PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN - KIMIA
PEMBIBITAN TANAMAN Halaman 1 dari 23
DESKRIPSI PEMELAJARAN
MATA DIKLAT
: KIMIA
TUJUAN
: 1. Menyiapkan tamatan yang memiliki kemampuan dalam mengaplikasi konsep dasar kimia dalam dunia
Kerja dan kehidupan sehari-hari
2. Memiliki kemampuan beradaptasi mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
KOMPETENSI
: Mengidentifikasi sistem periodik unsur, struktur atom, dan ikatan kimia
KODE
: A
DURASI PEMELAJARAN : 21 jam @ 45 menit
MATERI POKOK PEMELAJARAN SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
1. Membaca dan menginterpretasikan data-data yang terdapat dalam tabel periodik
2. Mengidentifikasi struktur atom bedasarkan tabel periodik
Golongan dan perioda unsur-unsur ditentukan sesuai tabel periodik Struktur atom ditentukan
berdasarkan tabel periodik Jumlah proton, elektron
dan neutron suatu unsur ditentukan berdasarkan nomor atom dan nomor masanya atau sebaliknya Elektron valensi unsur
ditentukan dari konfigurasi elektron dan tabel periodik unsur
Isotop suatu unsur ditentukan sesuai dengan periodik unsur
Sifat-sifat unsur massa atom relatif ditentukan dari tabel periodik
Tabel sifat keperiodikan unsur dianalisis jari-jari atom, afinitas elektron, energi ionisasi dan keelektronegatifannya
Materi:
− Sistem periodik unsur − Struktur atom − Ikatan kimia (ikatan
ion, kovalen, koor-dinasi, dan logam)
Cermat
Teliti Pengertian golongan dan perioda dalam
periodik unsur Pengertian nomor
atom dan nomor massa unsur Menghitung jumlah
proton, elektron, dan neutron unsur berda-sarkan nomor atom dan nomor massa Pengertian elektron
valensi unsur dan contohnya
Pengertian konfigurasi elektron dan contoh-nya
Pengertian isotop dan contohnya
Sifat2 unsur dan massa atom relatif dalam tabel periodik Sifat2 keperiodikan
unsur senyawanya Pengertian ikatan
PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN - KIMIA
PEMBIBITAN TANAMAN Halaman 2 dari 23
3. Mendeskripsikan perkembangan teori atom
Teori atom dijelaskan mulai teori atom Dalton hingga teori atom mekanika kuantum
Masing-masing teori atom dibandingKan satu dengan yang lainnya
Teori atom Dalton,
Rutherford, Neils Bohr, dan Pieter Seeman Pengertian ikatan
kimia
Susunan elektron valensi gas mulia dan lainnya
Pengertian ikatan ion dan contoh
senyawanya Pengertian ikatan
kovalen tunggal, rangkap 2, rangkap 3, dan contoh senyawa-nya
PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN - KIMIA
PEMBIBITAN TANAMAN Halaman 3 dari 23
MATERI POKOK PEMELAJARAN SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
4. Mendeskripsikan terjadinya ikatan kimia dengan menggunakan tabel periodik
Kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya dengan cara berikatan dengan unsur lain diterangkan sesuai ketentuan
Susunan elektron valensi atom gas mulia (duplet, okted) dan elektron valensi selain gas mulia
digambarkan sesuai ketentuan
Terjadinya ikatan ion dijelaskan beserta contoh senyawanya
Proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap 2, dan rangkap 3 dibandingkan beserta contoh senyawanya Kepolaran ikatan dijelaskan
hubungannya dengan keelektronegatifan Kepolaran beberapa
senyawa diamati melalui percobaan
Proses terbentuknya ikatan koordinasi dijelaskan beserta beberapa contoh senyawa sederhananya Proses pembentukan ikatan
logam dan hubungan dengan sifat fisis logam dijelaskan sesuai ketentuan Jenis ikatan yang terjadi
pada berbagai senyawa diprediksi dan
PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN - KIMIA
PEMBIBITAN TANAMAN Halaman 4 dari 23
MATERI POKOK PEMELAJARAN SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
1. Menuliskan nama senyawa-senyawa an organik
2. Menuliskan persamaan reaksi sederhana
Nama-nama senyawa biner dan poliatomik dituliskan sesuai ketentuan Rumus molekul senyawa
anorganik ditentukan dari kation dan anionnya Rumus dan nama
senyawa-senyawa ionik ditentukan sesuai ketentuan Persamaan reaksi
sederhana dituliskan dengan diberikan nama-nama zat yang terlibat dalam reaksi atau sebaliknya sesuai ketentuan Persamaan reaksi sederhana disetarakan sesuai ketentuan Materi:
− Tata nama senyawa biner dan poliatomik menurut IUPAC − Hukum-hukum dasar kimia − Konsep mol − Macam-macam konsentrasi larutan (M, m, N, % berat, % volume, % berat /volume, ppm) Konteks: − Perhitungan kimia (stoikiometri) − Pembuatan larutan dengan konsentrasi tertentu dalam kegiatan budidaya tanaman − Reaksi kimia pada
pemupukan dan korosi pada peralatan
Cermat Teliti Hati-hati Taat prosedur Bekerja secara aman
Tata nama senyawa biner dan poliatomik Rumus molekul
senyawa anorganik Rumus molekul
senyawa ionic Menulis nama senyawa
biner dan poliatomik Menulis rumus dan
nama senyawa anorganik dan ionik Penulisan persamaan reaksi Penyetaraan persamaan reaksi Menulis persamaan reaksi sederhana Menyetarakan persamaan reaksi sederhana sesuai dengan hukum dasar kimia Hukum kekekalan massa (Lavoisier) Hukum perbandingan tetap (Proust) Hukum kelipatan perbandingan (Dalton) Hukum perbandingan
volume (Gay Lussac)
PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN - KIMIA
PEMBIBITAN TANAMAN Halaman 5 dari 23
MATERI POKOK PEMELAJARAN SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
3. Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui percobaan
Percobaan bahwa massa zat sebelum dan setelah reaksi tetap (hukum kekekalan massa/hukum Lavoisier) dibuktikan melalui percobaan Melalui data percobaan
dibuktikan dan ditafsirkan tentang massa dua unsur yang bersenyawa sesuai hukum Proust
Melalui data percobaan dibuktikan kebenaran hukum kelipatan perbandingan (Dalton) pada beberapa senyawa Melalui data percobaan
dibuktikan kebenaran hukum perbandingan volum (hukum Gay Lussac)
Hukum Avogadro Aplikasi Hukum Gay
Lussac dalam perhitungan volume gas pereaksi/ hasil reaksi
PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN - KIMIA
PEMBIBITAN TANAMAN Halaman 6 dari 23
4. Menerapkan hukum Gay Lussac dan hukum Avogadro serta konsep mol dalam menyelesai-kan perhitungan kimia (stoikiometri) dan pembuatan larutan
Volume gas pereaksi atau hasil reaksi dihitung berdasarkan hukum Gay Lusaac
Hubungan antara volum gas dengan jumlah molekulnya yang diukur pada suhu dan tekanan sama dibuktikan sesuai Hukum Avogadro Pengertian mol dijelaskan
sebagai satuan jumlah zat Jumlah mol dengan jumlah
partikel, massa, dan volum zat dikonversikan satu sama lain
Masa atau volum hasil reaksi dihitung berdasarkan jumlah massa atau volum tertentu pereaksi atau sebaliknya
Rumus empiris dan molekul ditentukan berdasarkan Ar dan Mr atau sebaliknya Larutan dibuat dalam
konsentrasi tertentu sesuai dengan prosedur
Pengertian mol
Pengertian rumus empiris dan rumus molekul
Menyelesaikan perhitungan kimia yang berkaitan dengan hukum Gay Lussac, hukum Avogadro, dan konsep mol
PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN - KIMIA
PEMBIBITAN TANAMAN Halaman 7 dari 23
KOMPETENSI : Menyelidiki larutan elektrolit dan non elektrolit serta menerangkan hubungannya dengan konsep reaksi redoks dan peristiwa korosi
KODE : C
DURASI PEMELAJARAN : 21 jam @ 45 menit
MATERI POKOK PEMELAJARAN SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
1. Menguji daya hantar listrik berbagai larutan untuk membedakan larutan elektrolit dan non elektrolit 2. Menjelaskan
perkembangan konsep reaksi redoks dan hubungannya dengan tata nama senyawa 3. Menyetarakan reaksi
redoks
Gejala-gejala hantaran arus listrik dalam berbagai larutan disimpulkan berdasarkan hasil pengamatan
Larutan kedalam larutan elektrolit dan non elektrolit dikelompokkan
berdasarkan sifat hantaran listriknya
Penyebab kemampuan larutan elektrolit dalam menghantarkan arus listrik dijelaskan sesuai konsep reaksi redoks
Larutan elektrolit dijelaskan bahwa dapat berasal dari senyawa ion dan senyawa kovalen polar
Reaksi redoks
Larutan elektrolit dan non elektrolit
Sel accu dan baterai Korosi Konteks : − Pemeliharaan baterai/accu − Penghambatan
peristiwa korosi pada peralatan budidaya tanaman
− Electric Conduc-tivity (EC) tanah terhadap penyerapan unsur hara oleh tanaman Cermat Teliti Hati-hati Taat prosedur Pengertian larutan elektrolit dan non elektrolit Hubungan antara
larutan elektrolit dengan senyawa ion dan kovalen polar Konsep reaksi reduksi
dan oksidasi Pengertian reduktor
dan oksidator Tata nama suatu
senyawa Menentukan bilangan oksidasi Persamaan reaksi redoks Menyetarakan persamaan reaksi redoks dengan cara bilangan oksidasi dan cara setengah reaksi Pengertian sel volta
(Galvani) dan sel kering (baterai), dan sel basah (accu)
Mengidentifikasi beberapa larutan elektrolit dan non elektrolit melalui percobaan Mengidentifikasi
prinsip kerja sel accu dan baterai melalui percobaan Mengidentifikasi
proses terjadinya korosi dan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi melalui percobaan Menghambat terjadinya korosi melalui percobaan Mengukur EC pada
PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN - KIMIA
PEMBIBITAN TANAMAN Halaman 8 dari 23
4. Menerapkan konsep larutan elektrolit dan konsep redoks dalam accu dan baterai
Contoh produk yang menerapkan konsep redoks (accu dan baterai) diberikan sesuai dengan yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari Baterai sederhana
dirancang berdasarkan konsep larutan elektrolit dan konsep redoks Susunan sel volta (sel
Galvani) digambarkan dan dijelaskan tiap-tiap bagiannya
Reaksi redoks pada sel volta dituliskan sesuai konsep redoks Terjadinya energi listrik
yang dihasilkan dari reaksi redoks dalam sel volta dijelaskan sesuai konsep reaksi redoks
Prinsip kerja sel volta (Galvani), baterai, dan accu Pengertian korosi (perkaratan) Faktor-faktor yang mempeng-aruhi terjadi korosi Penghambatan terjadinya korosi 5. Menjelaskan reaksi redoks pada peristiwa korosi dan
pencegahannya
Gejala korosi dalam kehidupan sehari-hari diidentifikasi dan disimpulkan berdasarkan pengamatan Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadi korosi diamati dan disimpulkan berdasarkan hasil percobaan
PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN - KIMIA
PEMBIBITAN TANAMAN Halaman 9 dari 23
KOMPETENSI : Mendeskripsikan konsep asam, basa, dan garam serta menentukan nilai pH larutan asam basa dan garam
KODE : D
DURASI PEMELAJARAN : 30 jam @ 45 menit
MATERI POKOK PEMELAJARAN SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
1. Mengklasifikasikan berbagai larutan ke dalam larutan asam, basa dan netral serta menjelaskan teori asam basa menurut Arrhenius
Pengertian asam basa dijelaskan sesuai pendapat Arrhenius
Pengertian pH dijelaskan sesuai dengan teori asam basa pH beberapa larutan dibandingkan dengan menggunakan indikator universal dan menyimpulkan hasilnya Larutan asam atau basa
kuat dan lemah
digolongkan berdasarkan hasil percobaan daya hantar listrik atau pH
Materi:
− Konsep asam basa Arrhenius
− Indikator asam basa − Titrasi asam, basa, dan
garam
− Konsep asam basa Bronsted dan Lowry − Konsep asam basa
Lewis
− Ikatan koordinasi Konteks :
− Pengukuran pH larutan tanah dan pupuk − Peranan pH dalam
ketersediaan unsur hara − Pengaruh pemu-pukan terhadap pH Cermat Teliti Hati-hati Taat prosedur Pengertian asam, basa, dan garam Konsep asam basa dari
Arrhenius
Kekuatan asam basa Indikator asam basa Reaksi asam basa Analisis asiditas larutan
dengan cara titrasi Konsep asam basa dari
Bronsted dan Lowry, serta Lewis Titrasi asam, basa,
garam Grafik titrasi Penentuan
konsen-trasi asam/basa pada reaksi penetralan Pengetian
penggaraman Macam-macam reaksi
pembentukan garam Analisis nilai alkalinitas
suatu larutan
Mengidentifikasi kekuatan larutan asam dan basa melalui percobaan
Mengidentifikasi daya hantar listrik larutan asam, basa , dan netral melalui percobaan Menentukan pH larutan dengan berbagai indikator Menentukan keasaman larutan (asiditas) dengan cara titrasi
Menentukan kadar asam asetat sampel dengan cara titrasi asam basa Menyimpulkan
PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN - KIMIA
PEMBIBITAN TANAMAN Halaman 10 dari 23
2. Menyelidiki, memperkirakan, dan menghitung pH larutan asam atau basa
pH beberapa lautan asam/basa kuat dan asam/basa lemah yang konsentrasinya sama dengan indikator universal diukur dan hubungan antara harga pH terhadap kekuatan asam/basa disimpulkan
Kekuatan asam/basa ditarik hubungannya dengan derajat ionisasi dan tetapan kesetimbangan ionisasinya pH larutan asam/basa
dihitung dari data konsentrasinya
Trayek perubahan warna berbagai indikator asam/basa ditentukan melalui percobaan Reaksi asam dengan basa
disimpulkan berdasarkan hasil percobaan Nilai asiditas larutan
PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN - KIMIA
PEMBIBITAN TANAMAN Halaman 11 dari 23
MATERI POKOK PEMELAJARAN SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
3. Menjelaskan keunggulan teori asam/basa menurut Bronsted dan Lowry serta Lewis untuk mengatasi keterbatasan konsep asam/basa menurut Arrhenius
Pengertian asam/basa dijelaskan sesuai pendapat Bronsted dan Lowry Persamaan reaksi
asam/basa dituliskan menurut Bronsted dan Lowry dan ditunjukkan pasangan asam/ basa konjugasi
Keunggulan dan kelemahan teori asam/basa dianalisis antara pendapat Arrhenius dan Brounsted dan Lowry Pengertian asam/basa
dijelaskan sesuai pendapat Lewis
Prinsip ikatan koordinasi digunakan untuk menyatakan reaksi asam/basa menurut Lewis Keunggulan konsep
PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN - KIMIA
PEMBIBITAN TANAMAN Halaman 12 dari 23
4. Melakukan titrasi asam/basa untuk menentukan larutan asam/basa
Peralatan untuk titrasi dirakit dengan mempertimbangkan efektifitas, fungsi, dan keamanan kerja
Titik akhir dan titik ekivalen titrasi ditentukan dengan menggunakan indikator yang sesuai antara titer dan titrannya
Grafik titrasi dibuat sesuai ketentuan
Konsentrasi asam/basa pada reaksi penetralan ditentukan dengan cara titrasi
Kadar asam asetat dalam sampel diperiksa dan dibandingkan hasilnya dengan kadar yang tercantum pada label botolnya
5. Mendiskripsikan reaksi
penggaraman Pengertian penggaraman dijelaskan sesuai dengan
reaksi pembentukannya Persamaan reaksi
penggaraman dituliskan sesuai dengan reaksi-reaksi pembentukan garam Kadar garam (salinitas)
PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN - KIMIA
PEMBIBITAN TANAMAN Halaman 13 dari 23
KOMPETENSI : Mendeskripsikan sistem koloid, jenis, sifat, dan pembuatan koloid
KODE : E
DURASI PEMELAJARAN : 21 jam @ 45 menit
MATERI POKOK PEMELAJARAN SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
1. Mendiskripsikan pengertian sistem koloid, jenis, dan sifat-sifat koloid serta pembuatan-nya
2. Menggunakan konsep kimia koloid dalam kehidupan sehari-hari
3. Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada disekitar
Pengertian dan jenis-jenis koloid didiskripsikan sesuai ketentuan/teori Sifat-sifat koloid diidentifikasi melalui percobaan Adanya koagulasi diidentifikasi dalam kehidupan sehari-hari Proses penjernihan air
diperagakan dengan cara penambahan koagulan Pembuatan koloid
diperagakan dengan cara kondensasi
Pembuatan koloid diperagakan dengan cara dispersi
Materi:
− Keadaan koloid − Sistem koloid − Sifat-sifat koloid − Manfaat sistem koloid
dalam kehidupan sehari-hari − Pembuatan sistem
koloid Konteks:
− Sifat koloid tanah − Hubungan koloid
dengan ketersediaan unsur hara
− Manfaat koloid dalam kegiatan budidaya tanaman Cermat Teliti Taat prosedur Pengertian koloid Sifat-sifat koloid Sistem koloid Pembuatan koloid dengan cara kondensasi dan dispersi Menjelaskan pengertian koagulasi Manfaat koloid dalam
kehidupan sehari-hari Pembuatan koloid Mengidentifikasi sifat koloid melalui percobaan Menjernihkan air untuk kegiatan budidaya tanaman dengan koagulan melalui percobaan Membuat sistem
PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN - KIMIA
PEMBIBITAN TANAMAN Halaman 14 dari 23
MATERI POKOK PEMELAJARAN SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
1. Menentukan laju dan orde reaksi berdasarkan data percobaan
2. Menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan
menyimpulkan hasilnya.
3. Menjelaskan penerapan konsep laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari dan industri
Pengertian kemolaran dan penggunaannya dijelaskan sesuai ketentuan
Pengertian dan ungkapan laju reaksi (v) dijelaskan sesuai ketentuan Persamaan laju reaksi dan
tingkat reaksi dijelaskan sesuai ketentuan Tingkat reaksi ditentukan
berdasarkan data hasil eksperimen.
Grafik tentang faktor-fakor yang mempengaruhi laju reaksi ditafsirkan
berdasarkan data dari hasil percobaan
Pengaruh konsentrasi, suhu, katalis, dan luas permukaan bidang sentuh pada laju reaksi ditafsirkan berdasarkan data hasil percobaan
Penerapan pengaruh luas permukaan bidang sentuh terhadap laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari dijelaskan berdasarkan hasil pengamatan Penggunaan
katalis,misalnya dalam proses Haber (pembuatan amonia) dijelaskan sesuai kenyataan yang ada dalam industri kimia Materi: − Laju Reaksi − Kesetimbangan kimia − Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan kesetim-bangan
Konteks :
− Kecepatan reaksi kimia pada proses pemupukan − Penghambatan korosi pada peralatan budidaya tanaman − Kesetimbangan nutrisi
pada sel tanaman dan larutan tanah Cermat Teliti Taat prosedur Pengertian kemolaran dan penggunaannya Pengertian laju reaksi
(v)
Pengertian persamaan laju reaksi dan tingkat reaksi
Faktor-fakor yang mem-pengaruhi laju reaksi
Pengaruh konsentrasi, suhu, katalis, dan luas permukaan bidang sentuh pada laju reaksi Pengaruh luas
permukaan bidang sentuh terhadap laju reaksi dalam kehidup-an sehari-hari Pengertian reaksi kesetimbangan dinamis, homogen, dan heterogen Pengertian tetapan kesetimbangan Pengaruh perubahan suhu, konsentrasi, tekanan, dan volume pada pergeseran kesetimbangan Kesetimbangan menurut asas Le Chatelier Mengidentifikasi pengaruh konsen-trasi, suhu, katalis, dan luas permukaan bidang sentuh pada laju reaksi melalui percobaan Mengidentifikasi
pengaruh konsen-trasi, suhu, dan volume pada pergeseran
PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN - KIMIA
PEMBIBITAN TANAMAN Halaman 15 dari 23
MATERI POKOK PEMELAJARAN SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
4. Menjelaskan pengertian reaksi kesetimbangan dan memberikan contohnya
Menjelaskan dan memberi contoh reaksi
kesetimbangan dinamis Menjelaskan dan memberi
contoh kesetimbangan homogen dan heterogen. Menuliskan tetapan
kesetimbangan
Hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi
5. Menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan dan menyimpulkan hasilnya serta penerapannya dalam industri Menyimpulkan pengaruh perubahan suhu, konsentrasi, tekanan, dan volume pada pergeseran kesetimbangan
berdasarkan data hasil percobaan.
Meramalkan arah
pergeseran kesetimbangan dengan menggunakan asas Le Chatelier.
Menjelaskan kondisi optimum untuk
PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN - KIMIA
PEMBIBITAN TANAMAN Halaman 16 dari 23
MATERI POKOK PEMELAJARAN SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
1. Menyelidiki sifat larutan penyangga dan menerapkannya untuk menjelaskan peranan larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari
pH larutan penyangga dan bukan penyangga diukur setelah ditambah dengan sedikit asam, sedikit basa atau pengenceran Pengertian dan peranan
larutan penyangga disimpulkan berdasarkan hasil pengukuran Pengertian dan prinsip
kerja larutan penyangga dijelaskan sesuai dengan ketentuan
Fungsi larutan penyangga dijelaskan berdasarkan kejadian dalam kehidupan sehari-hari (dalam tubuh makluk hidup)
Persamaan untuk menentukan [H]+ dan [OH]- suatu larutan penyangga diturunkan sesuai ketentuan pH atau pOH larutan
penyangga dihitung dengan menggunakan prinsip kesetimbangan pH atau pOH larutan
penyangga dihitung pada penambahan sedikit asam, basa atau pengenceran
Materi:
− Larutan penyangga − Hidrolisis garam − Kelarutan dan hasil kali
kelarutan Konteks :
− Kesetimbangan unsur-unsur logam/ nutrisi dengan larutan tanah serta pengaruhnya terhadap perubahan pH tanah Cermat Teliti Taat prosedur
Pengertian dan prinsip kerja larutan penyangga Manfaat larutan penyangga pH dan p OH larutan penyangga
Pengertian garam yang dapat ter-hidrolisis dalam air Pengertian tetapan hidrolisis (Kh) Pengertian tetapan ionisasi (Kw) pH larutan garam terhidrolisis Pengertian kesetimbangan dalam larutan jenuh atau larutan garam yang sukar larut Pengertian Ksp Hubungan Ksp dengan
pH
Mengukur pH larutan penyangga dan bukan penyangga setelah ditambah dengan sedikit asam, sedikit basa atau
pengenceran Mengukur pH larutan
PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN - KIMIA
PEMBIBITAN TANAMAN Halaman 17 dari 23
MATERI POKOK PEMELAJARAN SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
2. . Menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis dalam air dan mengukur serta menghitung pH larutan garam tersebut
Ciri-ciri beberapa jenis garam yang dapat terhidrolisis dalam air ditentukan melalui percobaan
Peristiwa hidrolisis garam dijelaskan sesuai ketentuan Hubungan antara tetapan
hidrolisis (Kh), tetapan ionisasi air (Kw) dan konsentrasi [H]+ dan [OH]- larutan garam yang terhidrolisis disimpulkan pH larutan garam yang
terhidrolisis diukur dan dihitung dari hasil percobaan 3. Memprediksi
terbentuknya endapan dari suatu reaksi
Kesetimbangan dalam larutan jenuh atau larutan garam yang sukar larut dijelaskan sesuai ketentuan Tetapan hasil kali kelarutan
dihubungkan dengan tingkat kelarutan atau pengendapannya
Pengaruh penambahan ion senama dalam larutan dijelaskan sesuai ketentuan Hubungan harga Ksp
dengan pH dijelaskan dengan benar
PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN - KIMIA
PEMBIBITAN TANAMAN Halaman 18 dari 23
MATERI POKOK PEMELAJARAN SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
1. Menganalisis sifat-sifat unsur /senyawa yang terkandung dalam pupuk 2. Menggunakan pupuk
Unsur/senyawa dalam pupuk diidentifikasi berdasarkan sifat-sifat fisis Unsur/senyawa dalam pupuk diidentifikasi berdasarkan sifat-sifat kimia Unsur-unsur makro (N, P, K, Ca, Mg, S) dan senyawanya dijelaskan sesuai dengan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari
Unsur-unsur mikro (Fe, Bo, Cu, Zn, dll) dan
senyawanya dijelaskan sesuai dengan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari
Gejala
kelebihan/kekurangan unsur makro dan mikro diidentifikasi berdasarkan kenampakan pada tanaman
Materi:
− Sifat fisis pupuk (warna, titik didih, titik leleh, dan sifat khusus lainnya) − Sifat kimia pupuk
(dengan karakteristik kereaktifan, kelarutan, pH, dan sifat khusus lainnya) − Manfaat unsur/ senyawa yang terkandung dalam pupuk − Dampak kelebihan /kekurangan unsur Konteks :
− Sifat dan kegunaan pupuk pada tanaman − Mengaplikasikan pupuk
pada tanaman
Cermat Teliti Taat prosedur
Sifat fisis unsur/ senyawa dalam pupuk Sifat kimia unsur/
senyawa dalam pupuk Manfaat unsur makro
dan mikro bagi tanaman Gelaja kelebihan/
kekurangan unsur pada tanaman
Mengidentifikasi sifat fisik dan kimia unsur/ senyawa dalam pupuk melalui percobaan Mengidentifikasi gejala
kekurangan / kelebihan unsur pada tanaman melalui percobaan Membuat pupuk
organik dari bahan yang tersedia melalui percobaan
PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN - KIMIA
PEMBIBITAN TANAMAN Halaman 19 dari 23
KOMPETENSI : Mendiskripsikan penggolongan, sifat dan kegunaan makromolekul
KODE : J
DURASI PEMELAJARAN : 21 jam @ 45 menit
MATERI POKOK PEMELAJARAN SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
1. Mendeskripsikan : penggolongan, sifat, dan kegunaan karbohidrat
Monosakarida digolongkan menjadi aldosa dan ketosa berdasarkan jenis gugus karbonil yang dimilikinya. Monosakarida digolongkan
berdasarkan jumlah atom C yang dimilikinya.
Percobaan dirancang dan dilakukan untuk menguji jenis karbohidrat, seperti uji Molisch, Jod, Benedict, Fehling, dan Tollen’s. Reaksi hidrolisis disakarida
dan polisakarida dengan enzim tertentu dijelaskan dengan ketentuan. Fungsi dan peran beberapa
monosakarida, disakarida, dan polisakarida dalam kehidupan sehari-hari dijelaskan sesuai ketentuan.
Asam amino esensial dan asam amino non esensial serta contoh-contohnya dijelaskan sesuai ketentuan .Sifat-sifat protein
diidentifikasi ( terhadap pemanasan, asam dan sentrifuse) Materi: − Klasifikasi, sifat, kegunaan, dan pengujian karbo-hidrat − Klasifikasi, sifat, kegunaan, dan pengujian protein − Klasifikasi, sifat, kegunaan, dan pengujian lemak/minyak Konteks :
− Sifat dan kegunaan karbohidrat − Sifat dan kegunaan
lemak dan minyak − Sifat dan kegunaan
protein yang
terkandung dalam hasil tanaman Pengertian karbohidrat Penggolongan karbohidrat Sifat-sifat karbohidrat Kegunaan karbohidrat Macam-macam pengujian karbohidrat Pengertian protein Penggolongan protein Sifat-sifat protein Kegunaan protein Macam-macam pengujian protein Pengertian minyak/ lemak Penggolongan minyak/ lemak Sifat-sifat minyak/ lemak Kegunaan minyak/ lemak Macam-macam pengujian minyak/ lemak Mengidentifikasi sifat-sifat protein melalui percobaan Melakukan analisa
kualitatif protein ( Uji Buret, Xanthoprotein) melalui percobaan Mengidentifikasi sifat-sifat karbohidrat melalui percobaan Melakukan analisa kualitatif karbohidrat, ( Uji Molisch, Iod , Benedict, Fehling, dan Tollen’s) melalui percobaan
PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN - KIMIA
PEMBIBITAN TANAMAN Halaman 20 dari 23
2. Mendeskripsikan : penggolongan, sifat, dan kegunaan protein
Percobaan untuk mengidentifikasi protein (uji biuret, xantoprotein, dan Pb asetat) dirancang dan dilakukan sesuai prosedur.
Penggolongan protein dan fungsinya dalam kehidupan dinjelaskan sesuai teori 3. Mendeskripsikan
klasifikasi, sifat, dan kegunaan lemak
Menuliskan rumus struktur dan tata nama lemak dan minyak.
Mengklasifikasi lemak berdasarkan kejenuhan ikatan.
Mengamati dan
menguraikan sifat fisis dan sifat kimia lemak dan minyak.
PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN - KIMIA
PEMBIBITAN TANAMAN Halaman 21 dari 23
KOMPETENSI : Mendeskripsikan pencemaran yang disebabkan oleh bahan kimia, pencegahan, dan pengendaliannya
KODE : K
DURASI PEMELAJARAN : 21 jam @ 45 menit
MATERI POKOK PEMELAJARAN SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
1. Mengidentifikasi sumber
pencemaran kimia Pencemaran yang ditimbulkan oleh bahan
PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN - KIMIA
PEMBIBITAN TANAMAN Halaman 22 dari 23
DURASI PEMELAJARAN : 18 jam @ 45 menit
MATERI POKOK PEMELAJARAN SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
1. Menganalisis sifat kimia
pestisida Penggolongan pestisida dijelaskan sesuai tujuan
dan kandungan bahan aktif Sifat kimia pestisida
diidentifikasi berdasarkan informasi yang tertera pada label wadah/ kemasan Manfaat dan bahaya
pestisida diidentifikasi berdasarkan kandungan bahan aktif yang tertera pada label wadah
Materi:
− Penggolongan Pestisida (fungisida, insektisida, bakterisida, dll) − Sifat kimia pestisida
(bahan aktif, toksisitas, cara kerja)
− Ketentuan penggunaan pestisida (tepat dosis, sasaran, cara, dan waktu)
− Kaidah kesehatan dan keselamatan kerja Konteks:
− Pemakaian pestisida dalam pengendalian hama penyakit pada tanaman Teliti Cermat Kepedulian lingkungan Hati-hati Pengertian dan penggolongan pestisida
Sifat kimia pestisida (bahan aktif, toksisitas, dan cara kerja) Manfaat dan bahaya
pestisida Ketentuan penggunaan pestisida Kaidah K3 dalam menggunakan pestisida Menggunakan pestisida sesuai tujuan dan ketentuan melalui percobaan pada rumput laut
2. Menggunakan pestisida Pestisida digunakan sesuai
dengan ketentuan Penggunaan pestisida
dilaksanakan sesuai prinsip kesehatan dan
PROGRAM KEAHLIAN : DESKRIPSI PEMELAJARAN - KIMIA
PEMBIBITAN TANAMAN Halaman 23 dari 23
KOMPETENSI : Mendeskripsikan karakteristik dan kegunaan hormon (phytohormon)
KODE : M
DURASI PEMELAJARAN : 18 jam @ 45 menit
MATERI POKOK PEMELAJARAN SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
1. Menganalisis sifat
hormon (phyto-hormon) Penggolongan phytohormon dijelaskan
sesuai sifat hormon pada tanaman
Sifat kimia phytohormon diidentifikasi berdasarkan bahan aktif dan informasi yang tertera pada label wadah/ kemasan Phytohormon diidentifikasi
berdasarkan jenis dan fungsinya Materi: − Penggolongan phytohormon (pemacu dan penghambat pertumbuhan) − Sifat kimia hormon
(bahan aktif dan cara kerja)
− Ketentuan peng-gunaan phytohormon (tepat dosis, sasaran/ tujuan, cara, dan waktu) Konteks : − Pemakaian phytohormon dalam pembiakan tanaman Teliti Cermat Kepedulian lingkungan Hati-hati Pengertian dan penggolongan phytohormon Sifat kimia phytohormon (bahan aktif dan cara kerja) Manfaat dan bahaya
phytohormon Ketentuan penggunaan phytohormon Mengidentifikasi pengaruh hormon pada perkecambahan benih melalui percobaan 2. Menggunakan
phytohormon Phytohormon digunakan sesuai dengan tujuan dan
ketentuan
Penggunaan phytohormon dilaksanakan sesuai prinsip kesehatan dan