• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis kinerja bank sebelum dan sesudah akuisisi dengan menggunakan metode camel : studi kasus PT BRI (Persero) Tbk dan PT Bank Sinarmas Tbk.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis kinerja bank sebelum dan sesudah akuisisi dengan menggunakan metode camel : studi kasus PT BRI (Persero) Tbk dan PT Bank Sinarmas Tbk."

Copied!
139
0
0

Teks penuh

(1)

vii

ANALISIS KINERJA BANK SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI

DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL

Studi Kasus : PT BRI (PERSERO) Tbk Dan PT BANK SINARMAS Tbk

Yohanes Catur Margatama Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) tingkat kesehatan Bank sebelum akuisisi dan setelah akuisisi.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melihat hasil Laporan Tahunan Bank yang dipublikasikan ke masyarakat. Peneliti ini dilakukan pada dua Perusahaan yang melakukan akuisisi khususnya pada dunia perbankan. Peneliti melakukan analisis dengan metode CAMEL yaitu Capital, Asset, Management, Earnings, dan Liquidity.

Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat kesehatan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan juga PT Sinarmas Tbk sebelum akuisisi dan sesudah akuisisi dalam kondisi sehat. Mengambil keputusan untuk mengakuisisi perusahaan lain dapat membantu meningkatkan nilai kesehatan Bank saat mengambil keputusan untuk mengakuisisi.

(2)

viii

PERFORMANCE ANALYSIS OF BANK BEFORE AND AFTER THE ACQUISITION BY USING CAMEL

Case Study: PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk and PT Bank Sinarmas Tbk

Yohanes Catur Margatama Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2013

This study aims to determine the financial condition of the Bank, before acquisition and after the acquisition.

The study was conducted at two banks making acquisitions. The researcher applies the method of CAMEL Capital, Assets, Management, Earnings, and Liquidity.

The result of this study indicates that the bank of PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk and PT Bank Sinarmas Tbk prior to the acquisition and after acquisition in a healthy condition. From the results of the study also concluded that the decision to acquire another company can help increase the value of the Bank when making decisions to acquire.

(3)

ANALISIS KINERJA BANK SEBELUM DAN SESUDAH

AKUISISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL

Studi Kasus : PT BRI (PERSERO) Tbk Dan PT BANK SINARMAS Tbk

Oleh :

Yohanes Catur Margatama NIM : 062214122

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2013

ANALISIS KINERJA BANK SEBELUM DAN SESUDAH

AKUISISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL

Studi Kasus : PT BRI (PERSERO) Tbk Dan PT BANK SINARMAS Tbk

Oleh :

Yohanes Catur Margatama NIM : 062214122

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2013

ANALISIS KINERJA BANK SEBELUM DAN SESUDAH

AKUISISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL

Studi Kasus : PT BRI (PERSERO) Tbk Dan PT BANK SINARMAS Tbk

Oleh :

Yohanes Catur Margatama NIM : 062214122

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(4)

!

"

# #

$%&'

(5)
(6)
(7)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Hidup

Hidup hanya Sekali jadi, Hiduplah dengan Dahsyat.

Nilai seseorang itu ditentukan dari keberaniannya memikul tanggung jawab, mencintai hidup dan pekerjaannya.

_Tung Desem Waringin_

Obat Kuat

Tersenyum dan berpikirlah positif dan lakukan hal kecil apapun itu dalam setiap hal jika kamu dalam rasa ketakutan, rasa itu akan lebur dan akan hilang menjadi sebuah ketenangan.

_Sir Jhon Chess the Mainrood_

Doa

Jadikanlah Aku Pembawa Damai

_PS “ 221_

Skripsi ini Kupersembahkan Kepada :

Alm. Emiliana Sulastri ( Ibunda Ku)

KAKAK – KAKAK Aku

(8)

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN – PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

ANALISIS KINERJA BANK SEBELUM DAN SESUDAH

AKUISISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL

Studi Kasus : PT BRI (PERSERO) Tbk Dan PT BANK SINARMAS Tbk

Dengan ini, saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya.

Yogyakarta, 31 Mei 2013 Yang membuat pernyataan,

(9)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Yohanes Catur Margatama

Nomor Mahasiswa : 062214122

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

ANALISIS KINERJA BANK SEBELUM DAN SESUDAH

AKUISISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL

Studi Kasus : PT BRI (PERSERO) Tbk Dan PT BANK SINARMAS Tbk

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin atau pun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 31 Mei 2013

Yang menyatakan

(10)

vii

ANALISIS KINERJA BANK SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI

DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL

Studi Kasus : PT BRI (PERSERO) Tbk Dan PT BANK SINARMAS Tbk

Yohanes Catur Margatama Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) tingkat kesehatan Bank sebelum akuisisi dan setelah akuisisi.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melihat hasil Laporan Tahunan Bank yang dipublikasikan ke masyarakat. Peneliti ini dilakukan pada dua Perusahaan yang melakukan akuisisi khususnya pada dunia perbankan. Peneliti melakukan analisis dengan metode CAMEL yaitu Capital, Asset, Management, Earnings, dan Liquidity.

Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat kesehatan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan juga PT Sinarmas Tbk sebelum akuisisi dan sesudah akuisisi dalam kondisi sehat. Mengambil keputusan untuk mengakuisisi perusahaan lain dapat membantu meningkatkan nilai kesehatan Bank saat mengambil keputusan untuk mengakuisisi.

(11)

viii

PERFORMANCE ANALYSIS OF BANK BEFORE AND AFTER THE ACQUISITION BY USING CAMEL

Case Study: PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk and PT Bank Sinarmas Tbk

Yohanes Catur Margatama Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2013

This study aims to determine the financial condition of the Bank, before acquisition and after the acquisition.

The study was conducted at two banks making acquisitions. The researcher applies the method of CAMEL Capital, Assets, Management, Earnings, and Liquidity.

The result of this study indicates that the bank of PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk and PT Bank Sinarmas Tbk prior to the acquisition and after acquisition in a healthy condition. From the results of the study also concluded that the decision to acquire another company can help increase the value of the Bank when making decisions to acquire.

(12)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih penulis haturkan kepada Bapa di Surga atas cinta kasih, karunia serta berkat yang senantiasa diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Analisis Kinerja Bank Sebelum dan Sesudah Akuisisi Dengan Menggunakan Metode CAMEL, studi kasus pada PT BRI (PERSERO) Tbk Dan PT BANK SINARMAS Tbk.

Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

Dalam kesempatan ini tentunya penulis juga ingin mengucapkan terima kasih atas bantuan dan dukungan dari semua pihak yang turut berperan dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Romo Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

(13)

x

4. Bapak Drs. T. Handono Eko Prabowo, M.B.A.,Ph.D., selaku Dosen Pembimbing I yang telah membimbing dengan penuh kesabaran, kesungguhan hati serta memberikan banyak ide dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Dra Diah Utari BR.,M.,Si, selaku Dosen Pembimbing II yang penuh kesabaran membimbing dan mengarahkan penulis selama menyelesaikan skripsi ini.

6. Para Dosen Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.

7. Orang Tua saya, terima kasih atas cinta, kasih sayang yang selalu menyertaiku, serta dorongan, kerja keras dan kesabarannya dalam mendidik dan membimbing saya, terutama Alm Emiliana Sulastri mama saya yang paling berharga dalam hidup saya dalam kenangan.

8. Kakak – kakak yang saya sayangi Imelda Eko Susananingwati, Irene Dwi Mayasari, Gregorius Tri Wahyudi, yang telah membantu dan merawat saya dan menerima baik buruknya saya apa adanya.

9. Terima kasih yang spesial untuk mbak Ima K yang setia mendampingi dan memberikan semangat yang luar biasa dalam penyelesaian penelitian ini. 10. Buat Saudara-saudara saya Mas Romi dan Mas Andi, Budhe Mami,Om dan

(14)

xi

11. Untuk teman seperjuanganku Manajemen 2006 (Dedi Nurmawan, Genk Gadoel, Yanto-Kribo, Sigit-Itik, Sangga Dam, Kriwil) Terima kasih untuk masukan dan semangat yang telah diberikan selama ini untuk menyelesaikan penelitian ini.

12. Teman-teman UKMK dan JARUM kita berorganisasi bersama Om patrix dkk and pengikut organisasi.

13. Bocah-bocah Kos Apartemen Maryoto yang koplak Viktor, Zakky, Ivo Genks, Ato.

14. Paragirl’s motivation group( Indra, Ikhe , Sri, Septi)

15. Teman-teman bermain mas agus (Pak RT), mas Agus dan mas Yanto Burjo,Warung Pak Nanang dan teman-temanku yang lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih atas kebersamaan dan dukungannya selama ini.

Yogyakarta, 31 Mei 2013 Penulis

(15)

xii

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

LEMBAR PENGESAHAN... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN ... v

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. LATAR BELAKANG MASALAH ... 1

B. RUMUSAN MASALAH ... 8

(16)

xiii

E. MANFAAT PENELITIAN ... 9

F. SISTEMATIKA PEMBAHASAN ... ....10

BAB II LANDASAN TEORI ...12

A. LANDASAN TEORI ... 12

B. JURNAL PENELITIAN SEBELUMNYA ... 19

C. INSTRUMEN PENELITIAN ... 30

D. GAMBARAN PENELITIAN ... 39

BAB III METODE PENELITIAN... 41

A. JENIS PENELITIAN ... 41

B. WAKTU dan TEMPAT PENELITIAN ... 41

C. SUBJEK dan OBJEK PENELITIAN ... 41

D. POPULASI dan SAMPEL ... 42

E. JENIS dan SUMBER DATA ... 42

F. VARIABLE PENELITIAN... 42

G. TEKNIK ANALISIS DATA ... 43

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 47

A. GAMBARAN UMUM PT BRI Tbk ... 47

1. SEJARAH ... 47

2. VISI dan MISI... 49

(17)

xiv

5. PRODUK ... 52

B. GAMBARAN UMUM PT SINARMAS Tbk ... 54

1. SEJARAH ... 54

2. VISI dan MISI... 56

3. MANAJEMEN PERUSAHAAN... 56

4. INFORMASI UMUM PERUSAHAAN ... 57

5. PRODUK ... 58

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 61

A. ANALISA DATA 1. ANALISA DATA PT BRI Tbk ... 61

a. PT BRI Tbk SEBELUM AKUISISI ... 62

b. PT BRI Tbk SETELAH AKUISISI ... 67

c. PT BRI Tbk SEBELUM dan SETELAH AKUISISI... 72

2. ANALISA DATA PT SINARMAS Tbk ... 76

a. PT SINARMAS Tbk SEBELUM AKUISISI ... 77

b. PT SINARMAS Tbk SETELAH AKUISISI ... 81

c. PT SINARMAS Tbk SEBELUM dan SESUDAH AKUISISI... 85

B. PEMBAHASAN ... 89

1. Kinerja PT BRI Tbk ... 89

(18)

xv

DENGAN TEKNIK ANALISIS TREND ... 91

2. Kinerja PT SINARMAS Tbk ... 93

a. KINERJA PT SINARMAS Tbk SEBELUM dan SESUDAH AKUISISI DALAM KESEHATANYA BERDASARKAN CAMEL... 93

b. PERKEMBANGAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN TEKNIK ANALISIS TREND ... 95

c. Kinerja Kesehatan Bank Sebelum dan Sesudah Akuisisi pada PT BRI Tbk dan PT SINARMAS Tbk melalui metode CAMEL ... 97

BAB VI KESIMPULAN dan SARAN ...100

A. KESIMPULAN ...100

B. SARAN ...101

DAFTAR PUSTAKA ...103

(19)

xvi

Tabel II.1 : JURNAL PENELITIAN SEBELUMNYA...19 Tabel II.2 : PERHITUNGAN CADANGAN AKTIVA YANG DIKLARIFIKASI ... 33 Tabel III.1: TATA CARA PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK

DENGAN METODE CAMEL ... 44 Tabel V.1 : NILAI ASPEK ASPEK RASIO CAR, BDR, CAD, NPM, ROA,

BOPO, LDR, CM TO CA PADA PT BRI Tbk ... 61

Tabel V.2 : NILAI ASPEK ASPEK RASIO CAR, BDR, CAD, NPM, ROA,

BOPO, LDR, CM TO CA PADA PT SINARMAS Tbk ... 76

Tabel V.3 : TABEL PERHITUNGAN KESEHATAN PT BRI Tbk

BERDASARKAN METODE CAMEL... 89 Tabel V.4 : PERHITUNGAN PERKEMBANGAN KESEHATAN BANK

BERDASARKAN CAMEL PT BRI Tbk ... 91 Tabel V.5 : TABEL PERHITUNGAN KESEHATAN PT SINARMAS Tbk

BERDASARKAN METODE CAMEL... 94 Tabel V.6 : PERHITUNGAN PERKEMBANGAN KESEHATAN BANK

(20)

xvii

Gambar II.1 : Skema Akuisisi Bank ...39

Gambar II.2 : Skema Kerangka Penelitian Bank ...40

Gambar V.1 : Grafik CAR PT BRI Tbk Sebelum Akuisisi ...63

Gambar V.2 : Grafik BDR PT BRI Tbk Sebelum Akuisisi ...64

Gambar V.3 : Grafik CAD PT BRI Tbk Sebelum Akuisisi ...64

Gambar V.4 : Grafik NPM PT BRI Tbk Sebelum Akuisisi ...65

Gambar V.5 : Grafik ROA PT BRI Tbk Sebelum Akuisisi ...65

Gambar V.6 : Grafik BOPO PT BRI Tbk Sebelum Akuisisi ...66

Gambar V.7 : Grafik LDR PT BRI Tbk Sebelum Akuisisi ...66

Gambar V.8 : Grafik NCM to CA PTBRI Tbk Sebelum Akuisisi ...67

Gambar V.9 : Grafik CAR PT BRI Tbk Setelah Akuisisi ...68

Gambar V.10 : Grafik BDR PT BRI Tbk Setelah Akuisisi ...68

Gambar V.11 : Grafik CAD PT BRI Tbk Setelah Akuisisi ...69

Gambar V.12 : Grafik NPM PT BRI Tbk Setelah Akuisisi ...69

Gambar V.13 : Grafik ROA PT BRI Tbk Setelah Akuisisi ...70

Gambar V.14 : Grafik BOPO PT BRI Tbk Setelah Akuisisi ...71

Gambar V.15 : Grafik LDR PT BRI Tbk Setelah Akuisisi ...71

Gambar V.16 : Grafik NCM to CA PT BRI Tbk Setelah Akuisisi ...72

Gambar V.17 : Grafik CAR PT BRI Tbk Sebelum dan Setelah Akuisisi ...73

Gambar V.18 : Grafik BDR dan CAD PT BRI Tbk Sebelum dan Setelah Akuisisi ...73

(21)

xviii

Gambar V.21 : Grafik LDR dan NCM to CA PT BRI Tbk Sebelum dan

Setelah Akuisisi ...75

Gambar V.22 : Grafik CAR PT Sinarmas Tbk sebelum Akuisisi ...77

Gambar V.23 : Grafik BDR dan CAD PT Sinarmas Tbk sebelum Akuisisi...78

Gambar V.24 : Grafik NPM PT Sinarmas Tbk sebelum Akuisisi ...79

Gambar V.25 : Grafik ROA dan BOPO PT Sinarmas Tbk sebelum Akuisisi ...79

Gambar V.26 : Grafik LDR PT Sinarmas Tbk sebelum Akuisisi ...80

Gambar V.27 : Grafik CAR PT Sinarmas Tbk Setelah Akuisisi ...81

Gambar V.28 : Grafik BDR dan CAD PT Sinarmas Tbk Setelah Akuisisi ...82

Gambar V.29 : Grafik NPM PT Sinarmas Tbk Setelah Akuisisi ...82

Gambar V.30 : Grafik ROA dan BOPO PT Sinarmas Tbk Setelah Akuisisi ....83

Gambar V.31 : Grafik LDR dan NCM to CA PT Sinarmas Tbk Setelah Akuisisi ...84

Gambar V.32 : Grafik CAR PT Sinarmas Tbk Sebelum dan Sesudah Akuisisi ...85

Gambar V.33 : Grafik BDR dan Sebelum dan Sesudah Akuisisi CAD PT Sinarmas Tbk ...86

Gambar V.34 : Grafik NPM PT Sinarmas Tbk Sebelum dan Sesudah Akuisisi ...86

Gambar V.35 : Grafik ROA dan BOPO PT Sinarmas Tbk Sebelum dan Sesudah Akuisisi ...87

(22)

xix

Tbk ...90 Gambar V.38 : Grafik Perkembangan Kesehatan Bank berdasarkan

CAMEL Sebelum dan Sesudah Akuisis pada PT

SINARMAS, Tbk ...95 Gambar V.39 : Grafik Tingkat Kesehatan Bank berdasarkan CAMEL

sebelum dan sesudah Akuisis PT BANK RAKYAT

(23)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perekonomian dunia diguncang oleh adanya krisis yang melanda negara adi kuasa yaitu Amerika Serikat yang berakibatkan pada para pengusaha yang takut akan keadaan perekonomian yang memburuk. Hal ini mempengaruhi terjadinya krisis global yang mengakibatkan buruknya kondisi perekonomian. Kondisi ini mempengaruhi perusahaan - perusahaan yang beroperasi di Indonesia.

Kondisi perekonomian yang kurang stabil mempengaruhi beberapa usaha, baik manufaktur dan jasa dalam beroperasi. Dalam bidang jasa khususnya perbankan apabila perekonomian kurang stabil secara elastis mempengaruhi kinerja keuangan, sehingga berpengaruh kepada para investor yang menanamkan modal mereka pada Bank. Para investor harus peka dengan kesehatan Bank, baik investor lama maupun baru.

(24)

penutupan Bank Dagang Bali, dan Bank Asiatic, divestasi bank-bank rekapitulasi, merger dan pembekuan (Dendawijaya, 2005: 261).

Kesehatan Bank dapat dilihat dari beberapa aspek yang mempengaruhi kinerjanya salah satunya yang dapat dilihat melalui kinerja keuangan. Dengan memperhatikan bagian ini lebih intensif maka, para pemilik modal dan perusahaan dapat mengurangi rasa takut akan resiko kerugian.

Bank yang menjaga kinerjanya dengan baik maka akan selalu berkembang dan terciptanya peningkatan. Dalam kondisi sehat maka Bank dapat beroperasi sebagaimana mestinya. Menyadari arti pentingnya kesehatan suatu Bank bagi pembentukan kepercayaan dalam dunia perbankan serta untuk melaksanakan prinsip kehati-hatian (Prudential

Banking) dalam dunia perbankan. Bank dapat berkembang dan mewujudkan

(25)

Pihak perusahaan juga berupaya untuk dapat bertahan dan bersaing dalam menjalankan usahanya maka salah satu cara dari perusahaaan melakukan beberapa upaya dalam mengembangkan usahanya dengan penggabungan usaha. Terdapat beberapa jenis cara penggabungan perusahaan yang sering dilakukan di beberapa perusahaan Indonesia. Macam- macam cara penggabungan yang biasa dilakukan (Hardanti,R : 2006,39) yaitu :

1. Merger

Penggabungan dari dua Bank atau lebih dengan cara tetap mempertahankan berdirinya salah satu dari Bank dan membubarkan Bank –bank lainya tanpa melikuidasi terlebih dahulu.

2. Konsolidasi

Penggabungan dari dua Bank atau lebih dengan cara mendirikan Bank baru dan membubarkan Bank-bank tersebut tanpa melikuidasi terlebih dahulu.

3. Akuisisi

(26)

Dengan timbulnya beraneka ragam kondisi keuangan yang terjadi maka beberapa alasan perusahaan/Bank melakukan penggabungan usaha yaitu :

a. Masalah kesehatan Bank.

b. Modal yang relatif kecil,sehingga sulit untuk melakukan

ekspansi.

c. Manajemen perusahaan/Bank yang semrawut atau kurang professional sehingga perusahaan menjadi merugi dan sulit berkembang.

d. Administrasi yang kurang teratur dan masih tradisional. e. Penguasaan pasar.

(27)

Mengapa PT. Sinarmas Multiartha melakukan akuisisi terhadap Bank Shinta Indonesia antara lain telah dituturkan oleh Komisaris PT. Sinarmas Multiartha kepada redaksi TEMPO ONLINE.COM.

Kelompok usaha yang pernah menjadi nomor dua di Indonesia ini mengincar Bank Shinta karena bank ini dinilai sehat. "Mereka bersih dari kredit macet," ujar Gandhi Sulistiyanto. Sekitar tiga tahun silam nama Bank Shinta sempat ramai dibicarakan karena kasus pembobolan deposito. Di luar kasus kriminal yang tak melibatkan orang dalam itu, Shinta nyaris tak bermasalah.

Pemilik lama Bank Shinta adalah keluarga Hermijanto. Meski namanya jarang terdengar, bisnis keluarga ini tergolong likuid. "Mereka menjual Bank Shinta bukan karena butuh uang, tetapi lebih karena deal-nya menguntungkan," ujar sumber Tempo yang dekat dengan keluarga itu. (WWW.TEMPO ONLINE.COM:

posting 13 juni 2005)

(28)

berubah menjadi Bank Sinarmas dengan dikeluarkanya Surat Keputusan dari Menteri Hak Azasi Manusia Republik Indonesia pada 20 Desember 2006

Setelah melalui proses pengambilalihan, kini Bank Sinarmas beroperasi dan bersaing untuk menguasai pasar dalam bidang perbankan melalui visi dan misi dari perusahaan. Berbagai langkah dilakukan mulai dari pembiayaan usaha kecil dan mikro hingga kini berkembang menjadi pembiayaan konsumer dan komersial dan juga pembangunan teknologi informasi untuk mendukung kegiatan bisnis Bank Sinarmas.

Namun tidak menutup kemungkinan perusahaan ini mengalami kegagalan dalam menjalankan usaha bisnis ini oleh karena itu diperlukanya

controlling dalam perusahaan maka pihak Bank Sinarmas perlu melakukan

pengawasan pada Bank. Hal ini dilakukan untuk menjaga supaya Bank dalam kondisi sehat karena hal ini juga perlu berpengaruh kepada para investor-investor.

Proses akuisisi juga dilakukan oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dalam mengembangkan usahanya. Pernyataan ini dipaparkan oleh Dirut Bank yaitu Sofyan Basir dalam wawancaranya

Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI)

(29)

Salah satu cara yang digunakan untuk melihat kondisi kesehatan Bank adalah dengan melakukan penilaian tingkat kesehatan Bank yang telah ditentukan oleh pemerintah melalui Bank Indonesia dengan mengeluarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No 30/11/KEP/DIR maka hal-hal yang perlu diperhatikan adalah Permodalan, Kualitas Aktiva Produktif, Manajemen, Rentabilitas, Likuiditas. Sedangkan untuk metode yang digunakan dalam penilaian kesehatan Bank ini sering dikenal dengan istilah

CAMEL yang berisikan Capital, Asset, Management, Earnings, Liquidity

(Taswan, 2006 : 142).

Dalam penilaian kesehatan Bank tersebut data-data dapat diperoleh melalui laporan keuangan dengan menghitung rasio-rasio yang telah ditentukan dalam menilai kesehatan Bank sesuai dengan surat Edaran Bank Indonesia No 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 diantaranya adalah : Capital

Adequancy Ratio (CAR), Bad debt Ratio (BDR), Cadangan Aktiva yang

Diklasifikasi, Return on Total Assets (ROA), Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan juga Net Call Money to Current Assets (NCM-CA). Rasio-rasio tersebut digunakan untuk melihat kinerja kesehatan Bank melalui laporan keuangan perusahaan yang selalu rutin dilaporkan pada akhir tahun periode.

(30)

setelah adanya proses akuisisi dengan sebelumnya. Dengan adanya hasil analisis dan didukung dengan visi serta misi perusahaan, maka PT BRI (PERSERO) Tbk Dan PT BANK SINARMAS Tbk dapat berupaya untuk meraih cita-cita perusahaan. Hasil analisis juga membantu perusahaan untuk menarik konsumen melalui tingkat kesehatan Bank.

Dengan melihat hasil analisis dari penilaian tingkat kesehatan Bank, maka perusahaan dapat menggunakan hasil ini untuk mengontrol dan menjadikan pedoman dalam menjalankan perusahaan di bidang perbankan, hasil penilaian ini juga dapat digunakan oleh investor untuk melihat kondisi Bank pada saat investasi.

Dengan menganalisis kinerja keuangannya, maka pihak-pihak yang berkepentingan baik dari Bank maupun para Investor dapat mempergunakan hasil penilaian tersebut untuk melihat kesehatan Bank yang telah beroperasi hingga saat ini, berdasarkan laporan keuangan untuk menjalankan usahanya dengan didukung visi dan misi perusahaan untuk dapat meraih cita-cita perusahaan.

B. Rumusan Masalah

Bagaimanakah kinerja keuangan PT BRI (PERSERO) Tbk dan PT BANK SINARMAS Tbk sebelum dan setelah akuisisi dengan menggunakan metode

(31)

C. Batasan Masalah

Dalam batasan penelitian berdasarkan pada rumusan masalah, maka penulis membatasi penelitian ini pada laporan keuangan sebelum dan sesudah proses akuisisi yang dilakukan pada Bank. Batasan penelitan ini dilakukan dengan melihat laporan keuangan periode tahunan pada saat sebelum dan sesudah akuisisi dengan rentang waktu 5 tahun yaitu pada PT BRI (PERSERO) Tbk pada tahun 2005 sampai 2009 dan PT BANK SINARMAS Tbk pada tahun 2003 sampai 2007.

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah maka penelitian ini dilaksanakan untuk membantu investor dan pihak Bank dalam melihat tingkat kesehatan PT BRI (PERSERO) Tbk Dan PT BANK SINARMAS Tbk melalui kinerja keuangan berdasarkan laporan keuangan dengan batasan sebelum dan sesudah akuisisi pada laporan keuangan tahunan.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi investor, hasil penelitian dapat membantu investor untuk melihat tingkat kesehatan Bank.

(32)

3. Bagi penulis, hasil penelitian ini membantu penulis untuk dapat menambah ilmu pengetahuan tentang menghitung tingkat kesehatan Bank, dan menganalisis kesehatan Bank dari aspek keuangan.

4. Bagi Universitas Sanata Dharma, hasil penelitian dapat membantu seluruh mahasiswa yang akan menganalisis kesehatan Bank sebagai referensi.

F. Sistematika Pembahasan

Pembahasan penelitian ini dibuat dengan sistematika pembahasan penulisan dengan terdiri dari enam bab dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika pembahasan.

BAB II : LANDASAN TEORI

(33)

BAB III : METODA PENELITIAN

Bab ini mengulas lebih jauh tentang populasi penelitian, variable penelitian, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data.

BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Pada bahasan bab untuk gambaran umum perusahaan ini memaparkan tentang objek dari penelitian dan mengulas tentang gambaran dari perusahaan.

BAB V : ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan tentang langkah–langkah dalam menganalisis data dan hasilnya serta pembahasan hasil yang didapat dari pengolahan data yang ada.

BAB VI : PENUTUP

(34)

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Pengertian Bank

Pengertian Bank menurut undang–undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan. Bank adalah “ badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk– bentuk lainya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.

2. Fungsi Bank

(35)

3. Sumber–Sumber Dana Bank

Sumber–sumber dana bank adalah usaha bank dalam menghimpun dana untuk membiayai operasional. Di dalam usaha bank untuk menghimpun dana dalam kegiatannya sehari–hari maka bank menghimpun dana yang bersumberkan dari (Hardanti, 2006: 11-12) :

a. Dana yang bersumberkan dari bank itu sendiri 1) Setoran modal dari pemegang saham.

2) Cadangan–cadangan bank, cadangan laba pada tahun lalu yang tidak dibagikan kepada para pemegang sahamnya dengan maksud untuk mengantisipasi laba pada tahun mendatang.

3) Laba bank yang belum dibagi. Laba yang memang belum dibagikan pada tahun yang bersangkutan sehingga dapat digunakan sebagai modal untuk sementara waktu.

b. Dana yang bersumberkan dari masyarakat luas.

Dana yang bersumberkan dari masyarakat luas adalah dana yang dihimpun bank dalam pelaksanaan operasional sehari–hari pada pelaksanaan layanan yang disediakan bank antara lain :

1) Simpanan Giro

(36)

2) Simpanan Tabungan

Simpanan Tabungan adalah simpanan yang penarikanya hanya dapat dilakukan menurut syarat–syarat tertentu yang telah disepakati, tetapi tidak dapat ditarik melalui cek, bilyet giro dan atau alat lain yang dipersamakan dengan itu, yang telah diatur dalam undang–undang nomor 10 tahun 1998.

3) Simpanan Deposito

Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank. c. Dana yang bersumber dari lembaga lainya.

Sumber dana ini merupakan sumber dana yang dilakukan bank apabila kedua cara tersebut sulit didapatkan dalam mengumpulkan dana karena cara ini relatif membutuhkan biaya yang lebih besar dan sifatnya hanya sementara. Perolehan dana yang bersumber dari lembaga lain adalah :

1) Kredit likuiditas dari Bank Indonesia.

2) Pinjaman Antar Bank (Inter Bank Call Money). 3) Pinjaman dari bank–bank luar negeri.

(37)

4. Pengertian Umum Kinerja

Pengertian kinerja hampir sama dengan prestasi kerja yang merupakan perbandingan hasil-hasil kerja yang secara nyata dengan standar kerja yang telah ditetapkan. Dalam hal ini kinerja lebih memfokuskan pada hasil kinerjanya. Tujuan pokok penilaian kinerja dalam perusahaan adalah untuk memotivasi karyawannya dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam memenuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan (Mulyadi, 1993: 420). 5. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah laporan yang berisikan informasi yang berkaitan dengan posisi keuangan, aliran arus kas dan kinerja dari suatu perusahaan kepada pihak lain yang berkepentingan yang dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

6. Tujuan Laporan Keuangan

(38)

Secara umum tujuan pembuatan laporan keuangan perbankan adalah sebagai berikut (Kasmir, 2003: 240) :

a. Memberikan informasi keuangan tentangjumlah aktiva dan jenis-jenis aktiva yang dimiliki.

b. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah kewajiban dan jenis-jenis kewajiban baik jangka panjang maupun jangka pendek. c. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah modal

pada waktu tertentu.

d. Memberikan informasi tentang hasil usaha yang tercemin dari jumlah pendapatan yang diperoleh dan sumber-sumber pendapatan bank tersebut.

e. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan dalam periode tertentu.

f. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi dalam aktiva, kewajiban, dan modal suatu modal.

(39)

7. Pengertian Tentang Penilaian Kesehatan Bank

Penilaian kesehatan bank dimaksud untuk melihat apakah bank dalam keadaan sehat. Hal ini dilakukan untuk memonitor bank dalam melaksanakan operasional sehingga nasabah dan para pemegang saham serta semua bagian yang berkaitan dengan bank tidak mengalami kerugian yang akan diderita.dalam hal ini penilaian bank dilakukan dengan melihat kinerja dari laporan keuangan bank, yang ditinjau dengan penilaian kesehatan bank melalui penilaian yang telah diatur oleh undang–undang perbankan.

Ukuran untuk penilaian kesehatan bank telah ditentukan oleh Bank Indonesia. Seperti yang tertera dalam Undang-Undang RI No 7 tahun 1992 tentang perbankan pasal 29, yang isinya adalah:

a. Pembinaan dan pengawasan bank dilakukan oleh Bank Indonesia b. Bank Indonesia menetapkan ketentuan tentang kesehatan bank dengan

memperhatikan aspek permodalan, kualitas aset, kualitas manajemen, rentabilitas, likuiditas, solvabilitas, dan aspek lain yang berhubungan dengan usaha bank.

(40)

8. Tujuan Penilaian Kinerja Kesehatan Keuangan

Dalam penilaian ini bertujuan untuk menentukan apakah bank tersebut dalam kondisi sehat, cukup sehat, kurang sehat atau tidak sehat sehinga bank Indonesia sebagai Pengawas dan Pembina bank–bank dapat memberikan arahan bagaimana bank tersebut harus dijalankan dengan baik atau bahkan dihentikan operasinya (Martono, 2004: 87).

Dari penilaian kinerja kesehatan keuangan maka akan memperoleh hasil yang dapat dilihat dan dipantau melalui angka–angka perolehan penghitungan dari CAMEL, metode ini digunakan secara berkala dalam

monitoring tingkat kesehatan bank, maka para nasabah atau investor dapat

menggunakan hasil ini untuk menentukan keputusannya dalam penggunaan layanan jasa yang disediakan.

(41)

B. Jurnal Penelitian Sebelumnya

Tabel II.1 : Jurnal Penelitian - Penelitian Sebelumnya

No Peneliti Judul Variable Alat Analisis Hasil

1 Sri Pujiyanti ; Dr.Ir.E.Susi Suhendra, MS Modus, Volume 20 (1) tahun 2009.

ANALISIS KINERJA

KEUANGAN

MENGENAI TINGKAT

KESEHATAN BANK

DENGAN

MENGGUNAKAN

METODE CAMEL

”(STUDI KASUS PADA

PT. BANK NEGARA

INDONESIA

(PERSERO) Tbk DAN

PT. BANK BUKOPIN

Tbk PERIODE

2006-2008) CAMEL • CapitalAssetManajementEarningsLiquidity Rekapitulasi hasil Perhitungan

Peringkat Komposit :

PerhitunganCAR,

KAP, NPM, ROA,

BO/PO, LDR

• Tingkat Kesehatan PT. Bank Negara Indonesia Tbk pada periode 2006-2008 berada pada tingkat 1 dan 2 maka dapat dikatakan dalam kondisi Sehat

(42)

dalam kondisi Sehat • PT. Bank Bukopin Tbk

(43)

No Peneliti Judul Variable Alat Analisis Hasil

2 Ahmad Faisol Jurnal Ilmiah Volume 3 No 7 Tahun 2007

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK PADA PT BANK

MUAMALAT INDONESIA Tbk Periode 2004 - 2006

• Likuiditas • Rentabilitas • Solvabilitas

• Analisis Rasio Likuiditas:Cash ratio, Reserve

Requirement),

Loan to Deposit

Ratio (LDR), Loan

to Asset Ratio (LAR

Analisa rasio Liquiditas Bank Muamalat

Indonesia yang terdiri dari Cash Ratio, Reserve

Requirement (RR),LDR

dan LAR memperlihatkan

kecenderungan angka rasio yang terus

(44)

• Analisis Rasio Rentabilitas :

ROA

ROE

BO/PO

NPM

• Dari Analisis

(45)

No Peneliti Judul Variable Alat Analisis Hasil

• Analisis Rasio Solvabilitas :

Capital Adequacy

Ratio (CAR), Debt to

Equity Ratio (DER)

• Hasil perhitungan rasio Solvabilitas

(46)

No Peneliti Judul Variable Alat Analisis Hasil

3 Betty Arviana Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Merger (Study Empiris Pada Perusahaan

Manufaktur Di BEI)”

Rasio

Keuangan: DER, GPM, OPM, NPM, ROE, dan ROI

paired

sample t-test

Hasil penelitian ini secara umum

(47)

No Peneliti Judul Variable Alat Analisis Hasil

4 YunantoAdi Kusumo

Analisis Kinerja Keuangan Bank Syariah Mandiri Periode 2002 – 2007 (Dengan Pendekatan Pbino. 9/1/PBI/2007) • Likuiditas • Rentabilitas • Solvabilitas

• Analisis Rasio Likuiditas:STM:

Short Term

Mismatch

• Analisis Rasio Rentabilitas : NOM: Net

Operating

Margin

• Analisis Rasio Solvabilitas :

(48)

Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)

(49)

No Peneliti Judul Variable Alat Analisis Hasil 5 MUHAMMAD AJI NUGROHO Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Merger Dan

Akuisisi

(Pada Perusahaan Pengakuisisi, Periode 2002-2003)

• Profitabilitas :

NPM,ROA,ROE, • Solvabilitas :

DER, EPS, TATO • Likuiditas :

Current Ratio

• Uji

Normalitas • Uji Hiotesis • Wilcoxon

Signed Ranks Test

• Uji Manova

1. variable NPM, ROA,

Debt Rasio, EPS,

TATO, CR tidak

menunjukan perbedaan yang signifikan antar sesudah dan sebelum merger.

(50)

No Peneliti Judul Variable Alat Analisis Hasil

6 Surifah

Jurnal

Akuntansi dan Auditing

Indonesia Vol 6, No. 2 Desember 2002.

“Kinerja Keuangan Perbankan Swasta Nasional Indonesia

Sebelum Dan

Setelah Krisis Ekonomi”.

Variabel bebas Yang terdiri dari CAMEL 1. Capital 2. Assets 3. Management 4. Earning Liquidity

Metode Penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Populasi

Penelitian ini adalah Bank Umum Swasta Nasional devisa maupun non devisa.

Sedangkan sampel yang diambil secara

purposive sampling,

yaitu 17 Bank Umum Swasta

Berdasarkan pengujian dengan rasio CAMEL berbeda secara signifikan antara sebelum dan setelah krisis ekonomi dan

kebanyakan rasio

(51)
(52)

C. Instrumen Penelitian

1. Instrumen–Instrumen Penilaian Kinerja Kesehatan Bank

Dalam penggunaan metode CAMEL dalam menilai tingkat kinerja kesehatan bank terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan didalamnya. Beberapa aspek yang mendukung dalam penilaian tingkat kinerja telah diatur oleh pemerintah yang meliputi Instrumen–Instrumen Penilaian Tingkat Kesehatan Bank :

Berdasarkan ketentuan yang telah berlaku dalam penilaian tingkat kesehatan bank dapat dilakukan dengan metode yang dikenal dengan metode

CAMEL, metode ini menghitung besarnya rasio pada laporan keuangan pada

aspek - aspek berikut ini : a. Capital (Modal)

Untuk menghitungnya digunakan rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) dengan rumus sebagai berikut.

X 100 %

Atau secara rinci dapat dihitung dengan

CAR = X 100 %

Dengan perhitungan nilai kredit sebagai berikut : Untuk CAR = 0 % atau negatif, nilai kredit = 0

(53)

Modal inti ini terdiri atas:

1) Modal Disetor, yaitu modal yang disetor secara kolektif oleh pemilik (bisa dalam bentuk kepemilikan saham).

2) Agio Saham, yaitu selisih lebih dari harga saham dengan nilai nominal saham, apabila terjadi selisih negatif maka selisih tersebut menjadi pengurang.

3) Modal Sumbangan, yaitu modal yang diperoleh kembali dari sumbangan saham atau uang oleh pihak lain, termasuk selisih nilai yang tercatat dengan harga apabila saham dijual kembali. 4) Cadangan Umum, yaitu caadangan yang dibentuk dari

penyisihan laba yang ditahan.

5) Cadangan Tujuan, yaitu bagian laba setelah pajak yang disisihkan untuk tujuan tertentu atas persetujuan RUPS

6) Laba ditahan, yaitu saldo laba bersih setelah pajak yang RUPS diputuskan untuk tidak dibagikan.

Modal Pelengkap terdiri atas cadangan-cadangan yang dibentuk bukan dari laba setelah pajak serta pinjaman yang sifatnya dipersamakan dengan modal.

Secara terinci modal pelengkap dapat berupa:

(54)

2) Cadangan penghapusan aktiva yang diklasifikasikan, yaitu cadangan yang dibentuk dengan cara membebani laba rugi tahun berjalan. Hal ini dimaksudkan untuk menampung kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat tidak diterimanya kembali sebagian atau seluruh aktiva produktif. Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, bank yang dinyatakan termasuk sebagai bank yang sehat harus memiliki CAR paling sedikit sebesar 8 %.

b. Assets (Aktiva)

Untuk menilai aspek Assets atau aktiva adalah dengan dua hal berikut, Rasio BDR (Bad Debt Ratio) dan CAD (Cadangan Aktiva yang Diklasifikasikan).

Untuk BDR dihitung dengan Rumus :

X 100 % Aktiva produktif meliputi :

1) Kredit yang diberikan bank dan telah dicairkan,

2) Surat-surat berharga (baik surat berharga pasar uang maupun surat berharga pasar modal),

(55)

Nilai kredit rasio aktiva produktif yang di klarifikasi dihitung sebagai berikut :

1) Untuk BDR = 15,5 % atau lebih, nilai kredit = 0

2) Untuk setiap penurunan 0,15 %, nilai kredit ditambah 1 dengan maksimum 100.

Dengan bobot CAMEL untuk BDR adalah 25% dalam kecukupan

bad debt ratio.

[image:55.612.106.556.149.658.2]

Untuk perhitungan Cadangan Aktiva yang Diklarifikasi (CAD) sendiri dengan menggunakan kategori yang diklasifikasikan seperti :

Tabel II.2 :

Perhitungan Cadangan Aktiva yang Diklarifikasi

NO Kategori Kredit Cadangan yang wajib dibentuk 1 2 3 4 5 Lancar Perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet

0% x besarnya rekening dalam kategori tersebut 5% x besarnya rekening dalam kategori tersebut 15% x besarnya rekening dalam kategori tersebut 50% x besarnya rekening dalam kategori tersebut 100% x besarnya rekening dalam kategori tersebut

(56)

Nilai kredit rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif yang di klarifikasi dihitung sebagai berikut:

1) Untuk rasio = 0 tidak memiliki cadangan, maka nilai kredit = 0

2) Untuk setiap kenaikan sebesar 1% nilai kredit ditambah 1 dengan maksimum 100.

3) Nilai bobot dalam CAMEL untuk CAD sebesar 5% Cadangan aktiva yang diklarifikasi ini dibentuk dengan menyisihkan sebagian laba dan merupakan persetujuan pemegang saham bank yang dilakukan dalam rapat umum pemegang saham.

c. Management (Manajemen)

Untuk aspek manajemen dinilai dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh Bi sesuai dengan SK Dir BI no 30/12/kep/DIR/97 dengan menilai :

• Manajemen Umum (10 %) 1) Strategi.

2) Struktur. 3) Sistem.

4) Kepemimpinan.

(57)

Ketentuan tersebut digunakan untuk menilai kinerja dengan menggunakan beberapa pertanyaan yang terkait dengan manajemen bank. Dalam Penilaian aspek manajemen untuk menghitung kinerja berdasarkan laporan keuangan sebagai alat perhitunganya adalah dengan menggunakan rumus perhitungan

Net Profit Margin (NPM).

NPM (Net Profit Margin) = x 100 %

Untuk nilai dalam perhitungan kecukupan NPM dalam bobot

CAMEL adalah 25%

d. Earnings (Rentabilitas)

Untuk aspek rentabilitas dihitung dengan dua rasio yaitu dengan : 1) ROA (Return on total Assets)

Return on Total Assets dapat dihitung dengan rumus : x 100 %

(58)

poin x ROA Komponen Kredit Nilai 1 % 015 , 0 ) ( =

Dengan nilai bobot dalam CAMEL adalah 5% dalam

perhitungan nilai ROA.

2) BOPO (Ratio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional)

Untuk menghitung BOPO digunakan rumus sebagai berikut : x 100%

Penilaian Rasio Biaya Operasional dalam 12 bulan terakhir terhadap Pendapatan Operasional dalam periode yang sama sebesar 100% atau lebih diberi nilai kredit 0 dan untuk setiap penurunan sebesar 0,08%, nilai kredit ditambah 1 dengan maksimum 100 ( Sihol & Daniel, 2007:180).

poin x BOPO Komponen Kredit Nilai 1 % 08 , 0 ) -% 100 ( =

(59)

e. Liquidity (Likuiditas)

Untuk menilai likuiditas bank dalam acuannya terdapat dua langkah yang dinilai. Dalam hal ini menggunakan langkah berikut dalam perhitungannya.

1) LDR (Loan to Deposit ratio)

x 100 %

Batasan kewajaran angka LDR adalah dibawah 110% yang berarti jumlah kredit yang disalurkan sama dengan jumlah dana masyarakat yang berhasil dihimpun bank. Bila angka LDR melambung diatas 110% maka bank tersebut mengobral kredit sehingga sebagian dananya didapat dari pinjaman bank-bank dan pihak lain.

Nilai kredit untuk LDR adalah sebagai berikut :

Untuk rasio LDR sebesar 110 % atau lebih , nilai kredit = 0 sedangkan untuk LDR dibawah 110% nilai kredit = 100%. Dengan nilai bobot CAMEL dalam perhitungan LDR sebesar 5%.

(60)

Dana pihak ketiga meliputi simpanan masyarakat berupa giro, tabungan dan berbagai jenis deposito, sedangkan dana KLBI (Kredit Likuiditas Bank Indonesia) adalah volume pemberian pinjaman (kredit) yang diberikan Bank Indonesia kepada bank yang bersangkutan.

2) NCM to CA (Net Call Money to Current Assets)

NCM to CA adalah selisih absolute antara volume transaksi

Call Money yang diberikan oleh suatu bank umum kepada

bank lain dengan volume transaksi Call Money yang diterima yang diterima bank tersebut dengan bank yang lain.

Untuk nilai kredt dihitung sebagai berikut :

1. Untuk rasio 100% atau lebih , nilai kredit = 0 2. Untuk setiap penurunan 1 %, nilai kredit ditambah

1 dengan maksimum 100.

(61)

D. Gambaran Penelitian

1. Skema Akuisisi Bank

[image:61.612.99.526.168.597.2]

Sebelum Akuisisi Sesudah Akuisisi

Gambar II.1 : Skema Akuisisi Bank

Sumber: Yulianto. 2008. Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Publik yang Melakukan Merger dan Akuisis selama dan sesudah krisis moneter.Surakarta: Universitas Muhammadiyah.

Mengendalikan Bank A

Bank B Bank B

(62)
[image:62.612.104.583.137.597.2]

2. Skema Kerangka Penelitian Kesehatan Bank

Gambar II.2 : Skema Kerangka Penelitian Kesehatan Bank Bank

Laporan Keuangan

Rasio Keuangan

ROA BOPO

 LDR

 NCM to CA

 CAR  BDR

 CAD

NPM

Metode CAMEL

Analisis

(63)

41

BAB III

METODA PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan penulis adalah dengan meneliti hasil laporan keuangan yang dilaporkan sebagai laporan keuangan perusahaan, dengan sebuah metode penelitian.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Waktu

Waktu penelitian dilakukan pada bulan Juni 2012 2. Lokasi

Lokasi Penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia, Fakultas Ekonomi Sanata Dharma Yogyakarta

C. Subyek dan Obyek Penelitian

(64)

D. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian kesehatan bank adalah data-data keuangan yang berada pada laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan khususnya perbankan. Untuk sampel yang digunakan adalah laporan keuangan bank yang melakukan akuisisi yaitu laporan keuangan PT BRI (PERSERO) Tbk dan PT BANK SINARMAS Tbk.

E. Jenis dan Sumber Data

Data kuantitatif yaitu data yang berupa angka–angka yang memiliki satuan hitung dan dapat dihitung secara sistematis yaitu data keuangan perusahaan yang dapat diperoleh melalui pojok BEI FE Sanata Dharma.

F. Variable Penelitian

Penelitian ini akan menguji hasil laporan keuangan yang ada dalam tengang waktu tertentu dengan beberapa faktor, yaitu menghitung :

1. Variable Terikat

(65)

2. Variable Bebas

Variable bebas dalam penelitian adalah presentase faktor-faktor yang mempengaruhi CAMEL (%) :

a. C (Capital): CAR (Capital Adequacy Ratio) b. A (Asset ): BDR (Bad Debt Ratio)

CAD (Cadangan aktiva yang Diklasifikasikan) c. M (Management): NPM (Net Profit Margin)

d. E (Earnings): ROA (Return on Assets)

BOPO (Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional)

e. L (Liquidity): LDR (Loan to Deposit Rasio)

NCM to CA (Net Call Money to Current Asset)

G. Teknik Analisis Data

1. Metode CAMEL

Metode penelitian yang digunakan adalah CAMEL ( Capital,

Asset, Management, earnings, Liquidity )dalam menilai tingkat

(66)
[image:66.612.103.535.168.595.2]

Tabel III.1 :

Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank (Metode CAMEL)

Uraian C A M E L

Singkatan dari Capital Assets Management Earnings Liquidity

Bahasa

Indonesia

Modal Aktiva Manajemen Rentabilitas Likuiditas

Yang dinilai Kecukupan modal Kualitas Aktiva Produktif Kualitas Manajemen Kemampuan Menghasilkan Laba Kemampuan bank dalam menjaga likuiditas

Jumlah rasio 1 2 2 2 2

Rasio (1) CAR

(1) BDR (2) CAD Manajemen Umum Manajemen Resiko (1) ROA (2) BOPO (1) LDR

(2) NCM to CA

Perhitungan

Nilai kredit

0 s/d max

100

(1) max 100

(2) max 100

(1) max 100

(2) max 100

(1) max 100

(2) max 100

(1) max 100

(2) max 100

Bobot 25 %

( 1 ) 25 %

( 2 ) 5 %

Total 30 %

( 1 ) 10 %

( 2 ) 15 %

Total 25 %

( 1 ) 5 %

( 2 ) 5 %

Total 10 %

( 1 ) 5 %

( 2 ) 5 %

Total 10 %

(67)

Sesuai dengan tabel III.1 tersebut, maka dapat ditemukan nilai yang digunakan sebagai acuan dalam mengetahui hasil yang ada dengan pedomananya adalah sebagai berikut dari hasil perhitungan CAMEL (%) : Maka dapat dilihat sebagai berikut dalam rumus (Lukman, Manajemen Perbankan. 2002: 150) :

∑ Bobot Yn = % C + % A + % M + % E + % L

Keterangan :

81–100 = Sehat 66 - < 81 = Cukup sehat 51 - < 66 = Kurang sehat

0 - < 51 = Tidak sehat

∑ Bobot Yn = Jumlah total % dari CAMEL pada tahun ke n

% C = Hasil persentase bobot pada perhitungan rasio aspek Capital % A = Hasil persentase bobot pada perhitungan rasio aspek Assets % M = Hasil persentase bobot pada perhitungan rasio aspek

Management

% E = Hasil persentase bobot pada perhitungan rasio aspek

Earnings

% L = Hasil persentase bobot pada perhitungan rasio aspek

(68)

2. Analisis Grafis

a. Real Data

Hasil pengukuran dan pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata.

b. Tren

Menggunakan analisa trend dengan metode kuadrat terkecil (least square). Garis trend secara matematik dapat dinyatakan dengan rumus : Y = a + bx

Keterangan :

Y : nilai variabel yang akan ditentukan a : nilai Y apabila X sama dengan nol b : perubahan nilai Y dari waktu ke waktu X : periode waktu dan tahun dasar

Untuk menentukan nilai a dan b pada persamaan trend linier dapat digunakan rumus:

a =∑ Y / N

b =∑ XY / ∑X2 keterangan :

(69)

47

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk

1. Sejarah

PT Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto", suatu lembaga keuangan yang melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.

(70)

Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.

Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor (Exim).

Berdasarkan Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-undang Pokok Perbankan dan Undang-Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang-undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai bank umum.

(71)

Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini, sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, yang masih digunakan sampai dengan saat ini.

2. Visi Dan Misi

Visi

Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah.

Misi BRI

• Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat.

• Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dengan melaksanakan praktek good corporate goverrnance.

(72)

3. Manajemen Perusahaan

Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Bunasor Sanim

Komisaris Independen : Aviliani

Komisaris Independen : Adhyaksa Dault

Komisaris Independen : Hermanto Siregar

Komisaris : Agus Suprijanto

Komisaris : Heru Lelono

Direksi

Direktur Utama : Sofyan Basyir

Direktur :

1. Toni Soetirto

(73)

8. Suprajarto 9. Asmawi Syam 10. Gatot Mardiwasisto

4. Informasi Umum Perusahaan

Nama Perusahaan :

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Pendirian Perusahaan :

18 Desember 1968 berdasarkan Undang-Undang No. 21 Tahun 1968 Alamat Perusahaan :

Gedung BRI I Jl. Jend Sudirman Kav. 44–46 Jakarta 10210 No. Telp. Perusahaan :

(62-21) 2510244, 2510254, 2510264, 2510269, 2510279 No. Fax Perusahaan :

(62-21) 2500065, 2500077 Website:

www.bri.co.id

Bidang Usaha : Perbankan

Komposisi Pemegang Saham :

Negara Republik Indonesia (56,75%), Publik (43,25%) Pencatatan Saham :

(74)

Email :

humas@bri.co.id Call center :

14017 / (62-21) 57987400 Surat menyurat :

Divisi Sekretariat Perusahaan Gedung BRI 1 Lt. 20 Jl. Jend. Sudirman Kav. 44-46 Jakarta 10210

5. Produk

a. PRODUK SIMPANAN

 BritAma

 Simpedes

 GiroBRI

 DepoBRI

 Tabungan Haji

 BRI Junio

b. PRODUK PINJAMAN 1) Kredit Mikro

• Kupedes

• Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro 2) Kredit Kecil/Ritel

(75)

• Kredit PPTKI

• Kredit Pemilikan Waralaba • Kredit Resi Gudang

• Kredit SPBU • Bank Garansi (BG) 3) Kredit Konsumer

• Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) • Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) • Kredit Multi Guna (KMG)

• Kartu Kredit 4) Kredit Program

• Kredit Usaha Rakyat (KUR) Ritel

• Kredit Koperasi Primer untuk Anggota (KPPA) • Kredit kepada Kelompok Usaha Kecil (KKUK) 5) Kredit Menengah/Korporasi

• Kredit Modal Kerja (KMK)

• Kredit Modal Kerja Ekspor (KMK-E) • Standby L/C (SBLC)

• Bank Garansi (BG) c. JASA PERBANKAN

BRI Priority Banking

Cash Management System

(76)

B. Gambaran Umum PT BANK SINARMAS Tbk

1. Sejarah

Pada tahun 2005 PT. Sinar Mas Multiartha, Tbk yang merupakan Kelompok Usaha Sinarmas yang berada di bawah kelompok usaha

Financial Services mengambil alih PT. Bank Shinta Indonesia yang

didirikan pada tahun 1989 yang memulai operasionalnya sejak Maret 1990. PT. Bank Shinta Indonesia mengalami perubahan nama menjadi Bank Sinarmas pada Desember 2006.

Sebagai upaya untuk memenuhi arahan Bank Indonesia yaitu agar bank-bank umum segera menjadi perusahaan Go Public sehingga sebagian sahamnya dapat dimiliki oleh masyarakat umum, maka pada tahun 2010 setelah mendapatkan pernyataan efektif dari otoritas yang berwenang, tepatnya pada tanggal 13 Desember Bank Sinarmas mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia sehingga meningkatkan struktur permodalan sebesar Rp. 160 miliar, dari sebelumnya Rp. 568 miliar menjadi Rp. 728 miliar.

(77)

dan telah terhubung secara real time on-line dan teknologi informasi perbankan yang telah dicapai.

Sebagai Bank swasta nasional, Bank Sinarmas secara konsisten mengembangkan pangsa pasarnya ditengah tantangan pasar yang sedang berkembang di Indonesia. Usaha dan inisitatif diperlukan untuk memenuhi kebutuhan para nasabah dan masyarakat, maka kegiatan usaha yang awalnya pada pasar pembiayaan usaha kecil, menengah dan mikro berkembang pada pembiayaan konsumer dan komersial.

Tuntutan fasilitas teknologi informasi yang serba canggih di masa kini dan masa depan menjadi tantangan perbankan untuk menyediakan layanan terbaik kepada masyarakat. Oleh karena itu tahun 2007 Bank Sinarmas memfasilitasi teknologi perbankan terintegrasi yang tidak terbatas ruang dan waktu yakni Phone Banking, Internet Banking, dan Automatic Teller

Machine (ATM). Keperluan di bidang IT ini dari waktu ke waktu terus

dikembangkan seiring dengan keperluan bisnis.

(78)

2. Visi dan Misi

Visi

Menjadi Bank terkemuka di Indonesia

Misi

a. Memperluas basis nasabah, mulai dari nasabah kecil hingga korporasi, melalui kerjasama dengan lembaga keuangan maupun mitra usaha lainnya.

b. Memperluas jaringan kantor untuk penetrasi pasar pada sentra-sentra UKM dan sektor usaha skala korporasi.

c. Meningkatkan kemampuan Teknologi Informasi dan Sumber Daya manusia dalam rangka memberikan layanan terbaik.

d. Membudayakan Sistem Manajemen Risiko sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan Good Corporate Governance.

3. Manajemen Perusahaan

Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Tjendrawati Widjaja

(79)

Direksi

Direktur Utama : Freenyan Liwang

Wakil Direktur Utama : Dani Lihardja

Direktur GA & Bank Syariah : Heru Agus Wuryanto

Direktur Kepatuhan : Salis Teguh Hartono

Direktur Operasional dan Treasury : Hadi Christianto Wijaya

Direktur Manajemen Resiko : Loa Johnny Mailoa

4. Informasi Umum Perusahaan

Nama Perusahaan:

PT. BANK SINARMAS Tbk. Pendirian Perusahaan:

Didirikan tahun 1989 dan beroperasi pada maret1990 Alamat Perusahaan:

Wisma Bank Sinarmas, 1st & 2nd Floor Jl. MH. Thamrin No. 51–Jakarta 10350 No. Telp. Perusahaan:

(021) 31990101 No. Fax Perusahaan:

(80)

Website:

www.banksinarmas.com

Bidang Usaha: Perbankan Pencatatan Saham:

Bursa Efek Indonesia 13 Desember 2010 Email:

customer_care@banksinarmas.com

Call center:

0-800-1-767627, (62-21) 26585858

5. Produk

a. Penghimpunan Dana

 Tabungan Sinarmas

 Simas Gold

 Simas Valas

 Sinarmas Saving Plan

 Deposito Berjangka

 Deposito on Call

 Giro

b. Fasilitas Pembiayaan - Tunai

 Kredit Pemilikan Mobil (KPM)

(81)

 Kredit Investasi

 Kredit Usaha Kecil

 Kredit Konsumsi c. Jasa Pengelolaan Dana

 Pasar Uang

 Penukaran Mata Uang Asing

 Transaksi Spot

d. E-Banking dan Layanan 24 Jam

Internet Banking

Mobile Banking & SMS Banking

ATM

Phone Banking

Customer Care

e. Agen Penjual

1. Produk Bancassurance

 Simas Prima

 Simas Stabil Link 2. Produk Reksadana

 Simas Danamas Rupiah Plus

 Simas Danamas Stabil

 Simas Danamas Dolar

 Simas Danamas Saham

(82)

f. Produk & Layanan Lainnya

Safe Deposit Box (SDB)

Travellers Cheque

Bill Payment

Penagihan (Collection)

Pick Up Services

 Bank Garansi

Letter of Credit (L/C)

 Sinarmas Export Import

Cash Letter Services

 Inkaso

 Pengiriman Uang

 Loket Pembayaran (Pajak & Bea,Listrik, Telepon)

Payroll

 Bank Penyimpan Margin, Dana

(83)

61

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisisi Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah merupakan hasil dari laporan keuangan yang diterbitkan oleh Bank dalam pelaporan keuangan tahunan Bank. Laporan ini berisikan neraca dan laporan modal serta laporan rugi laba tahunan bank. Laporan tersebut berisikan data-data keuangan Bank. Laporan tersebut merupakan data yang digunakan sebagai penunjang dalam penelitian kesehatan Bank berdasarkan dari laporan keuangan dengan menggunakan metode CAMEL (Capital, Asset, Management, Earnings,

Liquidity) untuk melihat Bank dalam kesehatannya.

1. Analisis Data PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk

Aspek/Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 CAR 15,29 18,90 16,00 13,55 13,19 13,76 14,96

BDR 3,20 3,06 2,22 2,17 2,35 2,24 1,85

CAD 5,30 7,44 6,10 4,96 5,46 5,58 5,46

NPM 5,25 2,82 2,66 2,35 2,24 2,07 2,61

ROA 0,05 0,04 0,05 0,04 0,03 0,05 0,05

BOPO 70,83 74,38 69,80 72,65 77,66 70,86 66,69

[image:83.595.99.511.230.655.2]

LDR 71,38 66,14 68,80 79,93 80,88 75,17 76,20 CM to CA 1,59 1,52 2,50 1,02 4,29 3,64 0,82

Tabel V.1 :

(84)

Nilai dari tabel V.1 dapat diketahui dari lampiran 1 sebagai acuan dalam menghitung tingkat kesehatan suatu bank. Dari tabel diatas dapat diketahui analisis kesehatan Bank dengan menganalisis dari Laporan keuangan tahunan yang di posting dalam laporan keuangan tahunan perusahaan. Untuk mendapatkan nilai setiap aspek pada tabel tersebut merupakan hasil perhitungan dari rasio yang beersangkutan dan berdasarkan ketentuan yang terkait.

Nilai dari setiap aspek yang dicapai mendukung perusahaan untuk mecapai nilai tingkat kesehatanya pada setiap tahunnya. Dari perhitungan aspek tersebut mengarahkan pada perusahaan dalam mencapai sehat dan tidaknya bank pada tahun yang terkait dan juga dapat memperlihatkan kondisi perusahaan pada setiap aspek yang diperolehnya pada setiap tahunnya.

a. PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO),Tbk sebelum akuisisi

Bank PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO),TBk pada tahun 2005 berdasarkan laporan keuangan yang ada pada tabel V.1 untuk aspek modal perusahaan dapat mencapai CAR dengan nilai 15,29% yang berarti dalam pencapaian kecukupan modal PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk dalam keadaan sehat dalam aspek Capital , karena pada peraturan BI yang telah ada nilai minimum dalam pencapaian

CAR adalah 8%. Pada tahun 2006 dan 2007 perusahaan yang bergerak

(85)

18,90%, 16% pada gambar V.1 yang dapat diketahui untuk sementara pada aspek modal perusahaan ini dalam keadaan sehat.

[image:85.595.100.502.260.581.2]

Angka CAR berartikan juga bahwa perusahaan dalam kecukupan modal pada batas tingkat aman dalam pelaksanaan opersionalnya untuk aktivitas perusahaan. Dan angka tersebut mengalami peningkatan pada tahun 2005 menuju tahun 2006 dan mengalami penurunan pada tahun 2006 menuju tahun 2007 yang terlihat pada grafik pada Gambar V.1

Gambar V. 1 :

Grafik CAR PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk sebelum akuisisi

Untuk aspek asset dalam kesehatan Bank terdapat dua unsur dalam melihat kesehatan bank yaitu dengan melalui BDR ( Bad Debt Ratio) dan

CAD(Cadangan Aktiva yang Diklarifikasi). Pada pencapaiannya hasil BDR

(86)
[image:86.595.96.515.171.724.2]

pada grafik BDR. Namun pada tahun tersebut terjadi penurunan dari tahun ke tahun.

Gambar V. 2 :

Grafik BDR PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk sebelum akuisisi

Sedangkan dalam perolehan CAD pada periode 2005,2006 dan 2007 adalah 5,30% , 7,44%, dan 6,10% arti angka yang didapat dalam CAD adalah penyisihan cadangan kerugian kredit terhadap kredit yang diberikan Bank dan angka yang diperoleh dalam kategori Perhatian Khusus namun dalam kondisi sehat. Hal ini terlihat adanya perubahan naik dan turun pada tahun tersebut yang terlihat dalam grafik CAD.

Gambar V. 3 :

(87)

Aspek Management dalam PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk yang dilihat dalam laporan keuangan adalah hasil dari

Net Profit Margin. Untuk NPM yang didapat pada tahun 2005, 2006, dan

[image:87.595.98.511.204.676.2]

2007 adalah 5,25%, 2,82%, 2,65%.

Gambar V. 4 :

Grafik NPM PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk sebelum akuisisi

Dalam Aspek Earnings yaitu kemampuan Bank dalam menghasilkan laba dilihat melalui dua hal yaitu ROA dan BOPO dalam PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk hasil yang diperoleh pada tahun 2005, 2006, 2007 dalam pencapaian ROA adalah 0,05%, 0,04%, 0,05% sedangkan untuk BOPO yang diperoleh adalah 70,83%, 74,38%, 69,80%.

Gambar V. 5 :

(88)
[image:88.595.97.513.105.663.2]

Gambar V. 6 :

Grafik BOPO PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk sebelum akuisisi

Untuk aspek Liquidity dalam penilaian kesehatan Bank dilihat dengan dua hal yang digunakannya untuk melihat kemampuannya dalam menjaga likuiditasnya. PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk dalam menjaga likuiditasnya pada tahun 2005, 2006, 2007 perusahaan mencapai

LDR sebesar 71,38%, 66,14%, 68,80%, seperti Gambar V.7, sedangkan

dalam NCM to CA yang menggambarkan kondisi Net Call Money perusahaan ini memperoleh 1,59 %, 1,52%, dan 2,50% seperti yang tergambarkan pada Gambar V. 8.

Gambar V. 7 :

(89)
[image:89.595.98.514.112.611.2]

Gambar V. 8 :

Grafik NCM to CA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk sebelum akuisisi

b. PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO),Tbk setelah akuisisi

(90)
[image:90.595.100.512.185.652.2]

13,19%, 13,76%, dan14,96% dalam kondisi sehat dengan pergerakan nilai perolehaan CAMEL yang dapat kita lihat melalui Gambar V.9.

Gambar V. 9 :

Grafik CAR PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk setelah akuisisi

Untuk nilai perolehan aspek Asset dalam perhitungan rasio yang diperoleh adalah BDR dan CAD. Pada tahun 2008 sampai tahun 2011 didapatkan hasil 2,17%, 2,35%, 2,24%, dan 1,85% pada BDR yang terkategorikan dalam kondisi baik sesuai ketentuan yang ada. Sedangkan untuk nilai CAD didapatkan nilai 4,96%, 5,46%, 5,58%, 5,46% angka angka ini termasuk dalam keadaan baik.

Gambar V. 10 :

(91)
[image:91.595.99.511.112.653.2]

Gambar V. 11 :

Grafik CAD PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk setelah akuisisi

Dalam aspek manajemen untuk kesehatan Bank dilihat dari NPM yang didapat oleh perusahaan dengan nilai perolehan pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2011 setelah melakukan akuisisi adalah 2,35%, 2,23%, 2,06%, 2,61%.

Gambar V. 12 :

Gambar

Tabel II.2 :
Gambar II.1 :  Skema Akuisisi Bank
Gambar II.2 :  Skema Kerangka Penelitian Kesehatan Bank
Tabel III.1 :
+7

Referensi

Dokumen terkait

Program Sarjana ( S I ) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palembang. Suyud Abadi, M.Si. Kata Kunci : Ampas Kopi, Tanaman Cabai Merah Keriting

Berdasarkan hasil dari analisis data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifkan antara carbon accounting dengan perencanaan strategi,

Jus tru yang terjadi adalah setiap penonton dengan bebas mengendalikan makna atas setiap kode yang diterimanya.. Hal ini terjadi karena setiap penon ton memiliki modal dalam

PROVINSI

Atau juga dapat diartikan pada kalimat yan g lebih modern dan sangat umum bahwa sesuatu yang menjadi &#34;dokumen&#34; (misalnya sesuatu yang m erupakan bagian terpenting

[r]

Lampiran : Surat Panitia Pengadaan Barang/ Jasa Konstruksi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah TA3. Asli

untuk  mengharapkan  munculnya  perilaku  adaptif  dan  proaktif  jika  mereka  tidak  merasa . aman  melakukannya  (artinya  tanpa  dukungan  dari  manager