ANALISIS COMMON-SIZE UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT. ADHI KARYA, Tbk TAHUN 2018-2020
OLEH :
HARIS ARYA PASHA NIM. 182101027
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan pada Program Studi Diploma III
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2021
NAMA : HARIS ARYA PASHA
NIM : 182101027
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KEUANGAN
JUDUL TUGAS AKHIR : ANALISIS COMMON-SIZE PT. ADHI KARYA, TBK TAHUN 2018-2020 Tanggal: ...2021 DOSEN PEMBIMBING
Yasmin Chairunisa Muchtar, SP, MBA NIP . 19780930 200812 2 001
Tanggal: ...2021 DOSEN PENGUJI
Dra. Yulinda, M.Si
NIP. 19590926 198601 2 001
Tanggal: ...2021 KETUA PROGRAM STUDI DIII KEUANGAN
Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si.
NIP. 19591229 198903 1 002
Tanggal: ...2021 DEKAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Dr. Fadli, SE, M.Si
NIP. 19810628 200604 1 005
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN
LEMBAR PERNYATAAN TUGAS AKHIR
Saya yang bertanda tangan di bawah ini dengan ini menyatakan bahwa tugas akhir yang berjudul “Analisis Common-Size untuk Menilai Kinerja Keuangan PT. Adhi Karya, Tbk Tahun 2018-2020” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Bagian atau data yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.
Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam tugas akhir ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Medan, September 2021
Haris Arya Pasha NIM. 182101027
Puji syukur peneliti ucapkan atas karunianya Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan berkat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Analisis Common-Size untuk Menilai Kinerja Keuangan PT. Adhi Karya, Tbk Tahun 2018-2020” dengan baik. Tugas akhir ini diselesaikan guna memenuhi salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan program pendidikan Diploma III jurusan Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Peneliti menyadari tanpa adanya bantuan, pengarahan, bimbingan, serta motivasi dari berbagi pihak, penulisan tugas akhir ini tidak akan mungkin dapat terselesaikan dengan baik. Maka, dalam kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Fadli, SE., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si selaku Ketua Program Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Yasmin Chairunisa Muchtar, SP, MBA selaku Sekretaris Program Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Dosen pembimbing peneliti yang telah memberikan waktu dan dukungan berupa arahan yang sangat membantu peneliti dalam penyusunan tugas akhir ini.
4. Ibu Dra. Yulinda, M.Si selaku Dosen penguji peneliti yang telah memberikan waktu dan kesempatan bagi peneliti untuk menjelaskan hasil
i
Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan peneliti ilmu yang bermanfaat selama proses perkuliahan.
6. Teristimewa kepada orang tua peneliti yaitu Ayahanda Drs. Ishak dan Ibunda Dra. Syarifah Hapniati yang telah memberikan dukangan penuh, memberikan semangat, motivasi serta saran kepada peneliti dan Abangda Danu Artha Pratama, A.Md.T. yang telah memberikan dukungan dan doa kepada saya.
7. Teman-teman Program Studi Diploma III Keuangan stambuk 2018 serta semua pihak telah ikut serta membantu peneliti dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Akhir kata, semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi peneliti dan bagi semua pihak yang membaca atau membutuhkan. Semoga kita selalu diberkati Tuhan Yang Maha Esa dalam segala nikmat yang diberikan-Nya kepada kita.
Medan, September 2021 Peneliti
Haris Arya Pasha 182101027
ii
NIM.
Halaman LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
LEMBAR PERNYATAAN TUGAS AKHIR SURAT KETERANGAN PERPUSTAKAAN
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GRAFIK ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Manfaat Penelitian ... 6
1.5 Jadwal Kegiatan ... 7
1.6 Sistematika Penelitian ... 7
BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan ... 9
2.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 10
2.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 11
2.4 Job Description ... 11
2.5 Kinerja Usaha Terkini ... 17
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Kinerja Keuangan ... 23
3.2 Manfaat Kinerja Keuangan... 24
3.3 Tujuan Kinerja Keuangan ... 25
3.4 Penilaian Kinerja Keuangan ... 26
3.5 Pengertian Laporan Keuangan ... 27
3.6 Jenis-jenis Laporan Keuangan ... 27
3.7 Tujuan Laporan Keuangan ... 29
3.8 Pihak yang Membutuhkan Laporan Keuangan ... 33
3.9 Teknik Analisis Laporan Keuangan ... 36
3.10 Pengertian Analisis Common Size ... 37
3.11 Tujuan Analisis Common Size ... 38
3.12 Manfaat Analisis Common Size ... 39
3.13 Hubungan Analisis Common Size dengan Kinerja Keuangan Perusahaan ... 39
3.14 Rumus Analisis Common Size ... 40
3.15 Laporan Keuangan PT. Adhi Karya ... 41
iii
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ... 63
4.2 Saran ... 64
DAFTAR PUSTAKA ... 66
LAMPIRAN ... 67
iv
No. Tabel Judul Halaman
1.1 Jadwal Kegiatan ... 7
2.1 Kinerja Terkini PT. Adhi Karya,Tbk ... 17
3.1 Laporan Posisi Keuangan ... 41
3.2 Laporan Laba Rugi ... 44
3.3 Analisis Common Size Laporan Posisi Keuangan ... 45
3.4 Analisis Common Size Laporan Laba Rugi ... 56
3.5 Rumus dan Perhitungan Rasio ... 60
3.6 Analisis Rasio pada Laporan Keuangan ... 61
v
1.1 Grafik Perkembangan Aktiva ... 3 1.2 Grafik Perkembangan Laba Usaha ... 4 2.1 Struktur Organisasi ... 11
vi
No. Gambar Judul Halaman 2.2 Struktur Organisasi ... 11
vii
1. Laporan Keuangan PT. Adhi Karya, Tbk
Tahun 2018 -2020 ... 67
viii
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman, pola gaya hidup serta teknologi semakin maju dan berkembang. Hal ini juga terlihat pada dunia usaha yang perkembangannya juga sejalan dengan pertumbuhan ekonomi membuat semakin banyaknya berbagai jenis persaingan perusahaan, oleh karena itu perusahaan dituntut untuk mengupayakan kinerjanya lebih baik dan semaksimal mungkin. Untuk mewujudkannya perusahaan perlu mengelola semuanya dengan baik dan maksimal sehingga kinerja perusahaan dapat diperbaiki dan meningkat mengikuti perkembangan yang ada oleh karena itu dibutuhkan manajemen yang baik.
Menurut Moerdiyanto (2011:8) Kinerja perusahaan adalah ukuran tingkat keberhasilan manajemen dalam mengelola sumber daya keuangan perusahaan, terutama pada pengelolaan investasi sebagai upaya untuk menciptakan nilai bagi pemegang saham. Meningkatnya kinerja perusahaan bisa dilihat dari meningkatnya frekuensi kegiatan operasional perusahaan dalam rangka untuk menghasilkan keuntungan yang semaksimal mungkin. Kinerja dan kekuatan perusahaan dalam bertahan dengan pesaing lainnya dalam jangka waktu panjang ditentukan dari kebijaksanaan tim manajemen perusahaan dalam mengambil keputusan yang tepat. Dalam pengambilan keputusan yang dilakukan oleh tim manajemen perusahaan, pemilik perusahaan maupun pemegang saham
1
perlu secara langsung melihat laporan keuangan perusahaan agar keputusan tersebut tepat dan sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan.
Laporan keuangan adalah produk akhir dari serangkaian proses pencatatan dan pengikhtisaran data transaksi bisnis memiliki bentuk seperti dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar tersebut adalah daftar neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar laba-rugi. Pencatatan transaksi keuangan perusahaan memudahkan perusahaan dalam membuat keputusan atau kebijakan yang tepat. Laporan keuangan adalah sebuah catatan informasi keuangan suatu perusahaan dalam satu periode tertentu yang dapat digunakan untuk menggambarkan situasi kinerja perusahaan tersebut. Untuk memaksimalkan kinerja perusahaan pada periode yang akan datang maka perusahaan wajib melakukan analisa laporan keuangan pada beberapa periode sebelumnya.
Adapun beberapa teknik dalam menganalisa laporan keuangan yaitu analisis common size, analisis trend, analisis sumber dan penggunaaan modal kerja, analisis perubahan laba kotor, analisis sumber dan penggunaan kas, analisis rasio dan analisis break even. Menurut Kasmir (2008:66) Analisis presentase per komponen (common size) adalah teknik analisis laporan keuangan dengan menganalisa komponen-komponen yang ada dalam laporan keuangan, baik yang ada di neraca maupun laporan laba rugi. Analisis common size disusun dengan menghitung tiap-tiap akun yang terdapat di dalam laporan laba-rugi dan neraca menjadi proporsi atau
persentase dari total penjualan (untuk laporan laba rugi) atau dari total aktiva (untuk neraca). Laporan keuangan dalam persentase per-komponen atau akun menyatakan masing - masing posnya dalam bentuk satuan persen berdasarkan total kelompoknya, sehingga akan didapat hasil suatu dasar atau ukuran umum yang dapat digunakan sebagai pembanding.
Perusahaan PT. Adhi Karya, Tbk adalah suatu perusahaan terbuka atau go public di Indonesia bergerak di bidang konstruksi yang meliputi Konsultasi manajemen dan rekayasa industri (Engineering Procurement and Construction/EPC), penyelenggaraan prasarana dan sarana perkeretaapian, investasi serta perdagangan umum, jasa pengadaan barang, industri pabrikasi beton pracetak (precast), jasa dalam bidang teknologi informasi, dan agro industri, properti, hotel dan real estate.
Grafik 1.1
Grafik Perkembangan Aktiva PT. Adhi Karya Tbk Periode 2018, 2019, dan 2020
Rp 30.118.614.769.882 Rp 36.515.833.214.54 Rp 38.093.888.626.552
2018 2019 2020
Sumber : PT. Adhi Karya Tbk Annual Report, 2020
Dari Gambar 1.1 dapat dilihat perkembangan Aktiva PT. Adhi Karya Tbk berisikan ikhtisar data keuangan tahun 2018, 2019, dan 2020 yang memberikan gambaran perubahan posisi keuangan PT. Adhi Karya Tbk
pada tahun-tahun tersebut. Dapat dilihat bahwa total aktiva dari tahun 2018 sampai dengan tahun 2020 terus mengalami peningkatan. Peningkatan aktiva ini disebabkan oleh pertumbuhan aset lancar terutama disebabkan oleh penambahan piutang pada pihak ketiga dan penambahan persediaan pada perusahaan sehingga perusahaan dapat meningkatkan kinerja perusahaan lebih baik tiap tahunnya.
Grafik 1.2
Grafik Perkembangan Laba Usaha PT. Adhi Karya Tbk Periode 2018, 2019 dan 2020
Sumber : PT. Adhi Karya Tbk Annual Report, 2020
Dari Gambar 1.2 dapat dilihat perkembangan Laba Usaha PT. Adhi Karya Tbk berisikan ikhtisar data keuangan tahun 2018, 2019 dan 2020 yang memberikan gambaran perubahan posisi keuangan PT. Adhi Karya Tbk pada tahun-tahun tersebut. Laba usaha dari tahun 2018 ke 2020 terus mengalami penurunan. Hal ini dipicu oleh penurunan pendapatan yang diikuti dengan depresiasi laba ventura bersama dan rugi entitas asosiasi membuat laba Adhi Karya menurun. Berdasarkan publikasi laporan keuangan Adhi Karya, per 30 September 2020 perseroan kinerja
Rp 1,008,032,859,535 Rp 1,441,986,307,340
Rp 1,798,931,177,541
2018 2019 2020
pendapatan Adhi Karya cukup beragam kendati secara nominal turun.
Pendapatan dari konstruksi yang menjadi kontributor utama turun hal ini juga dipengaruhi oleh pandemi Covid - 19 yang terjadi mulai awal desember 2019 hingga saat ini.
Berdasarkan pemaparan tersebut terlihat peningkatan baik pada aktiva dan laba usaha sehingga peneliti tertarik untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan tersebut dengan menggunakan metode analisis common size.
Dimana analisis common size itu sendiri memiliki tujuan untuk memperoleh gambaran tentang komposisi proporsi investasi pada setiap jenis aktiva, melihat struktur modal dan pendanaan serta distribusi hasil penjualan pada biaya dan laba suatu perusahaan. Maka peneliti pun mengangkat judul
“Analisis Common Size untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan pada PT. Adhi Karya Tbk Tahun 2018 -2020”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan common size pada PT. Adhi Karya Tbk ditinjau dari neraca ?
2. Bagaimana kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan common size pada PT. Adhi Karya Tbk ditinjau dari laporan laba rugi ? 1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan peneliti melakukan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana kinerja perusahaan dengan
menggunakan common size pada PT. Adhi Karya Tbk ditinjau dari neraca.
2. Untuk mengetahui bagaimana kinerja perusahaan dengan menggunakan common size pada PT. Adhi Karya Tbk ditinjau dari laporan laba rugi.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian yang dilakukan peneliti adalah
a. Bagi PT. Adhi Karya Tbk
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu sebagai media informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan sehingga dapat memberikan gambaran dan pertimbangan bagi perusahaan dalam mengambil keputusan di masa yang akan datang serta dapat membantu dalam mengambil keputusan terkait dengan masalah keuangan yang dihadapi oleh perusahaan di masa mendatang. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan berguna sebagai masukan dan evaluasi dalam meningkatkan kinerja perusahaan di masa yang akan datang.
b. Bagi Peneliti
Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam bidang keuangan serta sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh mengenai analisis common size untuk menilai kinerja keuangan.
c. Bagi Peneliti lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pengetahuan dan perbandingan serta referensi bagi peneliti selanjutnya dalam kajian yang sama.
1.5 Jadwal Kegiatan
Penelitian ini dilaksanakan oleh penulis pada perusahaan PT. Adhi Karya, Tbk yang berlangsung pada 21 Mei sampai dengan 1 5 J u l i yang dapat dilihat melalui tabel berikut ini :
Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan
No Kegiatan Mei-21 Juni-21 Juli- 21
I II III IV I II III IV I II III 1 Pengajuan Judul
2 Pengajuan Dosen Pembimbing 3 Penyusunan
Tugas Akhir 4 Bimbingan Tugas
Akhir
5 Penyelesaian Tugas Akhir
1.6 Sistematika Penelitian
Sistematika penelitian dari Tugas Akhir ini mencakup dari 4 bab, yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini membahas latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, jadwal kegiatan dan sistematika penulisan.
BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI
Dalam bab ini peneliti menguraikan tentang sejarah ringkas, struktur organisasi, job description, jaringan usaha atau kegiatan, kinerja usaha terkini, dan rencana kegiatan pada PT. Adhi Karya Tbk.
BAB III PEMBAHASAN
Dalam bab ini peneliti memaparkan dan menganalisis data sesuai dengan topik dan hasil pengujian.
BAB IV PENUTUP
Dalam bab ini penulis memberikan kesimpulan dan saran yang akan diajukan untuk pengembangan proses pengolahan data di PT.
Adhi Karya.
PROFIL PERUSAHAAN DAN INSTANSI 2.1 Sejarah Perusahaan
Architecten-Ingenicure-en Annemersbedrijf Associatie Selle en de Bruyn, Reyerse en de Vries N.V. (Assosiate N.V.) merupakan perusahaan milik Belanda yang menjadi cikal bakal pendirian ADHI hingga akhirnya dinasionalisasikan dan kemudian ditetapkan sebagai PN Adhi Karya pada tanggal 11 Maret 1960. Nasionalisasi ini menjadi pemacu pembangunan infrastruktur di Indonesia. Berdasarkan pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia, pada tanggal 1 Juni 1974, ADHI berubah status menjadi Perseroan Terbatas. Hingga pada tahun 2004 ADHI telah menjadi perusahaan konstruksi pertama yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Status Perseroan ADHI sebagai Perseroan Terbatas mendorong ADHI untuk terus memberikan yang terbaik bagi setiap pemangku kepentingan pada masa perkembangan ADHI maupun industri konstruksi di Indonesia yang semakin melaju. Adanya intensitas persaingan dan perang harga antarindustri konstruksi menjadikan perseroan melakukan redefinisi visi dan misi: Menjadi Korporasi Inovatif dan Berbudaya Unggul untuk Pertumbuhan Berkelanjutan.
Visi tersebut menggambarkan motivasi Perseroan untuk bergerak ke bisnis lain yang terkait dengan inti bisnis Perseroan melalui sebuah tagline yang menjadi penguat yaitu “Beyond Construction”. Pertumbuhan yang bernilai dan berkesinambungan dalam Perseroan menjadi salah satu aspek penting yang senantiasa dikelola ADHI untuk memberikan yang terbaik.
9
ADHI telah mampu menunjukkan kemampuannya sebagai perusahaan konstruksi terkemuka di Asia Tenggara melalui daya saing dan pengalaman yang dibuktikan pada keberhasilan proyek konstruksi yang sudah dijalankan.
Keberhasilan usaha yang sudah diraih ADHI bukan berarti tanpa dukungan dan peran serta masyarakat, untuk itu ADHI berperan aktif dalam mengembangkan program CSR serta Program Kemitraan & Bina Lingkungan Perseroan.
2.2 Visi dan Misi Perusahaan 2.2.1 Visi Perusahaan
“Menjadi Korporasi Inovatif dan Berbudaya Unggul untuk Pertumbuhan Berkelanjutan.”
2.2.2 Misi Perusahaan
Adapun misi yang dimiliki oleh PT. Adhi Karya, Tbk adalah sebagai berikut:
1. Membangun insan yang unggul, profesional, amanah dan berjiwa wirausaha
2. Mengembangkan bisnis konstruksi, rekayasa, properti, industri, dan investasi, yang bereputasi
3. Mengembangkan inovasi produk dan proses untuk memberi solusi serta impact bagi stakeholders
4. Menjalankan organisasi dengan tata kelola perusahan yang baik
5. Menjalankan sistem manajemen yang menjamin pencapaian sasaran, kualitas, keselamatan, kesehatan dan lingkungan kerja
6. Mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai sarana untuk pembuatan keputusan dan pengelolaan risiko korporasi
2.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Sumber : https://karir.adhi.co.id/home/tentang_adhi, 2021 Gambar 2.3
Struktur organisasi PT. Adhi Karya, Tbk 2.4 Job Description
Berdasarkan struktur organisasi diatas tiap bagian memiliki tugas dan wewenang masing-masing, adapun Job desciption yang dimiliki oleh
PT.Adhi Karya, Tbk sebagai berikut : 1. Kepala Divisi Konstruksi
Bagian yang bertanggung jawab dalam setiap kegiatan konstruksi yang dilakukan oleh perusahaan sehingga berlangsung secara efektif dan efesien dalam memenuhi target yang ditentukan oleh perusahaan.
Tugas dan tanggung jawab kepala divisi konstruksi antara lain:
a. Memberikan bantuan pengawasan kepada para KPA (Kuasa Pengguna Anggaran) dan PPK (Pejabat Pembuat Komitmen).
b. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan penyelenggaraan program pembangunan.
c. Menjamin pelaksanaan fisik dan spesifikasi teknis pembangunan bangunan.
d. Pembinaan dan pengendalian terhadap pengawas lapangan.
e. Memantau penyampaian pelaporan pembangunan kepada team leader.
f. Melakukan konsolidasi laporan penanggung jawab kegiatan dan pengawas bangunan dalam setiap bulannya.
g. Memberikan saran penanganan apabila ada permasalahan, serta alternatif tindak lanjut penanganannya kepada penyelenggara kegiatan di lapangan.
h. Memberikan dukungan teknis, manajemen kepada pengawas bangunan.
i. Melakukan dokumentasi foto-foto pelaksanaan dengan
menggunakan kamera yang berkualitas sehingga hasil dari gambar bagus.
2. Sekretariat Divisi
Bagian yang bertanggung jawab dalam terlaksananya kegiatan operasional kantor dalam pelayanan dengan pihak luar perusahaan.
Tugas dan tanggung jawab sekretariat divisi antara lain:
a. Menerima dan melayani tamu dari luar perusahaan yang datang.
b. Melaksanakan dan menghandle aktivitas telepon atau faximile yang masuk dan keluar.
c. Menerima dan memastikan pendistribusian surat menyurat (intern / ekstern).
d. Melaksanakan aktivitas operasional divisi khususnya berkaitan dengan aktivitas kerumahtanggaan.
e. Operasional kantor terkait peralatan alat tulis kantor.
3. Manajer Keuangan
Bagian yang bertanggung jawab dalam menjalankan kegiatan keuangan dan administrasi, kesekretariatan dan rumah tangga divisi untuk mendukung kelancaran operasional divisi dan proyek secara optimal.
Tugas dan tanggung jawab manajer keuangan antara lain:
a. Melakukan analisa resiko atas pembayaran dan kemampuan finansial owner beserta mitigasinya pada saat pelaksanaan sampai dengan closing proyek.
b. Memverifikasi kebenaran dokumen-dokumen atas pembiayaan
proyek.
c. Mengkoordinir dan memastikan proses biaya proyek sesuai dengan back up data yang sesuai dengan kaidah akuntansi.
d. Mengkoordinir dan mengkompilasi cash flow proyek sebagai cash flow divisi.
e. Mengajukan rencana pembayaran proyek melalui fasilitas non cash loan kepada departemen.
f. Melakukan proses pembayaran via divisi sesuai kewenangan.
g. Melakukan pengendalian kas divisi dan monitoring kas bank proyek.
h. Memastikan semua dokumen perpajakan sudah benar dan valid sesuai dengan ketentuan yang ada.
i. Mengkoordinir dan mengendalikan tagihan-tagihan proyek.
j. Melakukan penyimpanan dokumen pelaksanaan proyek yang terkait dengan keuangan ( hard copy dan soft copy).
k. Melakukan pembayaran atas biaya pemeliharaan yang sudah disetujui oleh kepala divisi.
l. Melakukan kegiatan administrasi kepegawaian.
m. Menyusun laporan keuangan yang terdiri dari kinerja keuangan, neraca, laba rugi dan cash flow.
n. Bertanggung jawab terhadap pengelolaan rumah tangga dan aset- aset divisi.
4. Manajer Produksi
Manajer produksi adalah seseorang yang terlibat dalam perencanaan,
koordinasi, dan kontrol dari proses manufaktur dan bertanggung jawab memastikan barang dan jasa diproduksi secara efisien, jumlah produksi yang benar & akurat, diproduksi sesuai dengan anggaran biaya yang tepat dan berkualitas sesuai standar perusahaan.
Tugas dan tanggung jawab manajer produksi antara lain : a. Menilai proyek dan sumber daya persyaratan.
b. Memperkirakan, negoisasi dan menyetujui anggaran dan rentang waktu dengan klien dan manajer.
c. Menentukan standar kontrol kualitas.
d. Mengawasi proses produksi.
e. Me re-negoisasi rentang waktu atau jadwal yang diperlukan.
f. Melakukan pemilihan, pemesanan, dan bahan pembelian.
g. Mengorganisir perbaikan dan pemeliharaan rutin peralatan produksi h. Menjadi penghubung dengan pembeli, pemasaran, dan staf
penjualan.
i. Mengawasi pekerjaan staf junior.
j. Mengawasi proses produksi dan menyusun jadwal produksi.
k. Memastikan anggaran biaya produksi efektif.
l. Memutuskan sumber daya yang diperlukan.
m. Menyusun skala waktu untuk pekerjaan.
n. Memperkirakan biaya dan menetapkan standar kualitas.
o. Memantau proses produksi dan menyesuaikan jadwal yang diperlukan.
p. Bertanggung jawab untuk pemilihan dan pemeliharaan peralatan.
q. Memantau standar produk dan melaksanakan program kontrol kualitas.
r. Bertanggung jawab sebagai penghubung antar departemen yang berbeda, misalnya pemasok dan manajer.
s. Bekerja dengan manajer untuk melaksanakan kebijakan dan tujuan perusahaan.
t. Memastikan bahwa pedoman keselamatan diikuti.
u. Mengawasi dan memotivasi tim pekerja.
v. Meninjau kinerja pekerja.
w. Mengidenifikasi kebutuhan pelatihan.
5. Manajer Pengendalian
Bagian ini bertanggung jawab langsung pelaksanaan pengendalian aspek teknik, biaya, waktu dan pengadaan agar terjaminnya proyek dalam rangka pencapaian tingkat efisien dan efektivitas proyek di perusahaan.
Tugas dan tanggung jawab manajer pengendalian antara lain :
a. Tersusunnya rencana teknik untuk tercapainya sasaran mutu proyek sesuai dengan persyaratan teknis didalam dokumen yang telah disepakati oleh pelanggan dan perusahaan
b. Terlaksananya dukungan pelayanan jasa rekayasa dalam rangka pengupayaan percepatan penyelesaian proses produksi dan distribusi.
c. Tercapainya tingkat efektivitas pengendaian dan pemanfaatan sumber daya di proyek.
d. Tersusunnya rencana pengawasan dan pengujian berupa prosedur dan pedoman lingkungan proyek.
e. Terlaksananya pembinaan bawahan yang meliputi tanggung jawab sesuai dengan arahan perkembangan perusahaan.
f. Mengendalikan sistem biaya, waktu, teknik dan administrasi pengadaan.
2.5 Kinerja Usaha Terkini
Adapun kinerja dan kilas balik peristiwa dari PT. Adhi Karya selama 2018 – 2020 adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1
Kinerja Terkini PT. Adhi Karya, Tbk Periode 2018 – 2020
12 Januari 2018
ADHI dukung peringatan hari K3 sebagai bentuk komitmen Perseroan dalam
meningkatkan kesadaran karyawan terhadap K3. Acara yang berlangsung di GBK dihadiri oleh Direktur Utama dan insan ADHI.
08 Februari 2018
Perseroan menggelar kegiatan sosialisasi laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN). Kegiatan ini digelar dalam rangka meningkatkan kesadaran dan keterbukaan insan ADHI dalam melaporkan LHKPN.
11 Maret 2018
Perseroan gelar ADHI Festival. Acara yang dikemas dalam bentuk family ghatering ini merupakan bagian dari perayaan HUT ADHI.
Acara ini diikuti oleh seluruh karyawan dan berlangsung di kantor pusat ADHI.
13 April 2018
Perseroan gelar RUPS Tahunan yang berlangsung di Kantor Pusat. Kegiatan ini Memberikan pelaporan kinerja ADHI selama tahun 2017 kepada Investor.
04 Mei 2018
Perseroan gelar RUPS Tahunan yang kedua dan berlangsung di Kantor Pusat. Kegiatan ini Memberikan pelaporan kinerja ADHI selama tahun 2017 kepada Investor.
08 Juni 2018
ADHI gelar kegiatan bertajuk Mudik Bareng BUMN yang berlangsung di kantor
Departemen LRT ADHI di Pancoran, Jakarta Selatan. kegiatan ini diikuti oleh segenap karyawan ADHI beserta keluarga.
30 Juli 2018
ADHI salurkan donasi bagi para korban bencana gempa di Lombok. Kegiatan ini merupakan wujud komitmen ADHI dalam penerapan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan. Kegiatan ini melibatkan
karyawan ADHI dan masyarakat sekitar
12 September 2018
ADHI gelar site visit ke Precast Plant LRT Jabodebek yang berada di Pancoran bersama media dalam rangka Concrete Show-
Construction Indonesia 2018. Dalam
kesempatan ini, ADHI melakukan sosialisasi proyek LRT kepada media dan masyarakat.
18-20 Oktober 2018
Serikat Pekerja Adhi Karya (SPAK) gelar Musyarawah Nasional yang berlangsung di Seruni Hotel, Bogor, Jawa Barat. Kegiatan yang dihadiri oleh segenap anggota SPAK melakukan pelaporan pertanggung jawaban pengurus lama dan pergantian pengurus baru.
13 November 2018
ADHI gelar Program Penghijauan dan bina lingkungan di daerah aliran sungai Citarum.
Kegiatan ini bagian dari program PKBL Perseroan dan melibatkan masyarakat sekitar.
Kegiatan ini digelar dalam rangka penyelamatan daerah aliran sungai.
19 Desember 2018
ADHI melakukan Penandatanganan kontrak pembangunan 6 Ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta. Acara yang berlangsung di kantor Jaya Konstruksi, BSD ini diikuti oleh segenap
manajemen dari ADHI, Jaya Konstruksi, WIKA, dan Jakarta Toll Development
01 Februari 2019
Dilaksanakan RUPS Luar Biasa dengan agenda persetujuan perubahan anggaran dasar dalam rangka pembentukan holding BUMN sektor infrastruktur.
27 Maret 2019
ADHI menerima karyawan baru terbanyak dalam sejarah penerimaan melalui jalur Fresh Graduate Development Program (FGDP) dan Post Graduate Development Program (PGDP) dengan total karyawan sebanyak 250 orang.
02 April 2019
Pendirian anak perusahaan ADHI, PT Dumai Tirta Persada dengan komposisi ADHI 51%
dan PT Adaro Tirta Mandiri 49%.
09 Mei 2019
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2019.
09 Juli 2019
Kunjungan pengawasan Dewan Komisaris ADHI ke proyek LRT Jabodebek.
07 & 21 Agustus 2019
Kunjungan studi banding dari Badan Penelitian dan Pengembangan - Pusat
Penelitian dan Pengembangan Kebijakan dan Penerapan teknologi Kementerian PUPR terkait penerapan BIM di proyek
pembangunan Stadion Manahan Solo serta public expose tahunan.
02 September 2019
Penandatanganan MoU Kerjasama
infrastruktur pengembangan kawasan industri modern dengan PT Kawasan Indistri Medan (Persero).
13 Oktober 2019
Pengangkatan Kereta pertama LRT Jabodebek produk PT INKA di St.
Harjamukti-Cibubur.
11 November 2019
Pengecoran closure tengah jembatan bentang panjang Kuningan LRT Jabodebek yang mencetak Rekor Dunia MURI untuk kategori jembatan kereta box beton lengkung dengan bentang terpanjang dan pembebanan axial static loading test terbesar.
07 Desember 2019
ADHI menerima penghargaan Sistem
Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMK2) dari Depertemen PUPR.
16 Maret 2020
Puncak rangkaian acara HUT ke-60 ADHI yang melibatkan insan ADHI di sekitar Jabodetabek beserta keluarganya.
11 mei 2020
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2020.
21 Agustus 2020 Public Expose Tahunan
03 September 2020
Rekruitmen bersama Forum Human Capital Indonesia (FHCI).
17 November 2020
ADHI Workers Union Meeting Rapat Kerja Serikat Pekerja Adhi Karya dibuka oleh Direktur SDM.
Sumber: Laporan Tahunan Adhi 2018, 2019, dan 2020
PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Kinerja Keuangan
Perusahaan adalah salah satu bentuk organisasi yang pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai untuk memenuhi kebutuhan atau kepentingan para anggotanya. Keberhasilan dalam mencapai tujuan tersebut merupakan prestasi bagi pihak manajemen perusahaan. Penilaian atas prestasi atau kinerja suatu perusahaan yang telah diukur dapat dipakai sebagai dasar dalam pengambilan keputusan baik pihak internal maupun eksternal perusahaan.
Kinerja keuangan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan secara optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan.
Penilaian kinerja keuangan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen agar dapat memenuhi kewajibannya terhadap para penyandang dana dan juga untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Kinerja keuangan suatu perusahaan dapat diartikan sebagai prospek atau masa depan, pertumbuhan dan potensi perkembangan yang baik bagi perusahaan.
Informasih kinerja perusahaan diperlukan untuk menilai perubahan potensi sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan dimasa depan dari sumber daya yang ada.
Berikut pengertian kinerja keuangan menurut para ahli :
Menurut Indriyo dan Basri (2014:117) kinerja keuangan adalah
23
rangkaian aktivitas keuangan pada suatu periode tertentu yang dilaporkan dalam laporan keuangan diantaranya laporan laba/rugi dan neraca.
Sedangkan Menurut Hartono (2011:8) kinerja keuangan adalah suatu laporan yang meliputi neraca, perhitungan-perhitungan laba atau rugi.
Laporan perubahan posisi keuangan dan catatan atau kinerja keuangan untuk dapat mengusahakan secara jelas, sifat dan perkembangan perubahan yang dialami perusahaan dari waktu ke waktu.
Berdasarkan definisi dan uraian di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja keuangan merupakan gambaran atau nilai prestasi yang didapatkan dalam proses kegiatan operasionalnya, baik menyangkut aspek penghimpunan dan penyaluran dana, teknologi maupun sumber daya manusia.
3.2 Manfaat Kinerja Keuangan
Adapun manfaat dari penilaian kinerja perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengukur prestasi yang dicapai oleh suatu organisasi dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatannya.
2. Digunakan sebagai dasar perencanaan untuk perusahaan dimasa yang akan datang khususnya Sebagai dasar penentuan kebijaksanaan penanaman modal agar dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.
3. Dapat digunakan untuk menilai konstribusi suatu bagian dalam mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan.
4. Dapat melihat kinerja perusahaan secara keseluruhan.
5. Sebagai penentuan penanaman modal agar dapat meningkatkan daya produksi suatu perusahaan.
6. Memberi arahan dalam membuat keputusan dan kegiatan perusahaan pada umumnya dan divisi perusahaan pada khususnya.
3.3 Tujuan Kinerja Keuangan
Adapun beberapa Tujuan Kinerja Keuangan menurut Munawir (2012:31) adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui Tingkat Likuiditas
Likuiditas menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera dilunasi pada saat ditagih.
2. Mengetahui Tingkat Solvabilitas
Solvabilitas menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.
3. Mengetahui Tingkat Rentabilitas
Rentabilitas menunjukan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba selama periode tertentu.
4. Mengetahui Tingkat Stabilitas
Stabilitas menunjukan kemampuan perusahaan dalam menjalankan usahanya dengan stabil yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar atau melunasi setiap hutang dan beban bunga tepat pada waktunya.
3.4 Penilaian Kinerja Keuangan
Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan dalam memenuhi kewajibannya terhadap para pemilik dan penanam modal perusahaan dan sebagai cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan.
Penilaian kinerja perusahaan muncul sebagai akibat dari pengambilan keputusan manajemen. Hal ini merupakan persoalan yang cukup rumit (kompleks) karena menyangkut efektivitas pemakaian modal dan efisiensi dari kegiatan operasional perusahaan sehingga dalam menilai kinerja keuangan perusahaan digunakan suatu ukuran atau tolok ukur tertentu.
Ukuran tersebut biasanya adalah rasio atau indeks yang menggunakan dua data keuangan dalam laporan keuangan.
Ada dua bentuk perbandingan dalam analisis rasio yaitu membandingkan rasio masa lalu, masa kini dan masa depan. Bentuk lainnya adalah membandingkan rasio antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Menurut Munawir (2015:95) penilaian kinerja keuangan yang merupakan proses penilaian atau hasil penilaian akan memberikan manfaat yang sangat besar, karena adanya hal tersebut menempatkan kegiatan yang tepat agar nantinya akan memberikan keuntungan yang diharapkan perusahaan.
Analisa kinerja perusahaan berdasarkan data keuangan yang dipublikasikan pada laporan keuangan yang dibuat sesuai dengan prinsip akuntansi yang lazim. Laporan tersebut merupakan data paling umum
tersedia untuk tujuan tersebut, walaupun tidak dapat mewakili seluruh kondisi ekonomi.
3.5 Pengertian Laporan Keuangan
Menurut Hery (2018:03) Laporan keuangan (Financial Statements) merupakan produk akhir dari serangkaian proses pencatatan dan pengikhtisaran data transaksi bisnis. Seorang akuntan diharapkan mampu untuk mengorganisir seluruh data akuntansi hingga menghasilkan laporan keuangan dan bahkan harus dapat menginterpretasikan serta menganalisis laporan keuangan yang dibuatnya.
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas perusahaan kepada pihak–pihak yang berkepentingan.
Laporan keuangan berfungsi sebagai alat informasi yang menghubungkan perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan, yang menunjukan kondisi kesehatan keuangan perusahaan dan kinerja perusahaan.
3.6 Jenis-jenis Laporan Keuangan
Menurut Hery (2018:03) Laporan keuangan memiliki berbagai macam bentuk apabila diurutkan berdasarkan proses penyajiannya, maka bentuk laporan keuangan adalah sebagai berikut :
1. Laporan Laba Rugi (Income Statements)
Laporan laba rugi (Income Statements) merupakan laporan yang sistematis tentang pendapatan dan beban perusahaan untuk satu periode waktu tertentu. Laporan laba rugi memuat informasi mengenai hasil kinerja manajemen atau hasil kegiatan operasional perusahaan, yaitu laba atau rugi bersih yang merupakan hasil dari pendapatan dikurangi beban dan kerugian.
2. Laporan Ekuitas Pemilik (Statement of Owner’s Equity)
Laporan ekuitas pemilik (Statement of Owner’s Equity) adalah sebuah laporan yang menyajikan ikhtisar perubahan dalam ekuitas pemilik suatu perusahaan untuk satu periode waktu tertentu. Laporan ini sering dinamakan sebagai laporan perubahan modal.
3. Neraca (Balance Sheet)
Neraca (Balance Sheet) adalah sebuah laporan yang sistematis tentang posisi aset, kewajiban dan ekuitas perusahaan per tanggal tertentu. Tujuan laporan ini tidak lain adalah untuk menggambarkan posisi keuangan perusahaan.
4. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows)
Laporan arus kas (Statement of Cash Flows) adalah sebuah laporan yang menggambarkan arus kas masuk dan arus kas keluar secara terperinci dari masing masing aktivitas, yaitu mulai dari aktivitas operasi, aktivitas investasi, sampai aktivitas pendanaan/pembiayaan untuk satu periode
waktu tertentu. Laporan arus kas menunjukkan besarnya kenaikan/penurunan bersih kas dari seluruh aktivitas selama periode berjalan serta saldo kas yang dimiliki perusahaan sampai akhir periode.
Laporan keuangan biasanya dilengkapi dengan catatan atas laporan keuangan (Notes to The Financial Statements). Catatan ini merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari komponen laporan keuangan. Tujuan catatan ini adalah untuk memberikan penjelasan yang lebih lengkap mengenai informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.
3.7 Tujuan Laporan Keuangan
Menurut Hery (2018:04) tujuan keseluruhan dari laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang berguna bagi investor dan kreditor dalam pengambilan keputusan investasi dan kredit. Jenis keputusan yang dibuat oleh pengambil keputusan sangatlah beragam, begitu juga dengan metode pengambilan keputusan yang mereka gunakan dan kemampuan mereka untuk memproses informasi. Pengguna informasi akuntansi harus dapat memperoleh pemahaman mengenai kondisi keuangan dan hasil operasional perusahaan.
Investor sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan yang disusun investee terutama dalam hal pembagian dividen, sedangkan kreditor berkepentingan dalam pengembalian jumlah pokok pinjaman berikut bunganya.
Investor dan kreditor juga sangat tertarik terhadap informasi besarnya arus kas yang dimiliki investee dan debitor di masa mendatang.
Tujuan khusus laporan keuangan adalah menyajikan posisi keuangan,
hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar dan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Sedangkan tujuan umum laporan keuangan adalah :
1. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber daya ekonomi dan kewajiban perusahaan dengan tujuan :
a. Menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan,
b. Menunjukkan posisi keuangan dan investasi perusahaan,
c. Menilai kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajibannya, dan d. Kemampuan sumber daya yang ada untuk pertumbuhan perusahaan.
2. Memberikan informasi yang terpecaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba dengan tujuan : a. Memberikan gambaran tentang jumlah dividen yang diharapkan
pemegang saham,
b. Menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban kepada kreditor, supplier, pegawai, pemerintah, dan kemampuannya dalam mengumpulkan dana untuk kepentingan ekspansi perusahaan, c. Memberikan informasi kepada manajemen untuk digunakan dalam
pelaksanaan fungsi perencanaan dan pengendalian, dan
d. Menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba jangka panjang.
3. Memungkinkan untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
4. Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubaha aset dan kewajiban
5. Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan oleh para pemakai laporan.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 menjelaskan bahwa tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.
Tujuan laporan keuangan untuk organisasi pencari laba (Profit Organization) adalah :
1. Memberikan informasi yang berguna bagi investor, kreditor, dan pemakai lainnya dalam membuat keputusan secara rasional mengenai investasi, kredit dan lainnya.
2. Memberikan Informasi yang berguna bagi investor atau calon investor dan kreditor serta pemakai lainnya dalam menentukan jumlah, waktu, dan prospek penerimaan kas dari dividen atau bunga dan juga penerimaan dari penjualan, piutang, atau saham dan pinjaman yang jatuh tempo.
3. Memberikan informasi tentang sumber daya (aset) perusahaan, klaim atas aset, pengaruh transaksi, peristiwa dan keadaan lain terhadap aset dan kewajiban.
4. Memberikan informasi tentang kinerja keuangan perusahaan.
5. Memberikan informasi tentang bagaimana perusahaan mendapatkan dan membelanjakan kas, tentang pinjaman dan pengembaliannya, tentang transaksi yang mempengaruhi modal, termasuk dividen dan pembayaran lainnya kepada pemilik dan faktor-faktor yang mempengaruhi likuiditas dan solvabilitas perusahaan.
6. Memberikan informasi tentang bagaimana manajemen perusahaan mempertanggungjawabkan pengelolaan perusahaan kepada pemilik atas penggunaan sumber daya (aset) yang telah dipercayakan kepadanya.
7. Memberikan informasi yang berguna bagi manajer dan direksi dalam proses pengambilan keputusan untuk kepentingan pemilik perusahaan.
Sedangkan tujuan laporan keuangan untuk organisasi bukan pencari laba (Non-profit Organization) adalah :
1. Sebagai dasar dalam pengambilan keputusan mengenai alokasi sumber daya (aset) perubahan.
2. Untuk menilai kemampuan organisasi dalam memberikan pelayanan kepada publik.
3. Untuk menilai bagaimana manajemen melakukan aktivitas pembiayaan dan investasi.
4. Memberikan informasi tentang sumber daya (aset), kewajiban dan kekayaan bersih perusahaan serta perubahannya.
5. Memberikan informasi tentang kinerja organisasi.
6. Memberikan informasi tentang kemampuan organisasi dalam melunasi
kewajiban jangka pendeknya.
3.8 Pihak yang Membutuhkan Laporan Keuangan
Menurut Hanafi dan Halim (2016:27), pemakai data akuntansi secara umum dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok yaitu pemakai internal, dan pemakai eksternal. Berikut penjelasan dua kelompok pemakai data akuntansi adalah sebagai berikut :
1. Pemakai internal adalah pihak manajemen yang bertanggung jawab terhadap penggelolaan perusahaan harian (jangka pendek) dan juga jangka panjang.
2. Pemakai eksternal adalah investor atau calon investor yang meliputi pembeli atau calon pembeli saham atau obligasi, kreditur atau peminjam dana bank supplier dan pemakai-pemakai lain seperti analis keuangan, pialang saham, pemerintah dan Bapepam.
Sedangkan menurut Munawir (2014:2), Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan untuk mengetahui perkembangan suatu perusahaan adalah pemilik perusahaan, manajer atau pimpinan perusahaan, kreditur dan bankers, investor, pemerintah dan karyawan. Berikut penjelasan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan adalah sebagai berikut : 1. Pemilik perusahaan
Pemilik perusahaan yang pimpinannya diserahkan kepada manajer, memerlukan laporan keuangan untuk menilai berhasil tidaknya manajer dalam memimpin perusahaan dan penilaian manajer berdasarkan laba yang
diperoleh perusahaan. Jika hasil yang dicapai tidak memuaskan, maka pemilik perusahaan dapat mengambil keputusan dengan mengganti manajer, mempertahankan atau bahkan menjual saham-saham yang dimilikinya.
2. Manajer atau pimpinan perusahaan
Alat pertanggungjawaban manajer kepada pemilik perusahaan atas kepercayaan yang telah diberikan kepadanya disebut laporan keuangan.
Digunakan untuk mengukur tingkat biaya dari berbagai kegiatan operasional perusahaan, mengukur efisiensi tiap-tiap departemen, menilai hasil kerja setiap karyawan yang telah diberi wewenang dan tanggung jawab terhadap tugasnya, menentukan kebijakan atau prosedur baru untuk mencapai hasil yang lebih baik.
3. Kreditur dan bankers
Para kreditur dan bankers perlu mengetahui terlebih dulu posisi keuangan suatu perusahaan sebelum membuat keputusan untuk persetujuan pemberian atau penolakan permintaan kredit dari perusahaan tersebut.
Laporan keuangan digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar pokok hutang, beban bunga, serta untuk mengetahui jaminan dari perusahaan atas kemampuannya mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang.
4. Investor
Investor maupun calon investor berkepentingan terhadap laporan keuangan
suatu perusahaan sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan investasi.
Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memberikan keuntungan kepada investor serta perkembangan bisnis perusahaan di masa mendatang.
5. Pemerintah
Pemerintah berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu perusahaan sebagai penentuan besarnya pajak yang harus dibayarkan perusahaan tersebut.
6. Karyawan
Karyawan berkepentingan terhadap laporan keuangan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memberikan kompensasi, jaminan sosial dan untuk menilai tingkat kelayakan pemberian bonus dibandingkan dengan tingkat keuntungan yang dicapai perusahaan pada periode tertentu.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan untuk mengetahui perkembangan suatu perusahaan, dapat dikelompokkan menjadi pemakai internal dan pemakai eksternal. Pemakai internal meliputi pemilik perusahaan, manajer atau pimpinan perusahaan yang mengelola perusahaan, pemerintah dan karyawan. Pemakai eksternal meliputi kreditur dan bankers, investor atau calon investor, pembeli atau calon pembeli saham atau obligasi, supplier, analis keuangan, pialang saham, pemerintah dan BAPEPAM.
3.9 Teknik Analisis Laporan Keuangan
Menurut Hery (2018:126) Dalam menganalisis laporan keuangan ada beberapa jenis teknik yang dapat digunakan oleh akuntan untuk mempermudah proses analisis laporan keuangan. Adapun teknik analisis laporan keuangan, seperti :
1. Analisis Perbandingan Laporan Keuangan
Analisis perbandingan laporan keuangan merupakan teknik analisis dengan cara membandingkan laporan keuangan dari dua periode atau lebih untuk menunjukkan perubahan dalam jumlah (absolut) maupun persentase (relatif).
Teknik analisis ini dikenal sebagai analisis horisontal dan analisis dinamis.
Menggunakan analisis horisontal akan terlihat kenaikan ataupun penurunan dalam pos-pos laporan keuangan dari periode yang satu ke periode berikutnya.
Perubahan ini perlu diketahui (khususnya perubahan yang mengarah kepada pelemahan kondisi keuangan dan kinerja operasi perusahaan) untuk dianalisis faktor penyebabnya dan kemudian diputuskan tindakan apa yang perlu dilakukan. Pada saat melakukan teknik horisontal, kenaikan atau pun penurunan yang terjadi pada pos-pos laporan keuangan dari periode yang satu ke periode berikutnya dinyatakan dalam bentuk jumlah moneter dan juga persentase.
Analisis perbandingan laporan keuangan dapat berjalan dengan baik maka perlu dibuatkan kolom-kolom terlebih dahulu untuk memudahkan dalam melihat perubahan-perubahan yang terjadi terhadap pos-pos laporan keuangan dari periode satu ke periode berikutnya.
2. Analisis Trend
Analisis trend merupakan teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui tendensi keadaan keuangan dan kinerja perusahaan, apakah menunjukkan kenaikan atau penurunan. Analisis trend dilakukan dengan menggunakan analisis horisontal (dinamis). Data yang digunakan adalah data tahunan yang biasanya terdiri dari dua atau tiga periode saja. Hal ini disebabkan karena jika data yang digunakan melebihi tiga periode maka akan mengalami kesulitan dalam melakukan analisis secara lebih cepat.
3. Analisis Rasio
Analisis rasio adalah analisis yang dilakukan dengan menghubungkan berbagai perkiraan yang ada pada laporan keuangan dalam bentuk rasio keuangan. Analisis rasio merupakan salah satu alat analisis keuangan yang paling populer dan banyak digunakan. Meskipun perhitungan rasio hanyalah merupakan operasi aritmatika sederhana, namun hasilnya memerlukan interpretasi yang tidak mudah.
4. Analisis Persentase per Komponen (Common Size) 3.10 Pengertian Analisis Common Size
Analisis persentase per komponen (Common Size) merupakan teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui persentase masing-masing komponen aset terhadap total aset; persentase masing-masing komponen utang dan modal terhadap total passiva (total aset); persentase masing-masing laporan laba rugi terhdap penjualan bersih.
Dalam analisis common size, seluruh akun dinyatakan dalam persentase.
Dalam analisis neraca, total aset atau total kewajiban ditambah total ekuitas dinyatakan sebagai 100 persen. Akun-akun yang dikelompokkan ini selanjutnya akan dinyatakan sebesar persentase tertentu dari total jumlah kelompok yang bersangkutan.
3.11 Tujuan Analisis Common Size
Berdasarkan pengertian dari analisis common size dapat dipahami bahwa tujuan dari analisis common size adalah untuk memperoleh gambaran tentang:
1. Komposisi dan proporsi investasi pada setiap jenis aktiva yang tercantum dalam laporan keuangan perusahaan.
2. Struktur modal dan pendanaan sehingga pihak manajemen dapat memantau bagaimana kinerja keuangan dan mengambil langkah memaksimalkan potensi profitabilitas dari perusahaan dengan tepat kedepannya.
3. Dapat melihat pengaliran dana yang dikelola oleh perusahaan selama satu periode yaitu distribusi hasil penjualan pada biaya dan laba.
Informasi hasil analisis Common Size tidak hanya menginformasikan adanya penurunan dan kenaikan dalam kinerja perusahaan tetapi bermanfaat untuk menilai tepat tidaknya kebijakan (operasi, investasi dan pendanaan) yang diambil oleh perusahaan di masa lalu, serta kemungkinan pengaruhnya terhadap posisi dan kinerja keuangan perusahaan di masa yang akan datang.
Menurut Jumingan (2017:57) Menyatakan bahwa tujuan dari analisis
common size adalah mengubah jumlah satuan mata uang masing-masing unsurnya menjadi persen lalu dibandingkan dengan total kategori unsur tersebut.
3.12 Manfaat Analisis Common Size
Manfaat Analisis Common Size Menurut Hani (2015:100) menyatakan bahwa: manfaat dari analisis Common Size adalah untuk memahami pembentuk internal laporan keuangan seperti sumber pendanaan dan komposisi aktiva pada neraca, pengaruh penjualan terhadap beban dan memudahkan untuk membaca data keuangan dalam periode tertentu. Analisis ini dapat melihat kekuatan pada setiap akun yang dianalisis, bagaimana kemampuannya mempengaruhi akun utama yang menjadi dasar perbandingan seperti angka penjualan pada laba rugi dan pembentukan aktiva pada laporan neraca.
3.13 Hubungan Analisis Common Size dengan Kinerja Keuangan Perusahaan
Tingkat kesehatan perusahaan merupakan alat ukur yang digunakan oleh para pemakai laporan keuangan dalam mengukur dan membandingkan kinerja suatu perusahaan. Performa suatu perusahaan dapat dilihat melalui laporan keuangan perusahaan tersebut. Dari laporan keuangan tersebut dapat diketahui finansial dan hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan selama periode tertentu.
Analisis common size memudahkan pihak-pihak yang berkepentingan untuk membandingkan laporan keuangan perusahaannya dengan perusahaan lainnya agar memastikan bahwa perusahaanya dapat memperbaiki maupun meningkatkan kinerja perusahaanya.
Tingkat kesehatan perusahaan dapat diketahui dengan melakukan evaluasi atau analisis terhadap laporan keuangan. Dari hasil analisis tersebut dapat diketahui prestasi dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Sehingga pihak- pihak yang berkepentingan dengan perusahaan dapat menggunakannya sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Interprestasi atau analisis laporan keuangan perusahaan adalah sangat penting bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan meskipun kepentingan mereka masing- masing berbeda.
3.14 Rumus Menghitung Analisis Common Size
Menurut Jumingan (2017:57) analisis per komponen sebenarnya juga merupakan analisis rasio (perbandingan) atau semacam proporsi, karena jumlah masing-masing unsur laporan keuangan dinyatakan angka persen dari total.
Metode mengubah jumlah rupiah dari masing-masing unsur laporan keuangan menjadi angka persen dari total, dilakukan sebagai berikut :
1. Nyatakan total aktiva, total pasiva (total utang plus modal sendiri) dan jumlah penjualan neto dengan 100%
2. Hitunglah rasio dari masing-masing unsur laporan keuangan dengan totalnya, dengan cara membagi jumlah rupiah masing-masing rupiah unsur laporan keuangan itu dengan totalnya.
Dapat disimpulkan rumus analisis common size adalah sebagai berikut:
Komponen Aktiva Total Aktiva
Komponen Liabilitas Total Pasiva
Komponen Ekuitas Total Pasiva
Komponen Laba Rugi Pendapatan a. Aktiva
b. Pasiva
c. Ekuitas
d. Laporan Laba Rugi
3.15 Laporan Keuangan PT. Adhi Karya, Tbk
Berikut ini laporan keuangan PT. Adhi Karya, Tbk tahun 2018 – 2020 : Tabel 3.1
PT. Adhi Karya, Tbk Laporan Posisi Keuangan Tahun Berakhir Per 31 Desember 2018 – 2020
(Dalam Jutaan Rupiah)
Komponen 2018 2019 2020
Aset
Aset lancar
Kas dan setara kas 3.263.036 3.255.009 2.363.649
Piutang usaha
Piutang usaha pihak ketiga 2.303.101 2.867.435 1.818.934 Piutang usaha pihak berelasi 1.051.426 1.036.746 1.167.579
Piutang lainnya
x 100 % Aktiva =
Pasiva = x 100 %
Ekuitas = x 100 %
Laba Rugi = x 100 %
Sumber : Jumingan, 2017
Sumber : Jumingan, 2017
Sumber : Jumingan, 2017
Sumber : Jumingan, 2017
Piutang lainnya pihak ketiga 9.143.266 10.321.131 7.203.604 Piutang lainnya pihak berelasi 2.853.663 5.294.788 6.888.523
Piutang Lain-lain 12.397 0 0
Persediaan lancar
Persediaan 4.360.890 4.778.581 6.321.043
Uang muka 586.690 542.744 437.639
Biaya dibayar dimuka lancar 251.283 209.640 168.134 Pajak dibayar dimuka lancar 1.371.857 1.840.880 1.949.721 Aset non-keuangan lancar lainnya 231.929 168.196 1.771.671 Jumlah aset lancar 25.429.544 30.090.503 30.315.155
Aset tidak lancar
Piutang lain-lain jangka panjang 7.155 16.260 31.178
Aset real estate
884.457 1.863.456 2.947.323 Aset keuangan pada kontrak
konsesi 0
0 169.116
Investasi pada entitas
asosiasi 0
21.710 44.844 Investasi pada ventura bersama 636.887 832.293 931.887
Properti Investasi 902.387 1.018.362 912.441
Aset tetap 1.573.323 1.836.864 2.204.377
Aset hak guna 0 0 26.072
Investasi jangka panjang 315.653 292.245 304.179
Aset pajak Tangguhan 0 2.529 3.308
Aset tidak lancar lainnya 369.205 316.954 428.654 Jumlah aset tidak lancar 4.689.070 6.200.677 8.003.385 Jumlah aset 30.118.614 36.515.833 38.093.888
Komponen 2018 2019 2020
Liabilitas dan ekuitas Liabilitas jangka pendek Utang usaha
Utang usaha pihak Ketiga 6.254.339 1.744.228 2.689.292 Utang usaha pihak Berelasi 529.586 6.549.803 9.395.112 Utang lainnya
Utang bank dan lembaga keuangan lainnya
3.663.960 5.058.499 4.343.899 Utang lainnya pihak Ketiga 5.376.468 6.762.621 5.057.962 Utang lainnya pihak Berelasi 387.330 1.122.378 912.555
Uang muka pemberi kerja 841.916 670.262 705.379
Pendapatan diterima dimuka 0 71,364 571,657 Beban akrual jangka Pendek 748.102 1.129.454 1.624.817 Utang obligasi jangka pendek 249.917 499.998
0 Utang retensi jangka pendek 401.830 452.768 576.664 Utang bank jangka panjang jatuh tempo
dalam setahun
0 69.550 342.908
Liabilitas sewa 0 0 22.248
Utang pajak 386,348 346,903 683,364
Utang jangka pendek lainnya 76.265
84.892 143.335 Jumlah liabilitas jangka pendek 18.964.304 24,562,726 27,069,198 Liabilitas jangka panjang
Pajak tangguhan
16.462 20.605 27.446 Utang retensi jangka panjang
12.249 9.058 3.334
Uang muka pemberi kerja 24.168 491.569 41.729
Utang bank dan lembaga keuangan lain 1.147.398 872,787 749.467 Utang obligasi jangka panjang 3.492.178 4.021.031 4.309.020
Utang lain-lain
34,8 53,6 34,7
Liabilitas imbalan kerja
176.546 194.779 314.970
Liabilitas sewa 0 0 3.875
Jumlah liabilitas jangka panjang 4.869.038 5.118.808 5.449.879 Jumlah liabilitas 23.833.342 29.681.535 32.519.078
Komponen 2018 2019 2020
Ekuitas
Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Saham biasa 356.084 356.084 356.084
Tambahan modal disetor 2.588.833 2.588.833 2.588.833 Selisi transaksi dengan pihak pengendali 3.117 3.117 3.117
Saldo laba yang telah ditentukan
Penggunaannya 2.348.678 2.864.005 3.461.431
Saldo laba yang belum ditentukan
Penggunaannya 644.158 533.424 (1.471.606)
Kerugian aktuarial atas program imbal pasti
(130.940) 0 0
Surplus re evaluasi tanah 464.551 464.551 610.405 Ekuitas yang dapat didistribukan kepada
pemilik entitas induk
6.274.484 6.810.018 5.548.266
Kepentingan non-pengendali 10.786 24.279 26.543
Jumlah ekuitas 6.285.271 6.834.297 5.574.810 Jumlah liabilitas dan ekuitas 30.118.614 36.515.833 38.093.888
Tabel 3.2
PT. Adhi Karya, Tbk Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian
Per 31 Desember 2018 – 2020 (Dalam Jutaan Rupiah)
Komponen 2018 2019 2020
Penjualan dan pendapatan usaha 15.655.499 15.307.860 10.827.682 Beban pokok penjualan dan
Pendapatan
13.148.896 12.971.806 9.091.968 Jumlah laba bruto 2.506.603 2.336.053 1.735.713
Beban penjualan (33.801) (34.491) (18.620)
Beban umum dan administrasi (673.871) (859.576) (709.060) Jumlah beban usaha (707.672) (894.067) (727.680)
Laba usaha 1.798.931 1.441.986 1.008.032
Pendapatan lainnya – beban lainnya (bersih)
(241.897) (33.087) (13.101)
Beban keuangan (523.743) (563.790) (794.518)
Bagian laba ventura bersama 134.487 340.163 156.794
Bagian rugi entitas asosiasi (1.697) (866)
Beban pajak penghasilan final (518.272) (497.083) (316.605)
Laba sebelum pajak 649.504 686.491 39.735
Beban pajak penghasilan tidak final (4,474) (19,828) (17.764)
Manfaat (beban pajak) (1.614) 1.731
Jumlah beban pajak penghasilan – bersih
(4.474) (21.443) (16.032) Sumber : Final_ LKA Adhi Karya, 2020
Laba tahun berjalan 645.030 665.048 23.702 Pendapatan komprehensif lainnya
setelah pajak
Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja
(131.771) 559,1 (104.709)
Selisih penjabaran mata uang asing 0 0 0
Surplus re evaluasi tanah-bersih 0 0 145.915
Laba komprehensif lain 559,1 41.206
Laba komprehensif tahun berjalan 513.257 665.607 64.908 Laba yang dapat didistribusikan
kepada pemilik entitas induk
644.158 663.806 23.976 Laba yang dapat didistribusikan
kepada kepentingan non-pengendali
870,5 1.242 (274,2)
Jumlah laba yang dapat distribusikan 645.029 665.048 23,7 Laba komprehensif yang dapat
didistribusikan kepada pemilik entitas induk
512.387 664.365 65.121
Laba komprehensif yang dapat didistribusikan kepada kepentingan non-pengendali
870,5 1.242 (212,6)
Jumlah laba komprehensif yang dapat distribusikan
513.257 665.607 64.908 Laba (rugi) per saham dasar dari
operasi yang dilanjutkan
181 186 7
3.16 Analisis pada Laporan Neraca (Aktiva) Tabel 3.3
Analisis Common Size Laporan Neraca pada PT. Adhi Karya, Tbk periode 2018 – 2020
(Disajikan dalam persen)
Komponen 2018
(%)
2019 (%)
2020 (%)
Aset
Aset lancar
Kas dan setara kas 10,83 8,91 6,2
Piutang usaha
Piutang usaha pihak ketiga 7,6 7,8 4,77
Piutang usaha pihak berelasi 3,5 2,83 3,06
Sumber : Final_ LKA Adhi Karya, 2020
Piutang lainnya
Piutang lainnya pihak ketiga 33,35 28,26 18,91
Piutang lainnya pihak berelasi 9,4 14,5 18,08
Piutang Lain-lain 0,04 0 0
Persediaan lancar
Persediaan 14,5 13,08 16,59
Uang muka 0,42 1,48 1,14
Biaya dibayar dimuka lancar 0,08 0,05 0,04
Pajak dibayar dimuka lancar 4,5 5,04 5,11
Aset non-keuangan lancar lainnya 0,07 0,04 4,65
Jumlah aset lancar 84,43 82,40 79
Aset tidak lancar
Piutang lain-lain jangka panjang 0.002 0,004 0,008
Aset real estate
2,93 5,1 7,73
Aset keuangan pada kontrak
konsesi 0
0 0,04
Investasi pada entitas
asosiasi 0
0,005 0,01
Investasi pada ventura bersama 2,11 2,27 2,44
Properti Investasi 3 2,7 2,39
Aset tetap 5,22 5,03 5,78
Aset hak guna 0 0 0,06
Investasi jangka panjang 1,04 0,8 0,07
Aset pajak Tangguhan 0 0,006 0,008
Aset tidak lancar lainnya 1,22 0,8 1,12
Jumlah aset tidak lancar 15,57 17,60 21
Jumlah aset 100 100 100
Komponen 2018 2019 2020
Liabilitas dan ekuitas Liabilitas jangka pendek Utang usaha
Utang usaha pihak Ketiga 20,76 4,77 7,05
Utang usaha pihak Berelasi 1,75 17,93 24,66
Utang lainnya
Utang bank dan lembaga keuangan lainnya
12,16 13,85 11,40
Utang lainnya pihak Ketiga 17,85 18,51 13,27
Utang lainnya pihak Berelasi 1,28 3,07 2,39