• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model Pembelajaran IPA Kurikulum 2013 Format Power Point

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Model Pembelajaran IPA Kurikulum 2013 Format Power Point"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

Sesi 1

Sesi 1

Pengenalan

Pengenalan

SNP

SNP

,

,

SPM,

SPM,

d

d

an

an

SPM

SPM

P

P

Dalam Rangka

Dalam Rangka

Perencanaan

Perencanaan

Sekolah/Madrasah

(2)

T

T

ujuan

ujuan

Sesi

Sesi

Setelah mengikuti sesi ini, peserta

diharapkan mampu menjelaskan:

Standar Nasional Pendidikan

(SNP).

Standar Pelayanan Minimal (SPM).

Sistem Penjaminan Mutu

Pendidikan (SPMP).

Penerapan SNP, SPM dan SPMP

dalam Perencanaan

(3)

Pokok

Pokok

Bahasan

Bahasan

1. Standar Nasional Pendidikan.

2. Standar Pelayanan Minimal

Pendidikan Dasar.

3. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.

4. Penerapan SNP, SPM dan SPMP

(4)
(5)

1.

1.

Standar Nasional

Standar Nasional

Pendidikan

Pendidikan

(SNP)

(6)

Apakah SNP

Apakah SNP

itu?

itu?

Definisi Fungsi Tujuan

Kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia Dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan, dalam rangka mewujudkan pendidikan yang bermutu Menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat UU 20 /2003

Sisdiknas

PP 19/2005 SNP

(7)

SNP dan Aturan

SNP dan Aturan

Pelaksanaannya

(8)

Standar Kompetensi Lulusan

Standar Kompetensi Lulusan

(SKL)

(SKL)

Digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan, yang mencakup sikap,

pengetahuan, dan keterampilan.

Meliputi kompetensi seluruh mata pelajaran, kompetensi kelompok mata pelajaran, dan kompetensi mata pelajaran.

SKL pada jenjang Pendidikan Dasar bertujuan untuk meletakkan dasar kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, ahklak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan

(9)

Standar Isi

Standar Isi

Mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi

untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

Memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan

kalender pendidikan/akademik.

Kurikulum pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:

• kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;

kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; kelompok mata pelajaran estetika;

(10)

Standar Isi

Standar Isi

(lanjutan..)

(lanjutan..)

Beban belajar menggunakan:

jam pembelajaran setiap minggu setiap semester dengan

sistem tatap muka,

penugasan terstruktur,

kegiatan mandiri tidak terstruktur, sesuai kebutuhan dan ciri

khas masing-masing.

Penyusunan KTSP:

dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi

daerah/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat

setempat, dan peserta didik.

berpedoman pada panduan yang disusun oleh BSNP.

(11)

Standar Pendidik dan Tenaga

Standar Pendidik dan Tenaga

Kependidikan

Kependidikan

Kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan

fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.

Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik

dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki

(12)

Standar

Standar

Pendidik

Pendidik

Kualifikasi akademik (S1 /

D4)

Kompetensi:

Pedagogi,

Kepribadian,

Profesional, dan

Sosial.

Sertifikasi pendidik.

Sehat jasmani dan rohani.

Kemampuan mewujudkan

(13)

SD/MI; sekurang-kurangnya terdiri atas

kepala sekolah/madrasah,

tenaga administrasi,

tenaga perpustakaan, dan

tenaga kebersihan sekolah/madrasah.

SMP/MTs; sekurang-kurangnya terdiri

atas

kepala sekolah/madrasah,

tenaga administrasi, tenaga perpustakaan,

tenaga laboratorium, dan

tenaga kebersihan sekolah/madrasah.

Tenaga Kependidikan

(14)

Kepribadian

Kompetensi

Sebagai Guru

Manajerial

Kewirausahaan

Supervisi

Sosial

Kompetens i

Kepala Sekolah/ Madrasah

Kompetensi Kepala

Kompetensi Kepala

Sekolah/Madrasah

(15)

Standar Proses

Standar Proses

Berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran

pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.

Proses pembelajaran diselenggarakan secara

interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian.

Untuk terlaksananya proses pembelajaran yang

efektif dan efisien, satuan pendidikan perlu melakukan :

(16)

Standar Sarana dan

Standar Sarana dan

Prasarana

Prasarana

Berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar,

tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain.

SaranaSarana: : perabot, peralatan pendidikan, media p

pendidikan, sarana laboratorium, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai serta perlengkapan lain yang diperlukan menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

Prasarana: Lahan, ruang kelas, ruang pimpinan, ruang

pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat

(17)

Standar Pembiayaan

Standar Pembiayaan

Adalah Standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.

Terdiri atas:

Biaya InvestasiBiaya Investasi: penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan SDM, dan modal kerja tetap.

Biaya OperasiBiaya Operasi:

gaji dan tunjangan pendidik dan tenaga kependidikan,

bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan

biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan

prasarana, uang lembur, transportasi, pajak, asuransi, dsb.

(18)

Standar Pengelolaan

Standar Pengelolaan

Berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan

pengawasan kegiatan pendidikan, agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan

pendidikan.

Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang

pendidikan dasar dan menengah menerapkan manajemen berbasis sekolah/madrasah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas.

Pengelolaan satuan pendidikan dilaksanakan

secara mandiri, efisien, efektif, dan akuntabel.

Setiap satuan pendidikan dikelola atas dasar

rencana kerja tahunan yang merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja jangka menengah satuan

(19)

Standar Penilaian

Standar Penilaian

Pendidikan

Pendidikan

Mengatur mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik

Penilaian oleh pendidik; memantau proses,

kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, UTS, UAS, dan ulangan kenaikan kelas.

Digunakan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik; bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar; dan memperbaiki proses pembelajaran.

Penilaian oleh satuan pendidikan; bertujuan

menilai pencapaian SKL semua mata pelajaran, dan menentukan kelulusan peserta didik dari satuan

pendidikan.

Penilaian oleh Pemerintah; bertujuan untuk menilai

(20)

2.

2.

Standar Pelayanan

Standar Pelayanan

Minimal

Minimal

(SPM)

(SPM)

Pendidikan Dasar

Pendidikan Dasar

Gunakan Lembar Kerja untuk pertanyaan-pertanyaan terkait SPM.

Setiap peserta membaca LBB 1 selama 5 menit.

(21)

Alasan Implementasi S

Alasan Implementasi S

NP

NP

Perlu

Perlu

Bertahap

Bertahap

1.Beberapa standar dalam SNP terlalu tinggi

dan sulit dicapai oleh semua

sekolah/madrasah dengan kondisi saat ini.

2.Implementasi SNP secara utuh

membutuhkan sumberdaya besar, kapasitas

SDM tinggi dan kelembagaan yang

produktif.

(22)

P

P

engertian SPM

engertian SPM

P

P

endidikan

endidikan

Memuat Memuat jjenis enis dan dan tingkat petingkat pelayanan layanan

pendidikan

pendidikan yang harus disediakan yang harus disediakan oleh oleh sekolah

sekolah//madrasahmadrasah dan dan kab/kota.kab/kota.

Tolok ukur kinerja pelayanan pendidikan Tolok ukur kinerja pelayanan pendidikan

yang diselenggarakan

yang diselenggarakan oleh oleh ppemerintah emerintah kab/kota.

kab/kota.

RRambu-rambu pelaksanaan desentralisasi ambu-rambu pelaksanaan desentralisasi

penyelenggaraan kewenangan bidang

penyelenggaraan kewenangan bidang

pendidikan.

pendidikan.

Difokuskan pada upaya untuk

memastikan bahwa setiap sekolah/madrasah dapat

menyelenggarakan proses pembelajaran dengan baik

Pengelolaan kinerja menuju pencapaian Pengelolaan kinerja menuju pencapaian

SNP secara bertahap.

(23)

SPM: L

SPM: L

angkah Antara

angkah Antara

Menuju

Menuju

SNP

SNP

2013

SPM

SNP

Kualita s

Waktu

2009 2013 2014

Standar Isi, SKL, Proses, Pengelolaan, Sarpras,

Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Pembiayaan,

(24)

SPM Pendidikan Dasar

SPM Pendidikan Dasar

Fokus

Ketentuan Minimal

Sekolah/Madrasa h : Untuk memastikan sekolah dapat menyelenggarak an proses pembelajaran yang baik.

Apa yang harus

tersedia? Apa yang harus terjadi?

1. Guru, kepala sekolah/ madrasah, pengawas sekolah/madrasah, baik jumlah, kualifikasi maupun kompetensi; 2. Infrastruktur, peralatan, media, buku.

Apa saja yang harus dilakukan guru untuk mempersiapkan dan menyelenggarakan pembelajaran?

Apa saja yang harus dilakukan kepala sekolah/madrasah untuk memastikan terjadinya pembelajaran yang baik di sekolah/madrasah?

Apa saja yang harus dilakukan oleh

(25)

Indikator

Indikator

SPM

SPM

Pendidikan

Pendidikan

Dasar

Dasar

(Permendiknas 15/2010)

(Permendiknas 15/2010)

1. Mencakup 27 indikator:

14 indikator tanggung jawab kabupaten/kota, 13 indikator tanggung jawab sekolah/madrasah. 2. Mencakup persyaratan minimal terkait dengan

prasarana dan sarana, guru, kepala sekolah/ madrasah, pengawas sekolah/madrasah, buku, media pembelajaran, kurikulum, rencana

pembelajaran, proses pembelajaran; manajemen sekolah/madrasah; serta

(26)

Contoh Indikator SPM

Contoh Indikator SPM

Pendidikan Dasar

Pendidikan Dasar

Penangggung

jawab Contoh SPM

Kelompok 1. Pemerintah Kab/Kota dan Kantor Kemenag

• Di setiap SD/MI tersedia 2 orang guru yang memenuhi kualifikasi S-1 atau D-IV dan 2 orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik.

• Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi S-1 atau D-IV sebanyak 70% dan separuh di antaranya (35% dari

keseluruhan guru) telah memiliki sertifikat pendidik.

Kelompok 2.

Satuan Pendidikan (Sekolah/Madrasa h)

• Setiap SD/MI menyediakan buku teks

yang sudah ditetapkan kelayakannya oleh Pemerintah mencakup matapelajaran

Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, dengan perbandingan satu set untuk setiap peserta didik.

• Setiap guru tetap bekerja 37,5 jam per minggu di satuan pendidikan termasuk kegiatan tatap muka di dalam kelas, merencanakan pembelajaran,

melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik, serta

(27)

P

P

elaksana

elaksana

SPM

SPM

Pemerintah Kabupaten/Ko ta (14 Indikator)

Prasarana dan sarana;

Guru, kepala sekolah dan pengawas;Penjaminan

mutu.

Buku dan media pembelajaran;

Kurikulum dan rencana

pembelajaran;

Proses

pembelajaran;

Penjaminan mutu dan evaluasi

pendidikan

Manajemen sekolah

Standar Pelayanan Minimal – Pendidikan

Dasar

(27 Indikator)

(28)

Tanggung

Tanggung

J

J

awab

awab

Pendanaan

Pendanaan

SPM

SPM

Pemerintah Kabupaten/Kota dan Kementerian Agama:

– Investasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana;

– Investasi untuk meningkatkan kualifikasi dan kompetensi sumber daya manusia;

– Operasional personil: gaji dan tunjangan guru dan tenaga kependidikan;

– Operasional non-personal

– Sumber dana: DAU, DAK, hibah, APBN (untuk madrasah).

Sekolah/Madrasah:

– Investasi dan pemeliharaan (minor) prasarana dan

peralatan sekolah/madrasah; pengadaan buku, pelatihan guru;

– Operasional: biaya untuk bahan habis lab, bahan & media pembelajaran, dsb.

(29)

SPM

SPM

Sebagai Strategi

Sebagai Strategi

Pentahapan

Pentahapan

Menuju

Menuju

SNP

SNP

Kondisi 2009:

-Guru S1/D4: 16%

-Banyak sekolah tanpa guru

bersertifikasi

-Belum semua sekolah

menyediakan buku utk siswa

SPM 2010 (SD/MI):

-Guru S-1/D-IV: 2 orang/ sekolah 6 rombel

-Guru bersertifikat: 2 orang

-Buku 4

matapelajaran 1 set/siswa

-Kit IPA, tanpa ruang Lab

SNP (2014):

-Semua guru sudah S-1/D-IV

-Semua guru sudah sertifikasi

-Buku lengkap 1 set/siswa

-Memiliki Lab & Alat IPA

-Memiliki Lab Bahasa & Komp.

(30)

Langkah

Langkah

Implementasi SPM

Implementasi SPM

(1)

(1)

Kumpulkan data, lakukan analisis apakah di

setiap sekolah/madrasah tersedia hal-hal berikut sesuai SPM:

Sarana-prasana: ruang kelas, ruang guru, ruang

kepala sekolah, laboratorium IPA (utk SMP/MTs);

Sumber daya manusia (guru, tenaga

kependidikan)  jumlah, kualifikasi, dan

kompetensi (sertifikat pendidik)

Kunjungan pengawas sekali dalam sebulan sesuai

ketentuan; dsb.

Tindakan untuk memenuhi kekurangan

(31)

Kumpulkan data, lakukan analisis apakah

hal-hal berikut tersedia/terlaksana sesuai SPM:

sekolah/madrasah menyusun dan menerapkan

KTSP;

Guru membuat RPP berdasar silabus mata

pelajaran yang disusun oleh sekolah/madrasah;

Siswa menempuh pembelajaran dengan jam

tatap muka yang memadai;

Tersedia buku pegangan dan buku pengayaan;Kepala sekolah/madrasah melakukan supervisi

akademik, dsb.

Tindakan untuk memenuhi kekurangan tsb

merupakan tanggung jawab sekolah/madrasah.

Langkah

(32)

Kapasitas yang Harus Dimiliki

Pemerintah Kabupaten/Kota dan

Kantor Kemenag.

Kemampuan mengumpulkan data dan

informasi terkait pemenuhan indikator SPM (14

indikator), utamanya terkait sumber daya manusia, infrastruktur, dan peralatan;

Keterampilan melakukan analisis dan agregasi

data dari seluruh sekolah/madrasah;

Kemampuan menyusun perencanaan dan

penganggaran berdasarkan bukti kebutuhan investasi;

Kemampuan untuk menuangkan rencana dan

(33)

Kapasitas yang Harus

Dimiliki

Sekolah/Madrasah

Keterampilan

mengumpulkan data dan

informasi

terkait seluruh (27) indikator SPM;

Kemampuan

melakukan evaluasi diri

terhadap

semua ketentuan SPM di sekolah/madrasah;

Keterampilan

menyusun rencana dan

anggaran investasi

dan operasional sekolah

untuk memenuhi 13 indikator SPM;

Kemampuan

menyampaikan data dan

(34)

3.

3.

Sistem

Sistem

Penjaminan Mutu

Penjaminan Mutu

Pendidikan

Pendidikan

(SPMP)

(35)

Pengertian S

Pengertian S

PMP

PMP

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan

adalah kegiatan sistemik dan terpadu

oleh satuan atau program pendidikan,

penyelenggara satuan atau program

pendidikan, pemerintah daerah,

Pemerintah, dan masyarakat untuk

menaikkan tingkat kecerdasan kehidupan

bangsa melalui pendidikan.

Kegiatan sistemik dan terpadu

adalah

terdapatnya mekanisme yang jelas dalam

memperbaiki mutu pendidikan dengan

(36)

Tujuan

Tujuan

S

S

PMP

PMP

Tujuan akhir penjaminan mutu

pendidikan adalah tingginya

kecerdasan kehidupan manusia dan

bangsa sebagaimana dicita-citakan

oleh Pembukaan Undang-undang

(37)

Tujuan

Tujuan

S

S

PMP

PMP

(lanjutan)

(lanjutan)

Tujuan antara SPMP:

•Terbangunnya budaya mutu pendidikan;

•Pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas dan proporsional pada satuan atau program pendidikan, penyelenggara satuan atau program pendidikan,

pemerintah kabupaten/kota, pemerintah provinsi, dan Pemerintah;

•Ditetapkannya secara nasional acuan mutu dalam penjaminan mutu pendidikan formal dan/atau

nonformal;

•Terpetakannya secara nasional mutu pendidikan yang dirinci menurut provinsi, kabupaten/kota, dan satuan atau program pendidikan;

(38)

A

A

lasan

lasan

S

S

PMP

PMP

D

D

ibutuhkan

ibutuhkan

Mutu pendidikan bervariasi antar

sekolah/madrasah dan antar

daerah;

Setiap siswa berhak layanan

pendidikan bermutu;

Perbaikan mutu sekolah/madrasah

berkelanjutan sebagai kebutuhan;

dan

Mutu pendidikan yang rendah

(39)

Sist

Sist

e

e

m Penjaminan Mutu

m Penjaminan Mutu

Pendidikan

Pendidikan

Pemetaan

Pemetaan

Mutu

Mutu

Analisis

Data

Perbaikan

Perbaikan

Mutu

Mutu

Standar

Standar

Pendidikan

Pendidikan

(40)

Tiga

Tiga

Tingkatan Acuan Mutu

Tingkatan Acuan Mutu

Pendidikan

Pendidikan

a. SPM

b. SNP

c. Standar mutu pendidikan di atas

SNP:

1) Berbasis keunggulan lokal.

(41)

Pembagian Tanggungjawab

Pembagian Tanggungjawab

d

d

alam

alam

SPMP

SPMP

MENTERI :

Menetapkan SPM,

SNP

Menyelenggarakan

UN

AkreditasiPROVINSI :Supervisi,

pengawasan,

evaluasi, bantuan, bimbingan.

Membantu UNMembantu

akreditasi KAB/KOTA:

Supervisi, pengawasan,

evaluasi, bantuan, bimbingan;

Membantu UN

Membantu akreditasi

Pemenuhan standar mutu acuanPenyusunan Kurikulum sesuai acuan mutuMenetapkan prose-dur operasional standar (POS).Didukung pemangku kepentingan.

Komite sekolah/ madrasah

memberi bantuan

Melayani audit

(42)

12 Langkah Penjaminan Mutu Pendidikan

12 Langkah Penjaminan Mutu Pendidikan

1. Menyusun program penjaminan mutu

2. Pilih instrumen (EDS/M) pengumpulan data

3. Pengumpulan/verifikasi data

(internal/eksternal)

4. Mengolah dan analisis data

5. Pelaporan temuan berbasis data

6. Gunakan temuan untuk verifikasi pencapaian standar

7. Pilih prioritas

kebutuhan untuk perbaikan mutu

8. Menyusun program/ dan anggaran

perbaikan mutu

9. Melaksanakan program perbaikan mutu

10.Monitor kegiatan perbaikan mutu 11.Pelaporan hasil perbaikan mutu

(43)

AKREDITASI

A

B

Belum Terakreditasi

C

TT

STANDAR PELAYANAN MINIMAL

STANDAR NASIONAL PEMDIDIKAN

Peningkatan mutu berkelanjutan

STANDAR DI ATAS SNP

Penjaminan mutu pendidikan oleh satuan pendidikan ditujukan untuk:

(1) memenuhi SPM, (2) Secara bertahap memenuhi SNP, (3) secara bertahap memenuhi standar mutu di atas SNP.

(44)

4. Penerapan

4. Penerapan

SNP, SPM, dan

SNP, SPM, dan

SPMP

SPMP

dalam Perencanaan

dalam Perencanaan

Sekolah/Madrasah

(45)

PERENCANAAN RKS/RPS

RKAS (RAPBS)

PELAKSANAAN KEGIATAN

EVALUASI & PERBAIKAN

PELAPORAN

KEPEMIMPINAN SEKOLAH/ MADRASAH

Pengelolaan Sekolah

Pengelolaan Sekolah

/Madrasah

/Madrasah

Penatausaha an dan Pencatatan

(46)

Rencana Penjaminan Mutu Oleh Satuan

Rencana Penjaminan Mutu Oleh Satuan

Pendidikan

Pendidikan

STANDAR

DI ATAS

SNP

SNP

SPM

RKS

Kerangka Jangka Menengah

RKT

Target -Target Capaian Terukur Sekolah memenuhi STANDAR MUTU secara bertahap- berkelanjuta n

SPM , SNP, dan Standar di atas SNP untuk satuan pendidikan dipenuhi secara bertahap dan ditetapkan dalam rencana kerja

sekolah (RKS) dan target-target terukur capaiannya ditetapkan dalam rencana kerja tahunan (RKT);

(47)

EVALUASI DIRI

SEKOLAH/

MADRASAH

ANALISIS

KESENJANGAN

PENYUSUNANAN PROGRAM & RENCANA KERJA

RKS/M

RKAS/M

SNP, SPM

Proses Perencanaan

Proses Perencanaan

Sekolah

Sekolah

/Madrasah

/Madrasah

RKS dan RKAS

(48)

Tanya Jawab

Tanya Jawab

dan

dan

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Penelitian dilakukan oleh Husnaeni yang berjudul “Pe nerapan Model Pembelajaran Van Hiele Dalam Membantu Siswa Kelas IV SD Membangun Konsep Segitiga”

[r]

HASIL PENILAIAN StrJAWAT SEBIDANGATAU PEER REVIEW KARYA ILMIAH : ruRNAL ILMIAH.. ludul Karya Ilmiah/Arikel Jumlah

Selama praktik mengajar, guru pembimbing memberikan arahan kepada mahasiswa dalam menyusun serta menyampaikan materi pelajaran. Selain itu, guru pembimbing juga

Hal ini disebutkan demikian karena menurut hasil penelitian, Dividend Payout Ratio (DPR), Price Earnings Ratio (PER), dan moderat (DPR*PER) tidak mempunyai pengaruh yang

 Mahasiswa praktikan berkonsultasi dengan guru pembimbing tentang materi pelajaran yang akan diajarkan pada kelas yang telah ditentukan..

Laporan Keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antar data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan