OPNI
Tahun
Dfi
No
106
KAM|S WAGE
15JANUARI2015
(24
MULUD
1948)
''KEDAULATAN RAKYAT'' HALAMAN
12Malari
dan
Kemandirian Ekonomi
I{TRAN-ONTRAN
yang tedadi pa-da era Orde Baru bukan hanyaPeris-tiwa Mei 1998 yang kemudian men-dorong reformasi dan tumbangnya rezim pe-nguasa. Pada awal Orde
Barujuga
pernahter-jadi
gegeran politik yang dikenal denganPeris-tiwaMalari. Malapetaka 15 Januari 1974 meru-pakan rusuh politik pertama yangmeletus pada era Orde Baru.
Malari
hanyalahtip
of theice-berg, puncak gunung es. Pasca peristiwa
ini,
Presiden Soehartomemiliki
kebijakan-kebi-jakantertentu
demi menjaga stabilitaspolitik
dan ekonomi di masa selanjutnya.
Meletusnya
Malad
dipicu oleh aksidemons-trasi mahasiswa yang menolak kunjungan Per-dana
Menteri
Jeparrg, Kakuei Tanaka, keJa-karta
pada 14-17Januari
1974. Penolakanini
berujung pada seruan sikap anti Jepang. Mun-cullah amuk massa yang entah dari mana da-tangnya menyasar pada segala hal yang berbau Jepang. IGndaraan buatan Jepang dibakar. G€-dung-gedung yang ada hubungannya dengan Jepang, seperti kantor ToyotaAstra
dihancur-kan. Tbrmasuk pabrik dan bangunan
milik
pe-modal asing lain, Coia Cola, takluput
dariin-caran massa.
Sejarawan LIPI, Asvi WarmanAdam (2007)
mengemukakan
data yang didapatnya dari
surat kabar. Akibat peristiwa Malari sedikitnya
11 oiang tewas, 300 luka-luka, dan 775 orang
di-tahan. Kerugian materi
juga tidak
kalah ba-nyak, 807 mobil dan 187 sepeda motor dirusakatau dibakar, 144 bangunan mengalami rusak berat, dan sebanyak 160 kg emas dijarah
dari
sejumlah toko perhiasan.
Gejolak ini timbul akibat perubahan kebijak-an ekonomi ykebijak-ang mendasar setelah pergkebijak-antikebijak-an rezim Orde Lama ke Orde Baru. Presiden
Soe-karno menerapkan
politik luar
negeri antine-kolim. Ditambah dengan semangat deklarasiekonomi (dekon) yang berdikari, Presiden Soe-karno cendenrng
antiBarat
dan mempersempit celah bagi masuknya modal asing. Sebaliknyapolitik luar
negeri Orde Baru lebih kooperatif. Indonesia menjajaki perbaikan hubungan de-ngan negara lain, menjalin kerja sar[a, hingga,
Hendra
Kurniawan
membuka lebar pintu masuk investasi a$ng
se-iring dengan upaya pembangr-rnan yang dijalan-kan oleh pemerintah.
Melalui UU Nomor 1 Tahun 1967 tentang
Pe-nanaman Modal Asing (PMA), investor asing berlombaJomba menanarnkan modalnya di
In-donesia. Kerja sama ekonomi dan bantuan eko-nomi dapat segera dirasakan penganrh
positif-nya. Upaya stabilitas politik dan ekonomi yang
dipeduangkan Orde Baru
juga
membuahkan hasil. Sayangnya, sejak saatitu
pertumbuhanekonomi lebih didominasi peran modal asing.
Hal ini tanpa disadari membuat kedaulatan eko-nomi bangsa perlahan lepas dari genggaman.
Konsumerisme dan hedonisme semakin me-numbuhsuburkan kekuatan ekonomi asing.
IG-mandirian ekonomi menjadi jauh panggangda-ri
api. Perekonomian nasional keropos. Sejarah mencatat, pada 15 Januari 1998, tepat 24 tahunsetelah Peristiwa Malari, Presiden Soeharto ter-paksa menandatangar Letter of Intent (LoI) de-ngan IMF akibat krisis ekonomi yang
menghan-tam Indonesia. Tahun 2007,pada masa
peme-rintahan
PresidenSBI
belengguIMF
mulai
terurai.Meski demikian kekuatan ekonomi nasional sampai saat
ini
belum benar-benar kokoh. Pe-nguasaan asing terhadap sektor-sekborpereko-nomian negara yang penting bagi hajat
hidup
orang banyak masih tenrs berlangsung. Modal-modal asing masih mendominasi dalam sektor pertambangan, energi, transportasi, komunika-si, bahkan hingga kebutuhan manusia akan air. Memang benar bahwa kerja sama ekonomi
ti-dak dapat dihindari bahkan diperlukan, namun
kemandirian
dan kedaulatan ekonomi dalam arti tertentu jelas harus ditegakkan.Tahun
ini
tepat 41tahun
PeristiwaMalari
dan 17 tahun ditandatangarrinya
IoI
antaraIn-donesia dengan
IMF.Akhirtahun
ini pula Indo-nesia dan negara-negara anggotaASEAN akanmemasuki Masyarakat Ekonomi
ASEAN(MEA). Salah satu
tujuan
diberlakukannyal\t[EA untuk meningkatkan stabilitas
perekono-mian di kawasanASEAN dan membentuk
ka-wasan ekonomi yang kuat antarnegaraAsEAN. Unhrk
itu
diperlukanupaya perbaikan regulasi dan peningkatan kualitas produk dalam negeriagar mampu
berdayasaing
dengan produk asing. Indonesiajuga perlu
mengubahland-scape perekonomian nasional yang
konsumtif
menjadi berbasis produksi dari yang berskalabesar sampai yang kecil. Jika
ini
terwujud de-ngan baik maka niscaya kemandirian ekonomi bangsa dapat tercapai.Pemerintah JokowiJK bercita+ita mewujud-kan kemandirian ekonomi. Untuk
itu
pemerin-tah perlu terus dikawal dan didukung agar
be-rani
mengambil kebijakan-kebijakan ekonomiyang pro
rakyat
meski penuh tantangan. Se-mua pihak perlu menyadari kesejahteraanme-mangtakbisa dicapai dengan cara cepat
danin-stan.
Bila
ada yang lebih senang bernostalgiamenghadirkan kembali era ekonomi Orde Baru
yang tampak makmw namun rapuh sama
arti-nya dengan mengabaikan sejarah. Q - s.
* )
Hendra
Kwniau
an. MPd, DosenPen di.dikan Sej arah (Jniuersitas Sanata
DharmaYognkat-ta.
o
v,
o
F
2
al,
o
:<o
a
u