• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MERENGGA MOTIF BATIK DENGAN MEMANFAATKAN TUMBUHAN SEBAGAI SUMBER GAGASAN DI SMP NEGERI 12 BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MERENGGA MOTIF BATIK DENGAN MEMANFAATKAN TUMBUHAN SEBAGAI SUMBER GAGASAN DI SMP NEGERI 12 BANDUNG."

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

Wita Afriani, 2013

Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Merengga Motif Batik Dengan Memanfaatkan Tumbuhan Sebagai Sumber Gagasan Di Smp Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MERENGGA MOTIF BATIK DENGAN MEMANFAATKAN TUMBUHAN SEBAGAI

SUMBER GAGASAN DI SMP NEGERI 12 BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Seni Rupa

Oleh

WITA AFRIANI

NIM. 0900246

JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Wita Afriani, 2013

Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Merengga Motif Batik Dengan Memanfaatkan Tumbuhan Sebagai Sumber Gagasan Di Smp Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MERENGGA

MOTIF BATIK DENGAN MEMANFAATKAN TUMBUHAN SEBAGAI

SUMBER GAGASAN DI SMP NEGERI 12 BANDUNG

Oleh

Wita Afriani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Wita Afriani 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

Wita Afriani, 2013

Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Merengga Motif Batik Dengan Memanfaatkan Tumbuhan Sebagai Sumber Gagasan Di Smp Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MERENGGA

MOTIF BATIK DENGAN MEMANFAATKAN TUMBUHAN SEBAGAI

SUMBER GAGASAN DI SMP NEGERI 12 BANDUNG

Oleh:

Wita Afriani

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I,

Drs. Maman Tocharman, M.Pd. NIP: 194812251974121001

Pembimbing II

Bandi Sobandi, M.Pd. NIP: 197206131999031001

Mengetahui:

Ketua Jurusan Pendidikan Seni Rupa

(4)

Wita Afriani, 2013

Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Merengga Motif Batik Dengan Memanfaatkan Tumbuhan Sebagai Sumber Gagasan Di Smp Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRAK

Wita Afriani. 2013. MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MERENGGA MOTIF BATIK DENGAN MEMANFAATKAN TUMBUHAN SEBAGAI SUMBER GAGASAN DI SMP NEGERI 12 BANDUNG.

Skripsi: Jurusan Pendidikan Seni Rupa

Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia

Penelitian ini berangkat dari belum optimalnya Siswa dalam memahami merengga motif batik dan pemanfaatan tumbuhan sebagai sumber gagasan, dengan itu tumbuhan dimanfaatkan sebagai sumber gagasan dalam merengga motif batik. Sejalan dengan latar belakang masalah diatas rumusan masalah pada penelitian ini: 1) Bagaimana rencana perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam merengga motif batik dengan memanfaatkan tumbuhan sebagai sumber gagasan di smp negeri 12 bandung? 2) Bagaimana proses perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam merengga motif batik dengan memanfaatkan tumbuhan sebagai sumber gagasan di smp negeri 12 bandung? 3) Bagaimana hasil perbaikan pembelajaran, sebagai hasil meningkatkan kemampuan siswa dalam merengga motif batik dengan memanfaatkan tumbuhan sebagai sumber gagasan di SMP Negeri 12 Bandung?

Metodologi penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data ialah melalui teknik observasi dengan menggunakan lembar observasi untuk observer yang ikut mengamati saat proses pembelajaran, teknik tes berupa tes awal yaitu pra siklus membuat karya berupa gambar motif batik dan tes selanjutnya pada siklus 1, siklus 2, dan siklus 3 membuat karya gambar merengga motif batik dan teknik dokumentasi berupa hasil foto mengenai kegiatan perbaikan pembelajaran dan hasil karya siswa.

Hasil dari penelitian ini diperoleh hasil yang baik dari perbaikan pembelajaran siklus 1, siklus 2 dan ke siklus 3, proses perbaikan pembelajaran dan hasil perbaikan pembelajaran mengalami peningkatan pembelajaran dengan rata-rata siklus 1: 77,8 pada siklus 2: 80,7 dan pada siklus 3: 83,2. Siswa mengetahui benar cara merengga motif batik dengan memanfaatkan tumbuhan sebagai gagasannya.

Kesimpulan dari penelitian yang dilakukan ini bahwa kegiatan proses pembelajaran dalam pokok bahasan merengga motif batik dengan memanfaatkan tumbuhan sebagai sumber gagasan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar.

(5)

Wita Afriani, 2013

Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Merengga Motif Batik Dengan Memanfaatkan Tumbuhan Sebagai Sumber Gagasan Di Smp Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRACT

Wita Afriani. 2013. MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MERENGGA MOTIF BATIK DENGAN MEMANFAATKAN TUMBUHAN SEBAGAI SUMBER GAGASAN DI SMP NEGERI 12 BANDUNG.

Skripsi: Jurusan Pendidikan Seni Rupa

Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia

This study has not been optimal set of students in understanding merengga motif and the use of plants as a source of ideas, with the plant used as a source of ideas in merengga motif. In line with the background of the above problem formulation of the problem in this study: 1) How does learning improvement plan to improve students' skills in merengga motif by using plants as a source of ideas in the country 12 smp bandung? 2) How does the repair process of learning to improve students' skills in merengga motif by using plants as a source of ideas in the country 12 smp bandung? 3) How do the results of the learning improvement, as a result of improving students' skills in merengga motif by using plants as a source of ideas in SMP Negeri 12 Bandung?

Methodology of the research is Classroom Action Research. Techniques used in data collection is through observation techniques using observation sheets for participating observer observed during the learning process, engineering test a preliminary test that makes the work of a pre-cycle batik motifs and subsequent tests in cycle 1, cycle 2, and cycle 3 merengga make drawings and engineering documentation motif of the photos on instructional improvement activities and students' work.

The results of this study obtained good results from the improvement of learning cycle 1 to cycle 2 and cycle 3, the process of improvement of learning and learning outcomes improved learning increased by an average of cycle 1: 77.8 in cycle 2: 80.7 and at Cycle 3: 83.2. Students know the right way merengga motif by utilizing plants as ideas.

The conclusion of this study that the activities undertaken in the process of learning the subject merengga motif by using plants as a source of ideas to improve the ability of students to learn.

(6)

Wita Afriani, 2013

Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Merengga Motif Batik Dengan Memanfaatkan Tumbuhan Sebagai Sumber Gagasan Di Smp Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GRAFIK ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar belakang ... 1

B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Sistematika Penelitian ... 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Pembelajaran ... 8

1. Pengertian Pembelajaran ... 8

2. Tujuan Pembelajaran ... 9

3. Kompetensi Guru ... 10

(7)

Wita Afriani, 2013

Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Merengga Motif Batik Dengan Memanfaatkan Tumbuhan Sebagai Sumber Gagasan Di Smp Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B. Media Pembelajaran ... 11

1. Pengertian Media Pembelajaran ... 11

2. Fungsi dan Kegunaan Media Pembelajaran ... 14

3. Jenis-jenis Media Pembelajaran ... 17

C. Batik ... 18

1. Pengertian Batik ... 18

2. Motif Batik ... 18

a. Pengertian Motif Batik ... 18

b. Penggolongan Motif Batik ... 18

c. Desain Pengubahan Motif ... 27

d. Merengga Motif Batik ... 27

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Penelitian Tindakan Kelas ... 38

1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas ... 38

2. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas ... 39

3. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas ... 39

4. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ... 40

B. Tujuan Penelitian ... 41

C. Tempat penelitian ... 41

D. Waktu Penelitian ... 42

E. Subjek dan Partisipan dalamPenelitian ... 42

F. Desain Penelitian ... 43

G. Teknik Pengumpulan Data ... 48

H. Teknik Analisis Data ... 49

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 50

1. Rencana Perbaikan Pembelajaran ... 50

(8)

Wita Afriani, 2013

Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Merengga Motif Batik Dengan Memanfaatkan Tumbuhan Sebagai Sumber Gagasan Di Smp Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Pra Siklus ... 50

c. Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus 1 ... 51

d. Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus 2 ... 51

e. Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus 3 ... 51

2. Proses Perbaikan Pembelajaran ... 52

a. Proses Perbaikan Pembelajaran Siklus 1... 52

b. Proses Perbaikan Pembelajaran Siklus 2 ... 57

c. Proses Perbaikan Pembelajaran Siklus 3 ... 63

3. Hasil Perbaikan Pembelajaran ... 68

a. Pra Siklus ... 68

b. Hasil Perbaikan Pembelajaran Siklus 1 ... 70

c. Hasil Perbaikan Pembelajaran Siklus 2 ... 72

d. Hasil Perbaikan Pembelajaran Siklus 3 ... 75

e. Rekapitulasi Hasil ... 78

B. Pembahasan 1. Rencana Perbaikan Pembelajaran ... 90

2. Proses Perbaikan Pembelajaran ... 91

3. Hasil Perbaikan Pembelajaran ... 92

BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ... 94

B. Saran ... 95

DAFTAR PUSTAKA ... 96

GLOSARIUM ... 98

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 100

(9)

Wita Afriani, 2013

Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Merengga Motif Batik Dengan Memanfaatkan Tumbuhan Sebagai Sumber Gagasan Di Smp Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Langkah Pelaksanaan Supervisi ... 41

Tabel 3. 2 Jadwal dan Fokus Perbaikan Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan ... 42

Tabel 3. 3 Keadaan Siswa Kelas VIII F Smpn 12 Bandung Berdasarkan Jenis Kelamin ... 45

Tabel 3. 4 Desain Pembelajaran yang Dikembangkan dalam Siklus I ... 45

Tabel 3. 5 Desain pembelajaran yang Dikembangkan pada Siklus ke II ... 46

Tabel 3. 6 Desain Pembelajaran yang Dikembangkan pada Siklus ke III ... 47

Tabel 4. 1 Lembar Observasi siklus 1 ... 56

Tabel 4. 2 Lembar Observasi siklus 2 ... 62

Tabel 4. 3 Lembar Observasi siklus 3 ... 67

Tabel 4.4 Nilai Hail Belajar Merengga Batik dengan Menggunakan Tumbuhan Sebagai Sumber Gagasan Pada Pra Siklus ... 69

Tabel 4.5 Nilai Hail Belajar Merengga Batik dengan Menggunakan Tumbuhan Sebagai Sumber Gagasan Pada Pra Siklus dan Siklus 1 .. 70

Tabel 4.6 Rekapitulasi Nilai Hasil Pembelajaran Merengga Motif Batik dengan Memanfaatkan Tumbuhan Sebagai Sumber Gagasan Pada Pra Siklus Dan Siklus 1 ... 72

Tabel 4.7 Nilai Hail Belajar Merengga Batik dengan Menggunakan Tumbuhan Sebagai Sumber Gagasan Pada Siklus 2 ... 73

(10)

Wita Afriani, 2013

Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Merengga Motif Batik Dengan Memanfaatkan Tumbuhan Sebagai Sumber Gagasan Di Smp Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 4.9 Nilai Hail Belajar Merengga Batik dengan Menggunakan

Tumbuhan Sebagai Sumber Gagasan Pada Siklus 3 ... 76

Tabel 4.10 Rekapitulasi Nilai Hasil Pembelajaran Merengga Motif Batik dengan

Memanfaatkan Tumbuhan Sebagai Sumber Gagasan Pada Siklus 1... 78

Tabel 4.11 Nilai Hail Belajar Merengga Batik dengan Menggunakan

Tumbuhan Sebagai Sumber Gagasan Pada Pra Silus, Siklus 1, Siklus 2,

dan Siklus 3 ... 79

(11)

Wita Afriani, 2013

Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Merengga Motif Batik Dengan Memanfaatkan Tumbuhan Sebagai Sumber Gagasan Di Smp Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Rata-rata Pra Siklus Dan Siklus 1 ... 71

Grafik 4.2 Rata-rata Siklus 2 ... 74

Grafik 4.3 Rata-rata Siklus 3 ... 77

Grafik 4.4 Rata-rata Nilai Merengga Motif Batik dengan

Memanfaatkan Tumbuhan Sebagai Sumber Gagasan Pra Siklus,

(12)

Wita Afriani, 2013

Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Merengga Motif Batik Dengan Memanfaatkan Tumbuhan Sebagai Sumber Gagasan Di Smp Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Motif Banji ... 20

Gambar 2. 2 Motif Ganggong ... 20

Gambar 2. 3 Motif Ceplok ... 21

Gambar 2. 4 Motif Kawung ... 21

Gambar 2. 5 Motif Parang Rusak ... 22

Gambar 2. 6 Motif Lereng atau Liris ... 22

Gambar 2. 7 Motif Semen ... 23

Gambar 2. 8 Motif Tumpal ... 23

Gambar 2. 9 Motif Dinamis ... 24

Gambar 2. 10 Motif Pinggiran... 24

Gambar 2. 11 Bentuk-bentuk Isen ... 26

Gambar 2. 12 Motif atau Ornamen yang diberi Isen ... 26

(13)

Wita Afriani, 2013

Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Merengga Motif Batik Dengan Memanfaatkan Tumbuhan Sebagai Sumber Gagasan Di Smp Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 2. 14 Merengga Bentuk Daun Bunga Sepatu ... 29

Gambar 2. 15 Merengga Bentuk Daun Semacam Tumbuh-Tumbuhan Paku... 30

Gambar 2. 16 Merengga Bentuk Daun Secara Bebas ... 31

Gambar 2. 17 Menyusun Daun Waru ... 32

Gambar 2. 18 Merengga Bunga Tapak Doro ... 33

Gambar 2. 19 Merengga Bunga Mawar ... 34

Gambar 2. 20 Merengga Bunga Secara Bebas ... 35

Gambar 2. 21 Membuat Bentuk Bunga dari Bentuk Geometris ... 36

Gambar 2. 22 Menyusun Satu Bunga Besar yang Lainnya Kecil-kecil ... 37

Gambar 3. 1 Model Spiral Kemmis dan Taggart ... 43

Gambar 4. 1 Guru Memberikan Apersepsi dan Motivasi ... 53

Gambar 4. 2 Siswa Membuat Karya Menstilasi Tumbuhan ... 54

Gambar 4. 3 Siswa Pada Saat Merengga ... 54

Gambar 4. 4 Guru Membahas Materi ... 55

Gambar 4. 5 Siswa Saat diberi Motivasi oleh Guru ... 59

Gambar 4. 6 Siswa Diskusi Mencari Informasi Tentang Isen-Isen dalam Motif Batik ... 59

Gambar 4. 7 Guru Membimbing Siswa Saat Mengamati Tumbuhan sebagai Gagasan ... 60

(14)

Wita Afriani, 2013

Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Merengga Motif Batik Dengan Memanfaatkan Tumbuhan Sebagai Sumber Gagasan Di Smp Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 4. 9 Guru Membahas Karya Siswa ... 61

Gambar 4. 10 Guru Memberikan Apersepsi dan Motivasi ... 64

Gambar 4. 11 Guru Membimbing Siswa Melihat Tumbuhan ... 66

Gambar 4. 12 Guru Membimbing Siswa Pada Saat Merengga Batik ... 66

Gambar 4. 13 Hasil Karya Siswa 22 ... 82

Gambar 4. 14 Hasil Karya Siswa 2 ... 83

Gambar 4. 15 Hasil Karya Siswa 2 ... 84

Gambar 4. 16 Hasil Karya Siswa 15 ... 85

Gambar 4. 17 Hasil Karya Siswa 2 ... 86

Gambar 4. 18 Hasil Karya Siswa 12 ... 87

Gambar 4. 19 Hasil Karya Siswa 1 ... 87

Gambar 4. 20 Hasil Karya Siswa 2 ... 88

Gambar 4. 21 Hasil Karya Siswa 23 ... 89

(15)

Wita Afriani, 2013

Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Merengga Motif Batik Dengan Memanfaatkan Tumbuhan Sebagai Sumber Gagasan Di Smp Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Pernyataan Observer Penelitian ... 100

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 ... 101

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2 ... 107

Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 3 ... 113

Lampiran 5. Lembar Observasi Siklus 1 ... 118

Lampiran 6. Lembar Observasi Siklus 2 ... 119

Lampiran 7. Lembar Observasi Siklus 3 ... 120

Lampiran 8. Hasil Gambar Siswa... 121

Surat Pengesahan Judul Skripsi dari Universitas Pendidikan Indonesia ... 136

Surat Permohonan Izin Penelitian dari Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia ... 138

(16)

Wita Afriani, 2013

Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Merengga Motif Batik Dengan Memanfaatkan Tumbuhan Sebagai Sumber Gagasan Di Smp Negeri 12 Bandung

(17)

1

Wita Afriani, 2013

Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Merengga Motif Batik Dengan Memanfaatkan Tumbuhan Sebagai Sumber Gagasan Di Smp Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum

suatu lembaga pendidikan agar dapat menjadikan siswa mencapai tujuan

pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam mencapai tujuan tersebut siswa

berinteraksi dengan lingkungan belajar yang diatur guru melalui proses

pengajaran. Proses pembelajaran sebagai suatu proses interaksi antara guru dan

murid dimana akan diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar dalam upaya

mencapai tujuan pembelajaran yang berlangsung dalam suatu lokasi dan jangka

waktu tertentu. Proses pembelajaran menuntut guru untuk melakukan inovasi pembelajaran baik dalam menentukan metode maupun media pembelajaran yang

digunakan sesuai dengan perkembangan kebutuhan.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong

upaya-upaya pembaharuan dalam memanfaatkan hasil teknologi dalam pembelajaran.

Hal tersebut menuntut agar guru mampu menggunakan alat-alat yang disediakan

sekolah, dan tidak menutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan

perkembangan dan tuntutan kebutuhan.

Guru yang berkesan dalam menjalankan tugasnya adalah guru yang berhasil

menjadikan siswanya termotivasi dalam pelajaran. Karena itu dalam pengajaran,

guru harus berusaha memahami makna motivasi belajar itu sendiri dan

mengembangkan serta menggerakkan motivasi pembelajaran siswa ke tahap yang

maksimum dalam pencapaian hasil belajar siswa karena gurulah yang merancang

sekaligus menjadi pelaksana dalam proses pembelajaran yang akan berlangsung.

Guru harus mampu mengidentifikasi, menyusun dan mengembangkan serta

menilai bahan atau materi, memilih strategi, memilih media dan model

pembelajaran yang tepat dalam upaya pencapaian tujuan pembelajaran. Guru

(18)

2

Wita Afriani, 2013

Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Merengga Motif Batik Dengan Memanfaatkan Tumbuhan Sebagai Sumber Gagasan Di Smp Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

memungkinkan siswa memiliki hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan

pembelajaran secara konvensional.

Agar pembelajaran lebih baik harus adanya peningkatan dalam pembelajaran

selain guru dalam penyampaian pembelajaran harus ditingkatkan dalam media

pembelajaran yang digunakan harus ditingkatkan pula. Agar sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang

mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar. Media

pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pembelajaran yang

pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya.

Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian

guru dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, guru perlu mempelajari

bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan

pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Dengan media,

pemikiran, ide, gagasan atau suatu materi akan lebih optimal dikomunikasikan.

Komunikasi tersebut dapat disampaikan secara lisan, tulisan, gambar atau model

tiga dimensi.

Ada beberapa jenis media pembelajaran yang biasa digunakan dalam proses

pembelajaran Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2005: 3-4) membagi media

pembelajaran menjadi empat golongan yaitu:

Pertama, media grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster, kartun, komik. Kedua, media tiga dimensi yaitu dalam bentuk model seperti model padat (solid model), model penampang, model susun, model kerja, mock up, diorama. Ketiga, media proyeksi seperti slide, film strips, film, penggunaan OHP. Keempat, penggunaan lingkungan sebagai media pembelajaran.

Selain pengelompokan media berdasarkan pendapat di atas, ada juga yang

berpandangan bahwa media terdiri dari media gambar diam, media menggunakan

display, tumbuhan sebagai media, barang bekas sebagai media dan lingkungan

sebagai media pembelajaran. Tumbuhan merupakan bentuk tiga dimensi yang

(19)

3

Wita Afriani, 2013

Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Merengga Motif Batik Dengan Memanfaatkan Tumbuhan Sebagai Sumber Gagasan Di Smp Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

motif batik. Merengga bisa disebut juga menstilasi bentuk yaitu bentuk alam yang

telah diubah dan disederhanakan namun masih dapat dikenal bentuk aslinya.

Tumbuhan sangat baik digunakan sebagai media dan gagasan dalam pembelajaran

merengga motif batik karena tumbuhan sangat mudah ditemukan di lingkungan

sekitar sehingga siswa dengan mudah dapat menemukan tumbuhan dan bahkan

setiap hari dapat melihat tumbuhan.

Tumbuhan dapat direngga sebagai motif batik, sehingga siswa dapat

menciptakan motif-motif batik baru, dan melalui batik siswa dapat

mengekspresikan jiwanya. Siswa SMP Negeri 12 Bandung sangat kurang dalam

mengekspresikan dirinya dalam membuat motif batik dilihat dari karya siswa

sebelumnya yang membuat motif batik tanpa memakai gagasan dari lingkungan

sekitar seperti tumbuhan. Pemanfaatan lingkungan sekitar untuk pembelajaran

belum dilakukan dengan oftimal. Dengan adanya permasalahan ini maka harus

ditingkatkan kualitas pembelajaran di SMP Negeri 12 Bandung dalam hal

pembelajaran Seni Budaya.

Pokok pembahasan atau materi tentang batik merupakan salah satu jenis

kompetensi yang dipilih SMP Negeri 12 Bandung materi ini terdapat di kelas VIII

yang mana harus mempelajari Seni Rupa Terapan Nusantara, di antaranya adalah

Batik yang merupakan keterampilan untuk memperkuat motivasi belajar siswa.

Dalam membuat batik tidak terlepas dari pembuatan desain awal yaitu

menciptakan motif-motif batik baru, motif-motif batik baru dapat diambil dari

memanfaatkan tumbuhan sebagai sumber gagasan.

Berdasarkan pemikiran tersebut, penulis tertarik untuk mengangkat

permasalahan yang berkaitan dengan proses pelaksanaan kegiatan pembelajaran

menggambar motif batik dengan cara memanfaatkan tumbuhan sebagai

gagasannya, dengan demikian penulis mengadakan suatu Penelitian Tindakan

Kelas dengan judul: “Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Merengga

Motif Batik dengan Memanfaatkan Tumbuhan sebgai Sumber Gagasan di

(20)

4

Wita Afriani, 2013

Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Merengga Motif Batik Dengan Memanfaatkan Tumbuhan Sebagai Sumber Gagasan Di Smp Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B. Identifikasi dan Pembatasan masalah

Dalam suatu proses pembelajaran tidak selamanya proses pembelajaran

tersebut sesuai dengan rencana pembelajaran yang akan disampaikan,

permasalahan tersebut di antaranya dapat disebabkan karena:

1. Setiap kemampuan kreativitas dan bakat siswa berbeda, dimana siswa ada yang

kreatifitas dan bakatnya tinggi dan ada yang kurang kreatif dan kurang

berbakat.

2. Metode pembelajaran yang digunakan kurang variatif yang menyebabkan

siswa kurang antusias dalam melaksanakan proses pembelajaran dikelas

sehingga berpengaruh pada tingkat kemampuan imajinasi dalam

mengekspresikan ide dan gagasannya.

3. Pemanfaatan tumbuhan khususnya tumbuhan pada pembelajaran batik belum

dimanfaatkan sebagai sumber gagasan.

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka penulis membatasi

permasalahan penelitian ini yaitu pemanfaatan tumbuhan sebagai media untuk

meningkatkan kemampuan siswa dalam merengga motif batik.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, maka yang menjadi

permasalahan pokok dari penelitian ini adalah “Bagaimanakah gambaran umum

tentang pelaksanaan kegiatan pembelajaran dalam merengga motif batik dengan

memanfaatkan tumbuhan sebagai sumber gagasan di SMP Negeri 12 Bandung?”

Adapun masalah yang merupakan pertanyaan dalam penelitian ini

(21)

5

Wita Afriani, 2013

Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Merengga Motif Batik Dengan Memanfaatkan Tumbuhan Sebagai Sumber Gagasan Di Smp Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Bagaimana merencanakan perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan

kemampuan siswa dalam merengga motif batik dengan memanfaatkan

tumbuhan sebagai sumber gagasan di SMP Negeri 12 Bandung?

2. Bagaimana melaksanakan perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan

kemampuan siswa dalam merengga motif batik dengan memanfaatkan

tumbuhan sebagai sumber gagasan di SMP Negeri 12 Bandung?

3. Bagaimana hasil perbaikan pembelajaran sebagai hasil meningkatkan

kemampuan siswa dalam merengga motif batik dengan memanfaatkan

tumbuhan sebagai sumber gagasan di SMP Negeri 12 Bandung?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

sejauh mana proses pelaksanaan pembelajaran menggambar motif batik dengan

memanfaatkan tumbuhan sebagai gagasan yang dilakukan di SMP Negeri 12

Bandung.

Adapun rincian dari penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Memperoleh gambaran rencana perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan

kemampuan siswa dalam merengga motif batik dengan memanfaatkan

tumbuhan sebagai sumber gagasan di SMP Negeri 12 Bandung.

2. Memperoleh gambaran proses perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan

kemampuan siswa dalam merengga motif batik dengan memanfaatkan

tumbuhan sebagai sumber gagasan di SMP Negeri 12 Bandung.

3. Menemukan hasil perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan

siswa dalam merengga motif batik dengan memanfaatkan tumbuhan sebagai

sumber gagasan di SMP Negeri 12 Bandung.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

(22)

6

Wita Afriani, 2013

Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Merengga Motif Batik Dengan Memanfaatkan Tumbuhan Sebagai Sumber Gagasan Di Smp Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Penulis dapat memperoleh pengetahuan secara tertulis dan secara praktis

tentang proses meningkatkan kemampuan siswa dalam menggambar batik dengan

memanfaatkan tumbuhan sebagai gagasan di SMP Negeri 12 Bandung.

2. Bagi Jurusan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan pertimbangan

bagi Jurusan Pendidikan Seni rupa UPI untuk meningkatkan mutu lulusannya

supaya dapat memenuhi tuntutan zaman.

3. Bagi Perkembangan Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini sebagai salah satu upaya untuk menemukan model

pembelajaran merengga motif batik dengan memanfaatkan tumbuhan sebagai

gagasan sehingga dapat tercipta motif-motif batik baru.

4. Bagi Siswa

Siswa dapat mengembangkan ide atau gagasannya untuk meningkatkan

kemampuan menggambar batik dengan memanfaatkan tumbuhan.

5. Bagi SMP Negeri 12 Bandung

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dalam mendidik siswa ke

arah yang lebih baik lagi dengan pembelajaran di SMP Negeri 12 Bandung yang

lebih bervariasi sehingga lulusan yang dihasilkan berkualitas.

F. Sistematika Penelitian

Hasil penelitian akan disusun dalam lima bab yang terdiri dari Pendahuluan,

Tinjauan Pustaka, Metodologi Penelitian, Pembahasan, dan Kesimpulan.

Pembagian ini bertujuan memudahkan penulisan dan sistematisasi dalam

memahami penulisan.

Bab I Pendahuluan. dalam bab ini akan diuraikan secara lebih rinci mengenai

latar belakang masalah. Di sini, penulis memaparkan alasan memilih judul

penelitian. Selain itu bab ini juga berisi perumusan dan pembatasan masalah yang

(23)

7

Wita Afriani, 2013

Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Merengga Motif Batik Dengan Memanfaatkan Tumbuhan Sebagai Sumber Gagasan Di Smp Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mengarahkan pembahasan, tujuan penelitian, metode penelitian dan sistematika

penulisan.

Bab II Tinjauan Pustaka. Bab ini merupakan sebuah tinjauan kepustakaan dan

kajian teoritis dari berbagai referensi yang berhubungan dengan masalah yang

sedang dikaji.

Bab III Metodologi Penelitian. Pada bab ini dijelaskan secara menyeluruh

mengenai langkah-langkah, metode dan teknik penelitian yang dilakukan. Semua

prosedur serta tahapan-tahapan penelitian mulai dari perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan dan refleksi pada penelitian Tindakan Kelas ini diuraikan secara

terperinci. Hal ini dilakukan untuk memudahkan penulis dalam memberikan

arahan dalam pemecahan mengenai permasalahan penelitian yang akan dikaji.

Bab IV Pembahasan. Bab ini merupakan isi utama dari tulisan sebagai

jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam rumusan masalah. Pada

bab ini dituangkan semua kemampuan penulis untuk memaparkan hasil temuan di

lapangan mengenai “Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Merengga Motif

Batik dengan Memanfaatkan Tumbuhan sebagai Sumber Gagasan di SMP Negeri

12 Bandung” Penulis menganalisis serta merekonstruksi data-data serta fakta yang

telah ditemukan di lapangan. Tentunya pembahasan di sini telah disesuaikan

dengan rumusan dan pembatasan masalah yang telah ditentukan sejak awal. Pada

bab ini diuraikan juga mengenai jawaban-jawaban permasalahan penelitian.

Bab V Kesimpulan. Bab ini mengemukakan kesimpulan yang merupakan

jawaban peneliti terhadap masalah-masalah secara keseluruhan. pada dasarnya

dalam bab ini dituangkan interpretasi penulis setelah melakukan penelitian

tersebut. Bab ini bukan merupakan rangkuman penelitian, melainkan hasil

(24)

Wita Afriani, 2013

Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Merengga Motif Batik Dengan Memanfaatkan Tumbuhan Sebagai Sumber Gagasan Di Smp Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Penelitian Tindakan kelas

1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari classroom

Action Research (Penelitian tindakan yang dilakukan) di kelas (Daryanto 2011:

3). Pendapat lain dikemukakan oleh Wardhani, dkk (2007: 1.4) bahwa:

Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.

Suharsimi, Suhardjono dan Supardi (Mulyasa 2012: 10) menjelaskan PTK

dengan kata-kata yang tergabung di dalamnya, yakni: Penelitian + Tindakan +

Kelas, dengan paparan sebagai berikut:

a. Penelitian-menunjuk pada kegiatan mencermati suatu objek, dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

b. Tindakan- menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk peserta didik.

c. Kelas-dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok peserta didik dalam waktu sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.

Pendapat lain mengenai Penelitian Tindakan Kelas dikemukakan oleh Suyadi

(2012: 3) yang menyatakan bahwa: “Penelitian tindakan Kelas adalah

pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja

dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan”. Menurut John

Elliot (Daryanto, 2011: 3) menyatakan bahwa:

(25)

Wita Afriani, 2013

Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Merengga Motif Batik Dengan Memanfaatkan Tumbuhan Sebagai Sumber Gagasan Di Smp Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan pengaruh yang menciptakan hubungan antara evaluasi diri dengan perkembangan professional.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat ditarik suatu kesimpulan

bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu pengamatan yang dilakukan untuk

meningkatkan kualitas dan memperbaiki kinerja dalam dunia nyata. Dan

merupakan upaya untuk mencermati kegiatan belajar siswa dengan memberikan

tindakan yang dilakukan oleh guru bersama-sama siswa dengan tujuan dan

maksud untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

2. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas

Berdasarkan pengertian di atas Penelitian Tindakan Kelas dapat di kaji

ciri-cirinya diantaranya yang dikemukakan oleh Wardhani, dkk (2007: 1.5) sebagai

berikut:

a. Adanya Masalah dalam PTK dipicu oleh munculnya kesadaran pada diri guru bahwa praktik yang dilakukan selama ini dikelas mempunyai masalah yang perlu diselesaikan. Dengan perkataan lain, guru merasa bahwa ada sesuatu yang perlu diperbaiki dalam praktik pembelajaran yang dilakukan selama ini, dan perbaikan diprakarsai dari dalam diri guru sendiri (an inquiry of practice from within), bukan oleh orang dari luar. b. Self-reflective inquiry, atau penelitian melalui refleksi diri, merupakan

ciri PTK yang paling esensial. Berbeda dengan penelitian biasa yang mengumpulkan data dari lapangan atau objek atau tempat lain sebagai responden, maka PTK mempersyaratkan guru mengumpulkan data dari praktiknya sendiri melalui refleksi diri. Pengumpul data adalah guru yang terlibat dalam kegiatan praktik, sehingga dalam hal ini guru mempunyai fungsi ganda, yaitu sebagai guru dan sebagai peneliti.

c. Penelitian Tndakan Kelas dilakukan di dalam kelas, sehingga fokus penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan siswa dalam melakukan interaksi.

d. Penelitian Tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran. Perbaikan dilakukan secara bertahap dan terus menerus, selama kegiatan penelitian dilakukan. Oleh karena itu, dalam PTK dikenal adanya siklus pelaksanaan berupa pola: prencanaan-pelaksanaan-observasi-refleksi-revisi (perencanaan ulang.

(26)

Wita Afriani, 2013

Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Merengga Motif Batik Dengan Memanfaatkan Tumbuhan Sebagai Sumber Gagasan Di Smp Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Penelitian Tindakan Kelas mempunyai manfaat yang sangat besar baik untuk

guru, siswa dan sekolah juga mutu pembelajaran siswa yang menjadi meningkat

dengan adanya PTK. Wardhani, dkk (2007: 1.19) menjelaskan lebih terperinci

tentang manfaat Penelitian Tindakan Kelas bagi guru, siswa, dan sekolah sebagai

berikut:

1. Manfaat PTK bagi Guru:

a. PTK dapat dimanfaatkan oleh guru untuk memperbaiki pembelajaran yang

dikelolanya karena memang sasaran akhir PTK adalah perbaikan

Pembelajaran.

b. Dengan melakukan PTK guru dapat berkembang secara propesional karena

dapat menunjukan bahwa ia mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran

yang dikelolanya. Dengan perkataan lain, guru mampu menunjukan

otonominya sebagai pekerja profesional.

2. Manfaat PTK bagi pembelajaran/siwa

Dengan adanya PTK kesalahan dalam proses pembelajaran akan cepat

dianalisis dan diperbaiki, sehingga kesalahan tersebut tidak akan berlanjut.

Jika kesalahan dapat diperbaiki, hasil belajar siswa diharapkan akan

meningkat.

3. Manfaat PTK bagi Sekolah

PTK memberikan Sumbangan yang positif terhadap kemajuan sekolah, yang

tercermin dari peningkatan kemampuan profesional para guru, perbaikan

proses dan hasil belajar siswa, serta kondusifnya iklim pendidikan di Sekolah

tersebut.

4. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

Pada prosedur PTK dilakukan 3 siklus atau lebih, tiap siklus terdapat

beberapa tindakan. Seperti yang dikemukakan oleh Hopkins dalam Dadang

S.(2007: 381) tindakan atau langkah-langkahnya sebagai berikut:

(27)

Wita Afriani, 2013

Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Merengga Motif Batik Dengan Memanfaatkan Tumbuhan Sebagai Sumber Gagasan Di Smp Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pada kegiatan ini peneliti mengobservasi guru yang sedang mengajar dan mengumpulkan data. Ketiga,Pertemuan Balikan (Feedback Conference), peneliti dan guru mengadakan diskusi untuk saling memberi invormasi tentang penggunaan penilaian non tes yang dilaksanakan sebelum, selama dan sesudah peoses pembelajaran.

Dari ketiga langkah tersebut dapat saling berulang dalam bentuk siklus

hingga tujuan perbaikan pembelajaran tercapai sesuai yang diharapkan. Ketiga

langkah tindakan diatas dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.1

Langkah Pelaksanaan Supervisi Dadang (2007: 381)

B. Tujuan penelitian

Penelitian bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam merengga

motif batik dengan memanfaatkan tumbuhan sebagai gagasannya.

C. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII F SMP Negeri 12 Bandung, Jln.

Setiabudhi No.159 Bandung, pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan atas dasar

beberapa pertimbangan, di antaranya:

1. Kemampuan siswa dalam merengga atau menstilasi dirasakan masih belum

optimal;

2. Siswa belum memahami benar tentang merengga batik;

3. Pemanfaatan lingkungan dalam proses pembelajaran belum dilaksanakan

secara optimal;

PLANNING CONFERENCE

CLASSROOM OBSERVATION FEEDBACK

(28)

Wita Afriani, 2013

Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Merengga Motif Batik Dengan Memanfaatkan Tumbuhan Sebagai Sumber Gagasan Di Smp Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4. Proses pembelajaran membuat motif batik belum dilaksanakan dengan

optimal sehingga dengan penelitian ini memberikan konstribusi terhadap

perbaikan proses pembelajaran; dan

5. Peneliti adalah pengajar Mata Pelajaran Seni budaya dan keterampilan di

SMPN 12 Bandung.

D. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada pembelajaran Mata Pelajaran Seni Budaya dan

Keterampilan dimulai dari tanggal 01 April 2013 sampai dengan 15 April 2013

adapun jadwal pelaksanaannya sebagai berikut:

Tabel 3.2

Jadwal dan Fokus Perbaikan Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan

No Waktu Siklus Fokus perbaikan

1. 01 April 2013 1 Siswa dapat membuat stilasi

tumbuhan

2. 08 April 2013 2 Siswa dapat membuat ornamen

isian atau isen dalam motif batik

3. 15 April 2013 3 Siswa dapat membuat motif batik

dan mengkomposisikan dengan

memanfaatkan tumbuhan sebagai

gagasannya berdasarkan hasil

stilasi

E. Subjek dan partisipan dalam penelitian

Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa dalam merengga motif batik

(29)

Wita Afriani, 2013

Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Merengga Motif Batik Dengan Memanfaatkan Tumbuhan Sebagai Sumber Gagasan Di Smp Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

tumbuhan sebagai gagasannya. Aspek yang dianalisis menyangkut kemampuan

siswa dalam membuat karya dari merengga motif batik berdasarkan kegiatan

melihat langsung tumbuhan dan menjadikan tumbuhan sebagai gagasan.

Partisipan penelitian adalah siswa kelas VIII F SMPN 12 Bandung dan teman

sejawat/observer sebagai kolaborator dalam penelitian yaitu Guru Seni Budaya

dan Keterampilan.

F. Desain penelitian

Rancangan desain penelitian yang dilakukan dikembangkan dari Penelitian

Tindakan Kelas Model Spiral dari Kemmis dan Taggart (Wiriaatmadja, 2008: 66)

yaitu semua kegiatan ini dilakukan pada tahap perencanaan (plan), lalu tindakan

(act), pengamatan (observe), refleksi (reflect), dan selanjutnya direvisi kembali

(30)

Wita Afriani, 2013

Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Merengga Motif Batik Dengan Memanfaatkan Tumbuhan Sebagai Sumber Gagasan Di Smp Negeri 12 Bandung

[image:30.595.120.510.119.615.2]

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 3.1

Model Spiral Kemmis dan Taggart Sumber: Wiriaatmadja, 2008: 6

Prosedur Umum Penelitian Tindakan Kelas

1. Mengidentifikasi masalah penelitian dan pemebelajaran

(31)

Wita Afriani, 2013

Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Merengga Motif Batik Dengan Memanfaatkan Tumbuhan Sebagai Sumber Gagasan Di Smp Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Merencanakan perbaikan pembelajaran dengan menyusum Rencana

Pembelajaran 1 (RP 1)

4. Menentukan teman sejawat untuk membantu mengamati proses pembelajaran

5. Menyiapkan pelaksanaan pembelajaran, termasuk menyiapkan teman sejawat

dengan tugas yang harus dilakukan ketika membantu mengumpulkan data

selama pembelajaran

6. Melaksanakan perbaikan pembelajaran

7. Menganalisis data dan melakukan refleksi tentang pembelajaran yang

dilakukan pada pembelajaran 1

8. Membuat laporan singkat tentang pelaksanaan perbaikan pembelajaran 1

9. Membuat rencana perbaikan dengan rencana pembelajaran 2 (RP 2)

10.Melaksanakan Rencana Pembelajaran 2

11.Menganalisis data dan melakukan refleksi tentang pembelajaran yang

dilaksanakan pada pembelajaran 2

12.Membuat laporan singkat tentang pelaksanaan perbaikan pembelajaran 2

13.Membuat Rencana perbaikan dengan rencana pembelajaran 3 (RP 3)

14.Melaksanakan rencana pembelajaran 3

15.Menganalisis data dan melaksanakan refleksi mengenai pembelajaran 3

16.Membuat laporan pelaksanaan pembelajaran keseluruhan

Atas dasar model di atas, serta prosedur umum dalam penelitian tindakan

kelas desain pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian adalah sebagai

[image:31.595.109.515.134.651.2]

berikut:

Tabel 3.4

(32)

Wita Afriani, 2013

Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Merengga Motif Batik Dengan Memanfaatkan Tumbuhan Sebagai Sumber Gagasan Di Smp Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tahap Deskripsi Kegiatan

A. Perencanaan Guru membuat Rencana Perbaikan Pembelajaran

ke-1 yaitu menugaskan siswa untuk dapat membuat

stilasi dari tumbuhan sebagai landasan untuk

membuat motif batik

B. Pelaksanaan 1. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai

materi tentang cara menstilasi tumbuhan

2. Siswa melihat tumbuhan dan mengklasifikasikan

tumbuhan yang dapat di stilasi

3. Siswa menggambar tumbuhan dan di stilasi

dengan dibimbing oleh guru

C. Pengamatan Saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar,

pengamatan dilakukan oleh observer menggunakan

panduan observasi yang telah dibuat

D. Refleksi Siswa sangat antusias saat mengerjakan tugas yang

diberikan guru, apalagi saat anak mengamati

tumbuhan akan tetapi anak mendapat kesulitan dalam

menstilasi tumbuhan. Dari hasil pelaksanaan

perbaikan pembelajaran dan diskusi dengan teman

sejawat ternyata guru belum memberikan penguatan

secara menyeluruh tentang materi pembelajaran yang

dilaksanakan dan terlalu cepat dalam memberikan

penjelasan sehingga anak kurang memahami apa

yang dimaksud dengan menstilasi dan diperlukan

(33)

Wita Afriani, 2013

Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Merengga Motif Batik Dengan Memanfaatkan Tumbuhan Sebagai Sumber Gagasan Di Smp Negeri 12 Bandung

[image:33.595.120.506.163.743.2]

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.5

Desain pembelajaran yang Dikembangkan pada Siklus ke II

Tahap Deskripsi Kegiatan

A. Perencanaan Guru membuat Rencana Pembelajaran 2 dengan

menyiapkan materi yang lebih detail tentang cara

merengga tumbuhan atau menstilasi tumbuhan. Dan

tentang memberikan isen-isen pada motif hasil stilasi.

B. Pelaksanaan 1. Siswa dan guru memulai pembelajaran yaitu

dengan langkah awal guru memberikan materi

tentang cara menstilasi tumbuhan dengan materi

yang lebih dipahami oleh siswa.

2. Siswa mengamati tumbuhan dilingkungan sekitar

3. Siswa menggambar tumbuhan dan menstilasinya

dengan bimbingan guru

C. Pengamatan Observer mengamati pelaksanaan kegiatan

pembelajaran yang dilakukan oleh guru

D. Refleksi Pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus ke-2

guru sudah memberikan penjelasan yang cukup

dipahami dengan jelas cara menstilasi tumbuhan

sehingga siswa dapat memahaminya.

Kegiatan perbaikan pembelajaran siklus ke-2 nilai

rata-rata siswa ada peningkatan tetapi perbaikan

belum memuaskan karena ada anak yang belum

mencapai standar ketuntasan belajar mengajar, oleh

sebab itu maka perbaikan pembelajaran siklus ke-3

(34)

Wita Afriani, 2013

Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Merengga Motif Batik Dengan Memanfaatkan Tumbuhan Sebagai Sumber Gagasan Di Smp Negeri 12 Bandung

[image:34.595.119.506.172.749.2]

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.6

Desain Pembelajaran yang Dikembangkan pada Siklus ke III

Tahap Deskripsi Kegiatan

A. Perencanaan Guru menyiapkan Rencana Perbaikan Pembelajaran 3

yaitu materi tentang pembelajaran merengga motif

batik dan cara mengkomposisikan letak desain batik

dengan penguasaan bidang gambar

B. Pelaksanaan 1. Guru memberikan materi tentang cara

pembuatan desain motif batik dan cara

mengkomposisikan letak gambar disesuaikan

dengan bidang gambar serta penempatan

isen-isen pada motif yang dibuat

2. Siswa membuat karya berupa desain batik dan

guru membimbing siswa

C. Pengamatan Pengamatan dilakukan oleh observer selama

pembelajaran berlangsung menggunakan instrumen

pengamatan yang telah dibuat.

D. Refleksi Materi dan metode serta media pem belajaran sudah

dilaksanakan dengan maksimal. Materi tentang

merengga motif batik dengan memanfaatkan

tumbuhan sebagai sumber gagasan sudah

tersampaikan dan dipahami oleh peserta didik.

Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan nilai dari

siklus ke-1 ke siklus ke-2 dan akhirnya di siklus ke-3

(35)

Wita Afriani, 2013

Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Merengga Motif Batik Dengan Memanfaatkan Tumbuhan Sebagai Sumber Gagasan Di Smp Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Ada beberapa perbedaan antara siklus 1, 2 dan 3 diantaranya pada fokus

kegiatan dan metode yang digunakan akan tetapi media dan tujuan tetap sama

yaitu meningkatkan kemampuan siswa dalam merengga motif batik dengan

memanfaatkan tumbuhan sebagai sember gagasan.

G. Teknik Pengumpulan data

Dalam pengumpulan data dalam penelitian ini data yg digunakannya adalah

tentang kemampuan siswa dalam merengga batik dengan memanfaatkan

tumbuhan sebagai sumber gagasannya. Untuk memperoleh data peneliti

menggunakan teknik tes, wawancara, observasi, catatan harian dan dokumentasi.

1. Dalam penelitian yang dilakukan menggunakan Tes sebagai teknik

pengumpulan data. Tes adalah alat ukur yang diberikan kepada individu

untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang diharafkan baik secara tertulis,

secara lisan atau secara perbuatan. Hasil pengukuran ini biasanya berupa data

kuantitatif (sebagian besar), bisa pula berupa kualitatif. Data kuantitatif dari

alat ukur ini umumnya data interval, sehingga dapat diolah dengan

teknik-teknik statistika (Sudjana 2001: 100). Tes disini adalah berupa tes gambar

dari pra siklus dan siklus. Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam

penguasaan pembelajaran. Tes yang dilakukan sesuai dengan tujuan

pembelajaran pada rencana perbaikan pembelajaran.

2. Observasi yang digunakan untuk mengamati proses pembelajaran merengga

motif batik dengan memanfaatkan tumbuhan sebagai gagasan. Ngalim

Purwanto mengatakan bahwa Observasi ialah metode atau cara-cara

menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah

laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung

(Basrowi, 2008: 93). Observasi pada penelitian ini pengamatan dilakukan

(36)

Wita Afriani, 2013

Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Merengga Motif Batik Dengan Memanfaatkan Tumbuhan Sebagai Sumber Gagasan Di Smp Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dilakukan pada siswa. Observasi dilakukan untuk memperoleh hasil

pembelajaran yang dilakukan siswa dan guru selama pembelajaran dengan

menggunakan lembar observasi.

3. Dokumentasi dimaksudkan untuk menghasilkan data berupa Photo pada saat

proses perbaikan pembelajaran. Dokumentasi merupakan suatu cara

pengumpulan data yang menghasilkan catatan-catatan penting yang

berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data

yang lengkap, sah dan bukan berdasarkan perkiraan (Basrowi 2008: 158).

Dilakukan untuk memperkuat data-data yang telah dilakukan, dokumentasi

berupa proses pembelajaran yang dilakukan dan hasil karya gambar siswa.

Keabsahan sebuah data peneliti menggunakan teknik triangulasi dan

pemeriksaan dengan observer atau kolaborator melalui diskusi. Teknik triangulasi

membandingkan hasil tes, wawancara dan observasi. Teknik pemeriksaan dengan

kolaborator melalui diskusi dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara

dan hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan kolaborator, yaitu

Yuyun Poniah S.Pd., selaku Guru Seni Budaya dan Keterampilan di SMPN 12

Bandung. Bertujuan untuk membuat agar peneliti tetap mempertahankan sikap

terbuka dan kejujuran, diskusi dengan kolaborator ini memberikan suatu

kesempatan awal yang baik untuk memulai menjajaki dan menguji hipotesis kerja

yang muncul dari pemikiran peneliti.

H. Teknik Analisis Data

Sebuah data harus dianalisis yaitu dengan cara data yang diperoleh dari

kegiatan tes dan hasil observasi dari kegiatan pembelajaran dianalisis secara

kualitatif dikaji tindakan tiap siklus.

Secara kualitatif yaitu dilakukan dengan cara mengkaji dan membandingkan

hasil sebelum tindakan dan sesudah tindakan, dilakukan dengan cara perhitungan

presentase. Pengolahan data (hasil pembelajaran) dilakukan dengan cara

(37)

Wita Afriani, 2013

Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Merengga Motif Batik Dengan Memanfaatkan Tumbuhan Sebagai Sumber Gagasan Di Smp Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dilakukan dengan cara memberikan nilai kemudian menentukan tingkat kualitas

gambar anak bagi anak yang sudah mendapatkan nilai rata-rata sesuai dengan

kriteria ketuntasan minimum sudah termasuk lulus atau berhasil. Dengan

menganalisis hasil tes, hasil observasi dan hasil dokumentasi membandingkan dari

[image:37.595.119.509.229.613.2]
(38)

94

Wita Afriani, 2013

Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Merengga Motif Batik Dengan Memanfaatkan Tumbuhan Sebagai Sumber Gagasan Di Smp Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari pengolahan data pada Bab IV maka hasil penelitian ini

dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merengga motif batik dengan

memanfaatkan tumbuhan sebagai sumber gagasan dapat meningkatkan

kemampuan siswa. Secara khusus berdasarkan rumusan masalah penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini maka dapat disimpulkan:

1. Rencana perbaikan pembelajaran yang disusun oleh peneliti dan observer

pada siklus 1 rencana perbaikan pembelajaran berfokus pada merengga motif

batik sederhana. Siklus 2 berfokus pada membuat isen-isen hasil stilasi atau

hasil renggaan. Dan siklus 3 berfokus pada motif batik hasil stilasi di berikan

isen-isen serta dikomposisikan sehingga terbentuk motif batik.

2. Pada pembelajaran ini guru mendapat kesulitan dalam memberikan materi

tentang merengga karena siswa sebelumnya tidak tahu sama sekali apa yang

disebut dengan merengga dengan adanya penelitian tindakan kelas ini siswa

sudah memahami apa yang dimaksud dengan merengga dan membuat motif

batik. Media tumbuhan yang sangat mudah ditemukan dilingkungan sekitar

bahkan dilingkungan sekolah sehingga pembelajaran dapat berjalan lancar

karena siswa tidak perlu jauh mencari tumbuhan yang akan dijadikan gagasan

dalam merengga motif batik. Sehingga media dalam pembelajaran sangat

mudah digunakan dengan baik sesuai tujuan pembelajaran.

3. Hasil pembelajaran dengan penerapan metode pembelajaran menggunakan

tumbuhan sebagai gagasan dalam merengga motif batik di SMPN 12

Bandung berjalan dengan efektif. Pembelajaran dapat disimpulkan efektif

karena hasil terakhir siswa aktif mengikuti pembelajaran, hal ini dilihat dari

(39)

95

Wita Afriani, 2013

Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Merengga Motif Batik Dengan Memanfaatkan Tumbuhan Sebagai Sumber Gagasan Di Smp Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

baik. Hasil nyata yang dapat dilihat langsung berupa penguasaan materi

berdasarkan lembar observasi. Dengan demikian tujuan penyampaian

bahan/materi pembelajaran dapat lebih cepat diserap oleh siswa.

4. Berdasarkan kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan tumbuhan sebagai

gagasan dalam merengga motif batik yang telah dilakukan, diperoleh hasil

peningkatan ke arah positif dan berhasil dengan tuntas. Hal ini terlihat dari

rata-rata hasil pembelajaran pada siklus 1 sebesar 77,8 % meningkat pada

siklus 2 sebesar 80,3 % dan pada siklus 3 menjadi 100 % artinya selurus

siswa mencapai nilai SKBM. Dengan itu penelitian tindakan kelas berhasil

terlihat dari presentase dan rata-rata persiklus dan kemampuan siswa dalam

merengga motif batik dengan memanfaatka tumbuhan sebagai sumber

gagasan menjadi meningkat.

B. Saran

Setelah mengadakan penelitian dan mengkaji mengenai meningkatkan

kemampuan siswa dalam merengga motif batik dengan memanfaatkan tumbuhan

sebagai sumber gagasan di SMPN 12 Bandung, peneliti memberikan saran

mengenai masalah ini sebagai berikut:

1. Sekolah

a. Pihak sekolah hendaknya lebih memperhatikan berbagai kebutuhan yang

berkaitan langsung dengan aktifitas belajar mengajar dalam hal ini

pembelajaran seni budaya

b. Kebijakan pengembangan kurikulum seni pada tingkat sekolah hendaknya

memiliki bobot dan perhatian yang lebih proporsional dengan tidak

memberikan anggapan bahwa pembelajaran seni budaya sebagai mata

pelajaran yang kurang diminati oleh siswa.

2. Guru

a. Lebih menguasai berbagai metode pembelajaran

b. Menggunakan media-media yang menarik sehingga siswa tertarik dalam

(40)

96

Wita Afriani, 2013

Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Merengga Motif Batik Dengan Memanfaatkan Tumbuhan Sebagai Sumber Gagasan Di Smp Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

c. Meningkatkan kualitas mengajar dengan lebih tanggap pada perkembangan

zaman

(41)

96

Wita Afriani, 2013

Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Merengga Motif Batik Dengan Memanfaatkan Tumbuhan Sebagai Sumber Gagasan Di Smp Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abdulhak, I dan Sanjaya, W. (1995), Media Pendidikan (Suatu Pengantar). Bandung: Pusat Pelayanan dan Pengembangan Media Pendidikan IKIP Bandung.

Anurrahman.(2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: CV Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arsyad, A. (2005). Media Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Bambang, U dan Kuwat BA. (1979). Pola-pola Batik dan Pewarnaan. Jakarta: Departemen pendidikan dan kebudayaan.

Daryanto, (2011). Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah. Yogyakarta : Gava Media.

Dimyati dan Mujiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Kastanto, sri. 2000. LKS Seni Rupa untuk SMP/MTs Kelas VII.Bandug:Cv Teguh Karya

Kusrianto, Ari. (2009). Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: C.V Andi.

Musman, Asti dan Ambar B. Arini. (2011). BATIK Warisan Adiluhung Nusantara. Yogyakarta: G-Media.

Pulukadang, Wasia R. (2009). Keterampilan Menghias Kain. Bandung: Angkasa.

Sadiman, A.S., dkk. (2009). Media pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatanya. Jakarta: Rajawali Press.

Samsi, Sri Sudewi. (2011). BATIK from the court of Java and Sumatra. Yogyakarta: Titian Foundation.

(42)

97

Wita Afriani, 2013

Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Merengga Motif Batik Dengan Memanfaatkan Tumbuhan Sebagai Sumber Gagasan Di Smp Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sobandi, Bandi. (2008). Model Pembelajaran Kritik dan Apresiasi Seni Rupa. Bandung: Direktorat Jenderal pendidikan Tinggi.

Sudjana, N dan Rivai, A. (2005). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sukiman, (2012). Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.

Sundawa, Dadang. 2007. Bahan Ajar dalam Pendidikan dan Latihan Provesi Guru. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Surya, Mohamad. (2003). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Yayasan Bhakti Winaya.

Susanto, Sewan. (1980). Seni Kerajinan Batik Indonesia. Jakarta: Lembaga penelitian dan pendidikan industri.

Suyadi. (2012). Buku Panduan Guru Profesional Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS). Yogyakarta: Penerbit Andi.

Gambar

Tabel 4.12 Hasil Pengelompokan Nilai .............................................................
Grafik 4.1 Rata-rata Pra Siklus Dan Siklus 1 ...............................................
Tabel 3.1  Langkah Pelaksanaan Supervisi
Tabel 3.2 Jadwal dan Fokus Perbaikan Pelajaran Seni Budaya dan
+6

Referensi

Dokumen terkait

Alhamdulillah, segala puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas segala Rahmat dan KaruniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini yang

Penilaian terhadap objek jaminan yang akan dijadikan jaminan Bank dan atau objek lain yang berkaitan dengan pemberian fasilitas kredit dilakukan oleh kantor jasa

dianalisis dengan metode diskriminasi kelompok sampel (populasi) dengan representasi dendogram untuk mengkaji hubungan antar variabel fenotipe rumput laut, di mana

Public Relations mempunyai peran tersendiri dalam fungsinya (Ruslan. Sebagai komunikator atau penghubung antara organisasi atau lembaga yang diwakili dengan

Sebagian besar responden memiliki produktivitas lebih dari rata- rata per 7 jam kerja tetapi masih terdapat responden dengan tingkat produktivitas rendah yaitu sebanyak

Sifat formaldehida yang mudah terhidrolisis atau larut dalam air menyebabkan formaldehida yang seharusnya mengikat urea dan tanin agar daya rekat menjadi kuat lebih terikat atau

Dapat dilihat dari rekapitulasi tersebut bahwa pengembalian kredit pada kredit KUPEDES tidak berjalan baik, dilihat dari rendahnya hasil responden pada

Penelitian yang berjudul “Meningkatkan kemampuan Mendengarkan Siswa Melalui Total Physical Response Storytelling” bert ujuan untuk menginvestigasi apakah penggunaan Total