• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KOMPETENSI PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI TEACHING GAMES FOR UNDERSTANDING (TGFU) Anjar Tri Astuti

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENINGKATAN KOMPETENSI PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI TEACHING GAMES FOR UNDERSTANDING (TGFU) Anjar Tri Astuti"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KOMPETENSI PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI TEACHING GAMES FOR UNDERSTANDING (TGFU)

Anjar Tri Astuti 1

Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Vol. 5, No. 2, Mei – Agustus 2020

ISSN 2541-0393 (Media Online) 2541-0385 (Media Cetak )

PENINGKATAN KOMPETENSI PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI TEACHING GAMES FOR UNDERSTANDING (TGFU)

Anjar Tri Astuti

SMA Negeri 6 Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah anjartri_astuti@yahoo.co.id

*Diterima Mei 2020, disetujui Juni 2020, dipublikasikan Agustus 2020 Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penggunaan metode mengajar permainan bola voli yang monoton dan tidak tepat sehingga menyebabkan siswa tidak aktif dan kurang tertarik dengan pembelajaran bola voli. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil pembelajaran passing bawah bola voli melalui pendekatan Teaching Games for Understanding (TGfU). Penelitian ini terasuk dalam penelitian tindakan kelas yang terdiri atas dua siklus yang meliputi 1) perencanaan, 2) tindakan, 3) observasi dan 4) refleksi. Subjek penelitian pada ini adalah siswa berjumlah 36 siswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan ini dapat meningkatkan proses pembelajaran passing bawah. Hasil penelitian tindakan kelas ini menunjukkan bahwa (1) siswa menjadi lebih aktif, senang dan tertarik untuk mengikuti pembelajaran bola voli, (2) Hasil belajar yang dicapai siswa meningkat dengan nilai rata-rata kelas 76,5 % (Sangat Baik) dan hasil observasi keaktifan siswa dengan skor total 9 (Baik). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pendekatan TGFU dapat meningkatkan kompetensi passing bawah bola voli pada siswa.

© 2020 Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter

Kata Kunci: Peningkatan Kompetensi Belajar, Teaching Games For Understanding, passing bawah bola voli

PENDAHULUAN

Dalam proses pembelajaran guru dan siswa merupakan dua komponen yang tidak bisa dipisahkan. Antara dua komponen tersebut harus terjalin interaksi yang saling menunjang agar hasil belajar siswa dapat tercapai secara optimal.

Dalam sebuah pembelajaran ada dua hal yang menjadi bagian penting sebagai akibat dari proses pembelajaran tersebut, yaitu keberhasilan pelaksanaan dan kegagalan pelaksanaan.

Keberhasilan merupakan tujuan yang ingin dicapai dari semua program yang telah ditetapkan, sedangkan kegagalan merupakan kendala atau hambatan yang sebisa mungkin harus dihindari.

Beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) antara lain adalah faktor guru, faktor siswa, faktor materi pembelajaran, faktor alat dan fasilitas olahraga, metode pembelajaran, jumlah siswa yang terlalu banyak, serta alokasi waktu yang kurang. Faktor-faktor tersebut merupakan suatu sistem yang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya.

Masalah metode pembelajaran adalah masalah yang sering dijumpai oleh guru PJOK dalam proses pembelajaran. Penggunaan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran dapat mengoptimalkan proses pembelajaran. Untuk itu guru pendidikan jasmani dituntut kreativitasnya dalam melaksanakan proses pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum.

(2)

Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Volume 5 Nomor 2, Mei – Agustus 2020

2

PENINGKATAN KOMPETENSI PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI TEACHING GAMES FOR UNDERSTANDING (TGFU)

Anjar Tri Astuti

Berdasarkan hasil pengamatan kegiatan belajar mengajar (KBM) selama kurang lebih satu bulan, peneliti mendapatkan pengalaman bahwa permasalahan yang dihadapi oleh guru pendidikan jasmani di SMA Negeri 6 Semarang adalah penggunaan metode pembelajaran yang kurang tepat.

Guru PJOK mengajar permainan bola voli dengan menekankan metode latihan atau drill dalam permainan bola voli. Pembelajaran permainan bola voli yang seperti itu membuat siswa tidak tertarik dan kurang aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Beberapa alasan yang menjadikan siswa kurang aktif dalam pembelajaran antara lain karena bosan, merasa takut, dan tidak percaya diri. Hal inilah yang menyebabkan siswa sulit untuk dikendalikan saat pembelajaran, siswa akan melaksanakan tugas yang diperintahkan oleh guru setelah guru mengulang perintahnya beberapa kali dan cenderung harus menaikkan volume suaranya.

Menurut Jatmiko dan Agus Dwi. (2011) permainan bola voli masing-masing yang dibatasi oleh net. Bola dimainkan dengan satu atau kedua tangan hilir mudik atau bolak-balik melalui atas net secara teratur sampai bola menyentuh lantai (mati) di petak lawan dan mempertahankan agar bola tidak mati di petak permainan sendiri. Menurut Doddy Abdul Karim, dkk (2017) kesalahan yang sering terjadi dilakukan oleh siswa saat melakukan teknik dasar passing bawah permainan bola voli seperti siswa masih merasa takut dengan datangnya bola sehingga saat datangnya bola anak tidak berani untuk menerima bola, posisi tangan yang salah, sudut tangan saat menerima bola kurang tepat, dan kurangnya kemampuan untuk merasakan bola

Pembelajaran bola voli harus dilaksanakan dengan langkah-langkah yang benar dan tentunya diperlukan program perencanaan dan metode yang benar pula, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan optimal. Namun, untuk meraih itu semua banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran sehingga harapan yang diinginkan tidak mudah untuk diwujudkan. Salah satu pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran bola voli adalah pendekatan Teaching Games for Understanding (TGfU).

Menurut Agus Pujianto (2014) Model TGFU merupakan suatu pendekatan pembelajaran pendidikan jasmani untuk memperkenalkan bagaimana anak mengerti olahraga melalui bentuk konsep dasar bermain. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persepsi guru pendidikan jasmani SD di kecamatan Karanganyar Kabupaten Pekalongan terhadap Dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Sifat penelitian deskriptif, yang bertujuan untuk mengungkapkan sesuatu apa adanya.

Populasi dan sampel yang menjadi subyek penelitian adalah para guru pendidikan jasmani yang telah mengikuti pelatihan pembelajaran pendidikan jasmani

Menurut Saryono dan Soni Nopembri (2009) TGfU merupakan pendekatan dalam pembelajaran pendidikan jasmani terutama permainan yang memungkinkan anak untuk selalu kreatif dan mengerti tentang konsep-konsep bermain. Pendekatan ini merupakan salah satu pendekatan yang mengakomodir kebutuhan anak dalam bermain. Guru pendidikan jasmani sebagai pengelola kelas lebih berperan sebagai fasilitator pembelajaran dan tidak menjadi dominan dengan memberikan contoh-contoh seperti yang terjadi pada pembelajaran yang berbasis teknik. Para praktisi pendidikan jasmani harus berupaya untuk sesegera mungkin menerapkan dalam pembelajaran agar dapat tercapainya tujuan pendidikan jasmani yang menyeimbangkan pengembangan aspek Kognitif, Afektif, dan Psikomotor. Pendekatan juga dapat dijadikan sebagai sebuah Inovasi yang menuju pada perbaikan pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah.

Model ini merupakan suatu pendekatan pembelajaran pendidikan jasmani untuk memperkenalkan bagaimana anak mengerti olahraga melalui bentuk konsep dasar bermain, tidak memfokuskan pembelajaran pendidikan jasmani pada teknik bermain tetapi lebih menekankan pada pendekatan taktik tanpa mempedulikan teknik permainan itu sendiri.

Pengertian Teaching Games for Understanding (TGfU) adalah sebuah model pembelajaran yang berfokus pada pengembangan kemampuan siswa dalam memainkan permainan untuk meningkatkan penampilan di dalam kegiatan-kegiatan jasmani (Pambudi, 2010). Sebuah pendekatan pembelajaran

(3)

Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Volume 5 Nomor 2, Mei – Agustus 2020

PENINGKATAN KOMPETENSI PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI TEACHING GAMES FOR UNDERSTANDING (TGFU)

Anjar Tri Astuti 3

kepada siswa yang membantu perkembangan kesadaran taktik dan pembelajaran keterampilan.

Pembelajaran berusaha merangsang anak untuk memahami kesadaran taktis dari bagaimana memainkan suatu permainan untuk mendapatkan manfaatnya sehingga dapat dengan cepat mampu mengambil keputusan apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya. Model ini tidak memfokuskan pembelajaran pendidikan jasmani pada teknik bermain tetapi lebih menekankan pada pendekatan taktik tanpa mempeRdulikan teknik permainan itu sendiri.

Menurut Apri Dewi Utami (2016) proses pembelajaran passing bawah pada permainan bolavoli dengan menggunakan pendekatan ini dapat dijadikan sebagai salah satu pendekatan pembelajaran permainan bola voli untuk kelas XI AP I SMK Muhammadiyah I Wates. Sama halnya dengan Faizal Chan dan Yuli Indrayeni (2018) yang menyatakan bahwa pendekatan pendekatan Teaching Games for Understanding (TGFU) dapat meningkatkan kemampuan passing bawah dalam permainan bola voli pada siswi kelas VIII di SMP Negeri 11 Muaro Jambi.

Menurut Soni Nopembri dan Saryono (2012) bahwa komponen model Teaching Games for Understanding TGFU adalah sebagai berikut: 1 Permainan atau Game Permainan diperkenalkan;

permainan sebaiknya dimodifikasi agar sesuai dengan bentuk permainan yang lebih maju dan memenuhi level perkembangan siswa. 15 2 Apresiasi permainan atau Game Appreciation Siswa diharapkan mengerti tentang peraturan-peraturan kondisi-kondisi seperti batasan-batasan, penskoran, dan lain-lain permainan yang dimainkan. 3 Pertimbangan taktik atau Tactical Awarenes Siswa harus menyadari taktik-taktik permainan menciptakan atau mempertahankan untuk membantu mereka bermain dengan prinsip-prinsip permainan, kemudian meningkatkan pertimbangan taktik mereka. 4 Membuat keputusan yang tepat atau Making Appropiate Decision Siswa harus fokus pada proses pengambilan keputusan dalam permainan. Siswa dituntut untuk melakukan apa yang harus dilakukan pertimbangan taktis dan bagaimana melakukannya seleksi respon dan eksekusi keterampilan yang tepat untuk membantu mereka membuat keputusan permainan yang tepat. 5 Eksekusi keterampilan atau Skill execution Pada langkah ini, fokusnya adalah bagaimana caranya mengeksekusi keterampilan dan gerakan yang spesifik.

Berdasarkan berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa TGFU adalah suatu model pembelajaran pendidikan jasmani yang menggunakan unsur permainan taktik tanpa menghilangkan tekniknya dengan tujuan keaktifan gerak untuk pengembangan keterampilan dan pengetahuan dalam pengajaran pendidikan jasmani. Model pembelajaran permainan taktik tersebut dapat menggunakan minat siswa dalam suatu struktur permainan untuk pengembangan keterampilan dan pengetahuan teknik yang diperlukan untuk penampilan permainan.

Berdasarkan permasalahan dan penjelasan tersebut maka peneliti tertarik untuk menerapkan TGfU untuk meningkatkan kompetensi passing bawah bola voli. Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peningkatan proses kompetensi passing bawah bola voli melalui pendekatan Teaching Games for Understanding (TGFU).

METODE PENELITIAN Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan yaitu mulai bulan Agustus sampai dengan November 2018. Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan di mana waktu setiap pertemuan 3 X 45 menit. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IPS 1 di SMA Negeri 6 Semarang yang terdiri atas 36 siswa.

Prosedur Penelitian

Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) secara prosedur dilaksanakan secara partisipasi atau kolaboratif, mulai dari tahap orientasi hingga penyusunan rencana tindakan dalam siklus pertama. Secara jelas langkah – langkah tersebut digambarkan sebagai berikut.

(4)

Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Volume 5 Nomor 2, Mei – Agustus 2020

4

PENINGKATAN KOMPETENSI PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI TEACHING GAMES FOR UNDERSTANDING (TGFU)

Anjar Tri Astuti

Gambar Siklus

a. Siklus I

Perencanaan. Pada tahap ini dilakukan 1) Penentuan tindakan yang akan diberikan (materi); 2) Pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP); 3) Mempersiapkan lembar pengamatan atau observasi; dan 4) Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pembelajaran.

Pelaksanaan meliputi Melaksanakan proses pembelajaran passing bawah permainan bola voli menggunakan pendekatan TGFU dengan skenario pembelajaran sesuai RPP.

Observasi meliputi Pengamatan proses pembelajaran pada waktu pelaksanaan kegiatan, Pengisian lembar observasi dan Mendokumentasikan pembelajaran.

Pada tahap Refleksi dilakukan Melakukan evaluasi dalam penelitian tindakan kelas dengan cara berdiskusi dengan berbagai masalah yang muncul di lapangan bersama kolaborator. Data yang diperoleh dari analisis data sebagai bentuk dari pengaruh tindakan yang telah dirancang dan digunakan untuk membandingkan antara hasil yang diperoleh pada siklus I melalui format observasi, sehingga dapat dilihat apakah terjadi peningkatan kualitas pembelajaran atau tidak dalam pembelajaran bola voli.

b. Siklus II

Perencanaan dilakukan dengan cara menetapkan alternatif dari pemecahan masalah yang terjadi pada siklus I, menentukan topik bahasan dan menyusun perangkat perbaikan dari siklus I berdasarkan pada refleksi.

Pada tahap Pelaksanaan ini dilakukan tindakan pelaksanaan program yang disusun pada tahap perencanaan yang mengarah pada observasi yaitu pengumpulan data lapangan berdasar pelaksanaan siklus II. Pada tahap refleksi dilakukan evaluasi secara menyeluruh apakah penelitian sudah selesai atau dilanjutkan ke siklus berikutnya.

Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah lembar observasi untuk guru dan siswa serta tes keterampilan. Hasil observasi terhadap pembelajaran dapat digunakan untuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran PJOK dalam penelitian ini.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik hasil observasi dan tes keterampilan saat pembelajaran, yang kemudian diolah dan disimpulkan dalam hasil penelitian.

Siklus II

Revised Plan Siklus I Revised Plan Plan

Action/

Observation

Action/

Observation Reflection

Reflection

(5)

Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Volume 5 Nomor 2, Mei – Agustus 2020

PENINGKATAN KOMPETENSI PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI TEACHING GAMES FOR UNDERSTANDING (TGFU)

Anjar Tri Astuti 5

Teknik Analisis Data

Setelah peneliti melakukan penelitian dan semua data dikumpulkan, maka semua data penelitian ini yang berupa data-data dalam bentuk lembar observasi dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif).

Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan tindakannya adalah meningkatnya hasil peningkatan kompetensi passing bawah permainan bola voli melalui pendekatan TGFU yang dapat dilihat pada perolehan rekapitulasi nilai psikomotor) siswa kelas X IPS 1 secara individual yang didasarkan pada Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) 70 dan keberhasilan hasil belajar secara klasikal minimal 75 % dari jumlah siswa yang mencapai KKM yang ditentukan.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian

Prasiklus

Proses penelitian diawali dengan peneliti melakukan observasi terhadap proses pembelajaran PJOK pada siswa kelas X IPS 1 SMA N 6 Semarang, dalam observasi tersebut ditemukan permasalahan bahwa penggunaan metode drill atau latihan pada proses pembelajaran permainan bola voli materi passing bawah kurang berhasil, hal ini dilihat dari keaktifan dan antusias siswa yang kurang. Pada tahap ini, jumlah siswa yang tuntas hanya mencapai 55% atau 20 siswa dari total keseluruhan 36 siswa. Artinya, hampir separuh dari jumlah siswa yang belum tuntas atau di bawah KKM.

Selanjutnya peneliti melakukan upaya peningkatan kompetensi) passing bawah permainan bolavoli melalui pendekatan TGfU yang dilakukan dalam 2 siklus (dalam 2 kali pertemuan). Pada akhir siklus diadakan evaluasi proses pembelajaran passing bawah permainan bolavoli.

Siklus I

Perencanaan (Planning)

Pada tahap perencanaan ini kegiatan yang dilakukan adalah membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajarn (RPP) dan menyiapkan sarana dan prasarana yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Peneliti sebagai kolaborator memberikan ide dan masukan dalam menentukan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan pada siklus I, selanjutnya berdiskusi dengan guru penjas untuk mengaplikasikannya pada proses pembelajaran.

Pelaksanaan Tindakan (Action)

Pelaksanaan tindakan kelas pada proses pembelajaran dalam satu siklus berlangsung 1 kali pertemuan tatap muka. Siklus I dilaksanakan selama 3 jam pelajaran (3 x 45 menit). Materi pokok pembelajaran tentang passing bawah permainan bolavoli yang diberikan kepada siswa melalui pendekatan Teaching Games for Understanding (TGfU).

Observasi

Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti bersama guru penjas mendata dan mendokumentasikan hal – hal yang terjadi selama tindakan berlangsung. Observasi yang dilakukan berpedoman pada lembar observasi.

Refleksi

Setelah selesai tindakan sampai akhir siklus, peneliti sebagai kolaborator bersama guru penjas mendiskusikan hasil observasi. Dengan adanya tindakan penelitian ini meningkatkan gairah dan semangat siswa untuk belajar bolavoli khususnya passing bawah. Demikian juga hasil belajar dari tindakan siklus pertama terdapat peningkatan keterampilan passing bawah, jika semula siswa kurang aktif dan takut untuk bermain bolavoli pada pembelajaran siklus I ini siswa lebih senang dan aktif.

Hasil dari rekap nilai psikomotor dan afektif sudah menunjukkan peningkatan. Dari hasil pretest 55,55% siswa yang tuntas kini menjadi 72,22 % dan hasil dari observasi tingkat keaktifan siswa

(6)

Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Volume 5 Nomor 2, Mei – Agustus 2020

6

PENINGKATAN KOMPETENSI PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI TEACHING GAMES FOR UNDERSTANDING (TGFU)

Anjar Tri Astuti

memperoleh skor total 9 dengan predikat baik (B). Namun hal ini belum mencapai target yang sudah ditentukan yaitu 75%. Untuk itu peneliti harus melanjutkan ke pertemuan berikutnya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada pertemuan selanjutnya.

Tabel Hasil Tindakan Pada siklus 1

Kategori Siklus 1

Siswa yang sudah tuntas 72,22 % 26 Siswa Siswa yang belum tuntas 28,78% 10 Siswa

Diagram Persentase Ketuntasan Siklus 1

Siklus II

Perencanaan (Planning)

Pada tahap perencanaan ini kegiatan yang dilakukan adalah membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajarn (RPP) dan menyiapkan sarana dan prasarana yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Peneliti sebagai kolaborator memberikan ide dan masukan dalam menentukan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan pada siklus I, selanjutnya berdiskusi dengan guru penjas untuk mengaplikasikannya pada proses pembelajaran.

Pelaksanaan (Action)

Pelaksanaan tindakan kelas pada proses pembelajaran dalam satu siklus berlangsung 1 kali pertemuan tatap muka. Siklus II dilaksanakan selama 3 jam pelajaran (3 x 45 menit). Materi pokok pembelajaran tentang passing bawah permainan bolavoli yang diberikan kepada siswa melalui pendekatan Teaching Games for Understanding (TGFU). Urutan proses pembelajaran passing bawah melalui pendekatan TGFU.

Observasi

Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti bersama guru penjas mendata dan mendokumentasikan hal – hal yang terjadi selama tindakan berlangsung. Observasi yang dilakukan berpedoman pada lembar observasi.

Refleksi

Dengan adanya tindakan penelitian ini meningkatkan gairah dan semangat siswa untuk belajar bolavoli khususnya passing bawah. Demikian juga hasil belajar dari tindakan siklus pertama terdapat

Siklus 1 Tidak Tuntas 28%

Tuntas 72%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

Prosentase Ketuntasan

Siklus 1

(7)

Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Volume 5 Nomor 2, Mei – Agustus 2020

PENINGKATAN KOMPETENSI PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI TEACHING GAMES FOR UNDERSTANDING (TGFU)

Anjar Tri Astuti 7

peningkatan keterampilan passing bawah, jika semula siswa kurang aktif dan takut untuk bermain bolavoli pada pembelajaran siklus I ini siswa lebih senang dan aktif.

Berdasarkan hasil perbandingan penilaian proses pembelajaran passing bawah pada pra penelitian, siklus I, dan siklus II diperoleh rata-rata nilai akhir (kognitif dan psikomotor) 77,77 % dengan predikat sangat baik (SB). Hasil dari penelitian ini menunjukkan peningkatan lebih dari 75 %, mengingat hasil klasikal rekapitulasi nilai siswa sudah banyak yang memperoleh nilai di atas 75%

(KKM) dan hasil dari observasi tingkat keaktifan siswa memperoleh skor total 9 dengan predikat baik (B).

Hasil dari rekap nilai psikomotor sudah menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Dari 72% siswa yang tuntas kini menjadi 77,77% dibulatkan menjadi 78%. Hal ini sudah mencapai target yang sudah ditentukan yaitu 75%. Untuk itu peneliti tidak perlu melanjutkan ke pertemuan berikutnya.

Tabel Hasil Tindakan Pada siklus 2

Kategori Siklus 2

Siswa yang sudah tuntas 78 % 28 Siswa Siswa yang belum tuntas 22 % 8 Siswa

Diagram persentase peningkatan pada siklus II

Pembahasan Siklus I dan Siklus II

Diagram persentase peningkatan antar Siklus.

Siklus 2 Tidak Tuntas 22%

Tuntas 78%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Prosentase kelulusan

Siklus 2

Pretest Siklus 1 Siklus 2

Tuntas 55% 72% 78%

Tidak Tuntas 45% 28% 22%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Prosentase Kelulusan

Perbandingan antar Siklus

(8)

Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Volume 5 Nomor 2, Mei – Agustus 2020

8

PENINGKATAN KOMPETENSI PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI TEACHING GAMES FOR UNDERSTANDING (TGFU)

Anjar Tri Astuti

Berdasarkan diagram tersebut, dapat kita lihat bahwa terlihat peningkatan capaian rata-rata aspek psikomotor dan kognitif siswa dari prasiklus hingga siklus II. Capaian ketuntasan pada tahap prasiklus hanya 55%. Capaian ketuntasan pada siklus I sebesar 72% (meningkat 27%). Capaian ketuntasan pada siklus II sebesar 78% (naik 6%). Jika dijumlahkan total, kenaikan rata-rata aspek psikomotor dan kognitif siswa dari tahap prasiklus ke tahap siklus II adalah sebesar 33%. Dengan membandingkan data hasil rata-rata tersebut, dapat dikatakan bahwa dengan menggunakan pendekatan Teaching Games For Understanding (TGFU), kemampuan passing bawah bola voli siswa mengalami peningkatan.

Pada siklus I tindakan dalam proses pembelajaran passing bawah permainan bola voli melalui pendekatan Teaching Games for Understanding (TGFU) pada siswa sudah tepat namun belum mencapi target yang diinginkan yaitu 75% ketuntasan siswa sehingga berlanjut kesiklus II. Pada siklus I dan siklus II ini peneliti menggunakan urutan pembelajaran sesuai dengan pendekatan TGFU yaitu, Game I, Question dan Drill. Dalam proses pembelajarannya siswa terlihat senang dan lebih aktif sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai, yaitu:

Tabel Indikator Keterlibatan Siswa dalam yang Ingin Dicapai Peningkatan Pembelajaran Siswa Jumlah

Siswa

Target yang Ingin Dicapai

Hasil Penelitian

Jumlah % Jumlah %

Siswa yang aktif dalam pembelajaran

36 Siswa

27 75% 28 77%

Siswa mampu memperagakan gerakan atau permainan yang diajarkan oleh guru

27 75% 28 77%

Mampu memperagakan cara mengumpan dengan passing bawah

27 75% 28 77%

Mampu memperagakan cara menerima bola dengan passing bawah

27 75% 28 77%

Sikap siswa dalam proses pembelajaran siklus I dan siklus II mengalami banyak peningkatan.

Jika pada pembelajaran sebelumnya siswa kurang aktif dan sulit untuk dikendalikan, pada saat proses pembelajaran siklus I dan siklus II ini siswa lebih aktif dan antusias. Terlihat saat di lapangan mereka berinteraksi secara aktif, selalu bertanya kepada guru mengenai hal-hal yang belum dipahami, dan mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan baik. Menurut kolaboratoran kolaborator terhadap tingkat keaktifan siswa di lapangan diperoleh skor total 9 dengan predikat keaktifan siswa terhadap pembelajaran baik (B) dan diperoleh nilai rata-rata kelas 76,5 % dengan predikat sangat baik (SB), serta perolehan nilai siswa secara klasikal menunjukkan adanya peningkatan, terbukti bahwa lebih dari 75 % siswa sudah mendapat nilai di atas 70% (KKM).

Berdasarkan kondisi tersebut dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran passing bawah permainan bola voli dengan menggunakan pendekatan Teaching Games for Understanding (TGfU) dapat dijadikan sebagai salah satu pendekatan pembelajaran bola voli.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Apri Dewi Utami yang berjudul “Upaya Meningkatkan Proses Pembelajaran Passing Bawah Bolavoli Kelas XI AP I SMK Muhammadiyah I Wates Melalui Pendekatan Teaching Games For Understanding (TGFU). Skripsi. FIK-UNY” berhasil meningkatkan pembelajaran bola voli.

(9)

Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Volume 5 Nomor 2, Mei – Agustus 2020

PENINGKATAN KOMPETENSI PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI TEACHING GAMES FOR UNDERSTANDING (TGFU)

Anjar Tri Astuti 9

SIMPULAN

Berdasarkan penelitian dan hasil analisis yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa proses pembelajaran passing bawah pada permainan bola voli dengan menggunakan pendekatan Teaching Games for Understanding (TGFU) yang dikembangkan media, teknik dan proses yang baik dapat dijadikan sebagai salah satu pendekatan dan meningkatkan kompetensi pembelajaran permainan bola voli untuk kelas X IPS 1 SMA Negeri 6 Semarang.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul K., Doddy, dkk. 2017. Pengaruh Model Pembelajaran Team Games Tournament Terhadap Teknik Dasar Passing Bawah Permainan Bola Voli. http://journals.itb.ac.id/index.php/jskk/article/view/9718/0.

Chan, Faizal dan Yuli Indrayeni. 2018. Meningkatkan Kemampuan Passing Bawah Dalam Permainan Bola Voli Melalui Pendekatan TGFU pada Siswi Kelas VIII SMP Negeri 11 Muaro Jambi.

https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/jpehr/article/view/9590.

Jatmiko, Agus Dwi. 2011. Peningkatan Permainan Pembelajaran Bola voli Melalui Pendekatan Pakem Pada Siswa Kelas V A SDIT Alam Nurul Islam. Skripsi. FIK-UNY.

Nopembri, Soni dan Saryono. 2012. Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani Fokus pada Pendekatan Taktik.

Yogyakarta: FIK UN.

Pambudi, Aris Fajar. 2010. Target Games, Sebuah Pengembangan Konsep Diri Melalui Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia volume 7, Nomor 2, Tahun 2010.

Pujianto, Agus. 2014. Persepsi Guru Pendidikan Jasmani Terhadap Model Teaching Games For Understanding (TGFU). https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpehs/article/view/3206.

Saryono dan Soni Nopembri. 2009. Gagasan dan Konsep Dasar Teaching Games for Understanding TGFU. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia Volume 6, Nomor 1, Tahun 2009.

Sugihartono, dkk. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Suryobroto, Agus S. 2004. Diktat Mata Kuliah Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani. Yogyakarta: FIK-UNY.

Utami, Apri Dewi. 2016. Upaya Meningkatkan Proses Pembelajaran Passing Bawah Bolavoli Kelas XI AP I SMK Muhammadiyah I Wates Melalui Pendekatan Teaching Games For Understanding (Tgfu). Skripsi. FIK- UNY

Gambar

Tabel Hasil Tindakan Pada siklus 1
Tabel Hasil Tindakan Pada siklus 2
Tabel Indikator Keterlibatan Siswa dalam yang Ingin Dicapai   Peningkatan Pembelajaran Siswa  Jumlah

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga judul di atas memiliki pengertian yaitu sebuah candi yang terletak di dusun Losari yang akan dikonservasi menjadi obyek wisata bersejarah yang

maupun menjadi objek studi banding madrasah-madrasah dari daerah lain (wawancara Nurwahyudin al-Aziz, 2016). Pengungkapan terhadap apa yang dilakukan di Mayoga tersebut,

hibah dalam rangka pembangunan klinik kesehatan Indonesia Islamic Centre (IIC) di Ahmad Shah Baba Mina, Kabul, Afghanistan;. bahwa berdasarkan pertimbangan

Sumber data primer tentang peranan keluarga dalam menanamkan nilai- nilai budi pekerti diperoleh dari orang tua anak sekolah dasar Lesanpuro IV, untuk.. peranan masyarakat

dengan pola asesmen standar literasi lingkungan, Middle School Environmental.. Literacy Survey

Implementasi Model Pembelajaran Investigating, Evaluating Environmental Issue And Action (ieeia) Untuk Membangun Literasi Lingkungan Siswa SMP.. Universitas Pendidikan Indonesia |

This study aims to test the impact of gender to earnings management. Earnings Management is measured by discretionary accruals, this

Magister Ilmu Biomedik Program Pascasarjana Universitas Udayana yang dijabat.. oleh