• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSONAL ADJUSMENT PADA SAAT MENGHADAPI MASA PENSIUN : Studi Fenomenologi Near Phase terhadap Dua Orang Pegawai Negeri Sipil Lembaga Permasyarakatan Kelas IIA Banceuy Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERSONAL ADJUSMENT PADA SAAT MENGHADAPI MASA PENSIUN : Studi Fenomenologi Near Phase terhadap Dua Orang Pegawai Negeri Sipil Lembaga Permasyarakatan Kelas IIA Banceuy Bandung."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

PERSONAL ADJUSMENT PADA SAAT MENGHADAPI MASA PENSIUN

(Studi Fenomenologi Near Phase terhadap Dua Orang Pegawai Negeri Sipil Lembaga Permasyarakatan Kelas IIA Banceuy Bandung)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

pada Jurusan Psikologi

Oleh :

Nining Sriningsih

0 9 0 3 8 7 1

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU PENDIDIKIAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014

(2)

PERSONAL ADJUSMENT PADA SAAT MENGHADAPI MASA PENSIUN

(Studi Fenomenologi Near Phase terhadap Dua Orang Pegawai Negeri Sipil Lembaga Permasyarakatan Kelas IIA Banceuy Bandung)

Oleh

Nining Sriningsih

Skripsi

Sebuah Skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi pada Jurusan Psikologi

Fakultas Ilmu Pendidikan

@ Nining Sriningsih

Universitas Pendidikan Indonesia

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)
(4)
(5)

Nining Sriningsih, 2014

Personal adjusment pada saat menghadapi masa pensiun : studi fenomenologi near phase terhadap dua orang pegawai negeri sipil lembaga permasyarakatan kelas IIA banceuy bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Nining Sriningsih (0903871). Personal Adjusment pada Saat Menghadapi Masa Pensiun (Studi Fenomenologi Near Phase terhadap Dua Orang Pegawai Negeri Sipil Lembaga Permasyarakatan Kelas IIA Banceuy Bandung”). Skripsi Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu

Pendidikan UPI, Bandung (2014).

Pensiun adalah suatu keadaan dimana seseorang berhenti bekerja karena keinginan sendiri atau ditetapkan secara administratif yang telah memenuhi syarat sekaligus harus melepaskan segala kekuasaan dalam kewenangan sebagai pegawai pada jabatan yang dipegangnya. Masa pensiun merupakan masa transisi ke pola hidup yang baru sehingga membutuhkan persiapan bagi yang akan menjalankannya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif fenomenologi dengan subjek terdiri dari dua orang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk penyesuaian diri serta faktor yang paling dirasakan oleh Pegawai Negeri Sipil ketika menghadapi masa pensiun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedua subjek mengalami perubahan terhadap Personal Adjusment yaitu meliputi penyesuaian fisik, emosi (psikologis), nilai, moral dan religius, serta penyesuaian sosial. Rekomendasi penelitian ini diharapkan untuk Lapas agar mengadakan pelatihan terhadap Pegawai Negeri Sipil yang akan menghadapi masa pensiun sehingga dapat mempersiapkan masa pensiun itu dengan kegiatan yang lebih bermanfaat lagi.

(6)

Nining Sriningsih, 2014

Personal adjusment pada saat menghadapi masa pensiun : studi fenomenologi near phase terhadap dua orang pegawai negeri sipil lembaga permasyarakatan kelas IIA banceuy bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Nining Sriningsih (0903871). "Adjustment in the Face of Pansion (Phenomenology Study

Near Phase on Double Civil Service Class IIA Banceuy Correctional Institution London”).

Thesis Department of Psychology Faculty Ilmu Pendidikan UPI, Bandung (2014).

Pansion is a condition where a person stops working because of their own desire or administratively set that has been qualified at the same time must relinquish any power within the competence of the employees in the office he held. Pansion is a transition to a new lifestyle that requires preparation for that will run it.The study was conducted using a qualitative method of phenomenology to the subject consists of two people . The purpose of this study was to determine the shape of the adjustment as well as the factors that most felt by the Civil Service when facing pasion.The results of this study indicate that both subjects experienced a change to the adjustments which include changes in her physical, emotional (psychological), values, moral and religious, and social adjustment. Recommendations of this study are expected to prisons in order to provide training to civil servants who will be facing retirement so as to prepare for pasion with activities that are more useful.

(7)

Nining Sriningsih, 2014

Personal adjusment pada saat menghadapi masa pensiun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PENGUJI

PERNYATAAN KEASLIAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Fokus Penelitian ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

(8)

Nining Sriningsih, 2014

Personal adjusment pada saat menghadapi masa pensiun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. Penyesuaian Diri

... 7

1. Definisi

Penyesuaian Diri ... 8

2. Faktor yang

Mempengaruhi Penyesuaian Diri ... 9

3. Aspek-aspek

Penyesuaian Diri pada Saat Pensiun ... 16

3. Masa Persiapan

Perkembangan pada Masa Usia Madya ... 25

BAB III METODE PENELITIAN ... 26

A. Desain

(9)

Nining Sriningsih, 2014

Personal adjusment pada saat menghadapi masa pensiun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(10)

Nining Sriningsih, 2014

Personal adjusment pada saat menghadapi masa pensiun

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 65

A. Kesimpulan

... 65

B. Saran

... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 67

(11)

Nining Sriningsih, 2014

Personal adjusment pada saat menghadapi masa pensiun : studi fenomenologi near phase terhadap dua orang pegawai negeri sipil lembaga permasyarakatan kelas IIA Banceuy Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bekerja merupakan suatu aktivitas yang penting dalam kehidupan seseorang untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan bekerja, individu dapat memperoleh kepuasan tersendiri, karena disamping mendatangkan uang dan fasilitas, juga dapat memberikan nilai dan kebanggaan tersendiri dimana individu dapat berprestasi ataupun melakukan kebebasan untuk menuangkan kreativitasnya. Namun demikian, pada batas waktu tertentu seseorang harus menjalani masa pensiun atau tidak bekerja lagi.

Persepsi pensiun (dari sudut pandang pegawai) secara umum adalah seseorang yang berhenti bekerja karena keinginan sendiri atau ditetapkan secara administratif yang telah memenuhi syarat sekaligus harus melepaskan segala kekuasaan dan kewenangan sebagai pegawai pada jabatan yang dipegangnya. Konsekwensi akan hilangnya penghasilan tetap dan berbagai tunjangan yang diterima setiap bulan dan diganti uang pensiun yang diterima sekaligus atau diberikan secara bulanan. Sedangkan dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia: (1) Pensiun = uang sara ; (2) sudah tidak bekerja lagi dan mendapat uang sara.

Dipensiun(kan) = diberhentikan bekerja dan diberi uang sara. Sedangkan “Pensiunan” adalah

orang yang menjalankan pensiun. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat kita “Pensiun” lebih ditujukan pada Pegawai Negeri, baik PNS, ABRI, Polisi, atau Pegawai BUMN.

(12)

Nining Sriningsih, 2014

Personal adjusment pada saat menghadapi masa pensiun : studi fenomenologi near phase terhadap dua orang pegawai negeri sipil lembaga permasyarakatan kelas IIA Banceuy Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebagai pegawai, baik sebagai Pegawai Negeri maupun Pegawai Swasta. Hal tersebut sulit untuk dilakukan karena individu tersebut harus melepaskan instansi tempatnya berkerja selama beberapa tahun. Oleh karena itu, ketika seseorang mulai memasuki dan menjalankan pensiun, rasa sedih, kaget, dan gelisah pasti akan dirasakan oleh setiap individu yang mengalaminya.

Pelatihan yang ditujukan untuk Pegawai Negeri Sipil baik yang akan ataupun yang sudah memasuki masa pensiun menunjukkan bahwa masa pensiun merupakan masa yang sangat kritis sehingga membutuhkan persiapan agar individu mampu menyesuaikan dirinya pada masa pensiun itu. Pada bulan Februari 2013 Sekretaris Kopri Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat, Azhari SH melakukan Pelatihan Kewirausahaan bagi PNS yang akan memasuki Masa Persiapan Pensiun (MPP) yang bertempat di Gedung Pertemuan Umega Gunung Medan. Pelatihan ini diikuti lebih kurang 50 orang PNS yang akan memasuki masa pensiun dari berbagai instansi. Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber yaitu Kepala Cabang Bank Nagari Pulau Punjung H.Asrijal yang menyampaikan materi mengenai Peranan Perbankan Pengembangan Ekonomi Masyarakat, dan Ir.Fatrial Panai, MM dengan materi Kewirausahaan. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan pembekalan kepada calon pensiun dalam menghadapi masa pensiunnya, sehingga diharapkan kepada para peserta yang mengikuti pelatihan tersebut dapat mempersiapkan masa pensiunnya dengan baik. (SeputarSumbar.com).

(13)

Nining Sriningsih, 2014

Personal adjusment pada saat menghadapi masa pensiun : studi fenomenologi near phase terhadap dua orang pegawai negeri sipil lembaga permasyarakatan kelas IIA Banceuy Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bimbingan Kerja di Lapas Banceuy menjadikan ketakutan tersendiri karena berkurangnya tunjangan dan harus melepaskan fasilitas yang digunakannya pada saat pensiun. Selain itu, di Lapas Banceuy tidak ada pelatihan khusus yang diberikan untuk PNS ketika akan memasuki masa pensiun. Hal tersebut sangat diperlukan bagi PNS yang akan memasuki masa pensiun karena dengan begitu mereka memiliki perencanaan yang akan dijalankan pada saat masa pensiun itu tiba. Tahun sebelumnya, Lapas Banceuy mengadakan pelatihan yang dilakukan secara bekerja sama dengan KORPRI. Pelatihan-pelatihan tersebut meliputi pelatihan tanaman, beternak, serta keterampilan lainnya. Manfaat dari kegiatan tersebut yaitu PNS yang memasuki masa pensiun dapat memiliki kesiapan untuk menghadapi perubahan dirinya serta memiliki rencana kegiatan yang telah dipersiapkan.

Tunjangan serta fasilitas yang didapatkan oleh Pegawai Negeri Sipil yang bekerja di Lapas memungkinkan adanya ketakutan bagi para pegawai ketika memasuki masa pensiun terlebih apabila individu tersebut memiliki jabatan di kantornya. Meskipun masih memperoleh gaji namun gaji tersebut dirasa tidak cukup. Perubahan dari gaji yang didapatkan, terlebih jika individu mempunyai tanggungan anak yang masih sekolah, itu dirasa tidak cukup dan PNS tersebut merasa terbebani karena dirasa tidak dapat mencukupi kebutuhan keluarganya seperti dulu lagi (Hurlock, 1994).

(14)

Nining Sriningsih, 2014

Personal adjusment pada saat menghadapi masa pensiun : studi fenomenologi near phase terhadap dua orang pegawai negeri sipil lembaga permasyarakatan kelas IIA Banceuy Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hidup santai dan ikhlas. Ketakutan menghadapi masa pensiun, membuat banyak orang mengalami problem serius baik dari sisi kejiwaan maupun fisik, individu yang memiliki harapan yang besar serta sangat menginginkan posisi yang tinggi dalam pekerjaannya. Hal ini akan sangat rentan bagi individu untuk mengalami goncangan ketika pensiun atau yang biasa kita kenal sebagai post power syndrome (Dinsi, 2006).

Penelitian Nuwansa (2010) mengenai “Hubungan Konsep Diri dengan Kecemasan

Menghadapi Pensiun (pada Karyawan PT.Badak NGL, Bontang, Kalimantan Timur)”. Pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa sebagian besar karyawan PT Badak NGL yang akan memasuki masa pensiun pada Agustus 2011-2012 memiliki konsep diri negatif. Konsep diri negatif ini kemungkinan besar dipengaruhi oleh masa transisi terhadap perubahan peran yang mungkin dialami ketika akan memasuki masa pensiun. Konsep diri bersifat dinamis dan dipengaruhi oleh penyesuaian diri ketika memasuki masa pensiun. Semakin baik penyesuaian diri, maka semakin positif konsep diri yang dimiliki oleh seorang karyawan. Selain itu, sebagian karyawan juga mengalami kecemasan menghadapi masa pensiun. Presentasi kecemasan lebih banyak disebabkan karena aspek sosial. Maksudnya, sebagian besar karyawan cemas akan integritas dan identitas sosial, cemas akan perasaan diasingkan, cemas karena tidak diakui oleh suatu lingkungan tertentu dan cemas kehilangan pertemanan pada saat bekerja.

(15)

Nining Sriningsih, 2014

Personal adjusment pada saat menghadapi masa pensiun : studi fenomenologi near phase terhadap dua orang pegawai negeri sipil lembaga permasyarakatan kelas IIA Banceuy Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian yang dilakukan oleh Setyaningsih (2008), yang berjudul “Hubungan antara

Dukungan Sosial dengan Tingkat Kecemasan Menghadapi Masa Pensiun pada PNS Di Pemerintahan Kabupaten Rembang”, diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan tingkat kecemasan menghadapi masa pensiun pada PNS di Pemerintahan Kabupaten Rembang. Selain itu, dari hasil penelitian ditemukan bahwa PNS Kabupaten Rembang memiliki dukungan sosial yang tinggi dan mereka tidak mengalami kecemasan dalam menghadapi masa pensiun. Dukungan sosial yang didapatkan antara lain adalah keluarga, teman kerjanya serta lingkungan masyarakat.

Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahui penyesuaian diri yang dialami oleh Pegawai Nageri Sipil ketika menghadapi masa pensiun. Adanya kesiapan dari individu dapat mempengaruhinya dalam melakukan penyesuaian diri terhadap masa pensiun yang akan dihadapinya. Oleh karena itu, semuanya harus dipersiapkan jauh-jauh hari bahkan beberapa tahun sebelum saatnya tiba. Sehingga pada waktu menghadapi masa pensiun, maka individu tersebut tidak mengalami masalah yang serius melainkan lebih menikmati masa tua yang dialaminya.

B. Fokus Penelitian

(16)

Nining Sriningsih, 2014

Personal adjusment pada saat menghadapi masa pensiun : studi fenomenologi near phase terhadap dua orang pegawai negeri sipil lembaga permasyarakatan kelas IIA Banceuy Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menarik peneliti untuk melakukan penelitian mengenai Personal Adjusment terhadap Pegawai Negeri Sipil yang menghadapi masa pensiun di Lapas Banceuy. Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah penyesuaian diri apa yang dialami oleh PNS ketika menghadapi masa pensiun dan faktor apa yang paling dirasakan pada saat menjelang pensiun dengan tidak adanya persiapan yang diberikan oleh pihak Lapas.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian kali ini, antara lain untuk:

1. Mengetahui penyesuaian diri apa saja yang akan dialami oleh Pegawai Negeri Sipil ketika menghadapi masa pensiun.

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan Ilmu Psikologi terutama di bidang Ilmu Psikologi Sosial mengenai penyesuaian diri terhadap Pegawai Negeri Sipil yang akan menghadapi masa pensiun sehingga dapat dijadikan referensi untuk dilakukan penelitian lebih lanjut lagi.

2. Manfaat Praktis

(17)

Nining Sriningsih, 2014

Personal adjusment pada saat menghadapi masa pensiun : studi fenomenologi near phase terhadap dua orang pegawai negeri sipil lembaga permasyarakatan kelas IIA Banceuy Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Struktur Organisasi Skripsi

Adapun struktur organisasi dalam penulisan skripsi ini, yaitu yang meliputi:

1. Bab I akan membahas mengenai pendahuluan melakukan penelitian yang berisi latar belakang penelitian, fokus penelitian, tujuan dari penelitian, manfaat dari penelitian, serta struktur organisasi skripsi.

2. Bab II membahas mengenai landasan teori yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu teori Personal Adjusment.

3. Bab III akan menguraikan mengenai metode dalam penelitian ini yang berisi subjek penelitian, lokasi penelitian yang akan di ambil, desain penelitian yang digunakan, teknik pengunpulan data, teknik analisis data, rencana pengujian dan keabsahan data, serta proses penelitian yang dilakukan.

4. Bab IV mengemukakan hasil dari penelitian yang meliputi tahap pengolahan data atau tahap analisis data dan pembahasan penelitian atau analisis temuan.

(18)

Nining Sriningsih, 2014

Personal adjusment pada saat menghadapi masa pensiun : studi fenomenologi near phase terhadap dua orang pegawai negeri sipil lembaga permasyarakatan kelas IIA Banceuy Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian tentang upaya penyesuaian diri menjelang masa pensiun kali ini merupakan penelitian naturalistik atau kualitatif. Tujuan dari penelitian kualitatif ini adalah untuk memahami upaya dan dampak seperti apa ketika seseorang mengalami masa pensiun secara lebih mendalam. Penelitian ini difokuskan pada motivasi, kepribadian, perilaku, kognisi, dan persepsi subjek secara holistik tentang topik yang akan diteliti, sehingga pendekatan yang paling cocok digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan fenomenologi.

Edmund Husserl menjelaskan bahwa fenomenologi adalah suatu studi tentang pengalaman subjektif dari perspektif pokok seseorang (Moleong, 2006). Ahli filsafat fenomenologi lain, Weber menekankan pada verstehen, yaitu pengertian interpretatif terhadap pemahaman manusia (Prastowo, 2012). Jadi, pendekatan fenomenologi menekankan pada fakta yang diperoleh dari pengalaman pribadi individu dan interpretasi individu terhadap dunia. Oleh karena itu, pendekatan fenomenologi tidak lepas dari subjektivitas dan pola perilaku yang dimiliki subjek penelitian terhadap topik permasalahan yang sedang diteliti.

B. Subjek Penelitian

(19)

Nining Sriningsih, 2014

Personal adjusment pada saat menghadapi masa pensiun : studi fenomenologi near phase terhadap dua orang pegawai negeri sipil lembaga permasyarakatan kelas IIA Banceuy Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang masih aktif namun menjelang masa pensiun di Bandung. Kedua orang ini diupayakan memiliki latar belakang keluarga, kepribadian, jabatan. dan tingkat pendidikan yang berbeda. Dan dalam penelitian ini akan menggunakan teknik purpasif sampling, yaitu suatu teknik sampling atau teknik pengambilan informan sumber data dengan pertimbangan tertentu dari pihak peneliti sendiri. Di mana peneliti akan memasuki situasi tersebut dan melakukan pengamatan serta wawancara kepada orang-orang yang dianggap mengetahui tentang keadaan di lingkungan yang menjadi objek penelitian peneliti.

Adapun kriteria atau persyaratan yang harus sesuai dengan objek penelitian ini, antara lain ;

1. PNS aktif yang berusia 55 tahun. 2. Berdomisili di Kota Bandung

3. Di utamakan yang memiliki jabatan khusus di kantornya.

Berikut ini penjelasan mengenai Subjek penelitin :

1. Nama : A

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 55 Tahun

Agama : Islam

Pendidikan Terakhir : S1

Pekerjaan : PNS

Suku Bangsa : Jawa

(20)

Nining Sriningsih, 2014

Personal adjusment pada saat menghadapi masa pensiun : studi fenomenologi near phase terhadap dua orang pegawai negeri sipil lembaga permasyarakatan kelas IIA Banceuy Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Nama : B

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 55 Tahun

Agama : Islam

Pendidikan Terakhir : SMP (kesetaraan SMA)

Pekerjaan : PNS

Suku Bangsa : Sunda

Alamat : Bandung

C. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang akan diambil yaitu di tempat tingaal dan tempat kerja subjek, yaitu di Lembaga Permasyarakatan Narkotika Kelas IIA Banceuy Bandung.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini,teknik pengumpulan data yang akan digunakan ada tiga teknik utama, yaitu :

1. Teknik wawancara

Wawancara yang digunakannya dalam penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur atau wawancara mendalam (in-depth interview), yaitu wawancara yang lebih bebas, mendalam, dan menjadikan pedoman wawancara sebagai pedoman umum dan garis-garis besarnya saja (Afiduddin dan Saebani, 2009).

(21)

Nining Sriningsih, 2014

Personal adjusment pada saat menghadapi masa pensiun : studi fenomenologi near phase terhadap dua orang pegawai negeri sipil lembaga permasyarakatan kelas IIA Banceuy Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan mengadakan pertemuan dengan subjek untuk bertukar informasi dan ide serta melakukan tanya jawab secara lisan.

2. Observasi

Dalam metode ini peneliti melakukan pengamatan terhadap subjek penelitian untuk memperoleh data yang sifatnya nonverbal, antara lain ekspresi wajah, gerakan tubuh, intonasi suara, serta tempat diadakan wawancara dan observasi ini. Informasi tersebut dapat menjadi data utama ataupun pelengkap ketika penelitian dilaksanakan.

E. Teknik Analisis Data

Proses analisis data yang dipakai adalah dengan menggunakan teknik analisis data Model Miles dan Huberman (Sugiyono, 2012). Yaitu dengan mereduksi data yang didapatkan, kemudian menyajikannya dalam bentuk narasi deskriptif dan yang terakhir menarik kesimpulan secara keseluruhan dari data yang di peroleh. Adapun langkah-langkah analisis data terdiri atas tiga proses, yaitu :

a. Reduksi data (data reduction)

Reduksi data merupakan bentuk analisis data yang menggolongkan dan memilih hal-hal yang penting serta membuang apa yang tidak diperlukan dari data tersebut (Sugiyono, 2012). Dengan begitu, data yang peneliti dapatkan akan direduksi terlabih dahulu agar peneliti lebih memfokuskan terhadap informasi atau data yang ingin didapatkannya.

b. Penyajian data (data display)

(22)

Nining Sriningsih, 2014

Personal adjusment pada saat menghadapi masa pensiun : studi fenomenologi near phase terhadap dua orang pegawai negeri sipil lembaga permasyarakatan kelas IIA Banceuy Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

teks naratif dan chart (Sugiyono, 2012). Pada penelitian kualitataif, penyajian data yang sering digunakan adalah dengan teks yang bersifat naratif. Jadi, data yang peneliti ambil akan di gabung dalam bentuk narasi deskriptif beserta data-data pendukung lainnya.

c. Menarik kesimpulan/ Verifikasi (conclution drawing)

Proses yang terakhir yaitu kesimpulan. Setelah penyajian data selesai dilakukan, maka akan didapat kesimpulan awal dari data secara keseluruhan. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti yang kuat yang mampu mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya (Sugiyono, 2007). Sehingga jika hal tersebut yang terjadi maka masih perlu dilakukan pengujian keabsahan data hingga akhirnya diperoleh data yang kredibel.

F. Pengujian Keabsahan Data

Agar data yang didapat secara kualitatif valid dan reliabel, maka data tersebut harus melalui uji kredibilitas data, uji transferability, uji dependability, dan uji confirmability (Sugiyono: 2012).

a. Triangulasi data

(23)

Nining Sriningsih, 2014

Personal adjusment pada saat menghadapi masa pensiun : studi fenomenologi near phase terhadap dua orang pegawai negeri sipil lembaga permasyarakatan kelas IIA Banceuy Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian ini adalah triangulasi teknik pengumpulan data yang bertujuan untuk mengecek data kepada sumber yang sama dengan beberapa teknik yang berbeda.

b. Member check

Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada

informan yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana data yang diperoleh sesuai dengan apa yang telah diberikan oleh informan. Member check akan dilaksanakan setelah kesimpulan data diperoleh dan peneliti akan memverifikasi data yang telah diperoleh dengan subjek yang sebelumnya telah memberikan informasi.

G. Proses Penelitian

Penelitian yang akan dilakukan akan mengikuti tahap-tahap sebagai berikut: 1. Tahap persiapan dalam penelitian ini meliputi :

 Mencari informasi yang terkait penyesuaian diri pada Pegawai Negeri Sipil

menjelang masa Pensiun.

 Melakukan observasi sederhana kepada salah seorang yang telah mengalami

masa pensiun

 Melakukan observasi terhadap salah seorang yang akan memasuki masa pensiun  Menyusun proposal penelitian, mencari subjek-subjek yang dianggap relevan

dengan tema penelitian, dan melakukan wawancara. 2. Tahap pelaksanaan

 Pada tahapan pertama, peneliti akan berkenalan dengan subjek-subjek penelitian

dan membangun rapport yang baik dengan mereka.

(24)

Nining Sriningsih, 2014

Personal adjusment pada saat menghadapi masa pensiun : studi fenomenologi near phase terhadap dua orang pegawai negeri sipil lembaga permasyarakatan kelas IIA Banceuy Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Peneliti membuat kesepakatan tentang waktu dilakukannya observasi dan

wawancara serta kerahasiaan data yang diperoleh.

 Peneliti melaksanakan observasi dan wawancara sesuai dengan rancangan yang

telah disusun sebelumnya secara lebih mendalam kepada subjek.

 Peneliti melakukan verifikasi data dengan memberikan kuisioner berupa

jawaban-jawaban yang telah diberikan oleh subjek. 3. Tahap pengolahan data

 Peneliti menganalisis data yang didapat dari subjek-subjek penelitian.

 Kemudian mereduksi data yang akan diolah, dan menyajikan data dalam bentuk

(25)

Nining Sriningsih, 2014

Personal adjusment pada saat menghadapi masa pensiun : studi fenomenologi near phase terhadap dua orang pegawai negeri sipil lembaga permasyarakatan kelas IIA Banceuy Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai Personal Adjusment pada saat menjelang masa pensiun terhadap dua orang Pegawai Negeri Sipil yang masih aktif bekerja namun menjelang masa pensiun di Lembaga Permasyarakatan Narkotika Kelas IIA Banceuy Bandung, diperoleh kesimpulan bahwa penyesuaian diri PNS menjelang masa pensiun dapat dilihat dari segi fisik, emosi (psikologis), nilai, moral dan religius serta penyesuaian sosial yang dihadapinya meliputi lingkungan keluarga, lingkungan rekan kerja dan lingkungan masyarakat.

 Secara fisik, subjek A dan B menyadari bahwa menjelang masa pensiun kondisi

fisiknya semakin berkurang. Subjek A mengurangi piket malam yang biasanya dijadwalkan karena merasa fisiknya tidak sekuat dulu dan sering mengalami masuk angin apabila sudah melaksanakan piket malam. A menjaga kesehatannya dengan menjalankan olahraga seperti jalan-jalan santai pada saat libur kerja karena dengan begitu A juga dapat mengurangi ketergantungannya kepada rokok. Pada subjek B, mengingat kondisi badannya yang semakin berkurang, B mulai mengurangi pekerjaan buruh bangunannya sebagai pengankut batu dan pasir dengan menjadi penembok.  Secara emosi (psikologis), pada subjek A merasa tidak ada ketakutan dalam

(26)

Nining Sriningsih, 2014

Personal adjusment pada saat menghadapi masa pensiun : studi fenomenologi near phase terhadap dua orang pegawai negeri sipil lembaga permasyarakatan kelas IIA Banceuy Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

isteri dan anak pertamanya yang masih bekerja dirasa dapat membantu dalam mememenuhi kebutuhan sehari-hari, A juga merasa bahwa masih mempunyai Allah yang akan menjaganya. Sementara itu, pada subjek B, mendekati masa pensiun tidak ada ketakutan yang di rasakannya meskipun penghasilannya menjadi berkurang. Terlepas dari hal tersebut, subjek A dan B merasa senang menghadapi pensiun karena akan menyelesaikan tugasnya sebagai petugas di Lapas Banceuy Bandung.

 Secara Religius, subjek A dan B merasa dekat dengan Allah dan sering melakukan

ibadah ibadah, seperti menjalankan Shalat lima waktu, lebih sering membaca Al-Quran bahkan pada saat bulan Ramadhan mengikuti Shalat Terawih di Masjid.

 Secara Sosial, subjek A dan B sudah memberitahukan keluarganya bahwa akan

memasuki masa Pensiun pada tahun 2014. Keluarga merasa senang karena akan memasuki masa pensiun sehingga subjek A dan B dapat beristirahat. Meskipun dari pihak Lapas tidak ada persiapan yang diberikan kepada PNS yang akan memasuki masa pensiun, namun kedua subjek sudah memiliki rencana untuk masa pensiun nanti. Subjek A berencana untuk melanjutkan ternak ayam yang sudah dijalankan beberapa tahun sebelumnya. Sedangkan pada subjek B berencana untuk menjalankan pekerjaan buruh bangunan yaitu sebagai penembok.

B. Saran

(27)

Nining Sriningsih, 2014

Personal adjusment pada saat menghadapi masa pensiun : studi fenomenologi near phase terhadap dua orang pegawai negeri sipil lembaga permasyarakatan kelas IIA Banceuy Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Kepada pihak Lapas Banceuy Kelas IIA Bandung, diharapkan untuk tahun selanjutnya agar diadakan kembali kegiatan Pelatihan bagi PNS yang akan memasuki masa pensiun, sehingga PNS tersebut memiliki keahlian dibidang lain serta mempunyai gambaran pada saat masa pensiun itu tiba. Selain itu, pihak Lapas juga bisa memberikan persiapan secara fisik dan mental dalam menghadapi masa pensiun dengan mengadakan kerja sama bersama lembaga-lembaga yang bersangkutan.

(28)

Nining Sriningsih, 2014

Personal adjusment pada saat menghadapi masa pensiun : studi fenomenologi near phase terhadap dua orang pegawai negeri sipil lembaga permasyarakatan kelas IIA Banceuy Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Clara. M.A. 22/03/2008. Pensiun Stres dan Bagagia. [online]. Tersedia : http://all-about-stress.com/2008/03/22/pensiun-stres-dan-bahagia/ (27 September 2010).

Dinsi, V,. Dkk. (2006). Ketika Pensiun Tiba. Jakarta: Wijayata Media Utama.

Eliana, R, S.Psi,. (2003) Konsep Diri Pensiunan. Skripsi pada Program Studi Psikologi fakultas Kedokteran Universitas Sumatrera Utara. (Online). Tersedia (Desember 2012).

Hurlock.B.E. 1994. Psikologi Perkembangen. Jakarta : Jakarta

Komalasari, G. (1995). Kecemasan menghadapi pensiun (study mengenai hubungan antara

makna hidup, dukungan sosial, dan sikap dengan kecemasan menghadapi pensiun pada

pegawai negeri sipil di DKI Jakarta). Tesis Magister pada Fpsi.UI. Jakarta : tidak

diterbitkan.

Moelong, L.J. 2010. Metode Penelelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosda Karya.

Prastowo, A. 2012. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media.

Putri, N.E. (2010). Hubungan konsep diri dengan kecemasan menghadapi pensiun (studi

kolerasional terhadap karyawan PT Badak NGL, Bontang, Kalimantan Timur). Skripsi

(29)

Nining Sriningsih, 2014

Personal adjusment pada saat menghadapi masa pensiun : studi fenomenologi near phase terhadap dua orang pegawai negeri sipil lembaga permasyarakatan kelas IIA Banceuy Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Putri, Pradiptya, P. (2013). Penyesuaian diri remaja yang tinggal di panti asuhan (studi

kasus pada dua orang remaja yang tinggal di panti asuhan wisma putera bandung).

Skripsi pada FIP Psikologi.UPI.Bandung : tidak diterbitkan.

Rahmadani, W. (2010). Hubungan dukungan sosial dengan kecemasan dalam menghadapi

masa pensiun pada pegawai PT dirgantara Indonesia. Skripsi pada FIP psikologi.UPI.

Bandung : tidak diterbitkan

Rizaniyah. L. 2011. Hubungan Konsep Diri dengan Kecemasan menjelangb Pensiun pada

Guru PNS Di Dinas Pendidikan Kota Pasuruan. [online]. Tersedia :

http://library.um.ac.id/free-contents/index.php/pub/detail/hubungan-konsep-diri-

dengan-kecemasan-menjelang-pensiun-pada-guru-pns-di-dinas-pendidikan-kota-pasuruan-lailatur-rizaniyah-49572.html (27 September 2012).

Rosmiati, N. (2011). Penyesuaian diri pada remaja putri yang menikah dini (studi kualitatif

terhadap dua remaja putri yang menikah pada usia kurang dari 16 tahun di kecamatan

parongpong kabupaten bandung bara). Skripsi pada FIP Psikologi.UPI. Bandung :

tidak diterbitkan.

Santrock. W. J. 2006. Life-Span Development Perkembangan Masa Hidup. Jakarta : Erlangga.

Schneider, A. 1964. Personal Adjusment And Mental Health.

Semiun, Y. (2006). Kesehatan mental II; penyesuaian diri dan kesehatan mental serta

(30)

Nining Sriningsih, 2014

Personal adjusment pada saat menghadapi masa pensiun : studi fenomenologi near phase terhadap dua orang pegawai negeri sipil lembaga permasyarakatan kelas IIA Banceuy Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setyaningsih, S. (2008). Hubungan antara dukungan sosial dengan tingkat keccemasan

menghadapi masa pensiun pada pegawai negeri sipil di pemerintahan kabupaten

Remban. (Online). Tersedia : (http://eprints.undip.ac.id/16076 (agustus 2013).

Siswanto, S.Psi., M.Si. (2007). Kesehatan Mental Konsep, Cakupan dan Perkrmbangannya. Yogyakarta : ANDI

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D). Bandung : Alfabeta.

Tavris, Carol., & Wade, Carole. 2008. Psikologi. Erlangga : Jakarta.

Turner, Jeffrey,S., & Helms. D., 1983. Life Span Development. New York: Hold Saunder

50 PNS Masa Persiapan Pensiun Mengikuti Pelatihan – Portal Berita Ranah Minang Terkini, Terupdate, dan Aktual.www.SeputarSumbar.com (Desember 2013).

http//coretanseadanya.blogspot.ca/2012/09/pengertian-nilai-moral-dan-norm,a-dalam.html (27 Desember 2013).

http://infoanehgan.blogspot.com/2010/07/dukungan-sosial-dengan- kecemasan.html (13 Desember 2012)

http://sichesse.blogspot.com/2012/04/post-power-syndrome-pada-pegawai- negeri.html

(13 Desember 2012)

http://id.wikipedia.org/wiki/Pegawai_negeri (10 Juni 2013)

(31)

Nining Sriningsih, 2014

Personal adjusment pada saat menghadapi masa pensiun : studi fenomenologi near phase terhadap dua orang pegawai negeri sipil lembaga permasyarakatan kelas IIA Banceuy Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

http://skripsipsikologie.wordpress.com/2010/07/05/dukungan-sosial-dengan-kecemasan/ (27

September 2012)

Hubungan Kecerdasan Emosi dengan Kecemasan Menghadapi Pensiun Pada Pegawai (2008).

Referensi

Dokumen terkait

Metode uji reabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji realibilitas dengan menggunakan Cronbach Alpha. Menurut Ronny S

b.Mengukur dampak risiko Dampak negatif utama yang muncul sebagai akibat dari risiko kredit adalah kemungkinan nasabah gagal dalam menyelesaikan. kewajibannya yang berupa

Sesuai dengan kaidah pengujian signifikansi, nilai F hitung > nilai F tabel, yaitu tolak Ho dan terima Ha, artinya ada pengaruh siginifikan antara kepuasan kerja dengan

Penampilan fisik menunjukan pada kriteria tinggi sekali, yang berarti bahwa.. penampilan kompetensi praktikan dalam berbusana sangat sesuai

Dari hasil penelitian DEPOT AIR MINUM ISI ULANG MELATI dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan, serta variabel kualitas tertinggi terdapat pada dimensi reliability yaitu

Untuk Meminimalisir Risiko Kredit (Studi Kasus Pada PT.Bank Perkreditan. Rakyat Dau Kusumadjaja Malang), Jurna

HARAPAN PESERTA D ID IK TENTANG PENAMPILAN KOMPETENSI PRAKTIKAN PPL PROD I PKK D ALAM PEMBELAJARAN PEKERJAAN SOSIAL.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Menetapkan : PERATURAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG KABUPATEN GROBOGAN TENTANG PEMBERIAN TALI ASIH DAN / ATAU SANTUNAN UANG DUKA BAGI APARATUR PEMERINTAHAN DESA,