelas Eksperimen (X0) dan Kelas

(27)

29

Dyah Paradhita Ruhiyat, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN NOMINA BAHASA JERMAN. BANDUNG. SKRIPSI DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa varian data tes awal kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sama atau homogen, yaitu angka Fhitung 1,574. Hasil perhitungan tersebut kemudian dibandingkan dengan Ftabel yaitu 4,17. Angka Ftabel tersebut diambil dari tabel distribusi F dengan dk pembilang 1 dan dk penyebut 31, sehingga terlihat bahwa Fhitung< Ftabel (1,574 < 4,17). Hal ini menunjukkan bahwa variansi tes awal kelas eksperimen (X0) dan kelas kontrol (Y0) bersifat homogen. (Lampiran 10)

b. Uji Homogenitas Skor Tes Awal (X0) dan Tes Akhir (X1) Kelas

Eksperimen

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa varian data tes awal dan tes akhir kelas eksperimen adalah sama atau homogen, yaitu angka Fhitung 1,622. Hasil perhitungan tersebut kemudian dibandingkan dengan Ftabel yaitu 4,17. Angka Ftabel tersebut diambil dari tabel distribusi F dengan dk pembilang 1 dan dk penyebut 31, sehingga terlihat bahwa Fhitung< Ftabel (1,622 < 4,17). Hal ini menunjukkan bahwa variansi tes awal (X0) dan tes akhir (X1) kelas eksperimen bersifat homogen. (Lampiran 11)

c. Uji Homogenitas Skor Tes Awal (Y0) dan Tes Akhir (Y1) Kelas Kontrol

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa varian data tes awal dan tes akhir kelas kontrol adalah sama atau homogen, yaitu angka Fhitung 1,104. Hasil perhitungan tersebut kemudian dibandingkan dengan Ftabel yaitu 4,17. Angka Ftabel tersebut diambil dari tabel distribusi F dengan dk pembilang 1 dan dk penyebut 31, sehingga terlihat bahwa Fhitung< Ftabel (1,104 < 4,17). Hal ini menunjukkan bahwa variansi tes awal (Y0) dan tes akhir (Y1) kelas kontrol bersifat homogen. (Lampiran 12)

d. Uji Homogenitas Skor Tes Akhir Kelas Eksperimen (X1) dan Kelas

(28)

30

Dyah Paradhita Ruhiyat, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN NOMINA BAHASA JERMAN. BANDUNG. SKRIPSI DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa varian data tes akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sama atau homogen, yaitu angka Fhitung 2,822. Hasil perhitungan tersebut kemudian dibandingkan dengan Ftabel yaitu 4,17. Angka Ftabel tersebut diambil dari tabel distribusi F dengan dk pembilang 1 dan dk penyebut 31, sehingga terlihat bahwa Fhitung< Ftabel (2,822 < 4,17). Hal ini menunjukkan bahwa variansi tes akhir kelas eksperimen (X1) dan kelas kontrol (Y1) bersifat homogen. (Lampiran 13)

3) Uji Signifikansi Perbedaan Rata-rata

Setelah diketahui data tes awal dan tes akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal dan homogen, selanjutnya dilakukan uji kesamaan rata-rata dengan menggunakan uji t untuk dua data dari sampel kelas yang sama dan uji t independen untuk dua data dari sampel kelas yang berbeda.

a. Uji t Independen Rata-rata Skor Tes Awal Kelas Eksperimen (X0) dan

Kelas Kontrol (Y0)

Hasil penghitungan menunjukkan bahwa thitung adalah sebesar 1,914 dan derajat kebebasan tes awal adalah 62, yang berarti bahwa ttabel = 1,999 pada taraf signifikansi 0,05 (berdasarkan t kritik pada level 0,05 dengan garis df =62). Hal tersebut berarti bahwa thitung lebih kecil dari ttabel = 1,914 < 1,999. Artinya, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nlai rata-rata di kelas eksperimen dan di kelas kontrol, dengan kata lain kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat diasumsikan memiliki kemampuan yang hampir sama dalam penguasaan nomina bahasa Jerman. (Lampiran 14)

b. Uji t Perbedaan Rata-rata Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Eksperimen

Pada penghitungan sebelumnya telah diketahui rata-rata skor tes awal kelas eksperimen adalah 59,79, sedangkan rata-rata skor tes akhir kelas eksperimen adalah 88,64. Hasil penghitungan menunjukkan bahwa thitung sebesar

(29)

31

Dyah Paradhita Ruhiyat, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN NOMINA BAHASA JERMAN. BANDUNG. SKRIPSI DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pada taraf signifikansi 0,05 (berdasarkan t kritik pada level 0,05 dengan garis df =31). Hal tersebut berarti bahwa thitung lebih besar dari ttabel = 20,24 > 2,03. Artinya, terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil tes awal dan tes akhir penguasaan nomina bahasa Jerman di kelas eksperimen. (Lampiran 15)

Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa penguasaan nomina bahasa Jerman siswa menjadi lebih baik setelah diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Course Review Horay.

c. Uji t Perbedaan Rata-rata Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Kontrol

Pada penghitungan sebelumnya telah diketahui rata-rata skor tes awal kelas kontrol adalah 64,48, sedangkan rata-rata skor tes akhir kelas kontrol adalah 69,99. Hasil penghitungan menunjukkan bahwa thitung adalah 6,85 dan derajat kebebasan tes awal adalah 31, yang berarti bahwa ttabel = 2,03 pada taraf signifikansi 0,05 (berdasarkan t kritik pada level 0,05 dengan garis df =31). Hal tersebut berarti bahwa thitung lebih besar dari ttabel = 6,85 > 2,03. Artinya, terdapat perbedaan antara hasil tes awal dan tes akhir penguasaan nomina bahasa Jerman di kelas kontrol. (Lampiran 16)

4) Pengujian Hipotesis

Dari hasil penghitungan data tes awal kelas eksperimen dan kelas kontrol diketahui bahwa kedua kelas memiliki kemampuan yang hampir sama dalam penguasaan nomina bahasa Jerman sebelum perlakuan. Adapun pengujian hipotesis dilakukan melalui uji signifikansi perbedaan rata-rata skor tes akhir pada kelas eksperimen dan keas kontrol dengan uji t independen (uji t untuk dua sampel berbeda), setelah diketahui bahwa nilai data tes akhir kedua kelas berdistribusi normal dan homogen.

(30)

32

Dyah Paradhita Ruhiyat, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN NOMINA BAHASA JERMAN. BANDUNG. SKRIPSI DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

adalah 69,99. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara skor tes awal dan tes akhir pada kelas eksperimen.

Hasil penghitungan menunjukkan bahwa thitung sebesar 7,97 dan derajat kebebasan tes awal adalah 62, yang berarti bahwa ttabel = 1,999 pada taraf signifikansi 0,05 (berdasarkan t kritik pada level 0,05 dengan garis df =62). Hal tersebut berarti bahwa thitung lebih besar dari ttabel = 7,97 > 1,999. Dilihat dari hasil

thitung yang lebih besar dari ttabel, oleh karena itu hipotesis nol ditolak. Jika hipotesis nol ditolak, maka hipotesis alternatif diterima. Dengan kata lain, terdapat

perbedaan yang signifikan antara penguasaan nomina bahasa Jerman siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah menerima perlakuan. Artinya, penguasaan nomina bahasa Jerman siswa yang mendapatkan perlakukan berupa penerapan model pembelajaran Course Review Horay (kelas eksperimen) lebih baik dari siswa yang tidak mendapatkan perlakuan berupa penerapan model pembelajaran Course Review Horay (kelas kontrol). (Lampiran 17)

B. Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 12 Bandung selama empat minggu, yakni tanggal 2 sampai 25 September 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII SMA Negeri 12 Bandung. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas XII IPA 3 (kelas eksperimen) sebanyak 32 siswa dan siswa kelas XII IPA 4 (kelas kontrol) sebanyak 32 siswa. Penelitian ini dibantu oleh Runi Rachmalina Utari untuk membuat catatan ketika pembelajaran berlangsung, sedangkan penerapan model pembelajaran di kelas eksperimen dilakukan oleh peneliti.

1. Perlakuan 1

(31)

33

Dyah Paradhita Ruhiyat, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN NOMINA BAHASA JERMAN. BANDUNG. SKRIPSI DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kegiatan awal pada perlakuan pertama adalah pengenalan dan penjelasan tujuan penelitian kepada siswa, setelah itu dilakukan pengecekan daftar hadir. Kegiatan dilanjutkan dengan pengukuran kemampuan bahasa Jerman siswa, yaitu dengan tanya jawab mengenai hobi siswa. Siswa masih ragu dalam mengacungkan tangan, mungkin karena siswa masih baru bertemu pertama kali dengan peneliti.

2) Kegiatan Inti

Kegiatan inti diawali dengan mendemostrasikan beberapa nomina dan

verba sekait Sportarten. Setelah siswa menguasai beberapa kosakata tentang Sportarten, siswa dibagi ke dalam delapan kelompok dengan struktur kelompok

heterogen, yaitu terdiri dari perempuan dan laki-laki, siswa dengan prestasi tinggi, sedang dan rendah. Setiap kelompok terdiri atas empat siswa, masing-masing kelompok diberi selembar kertas berisi kotak 4x4 dan 20 gambar. Siswa diberi penjelasan singkat mengenai Course Review Horay. Setiap kelompok menempelkan gambar sesuai keinginan masing-masing kelompok. Pada saat menempelkan gambar, setiap kelompok saling menunggu lem karena guru hanya membawa lem satu buah. Selain itu, siswa banyak bertanya mengenai gambar dan teknis penempelan, sehingga menghabiskan banyak waktu. Setelah semua kelompok selesai menempelkan gambar, guru menyebutkan satu persatu nomina beserta Artikel-nya. Siswa menyilang gambar dan menuliskan nomor urutan sesuai dengan yang telah diucapkan oleh guru. Kelompok yang mendapat tanda silang empat buah membentuk vertikal, horisontal atau diagonal diwajibkan berteriak “Horay!”. Kelompok yang lebih cepat dan paling banyak menyebutkan “Horay!” adalah pemenang. Guru memberikan rewards kepada kelompok yang menang. Siswa merasa senang dan kelompok yang lain merasa terpacu untuk menang dipertemuan selanjutnya.

(32)

34

Dyah Paradhita Ruhiyat, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN NOMINA BAHASA JERMAN. BANDUNG. SKRIPSI DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pelaksanaan kegiatan akhir tidak sesuai dengan yang diharapkan karena keterbatasan waktu. Guru dan siswa tidak sempat mendiskusikan kesimpulan atau hal-hal yang tidak dipahami tentang materi yang telah diberi.

2. Perlakuan 2

Pemberian perlakuan kedua dengan menerapkan model pembelajaran Course Review Horay di kelas eksperimen dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal

16 September 2014 dari pukul 8.30-10.00 WIB. Pemberian perlakuan kedua diikuti oleh 32 siswa. Berikut pelaksanaan pembelajaran pada perlakuan dua:

1) Kegiatan Awal

Kegiatan awal pada pertemuan kedua berlangsung dengan lancar. Guru melakukan pengecekan daftar hadir dan dilanjutkan dengan pengukuran kemampuan bahasa Jerman siswa, yaitu dengan pengulangan materi pada perlakuan sebelumnya. Siswa sangat antusias mengacungkan tangan, walaupun masih ada yang menjawab pertanyaan dengan pengucapan yang salah.

2) Kegiatan Inti

Kegiatan inti diawali dengan memberi lembar kerja yang berisikan gambar dari beberapa hobi. Setelah 10 menit, siswa bersama guru membahas hasil kerja, kemudian siswa diberikan pembelajaran berupa nomina dan verba sekait Musikinstrumente. Setelah siswa menguasai beberapa kosakata tentang

Musikinstrumente, siswa dibagi ke dalam delapan kelompok dengan struktur

kelompok heterogen, yaitu terdiri dari perempuan dan laki-laki, siswa dengan prestasi tinggi, sedang dan rendah. Setiap kelompok terdiri atas empat siswa, masing-masing kelompok diberi selembar kertas berisi kotak 4x4 dan 20 gambar. Siswa diingatkan kembali mengenai model pembelajaran Course Review Horay. Setiap kelompok menempelkan gambar sesuai keinginan masing-masing kelompok. Kendala pada saat menempelkan gambar sudah berkurang, karena guru

(33)

35

Dyah Paradhita Ruhiyat, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN NOMINA BAHASA JERMAN. BANDUNG. SKRIPSI DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

satu persatu nomina beserta Artikel-nya. Siswa menyilang gambar dan menuliskan nomor urutan sesuai dengan yang telah diucapkan oleh guru. Kelompok yang mendapat tanda silang empat buah membentuk vertikal, horisontal atau diagonal diwajibkan berteriak “Horay!”. Kelompok yang lebih cepat dan paling banyak menyebutkan “Horay!” adalah pemenang. Guru memberikan rewards kepada kelompok yang menang. Siswa merasa senang dan kelompok lain yang belum menang merasa lebih terpacu lagi untuk menang di pertemuan selanjutnya.

3) Kegiatan Akhir

Pelaksanaan kegiatan akhir pada perlakuan kedua berjalan lancar. Guru dan siswa mendiskusikan kesimpulan dan hal-hal yang tidak dipahami tentang materi yang telah diberi. Lalu guru membahas rencana pertemuan selanjutnya dan memberi salam.

3. Perlakuan 3

Perlakuan ketiga dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 23 September 2014 dari pukul 8.30-10.00 WIB yang diikuti oleh 33 siswa. Berikut paparan pelaksanaan pembelajaran pada perlakuan ketiga:

1) Kegiatan Awal

Kegiatan awal berjalan dengan baik, guru melakukan pengecekan daftar hadir, seluruh siswa hadir dan tidak ada yang terlambat masuk kelas. Kegiatan dilanjutkan dengan pengukuran kemampuan bahasa Jerman siswa, yaitu mengulang materi sebelumnya. Siswa masih ingat beberapa nomina yang telah diajarkan sebelumnya sekait Musikinstrumente. Keadaan kelas menjadi lebih hidup, karena siswa sudah aktif dan tidak merasa ragu dalam mengacungkan tangan jika diberi pertanyaan.

2) Kegiatan Inti

Kegiatan inti diawali dengan dengan mendemonstrasikan beberapa nomina

(34)

36

Dyah Paradhita Ruhiyat, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN NOMINA BAHASA JERMAN. BANDUNG. SKRIPSI DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kosakata tentang Hobby und Freizeit, siswa dibagi ke dalam delapan kelompok dengan struktur kelompok heterogen, yaitu terdiri dari perempuan dan laki-laki, siswa dengan prestasi tinggi, sedang dan rendah. Setiap kelompok terdiri atas empat siswa, masing-masing kelompok diberi selembar kertas berisi kotak 4x4 dan 20 gambar. Siswa diingatkan kembali mengenai Course Review Horay. Setiap kelompok menempelkan gambar sesuai keinginan masing-masing kelompok. Kendala pada saat menempelkan gambar sudah teratasi. Siswa sudah tidak banyak bertanya mengenai teknis penempelan gambar. Setelah semua kelompok selesai

menempelkan gambar, guru menyebutkan satu persatu nomina beserta Artikel-nya. Siswa menyilang gambar dan menuliskan nomor urutan sesuai dengan yang telah diucapkan oleh guru. Kelompok yang mendapat tanda silang empat buah membentuk vertikal, horisontal atau diagonal diwajibkan berteriak “Horay!”. Kelompok yang lebih cepat dan paling banyak menyebutkan “Horay!” adalah pemenang. Guru memberikan rewards kepada kelompok yang menang. Siswa merasa senang telah mendapatkan rewards dan pemenang setiap perlakuan berbeda-beda, sehingga banyak siswa yang mendapat rewards. Kegatan dilanjutkan dengan mendiskusikan beberapa nomina yang telah mereka pelajari dan menyusun dialog mengenai Hobby und Freizeit secara berpasangan menggunakan kalimat “Was machst du in der Freizeit?“ dan “In der Freizeit ... ich ...“. Lalu siswa saling tanya jawab bergiliran.

3) Kegiatan Akhir

Kegiatan akhir perlakuan ketiga yaitu, guru dan siswa mendiskusikan kesimpulan dan hal-hal yang tidak dipahami tentang materi yang telah diberi.. Lalu perpisahan dengan mengucapkan terima kasih dan memberi salam.

Berdasarkan paparan mengenai pelaksanaan pembelajaran yang telah diungkapkan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa siswa mengalami kemajuan yang sangat baik ketika pembelajaran Course Review Horay. Hal tersebut terlihat

(35)

37

Dyah Paradhita Ruhiyat, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN NOMINA BAHASA JERMAN. BANDUNG. SKRIPSI DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memerlukan waktu yang lebih lama dari waktu yang ditentukan. Hal tersebut menyebabkan pembelajaran Course Review Horay tidak berlangsung secara maksimal. Pada perlakuan kedua, siswa sudah lebih memahami aturan pembelajaran Course Review Horay, akan tetapi masih ada yang belum bisa bekerja sama dengan baik dalam kelompoknya. Pada perlakuan ketiga siswa menjadi sangat baik dan sangat lancar dalam pembelajaran Course Review Horay. Seluruh siswa sudah dapat bekerja sama dengan baik sehingga mendapatkan hasil belajar yang maksimal.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Dari nilai rata-rata yang diperoleh kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan bahwa kedua kelas memiliki kemampuan berbicara bahasa Jerman yang sama. Setelah diterapkan model pembelajaran Course Review Horay pada kelas eksperimen, nilai rata-rata yang diperoleh siswa kelas eksperimen meningkat dari 59,79 menjadi 88,64, sedangkan kelas kontrol yang tidak diberikan perlakuan memiliki nilai rata-rata yang tidak jauh berbeda yaitu dari 64,48 menjadi 69,99. Perbedaan penguasaan nomina bahasa Jerman juga terlihat dari hasil uji t independen yang menunjukkan bahwa nilai thitung> ttabel (7,97 > 1.999). Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan berbicara bahasa Jerman siswa di kelas eksperimen dan di kelas kontrol setelah menerima perlakuan.

Dengan kata lain, siswa di kelas eksperimen lebih baik daripada siswa di kelas kontrol dalam penguasaan nomina bahasa Jerman. Karena siswa di kelas eksperimen lebih aktif dibandingkan siswa di kelas kontrol. Siswa di kelas kontrol masih banyak diberikan tugas-tugas, sedangkan siswa di kelas eksperimen lebih banyak siswa yang mencari tahu sendiri. Hal ini sesuai dengan cirri-ciri model pembelajaran kooperatif yaitu kegiatan belajar mengajar yang berorientasi pada

siswa, bukan berorientasi pada guru.

(36)

38

Dyah Paradhita Ruhiyat, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN NOMINA BAHASA JERMAN. BANDUNG. SKRIPSI DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jerman karena model ini menuntut siswa untuk aktif dalam berbicara bahasa Jerman. Hasil penelitian yang telah didapatkan mendukung teori tujuan dari model pembelajaran kooperatif yang diungkapkan oleh Suprijono (2003:61), yaitu “Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar berupa prestasi akademik, toleransi, menerima keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial”. Selain dianjurkan untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif dalam pembelajaran nomina bahasa Jerman, model pembelajaran kooperatif juga dapat mengatasi kurangnya minat siswa dalam pembelajaran

nomina. Pernyataan tersebut terbukti pada saat penelitian, ketika model pembelajaran kooperatif Course Review Horay diterapkan, seluruh siswa ikut aktif dalam kelompok. Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Bonwell dan Eison (Konrad dan Traub, 2005:21):

Es gibt verschiedene Gründe warum kooperatives Lernen so erfolgreich ist. Die Vorstellung, dass Lernende effektiver lernen, wenn sie etwas aktiv tun können bzw. aktivdaran beteiligt sind und nicht nur passiv beobachten oder zuhören wird in der Kognitiven Psychologie aber auch von Experten aus der pädagogischen Praxis schon lange vertreten.

Kutipan di atas kurang lebih berarti, „terdapat beberapa alasan mengapa pembelajaran kooperatif sangat berguna. Anggapan bahwa peserta didik belajar lebih efektif ketika mereka aktif dan ikut terlibat dalam proses pembelajaran, dan tidak hanya mengamati secara pasif atau hanya menyimak sudah lama dibuktikan oleh para ahli bidang psikologi kognitif dan juga para ahli pendidikan‟.

Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa model

(37)

40

Dyah Paradhita Ruhiyat, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN NOMINA BAHASA JERMAN. BANDUNG. SKRIPSI DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, H. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rhineka Cipta.

Balcik, I. dan Röhe, K. 2006. Pons: Deutsche Grammatik und Rechtschreibung. Stuttgart: Ernst Klett Sprachen GmbH.

Bibliographisches Institut & F.A Brockhaus AG. 2007. Duden: Deutsches Universalwörterbuch. Mannheim: Dudenverlag.

Bohn, R. 2000. Probleme der Wortschatzarbeit. München: Goethe-Institut.

Dani, I. 2013. Tipe-tipe Model Pembelajaran Kooperatif. [Online]. Tersedia di: http://pustaka.pandani.web.id/2013/10/model-pembelajaran-kooperatif-tipe.html. Diakses 14 Agustus 2014.

Daryanto. 2013. Inovasi Pembelajaran Efektif. Bandung: Yrama Widya. Engel, U. 1996. Deutsche Grammatik. Heidelberg: Julius Groos Verlag.

Götz, D., dkk. 2003. Langenscheidt Großwörterbuch: Deutsch als Fremdsprache. Berlin und München: Langenscheidt KG.

Heyd, G. 1990. Deutsch Lernen. Frankfurt: Dietersweg.

Isjoni. 2009. Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta.

Konrad, K. dan Traub, S. 2005. Kooperatives Lernen: Theorie und Praxis. Baltmannsweiler: Schneider.

Langenscheidt. 1997. Langenscheidt Großwörterbuch Deutsch als Fremdsprache. Berlin: Berlin und München GmbH.

Lie, A. 2008. Mempraktikan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.

Neubold, J. 2008. Grammatik kurz & bündig DEUTSCH (Der Klassiker zum schnellen Nachschlagen). Stuttgart: Ernst Klett Sprachen GmbH.

(38)

41

Dyah Paradhita Ruhiyat, 2014

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN NOMINA BAHASA JERMAN. BANDUNG. SKRIPSI DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.

Sugiyono. 2013. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suprijono, A. 2013. Cooperative Learning Teori & Aplkasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sutirman. 2013. Media & Model-model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Taniredja, T., dkk. 2013. Model-model Pembelajaran Inovatif dan Efektif. Bandung: Alfabeta.

Gambar

Gambar 3.1 Keterangan :
Tabel 4.1 Nilai Rata-rata Tes Awal dan Tes Akhir

Referensi

Dokumen terkait

Under penalties of perjury, I (full name) ……….…, (designation) ……… ……..declare that I have examined this form, including accompanying schedules and statements, and to

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “ Peningkatan Kemampuan Berpikir Komputasi Siswa Melalui Multimedia Interaktif. Berbasis Quantum Teaching and

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menerapkan model Quantum Teaching And Learning(QTL) dalam multimedia pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan

dengan kehilangan fungsi, sebagai contoh adalah wanita yang akan

buruh nyerep di Afdeling V Unit Usaha Padang Matinggi PT Perkebunan Nusantara IV Kabupaten Simalungun) , disusun sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana

Taxpayers making remittance of USD 1 million or more are required to notify following information to the Banking and Payment Authority by email to paymentsdepartment@bancocentral.tl

Jakarta: Pusat pengembangan Sumberdaya Wanita (PPSW). Ilmu Sosial Dasar Teori dan Konsep

[r]